demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi

Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain untuk melawan infeksi.

Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia dan aktivitas. Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat C.

Suhu tubuh kita biasanya paling tinggi pada sore hari. Suhu tubuh dapat meningkat disebabkan oleh aktivitas fisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan, suhu kamar yang panas, dan kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-anak.

Suhu tubuh orang dewasa kurang bervariasi. Tetapi pada seorang wanita siklus menstruasi dapat meningkatkan suhu tubuh satu derajat atau lebih.

Apa yang terjadi pada tubuh kita pada saat demam?

Yang mengatur suhu tubuh kita adalah hipotalamus yang terletak di otak. Hipotalamus ini berperan sebagai thermostat. Thermostat adalah alat untuk menyetel suhu seperti yang terdapat pada AC. Hipotalamus kita mengetahui berapa suhu tubuh kita yang seharusnya dan akan mengirim pesan ke tubuh kita untuk menjaga suhu tersebut tetap stabil.

Pada saat kuman masuk ke tubuh dan membuat kita sakit, mereka seringkali menyebabkan beberapa zat kimiawi tertentu beredar dalam darah kita dan mencapai hipotalamus. Pada saat hipotalamus tahu bahwa ada kuman, maka secara otomatis akan mengeset thermostat tubuh kita lebih tinggi. Misalnya suhu tubuh kita harusnya 37 derajat C, thermostat akan berkata bahwa karena ada kuman maka suhu tubuh kita harusnya 38,9 derajat C.

Kenapa hipotalamus memberitahu tubuh kita untuk mengubah ke suhu tubuh yang lebih tinggi? Ternyata dengan suhu tubuh yang lebih tinggi adalah cara tubuh kita berperang melawan kuman dan membuat tubuh kita menjadi tempat yang tidak nyaman bagi kuman.

Setelah hipotalamus mengeset suhu baru untuk tubuh kita, maka tubuh kita akan bereaksi dan mulai melakukan pemanasan. Jadi setelah hipotalamus mengeset pada suhu 38,9 derajat C misalnya, maka suhu tubuh kita yang tadinya 37 derajat C, oleh tubuh kita akan dinaikkan menjadi 38,9 derajat C. Pada saat tubuh menuju ke suhu baru kita akan merasa menggigil. Kita dapat pula merasa sangat dingin meskipun ruangan tidak dingin dan bahkan meskipun kita sudah memakai baju tebal dan

selimut. Jika tubuh sudah mencapai suhu barunya, katakanlah 38,9 derajat C maka kita tidak akan merasa dingin lagi.

Setelah penyebab yang menimbulkan demam lenyap, maka hipotalamus akan mengeset semuanya kembali seperti sediakala. Pada saat obat untuk radang tenggorokan kita sudah mulai bekerja misalnya, maka suhu tubuh kita akan mulai turun dan kembali ke normal. Kita akan merasa hangat dan perlu melepaskan panas yang berlebihan yang masih ada di tubuh. Kita akan berkeringat dan ingin memakai pakairan yang lebih tipis.

Demam bukan suatu penyakit. Jauh dari sebagai musuh, demam adalah suatu bagian penting dari pertahanan tubuh kita melawan infeksi. Banyak bayi dan anak-anak menjadi demam tinggi oleh penyakit-penyakit virus ringan. Jadi demam memberitahukan kepada kita bahwa suatu peperangan mungkin sedang terjadi di dalam tubuh kita, demam berperang untuk kita, bukan untuk melawan kita.

Banyak bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh memenangkan pertempuran melawan bakteri dan virus tadi. Selain itu demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, antibodi dan zat-zat lain untuk melawan infeksi.

Fever Phobia

Banyak orangtua takut bahwa demam akan menyebabkan kerusakan otak. Kerusakan otak dari demam umumnya tidak akan terjadi kecuali demam melebihi 42 derajat C. Kebanyakan orangtua juga takut bahwa demam yang tidak diobati akan semakin tinggi dan semakin tinggi. Demam yang tidak diobati yang disebabkan oleh infeksi jarang yang melebihi 40,6 derajat C kecuali anak tersebut diberikan pakaian yang berlebihan atau terjebak dalam suatu tempat yang panas. Thermostat di otak akan menghentikan demam agar tidak melebihi 41,1 derajat C.

