melalui strategi kualitatif dangan pendekatan studi kasus...
TRANSCRIPT
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Matoda Penelitian yang Diteraokan.
Yang menjadi fokus utama dalam penalitian ini ada
lah untuk mencari faktor-faktor yang mampengaruhi tingkat
kabarhasilan yang terjadi dalam prosas pembelajaran mela
lui magang pada perajin sepatu dan tas-koper.
Dalam upaya mencari dan untuk mandapatkan gambaran
labih mandalam serta sakaligus menemukan jauaban terhadap
mistari keberhasilan magang itu maka dilakukan penelitian
melalui strategi kualitatif dangan pendekatan studi kasus.
Glaser dan Strauss mangemukakan bahua unsur rauan yang se
ring ditamui dalam masalah yang berkaitan dengan teori so-
siologis, seperti "... data tentang kondisi struktural,
konsekuensinya, penyimpangannya, norma-normanya, proses-
nya, pola sarta sistemnya" , sangat mungkin ditamukan de
ngan metode kualitatif (Moleong, 1989: h.39).
Di samping itu pertimbangan lainnya adalah sabagai
mana yang dikatakan Moleong (1989: h.6), bahua:
... Pertama, menyssuaikan matoda kualitatif lebih mu-dah apabila barhadapan dengan kenyataan ganda; kedua,metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubunganantara penaliti dan rasponden; dan ketiga, matoda inilabih peka dan labih dapat manyasuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-polanilai yang dihadapi.
Disadari bahua dangan menerapkan metode kualitatif
harus memperhatikan ciri-ciri yang dikahandaki oleh metode
itu. Dari hasil penelaahan kapustakaan ditamukan bahua
Bogdan dan Biklen (1982: h.27-29) mengajukan lima buah ci-
ri yang menyebutkan, (1) "Qualitative research has the na-
73
tural satting as tha direct source of data and the re
searcher is the key instrument". Oleh sebab itu peneliti
an kualitatif pada hakekatnya untuk;mendapatkan data ha
rus langsung dari sumbernya dan penaliti berlaku sebagai
instrumen inti. Dalam penarapannya penaliti terjun lang
sung mangikuti kehidupan semua pihak yang terlibat dalam
prosas pendidikan pada area tersabut. (2) "Qualitative
reserach is descriptive", artinya catatan-catatan tartu-
lis sangat panting dalam pendekatan kualitatif, baik da
ta tercatat dan diseminasi dari penemuan-penemuan dalam
bentuk kata-kata, gambar-gambar, yang diperoleh melalui
uauancara, observasi, berupa catatan lapangan, dokumen
pribadi dan atau fotograf, video tape, tapa recorder mau
pun catatan-catatan lainnya. (3) "Qualitative researchers
are concerned uith process rather than simply uith out
comes or products". Penelitian kualitatif lebih menekan
kan prosas daripada hasil atau produk. Ini tarkandung mak-
sud agar peneliti tarus mangikuti samua aspek kejadian dan
interaksi yang timbul sehari-hari. (4) "Qualitative re
searchers tend to analyze their data inductively". Mak-
sudnya, studi kualitatif tidak membuat hipotasis melain
kan labih berkacenderungan menganalisis data secara in-
duktif dan oleh sabab itu teori dikambangkan dari bauah.
(5) "Meaning is of essential concarn to tha qualitative
approach". Penelitian kualitatif mencoba untuk mengerti
inti atau 'meaning' dari paristiua dan interaksi yang
tarjadi dalam situasi tertentu. Panalitian kualitatif di-
sebut juga "participant perspective", sebab yang dipero-leh secara perspaktif hasilnya akurat.
Lincoln dan Cuba (1985: h.39-42) mengajukan em
pat belas ciri penelitian kualitatif. Masing-masing yaitu, (1) Natural setting; (2) Human instrument; (3) Utilization of tacit knouladga; (4) Qualitative methods; (5)Purposive sampling; (6) Inductive data analysis; (7)Grounded theory; (8) Emergent design; (9) Negotiated outcomes; (10) das9 study raporting mode. (11) Idiograpnic
interpretation; (12) Tentative application; (13) Focus-determined boundaries; dan (14) Special criteria fortrustuorthiness.
S.Nasution (1988: h.9-12) mengulas enam belas ci
ri yang dituntut dalam pendekatan kualitatif. Sacara rinci
dikatakan sbb.: (l) Sumbar data ialah situasi yang uajaratau 'natural setting'. Pengumpulan data didasarkan padaobservasi sitaasi yang uajar, sabagaimana adanya, tanpadipangaruhi dengan sengaja; (2) Peneliti sebagai instru-
men penelitian. Peneliti adalah 'key instrument' atau alat
penelitian utama. Pangamatan dan uauancara dilakukan ti
dak barstruktur; (3) Sangat daskriptif. Penaliti mengusa-
hakan pengumpulan data daskriptif sebanyak-banyaknya yangdituangkan dalam bentuk laporan dan uraian; (4) Mementing-kan prosas maupun produk, jadi juga memperhatikan bagaima-
na perkembangan terjadinya sesuatu; (5) Mencari makna di
belakang kelakuan atau perbuatan, sehingga dapat memahami
masalah atau situasi; (6) Mengutamakan data langsung atau
75
•first hand'. Karena itu peneliti diuajibkan tarjun lang
sung ke kancah lapangan untuk mengadakan obsarvasi dan in-
tarviau; (7) Triangulasi. Data atau informasi yang dipero-
lah dari satu pihak harus dichek kebenarannya dengan cara
memparoleh data itu dari sumber lain; (8) Menonjolkan rin-
cian kontekstual. Artinya, data tidak dipandang lepas-le-
pas akan tatapi saling barkaitan dan merupakan suatu kese-
luruhan atau struktur; (9) Subyak yang ditaliti dipandang
kadudukannya sama dengan peneliti; (10) Mengutamakan per-
spektif emic, yakni mementingkan pandangan rasponden mau
pun penafsiran dunia dari segi pendiriannya; (11) Varifika^
si, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau ne
gatif; (12) Sampling yang purposif, sebab penelitian kua
litatif sering berupa studi kasus atau multi-kasus; (13)
Menggunakan 'audit trail', maks.udnya mangikuti jajak atau
melacak untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai
dangan data yang dikumpulkan; (14) Partisipasi tanpa meng-
ganggu. Dalam melakukan obsarvasi penaliti tidak boleh me
nonjolkan diri agar situasi tatap uajar atau 'natural';
(15) Mengadakan analisis sejak aual panalitian, dan se
lanjutnya sepanjang penelitian itu; dan (16) Disain pene
litian tampil dalam proses penelitian. Karana itu bersi
fat 'emergent, evolving, developing'.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif disebut
juga panalitian naturalistik. Sebab kegiatan penelitian
dilaksanakan secara uajar, natur atau alamiah dan tidak
artifisial; sedangkan penelitian kuantitaif, ada-yang me-
namakan penelitian konvensional. Masing-masing pendekatan
tarsebut memiliki perbedaan yang hakiki sehingga implika-
sinya adalah menentukan posisi peneliti. yang didasarkan
pada karaktaristik metode tarsebut.
Santi Arbi talah mencoba menyunting pendapat Guba
(1987: h. 31) dalam bentuk sabuah tabal yang melukiskan
beberapa perbedaan pokok antara penelitian atau inkuiri
konvensional dan inkuiri naturalistik sbb.:
TA8EL 2
BUTIR-3UTIR PE3BANDINGAN INKUIRIKONUENSIONAL DAN NATURALISTIK
caat
c•H
X3C(0
-QLi
CD
Inkuiri
Konvensional
Dasar filsafat Positivisma logisParadigma in- Fisika eksperi-
kuiri mentalMaksud UerifikasiPendirian ReduksionisKerangka karj^ Pra-ordinat/pasti
atau dasain
Gaya Intervensi°- Realitas maje- Singularu muk
£ Struktur nilai Singularjl Latar Laboratoriumi Konteks Tak berhubungan^ Kondisi-kondi- TarkontrolIf sim Perlakuan
Ruang lingkupMatode-matode
Stabil
MolekulerObyektif - dalam
arti kasepakatanantar subyektif
Inkuiri
Naturalistik
FanomanologiEtnografi; jurna-lisme i.nvestigatifPenemuan
EkspansionisMuncul/variabal
Saleksi
Multipel
PluralistikAlam
Ralevan
Intarferensi yangdiundang
^ariabalMolar
Obyektif - dalamarti faktial/dapat dikonfir-masikan
Penelitian kualitatif atau naturalistik menganut
pandangan post-positivisme. Bantahan post-positivisme ter
hadap pandangan positivisma adalah tidak menerima adanya
hanya satu kabanaran. Rich (1979), sebagaimana yang ditu-
lis kambali oleh S.Nasution (1988: h.4-5) menyebutkan,
77
" ... There is no 'the truth' - nor a truth - truth is
not one thing, - or even a system. It is an increasing
complexity". 3adi, kebenaran (kalau ada) lebih kompleks
daripada yang diduga. Apa yang dialami satiap manusia sa
ngat berbeda dan begitu kompleks sehingga tidak dapat di-
ikat olah satu teori tertentu. Oleh sebab itu, menurut
pandangan post-positivisme, teori harus terbuka, "opan
ended, non-dogmatic, grounded in the circumstances of
everyday life".
