media perekat keluarga besar ypka -...

4
DINAMIKA PELAYANAN KESEHATAN DAERAH MARGINAL Edisi Keenam Pengantar Redaksi Salam Agustinian. Kami mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2017, bagi keluarga besar Agustinian dan pembaca umumnya. Memasuki tahun kedua terbitnya, Indiculum Buletin terus berbenah sebagai media yang menyajikan informasi dan inspirasi bagi pembaca dan menjangkau kalangan luas. Pada edisi keenam sajian utama mengupas dinamika pelayanan daerah pedalaman. Sementara itu, Berita utama melaporkan liputan kunjungan sponsorship dari Belanda. Kami sajikan berita-berita aktual lainya. In Deum.** Salam Agustinian (Redaksi). OSA. Selanjutnya, pandangan diarah- kan ke daerah lain untuk melaksanakan misi karya kesehatan ini. Misi kedua dirintis di Menyumbung, perkembangan- nya sangat baik dan mendapat respon positif masyarakat. Karya -karya di pedalaman terus diperluas dan ternyata menunjukkan perkembangan yang baik. Jumlah unit karya kesehatan yang didirikan 13 buah. Hampir seluruh kecamatan di daerah Ketapang, yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan pemerintah, telah hadir karya kesehatan Suster OSA. Pada tahun 1990, Kongregasi OSA mendirikan Yayasan, sebagai badan hukum yang mengelola dan mengembangkan karya- karya tersebut. Upaya yang dilakukan Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian dalam mengembangkan karya- karya kesehatan di daerah dihadapkan kepada dinamika masyarakat dan aturan-aturan permerintah menyangkut: mutu, standarisasi, sumber daya manusia, dan prosedurnya. Pengelolaan karya kesehatan di daerah berhadapan dengan kendala dalam pengadaan tenaga kesehatan yang siap dan mampu berjuang kerja di daerah yang penuh tantangan dan keterbatasan. Oleh karena layanan kesehatan pemerintah telah menjangkau daerah Sejak awal, kehadiran karya pelayanan Suster OSA telah mendapat sambutan terbuka dari masyarakat Ketapang dan menunjukkan perkembangan posifif. Seiring bertambahnya anggota Kongregasi OSA yang berlatar belakang asal dari Kalimantan makin membuka peluang untuk memperluas karya di daerah marginal. Melihat peluang tersebut, kebijakan Kongregasi OSA mengarahkan perhatian kepada pelayanan daerah pedalaman. Melalui kebijakan ini jangkauan pelayanan makin diperluas dan masyarakat daerah pedalaman memperoleh pelayanan untuk membangun kehidupan yang sehat dan sejahtera. Karya kesehatan pertama di daerah didirikan pada th 1953 di Tumbang Titi. Perkembangan awal karya di daerah jauh dari harapan. Kondisi sosial politik saat itu sangat tidak mendukung, berbagai kesulitan muncul untuk melaksanakan kegiatan karya misi, menyangkut proses pembangunan dan perijinannya. Oleh karena situasi kurang kondusif, maka karya pertama kesehatan yang dirintis di Tumbang Titi akhirnya ditutup dan dijadikan sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Hal ini malah menjadi karya baru cikal bakal karya bidang pendidikan milik Kongregasi Pengantar redaksi ..................... 1 Dinamika Pelayanan Kesehatan 1 Sapaan kasih Ketua YPKA ...... 2 Kunjungan sponsorship ............ 2 Bimbingan akreditasi RS Sumber Sentosa ................................... 3 RS Fatima jadi yang terbaik ....... 3 Bersama masyarakat tanamkan 3 Pelayanan kesehatan (2) .......... 4 Waspadai serangan jantung ..... 4 Dalam Edisi ini pedalaman dengan dibangun puskesmas/ polindes maka beberapa unit karya ada yang diputuskan tutup operasional. Berikut karya - karya kesehatan yang didirikan: 1. RS Fatima Ketapang (1962); 2. RS Sumber Sentosa Malang, Jawa Timur (1971); 3. RB Desideria Sandai (1988); 4. BP / BKIA Ria Rantai Menyumbung (1973); 5. BKIA Mutiara Tanjung, Jelai hulu, Ketapang (1986); 6. BP St. Monika Manjau (1985); 7. BP St. Paulus Pengatapan, Tumbang Titi (1985 ); 8. BP Kecubung Indah Batu Keling, Air Upas (1988); 9. BP Tumbang Titi (1953 - tutup operasional); 10.BP Ria Rantai II Congkong Baru, Sandai (1985 - tutup operasional); 11.BP St. Antonius Kenanga, Balai Bekuak (1990 - tutup operasional); 12.BP St. Fransiskus Labai, Simpang Hulu (1986- tutup operasional); dan 13.BP. St. Elisabeth Kebuai, Nanga Tayap (1988-tutup operasional). Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian telah memberikan andil yang besar berkiprah dalam kegiatan pembangunan masyarakat dengan cara meningkatkan derajat kesehat- an dan kesejahteraan masyarakat.** (Red) Sajian Utama Penanggungjawab: Sr. Ursula, OSA, - Pimpinan Redaksi: Martin Samina - Sekretaris: Anna Untari - Bendahara: Sr. Edeltrudis - Desain & Layout: Martin - Kontributor: Daduanto, Bernard, Akion, Sr. Servanda, Unit-Unit YPKA - Sirkulasi: Bernard, Ambarwati. Alamat Redaksi: Jln. Sudirman 27 Ketapang, Kalimantan Barat 78813, Telp 0534 – 35680 Hp 082251896776, Email: [email protected] Website: www.ypkagustinian.org. Donasi melalui: Sr. Edeltrudis OSA, Bendahara YPKA HP. 082152988877 , Bank Mandiri No. Rek. 146.00.0577244.2 a.n. Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian. Dinamika Pelayanan Kesehatan I Kunjungan Sponsorship I Basic Cardiac Life Support Media Perekat Keluarga Besar YPKA

