mekanisme pertahanan spesifik

16
Makalah Imun dan Hematology Mekanisme Pertahanan Spesifik Dosen Pembimbing: M. Hidayat. S.Kep. M,BIOMED Oleh: Alvin Fajar Erik Sutrada Muhammad Azhari Putra Dwi Syafitri Dwi Purti Nahnu Mira Andani Siska nofia Reza Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturahim Jambi Tahun Ajaran 2015/2016

Upload: azhari-putra

Post on 30-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

imun

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Pertahanan Spesifik

Makalah Imun dan Hematology

Mekanisme Pertahanan Spesifik

Dosen Pembimbing:

M. Hidayat. S.Kep. M,BIOMED

Oleh:

Alvin Fajar

Erik Sutrada

Muhammad Azhari Putra

Dwi Syafitri

Dwi Purti Nahnu

Mira Andani

Siska nofia Reza

Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturahim

Jambi

Tahun Ajaran 2015/2016

Page 2: Mekanisme Pertahanan Spesifik

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah sistem Imun dan Hematology tentang Mekanisme pertahanan spesifik ini semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi kita semua.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca , sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Page 3: Mekanisme Pertahanan Spesifik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……..…………………………………………………….........

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………..............

1.3. Tujuan Penulisan....……………………………………………………...........

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Imun Spesifik..........................................................................2.2. Fungsi Sistem spesifik..........................................................................................2.3. Macam-macam Sistem Imun Spesifik.................................................................2.4. Peran sel T...........................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Mekanisme Pertahanan Spesifik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sistem imun adalah sistem pertahanan yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi untuk menjaga manusia dari benda-benda yang asing bagi tubuh manusia. Pada sistem imun ada istilah yang disebut Imunitas. Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita terhadap suatu penyakit. Jadi sistem imun pada tubuh kita mempunyai imunitas terhadap berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita.

Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Pertahanan tubuh spesifik disebut juga dengan Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas). Sistem ini bekerja bila pathogen berhasil melewati pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem kekebalan tubuh ini merupakan pertahanan garis ketiga dari sistem pertahanan. Sistem kekebalan tubuh mempunyai ciri-ciri khusus (spesifik), yaitu mengingat dan mengenali mikroba patogen atau zat asing (antigen). Sistem kekebalan tubuh memiliki kemampuan untuk mengenali dan menghancurkan patogen dan zat asing tertentu.

Sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap antigen tertentu dengan mengaktifkan sel limfosit dan memproduksi protein khusus yang disebut antibodi. Sistem kekebalan tubuh mampu mengingat antigen yang pernah menyerang dan telah mempersiapkan diri lebih baik dan efektif jika patogen tersebut menyerang kembali. Yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh adalah Sel Limfosit dan Antibodi. Sel limfosit terdiri dari Sel Limfosit B dan LimfositT.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari sistem pertahanan spesifik ?

2. Apa fungsi dari sistem imun spesifik ?

3. Apa saja macam-macam istem imun spesifik ?

4. Bagaimana peran sel T?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian sistem pertahanan spesifik

2. Untuk mengetahui fungsi sistem imun spesifik.

3. Untuk mengetahui macam-macam istem imun spesifik

4. Untuk mengetahui peran sel T

Page 5: Mekanisme Pertahanan Spesifik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Imun Spesifik

Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Pertahanan tubuh spesifik disebut juga dengan Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas). Sistem ini bekerja bila pathogen berhasil melewati pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem kekebalan tubuh ini merupakan pertahanan garis ketiga dari sistem pertahanan. Sistem kekebalan tubuh mempunyai ciri-ciri khusus (spesifik), yaitu mengingat dan mengenali mikroba patogen atau zat asing (antigen). Sistem kekebalan tubuh memiliki kemampuan untuk mengenali dan menghancurkan patogen dan zat asing tertentu.

2.2. Fungsi Sistem Imun spesifik

Sistem imun spesifik Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.Benda asing yang pertama kali muncul dikenal oleh sistem imun spesifik sehingga terjadi sensitiasi sel-sel imun tersebut. Bila sel imun tersebut berpapasan kembali dengan benda asing yang sama, maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian akan dihancurkan olehnya. Oleh karena sistem tersebut hanya mengahancurkan benda asing yang sudah dikenal sebelumnya, maka sistem itu disebut spesifik.

Sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen, fagosit dan antara sel T makrofag. System imun Spesifik diperlukan untuk melawan antigen dari imunitas nonspesifik. Antigen merupakan substansi berupa protein dan polisakarida yang mampu merangsang munculnya sistem kekebalan tubuh (antibodi). Mikrobia yang sering menginfeksi tubuh juga mempunyai antigen. Selain itu, antigen ini juga dapat berasal dari sel asing atau sel kanker. Tubuh kita seringkali dapat membentuk sistem imun (kekebalan) dengan sendirinya. Setelah mempunyai kekebalan, tubuh akan kebal terhadap penyakit tersebut walaupun tubuh telah terinfeksi beberapa kali. Sebagai contoh campak atau cacar air, penyakit ini biasanya hanya menjangkiti manusia sekali dalam seumur hidupnya. Hal ini karena tubuh telah membentuk kekebalan primer.

