modul pengikat perapat perekat

39
GENERAL IDENTIFIKASI PERANGKAT PENGIKAT, GASKET, PERAPAT DAN PEREKAT 10 – 017 – 7 BUKU INFORMASI

Upload: ruly-andriana-sofian

Post on 22-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Materi Pelatihan Nasional

RI - Bahan Pelatihan NasionalOtomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Daftar IsiHalaman

Bagian - 12

Pendahuluan 2

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2

Disain Modul 2

Isi Modul 3

Pelaksanaan Modul 3

Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi4

Hasil Pelatihan5

Pengenalan5

Prasyarat5

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)5

Keselamatan Kerja5

Bagian - 26

Prosedur Identifikasi Perangkat Pengikat, Gasket, Perapat dan Perekat6

Perangkat Pengikat6

Gasket, Sealant dan Adesif19

Penggunaan Sealant21

Perekat24

Standar Nasional Kompetensi OPKR 10-017B

Bagian 1Pendahuluan

Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.

Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.

Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.

Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi. Standar Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.

Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Nasional OPKR-10-017B.

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan

Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya.

Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.

Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja.

Disain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :

Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.

Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi

Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :

informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja.Buku Kerja

Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi

kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan

kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja.

Buku Penilaian

Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan

metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan

sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan

semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek

catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan modul

Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :

menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan

menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan

menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan

memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :

menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan

menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja

memberikan jawaban pada Buku Kerja mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja

memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.

Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi

Prasyarat

Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.

Elemen-elemen Kompetensi

Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

Kriteria Unjuk Kerja

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen.

Rentang Variabel

Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan.

Petunjuk Penilaian

Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja.

Konteks

Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan.

Aspek-aspek yang diperlukan

Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.

Persyaratan Level Literasi dan Numerasi

Persyaratan ModulLiterasi Level 1danNumerasi Level 1

LevelLiterasi

1Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.

2Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.

3Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.

LevelNumerasi

1Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik.

2Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks.

3Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.

Hasil Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini, tanpa bantuan orang lain peserta harus dapat mengidentifikasi alat-alat tangan otomotif dan menjelaskan penggunaannya.

Mengidentifikasi fastener, gasket, sealent dan perekat yang umum dan menjelaskan penggunaannya.

Mengidentifkasi peralatan otomotif yang umum dan menjelaskan penggunaannya.

Pengenalan

Adalah sangat penting menggunakan dan merawat alat-alat tangan, perlengkapan-perlengkapan dan bahan-bahan dengan benar. Keterampilan menggunakannya datang dari pemahaman bagaimana setiap alat digunakan sesuai dengan fungsinya. Informasi berikut memperkenalkan pada anda mengenai sejumlah alat-alat tangan, peralatan dan bahan yang umum digunakan di bengkel-bengkel otomotif.

Bila anda menemukan beberapa alat-alat tangan, peralatan dan bahan-bahan yang anda mengetahuinya dengan pasti, tanyakanlah kepada orang yang ahli tentang apakah nama benda itu dan apa kegunaannya di bengkel?

Prasyarat

Sebelum mengikuti modul ini, peserta pelatihan harus sudah menyelesaikan modul berikut:

OPKR-10-016B - tentang Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan KerjaPengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)

Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih.

Keselamatan Kerja

Umum

Peserta harus mematuhi undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja.

Pribadi

Peserta harus menggunakan perlatan pelindung yang sesuai dengan ketentuan pemerintah dan kebijakan di tempat kerja.

Bagian 2

Prosedur Identifikasi Perangkat Pengikat, Gasket,

Perapat dan Perekat

Perangkat Pengikat

Gambar 1.

Mur dan Baut

Struktur ulir dasar dapat dibuat dengan berbagai cara.

Pertama, ambil sebatang logam terdapat kepala pada ujungnya dan terdapat ulir pada sepanjang ujung lainnya.

Ulir baut : Sekarang, ambil sepotong logam yang dibentuk sedemikian rupa sehingga gaya berputar dapat diberikan pada logam tersebut; untuk membuat lubang tembus dan membuat alur dengan mesin pada bagian dalam lubang.

Ulir mur : Dengan menggunakan ulir baut pada lubang dalam, sebuah komponen yang akan dikencangkan dan kemudian pasang mur pada ujung yang lain, maka akan terjadi sambungan yang kuat.

Disebut sekrup bila sepanjang batang logam tersebut berulir sepenuhnya sampai di ujungnya. Nama lain yang digunakan untuk sekrup adalah logam berulir.

Disebut baut tanam bila batang tersebut tidak mempunyai kepala tetapi berulir pada kedua ujungnya. Dalam bentuk ini, baut tanam dapat digunakan dengan dua mur untuk memegang komponen bersama-sama, penggunaan yang sering adalah satu ujungnya yang berulir langsung disekrupkan ke komponen dan mur digunakan pada ujung yang bebas.

Baut dan sekrup biasanya digunakan pada bagian yang tersembunyi, dimasukkan ke dalam lubang yang berulir dalam sebuah komponen, tanpa menggunakan mur.

Mur, Baut dan Sekrup tersedia dalam berbagai jenis logam, : yang paling umum digunakan adalah baja dan kuningan. Baut baja dibuat dari campuran khusus dan sangat kuat dan mempunyai sifat khusus. Ini biasanya ditunjukkan dengan kode huruf yang tericetak timbul pada kepala. Pengencang jenis ini tidak dapat diganti dengan baut atau mur yang lain.

Gambar 2.

Jenis Ulir

Sebelumnya sudah dijelaskan berbagai bentuk ulir yang berbeda dan telah berkembang dengan jenis penggabungan dengan sederet diameter standar dan pitch ulir (banyaknya ulir dalam satu inci) yang dinamakan sistim ulir. Pengencang dari satu sistim secara normal tidak akan cocok dengan pengencang dengan sistim lain. Bila menemukan mur yang seperti mempunyai ukuran yang sama, tetapi kemudian menyempit setelah 1 sampai 2 putaran pada ulir jantannya, ini menunjukkan bahwa mur tersebut berasal dari sistim yang berbeda. Bila mur tersebut dipaksakan mungkin ulirnya akan patah.

Daftar ulir berikut mencakup sistim yang mungkin banyak temukan di tempat kerja.

Whitworth Standar Inggris (BSW)

Ahli tehnik Ulir yang paling tua. Pada umunya tidak digunakan pada mobil sekarang, tetapi mungkin ditemukan pada beberapa jenis kendaraan tua.