Upload: vanthuan

Post on 08-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Perekat Keluarga Besar YPKA - ypkagustinian.orgypkagustinian.org/wp-content/uploads/2017/09/Newsletter-YPKA-Edisi... · sehat. Kesiapsediaan dipanggil ke rumah oleh warga masyarakat

DINAMIKA PELAYANAN KESEHATAN DAERAH MARGINAL

Edis i Keenam

Pengantar Redaksi

Salam Agustinian.

Kami mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2017, bagi keluarga besar Agustinian dan pembaca umumnya.

Memasuk i tahun kedua terbitnya, Indiculum Buletin terus berbenah sebagai media yang menyajikan informasi dan inspirasi bagi pembaca dan menjangkau kalangan luas.

Pada edisi keenam sajian utama mengupas dinamika pelayanan daerah pedalaman. Sementara itu, Berita utama melaporkan liputan kunjungan sponsorship dari Belanda. Kami sajikan berita-berita aktual lainya. In Deum.**

Salam Agustinian (Redaksi).

OSA.

Selanjutnya, pandangan diarah-kan ke daerah lain untuk melaksanakan misi karya kesehatan ini. Misi kedua dirintis di Menyumbung, perkembangan-nya sangat baik dan mendapat respon positif masyarakat. Karya-karya di pedalaman terus diperluas dan ternyata menunjukkan perkembangan yang baik.

Jumlah unit karya kesehatan yang didirikan 13 buah. Hampir seluruh kecamatan di daerah Ketapang, yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan pemerintah, telah hadir karya kesehatan Suster OSA. Pada tahun 1990, Kongregasi OSA mendirikan Yayasan, sebagai badan hukum yang mengelola dan mengembangkan karya-karya tersebut.

Upaya yang dilakukan Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian dalam mengembangkan karya-karya kesehatan di daerah dihadapkan kepada dinamika masyarakat dan aturan-aturan permerintah menyangkut: mutu, standarisasi, sumber daya manusia, dan prosedurnya.

Pengelolaan karya kesehatan di daerah berhadapan dengan kendala dalam pengadaan tenaga kesehatan yang siap dan mampu berjuang kerja di daerah yang penuh tantangan dan keterbatasan. Oleh karena layanan kesehatan pemerintah telah menjangkau daerah

Sejak awal, kehadiran karya pelayanan Suster OSA telah mendapat sambutan terbuka dari masyarakat Ketapang dan menunjukkan perkembangan posifif. Seiring bertambahnya anggota Kongregasi OSA yang berlatar belakang asal dari Kalimantan makin membuka peluang untuk memperluas karya di daerah marginal.