Adapun pilihan metode studi kasus dalam penerapan
penelitian pendekatan kualitatif/naturalistik/post-posi-
tivistik tidak lain didasarkan pada kainginan untuk mem-
peroleh gambaran realitas yang holistik pada kagiatan pro
ses balajar mengajar yang tarjadi pada magang, sehingga
pada gilirannya akan didapatkan pamahaman dan makna atau
"verstehen" yang tarkandung dalam prosas intaraksi tar
sebut, dalam situasi yang uajar tanpa dibuat-buat. Saba
gaimana yang dijelaskan olah Moh.Nazir (1985: h.66), di-
angkat dari pendapat Maxfiald (1930), mengatakan bahua
" ... Stusi Kasus atau Penelitian Kasus (Case Study) ada
lah penelitian tantang status subyek panalitian yang bar-
kanaan dangan suatu fasa spasifik atau khas dari keselu-
ruhan personalitas". Tujuan studi kasus ini tidak lain
adalah untuk memberikan gambaran secara mandetail tantang
latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karaktar yang
khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang ka-
mudian,. dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan su-
atu hal yang bersifat umum.
Targantung dari tujuannya, maka ruang lingkup stu
di dapat mancakup segmen atau bagian tertentu atau menca
kup keseluruhan siklus kehidupan individu, kelompok, lem-
baga maupun masyarakat, baik dengan penakanan terhadap
faktor-faktor kasus tertentu, ataupun meliputi kaseluruhan
faktor-faktor dan fanomena-fenomana. Hasil dari penelitian
kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus
yang spesifik dari individu, kelompok, lambaga atau masya
rakat.
Studi kasus atau penelitian kasus mempunyai ciri-
ciri atau karaktaristik tersandiri. Separti yang dikemuka-
kan olah Sumadi Suryabrata (1987: h.24), menyebutkan anta
ra lain:
(1) Penelitian kasus adalah penalitian mandalam mengenai
unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran
yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tar
sebut;
(2) Dibanding dangan studi survai yang cenderung untuk
meneliti sejumlah variabel pada unit sampel yang be
sar, maka studi kasus cenderung untuk meneliti sejum
lah unit yang kacil tatapi mengenai variabal-variabel
dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.
Mamang studi kasus mempunyai kelemahan-kelemahan
di samping .keunggulan-keunggulannya. Kelemahan tarsebut
terletak pada kepekaan terhadap tingkat subyaktivitas. Se
perti memberikan makna tinggi atau rendah, atau menempat-
79
kan suatu data dalam kontaks tertentu dan bukan pada kon-
teks yang lain, maka intarpretasi subyektif jalas akan
mempengaruhi hasilnya. Begitu pula, karena fokus peneli-
tiannya tarbatas pada unit-unit yang sadikit jumlahnya,
maka penelitian kasus itu juga tarbatas sifat repr8santa-
tifnya.
Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tarsebut maka
peneliti perlu mengadakan triangulasi, mamparpanjang masa
obsarvasi dan pengamatan tarus-menerus, membicarakan de
ngan orang lain (peer debriafing), menganalisis kasus ne
gatif, manggunakan bahan refarensi dan mengadakan "member
check", artinya pada akhir uauancara peneliti, berdasarkan
catatan lapangan, mangulangi dalam garis besar apa yang
telah dikatakan olah rasponden dengan maksud agar ia mem.-
perbaiki bila tardapat kekeliruan atau menambahkan hal-
hal yang dianggapnya masih kurang.
Upaya-upaya tarsebut dilakukan guna mendapatkan
tingkat obyaktivitas sahingga memperkecil terjadinya bjas
atau kemencengan penelitian kualitatif yang disababkan
oleh unsur-unsur subyektif seperti pengaruh pikiran, pe-
rasaan dan latar belakang peneliti. Dalam kaitan ini Gun-
nar Myrdal (1984: h.41) menganjurkan agar peneliti " ...
berpegang pada penilaian-penilaian yang lebih tinggi dan
dengan menganggap sangat panting fakta yang diamati, kita
baru membersihkan sebagian kemencengan (bias) dari pikir
an kita".
Robert K.Yin (1984: h.59) manyebutkan bahua "...
80
One test of this possible bias is the degree to uhich a
case study investigator is open to contrary findings. ...
If th8 quest for contrary findings can produce documenta-
bla rebuttals, the likelihood of bias uill have been re
duced". Lebih lanjut Yin manimpali bahua studi kasus ti
dak sakedar mampu manjauab pertanyaan "apa", melainkan ju
ga harus bisa manggali dan menemukan jauaban atas perta
nyaan "mengapa" dan "bngaimana".
B. Unit Analisis Penelitian
Yang menjadi unit analisis utama dalam panalitian
ini adalah komponan-komponen yang terlibat dan barpenga
ruh dalam prosas belajar mengajar yang terjadi dalam ma
gang, seperti pesarta magang (sebagai rau input), dan par
magang sebagai fasilitator atau sumber belajar serta ma-
tari yang disampaikan, sarana dan prasarana yang manunjang,
matoda belajar yang ditarapkan dan uaktu balajar yang di
gunakan (sebagai instrumental input), iklim balajar se
perti hubungan sesama pamagang dan atau peserta magang da
ngan parmagang serta para perajin senior yang sehari-hari
melakukan pekerjaan, di samping lambaga-lembaga pamerin-
tah dan atau lambaga sosial yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat (sebagai environmental input).
Untuk mamperoleh gambaran lebih mandetail terha
dap tingkat keberhasilan magang maka unit esensial yang
perlu dianalisis adalah "alumnus" magang yang sudah mam
pu berusaha mandirikan bengkel dan usaha sendiri.
Oleh karena penelitian kualitatif candarung meli-
81
hat permasalahan sacara holistik, kaitannya dangan unit-unit analisis panalitian ini maka sacara ringkas dapat di-ilustrasikan sabagai barikut:
Peserta Magang
RAU INPUT
uu co fci uCO •r-j CO CO 3
•<-) CO •r-i •1-3 4->(D^-^. f-4 CO co JC
«—1 CT CD r-l r-t COCD C CD m CD 3
CD as CD CDCI s •H (4
u co CO CD CO tn coCD E u XD c co -i-j
JO u Ol o CO -^ coE CD=3 a
ou CD
uCO
O <H•—I CD
tn*«^ o_ e: en <c cc
r -t t t 1INSTRUMENTAL INPUT
NVIRONMENTAL INPUT
I -1 iE fci 0) ti co jz jr
•H CO (0 (0 O (0 (0•H "^ 4^ 1—5 CO -P -P-^ CO -H CO -O c cWH i-l .—1 e -h c -h
CD -H CD CD ti CO (-1CD 05 CD _J CD "D (D
(0 E eU. m cd
a. a
co
z
Gambar 6 : Unit Analisis Panalitian
OUTPUT HASIL
82
C. Data yang Dikumpulkan.
Sesuai dengan parmasalahan dan tujuan penelitian
ini maka sejumlah data yang berkaitan dengan unit-unit
analisis dijaring dari pemagang dua orang,. parmagang dua
orang, mantan magang dan pemilik bengkel kerja dua orang,
dan tokoh perajin dua orang; dari instansi Kantor Uilayah
P8rindustrian saorang dan Kandep.Perindustrian saorang;
Penanggungjauab Unit Palaksana Teknis (UPT) Karajinan Ku-
lit saorang, Kantor Kecamatan saorang dan untuk tingkat
kelurahan saorang; serta data dan informasi yang dikumpul
kan dari Seksi Pendidikan'LKMD Kelurahan Cibaduyut seba
nyak seorang.
Data itu di antaranya barupa:
1. Data yang diperoleh dari peserta magang:
a. Umur raspondan
b. 3umlah anggota keluarga
c Pendidikan rasponden
d. Lama mangikuti kagiatan magang
a. Pengalaman yang diperoleh selama magang
f. Pengaruh keluarga dan lingkungan sosial akonomi
g. Faktor-faktor yang mendorong ikut magang, kait-
annya dalam hal motivasi dan kebutuhan berpras
tasi
h. Harapan-harapannya tarhadap bidang pendidikan,
lapangan kerja dan kehidupannya untuk masa-masa
yang akan datang. /
2. Data yang diperoleh dari parmagang:
a. Umur parmagang
b. 3umlah anggota keluarga
c Pendidikan yang diperoleh melalui jalur sekplah
dan atau luar sekolah
d. Intensitas kegiatan belajar yang berkaitan dengan
panyampaian materi belajar, metoda belajar yang
diterapkan, sarana balajar yang digunakan serta
alokasi uaktu yang diperlukan
a. Pengalaman dan katerampilan sebagai perajin
f. Kesediaan untuk bakerja karas dan adanya rasa ti
dak puas terhadap hasil yang dicapai dalam upaya
pengendalian mutu produk
g. Pandangannya terhadap hakakat hidup dan harapan-
harapan masa depan
3. Data yang diparoleh dari mantan magang dan tokoh perajin:
a. Umur
b. Pendidikan yang diparoleh melalui jalur formal
dan atau jalur luar sekolah
c Pengatahuan, pengalaman dan katerampilan di bi
dang persepatuan serta tas-kopar
d. Kamampuan melakukan dialog-dialog dengan sumber-
sumber informasi dari para pimpinan formal dan
informal (tokoh masyarakat)