Unified National Course (UNC)

Ulir course standar Amerika, banyak digunakan pada mobil sekarang dengan fungsi yang sama seperti BSW lama.

British Standar Fine (BSF)

Versi BSW dengan pitch yang lebih halus yang banyak digunakan pada mobil Inggris untuk pengencang biasa. Untuk saat ini, tipe tersebut sudah hampirtergantikan.

Unified National Fine (UNF)

Ulir pitch halus Amerika yang diadopsi dari ulir standar, Jenis ini sudah lama digunakan di seluruh industri mobil Inggris dan Amerika.

Metrik (MM)

Sistim standar yang awalnya digunakan di Eropa dan kemudian dikembangkan di Jepang. Dengan mengadopsi standar-standar metrik internasional. Pengunaan jenis ini sudah sangat umum.

British Association (BA)

Ulir ini khusus dan hnya cocok untuk diameter yang kecil dengan logam bukan dari besi. Sangat umum digunakan pada peralatan listrik.

Secara umum ukuran-ukuran ulir diambil dari diameter luar ulir jantan. Sedikit sekali deberikan ukuran A/F (khususnya UNF dan UNC). Ukuran standar Mur dan Baut khusus dengan permukaan rata kepala segi enam. Untuk memutar baut dan baut tersebut diperlukan kunci pas. Ulir BA didisain dengan nomor ukuran, dengan nomor yang kecil mempunyai diameter yang terbesar. Ukuran terbesar adalah OBA yang kira-kira diameternya inci, nomor ganjil sering tidak digunakan. Akan ditemukan sederetan ukuran pada mobil, ulir yang berukuran inci tersedia dalam tingkatan 1/16 inci dalam diameter, sedangkan ukuran metrik tersedia dalam tingkatan 2 mm.

Jenis Kepala Baut dan Sekrup

Baut dan sekrup mempunyai bentuk kepala yang sangat beragam, tiap bentuk dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Jenis kepala baut dan sekrup adalah sebagai berikut :

Segi enam

Dalam segi teknik jenis ini paling banyak digunakan. Permukaan kepala rata tetapi pada ujung ulirnya bebasnya tidak tajam. Diameter ulir, jarak bagian segi enam dan ketebalan kepala sesuai dengan rumus standar pada tiap sistim ulir.

Gambar 3. Kepala segi enam

Segi empat

Umumnya digunkan pada ruang atau penempatan kepala baut yang sempit, atau bila sisi kepala pada selot menyebabkan baut tersebut berhenti berputar.

Gambar 4. Kepala segi empat

Baut Coach

Digunakan bila pada sambungan komponen tersebut salah satu bagiannya menonjol atau berimpit dengan bagian lain, sehingga pada sisi tersebut pengencangan tidak dapat dilakukan (misalnya: pengganjal kunci pintu). Segi empat di bawah kepala ditempatkan di dalam soket yang dibentuk di dalam komponen yang dikencangkan untuk mencegah baut tersebut berputar pada saat dikencangkan.

Gambar 5. Baut kepala cembung

Keju

Bentuk kepala yang digunakan seperti bentuk keju tradisional, digunakan untuk jenis sekrup yang lebih kecil. Untuk memutar sekrup ini digunakan dengan obeng minus.

Bundar

Bentuk kepala sekrupnya lebih padat dan halus. Tetapi tidak sekuat sekrup kepala keju.

Gambar 6. Kepala bulat

Countersunk

Digunakan bila permukaan benda kerja harus rata.

Gambar 7. Kepala Countersunk

Oval

Bentuk kepala bagian atas bundar dan bagian bawah kerucut. Jenis ini digunakan pada benda kerja (komponen) terlalu tipis.

Gambar 8. Kepala oval

Allen atau Soket

Bagian dalam kepala pada jenis ini dibuat soket segi enam, kunci soket segi enam (Allen) dapat digunakan dengan kunci pas. Bentuk kepala jenis soket ini biasanya sama dengan bentuk kepala soket keju atau jenis countersunk. Pada bagian luar soket keju biasanya terdapat klip di bagian luarnya untuk memutar bila sekrupnya hilang.

Phillips/Posidriv

Tempat memutar sekrup pada jenis ini berupa coakan yang berbentuk bintang yang terdapat pada bagian dalam kepala. Pada awalnya jenis ini dikembangkan

untuk peralatan penggerak bertenaga tanpa resiko terlepas selot sekrup, yang cenderung terjadi pada jenis penggerak bilah rata kuno. Aslinya adalah jenis Phillips, tetapi baru-baru ini Posidriv diperkenalkan dan mempunyai bentuk yang berbeda pada punggung bintangnya yang memungkinkan tidak terjadi selip. Pembuat jenis ini menegaskan bahwa alat tersebut tidak boleh dipertukarkan, kecuali dengan sekrup yang lebih kuat dan besar.

Jenis alat penggerak ini biasanya dalam bentuk kepala countersunk dan bundar.

Gambar 9. Kepala phillips/posidriv

Jenis Mur

Mur juga terdapat dalam berbagai bentuk, setiap bentuk mempunyai fungsinya yang berlainan.

Segi enam

Ini adalah jenis yang paling umum, bentukdan ukurannya sama dengan kepala baut segi enam.

Gambar 10. Mur segi enam

Kunci Segi Enam atau Mur Setengah

Mur yang kepala segi enamnya mempunyai ukuran setengah dari ketebalan mur standar dan kedua sisinya dipotong miring. Digunakan bila ruang yang ada sangat terbatas, terutama digunakan untuk mengunci mur penuh. Bila digunakan tersendiri kekuatan mur tersebut hanya setengah dari mur standar dan dengan mudah dapat rusak.

Gambar 11. Mur setengah segi enam

Mur tutup/Kubah

Digunakan bila ujung ulirnya harus terlindungi, baik dari kotoran, kerusakan atau untuk alasan keindahan.

Gambar 12. Mur tutup

Mur Sayap

Jenis mur ini digunakan bila harus dikencangkan dan dilepaskan dengan tangan tanpa menggunakan alat.

Gambar 13. Mur kupu-kupu

Mur Pegas

Jenis mur yang digunakan untuk mengencangkan hiasan mobil. Jenis ini tidak perlu disekrup, tetapi hanya ditekan saja, karena terdapat pegas sampai pada ujung ulirnya. Mur ini cukup baik untuk menahan getaran. Mur ini tidak terlalu kuat, karena hanya bergantung pada dua ulir yang manahannya dan mur ini tidak terlihat nyata pada benda kerjanya.

