materi refresh+level+1

Upload: soalbsmr

Post on 11-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    1/100

    BSMR LEVEL 1

    T-2!!

    Nyoman Duari

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    2/100

    Chapter 1, 2 & 3:

    Bank & Regulasi Perbankan

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    3/100

    1-3

    Industri jasa keuangan, bank, dan regulasi

    Bank adalah institusi yang memiliki lisensi perbankan, menerima deposit,membuat loan, menerima serta menerbitkan check.

    Risiko adalah kemungkinan hasil buruk atau negatif, dan kemungkinan hasil

    tersebut bisa diprediksi.

    Risk event adalah terjadinya suatu keadaan yang mengakibatkan adanya

    potensi kerugian (bad outcome)

    Risk loss adalah kerugian yang terjadi sebagai akibat dari risk event. Kerugian

    tersebut bisa berupa kerugian finansial atau kerugian non-finansial

    Bank di-regulasi pada institusinya, bukan hanya produk dan jasanya, karena

    kegagalan bank bisa menyebabkan systemic risk (dampak ke ekonomi dalam

    jangka panjang).

    Bank tidak bebas menentukan capital structure-nya : ada minimum capital

    requirement dan minimum liquidity.

    Basel II berhubungan dengan bank (internasional), kecuali di EU.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    4/100

    1-4

    Mengapa diperlukan regulasi perbankan

    Systemic risk : kegagalan bank menyebabkan dampak lebih dari sekedar

    ke stakeholder langsung (karyawan, pemegang saham, pelanggan), namun

    juga ke seluruh ekonomi.

    Solvency bank menjadi concern bagi : karyawan, pemegang saham,

    nasabah, dan juga pengelola ekonomi negara

    Dahulu kebutuhan modal dinyatakan sebagai persentase dari kredit

    Kebutuhan modal untuk bank dengan risiko rendah (memiliki banyak surat

    hutang pemerintah) dengan yang berisiko tinggi sama besarnya.

    Diperlukan regulasi yang menghubungkan kebutuhan modal dengan risiko

    yang diambil bank. Semakin besar risiko yang diambil bank semakin besar modal yang

    diperlukan

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    5/100

    1-5

    Regulasi Bank

    Basel Committee on Banking Supervision berusaha melakukan

    standarisasi perhitungan risk-based capital bagi bank

    Basel Capital Accord yang pertama pada 1988 hanya mengcover credit

    risk. Hanya boleh menggunakan standardized approach.

    Hubungan modal dan risiko masih lemah

    Market Risk Amendment (1996) ditujukan untuk memperbaiki sensitivitas

    risiko dari Basel I.

    Bank boleh menggunakan model internal untuk menghitung market risk, selain

    standardized approach.

    New Accord (Basel II) diadopsi pada 2004 dan akan diimplementasikan

    pada 2006/7 Menghubungkan capital bank langsung dengan risiko yang dimilikinya

    Market risk tidak berubah dari Amendment 1996 dan revisi berikutnya

    Provisi untuk risiko lainnya ketika menghitung risk-based capital bank; namun ini

    tidak di-cover oleh pendekatan model (Pillar 2)

    Risiko yang dicover : credit risk, market risk, operational risk, other risk

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    6/100

    1-6

    Basel I vs II

    Basel I Accord Basel II Accord

    Fokus pada ukuran tunggal Fokus pada metodologi internal

    Memiliki pendekatan sederhana terhadap

    sensitivitas risiko

    Memiliki tingkat sensitivitas risiko yang

    lebih tinggi

    Menggunakan pendekatan satu ukuran

    untuk semua untuk risiko dan capital

    Fleksibel terhadap kebutuhan berbagai

    bank

    Meng-cover credit risk dan market risk Mengcover credit risk, market risk,

    operational risk, dan other risk

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    7/100

    1-7

    Market risk

    Market risk adalah risiko kerugian pada posisi on- dan off-

    balance sheet yang timbul karena pergerakan harga pasar.

    Kelompok risiko yang berasal dari perubahan suku bunga, nilai tukar,

    harga pasar untuk saham dan komoditas.