2.3. Macam-macam Sistem Imun Spesifik

Sistem imun spesifik dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

A. Sistem imun spesifik humoral                                        

Di dalam imunitas humoral yang berperan adalah limfosit B atau sel B berasal dari

sistem sel . Fungsi utamanya adalah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus

dan melakukan netralisasi toksin. Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya

Page 6: Mekanisme Pertahanan Spesifik

pluripotensi (pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum tulang.  Limfosit B

menyerang antigen yang ada di cairan antar sel. Terdapat 3 jenis sel limfosit B yaitu : limfosit

B plasma memproduksi antibodi, limfosit B pembelah menghasilkan limfosit dalam jumlah

banyak secara cepat, limfosit B memori mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh.

Limfosit BAntibody-mediated immunity

respon imun yang diperantai antibodi• Jenis:

Sel B plasma Sel B memori

Sel B pembelah

Humor berarti cairan di dalam tubuh. Sel B bila dirangsang oleh benda asing, akan

berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi

yang dilepaskan akan ditemukan di dalam serum. Fungsi utama adalah antibodi ini adalah

pertahanan terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisir toksinnya.

Sel Th 2 juga mempunyai kontribusi didalam sistim imunitas ini. Th 2 akan

memproduksi Il-4, Il-5, Il-6 yang merangsang sel B untuk menghasilkan immunoglobulin

(Ig), menekan kerja monosit/makrophag dan respon imun seluler Immunoglobulin (Ig)

dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B akibat kontak dengan antigen.

Antibodi yang terbentuk secara spesifik ini akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis.

Bila serum protein tersebut dipisahkan dengan cara elektroforesis, maka IgG ditemukan 

terbanyak dalam fraksi globulin alfa dan beta.

Ada lima jenis IgG yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, IgE.

IgG merupakan komponen utama didalam Ig serum dengan kadar di dalam darah

sekitar 75 % dari semua immunoglobulin. IgG dapat menembus plasenta dan masuk

ke fetus dan berperan dalam imunitas bayi sampai berusia 6-9 bulan. IgG dan

komplemen bekerja saling membantu di dalam sebagai opsonin pada pemusnahan

antigen. IgG juga berperan di dalam imunitas sellular.

Page 7: Mekanisme Pertahanan Spesifik

IgA ditemukan dalam jumlah yang sedikit didalam darah. IgA di dalam serum dapat

Amengagglutinasi kuman. Mengganggu motilitasnya hingga  memudahkan

fagositosis oleh sel PMN.

IgM merupakan antibody dalam respon imun primer terhadap kebanyakan antigen.

IgM dapat mencegah gerakan mikroorganisme patogen, memudahkan fagositosis dan

merupakan aglutinator poten protein.

IgD ditemukan dengan kadar yang sangat rendah didalam sirkulasi. IgD merupakan

1% dari total immunoglobulin dan ditemuksan banyak pada sel membran sel B

bersama IgM dan berfungsi sebagai reseptor pada aktivasi sel B.

IgE ditemukan dalam serum dengan kadar yang rendah di dalam serum dan

meningkat pada penyakit alergi, infeksi cacing.

Respon imun primer terjadi pada paparan pertama pada antigen. Karakteristiknya

mempunyai lag period ini dibutuhkan sel B spesifik dalam melawan antigen untuk

berproliferasi dan berdifferensiasi menjadi plasma sel. Jika seseorang terpapar untuk kedua

kalinya dengan antigen yang sama respon imun sekunder terjadi. Respon ini lebih cepat lebih

lama, dan lebih efektif karena sistim imun sudah disiapkan melawan antigen tersebut.

Walaupun antibodi tidak dapat menghancurkan antigen secara langsung tetapi dapat

menginaktifkan dan menandainya untuk dihancurkan. Yang terjadi di dalam interaksi

antigen-antibodi adalah suatu formasi kompleks antigen-antibodi.

B. Sistem imun spesifik selular

Di dalam imunitas seluler yang berperan adalah limfosit T atau sel T yang berasal dari

sel yang sama dengan sel B tetapi proliferasinya di dalam kelenjar timus atas pengaruh

berbagai faktor asal timus.Limfosit T menyerang antigen yang berada di dalam sel. Fungsi

utama sistim imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri, virus , jamur dan

keganasan di intra seluler. Yang berperan disini adalah limfosit T atau sel T. Sel T

bermacam-macam jenisnya, berdasarkan fungsinya secara umum ada tiga golongan utama

dari sel T. Yang merupakan sel efektor dari killing sel Adalah sel sitotoksik (Tc), dua

golongan lagi termasuk di dalam sel regulasi yaitu sel T helper (Th) dikenal juga sebagai

CD4 dan sel T suppressor (Ts) dikenal juga sebagai CD8.T helper(Th) yang disebut juga

dengan CD4 dan sel T suppressor (Ts) yang dikenal juga dengan CD8. Th berbeda fungsi

berdasarkan kemampuan sitokin yang diproduksi, terbagi menjadi Th1 dan Th2. Th1

mempunyai kontribusi di dalam imunitas humoral.