Gambar 14. Mur pegasMur Benteng

Digunakan untuk mengencangkan komponen yang tidak boleh lepas secara tidak sengaja. Mur tersebut dikencangkan sampai spesifikasi pengencangan.

Kemudian tepatkan sisi benteng tersebut pada lobang yang terdapat pada baut.

Masukkan pin pada lobang baut melalui mur tersebut dan bengkokkan pin bagian atas. Mur benteng tersebut dapat dilepas dengan memotong pin tersebut.

Gambar 15. Mur benteng

Mur Bantalan Terbelah (Split Collar)

Jenis ini digunakan untuk mencegah resiko terlepasnya mur karena getaran. Seluruh bagian mur terdapat ulir. Setelah mur dipasang dan dikencangkan sesuai dengan spesifikasi, sisi ujung luar mur dibengkokkan untuk mengunci.

Dengan penguncian ini mur akan berfungsi lebih kuat menahan getaran.

Gambar 16. Mur bantalan terbelah

Mur Nyloc

Hasil yang serupa dapat diperoleh dengan mur jenis ini yang pada bantalannya (collar) dipasangi nylon. Pada waktu mur dimasukkan ke baut, ulir akan mengulir pada permukaan dalam nylon dan menjepit baut dengan kencang. Mur jenis ini hanya dapat dipakai sekali, karena kekuatan jepitnya tidak dapat lagi diandalkan untuk pemakaian berikutnya.

Sekrup khusus

Jenis sekrup ini sama dengan mur, baut dan sekrup standar, yang telah dijelaskan.

Ada dua kelas sekrup khusus :

Kelas pertama adalah sekrup pembongkar.

Ini digunakan untuk menempatkan pulley atau komponen yang sama pada poros. Sekrup jenis ini mempunyai ujung yang berbentuk kerucut yang dapat menjepit ke dalam poros dan tidak mempunyai kepala sehingga sekrup ini dapat dipasang di bawah permukaan komponen. Tempat penggerak sekrup ini dapat berupa soket segi enam atau selot minus (lurus).

Gambar 17. Penggunaan mur penjepit

Kelas kedua adalah sekrup pengetap.

Ini dapat digunakan untuk menyekrup ke dalam lubang bor yang sederhana tanpa memotong ulir diawal. Ulir jenis ini sangat umum digunakan untuk memasang perlengkapan dekorasi pada mobil. Sekrup ini sangat dapat dipakai pada bahan-bahan halus dan tipis dan tidak kuat. Sekrup ini terdapat dalam dua jenis yang sederhana.

Gambar 18. Sekrup pengetap

Sekrup ini mirip seperti sekrup kayu kecuali bahwa bentuknya yang tirus berada di ujung diikuti dengan bagian parallel lebih dari tirus uniform. Sekrup ini digunakan untuk bahan yang lunak atau tipis. Lubang dibor kira-kira sebesar diameter inti sekrup (pada akar ulir) dan ujung sekrup yang sempit dimasukkan ke dalam lubang. Begitu sekrup diputar, ulir yang dikeraskan menggulung bahan plat dan mendorongnya keluar ke dalam bentuk ulir yang di dalamnya akhirnya bagian parallelnya menyatu.

Jenis kedua digunakan dengan bahan yang lebih keras dan lebih tebal. Ujungnya tidak menirus penuh dan sisi tirus terdapat sebuah jalur dibuat yang membentuk sisi pemotong. Dengan bentuk tersebut, sekrup menjadi kombinasi alat pemotong ulir sederhana yang diikuti dengan sekrup integral.

Washer

Pada saat sekrup atau mur segi enam dikencangkan, ujung bantalan poros segi enam cenderung mengangkat komponen yang sedang dijepit. Untuk mencegah kerusakan ini, washer rata yang dapat diganti dipasang di antara komponen tersebut. Washer rata tersebut adalah sebuah lingkaran logam sederhana dengan lubang yang cukup besar di tengahnya untuk memasuki sekrup atau baut. Ukuran lubang, diameter luar dan ketebalannya semua berdasarkan rumus standar ukuran baut. Washer tersedia dalam banyak bahan yang digunakan seperti bahan untuk mur dan baut.

Kegunaan lain adalah untuk menutupi lubang yang harus kuat karena lubang tersebut mendapatkan beban. Washer juga digunakan untuk menyebarkan beban dimana benda yang sedang dikencangkan mempunyai permukaan yang lunak. Dalam hal ini diameter washernya harus lebih besar dari pada yang standard. Washer juga ada yang terbuat dari bahan yang lunak seperti karet, fiber atau plastik, washer ini digunakan untuk seal fluida atau untuk ulir. Washer jenis ini dikenal dengan sebutan gasket (paking).

Gambar 19.

Ada juga jenis washer yang didisain untuk sekrup dan mur pengunci penahan getaran. Washer tersebut bekerja berdasar bentuk pegas sehingga memungkinkan pengencangan menjadi lebih mudah, washer tersebut akan menekan logam sehingga akhirnya tercipta alur yang kemudian berfungsi untuk bertahan dan menahan tekanan.

Bentuk yang terdahulu adalah washer pegas putaran tunggal Grover yang sederhana dan masih digunakan untuk pengencang komponen yang lebih besar. Juga terdapat jenis washer dengan versi dua putaran yang memberikan lebih banyak pegas dan karenanya pengencangannya lebih kuat. Yang banyak digunakan pada sekrup berukuran kecil adalah washer bintang luar dan dalam yang seringkali disebut washer tahan getaran, yang bekerja dengan menggunakan cakar pegasnya untuk menahan getaran.

Pengunci

Sudah banyak kita pelajari beberapa alat pengunci, tetapi akan lebih baik jika dapat dikembangankan lagi. Fungsi pengunci anti getaran sangatlah vital pada kendaraan. Mur tersebut dapat lepas dengan sendirinya karena mendapatkan frekuensi getaran yang besar walaupun awalnya terpasang dengan sangat kencang. Asebagai contoh bila mur alat kemudi diganti dengan mur yang tidak mempunyai sifat pengunci, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan pada kita.

Peralatan pengunci tergantung pada satu atau kombinasi dari dua bentuk. Yang pertama adalah untuk meningkatkan gesekan antar ulir plus dan negatif, atau diantara kepala sekrup dan komponen pada yang sangat kuat.

