metodologi penelitian nova
TRANSCRIPT
NOVA MARGARETH PURBA
METODOLOGI PENELITIAN
Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengalaman
Logika
Intuisi
Ex post facto
Otoritas (tergantung pendapat penguasa)
Wahyu
PENDEKATAN ILMIAH ------ PROSES BERPIKIR ILMIAH
- MERUMUSKAN MASALAH
- MERUMUSKAN HIPOTESIS
- MENGUMPULKAN DATA
- ANALISIS DATA
- PEMBUKTIAN HIPOTESIS
BERPIKIR ILMIAH -------MENCARI KEBENARAN ILMIAH:
A. KEBENARAN KOHERENSI -------------------- DEDUKTIF
B. KEBENARAN KORESPONDENSI ------------ INDUKTIF
C. KEBENARAN PRAGMATIS --------------NILAI PRAKTIS/KEGUNAAN
Metode Ilmiah
Rumusan Masalah
Ilmu Pengetahuan Kerangka BerpikirKoherensi
Deduktif
Hipotesis
PembuktianHipotesis
Korespondensi
Induktif
DitolakDiterima
Pragmatis
Karakteristik Penelitian
Dapat diulang kembali (hasil sama)
Terdapat sistem yang “Selfsealing” yang menghindarkan peneliti daripengambilan keputusan yang salah
Proses berdasarkan logika, empirik dandeduktif, serta objektif.
Sikap Peneliti
Skeptik (tidak begitu saja percayasebelum diverifikasi)
Objektif dan tidak memihak manapun
Selalu berdasarkan fakta, bukan nilai(value)
Selalu berusaha untuk bekerja secarasistematik, teori adalah tentatif.
DALAM PENELITIAN, DIKENAL VARIABEL
DATA ---------------- KARAKTERISTIK TERTENTU
VARIABEL --------- KARAKTERISTIK YANG DAPAT DINYATAKAN DENGAN NILAI YANG BERBEDA-BEDA
CONTOH: SEKELOMPOK KARYAWAN DAPAT BERBEDA DALAM:
JENIS KELAMIN, TINGGI BADAN, KECERDASAN, SIKAP, PRESTASI KERJA, SEMANGAT KERJA, KEPUASAN, KEMAMPUAN, KOMITMEN, KINERJA, MOTIVASI, DLL.
KONSTANTA -------- SUATU KARAKTERISTIK YANG DIMILIKI SAMA OLEH SETIAP KELOMPOK
CONTOH:
SEMUA MAHASISWA MP YANG DUDUK DI KELAS A
KELAS A --------- KONSTANTA
Variabel adalah konsep yg mempunyai variasi
nilai
Secara konsep variabel dibagi atas variabel
faktual dan variabel konseptual
Variabel dapat dibagi atas variabel kontinum
dan variabel diskontinum
Berdasarkan skala pengukurannya, variabel
dapat dibedakan atas :
- Nominal
- Ordinal
- Interval/rasio
VARIABEL DAPAT DIBEDAKAN DALAM DUA KATEGORI:
A. VARIABEL KONTINU
B. VARIABEL DISKRIT
DALAM PENELITIAN, DIKENAL ISTILAH VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT
VARIABEL BEBAS,DIKONTROL OLEH PENELITI DAN DIMANIPU-LASI SESUAI DENGAN TUJUAN PENELITIAN
CONTOH: PENGARUH KEPEMIMPINAN, PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
VARIABEL BEBAS, ADA YANG HANYA SEKEDAR DIKLASIFIKASI-KAN
CONTOH: METODA MENGAJAR (NON MP)
VARIABEL TERIKAT --------- MERUPAKAN ATAU DIANGGAP SEBAGAI PRESUMED KONSEKUENSI DARI VARIABEL BEBAS
VARIABEL INILAH YANG (DIANGGAP) DIPENGARUHI OLEH VARIABEL BEBAS
PENGGOLONGAN JENIS PENELITIAN
Berdasarkan paradigma/pendekatan :
- Penelitian kuantitatif
- Penelitian kualitatif
Berdasarkan fungsi dan tujuan :
- Penelitian dasar
- Penelitian terapan
- Penelitian evaluasi
- Penelitian pengembangan
Berdasarkan jenis metode :
- Survei korelasional
- Survei komparatif
- Eksperimen
- Action research
- Grounded research
PERBEDAAN KUANTITATIF & KUALITATIF
Kuantitatif Kualitatif
Inferensial Kasus
Variabel Fokus Masalah
Eksplanatif Eksploratif
Mengukur data Mengungkap fakta
Inst. Baku Peneliti sbg Instrumen
Analisis Data Pemaknaan Data/Informasi
Tema Umum Tema Khas
Penelitian menurut Pendekatan
1. Penelitian Survey
Kerlinger, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupunkecil, data diambil dari sampel untuk generalisasi.
2. Penelitian Ex Post Facto
Untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunutke belakang melalui data tsb. untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab atas peristiwa yang diteliti.
3. Penelitian Eksperiment
Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentuterhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secaraketat. Metode eksperiment yaitu, pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental (Tuckman). Padaumumnya dilakukan di laboratorium.
4. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisiobyek yang alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secaratriangulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptifdan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian inimenekankan makna (kualitatif).
5. Policy Research (Penelitian kebijakan)
Dilakukan terhadap masalah-masalah sosial yang mendasarsehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuatkeputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikanmasalah. Tepat untuk perencana dan perencanaan.
6. Action Research
Tujuan utama penelitian ini untuk mengubah situasi, perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja danpranata.
7. Penelitian Evaluasi
Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untukmenjelaskan fenomena. Penelitian evaluasi formatifmenekankan pada proses untuk meningkatkan program atauproduk, dan evaluasi sumatif menekankan pada efektivitaspencapaian program yang berupa produk tertentu. (Kidder)
8. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang telah berlangsung di masa lalu. Penelitiansejarah terutama digunakan untuk menjawab pertanyaantentang kapan kejadian berlangsung, siapa pelakunya danbagaimana prosesnya.
Menurut Tingkat Eksplanasi:
Deskriptif, komparatif, dan Asosiatif.
Menurut jenis data:
Kuantitatif dan kualitatif.