Beberapa orangtua takut bahwa demam akan menyebabkan kejang. Bagi kebanyakan anak-anak, demam tidak menyebabkan kejang. Tetapi kejang demam memang dapat terjadi pada beberapa anak. Sekali seorang anak diketahui pernah menderita kejang demam sederhana maka kita harus mencegah agar anak tersebut jangan sampai demam tinggi. Pada umumnya kejang demam sederhana hanya berlangsung singkat tanpa efek jangka panjang.

Meskipun infeksi adalah penyebab umum dari demam, akan tetapi demam mempunyai daftar penyebab lain yang cukup panjang, termasuk racun, kanker, dan penyakit-penyakit autoimun.

Heatstroke atau hyperthermia tidak sama dengan demam, oleh karena peningkatan suhu tubuh yang terjadi bukan disebabkan hipotalamus menaikkan set pointnya. Ini dapat terjadi akibat berolahraga terlalu lelah tanpa minum yang cukup atau terpapar dengan lingkungan yang panas, dan bisa juga disebabkan oleh beberapa obat-obatan tertentu. Hyperthermia dapat membahayakan jiwa.

Demam yang tidak dapat dijelaskan yang berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu disebut dokter sebagai FUO (fever of undetermined origin). Kebanyakan disebabkan oleh suatu infeksi yang tersembunyi.

Penyebab Umum

Infeksi virus dan bakteri;

Flu dan masuk angin;

Radang tenggorokan;

Infeksi telinga

Diare disebabkan bakterial atau diare disebabkan virus.

Bronkitis akut, Infeksi saluran kencing

Infeksi saluran pernafasan atas (seperti amandel, radang faring atau radang laring)

Obat-obatan tertentu

Kadang-kadang disebabkan oleh masalah-masalah yang lebih serius seperti pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang selaput otak.

Demam dapat terjadi pada bayi yang diberi baju berlebihan pada musim panas atau pada lingkungan yang panas.

Penyebab-penyebab lain: penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile rheumatoid arthritis, Lupus erythematosus, Periarteritis nodosa, infeksi HIV dan AIDS, Inflammatory bowel disease, Regional enteritis, Ulcerative colitis, Kanker, Leukemia, Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-Hodgkin's lymphoma

Perawatan Rumah

Jika demam ringan dan tidak ada masalah-masalah lain yang timbul, tidak diperlukan obat-obatan. Minum cairan yang banyak dan istirahat. Jika seorang anak masih dapat bermain dan nyaman, minum cairan yang banyak dan dapat tidur maka obat-obatan tidak diperlukan.

Ambil langkah-langkah untuk menurunkan demam jika kita atau anak kita merasa tidak nyaman, muntah, dehidrasi, atau sulit tidur. Tujuannya adalah menurunkan, bukan menghilangkan demam.

Waktu mencoba mengurangi demam:

Jangan membungkus orang yang menderita demam.

Singkirkan baju atau selimut yang berlebihan. Lingkungan sebaiknya sejuk nyaman. Contoh, satu lapis baju tipis dan satu selimut tipis untuk tidur. Jika ruangan panas, nyalakan AC atau kipas angin.

Mandi atau menyeka tubuh dengan air hangat kuku dapat membantu mendinginkan seseorang dengan demam. Ini efektif terutama setelah diberikan obat penurun panas kalau tidak suhu tubuh akan kembali naik.

Jangan mandi dengan air dingin atau kompres dengan alkohol. Ini akan mendinginkan kulit tetapi seringkali membuat situasi menjadi lebih buruk karena menyebabkan menggigil yang mana dapat meningkatkan suhu dalam tubuh.

Minum cairan lebih banyak. Minum cairan dingin kalau bisa.