8. Kamampuan mamahami, mandayagunakan dan malaku-
kan penilaian terhadap informasi yang diperoleh
dari sumber-sumber informasi
84
f. Harapan-harapan masa depan
4. Data yang diperoleh dari aparat pemerintah, tantang;a. Potansi uilayah
b. Kepijakan pemerintah dalam sektor industri kecil
c Informasi tantang pertumbuhan dan parkembangan
tantang karajinan sapatu dan tas-koper
d. Harapan-harapan yang diinginkan untuk masa depan
5. Data yang diperoleh dari tokoh masyarakat:
a. Asal-usul/sejarah persepatuan dan tas-koper
b. Harapan-harapan masa depan, berkaitan dengan
faktor pandukung dan panghambat
6. Data yang diperolati dari referensi, seperti dari:
a. Kantor Desa
b. Kantor Kecamatan
c. Unit Pelaksana Teknik (UPT) Kerajinan *ulit
d. Kantor Uilayah Departamen Perindustrian
e. Buku-buku/diktat dan atau dokumen-dokumen yang
dimiliki induk semang/sumber belajar/pamong be-
lajar/tutor/fasilitator
D. Cara Pengumpulan Data.
Oleh karana penelitian kualitatif sangat menguta-
makan manusia sebagai alat penelitian maka penaliti ditun
tut untuk memiliki adaptibilitas tinggi sahingga diharap
kan mampu manyasuaikan diri dangan situasi yang berubah-
ubah yang dihadapai dalam penelitian.
Peneliti sabagai instrumen penelitian (S.Nasution,
85
1988: h.55-56) sangat serasi untuk metode naturalistik se
bab mempunyai ciri-ciri: (1) Peneliti-sebagai-alat pakadan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkunganyang diperkirakan bermakna atau tidak bagi peneliti
an; (2) Paneliti-sebagai-alat dapat manyasuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ra
gam data sekaligus; (3) Tiap situasi merupakan suatu kasa-
luruhan. Hanya manusia-sebagai-instrumen dapat memahami
situasi dalam seluk-beluknya; (4) Suatu situasi yang meli-batkan interaksi manusia, hanya mungkin dirasakan, dipa-hami, diselami dan dihayati olah manusia; (5) Paneliti-se
bagai-alat dapat sagera menganalisis data yang diperoleh;(6) Manusia-sabagai-alat dapat sagera mangambil kasimpulanberdasarkan data yang dikumpulkan dan segara digunakan sa
bagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, par-
baikan atau penolakan; dan (7) Manusia-sebagai-alat, respons yang anah atau menyimpang, justru diberi perhatian
untuk mempertinggi tingkat kapercayaan dan tingkat pamahaman mengenai aspek yang diselidiki.
Teknik yang dipargunakan untuk manjaring data itu
dipargunakan uauancara secara mandalam, obsarvasi partisi-
tif, dan studi dokumentasi, dengan menggunakan catatan la
pangan, tape recorder dan atau camera foto.
Uauancara sacara mandalam (depth intervieu) ber-
kepentingan untuk mengumpulkan data yang bersifat verbal
dan non-verbal. Data verbal diperoleh melalui percakapan
atau tanya jauab. Percakapan dapat dicatat dalam buku
55
catatan lapangan atau direkam dengan tape-recorder. Un
tuk mandapatkan persepsi yang sama, hasil uauancara di
sampaikan kepada yang bersangkutan (rasponden) guna
diparbaiki, diubah, ditambah atau dikurangi di mana per
lu.
Uauancara dangan rasponden dapat dilakukan secara
tartutup (covert) dan uauancara secara terbuka (overt).
Di sini, peneliti lebih cenderung melakukan uauancara
yang bersifat terbuka dengan makaud agar subyek tahu se
dang diuauancarai serta menyadari akan maksud dan tujuan
uauancara itu. Olah karena maksud utama uauancara adalah
menggali atau merekonstruksi peristiua masa lalu maka pe
neliti atau pauauancara handaknya jangan -.snginterupsi.
Uauancara bisa dilakukan secara barstruktur maupun tidak
berstruktur. Sesuai dengan karaktaristik inkuiri natural
istik maka bentuk uauancara labih condong ke arah tidak
barstruktur, lebih-labih bila pauauancara barkainginan
menanyakan sesuatu sacara labih mendalam lagi pada sao
rang subyek tertentu sarta mempersaalkan bagian-bagian
tertentu yang aneh atau tidak normal (atiologi). Uauancara
tidak barstruktur itu juga sangat barguna untuk menyeleng-
garakan kegiatan yang bersifat penemuan (discovery) serta
apabila tartarik untuk mangungkapkan motivasi, maksud,
atau penjelasan dari rasponden.
Sabagaimana dijelaskan olah Lincoln dan Guba
(1985: h.268) bahua tujuan uauancara antara lain adalah:
87
... reconstructions of such entities as experienced inthe past; projections of such entities as they are expected to be experienced in the future; verification,emendation, and extension of information (constructions,reconstructions, or projections) obtained from othersources, human and nonhuman (triangulation); and verification, emendation, and extension of constructionsdeveloped by the inquirer (member checking).
Maka dianjurkan oleh Patton (1985) untuk mambari
kan enam jenis pertanyaan yang satu dengan lain jenis per
tanyaan tarsebut saling berkaitan. Ke enam jenis pertanya
an itu adalah, (1) pertanyaan yang berkaitan dengan penga
laman atau parilaku; (2) pertanyaan yang berkaitan dangan
pendapat atau nilai: (3) pertanyaan yang berkaitan dangan
perasaan; (4) pertanyaan tentang pengetahuan; (5) perta
nyaan yang berkaitan dangan indera; dan (6) pertanyaan
yang berkaitan dengan latar belakang atau damografi.
Di samping hal tersebut, data-non-verbal juga sa
ngat penting untuk diperhatikan atau dicatat. Pasan-pesan
non-varbal biasanya dipangaruhi oleh etnis tertentu. Dan
informasi amic atau menurut pandangan responden, harus di-
jaring samurni mungkin, meskipun suatu saat pandangan ras
ponden tidak dapat dipisahkan dari informasi etic (pan
dangan peneliti). Ernie merupakan bahan mentah atau input
bagi penaliti untuk diolah, ditafsir, dianalisis dan di-
simpulkan berdasarkan teori, teknik dan metode serta pan
dangan peneliti.
Teknik lainnya dalam upaya manjaring data adalah
dengan mengadakan obsarvasi atau pengamatan. Meskipun
apa yang diamati merupakan eksprasi pribadi yang dipanga-
83
ruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman, pengeta
huan, perasaan, harapan, nilai-nilai dan tujuan peneliti,
adalah sangat diharapkan hasil obsarvasi itu merupakan da
ta yang dijunjung tinggi tingkat kradibilitasnya.
Petunjuk yang dibarikan oleh Bogdan dan Bikl8n
(1982: h.71) dalam melaksanakan uauancara dan pengamatan
menjelaskan bahua:
... In kaaping uith the qualitative tradition of attempting to capture tha subjects oun uords, and letting the analysis emerge, intervieu schedules and observation guides generally allou for open-ended respons and are flexible enough for tha observer to noteand collect data on unexpected dimensions of tha to-
. pic
Obsarvasi bukan merupakan proses pasif melainkan
proses aktif dan selaktif. Peneliti harus bisa terjun ka
lapangan tanpa menimbulkan jurang pemisah dengan respon
den, dan di sisi lain peneliti harus bisa menyaring data
yang diperoleh sasuai dengan tujuan penelitian.
S.Nasution (1988: h.58) mengingatkan bahua dalam
tiap pengamatan harus salalu dikaitkan dua hal, yakni:
(1) informasi, misalnya apa yang terjadi; dan (2) konteks,
separti hal-hal yang berkaitan dengan keadaan di sakitar-
nya. Makna atau "varstehen" dari observasi maupun inter
vieu hanya dapat diperoleh dalam kaitan informasi dengan
kontaksnya.
E. Teknik Analisis Data.
Analisis data, sabagaimana yang dipaparkan Bogdan
dan Biklan (1982: h.145) adalah, "... Data analysis is
89
the process of systamatically searching and arranging the
intervieu transcrips, fieldnotas, and other materials that
you accumulate to increase your oun understanding of tham
and to enable you to present uhat you have discovered to
others".
Analisis mencakup bekerja dengan data, mengorga-
nisasikannya, mengalompokkannya ke dalam unit-unit, me-
nyusun sintesisnya, mancarikan pola-polanya, menemukafi
hal-hal yang penting dan yang harus dipelajari, serta me-
namukan apa-apayang akan disampaikan kepada orang lain.
Penataan data kualitatif (Rusli Lutan, 1986: 300)
dituntun oleh pertanyaan teoritis substantif. Dangan de
mikian sejumlah data yang diperoleh dari lapangan semakin
tarorganisir. Untuk kaperluan analisis dikembangkan bebe-
rapa katagori koding seperti, (1) lokasi/kontaks informasi
diperoleh; (2) situasi; (3) proses atau rangkaian peris-
tiua; (4) aktivitas; (5) kejadian yang telah muncul pada
masa lalu atau pada uaktu studi di lapangan;. (6) teknik
atau cara kegiatan dilaksanakan seperti dalam pertanian
atau karajinan; dan (7) struktur hubungan sosial.