Kedua adalah Secara fisik untuk menyambung atara dua komponen.

Pada saat sekrup dikencangkan celah antara ulir memungkinkannya untuk diputar dengan cukup mudah. Begitu sekrup tersebut mulai menekan, ulir akan ditekan bersama-sama dengan beban yang meningkat secara cepat. Bila gaya gesek sebanding dengan beban maka pengencangan dapat dilanjutkan. Dalam hal tersebut terdapat dua batasan. Gaya gesek yang meningkat akan melawan pengencangan, dan akibatnya ulir akan rusak. Kelemahan adalah bila ulir sekrup dimundurkan walapun hanya sedikit, beban ulir akan turun dan kekuatan pengunciannya akan hilang, kecuali bila sekrup tersebut menjepit komponen silient atau pelapis tersebut diisi komponen dekoratif.

Washer pegas dan washer bintang akan selalu memberikan tekanan pada permukaan ulir dan keduanya saling mengencangkan satu sama lain. Mur setengah sebagai peralatan pengunci juga bekerja pada prinsip yang sama. Pertama dikencangkan mur kemudian diikuti dengan mur setengah penyokong. Bila mur utama bergerak dalam satu arah yang dapat melepaskan tekanan dari komponen, maka mur tersebut akan dapat meningkatkan tekanan dari mur setengah. Kelemahan dari susunan ini akan saja terlihat dalam pertanyaan berikut, Apa yang menghentikan mur setengah dari terlepas? Mur bantalan terbelah bekerja dengan cara yang sama dan mempunyai keuntungan atas beberapa mur anti getaran. Mur tersebut dapat dipakai berulangkali.

Mur nyloc bergantung pada gesekan yang meningkat pada keseluruhan ulir dan mempertahankan jepitan pegas yang tidak dapat dengan mudah digoncang oleh getaran. Ekivalensi mur pastik jenis yang dimasukkan dapat diperoleh dengan penggunaan bahan campuran (Loctite atau Torqueseal) yang dilapiskan pada ulir sekrup sebelum mur dimasukkan. Bahan campuran tersebut menjadi kering kemudian menjepit mur dengan kuat agar tahan terhadap getaran.

Washer pegas berusaha menekan logam agar dapat saling mengunci untuk melawan setiap gerakan agar tidak terlepask. Sekrup dan washer tersebut sangat efektif untuk logam yang bukan terbuat dari besi dimana perbedaan kekerasan diantara gigi pegas dan permukaan logam memungkinkan gigi-gigi tersebut menggigit dengan baik.

Untuk menghindari mur terlepas secara tidak sengaja, maka saling mengunci antar keduanya sangat diperlukan. Mur benteng dimasukkan sebagai acuan. Cara yang sama dilakukan dengan mengebor lubang tepat melalui mur dan batang berulir, setelah mengencangkan dan kemudian mengikatkan sepotong kawat baja kuat tetapi lunak melalui lubang tersebut. Cara yang sangat umum digunakan pada pengencang berkepala segi enam adalah tab washer. Washer yang dibentuk khusus dengan mempunyai dua atau lebih tab yang menonjol dari diameter luarnya. Tab washer ini ditempatkan di bawah kepala mur atau sekrup sedemikian rupa sehingga tab tersebut dapat dibengkokkan di atas sisi komponen yang sedang dikencangkan atau dibengkokkan ke dalam recess yang dipotong secara khusus. Setelah mengencangkan pengencang, tab lain kemudian dibengkokkan dan dipukul rata pada kepala sekrup atau mur yang bersegi enam. Variasi pada hal ini digunakan bila dua atau lebih kepala yang berdekatan harus dikunci. Dalam hal ini, plat yang longgar dipasang pada semua pengencang dan setelah dikencangkan, ujung-ujung plat dibengkokkan untuk memegang kepala segi enam. Cara ini akan sangat umum digunakan pada sekrup kembar yang menjepit tutup bantalan poros.

Jepitan Kawat

Untuk memberikan keamanan terhadap tekanan luar yang kuat, khususnya pada selang yang berdiameter lebih besar, seperti selang untuk pendingin rangkaian, dapat menambahkan beberapa bentuk penjepit luar. Jenis yang termurah (banyak digunakan pada mobil) terbuat dari kawat baja kuat dengan peralatan mur dan sekrup untuk mengencangkan jepitan di sekitar selang. Pipa dimana selang jenis ini dipasangkan, dapat yang sederhana atau yang berbentuk bubungan pada ujungnya untuk menolong menahan selang.

Worm-Jepitan Peggerak

Jenis penjepit selang ini terdiri dari plat logam rata yang dapat dilipat di seputar selang. Yang secara permanen dipasang pada satu ujung kepingan adalah casing yang berisi worm atau sekrup yang dapat diputar dengan obeng. Ujung yang bebas dari plat logam ini dipotong dengan notch miring yang cocok dengan pitch worm. Pada waktu jepitan dililitkan sekitar selang, ujung yang bebas dimasukkan ke dalam selot di bawah worm yang kemudian diputar dengan obeng. Ulir worm masuk ke lubang alur pada plat. Jepitan jenis ini dapat diandalkan, karena dapat digunakan untuk tekanan yang cukup kuat tanpa memotong selang karet, tetapi harganya mahal.

Pin Belah

Pin belah terbuat dari baja dengan bagian silang setengah lingkaran. Pin belah dibentuk dari pin bahan yang dilipat sehingga bila kedua kakinya dibentangkan akan terjadi secara bersama-sama. Bengkokkannya dibentuk terbuka dan kedua kaki panjangnya tidak sama. Pin belah umumnya digunakan sebagai penahan untuk menjaga dua atau lebih komponen agar tetap bersatu. Secara umum pin belah itu tidak digunakan untuk menahan beban yang banyak. Pin tersebut seringkali digunakan untuk menghindari komponen terlepas, bila komponen tersebut dipasang pada poros. Sebuah lubang dibor melalui poros batang, komponennya dipasang sampai melewati lubang dan pin belah dipasang ke dalam lubang. Ujung kaki pin dibengkokkan untuk menahanagar pin tersebut tidak lepas. Perbedaan panjang kaki akan memudahkan pin untuk dipisahkan. Pin ini dianjurkan untuk sekali pakai.

Pin Tirus

Bilamana diperlukan pin untuk menahan beban yang berat, pin belah tidak mampu lagi digunakan. Digunakan pin parallel secara paralel atau lebih sering digunakan pin tirus yang digunakan. Pin ini belahannya bundar dan dan sepanjang batangnya tirusnya sama kecil. Sudut tirusnya tajam sehingga pin dapat menjepit dengan kuat di dalam lubang.

