me ektrak jinten hitam

10

Click here to load reader

Upload: zhulfani-latifatunissa

Post on 12-Aug-2015

65 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Me Ektrak Jinten Hitam

57

Sugindro*, Etik Mardliyati**, Joshita Djajadisastra***

* Lembaga Biomedis Direktorat Kesehatan TNI-AD, Jakarta** Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi dan Medika BPPT*** Departemen Farmasi FMIPA-UI, Kampus UI, Depok

PEMBUATAN DAN MIKROENKAPSULASIEKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAMPAHIT (NIGELLA SATIVA LINN.)

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 2, Agustus 2008, 57 - 66ISSN : 1693-9883

ABSTRACTThe aim of this study is to convert Nigella sativa black seed extract from liquid phaseinto solid phase by microencapsulation using spray drying method. The benefits hopedfrom this research are obtaining the dry extract to be formulated into pharmaceuticalvariable dosage forms in order to increase the usefulness and variability products ofNigella sativa black seed extract. The spray drying method was done by adding Nigellasativa black extract into the gum arabic and maltodextrin solution. The evaluation ofmicroencapsulated extract is including drug content, encapsulation efficiency, flowproperties, compressibility, angle of repose, moisture content, particel size distribu-tion and microstructure of microcapsules. The result showed that microencapsula-tion of Nigella sativa black seed extract can be produced by spray drying method. Thehighest microencapsulation efficiency is at the coating solution concentration of 20%(gum arabic : maltodextrin = 50 : 50) and Nigella sativa black extract percentage of30%.

Key words : Nigella sativa black seed extract, spray-drying method, microencapsu-lation efficiency

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah merubah ekstak biji Jinten hitam dari wujud cair menjadipadat dengan cara mikroenkapsulasi menggunakan metode spray drying. Keuntunganyang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan ekstrak kering untukdiformulasi menjadi berbagai sediaan farmasi yang meningkatkan penggunaan danvariabilias produk ekstrak biji Jinten hitam. Metode spray drying dilakukan denganmenambahkan ekstrak biji jinten hitam ke dalam larutan gom arab dan maltodextrin.evaluasi mikroenkapsulasi ekstrakt meliputi kandungan obat, efisiensi enkapsulasi,sifat aliran, kompresibilitas, angle of repose, kelembaban, distribusi ukuran partikeldan mikrostrukture mikrokapsule. Hasil penelitian menunjukkan bahwamikroenkapsulasi biji Jinten hitam dapat diproduksi menggunakan metode spray dry-

Corresponding author : E-mail : [email protected]

Page 2: Me Ektrak Jinten Hitam

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN58

PENDAHULUAN

Biji jinten hitam digunakandalam pengobatan tradisional dinegara-negara timur tengah danbeberapa negara Asia sebagai pro-motif kesehatan dan pengobatanpenyakit (1).

Penggunaan biji jinten hitampada pengobatan tradisional mendo-rong beberapa peneliti mengisolasikomponen aktifnya dan melakukanstudi in vitro dan in vivo pada hewandan manusia untuk mengetahui aksifarmakologinya. Hal ini meliputistimulasi imun, anti histamin, antiinflamasi, anti kanker, analgesik, antimikroba, anti parasit, anti oksidan,efek hipoglikemi dan sebagainya (1).

Kandungan kimia biji jintenhitam adalah minyak lemak (fixed-oil)(32 % - 40 %), minyak atsiri (0,4 % -0,45 %), protein, (16 % - 19,9 %), al-kaloid, coumarin, mineral (1,79 % -3,74 %), karbohidrat (33,9 %), fiber(5,5 %), air (6 %) (1). Karena banyakmengandung minyak, maka ekstrakbiji jinten hitam berbentuk minyakyang pekat.

Dalam perdagangan, jinten hitamdijual dalam bentuk biji kering danekstrak biji jinten hitam yang berupaminyak biji jinten hitam. Sediaan bijijinten hitam yang ada sekarang iniadalah minyak jinten dalam bentuk

soft capsul dan kapsul berisi biji jintentunggal. Ekstrak biji jinten hitamdalam bentuk sediaan ekstrak cam-puran belum ada di pasaran, karenabila ekstrak biji jinten hitam dicam-pur dengan ekstrak yang kering, akanberakibat rusaknya ekstrak keringatau merubah bentuk sediaan men-jadi cair, semi solid atau lembek yangakan mempengaruhi stabilitas sedia-an.