Page 8: Mekanisme Pertahanan Spesifik

Limfosit T

Cell-mediated immunity

Imunitas yang diperantarai sel

• Jenis:

Sel T helper

Sel T killer(sel T sitotoksin)

Sel T suppresor

Sel T terdapat dalam jumlah yang banyak didalam submukosa jalan nafas dan dinding

alveoli. Sebagai tambahan sel T terdapat dalam jumlah sedikit didalam lumen bronkus dapat

melakukan migrasi ke jaringan. Hal ini dapat menjelaskan bahwa limfosit dapat melakukan

resirkulasi dari darah ke jaringan limpoid dan kembali ke darah. Sel B terdapat dalam jumlah

yang sedikit di dalam lamina propria dari saluran nafas. Konsisten dengan observasi,

sejumlah kecil IgA terdapat di dalam sekresi jalan nafas seperti pada sputum maupun pada

BAL. IgG juga didapat dalam lumen bronkus. Pada keadaan penyakit atopik sel B juga

memproduksi IgE yang didapati disekresi saluran nafas.Fungsi respon imun seluler yaitu :

Sel CD8 mematikan scr langsung sel sasaran

Sel T menyebabkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat

Sel T memiliki kemampuan menghasilkan sel pengingat

Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8 memfasilitasi dan menekan respon imun

seluler dan humoral

2.4. Peran sel T

1. Peran sel T helper (CD4)

Th berperan menolong sel B dalam differensiasi dan memproduksi antibodi. Sel Th1

memproduksi mediator interleukin-2 (IL-2) dan interferon gamma  (IFN-ý) yang memegang

peranan penting proteksi dengan meningkatkan kemampuan makrophag untuk fagositosis dan

mencerna kuman yang telah difagotisir. Sel Th berinteraksi secara langsung dengan sel B

Page 9: Mekanisme Pertahanan Spesifik

yang banyak mengandung fragmen antigen pada permukaannya untuk berikatan dengan

reseptor MHC II memacunya untuk cepat membelah dan memberi sinyal  untuk antibodi

untuk memulai fungsinya. Ketika sel Th berikatan dengan sel B, sel T IL 2 (dan limpokin

lainnya). Limpokin yang dilepaskan oleh sel Th tidak hanya memobilisasi sel imun dan

makrophag, juga menarik sel darah putih seperti neutropil untuk memperkuat pertahanan non

spesifik.

Fungsi sel CD4

Pengendali ; mengaitkan sist monosit-makrofag ke sist limfoid

berinteraksi dg sel penyaji antigen untuk mengendalikan Ig

Menghasilkan sitokin yang memungkin tumbuhnya sel CD4 dan CD8

Berkembang menjadi sel pengingat

2. Peran sel T sitotoksik (Tc)

Sel T sitotoksikj juga dikenal sebagai sel T killer (pemusnah) adalah satu-satunya sel T yang

dapat langsung menyerang dan membunuh sel lainnya. Target utamanya adalah sel yang

terinfeksi virus, juga menyerang jaringan lain yang yang terinfeksi oleh bakteri intraseluler,

parasit, sel kanker, dan sel  asing lainnya yang memasuki tubuh melalui transfusi darah

maupun transplantasi organ.

3. Peran sel T suppressor (Ts) (CD8)

 Seperti sel Th, Ts adalah sel regulasi. Bagaimanapun aksinya adalah inhibisi karena ia

melepaskan limpokin yang dapat menekan aktivitas dari sel T dan sel B. Sel Ts akan

menghentikan respon imun setelah sukses menginaktifkan dan menghancurkna antigen. Hal

ini membantu mencegah tidak terkontrolnya dan tidak dibutuhkannnya lagi  kerja dari sistem

imun.

Page 10: Mekanisme Pertahanan Spesifik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem imun spesifik Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.Benda asing

yang pertama kali muncul dikenal oleh sistem imun spesifik sehingga terjadi sensitiasi sel-sel

imun tersebut. Bila sel imun tersebut berpapasan kembali dengan benda asing yang sama,

maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian akan dihancurkan

olehnya. Oleh karena sistem tersebut hanya mengahancurkan benda asing yang sudah dikenal

sebelumnya, maka sistem itu disebut spesifik.

3.2 Saran

a.   Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

b.   Semoga dengan adanya materi pada makalah ini bisa menunjang pambelajaran dan diskusi didalam kelas.

c.   Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran dan kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.

Page 11: Mekanisme Pertahanan Spesifik

Daftar Pustaka

Bakhtiar S. Biologi. 2011. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan

Nasional.

Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.