materi sig

26

Click here to load reader

Upload: ablehbobo

Post on 21-Jun-2015

732 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAteri SIG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terumbu karang terdiri dari dua kata, yaitu terumbu dan karang. Terumbu adalah

endapan zat kapur hasil metabolisme dari ribuan hewan karang. Terumbu karang

bertumbuh dan berkembang sangat lambat. Sebagian besar karang hanya hidup di iklim

tropis. Hewan-hewan yang karang ini bersimbiosis dengan alga Zooxanthellae. Daerah

Asia-Mediterania, yaitu laut di dalam dan di sekitar kepulauan Indonesia dari bagian

utara Australia sampai bagian selatan cina memilki daerah terumbu karang yang luas,

yaitu sekitar 182.000 km2 yang merupakn 30% dari total daerah terumbu karang di dunia.

Khusus mengenai terumbu karang, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu

karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memilki areal terumbu karang seluas

60.000 km2 lebih.

Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara

Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak dapat

dihitung jumlahnya. Terumbu karang Indonesia beraneka ragam dan memegang peranan

yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan

stabilitas fisik pada garis pantai tetangga sekitarnya. Oleh karena itu harus dilindungi dan

dikembangkan secara terus menerus baik untuk kepentingan generasi sekarang ataupun

generasi selanjutnya.

Terumbu karang sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya

baik secara fisik ataupun juga biologis. Akibat kombinasi dampak negatif langsung dan

tidak langsung pada terumbu karang Indonesia, sebagian besar terumbu karang di

wilayah Indonesia saat ini sudah mengalami kerusakan yang parah. Bagaimanapun juga,

tekanan terhadap keberadaan terumbu karang paling banyak diakibatkan oleh kegiatan

manusia, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. Peningkatan kegiatan

manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah kondisi terumbu karang. Secara

ekologis, terumbu karang mempunyai keterkaitan dengan daratan dan lautan serta

ekosistem lain, seperti hutan mangrove dan lamun. Hal ini disebabkan karena terumbu

karang berada dekat dengan ekosistem tersebut serta daratan dan lautan. Berbagai

dampak kegiatan pembangunan yang dilakukan di lahan atas atau di sekitar padang

lamun atau hutan mangrove akan menimbulkan dampak pula pada ekosistem terumbu

1

Page 2: MAteri SIG

karang. Demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di laut lepas, seperti: kegiatan

pengeboran minyak lepas pantai, pembuangan limbah dan perhubungan laut

Oleh karena itu perlu kiranya untuk menerapkan konservasi dan rencana-rencana

pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin

parah. Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman terhadap

terumbu karang di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat

terhadap perlunya menjaga kelestarian terumbu karang dan meningkatkan keterlibatan

semua pihak dalam menjaga kelestarian terumbu karang di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

1) Bagaimanakah kondisi terumbu karang di Indonesia?

2) Apakah penyebab kerusakan pada terumbu karang di Indonesia dan bahayanya

terhadap lingkungan hidup?

3) Apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan terumbu karang dari

kerusakan?

1.3 Maksud dan Tujuan

1) Dapat mengetahui kondisi terumbu karang di Indonesia.

2) Dapat Mempelajari mengenai fungsi dan manfaat terumbu karang.

3) Dapat mengetahui penyebab kerusakan terumbu karang yang selama ini terjadi dan

dampaknya bagi lingkungan.

4) Dapat mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan terumbu

karang.

2

Page 3: MAteri SIG

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Terumbu Karang

Terumbu karang terdiri dari dua kata, yaitu terumbu dan karang. Terumbu adalah

endapan zat kapur hasil metabolisme dari ribuan hewan karang. Hewan karang ini

bentuknya renik dan melakukan kegiatan pemangsaan terhadap berbagai mikro

organisme lainnya yang melayang pada malam hari. Terumbu karang adalah karang yang

terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang

bersimbiosis dengan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae. Terumbu

karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut

dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan

memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Biasanya tumbuh di dekat pantai di

daerah tropis dengan temperatur sekitar 21o-30oC. Terumbu karang merupakan sumber

makanan dan juga melindungi pantai dari erosi akibat gelombang laut.

Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan

laut utama. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi

satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon.

Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di

kolom perairan laut.

Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk

sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu jutaan tahun.

Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh

beberapa milimeter saja per tahun. Di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai

terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan

spesies makhluk hidup.

1.2 Jenis-Jenis Terumbu Karang

1. Terumbu karang tepi ( fringing reefs )

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai

dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan

pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses

perkembangannya, terumbu karang ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan

adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada

3

Page 4: MAteri SIG

pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh di:

Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

2. Terumbu karang penghalang ( barrier reefs )

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52

km ke arah laut lepas dan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.

Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai

puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar

atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh di: Batuan

Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai

(Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin ( atolls )

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau

vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Terumbu

karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan

kedalaman rata-rata 45 meter. Contohnya di: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua

(Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu ( patch reefs )

Gosong terumbu (patch reefs), disebut juga sebagai pulau datar (flat island).

Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu

geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang

secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contohnya: Kepulauan

Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh)

2.3 Kondisi Yang Baik Bagi Terumbu Karang

Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° -

30°C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi

pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena hal itulah terumbu karang banyak

ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang

dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida, Amerika Serikat dan bagian

selatan Jepang.

Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari

yang digunakan oleh zooxanthellae untuk ber-fotosintesis. Pertumbuhan karang pembentuk

terumbu pada kedalaman 18 - 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman

lebih dari 90 m. Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, karena itu, di sekitar

4

Page 5: MAteri SIG

mulut sungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang

membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

2.4 Fungsi dari Terumbu Karang

1. Pelindung ekosistem pantai.

Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah

terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya.

2. Terumbu karang sebagai penghasil oksigen.

Terumbu karang memiliki kemampuan untuk memproduksi oksigen sama seperti fungsi hutan

di daratan, sehingga menjadi habitat yang nyaman bagi biota laut.

3. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup.

Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman yang berkumpul untuk mencari

makan, berkembang biak, dan berlindung. Bagi manusia, berarti terumbu karang mempunyai

potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan ataupun mata pencaharian

mereka.

4. Sumber obat-obatan.

Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa

menjadi obat bagi manusia. Saat ini sudah banyak dilakukan berbagai penelitian

mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai

penyakit.

5. Objek wisata.

Terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan pada kegiatan diving,

karena variasi terumbu karang yang berwarna-warni dan bentuk yang memikat

merupakan atraksi tersendiri bagi wisatawan baik asing maupun domestik. Hal ini

dapat memberikan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar.

6. Daerah Penelitian

Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan

yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat

yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia

sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahuinya.

2.5 Manfaat dari Terumbu Karang

Terumbu karang memiliki manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara

ekologi ataupun ekonomi. Jenis-jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang

dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung:

5

Page 6: MAteri SIG

a. Pemanfaatan secara langsung oleh manusia adalah pemanfaatan sumber daya

ikan, batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan

lainnya yang terkandung di dalamnya.

b. Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang

sebagai penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.

Dalam konteks ekonomi, terumbu karang menyediakan sejumlah manfaat yang dapat

dikelompokkan menjadi 2 golongan:

• Manfaat berkelanjutan

Perikanan lepas pantai

Perikanan terumbu

Perlindungan pantai dan pulau kecil

Wisata bahari

Marinkultur

Bioteknologi

Perdagangan biota ornamental

Wilayah perlindungan

Penambangan pasir karang

Kerajinan souvenir

Penelitian dan pendidikan

• Manfaat yang tidak berkelanjutan

Aktivitas ekstraktif

Perikanan dengan metode destruktif

Pengumpulan organisme terumbu

Perdagangn biota ornamental

Pembangunan pesisir

BAB III

6

Page 7: MAteri SIG

PEMBAHASAN

3.1 Persebaran dan Kondisi Terumbu Karang

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai

lebih dari 95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang luas

melindungi kepulauan Indonesia. Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia sekitar

60.000 km2. Belum mencakup terumbu karang di wilayah terpencil yang belum

dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Terdapat 30% dari terumbu karang di

dunia berada di perairan Indonesia. Terumbu karang di Indonesia yang sangat beragam

dan bernilai, mengalami ancaman yang sangat besar. Ketergantungan yang tinggi

terhadap sumberdaya laut telah menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan kerusakan

terumbu karang, terutama yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk.

Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia

telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Penangkapan ikan secara ilegal telah meluas ke

banyak pulau di Indonesia, bahkan di daerah yang dilindungi. Hal ini bukan hanya

mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan

yang sangat parah. Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi

terumbu karang Indonesia sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi

pemerintah yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah

Indonesia tidak dapat memenuhi target pengelolaan yang direncanakan, karena tidak

adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak.

.Terumbu karang di Indonesia ditemui sangat berlimpah di wilayah kepulauan

bagian timur (meliputi Bali, Flores, Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di

perairan Sumatera dan Jawa. Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi

(terumbu karang tepi, penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan

di Indonesia ialah terumbu karang tepi. Terumbu karang tepi ini dapat dijumpai

sepanjang pesisir Sulawesi, Maluku, Barat dan Utara Papua, Madura, Bali, dan sejumlah

pulau-pulau kecil di luar pesisir Barat dan Timur Sumatera. Tipe Patch Reefs (terumbu

karang yang mengumpul) paling baik terbentuk di wilayah Kepulauan Seribu, sedangkan

terumbu karang penghalang paling baik terbentuk di sepanjang tepi Paparan Sunda,

bagian Timur Kalimantan dan sekitar Kepulauan Togean (Sulawesi Tengah). Terdapat

pula beberapa atol, contohnya Taka Bone Rate di Laut Flores merupakan atol terbesar

ketiga di dunia.

7

Page 8: MAteri SIG

Eksploitasi berlebihan pada sumber daya hayati saat ini menjadi isu kritis, dan

menjadi masalah besar dalam manajemen keanekaragaman hayati khususnya

keanekaragaman biota laut. Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef) yang banyak

menyita perhatian, karena perannya yang sentral dalam ekosistem laut.

3.2 Penyebab Kerusakan Terumbu Karang

Sejak dahulu penduduk yang tinggal di dekat pantai berhubungan dengan

terumbu karang dalam kondisi yang harmonis. Namun dalam beberapa waktu ini,

melalui adanya teknologi baru dan naiknya permintaan terhadap produksi laut

menyebabkan terumbu karang menjadi obyek dari perusakan yang serius. Banyak

ilmuwan melihat bahwa penyebab utama kerusakan terumbu karang adalah manusia

(anthropogenic impact), misalnya melalui kegiatan tangkap lebih (over-exploitation)

terhadap hasil laut, penggunaan teknologi yang merusak (seperti potassium cyanide, bom

ikan, muro ami dan lain-lain), erosi, polusi industri dan mismanajemen dari kegiatan

pertambangan telah merusak terumbu karang baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk merusak terumbu

karang adalah :

a. Kependudukan dan Kemiskinan

b. Konsumsi Berlebihan dan Kesenjangan Sumber daya Alam

c. Kelembagaan dan Penegakan Hukum

d. Rendahnya Pemahaman tentang Ekosistem

e. Kegagalan sistem Ekonomi dan Kebijakan dalam Penilaian Ekosistem

1. Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pembangunan di Wilayah Pesisir

Wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan

terumbu karang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Pengerukan,

reklamasi, penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair, dan konstruksi

bangunan, semuanya dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan menyebabkan

pemutihan karang dalam kasus-kasus yang berat. Ancaman terhadap terumbu karang

akibat pembangunan wilayah pesisir dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman

8

Page 9: MAteri SIG

penduduk, luas area pusat pemukiman, tingkat pertumbuhan penduduk, dan jarak ke

pangkalan udara, pertambangan, fasilitas pariwisata, dan pusat fasilitas selam.

2. Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pencemaran

A. Pencemaran Laut

Aktivitas di laut yang mengancam terumbu karang antara lain pencemaran dari

pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal, pembuangan sampah dari atas

kapal, dan akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal. Sumber kedua terbesar yang

menyebabkan kematian terumbu, pada tahun-tahun terakhir adalah ledakan populasi

bintang laut Acanthaster planci.

B. Sedimentasi dan Pencemaran Darat

Penebangan hutan, perubahan tata guna lahan, dan praktek pertanian yang buruk,

menyebabkan peningkatan sedimentasi dan masuknya unsur hara ke daerah tangkapan

air. Sedimen dalam kolom air dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan karang, atau

bahkan menyebabkan kematian karang. Kandungan unsur hara yang tinggi dari aliran

sungai dapat merangsang pertumbuhan alga yang beracun.

3. Eksploitasi

Penangkapan ikan secara berlebihan memberikan dampak perubahan pada

ukuran, tingkat kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal ini disebabkan ikan turut

berperan di dalam mencapai keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu

karang. Penangkapan besar-besaran akan menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh

terhadap gangguan dari alam maupun gangguan dari kegiatan manusia.

Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan pengeboman ikan merupakan

praktek yang umum dilakukan, yang memberikan dampak sangat negatif bagi terumbu

karang. Penangkapan ikan dengan racun akan melepaskan racun sianida ke daerah

terumbu karang, yang kemudian akan membunuh atau melumpuhkan ikan-ikan. Karang

yang terpapar sianida berulang kali akan mengalami pemutihan bahkan kematian.

Pengeboman ikan dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akan dapat

menghancurkan struktur terumbu karang, dan membunuh ikan yang ada di sekelilingnya.

9

Page 10: MAteri SIG

4. Perubahan Iklim Global

Walaupun terumbu karang terlihat luas dan merupakan sistem yang sangat stabil,

pada atol selama jutaan tahun, sebenarnya mereka mengalami perusakan dalam skala

besar oleh berbagai kekuatan. Sumber terbesar dari terumbu karang adalah perusakan

mekanik oleh badai tropik yang hebat. Topan atau angin puyuh yang kuat ketika melalui

suatu daerah terumbu sering merusak daerah yang luas di terumbu. Bila terumbu karang

banyak yang terletak di zona yang sering dilalui oleh topan atau angin puyuh, maka

seluruh atau sebagian dari terumbu akan dirusak atau mengalami kerusakan berat yang

besar. Akibat badai ini biasanya disertai kerusakan koloni-koloni sampai ke akar-akarnya

dan terangkat dari terumbu, jadi memungkinkan untuk ditempati oleh pendatang baru 

Isu mengenai global warming yang banyak dibicarakan, berdampak besar pada

terumbu karang. Peningkatan suhu permukaan laut telah menyebabkan pemutihan karang

(bleaching) yang lebih parah dan lebih sering. Peristiwa alam seperti El Nino sehingga

terjadi peningkatan suhu air laut rata-rata dan Tsunami juga menyebabkan kerusakan

yang serius terhadap kelangsungan hidup terumbu karang.

3.3 Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang

Dampak ekologi:

akan mengganggu jaring-jaring makanan di laut, terumbu karang yang

kebanyakan merupakan hewan kelas anthozoa berbentuk polip. biasanya melakukan

simbiosis mutualisme dengan hewan-hewan kecil di laut, termasuk ikan, kepiting, belut,

moluska dan lain-lain. ketika habitatnya terganggu hewan-hewan tersebut tidak bisa

melindungi dirinya dari predator, akibatnya terjadi pengurangan drastis hewan kecil

penghuni termubu karang tersebut. oleh karena itu ketika hewan-hewan kecil jumlahnya

sedikit, akan berpengaruh juga terhadap populasi predatornya. seperti ikan besar dan

lainya.

selain itu terdapat spesies-spesies tertentu yang hidup di terumbu karang akan

mati, hal ini dapat berpengaruh pada pada kekayaan biodiversitas. apa lagi spesies

tersebut terancam kepunahan.