Analisis adalah merupakan proses menyusun data
agar dapat ditafsirkan sahingga pada gilirannya dapat di-
ketahui maknanya. Pekerjaan menafsir atau mangintarpretasi
diperlukan daya pikir inovatif dan kreatif, dengan mang
gunakan data dan katagorisasi yang talah dibandingkan dan
dites validitasnya.
Analisis data dimulai sejak aual dan tarus-menerus
90
sampai akhir penelitian yang diperoleh dari lapangan ser
ta dituangkan dalam bentuk tulisan.
Seperti yang dianjurkan oleh S.Nasution (1988: h.
129) bahua dalam analisis data dapat ditempuh langkah-
langkah, yakni (1) reduksi data, (2) 'display' data, (3)
mangambil kesimpulan dan verifikasi.
Mereduksi data dimaksudkan melalui laporan la
pangan sebagai bahan "mentah", disingkat dan dirangkum,
disusun secara sistamatis, ditonjolkan pokok-pokok yang
penting sahingga memberikan gambaran yang labih tajam
tantang hasil pengamatan dan lebih mudah dikehdalikan.
Display data dimaksudkan agar data yang
terekam malalui obsarvasi, intarvieu dan studi dokumenta-
si dapat dilihat dalam gambaran secara keseluruhan atau ba-
gian-bagian tertentu dari penelitian ini ditonjolkan da
lam matriks, grafik, netuorks dan charts.
Menyimpulkan dan verifikasi data pada hakekatnya
adalah upaya untuk mencari makna bardasarkan data mentah
yang diparoleh dari lapangan. Hal ini dilakukan dengan men
cari pola, tema, hubungan, persamaan, dan hipotasis.
Kasimpulan . aual yang diperoleh dari data yang masuk
sifatnya masih tantatif, kabur dan diragukan, tatapi makin
lama menjadi mantap karena data yang didapat samakin
bertambah serta diverifikasi salama penelitian barlang
sung. Hasil temuan yang didasarkan pada inkuiri natural
istik diharapkan bisa dipartanggungjauabkan sebab akti-
vitas penelitiannya didukung dengan keabsahan data.
91
Tentang kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan
data, menurut Moleong (1989: h.192) diisyaratkan melalui
sebuah tabel sebagai barikut:
TABEL 3
IKHTISAR KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAANKEABSAHAN DATA
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Kredibilitas (1) Perpanjangan keikutsertaan(2) Katakunan pengamatan(3) Triangulasi(4) Pangecekan sejauat(5) Kecukupan referensial(-6) Kajian kasus negatif(7) Pangecekan anggota
Katerangan (8) Uraian rinci
Kebergantungan (9) Audit kebergantungan
Kapastian (10) Audit kapastian
F. Panalitian Pandahuluan (Pra Survai)
Sebelum penalitian yang sabenarnya dilakukan, pa-
nulis mengadakan pra-survai pada dasa Cibaduyut dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kerajinan Kulit yang berada di ui
layah ^esa Cibaduyut, Kecamatan Cibaduyut, Kabupaten Ban
dung. Dilaksanakan pada tanggal 24 Pabruari dan 8 Marat
1989 dengan surafe pengantar dari Kepala oalai Pengembang-
an kagiatan Balajar 3ayagiri Lambang, Diraktorat 3enderal
Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga, Nomor su-
rat: 0261/E5.6/N.1989, tertanggal 24 Pabruari 1989, peri-
hal: konsultasi (Lampiran 1).
Surat pengantar dari instansi tempat penulis be
kerja dimaksudkan untuk memperlancar jalan dalam rangka
kontak dengan lambaga pemerintah yang dituju. Adapun tu
juan utama yang diharapkan dari penelitian pendahuluan
itu adalah untuk:
(1) ''endapatkan gambaran mengenai keadaan daarah peneli
tian dan kemungkinan-kamungkinan hambatan yang di-
jumpai di samping mangatahui faktor-faktor yang mem
bantu;
(2) Mendapatkan sejumlah informasi dan data guna penulis-
an disain penelitian yang kamudian akan diseminarkan;
(3) Memparoleh pengalaman dalam rangka menerapkan teknik-
teknik obsarvasi dan uauancara dengan para pimpinan
formal dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam kagiatan orientasi lapangan ini penulis da
pat menemui pananggungjauab UPT Cibaduyut yang dijabat
oleh Bapak Undang Sumarna, B.Sc (Nip.090015376) . Kasam-
patan bertemu yang partama kali ini dimanfaatkan untuk
menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan, hubungannya de
ngan rancana kagiatan penelitian akademik serta menggali
informasi tugas dan fungsi UPT, dan mBnjajagi berbagai ka-
mungkinan untuk bisa manjalin kerjasama antara kedua ins
tansi yang barsangkutan.
Dari hasil pembicaraan yang mamakan uaktu lebih-
kurang dua setangah jam itu, penulis akhirnya memperoleh
informasi tentang strategi operasional pambinaan dan pe-
ngembangan UPT pada para perajin sapatu yang bartitik to-
QT
lak dari permasalahan-permasalahan yang ada, baik yang
menyangkut barbagai perma3alahan intern UPT maupun pada
kondisi perajin industri kecil persepatuan, barupa (l) pe
ningkatan pamanfaatan sarana dan utilitas UPT dalam bentuk
kegiatan: (a) panertiban dan penyusunan administrasi ma
teriil, (b) penyusunan kalkulasi dan penerapan besarnya
tarif jasa layanan Uork Shop melalui musyauarah dengan to
koh pengusaha calon pemakai jasa, (c)panempatan mesin-me-
sin layanan yang kurang efaktiv kapada kelompok-kelompok
pengusaha perajin yang dinilai layak, (d) mambarikan pa-
narangan dan panyuluhan tantang taknologi dan pengoperasi-
an masin-masin yang ada.
Di samping itu juga mengadakan (2) peningkatan pro-
fasionalisma personil, dalam bantuk kegiatan: (a) panye-
lenggaraan program pelatihan katerampilan operator dalam
pengoperasian masin-masin yang ada, (b) raenyalenggarakan
program pelatihan katerampilan staf administrasi di bidang
kagiatan kasekretariatan dan kauangan, (c) penyalenggaraan
program pelatihan katerampilan tanaga-tenaga instruktur di
bidang pambuatan dan pangambangan disain produk alas kaki
dan barang-barang kulit, melalui kagiatan work shop dan
eksparimen, (d) pelatihan - khususnya bagi TPL - dalam ma-
nangani dan menyelesaikan kasus-kasus permasalahan pengu
saha.
Panertiban data santra dan penetapan uilayah binaan
(3) dilakukan malalui kegiatan: (a) mengadakan avaluasi da
ta sentra yang telah ada di UPT dan Kelurahan sarta pen-
94
dataan langsung sacara sampling, (b) pambuatan pata sentra
yang meliputi enam uilayah teritorial Dasa/Kelurahan untuk
anetapkan uilayah binaan UPT Cibaduyut, (c) penyusunan
dan pambuatan pata lokasi sarana parniagaan bahan dan ba-
rang jadi yang ada di sepanjang jalan Cibaduyut, dan (d)
penyusunan master plan untuk panetapan prioritas pangem-
bangan sarana perdagangan barang jadi atau sales emporium.
Adapun pengembangan sarana usaha pardagangan (4)
bagi para produsen sebagai alternatif pemecahan masalah
pamasaran dilakukan melalui kegiatan: (a) menyelanggarakan
kegiatan partamuan antara pamilik lahan, para pengusaha pa-
rajin dan tokoh masyarakat dalam rangka pendirian pusat
pardagangan bersama, (b) panetapan lokasi dan pambangunan
sarana dari hasil suadaya pengusaha berdasarkan master plan
pangembangan shou room, (c) membantu para pengusaha dalam
pangurusan perijinan dari instansi yang berueuang, dan (d)
mambantu para pengusaha dalam pengurusan hak paten merk.
Dalam upaya panataan dan pangembangan koparasi, UPT
juga mengadakan kerjasama lintas saktoral (5), malalui ka
giatan: (a) penyelenggaraan rapat-rapat atau partamuan pe
ngusaha untuk merumuskan bentuk organisasi usaha (koparasi)
yang sesuai, (b) menyelenggarakan partemuan dengan instansi-
instansi tarkait, aparat pemerintahan satampat dan tokoh-
tokoh pengusaha untuk merumuskan upaya pengembangan kopara
si menjadi koparasi industri karajinan rakyat disingkat "K0-
PINKRA", (c) membantu koparasi dalam mamasarkan hasil pro-
duksi anggota malalui program keterkaitan.
m
95
Sedangkan karjasama dalam bidang panyelenggaraan ka
giatan pendidikan dan pelatihan katerampilan, pengembangan
disain dan diversifikasi produk (6), dilakukan melalui ka
giatan: (a) kerjasama dengan lembaga-lembaga pengembangan
suadaya masyarakat, seperti Lembaga Manajemen UNPAD, Perkum-
pulan untuk Peningkatan Usaha Kedil, (b) kerjasama dangan
Lambaga Produktivitas Nasional Depnaker, Dinas Sosial dan
Pemda, dan (c) karjasama pambinaan ke-usahauanan malalui pa
nyelenggaraan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dengan Buko-
pin, Diraktorat Perpajakan, Perum Pos dan Giro.
