melalui strategi kualitatif dangan pendekatan studi kasus...

46
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Matoda Penelitian yang Diteraokan. Yang menjadi fokus utama dalam penalitian ini ada lah untuk mencari faktor-faktor yang mampengaruhi tingkat kabarhasilan yang terjadi dalam prosas pembelajaran mela lui magang pada perajin sepatu dan tas-koper. Dalam upaya mencari dan untuk mandapatkan gambaran labih mandalam serta sakaligus menemukan jauaban terhadap mistari keberhasilan magang itu maka dilakukan penelitian melalui strategi kualitatif dangan pendekatan studi kasus. Glaser dan Strauss mangemukakan bahua unsur rauan yang se ring ditamui dalam masalah yang berkaitan dengan teori so- siologis, seperti "... data tentang kondisi struktural, konsekuensinya, penyimpangannya, norma-normanya, proses- nya, pola sarta sistemnya" , sangat mungkin ditamukan de ngan metode kualitatif (Moleong, 1989: h.39). Di samping itu pertimbangan lainnya adalah sabagai mana yang dikatakan Moleong (1989: h.6), bahua: ... Pertama, menyssuaikan matoda kualitatif lebih mu- dah apabila barhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara penaliti dan rasponden; dan ketiga, matoda ini labih peka dan labih dapat manyasuaikan diri dengan ba nyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Disadari bahua dangan menerapkan metode kualitatif harus memperhatikan ciri-ciri yang dikahandaki oleh metode itu. Dari hasil penelaahan kapustakaan ditamukan bahua Bogdan dan Biklen (1982: h.27-29) mengajukan lima buah ci- ri yang menyebutkan, (1) "Qualitative research has the na-

Upload: phamphuc

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Matoda Penelitian yang Diteraokan.

Yang menjadi fokus utama dalam penalitian ini ada

lah untuk mencari faktor-faktor yang mampengaruhi tingkat

kabarhasilan yang terjadi dalam prosas pembelajaran mela

lui magang pada perajin sepatu dan tas-koper.

Dalam upaya mencari dan untuk mandapatkan gambaran

labih mandalam serta sakaligus menemukan jauaban terhadap

mistari keberhasilan magang itu maka dilakukan penelitian

melalui strategi kualitatif dangan pendekatan studi kasus.

Glaser dan Strauss mangemukakan bahua unsur rauan yang se

ring ditamui dalam masalah yang berkaitan dengan teori so-

siologis, seperti "... data tentang kondisi struktural,

konsekuensinya, penyimpangannya, norma-normanya, proses-

nya, pola sarta sistemnya" , sangat mungkin ditamukan de

ngan metode kualitatif (Moleong, 1989: h.39).

Di samping itu pertimbangan lainnya adalah sabagai

mana yang dikatakan Moleong (1989: h.6), bahua:

... Pertama, menyssuaikan matoda kualitatif lebih mu-dah apabila barhadapan dengan kenyataan ganda; kedua,metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubunganantara penaliti dan rasponden; dan ketiga, matoda inilabih peka dan labih dapat manyasuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-polanilai yang dihadapi.

Disadari bahua dangan menerapkan metode kualitatif

harus memperhatikan ciri-ciri yang dikahandaki oleh metode

itu. Dari hasil penelaahan kapustakaan ditamukan bahua

Bogdan dan Biklen (1982: h.27-29) mengajukan lima buah ci-

ri yang menyebutkan, (1) "Qualitative research has the na-

73

tural satting as tha direct source of data and the re

searcher is the key instrument". Oleh sebab itu peneliti

an kualitatif pada hakekatnya untuk;mendapatkan data ha

rus langsung dari sumbernya dan penaliti berlaku sebagai

instrumen inti. Dalam penarapannya penaliti terjun lang

sung mangikuti kehidupan semua pihak yang terlibat dalam

prosas pendidikan pada area tersabut. (2) "Qualitative

reserach is descriptive", artinya catatan-catatan tartu-

lis sangat panting dalam pendekatan kualitatif, baik da

ta tercatat dan diseminasi dari penemuan-penemuan dalam

bentuk kata-kata, gambar-gambar, yang diperoleh melalui

uauancara, observasi, berupa catatan lapangan, dokumen

pribadi dan atau fotograf, video tape, tapa recorder mau

pun catatan-catatan lainnya. (3) "Qualitative researchers

are concerned uith process rather than simply uith out

comes or products". Penelitian kualitatif lebih menekan

kan prosas daripada hasil atau produk. Ini tarkandung mak-

sud agar peneliti tarus mangikuti samua aspek kejadian dan

interaksi yang timbul sehari-hari. (4) "Qualitative re

searchers tend to analyze their data inductively". Mak-

sudnya, studi kualitatif tidak membuat hipotasis melain

kan labih berkacenderungan menganalisis data secara in-

duktif dan oleh sabab itu teori dikambangkan dari bauah.

(5) "Meaning is of essential concarn to tha qualitative

approach". Penelitian kualitatif mencoba untuk mengerti

inti atau 'meaning' dari paristiua dan interaksi yang

tarjadi dalam situasi tertentu. Panalitian kualitatif di-

sebut juga "participant perspective", sebab yang dipero-leh secara perspaktif hasilnya akurat.

Lincoln dan Cuba (1985: h.39-42) mengajukan em

pat belas ciri penelitian kualitatif. Masing-masing yaitu, (1) Natural setting; (2) Human instrument; (3) Utilization of tacit knouladga; (4) Qualitative methods; (5)Purposive sampling; (6) Inductive data analysis; (7)Grounded theory; (8) Emergent design; (9) Negotiated outcomes; (10) das9 study raporting mode. (11) Idiograpnic

interpretation; (12) Tentative application; (13) Focus-determined boundaries; dan (14) Special criteria fortrustuorthiness.

S.Nasution (1988: h.9-12) mengulas enam belas ci

ri yang dituntut dalam pendekatan kualitatif. Sacara rinci

dikatakan sbb.: (l) Sumbar data ialah situasi yang uajaratau 'natural setting'. Pengumpulan data didasarkan padaobservasi sitaasi yang uajar, sabagaimana adanya, tanpadipangaruhi dengan sengaja; (2) Peneliti sebagai instru-

men penelitian. Peneliti adalah 'key instrument' atau alat

penelitian utama. Pangamatan dan uauancara dilakukan ti

dak barstruktur; (3) Sangat daskriptif. Penaliti mengusa-

hakan pengumpulan data daskriptif sebanyak-banyaknya yangdituangkan dalam bentuk laporan dan uraian; (4) Mementing-kan prosas maupun produk, jadi juga memperhatikan bagaima-

na perkembangan terjadinya sesuatu; (5) Mencari makna di

belakang kelakuan atau perbuatan, sehingga dapat memahami

masalah atau situasi; (6) Mengutamakan data langsung atau

75

•first hand'. Karena itu peneliti diuajibkan tarjun lang

sung ke kancah lapangan untuk mengadakan obsarvasi dan in-

tarviau; (7) Triangulasi. Data atau informasi yang dipero-

lah dari satu pihak harus dichek kebenarannya dengan cara

memparoleh data itu dari sumber lain; (8) Menonjolkan rin-

cian kontekstual. Artinya, data tidak dipandang lepas-le-

pas akan tatapi saling barkaitan dan merupakan suatu kese-

luruhan atau struktur; (9) Subyak yang ditaliti dipandang

kadudukannya sama dengan peneliti; (10) Mengutamakan per-

spektif emic, yakni mementingkan pandangan rasponden mau

pun penafsiran dunia dari segi pendiriannya; (11) Varifika^

si, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau ne

gatif; (12) Sampling yang purposif, sebab penelitian kua

litatif sering berupa studi kasus atau multi-kasus; (13)

Menggunakan 'audit trail', maks.udnya mangikuti jajak atau

melacak untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai

dangan data yang dikumpulkan; (14) Partisipasi tanpa meng-

ganggu. Dalam melakukan obsarvasi penaliti tidak boleh me

nonjolkan diri agar situasi tatap uajar atau 'natural';

(15) Mengadakan analisis sejak aual panalitian, dan se

lanjutnya sepanjang penelitian itu; dan (16) Disain pene

litian tampil dalam proses penelitian. Karana itu bersi

fat 'emergent, evolving, developing'.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif disebut

juga panalitian naturalistik. Sebab kegiatan penelitian

dilaksanakan secara uajar, natur atau alamiah dan tidak

artifisial; sedangkan penelitian kuantitaif, ada-yang me-

namakan penelitian konvensional. Masing-masing pendekatan

tarsebut memiliki perbedaan yang hakiki sehingga implika-

sinya adalah menentukan posisi peneliti. yang didasarkan

pada karaktaristik metode tarsebut.