Beberapa petunjuk untuk minum obat:

Acetaminophen (paracetamol) dan ibuprofen dapat mengurangi demam pada anak dan dewasa. Beberapa merek dagang acetaminophen: Panadol, Tempra, Sanmol, Praxion, dll. Beberapa merek dagang ibuprofen: Proris, Rhelafen, Bufect, dll.

Minum acetaminophen setiap 4 – 6 jam. Obat ini bekerja cepat dengan cara menurunkan thermostat otak. Minum ibuprofen setiap 6 – 8 jam. Seperti aspirin, ibuprofen membantu melawan peradangan pada sumber demam. Kadang-kadang dokter menganjurkan anda untuk menggunakan kedua macam obat ini bergantian. Sebenarnya hal ini belum didukung data mengenai keamanan dan keefektifannya. Ibuprofen tidak boleh dipakai untuk bayi denga usia kurang dari 6 bulan.

Aspirin sangat efektif untuk mengobati demam pada orang dewasa. JANGAN memberikan aspirin pada anak-anak.

Obat-obatan penurun panas tersedia dalam konsentrasi yang berbeda-beda, jadi selalu perhatikan instruksi pada kemasan.

Jangan berikan obat-obatan apapun untuk menurunkan demam pada bayi berusia 3 bulan ke bawah tanpa petunjuk dokter.

Jika seseorang terkena panas karena kelelahan atau heat stroke, keluarkan orang tersebut dari sumber panas, Seka dengan dengan air hangat kuku. Tempatkan kantong es di ketiak, dibelakang leher dan di lipat paha. Berikan cairan jika orang itu sadar. Cari pertolongan medis.

Hubungi segera dokter anda jika:

Bayi berusia kurang dari 90 hari dengan suhu rektal lebih dari 37.9°C. Pada bayi usia muda ini mereka akan mudah menjadi sakit parah dalam waktu sangat cepat.

Bayi berusia 3 – 6 bulan dengan demam lebih dari 38.3°C.

Bayi berusia 6 – 12 bulan dengan demam lebih dari 39.4°C.

Anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 24 – 48 jam.

Demam yang berlangsung lebih dari 48 – 72 jam pada anak yang lebih tua dan pada orang dewasa.

Demam tinggi (lebih dari 40.5°C) pada usia berapapun juga.

Terdapat gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. Contoh: gelisah, kesadaran menurun, tampak sakit berat, kesulitan bernafas, kaku kuduk, tidak dapat menggerakan lengan atau tungkai, kejang pertama kali, timbul bintik-bintik atau bercak ungu kemerahan-merahan (perdarahan bawah kulit), demam disertai muntah terus-menerus, diare, sulit/nyeri pada saat menelan ludah atau minum, sangat rewel (misalnya menangis terus-menerus bila disentuh atau dipindahkan), terdapat tanda-tanda dehidrasi (mulut sangat kering, tidak buang air kecil lebih dari 6 jam, dll).

Mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh.

Apa yang mungkin akan dilakukan oleh dokter anda?

Dokter anda akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi pemeriksaan kulit, mata, telinga, hidung, tenggorokan, leher, dada dan perut untuk mencari penyebab demam.

Dokter anda mungkin akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti:

Kapan mulai timbul demam? Sudah berapa lama demam berlangsung? Apakah demam timbulnya mendadak? Obat-obatan apa saja yang sudah diberikan untuk menurunkan demam?

Apakah demam diselingi menggigil? Apakah demam naik turun?

Apakah demam terjadi dalam waktu 4 sampai 6 jam setelah terpapar dengan sesuatu yang membuat anda alergi?

Apakah ada gejala-gejala lain yang menyertai demam? Adakah batuk pilek? Adakah nyeri pada waktu menelan? Adalah muntah? Adakah diare? Adakah nyeri pada waktu buang air kecil? Bagaimana nafsu makan anak? Apakah tidur terganggu? Apakah mendengkur lebih dari biasanya?

Pengobatan tergantung pada berapa lama demam berlangsung dan penyebab dari demam serta gejala-gejala lain yang menyertai demam.

