gangguan tidur dt nova

45
 GANGGUAN TIDUR PENYAJI: Ramacil Afsan Andre Darmawan Lusiana Nova PEMBIMBING: dr .af!uni" #.$%

Upload: brenda-sanchez

Post on 08-Oct-2015

243 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Gangguan tiduR

Gangguan tiduR

PENYAJI:Ramacil AfsanAndre DarmawanLusiana Nova

PEMBIMBING:dr.Safyuni, Sp.KjPENDAHULUANTidur adalah status penurunan persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan yang dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternalGanguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan dan dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat

2Gangguan tidur berkepanjangan menyebabkan perubahan pada siklus tidur biologiknya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh dan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi dan kurang konsentrasi

POLA TIDURJenis jenis gelombang elektromagnetik otakGelombang Beta: terjadi saat melakukan aktivitas mental yang terjaga penuh. Diperlukan ketika otak berpikir, problem solving, kegiatan sehari hari (12 19 Hz)

Gelombang Alfa: timbul dalam kondisi relaksasi, mengantuk, hipnosis dan sugesti. Pada gelombang ini dapat dilakukan pemrograman alam bawah sadar (8 12 Hz)

Gelombang Teta: timbul saat tidur ringan, sangat mengantuk, melakukan meditasi dan ritual ritual agama(4 8 Hz)

Gelombang Delta: gelombang otak dengan amplitudo yang besar dan frekuensi rendah. Timbul saat seseorang dalam kondisi tidur lelap tanpa mimpi. Fase istirahat tubuh (self repair, sintesis sel sel baru, selfcure)(0.5 4 Hz)

Tahapan tidurTidur di bagi menjadi dua fase:Tidur Non-rapid eye movement (NREM). Disebut juga sebagai tidur gelombang pendek, terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh.Tidur Rapid eye movement (REM). Terjadi setiap 90 menit selama 5-30 menit. Sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Otak cenderung aktif selama tidur REM dan metabolismnya meningkat hingga 20%.Orang dewasa melewati tahap tidur NREM dan REM selama tidur. Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM.8Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama 20 menit. kemudian kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit

TAHAPAN TIDUR

GANGGUAN TIDUREPIDEMIOLOGIKaplan dan Sadock : 40-50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur. Gangguan tidur kronik (10-15%) disebabkan oleh gangguan psikiatri, ketergantungan obat dan alkohol. Data internasional of sleep disorder, Prevalensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah asma (61-74%), gangguan pusat pernafasan (40-50%), kram kaki malam hari (16%), psychophysiological (15%), sindroma kaki gelisah (5-15%), ketergantungan alkohol (10%), sindroma terlambat tidur (5-10%), depresi. GANGGUAN TIDUR MENURUT DSM-IV-TR1. GANGGUAN TIDUR PRIMER1.1. Dissomnia1.1.1. Insomnia primer1.1.2. Hipersomnia primer1.1.3. Narkolepsi1.1.4. Gangguan tidur berhubungan dengan pernafasan1.1.5. Gangguan tidur irama sirkadian (gangguan jadwal tidur-bangun)1.2 Parasomnia1.2.1. Gangguan mimpi buruk1.2.3. Gangguan teror tidur1.2.4. Gangguan tidur berjalan

2. GANGGUAN TIDUR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MENTAL LAIN2.1.1. Insomnia berhubungan dengan gangguan aksis I atau aksis II2.1.2. Hipersomnia berhubungan dengan gangguan aksis I atau aksis II

INSOMNIAInsomnia ketidakmampuan secara relatif pada seseorang untuk dapat tidur atau mempertahankan tidur baik pada saat ingin tidurInsomnia dikelompokan menjadi :Insomnia primer Insomnia sekunder

Insomnia dapat dialami dengan berbagai cara- sulit untuk tidur- tidak masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur- bangun terlalu awalInsomnia dapat dipicu oleh stres, depresi, kelainan kronis, pola makan buruk, konsumsi alkohol, nikotin, kafeinKriteria Diagnostik untuk Insomnia Primer menurut DSM-IV-TRAKeluhan yang menonjol adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan, selama sekurangnya satu bulanBGangguan tidur (atau kelelahan siang hari yang menyertai) menyebabkan penderitaan yang bermakna klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainCGangguan tidur tidak terjadi semata-mata selama perjalanan narkolepsi, gangguan tidur berhubungan pernafasan, gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomniaDGangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan mental lain (misalnya, gangguan depresi berat, gangguan kecemasan umum, delirium)EGangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum18HIPERSOMNIATidur yang berlebihan atau terjadi serangan tidur ataupun perlambatan waktu bangun, dapat merupakan akibat dari penyakit mental organik, penyakit organik, idiopatik