Santi Arbi talah mencoba menyunting pendapat Guba

(1987: h. 31) dalam bentuk sabuah tabal yang melukiskan

beberapa perbedaan pokok antara penelitian atau inkuiri

konvensional dan inkuiri naturalistik sbb.:

TA8EL 2

BUTIR-3UTIR PE3BANDINGAN INKUIRIKONUENSIONAL DAN NATURALISTIK

caat

c•H

X3C(0

-QLi

CD

Inkuiri

Konvensional

Dasar filsafat Positivisma logisParadigma in- Fisika eksperi-

kuiri mentalMaksud UerifikasiPendirian ReduksionisKerangka karj^ Pra-ordinat/pasti

atau dasain

Gaya Intervensi°- Realitas maje- Singularu muk

£ Struktur nilai Singularjl Latar Laboratoriumi Konteks Tak berhubungan^ Kondisi-kondi- TarkontrolIf sim Perlakuan

Ruang lingkupMatode-matode

Stabil

MolekulerObyektif - dalam

arti kasepakatanantar subyektif

Inkuiri

Naturalistik

FanomanologiEtnografi; jurna-lisme i.nvestigatifPenemuan

EkspansionisMuncul/variabal

Saleksi

Multipel

PluralistikAlam

Ralevan

Intarferensi yangdiundang

^ariabalMolar

Obyektif - dalamarti faktial/dapat dikonfir-masikan

Penelitian kualitatif atau naturalistik menganut

pandangan post-positivisme. Bantahan post-positivisme ter

hadap pandangan positivisma adalah tidak menerima adanya

hanya satu kabanaran. Rich (1979), sebagaimana yang ditu-

lis kambali oleh S.Nasution (1988: h.4-5) menyebutkan,

77

" ... There is no 'the truth' - nor a truth - truth is

not one thing, - or even a system. It is an increasing

complexity". 3adi, kebenaran (kalau ada) lebih kompleks

daripada yang diduga. Apa yang dialami satiap manusia sa

ngat berbeda dan begitu kompleks sehingga tidak dapat di-

ikat olah satu teori tertentu. Oleh sebab itu, menurut

pandangan post-positivisme, teori harus terbuka, "opan

ended, non-dogmatic, grounded in the circumstances of

everyday life".

Adapun pilihan metode studi kasus dalam penerapan

penelitian pendekatan kualitatif/naturalistik/post-posi-

tivistik tidak lain didasarkan pada kainginan untuk mem-

peroleh gambaran realitas yang holistik pada kagiatan pro

ses balajar mengajar yang tarjadi pada magang, sehingga

pada gilirannya akan didapatkan pamahaman dan makna atau

"verstehen" yang tarkandung dalam prosas intaraksi tar

sebut, dalam situasi yang uajar tanpa dibuat-buat. Saba

gaimana yang dijelaskan olah Moh.Nazir (1985: h.66), di-

angkat dari pendapat Maxfiald (1930), mengatakan bahua

" ... Stusi Kasus atau Penelitian Kasus (Case Study) ada

lah penelitian tantang status subyek panalitian yang bar-

kanaan dangan suatu fasa spasifik atau khas dari keselu-

ruhan personalitas". Tujuan studi kasus ini tidak lain

adalah untuk memberikan gambaran secara mandetail tantang

latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karaktar yang

khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang ka-

mudian,. dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan su-

atu hal yang bersifat umum.

Targantung dari tujuannya, maka ruang lingkup stu

di dapat mancakup segmen atau bagian tertentu atau menca

kup keseluruhan siklus kehidupan individu, kelompok, lem-

baga maupun masyarakat, baik dengan penakanan terhadap

faktor-faktor kasus tertentu, ataupun meliputi kaseluruhan

faktor-faktor dan fanomena-fenomana. Hasil dari penelitian

kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus

yang spesifik dari individu, kelompok, lambaga atau masya

rakat.

Studi kasus atau penelitian kasus mempunyai ciri-

ciri atau karaktaristik tersandiri. Separti yang dikemuka-

kan olah Sumadi Suryabrata (1987: h.24), menyebutkan anta

ra lain:

(1) Penelitian kasus adalah penalitian mandalam mengenai

unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran

yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tar

sebut;

(2) Dibanding dangan studi survai yang cenderung untuk

meneliti sejumlah variabel pada unit sampel yang be

sar, maka studi kasus cenderung untuk meneliti sejum

lah unit yang kacil tatapi mengenai variabal-variabel

dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

Mamang studi kasus mempunyai kelemahan-kelemahan

di samping .keunggulan-keunggulannya. Kelemahan tarsebut

terletak pada kepekaan terhadap tingkat subyaktivitas. Se

perti memberikan makna tinggi atau rendah, atau menempat-

79

kan suatu data dalam kontaks tertentu dan bukan pada kon-

teks yang lain, maka intarpretasi subyektif jalas akan

mempengaruhi hasilnya. Begitu pula, karena fokus peneli-

tiannya tarbatas pada unit-unit yang sadikit jumlahnya,

maka penelitian kasus itu juga tarbatas sifat repr8santa-

tifnya.

Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tarsebut maka

peneliti perlu mengadakan triangulasi, mamparpanjang masa

obsarvasi dan pengamatan tarus-menerus, membicarakan de

ngan orang lain (peer debriafing), menganalisis kasus ne

gatif, manggunakan bahan refarensi dan mengadakan "member

check", artinya pada akhir uauancara peneliti, berdasarkan

catatan lapangan, mangulangi dalam garis besar apa yang

telah dikatakan olah rasponden dengan maksud agar ia mem.-

perbaiki bila tardapat kekeliruan atau menambahkan hal-

hal yang dianggapnya masih kurang.

Upaya-upaya tarsebut dilakukan guna mendapatkan

tingkat obyaktivitas sahingga memperkecil terjadinya bjas

atau kemencengan penelitian kualitatif yang disababkan

oleh unsur-unsur subyektif seperti pengaruh pikiran, pe-

rasaan dan latar belakang peneliti. Dalam kaitan ini Gun-

nar Myrdal (1984: h.41) menganjurkan agar peneliti " ...

berpegang pada penilaian-penilaian yang lebih tinggi dan

dengan menganggap sangat panting fakta yang diamati, kita

baru membersihkan sebagian kemencengan (bias) dari pikir

an kita".

Robert K.Yin (1984: h.59) manyebutkan bahua "...

80

One test of this possible bias is the degree to uhich a

case study investigator is open to contrary findings. ...

If th8 quest for contrary findings can produce documenta-

bla rebuttals, the likelihood of bias uill have been re

duced". Lebih lanjut Yin manimpali bahua studi kasus ti

dak sakedar mampu manjauab pertanyaan "apa", melainkan ju

ga harus bisa manggali dan menemukan jauaban atas perta

nyaan "mengapa" dan "bngaimana".

B. Unit Analisis Penelitian

Yang menjadi unit analisis utama dalam panalitian

ini adalah komponan-komponen yang terlibat dan barpenga

ruh dalam prosas belajar mengajar yang terjadi dalam ma

gang, seperti pesarta magang (sebagai rau input), dan par

magang sebagai fasilitator atau sumber belajar serta ma-

tari yang disampaikan, sarana dan prasarana yang manunjang,

matoda belajar yang ditarapkan dan uaktu balajar yang di

gunakan (sebagai instrumental input), iklim balajar se

perti hubungan sesama pamagang dan atau peserta magang da

ngan parmagang serta para perajin senior yang sehari-hari

melakukan pekerjaan, di samping lambaga-lembaga pamerin-

tah dan atau lambaga sosial yang tumbuh dan berkembang di

masyarakat (sebagai environmental input).

Untuk mamperoleh gambaran lebih mandetail terha

dap tingkat keberhasilan magang maka unit esensial yang

perlu dianalisis adalah "alumnus" magang yang sudah mam

pu berusaha mandirikan bengkel dan usaha sendiri.

Oleh karena penelitian kualitatif candarung meli-

81

hat permasalahan sacara holistik, kaitannya dangan unit-unit analisis panalitian ini maka sacara ringkas dapat di-ilustrasikan sabagai barikut:

Peserta Magang

RAU INPUT

uu co fci uCO •r-j CO CO 3

•<-) CO •r-i •1-3 4->(D^-^. f-4 CO co JC

«—1 CT CD r-l r-t COCD C CD m CD 3

CD as CD CDCI s •H (4

u co CO CD CO tn coCD E u XD c co -i-j

JO u Ol o CO -^ coE CD=3 a

ou CD

uCO

O <H•—I CD

tn*«^ o_ e: en <c cc

r -t t t 1INSTRUMENTAL INPUT

NVIRONMENTAL INPUT

I -1 iE fci 0) ti co jz jr

•H CO (0 (0 O (0 (0•H "^ 4^ 1—5 CO -P -P-^ CO -H CO -O c cWH i-l .—1 e -h c -h

CD -H CD CD ti CO (-1CD 05 CD _J CD "D (D

(0 E eU. m cd

a. a

co

z

Gambar 6 : Unit Analisis Panalitian

OUTPUT HASIL

82

C. Data yang Dikumpulkan.

Sesuai dengan parmasalahan dan tujuan penelitian

ini maka sejumlah data yang berkaitan dengan unit-unit

analisis dijaring dari pemagang dua orang,. parmagang dua

orang, mantan magang dan pemilik bengkel kerja dua orang,

dan tokoh perajin dua orang; dari instansi Kantor Uilayah

P8rindustrian saorang dan Kandep.Perindustrian saorang;

Penanggungjauab Unit Palaksana Teknis (UPT) Karajinan Ku-

lit saorang, Kantor Kecamatan saorang dan untuk tingkat

kelurahan saorang; serta data dan informasi yang dikumpul

kan dari Seksi Pendidikan'LKMD Kelurahan Cibaduyut seba

nyak seorang.

