materi salam
TRANSCRIPT
Materi Ajar
Arti Salam :“Akad jual beli muslam fiil (barang pesanan) dengan penagguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual). Pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu”.
Bank dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi salam.
Salam paralel adalah apabila bank bertindak sebagai penjual, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan.
Syarat Salam paralel :1. Akad kedua antara bank dan pemasok terpisah dari akad pertama
antara bank dan pembeli akhir2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah
Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad. Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktu akad.
Rukun Salam :1. Muslam (pembeli)2. Muslam ilaihi (penjual)3. Muslam Fiil (barang/hasil produksi)4. Modal atau uang5. Shighat/Ijab Qabul
Syarat-syarat Salam :1. Pihak yang berakad2. Ridha dua belah pihak dan tidak ingkar janji3. Cakap rukun
Ketentuan-ketentuan Dewan Syariah Nasional dalam Akuntansi Salam :1. Ketentuan tentang pembayaran
a. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya baik berupa uang, barang dan manfaat
b. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakatic. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang
2. Ketentuan tentang barang a. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutangb. Harus dapat dijelaskan spesifikasinyac. Penyerahan dilakukan kemudiand. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkanb
berdasarkan kesepakatane. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanyaf. Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang yang sejenis
sesuai kesepakatan
3. Ketentuan pembatalan kontrak
“Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah pihak”.
Soal :
01. Coba sebutkan ketentuan Bank sebagai penjual berdasarkan standar akuntansi salam ?
02. Sebutkan ketentuan Bank sebagai pembeli berdasarkan standar akuntansi salam ?
03. Sebutkan rukun salam ?04. Sebutkan isi ketentuan barang ?05. Sebutkan Syarat salam ?
Jawab :01. Syarat Salam paralel :
1. Akad kedua antara bank dan pemasok terpisah dari akad pertama antara bank dan pembeli akhir
2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah
02. Ketentuan pembatalan kontrak“ Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah pihak”.
03. Rukun Salam :1. Muslam (pembeli)2. Muslam ilaihi (penjual)3. Muslam Fiil (barang/hasil produksi)4. Modal atau uang5. Shighat/Ijab Qabul
04. Ketentuan tentang baranga. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutangb. Harus dapat dijelaskan spesifikasinyac. Penyerahan dilakukan kemudiand. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkanb
berdasarkan kesepakatane. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanyaf. Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang yang sejenis
sesuai kesepakatan
05. Syarat-syarat Salam1. Pihak yang berakad2. Ridha dua belah pihak dan tidak ingkar janji3. Cakap rukun
Materi Ajar
Sehubungan dengan penerimaan barang pesanan pada transaksi salam. PSAK 59 mengatur sbb : Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sbb :
a. Jika barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang disepakati
b. Jika barang pesanan berbeda kualitasnya, maka :(i) Barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai
akad, jika nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) dari barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad.
(ii) Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian, jika nilai pasar dari barang pesanan lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad.
c. Jika bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal jatuh tempo pengiriman, maka :(i) Jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang
salam sebesar bagian yang belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad;
(ii) Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh nasabah sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi;
(iii) Jika bank mempunyai jaminan atas barang pesanan dan hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang kepada nasabah yang telah jatuh tempo. Sebaliknya, jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam maka selisihnya menjadi hak nasabah; dan
(iv) Bank dapat mengenakan denda kepada nasabah, denda hanya boleh dikenakan kepada nasabah yang mampu menunaikan kewajibannya, tetapi tidak memenuhinya dengan sengaja. Hal ini tidak berlaku bagi nasabah yang tidak mampu menunaikan kewajibannya karena force majeur.
Jurnal :Penyerahan barang pesanan sesuai akad Persediaan salam Rp. xxx
Piutang salam Rp. xxx
Penyerahan barang pesanan (jika rugi) Persediaan salam Rp. xxxKerugian penyerahan salam Rp. xxx
Piutang salam Rp. xxx
Soal :
Penerimaan barang dilakukan tahapan sbb:1. Tahap ke-1 sebanyak 25 ton tepung, kualitas A kering gudang dengan
nilai wajar/harga pasar Rp. 20.000.000,- (Rp. 800.000,-/ton) sesuai dengan harga dalam kontrak.