Minyak biji jinten hitam mem-punyai beberapa kelemahan, antaralain mudah teroksidasi, mudahmenguap, tidak mudah terdispersidalam bahan-bahan kering. Salahsatu cara yang dapat digunakanuntuk mengatasi masalah tersebutadalah dengan mikroenkapsulasi.Tidak mudah untuk menanganiminyak dalam bentuk cairan, olehkarena itu, perubahan bentuk cairanminyak menjadi serbuk akan lebihmudah ditangani dan juga akanmengurangi penguapan selainmeningkatkan stabilitas.

Metode yang dipilih untuk mi-kroenkapsulasi ekstrak biji jintenhitam yaitu metode semprot keringmenggunakan kombinasi gom arabdan maltodekstrin sebagai materialenkapsulasi.

Kelebihan metode semprot ke-ring adalah ketersediaan peralatan,biaya proses rendah, jenis zat penya-

ing. Efisiensi mikroenkapsulasi terbesar adalah menggunakan konsentrasi penyalut20 % (gom arab : maltodekstrin = 50 : 50) dan ekstrak biji jinten hitam 30%.

Kata kunci : ekstrak biji Jinten hitam, metode spray-drying, efisiensi mikro-enkapsulasi.

Page 3: Me Ektrak Jinten Hitam

59Vol. V, No.2, Agustus 2008

lut lebih beragam, retensi bahanmudah menguap yang baik, stabilitasproduk akhir yang baik, dan produk-si dalam skala besar secara kontinyu(2). Semprot kering dapat digunakanuntuk bahan yang tidak tahan panas(titik lebur rendah) oleh karena ter-bentuknya lapisan film yang menge-lilingi droplet dan pemanasan drop-let hanya terjadi dalam beberapadetik saja sehingga suhu pemanasandi luar droplet tidak merusak mate-rial inti (3).

Tujuan penelitian adalah men-jadikan ekstrak biji jinten hitam yangberwujud cair menjadi padat dengancara mikroenkapsulasi semprot ke-ring.

Harapan dari penelitian ini ada-lah untuk mengembangkan peng-gunaan ekstrak biji jinten hitam yangsudah berwujud padat sehingga da-pat diformulasikan dengan ekstrakkering dalam sediaan kapsul.

METODOLOGI

BahanBiji jinten hitam (Nigella sativa

Linn.) dibeli dari pasar di Bogor,etanol 96 % (Brataco Chemica) yangtelah didestilasi, kloroform (Merck,Darmstadt, Germany), natriumalginat medium viscosity (Sigma-Aldrich, St. Louis, Missoury, USA),gom arab (Andenex-Chemie, Ham-burg Germany), maltodekstrin (GPC,Iowa, USA), HPMC (Colorcon, USA),methanol (Merck, Darmstadt, Ger-may), thymoquinone standar (Sigma-Aldrich, St. Louis, Missoury, USA),

HCl (Merck, Darmstadt, Germay),Dragendorf LP, Meyer LP, etil asetat,serbuk seng P, larutan besi (III)klorida dari Laboratorium KimiaAnalitik Kuantitatif DepartemenFarmasi FMIPA UI.

AlatNeraca analitik (AND GR-202),

mesin penggiling serbuk (Retsch,Germany), rotary evaporator (Hei-dolph, Germany), homogenizer (Hei-dolph, Germany), jarum suntik no. 27G (Terumo, Japan), pengaduk ultra-sonik (Ney Ultrasonik 57H), penga-duk magnet, alat semprot kering SD-06 (Lab-Plant, North Yorkshire, En-gland) sieve shaker (Retsch, Germany),scanning electron microscopy / SEM(Leol 420 Oxford, England), fine coater(Polaron SC-7610, England), moisturebalance (Adam AMB 50), alat uji lajualir (Erweka, Germany), HPLC(Knauer, Germany) menggunakankolom analitik fase terbalik Kromasil100-5 C18 (15 cm x 4,6 mm x 5 ?m)dengan detektor serapan UV-Vis,alat-alat gelas.

Cara Kerja

1. Pembuatan ekstrak jinten hitamBiji jinten hitam diserbuk, dima-

serasi dengan etanol 96 % selama 3hari.