Data itu di antaranya barupa:

1. Data yang diperoleh dari peserta magang:

a. Umur raspondan

b. 3umlah anggota keluarga

c Pendidikan rasponden

d. Lama mangikuti kagiatan magang

a. Pengalaman yang diperoleh selama magang

f. Pengaruh keluarga dan lingkungan sosial akonomi

g. Faktor-faktor yang mendorong ikut magang, kait-

annya dalam hal motivasi dan kebutuhan berpras

tasi

h. Harapan-harapannya tarhadap bidang pendidikan,

lapangan kerja dan kehidupannya untuk masa-masa

yang akan datang. /

2. Data yang diperoleh dari parmagang:

a. Umur parmagang

b. 3umlah anggota keluarga

c Pendidikan yang diperoleh melalui jalur sekplah

dan atau luar sekolah

d. Intensitas kegiatan belajar yang berkaitan dengan

panyampaian materi belajar, metoda belajar yang

diterapkan, sarana balajar yang digunakan serta

alokasi uaktu yang diperlukan

a. Pengalaman dan katerampilan sebagai perajin

f. Kesediaan untuk bakerja karas dan adanya rasa ti

dak puas terhadap hasil yang dicapai dalam upaya

pengendalian mutu produk

g. Pandangannya terhadap hakakat hidup dan harapan-

harapan masa depan

3. Data yang diparoleh dari mantan magang dan tokoh perajin:

a. Umur

b. Pendidikan yang diparoleh melalui jalur formal

dan atau jalur luar sekolah

c Pengatahuan, pengalaman dan katerampilan di bi

dang persepatuan serta tas-kopar

d. Kamampuan melakukan dialog-dialog dengan sumber-

sumber informasi dari para pimpinan formal dan

informal (tokoh masyarakat)

8. Kamampuan mamahami, mandayagunakan dan malaku-

kan penilaian terhadap informasi yang diperoleh

dari sumber-sumber informasi

84

f. Harapan-harapan masa depan

4. Data yang diperoleh dari aparat pemerintah, tantang;a. Potansi uilayah

b. Kepijakan pemerintah dalam sektor industri kecil

c Informasi tantang pertumbuhan dan parkembangan

tantang karajinan sapatu dan tas-koper

d. Harapan-harapan yang diinginkan untuk masa depan

5. Data yang diperoleh dari tokoh masyarakat:

a. Asal-usul/sejarah persepatuan dan tas-koper

b. Harapan-harapan masa depan, berkaitan dengan

faktor pandukung dan panghambat

6. Data yang diperolati dari referensi, seperti dari:

a. Kantor Desa

b. Kantor Kecamatan

c. Unit Pelaksana Teknik (UPT) Kerajinan *ulit

d. Kantor Uilayah Departamen Perindustrian

e. Buku-buku/diktat dan atau dokumen-dokumen yang

dimiliki induk semang/sumber belajar/pamong be-

lajar/tutor/fasilitator

D. Cara Pengumpulan Data.

Oleh karana penelitian kualitatif sangat menguta-

makan manusia sebagai alat penelitian maka penaliti ditun

tut untuk memiliki adaptibilitas tinggi sahingga diharap

kan mampu manyasuaikan diri dangan situasi yang berubah-

ubah yang dihadapai dalam penelitian.

Peneliti sabagai instrumen penelitian (S.Nasution,

85

1988: h.55-56) sangat serasi untuk metode naturalistik se

bab mempunyai ciri-ciri: (1) Peneliti-sebagai-alat pakadan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkunganyang diperkirakan bermakna atau tidak bagi peneliti

an; (2) Paneliti-sebagai-alat dapat manyasuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ra

gam data sekaligus; (3) Tiap situasi merupakan suatu kasa-

luruhan. Hanya manusia-sebagai-instrumen dapat memahami

situasi dalam seluk-beluknya; (4) Suatu situasi yang meli-batkan interaksi manusia, hanya mungkin dirasakan, dipa-hami, diselami dan dihayati olah manusia; (5) Paneliti-se

bagai-alat dapat sagera menganalisis data yang diperoleh;(6) Manusia-sabagai-alat dapat sagera mangambil kasimpulanberdasarkan data yang dikumpulkan dan segara digunakan sa

bagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, par-

baikan atau penolakan; dan (7) Manusia-sebagai-alat, respons yang anah atau menyimpang, justru diberi perhatian

untuk mempertinggi tingkat kapercayaan dan tingkat pamahaman mengenai aspek yang diselidiki.

Teknik yang dipargunakan untuk manjaring data itu

dipargunakan uauancara secara mandalam, obsarvasi partisi-

tif, dan studi dokumentasi, dengan menggunakan catatan la

pangan, tape recorder dan atau camera foto.

Uauancara sacara mandalam (depth intervieu) ber-

kepentingan untuk mengumpulkan data yang bersifat verbal

dan non-verbal. Data verbal diperoleh melalui percakapan

atau tanya jauab. Percakapan dapat dicatat dalam buku

55

catatan lapangan atau direkam dengan tape-recorder. Un

tuk mandapatkan persepsi yang sama, hasil uauancara di

sampaikan kepada yang bersangkutan (rasponden) guna

diparbaiki, diubah, ditambah atau dikurangi di mana per

lu.

Uauancara dangan rasponden dapat dilakukan secara

tartutup (covert) dan uauancara secara terbuka (overt).

Di sini, peneliti lebih cenderung melakukan uauancara

yang bersifat terbuka dengan makaud agar subyek tahu se

dang diuauancarai serta menyadari akan maksud dan tujuan

uauancara itu. Olah karena maksud utama uauancara adalah

menggali atau merekonstruksi peristiua masa lalu maka pe

neliti atau pauauancara handaknya jangan -.snginterupsi.

Uauancara bisa dilakukan secara barstruktur maupun tidak

berstruktur. Sesuai dengan karaktaristik inkuiri natural

istik maka bentuk uauancara labih condong ke arah tidak

barstruktur, lebih-labih bila pauauancara barkainginan

menanyakan sesuatu sacara labih mendalam lagi pada sao

rang subyek tertentu sarta mempersaalkan bagian-bagian

tertentu yang aneh atau tidak normal (atiologi). Uauancara

tidak barstruktur itu juga sangat barguna untuk menyeleng-

garakan kegiatan yang bersifat penemuan (discovery) serta

apabila tartarik untuk mangungkapkan motivasi, maksud,

atau penjelasan dari rasponden.

Sabagaimana dijelaskan olah Lincoln dan Guba

(1985: h.268) bahua tujuan uauancara antara lain adalah:

87

... reconstructions of such entities as experienced inthe past; projections of such entities as they are expected to be experienced in the future; verification,emendation, and extension of information (constructions,reconstructions, or projections) obtained from othersources, human and nonhuman (triangulation); and verification, emendation, and extension of constructionsdeveloped by the inquirer (member checking).

Maka dianjurkan oleh Patton (1985) untuk mambari

kan enam jenis pertanyaan yang satu dengan lain jenis per

tanyaan tarsebut saling berkaitan. Ke enam jenis pertanya

an itu adalah, (1) pertanyaan yang berkaitan dengan penga

laman atau parilaku; (2) pertanyaan yang berkaitan dangan

pendapat atau nilai: (3) pertanyaan yang berkaitan dangan

perasaan; (4) pertanyaan tentang pengetahuan; (5) perta

nyaan yang berkaitan dangan indera; dan (6) pertanyaan

yang berkaitan dengan latar belakang atau damografi.

Di samping hal tersebut, data-non-verbal juga sa

ngat penting untuk diperhatikan atau dicatat. Pasan-pesan

non-varbal biasanya dipangaruhi oleh etnis tertentu. Dan

informasi amic atau menurut pandangan responden, harus di-

jaring samurni mungkin, meskipun suatu saat pandangan ras

ponden tidak dapat dipisahkan dari informasi etic (pan

dangan peneliti). Ernie merupakan bahan mentah atau input

bagi penaliti untuk diolah, ditafsir, dianalisis dan di-

simpulkan berdasarkan teori, teknik dan metode serta pan

dangan peneliti.

Teknik lainnya dalam upaya manjaring data adalah

dengan mengadakan obsarvasi atau pengamatan. Meskipun

apa yang diamati merupakan eksprasi pribadi yang dipanga-

83

ruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman, pengeta

huan, perasaan, harapan, nilai-nilai dan tujuan peneliti,

adalah sangat diharapkan hasil obsarvasi itu merupakan da

ta yang dijunjung tinggi tingkat kradibilitasnya.

Petunjuk yang dibarikan oleh Bogdan dan Bikl8n

(1982: h.71) dalam melaksanakan uauancara dan pengamatan

menjelaskan bahua:

... In kaaping uith the qualitative tradition of attempting to capture tha subjects oun uords, and letting the analysis emerge, intervieu schedules and observation guides generally allou for open-ended respons and are flexible enough for tha observer to noteand collect data on unexpected dimensions of tha to-

. pic

Obsarvasi bukan merupakan proses pasif melainkan

proses aktif dan selaktif. Peneliti harus bisa terjun ka

lapangan tanpa menimbulkan jurang pemisah dengan respon

den, dan di sisi lain peneliti harus bisa menyaring data

yang diperoleh sasuai dengan tujuan penelitian.

S.Nasution (1988: h.58) mengingatkan bahua dalam

tiap pengamatan harus salalu dikaitkan dua hal, yakni:

(1) informasi, misalnya apa yang terjadi; dan (2) konteks,

separti hal-hal yang berkaitan dengan keadaan di sakitar-

nya. Makna atau "varstehen" dari observasi maupun inter

vieu hanya dapat diperoleh dalam kaitan informasi dengan

kontaksnya.

E. Teknik Analisis Data.

Analisis data, sabagaimana yang dipaparkan Bogdan

dan Biklan (1982: h.145) adalah, "... Data analysis is

89

the process of systamatically searching and arranging the

intervieu transcrips, fieldnotas, and other materials that

you accumulate to increase your oun understanding of tham

and to enable you to present uhat you have discovered to

others".