Dampak Bidang ekonomi:

secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap ekonomi masayarakat pantai.

terumbu karang yang rusak mengakibatkan berkurangnya populasi ikan, sehingga

tangkapan nelayan pun berkurang.

10

Page 11: MAteri SIG

Dampak Pariwisata: eksotisme terumbu karang merupakan daya tarik wisata

sendiri sehingga pemerintah membuat tman laut sebagai objek pariwisata menjanjikan.

nah ketika terumbu karang rusak otomatis potensi tersbut akan hilang.

Ancaman terhadap kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan

kerusakan lingkungan yang besar. Terumbu karang yang dimana merupakan sentral dari

ekosistem laut sangat mempengaruhi kehidupan di laut. Komposisi oksigen di laut

menjadi berkurang. Banyak biota laut, baik hewan ataupun tumbuhan akan ikut musnah

jika terumbu karang menjadi rusak. Selain itu, di daerah-daerah pesisir pantai akan

mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang drastis dan membuat

tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Banyak pencemaran yang terjadi

bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia. Ikan yang ditangkap

dengan menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat membahayakan manusia.

3.4 Upaya untuk Menyelamatkan Terumbu Karang

Terumbu karang dikenal sebagai salah satu ekosistem yang paling beragam,

kompleks dan produktif di muka bumi ini. Setidaknya 794 spesies karang di dunia telah

berhasil dideskripsikan oleh para ahli, dan 77% dari karang yang telah diidentifikasi

tersebut berlokasi di Asia Tenggara. Terumbu karang memberikan layanan ekosistem

yang sangat penting dan memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada

masyarakat pesisir. Belum lagi keuntungan atau manfaat yang tidak bisa dinilai dengan

uang, diantaranya sebagai tempat daur ulang nutrien, penyediaan makanan, daerah

perlindungan dan pemijahan ikan dan sebagai organisme laut lainnya

wilayah indonesia terkenal mempunyai keanekaragaman hayati laut yang sangat

tinggi, sehingga banyak para wisatawan dari manca negara yang datang ke Indonesia

untuk mempelajari aspek ini. Namun disayangkan aktivitas manusia dalam

memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada di kawasan pesisir dan laut, sering

tanpa mengindahkan konsep pelestarian alam, sehingga yang terjadi potensi tersebut

terus menurun. Daerah suaka alam, yang dilindungi tak luput pula dari jamahan mereka,

sehingga “biological reserve”, juga ikut rusak.

Konservasi semberdaya hayati laut merupakan salah satu implementasi

pengelolaan ekosistem sumberdaya laut dari keruskan akibat aktivitas manusia. Kawasan

konservasi laut mempunyai peranan penting dalam program konservasi sumberdaya alam

hayati wilayah laut. Walaupun kawasan ini cenderung labih baru ditetapkan

dibandingkan dengan kawasan konservasi di daerah daratan, namun dibutuhkan keahlian

11

Page 12: MAteri SIG

tertentu untuk mengidentifikasi, mendirikan dan mengelolanya. Pemanfaatan

sumberdaya alam di lingkungan konservasi laut biasanya diatur melalui zona-zona, yang

telah di teteapkan kegiatan-kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya

pelarangan kegiatan seperti penambangan minyak dan gas bumi, penangkapan ikan dan

biota laut lain dengan alat yang merusak lingkungan, serta perusakan lingkungannya

untuk menjamin perlindungan yang lebih baik.

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam upaya tetap

melestarikan terumbu karang sebagai kekayaan nasional antara lain:

1.    Mengupayakan peraturan perundang-undangan bagi perlindungan terumbu karang,

sehingga tidak terjadi kekosongan hukum dalam rangka penegakkan hukum bagi

pelestarian dan perlindungan terumbu karang.

