mekanis pada gigi sulung - universitas...

18
PERANAN GEL PAPAIN SEBAGAI BAHAN UNTUK PREPARASI SECARA KIMIA – MEKANIS PADA GIGI SULUNG Meirina Gartika*, Risti Saptarini Primarti*, Takwir** *Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unpad **Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Jl. Sekeloa Selatan I Bandung ABSTRAK Prosedur pembuangan karies dengan menggunakan bor memiliki kekurangan seperti perasaan tidak menyenangkan karena getaran bor, membutuhkan anestesi lokal, menimbulkan efek termis yang berbahaya untuk pulpa gigi. Prosedur pembuangan karies secara kimia-mekanis merupakan solusi untuk pasien yang menginginkan alternatif prosedur konvensional. Keuntungan prosedur tersebut adalah efektifitas yang telah terbukti, aman, mengurangi pembuangan jaringan dentin sehat yang berlebihan, serta tidak memerlukan anestesi lokal dan bor. Prosedur preparasi secara kimia-mekanis juga cocok digunakan untuk perawatan pasien anak, cemas dan dengan kondisi medis beresiko tinggi (Medically Compromised Patients). Bahan kimia yang digunakan untuk preparasi secara kimia-mekanis adalah gel papain yang dikenal dengan nama dagang Papacarie®. Bahan tersebut memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan, sederhana, murah dan juga efektif dalam membuang jaringan infeksi. Key words : Preparasi kimia-mekanis, gel papain. ABSTRACT

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANAN GEL PAPAIN SEBAGAI BAHAN UNTUK PREPARASI SECARA KIMIA – MEKANIS PADA GIGI SULUNG

Meirina Gartika*, Risti Saptarini Primarti*, Takwir***Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unpad

**Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UnpadJl. Sekeloa Selatan I Bandung

ABSTRAK

Prosedur pembuangan karies dengan menggunakan bor memiliki kekurangan seperti perasaan tidak menyenangkan karena getaran bor, membutuhkan anestesi lokal, menimbulkan efek termis yang berbahaya untuk pulpa gigi.

Prosedur pembuangan karies secara kimia-mekanis merupakan solusi untuk pasien yang menginginkan alternatif prosedur konvensional. Keuntungan prosedur tersebut adalah efektifitas yang telah terbukti, aman, mengurangi pembuangan jaringan dentin sehat yang berlebihan, serta tidak memerlukan anestesi lokal dan bor. Prosedur preparasi secara kimia-mekanis juga cocok digunakan untuk perawatan pasien anak, cemas dan dengan kondisi medis beresiko tinggi (Medically Compromised Patients).

Bahan kimia yang digunakan untuk preparasi secara kimia-mekanis adalah gel papain yang dikenal dengan nama dagang Papacarie®. Bahan tersebut memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan, sederhana, murah dan juga efektif dalam membuang jaringan infeksi.

Key words : Preparasi kimia-mekanis, gel papain.

ABSTRACT

Procedure removal of caries with usage drill has been disadvantages like inconvenience feeling because vibration drill, requiring local anesthesia, thermal effects that dangerous for tooth pulp.

The Chemo-Mechanical Caries Removal (CMCR) procedure has been a solution for the treatment of patients seeking alternatives to conventional procedure. The advantages of CMCR procedure are proven effectiveness, safety, degrading loss of dentin, and also elimination of local anesthesia and drill. Procedure of CMCR has suitable for children, anxiety patients and medically compromised patient.

Chemical which used in procedure of CMCR is papain gel as known as papacarie®. This material has excess that it is easy to used, simple, cheap, and also effectivet to remove infected tissues .

Key words : Chemo-Mechanical Caries Removal, Papain Gel

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia masih mengeluhkan mengenai perawatan gigi anak

terutama anak balita karena tergolong sulit dan memerlukan banyak waktu.

Tingkah laku anak yang malu, takut, cemas, maupun melawan pada saat datang ke

dokter gigi juga merupakan penyebab kurang diperhatikannya kesehatan gigi

anak.1

Pengalaman yang tidak menyenangkan pada kunjungan pertama ke dokter gigi

dapat menjadi suatu trauma bagi anak. Pengalaman yang tidak menyenangkan itu

berupa rasa sakit waktu perawatan gigi, sedangkan stimulus yang paling ditakuti

adalah melihat jarum suntik dan sensasi akibat suntikan anestesi, serta melihat,

mendengar dan merasakan alat bor.2

Penyakit karies masih menjadi masalah utama, khususnya pada anak.

Seringkali pasien anak datang ke dokter gigi setelah terjadi kerusakan gigi

sehingga diperlukan tindakan restorasi gigi.1,2 Preparasi kavitas merupakan suatu

langkah penting sebelum tindakan restorasi gigi. Usaha yang pertama dilakukan

untuk pembuangan jaringan gigi yang rusak adalah dengan menggunakan Hand

Drill yang kemudian dikembangkan berdasarkan mekanisme kerja mesin jahit

Isaac Singer pada tahun 1871 oleh James Morrison menjadi High Speed Drill.

Penggunaan High Speed Drill sangat efektif untuk pembuangan jaringan karies.

Namun masih terdapat beberapa kekurangan yaitu bunyi yang ditimbulkan dapat

mengganggu kenyamanan pasien terutama anak-anak serta diperlukan pemberian

anestesi lokal. Pengeboran gigi juga dapat menimbulkan panas yang

membahayakan vitalitas pulpa serta pembuangan jaringan gigi sehat yang

berlebihan.3

Tahun 1980-an dikembangkan suatu teknik baru dalam perawatan gigi yaitu

Atraumatic Restorative Treatment (ART) yang hanya menggunakan instrumen

tangan. Selain banyak keuntungannya diharapkan teknik tersebut dapat

mengurangi rasa takut terhadap perawatan gigi yang menggunakan bor.

Keberhasilan teknik ART yang telah dicapai adalah terbatas pada karies satu

permukaan dan kavitas yang kecil.4,5

Penggunaan bahan kimia untuk pembuangan jaringan karies telah dimulai

sejak tahun 1975, yang dikenal dengan Chemo-Mechanical Caries Removal

(CMCR) atau preparasi kimia-mekanis. Bahan yang pertama kali digunakan

adalah 5% sodium hipoklorit. Penggunaan sodium hipoklorit ditinggalkan karena

bersifat toksik terhadap jaringan sehat. Perkembangan selanjutnya adalah N-

monokloroaminobutirat (NMAB) yang dipasarkan dengan nama dagang Caridex

dan Carisolv sebagai CMCR. Kedua produk tersebut lebih dapat diterima oleh

jaringan tubuh, tetapi masih terdapat kekurangan yaitu mahal dan larutan yang

digunakan harus dalam jumlah yang banyak.6

Tahun 2003 penelitian di Brazil berhasil mengembangkan formula CMCR

yang baru dengan bahan dasar getah pepaya (papain), dipasarkan dengan nama

dagang Papacarie®. Kelebihan papacarie® adalah murah dan pengerjaannya

mudah. Papacarie® juga memiliki sifat bakterisid, bakteriostatik serta anti

inflamasi.6

TELAAH PUSTAKA

Preparasi kimia-mekanis adalah tindakan pembuangan jaringan karies gigi

dengan cara melunakkan jaringan menggunakan bahan kimia kemudian diikuti

tindakan ekskavasi jaringan yang rusak.3

1. Mekanisme kerja preparasi kimia-mekanis

Jaringan gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin terdiri dari mineral (70%),

air (10%) serta matriks organik (20%). Matriks organik dentin terdiri dari 18%

kolagen dan 2% senyawa non kolagen. Kolagen merupakan protein yang banyak

mengandung prolin dan 1/3 asam aminonya mengandung glisin. Rantai

polipeptidanya membentuk tripel heliks yang disebut unit tropokolagen. Unit

tropokolagen akan saling berhadapan untuk membentuk fibril. Ikatan kovalen

antara rantai polipeptida dari unit tropokolagen berbentuk ikatan silang (cross

links) yang dapat menstabilkan fibril kolagen. Struktur fibril dalam dentin

membentuk rangkaian padat tidak beraturan yang termineralisasi (Gambar 2.4).3

Plak gigi merupakan penyebab awal terjadinya karies karena mengandung

bakteri yang menghasilkan asam melalui fermentasi karbohidrat. Keasaman pH

plak menyebabkan pelarutan mineral email. Paparan asam yang berlangsung lama

dan terus-menerus terhadap email akan menyebabkan proses demineralisasi

berlanjut sehingga mencapai dentin.3

Gambar 2.4 Struktur kolagen3

Apabila terjadi demineralisasi, maka kolagen dan komponen matriks yang lain

menjadi rentan terhadap degradasi protein oleh enzim yang dihasilkan bakteri dan

enzim hidrolase. Degradasi kolagen pada lesi dapat dibedakan menjadi 2 zona

yaitu lapisan dalam (inner layer) dan lapisan luar (outer layer).3

Inner layer merupakan daerah yang mengalami demineralisasi sebagian, tetapi

masih dapat mengalami remineralisasi dan struktur fibril kolagennya masih utuh.

Outer layer merupakan daerah yang fibril kolagennya telah mengalami degradasi

sebagian serta tidak dapat mengalami remineralisasi. Agen CMCR dapat

menyebabkan degradasi lebih lanjut terhadap kolagen yang telah terdegradasi

sebagian dengan cara pemutusan rantai polipeptida dalam struktur tripel heliks.3

2. Gel Papain

Gel papain telah digunakan sebagai bahan preparasi kimia-mekanis bidang

kedokteran gigi, dengan nama dagang Papacarie®. Bahan dasar papacarie®

adalah papain, kloramin, toluidine blue, salts dan thickening vehicle.6

1). Papain

Papain adalah enzim proteolitik yang berasal dari getah pepaya dan

merupakan enzim paling kuat yang dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman

pepaya. Papain yang terdapat dalam getah pepaya merupakan jenis enzim

proteolitik yaitu enzim yang mengkatalis ikatan peptida menjadi senyawa yang

lebih sederhana seperti dipeptida dan asam amino.6,7,8

Senyawa yang terkandung dalam papain adalah karpain, alkaloid bercincin

laktonat dengan 7 kelompok rantai metilen. Papain juga mengandung 11,6%

Potasium benzylglucosinolate yang mampu mengurangi gula darah sekaligus

mempercepat penyembuhan luka dan 1,2% sulfur yang berfungsi mengobati

penyakit kulit seperti jerawat, kutil, bekas luka, dan sebagai krim penghilang

rambut. Papain telah terbukti menginaktifkan kinerja insulin.7

Papain diperoleh melalui penyadapan getah buah pepaya yang berumur

minimal 3 bulan. Kemudian getah dikeringkan pada suhu 60 – 70° Celcius selama

12 jam. Mutu papain tergantung jenis pepaya, jumlah torehan, interval

penyadapan, cara pengeringan, dan penyimpanan. Pepaya yang memiliki

kandungan proteolitik tertinggi adalah pepaya sibinong yang mencapai 113,02

unit/gram British Standard. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan

terhadap bagian tanaman, kandungan getah dengan kualitas aktivitas proteolitik

yang baik terdapat pada bagian buah, batang dan daun.7

Papain yang diproses dengan teknologi spray dryer atau freeze drying

berkualitas tinggi akan menghasilkan papain dengan warna putih susu yang dapat

bertahan hingga 10 tahun. Sebaliknya, papain yang diperoleh dari hasil

pengeringan sinar matahari akan berwarna cokelat dan dalam 3 hari saja warna

akan menjadi lebih gelap dan mengeluarkan bau tidak sedap. Penyimpanan papain

yang sesuai dengan standar internasional berupa kemasan primer dalam plastik

vakum dan kaleng sebagai kemasan sekunder. Pengamanan berlapis tersebut

dimaksudkan untuk mencegah reaksi oksidasi yang akan menurunkan nilai

aktivitas proteolitik.7

Flindt menyatakan bahwa papain hanya memiliki efek pada jaringan yang

terinfeksi, karena jaringan terinfeksi kekurangan anti protease plasma yang

disebut α1-anti-tripsin. Protease plasma α1-anti-tripsin hanya terdapat pada

jaringan sehat dan menghambat pencernaan protein. Jaringan yang terinfeksi tidak

mengandung α1-anti-tripsin sehingga papain dapat menembus molekul kolagen

yang terdegradasi.6

Papain membantu pembersihan jaringan nekrotik sehingga hasilnya dapat

mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan jaringan dan tidak

merusak jaringan sehat di sekitar lesi.6,7

Menurut Dawkins bahwa papain memiliki efek bakterisid dan bakteriostatik

karena ditemukannya aktivitas antibakteri pada papain matang dan tidak matang

pada mikroorganisme terpilih. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa papain

memiliki aktivitas antibakteri yang menghambat pertumbuhan organisme gram-

positif dan gram-negatif, dan aktivitas yang ditemukan tidak tergantung pada

kematangan buahnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Emeruwa juga menunjukkan aktivitas

antibakteri yang signifikan pada papain terhadap bakteri gram-positif dan gram-

negatif (S. aureus, E. coli, B. cereus, P. aeruginosa dan S. flexneri).

2). Kloramin

Selain papain, kandungan dari gel papain yang penting adalah Kloramin.

Kloramin dihasilkan dari reaksi antara klorin dan amonia. Kloramin adalah amin

yang mengandung satu atom klorin, yang secara langsung berikatan dengan atom

nitrogen.6

Kloramin memiliki khasiat bakterisid dan disinfektan. Disinfektan kloramin T,

sebuah campuran klorin aktif yang cukup dikenal, telah dibuktikan dapat

menginaktivasi bakteri gram-positif dan gram-negatif in vitro, dan juga bakterisid

in vivo ketika diaplikasikan pada luka-luka yang terkontaminasi.6

Menurut Maragakis dkk. Kolagen yang terdegradasi sebagian pada dentin

karies terklorinasi oleh larutan bahan preparasi kimia-mekanis. Klorinasi tersebut

mempengaruhi struktur kolagen, dengan mengganggu ikatan hidrogen dan

kemudian memudahkan pembuangan jaringan karies.6

Penelitian Tonami menunjukkan bahwa aplikasi kloramin menyebabkan

pembukaan tubuli dentin pada lapisan luar jaringan karies sedangkan penutupan

tubuli dentinterjadi setelah aplikasi sodium hipoklorit. Adanya kloramin dan asam

amino berpengaruh terhadap lapisan luar jaringan karies pada dentin. Namun,

aktivitas kloramin dipengaruhi oleh pH larutan, jenis asam amino dan sodium

hipoklorit.6

3. Prosedur Aplikasi Papain Gel

Penggunaan gel papain untuk pembuangan jaringan karies harus dilakukan

sesuai dengan metode berikut : (1) Profilaksis gigi menggunakan rubber cup dan

penggunaan rubber dam untuk mencegah pumice tertelan, (2) Pembilasan dengan

semprotan udara/ air atau cotten pellet dengan air, (3) Isolasi gigi yang akan

dilakukan perawatan, (4) Aplikasi gel papain selama 30 hingga 40 detik, (5)

Pembuangan dentin karies yang melunak menggunakan ekskavator dengan

gerakan mengayun seperti pendulum. Jaringan yang lunak harus diekskavasi

dengan pengerokan, (6) Gel diaplikasikan kembali jika dibutuhkan. Tidak perlu

membilas kavitas diantara aplikasi, (7) Gambaran seperti kaca pada kavitas

tampak ketika terbebas dari karies, (8) Pembilasan dengan 0,12 %, 1 %, atau 2 %

klorheksidin atau semprotan air, (9) Pengeringan dengan cotton pellet kering dan

air spray, (10) Restorasi dengan bahan tambal yang tepat.

DISKUSI

Salah satu tujuan preparasi kavitas adalah membuang jaringan karies. Kavitas

didesain dengan memperhitungkan kemungkinan terjadinya karies kembali,

kemudian kavitas di restorasi hingga mencapai kontur yang tepat dengan

menggunakan bahan tumpatan yang sesuai. Penggunaan High Speed Drill sangat

efektif untuk membuang jaringan karies, namun dalam aplikasi di klinik masih

ada beberapa kendala yang sering terjadi diantaranya yaitu bunyi yang

ditimbulkan serta pemberian anestesi seringkali mengganggu kenyaman pasien

anak.

Pengembangan teknik preparasi dengan instrumen tangan dapat mengurangi

rasa takut terhadap perawatan gigi yang menggunakan bor.5 Teknik ART disebut

juga sebagai suatu metoda yang Patient Friendly. Kekurangan teknik ART adalah

terbatas pada kavitas satu permukaan, serta hanya untuk kavitas yang mencapai

dentin tanpa kelainan jaringan pulpa.

Metode pembuangan karies dengan prosedur preparasi kimia-mekanis dapat

menjadi salah satu solusi untuk pasien yang menginginkan alternatif metoda

konvensional. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan dalam prosedur

tersebut adalah sodium hipoklorit, N-monokloroaminobutirat (NMAB) yang

dipasarkan dengan nama Caridex dan Carisolv. Namun bahan tersebut masih

mempunyai beberapa kekurangan yaitu teknik pengerjaannya yang tidak

sederhana, diperlukan instrumen yang khusus serta memerlukan operator yang

telah terlatih.

Pengembangan gel papain sebagai bahan preparasi kimia-mekanis dapat

mengatasi kekurangan bahan yang telah digunakan sebelumnya. Gel papain

tersebut dapat digunakan secara luas untuk kepentingan masyarakat umum.

Kelebihan gel papain adalah biaya murah serta pengerjaannya mudah, selain itu

gel papain mempunyai sifat bakterisid, bakteriostatik dan anti inflamasi.

KESIMPULAN

Chemo-Mechanical Caries Removal (CMCR) merupakan pengembangan

teknik preparasi kavitas dengan menggunakan bahan kimia yang efektif,

mengurangi pembuangan jaringan sehat berlebih serta tidak menggunakan

anestesi lokal dan bor. Pengembangan prosedur CMCR pada tahun 2003 di Brazil

menunjukkan bahan alami getah papaya sebagai bahan dasar dari sebuah produk

CMCR yaitu gel papain yang dipasarkan dengan nama dagang papacarie®.

Keunggulan dari bahan ini adalah mudah digunakan, sederhana, murah dan efektif

dalam membuang jaringan infeksi. Papain merupakan enzim proteolitik yang

terdapat dalam getah papaya dan merupakan salah satu enzim terkuat yang

dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman pepaya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suwelo IS, Peranan pelayanan kesehatan gigi anak dalam menunjang

peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang.

Jurnal Kedokteran Gigi. 1997; 9:h. 30-38.

2. Finn SB, Clinical Pedodontics. Ed. ke-4. Philadelphia : W. B. Saunders. 2003.

3. Beeley JA., Yip HK., Stevenson AG.. Chemochemical caries removal: A

Review of the techniques and latest developments. British Dental Journal.

2000; 188:427-30.

4. Songpaisan Y, Phantumvarit P. Atraumatic restorative treatment and material

for broad application in developing countries. Thailand Medicine Meets

Millenium. 2000.

5. Frecken JE. Manual of the atraumatic restorative treatment approach to control

dental caries. WHO Collaborating Centre for Oral Health Services Research.

Netherlands; University of Croningen. 1997.

6. Bussadori S K, Castro LC, Galvao AC. Papain Gel: A new chemo mechanical

caries removal agent. The Journal of Clinical Pediatric Dentistry. 2005;

30:115-120.

7. Muhidin D. Getah Sejuta Manfaat. Trubus. 1974. tersedia dari

http://www.trubus-online.com. Diakses 5 Oktober 2006.

8. Sunarintyas S,. Peran papain pada pelepasan gigi tiruan serta sifat

biokompatibilitas. 2003. http:adln-lib unair.ac.id. diakses 5 Oktober 2006.