Pemeriksaan laboratorium yang mungkin diminta dokter anda:

Pemeriksaan darah rutin dan hitung jenis

Pemeriksaan urin

Foto rontgen

Diposkan oleh dr. Suryo Wibowo di 9:20 AM

65 komentar:

anna said...

terima kasih dok, posting ini bermanfaat sekali. sebulan yll putri saya (1,5) th kejang demam. Sempat diobservasi sehari semalam. Nah, sejak itu kalau dia panas, saya & suami paranoid.

Dok, mengapa dokter selalu memberi antibiotik walau anak saya tidak batuk pilek? terimakasih...

2:13 PM

dr. Suryo Wibowo said...

Dear Anna,

Syukurlah kalau postingan saya ini bermanfaat.

Kejang demam yang dialami oleh putri anda tampaknya kejang demam sederhana.

Pada anak-anak tertentu, bila suhu tubuh melebihi 38,5 derajat Celcius maka akan terjadi kejang, dan disebut sebagai kejang demam sederhana. Ada beberapa kriteria seorang pasien disebut mengalami kejang demam sederhana, antara lain: umur pertama kali kejang harus di atas 6 bulan, kejang didahului oleh demam tinggi, tidak ada defisit neurologi setelah demam, dll.

Salah satu penyebab demam adalah infeksi. Infeksi bisa disebabkan oleh virus dan atau bakteri. Infeksi oleh bakteri memerlukan pemberian antibiotika.

Bila dokter anak anda memberikan antibiotika, coba tanyakan alasannya mengapa dia meresepkan antibiotika.

Atau setelah dokter memeriksa anak anda dan sebelum menuliskan resep ada baiknya anda bertanya apa sakit anak anda, apa perlu antibiotika atau tidak, ungkapkan kekhawatiran anda, jangan sungkan.

Semoga bermanfaat.

Salam

Dr. Suryo Wibowo, MKK

7:45 PM

ratna hermawati said...

halo...

saya ratna, dokter juga, tapi lagi buntu pikiran nih. mau discuss sedikit, boleh ya..

anak saya sudah tiga hari ini demam, suhunya bervariasi antara 38,4 s/d 38,8 drajat celcius. demamnya muncul malam hari, biasanya berlangsung sekitar satu jam, trus turun sendiri. dia juga tidak tampak sakit, masih ketawa2 gitu. saya cek DL dan IgM dengue-nya (k/ di internet saya baca IgM positif hari ke-2 s/d 7), hasilnya normal semua.

hari ketiga dia demam, 39 derajat celcius. demamnya berlangsung semalaman dan sempat muntah. dia nggak mau minum obat jadi saya kompres dan dikasi banyak cairan aja. besok paginya demam turun sendiri.

pertanyaan saya, kira2 apa penyebab demamnya? teman saya bilang mungkin dehidrasi. bisakah? padahal produksi urine-nya banyak dan dia juga minum banyak cairan.

BTK.

10:17 AM


Dear Ratna,

Salam sejawat. Coba periksa ulang darah lengkap dan urine lengkap (di Prodia atau Biomedika). Bagaimana dengan kemungkinan thyphoid fever? Infeksi saluran kemih sering juga menjadi penyebab demam.

Semoga membantu.

Salam

Dr. Suryo Wibowo

7:47 PM

Anonymous said...

Setelah saya baca postingan bapa sangat bermanfaat sekali. Dan saya mau bertanya mengenai obat penurun panas bufect ( Sanbe ). pertama kali anak saya memakai bufect ketika sakit tampek, dari saat itu anak saya tidak bisa diberi obat yang lain ketika demam. dan saat ini anak saya sedang demam karena giginya akan tumbuh, pernah demamnya mencapai 40.5 C, saya langsung kasih bufect dan demamnya lansung turun, tapi demamnya naik lagi pada pagi harinya dan saya terus kasih bufect, sampai habis 1 botol/100 mg ( selama 1 minggu )yang jadi pertanyaan saya adalah

1. apakah tidak apa-apa terus menerus menggunakan bufect ?