    Risiko pasar dapat berasal dari : Traded market risk dari perdagangan instrumen di pasar, seperti

    bond.

    Interest rate risk in the banking book karena struktur dari bisnisnya,

    misalnya pada aktivitas lending dan deposit taking.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    8/100

    1-8

    RISIKO PASAR

    KELOMPOK (GENERAL MARKET RISK):

    Kepala Suku, Punya Saham (TRADING BOOK)

    Ditukar, Komoditi (TRADING dam BANKING BOOK)

    SUMBER : Traded Market Risk (trading book)

    Interest Rate Risk in the Banking Book (banking book)

    KOMPONEN:

    General Specific (rating)

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    9/100

    1-9

    Credit Risk

    Credit risk adalah risiko kerugian berhubungan dengan kemungkinan suatu

    counterparty akan gagal memenuhi kewajibannya

    Teknik dan kebijakan untuk mengelola risiko kredit guna meminimalkan

    kemungkinan atau akibat dari kerugian kredit disebut credit risk mitigation

    Grading model untuk masing-masing loan

    Menentukan PD dari setiap debt

    Digunakan untuk pengukuran risiko kredit

    Portfolio management dari loan

    Lending tidak terkonsentrasi pada satu industri atau area geografis

    Menggunakan cohort analysis

    Securitization

    Mem package dan menjual portfolio kredit sebagai sekuritas

    Collateral

    Cash flow monitoring

    Recovery management

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    10/100

    1-10

    Operational risk

    Operational risk adalah risiko kerugian akibat kegagalan proses internal, akibatfaktor manusia dan sistem, atau akibat kejadian eksternal

    Ada 5 subkategori : proses, manusia, sistem, kejadian eksternal, legal (hukum)

    Basel II mengharuskan bank mengkuantifikasi operational risk, mengukurnya danmengalokasikan modal untuk operational risk sama dengan credit dan market risk.

    Kejadian high frequency/low impact diganti kejadian low frequency/high impact,karena

    otomatisasi

    ketergantungan pd teknologi

    outsourcing

    terorisme

    meningkatnya globalisasi insentif dan tradingrogue trader

    kenaikan nilai dan volume transaksi

    kenaikan litigasi.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    11/100

    1-11

    Other risk

    Definisi operational risk Basel II tidak memasukan business, strategic, danreputational risk. Dimasukkan dalam pilar 2

    Risiko Bisnis (Business risk) : risiko berhubungan dengan posisi kompetitifbank, dan prospek bank untuk berhasil dalam pasar yang terus berubah

    Misal, bank yang memberikan kredit kepada nasabah berkualitas rendah (Best

    Bank, Boulder) Strategic risk adalah risiko berhubungan dengan keputusan bisnis jangka

    panjang. Berhubungan dengan investasi, akuisisi, dan divestasi.

    Contoh : kerugian ketika Midland Bank membeli Crocker Bank

    Reputational risk adalah risiko dari potensi kerugian bagi perusahaan

    karena opini publik yang negatif. Contoh : masalah software pada internet bank yang menyebabkan nasabahbisa melihat account nasabah lainnya. Bisa menyebabkan ketakutan padainternet banking.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    12/100

    1-12

    Konsekuensi kegagalan mengelola risiko bank

    Selain kerugian finansial secara langsung, risk event dapat menimbulkan

    dampak pada stakeholder bank pemegang saham, karyawan, pelanggan

    juga ekonomi.

    Kerugian pemegang saham (contoh kolapsnya BCCI, 1991) :

    Kerugian total dari investasi apabila bank kolaps Pengurangan nilai investasi

    Kehilangan dividen karena penurunan profit perusahaan

    Kewajiban dari kerugian pemegang saham mungkin ikut bertanggung jawab

    atas kerugian yang terjadi.

