memahami dan menjelaskan siklus serta mekanisme terjadinya haid

8
Memahami dan Menjelaskan Siklus serta Mekanisme terjadinya Haid Haid merupakan perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Hormon yang merangsang terjadinya haid adalah FSH dan LH serta prolaktin, yang diproduksi oleh otak (hipotalamus-hipofisis) serta estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium. Dalam keseimbangannya hormon-hormon tersebut menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh yang apabila terjadi ovulasi (proses pelepasan ovum) dan sel telur tidak dibuahi akan menyebabkan penurunan estrogen dan progesteron, sehingga terjadilah pelepasan selaput lendir dengan perdarahan yang disebut dengan haid. (Ethel Sloane, 1995) Siklus Haid (Menstruasi) Siklus haid (menstruasi) dikelompokkan menjadi 4 fase, yaitu: 1. Fase Pra-ovulasi Dikontrol oleh FSH dan esterogen. Kelenjar hypophisis pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang

Upload: wahyu-sholekhuddin

Post on 01-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkggggggggggggggggggggggggggggggggghdfhshrrrrrrrrrrrrrrrrrjyrujtitkjvmhfv

TRANSCRIPT

Page 1: Memahami Dan Menjelaskan Siklus Serta Mekanisme Terjadinya Haid

Memahami dan Menjelaskan Siklus serta Mekanisme terjadinya HaidHaid merupakan perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7

hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Hormon yang merangsang terjadinya haid adalah FSH dan LH serta prolaktin, yang diproduksi oleh otak (hipotalamus-hipofisis) serta estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium. Dalam keseimbangannya hormon-hormon tersebut menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh yang apabila terjadi ovulasi (proses pelepasan ovum) dan sel telur tidak dibuahi akan menyebabkan penurunan estrogen dan progesteron, sehingga terjadilah pelepasan selaput lendir dengan perdarahan yang disebut dengan haid. (Ethel Sloane, 1995)

Siklus Haid (Menstruasi)Siklus haid (menstruasi) dikelompokkan menjadi 4 fase, yaitu:

1. Fase Pra-ovulasiDikontrol oleh FSH dan esterogen. Kelenjar hypophisis pada dasar otak akan

mengeluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung telur). Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi esterogen.

Pada saat kenaikan esterogen mendekati ovulasi, terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut : Endometrium (selaput lendir rahim) menebal Serviks menjadi panjang dan lunak serta terbuka Lendir serviks yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar pada serviks menjadi

lendir yang bersahabat dengan sperma Peningkatan garam, gula, dan asam amino untuk memberikan makanan pada

sperma Peningkatan cairan sampai dengan 10 kali peningkatan volume lendir

Page 2: Memahami Dan Menjelaskan Siklus Serta Mekanisme Terjadinya Haid

Lendir yang subur terdiri dari 98% air : transparan, berkilat, licin, elastis yang disebut efek spinnbarkeit

Struktur lendir yang subur bila dilihat dengan menggunakan nuclear magnetic resonance memperlihatkan jaringan yang jarang sehingga dapat dilewati oleh sperma

Suhu menetap pada tingkat yang rendahKetika esterogen mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar hypophisis

akan merangsang peningkatan pembentukan LH sehingga LH cepat meningkat yang kemudian akan menimbulkan ovulasi (pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan ovum) dalam kurun waktu 36 jam.

2. Fase OvulasiOvulasi hanya terjadi satu hari saja dalam satu siklus dan bila tidak terjadi

kehamilan, 2 minggu kemudian akan diikuti oleh masa menstruasi. Biasanya jangka waktu antara ovulasi dan menstruasi berikutnya tidaklah berbeda jauh. Lamanya siklus menstruasi bergantung pada variasi waktu sejak awal siklus sampai ovulasi. Terjadinya ovulasi menentukan lamanya siklus.

Lamanya waktu sejak awal menstruasi sampai ovulasi bisa bermacam-macam. Ovulasi seringkali tertunda pada saat seseorang mengalami stress, masa menyusui (laktasi) dan masa pra-menopause.

Pada satu hari ovulasi dalam suatu siklus, satu atau dua sel telur siap untuk dibuahi. Hidup sel telur tidak lebih dari 24 jam, sedangkan masa hidup sel sperma berbeda-beda. Bila tidak ada lendir yang menunjang kelangsungan hidupnya, sel sperma tidak bisa bertahan hidup lebih dari satu jam atau sekitar itu. Namun dengan adanya lendir cervix yang baik, sel sperma bisa bertahan hidup sampai 2 atau 3 hari, bahkan kadang bisa sampai 4 atau 5 hari lamanya.

3. Fase Pasca-ovulasiDikontrol oleh progesteron. Setelah ovulasi, hormon LH akan menyebabkan

pecahnya folikel yang mana folikel tersebut akan berkembang menjadi korpus luteum, yang akan memproduksi progesteron.

Di bawah pengaruh progesteron terjadi perubahan-perubahan: Endometrium melunak guna mempersiapkan diri untuk menerima implantasi

(penempelan) telur yang telah dibuahi Serviks memendek, keras, dan tertutup Lendir serviks menjadi tidak bersahabat untuk mencegah penetrasi sperma Setelah ovulasi terdapat perubahan status kesuburan jaringan : filamen-filamen

menjadi lebih padat membentuk lendir yang tebal yang mencegah penetrasi sperma.

Sperma secara cepat akan dirusak oleh cairan vagina yang bersifat asam Suhu akan meningkat sekitar 0,2˚C atau lebih

Korpus luteum dapat bertahan selama 14 hari. Apabila tidak terjadi pembuahan, makan korpus luteum akan mati, kemuadian masuklah ke fase yang terakhir, fase menstruasi.