Pada uaktu dilakukan pra penelitian ini, aparat pa-
laksana UPT Cibaduyut sabanyak 11 orang, dua orang bersta-
tus sebagai Pagauai Nageri yang diperbantukan dari Kandep
Perindustrian Kabupatan Bandung, dan 9 orang lainnya barsta-
tus sebagai Tenaga Honorer. Mangatasi katarbatasan jumlah
personil dangan voluma kegiatan oparasional UPT, yang tarus
meningkat, maka upaya yang dilakukan adalah lauat tugas
rangkap serta memperhatikan kesasuaian profesi dan kaahlian
yang dimiliki.
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)SENTRA INDUSTRI KERA3INAN KULIT DI CIBADUYUT
£Bagiankretariatan
Syarifudin
Pananqqunq 3auabAim 3. Salim
£Bagian Layanan
Taknologi ProduksiAhmad Hafid, BSc
Operator
-£
Bag.Adm.Kauangan
Suherlan H, Bc.AkI
3uru BayarR obin
Bagian LayananLit.Bang
Bagian LayananPamasaran
Agus HidayatSuherlan H, Bc.Ak
HZTPL/TPLS
95
Satalah penulis memperoleh gambaran tantang tugas
dan fungsi UPT yang tarjabar dalam strategi operasional,
terutama kaitannya dengan bimbingan dan penyuluhan terha
dap perajin sapatu yang barada di uilayah binaan Sentra
Industri Kacil barang-barang kulit, maka seminggu berikut-
nya - tepatnya tanggal 1 Mar8t 1989 - mengadakan kunjungan
lagi ka UPT dengan maksud untuk bisa berdialoog dengan pa
ra staf. Dangan seijin penanggung-jauab UPT, penulis mem
paroleh kasempatan berkenalan dengan semua karyauan serta
dapat mengadakan observasi terhadap sarana dan prasarana
yang dimiliki.
Di sini diperoleh informasi bahua secara keseluruh
an potensi Sentra Cibaduyut yang meliputi enam dasa dari
dua kacamatan dan dua daarah tingkat II, tarnyata meliputi
luas uilayah 955 ha, dangan jumlah penduduk 66.605 jiua dan
perajin t8rcatat 848 orang. Dari sejumlah perajin tarsebut
adalah terdiri dari para pamilik usaha industri kacil (pe
ngusaha) yang bargerak dalam bidang komoditi alas kaki atau
"foot-wear", dangan tambahan sebanyak 116 orang bargerak di
bidang barang-barang kulit atau "leather goods".
Potensi lainnya yang menyangkut sarana perdagangan
dalam bentuk show room dan toko bahan baku dan barang jadi,
meliputi: (1) toko bahan 12 buah, (2) shou room barang jadi
122 buah, dan (3) pusat perdagangan barang jadi 3 buah, yak
ni PT.Hasna 36 kios, "Tiara" 22 kios, dan "Malati" memiliki
16 kios. Parkembangan sektor komoditi barang-barang kulit
ini tumbuh begitu pesat dibarengi dengan tumbuhnya industri-
industri komplementer yang diusahakan oleh sebagian masya
rakat di sakitarnya, antara lain berupa: (1) Industri Acuan
dan Hak Kayu ada 5 unit usaha, (2) Industri Peralatan atau
Sparapart 3 unit, (3) Industri Dus dan Sablon 4 unit, dan
(5) Industri Sol Karat sebanyak 5 unit usaha.
Berdasarkan data potensi yang ada di kauasan Sentra
Cibaduyut terhimpun melalui catatan dari masing-masing dasa
dan kelurahan (laporan bulan September 1988), diperkirakan
menyarap tenaga kerja sebanyak 5.248 orang, dengan rincian,
(1) industri "alas kaki" sebanyak 4.240 orang, (2) industri
"barang-barang kulit" sebanyak 580 orang, (3) perdagangan
bahan baku sebanyak 36 orang, dan (4) perdagangan barang ja
di sebanyak 392 orang.
Dalam kegiatan orientasi pendahuluan ini, penulis
juga mamparolah gambaran bahua hampir satiap perajin yang
tarsebar di seluruh kauasan santra ini tardapat peserta ma
gang yang sedang menimba ilmu pada tukang-tukang senior.
Sayangnya, dalam kaitan ini, UPT tidak sacara langsung me
ngadakan pembinaan pada para magang, melainkan dititik-berat-
kan pada para pengusaha dan atau parajin, sabagaimana yang
talah dijelaskan terdahulu.
G. Pelaksanaan Penelitian.
Dengan persetujuan dosan pembimbing panulis menga-
jukan permohonan ijin untuk mengadakan penelitian akademik
kepada Dekan Fakultas Pasca aarjana IKIP Bandung, dangan
judul panalitian yakni, "Tinjauan Analisis tentang Pro-
gram Magang Terhadap Perubahan Sikap dan Perilaku Sosial
Ekonomi". Berdasarkan surat permohonan yang diajukan pada
tanggal 19 3uli 1989 (lampiran 2), akhirnya Rektor IKIP
Bandung - yang dalam hal ini ditanda-tangani olah Pemban-
tu Rektor II - pada tanggal 4 Agustus 1989 mengeluarkan
surat nomor: 4565/PT25.H2/N/1989 dengan lampiran satu bar-
kas proposal meneruskan permohonan ijin penelitian akademik
kepada Kepala Diraktorat Sospol Provinsi 3aua ^arat (lam
piran 3) .
Sesuai dangan Surat Keputusan Gub8rnur KDH Ting
kat I 3aua Barat No.799/0k.221/As.l/Sk/78, tanggal 31 3uli
1978, maka Kepala Diraktorat Sospol Propinsi Daarah Tk.I
3aua Barat membaritahukan kegiatan survey/riset tersebut
kapada Kepala Kanuil Perindustrian Propinsi 3aua Barat dan
Kepala Kanuil Dep.Dikbud Propinsi 3aua Barat serta sepucuk
surat lagi ditujukan kapada Bupati KDH Tk.II Bandung, yang
dalam hal ini adalah Up.Kepala Kantor Sospol, dengan nomor
surat 070.1/3060, tartanggal 10 Agustus 1989 (lampiran 4).
Atas dasar surat pembaritahuan tarsebut, maka ma-
sing-masing instansi yang barkompeten mangeluarkan surat-
surat sajanis, seperti (1) Koordinator Urusan Administrasi
Kanuil. Dep.Dikbud Provinsi 3aua 8arat berupa surat ijin
nomor: 4365/I02/N/89, tartanggal 23 Agustus 1989 (lampiran
5): (2) Kapala Kantor Departamen Perindustrian Kotamadya
Bandung memberikan rekomendasi penelitian di Parusahaan
Sapatu malalui Penanggung 3auab UPT Cibaduyut, leuat surat-
nya nomor: 161/3abar.19/IK-072/IX/89, tartanggal 13 Septam-
5?
bar 1989 (lampiran 6): (3) Sasuai dengan tugas dan uauanang-
nya maka penanggung-jauab UPT meneruskan permohonan mengada
kan panalitian tarsebut kepada para Pimpinan Perusahaan Sa
patu yang berlokasi di Cibaduyut, melalui surat pengantar
nomor: 6l/UPT-CB/UM/lX/89, tertanggal 17 Nopember 19e9 oleh
Bapak Aim 3.5alim (Nip.090.016.259), sabagai pengganti pe-
jabat lama yaitu Bapak Undang Sumarna, B.Sc (lampiran 7).
Dalam kaitan ini pula penulis menghadap kepada Camat
Kecamatan Bojongloa Kidul, Kotamadya Dati II Bandung. Berda
sarkan surat dari Kepala Kantor Sosial Politik Kodya Bandung
No.:070/l525/Tibum tanggal 16 Agustus 1989 (lampiran 8), pe
nulis memparoleh kemudahan dangan mambarikan rekomendasi un
tuk langsung menghubungi Kapala Desa Cibaduyut sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian.
Oleh karena pada saat itu sedang diadakan Orientasi
Kadar Pembangunan Dasa yang diselengggrakan oleh Kantor Pem
bangunan Dasa Kotamadya Dati II Bandung salama 10 hari yang
diikuti oleh saluruh Kepala Desa, maka baru tanggal 6 Sep
tember 1989, penulis dapat diterima oleh Kepala Desa. Surat
Kepala Sospol Kotamadya Dati II Bgndung yang direkomendir
oleh Camat Bojongloa Kidul dicatat dalam buku regrestasi De
sa dengan nomor: 163/D/1989. Melalui partamuan dengan Kapala
Dasa yang dijabat olah Bapak Machdar Kusnadi dan dibantu pu
la oleh Urusan Pemerintahan Desa, penulis memperoleh sejum
lah data dan informasi yang berkaitan dengan potensi dasa
baik yang menyangkut data monografi dalam bantuk pelaporan,
dan para tokoh masyarakat secara riil diakui dan disyahkan
•100
melalui musyauarah desa yang tertuang dalam struktur LKMD,
para perajin dan pengusaha yang rintisannya dimulai dari
bauah sehingga kini mamimpin parusahaan sapatu dan barhasil
serta para aparat penyelenggara pamerintahan desa dan data
personalia.