2. Tahap ke-2 sebanyak 25 ton tepung tapioka, kualitas kering gudang dengan nilai pasar Rp. 25.000.000,- (Rp. 1.000.000,-/ton), harga pasar lebih tinggi dari harga kontrak.
3. Tahap ke-3 sebanyak 25 ton tepung tapioka, kualitas kering gudang dengan nilai pasar Rp. 16.000.000,- (Rp. 640.000,-/ton), harga pasar lebih rendah dari harga kontrak.
Jawab :
1. 2004Agst 15 Persediaan salam Rp. 20.000.000,00 -
Piutang salam - Rp. 20.000.000,00
2. 2004Agst 15 Persediaan salam Rp. 20.000.000,00 -
Piutang salam - Rp. 20.000.000,00
3. 2004Agst 15 Persediaan salam Rp. 16.000.000,00 -
Kerugian penyerahan brg salam Rp. 4.000.000,00 -Piutang salam - Rp.
20.000.000,00
Buku Besar
Debet Piutang Salam KreditTgl Keterangan Debet Tgl Keterangan Kredit
2002Agst 15 15
Modal KasMesin Giling
Rp. 60.000.000,00Rp. 20.000.000,00
Penyerahan 1Penyerahan 2Penyerahan 3
Rp. 20.000.000,00Rp. 20.000.000,00Rp. 20.000.000,00
NeracaAktiva per 1 April 2002
Passiva
Piutang Salam Rp. 20.000.000,00Persediaan salam Rp. 60.000.00,00
I. Materi Ajar
Jurnal penyerahan barang pesanan kepada pemilik modal
Hutang salam Rp. xxxPersediaan Rp. xxx
Buku besarDebet Hutang Salam Kredit
Rp. xxx Rp. xxx
NeracaDebet Per................ Kredit
Hutang Salam Rp. xxx
Soal :Penerimaan barang dilakukan tahapan sbb:1. Tahap ke-1 sebanyak 25 ton tepung, kualitas A kering gudang dengan
nilai wajar/harga pasar Rp. 20.000.000,- (Rp. 800.000,-/ton) sesuai dengan harga dalam kontrak.
2. Tahap ke-2 sebanyak 25 ton tepung tapioka, kualitas kering gudang dengan nilai pasar Rp. 25.000.000,- (Rp. 1.000.000,-/ton), harga pasar lebih tinggi dari harga kontrak.
3. Tahap ke-3 sebanyak 25 ton tepung tapioka, kualitas kering gudang dengan nilai pasar Rp. 16.000.000,- (Rp. 640.000,-/ton), harga pasar lebih rendah dari harga kontrak.
Pada saat penyerahan barang pesanan kepada Bulog, pada tanggal 15 September 2004, jurnal yang dilakukan oleh bank syariah adalah sbb:
Hutang salam Rp. 100.000.000,-(100 ton tepung tapioka, kualitas A kering gudang)
persediaan Rp. 100.000.000,-
Dari jurnal tersebut perubahan posisi buku besar, dan perubahan laporan posisi keuangan (neraca) bank syariah adalah sbb:
BUKU BESARKeuntungan Istishna Ditangguhkan
Debet KreditTgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
15/09
100 ton tapioka
Saldo
100.000.000
00
12/08
100 ton tapioca A 100.000.000
100.000.000 100.000.000
NERACAPer 12 Agustus 2004
Aktiva PassivaUraian Jumlah Uraian Jumlah
Hutang Salam 00
I. Materi Ajar
Bank sebagai pembeli1. Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau
dialihkan kepada penjual.2. Modal usaha salam dapat berupa kas dan ktiva non kas. Modal usaha
salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal usaha salam dalam bentuk aktiva non kas diukur sebesar nilai wajar (nilai yang disepakati antara bank dan nasabah).
3. Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut :a. Jika barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang
disepakatib. Jika pesanan berbeda kualitasnya, maka :
i. Barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) dari barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad.
ii. Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian, jika nilai pasar dari barang pesanan lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad.
c. Jika bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal jatuh tempo pengiriman, maka :i. Jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang
salam sebesar bagian yang belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad;
ii. Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh nasabah sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi;
iii. Jika bank mempunyai jaminan atas barang pesanan dan hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang kepada nasabah yang telah jatuh tempo. Sebaliknya, jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam maka selisihnya menjadi hak nasabah; dan
iv. Bank dapat mengenakan denda kepada nasabah, denda hanya boleh dikenakan kepada nasabah yang mampu menunaikan kewajibannya, tetapi tidak memenuhinya dengan sengaja. Hal ini tidak berlaku bagi nasabah yang tidak mampu menunaikan kewajibannya karena force majeur.
4. Barang pesanan yang telah diterima diakui sebagai persediaan. Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
Bank Sebagai Penjual1. Hutang salam diakui pada saat bank menerima modal salam sebesar
modal salam yang diterima2. Modal salam yang diterima dapat berupa kas dan aktiva non kas.
Modal salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima, sedangkan modal salam dalam bentuk aktiva non kas diukur sebagai nilai wajar (nilai yang disepakati antara bank dan nasabah).
3. Apabila bank melakukan transaksi paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh nasabah dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat pengiriman barang pesanan oleh bank ke nasabah.
Instrumen :Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !1. Sebutkan isi ketentuan bank sebagai pembeli dalam akuntansi
Salam ?2. Sebutkan isi ketentuan bank sebagai penjual dalam akuntansi Salam ?3. Jelaskan bagaimana perlakuannya apabila barang pesanan berbeda
kualitasnya ?
Jawab :
1. Ketentuan bank sebagai pembelia. Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan
atau dialihkan kepada penjualb. Modal usaha salam dapat berupa kas dan aktiva non-kas
Modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal usaha salam dalam bentuk aktiva non-kas diukur sebesar nilai wajar.
c. Barang pesanan yang diterima diakui sebagai persediaan
2. Ketentuan bank sebagai penjuala. Hutang salam diakui pada saat bank menerima modal salam
sebesar modal salam yang diterimab. Modal salam yang diterima dapat berupa kas dan aktiva non-kas
Modal salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal salam dalam bentuk aktiva non-kas diukur sebesar nilai wajar.
c. Apabila bank melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh nasabah dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat pengiriman barang pesanan oleh bank ke nasabah
3. Barang pesanan berbeda kualitasnyaa. Barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai
akad, jika nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) dari barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad.
b. Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian, jika nilai pasar dari barang pesanan lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad.
I. Materi AjarPerlakuan Akuntansi Penyerahan Modal Salam
Dalam PSAK tentang akuntansi perbankan syariah dijelaskan perlakuan akuntansi tentang modal salam sebagai berikut :
1. Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan tau dialihkan kepada penjual.
2. Modal usaha salam dapat berupa kas dan aktiva non kas. Modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal usaha salam dalam bentuk aktiva non kas diukur sebesar nilai wajar (niali yang disepakati antara bank dan nasabah).
Jurnal penyerahan modal berupa uang tunaiPiutang salam Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Jurnal penyerahan modal uang tunai dan non kas (laba)Piutang salam Rp. xxx
