memahami dasar-dasar public relations karya firsan nova
TRANSCRIPT
Memahami Dasar – dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Danus Ardiansah – [email protected]
Firsan Nova, “The best public relations practice done by satisfied public”
A. The Basic of Public Relations
Public relations atau PR adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi
seseorang ataupun sebuah lembaga di mata publik. Profesi PR bekerja di wilayah publik untuk
melakukan fungsi komunikasi, hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis
management), hubungan pelanggan (customer relations), hubungan karyawan (employee
relations), hubungan pemerintahan (government relations), hubungan industry (industry
relations), hubungan investor (investor relations), hubungan dengan media (media relations),
mediasi, publisitas, menulis pidato, dan guest/visitor relations.
PR dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, investor,
pemilih, atau masyarakat umum. Hampir semua organisasi memiliki kepentingan terhadap
publiknya. PR profesional berfokus pada membangun hubungan yang baik dengan publiknya. PR
profesional harus tahu cara menulis, berbicara, dan berpikir analitis. Keterampilan ini diperlukan
karena komunikasi konstan antara PR dan masyarakat merupakan ruh dari public relations. PR
juga harus berpikir kritis sehingga bisa memberikan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan.
Ada berbagai bidang public relations, tetapi yang paling dikenal adalah financial public relations,
product public relations, crisis public relations.
Financial public relations- memberikan informasi mengenai financial performance
perusahaan, kebijakan deviden, fluktuasi harga saham dan berbagai instrument keuangan
lainnya terutama untuk wartawan bisnis.
Product public relations - Produk PR - mendapatkan publisitas untuk produk atau jasa tertentu
tentu tanpa menggunakan iklan.
Crisis public relations - merespon isu negatif, berita miring atau informasi yang tidak
berimbang.
B. Mendefinisikan Public Relations
Sejarahwan Amerika, Robert Heilbroner, menggambarkan public relations sebagai ”perkumpulan
100.000 orang, yang terkait dengan profesinya dan kesulitannya adalah tidak satu pun di antara
mereka mempunyai definisi yang sama terhadap profesinya”. Dengan kata lain, lingkup kegiatan
profesi public relations sangat tidak terbatas. Tugas dari praktisi public relations di satu
organisasi dapat jauh berbeda dengan praktisi di organisasi lain. Namun, keduanya terkait dengan
praktik public relations.
Pada tahun 1923, mendiang Edward Bernays (salah satu kosultan PR dari Amerika) menjelaskan
fungsi konsultan public relations adalah untuk membangun persepsi positif terhadap suatu
produk, organisasi atau individu.
Salah satu penentuan untuk definisi public relations secara umum dibebankan ke Foundation for
Public Relations Research and Education, tahun 1975. Sebanyak 65 ahli public relations
berpartisipasi dalam studi tersebut, menganalisis 472 definisi yang berbeda, dan menyimpulkan
definisi public relations dengan 88 kata-kata berikut.
”Public Relations is a distinctive management function which helps establish and maintain
mutual lines of communications, understanding, acceptance, and cooperation between an
organization and its publics; involve the management of problems or issues; helps management
to keep informed on and responsive to public opinion; defines and emphasizes the responsibility
of management to serve the public interest; helps management ke abreast of and effectively utilize
change, serving as an early warning system to help anticipate trends; and uses research and
sound and ethical communication techniques as its principal tools”.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan masyarakat merupakan salah
satu fungsi manajemen yang menjadi jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan
publiknya. Dengan demikian, diharapkan publik dapat memahami, menerima, dan bekerja sama
apabila terdapat sebuah masalah yang berkaitan dengan kepentingan publik. Dalam hal ini publik
dapat membantu manajemen dengan memberikan sistem peringatan dini agar perusahaan dapat
mengantisipasi kemungkinan adanya krisis dimasa yang akan datang.
Dari definisi di atas jelas bahwa fungsi public relations adalah membantu organisasi dan
publiknya saling menyesuaikan diri. Public relations membantu sebuah organisasi agar beberapa
kelompok orang dapat bekerja sama dengan baik.
Profesor dalam bidang komunikasi, John Marston, mengemukakan definisi public relations
berdasarkan 4 (empat) fungsi khusus, yaitu (1) Research (penelitian), (2) Action (kegiatan), (3)
Communication (komunikasi), dan (4) Evaluation (evaluasi), yang biasa disebut R-A-C-E.
Menerapkan pendekatan R-A-C-E dimulai dengan kegiatan penelitian pada masalah-masalah
tertentu, menentukan program organisasi yang dapat mengatasi masalah, mengomunikasikan
program-program perusahaan agar dapat dipahami dan diterima, serta mengevaluasi dampak
komunikasi terhadap publik.
Definisi yang dikemukakan oleh John Marston dan Sheila Clough Crifasi didasarkan pada definisi
public relations yang dikemukakan oleh Denny Griswold, (maniarki public relations yang
mendirikan Public Relations News, pioner newsletter untuk para praktisi), berikut.”Hubungan
masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan
dan prosedur individual atau organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan
program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.”