2.    Mengupayakan usaha-usaha peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat bagi

pelestarian terumbu karang.

3.    Mengupayakan pelatihan, penelitian, dan pendidikan bagi upaya-upaya konservasi

terumbu karang.

4.    Mengupayakan pengelolaan kawasan konservasi ekosistem terumbu karang agar

dapat diupayakan pemanfaatannya secara optimal, dan berdaya guna bagi masyarakat.

A. Perlunya Kesadaran Manusia

Dalam upaya untuk menyelamatkan terumbu karang, yang paling utama adalah

perlunya kesadaran dari manusia untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang itu

sendiri. Oleh karena itu diperlukan pemberian informasi, pengetahuan, dan wawasan

mengenai terumbu karang. Fungsi, manfaatnya, kondisi dari terumbu karang saat ini, dan

apa yang akan terjadi jika kerusakan terumbu karang ini terus berlanjut. Dengan adanya

pendidikan mengenai terumbu karang, maka akan ada rasa memiliki sehingga manusia

bisa peduli dan melindungi terumbu karang.

Beberapa hal berikut yang dapat dilakukan secara individu untuk mengurangi

kerusakan terumbu karang :

Terapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu karang

adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan suhu sedikit

saja dapat memicu pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang yang besar

dapat diikuti oleh kematian massal terumbu karang. Jadi apapun yang dapat kita

lakukan untuk mengurangi dampak global warming, akan sangat membantu terumbu

karang.

12

Page 13: MAteri SIG

Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang kemudian

akan bermuara ke laut. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah sehingga

mengganggu gerakannya. Misalnya sampah plastik yang transparan diperkirakan

kadang dimakan oleh penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan

mengganggu pencernaanya.

Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu, pendapat, dan

berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.

Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan

lingkungan.

Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar sebaiknya melakukan penyelaman di

perairan yang tidak ber-terumbu karang.

B. Peranan pemerintah

Keikutsertaan pemerintah dalam melestarikan terumbu karang sangat penting.

Pemerintah sebagai pengatur dan pengawas masyarakat. Pemerintah dapat menetapkan

kebijakan dan peraturan-peraturan untuk menyelamatkan terumbu karang. Membuat

rencana perbaikan lingkungan yang sudah rusak dan mencegah kerusakan terumbu

karang. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi-

organisasi lingkungan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Misalnya melakukan

kampanye lingkungan hidup bekerjasama dengan media-media atau organisasi seperti

National Geographic Indonesia, WWF Indonesia, Yayasan Reef Check Indonesia, LIPI

(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Yayasan TERANGI (Terumbu Karang

Indonesia) dan lainnya untuk mengawasi kelangsungan hidup terumbu karang. Baik

mengawasi eksploitasi karena ulah manusia, pertumbuhan terumbu karang yang sedang

direstorasi, dan pengawasan daerah terumbu karang yang terancam di Indonesia.

Upaya restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang telah

terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan kondisi aslinya sedangkan tujuan

utama restorasi terumbu karang adalah untuk peningkatan kualitas terumbu yang

terdegradasi dalam hal struktur dan fungsi ekosistem. Mencakup restorasi fisik dan

restorasi biologi. Restorasi fisik lebih mengutamakan perbaikan terumbu dengan fokus

pendekatan teknik, dan restorasi biologis yang terfokus untuk mengembalikan biota

berikut proses ekologis ke  keadaan semula.

13

Page 14: MAteri SIG

Pemerintah harus benar-benar merealisasikan upaya-upaya untuk

menyelamatkan terumbu karang. Pemerintah perlu bersikap tegas mengenai kerusakan

lingkungan yang terjadi dan berusaha dengan sebaik-baiknya melindungi terumbu karang

yang juga merupakan aset negara.