PENELITIAN DESKRIPTIF
Jenis penelitian yang memberi gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin, tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti
Ciri-ciri Penelitian deskriptif:• Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu• Menguraikan satu variabel, jika ada beberapa variabel, maka
dilakukan satu persatu• Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan
(treatment)
Metode: Survey1. Cross-sectional survey2. Longitudinal survey
PENELITIAN MEMBANDINGKAN (EKSPERIMENT)
Jenis penelitian yang memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa”. Hubungan sebab akibat dapat diketahui karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment) terhadap obyek penelitian.
Tiga jenis variabel pada eksperiment:1. Variabel independen (bebas) yang memberikan perlakuan2. Variabel dependent yang dipengaruhi variabel independent3. Variabel confounding (Variabel yang tidak diharapkan
mempengaruhi variabel dependen tetapi dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel ini perlu
dikendalikan.Dua macam variabel confounding:
* Variabel intervening (yang tidak dapat diukur secara
langsung, misal: kegugupan, kelelahan, motivasi, dll)* Variabel ekstraneous (yang dapat diukur secara langsung,
seperti umur, tingkat pendidikan, dll)
PENELITIAN KORELASI
Jenis penelitian mencoba melihat hubungan antara beberapa variabel sebagaimana adanya tanpa ada perlakuan. Melihat apakah mungkin perubahan satu variabel berhubungan dengan perubahan vaiabel lainnya.
Dua macam variabel:• Varibel Prediksi. Variabel yang digunakan untuk memprediksi
perubahan pada variabel yang satu• Variabel Kriteria. Variabel yang berubah sesuai dengan
perubahan pada variabel prediksi. Setiap ada perubahan pada variabel prediksi, variabel kriteria juga diharapkan berubah.
Kelemahan: Tidak bisa menjawab “mengapa demikian”. Dengan kata lain,tidak bisa menunjukkan hubungan sebab akibat.
MASALAH PENELITIAN
MASALAH ----------- diperoleh dari kehidupan sehari-hari karenamenjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginanmeningkatkan hasil kerja
SUMBER MASALAH:
1. Diri sendiri
2. Membaca buku (deduksi teori)
3. “Diberi” oleh orang lain
4. Sumber non kependidikan
KESULITAN DALAM MENGHADAPI MASALAH:
1. Cara memecahkan masalah metodologik
2. Kekurangan fakta-fakta material
Contoh Rumusan Masalah Kuantitatif (Korelasional/Hubungan)
Contoh Penelitian Korelasional 2 Variabel Bebas dengan 1 Variabel Terikat
HUBUNGAN ANTARA IMBALAN DAN LINGKUNGAN KERJA
DENGAN KINERJA PADA KEPALA SMP SWASTA KOTA
DEPOK.
1. Apakah terdapat hubungan antara imbalan dengan kinerja?
2. Apakah terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja?
3. Apakah terdapat hubungan antara imbalan dan lingkungan kerjasecara bersama-sama dengan kinerja?
X1
X2
Y
Konstelasi Masalah Hubungan
1. Hubungan antara X1 dengan Y2. Hubungan antara X2 dengan Y3. Hubungan bersama-sama antara X1 dan X2 dengan Y
Pengaruh
Dengan 3 Variabel ------- X1, X2, dan X3
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
1. Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinanterhadap kepuasan kerja?
2. Apakah terdapat pengaruh langsung kepuasan kerjaterhadap komitmen organisasi?
3. Apakah terdapat pengaruh tidak langsungkepemimpinan terhadap komitmen organisasimelalui kepuasan kerja?
X1
X2
X3X3
X1 = KepemimpinanX2 = Kepuasan KerjaX3 = Komitmen Organisasi
Model Hipotetik (Pengaruh)
3/4
2
1
Pengaruh Langsung
Pengaruh tidak langsung
3
X1 X2 X3
X1 = KepemimpinanX2 = Kepuasan KerjaX3 = Komitmen Organisasi
Model Hipotetik (Pengaruh)
2
Pengaruh Langsung dan tak langsung
3
1
TUGAS KELOMPOK:
1. Tentukan 2 variabel bebas (X1
dan X2)
dan 1 variabel terikat (Y) atau X3
2. Buat kajian teorinya lengkap dengan
sintesisnya.
3. Buat Definisi Konseptual dan Definisi
Operasionalnya
4. Buat Kisi-kisi instrumennya.
5. Susun instrumen penelitiannya.
Contoh Rumusan Masalah KualitatifContoh berikut yaitu penelitian M. Junus Melalatoa yang berjudul
“Meneliti Pembangunan Masyarakat Desa Gayo di Aceh Tengah” dalam Kuntjaraningrat dan Donald K. Emmerson, ed., (1985: 22-23).
Masalah Penelitian:
Mulai akhir triwulan pertama tahun 1974 saya diberi kesempatan olehUniversitas Indonesia untuk melakukan penelitian di daerah pedesaan Gayo, Aceh tengah, selama masa satu tahun. Adapun yang menjadi masalah pokokdalam penelitian ini adalah, meneliti bagaimana faktor-faktor sosial-budayamempengaruhi kemakmuran masyarakat desa di daerah ini. Di Samping itusaya harus berusaha menghimpun sebanyak mungkin data-data etnografisyang memang sejak deskripsi-etnografis dari C.Snouck Hurgronye Het Gayoland en Zijn Bewoners (1903) yang sangat kurang lengkap itu, sepanjang pengetahuan saya belum pernah dilukiskan secara menyeluruh. Masalah pokok penelitian sudah tentu terlebih dahulu memerlukanperumusan dari konsep “kemakmuran”, yang sebenarnya bersifat sangatrelatif. Konsep kemakmuran untuk keperluan penelitian ini, saya dasarkanatas pendirian bahwa orang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer dalam hal meningkatkan mutu hidupnya.
Kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari dari orang pedesaan Gayo saya ukur dengan metode penelitian anggaran rumah tangga dari dua sampel rumah tangga petani, dari dua buah desa yang diperkirakan berbeda kemakmurannya.
Anggaran rumah tangga mengandung unsur-unsur anggaran penerimaan dan pengeluaran rumah tangga di desa-desa yang diteliti itu pada khususnya atau di daerah Gayo pada umumnya, diperlukan adanya unsur-unsur berupa hasil pertanian ialah hasil sawah, hasil ladang empus seperti kopi, tembakau, buah-buahan, palawija, kayu api dan lain-lain. Penerimaan dari pekerjaan sebagai buruh ialah upah, uang lembur dan lain-lain, atau sebagai pegawai, misalnya gaji, uang lembur, rumah instansi, kendaraan dinas, memburuh (tung-upah), guru pengajian, mendukun (guru kampung). Penerimaan rumah tangga yang lain berasal dari pemeliharaan ternak, menangkap ikan, usaha dagang, hadiah atau pemberian, hasil kerajinan, memberi pertunjukan, menang lotre dan lain-lain.