Melihat peluang tersebut, kebijakan Kongregasi OSA mengarahkan perhatian kepada pelayanan daerah pedalaman. Melalui kebijakan ini jangkauan pelayanan makin diperluas dan masyarakat daerah pedalaman memperoleh pelayanan untuk membangun kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Karya kesehatan pertama di daerah didirikan pada th 1953 di Tumbang Titi. Perkembangan awal karya di daerah jauh dari harapan. Kondisi sosial politik saa t i t u sa nga t t i d ak mendukung, berbagai kesulitan muncul untuk melaksanakan k e g i a t a n k a r y a m i s i , m e n y a n g k u t p r o s e s p e m b a n g u n a n d a n perijinannya.

Oleh karena situasi kurang kondusif, maka karya pertama kesehatan yang dirintis di Tumbang Titi akhirnya ditutup dan dijadikan sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Hal ini malah menjadi karya baru cikal bakal karya bidang pendidikan milik Kongregasi

Pengantar redaksi ..................... 1

Dinamika Pelayanan Kesehatan 1

Sapaan kasih Ketua YPKA ...... 2

Kunjungan sponsorship ............ 2

Bimbingan akreditasi RS Sumber Sentosa ................................... 3

RS Fatima jadi yang terbaik ....... 3

Bersama masyarakat tanamkan 3

Pelayanan kesehatan (2) .......... 4

Waspadai serangan jantung ..... 4

Dalam Edisi ini

pedalaman dengan dibangun puskesmas/ polindes maka beberapa unit karya ada yang diputuskan tutup operasional. Berikut karya - karya kesehatan yang didirikan:

1. RS Fatima Ketapang (1962); 2. RS Sumber Sentosa

Malang, Jawa Timur (1971); 3. RB Desideria Sandai (1988); 4. BP / BKIA Ria Rantai

Menyumbung (1973); 5. BKIA Mutiara Tanjung, Jelai

hulu, Ketapang (1986); 6. BP St. Monika Manjau

(1985); 7. BP St. Paulus Pengatapan,

Tumbang Titi (1985 ); 8. BP Kecubung Indah Batu

Keling, Air Upas (1988); 9. BP Tumbang Titi (1953 -

tutup operasional); 10.BP Ria Rantai II Congkong

Baru, Sandai (1985 - tutup operasional);

11.BP St. Antonius Kenanga, Balai Bekuak (1990 - tutup operasional);

12.BP St. Fransiskus Labai, Simpang Hulu (1986- tutup operasional); dan

13.BP. St. Elisabeth Kebuai, Nanga Tayap (1988-tutup operasional).

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian telah memberikan andil yang besar berkiprah dalam kegiatan pembangunan masyarakat dengan cara meningkatkan derajat kesehat-an dan kesejahteraan masyarakat.** (Red)

Sajian Utama

Penanggungjawab: Sr. Ursula, OSA, - Pimpinan Redaksi: Martin Samina - Sekretaris: Anna Untari - Bendahara: Sr. Edeltrudis - Desain & Layout: Martin - Kontributor: Daduanto, Bernard, Akion, Sr. Servanda, Unit-Unit YPKA - Sirkulasi: Bernard, Ambarwati. Alamat Redaksi: Jln. Sudirman 27 Ketapang, Kalimantan Barat 78813, Telp 0534 –

35680 Hp 082251896776, Email: [email protected] Website: www.ypkagustinian.org. Donasi melalui: Sr. Edeltrudis OSA, Bendahara YPKA HP. 082152988877 , Bank Mandiri No. Rek. 146.00.0577244.2 a.n. Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian.

Dinamika Pelayanan Kesehatan I Kunjungan Sponsorship I Basic Cardiac Life Support

Media Perekat Keluarga Besar YPKA

Page 2: Media Perekat Keluarga Besar YPKA - ypkagustinian.orgypkagustinian.org/wp-content/uploads/2017/09/Newsletter-YPKA-Edisi... · sehat. Kesiapsediaan dipanggil ke rumah oleh warga masyarakat

Page 2 Edisi Keenam

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian (YPKA) menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk kelancaran pelayanan. Salah satunya, Mr. Piet dan Mrs. Lieke, pasangan suami istri asal Belanda, yang memiliki perhatian terhadap pengembangan karya kesehatan di YPKA. Mereka melakukan kunjungan kerja di YPKA guna melihat realisasi perbaikan gedung, pengadaan alat-alat kesehatan, dan peluang kerjasama lainnya. Hari pertama, 27 September 2016, mengunjungi RS Fatima. Mereka senang karena alat kesehatan yang diberikan telah digunakan dalam pelayanan RS Fatima.