Sabagaimana diketahui bahua dengan surat ijin yang di-
terbitkan oleh Kepala Kantor Uilayah tJepartemen Pendidikan
dan Kabudayaan Provinsi 3aua Barat yang tambusannya disam
paikan kapada KBpal.a Kantor Dapartemen Pendidikan dan Kabu
dayaan Kecamatan Bojongloa Kidul Kodya Bandung, semakin mam-
parlicin jalan bagi panulis untuk menggali data dan informa
si yang bertalian dengan aktivitas pandidikan yang berada di
uilayah karjanya, baik penyalenggaraan pandidikan melalui ja
lur sekolah maupun jalur luar sekolah. Dari hasil partemuan
ini pula panulis mamparolah surat pangantar untuk bisa meng
hubungi salah saorang guru yang sudah diakui aksistensinya
oleh masyarakat satempat sebagai orang yang ditokohkan. Be-
liau bernama Bapak Resma, barada di Desa Cibaduyut tidak ku
rang dari lima belas tahun dan sakarang masih menjabat saba
gai Kepala Sekolah Jasar fyegeri Cangkuang III Kecamatan Bo
jongloa Kidul dan bertempat tinggal di kompleks sekolahan
tarsebut.
Atas jasa baik Pak Rasma, penulis dapat menghubungi
salah saorang perajin dan pengusaha sapatu yang barhasil sar
ta punya pengaruh kepada sesama parajin dan pengusaha, juga
punya hubungan baik dangan para pajabat pamerintahan. Baliau
adalah Bapak Dana Somantri bertempat tinggal di jalan Ciba-
duyut Kidul 132, RT.04/RU.01 Depan TVRI Stasiun Bandung, sa
orang perajin dan pengusaha sapatu "Usbab", singkatan dari
Usaha Babarengan, peraih juara I pada Konvensi Gugus Kenda-
li Mutu Tingkat ^ropinsi se 3aua Barat yang diselenggarakan
di Aula Kantor Departemen Perindustrian Propinsi 3aua Barat
jalan Asia Afrika 146 Bandung pada tanggal 21 Nopember 1989.
Melalui kasempatan yang diberikan Pak Dana Somantri
inilah penulis memparoleh kamudahan untuk menguak kegiatan
para perajin dan paserta magang, tarutama yang barada di pa-
rusahaan sapatu Cibaduyut (PSC) "Usbab", PSC "Attaka" dan
PSC "Grafis" yang pada mulanya sabagai pamagang. Karena ke-
ulatan dan usaha karas tanpa mengenai putus asa, akhirnya
muncul sabagai perajin dan pengusaha yang barhasil.
Prosas pengumpulan data yang digali melalui lima orang
sebagai responden, masing-masing dari PSC "Usbab" dua orang,
PSC "Attaka" saorang, dan PSC "Grafis" dua orang, dangan sta
tus sedang magang, mantan magang yang kemudian menjadi pera
jin senior, dan mantan magang yang menjadi perajin dan pengu
saha, maka penulis mengadakan obsarvasi dan uauancara secara
mandalam dan rinci. Menyadari akan tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengamati secara detail
tentang proses belajar-mangajar yang terjadi antara perajin
dan peserta magang, panulis manganggap perlu untuk tinggal
lebih lama di lokasi penelitian. Untuk maksud tarsebut panu
lis memparoleh jasa baik dari Pak Resma menemui Bu Nenang sa
lah saorang sahabat karib yang menjabat ^etua Seksi Pendidik
an LKMD Dasa Cibaduyut, mencari tampat untuk mondok. Dari
1C2
bantuan Bu *eneng ini pula penulis memperoleh kemudahan un
tuk mendapatkan tampat mangkal, yakni di rumah orang-tuanya
yang bernama Bapak Haji Rochmat Hidayat, usia 75 tahun, man
tan *epala Sekolah Dasar> bertempat tinggal di G,ang Masjid
An Rochmat nomor 240 (belakang Toko Oval) Cibaduyut, salama
labih kurang lima bulan.
Keberadaan panulis di tangah-tengah responden atau su
byek yang ditaliti sangat besar manfaatnya sebab satiap sa
at dapat mangikuti dan mengamati kegiatan dan kebiasaan yang
mereka lakukan. Dalam upaya menggali data dan informasi itu
tidak saja terbatas pada subyek yang diteliti melainkan di-
cari melalui sumber-sumber lain yang tarkait, sabagai tri
angulasi. Upaya triangulasi ini dilakukan terhadap tokoh ma
syarakat, para pimpinan instansi seperti pada Kepala Bidang
Industri Kacil Kantor Departemen Perindustrian Propinsi 3a-
ua Barat, sampai pada penyuluh lapangan spesialis yang tu-
gasnya berhubungan langsung dengan para perajin satempat.
Untuk menghindari "going native", penulis mencoba men-
jaga jarak dangan rasponden agar tidak tarlalu terjalin ke-
akraban yang berlebihan. Sedangkan usaha mengurangi "bias",
yang mungkin bisa timbul dalam penelitian, penulis menyiap-
kan pokok-pokok pertanyaan sebagai guide intervieu terutama
yang berkaitan dengan komponen-komponen yang manyebabkan
terjadinya proses belajar mengajar dalam magang.
Pokok-pokok pertanyaan berkisar pada:
(1) Karaktaristik dan motivasi paserta magang;
(2) Karaktaristik dan motivasi perajin senior yang banyak
103
berindak sabagai sumber balajar;
(3) Struktur program pelatihan yang diberikan pada pasertamagang;
(4) Intensitas pelatihan sehingga diperoleh keterampilan
tertentu;
(5) Metode dan teknik transformasi pendidikan sebagai sis-
tern penyampaian katerampilan;
(6) Kontribusi tradisi masyarakat dalam prosas magang;
(7) Peran sarta instansi/lambaga pamerintah dan organisasi
sosial masyarakat dalam prosas magang;
(8) Fungsi sarana dan pra sarana sebagai alat pendidikan
yang mambarikan kemudahan dalam proses pembelajaran;
(9) Panilaian terhadap kemajuan atau hasil belajar.
Agar memparoleh uauasan lebih luas sehingga diha
rapkan akan menambah gambaran labih rinci tentang kegiatan
magang yang terjadi dalam lingkup Industri Kacil Karajinan
Kulit, maka panulis juga mengadakan uauancara dan obsarvasi
dalam rangka Studi Komparasi pada Perajin Industri Kacil
Tas dan Kopar di Desa Kedeinsari, Kecamatan Tanggulangin, Ka
bupatan Dati II Sidoarjo, Daua Timur dengan berbekal Surat
Katerangan Dekan FPS IKIP Bandung, No.:1304/PT.25.H5.FPS/N/
89, tartanggal 27 Desember 1989 (lampiran 9).
Secara rinci, palaksanaan panalitian yang diauali
dangan urusan administrasi dan pada gilirannya menjurus ke
masalah teknik, diuraikan dalam sabuah jadual kagiatan pe
nelitian sebagai barikut:
NO,
1.
2.
3ADUAL
KEGIATAN
PENELITIAN
(Pangurusan
Perijinan,
Pra
Survey
dan
Palaksanaan
Panalitian)
HARI/TANGGAL
24
Februari
dan
8Marat
1989
1Maret
1989
TU3UAN/LOKASI
Dasa
Cibaduyut
dan
Kantor
UPT
Ka
rajinan
Kulit
Cibaduyut
Kantor
UPT
Ka
rajinan
Kulit
Cibaduyut
BENTUK
KEGIATAN
Pra
Survey
Untuk
menyiapkan
"disain
penelitian"
Dialog
dangan
staf
UPT
dan
mangadakan
obsarvasi
fasili-
tas
yang
dimiliki
UPT.
HASIL
YANG
DICAPAI
1)Bartamu
Manajer
UPT
Bapak
Undang
Sumarna
BSc.
(NIP.
090015376)
2)Informasi
tugas
dan
fungsi.UPT,
serta
struktur
organisasi.
3)Informasi
posisi
pamagang
danper
magang.
4)
Para
tokoh
rajin.
pe-
Informasi
garapan
UPT
meliputi
6desa
dari
2kecamatan,
di
2Dati
II.
-Luas
uil.
955ha
-Penduduk
66.605or
-Perajin
848or
-Pengusaha
116or
-Toko
Bahan
12
KET
Surat
Ka.
BPKB
No.
0261/
E5.6/N.1989
Tgl.24.Feb
ruari
1989
(Lamp.
1)dan
Surat
Dakan
FPS
(Lamp.
2)
o •fc-
3.
4.
Bulan
3uli
sd
September
'89
Sda
Sda
IKIP
Bandung
Dit.
Sospol
Prop.
3abar
31.
Merak
Bandung.
Kanuil
Depdik-
bud
Prop.3abar
31.
Laks.
R..E.
Martadinata
209
Bandung
Mengurus
surat
par-
mohonan
penelitian
Mengajukan
permohon
an
ijin
panalitian
dangan
surat
pang-
antar
dari
Raktor
IKIP
Bandung
dilam-
piri
prooosal.
Menamui
patugas/
staf
yang
ditunjuk
untuk
pelayanan
per
ijinan
panalitian.
Mohon
surat
ijin
penelitian
ke
loka
si/uilayah
karja
jajaran
Depdikbud;
sampai
tingkat
Ke
camatan.
-Shou
room
122
-Pusat
par-
74
kios
dagangan
-Industri
5
acuan
Surat
Rektor
di-
lengkapi
proposal
penalitian
dituju-
kan
pada
Kepala
Dit.
Sospol
Prop.