CARA MEMECAHKAN MASALAH
1. CARA BERPIKIR ANALITIK
2. CARA BERPIKIR SINTETIK
MENGEMUKAKAN MASALAH:
1. Menerangkan dengan jelas apa yang akanditerangkan/dipecahkan
2. Membatasi ruang lingkup pada suatu per-soalan khusus
Latar Belakang Masalah
- Narasi tentang variabel Y (Deduktif)/Teori/
konsep
- Narasi tentang variabel X
- Narasi tentang kondisi/isu faktual/empiris
dari X dan Y (sesuaikan dengan wilayah
kajian penelitian)
- Pentingnya penelitian dilakukan/
pernyataan.
TEORISuatu himpunan pengertian yang saling berkaitan, serta
proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentanggejala-gejala dengan jalan menetapkan hubungan yang adadiantara variabel-variabel, dengan tujuan:
a. Menjelaskan
b. Mengontrol/mengendalikan
c. Meramalkan/memprediksi gejala-gejala tersebut.
Misal: Teori motivasi dua faktor dari Herzberg
Teori kepemimpinan dari Hersey dan Blanchard
Teori job longevity dari Katz
TEORI PETUNJUK HIPOTESIS (Bukan pengetahuan yang sudah
pasti)
Dalam bidang Administrasi Pendidikan, Hoy dan Miskel (2001) mendefinisikan bahwa teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.
Sebagai konsep dalam administrasi adalah kepemimpinan, kepuasan, organisasi informal.
Asumsi merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Contoh: Administrasi merupakan generalisasi tentang perilaku semua manusia dalam organisasi.Administrasi merupakan proses pengarahan dan pengendalian kehidupan dalam organisasi sosial.
Mengapa pendidikan di Indonesia belummenghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dapat dijelaskan melalui teori yang berfungsi menjelaskan.
Setelah SDM tidak berkualitas, maka bagaimana akibatnya terhadap perekonomian dan iptek nasional, dijawab dengan teori yang berfungsi prediksi/meramalkan.
Supaya pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, dijawab dengan teori yang berfungsi pengendalian (fungsi kontrol/mengendalikan)
MENULIS TEORI DI BAB II/TINJAUAN PUSTAKA
1. Variabel YKajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet, kemudian diakhiri dengan sintesis.
2. Variabel X1Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet, kemudian diakhiri dengan sintesis.
3. Variabel X2Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet, kemudian diakhiri dengan sintesis.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS
DEFINISI HIPOTESIS:
Jawaban sementara yang disarankan sebagai pemecahan
masalah atau sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa tertentu.
FUNGSI HIPOTESIS
1. Memberi keterangan tentatif
2. Hipotesis menyatakan hubungan yang dapat diuji
melalui penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah penelitian.
Contoh Hipotesis Penelitian
Contoh Penelitian Hubungan 2 Variabel Bebas dengan 1 Variabel Terikat
Searah (positif) lawannya berlawanan arah (negatif):
Terdapat hubungan positif antara imbalan dengan kinerja.
Terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan kinerja.
Terdapat hubungan positif antara imbalan, dan kepuasan kerjasecara bersama-sama dengan kinerja.
Dua arah:
Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja
Contoh Hipotesis Penelitian
Contoh Penelitian Pengaruh 2 Variabel Bebas dengan 1 Variabel Terikat
Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadapkomitmen organisasi.
Kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadapkomitmen organisasi.
Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadapkepuasan kerja.
Kepemimpinan berpengaruh tidak langsung terhadapkomitmen organisasi tetapi melalui kepuasan kerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Waktu dan Tempat Penelitian
5. Teknik Pengolahan Data
6. Teknik Analisis Data
7. Tempat dan Jadwal Penelitian
Metode Penelitian
1. Studi Kasus
(Tidak dapat digeneralisasikan hasilnya)
2. Survey (Deskriptif, eksploratif)
(Hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan
cara pengambilan sampel). Sampel ------ Populasi
3. Experimen (ada kelompok eksperimen dankelompok kontrol)
DESAIN PENELITIAN:
1. Desain Survey, digunakan pada penelitian deskriptif, eksploratif,dan eksperimen.
Kualitas survey antara lain bergantung pada:
a. Jumlah orang yang dijadikan sampel
b. Taraf sampel representatif, dan
c. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel
2. Desain Studi Kasus
Case Study dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pulamemberikan gambaran tentang keadaan yang ada.
Bahan untuk case study, dapat diambil dari sumber-sumberseperti:
a Laporan hasil pengamatan
b Catatan pribadi
c Kitab harian atau biografi orang yang diselidiki
d Laporan atau keterangan dari seseorang yang mengetahui
tentang objek/subjek yang sedang diteliti.
3. Desain EksperimenDalam desain eksperimen terdapat kelompok yangdisebut kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok Eksperimen, yaitu kelompok yang sengajadipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu, misalnyadiberi latihan.
Kelompok Kontrol, yaitu kelompok yang tidakdipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut, misalnyatidak diberi latihan.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluruhan unit yg akan
diselidiki karakteristiknya
Populasi dapat dibagi atas populasi target dan
populasi terjangkau
Populasi terjangkau terdiri dari keseluruhan
unit yg benar-benar mendapat kesempatan
untuk dipilih sbg sampel
Populasi target adalah populasi yg menjadi
daerah generalisasi hasil penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
Populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya.
Jika setiap manusia memberikan satu data, makabanyaknya/ukuran populasi akan sama denganbanyaknya manusia.
Ukuran populasi dapat terhingga dan tak terhingga.
Populasi yang merupakan sasaran ideal dari generalisasihasil penelitian disebut populasi sasaran (target population).
Populasi yang merupakan sasaran realistik darigeneralisasi hasil penelitian disebut populasi terjangkau(Available population)
Sampel diambil dari populasi data yang homogen.