Bila kita akan membuka pin tirus, periksa dengan seksama ujung kecilnya ini tidak mudah terlihat. Untuk melepas pin, pukul bagian pin yang tirue.

Pada saat kita menggabungkan kembali komponen tersebut, kembalikan pada posisi yang tepat dan masukkan pin dari sisi yang tepat karena lubangnya secara membentuk tirus.

Gambar 20.

Pasak

Nama ini tidak sering digunakan bila mengacu ke pin belah, tetapi pasak merupakan alat yang sangat berbeda. Pasak kadang digunakan untuk memasang komponen pada suatu poros dan keduanya harus dapat berputar bersama-sama (untuk tujuan tersebut, ini merupakan alternatif pengganti pena tirus). Pasak terdiri dari pin bundar parallel dengan pemotong rata menirus pada satu sisi dan bagian berulir pada ujung lainnya. Porosnya mempunyai pemotong rata yang sama. Pasak dimasukkan melalui lubang di dalam komponen yang akan dipasang, sehingga bagian rata pada pena menempel pada bagian rata poros. Dengan mengencangkan sebuah mur pada ujung pena yang berulir berarti memasak komponen, poros dan pin dengan kuat bersama-sama.

Gambar 21.

Cotter (Pasak)

Walaupun bukan sepenuhnya pin pengencang, cotter juga dipakai untuk pemasakan. Alat ini secara teratur dipakai untuk mengencangkan pegas-pegas katup ke stem katup. Alat ini digambarkan sebagai sleeve baja dengan bore silinder parallel dan bagian luar berbentuk kerucut dan tirus, yang terbelah secara longitudinal menjadi dua bagian. Bila digunakan dengan pegas katup, pegas ditempatkan di atas stem katup dengan fitting pada ujung yang bebas yang mempunyai tirus bagian dalam yang cocok dengan cotter. Pegas ditekan dan kedua belahan (bagian) cotter belah ditempatkan seputar stem katup, dipasang ke dalam alur.Olesi dengan grease pada saat pegas dilepas. Collar di ujung pegas kemudian menelan cotter bersama-sama dan mengunci pegas pada stem katup.

Circlip

Terkadang perlu untuk menempatkan suatu komponen pada poros atau dalam keadaan bebas sehingga komponen tersebut bebas berputar tetapi tidak bergerak secara aksial. Contoh yang umum adalah seal oli dan bantalan poros. Alat yang sangat cocok untuk hal tersebut adalah circlip. Circlip terdiri dari cincin baja pegas yang dibuat sangat akurat yang sesungguhnya tidak utuh bulat, tetapi terdapat gap / lubang kecil lubang yang berfungsi untuk memasang dan membuka circlip pada poros. Untuk menempatkan crclip terdapat alur agar circlip tersebut tidak jatuh. Gunakan tang khusus untuk memasang dan melepas circlip dari alurnya, Tang khusus dengan ujung yang lancip yang dapat masuk ke dalam lubang dalam circlip. Atau gunakan sepasang sepasang obeng kecil sebagai pengungkit tetapi tidak boleh merusak komponen yang berdekatan. Ada dua jenis circlip yaitu circlip dalam dan circlip luar.

Circlip bagian dalam mempunyai sisi yang runcing ke dalam yang digunakan untuk penempatan alur pasa bagian mesin dan bukan pada poros.

Jepitan Pegas

Jepitan pegas banyak sekali digunakan untuk memasang karpet, kawat, kelengkapan dekoratif dan lain-lain, terpasang pada berbagai macam mobil modern. Secara umum, jepitan tersebut cenderung merupakan baja pegas kecil dengan satu bagian didesain untuk ditempatkan di dalam lubang atau pada sisi bahan penopang bagian lainya didesain untuk menempatkan bahan yang akan dikencangkan. Kebanyakan kelengkapan dekoratif di mobil adalah jenis pengencang yang tidak terlihat. Sebelum membuka komponen pelajari dengan seksama, bila tidak terlihat penggunaan baut kemungkinan adalah dengan pengunaan jepitas pegas. Cara melepaskannya harus hati-hati dengan mengungkitnya dengan obeng kecil

Pengelingan

Fungsi paku keling adalah sama seperti mur dan baut tetapi pengencangan dengan menggunakan pku keling sifatnya lebih permanen. Paku tersebut dapat dilepaskan hanya dengan memotong kepala atau mengebor paku tersebut. Paku keling merupakan sepotong logam silinder dengan kepala pada satu ujung. Bagian parallel dimasukkan melalui lubang di dalam kedua komponen yang akan digabungkan dan kemudian tekanan aksial diberikan pada paku tersebut. Masukkan paku keling ke dalam lubang kemudian pada ujung dibentuk kepala. Paku keling terbuat dari bahan dan bentuk kepala yang bermacam-macam dan dapat diatur sesuai dengan temperatur.

Kebanyakan pekerjaan di rumah lebih banyak menggunakan yang berukuran kecil, dingin dan berkepala rata. Paku keling selalu pas dengan lubang yang sempit sebelum diberi tekanan. Untuk paku keling yang dekat dengan sisi plat, sebelumnya diberikan tekanan secukupnya dengan menggunakan tang atau ragum, terkadang harus menggunakan palu. Pada saat pengelingan kepala paku keling harus ditopang dengan logam padat, tempelkan ujung paku pada lantai atau bangku kerja. Bila gagal lakukan dengan palu yang lain, palu godam bila ada. Biasanya pengelingan memerlukan bantuan orang lain untuk memegang. Jangan diteruskan bila ujung paku melengkung. Bila kepala paku terlalu tipis paku keling kekuatannya akan berkurang.