2. Pembuatan mikroskapsulGom arab ditambah air dan

maltodekstrin kemudian ekstrakjinten. Dicampur dalam alat homog-enizer dengan kecepatan 5000 rpm,

Page 4: Me Ektrak Jinten Hitam

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN60

selama 5’. Disemprot kering (fan 2,25meter/detik, pompa 5 rpm, deblockermedium, suhu inlet 2000C dan outlet920C). Formula pembuatan mikrokap-sul dapat dilihat pada Tabel 1.

3. Penentuan kandungan ekstrak bijijinten hitam dalam mikrokapsul

Mikrokapsul digerus, dilarutkandalam metanol dan diaduk dalamultrasonik, disaring. Filtrat diukurserapannya dengan HPLC.

4. Evaluasi ukuran dan distribusiukuran partikel

Mikrokapsul ditempatkan dalamayakan dan mesin pengayak digetar-kan dengan kecepatan 15 rpm selama10 menit, ditimbang.

5. Evaluasi morfologi partikelMikrokapsul dilapisi Au dan Pd

menggunakan fine coater (Polaron SC-7610) kondisi vakum dan sampeldiperiksa SEM (Leol 420 Oxford).

Tabel 1. Formula mikrokapsul

No Formula Penyalut Jinten% GA/MD

1 F-01 3,00%2 F-02 60:40 3,75%3 F-03 4,50%4 F-04 3,00%5 F-05 15 50:50:00 3,75%6 F-06 4,50%7 F-07 3,00%8 F-08 40 : 60 3,75%9 F-09 4,50%10 F-10 4,00%11 F-11 60:40:00 5,00%12 F-12 6,00%13 F-13 4,00%14 F-14 20 50:50:00 5,00%15 F-15 6,00%16 F-16 4,00%17 F-17 40 : 60 5,00%18 F-18 6,00%19 F-19 5,00%20 F-20 60:40:00 6,25%21 F-21 7,50%22 F-22 5,00%23 F-23 20 50:50:00 6,25%24 F-24 7,50%25 F-25 5,00%26 F-26 40 : 60 6,25%27 F-27 7,50%

Page 5: Me Ektrak Jinten Hitam

61Vol. V, No.2, Agustus 2008

6. Penentuan sudut diamMikrokapsul dicurahkan ke

dalam corong membentuk suatugundukan kerucut. Sudut diam,sudut bidang dasar kerucut (0) = arccos [D / (l1 + l2). (4,5)

7. Penentuan kadar airMikrokapsul dimasukkan mois-

ture balance pada 1050C. Dilihat kadarairnya.

8. Studi ketercampuranMikrokapsul ditambah ekstrak

sambiloto, disimpan selama seming-gu pada 250C, kemudian dievaluasisecara visual (6).

9. Studi stabilitasMikrokapsul disimpan pada

250C, selama 28 hari. 1, 3, 7, 14 dan28 hari setelah preparasi, kemudiandievaluasi secara visual dan dianalisisHPLC (6).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan ekstrak jinten hitamEkstrak jinten kental, berwarna

coklat kehitaman, bau spesifik, rasapahit.

Penentuan kandungan ekstrak bijijinten hitam dalam mikrokapsuldan efisiensi enkapsulasi

Semakin tinggi konsentrasipenyalut, efisiensi enkapsulasi se-makin meningkat, lapisan kulit (shell)semakin baik dan kuat, sehinggamelindungi ekstrak yang mudahmenguap ketika proses pengeringan

berlangsung, yang berakibat padaretensi ekstrak jinten akan semakinmeningkat.

Pada konsentrasi penyalut 25 %,nozzel spray dryer tersumbat, sehinggaproses penyemprotan terhenti. Jum-lah penyalut yang terlalu tinggi mem-buat emulsi menjadi kental sehinggamenyulitkan proses atomisasi. Penya-lut terlalu tinggi juga menyebabkanpembengkakan (puffing) atau peng-gelembungan (balloning) dan kere-takan partikel yang akan menurun-kan retensi ekstak jinten.