    Kerugian karyawan : internal disciplinary proceedings

    kehilangan pendapatan, misal pengurangan bonus atau gaji

    kehilangan pekerjaan, misal bangkrutnya Orange County menyebabkan

    pemecatan sejumlah karyawan.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    13/100

    1-13

    Konsekuensi kegagalan mengelola risiko bank

    Konsekuensi risk event bagi nasabah ikut meningkatkan

    kebutuhan akan regulasi bank secara spesifik, bukan regulasi

    untuk industri jasa keuangan secara keseluruhan

    Risiko yang langsung dirasakan dampaknya oleh nasabah

    adalah operational risk. Nasabah bisa merasakan melalui :

    kualitas servis yang buruk atau salah

    interupsi pelayanan parsial

    persepsi kurangnya keamanan ataupun yang sesungguhnya

    Menurunnya pelayanan secara keseluruhan.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    14/100

    1-14

    Dampak ekonomi dari risk event

    Pro-cyclicality effect : banks over lent pada saat boom dan under lendpada saat resesi.

    Menyebabkan bubble pada saat boom.

    Basel II dikritik menyebabkan procyclicality karena menghu-bungkanregulatory capital dengan credit grading model.

    Contoh dampak ke ekonomi : Long Term Capital Mgmt (LTCM) Krisis likuiditas jarang terjadi pada retail banking, namun lebih sering

    terjadi pada wholesale banking.

    Untuk mengurangi dampak dari krisis likuiditas diperlukan :

    Meningkatkan kewaspadaan bagi supervisor

    Reaksi yang cepat dari bank sentral Monitoring ketat oleh manajemen bank.

    Sarbanes Oxley Act : tanggungjawab dan akuntabilitas korporat

    Dikeluarkan karena kasus Enron, Worldcom

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    15/100

    1-15

    Regulasi bank di Indonesia

    Undang-undang perbankan (1992 dan 1998) : dua

    jenis bank

    Bank komersial (commercial bank) : memberikan jasa

    keuangan lengkap termasuk jasa foreign exchange,memiliki akses ke sistem pembayaran dan memberi jasa

    perbankan yang umum.

    Bank Perkreditan Rakyat, atau BPR, jauh lebih kecil dari

    bank komersial dan biasanya beroperasi secara lokal.

    Menerima deposit tapi tidak memiliki akses pada sistem

    pembayaran.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    16/100

    1-16

    Regulasi

    Indonesian Banking Architecture (API) : menentukan arah,ringkasan, dan struktur kerja untuk industri perbankan dalamlima sampai sepuluh tahun ke depan.

    Perubahan tersebut akan diimplementasikan secara bertahap

    meliputi obyektif berikut : menguatkan struktur sistem perbankan nasional

    meningkatkan kualitas regulasi perbankan

    meningkatkan fungsi pengawasan

    meningkatkan kualitas manajemen dan operasi bank

    mengembangkan infrastruktur perbankan

    mengembangkan proteksi pelanggan.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    17/100

    Risk Management dan Regulasi

    di Perbankan

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    18/100

    1-18

    Modal dan likuiditas

    Bank adalah spesial karena permasalahan di sektor perbankan

    bisa berdampak serius ke keseluruhan ekonomi

    Masalah bank kehilangan dana depositor diperberat gearing

    yang tinggi dari bank (highly geared/highly leveraged).

    Sumber daya utama untuk memastikan solvency bank adalahkecukupan modal (capital).

    Insolvency adalah ketidakmampuan suatu perusahaan

    membayar klaim yang jatuh tempo

    Tanpa mekanisme manajemen likuiditas, kondisi illiquiditybisa menyebabkan insolvency

    Diperlukan dukungan bank sentral sebagai lender of last resort untuk

    menjaga kestabilan sistem finansial.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    19/100

    1-19

    Stabilitas finansial dan moneter

    Financial stability adalah pemeliharaan kondisi dimana kapasitas institusi finansialdan pasar untuk memobilisasi dana secara efisien, menyediakan likuiditas, danmengalokasikan investasi tidak terganggu

    Financial stability bisa terjadi meski ada kegagalan periodik dari individu institusikeuangan.

    Stabilitas moneter (Monetary stability) : stabilitas nilai uang (yaitu inflasi yang

    rendah dan stabil).