Kriteria Diagnostik untuk Hipersomnia Primer menurut DSM-IV-TRAMengantuk berlebihan di siang hari selama sekurangnya satu bulan seperti yang ditunjukkan oleh episode tidur yang memanjang atau episode tidur siang hari yang terjadi hampir setiap hariBMengantuk berlebihan di siang hari menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainCMengantuk berlebihan di siang hari dan tidak terjadi semata-mata selama perjalan gangguan tidur lain dan tidak dapat diterangkan oleh jumlah tidur yang tidak adekuatDGangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan lainEGangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umumNARKOLEPSINarkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari, disebut juga sebagai serangan tidur atau sleep attackDiduga karena kerusakan genetik sistem saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendalinya periode tidur REMSerangan terjadi 2-3 x/hari, selama 10 20 menit, minimal 3 bulan

GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAPASAN gangguan pernafasan yang berkaitan dengan gangguan tidur episode penghentian nafas selama 10 detik atau lebih selama tidur, dengan frekuensi 10 kali atau lebih tiap jam, dan dengan penurunan desaturasi oksigen yang signifikan, tanda nocturnal lainnya seperti mendengkur, nafas yang terengah-engah, gastro-esophageal reflux, ngompol, pergerakan tubuh yang hebat, berkeringat pada malam hari dan pagi hari, sakit kepala.

Pasien dengan sleep apnea biasanya gemuk, usia pertengahan (dapat pula mengenai semua kelompok umur), dan wanitaApnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darahGangguan nafas ditandai dengan peningkatan pernafasan, peningkatan usaha otot dada dan dinding perut dengan tujuan memaksa udara masukAkibat hipoksia respirasi menjadi lebih aktif yang diaktifkan oleh formasio retikularis dan pusat respirasi medula, sehingga pasien terjaga dan respirasi kembali normalTerdiri dari : sindrom apneu tidur obstruktif, hipoventilasi alveolar pusatGANGGUAN TIDUR IRAMA SIRKADIANgangguan tidur akibat tidak sinkronnya jam biologik sirkadian internal seseorang dengan siklus tidur-bangunAkibat tidak samanya siklus sirkadian, seseorang dengan gangguan ini dapat mengeluh insomnia pada waktu tertentu (misalnya malam hari) dan tidur berlebihan pada siang hariGangguan irama sirkadian dapat dikategorikan dua bagian:1. Sementara (acut work shift, Jet lag)2. Menetap (shift worker)Jenis Gangguan Tidur Gangguan Irama Sirkadian Tipe fase tidur tertunda (delayed sleep phase type)Tipe Jet lagTipe pergeseran kerja (shift work type)Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome).Tipe pola tidur-bangun kacau

PARASOMNIAkelompok heterogen yang terdiri dari kejadian-kejadian episode yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara bangun dan tidurMerupakan fenomena yang tidak diinginkan atau yang tidak biasa yang terjadi tiba tiba saat tidur atau terjadi pada ambang antara bangun dan tidur. Biasanya terjadi pada tahap 3 dan 4

3 faktor utama :a. Peminum alkoholb. Kurang tidur (sleep deprivation)c. Stress psikososialKelainan ini terletak pada aurosal yang sering terjadi pada stadium transmisi antara bangun dan tidur. Gambaran berupa aktivitas otot skeletal dan perubahan sistem otonom.Parasomnia terdiri dari mimpi buruk, ancaman tidur dan tidur berjalan (atau somnambulism)

GANGGUAN MIMPI BURUKAdalah mimpi yang lama dan menakutkan yang membuat orang terbangun dengan merasa ketakutan.Hampir selalu terjadi selama tidur REM, biasanya setelah periode REM yang panjang di akhir malam

ATerbangun berulang kali dari periode tidur utama atau tidur sejenak dengan ingatan yang terinci tentang mimpi yang panjang dan sangat menakutkan,biasanya berupa ancaman akan kelangsungan hidup, keamanan, atau harga diri. Terjaga biasanya terjadi pada separuh bagian kedua periode tidurBSaat terjaga dari mimpi menakutkan, orang dengan segera berorientasi dan sadar (berbeda dengan konfusi dan disorientasi yang terlihat pada gangguan teror tidur dan beberapa bentuk epilepsi.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mimpi Buruk menurut DSM-IV-TRCPengalaman mimpi, atau gangguan tidur yang menyebabkan terjaga, menyebabkan penderitaan yang bermakna secara khas atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainDMimpi buruk tidak terjadi semata-mata selam perjalanan gangguan mental lain (misalnya, delirium, gangguan stres pascatraumatik) dan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umumGANGGUAN TEROR TIDURAdalah terbangun pada sepertiga malam selama tidur NREM dalam tahap 3 4. gangguan ini hampir selalu diawali dengan jeritan atau tangisan pilu disertai manifestasi perilaku ansietas hebat yang hampir mendekati panik.Khas : pasien bangun dari tempat tidur dengan ekspresi ketakutan, berteriak keras, dan kadang kadang bangun secepatnya dengan perasaan terteror yang intens.