UKURAN SAMPEL
Salah satu faktor penentu kualitas hasil
penelitian adalah ukuran sampel
Ada empat pertimbangan yg digunakan dalam
menentukan ukuran sampel
Heterogenitas karakteristik populasi
Tingkat presisi yang dikehendaki
Persyaratan teknik statistik yang digunakan
dalam analisis data
Ketersediaan sumber (tenaga, waktu &
biaya)
TEKNIK DASAR PENGAMBLAN
SAMPEL
Random
Sistematik
Stratified (berstrata)
Cluster (Gugus)
Multi stage
Sampel dan Teknik Sampling (Representatif)a. Sampel random atau sampel acak (setiap unsur
dalam populasi memiliki probabilitas yang sama.b. Sampel berstrata (tingkatan).c. Sampel wilayahd. Sampel proporsi (digunakan bersamaan dengan
teknik sampling strata)e. Sampel bertujuan (pertimbangan pakar di bidang
tsb untuk menentukan ukuran sampel yangrepresentatif)
f. Sampel kuota (saat pengumpulan pendapatmenurut pembatasan tertentu misalnya kelamintertentu, umur tertentu, penghasilan tertentu)
g. Sampel kelompok/gugus (Bila populasi sangat besaratau tersebar di wilayah yang luas)
Distribusi Sampling (James T. McClave)
Apabila sampel acak yang besarnya n berulang-ulang
diambil dari sebuah populasi normal, dengan rata-rata µ dan
variansi σ², maka distribusi sampling dari rata-rata sampel
akan normal dengan rata-rata µ dan σ²/n.
Dalam kehidupan nyata tidak ada populasi normal secara
sempurna.
Ambil sampel acak dari populasi n. Dari setiap sampel ini
diperoleh rata-rata sampel yang akan bervariasi dan
membentuk kluster sekitar rata-rata populasi µ . Hasilnya
adalah kurva normal.
Selanjutnya simpangan baku dan distribusi normal rata-rata
sampel menjadi σ/√n. Makin besar sampel yang dipilih, makin
kecil simpangan baku pada distribusi sampling sehingga
makin mengelompok rata-rata sampel.
Formula yang dapat digunakan (Simple Random Sampling):
1. Tabel Bilangan Random (William G. Cochran) 2. Tabel Krejcie Morgan (ditentukan jumlah
populasi terjangkau, lalu ukuran sampelyangharus diambil)
3. Slovin4. Distribusi sampling dengan distribusi normal
rata-rata sampel.
Roscoe dalam Research Methods For Business menyarankan ukuran sampel sebagai berikut:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitianadalah 30 sampai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita,pegawai negeri-swasta), maka jumlahsampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian melakukan analisis denganmultivariate (korelasi atau regresi ganda), makajumlah sampel minimal 10 kali jumlah varibelyang diteliti.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, kelompok eksperimen dan kelompok kontrolmasing-masing antara 10 s/d 20.
Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
a. Bebas
b. Terpimpin
c. Bebas terpimpin
2. Observasi
a. Non Sistematis
b. Sistematis
3. Kuesioner
4. Dokumentasi
5. Focus Group Discution
INSTRUMEN PENELITIAN
Tes
- Tes tertulis
- Tes lisan
- Tes perbuatan
Kuesioner
Skala Sikap
Skala Penilaian
Format observasi
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
Mengkaji konsep
Konstruk
- definisi konsep
- definisi operasional
Mengembangkan dimensi & indikator
Membuat kisi-kisi
Menetapkan rentang parameter
Identifikasi ciri kutup
Menulis butir instrumen
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN (lanjutan)
Proses validasi konsep
- telaah/jastifikasi pakar
- panel
Perbaikan/revisi
Proses validasi empiris
- uji coba instrumen
- analisis data hasil uji-coba (uji validitas)
Seleksi butir valid
Perakitan instrumen
Validitas dan Reliabilitas
Validitas ---------apakah suatu alat mampu mengukur apa
yang seharusnya diukur oleh alat tersebut.
Validitas langsung (analisa rasional dan putusan profesi(Professional judgment).
Validitas deriatif bergantung pada pembuktian statistik danempiris.
Kerlinger membagi validitas:
a. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Melalui butir-butir tes dapat diketahui wilayah isi yang
sedang diukur (dengan test)
b. Validitas konstruk---- validitas internal (analisis butirkuesioner)
c. Validitas kriteria----prediktif (ada data prediktor dan data
patokan misal nilai yang diperoleh seseorang dalam suatu mata kuliah)
Validitas konkuren
ditentukan melalui analisis korelasi atau diskriminasi. Koefisien korelasi dihitung antara skor hasil instrumen yang baru dikembangkan dan skor hasil instrumen lain yang telah ada (dibuat) sebelumnya yang digunakan pada waktu yang bersamaan atau berbeda.
Reliabilitas
Indeks yang menunjukkan apakah suatu alat ukur dapatdipercaya atau dapat diandalkan.
Reliabilitas dapat dilakukan dengan reliabilitas eksternal yaitudengan teknik paralel (dengan menyusun dua stel instrumen)dan teknik ulang. Masing-masing dihitung dengan korelasi.
Sedangkan reliabilitas internal dilakukan dengan mengadakanpengetesan dengan menggunakan rumus belah dua, rumus
K-R, rumus Alpha Cronbach, dsb.
K-R, Validitas Biserial/point biserial
Alpha Cronbach , Pearson
Catatan: Indeks Reliabilitas tidak dikonsultasikan dengan r tabel (r kritis)
MENULIS INSTRUMEN DI BAB III
1. Variabel X1a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasionalc. Kisi-kisi Instrumend. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas2) Perhitungan Reliabilitas
2. Variabel X2a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasionalc. Kisi-kisi Instrumend. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas2) Perhitungan Reliabilitas
Variabel Y atau X3
a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasionalc. Kisi-kisi Instrumend. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas2) Perhitungan Reliabilitas
CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL
Kepemimpinan adalah aktivitas
mempengaruhi anggota organisasi dalam
mencapai hasil kerja yang di harapkan.
Aktivitas tersebut dapat berupa: (1)
pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
CONTOH DEFINISI OPERASIONAL
Kepemimpinan adalah penilaian guru
terhadap aktivitas mempengaruhi kepala
sekolah dalam mencapai hasil kerja yang
di harapkan diperoleh dari skor jawaban
responden yang mengukur tentang: (1)
pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
KISI-KISI INSTRUMEN
No. Variabel Indikator No. Item
1. Kepemimpinan 1. Pemberian
tugas
2. Pendelegasian
wewenang
3. Hubungan antar
anggota
4. Pemberian
penghargaan
1-10
11-15
16-20
21-30
2. Budaya Organisasi
Instrumen (Kuantitatif)
No. Pernyataan SS S R TS STS
1.