2. apa yang menyebabkan ketergantungan bufect, sehingga saat panas obat merek lain sudah tidak bisa menurunkan demam /

3. saat ini anak saya demam karena tumbuh gigi graham, apakah tidak apa2 dikasih bufect terus menerus, dikarenakan demamnya yang naik turun terus. karena saya khawatir akan ada efect sampingnya ?

atas jawabannya saya ucapkan terimakasih

8:44 PM


Dear Ibu,

Saya senang apabila postingan saya bermanfaat bagi ibu.

Sakit tampek disebabkan oleh virus dan penyakit yang disebabkan oleh virus ini pada umumnya dapat sembuh sendiri (self limited diseases).

Demam karena gigi tumbuh biasanya tidak begitu tinggi dan biasanya berlangsung singkat (paling 1 sampai 2 hari) saja. Saya khawatir demam selama 1 minggu itu disebabkan oleh hal lain, sebaiknya ibu segera membawa anak ibu ke dokter untuk diperiksa dengan teliti apakah yang menyebabkan demamnya itu.

Pemakaian obat tersebut secara terus-menerus tentu saja akan menimbulkan efek samping. Efek samping yang paling sering dijumpai pada pemakaian ibuprofen adalah luka pada lambung/usus.

Ibuprofen tidak menyebabkan ketergantungan (bukan narkoba lho bu!). Demam bisa disebabkan oleh infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Tentu saja selain obat demam, mungkin anak ibu memerlukan obat lain, antibiotika misalnya.

Ibu mengatakan, "sehingga saat panas obat merek lain sudah tidak bisa menurunkan demam". Pernyataan ibu ini tidak betul. Buktinya dengan ibuprofen juga sampai habis 1 botol demam yang diderita anak ibu tidak turun juga. Jadi sekali lagi saya ingatkan bahwa demam pada anak bisa disebabkan oleh infeksi. Infeksi ada yang berbahaya. Oleh sebab itu bila diberi obat penurun panas selama 1 - 2 hari demam tidak hilang, sebaiknya anak ibu segera dibawa ke dokter agar tidak terlambat!

Perlu ibu ketahui bahwa sampai saat ini obat pilihan (drug of choice) untuk mengatasi demam pada anak-anak adalah parasetamol, bukan ibuprofen.

Obat agar bermanfaat dan tidak mengundang efek samping yang berbahaya harus tepat diagnosisnya, tepat obatnya, tepat dosisnya, tepat cara pemberiannya, tepat lama pemberiannya.

Sekian dulu, semoga bermanfaat.

Salam

Dr. Suryo Wibowo

6:54 AM

DeeC said...

halo

terimakasih atas jawabannya

tetapi saya masih ada pertanyaan mohon pencerahan

1. apakah luka lambung atau usus bisa dideteksi sendiri sebelum di periksa kedokter ? apakah ciri cirinya ?

2. sudah satu minggu ini anak saya panas karena setelah dilihat banyak gigi grahamnya yang akan tumbuh, dan ketika panas tinggi saya beri ibuprofen karena di beri parasetamol panas nya tidak turun. memang setelah 2 hari panasnya turun tetapi setalah 2 hari panasnya naik lagi karena ada giginya yang mau tumbuh lagi tetapi saat ini saya tidak memberi anak saya obat karena anak saya sudah habis satu botol dan ketika saya tidak memberi anak saya ibu profen panas anak saya karena gigi ini sama seperti ketika di beri obat, panasnya naik turun. yang menjadi pertanyaan saya apakah tidak apa - apa anak saya tidak di beri obat untuk menurunkan panas ?

3. dan biasanya pada saat panas setiap anak akan turun nafsu makannya, anak saya walaupun sedang panas tetap ceria dan makan pun masih banyak sama seperti biasanya. apakan panas yang anak saya alami betul karena akan tumbuh gigi?

atas jawabannya saya ucapkan terimakasih

ella1

11:13 PM

Anonymous said...

dokter saya punya beberapa pertanyaan,,

pertma,apa bedanya demam akibat infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri

kedua,bagaimana manifestasi klinis akibat infeksi bakteri dan virus secara umum

ketiga,kenapa dbd pada pemaparan kedua dampaknya lebih parah daripada pemaparan pertama

8:48 PM


Dear friends,

Apakah kalau anak demam perlu diberi obat penurun demam? Jawabannya tergantung seberapa tinggi demamnya, apakah ada riwayat kejang demam, dll.

