mediaindonesia .com jujur bersuara senin, 23 … · linpantim dan jalintim saat ini tinggal...

1
PEMBERIAN remisi kepada para koruptor untuk saat ini dinilai tidak tepat mengingat kinerja lembaga penegakan hu- kum di Indonesia masih sangat buruk. Menurut Direktur Pusat Kaji- an Antikorupsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Mochtar, re- misi memang merupakan hak setiap ter- pidana, tetapi pemberian remisi kepada narapidana kasus korupsi sebaiknya di- tunda. Lantas ka- pan saatnya re- misi diberikan kepada terpi- dana korupsi? “Kalau pene- gakan hukum antikorupsi makin baik, KPK-nya kuat, kejaksaannya kuat, dan kepoli- siannya kuat, baru kita berikan (remisi),” kata Zainal ketika dihubungi, kemarin. Remisi, kata Zainal, meru- pakan hadiah yang diberikan negara kepada narapidana yang dianggap berkelakuan baik. Penilaian mengenai apakah se- orang narapidana berkelakuan baik atau tidak berada di tangan kepala lembaga pemasyarakatan (LP). “Padahal, koruptor itu biasanya punya hubungan yang dekat dengan kepala LP,” tukas Zainal. Meski demikian, Zainal me- ngatakan bahwa pemberian remisi kepada para koruptor bukan indikasi bahwa pemerin- tah tidak serius memberantas korupsi. “Bisa dikatakan begi- tu (tidak serius), tetapi juga bisa dikatakan ka- rena ada aturan- nya.” Anggota Komisi III DPR Bambang Soesa- tyo menyatakan obral remisi ter- hadap koruptor benar-benar me- lukai rasa keadil- an rakyat. “Kalau ketidakadilan sudah diprak- tikkan tanpa malu-malu lagi, pemerintah sudah kehilangan hak untuk mengharapkan kepercayaan rakyat atas penegakan hukum di negara ini,” katanya, kemarin. Pada bagian lain, pakar hu- kum UI Rudi Satrio berpendapat seharusnya hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya ke- pada koruptor. Sementara pem- berian remisi, grasi, dan abolisi oleh pemerintah itu karena sekadar menjalankan undang- undang. (EP/Rin/X-5) 7 7 7 EKSPEDISI EKSPEDISI EKSPEDISI EKSPEDISI EKSPEDISI JADWAL IMSAKIAH 23 AGUSTUS JAKARTA & SEKITARNYA Imsak Subuh Zuhur Asar Magrib Isya 04.30 04.40 11.59 15.17 17.55 19.05 PENGANTAR: SETELAH menelusuri Nanggroe Aceh Darussalam dan beberapa provinsi, tibalah Tim Ekspedisi Ramadan 2010 di Provinsi Lampung, sebuah provinsi yang dikenal sebagai gerbang Pulau Sumatra. Bagaimana kondisi infrastruktur jalan menjelang mudik Lebaran? Berikut laporannya. TIDAK kurang dari 300 ribu pemudik setiap tahun menuju jalan-jalan di Sumatra mulai Lampung hingga Nanggroe Aceh Darussalam. Dari Provinsi Lampung para pemudik biasa lewat empat jalur utama, yakni jalur lintas pantai timur (jalinpantim), Jalan Raya Lintas Timur (Jalin- tim), Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), serta Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar). Keempat jalur utama terse- but digunakan untuk menuju Bengkulu, Sumatra Barat, Jam- bi, Sumatra Selatan, hingga Riau dan Sumatra Utara. Saat menghadapi Lebaran tahun ini, pantauan Media In- donesia mencatat kondisi em- pat jalur utama tersebut relatif baik meskipun sejumlah ruas jalan masih rusak. Dari Bakauheni, Lampung, masuk jalur jalinpantim kondisi jalan sekitar 18 km cukup baik. Setelah itu mulai ditemukan sejumlah kerusakan. Puluhan lubang dengan kedalaman rata-rata 30 cm dan berdiameter 50 cm hingga 70 cm terdapat di Ke- camatan Labuan Maringgai, sebanyak 2 titik, Kecamatan Mataram Baru 4 titik, serta Kecamatan Way Jepara dengan 3 titik kerusakan jalan. Setiap kendaraan terpaksa memperlambat laju karena khawatir terperosok ke dalam lubang. “Kalau kami tidak hati-hati, bisa terbalik, Pak,” ujar Sopyan, 27, sopir truk sem- bako, saat melintas di sebuah lubang sedalam 40 cm di Te- lang Asahan, Mataram Baru. Dibangunnya jalinpantim hingga Manggala sepanjang 180 km pada 2003 tersebut memang bertujuan memper- mudah lintas transportasi dari ataupun ke Lampung. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Adri Saputra mengatakan sebenarnya ja- linpantim dan Jalintim saat ini tinggal dipelihara saja. Namun, ia tidak menampik bahwa masih ada sebagian ruas jalan rusak berat. “Masih ada sekitar 3 km lagi yang menjadi masalah,” kata- nya. (Baharman/X-6) ORANG dewasa yang takut gagal ternyata berisiko lebih tinggi mengalami kegagalan di masa depannya. Demikian penelitian terbaru British Medical Journal yang dirilis Jumat (20/8). Para peneliti beranggapan penilaian terhadap risiko kega- galan harus mencakup upaya pencegahan, baik kegagalan nyata maupun yang baru dipikirkan. Penelitian itu melibatkan 500 orang di Sydney, Australia, berusia 70-90 tahun, yang menjalani pemeriksaan medis dan neuropsikologi ekstensif. Para peneliti Australia dan Belgia itu menghitung risiko kegagalan peserta baik yang nyata maupun sebatas di pikiran. Peneliti memonitor mereka setiap bulan selama satu tahun. Hasilnya, baik risiko kegagalan nyata maupun yang dipikir- kan, berkontribusi terhadap risiko seseorang jatuh di masa depannya. Penelitian itu menyimpulkan orang dengan tingkat kecemasan tinggi akan kegagalan adalah mereka yang paling mungkin mengalami kegagalan. (*/Helathday News/X-8) S AAT memasuki Rama- dan hingga menjelang Lebaran, tingkat krimi- nalitas kian meningkat. Setelah kasus perampokan yang kian merajalela terjadi, kini mulai marak beredar uang palsu di sejumlah daerah. Di Jambi, melalui operasi di jalur lintas timur di per- batasan Kota Jambi-Kabupaten Muarojambi, Sabtu (21/8), petugas Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Jambi menghentikan upaya penyelundupan uang palsu senilai Rp1,5 miliar. Uang kertas rupiah yang diduga palsu itu ditemukan da- lam sebuah koper besar. Uang itu terbagi dalam pecahan 100 ribu senilai Rp1 miliar serta dalam pecahan 50 ribu dan 20 ribu senilai Rp500 juta. Pada hari yang sama, Polres Banyumas dan Purworejo, Jawa Tengah, juga membong- kar jaringan pengedar uang palsu saat menggerebek sebuah rumah yang digunakan sebagai pabrik pembuatan uang palsu di Jl Kalibener, Purwokerto. Operasi yustisi yang dilaku- kan tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri di sejumlah hotel kelas melati di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, pekan lalu, juga menemukan sejumlah uang yang diduga palsu. Uang tersebut diletakkan di kolong tempat tidur di salah satu hotel dengan jumlah total mencapai Rp500 juta. Bahkan, Polres Kediri Kota, Jawa Timur, telah menyita uang palsu dengan nominal lebih dari Rp1 triliun dari komplotan spesialis uang palsu antardae- rah, pada Sabtu (14/8). Em- pat tersangka pengedar uang palsu berdenominasi mata uang Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Portugal, serta Brasil itu telah ditangkap polisi. “Uang palsu asing itu hendak disebarkan untuk ditukar de- ngan mata uang rupiah asli,” kata Kapolres Kediri Kota AKB Mulya Hasudungan Ritonga. Saat menanggapi temuan uang palsu tersebut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia DiA Johan- syah mengatakan harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah Pulau Sumatra me- rupakan pusat produksi dan penyebaran uang palsu atau tidak. “Selama ini penyebaran uang palsu terbesar di Jawa,” kata Di, kemarin. Sementara itu, Deputi Guber- nur BI Budi Rochadi menyebut- kan bahwa jumlah uang palsu yang beredar terus menurun dari tahun ke tahun. “Pada 2008, uang palsu di masyara- kat mencapai sembilan lembar setiap 1 juta lembar uang asli. Di tahun 2009, menjadi delapan lembar setiap 1 juta lembar, dan pada 2010 hanya tujuh lembar uang palsu setiap 1 juta lem- bar.” (LD/AT/ST/Ant/X-7) [email protected] EDITORIAL MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | NO.10775 | TAHUN XLI | 32 HALAMAN PEMERINTAH memberikan kado pahit saat ulang tahun ke-65 kemerdekaan Republik Indonesia, pekan lalu. Kado pahit itu adalah rencana pemerintah menaikkan tarif listrik rata-rata 15% mulai Januari 2011. Pangkalnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudho- yono dalam pidato pengantar Nota Keuangan RAPBN 2011 menyebutkan subsidi sektor energi, terutama listrik, bakal dikurangi dari Rp55,1 triliun pada 2010 menjadi Rp41 triliun pada 2011. Jika usul itu disetujui DPR, berarti hanya dalam kurun enam bulan konsumen listrik di negeri ini harus menjerit dua