2.
3.
Dst.
1. Kepala sekolah memberikan tugas kepada
guru dengan memperhatikan kemampuan
profesionalnya
SSR SR JR PH TPH
2. Kepala sekolah memberikan arahan pada
setiap tugas yang diberikan
SSR SR JR PH TPH
CONTOH
CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL
Pengetahuan Kepemimpinan adalah
kemampuan kognisi seseorang berupa
aspek mengetahui, memahami, dan
mengaplikasi untuk mempengaruhi
anggota organisasi dalam mencapai hasil
kerja yang di harapkan dengan indikator:
(1) pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
CONTOH DEFINISI OPERASIONAL
Pengetahuan Kepemimpinan adalah
penilaian terhadap kemampuan kognisi
mengetahui, memahami, dan mengaplikasi
yang dimiliki kepala sekolah dalam
mempengaruhi guru dan staf administasi
untuk mencapai hasil kerja yang di
harapkan diukur dengan indikator: (1)
pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
Aspek
Indikator
Mengetahui Memahami Mengaplikasi Jumlah
1. Pemberian
tugas
2. Pendelega
sian
wewenang
3. Hubungan
antar
anggota
4. Pemberian
pengharga
an
1,2,3 4,5,6 7, 8,9 9
Dst.
Analisis Data
Korelasional/Hubungan:
a. Uji prasyarat
1. Normalitas data (Liliefors Galat Taksiran)
2. Homogenitas varians (Uji-F atau Uji Bartlett)
b. Uji hipotesis (Uji korelasi sederhana + Uji
signifikansi (uji-t), determinasi/kontribusi, regresi
sederhana + uji keberartian regresi dengan uji-F,
uji korelasi parsial + uji signifikansi)
Uji Korelasi Ganda + uji signifikansi,
determinasi/kontribusi, Uji Regresi Ganda + Uji
Keberartian regresi, Rangkuman hasil uji
hipotesis)
Analisis Data
Analisis Jalur (Pengaruh):
a. Uji prasyarat
1. Normalitas data (Liliefors Galat Taksiran)
2. Homogenitas varians (Uji-F atau Uji Bartlett)
b. Uji hipotesis (Uji korelasi sederhana + Uji
signifikansi (uji-t), uji jalur/model hipotetik,
Rangkuman hasil uji hipotesis/model empiris)
HIPOTESIS STATISTIK
1.Korelasional/Hubungan
a. H0: ρy1 = 0
H1: ρy1 > 0
b. H0: ρy2 = 0H1: ρy2 > 0
c. H0: ρy.12 = 0H1: ρy.12 > 0
ρ = rho
HIPOTESIS STATISTIK
2. Pengaruh/Kausal/Analisis Jalur:
a. H0: p12 = 0
H1: p12 > 0
b. H0: p23 = 0H1: p23 > 0
c. H0: p13.2 = 0H1: p13.2 > 0
p = phi
B. PEMBAHASAN (Kuantitatif dan kualitatif) 1. Temuan Hipotesis Pertama
2. Temuan Hipotesis Kedua
3. Temuan Hipotesis Ketiga
Bahas temuan penelitian (model empirik) dengan
model teoritik atau teori yang relevan dari Bab II
+ hasil penelitian yang relevan (jika ada).
Metodologi Penelitian Kualitatif
1. Metodologi Penelitian dan Positivisme
2. Metodologi Penelitian dan Rasionalisme
3. Metodologi Penelitian dan Postpositivisme
Phenomenologi Interpretif
Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penelitian proses daripadaproduk dan membatasi pada satu kasus.
Data dalam kualitatif disajikan dalam bentuk kata verbal .
Olahan data kata verbal dimulai dengan menuliskan hasil obser-vasi, wawancara, atau rekaman, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikan.
Pada penelitian kualitatif, pekerjaan pengumpulan data haruslangsung diikuti dengan pekerjaan menuliskan, mengedit, meng-klasifikasi, mereduksi, dan menyajikan yang disebut sebagaianalisis selama pengumpulan data (Miles dan Huberman, 1984).
Positivisme (Korespondensi) Paradigmakuantitatif
Ontologi:
Realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieliminasikan dari obyek yang lain, dan dapat dikontrol.
Kerangka teori dirumuskan spesifik dan menuntut pembuatankerangka teori.
Epistemologi:
Menuntut pilahnya subyek peneliti dengan obyek penelitian. Tujuan penelitian adalah menyusun bangunan ilmu nomo-thetik (ilmu yang berupaya membuat hukum dari generali-sasi). Kebenaran dicari lewat hubungan kausal-linier, tiadaakibat tanpa sebab, dan tiada sebab tanpa akibat.
Teori kebenaran yang dibangun termasuk teori korespondensi(ada realita empirik sensual/indriawi)
Aksiologi:
Dituntut penelitian bebas nilai (Value free). Dapat ditampilkanprediksi atau hukum yang bebas waktu dan tempat.
Rasionalisme (Koherensi)Secara ontologi dan aksiologi terdapat perbedaan yang mendasar antara
positivisme dengan rasionalisme.
Positivisme secara ontologi lemah dalam membangun konsep teoritik (tidakjelas), tiada teori baru, kecuali pembenahan-pembenahan, dan tetapmenampilkan kontroversi yang tak terselesaikan.
Positivisme secara aksiologi, kebenaran empirik (sensual) hanya diukurdengan kebenaran indriawi, tanpa empirik logik dengan ketajamanpemikiran.
Dalam rasionalisme proses berpikir tidak terbatas pada proses linier antarasebab dan akibat atau bukan dalam makna deduksi induksi saja, tetapi proses ada dalam tata pikir logik lainnya, misalnya konver-gensi-divergensi (pertemuan pada suatu titik – perbedaan/ penyimpangan), instrumental-substansial ( berkenaan dengan -berjumlah besar) sentral-perifer (terpusat – terendah) dan lain-lain.
Persamaan positivisme dan rasionalisme yaitu berusaha memilahkan antarasubyek peneliti dengan obyeknya.
Dalam rasionalisme, ada dua tahap generalisasi yaitu generalisasi dari obyekspesifik atas hasil uji-makna-empirik, dan pemaknaan hasil ujireflektif kerangka teoritik dengan pemaknaan indikasi empirik.