C. Upaya Perlindungan Lingkungan Secara Global

Perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akan berdampak pada

perubahan lingkungan secara global. Antara satu negara dengan negara lain memiliki

tanggung jawab yang sama terhadap kerusakan lingkungan. Banyak deklarasi-deklarasi

yang disepakati oleh banyak negara dalam upaya menyelamatkan lingkungan. Begitu

pula dengan menyelamatkan terumbu karang. Telah banyak kesepakatan-kesepakatan

yang telah disetujui oleh banyak negara untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan.

Yang paling terakhir dilakukannya World Ocean Conference (WOC) (Gambar1.6) atau

disebut juga Manado Ocean Declare pada tanggal 11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi

ini disepakati oleh 61 negara, termasuk negara-negara Coral Triangle Initiative Summit

(Gambar1.7 ) yang merupakan kawasan yang kaya akan terumbu karang. Dalam

deklarasi ini disepakati komitmen bersama mengenai penyelamatan lingkungan laut dari

ancaman global warming dan komitmen program penyelamatan lingkungan laut secara

berkelanjutan di tiap negara.

Kampanye lingkungan hidup seperti ini sangat baik bagi upaya penyelamatan

lingkungan. Apalagi dilakukan secara global yang menjaring banyak pihak sehingga

diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan lebih baik lagi.

14

Page 15: MAteri SIG

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang bisa dikatakan

sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat

dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman

hayati yang sangat tinggi. Biasanya tumbuh di dekat pantai di daerah tropis dengan

temperatur sekitar 21o-30oC. Terumbu karang memberikan perlindungan bagi hewan-

hewan dalam habitatnya termasuk sponge, ikan (kerapu, hiu karang, clown fish, belut

laut, dll), ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan, kura-kura, ular laut, siput laut, cumi-

cumi atau gurita, termasuk juga burung-burung laut yang sumber makanannya berada di

sekitar ekosistem terumbu karang.

Walaupun terumbu karang terlihat luas dan merupakan sistem yang sangat stabil,

pada atol selama jutaan tahun, sebenarnya mereka mengalami perusakan dalam skala

besar oleh berbagai kekuatan. Mungkin sumber terbesar dari terumbu karang adalah

perusakan mekanik oleh badai tropik yang hebat. Selain kerusakan yang disebabkan

oleh kegiatan antropogenik, juga ada yang disebabkan oleh pengaruh alam lainnya,

misalnya akibat dari perubahan cuaca global El Nino. Sumber kedua terbesar yang

menyebabkan kematian terumbu, pada tahun-tahun terakhir adalah ledakan populasi

bintang laut Acanthaster planci.

Dalam menyelamatkan kelangsungan hidup terumbu karang yang paling utama

adalah perlunya kesadaran dari manusia sendiri selaku pihak yang telah banyak

melakukan kerusakan pada terumbu karang. Dengan cara tidak membuang sampah dan

mengotori lingkungan. Mengurangi pemanasan global dengan prinsip reduce, reuse,

recycle. Melakukan kampanye lingkungan hidup serta turut aktif dalam kegiatan

penyelamatan lingkungan hidup.

Pemerintah membuat kebijakan dan peraturan yang tegas megenai kegiatan

perusakan lingkungan. Pemerintah bekerja sama dengan lembaga dan organisasi untuk

mengawasi naik-turunnya perubahan lingkungan, memberi pendidikan lingkungan hidup,

15

Page 16: MAteri SIG

dan melakukan kampanye-kampanye agar masyarakat peduli akan lingkungan.

Kampanye-kampanye yang banyak dilakukan hendaknya tidak hanya di jadikan wacana,

tapi dijalankan dengan sungguh-sungguh. Upaya penyelamatan lingkungan perlu

dilakukan secara global karena lingkungan satu negara dengan negara lain saling

berkaitan.

16

Page 17: MAteri SIG

Daftar Pustaka

http://adzriair.blogspot.com/2011/12/terumbu-karang.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang

Suharsono. 1996. Jenis-jenis Karang yang Umum dijumpai di Perairan Indonesia.

Puslitbang Oseanologi – LIPI. Jakarta.

Supriharyono, 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan.

Jakarta.

17