Selanjutnya, 28 September s.d. 3 Oktober 2016, Mr. Piet dan Mrs. Lieke didampingi Sr. Ignatia (PU), Daduanto (staf YPKA), dan Ishi (volunteer bahasa Inggris dari Filipina) mengunjungi unit-unit kesehatan di daerah.

1. BP Santa Monika

Mr. Piet dan Mrs. Lieke mengunjungi BP St Monika Manjau pada 28 September 2016, mereka lega karena renovasi gedung sudah dilaksanakan sesuai rencana. Mereka senang karena alat kesehatan yang mereka bantu sudah tersedia dan sudah digunakan untuk melayani pasien.

Mereka berkomitmen jika ada pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan petugas, mereka siap mencarikan donasi. Mereka langsung menyetujui meja kompor dipasang porselin, pasang wastafel, perbaikan kamar mandi dipasang porselin,

perbaikan pipa ke septictank, perbaiki pintu gudang dan tiap jendela dipasang jaring kasa nyamuk.

2. RB Desideria Sandai

Dalam kunjungan di RB Sandai, Mr. Piet dan Lieke berdiskusi langsung dengan dokter, bidan, dan perawat. Mereka sangat kagum, meskipun ada berbagai keterbatasan ternyata dokter,

SAPAAN KASIH KETUA YPKA

bidan, dan perawat mampu melayani pasien dengan baik. Dari pertemuan dan diskusi tersebut, mereka ingin mendukung kelengkapan ruang operasi: meja operasi, pengadaan AC, suction, speculum hidung, serta ditambah pagar.

3. BP Ria Rantai Menyumbung

Pada kunjungannya ke Menyumbung, Mr. Piet dan Lieke berjuang naik kendaraan jarak tempuh dua jam dari Sandai. Meski lelah mereka merasa terhibur karena menemukan nuansa dan suasana yang betul-betul alami di desa Menyumbung.

Mereka sangat kagum kepada Sr Agneta, OSA, meskipun seorang diri dengan keterbatasan alat kesehatan dan obat-obatan namun tetap setia dan mampu memberikan pelayanan masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan, mereka memberi bantuan alkes yang diperlukan dan obat-obatan supaya dapat melayani lebih banyak orang dan semakin baik.

4. BP Mutiara Tanjung

Perjalanan ke Tanjung memakan waktu enam jam dari Sandai. Mereka mengungkapkan rasa salut dan apresiasi luar biasa kepada Sr Elisa Petra, walau seorang diri namun tidak kenal lelah melayani pasien yang datang maupun dipanggil ke kampung-kampung. Melihat semangat dan perjuangan ini, mereka terpanggil membantu Klinik Mutiara Tanjung berupa: rehap plafon, pengadaan karpet, kipas angin, lampu sorot, timbangan bayi, lampu emergency, service kendaraan, dan kursi roda.

5. BP Kecubung Indah Air Upas

BP Kecubung Indah tidak ada kegiatan pelayanan karena tidak ada petugas selama empat tahun terakhir. Mr. Piet dan Lieke tetap semangat mengkunjunginya pada tgl 2 Oktober 2016. Mereka terkesan, meskipun kurang terpelihara namun kondisi bangunan dan sarana prasarana sangat kuat sekali. Jika operasional kembali, mereka siap membantu pengadaan alat-alat kesehatan dasar yang diperlukan.

6. BP Santo Paulus Pengatapan

Tgl 3 Oktober 2016 mereka tiba di Klinik St. Paulus Pengatapan yang tiga tahun terakhir tidak ada pelayanan karena tidak ada petugasnya. Jika operasional kembali mereka akan membantu pengadaan alat kesehatan dasar yang diperlukan.** (Daduanto)

Rekan-Rekan Agustinian,

Salam jumpa da lam semangat persaudaraan Agustinian. Saya ucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2017 bagi segenap keluarga besar Agustinian

dan pembaca Indiculum Buletin umumnya. Kegembiraan, syukur, serta sukacita menyemangati pelayanan kita selama satu tahun yang lalu. Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik di tahun 2016.