Pada penelitian pengaruh per-bedaan komposisi penyalut (gomarab : maltodekstrin) terhadap efi-siensi enkapsulasi digunakan miko-kapsul dengan jumlah penyalut yangoptimum yaitu 20 %. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa komposisipenyalut (gom arab : maltodekstrin)60 : 40 dan 50 : 50 menunjukkan hasilyang tidak menurunkan retensiekstrak jinten karena maltodekstrindapat membentuk jaringan matriksyang baik. Jaringan matrik ini pentingdalam sistem dinding, sehinggawalaupun kekentalan emulsi cende-rung menurun, dengan sifat jaringanmatriks maltodekstrin yang baikdalam sistem dinding dan juga sifatgom arab yang baik dalam emulsi-fier serta membentuk lapisan film,maka retensi ekstrak tetap dapat di-pertahankan. Namun pada komposisimaltodekstrin yang lebih besar,retensi ekstrak jinten cenderungmenurun tajam.

Ketika proses atomisasi padasemprot kering berlangsung, lapisan

Page 6: Me Ektrak Jinten Hitam

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN62

kulit (shell) yang terbentuk tidakbegitu kuat/ sempurna, dengandemikian material inti menjadikurang terlindungi, sehingga banyakkomponen-komponen yang mudahmenguap hilang, yang mengaki-batkan turunnya retensi ekstrak darimikrokapsul. Rendahnya viskositasemulsi juga menyebabkan prosespengeringan berlangsung relatif lamadan jumlah ekstrak yang terperang-kap dalam mikrokapsul sangat di-pengaruhi oleh kecepatan pengering-an dan pembentukan lapisan kulit(crust) pada permukaan droplet.Jumlah ekstrak yang terperangkapdapat meningkat jika pembentukanlapisan kulit (crust) berlangsungdengan baik dan cepat.

Pada jumlah ekstrak jinten 20 %dari penyalut, retensi ekstrak masihstabil, disebabkan penyalut masihmampu melindungi inti dan mem-pertahankan retensi dari ekstrakjinten. Tetapi dengan peningkatanjumlah ekstrak jinten, penyalut tidakmampu lagi melindungi inti danmempertahankan retensi dari ek-strak jinten sehingga mengakibatkaninti keluar dari mikrokapsul. Hal inimengakibatkan penurunan efisiensienkapsulasi.

Evaluasi ukuran dan distribusiukuran partikel

Fraksi terbesar distribusi ukuranpartikel berada di 710 – 1180 µm. Halini dikarenakan mikrokapsul yangterbentuk tidak seragam dan terda-

pat mikrokapsul yang terayak karenamembentuk agregat, sehingga akantertahan di ukuran ayakan yang besarlobang ayakannya.

Penentuan sudut diamMikrokapsul mempunyai sifat

alir yang passabel yaitu mempunyaisudut diam sekitar 330. Hasil inisesuai dengan syarat yaitu mem-punyai sudut diam antara 200 sampai400.

Evaluasi morfologi partikelMikrokapsul berbentuk bulat

sampai tidak beraturan dan mempu-nyai permukaan yang halus. Bentukmikrokapsul yang bulat dan permu-kaan yang halus menunjukkan bahwakomposisi mikrokapsul sudah sesuaisehingga menghasilkan suatu mikro-kapsul yang baik dan relatif stabil.

Penentuan kadar airSuhu inlet 2000C, supaya kadar

air rendah. Kadar air metode spraydryer relatif hampir sama, 5 - 7 %.

Studi ketercampuranMikrokapsul kompatibel karena

tidak ada perubahan fisika selamaseminggu.

Studi stabilitasTidak ada perubahan fisik dari

mikrokapsul, kandungan thymo-quinone menurun sekitar 90 %. Padakromatogram HPLC tidak kelihatanadanya puncak tambahan.

Page 7: Me Ektrak Jinten Hitam

63Vol. V, No.2, Agustus 2008

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan1. Dari hasil penelitian dapat

diambil kesimpulan bahwa ek-strak biji jinten hitam pahit(Nigella sativa Linn.) yang ber-wujud cair dapat dijadikan padatdengan mikroenkapsulasi sem-prot kering.

2. Ditinjau dari efisiensi mikro-enkapsulasi, hasil yang palingbaik adalah mikrokapsul yangdibuat dengan jumlah penyalut20% (gom arab : maltodekstrin= 50 : 50) dan ekstrak biji jintenhitam 6%.

3. Ekstrak biji jinten hitam dapatdiformulasikan dengan ekstrakkering lain dalam kapsul.

SaranKarena efisiensi mikroenkap-

sulasi yang dihasilkan belum mak-simal, maka perlu mencari metodeyang sesuai untuk meningkatkanefisiensi mikroenkasulasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Randhawa AM dan MS Al-Ghamdi. 2002. A Review of ThePharmaco-therapeutic Effects ofNigella sativa. Journal of MedicalResearch. 41 (2): 1-12.