Paku keling berbentuk pipa diperlukan untuk menyambung logam lempengan, dengan demikian diameter yang lebih besar diperlukan agar tidak terobek. Untuk membentuk kepala hanya memerlukan tekanan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan paku keling padat yang sama. Dalam situasi dimana hanya satu sisi bahan yang dapat dicapai, satu jenis paku keling khusus telah diciptakan. Dikenal sebagai paku keling pop, ini adalah paku keling pipa dengan stem tipis menempel pada ujung yang tanpa kepala dan melintasi paku keling yang berrongga. Paku keling tersebut dimasukkan melalui lubang dan alat khusus dipakai untuk mengaturnya. Ini memegang kepala paku keling dekat ke benda kerja dan pada saat yang bersamaan meninggalkan stemnya menjauh dari benda kerja. Gerakan ini menyebabkan bentukan kepala kedua dari ujung bagian dalam paku keling yang tidak dapat dicapai. Stem tersebut menyempit dekat ujung paku keling, dan sekali tekanan yang cukup dan diberikan dengan benar untuk membentuk paku keling telah melebihi, maka stem akan putus pada tempat yang sempit ini (dengan bunyi pop yang keras). Kemudian paku kelingnya tertinggal, dengan permukaan luar yang halus, yang anda tahu telah dibentuk dengan tekanan yang benar. Paku keling pop tersedia dalam kotak dengan harga yang cukup murah dengan alat pengatur tangan.

Gasket, Sealant dan Adesif

Penting dan Banyak Digunakan

Gasket dan seal digunakan pada semua mobil. Bahan tersebut melindungi bensin, oli, air dan cairan lain juga udara dan kevakuman, pada area khusus. Bahan tersebut menahan debu, kotoran, air dan benda asing yang akan membuat kotor komponen. Hal tersebut sangat penting agar semua komponen dapat terlindung dan berfungsi dengan benar serta tahan lama.

Sayangnya, untuk memiliih, persiapan dan pemasangan gasket dan seal tidak dipahami dengan benar. Fungsi lainnya adalah dapat mempengaruhi tenaga, putaran dan tegangan. Karena akan berpengaruh terhadap celah dan kelurusan komponen, temperatur, perbandingan kompresi dan pelumasan.

Ingat, Pemasangan gasket, seal atau adesif yang salah akan mengakibatkan kerusakan yang berat dan mahal.

Gasket

Gasket adalah sepotong bahan yang fleksibel atau dalam beberapa hal merupakan seal yang lembut, ditempatkan diantara dua atau lebih komponen. Bila komponen tersebut disatukan, permukaan yang tidak rata akan diisi oleh bahan gasket untuk memperoleh sambungan yang tidak bocor.

Gambar 22.

Bahan Gasket

Banyak bahan yang digunakan untuk membuat gasket. Baja, aluminium, tembaga, asbes, gabus, karet (sintetis), kertas, lakan dan silicon cair. Bahan tersebut dapat digunakan tersendiri atau dicampur.

Gasket harus mampu bertahan terhadap tekanan kompresi. Gasket harus tahan terhadap tekanan tertentu untuk agar tidak mempengaruhi seal. Walaupun demikian tekanan yang berlebihan akan menyebabkan gasket rusak yang pada akhirnya terjadi kebocoran dan ketebalan berkurang.

Pemilihan gasket tergantung dari penggunaan, temperatur, jenis cairan yang dilindungi, komponen yang dilapisi, tegangan pengencang, tekanan cairan yang dilindungi, bahan pemasangan komponen dan celah komponen yang berhubungan. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi pemilihan bahan dan disain gasket.

Bila mengkonstruksi dan memilih gasket, perhatikan dengan seksama hal-hal tersebut dan pilihlah dengan bijaksana. Gambar 23 mengilustrasikan beberapa tekanan yang merusak yang harus ditahan oleh gasket agar gasket tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Gambar 23.

Konstruksi Gasket

Beberapa gasket mempunyai konstruksi yang sangat sederhana. Sebagai contoh, gasket thermostat pada engine, dapat menggunakan gasket yang ketebalannya menengah, dibuat secara kimiawi, terbuat dari kertas berserat. Unit pembuatan ringan (ditekan diantara komponen yang berpasangan). Pembuatan ini hanya untuk gasket yang berfungsi pada temperatur menengah, tekanan pendingin rendah dan pendinginan dengan gangguan ringan.

Guanakan gasket bila pemberian seal sulit dilakukan. Gasket exhaust manifold menerima panas tan tekanan yang besar. Untuk jenis gasket yang berhubungan dengan panas akan lebih korosif, gas dan temperatur tinggi dapat merusak gasket. Untuk hal tersebut gasket ini terdiri dari dua jenis dasar : asbes dan baja.

Bahan dan kontruksi yang rumit adalah gasket silinder head. Gaket tersebut mendapat tekanan dan panas yang sangat tinggi serta harus menyekat air pendingin, oli (pelumasan) dan gas-gas yang sifatnya korosif.

Terdapat beberapa desain untuk penggunaan umum : digunakan bahan asbes, baja, perunggu dan karet.

Inti/tengan gasket terbuat dai baja, yang berlubang untuk menghasilkan kaitan penjepit yang kecil sekali, ditempatkan diantara dua lembar asbes yang dipersiapkan secara khusus. Grommet baja atau tembaga ditempatkan di seputar ruang pembakaran dan lubang-lubang air pendingin untuk membantu penutupan dengan seal. Secara keseluruhan gasket dibentuk dalam satu unit.

Inti pusat asbes ditempatkan diantara dua lempengan baja atau tembaga. Perhatikan bahwa sisi-sisinya digulung untuk menghasilkan grommet.

Pada engine berkompresi tinggi gasket yang umum digunakan adalah yang bergelombang atau yang berbentuk manik-manik dengan lapisan tunggal. Selembar lapisan, kira-kira 0,50 mm tebalnya ditempelkan untuk menghasilkan pinggiran berbentuk manik-manik di seputar ruang pembakaran dan bukaan-bukaan cairan.

Lapisan aluminium kira-kira tebalnya 0,025 mm, pada kedua sisinya diberikan untuk membantu menutup lubang dan mencegah korosi. Jenis gasket seperti ini memerlukan pengganjal yang halus dan akurat pada permukaan kepala.

Gasket baja yang dilapisi aluminium sangat tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi, Juga tidak menyebebkan kehilangan tenaga putaran.

Pembuatan Unit Yang Dilokalisir

Untuk menghasilkan beban yang lebih berat di seputar ruang pembakaran atau lubang-lubang, kawat tembaga dapat dimasukkan diantara lapisan atas dan bawah dekat pinggirannya. Sisa gasket cenderung menekan dengan lebih mudah. Ini menghasilkan tekanan yang diperlukan di seputar lubang.

Sistem Pendinginan dan lubang-lubang oli terkadang diseal dengan menempatkan karet khusus atau grommet neoprene pada lubang gasket. Hal Ini dapat mempertahankan tekanan yang tetap di seputar lubang.