Postpositivisme Phenomenologi Interpretatif
Ontologi:
Menuntut pendekatan holistik, mendudukkan obyeknya dalamsuatu konstruksi ganda, melihat obyeknya dalam satukonteks natural bukan parsial.
Epistemologi:
Menolak penggunaan kerangka teori sebagai langkah persiap-an penelitian. Obyek dilihat dalam konteksnya dan mengguna-kan tata pikir logik. Subyek peneliti bersatu dengan subyekpendukung obyek peneliti.
Aksiologi:
Mengakui kebenaran etik (akal budi/moral), ada value bound(Egon G. Guba).
Phenomenologi mengakui kebenaran sensual, empirik logik, empirik etik, dan empirik transendental (maha tinggi).
Paradigma Naturalistik
Egon G. Guba mengatakan ada 14 karakteristik dalam penelitiankualitatif naturalistik yang saling berkaitan jika digunakan.
1. Konteks natural, yaitu suatu konteks kebulatan menyeluruh.
Suatu phenomena hanya dapat dimaknai dalam keseluruhan dan
merupakan hasil peran timbal balik.
2. Instrumen human, yaitu hanya dapat dilakukan oleh peneliti itu
sendiri sebagai instrumen.
3. Pemanfaatan pengetahuan tak terkatakan yang memperkaya
hal-hal yang diekspresikan.
4. Metoda kualitatif
5. Pengambilan sampel secara purposive, yaitu dipilih pada kasus- kasus
ekstrim untuk dicari maknanya. Hasilnya bukan untuk generalisasi,
Guba mengatakan satu kasus mungkin dapat transferabel pada kasus
lain. Dengan konsep positivistik, hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada parent population-nya, yaitu pada populasi
yang memiliki ciri kasus tersebut. Konsep generalisasi pada positivistik
diganti konsep transferabilitas.
6. Analisis data induktif.
7. Grounded theory (penyusunan teori yang diangkat dari empiri).
8. Desain sementara.
9. Hasil yang disepakati, yaitu menyepakatkan makna dan tafsir
atas data yang diperoleh dengan sumbernya.
10. Modus laporan studi kasus.
11. Penafsiran idiographik (keberlakuan khusus)
12. Aplikasi tentatif (interaksi antara peneliti dengan responden
itu bersifat khusus dan tak dapat dipublikasikan).
13. Ikatan konteks terfokus. Dengan pengambilan fokus, ikatan
keseluruhan tidak dihilangkan, tidak dilepaskan dari sistem
nilai lokalnya.
14. Kriteria kepercayaan. Guba mengistilahkan kredibilitas, trans-
ferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Paradigma naturalistik memperoses data secara induksi murni.
Guba menunjuk cara kerja Glasser dan Strauss dalam men-deskripsikan tahap-tahap kerja metoda konstan komparatif yang sesuai dengan jiwa naturalistik.
Tahap-tahap kerja tersebut adalah:
1. Memperbandingkan kejadian yang cocok dengan kategorinya.
2. Mengintegrasikan kategori dengan ciri-cirinya.
3. Merumuskan teori.
4. Menuliskan teori.
Grounded Theory, yaitu teori berdasarkan data, seperti teoribirokrasi dari Weber dan teori bunuh diri dari Durkheim.
Pedoman untuk melahirkan suatu teori antara lain adalah:
1. Digunakan logika yang konsisten
2. Kejelasan masalah
3. Efisiensi
4. Integrasi
5. Ruang lingkup, dll. yang prosesnya didasarkan data empirik
bukan hasil berpikir deduktif.
Model Ethnographik
Ethnographik merupakan salah satu model penelitian yang banyak terkait dengan anthropologi, yang mempelajari peristiwa kultural, dan menyajikan pandangan hidup subyek yang menjadi obyek studi.
Ethnographik menyajikan deskripsi tentang cara mereka (obyek studi ilmu-ilmu sosial) berpikir, hidup, dan berperilaku.
Peneliti ethnographik dituntut memahami lebih dalam konteks yang diteliti tanpa membawa prakonsep atau praduga atau teori yang dimiliki.
Peneliti harus mengkonstruksi konsepnya berdasar proses induktif atas empiri, dikonstruksi sesuai dengan cara memandang atau pola perilaku masyarakat yang menjadi obyek penelitiannya.
Peneliti ethnographik berupaya memasuki kawasan yang tak di-kenalnya tanpa membuat generalisasi berdasarkan pengalaman-nya sendiri.
Peneliti mempelajari phenomena sebagai kejadian wajarnya.
Contoh antropologi adalah “masyarakat petani”, “organisasikekerabatan”, “masyarakat kota”, “kepercayaan rakyat”, atau“kolonialisme”.
Desain penelitian ethnographik memerlukan waktu partisipasiantara 6 bulan sampai 3 tahun.
Bogdan menyarankan:
1. Jadilah praktisi (tidak terlalu luas/kompleks)
2. Pilihlah tempat di mana anda agak asing.
3. Jangan terlalu berpegang kaku pada rencana anda, sebaiknya
lakukan penjajagan dahulu di lapangan.
4. Sejumlah topik sulit untuk dijadikan penelitian, seperti “spesi-
fikasi anggaran dan belanja instansi”, “kebijakan personalia”,
dsb. yang diperkirakan sulit menembus tembok kerahasiaan.
Dua macam desain ethnographik yaitu studi kasus/multi-case studies (lebih dari satu subyek) dan multiple site and subject studies (diarahkan pada pengembangan teori, dan memerlukanbanyak lokasi dan subyek, pendekatannya adalah induksi analitik)
SPRADLEY (1980), mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian: (merupakan siklus)
a. Menentukan objek penelitian
b. Menanyakan pertanyaan ethnographik
c. Mengumpulkan data ethnographik
d. Membuat catatan ethnographik
e. Melakukan analisis data
f. Menulis laporan.
TEKNIK KALIBRASI KEABSAHAN DATA
Kriteria: (Menurut Burgess, 1984)
a. cukup waktu
b. kredibilitas
c. signifikan
d. komprehensif
Kredibilitas data (Lincon dan Guba, 1985):
a. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitian
b. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus terhadap
subjek yang diteliti
c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan teori) Miles & Huberman, 1984 , Mathison, 1988; Patton, 1986; dan Lincon & Guba, 1985.
d. Mengadakan analisis kasus negatif
e. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa data yang telah dikumpulkan guna mencocokkan persepsi antara peneliti dengananggota peneliti lainnya
f. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat
g. Mengadakan pengecekan kecukupan referensi.