Analisis mencakup bekerja dengan data, mengorga-

nisasikannya, mengalompokkannya ke dalam unit-unit, me-

nyusun sintesisnya, mancarikan pola-polanya, menemukafi

hal-hal yang penting dan yang harus dipelajari, serta me-

namukan apa-apayang akan disampaikan kepada orang lain.

Penataan data kualitatif (Rusli Lutan, 1986: 300)

dituntun oleh pertanyaan teoritis substantif. Dangan de

mikian sejumlah data yang diperoleh dari lapangan semakin

tarorganisir. Untuk kaperluan analisis dikembangkan bebe-

rapa katagori koding seperti, (1) lokasi/kontaks informasi

diperoleh; (2) situasi; (3) proses atau rangkaian peris-

tiua; (4) aktivitas; (5) kejadian yang telah muncul pada

masa lalu atau pada uaktu studi di lapangan;. (6) teknik

atau cara kegiatan dilaksanakan seperti dalam pertanian

atau karajinan; dan (7) struktur hubungan sosial.

Analisis adalah merupakan proses menyusun data

agar dapat ditafsirkan sahingga pada gilirannya dapat di-

ketahui maknanya. Pekerjaan menafsir atau mangintarpretasi

diperlukan daya pikir inovatif dan kreatif, dengan mang

gunakan data dan katagorisasi yang talah dibandingkan dan

dites validitasnya.

Analisis data dimulai sejak aual dan tarus-menerus

90

sampai akhir penelitian yang diperoleh dari lapangan ser

ta dituangkan dalam bentuk tulisan.

Seperti yang dianjurkan oleh S.Nasution (1988: h.

129) bahua dalam analisis data dapat ditempuh langkah-

langkah, yakni (1) reduksi data, (2) 'display' data, (3)

mangambil kesimpulan dan verifikasi.

Mereduksi data dimaksudkan melalui laporan la

pangan sebagai bahan "mentah", disingkat dan dirangkum,

disusun secara sistamatis, ditonjolkan pokok-pokok yang

penting sahingga memberikan gambaran yang labih tajam

tantang hasil pengamatan dan lebih mudah dikehdalikan.

Display data dimaksudkan agar data yang

terekam malalui obsarvasi, intarvieu dan studi dokumenta-

si dapat dilihat dalam gambaran secara keseluruhan atau ba-

gian-bagian tertentu dari penelitian ini ditonjolkan da

lam matriks, grafik, netuorks dan charts.

Menyimpulkan dan verifikasi data pada hakekatnya

adalah upaya untuk mencari makna bardasarkan data mentah

yang diparoleh dari lapangan. Hal ini dilakukan dengan men

cari pola, tema, hubungan, persamaan, dan hipotasis.

Kasimpulan . aual yang diperoleh dari data yang masuk

sifatnya masih tantatif, kabur dan diragukan, tatapi makin

lama menjadi mantap karena data yang didapat samakin

bertambah serta diverifikasi salama penelitian barlang

sung. Hasil temuan yang didasarkan pada inkuiri natural

istik diharapkan bisa dipartanggungjauabkan sebab akti-

vitas penelitiannya didukung dengan keabsahan data.

91

Tentang kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan

data, menurut Moleong (1989: h.192) diisyaratkan melalui

sebuah tabel sebagai barikut:

TABEL 3

IKHTISAR KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAANKEABSAHAN DATA

Kriteria Teknik Pemeriksaan

Kredibilitas (1) Perpanjangan keikutsertaan(2) Katakunan pengamatan(3) Triangulasi(4) Pangecekan sejauat(5) Kecukupan referensial(-6) Kajian kasus negatif(7) Pangecekan anggota

Katerangan (8) Uraian rinci

Kebergantungan (9) Audit kebergantungan

Kapastian (10) Audit kapastian

F. Panalitian Pandahuluan (Pra Survai)

Sebelum penalitian yang sabenarnya dilakukan, pa-

nulis mengadakan pra-survai pada dasa Cibaduyut dan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Kerajinan Kulit yang berada di ui

layah ^esa Cibaduyut, Kecamatan Cibaduyut, Kabupaten Ban

dung. Dilaksanakan pada tanggal 24 Pabruari dan 8 Marat

1989 dengan surafe pengantar dari Kepala oalai Pengembang-

an kagiatan Balajar 3ayagiri Lambang, Diraktorat 3enderal

Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga, Nomor su-

rat: 0261/E5.6/N.1989, tertanggal 24 Pabruari 1989, peri-

hal: konsultasi (Lampiran 1).

Surat pengantar dari instansi tempat penulis be

kerja dimaksudkan untuk memperlancar jalan dalam rangka

kontak dengan lambaga pemerintah yang dituju. Adapun tu

juan utama yang diharapkan dari penelitian pendahuluan

itu adalah untuk:

(1) ''endapatkan gambaran mengenai keadaan daarah peneli

tian dan kemungkinan-kamungkinan hambatan yang di-

jumpai di samping mangatahui faktor-faktor yang mem

bantu;

(2) Mendapatkan sejumlah informasi dan data guna penulis-

an disain penelitian yang kamudian akan diseminarkan;

(3) Memparoleh pengalaman dalam rangka menerapkan teknik-

teknik obsarvasi dan uauancara dengan para pimpinan

formal dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam kagiatan orientasi lapangan ini penulis da

pat menemui pananggungjauab UPT Cibaduyut yang dijabat

oleh Bapak Undang Sumarna, B.Sc (Nip.090015376) . Kasam-

patan bertemu yang partama kali ini dimanfaatkan untuk

menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan, hubungannya de

ngan rancana kagiatan penelitian akademik serta menggali

informasi tugas dan fungsi UPT, dan mBnjajagi berbagai ka-

mungkinan untuk bisa manjalin kerjasama antara kedua ins

tansi yang barsangkutan.

Dari hasil pembicaraan yang mamakan uaktu lebih-

kurang dua setangah jam itu, penulis akhirnya memperoleh

informasi tentang strategi operasional pambinaan dan pe-

ngembangan UPT pada para perajin sapatu yang bartitik to-

QT

lak dari permasalahan-permasalahan yang ada, baik yang

menyangkut barbagai perma3alahan intern UPT maupun pada

kondisi perajin industri kecil persepatuan, barupa (l) pe

ningkatan pamanfaatan sarana dan utilitas UPT dalam bentuk

kegiatan: (a) panertiban dan penyusunan administrasi ma

teriil, (b) penyusunan kalkulasi dan penerapan besarnya

tarif jasa layanan Uork Shop melalui musyauarah dengan to

koh pengusaha calon pemakai jasa, (c)panempatan mesin-me-

sin layanan yang kurang efaktiv kapada kelompok-kelompok

pengusaha perajin yang dinilai layak, (d) mambarikan pa-

narangan dan panyuluhan tantang taknologi dan pengoperasi-

an masin-masin yang ada.

Di samping itu juga mengadakan (2) peningkatan pro-

fasionalisma personil, dalam bantuk kegiatan: (a) panye-

lenggaraan program pelatihan katerampilan operator dalam

pengoperasian masin-masin yang ada, (b) raenyalenggarakan

program pelatihan katerampilan staf administrasi di bidang

kagiatan kasekretariatan dan kauangan, (c) penyalenggaraan

program pelatihan katerampilan tanaga-tenaga instruktur di

bidang pambuatan dan pangambangan disain produk alas kaki

dan barang-barang kulit, melalui kagiatan work shop dan

eksparimen, (d) pelatihan - khususnya bagi TPL - dalam ma-

nangani dan menyelesaikan kasus-kasus permasalahan pengu

saha.

Panertiban data santra dan penetapan uilayah binaan

(3) dilakukan malalui kegiatan: (a) mengadakan avaluasi da

ta sentra yang telah ada di UPT dan Kelurahan sarta pen-

94

dataan langsung sacara sampling, (b) pambuatan pata sentra

yang meliputi enam uilayah teritorial Dasa/Kelurahan untuk

anetapkan uilayah binaan UPT Cibaduyut, (c) penyusunan

dan pambuatan pata lokasi sarana parniagaan bahan dan ba-

rang jadi yang ada di sepanjang jalan Cibaduyut, dan (d)

penyusunan master plan untuk panetapan prioritas pangem-

bangan sarana perdagangan barang jadi atau sales emporium.

Adapun pengembangan sarana usaha pardagangan (4)

bagi para produsen sebagai alternatif pemecahan masalah

pamasaran dilakukan melalui kegiatan: (a) menyelanggarakan

kegiatan partamuan antara pamilik lahan, para pengusaha pa-

rajin dan tokoh masyarakat dalam rangka pendirian pusat

pardagangan bersama, (b) panetapan lokasi dan pambangunan

sarana dari hasil suadaya pengusaha berdasarkan master plan

pangembangan shou room, (c) membantu para pengusaha dalam

pangurusan perijinan dari instansi yang berueuang, dan (d)

mambantu para pengusaha dalam pengurusan hak paten merk.

Dalam upaya panataan dan pangembangan koparasi, UPT

juga mengadakan kerjasama lintas saktoral (5), malalui ka

giatan: (a) penyelenggaraan rapat-rapat atau partamuan pe

ngusaha untuk merumuskan bentuk organisasi usaha (koparasi)

yang sesuai, (b) menyelenggarakan partemuan dengan instansi-

instansi tarkait, aparat pemerintahan satampat dan tokoh-

tokoh pengusaha untuk merumuskan upaya pengembangan kopara

si menjadi koparasi industri karajinan rakyat disingkat "K0-

PINKRA", (c) membantu koparasi dalam mamasarkan hasil pro-

duksi anggota malalui program keterkaitan.

m

95

Sedangkan karjasama dalam bidang panyelenggaraan ka

giatan pendidikan dan pelatihan katerampilan, pengembangan

disain dan diversifikasi produk (6), dilakukan melalui ka

giatan: (a) kerjasama dengan lembaga-lembaga pengembangan

suadaya masyarakat, seperti Lembaga Manajemen UNPAD, Perkum-

pulan untuk Peningkatan Usaha Kedil, (b) kerjasama dangan

Lambaga Produktivitas Nasional Depnaker, Dinas Sosial dan

Pemda, dan (c) karjasama pambinaan ke-usahauanan malalui pa

nyelenggaraan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dengan Buko-

pin, Diraktorat Perpajakan, Perum Pos dan Giro.

Pada uaktu dilakukan pra penelitian ini, aparat pa-

laksana UPT Cibaduyut sabanyak 11 orang, dua orang bersta-

tus sebagai Pagauai Nageri yang diperbantukan dari Kandep

Perindustrian Kabupatan Bandung, dan 9 orang lainnya barsta-

tus sebagai Tenaga Honorer. Mangatasi katarbatasan jumlah

personil dangan voluma kegiatan oparasional UPT, yang tarus

meningkat, maka upaya yang dilakukan adalah lauat tugas

rangkap serta memperhatikan kesasuaian profesi dan kaahlian

yang dimiliki.

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)SENTRA INDUSTRI KERA3INAN KULIT DI CIBADUYUT

£Bagiankretariatan

Syarifudin

Pananqqunq 3auabAim 3. Salim

£Bagian Layanan

Taknologi ProduksiAhmad Hafid, BSc

Operator

Bag.Adm.Kauangan

Suherlan H, Bc.AkI

3uru BayarR obin

Bagian LayananLit.Bang

Bagian LayananPamasaran

Agus HidayatSuherlan H, Bc.Ak

HZTPL/TPLS

95

Satalah penulis memperoleh gambaran tantang tugas

dan fungsi UPT yang tarjabar dalam strategi operasional,

terutama kaitannya dengan bimbingan dan penyuluhan terha

dap perajin sapatu yang barada di uilayah binaan Sentra

Industri Kacil barang-barang kulit, maka seminggu berikut-

nya - tepatnya tanggal 1 Mar8t 1989 - mengadakan kunjungan

lagi ka UPT dengan maksud untuk bisa berdialoog dengan pa

ra staf. Dangan seijin penanggung-jauab UPT, penulis mem

paroleh kasempatan berkenalan dengan semua karyauan serta

dapat mengadakan observasi terhadap sarana dan prasarana

yang dimiliki.

Di sini diperoleh informasi bahua secara keseluruh

an potensi Sentra Cibaduyut yang meliputi enam dasa dari

dua kacamatan dan dua daarah tingkat II, tarnyata meliputi

luas uilayah 955 ha, dangan jumlah penduduk 66.605 jiua dan

perajin t8rcatat 848 orang. Dari sejumlah perajin tarsebut

adalah terdiri dari para pamilik usaha industri kacil (pe

ngusaha) yang bargerak dalam bidang komoditi alas kaki atau

"foot-wear", dangan tambahan sebanyak 116 orang bargerak di

bidang barang-barang kulit atau "leather goods".

Potensi lainnya yang menyangkut sarana perdagangan

dalam bentuk show room dan toko bahan baku dan barang jadi,

meliputi: (1) toko bahan 12 buah, (2) shou room barang jadi

122 buah, dan (3) pusat perdagangan barang jadi 3 buah, yak

ni PT.Hasna 36 kios, "Tiara" 22 kios, dan "Malati" memiliki

16 kios. Parkembangan sektor komoditi barang-barang kulit

ini tumbuh begitu pesat dibarengi dengan tumbuhnya industri-

industri komplementer yang diusahakan oleh sebagian masya

rakat di sakitarnya, antara lain berupa: (1) Industri Acuan

dan Hak Kayu ada 5 unit usaha, (2) Industri Peralatan atau

Sparapart 3 unit, (3) Industri Dus dan Sablon 4 unit, dan

(5) Industri Sol Karat sebanyak 5 unit usaha.

Berdasarkan data potensi yang ada di kauasan Sentra

Cibaduyut terhimpun melalui catatan dari masing-masing dasa

dan kelurahan (laporan bulan September 1988), diperkirakan

menyarap tenaga kerja sebanyak 5.248 orang, dengan rincian,

(1) industri "alas kaki" sebanyak 4.240 orang, (2) industri

"barang-barang kulit" sebanyak 580 orang, (3) perdagangan

bahan baku sebanyak 36 orang, dan (4) perdagangan barang ja

di sebanyak 392 orang.

Dalam kegiatan orientasi pendahuluan ini, penulis

juga mamparolah gambaran bahua hampir satiap perajin yang

tarsebar di seluruh kauasan santra ini tardapat peserta ma

gang yang sedang menimba ilmu pada tukang-tukang senior.

Sayangnya, dalam kaitan ini, UPT tidak sacara langsung me

ngadakan pembinaan pada para magang, melainkan dititik-berat-

kan pada para pengusaha dan atau parajin, sabagaimana yang

talah dijelaskan terdahulu.

G. Pelaksanaan Penelitian.

Dengan persetujuan dosan pembimbing panulis menga-

jukan permohonan ijin untuk mengadakan penelitian akademik

kepada Dekan Fakultas Pasca aarjana IKIP Bandung, dangan

judul panalitian yakni, "Tinjauan Analisis tentang Pro-

gram Magang Terhadap Perubahan Sikap dan Perilaku Sosial

Ekonomi". Berdasarkan surat permohonan yang diajukan pada

tanggal 19 3uli 1989 (lampiran 2), akhirnya Rektor IKIP

Bandung - yang dalam hal ini ditanda-tangani olah Pemban-

tu Rektor II - pada tanggal 4 Agustus 1989 mengeluarkan

surat nomor: 4565/PT25.H2/N/1989 dengan lampiran satu bar-

kas proposal meneruskan permohonan ijin penelitian akademik

kepada Kepala Diraktorat Sospol Provinsi 3aua ^arat (lam

piran 3) .

Sesuai dangan Surat Keputusan Gub8rnur KDH Ting

kat I 3aua Barat No.799/0k.221/As.l/Sk/78, tanggal 31 3uli

1978, maka Kepala Diraktorat Sospol Propinsi Daarah Tk.I

3aua Barat membaritahukan kegiatan survey/riset tersebut

kapada Kepala Kanuil Perindustrian Propinsi 3aua Barat dan

Kepala Kanuil Dep.Dikbud Propinsi 3aua Barat serta sepucuk

surat lagi ditujukan kapada Bupati KDH Tk.II Bandung, yang

dalam hal ini adalah Up.Kepala Kantor Sospol, dengan nomor

surat 070.1/3060, tartanggal 10 Agustus 1989 (lampiran 4).

Atas dasar surat pembaritahuan tarsebut, maka ma-

sing-masing instansi yang barkompeten mangeluarkan surat-

surat sajanis, seperti (1) Koordinator Urusan Administrasi

Kanuil. Dep.Dikbud Provinsi 3aua 8arat berupa surat ijin

nomor: 4365/I02/N/89, tartanggal 23 Agustus 1989 (lampiran

5): (2) Kapala Kantor Departamen Perindustrian Kotamadya

Bandung memberikan rekomendasi penelitian di Parusahaan

Sapatu malalui Penanggung 3auab UPT Cibaduyut, leuat surat-

nya nomor: 161/3abar.19/IK-072/IX/89, tartanggal 13 Septam-

5?

bar 1989 (lampiran 6): (3) Sasuai dengan tugas dan uauanang-

nya maka penanggung-jauab UPT meneruskan permohonan mengada

kan panalitian tarsebut kepada para Pimpinan Perusahaan Sa

patu yang berlokasi di Cibaduyut, melalui surat pengantar

nomor: 6l/UPT-CB/UM/lX/89, tertanggal 17 Nopember 19e9 oleh

Bapak Aim 3.5alim (Nip.090.016.259), sabagai pengganti pe-

jabat lama yaitu Bapak Undang Sumarna, B.Sc (lampiran 7).

Dalam kaitan ini pula penulis menghadap kepada Camat

Kecamatan Bojongloa Kidul, Kotamadya Dati II Bandung. Berda

sarkan surat dari Kepala Kantor Sosial Politik Kodya Bandung

No.:070/l525/Tibum tanggal 16 Agustus 1989 (lampiran 8), pe

nulis memparoleh kemudahan dangan mambarikan rekomendasi un

tuk langsung menghubungi Kapala Desa Cibaduyut sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian.

Oleh karena pada saat itu sedang diadakan Orientasi

Kadar Pembangunan Dasa yang diselengggrakan oleh Kantor Pem

bangunan Dasa Kotamadya Dati II Bandung salama 10 hari yang

diikuti oleh saluruh Kepala Desa, maka baru tanggal 6 Sep

tember 1989, penulis dapat diterima oleh Kepala Desa. Surat

Kepala Sospol Kotamadya Dati II Bgndung yang direkomendir

oleh Camat Bojongloa Kidul dicatat dalam buku regrestasi De

sa dengan nomor: 163/D/1989. Melalui partamuan dengan Kapala

Dasa yang dijabat olah Bapak Machdar Kusnadi dan dibantu pu

la oleh Urusan Pemerintahan Desa, penulis memperoleh sejum

lah data dan informasi yang berkaitan dengan potensi dasa

baik yang menyangkut data monografi dalam bantuk pelaporan,

dan para tokoh masyarakat secara riil diakui dan disyahkan

•100

melalui musyauarah desa yang tertuang dalam struktur LKMD,

para perajin dan pengusaha yang rintisannya dimulai dari

bauah sehingga kini mamimpin parusahaan sapatu dan barhasil

serta para aparat penyelenggara pamerintahan desa dan data

personalia.

