medan magnet.ppt
DESCRIPTION
fkub farmasi kedokteranTRANSCRIPT
MEDAN MAGNETPendahuluan
Gaya Magnet pada Muatan Bergerak
Gaya Magnet pada Kawat Berarus
Medan Magnet oleh Arus Listrik
Sifat Kemagnetan Bahan
MEDAN MAGNET BUMI
Pendahuluan
Medan magnet ruang di sekitar sebuah magnet atau di sekitar muatan yang bergerak.
Analogi dengan medan listrik, secara skematis
arus medan (B) arus
arus menghasilkan medan magnet
medan magnet mengerahkan gaya pada arus.
Medan magnet adalah medan vektor. Salah satu besaran untuk memerikan medan magnet adalah induksi magnet .
Satuan induksi magnet weber/m2 = Tesla (T)
1 Wb/m2 = 1 T = 104 Gauss
Gaya Magnet pada Muatan Bergerak
Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapat gaya yang disebut gaya Lorentz.
Jika sebuah muatan q bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnet dan membuat sudut terhadap arah B maka muatan tersebut akan mendapat gaya magnet
Besarnya gaya magnet ini adalah
BvqF
x
sinqvBF
Persamaan di atas sesuai dengan kenyataan berikut : Gaya magnet hanya bekerja bila muatan q bergerak
terhadap medan magnet Jika v searah atau berlawanan arah B maka gaya
magnet sama dengan nol Gaya magnet maksimum jika v tegak lurus B.
Catatan : Untuk mengingat arah gaya dapat digunakan salah satu
dari dua cara berikut : Arah F searah dengan pergerakan sekrup yang
diputar dari v ke B Kaidah tangan kanan, yaitu jika tangan kanan
dikepalkan sehingga jari-jarinya mengikuti putaran dari v ke B maka arah F searah dengan ibu jari.
Gaya Magnet pada Kawat Berarus
• Kawat lurus
Tinjau kawat berarus yang
diletakkan dalam medan magnet
seperti pada gambar.
Gaya yang bekerja
Arah gaya searah perpindahan
sekrup bila diputar dari idl ke B
Bila kawat lurus, tetap dan homogen, serta sudut tetap, maka gaya yang bekerja pada kawat
dengan besar gaya
BldiFd
x
BliF
xsinilBF
• Kumparan : Sebuah lilitan kawat yang berputar pada sumbu S
Momen gaya dengan besar
Besaran iA disebut momen dipol magnet dan ditulis m = iA
Sehingga dapat ditulis
BAi
x sinBAi
Bm
x
• Hukum Ampere
Untuk bentuk-bentuk tertentu akan lebih mudah dengan menggunakan hukum Ampere
Hukum Ampere di atas berlaku umum tidak peduli bentuk kawat yang dialiri arus ataupun bentuk lengkungan integrasi C.
Baik hukum Biot-Savart maupun hukum Ampere diperoleh dari dua eksperimen terpisah.
.
ildBC
0
a) Sebuah kawat panjang
Pertimbangan simetri menganjurkan
bahwa arah B menyinggung
lingkaran berjari-jari R yang
berpusat pada kawat dan
berputar menurut arah putar
sekrup agar berpindah ke
arah arus.
Ternyata garis induksi yang dihasilkan berbentuk lingkaran sepusat sehingga
atau
irB
ildBC
0
0
)(2
R
iB
2
0
(b) Dua kawat sejajarKawat a akan menghasilkan medan magnet B pada semua titik yang berada di sekitarnya, termasuk di kawat b. Besarnya Ba di kawat b
Kaidah tangan kanan menunjukkanarah Ba pada kawat b ke bawah Kawat b yang dialiri arus ib, dengan demikian berada dalam medan magnet luar Ba .Kawat b dengan panjang kawat l ini akan mendapat gaya magnet yang mengarah ke kawat a yang besarnya
Hal yang sama akan didapat jika ditinjau dari kawat b, yaitu didapatkan bahwa gaya yang bekerja pada kawat a oleh kawat b besarnya sama tapi arahnya berlawanan. Jadi untuk kasus di atas kedua kawat tersebut akan saling tarik menarik.
d
iB aa
2
0
d
ililBiF ab
abb
20
(c) Solenoida
Solenoida adalah sebuah kawat panjang yang dililitkan berbentuk heliks
Untuk sebuah solenoida yang mempunyai N lilitan dan panjang l yang dialiri arus i, didapatkan bahwa induksi magnet di dalam solenoida adalah
l
NiB 0
(d) Toroida
Toroida adalah sebuah solenoida yang yang dibengkokkan dalam bentuk lingkaran
Induksi magnet di dalam toroida yang mempunyai N lilitan dan dialiri arus i,
r
NiB
2
0
Sifat Kemagnetan Bahan • Kutub dan Dipol
Di dalam kelistrikan, struktur paling sederhana adalah muatan terisolasi q. Jika dua muatan berlawanan tandanya ditempatkan berdekatan maka akan membentuk suatu dipol listrik, yang dicirikan oleh momen dipol listrik .