4. Fase Menstruasi

Page 3: Memahami Dan Menjelaskan Siklus Serta Mekanisme Terjadinya Haid

Terjadi apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Penurunan kadar estrogen dan progestrogen menyebabkan peningkatan prostaglandin. Peningkatan prostaglandin mengakibatkan vasokonstriksi dari pembuluh darah yang memperdarahi endometrium. Karena kekurangan nutrisi dan oksigen jaringan yang menyusun endometrium akan mati (nekrosis). Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya perdarahan. Selain itu, peningkatan prostaglandin juga akan merangsang sekresi enzim lisosom, yang mana enzim tersebut bertugas melisiskan jaringan. Hal tersebutlah yang menyebabkan darah haid tidak menjadi kental. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama 3-8 hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL (30-80 mL).

(W.F Ganong, 2008)1.2 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Hormon-hormon yang Berperan dalam

Mekanisme Terjadinya HaidGnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)

GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hypothalamus. GnRH akan merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hypophisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan-balik (feed back mechanism) ke hypothalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. Berikut ini merupakan fungsi dari GnRH :

Menstimulasi produksi folikel stimulating hormone (FSH) dan leutinizing hormone (LH)

Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh kelenjar hypophisis

Page 4: Memahami Dan Menjelaskan Siklus Serta Mekanisme Terjadinya Haid

(Wilson dan Price, 2005)FSH (Folikel Stimulating Hormone)

FSH diproduksi oleh sel gonadotropin pada kelenjar hypophiisis, pada lobus anterior (adenohypophisis). Sel target dari FSH adalah testis (tubulus semineferus) pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Fungsi dari FSH adalah :Laki-laki

Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor testosterone pada tubulus semineferus

Perempuan Menstimulasi perumbuhan dan pematangan folikel Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum

(Guyton and Hall, 1997)LH (Leutinizing Hormone)

LH diproduksi oleh sel gonadotropin pada lobus anterior kelenjar hypophysis. Sel target dari LH adalah tubulus semineferus testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Fungsi LH adalah :Laki-laki

Menstimulasi produksi sperma dalam proses spermatogenesis dengan cara menstimulasi sel intersisial leydig pada testis untuk mensekresikan testosterone

Perempuan Membentuk korpus luteum dari folikel yang telah pecah Menstimulasi produksi progesteron oleh korpus luteum

(Guyton and Hall, 1997)Progesteron

Page 5: Memahami Dan Menjelaskan Siklus Serta Mekanisme Terjadinya Haid

Progesteron merupakan produk yang dihasilkan oleh korpus luteum. Fungsi dari progesteron itu sendiri adalah :1. Menyiapkan endometrium untuk implantasi blastokist

Endometrium yang sudah dipengaruhi estrogen karena pengaruh progesteron berubah menjadi desidua dengan timbunan glikogen yang makin bertambah yang sangat penting sebagai bahan makanan dan menunjang ovum

2. Mencegah kontraksi otot-otot polos terutama uterus dan mencegah kontraktilitas uterus secara spontan karena pengaruh oksitosin

3. Cervix uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup disertai dengan lendir yang kental, sedikit, lekat, seluler dan banyak mengandung lekosit sehingga sukar dilalui spermatozoa

4. Mempengaruhi tuba fallopi, dengan cara : Glikogen dan vitamin C tertimbun banyak di dalam mukosa tuba falopii Memperlemah gerakan peristaltik

5. Bersifat termogen, yaitu menaikkan suhu basal 6. Merangsang pertumbuhan asini dan lobuli glandula mammae pada fase luteal,

sedangkan estrogen akan mempengaruhi epitel saluran 7. Merangsang natriuresis dan menambah produksi aldosteron 8. Merangsang pusat pernafasan (medulla oblongata) sehingga terjadi peningkatan

proses respirasi(H. Wiknjosastro, 1984)EstrogenEstrogen memegang peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder dan mempunyai pengaruh terhadap psikologi perkembangan kewanitaan. Efek utama estrogen adalah pertumbuhan alat genital wanita dan kelenjar mamma. Vulva dan vagina berkembang di bawah pengaruh estrogen. Hormone ini akan mempengaruhi jaringan epitel, otot polos, dan merangsang pembuluh darah pada alat-alat tersebut. Estrogen juga menyebabkan proliferasi epitel vagina, penimbunan glikogen dalam sel epitel yang oleh basil doderlein diubah menjadi asam laktat sehingga menyebabkan pH vagina menjadi rendah. (H. Wiknjosastro, 1984)

Disamping itu estrogen juga mempunyai fungsi sebagai berikut, yaitu :1. Mempengaruhi hormone lain, seperti :

Menekan produksi hormone FSH dan menyebabkan sekresi LH Merangsang pertumbuhan follikel didalam ovarium, sekalipun tidak ada FSH

2. Menimbulkan proliferasi dari endometrium baik kelenjarnya maupun stromanya3. Mengubah uterus yang yang infantile menjadi mature4. Merangsang pertumbuhan dan menambah aktifitas otot otot tuba fallopi5. Cervix uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka disertai lendir yang bertambah

banyak, encer, alkalis dan aselluler dengan pH yang bertambah sehingga mudah dilalui spermatozoa

Page 6: Memahami Dan Menjelaskan Siklus Serta Mekanisme Terjadinya Haid

6. Menyebabkan pertumbuhan sebagian lobuli alveoli dan saluran glandula mammae