Kata kunci dalam definisi tersebut adalah manajemen dan tindakan. Public relations bertugas
menjadi penghubung yang jujur ke manajemen. Selain itu, public relations juga bertugas untuk
memberi saran kepada menajemen secara lugas, lengkap, akurat, dan tidak ada yang ditutup-
tutupi. Namun hal ini dapat dilaksanakan apabila PR memiliki akses langsung ke pimpinan
perusahaan.
Melvin Sharpe, Profesor dan kordinator Public Relations di Ball State University mengemukakan,
Public Relations, “mengharmonisasikan” hubungan jangka panjang di antara individu dan
organisasi di masyarakat. Sharpe menerapkan lima prinsip berikut untuk proses ini.
a. Komunikasi yang jujur untuk kredibilitas.
b. Keterbukaan dan konsistensi kegiatan untuk memperoleh kepercayaan.
c. Aktivitas yang jujur dengan niat baik.
d. Komunikasi dua arah yang berkelanjutan untuk mencegah keterasingan dan membangun
hubungan.
e. Penelitian dan evaluasi lingkungan bisnis untuk menentukan kegiatan atau penyesuaian yang
dibutuhkan untuk keharmonisan sosial.
Definisi public relations sangat banyak dan beraneka ragam. Berikut, definisi menurut beberapa
ahli dalam bidang ini.
1. Dr. Rex F. Harlow
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan
pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerja sama
antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen problem atau
masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespon pendapat
umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani
kepentingan masyarkat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan
dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi
kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai
sarana utamanya”.
2. Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom
“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan
yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang menjadi sandaran
keberhasilan atau kegagalannya”.
3. The Institute of Public Relations
“Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian
antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”
Cutlip, Center & Broom menyatakan bahwa ada beberapa kesamaan dari semua definisi PR yang
ada, yaitu adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan program terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari manajemen.
2. Menangani hubungan antarorganisasi dan masyarakatnya.
3. Memantau kesadaran, pendapat, sikap, dan perilaku di dalam dan di luar organisasi.
4. Menganalisis dampak kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan terhadap masyarakat.
5. Menyesuaikan kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan
kepentingan masyarakat dan kelangsungan hidup organisasi.
6. Memberi anjuran kepada manajemen perihal pembentukan kebijaksanaan, prosedur, dan
tindakan baru yang saling menguntungkan organisasi dan masyarakatnya.
7. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakatnya.
8. Menghasilkan perubahan khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap, dan perilaku di dalam
dan di luar organisasi.
9. Menghasilkan hubungan yang baru dan/atau terpelihara antara organisasi dan masyarakatnya.
Dari berbagai literatur public relations yang ada, biro konsultan public relations pertama dibentuk
oleh Ivy Ledbetter Lee. Ia merintis perumusan prinsip-prinsip dasar untuk menciptakan suatu
hubungan yang baik dengan lembaga pers. Kumpulan prinsip pokok itu dimuat dalam
pernyataannya yang termashyur pada tahun 1906. Saat itu ia berjanji akan “menyediakan berbagai
macam informasi yang cepat serta akurat, khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi
dan menyangkut kepentingan umum sehingga memang perlu diketahui oleh segenap lapisan
masyarakat”. Pernyataan inilah yang kemudian menjadi salah satu pedoman utama mengenai
fungsi public relations dan menobatkannya menjadi bapak public relations modern.
Sebagai fungsi manajemen, PR bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan reputasi
perusahaan. Sebagai fungsi komunikasi, PR mengembangkan komunikasi antara perusahaan dan
publik yang dianggap penting untuk menciptakan dan mempertahankan goodwill dan mutual
understanding publik terhadap tujuan, kebijakan, dan kegiatan perusahaan.
Idealnya PR adalah perpaduan dari kedua fungsi tersebut. PR yang efektif merupakan bagian
mendasar bagi suatu perusahaan, bukan sekedar alat manajemen yang dapat ditiadakan atau
dipindahkan. Fungsi PR melekat menjadi satu dengan manajemen. Dimana ada manajemen, di
situ ada hubungan masyarakat. Daya yang menggerakkan dan menjalankan hubungan masyarakat
ini adalah komunikasi.
C. Tujuan Kegiatan Public Relations
Tujuan utama kegiatan public relations adalah membangun kredibilitas dan membangkitkan
motivasi bagi stakeholders perusahaan guna meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer
komunikasi.
Tujuan kegiatan public relations dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Performance Objective
PR merupakan kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada
publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan
memperkaya identitas dan citra perusahaan di mata stakeholders.
2. Support of Consumer Market Objective
Kegiatan PR dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan
dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan
pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen
terhadap produk tayangan yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi tersebut kemudian
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi
pendekatan yang sesuai.
Dari sekian banyak tugas yang diemban oleh seorang public relations, tujuan yang ingin
dicapai dalam bidang public relations, yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
a. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
1) Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
2) Menciptakan kesadaran anggota/personil mengenai peran institusi dalam
masyarakat.
3) Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
b. Komunikasi Eksternal (Masyarakat)
1) Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
2) Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya.