Demam ringan karena tumbuh gigi, apalagi bila si anak masih mau bermain, makan dan minum seperti biasa, rasanya tidak perlu diberikan obat penurun panas.

Salam

Dr. Suryo Wibowo

9:39 PM


Dear Friend,

Sebenarnya rada susah menebak dari demam saja, apakah demam itu disebabkan oleh infeksi virus atau demam itu disebabkan oleh infeksi bakteri. Biasanya untuk membedakan infeksi virus atau bakteri, selain demam, tentu saja harus ditanyakan/dilihat/dinilai tanda-tanda infeksi lainnya, umur anak, dll, untuk dapat menyimpulkan infeksi yang diderita itu disebabkan oleh virus atau oleh bakteri.

Demam berdarah dengue pada pemaparan kedua dampaknya lebih parah dari pada pemaparan pertama adalah karena pada saat pemaparan pertama tubuh kita berkenalan dan mulai belajar membentuk antibodi terhadap virus dengue tersebut. Pada saat pemaparan kedua, fase perkenalan

dan belajar sudah tidak diperlukan, tubuh dengan cepat menghasilkan antibodi dengan kadar yang tinggi, maka terjadilah suatu reaksi antigen antibodi yang hebat, yang berakibat pada dampak yang lebih parah.

Semoga bermanfaat.

Salam

Dr. Suryo Wibowo

1:02 PM

Welli Wilyanto said...

Dok, menarik untuk membedakan mana yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Sebab penting bagi kita,

minimal kalu karena virus kita udah tau, bisa menolak bila di kasih antibiotik.

Karna, tiap demam anak saya pasti dikasih antibiotik. Mau tanya dokter...sungkan...takut tersinggung...

Kadang pilek... kita gak tau karena virus apa bakteri... ama dokter tembak langsung antibiotik....nah lo.....

Pilek kan saya susah menentukan karena virus atau bakteri....

Mohon pencerahan yang lebih detil Dok....

Mokaseh....

5:34 PM


Dear Welli Wilyanto,

Bila pilek disebabkan oleh virus maka biasanya pileknya encer, bening seperti air, dan biasanya dapat sembuh sendiri dalam waktu 7 - 14 hari. Bila pileknya kental, berwarna kuning kehijauan mungkin disebabkan oleh bakteri. Dan bila setelah 7 - 14 hari tidak sembuh juga maka perlu diberikan antibiotika.

Mengenai perlu tidaknya pemakaian antibiotika dapat anda diskusikan dengan dokter anda, jangan ragu atau sungkan mengungkapkan kekhawatiran anda.

Salam

Dr. Suryo Wibowo

4:40 PM

dedy said...

makasih informasi tentang demam yang sangat berharga dan mencerahkan ini. Semoga dokter tetap sehat dan bahagia

8:40 PM


Dear Dr. Suryo,

saya itu benar-benar bingung dengan demam.

Ini kejadian yang saya alami sekarang,

Anak saya yang kecil umur 15 bulan sakit panas. Pertama, saya biarkan dua hari dulu, pikir bisa sembuh. Cuma saya kasih parasetamol.

Hari ketiga tidak juga membaik, saya bawa ke dokter. Bilangnya radang tenggorokan. Dikasih CEFAT.

Saya tanya, mungkin nggak malaria, karena ditempat kami endemik malaria.

Ah.... nggak lah....

Saya periksa ke Lab, habis itu. Positif Malaria tipe Jungle Fever.

Dikasih obat Malaria.

Sudah. Besoknya masih panas.

Saya bawa lagi ke DSA kemaren. Ini artinya hari empat.

Ah, ini malaria udah sembuh. Tinggal radangnya belum. CEFAT akhirnya diganti yang lebih poten dengan CEFIXIM.

Habis minum Cefixim sekali, luar biasa..... panas langsung hilang.

Hebat nih poten.

Tapi herannya, anak saya masih aja lemes.

Saya datengi lagi dokternya. Dok, gimana nih, kok lemes bangeetss.

Nah, itu karena gak mau makan kali katanya. Mending in patient di rumah sakit.

Saya bilang nanti aja deh.

Ada kemungkinan DBD nggak? Ya, adalah katanya.....

Akhirnya saya periksa darah lengkap.

Trombositnya dibawah normal dari 150 yaitu 128.

Ya, saya tunggu besoknya, tes darah lagi 127. Dan kondisi anak lemas.

Akhirnya saya suruh mondok.

Tapi dilihat dari obatnya, kok yang di kasih Klorokuin, nah ini kan masih berhubungan dengan malaria.

Bingung aku. Lha, kemaren kan aku masukin dalam rangka trombosit menurun takutnya DBD.

Malah mau dikasih antibiotik Bioxon, tapi ketika ditest ternyata alergi. Hebatnya lagi RS yang tempet pertama aku masukin ngechargenya Bioxon dua kali lipat dari harga pasaran di angka 255 ribu, padahal di apotek luar cuma cepek-an. Wha....... udah obat ga dipake bayarnya mahal lagi.

Dua hari dikasih Klorokuin 100 mg dan hari ketiga keluar.

Sehat.

Nah,

jadi kita sebagai orang tua harus bersikap bagaimana kalau anak demam?

Karena diagnosisnya tidak tepat.

Hari pertama panas: cuma kasih parasetamol dulu?

Hari kedua masih panas: masih kasih parasetamol?

Hari ketiga bawa ke dokter: suruh minum antibiotik.

Hari keempat masih panas: ganti antibiotik

Hari kelima panas: kasih obat malaria.

Nah bingung kita kan.

Kadang susah bagi kita membedakan:

malaria, tipes, chikungunya, deman berdarah atau cuma infeksi virus yang bisa sembuh sendiri. (Kalaupun virus dan bisa "self limited" sampai kapan kita bertahan membiarkan anak kita panas badan?)

Terima kasih, dok.

2:50 PM


Dear Welly Wilyanto,

Untuk mendiagnosis dengan tepat dan benar seorang dokter biasanya harus melakukan anamnesa (wawancara/tanya jawab), kemudian melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan cara dilihat (inspeksi), diraba (palpasi), diketok (perkusi), dan bila perlu akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh para dokter di Indonesia adalah pada tahapan anamnesa. Seringkali mereka tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh pasien/orang tua pasien. Mereka menganggap diri mereka pintar sedangkan pasien tidak tahu apa-apa. Ini salah besar. Akibatnya diagnosis yang tepat tidak tercapai.

Kesalahan lain yang sering dilakukan dokter adalah tidak memeriksa fisik pasiennya dengan benar. Saya sering mendengar keluhan dari pasien-pasien saya, bahwa mereka berobat di dokter anu dokter anu tidak diperiksa, langsung dikasih resep! Ini yang menyebabkan sering salah diagnosis.

Kesalahan lain adalah dalam menginterpretasikan hasil laboratorium. Hasil laboratorium harus dicocokkan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Untuk mendiagnosis demam berdarah dengue maka yang harus diperiksa adalah: Dengue blot test IgG dan dengue blot test IgM.

Untuk memantau perjalanan penyakit demam berdarah yang harus diperiksa adalah: trombosit dan hematokrit. Pada demam berdarah kadar trombosit biasanya turun dan kadar hematokrit biasanya naik. Bila trombosit turun di bawah 100 ribu maka indikasi untuk dirawat.

Pada malaria, kadar trombosit juga akan turun. Jadi kadar trombosit turun bukan monopoli demam berdarah dengue. Seharusnya ini dijelaskan pada orang tua, sehingga orang tua tidak khawatir. Dan bila ragu-ragu apakah trombosit yang turun ini disebabkan oleh malaria atau oleh demam berdarah dengue, maka lakukan pemeriksaan dengue blot test IgG dan IgM. Dengan pemberian obat antimalaria, biasanya kadar trombosit akan kembali normal dalam waktu 1 minggu. Dan trombositopenia karena malaria biasanya tidak mengakibatan perdarahan aktif seperti pada demam berdarah dengue.