Sabagaimana diketahui bahua dengan surat ijin yang di-

terbitkan oleh Kepala Kantor Uilayah tJepartemen Pendidikan

dan Kabudayaan Provinsi 3aua Barat yang tambusannya disam

paikan kapada KBpal.a Kantor Dapartemen Pendidikan dan Kabu

dayaan Kecamatan Bojongloa Kidul Kodya Bandung, semakin mam-

parlicin jalan bagi panulis untuk menggali data dan informa

si yang bertalian dengan aktivitas pandidikan yang berada di

uilayah karjanya, baik penyalenggaraan pandidikan melalui ja

lur sekolah maupun jalur luar sekolah. Dari hasil partemuan

ini pula panulis mamparolah surat pangantar untuk bisa meng

hubungi salah saorang guru yang sudah diakui aksistensinya

oleh masyarakat satempat sebagai orang yang ditokohkan. Be-

liau bernama Bapak Resma, barada di Desa Cibaduyut tidak ku

rang dari lima belas tahun dan sakarang masih menjabat saba

gai Kepala Sekolah Jasar fyegeri Cangkuang III Kecamatan Bo

jongloa Kidul dan bertempat tinggal di kompleks sekolahan

tarsebut.

Atas jasa baik Pak Rasma, penulis dapat menghubungi

salah saorang perajin dan pengusaha sapatu yang barhasil sar

ta punya pengaruh kepada sesama parajin dan pengusaha, juga

punya hubungan baik dangan para pajabat pamerintahan. Baliau

adalah Bapak Dana Somantri bertempat tinggal di jalan Ciba-

duyut Kidul 132, RT.04/RU.01 Depan TVRI Stasiun Bandung, sa

orang perajin dan pengusaha sapatu "Usbab", singkatan dari

Usaha Babarengan, peraih juara I pada Konvensi Gugus Kenda-

li Mutu Tingkat ^ropinsi se 3aua Barat yang diselenggarakan

di Aula Kantor Departemen Perindustrian Propinsi 3aua Barat

jalan Asia Afrika 146 Bandung pada tanggal 21 Nopember 1989.

Melalui kasempatan yang diberikan Pak Dana Somantri

inilah penulis memparoleh kamudahan untuk menguak kegiatan

para perajin dan paserta magang, tarutama yang barada di pa-

rusahaan sapatu Cibaduyut (PSC) "Usbab", PSC "Attaka" dan

PSC "Grafis" yang pada mulanya sabagai pamagang. Karena ke-

ulatan dan usaha karas tanpa mengenai putus asa, akhirnya

muncul sabagai perajin dan pengusaha yang barhasil.

Prosas pengumpulan data yang digali melalui lima orang

sebagai responden, masing-masing dari PSC "Usbab" dua orang,

PSC "Attaka" saorang, dan PSC "Grafis" dua orang, dangan sta

tus sedang magang, mantan magang yang kemudian menjadi pera

jin senior, dan mantan magang yang menjadi perajin dan pengu

saha, maka penulis mengadakan obsarvasi dan uauancara secara

mandalam dan rinci. Menyadari akan tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengamati secara detail

tentang proses belajar-mangajar yang terjadi antara perajin

dan peserta magang, panulis manganggap perlu untuk tinggal

lebih lama di lokasi penelitian. Untuk maksud tarsebut panu

lis memparoleh jasa baik dari Pak Resma menemui Bu Nenang sa

lah saorang sahabat karib yang menjabat ^etua Seksi Pendidik

an LKMD Dasa Cibaduyut, mencari tampat untuk mondok. Dari

1C2

bantuan Bu *eneng ini pula penulis memperoleh kemudahan un

tuk mendapatkan tampat mangkal, yakni di rumah orang-tuanya

yang bernama Bapak Haji Rochmat Hidayat, usia 75 tahun, man

tan *epala Sekolah Dasar> bertempat tinggal di G,ang Masjid

An Rochmat nomor 240 (belakang Toko Oval) Cibaduyut, salama

labih kurang lima bulan.

Keberadaan panulis di tangah-tengah responden atau su

byek yang ditaliti sangat besar manfaatnya sebab satiap sa

at dapat mangikuti dan mengamati kegiatan dan kebiasaan yang

mereka lakukan. Dalam upaya menggali data dan informasi itu

tidak saja terbatas pada subyek yang diteliti melainkan di-

cari melalui sumber-sumber lain yang tarkait, sabagai tri

angulasi. Upaya triangulasi ini dilakukan terhadap tokoh ma

syarakat, para pimpinan instansi seperti pada Kepala Bidang

Industri Kacil Kantor Departemen Perindustrian Propinsi 3a-

ua Barat, sampai pada penyuluh lapangan spesialis yang tu-

gasnya berhubungan langsung dengan para perajin satempat.

Untuk menghindari "going native", penulis mencoba men-

jaga jarak dangan rasponden agar tidak tarlalu terjalin ke-

akraban yang berlebihan. Sedangkan usaha mengurangi "bias",

yang mungkin bisa timbul dalam penelitian, penulis menyiap-

kan pokok-pokok pertanyaan sebagai guide intervieu terutama

yang berkaitan dengan komponen-komponen yang manyebabkan

terjadinya proses belajar mengajar dalam magang.

Pokok-pokok pertanyaan berkisar pada:

(1) Karaktaristik dan motivasi paserta magang;

(2) Karaktaristik dan motivasi perajin senior yang banyak

103

berindak sabagai sumber balajar;

(3) Struktur program pelatihan yang diberikan pada pasertamagang;

(4) Intensitas pelatihan sehingga diperoleh keterampilan

tertentu;

(5) Metode dan teknik transformasi pendidikan sebagai sis-

tern penyampaian katerampilan;

(6) Kontribusi tradisi masyarakat dalam prosas magang;

(7) Peran sarta instansi/lambaga pamerintah dan organisasi

sosial masyarakat dalam prosas magang;

(8) Fungsi sarana dan pra sarana sebagai alat pendidikan

yang mambarikan kemudahan dalam proses pembelajaran;

(9) Panilaian terhadap kemajuan atau hasil belajar.

Agar memparoleh uauasan lebih luas sehingga diha

rapkan akan menambah gambaran labih rinci tentang kegiatan

magang yang terjadi dalam lingkup Industri Kacil Karajinan

Kulit, maka panulis juga mengadakan uauancara dan obsarvasi

dalam rangka Studi Komparasi pada Perajin Industri Kacil

Tas dan Kopar di Desa Kedeinsari, Kecamatan Tanggulangin, Ka

bupatan Dati II Sidoarjo, Daua Timur dengan berbekal Surat

Katerangan Dekan FPS IKIP Bandung, No.:1304/PT.25.H5.FPS/N/

89, tartanggal 27 Desember 1989 (lampiran 9).

Secara rinci, palaksanaan panalitian yang diauali

dangan urusan administrasi dan pada gilirannya menjurus ke

masalah teknik, diuraikan dalam sabuah jadual kagiatan pe

nelitian sebagai barikut:

NO,

1.

2.

3ADUAL

KEGIATAN

PENELITIAN

(Pangurusan

Perijinan,

Pra

Survey

dan

Palaksanaan

Panalitian)

HARI/TANGGAL

24

Februari

dan

8Marat

1989

1Maret

1989

TU3UAN/LOKASI

Dasa

Cibaduyut

dan

Kantor

UPT

Ka

rajinan

Kulit

Cibaduyut

Kantor

UPT

Ka

rajinan

Kulit

Cibaduyut

BENTUK

KEGIATAN

Pra

Survey

Untuk

menyiapkan

"disain

penelitian"

Dialog

dangan

staf

UPT

dan

mangadakan

obsarvasi

fasili-

tas

yang

dimiliki

UPT.

HASIL

YANG

DICAPAI

1)Bartamu

Manajer

UPT

Bapak

Undang

Sumarna

BSc.

(NIP.

090015376)

2)Informasi

tugas

dan

fungsi.UPT,

serta

struktur

organisasi.

3)Informasi

posisi

pamagang

danper

magang.

4)

Para

tokoh

rajin.

pe-

Informasi

garapan

UPT

meliputi

6desa

dari

2kecamatan,

di

2Dati

II.

-Luas

uil.

955ha

-Penduduk

66.605or

-Perajin

848or

-Pengusaha

116or

-Toko

Bahan

12

KET

Surat

Ka.

BPKB

No.

0261/

E5.6/N.1989

Tgl.24.Feb

ruari

1989

(Lamp.

1)dan

Surat

Dakan

FPS

(Lamp.

2)

o •fc-

3.

4.

Bulan

3uli

sd

September

'89

Sda

Sda

IKIP

Bandung

Dit.

Sospol

Prop.

3abar

31.

Merak

Bandung.

Kanuil

Depdik-

bud

Prop.3abar

31.

Laks.

R..E.

Martadinata

209

Bandung

Mengurus

surat

par-

mohonan

penelitian

Mengajukan

permohon

an

ijin

panalitian

dangan

surat

pang-

antar

dari

Raktor

IKIP

Bandung

dilam-

piri

prooosal.

Menamui

patugas/

staf

yang

ditunjuk

untuk

pelayanan

per

ijinan

panalitian.