Triangulasi teori, penjelasan banding melalui pengecekan referensi
(jika fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya
melalui cara lain).
Triangulasi Sumber:
Dilakukan dengan membandingkan:
a. Data hasil wawancara dengan beberapa orang kunci (key informan)
dengan data pengamatan
b. Data tentang apa yang dikatakan subjek penelitian dengan
situasi/waktu yang berbeda
c. Membandingkan pendapat dan pandangan antara orang-orang
kunci yang dengan yang lain
d. Membandingkan data yang diterima dari orang-orang kunci dengan
dokumen yang ada.
Triangulasi metode
Dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu strategipenelitian.
Triangulasi peneliti
Dilakukan dengan memanfaatkan orang-orang kunci maupunsubjek sebagai penyelidik pembantu
Kriteria Signifikan
Dilakukan dengan menuliskan secara lengkap termasuk kutipansecara langsung hasil wawancara dengan partisipant, ataucatatan tentang apa yang dilakukan peneliti, kejadian-kejadianyang berkaitan dengan pemberian makna, dan fenomenakonkrit dalam bahasa partisipant (Burgess, 1984).
Kriteria Menyeluruh (Comprehensiveness)
Dimaksudkan untuk mendapatkan sumber informasi alternatif.
Konfirmasi merupakan suatu proses yang mengacu kepadahasil penelitian.
Apabila data cukup koheren, maka temuan penelitian dianggapmemenuhi syarat. Jika tidak, maka temuan dianggap gugur,dan peneliti ke lapangan kembali.
Langkah-langkah Penelitian:(Contoh di dalam pelaksanaannya)
1. Mengadakan grand tour observation untuk mengetahui kondisi awaldari objek yang diteliti
2. Menentukan fokus atau masalah penelitian melalui informasi daribeberapa orang kunci (key information)---- sifatnya sementara
3. Menentukan lokasi penelitian setelah permasalahannya dapat dilihatsecara jelas
4. Pengumpulan data lapangan, misalnya dilakukan dengan tahapan-tahapan atau waktu
5. Penetapan orang-orang kunci (key informan) sebagai pemberi data
6. Mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen: wawancara,observasi, dan menelaah dokumen-dokumen
7. Menyusun format analisis data
8. Menganalisis data pada waktu pengumpulan data dan setelah dataterkumpul
9. Menyusun hasil penelitian dan membahas hasil penelitian denganmembandingkannya dengan kepustakaan/referensi
10. Memberikan makna terhadap hasil penelitian, dan pengambilankesimpulan.
ANALISIS DATA (Kualitatif)
1. Analisis Selama Pengumpulan Data
Milles & Huberman, 1984, mengemukakan metode:
a. Mengembangkan catatan lapangan mengkategorikan data
dan memberi kode pada data
b. Memasukkan data ke dalam format analisis
c. Mengembangkan pertanyaan untuk mengumpulkan data
selanjutnya.
2. Analisis Setelah Data Terkumpula. Mengumpulkan dan memberi nomor secara kronologis
sesuai dengan waktu pengumpulan data
b. Meneliti ulang data dan mengelompokkannya dalam satu
format kategori dan klasifikasi data sesuai dengan kodenya
c. Memaparkan data yang telah dianalisis dengan fokus
masing-masing penelitian
d. Penarikan beberapa kesimpulan.
Penelitian tindakan/Action Research
Stephen Kemmis:
Refleksi diri yg dilakukanpartisipan
Penelitian yg bersifatpartisipatif dan kolaboratif
Metoda yg handal untukmenjembatani teori danpraktek
Pengertian: Riset Aksi/Action Research
Penelitian tentang, untuk, dan oleh kelompok sasaran bersama peneliti, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi bersama dengan kelompok sasaran
Suatu strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata untuk mendeteksi dan memecahkan masalah dalam rangka mengembangkan kemampuan kelompok sasaran
Dalam praktek, riset ini menggabungkan antara tindakan bermakna dengan prosedur penelitian, untuk memecahkan suatu masalah serta mencari dukungan ilmiahnya. Peneliti dan masyarakat sasaran secara sadar dan bersama-sama merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang cermat untuk memperbaiki situasi yang diinginkan.
Prinsip-prinsip dalam Riset Aksi
Tindakan atau intervensi dan observasinya tidak boleh mengganggu kegiatan utama.
Metode dan tekniknya tidak boleh terlalu dipaksakan, baik dari segi kemampuan maupun waktunya
Metodologi yang digunakan harus direncanakan secara cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis yang dapat diuji di lapangan
Permasalahan yang dipilih harus benar-benar nyata, menarik, mampu ditangani, berada dalam jangkauan kewenangan peneliti dan masyarakat untuk melakukan perubahan.
Peneliti harus tetap memegang etika dan tatakrama penelitian dan rambu-rambu yang berlaku umum.
Kegiatan riset aksi merupakan kegiatan berkelanjutan (on-going), jika perlu dilakukan untuk beberapa siklus, sampai tindakan perbaikan benar-benar dapat dilakukan.
Partisipatory Action Research
Biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi sosial yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut memiliki program, dan analisis problem sosial berbasis masyarakat.
Disini suatu rekayasa untuk perubahan sosial direncanakan, kemudian dilakukan, diamati dan dievaluasi/ dilakukan refleksi setelah berjalan selama jangka waktu tertentu.
Jenis Penelitian Tindakan
Critical Action Research Biasanya dilakukan oleh kelompok yang secara
kolektif mengkritisi masalah praksis, dengan penekanan pada komitmen untuk bertindak menyempurnakan situasi, misal hal-hal yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras.
Kelompok peneliti masuk dan bergabung dengan kelompok sasaran, untuk mengetahui lebih dalam berbagai hal yang menjadi fokus riset aksi, sambil melakukan tindakan yang telah direncanakan bersama kelompok sasaran.
Classroom Action Research
Biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.
Guru merencanakan perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para siswa, bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi, dan proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti biasanya.
Institutional Action Research
Biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen atau orgnisasi untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas dalam suatu lembaga. Intinya juga tindakan yang berupaya memecahkan masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui pertukaran pengalaman secara kritis.
Riset aksi dilakukan bersama konsultan yang memiliki keahlian di dalam melakukan tindakan perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi atau manajemen
Karakteristik Riset Aksi Riset aksi itu sifatnya situasional, terkait dengan
pemecahan masalah dalam konteks tertentu, dan masalah yang dipecahkan terkait langsung dengan kehidupan sosial kelompok sasaran yang diteliti.