    Meski keduanya sering terjadi pada saat bersamaan, kadang-kadang keduanyatidak terjadi secara bersamaan.

    Satu alasan mengapa kebijakan moneter yang sukses tidak menciptakan financialstability adalah gelombang liberalisasi yang pada 1970-an dan 1980-an ygmeningkatkan kompetisi

    Liberalisasi pasar keuangan meningkatkan tekanan kompetisi pada bank melalui :

    mengurangi margin dari bisnis mereka

    menciptakan gelombang pemain barumeningkatkan kompetisi.

    Liberalisasi mendorong bank mencari risk yang lebih tinggi demi return yangtinggi. Regulator menyadari perlu regulasi yang baru.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    20/100

    1-20

    Original Basel Accord

    Basel Committee terdiri dari perwakilan bank sentral dan supervisorperbankan dari 11 negara G10 ditambah Spanyol dan Luxemburg.

    Tujuan Basel I Accord :

    Memperkuat daya tahan (soundness) dan stabilitas sistem perbankaninternasional

    Menciptakan framework yang adil untuk mengukur kecukupan modal padabank yang aktif secara internasional

    Mengupayakan framework yang bisa diaplikasikan secara konsisten denganprinsip mengurangi ketidakadilan persaingan antar bank-bank yang aktifsecara internasional

    Basel I menggunakan risk-weighted asset, yaitu kategori aset neraca

    dikalikan dengan risk-weight. RWA digunakan untuk menghitung kebutuhan modal.

    Risk weight (0%, 10%, 20%, 50%, 100%) didasarkan pada persepsi relatif creditrisk yang terkait dengan tiap kategori aset.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    21/100

    1-21

    Menghitung RWA & kebutuhan modal

    Bank A wajib mengikuti aturan Basel I, dan memberikan kredit sebesarUSD 100 juta pada bank non OECD untuk jangka waktu enam bulan. Risk-weighed asset & kebutuhan modal dari kredit adalah :

    Kredit yang diberikan USD 100m

    Risk weight 20%

    RWA USD 20m (100m * 20%) Target capital ratio adalah rasio capital yang memenuhi syarat terhadap

    risk-weighted asset (RWA) bagi bank internasional. Target capital ratiominimal = 8%

    Kebutuhan modal USD 1.6m (USD20m x 8%)

    Basel tidak menetapkan bahwa ketentuan 8% harus diterapkan secarauniversal pada semua bank dalam jurisdiksi supervisor nasional, karenaminimum regulatory capital ratio untuk bank harus merefleksikan risikoselain credit risk.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    22/100

    1-22

    Credit risk equivalence

    Bank perlu memasukan eksposure off-balance sheet (OBS) dalam RWA

    Contingent liability, seperti misalnya guarantees, options, acceptances atauwarranties

    Neraca tidak mencatat kontrak, hanya hasilnya

    Basel Committee menentukan konsep credit risk equivalence untuk meng-konversiOBS menjadi loan equivalent.

    Derivatif adalah instrumen finansial dimana jumlah pokok dari transaksi biasanyatidak dipertukarkan. Jenis-jenis derivatif.

    interest rate swaps dan options, forward rate agreements, interest rate futures

    exchange rate swaps dan options, forward foreign exchange contracts, currencyfutures (tidak termasuk kontrak dengan original maturity kurang dari 14 hari)

    Kontrak terkait precious dan non-precious metals mirip dengan di atas equity contracts mirip dengan di atas

    Perhitungan loan equivalent untuk derivatif menggunakan : (1) current exposuremethod, atau (2) original method

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    23/100

    1-23

    Menghitung Beban Modal (BM)

    POSISI DIRECT/ON BALANCE SHEET

    BM = RW X A X 8% (ATMR = RW X A)

    POSISI OFF BALANCE SHEET CONTINGENT:

    BM = CF X RW X A X 8%

    (ATMR = CF X RW X A)

    POSISI OFF BALANCE SHEET DERIVATIVES:

    BM = 50% X RW X CE X 8%(ATMR = 50% X RW X CE)

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    24/100

    1-24

    Menghitung Beban Modal (BM)