Memasuki tahun baru menjadi kesempatan untuk mengevaluasi capaian-capaian rencana kerja dan target yang telah dikerjakan. Dalam pencapaian target tentu ada yang dapat dilaksanakan sesuai rencana dan hasilnya memuaskan. Namun, ada kalanya dihadapkan pada kenyataan di luar jangkauan atau harapan kita. Saat ini jadi kesempatan untuk introspeksi mengenai dinamika perjalanan tahun yang lalu. Mari belajar dari pengalaman sendiri maupun orang lain sehingga dapat menjadi pembelajaran terbaik untuk melangkah yang lebih maju dan mencapai yang diharapkan.

Rekan-Rekan Agustinian,

Kita tentu juga telah menyiapkan rencana-rencana dan kehendak yang terbaik untuk kita raih selama satu tahun ke depan. Sebagai lembaga yang bergerak dibidang kesehatan, inilah kesempatan untuk memperbaiki diri dan barangkali harus mengubah strategi dalam mencapai target pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien.

Semoga rencana-rencana yang dibuat dapat terlaksana, dan marilah kita senantiasa sertakan dalam doa. Mari kita berikan pelayanan penuh kasih dalam kerendahan hati, sehingga orang yang datang memperoleh kesembuhan secara utuh, karena mereka adalah tamu Ilahi. Tuhan memberkati, In Deum.**

Berita Utama

Foto: Kunjungan Mr Piet dan Mrs Lieke

Page 3: Media Perekat Keluarga Besar YPKA - ypkagustinian.orgypkagustinian.org/wp-content/uploads/2017/09/Newsletter-YPKA-Edisi... · sehat. Kesiapsediaan dipanggil ke rumah oleh warga masyarakat

sehat. Kesiapsediaan dipanggil ke rumah oleh warga masyarakat yang sakit diterimanya sebagai peluang untuk pelayanan kepada pasien. Kehadiran Sr. Agneta sungguh diterima dan telah mendarah daging di tengah masyarakat Menyumbung. Kesatuan dengan masyarakat tampak dalam panggilan akrabnya, bukan lagi dipanggil Suster, namun umumnya memanggilnya dengan sebutan nenek.

Satu resep awat sehat dan gesit sampai usia 72 tahun, katanya, konsumsi makanan alami dan ikan sungai, dengan bumbu rempah, karena tidak mengandung pengawet zat kimia.** (martin)

INDICULUM BULETIN

Rumah Sakit Sumber Sentosa mengawali tahun 2017 dengan agenda kegiatan “Bimbingan Akreditasi” mengundang

ditumpangi. “Saya mengalami lima kali kecelakaan tenggelam perahu dari jenis perahu kelotok sampai speedboat. Saya bersyukur tetap selamat dan yang heran obat yang saya bawa tidak ada satupun yang hilang, selalu mengapung dekat saya”, ungkapnya.

Sr. Agneta, OSA, getol menanamkan pola hidup sehat bagi masyarakat pedalaman. Misinya dibawakan dengan cara pendekatan terlibat penuh dalam hidup bermasyarakat, ikut berladang dan aktif kegiatan masyarakat. Sr Agneta, OSA, diterima masyarakat dan terbukti berhasil menanamkan dan mengubah pola hidup masyarakat agar semakin maju dan hidup

Sr. Agneta, OSA, usia 72 tahun, sebagian besar hidupnya dicurah-kan mengabdi bagi masyarakat Menyumbung.

Suster yang berasal dari Srengkah ini

mengatakan, berkarya daerah pedalaman membuatnya menemukan kebahagiaan dan kedekatan dengan Sang Penyelenggara Hidupnya. Pengalaman yang sungguh disyukuri ketika mengalami kecelakaan tenggelamnya perahu yang

Page 3

Untuk menyatukan tekad bersama pencapaian akreditasi RS Fatima, dilakukan penandatanganan komitmen bersama pada spanduk besar. Penandatangan komitmen bersama ini diawali dr Yohanes Kusumo bersama dengan dr. Margaretha Indah W., MPH, Sr.Ursula, OSA, dan Sr. Ignatia, OSA, lalu diikuti semua peserta.

Saat penandatanganan berlangsung, dinyanyikan lagu Jingle Akreditasi RS Fatima oleh kelompok musik FatimaKustik, dengan syair: “Mutu Rumah Sakit Fatima adalah Mutu Setiap Kita, Jadikan Fatima terbaik disaat kita belajar jadi yang terbaik, Akreditasi Harga Mati, Fatima Pasti Bisa.** ( dr. Yohanes Kusumo)

Seluruh karyawan baik medis maupun non medis bersama segenap jajaran pimpinan RS Fatima berkumpul di halaman RS Fatima mengadakan kegiatan Deklarasi Akreditasi RS Fatima pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016. Hadir pula dalam acara ini Ketua YPKA dan Pemimpin Umum Kongregasi OSA. Peserta yang hadir lebih dari 400 orang.