Kas Rp. xxxPersediaan Rp. xxxKeuntungan penyerahan Rp. xxxAktiva salam Rp. xxx
Jurnal penyerahan modal uang tunai dan non kas (rugi)Piutang salam Rp. xxxKerugian penyerahan Rp. xxxAktiva salam Rp. xxx
Kas Rp. xxxPersediaan Rp. xxx
Soal :Bank Syariah pada tanggal 15 Agustus 2002 melakukan pemesanan “tepung tapioka” pada kelompok industri tepung tapioka “Sejahtera” dengan data sbb:
Nama barang pesanan : Tepung TapiokaJenis barang pesanan : Kualitas A, kering gudangJumlah barang : 100 tonJumlah modal/harga : Rp. 80.000.000,00 (Rp. 800.000,00/ton)Jangka waktu penyerahan : 4 bulanPenyerahan modal : Uang tunai Rp. 60.000.000,00
Mesin giling ketela pohon Rp. 20.000.000,00Agunan : Sebidang sawah Rp. 50.000.000,00Cara penyerahan : Secara bertahap masing-masing 25 ton setiap bulanSyarat pembayaran : Dilunasi pada saat akad
Jawab :
Jurnalnya :1. Apabila penyerahan modal hanya berupa uang tunai
2002Agst 15 Piutang salam Rp. 80.000.000,00 -
Kas - Rp. 80.000.000,00
2. Apabila penyerahan modal berupa uang tunai juga non kas dengan harga perolehan Rp. 18.000.000,00
2002Agst 15 Piutang salam Rp. 80.000.000,00 -
Kas - Rp. 60.000.000,00Persediaan - Rp. 18.000.000,00Keuntungan penyerahan - Rp -Aktiva salam - Rp. 2.000.000,00
3. Jika harga perolehan aktiva non kas Rp. 25.000.000,002002Agst 15 Piutang salam Rp. 80.000.000,00 -
Kerugian penyerahan Rp. 5.000.000,00 -Aktiva salam Rp. - -
Kas - Rp. 60.000.000,00Persediaan - Rp. 25.000.000,00
Buku BesarDebet Piutang Salam Kredit
Tgl Keterangan Debet Tgl Keterangan Kredit2002Agst 15 15
Modal KasMesin Giling
Rp. 60.000.000,00Rp. 20.000.000,00
NeracaAktiva per 1 April 2002
Passiva
Piutang Salam Rp. 80.000.000,00
I. Materi AjarJurnal penerimaan dana
Kas Rp. xxxHutang salam Rp. xxx
Buku besarDebet Hutang Salam Kredit
Rp. xxx
NeracaDebet Per................ Kredit
Hutang Salam Rp. xxx
Soal :
Pada tanggal 12 Agustus 2004 Bank Syariah memperoleh kepercayaan dari Bulog untuk melakukan pemberlian tepung tapioka.Dengan data sbb:
Nama barang pesanan : Tepung Tapioka
Jenis barang pesanan : Kualitas A, kering gudangJumlah barang : 100 tonJumlah modal/harga : Rp. 100.000.000,00 (Rp. 1.000.000,00/ton)Jangka waktu penyerahan : 6 bulanSyarat pembayaran : Dilunasi pada saat akad ditanda tangani
Pada tanggal 15 September 2004 dapat memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan barang yang dipesan oleh Bulog yaitu 100 ton tepung tapioka type A.
Dari transaksi tersebut susunlah jurnal, poting ke buku besar dan neraca !
Jawab :
Maka oleh Bank Syariah dijurnal sbb:2004Agst 12 Kas (rek. Bulog) Rp. 100.000.000,00 -
Hutang salam - Rp. 100.000.000,002004Sept 15 Hutang salam Rp. 100.000.000,00 -
Persediaan - Rp. 100.000.000,00
Buku BesarHutang Salam
Tgl Keterangan Debet Tgl Keterangan Kredit2004Agst 15
100 ton tapiokaSaldo
Rp. 100.000.000,00Rp. 0
2004Agst 12
100 ton tapioka Rp. 100.000.000,00
Rp. 100.000.000,00
Rp. 100.000.000,00
NeracaAktiva per 1 April 2002
Passiva
Kewajiban
Hutang Salam Rp. 0
I. Materi Ajar
Arti salam paralel adalah Bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang perusahaan.
Perlakuan akuntansi Salam Paralel :
Untuk memberikan yang lengkap transaksi Salam Paralel dapt dilihat dlam gambar sbb:
Skema Salam Paralel
1. Pesan barang (akad 1) 1a. Pesan barang (akad 2)
2. Penermaan Bank Syariah 2a. Penyerahan Modal Modal Salam Kas/non kas Petani
Pembeli 3. Penyerahan barang pesanan
Penyerahan barang pesanan
Jurnal penerimaan danaKas Rp. xxx
Hutang salam Rp. xxx Jurnal penyerahan modal salam dari bank syariah
Piutang salam Rp. xxxKas Rp. xxxPersediaan Rp. xxxPendapatan penyerahan aktiva Rp. xxx
Soal :
Bank syariah memperoleh kepercayaan dari Bulog untuk melakukan pembelian beras, dengan data-data sbb :
Nama barang pesanan : Gabah padiJenis barang pesanan : IR 38 kadar air 15%Jumlah : 100 tonHarga : Rp. 50.000.000,- (Rp. 500.000,-/ton)Jangka waktu penyerahan : 6 bulan
Penjelasan lain berkaitan dengan pesanan kepada petani Suka Makmur :1. Harga perolehan alat pertanian yang diserahkan kepada petani
sebagai modal salam sebesar Rp. 9.500.000,-2. Penyerahan barang pesanan dari petani kepada bank syariah
dilakukan secara bertahap sbb:a. Tahap ke-1 sebanyak 25 ton gabah padi IR 38 kadar air 15%
dengan nilai wajar/harga pasar Rp. 10.000.000,- (Rp. 400.000,- per ton, sama dengan harga dalam kontrak).