2. Reineccius GA. 1988. Spray-dry-ing of food flavors. In: Flavor En-capsulation (edited by S.J. Risch &G.A. Reineccius). ACS Sympo-sium Series 370. American Che-mical Society, Washington DC:55–66.

3. Dziezak JD. 1988. Microencapsu-lation and encapsulation ingredi-ents. Food Technology. 42: 136–151.

4. Konstance RP, CI Onwulata andVH Holsinger. 1995. Flow Prop-erties of Spray Dried Encapsula-tion Butter Oil. J. Of Food Sci.60(4): 841–844.

5. James I Wells. 1988. Pharmaceuti-cal Preformulation : The Physi-copchemical Properties of Drug Sub-stance. Ellis Horwood Limited,England: 211 – 212.

6. Vermeire A, JP Remon. 1999.Compatibility and stability ofternary admixtures of morphinewith haloperidol or midazolamand dexamethasone or methyl-prednisolone. Int J Pharm. 177:53–67.

7. Adachi S, H Imaoka, H Ashida,H Maeda & R Matsuno. 2004.Preparation of microcapsules ofW/O/W emulsions containing apolysaccharide in the outer aque-ous phase by spray drying. Eu-ropean Journal of Lipid Science andTechnology. 106: 225–231.

8. Aulton ME. 1988. Pharmaceutics :The Science of Dosage Form Design.Churchil Living Stone, London:204-6.

9. Benita S. 1996. MicroencapsulationMethodes and Industrial Applica-tion. Marcel Dekker Inc., NewYork, Basel, Hongkong: 366-369.

10. Buffo R & G Reineccius. 2001.Comparison among assorteddrying processes for the encap-

Page 8: Me Ektrak Jinten Hitam

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN64

sulation of flavours. Perfumer &Flavourist. 26: 58–67.

11. Brandl M, M Drechsler, D Bach-mann, C Tardi, M Schmidtgen,K Bauer. 1998. Preparation andcharacterization of semi-solidphospholipid dispersions anddilutions thereof. Int J Pharm. 170:187–199.

12. Christensen KL, GP Pedersen &HG Kristensen. 2001a. Prepara-tion of redispersible dry emul-sions by spray drying. Int JPharm. 212: 187–194.

13. Christensen KL, GP Pedersen &HG Kristensen. 2001b. Technicaloptimisation of redispersible dryemulsions. Int J Pharm. 212: 195–202.

14. Deasy PB. 1984. Microencapsula-tion and Related Drug Processes.Marcel Dekker Inc., New York:1-60, 85, 119, 145, 161, 181.

15. Departemen Kesehatan RepublikIndonesia. 1986. Sediaan Galenik.Direktorat Jenderal PengawasanObat dan Makanan, Jakarta: 10-12.

16. Departemen Kesehatan RepublikIndonesia. 1979. Materia MedikaIndonesia jilid III. DepartemenKesehatan Republik Indonesia,Jakarta: 112.

17. Departemen Kesehatan RepublikIndonesia. 1995. Materia MedikaIndonesia jilid IV. DepartemenKesehatan Republik Indonesia,Jakarta: 333-337, 513-523, 536-540.

18. Departemen Kesehatan RepublikIndonesia. 1987. Analisis Obat

Tradisional jilid I. DirektoratJendral Pengawasan Obat danMakanan, Jakarta: 51.

19. Direktorat Jendral PengawasanObat dan Makanan. 1995. Farma-kope Indonesia edisi IV. Departe-men Kesehatan Republik Indo-nesia, Jakarta: 7.

20. Direktorat Pengawasan ObatTradisional. 2000. ParameterStandar Umum Ekstrak TumbuhanObat. Cetakan Pertama. Depar-temen Kesehatan Republik Indo-nesia, Jakarta: 2, 4-5, 13-33, 35-36.

21. Deis RC. 1997. Spray-drying-in-novative use of an old process.Food Product Design. 7: 97–113.

22. Efendi E. 2000. Mikroenkapsulasiminyak atsiri jahe dengan campurangum arab-maltodekstrin dan variasisuhu inlet spray dryer. ProgramPascasarjana, Universitas GadjahMada, Yogyakarta: 17-21, 44.