Di dalam kemagnetan, kutub magnet terisolasi (monopol magnet) yang bersesuaian dengan muatan q, tidak pernah ada. Struktur paling sederhana adalah dipol magnet yang dicirikan oleh momen dipol magnet.
Beberapa usaha untuk mengisolasi kutub magnet selalu GAGAL. Misalkan magnet batang yang dipecah menjadi beberapa bagian. Ternyata pecahan-pecahan tersebut membentuk dipol-dipol baru dan bukan kutub-kutub terisolasi
Perbedaan garis-garis gaya magnet dan listrik
• Intensitas Magnet Magnetisasi (M) adalah momen dipol magnetik per satuan
volume yang menyatakan induksi magnetik molekuler oleh medan magnetik luar. Hukum Ampere untuk vektor magnetisasi
Intensitas magnet (H), yaitu
atau
Dalam banyak bahan berlaku
dengan m = suseptibiltas magnetik
Hubungan induksi magnetik dengan intensitas magnet menjadi
sildM
.
MB
H
0 )(0 MHB
HM m
HHHHHB mmm
000 )1()(
• Sifat Kemagnetan Bahan1. Paramagnetisme :
• Ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi sejajar oleh medan magnet.
• Terjadi pada atom dengan momentum sudut spin tidak nol.• Suseptibilitas magnetik m berharga positif.• Jika ditempatkan di dekat kutub magnet kuat, bahan tersebut akan ditarik
menuju ke kutub tersebut.• Bahan paramagnetik adalah magnet lemah.• Contoh : Al, Ca, Kr, Mg, Mn, Pt, Tn.
2. Diamagnetisme :• Ditimbulkan oleh momen magnetik orbital yang berlawanan dengan arah
medan magnet.• Dimiliki oleh semua bahan karena semua bahan mempunyai atom orbital.• Suseptibilitas magnetik m berharga negatif.• Jika ditempatkan di dekat kutub magnet kuat, bahan tersebut akan
ditolak.• Bahan diamagnetik adalah magnet lemah.• Contoh : Bi, Cd, Cu, Ge, He, Au, Zn.
3. Feromagnetisme :• Ditimbulkan oleh interaksi antar atom/ion yang disebut kopling pertukaran.• Suseptibilitas magnetik m sangat besar..• Bahan feromagnetik adalah magnet kuat.• Contoh : Fe, Co dan Ni beserta berbagai jenis campurannya dengan
elemen lain.
• HisterisisBentuk umum kurva induksi magnet B sebagai
fungsi dari intensitas magnet H ditunjukkan
pada Gambar. Kurva seperti ini disebut
kurva induksi normal
Dari gambar tampak bahwa. Setelah harga H
tertentu, tampak bahwa harga B
cenderung konstan, hal ini disebut saturasi.
Harga induksi magnet untuk keadaan saturasi
disebut induksi magnet saturasi, Bs
Bahan yang mencapai harga saturasi pada intensitas magnet yang rendah disebut magnet lunak (kurva (a)). Sedangkan bahan yang mencapai harga saturasi pada H yang tinggi disebut magnet keras (kurva(c)).
Bila setelah saturasi, H diperkecil, ternyata harga B tidak terletak pada kurva semula. Pada H = 0, induksi magnet mempunyai harga tidak nol, yang disebut induksi magnet remanen, Br atau remanensi bahan.
Jika setelah mencapai nol, H dibuat negatif dengan membalik arah arus, kurva akan memotong sumbu H pada harga Hc.
Harga intensitas Hc yang disebut koersivitas bahan inilah yang diperlukan untuk menghilangkan induksi magnet dalam bahan.
Bila selanjutnya harga H terus diperbesar pada harga negatif sampai saturasi dan dikempbalikan ke nol, berbalik arah, dan diperbesar pada
harga positif hingga saturasi lagi,
maka akan membentuk kurva
tertutup yang dikenal dengan
istilah histerisis.
Latihan1. Sebuah kawat penghantar yang mengangkut
arus i dibuat seperti pada gambar di bawah. Segmen yang melengkung adalah bagian dari lingkaran yang berjari-jari a dan b. Segmen yang lurus berada sepanjang jari-jari. Carilah medan magnet di titik P.
2. Sebuah solenoida yang terdiri dari 200 lilitan mempunyai panjang 25 cm dan diameter dalam 10 cm dan mengangkut arus sebesar 0,3 A. (0 = 4 x 10-7 T.m/A).a. Berapa besar medan magnet B pada pusat solenoida ?b. Berapa fluks magnetik B untuk sebuah penampang solenoida pada pusatnya ?
jiv ˆ10 x 3 ˆ10 x 2 66
jiB ˆ15,0ˆ03,0