kali. Jeritan pertama terjadi ketika tarif listrik naik rata-rata sekitar 10% pada 1 Juli 2010. Penaikan itu terjadi di tengah impitan semakin mahalnya harga-harga bahan pokok, padahal daya beli rakyat tidak meningkat. Itulah kenapa, melalui forum ini pula, saat itu, kita menilai penaikan tarif listrik di tengah gejolak harga me- rupakan kebijakan yang amat tidak bijak. Tidak bijak karena kenyataan menunjukkan rakyat yang negaranya telah merdeka 65 tahun ini masih terlalu rentan untuk menanggung keputusan negara mengurangi sub- sidi listrik. Boro-boro memikul ongkos penaikan tarif listrik, membayar utang Rp30 ribu saja tak sanggup, bahkan memilih bunuh diri. Pemerintah jangan me- ngira bahwa rakyatnya telah semakin makmur sehingga layak beban hidupnya di- naikkan. Situasi serupa masih me- lingkupi rencana penaikan tarif listrik pada 2011. Bah- kan, pukulan tidak saja bakal dirasakan rakyat, tapi juga oleh dunia industri yang akan kian sesak napas karena mahalnya ongkos produksi. Ujung-ujungnya, daya saing industri kian tergerus lalu pelan-pelan mati. Menaikkan tarif dasar listrik di tengah pengelolaan dan pe- layanan listrik yang masih sangat jelek jelas keputusan yang memalukan. Hingga kini, publik tidak percaya Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan esiensi demi menekan kerugian. Ditambah lagi, belum ada jawaban pasti kapan listrik kita berhenti biarpet. Padahal, setiap hadir pucuk pimpinan baru PLN, selalu meluncur janji bahwa tidak akan ada lagi biarpet listrik. Bahkan, di bawah direksi baru yang sekarang ini, tidak tanggung-tanggung, perihal biarpet itu dicanangkan langsung oleh Presiden. Janji belum ditepati, tapi tarif listrik terus dinaikkan. Itu bukan cermin korporasi yang bertanggung jawab. Sebagai pemegang tunggal hak menyediakan listrik bagi jutaan rakyat di Tanah Air, mestinya tidak susah bagi pimpinan PLN untuk menjadikan BUMN itu esien dan gesit mencari terobosan. Karena tidak punya saingan, PLN tidak dipusing- kan memikirkan kompetisi di bidang kelistrikan. Tapi, sesuatu yang mestinya mudah itu teramat susah dire- alisasikan. Maka, dicarilah jalan pintas dengan menaikkan saja tarif listrik demi melancarkan arus kas. Kalau bisanya hanya menaikkan tarif, apa gunanya mengganti pucuk pimpinan PLN dengan orang baru? Pemerintah seperti tidak memiliki kemauan politik untuk mencari cara lain dalam menutupi pembengkakan subsidi listrik. Kita, misalnya, belum melihat pemerintah berupaya keras menurunkan biaya pokok penyediaan listrik dengan mengganti sumber energi primer pembangkit PLN, dari bahan bakar minyak ke batu bara maupun gas. Jadi, sebaiknya pemerintah berhenti mengambil jalan gam- pangan dalam mengatasi listrik untuk rakyat. Dan berhentilah memberi kado pahit bagi rakyat. PLN itu hadir bukan ter- utama untuk matematika APBN, apalagi matematika arus kas PLN secara mikro, melainkan untuk kemaslahatan rakyat. Kado Pahit Tarif Listrik Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE PLN hadir bukan terutama untuk matematika APBN, apalagi matematika arus kas PLN secara mikro, melainkan untuk kemaslahatan rakyat.” Takut Gagal Picu Kegagalan Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Chelsea Mengamuk Lagi Bermain di DW Stadium, kemarin dini hari, Frank Lampard dan kawan- kawan mengulangi skor fantastis 6-0 atas Wigan Athletic. Olahraga, Hlm 23 Jalur Utama Lampung masih Rusak Pemberian Remisi untuk Koruptor belum Saatnya Solmi Polres Kediri Kota, Jatim, menyita uang palsu dengan nominal lebih dari Rp1 triliun. Uang Palsu Mulai Marak MI/TETRA REUTERS KORBAN JALINTIM: Truk terguling di Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim) antara Palembang-Lampung, Sabtu (21/8). Jalan yang bergelombang dan tanpa marka itu mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan. CAKSONO TIYOK MI/ SUSANTO Zainal Arifin Mochtar Direktur Pukat UGM Koruptor itu biasanya punya hubungan yang dekat dengan kepala LP.” Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com BARANG BUKTI Petugas memeriksa uang palsu senilai Rp1,5 miliar di Jambi, Sabtu (21/8).

Upload: trankiet

Post on 10-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBERIAN remisi kepada para koruptor untuk saat ini dinilai tidak tepat mengingat kinerja lembaga penegakan hu-kum di Indonesia masih sangat buruk.

Menurut Direktur Pusat Kaji-an Antikorupsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Mochtar, re-misi memang m e r u p a k a n hak setiap ter-pidana, tetapi p e m b e r i a n remisi kepada n a r a p i d a n a kasus korupsi sebaiknya di-tunda.

Lantas ka-pan saatnya re-misi diberikan kepada terpi-dana korupsi? “Kalau pene-gakan hukum ant ikorups i makin baik, KPK-nya kuat, kejaksaannya kuat, dan kepoli-siannya kuat, baru kita berikan (remisi),” kata Zainal ketika dihubungi, kemarin.

Remisi, kata Zainal, meru-pakan hadiah yang diberikan negara kepada narapidana yang dianggap berkelakuan baik. Penilaian mengenai apakah se-orang narapidana berkelakuan baik atau tidak berada di tangan kepala lembaga pemasyarakatan (LP). “Padahal, koruptor itu

biasanya punya hubungan yang dekat dengan kepala LP,” tukas Zainal.

Meski demikian, Zainal me-ngatakan bahwa pemberian remisi kepada para koruptor bukan indikasi bahwa pemerin-

tah tidak serius memberantas korupsi. “Bisa dikatakan begi-tu (tidak serius), tetapi juga bisa dikatakan ka-rena ada aturan-nya.”

A n g g o t a Komisi III DPR Bambang Soesa-tyo menyatakan obral remisi ter-hadap koruptor benar-benar me-lukai rasa keadil-an rakyat.

“ K a l a u ketidakadilan sudah diprak-t ikkan tanpa malu-malu lagi, p e m e r i n t a h

sudah kehilangan hak untuk mengharapkan kepercayaan rakyat atas penegakan hukum di negara ini,” katanya, kemarin.

Pada bagian lain, pakar hu-kum UI Rudi Satrio berpendapat seharusnya hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya ke-pada koruptor. Sementara pem-berian remisi, grasi, dan abolisi oleh pemerintah itu karena sekadar menjalankan undang-undang. (EP/Rin/X-5)

777EKSPEDISIEKSPEDISIEKSPEDISIEKSPEDISIEKSPEDISI

JADWAL IMSAKIAH 23 AGUSTUSJAKARTA & SEKITARNYA

Imsak Subuh Zuhur Asar Magrib Isya 04.30 04.40 11.59 15.17 17.55 19.05

PENGANTAR:SETELAH menelusuri Nanggroe Aceh Darussalam dan beberapa provinsi, tibalah Tim Ekspedisi Ramadan 2010 di Provinsi Lampung, sebuah provinsi yang dikenal sebagai gerbang Pulau Sumatra. Bagaimana kondisi infrastruktur jalan menjelang mudik Lebaran? Berikut laporannya.

TIDAK kurang dari 300 ribu pemudik setiap tahun menuju jalan-jalan di Sumatra mulai Lampung hingga Nanggroe Aceh Darussalam.

Dari Provinsi Lampung para pemudik biasa lewat empat jalur utama, yakni jalur lintas pantai timur (jalinpantim), Jalan Raya Lintas Timur (Jalin-tim), Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), serta Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar).

Keempat jalur utama terse-but digunakan untuk menuju Bengkulu, Sumatra Barat, Jam-bi, Sumatra Selatan, hingga Riau dan Sumatra Utara.

Saat menghadapi Lebaran tahun ini, pantauan Media In-donesia mencatat kondisi em-

pat jalur utama tersebut relatif baik meskipun

sejumlah ruas jalan masih rusak.

Dari Bakauheni, Lampung, masuk jalur jalinpantim

kondisi jalan sekitar 18 km cukup baik. Setelah itu

mulai ditemukan sejumlah kerusakan. Puluhan lubang dengan kedalaman rata-rata 30 cm dan berdiameter 50 cm hingga 70 cm terdapat di Ke-camatan Labuan Maringgai, sebanyak 2 titik, Kecamatan Mataram Baru 4 titik, serta Kecamatan Way Jepara dengan 3 titik kerusakan jalan.

Setiap kendaraan terpaksa memperlambat laju karena khawatir terperosok ke dalam lubang. “Kalau kami tidak hati-hati, bisa terbalik, Pak,” ujar Sopyan, 27, sopir truk sem-bako, saat melintas di sebuah lubang sedalam 40 cm di Te-lang Asahan, Mataram Baru.

Dibangunnya jalinpantim hingga Manggala sepanjang 180 km pada 2003 tersebut memang bertujuan memper-mudah lintas transportasi dari ataupun ke Lampung.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Adri Saputra mengatakan sebenarnya ja-linpantim dan Jalintim saat ini tinggal dipelihara saja. Namun, ia tidak menampik bahwa masih ada sebagian ruas jalan rusak berat.

“Masih ada sekitar 3 km lagi yang menjadi masalah,” kata-nya. (Baharman/X-6)

ORANG dewasa yang takut gagal ternyata berisiko lebih tinggi mengalami kegagalan di masa depannya. Demikian penelitian terbaru British Medical Journal yang dirilis Jumat (20/8).

Para peneliti beranggapan penilaian terhadap risiko kega-galan harus mencakup upaya pencegahan, baik kegagalan nyata maupun yang baru dipikirkan. Penelitian itu melibatkan 500 orang di Sydney, Australia, berusia 70-90 tahun, yang menjalani pemeriksaan medis dan neuropsikologi ekstensif.

Para peneliti Australia dan Belgia itu menghitung risiko kegagalan peserta baik yang nyata maupun sebatas di pikiran. Peneliti memonitor mereka setiap bulan selama satu tahun. Hasilnya, baik risiko kegagalan nyata maupun yang dipikir-kan, berkontribusi terhadap risiko seseorang jatuh di masa depannya. Penelitian itu menyimpulkan orang dengan tingkat kecemasan tinggi akan kegagalan adalah mereka yang paling mungkin mengalami kegagalan. (*/Helathday News/X-8)

SAAT memasuki Rama-dan hingga menjelang Lebaran, tingkat krimi-nalitas kian meningkat.

Setelah kasus perampokan yang kian merajalela terjadi, kini mulai marak beredar uang palsu di sejumlah daerah.

Di Jambi, melalui operasi di jalur lintas timur di per-batasan Kota Jambi-Kabupaten Muarojambi, Sabtu (21/8), petugas Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Jambi menghentikan upaya penyelundupan uang palsu senilai Rp1,5 miliar.

Uang kertas rupiah yang diduga palsu itu ditemukan da-lam sebuah koper besar. Uang itu terbagi dalam pecahan 100 ribu senilai Rp1 miliar serta dalam pecahan 50 ribu dan 20 ribu senilai Rp500 juta.

Pada hari yang sama, Polres Banyumas dan Purworejo, Jawa Tengah, juga membong-kar jaringan pengedar uang palsu saat menggerebek sebuah rumah yang digunakan sebagai pabrik pembuatan uang palsu di Jl Kalibener, Purwo kerto.

Operasi yustisi yang dilaku-kan tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri di sejumlah hotel kelas melati di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, pekan lalu, juga menemukan sejumlah uang yang diduga palsu. Uang tersebut diletakkan di kolong tempat tidur di salah satu hotel dengan jumlah total mencapai Rp500 juta.

Bahkan, Polres Kediri Kota, Jawa Timur, telah menyita uang palsu dengan nominal lebih dari Rp1 triliun dari komplotan spesialis uang palsu antardae-rah, pada Sabtu (14/8). Em-pat tersangka pengedar uang palsu berdenominasi mata uang Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Portugal, serta Brasil itu telah ditangkap polisi.

“Uang palsu asing itu hendak

disebarkan untuk ditukar de-ngan mata uang rupiah asli,” kata Kapolres Kediri Kota AKB Mulya Hasudungan Ritonga.

Saat menanggapi temuan uang palsu tersebut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi A Johan-syah mengatakan harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah Pulau Sumatra me-rupakan pusat produksi dan penyebaran uang palsu atau tidak. “Selama ini penyebaran uang palsu terbesar di Jawa,” kata Difi , kemarin.

Sementara itu, Deputi Guber-nur BI Budi Rochadi menyebut-kan bahwa jumlah uang palsu yang beredar terus menurun dari tahun ke tahun. “Pada 2008, uang palsu di masyara-kat mencapai sembilan lembar setiap 1 juta lembar uang asli. Di tahun 2009, menjadi delapan lembar setiap 1 juta lembar, dan pada 2010 hanya tujuh lembar uang palsu setiap 1 juta lem-bar.” (LD/AT/ST/Ant/X-7)

[email protected]

EDITORIAL

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | NO.10775 | TAHUN XLI | 32 HALAMAN

PEMERINTAH memberikan kado pahit saat ulang tahun ke-65 kemerdekaan Republik Indonesia, pekan lalu. Kado pahit itu adalah rencana pemerintah menaikkan tarif listrik rata-rata 15% mulai Januari 2011.

Pangkalnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudho-yono dalam pidato pengantar Nota Keuangan RAPBN 2011 menyebutkan subsidi sektor energi, terutama listrik, bakal dikurangi dari Rp55,1 triliun pada 2010 menjadi Rp41 triliun pada 2011.

Jika usul itu disetujui DPR, berarti hanya dalam kurun enam bulan konsumen listrik di negeri ini harus menjerit dua kali. Jeritan pertama terjadi ketika tarif listrik naik rata-rata sekitar 10% pada 1 Juli 2010.

Penaikan itu terjadi di tengah impitan semakin mahalnya harga-harga bahan pokok, padahal daya beli rakyat tidak meningkat. Itulah kenapa, melalui forum ini pula, saat itu, kita menilai penaikan tarif listrik di tengah gejolak harga me-rupakan kebijakan yang amat tidak bijak.

Tidak bijak karena kenyataan menunjukkan rakyat yang negaranya telah merdeka 65 tahun ini masih terlalu rentan untuk menanggung keputusan negara mengurangi sub-sidi listrik. Boro-boro memikul ongkos penaikan tarif listrik, membayar utang Rp30 ribu saja tak sanggup, bahkan memilih bunuh diri.