23. Ghosheh AO, AA Houdi, PACrooks. 1999. High performanceliquid chromatographic analysisof the pharmacologically activequinones and related compoundsin the oil of the black seed (Ni-gella sativa L.). J Pharm BiomedAnal. 19: 757-762.

24. Guzman CC dan JS Siemonsma.1999. PROSEA Plant Resources ofSouth-East Asia 13 (Spices) No.13.Prosea Foundation, Bogor: 148.

25. Haryati S. 2005. StandardisasiEkstrak Tumbuhan Obat Indo-nesia, Salah Satu Tahapan Pen-ting Dalam Pengembangan ObatAsli Indonesia. Info POM Vol. 6.

Page 9: Me Ektrak Jinten Hitam

65Vol. V, No.2, Agustus 2008

No. 4. Badan POM RI, Jakarta:1-5.

26. Jones S dan L Arlene. 1987. PlantSystematics Second Edition.McGraw Hill Book Company,Singapore: 306.

27. Kolanowski W, G Laufenberg, BKunz. 2004. Fish oil stabilizationby microencapsulation withmodified cellulose. Int JFood SciNutr. 55 (4): 333-343.

28. Lachman L, et. al. (ed). 1986. TheTheory and Practice of IndustrialPharmacy, 3rd ed. Lea and Fe-biger, Philadelphia: 412-428, 875-883.

29. Lamprecht A, UF SchaÈfer, CMLehr. 2000. Research paper Char-acterization of microcapsules byconfocal laser scanning micros-copy: structure, capsule wallcomposition and encapsulationrate. Eur J Pharm Biopharm. 49: 1.

30. Madene A. 2006. Flavour encap-sulation and controlled release –a review. International Journal ofFood Science and Technology. 41: 1–21.

31. Pagliarussi RS, JK Bastos, LAFreitas. 2006. Fluid Bed Dryingof Guarana (Paullinia cupanaHBK) Extract: Effect of ProcessFactors on Caffeine Content.AAPS PharmSciTech. 7(2): Article54. DOI.1-10.

32. Rajkapoor R, et. al. 2002. Anti-ul-cer Effect of Nigella sativa Linn.Against Gastric Ulcers in Rats.3hlm. http://www.ias.ac.in/currsci/jan252002/177. 16 Juni2006, pkl. 12.53.

33. Rehmani GL dan KR Dileep.2006. Targetting Apoptosis withCompounds from Commonly-UsedMedical Plants : A Possible Aid InFight Against Cancer. 4 hlm. http://www. journa l -MHR.com/PDF_file/vol_3_1/3_1_PDFs/09.00.

34. Sankarikutty B, MM Sreekumar,CS Narayanan & AG Mathew.1988. Studies on encapsulation ofcardamom oil by spray-dryingtechnique. Journal of Food Scienceand Technology. 25: 352–356.

35. Shahidi F & X Han. 1993. Encap-sulation of food ingredients. CritRev Food Sci Nutr. 33(6): 501–507.

36. Sriamornsak P. 1998. PreliminaryInvestigation of Some Polysac-charides as a Carrier for Cell En-trapment. Eur J Pharm Biopharm.46: 233-236.

37. Tjitrosoepomo G. 2002. TaksonomiTumbuhan (Spermatophyta). GajahMada University Press, Yogya-karta: 164-165.

38. Tu J, S Bolla, J Barr, J Miedema,X Li, B Jasti. 2005. Alginate Mi-croparticles Prepared by Spray–Coagulation Method: Prepara-tion, Drug Loading and ReleaseCharacterization. PharmaceuticalNanotechnology, Int J Pharm. 303:171–181.

39. Anonim. 2000. USP 24, NF 19.U.S. Pharmacopeia and NationalFormulary. United States Phar-macopeial Convention, Inc.,USA: 2107-2108, 2128-2129.

40. Valkenburg JW. 1979. Microcap-sule Processing and Technology.

Page 10: Me Ektrak Jinten Hitam

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN66

Marcel Dekker, Inc., New York:1-71.

41. Wade A and PJ Weller. 1994.Handbook of Pharmaceutical Excipi-ents. Second edition. AmericanPharmaceutical Association Wa-shington: 229.

42. Williams PA & GO Phillips. 2000.Gum Arabic dalam Handbook ofHydrocolloids (edited by G.O.Phillips & P.A. Williams). Wood-head Publishing Limited, Cam-bridge: 155–168.