Secara umum dapat kita lihat jenis bahan gasket yang digunakan seperti dalam table berikut ini.

BahanPenggunaan

Tembaga, baja, campuran aluminium, asbes tembagaSilinder head, busi, exhaust manifold, exhaust pipa

Gabus, karet sintetisPenutup rocker kecil, sump, penutup-penutup transmisi

VellumoidSistim-sistim yang kecil yang berhubungan dengan bensin

Serat (fiber), kertas yang dikompresPenutupan dengan seal umum yang kecil.

Penggunaan Sealant

Gasket yang dipasang dengan tepat dan masih baru biasanya akan menghasilkan sambungan yang tahan bocor. Walaupun begitu, pada permukaan yang berpasangan tidak selalu demikian. Sisi sudut dapat menimbulkan masalah.

Pengurangan permukaan gasket dapat mempengaruhi kehilangan tenaga putaran. Bila gasket mengkerut oleh pergeseran komponen hal ini dapat merusak seal. Untuk alasan ini, biasanya penggunaan sealant pada semua gasket dianggap hal yang baik.

Penambahan sealant membantu menahan gasket selama pemasangan.

Juga pemberian seal pada retakan kecil, penyok, dan kekosongan pojokan. Dengan kata lain bahwa, penggunaan sealant yang baik memberikan jaminan tambahan terhadap sambungan dari kebocoran.

Perlu diingat, karena panas engine, oli dapat yang merembes, akan menyebar luas. Ini akan menyebabkan kotor dan tentu saja dengan oli yang berceceran di lantai akan memberikan pandangan yang tidak baik trhadap pelanggan.

Sealant

Gasket sealer atau sealant adalah cairan atau bahan semi cairan yang disemprotkan, dioleskan atau dilapiskan pada permukaan gasket. Ada banyak jenis selant. Jenis padat dan lembut/lunak. Umumnya lebih tahan terhadap oli, air, bahan bakar, gemuk, zat anti beku, asam ringan, dan larutan garam. Daya tahan terhadap panas dan dingin sangat beragam, tetapi secara umum sebagaian besar sealers cocok digunakan untuk semua kondisi di atas kecuali penggunaan pada system gas buang.

Para mekanik harus mengenal sepenuhnya jenis sealer dan sifatnya serta penggunaannya. Pabrik pembuat sealer akan dengan senang hati menyediakan rekomendasi khusus untuk penggunaan produk-produk mereka untuk para mekanik.

Penggunaan sealer yang berlebihan umumnya akan berdampak kurang baik. Pada saat pemasangan sealer yang berlebihan tertekan keluar dari sambungan dan dapat menyumbat saluran air, bahan bakar dan oli. Berikan sedikit dab pada beberapa gasket oil pan dengan lekukan yang sulit diberikan seal.

Sealer fleksibel yaitu sealer yang tidak membutuhkan tekanan /pengerasan tetapi dapat menghasilkan hasil yang diinginkan. Sebagiam komponen yang memiliki lubang yang sangat kecil, seperti karburator dan badan katup pada transmisi otomatis, menjadi tidak berfungsi jika sealer menyumbat saluran. Dalam kasus seperti ini, jangan gunakan sealant. Pada penggunaan khusus, ikuti petunjuk pabrik pembuat.

Gasket karet sangat sangat liat dan biasanya berfungsi sangat baik sebagai perapat tanpa menggunakan sealer. Kenyataannya, gasket karet cenderung memipih (gepeng) bila ditekan jika menggunakan sealer. Kecuali jika sealant dianjurkan secara khusus, gasket karet dapat dipasang tanpa menggunakan sealer.

Menahan Gasket selama pemasangan.

Bila menggunakan sealant, biasanya gasket akan tertahan selama proses pemasangan.

Untuk menahan sealant dan gasket agar tidak cenderung bergeser, gasket dapat ditahan dengan menggunakan mengoleskan grease. Pada pemasangan gasket karet, gunakan sedikit gemuk atau sealer pada beberapa sisi permukaan.

Sebagaian komponen seperti oil pan, akan sulit dipasang tanpa mengganggu posisi gasket. Pada sebagian kasus, sebagai tambahan dalam penggunaan sealant, dianjurkan menggikat gasket dengan tali halus yang lunak. Komponen dapat dikencangkan pada posisinya tanpa harus melepas tali pengikatnya. Pemegang gasket tetap juga dapat digunakan dan dapat berkerja dengan baik. Contoh lain, seperti pemasamgam gasket silinder head, digunakan pin pengarah untuk menahan gasket pada posisinya.

Pastikan gasket terpasang dengan baik dan gasket tetap berada pada tempatnya selama pemasangan.

Seal Oli

Seal oli dapat digunakan untuk menahan oli, mencegah masuknya kotoran atau benda asing, dan memisahkan dua cairan yang berbeda.

Seal Oli tertahan pada salah satu sisi dan sisi lain memungkinkan benda lain berputar atau bergerak bolak-balik. Seal oli digunakan secara menyeluruh pada komponen mobil. Engine, transmisi, difrensial, roda, kemudi, rem dan kelengkapan-kelengkapan tambahan semuanya menggunakan seal.

Bentuk dan Bahan Seal Oli.

Seal terdiri dari tiga komponen utama. Rumah logam, bagian penyekat dan sebuah pedas spiral kecil yang disebut pegas Garter.

Bagian penyekat biasnya terbuat dari karet atau kulit sintetis. Pada banyak pemakaian karet sintetis digunakan sebagai pengganti kulit seintetis.

Seal karet dapat dibuat mempunyai toleransi yang sangat kecil terhadap komponen dan dapat dibuat mempunyai bentuk khusus. Juga, dapat dibuat mempunyai daya tahan terhadap panas dan keausan yang tinggi.

Pada seal oli karet, bagian penyekat terikat pada rumahnya. Pada bagian seal menggesek poros, rumahnya menahan pada dudukan dan juga keselarasannya. Pegas garter memaksa bibir seal menyesuaikan diri dengan kebengkokan poros yang kecil, sementara pada saat yang bersamaan menjaga kesetabilan tekanan bibir seal.

Gambar 24.

Terdapat beberapa bagian dan bentuk bibir seal. Masing-masing mempunyai kemampuan seal yang baik sesuai pemakaiannya. Gambar 25 memperlihatkan rancangan khusus. Perhatikan bahwa lebih dari satu seal dapat digunakan. Diameter luar, atau salah satu sisi, mungkin dilapisi dengan karet untuk mendapatkan penyesuaian diameter luar yang lebih baik.