Deklarasi bertujuan menyemangati,

menggerakkan, dan melibatkan semua

pihak untuk berkomitmen bersama

mendukung pencapaian akreditasi. Acara

semarak dengan pemakaian seragam dinas

baru bagi seluruh karyawan sebagai

lambang semangat baru dan perubahan

menuju lebih baik. Pengucapan Janji

Pada kesempatan ini dr. Lilik, MM,

menelusuri setiap unit dan persiapan

dokumen untuk Akreditasi. Semua

karyawan terlibat dalam proses persiapan

untuk telusur ke setiap Unit.

Harapannya, dengan adanya telusur setiap

unit kami bisa mengetahui kekurangan

kami untuk dibenahi sehingga memenuhi

standar Rumah Sakit untuk di Akreditasi.

Maju terus untuk teman- teman dan kita

tetap semangat untuk persiapan Akreditasi.

Semoga tahun ini bisa tercapai imimpian

kita untuk Akreditasi Rumah Sakit Sumber

Sentosa.** (Sr. Servanda, OSA)

Sr. Agneta, OSA

narasumber dari KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT (KARS), yang dibawakan oleh dr. Lilik Marliana, MM.

R S S u m b e r S e n t o s a mangambil bimbingan program khusus untuk empat kelompok kerja yaitu: Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI); Sasaran Keselamatan Pasien (SKP); Hak Pasien dan Keluarga (HPK); dan Kualifikasi Pendidikan Staf (KPS). K e g i a t a n b i m b i n g a n berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, tanggal 20-21 Januari 2017.

“Komitmen Akreditasi” dipimpin Sr. Priscilla,

OSA, (Kabag SDM RS Fatima), diikuti

seluruh peserta dan dilanjutkan pemasang-

an Pin Akreditasi oleh segenap pimpinan

RS Fatima diikuti serentak oleh peserta.

Diumumkan Duta Akreditasi RS Fatima

terpilih 13 orang dari berbagai unit dan

profesi. RS Fatima juga membentuk Komite

Akreditasi untuk persiapan akreditasi dan

tetap kerja setelah akreditasi, memantau

pelayanan agar sesuai Standar Akreditasi.

Akreditasi merupakan pengakuan

pemerintah pada rumah sakit, karena

memenuhi standar mutu yang ditetapkan

sehingga hak masyarakat terpenuhi

mendapatkan pelayanan bermutu.

Kegiatan Kita

Kegiatan Kita

Sosok Inspirasi

Page 4: Media Perekat Keluarga Besar YPKA - ypkagustinian.orgypkagustinian.org/wp-content/uploads/2017/09/Newsletter-YPKA-Edisi... · sehat. Kesiapsediaan dipanggil ke rumah oleh warga masyarakat

Page 4 INDICULUM BULETIN

tekanan pada jantung. Hubungi segera Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan jantung.

Namun, jika lokasinya sangat jauh (ditempuh lebih dari 1 jam) maka datanglah ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan perekaman listrik jantung (EKG), guna pastikan serangan jantung dan menilai ada tidaknya serangan jantung STEMI (indikasi mutlak untuk dilakukan reperfusi (dengan obat atau kateterisasi)

RS Fatima menggelar pelatihan Basic Cardiac Life Support (Bantuan Hidup Jantung Dasar) bagi seluruh karyawan baik tenaga medis maupun non medis pada 5 Oktober 2016, di ASC Ketapang. Tujuannya mengenalkan cara penanganan serangan jantung mendadak dan membekali ketrampilan saat menghadapi kasus kejadian serangan jantung mendadak yang butuh penanganan

darurat, sebelum penanganan lanjutan. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka pengembangan SDM bidang kesehatan di RS Fatima. Disamping itu, kegiatan termasuk salah satu bagian dalam standar yang diprasyaratkan dalam akreditasi rumah sakit.