Saran saya agar Bapak mencari dokter yang mau mendengarkan keluhan bapak, mau memeriksa dengan teliti dan mau menerangkan apa yang ditanyakan oleh pasiennya.

Sekian dulu

Salam,

Dr. Suryo Wibowo

4:00 PM


Dok,

terima kasih telah membantu.

Mau tanya lagi nih dok.....

Misalnya,

oleh dokter dikasih CEFAT....atawa mungkin dikasih Thiamycin......

kita pikir kenapa gak kita coba dulu pake Amoxicilin dulu.......

Boleh gak itu Dok....

bila boleh berapa lama pengamatan....maksud saya misalnya kita tunggu perkembangan dua hari.... kalau tidak ada perubahan baru kita pake Thiamycin......

Kedua,

kapan seorang anak itu bisa resisten terhadap suatu antibiotik.....

berapa lama.....

saya tu perasaan tiap kali kasih antibiotik pasti saya pastikan untuk diminum habis sama anak....tapi nyatanya kemaren yang si kecil...pas dikasih CEFAT udah gak mempam..... harus pake CEFIXIM......gimana terus tu dok....padahal dulu baru sekali aja dikasih CEFAT.....

Ma kasih ya dok.....

8:36 PM

Efendi said...

Dok, saya mau tanya apa kelebihan parasethamol dibandingkan dengan ibuprofen, sehingga menjadi drug of choice para dokter. terima kasih atas jawabannya.

11:38 PM

Efendi said...

Dok, saya mau tanya apa kelebihan parasethamol dibandingkan dengan ibuprofen, sehingga menjadi drug of choice para dokter. terima kasih atas jawabannya.

11:38 PM

anthy said...

posting ini sangat bermanfaat sekali. saya mau tanya Dok, anak saya (14 bln) hari ke 6 setelah imunisasi timbul demam yang gak sembuh2 sekarang sudah memasuki hari ke 4, sudah di bawa ke

dokter sama DSA nya dikasi tempra , trimoxsul dan interzin bila terjadi kemerahan pada kulit. saya amati anak saya masih aktif tapi minum susunya kurang mungkin karena tenggorokannya saya liat merah. saya khawatir sekali mengenai demam anak saya, kalo memang demam karena imunisasi mengapa demam ini lebih dari 4 hari biasanya hanya 1-2 hari saja.

terimaksih dok mohon pencerahan

11:12 AM

anthy said...

maaf saya lupa menyebutkan anak saya demam setelah imunisasi campak

11:13 AM


Dear Anthy,

Demam yang timbul 6 hari setelah imunisasi biasanya tidak berkaitan dengan imunisasinya itu. Imunisasi yang biasanya menimbulkan demam adalah imunisasi DPT (Diptheri Pertusis dan Tetanus).

Karena demam sudah memasuki hari ke 4 sebaiknya diperiksa darahnya, apakah ada kemungkinan infeksi virus (demam dengue/demam berdarah dengue) atau tidak. Coba kontrol ulang ke DSA nya.

Salam,

Dr. Suryo Wibowo

1:54 PM

Anonymous said...

dok, bagaimana dengan demam reumatik???

apa perbedaannya dengan demam biasa????

10:52 AM

Anonymous said...

dok, terima atas posting artikel demam ini. Jum'at sore, anak saya (8th) tib atiba mengalami demam 39 C, namun membaca postingan dokter, saya coba tenang dan menjalankan tips yang di sampaikan dalam artikel ini (tidak membungkus anak dengan pakaian/selimut tebal, ac di nyalakan, kompres dengan air hangat, minum air yang banyak, makan dengan sayur berkuah, bahkan anak saya tetap mandi dengan air suam suam kuku (menurut anak saya, setelah mandi, rasanya nyaman)). Alhamdulillah, minggu pagi, anak saya sudah tidak demam. Dan sepanjang demam tersebut, tidak mengalami kejang. Dan sore ini anak saya sudah ke

demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi

Documents