3abar
Surat
permohonan
ditarima
dan
dioro-
ses
salama
seminggu
Minta
dilengkapi
pas
foto
yang
ber-
sangkutan
(calon
penaliti)
Surat
Rektor
4Agustus
89
Mo.
4565/PT.
25.H2/N/19B9
(Lamp.
3)
Kgluar
surat
Ka.'Dit.
Sospol
Prop.
DT.I
3abar
Tgl.
10Agus
tus
1989,
No.
070.1/
3060
(Lamp.
4)
Surat
parmohonan
dit3rima
dan
dipro-
sbs
salama
13
hari
Surat
ijin
dari
K0RMIN
Tgl.23Agus
tus
1989
No.
4365/
I02/B9.
o Ul
Sda
Sda
Sda
Kanuil
Dep.
Perindustrian
Prop.
3abar
Kandep
Perin
dustrian
Kodya
Bandung
3.1.
Asia-Afrik;
146
Bandung
UPT
Karajinan
KulitCibaduyut
No.170
Bandung
Manyampaikan
surat
pengantar
dari
Dit.
Sospol
3abar
serta
menjelaskan
maksud
dan
tujuan
mengada
kan
penelitian
di
kauasan
Industri
Kacil
Kerajinan
Sa
patu
di
Cibaduyut.
Surat
diterima
oleh
Kabag
TU,
dan
disu-
ruh
kambali
seming-
gu
barikutnya,
ma-
ngingat
Ka.
Kanuil
Dap.
Penindustrian
tidak
barada
di
tern-
pat.
Manyampaikan
maksud
Setelah
diproses
dan
tujuan
untuk
baberapa
saat,
mengadakan
peneliti-akhirnya
mamparolah
an
di
Sentra
Indus
tri
Kacil
Kerajinan
Sepatu
di
Cibaduyut
Manyampaikan
maksud
dan
tujuan
paneliti
an,
dengan
sasaran
utama
para
pemagang
dan
parajin/pang-
usaha/pormagangyang
mengadakan
kegiatan
p^rmagangan.
surat
rakomandasi
penelitian.
Mempgrolah
sejumlah
informasi
tentang
kagiatan
psrmagang-
an,
para
tokoh
pe
rajin
dan
tokoh
ma
syarakat
satampat.
Untuk
manarnui
para
pimpinan
parusahaan
Tarny
sedur
barla
ma
se
secar
penel
minta
untuk
Kande
indus
Kodya
ata
pro
di
sinij
rut
la
hingga
alisan
iti
ijin
ke
Ka.
pPar-
trian
Bandung
Surat
Ka.
Kandep
Per
industrian
Tgl.
13
Sep.
tembar
1909
No.
161/3a-
bar.19/lKP
072/IX/89
(Lamp.
6)
Surat
Pe-
nanggung
ja-
uab
UPT
Ci
baduyut
Tgl.
17No
vember
1989
o en
Sda
10.
Sda
Kantor
Sospol
Kodya
Bandung
31.
Uastukan
-
cana
2Bandung
Kantor
Kecamat
an
Bojongloa
Kidul
di
Ciba
duyut
Manyampaikan
pjsn-
jalasan
tentang
maksud
dan
tujuan
mengadakan
panali
tian
di
Cibaduyut
serta
menyampaikan
surat
dari
Ka.
Dit.
Sospol
Prop.
3abar
yang
dilengkapi
dangan
disain
pa
nalitian.
Menyampaikan
peri-
jalasan
tentang
maksud
dan
tujuan
mangadakan
panali
tian
dengan
menun
jukkan
surat
dari
Ka,
Kan
Sospol
Ko
dya
Bandung.
tampat,
gjauab/
PT
mambe-
tpermo-
uk
mang-
rvay/
emu
lang-
Pembina-
tertiban
ta
mBm-
etunjuk-
barkaitan
ta
tertib
sapatu
sa
Penanggun
manajar
Ukali
sura
honan
unt
adakan
su
research.
Daoat
ket
sung
Kasi
an
dan
Ke
Umum,
ser
peroleh
ppetunjuk
dengan
ta
uilayah.
Memparolehrakomanr-
dasi
dan
diminta
untuk
menghubungi
langsung
Kades
Ci
baduyut.
No.
61/UPT.
CB/UM/IX/09
(Lamp.
7)
Surat
Ka.Kan
Sospol
Kodya
Bandung
Tgl.
16Agus
tus
1989,
No.
070/1525
/Tibum.
RBkomendasi
berupa
Cap
dan
tanda
tangan
Camat
(Lamp.
8)
o
11
.Sda
12.
Sda
Kantor
Desa
Cibaduyut
SON
Cangkung
III
Menyampaikan
permo
honan
ijin
dan
pen-
jelasan
tantang
maksud
serta
tujuan
mengadakan
peneliti
an
di
desa
Cibadu
-
yut.
Menamui
Pak
Resma,
salah
saorang
i<8p.
SDN
Cangkung
III
untuk
anjang
sana/
silaturahmi
mampor-
kanalkan
diri
da
-
ngan
para
tokoh
ma
syarakat
satampat.
Satalah
kedatang
an
ke
3,
baru
bi
sa
menemui
Kades
karana
yang
ber-
sangkutan
mang-
ikuti
penataran
Kadar
Pembangunan
Dasa
(KPD).
-Memparoleh
data
dasa
(monografi)
dan
para
tokoh
parajin/pengusaha
/masyarakat
yang
bisa
dihubungi.
Barkenalan
dangan
Bapak
Dana
Somantri
saorang
pangrajin
dan
psngusaha
sapa
tu
"US
BAB"
di
Ci
baduyut.
Dicatat
da
lam
buku
re
gister
dasa
No.
163/0/
1989,
Tgl.
6Sep
tember
1989
Barsama
Pak
Rasma
men
-
cari
tampat
mondok
dan
mandapatkan
di
rumah
Bapak
Haji
Rochmat
Gg.
Masjid
(balakang
Toko
Oval)
o CD
109
-C (0 1m u c *
I
ci
CO *
fH CO -H j* •H TJ c • en•HO «-P -r-> o1 ••-I •<-> o TJ CDC C C CO c en CO c X3 tn^
tO•H -H CO CO U 3 co t-. CO CD i—i
4J !H H (D >.r- CO -p U *- XCO 3 3 T) i£ CO ^ o •H O^-.D^+J CL •H or o CD cCE -H 3 (0 03 f-i c TJ «*^O -H 3 > c CO co c •H o o tn '
_! TJ M "D C CO TJ TJ CO (-• ^2Q
•H 1 1
(0 (0 CD ,CO
X3 1 co .it: ', « 1 | |' -P C -H CO
fH 3 CT u E o E CO C -P CO h O C i•h n c CO CD O -H f-l f-l O CO iH CC O- CO COC CO c c X3 fH CO « o co a >n co cn en tn cn uCD ".J* CO CO CO CO d- j* co CO cn C CD f-t COa^ cm c •> •H ^ -p C CD 3 c co c u a >,
f-i C XT J*. -P f-l •h en f-t -H CD "• to tnC 3 (0 CO • V -* 3 -P CO tz fH CL-H 3 tn E CO
inCO t-> C W CD
-* m 3 a:CO
Q.
TJ
•H
(0V co
-C CO J£CO -P -H
X3 -P CO tO EC -P CO -P fH r>
h C £ hC •H Cl enn <H C -P CO CO -H CL-H CO J£co no -h co en •H U c c E CD CO "C J£ Tl CD > TJin 3"Da 3 -P -P CD •H •H 3 -P -H C"i to -H -H «CO CD (-< c e -p T3 ••-» (-< ccct-i-pctnc
TD T) f-i XT 3 CO CO CO -H CD CD-HCOCDJ^CDCBmf-< CD -P u E^s: fH LO a) -p Tl 0} E CLCOTJ to -PCD C CO fH CO CD o CO 1£ co
E3 CO f-i O Q.CO en x: CJ c 1
.omba iKan-isise
' C COE cn icn c _ e .1
cCO E 1
1a
CO CO X) » D. CO *-^ -H u .p CO CO m3 CT CD en j-> to X3 to o co m C CO fH J£
c cn c in c co—>. cd -h Q. CO XJ CO c—1 »> fc- c Q CO 3 CD -P C X. C TJ •H TJ COD^'H C T3 CJi_i£ -P -H »C h 3 fH •H -p
CDCJ CL CO C <D. O -P C CO CD T3 c * ti c CO COC 3' O .y cn E «•- C C CD E X) to c CD CD to J£
•3-CO CJ *-i CO CO "C ** to CD TJ CO -H c co -P TJ cn CO
-S£ 3 O- TJ U C 01 C (OH CH OTJ •H 3 CD c •H (-,•H -H -P CO CO o O. CO U -H O CO E •r->4-> J£ o c to •co co 3 -P cn o a cn co cl en co en CO CO CL CO >^fH-^ c s: co • c c m h c o.'-* tn c fH c (-1 a cn CJ) in coCO CD ^ U CD CO CD C0CD-HC0CDCDCD3 CD CD O CD f-t to -H>n 5 -h en coC C f-1 C X)
s: 3 u CnTJ X>— U C. tn O.J£ aj U o E m
CD O CO -H CO ^^
EM TD+>n<-
en -* i
3 H «H CO
CTUi XJ »—•
•h c a *- cJO. -P -H fH I—i
3 -h o f 3 co c c_j 3 cr
C f-t f-J ' TJCL (0 T> r=>
tnna co ex ro C
co
ra s co -h t— •cn o >.:*: cn
c u »CO • CO CO cc
fH CL-H XI •
33 tn rax: cc
-P c
-P TO 3
JDco <a J^T
3 CD f-l CO fH <t EC. >» CD C
« q -p n n3 CD fH
or O n3 Q COTJ — m
f-4l
f-t £CD CD S3
X3 X3 0)E E CD CJv
CM
21Nove 1989
20Nova sd.1Dbar198
-
CO«
T—
2)Mengadakan
ob-
sarvasi
di
beng
kel
kerja
ras
ponden
sekaligus
bsrkanalan
de
ngan
semua
kar-
yauan,
baik
pe-
rajin
senior
maupun
dangan
pamagang.