3) Motivasi untuk menyampaikan citra baik.
D. Keahlian Seorang Public Relations
Pada dasarnya dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan utama manajemen
perusahaan/organisasi dalam bekerja sama dengan beberapa pihak terkait, seorang Public
Relations diharapkan mempunyai keahlian berikut.
1. Sebagai creator : Yaitu memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan, ide-ide atau
buah pemikiran yang cemerlang.
2. Sebagai conceptor : Yaitu Mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam
penyusunan program kerja kehumasan, dan rencana program lainnya.
3. Sebagai mediator : Yaitu kemampuan menguasai teknik komunikasi baik melalui media
secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau menyalurkan informasi dari
lembaga organisasi yang diwakilinya kepada publik.
4. Sebagai problem solver : Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya, baik
secara proaktif, antisipatif, inovatif, dinamis, dan solutif.
E. Strategi dan Sasaran Kegiatan Public Relations
Strategi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai
berikut :
1. Publications (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan atau ide
kepada khalayaknya.
2. Event (Acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR
dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak, contoh: kampanye PR, seminar,
pameran, launching, CSR (Corporate Social Responsibility), charity, dan lain-lain.
Hal ini berkaitan dengan penyusunan program acara, dapat dibedakan menjadi:
a. Calender Event – Regular Event (Kegiatan Rutin)
b. Special Event – Kegiatan khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu contoh
ulang tahun perusahaan, Launching (peluncuran) Produk.
c. Moment Event – Kegiatan yang bersifat Momentum contohnya Perayaan 50 tahun
perusahaan (Ulang Tahun Emas Perusahaan).
3. News (Pesan/Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat
disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan
agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respons yang positif.
4. Corporate Identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan
terhadap segala aktifitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra positif
maupun negatif, tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
menciptakan dan mempertahankan citra positif, demi keberlangsungan sebuah perusahaan.
5. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun
dengan khalayak (stake holder, stock holder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan
lain-lain).
6. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka
panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang
dibutuhkan. Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah
direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisasi kegagalan.
7. Social Responsibility
Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka di
dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka
mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka
mensejahterakan masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dapat dibagi dua, yaitu :
a. Program Pengembangan Masyarakat (Community Development);
b. Program Pengembangan Hubungan/Relasi dengan publik (Relations Development).
Sasaran dari Program CSR adalah: (1) Pemberdayaan SDM lokal (pelajar, pemuda dan
mahasiswa termasuk di dalamnya); (2) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sekitar daerah
operasi; (3) Pembangunan fasilitas sosial/umum, (4) Pengembangan kesehatan masyarakat,
(5) Pengembangan Sosial budaya, dan lain-lain.
Dalam implementasi CSR ini public relations (PR) mempunyai peran penting, baik secara
internal maupun eksternal. Dalam konteks pembentukan citra perusahaan, PR terlibat di
dalamnya, sejak fact finding, planning, communicating, hingga evaluation. CSR merupakan
bagian dari community relations, karena CSR pada dasarnya adalah kegiatan PR, maka
langkah-langkah dalam proses PR pun mewarnai langkah-langkah CSR.
F. Sasaran Kegiatan Public Relations
Menurut H. Fayol, beberapa sasaran kegiatan public relations (PR), adalah sebagai berikut :
1. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image).
a. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
b. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
2. Menghadapi krisis (facing of crisis).
Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan public relations (PR) recovery of image yang bertugas memperbaiki
lost of image and damage.
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes).
a. Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
b. Mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti-merokok dan menghindari obat-
obatan terlarang, dan sebagainya.
Sebagai fungsi manajemen, fungsi public relations melekat dan tidak lepas dari manajemen
organisasi. Tujuannya adalah membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerja sama
(mutual symbiosis), saling mempercayai (mutual confidence), saling pengertian (mutual
understanding), dan saling menghargai (mutual appreciation). Selain itu, juga untuk memperoleh
opini publik yang favorable dan image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang
harmonis, baik hubungan ke dalam (internal relations), maupun ke luar (external relations).
Secara garis besar, public relations berfungsi untuk mengabdi kepada kepentingan umum, suatu
perilaku yang positif dalam rangka membantu masyarakat untuk memperoleh manfaat bersama
(benefit). Dalam kegiatannya, public relations juga harus menekankan pada moral dan perilaku
yang baik dengan melakukan komunikasi timbal balik kepada publik. Tujuan pokoknya adalah
untuk membangun opini, persepsi, dan citra baik (good image) bagi perusahaan.
Untuk itu, seorang public relations diharapkan memiliki lima persyaratan kualifikasi, yaitu
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengorganisasi, kemampuan membina relasi dengan
publik, memiliki kepribadian yang utuh dan jujur, dan banyak imajinasi dan kreatif. Hasil dari
proses public relations tidak terlihat secara cepat. Perlu waktu untuk dapat melihat perubahan
yang ditimbulkannya, seperti image yang baik, penjualan yang meningkat, hubungan yang saling
menguntungkan, dan investasi sosial lainnya.