Gambar 25.

A - Bibir tunggal

B - Bibir ganda dengan bahu karet. Bibir dalam mengendalikan oli dan bibir luar mencegah air dan debu.

C - Bibir ganda. Kedua sisi mengendalikan oli.

D - Bibir ganda dimana bagaian luar dialpisi karet untuk membantu penyekatan diameter luar.

Perekat

Sudah banyak dikembangkan jenis perekat. Perekat tersebut memungkinkan tidak hanya untuk menyambung dua buah komponen tetapi juga memenuhi kebutuhan kerja sambungan itu sendiri.

Keunggulan daya rekat perekat dapat mencakup :

1. Penampilan

Sambungan hampir tidak terlihat.

2. Kuat

Pembagian kekuatan yang merata pada permukaan, jadi tidak hanya pada tempat yang sempit seperti pada paku keling.

3. Mengurangi perubahan bentuk.

Pengelasan menimbulkan panas dan selalu menghasilkan distorsiatau perubahan bentuk. Perekatan tiak menimbulkan panas yang dapat menyebabkan distorsi pada pada logam. Karena tidak diperlukan panas yang tinggi, dengan demikian dapat mencegah distorsi.

4. Mengurangi karat.

Perekat membentuk lapisan antara dua permukaan yang akan disambung yang akan mengurangi peluang terjadinya aksi elektrolitik antara dua bahan yang berbeda.

Ada juga keunggulan yang berkaitan dengan penggunaan khusus, misalnya, dibandingkan dengan kanvas rem/lining yang dipaku keling, jenis yang direkat mempunyai permukaan gesek yang lebih luas. Hal ini menghasilkan peningkatan kemampuan dan usia kanvas rem yang lebih panjang.

Kelemahan Perkat mencakup :

1. Gangguan kesehatan

Kebanyakan perekat menghasilkan uap yang berbahaya, sehingga diperlukan ventilasi udara yang baik.

2. Resiko terbakar dan Meledak

Sebagian perekat menghasilkan uap yang dapat terbakar yang dapat meledak pada ruang tertutup.

3. Keterbatasan pada temperatur.

Sambungan dapat lepas bila temperaturnya melebihi ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik.

4. Kesulitan pemeriksaan

Sulit untuk menentukan kekuatan dan efektifitas sambungan hanya dengan pemeriksaan secara visual (penglihatan).

5. Biaya

Diperlukan peralatan yang mahal untuk dapat melakukan perekatan pada pemakaian khusus, sehingga kadang-kadang caranya menjadi tidak ekonomis (hemat).Istilah-istilah berikut ini berkaitan dengan perekatan.

Thermoplastic

Dapat dilembekkan beberapa kali dengan cara pemanasan

Thermosetting

Ditentukan dengan aksi panas atau katalis untuk mencapai kekerasan tetap.

Jenis Impact

Perekat yang digunakan pada kedua permukaan dan dibiarkan setengah kering. Persinggungan kedua permukaan akan menghasilkan ikatan.

Cold set

Bahan perekat yang akan mengeras pada temperatur kamar.

Hot set

Perekat yang memerlukan pemanasan sampai temperatur tertentu untuk menghasilkan pengikatan.

Perekat Struktural

Sesuai untuk penggunaan dimana sambungan menahan beban yang terus menerus. Perekat thermoplastic biasanya tidak sesuai untuk penggunaan ini karena akan segera rusak pada beban yang terus menerus. Perekat structural biasanya menggunakan bahan epoxy dengan bahan dasar resin sintetis, yaitu jenis thermosetting.

Perekat Struktural

Epoxy

Biasanya berbentuk cairan sirup dimanaketika dicampur dengan pengeras (katalis) akan dengan cepat berubah menjadi benda padat yang keras dan tembus pandang. Bahan ini mengikat tidak hanya bahan-bahan penyerap seperti kayu, tetapi juga dapat digunakan untuk logam dan kaca. Digunakan pda banyak bagian kendaraan bermotor yang mencakup penyambungan logam, keramik, kaca, karet, pelastik, kayu dan lain-lain. Juga digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan fiberglas.

Phenolic

Ketika dicampur dengan epoxy atau karet sistentis nitril, resin jenis hot-set ini akan mempunyai kekuatan gunting yang sangat tinggi dan dapat menahan panas sampai kira-kira 250 derajat Celsius. Digunakan untuk penggunaan beban berat seperti pengikatan bahan-bahan yang bergesekan yang digunakan pada sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.

Perekat Non-Struktural

Bahan-bahan ini mencakup elastomeric ( bahan dasarnya karet).

1. Karet alam untuk merekatkan karet dengan karet (misalnya perbaikan ban) dan serat dan kulit.

2. Karet alam Latex untuk merekatkan serat, kulit, lakan, kertas dan lain-lain.

3. Karet sintetis untuk PVC, kayu dan kaca.

4. Karet dan resin untuk merekatkan karet, lakan, gabus, dan lain-lain dengan kayu atau logam.

5. Karet sintetis dan resin untuk plastik laminasi, kayu lapis, hardwood dengan logam atau kayu. Biasanya cocok untuk permukaan yang halus.

Shellac (Sirlak) adalah resin alam digunakan untuk menrekatkan komponen engine antara permukaan logam dengan logam atau gasket dengan bahan berserabut dengan permukaan logam. Bahan ini tahan terhadap hidrokarbon pada temperatur tinggi.

Bahan perekat anaerob (tidak ada udara) mencakup asam akrilik. Bahan ini berkerja saat bersinggungan dengnan logam jika tidak ada udara. Digunakan sebagai lapisan pengunci cair untuk baut, bahan ini mampu menahan temperatur sampai 200 derajat Celsius.

Di atas temperatur 250 derajat Celsius, bahan akan menjadi lunak sehingga berguna untuk melepas sambungan.

GENERAL

EMBED Word.Picture.8

INCLUDEPICTURE "C:\\Backup-NEW COVER\\MODULES GRAPHICS\\neo logo.jpg" \* MERGEFORMATINET

BUKU

INFORMASI

IDENTIFIKASI PERANGKAT PENGIKAT, GASKET, PERAPAT DAN PEREKAT

10 017 7

Identifikasi Perangkat Pengikat, Gasket, Perapat dan Perekat 10-017-7

Buku Informasi

1/26

Versi September 2002

_1083528471.doc

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF

PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN