mekanika batuan

5
Nama : Nadya Yessica NIM : H1C113220 Tugas Mekanika Batuan 1. Homogen vs Heterogen Homogen, yaitu suatu material dikatakan homogen bila elemen- elemen terkecil dari material tersebut memiliki sifat fisik yang sama. Dapat dikatakan bahwa batuan bukan merupakan material yang homogen karena batuan mengandung mineral dan kristal dengan jenis yang beraneka ragam, rekahan besar dan kecil, serta keanekaragaman lainnya. Namun asumsi homogenitas adalah cukup beralasan untuk dipakai bila dianggap batuan yang direkahkan merupakan suatu bagian yang amat kecil apabila dibandingkan dengan keseluruhan luas batuan formasi. Heterogen, artinya : a. Mineralogis, yaitu jenis mineral pembentuk batuan berbeda-beda. b. Butiran padatan, yaitu ukuran dan bentuknya berbeda-beda. c. Void, yaitu ukuran bentuk dan penyebarannya berbeda-beda. 2. Kontinu vs Diskontinu a. Kontinu Dalam ukuran besar, padat, dan keras, maka batuan dianggap mempunyai sifat kontinu. - (regangan) - v, B, - E (modulus elastisitas)

Upload: ayuniislamiaty22

Post on 29-Sep-2015

271 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

mekanika batuan

TRANSCRIPT

Nama : Nadya YessicaNIM : H1C113220Tugas Mekanika Batuan

1. Homogen vs Heterogen Homogen, yaitu suatu material dikatakan homogen bila elemen-elemen terkecil dari material tersebut memiliki sifat fisik yang sama. Dapat dikatakan bahwa batuan bukan merupakan material yang homogen karena batuan mengandung mineral dan kristal dengan jenis yang beraneka ragam, rekahan besar dan kecil, serta keanekaragaman lainnya. Namun asumsi homogenitas adalah cukup beralasan untuk dipakai bila dianggap batuan yang direkahkan merupakan suatu bagian yang amat kecil apabila dibandingkan dengan keseluruhan luas batuan formasi. Heterogen, artinya :a.Mineralogis, yaitu jenis mineral pembentuk batuan berbeda-beda.b.Butiran padatan, yaitu ukuran dan bentuknya berbeda-beda.c.Void, yaitu ukuran bentuk dan penyebarannya berbeda-beda.

2. Kontinu vs Diskontinua. KontinuDalam ukuran besar, padat, dan keras, maka batuan dianggap mempunyai sifat kontinu. (regangan) v, B, E (modulus elastisitas)

B1+B2+B3

B

Sebuah benda yang tidak mengalami deformasi, batuan tersebut stabil (=0), dan H = v = = 0. Sebuah benda akan terus-menerus bergerak apabila tidak ada gaya hambatan. Jika B3>B2, tidak akan berpengaruh, akan tetapi jika B3 < B2/B1 (regangan) akan bertambah sehingga akan mudah runtuh. Ekuivalen dilihat dan dianalisis dari nilai regangannya. Stabil atau tidaknya terowongan yang akan dibuat bergantung pada nilai regangannya.

Panjang anchor (angker) dibuat sampai batas deformasi batuan. Dari gambar diatas B4 > B1 >B2 > B3. Daerah yang berpotensi runtuh harus diangker, berikut gambarnya.

Daerah yang berpotensi runtuhDiangker

Stabilitas dinding bukaan dilihat dari nilai regangannya.

b. Massa batuan di alam tidak kontinu (diskontinu) karena adanya bidang-bidang lemah (krack, joint, fault, fissure) di mana kekerapan, perluasan dan orientasi dari bidang-bidang lemah tersebut tidak kontinu.

3. Isotropik vs Anisotropika. IsotropikAsumsi isotropis diperlukan untuk penyederhanaan masalah-masalah perekahan secara matematis. Perlu diketahui bahwa perubahan bentuk (deformasi) dapat terjadi sebagai akibat dari gaya yang diberikan seperti juga pada pelaksanaan perekahan hidrolik di mana lebar rekahan adalah akibat dari perubahan bentuk (deformasi) yang diakibatkan oleh kompresi fluida yang diinjeksikan. Di sini asumsi isotropis menghasilkan hubungan secara matematis yang lebih sederhana antara gaya-gaya yang diberikan dengan bagaimana perubahan bentuk (deformasi) itu terjadi. Sebagai contoh, karakteristik dari gaya-deformasi seperti isotropis, homogen, dan elastis dapat dicirikan oleh dua konstanta yang dikenal sebagai Modulus Young dan Perbandingan Poisson. Bila salah satu konstanta tersebut dalam pemakaiannya tidak menggunakan asumsi isotropis terhadap suatu material, maka untuk mengidentifikasi material tersebut akan membutuhkan 21 koefisien yang berdiri sendiri dan ini tentunya akan menyulitkan. Solusi matematis untuk sebagian besar masalah mekanika batuan nantinya akan menggunakan persamaan-persamaan tegangan (stress) dan regangan (strain).b. Anisotropik, artinya mempunyai sifat-sifat yang berbeda pada arah yang berbeda.