AEpisode berulang bangun tidur secara tiba-tiba, biasanya terjadi selama sepertiga bagian pertama episode tidur utama dan dimulai dengan teriakan panikBRasa takut yang kuat dan tanda rangsangan otonomik, seperti takikardia, nafas cepat, dan berkeringat, selama tiap episodeCRelatif tidak responsif terhadap usaha orang lain untuk menenangkan penderita tersebut selama episode

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Teror Tidur menurut DSM-IV-TR DTidak ada mimpi yang diingat dan terdapat amnesia untuk episodeEEpisode menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainFGangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umumTIDUR BERJALAN (SOMNAMBULISM)episode pengulangan dari tidur dan berjalan, biasanya terjadi selama sepertiga waktu tidur. Selama tidur berjalan, orang biasanya tidak tahu arah, relatif tidak memberikan respon terhadap komunikasi seseorang, dan hanya dapat dibangunkan dengan usaha keras. Pada saat sadar, orang tersebut tidak dapat mengingat kejadiannya.

AEpisode berulang bangkit dari tempat tidur saat tidur dan berjalan berkeliling terjadi selama sepertiga bagian pertama episode tidur utamaBSaat berjalan sambil tidur, orang memiliki wajah yang kosong dan menatap, relatif tidak responsif terhadap usaha orang lain untuk berkomunikasi dengannya, dan dapat dibangunkan hanya dengan susah payahCSaat terbangun (baik dari episode tidur berjalan atau pagi harinya), pasien mengalami amnesia untuk episode tersebutKriteria Diagnostik untuk Gangguan Tidur Berjalan menurut DSM-IV-TRDDalam beberapa menit setelah terjaga dari episode tidur berjalan, tidak terdapat gangguan aktivitas mental atau perilaku (walaupun awalnya mungkin terdapat periode konfusi atau disorientasi yang singkat)ETidur berjalan menyebabkan terjaga, menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainFGangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum.GANGGUAN TIDUR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MENTAL LAINDiagnosis

Penemuan Umum dalam TidurPsikotikSchizophrenia

Tanda yang bervariasi dalam kontinuitas tidurPengurangan REM tidur setelah REM tidur dihilangkanPengurangan gelombang tidur lambatGangguan afektifGangguan kontinuitas tidurPengurangan gelombang tidur lambatPergantian REM tidur yang lebih awal pada malam hariGangguan cemasKesulitan untuk memulai tidurKesulitan mempertahankan tidurPengurangan waktu total tidur

Diagnosis

Penemuan Umum dalam Tidur

Gangguan panik

Kesulitan untuk memulai tidur.Kesulitan mempertahankan tidur.Pengurangan waktu total tidur.Serangan panik diwaktu tidur terjadi pada tahap 2 atau tahap 3 dari tidur.Penggunaan AlkoholPenggunaan akutPengurangan waktu bangun dan REM tidur, dengan peningkatan gelombang delta tidur pada setengah jam pertama dimalam hari, pantulan dari REM tidur dan peningkatan terbangun pada setengah jam kedua dimalam hari.Diagnosis

Penemuan Umum dalam Tidur

Penggunaan AlkoholPenggunaan kronisFragmentasi tidur dengan seringnya waktu terbangun.

AbstinensiFragmentasi yang berkelanjutan dan pengurangan gelombang tidur lambat.Gangguan KepribadianBorderline

REM tidur mengalami perubahan yang berhubungan dengan gangguan keadaan hati.

DemensiaKontinuitas tidur terganggu.Jadwal tidur-bangun yang polifasik

PENATALAKSANAAN1. Konseling dan PsikotherapiPsikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan depresi dan gangguan tidur kronik. Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu mengatasi masalah-masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita tanpa penggunaan obat.2. Sleep hygiene terdiri dari:a. Tidur dan bangun secara regulerb. Hindari tidur pada siang haric. Tidak mengkonsumsi kafeind. Olahraga ringan sebelum tidurf. Hindari makan pada saat mau tidurg. Hindari rasa cemas atau frustasih. Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak

3. Pendekatan farmakologiIdentifikasi penyebab yang mendasarinyaPemilihan obat hipnotik sebaiknya diberikan jenis obat yang bereaksi cepat (short action) dengan membatasi penggunaannya sependek mungkin yang dapat mengembalikan pola tidur yang normal.Lamanya pengobatan harus dibatasi 1-3 hari untuk transient insomnia, dan tidak lebih dari 2 minggu untuk short term insomnia. Untuk long term insomnia dapat dilakukan evaluasi kembali untuk mencari latar belakang penyebab gangguan tidur yang sebenarnya. Bila penggunaan jangka panjang sebaiknya obat tersebut dihentikan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan efek withdrawal.

TERIMA KASIH