Riset aksi merupakan upaya kolaboratif antara peneliti dengan kelompok sosial yang menjadi obyek riset, untuk secara bersama memecahkan masalah yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Riset aksi bersifat self-evaluatif, kegiatan modifikasi dari praksis secara kontinyu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan, yang akhirnya dilakukan perbaikan dalam praktek nyata.
Riset aksi bersifat luwes dan menyesuaikan, sehingga prosedurnya cocok untuk situasi sosial yang sedang berjalan, yang kadang memiliki masalah-masalah yang kompleks
Riset aksi terutama memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik, untuk melihat ada kemajuan atau tidak, sementara prosesnya terus berjalan.
Keketatan ilmiah Riset aksi memang agak longgar, sebagai antitesis dari desain riset eksperimental yang ketat. Sifat sasarannya situasional-spesifik, untuk memecahkan masalah praksis. Temuan-temuannya tidak dapat digeneralisasi, namun pengumpulan data dan cara mengolahnya secermat mungkin dengan keteguhan ilmiah.
Planning
Kurt Lewin:
Acting
Observing
Reflecting
Disain Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Penetapan Masalah Penelitian Perencanaan Tindakan:
a. Implementasi tindakan Hipotesis Tindakanb. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakanc. Persiapan Tindakan
Observasi/Pelaksanaan Tindakan:a. Pelaksanaan Tindakanb. Observasi dan Interpretasic. Diskusi Balikan
Analisis dan Refleksia. Analisis Datab. Refleksi
Perencanaan Tindak Lanjut
Monitoring dalam penelitian tindakan Objek monitoring:
Perubahan apa saja yang telah terjadi dalam proses?
Perubahan apa saja yang telah terjadi dalam hasil belajar?
Teknik dan alat monitoring:
Pedoman pengamatan
Tes
Catatan lapangan dan Anecdotal Records
Analisis dokumen
Kartu
Portfolio
Angket dan wawancara
Perekaman suara/gambar
Sosiometri
Bukti dokumen
Slide
Observasi dalam penelitian tindakan
Observasi Peer(Pengamatan sejawat)
Supervisi Klinis
Observasi terstruktur
Analisis dalam penelitian tindakan kelas
A. Kerangka kerja analisis (Diuraikan
1. Validasi hipotesis
2. Interpretasi dengan acuan teori
3. Tindakan untuk perbaikan
B. Koleksi data
C. Validasi hipotesis
D. Interpretasi
E. Tindakan/Implementasi (makna data, rencana strategi, monitoring/evaluasi)
Validasi Hipotesis
Dengan menggunakan teknik yang sesuai:
a. Saturasi = apakah tidak ditemukanlagi data tambahan
b. Triangulasi= informasi “segitiga”
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN(R & D)
Adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian ini bersifat longitudinal.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Langkah-langkah R & D
Potensi dan Masalah
Pengumpulan data
Desain Produk Validasi Desain
Revisi DesainUjicoba ProdukRevisi Produk
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk Produksi Masal
Penyusunan Proposal (Kuantitatif)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Manfaat Penelitian:
a. Teoretis (keilmuan)
b. Praktis (tempat, responden)
B. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS PENELITIAN1. Kajian Teori/Konsep (Selalu dirumuskan sintesa teori dari
masing-masing variabel)2. Kerangka Teoretik3. Hipotesis Penelitian (Hanya H1 atau Hipotesa Kerja)
C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tujuan Operasional Penelitian (sesuai rumusan masalah)2. Tempat dan Waktu Penelitian3 Metode Penelitian (Jelaskan alasannya)4. Populasi dan Sampel (Sertakan teknik sampling yang
digunakan)5. Instrumen (Buat sesuai Variabel Penelitiannya, yaitu Y, X1,
dan X2) terdiri dari:a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasional + Indikatorc. Kisi-kisi Instrumen Penelitiand. Pengujian Validitas dan Perhitungan Reliabilitas.
6. Teknik Pengumpulan Data (Uraikan langkah-langkahpenelitiannya)
7. Teknik Analisis Dataa. Uji Prasyarat Analisis (Gunakan Uji
Normalitas Populasi Galat Taksiran(Liliefors), Regresi Linear, dan UjiHomogenitas Varians)
b. Uji Hipotesis (Sesuaikan dengan rumusanmasalah, skala pengukuran, dan disainpenelitian)1) Rumus Uji Hipotesis (Uji korelasi
sederhana + uji parsial, Uji Keberartian regresi, dan Uji Signifikansi(uji-t)
2) Hipotesis Statistik (H0 dan Ha)
DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan Proposal (Kualitatif)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah/Pertanyaan Penelitian
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian:
a. Teoretis (keilmuan)
b. Praktis (tempat, responden)
B. TINJAUAN PUSTAKAKajian Teori/Konsep sesuai fokus penelitiannya
C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Setting Penelitian (kondisi lokasi/letak geografis, tempat
penelitian, waktu, dan gambaran awal penelitian sebagaihasil studi penjajagan/grand tour observation diuraikandengan jelas dan lengkap termasuk peta lokasi/gambarantempat/foto-foto awal studi penjajagan)
2. Metode Penelitian (Jelaskan alasannya)3. Sumber Data/Key Informan4. Instrumen Penelitian (Jelaskan instrumen penelitian yang
digunakan dan bagaimana penggunaannya di lapangan)5. Langkah-langkah Penelitian (uraikan mulai peneliti menjadi
partisipan/instrumen sampai proses pengolahandata/informasi)
6. Teknik Pengolahan Data (Jelaskan prosedur pengolahannya)7. Kredibilitas Keabsahan Data
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN:
BEBERAPA MODEL RISET TERBARU DAN SEGERA
DISOSIALISASIKAN DI PPs. UNJ AKAN DISUSULKAN
DALAM BENTUK PEDOMAN PENULISAN TESIS YANG
HARUS DIMILIKI MAHASISWA.
ANTARA LAIN:
PENELITIAN EVALUASI PROGRAM/KEBIJAKAN
PENELITIAN TINDAKAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL
PENELITIAN EKSPERIMENT
“Jika Anda tidak berusaha melakukan sesuatu melampaui
apa yang telah Anda kuasai saat ini, Anda tidak pernah
akan tumbuh”
Ralph Waldo Emerson