Mohon

surat

ijin

penelitian

ke

loka

si/uilayah

karja

jajaran

Depdikbud;

sampai

tingkat

Ke

camatan.

-Shou

room

122

-Pusat

par-

74

kios

dagangan

-Industri

5

acuan

Surat

Rektor

di-

lengkapi

proposal

penalitian

dituju-

kan

pada

Kepala

Dit.

Sospol

Prop.

3abar

Surat

permohonan

ditarima

dan

dioro-

ses

salama

seminggu

Minta

dilengkapi

pas

foto

yang

ber-

sangkutan

(calon

penaliti)

Surat

Rektor

4Agustus

89

Mo.

4565/PT.

25.H2/N/19B9

(Lamp.

3)

Kgluar

surat

Ka.'Dit.

Sospol

Prop.

DT.I

3abar

Tgl.

10Agus

tus

1989,

No.

070.1/

3060

(Lamp.

4)

Surat

parmohonan

dit3rima

dan

dipro-

sbs

salama

13

hari

Surat

ijin

dari

K0RMIN

Tgl.23Agus

tus

1989

No.

4365/

I02/B9.

o Ul

Sda

Sda

Sda

Kanuil

Dep.

Perindustrian

Prop.

3abar

Kandep

Perin

dustrian

Kodya

Bandung

3.1.

Asia-Afrik;

146

Bandung

UPT

Karajinan

KulitCibaduyut

No.170

Bandung

Manyampaikan

surat

pengantar

dari

Dit.

Sospol

3abar

serta

menjelaskan

maksud

dan

tujuan

mengada

kan

penelitian

di

kauasan

Industri

Kacil

Kerajinan

Sa

patu

di

Cibaduyut.

Surat

diterima

oleh

Kabag

TU,

dan

disu-

ruh

kambali

seming-

gu

barikutnya,

ma-

ngingat

Ka.

Kanuil

Dap.

Penindustrian

tidak

barada

di

tern-

pat.

Manyampaikan

maksud

Setelah

diproses

dan

tujuan

untuk

baberapa

saat,

mengadakan

peneliti-akhirnya

mamparolah

an

di

Sentra

Indus

tri

Kacil

Kerajinan

Sepatu

di

Cibaduyut

Manyampaikan

maksud

dan

tujuan

paneliti

an,

dengan

sasaran

utama

para

pemagang

dan

parajin/pang-

usaha/pormagangyang

mengadakan

kegiatan

p^rmagangan.

surat

rakomandasi

penelitian.

Mempgrolah

sejumlah

informasi

tentang

kagiatan

psrmagang-

an,

para

tokoh

pe

rajin

dan

tokoh

ma

syarakat

satampat.

Untuk

manarnui

para

pimpinan

parusahaan

Tarny

sedur

barla

ma

se

secar

penel

minta

untuk

Kande

indus

Kodya

ata

pro

di

sinij

rut

la

hingga

alisan

iti

ijin

ke

Ka.

pPar-

trian

Bandung

Surat

Ka.

Kandep

Per

industrian

Tgl.

13

Sep.

tembar

1909

No.

161/3a-

bar.19/lKP

072/IX/89

(Lamp.

6)

Surat

Pe-

nanggung

ja-

uab

UPT

Ci

baduyut

Tgl.

17No

vember

1989

o en

Sda

10.

Sda

Kantor

Sospol

Kodya

Bandung

31.

Uastukan

-

cana

2Bandung

Kantor

Kecamat

an

Bojongloa

Kidul

di

Ciba

duyut

Manyampaikan

pjsn-

jalasan

tentang

maksud

dan

tujuan

mengadakan

panali

tian

di

Cibaduyut

serta

menyampaikan

surat

dari

Ka.

Dit.

Sospol

Prop.

3abar

yang

dilengkapi

dangan

disain

pa

nalitian.

Menyampaikan

peri-

jalasan

tentang

maksud

dan

tujuan

mangadakan

panali

tian

dengan

menun

jukkan

surat

dari

Ka,

Kan

Sospol

Ko

dya

Bandung.

tampat,

gjauab/

PT

mambe-

tpermo-

uk

mang-

rvay/

emu

lang-

Pembina-

tertiban

ta

mBm-

etunjuk-

barkaitan

ta

tertib

sapatu

sa

Penanggun

manajar

Ukali

sura

honan

unt

adakan

su

research.

Daoat

ket

sung

Kasi

an

dan

Ke

Umum,

ser

peroleh

ppetunjuk

dengan

ta

uilayah.

Memparolehrakomanr-

dasi

dan

diminta

untuk

menghubungi

langsung

Kades

Ci

baduyut.

No.

61/UPT.

CB/UM/IX/09

(Lamp.

7)

Surat

Ka.Kan

Sospol

Kodya

Bandung

Tgl.

16Agus

tus

1989,

No.

070/1525

/Tibum.

RBkomendasi

berupa

Cap

dan

tanda

tangan

Camat

(Lamp.

8)

o

11

.Sda

12.

Sda

Kantor

Desa

Cibaduyut

SON

Cangkung

III

Menyampaikan

permo

honan

ijin

dan

pen-

jelasan

tantang

maksud

serta

tujuan

mengadakan

peneliti

an

di

desa

Cibadu

-

yut.

Menamui

Pak

Resma,

salah

saorang

i<8p.

SDN

Cangkung

III

untuk

anjang

sana/

silaturahmi

mampor-

kanalkan

diri

da

-

ngan

para

tokoh

ma

syarakat

satampat.

Satalah

kedatang

an

ke

3,

baru

bi

sa

menemui

Kades

karana

yang

ber-

sangkutan

mang-

ikuti

penataran

Kadar

Pembangunan

Dasa

(KPD).

-Memparoleh

data

dasa

(monografi)

dan

para

tokoh

parajin/pengusaha

/masyarakat

yang

bisa

dihubungi.

Barkenalan

dangan

Bapak

Dana

Somantri

saorang

pangrajin

dan

psngusaha

sapa

tu

"US

BAB"

di

Ci

baduyut.

Dicatat

da

lam

buku

re

gister

dasa

No.

163/0/

1989,

Tgl.

6Sep

tember

1989

Barsama

Pak

Rasma

men

-

cari

tampat

mondok

dan

mandapatkan

di

rumah

Bapak

Haji

Rochmat

Gg.

Masjid

(balakang

Toko

Oval)

o CD

109

-C (0 1m u c *

I

ci

CO *

fH CO -H j* •H TJ c • en•HO «-P -r-> o1 ••-I •<-> o TJ CDC C C CO c en CO c X3 tn^

tO•H -H CO CO U 3 co t-. CO CD i—i

4J !H H (D >.r- CO -p U *- XCO 3 3 T) i£ CO ^ o •H O^-.D^+J CL •H or o CD cCE -H 3 (0 03 f-i c TJ «*^O -H 3 > c CO co c •H o o tn '

_! TJ M "D C CO TJ TJ CO (-• ^2Q

•H 1 1

(0 (0 CD ,CO

X3 1 co .it: ', « 1 | |' -P C -H CO

fH 3 CT u E o E CO C -P CO h O C i•h n c CO CD O -H f-l f-l O CO iH CC O- CO COC CO c c X3 fH CO « o co a >n co cn en tn cn uCD ".J* CO CO CO CO d- j* co CO cn C CD f-t COa^ cm c •> •H ^ -p C CD 3 c co c u a >,

f-i C XT J*. -P f-l •h en f-t -H CD "• to tnC 3 (0 CO • V -* 3 -P CO tz fH CL-H 3 tn E CO

inCO t-> C W CD

-* m 3 a:CO

Q.

TJ

•H

(0V co

-C CO J£CO -P -H

X3 -P CO tO EC -P CO -P fH r>

h C £ hC •H Cl enn <H C -P CO CO -H CL-H CO J£co no -h co en •H U c c E CD CO "C J£ Tl CD > TJin 3"Da 3 -P -P CD •H •H 3 -P -H C"i to -H -H «CO CD (-< c e -p T3 ••-» (-< ccct-i-pctnc

TD T) f-i XT 3 CO CO CO -H CD CD-HCOCDJ^CDCBmf-< CD -P u E^s: fH LO a) -p Tl 0} E CLCOTJ to -PCD C CO fH CO CD o CO 1£ co

E3 CO f-i O Q.CO en x: CJ c 1

.omba iKan-isise

' C COE cn icn c _ e .1

cCO E 1

1a

CO CO X) » D. CO *-^ -H u .p CO CO m3 CT CD en j-> to X3 to o co m C CO fH J£

c cn c in c co—>. cd -h Q. CO XJ CO c—1 »> fc- c Q CO 3 CD -P C X. C TJ •H TJ COD^'H C T3 CJi_i£ -P -H »C h 3 fH •H -p

CDCJ CL CO C <D. O -P C CO CD T3 c * ti c CO COC 3' O .y cn E «•- C C CD E X) to c CD CD to J£

•3-CO CJ *-i CO CO "C ** to CD TJ CO -H c co -P TJ cn CO

-S£ 3 O- TJ U C 01 C (OH CH OTJ •H 3 CD c •H (-,•H -H -P CO CO o O. CO U -H O CO E •r->4-> J£ o c to •co co 3 -P cn o a cn co cl en co en CO CO CL CO >^fH-^ c s: co • c c m h c o.'-* tn c fH c (-1 a cn CJ) in coCO CD ^ U CD CO CD C0CD-HC0CDCDCD3 CD CD O CD f-t to -H>n 5 -h en coC C f-1 C X)

s: 3 u CnTJ X>— U C. tn O.J£ aj U o E m

CD O CO -H CO ^^

EM TD+>n<-

en -* i

3 H «H CO

CTUi XJ »—•

•h c a *- cJO. -P -H fH I—i

3 -h o f 3 co c c_j 3 cr

C f-t f-J ' TJCL (0 T> r=>

tnna co ex ro C

co

ra s co -h t— •cn o >.:*: cn

c u »CO • CO CO cc

fH CL-H XI •

33 tn rax: cc

-P c

-P TO 3

JDco <a J^T

3 CD f-l CO fH <t EC. >» CD C

« q -p n n3 CD fH

or O n3 Q COTJ — m

f-4l

f-t £CD CD S3

X3 X3 0)E E CD CJv

CM

21Nove 1989

20Nova sd.1Dbar198

-

CO«

T—

2)Mengadakan

ob-

sarvasi

di

beng

kel

kerja

ras

ponden

sekaligus

bsrkanalan

de

ngan

semua

kar-

yauan,

baik

pe-

rajin

senior

maupun

dangan

pamagang.