b. Tahap ke-2 sebanyak 25 ton gabah padi IR 38 kadar air 25% dengan kualitas berbeda dengan kontrak) dengan nilai wajar/pasar Rp. 12.500.000,- (Rp. 500.000,- per ton, lebih tinggi dari harga dalam kontrak).
Dari transaksi tersebut, susunlah jurnal, posting ke buku besar dan susun neraca.
Jawab :
Jurnal yang dilakukan oleh bank syariah adalah sbb :1. Pada saat penerimaan dana dari bulog oleh bank syariah :
Kas Rp. 50.000.000,-Hutang salam Rp. 50.000.000,-
(100 ton gabah padi IR 38 kadar air 15%)
BUKU BESARHutang Salam
Debet KreditTgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
Saldo 500.000.000
100 ton gabah padi IR 38kadar air 15%
500.000.000
500.000.000 500.000.000
NERACAPer 31 Desember 2000
Aktiva PassivaUraian Jumlah Uraian Jumlah
Hutang Salam 50.000.000
2. Penyerahan modal salam dari bank syariah kepada petani Suka Makmur, sebesar Rp. 40.000.000,- yang terdiri dari alat pertanian dengan harga wajar sebesar Rp. 10.000.000,- dan uang tunai sebesar Rp. 30.000.000,-
Piutang salam (barang) Rp. 40.000.000,-(100 ton gabah padi IR 38 kadar air 15%)
Kas Rp. 30.000.000,-Persediaan/aktiva Rp. 9.500.000,-Pendapatan penyerahan aktiva Rp. 500.000,-
Jurnal pada saat pembelian alat pertanian sebesar Rp. 9.500.000,- dengan tunai adalah :Persediaan/aktiva Rp. 9.500.000,-
Kas Rp. 9.500.000,-
Transaksi penyerahan modal salam dari bank syariah kepada petani, akan mengakibatkan perubahan posisi buku besar dan laporan posisi keuangan (neraca) bank syariah sbb:
BUKU BESARPiutang Salam
Debet KreditTgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
Modal kasMesin giling ketea pohon(100 ton gabah padi IR 38 kadar air 15%)
30.000.00010.000.000
Saldo 40.000.000
40.000.000 40.000.000
NERACAPer 31 Desember 2000
Aktiva PassivaUraian Jumlah Uraian Jumlah
Piutang Salam 40.000.000 Hutang Salam 40.000.000
3. Penerimaan barang pesanan dari petani kepada bank syariah, yang dilakukan secara bertahap :a. Tahap ke-1 sebanyak 25 ton gabah padi IR 38 dengan kadar air 15%
seharga Rp. 10.000.000,- (kualitas barang pesanan sama dengan kontrak)
b. Tahap ke-2 sebanyak 25 ton gabah padi IR 38 dengan kadar air 25% dengan harga pasar/nilai pasar Rp. 12.500.000,- (berbeda kualitas dengan kontrak dan nilai pasar sama atau lebih tinggi dari nilai akad/kontrak)
Persediaan Salam Rp. 10.000.000,-(25 ton gabah padi IR 38 kadar air 25%)
Piutang Salam Rp. 10.000.000,-
Mengetahui, Ciputat, ….Kepala SMA Negeri X Guru Mata PelajaranTangerang Selatan,
Suhermin, S. Pd Dra. Susilowati AriadiNIP. 1966 0822 1990 0110 01 NIP. 1965 0508 2007 0120 05