3)Menggali
dan
me-
nyaksikan
prosas
/langkah-langkah
pambuatan
sapatu
A)Menyaksikan
cara
parmagang
oianu-
larkan/menyarnpai
kan
materi
atau
palajaran
mem-
buat
pola,
mang-
gunting
dan
ma-
Kanal
dengan
sa-
mua
karyauan
ter-
masuk
manantu
par
magang
yang
di-
parcaya
manganda-
likan
perusahaan
(Sdr.
Endang
Em-
bun).
Pengamatan
bar-
langsung
salama
5hari,
tantang
langkah-langkah
pambuatan
sepatu
sejak
dari
pang-
ambilan
bahan
mentah
sampai
pe-
ngapakan.
Saat
itu
USBAB
mansri-
ma
pesanan
dari
Acah.
Mengetahui
pro-
sadur
panyampaian
materi.
Mangetahui
metoda
yang
ditarapkan
Mangatahui
suasa-
na/iklim
balajar
Tarinci
da
lam
sebuah
Daftar
Ba-
gan
pada
hal.
152
o
15.
16.
17.
Rabu,
Kamis,
3umat
13,
14,
15
Desember
1989
2-10
1989
Dasembar
25
November
27
Desember
1989
Rumah
Bapak
Haji
Dimyati
31.
Raya
Ciba
duyut
(Dakat
KOPSl)
Rumah
Bapak
Nana
Supriatna
31.
Babakan
Cibaduyut
No.
104.
DiBengkelKer
ja
Pak
Dana
Somantri
di
UPT
Cibaduyut
nyamprot/menya-
mir
sapatu.
Mengadakan
uauanca
ra
dengan
Bapak
Haji
Dimyati
(sa-
orang
tokoh
dan
ci-
kal-bakal
perajin
sapatu
cibaduyut)
Mengadakan
obsarva
si
dan
uauancara
(mantan
magang)tan
tang
latar
belakang
pendidikan
dan
pa-
ngalaman
responden
dalam
mengelola
pa-
rusahaannya,
serta
pelayanan
tarhadap
pamagang.
•
-Mengadakan
obsar
vasi
dan
uauanca
ra
dengan
pema-
gang
(Sdr.
Ujang)
tantang
latar
be
lakang
pamagang,
Asal
mula
menatap
kan
diri
masuk
sabagai
pemagang
yang
diciptakan,
Informasi
tentang
sajarah
perkembang-
an
karajinan
sepatu
sahingga
manjadi
kauasan
Industri
Kacil.
Sejumlah
hasil
ua
uancara
dan
prosas
magang
yang
disa-
langgarakan
dibeng
kel
kerja.
Mamparolah
infor
masi
tantang
ka
raktaristik
pama
gang,
tata
cara
manggunakan
sara
na
karja
dan
fa-
silitas
yang
ter-
sadia
di
bengkel
karja
serta
par-
Koda
Nc
04/B/XII
/1989
Koda
No.
05
dan
06/C/XII/Q9
Koda
No.
07
dan
08/D/XII/89
4
pangalaman
selama
magang
dan
harap-
annya
setelah
se-
lesai
magang.
Mengadakan
peng
amatan
saat
mana-
rima
patunjuk
dan
mengerjakan
tugas
tugas
yangdibari-:
kan
oleh
parma-
gang.
cara
asil
Uauan
dap
hcapai
harga
mat^r
matar
yang
dari
Menga
amata
cara
si
se
denga
rajin
tarha
-
yang
di
serta"pang-
it
an
ida
i(b
dipa
perm
daka
nte
berk
rta
nsa
sen
berupa
nnon
-
ila
ada)
rolah
agang)
npang-
ntang
omunika-
hubungan
sama
pe-
ior.
olehan
pangharga-
an
berupa
uang
saku
dan
pangaku-
an
sabagai
"orang
dalam".
Nampak
hubungan
yang
akrab
antara
sasama
perajin,
termasuk
pemagang
•dengan
permagang,
sehingga
tarjalin
suasana
kekeluar-
gaan.
r\)
18.
2sd.
10
3a-
nuari
1990
Rumah
PakTaguh
Desa
Kedensari
RT
15/RU.
05
Kac
Tanggul-
angin,
Kabupa
tan
Sidoarjo.
-Menyampaikan
mak
sud
dan
tujuan
kedatangan
hubung
annya
dengan
ran
cana
penelitian
pada
paserta
ma-
•jang.
-Mengadakan
uauan
cara
tantang
la
tar
belakang
pe
ngalaman
respon-
den
salama
meng-
geluti
di
bidang
kerajinan
tas
ko-
per
dan
menggali
informasi
tentang
sejarah
porkem-
bangan
karajinan
tas-koper.
'
-Mengadakan
uauan
cara
untuk
meng
gali
informasi
tentang
rencana/
uauasan
masa
da-
pan.
Hamperoleh
ijin
untuk
berkunjung
ke
rumah
Sdr.
Solachan/Sdr.
3aanuri
(bekas
asuhan
magang)
Mandapatkan
se-
jumlah
informasi
tentang
identitas
rasponden
sarta
sejarah
kerajinan
tas
koper
di
dasa
Kedensari.
Memperolah
panja-
lasan
bahua
untuk
masa
mandatang
responden
ingin
meningkatkan
diri
manjadi
"pangum-
pul"
dari
tas-
koper
yang
diha-
silkan
oleh
para
Koda
No.
09/AA/
XII/89
OJ
19,
sda
Bangkal
Karja
Sdr.
3aanuri
31.
Tol
No.139
Kamnung
Uates
Dasa
Kedensari
Kab.
Sidoarjo.
Mengadakan
uauan
cara
tantang
pa
laksanaan
parma-
gangan
terutama
dalam
hal:
*prosedurpanyam
paian
matari.
*metode
yang
di-
tarapkan.
*penggunaan
sa
rana
kurja
dan
fasilitas
yang
tersadia.
*parlakuan
tar-
hadap
pamagang.
*praktek
pembuat
an
tas-koper.'
*pangalamannya
sebagai
pirma-
gang/pangusaha.
Mangadakan
obser-
vasi
di
bengkel
kerja
dan
shou
room.
p9rajin/pengusaha
seternpat.
Memperoleh
penje-
lasan
sesuai
de
ngan
pokok
perta
nyaan
uauancara.
Mamparolah
gambar
an
tentang
proses
pambuatan
tas-ko
per
dan
palayanan
tarhadap
pembeli.
Koda
No.
11/CC/
90
20,
sda.
Bengksl
Kerja
Sdr.
3aenuri
Mengadakan
pang-
amatan
tarhadap
cara
kirja
yang
dilakukan
oleh
responden
(Sdr.
Suyono)
dan
pro
ses
transfer
ke-
tarampilan
yang
disampaikan
olah
permagang
atau
perajin
senior.
Mangadakan
uauan
cara
tentang:
*asal-usulnya
menjadi
pama-
gang.
*perolehan
kate
rampilan
salama
menjalani
ma<-
gang.
*penghargaan
ba
rupa
materi
atau
non-materi
dari
parmagang.
*tujuan
dan
ha-
rapan
yang
di-
idam-idamkan
setelah
Si3lesai
magang.
Mamparolah
gambar
an
tantang
saat
pemagang
rnenerima
palajaran/petun-
juk
dari
parma-
gang.
Mandapatkan
in
formasi
manganai
identitas
pema-
gang
sarta
panca-
ran
harapan
untuk
masa
d3pan.
Koda
No.
12/DD/
1/90
tji
21.
8,
9Septem
ber
1990
Kantor
Kopera-
si
INTAKO
desa
Kadansari
Kec.
Tanggulangin
Kab.
Sidoarjo.
Mangadakan
uauanca
ra
dengan
rasponden
(Bapak
Haji
Gozali)
tantang:
-Sejarah
perkemba-
ngan
karajinan
tas-kopar
di
dasa
Kedensari.
-Paranan
Koparasi
dalam
manunjang
kehidupan
para
perajin.
-Prosedur
pembuat-
an
tas-kopar
se-
jak
aual
sampai
akhir.
-Kebaradaan
para,-
jin
kaitannya
de
ngan
parmagangan.
Mamparolah
panjelas
an
perihal
pauaris-
an
parmagangan
sa
hingga
manjadi
pe-
rajin
yang
tarampil
dan
mampu
mandiri.
Serta
mendapatkan
gambaran
tantang
langkah-langkahpam
buatan
tas-kopar.
Koda
No.
10/BB/
IX/90
cn