    POSISI OFF BALANCE SHEET DERIVATIVES:

    BM = 50% X RW X CE X 8%

    CREDIT EQUIVALENT (CE):

    CURRENT EXPOSURES METHOD:CE = MTM +NOTIONAL AMOUNT X TABEL

    ORIGINAL EXPOSURES METHOD:

    CE = NOTIONAL AMOUNT X TABEL

    ADD ON

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    25/100

    1-25

    Return on regulatory capital

    Return on regulatory capital adalah ukuran

    kinerja yang digunakan untuk memastikan

    bahwa suatu transaksi mendatangkan return

    yang cukup bagi bank untuk menghasilkancapital baru.

    ROEC = NI/RC

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    26/100

    1-26

    Struktur modal

    Dalam Basel I juga ditetapkan kerangka untuk struktur capital bank, sering disebuteligible capital

    Untuk kebutuhan regulatory capital, bank dapat memiliki capital dalam dua tier : Tier 1 saham biasa yang diterbitkan dan dibayar penuh dan non-cumulative

    perpetual preferred stock dan disclosed reserves.

    Tier 2 - undisclosed reserves, asset revaluation reserves, general provisions dan

    general loan loss reserves, hybrid capital instruments dan subordinated debt. Tier 2 capital tidak boleh lebih dari 50% total capital untuk credit risk. Tier 3 capital : hanya bisa digunakan untuk market risk

    Capital base tidak boleh memasukan: goodwill

    investasi pada bank dan perusahaan keuangan yang tidak dikonsolidasi

    investasi pada capital dari bank dan perusahaan keuangan lainnya (tergantung

    diskresi supervisor nasional) investasi minoritas pada entitas tidak terkonsolidasi (misal associate bank)

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    27/100

    1-27

    T1, T2, T3

    BASEL: BI (PBI):

    250%T1T3

    T1T2

    T1T3T2

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    28/100

    1-28

    Market risk amendment Basel I sering dikritik karena kurang sensitif terhadap risiko

    Diperbaiki dengan Market Risk Amendment (1996)

    Pengukuran market risk boleh menggunakan internal model.

    Pertama kali regulasi berdasarkan risiko yang sesungguhnya.

    Yang boleh digunakan adalah model Value at Risk (VaR)

    Model VaR memperkirakan kemungkinan kerugian maksimum pada portfolio

    yang terkena market risk dari bank untuk suatu periode waktu tertentu

    dengan suatu degree confidence statistik tertentu

    Periode holding dari transaksi dikenal sebagai VaR Horizon : ukuran yangsering digunakan adalah daily value at risk (DVAR)

    Portfolio trading memiliki DVaR USD 5 juta pada level 95%

    Selama periode satu hari trading ada 5% kemungkinan (100% - 95%) kerugian portfoliomelebihi USD 5 juta

    Tidak ada perkiraan seberapa besar kerugian melewati $5 juta.

    Pendekatan twin-track menilai kelayakan bank dalam penerapan modelkuantitatif, dan penilaian kualitas dari proses yang mendukung implementasimodel di bank.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    29/100

    1-29

    Kelemahan Basel I Basel I Accord tidak melihat bahwa modal yang dimiliki bank

    harus sebagian terkait dengan kualitas kredit dari debitur,penerbit sekuritas, dan counterparty penjamin. Bank dengan lending ke perusahaan berkualitas kredit tinggi memerlukan

    modal yang sama dengan ke perusahaan yang berkualitas rendah.

    Pada tahun 1999, Basel Committee mulai bekerja dengan bank-

    bank utama dari negara anggota untuk pengembangan CapitalAccord baru.

    Ada potensi bahwa EU akan mengadopsi Basel II Accord sebagaidasar bagi regulasi capital dari bank dan perusahaan jasa

    keuangan Karena tidak adanya definisi mengenai bank yang seragam di antaranegara-negara anggota

    Basel II Accord akan menjadi dasar arahan bagi aturan kecukupan modal diEU the Capital Requirement Directive (CRD).