Pemerintah jangan me-ngira bahwa rakyatnya telah semakin makmur sehingga layak beban hidupnya di-naikkan.

Situasi serupa masih me-lingkupi rencana penaikan tarif listrik pada 2011. Bah-kan, pukulan tidak saja bakal dirasakan rakyat, tapi juga oleh dunia industri yang akan kian sesak napas karena mahalnya ongkos produksi. Ujung-ujungnya, daya saing industri kian tergerus lalu pelan-pelan mati.

Menaikkan tarif dasar listrik di tengah pengelolaan dan pe-layanan listrik yang masih sangat jelek jelas keputusan yang memalukan. Hingga kini, publik tidak percaya Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan efi siensi demi menekan kerugian.

Ditambah lagi, belum ada jawaban pasti kapan listrik kita berhenti biarpet. Padahal, setiap hadir pucuk pimpinan baru PLN, selalu meluncur janji bahwa tidak akan ada lagi biarpet listrik. Bahkan, di bawah direksi baru yang sekarang ini, tidak tanggung-tanggung, perihal biarpet itu dicanangkan langsung oleh Presiden.

Janji belum ditepati, tapi tarif listrik terus dinaikkan. Itu bukan cermin korporasi yang bertanggung jawab.

Sebagai pemegang tunggal hak menyediakan listrik bagi jutaan rakyat di Tanah Air, mestinya tidak susah bagi pimpinan PLN untuk menjadikan BUMN itu efi sien dan gesit mencari terobosan. Karena tidak punya saingan, PLN tidak dipusing-kan memikirkan kompetisi di bidang kelistrikan.

Tapi, sesuatu yang mestinya mudah itu teramat susah dire-alisasikan. Maka, dicarilah jalan pintas dengan menaikkan saja tarif listrik demi melancarkan arus kas. Kalau bisanya hanya menaikkan tarif, apa gunanya mengganti pucuk pimpinan PLN dengan orang baru?

Pemerintah seperti tidak memiliki kemauan politik untuk mencari cara lain dalam menutupi pembengkakan subsidi listrik. Kita, misalnya, belum melihat pemerintah berupaya keras menurunkan biaya pokok penyediaan listrik dengan mengganti sumber energi primer pembangkit PLN, dari bahan bakar minyak ke batu bara maupun gas.

Jadi, sebaiknya pemerintah berhenti mengambil jalan gam-pangan dalam mengatasi listrik untuk rakyat. Dan berhentilah memberi kado pahit bagi rakyat. PLN itu hadir bukan ter-utama untuk matematika APBN, apalagi matematika arus kas PLN secara mikro, melainkan untuk kemaslahatan rakyat.

Kado Pahit Tarif Listrik

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

PLN hadir bukan terutama untuk matematika APBN, apalagi matematika arus kas PLN secara mikro, melainkan untuk kemaslahatan rakyat.”

Takut Gagal Picu Kegagalan

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Chelsea Mengamuk Lagi

Bermain di DW Stadium, kemarin dini hari, Frank Lampard dan kawan-

kawan mengulangi skor fantastis 6-0 atas Wigan Athletic.

Olahraga, Hlm 23

Jalur Utama Lampung masih Rusak

Pemberian Remisi untukKoruptor belum Saatnya

Solmi

Polres Kediri Kota, Jatim, menyita uang palsu dengan nominal lebih dari Rp1 triliun.

Uang Palsu Mulai Marak

MI/TETRA

REUTERS

KORBAN JALINTIM: Truk terguling di Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim) antara Palembang-Lampung, Sabtu (21/8). Jalan yang bergelombang dan tanpa marka itu mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan.

CAKSONOTIYOK

MI/ SUSANTO

Zainal Arifin MochtarDirektur Pukat UGM

Koruptor itu biasanya punya hubungan yang dekat dengan kepala LP.”

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui e-mail:

interupsi@media indonesia.comatau mediaindonesia.com

BARANG BUKTIPetugas memeriksa uang palsu senilai Rp1,5 miliar di Jambi, Sabtu (21/8).