Pelatihan ini pastinya melahirkan kerja sama dan sikap tanggap terhadap keadaan darurat dari segenap pelayan kesehatan baik tenaga medis maupun non medis yang profesional RS Fatima yang dicintai dan dipercaya masyarakat. ** (Red)

Serangan jantung ditandai keluhan rasa tidak nyaman di dada

berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau beraktifitas, disertai gejala keringat dingin, yang dapat berakibat kematian mendadak. Orang umumnya mengenal istilah sakit ‘angin duduk’, yang sebenarnya sebutan untuk serangan jantung.

Jika penderita tidak sadar, maka segera minta bantuan dan lakukan pertolongan bantuan hidup dasar (resusitasi jantung) dengan melakukan kompresi dada (kedalaman 5 cm) frekuensi 100 kali per menit. Lebih dari 50% pasien serangan jantung mengalami henti jantung mendadak yang memerlukan pertolongan kompresi dada. Tindakan ini untuk mengembalikan kembali fungsi jantung yang terhenti dengan cara melakukan

menimbulkan kekaburan nilai-ni lai kemanusiaan. Oleh karenanya, pendampingan pas i en d a la m pa s to ra l kesehatan dari aspek relegius-humanis janganlah pernah diabaikan. Meskipun secara tidak langsung membawa pada kesembuhan tetapi sentuhan kemanusiaan dapat memberi makna sebagai kepedulian, perhatian, dukungan, dan motivasi sehingga mendukung kesembuhan. Pastor atau petugas rohani lainnya dapat melayani pasien dengan cara: a. Kunjungan pelayanan doa

dan sakramental. b. P e n d a m p i n g a n y a n g

simpati, dialog, memotivasi, dan peneguhan.

c. Bagi pasien terminal (pasien yang tidak punya harapan sembuh) wajib d ibe r i pendamp ingan disertai doa-doa sesuai agama dan keyakinannya.

P e l a y a n a n kesehatan yang mengutamakan pribadi manusia sebagai citra Allah yang patut

dihargai dan dikasihi.

PASTORAL CARE

Bagi RS Katolik, pastoral care memang harus ada, menjadi bagian integral pelayanan: jasmani, rohani, psikis, dan sosial. Pelayanan merupakan pengamalan cinta kasih yang melayani pasien dengan cermat dan penuh pengabdian, tanpa melihat latar belakangnya.

Tenaga medis bukan hanya melayani secara fisik tapi juga dengan sentuhan kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang bermartabat. Jika hanya menganda lkan kemajuan manajemen, ilmu dan teknologi kedokteran, maka dapat

KARYA KESEHATAN BAGIAN PENYELAMATAN (2)

d. Orang meninggal dunia tetap punya hak dilanyani.

Kehadiran pastoral care sebagai repretasi kehadiran Gereja dalam kepedulian orang sakit. Kita bangga menjadi alat Tuhan untuk karya bagi sesama, sebagai lahan pengabdian dan kepedulian bagi orang sakit. Bekerja d e n g a n p e n u h k a s i h , ketulusan, tanggungjawab sesuai dengan tugas dan profesi masing-masing.

Perbedaan suku, agama, dan status ekonomi sosial tidak perlu dipersoalkan, justru jadi kekuatan pemersatu. Mari bersama mencapai tujuan bersama, sukses bersama dalam karya demi kemuliaan Tuhan. Tuhan memberkati.**

(Rm. Martin Dubalt CP, Sosio Medic RS Fatima).

Spiritualitas

Ruang Kesehatan

Deklarasi Komitmen Akreditasi RS. Fatima, 8 Oktober 2016

Pada bulan Desember 2016, hampir seluruh sudut ruang RS Fatima dihiasi pohon natal hasil karya para karyawan. RS Fatima menyelenggarakan lomba pohon natal bagi karyawan, bertema “keselamatan pasien”.

Tema ini disesuaikan dinamika RS Fatima yang tengah menyiapkan akreditasi. Para Karyawan RS Fatima membuat pohon natal dihiasi pernak pernik sesuai kereatifitasnya dengan tulisan tentang akreditasi rumah sakit.

RS Fatima pernah akreditasi th 2012, dan akan kembali dilaksanakan th 2017. Akreditasi sebagai tolok ukur kenerja dan mutu pelayanan dengan standar mutu terukur melalui penilaian yang ditetapkan KARS. (Red)

Diklat Basic Cardiac Life Support RS Fatima

BP/ BKIA Mutiara Tanjung selesai direnovasi

Sr. Edeltrudis dan Sr. Ursula saat supervisi unit karya.