mekanisme kerja hormon

4
MEKANISME KERJA HORMON Reseptor Hormon dan Aktifasinya Langkah pertama kerja suatu hormone adalah pengikatan hormone pada reseptor spesifik di sel target. Sel yang tidak memiliki reseptor untuk hormone tersebut tidak akan berespons. Respon untuk beberapa hormone terletak pada membran sel target, sedangkan reseptor hormone yang lain terletak di sitoplasma atau di nucleus. Ketika hormone terletak pada reseptornya, hal tersebut biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi di dalam sel, dengan setiap tahap reaksi semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi hormone bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar. Reseptor hormone merupakan protein berukuran besar, dan setiap sel yang distimulasi biasanya memiliki sekitar 2000 sampai 100.000 reseptor. Setiap reseptor biasanya juga sangat spesifik untuk sebuah hormone, hal ini menentukan jenis hormone yang akan bekerja pada jaringan tertentu. Jaringan target yang dipengaruhi oleh suatu hormone adalah jaringan yang memiliki reseptor spesifiknya. Lokasi berbagai jenis reseptor hormone secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Di dalam permukaan atau pada permukaan membrane sel. Reseptor membrane sebagian besar spesifik untuk protein, peptide, dan hormone katekolamin. 2. Di dalam sitoplasma sel. Reseptor utama untuk berbagai hormone steroid terutama ditemukan dalam sitoplasma. 3. Di dalam nucleus sel. Reseptor untuk hormone tiroid dijumpai di nucleus dan lokasinya diyakini berhubungan erat dengan satu atau lebih kromosom.

Upload: rendi-siregar

Post on 04-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Kerja Hormon

MEKANISME KERJA HORMON

Reseptor Hormon dan Aktifasinya

Langkah pertama kerja suatu hormone adalah pengikatan hormone pada reseptor spesifik di sel target. Sel yang tidak memiliki reseptor untuk hormone tersebut tidak akan berespons. Respon untuk beberapa hormone terletak pada membran sel target, sedangkan reseptor hormone yang lain terletak di sitoplasma atau di nucleus. Ketika hormone terletak pada reseptornya, hal tersebut biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi di dalam sel, dengan setiap tahap reaksi semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi hormone bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar.

Reseptor hormone merupakan protein berukuran besar, dan setiap sel yang distimulasi biasanya memiliki sekitar 2000 sampai 100.000 reseptor. Setiap reseptor biasanya juga sangat spesifik untuk sebuah hormone, hal ini menentukan jenis hormone yang akan bekerja pada jaringan tertentu. Jaringan target yang dipengaruhi oleh suatu hormone adalah jaringan yang memiliki reseptor spesifiknya.

Lokasi berbagai jenis reseptor hormone secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Di dalam permukaan atau pada permukaan membrane sel. Reseptor membrane sebagian besar spesifik untuk protein, peptide, dan hormone katekolamin.

2. Di dalam sitoplasma sel. Reseptor utama untuk berbagai hormone steroid terutama ditemukan dalam sitoplasma.

3. Di dalam nucleus sel. Reseptor untuk hormone tiroid dijumpai di nucleus dan lokasinya diyakini berhubungan erat dengan satu atau lebih kromosom.

Mekanisme Perantara Second Messenger dalam Fungsi Hormonal Intrasel

Salah satu cara hormone u tuk melakukan pekerjaannya di dalam sel adalah dengan menstimulasi pembentukan second messenger cAMP di dalam membrane sel. cAMP selanjutnya menimbulkan efek hormone di intrasel. Jadi, satu- satunya efek yang ditimbulkan hormone terhadap sel adalah mengaktivasi satu jenis reseptor membrane, sedangkan second messenger mengerjakan sisana.

Camp bukan satu- satunya second messenger yang digunakan berbagai hormone. Dua second messenger lain yang juga penting adalah (1) ion kalsium dan kalmodulin yang terkait serta (2) hasil pemecahan fosfolipid membrane.

Page 2: Mekanisme Kerja Hormon

A. Sistem Second Messenger Camp – Adenilil Siklase

Pengikatan hormone dengan reseptor memungkinkan terangkainya reseptor pada sebuah protein G. Jika protein G menstimulasi system Camp – adenilil siklase, protein G tersebut disebut protein Gs ( protein G stimulator). Stimulasi adenilil siklase suatu enzim yang terikat pada membrane, oleh protein G akan mengatalisis konversi sejumlah kecil adenosine trifosfat (ATP) sitoplasma menjadi Camp yang memfosfolirasikan protein spesifik di sel, dan memicu berbagai reaksi biokimia yang akhirnya berakibat timbulnya respons sel terhadap hormone

Begitu Camp dibentuk di dalam sel, zat ini biasanya akan mekaktivasi suatu kaskade enzim. Yaitu, sebuah enzim teraktivasi yang akan mengaktifkan enzim kedua, ketiga, dst.

Kegunaan mekanisme ini adalah hanya aktivasi beberapa molekul adenilil siklase yang terletak tepat dibawah membrane sel, dapat menimbulkan akth untuk keseluruhan sel.

ivasi banyak molekul enzum ke-3,dst.

Dengan cara demikian bahkan dengan jumlah terklecil yang bekerja pada permukaan sel, dapat mengawali daya aktivasi kaskade yang ampuh untuk keseluruhan sel.

B.System Second Messenger Fosfolipid Membran Sel

Sejumlah hormone mengaktifkan reseptor transmembran yang mengaktivasi enzim fosfolipase C yang melekat pada tonjolan reseptor di bagian dalam. Enzim ini mengatalisis pemecahan sejumlah fosfolipid, terutama fosfatidinilinositol bifosfat, menjadi dua produk second messenger yang berbeda : inositol trifosfat, dan diasilgliserol (DAG). Inositol trifosfat memobilisasi ion kalsium dari mitokondria dan reticulum endoplasma, dan ion kalsium kemudian memiliki efek second messengernya sendiri, seperti kontraksi otot polos dan mengubah sekresi sel.

C.Sistem Second Messenger Kalsium – Kalmodulin

Sewaktu ion kalsium, ion kalsium berikatan dengan protein kalmodulin. Protein ini memiliki empat tempat pengikatan kalsium, dan bila tiga atau empat tempat pengikatan kalsium, kalmodulin akan berubah bentuk dan menginisiasi berbagai efek didalam sel, yang meliputi aktivasi atau inhibisi protein kinase. Melalui fosforilasi, aktivase pre=otein kinase yang bergantung pada kalmodulin akan menyebabkan aktivasi atau inhibisi protein yang terlibat dalam respon sel terhadap hormone. Contohnya, satu fungsi yang spesifik dari kalmodulin adalah

Page 3: Mekanisme Kerja Hormon

mengaktifkan myosin kinase,yang bekerja secara langsung pada myosin otot polos untuk menimbulkan kontraksi otot polos untuk menimbulkan kontraksi otot polos.