3)Menggali

dan

me-

nyaksikan

prosas

/langkah-langkah

pambuatan

sapatu

A)Menyaksikan

cara

parmagang

oianu-

larkan/menyarnpai

kan

materi

atau

palajaran

mem-

buat

pola,

mang-

gunting

dan

ma-

Kanal

dengan

sa-

mua

karyauan

ter-

masuk

manantu

par

magang

yang

di-

parcaya

manganda-

likan

perusahaan

(Sdr.

Endang

Em-

bun).

Pengamatan

bar-

langsung

salama

5hari,

tantang

langkah-langkah

pambuatan

sepatu

sejak

dari

pang-

ambilan

bahan

mentah

sampai

pe-

ngapakan.

Saat

itu

USBAB

mansri-

ma

pesanan

dari

Acah.

Mengetahui

pro-

sadur

panyampaian

materi.

Mangetahui

metoda

yang

ditarapkan

Mangatahui

suasa-

na/iklim

balajar

Tarinci

da

lam

sebuah

Daftar

Ba-

gan

pada

hal.

152

o

15.

16.

17.

Rabu,

Kamis,

3umat

13,

14,

15

Desember

1989

2-10

1989

Dasembar

25

November

27

Desember

1989

Rumah

Bapak

Haji

Dimyati

31.

Raya

Ciba

duyut

(Dakat

KOPSl)

Rumah

Bapak

Nana

Supriatna

31.

Babakan

Cibaduyut

No.

104.

DiBengkelKer

ja

Pak

Dana

Somantri

di

UPT

Cibaduyut

nyamprot/menya-

mir

sapatu.

Mengadakan

uauanca

ra

dengan

Bapak

Haji

Dimyati

(sa-

orang

tokoh

dan

ci-

kal-bakal

perajin

sapatu

cibaduyut)

Mengadakan

obsarva

si

dan

uauancara

(mantan

magang)tan

tang

latar

belakang

pendidikan

dan

pa-

ngalaman

responden

dalam

mengelola

pa-

rusahaannya,

serta

pelayanan

tarhadap

pamagang.

-Mengadakan

obsar

vasi

dan

uauanca

ra

dengan

pema-

gang

(Sdr.

Ujang)

tantang

latar

be

lakang

pamagang,

Asal

mula

menatap

kan

diri

masuk

sabagai

pemagang

yang

diciptakan,

Informasi

tentang

sajarah

perkembang-

an

karajinan

sepatu

sahingga

manjadi

kauasan

Industri

Kacil.

Sejumlah

hasil

ua

uancara

dan

prosas

magang

yang

disa-

langgarakan

dibeng

kel

kerja.

Mamparolah

infor

masi

tantang

ka

raktaristik

pama

gang,

tata

cara

manggunakan

sara

na

karja

dan

fa-

silitas

yang

ter-

sadia

di

bengkel

karja

serta

par-

Koda

Nc

04/B/XII

/1989

Koda

No.

05

dan

06/C/XII/Q9

Koda

No.

07

dan

08/D/XII/89

4

pangalaman

selama

magang

dan

harap-

annya

setelah

se-

lesai

magang.

Mengadakan

peng

amatan

saat

mana-

rima

patunjuk

dan

mengerjakan

tugas

tugas

yangdibari-:

kan

oleh

parma-

gang.

cara

asil

Uauan

dap

hcapai

harga

mat^r

matar

yang

dari

Menga

amata

cara

si

se

denga

rajin

tarha

-

yang

di

serta"pang-

it

an

ida

i(b

dipa

perm

daka

nte

berk

rta

nsa

sen

berupa

nnon

-

ila

ada)

rolah

agang)

npang-

ntang

omunika-

hubungan

sama

pe-

ior.

olehan

pangharga-

an

berupa

uang

saku

dan

pangaku-

an

sabagai

"orang

dalam".

Nampak

hubungan

yang

akrab

antara

sasama

perajin,

termasuk

pemagang

•dengan

permagang,

sehingga

tarjalin

suasana

kekeluar-

gaan.

r\)

18.

2sd.

10

3a-

nuari

1990

Rumah

PakTaguh

Desa

Kedensari

RT

15/RU.

05

Kac

Tanggul-

angin,

Kabupa

tan

Sidoarjo.

-Menyampaikan

mak

sud

dan

tujuan

kedatangan

hubung

annya

dengan

ran

cana

penelitian

pada

paserta

ma-

•jang.

-Mengadakan

uauan

cara

tantang

la

tar

belakang

pe

ngalaman

respon-

den

salama

meng-

geluti

di

bidang

kerajinan

tas

ko-

per

dan

menggali

informasi

tentang

sejarah

porkem-

bangan

karajinan

tas-koper.

'

-Mengadakan

uauan

cara

untuk

meng

gali

informasi

tentang

rencana/

uauasan

masa

da-

pan.

Hamperoleh

ijin

untuk

berkunjung

ke

rumah

Sdr.

Solachan/Sdr.

3aanuri

(bekas

asuhan

magang)

Mandapatkan

se-

jumlah

informasi

tentang

identitas

rasponden

sarta

sejarah

kerajinan

tas

koper

di

dasa

Kedensari.

Memperolah

panja-

lasan

bahua

untuk

masa

mandatang

responden

ingin

meningkatkan

diri

manjadi

"pangum-

pul"

dari

tas-

koper

yang

diha-

silkan

oleh

para

Koda

No.

09/AA/

XII/89

OJ

19,

sda

Bangkal

Karja

Sdr.

3aanuri

31.

Tol

No.139

Kamnung

Uates

Dasa

Kedensari

Kab.

Sidoarjo.

Mengadakan

uauan

cara

tantang

pa

laksanaan

parma-

gangan

terutama

dalam

hal:

*prosedurpanyam

paian

matari.

*metode

yang

di-

tarapkan.

*penggunaan

sa

rana

kurja

dan

fasilitas

yang

tersadia.

*parlakuan

tar-

hadap

pamagang.

*praktek

pembuat

an

tas-koper.'

*pangalamannya

sebagai

pirma-

gang/pangusaha.

Mangadakan

obser-

vasi

di

bengkel

kerja

dan

shou

room.

p9rajin/pengusaha

seternpat.

Memperoleh

penje-

lasan

sesuai

de

ngan

pokok

perta

nyaan

uauancara.

Mamparolah

gambar

an

tentang

proses

pambuatan

tas-ko

per

dan

palayanan

tarhadap

pembeli.

Koda

No.

11/CC/

90

20,

sda.

Bengksl

Kerja

Sdr.

3aenuri

Mengadakan

pang-

amatan

tarhadap

cara

kirja

yang

dilakukan

oleh

responden

(Sdr.

Suyono)

dan

pro

ses

transfer

ke-

tarampilan

yang

disampaikan

olah

permagang

atau

perajin

senior.

Mangadakan

uauan

cara

tentang:

*asal-usulnya

menjadi

pama-

gang.

*perolehan

kate

rampilan

salama

menjalani

ma<-

gang.

*penghargaan

ba

rupa

materi

atau

non-materi

dari

parmagang.

*tujuan

dan

ha-

rapan

yang

di-

idam-idamkan

setelah

Si3lesai

magang.

Mamparolah

gambar

an

tantang

saat

pemagang

rnenerima

palajaran/petun-

juk

dari

parma-

gang.

Mandapatkan

in

formasi

manganai

identitas

pema-

gang

sarta

panca-

ran

harapan

untuk

masa

d3pan.

Koda

No.

12/DD/

1/90

tji

21.

8,

9Septem

ber

1990

Kantor

Kopera-

si

INTAKO

desa

Kadansari

Kec.

Tanggulangin

Kab.

Sidoarjo.

Mangadakan

uauanca

ra

dengan

rasponden

(Bapak

Haji

Gozali)

tantang:

-Sejarah

perkemba-

ngan

karajinan

tas-kopar

di

dasa

Kedensari.

-Paranan

Koparasi

dalam

manunjang

kehidupan

para

perajin.

-Prosedur

pembuat-

an

tas-kopar

se-

jak

aual

sampai

akhir.

-Kebaradaan

para,-

jin

kaitannya

de

ngan

parmagangan.

Mamparolah

panjelas

an

perihal

pauaris-

an

parmagangan

sa

hingga

manjadi

pe-

rajin

yang

tarampil

dan

mampu

mandiri.

Serta

mendapatkan

gambaran

tantang

langkah-langkahpam

buatan

tas-kopar.

Koda

No.

10/BB/

IX/90

cn

?&< fi.

XV

♦'U•1