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    30/100

    BASEL II CAPITAL ACCORD

    PILLAR 1:

    ICAAP (KPMM)

    PILLAR 2:

    SPV. REVIEW PROCESS

    PILLAR 3:

    MARKET DISCIPLINE

    1. Kepatuhan pada

    ketentuan modal

    minimum

    2. Risiko-risiko di luar

    risiko di Pilar 1 (dan

    bukan risiko likuiditas3. Kepatuhan pada

    ketentuan model

    internal

    PASAR: SA

    IMA

    KREDIT: SA

    FIRB

    AIRB

    OPERASIONAL: BIA

    SA

    AMA

    SREP

    (SUPERVISORY

    REVIEW AND

    EVALUATION

    PROCESS):

    DISCLOSURES

    1. Diseminasi

    informasi material

    ke publik2. Memungkinkan

    masyarakat

    mengevaluasi

    bank

    3. Pasar ikut

    mendisiplinkanbank

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    31/100

    1-31

    Modal Minimum dan Modal aktual Dalam praktek banyak bank yang saat ini memiliki rasio

    permodalan minimum sebesar 10% sampai 12%, jauh di ataskebutuhan modal minimum. Ada beberapa alasan : Regulatory ratio adalah batas minimum. Oleh karena itu pengelolaan bank

    pada umumnya memilih menjaga ratio capital berada di atas angkaminimum yang ditentukan oleh supervisor

    Di AS dan UK misalnya, supervisor menentukan rasio modal terhadap RWAsecara spesifik untuk masing-masing bank, biasanya melebihi minimumdari yang ditetapkan Basel. Sehingga surplus tsb tidaklah terlalu besarbila dibandingkan dengan ratio dari regulator.

    Model economic capital ini dapat saja menghasilkan kebutuhan modal

    yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang diatur dalam Basel II. Rencana pertumbuhan bank baik secara organik maupun melalui akuisisi,

    kemungkinan akan membutuhkan modal yang lebih banyak untukmendukung rencana pertumbuhan tersebut.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    32/100

    Chapter 4 - Konsep dasar dari

    Market risk dan Treasury risk

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    33/100

    1-33

    Market Risk

    Market risk = Risiko kerugian akibat posisi yang tercatat pada on- dan off-balance

    sheet karena pergerakan faktor pasar

    Komponen Market risk :

    Risiko Spesifik (specific risk)akibat faktor issuer dari sekuritas. Contoh: Harga

    turun karena rating dari issuer memburuk. Dampak: hanya pada sekuritas yang

    diterbitkan issuer ini. Risiko pasar secara umum (general market risk)pada kelompok jenis instrumen

    tertentu. Contoh: Kenaikan bunga SBI menyebabkan harga pasar bond turun

    General market risk dapat dibagi menjadi: risiko suku bunga (interest rate risk),

    risiko posisi ekuitas (equity position risk), risiko nilai tukar (foreign exchange risk),

    risiko posisi komoditas (commodity position risk).

    Interest rate risk : potensi kerugian akibat perubahan tingkat bunga, yang

    menyebabkan perubahan harga pasar dari posisi. Contoh : Orange County (1994)

    ketika berspekulasi bahwa bunga akan turun atau tetap rendah.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    34/100

    1-34

    Market Risk

    Equity position risk : potensi kerugian akibat fluktuasi harga saham. Contoh :

    Morgan Grenfell Private Equity (2001) menderita kerugian dari saham EM.TV

    Foreign exchange risk : potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar. Contoh : PT

    Telkom (1998) yang meminjam dalam $ kemudian dikonversi ke rupiah.

    Commodity position risk : potensi kerugian akibat fluktuasi harga komoditas.

    Contoh : Sumitomo (1996) merugi akibat perdagangan tembaga yang tidak saholeh trader-nya.

    Harga pasar dipengaruhi oleh :

    Supply dan demand

    Liquidity

    Intervensi pemerintah/BI Arbitrage

    Event ekonomi/politik dan bencana alam : berdampak jangka pendek

    Fundamental ekonomi : berdampak jangka panjang

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    35/100

    1-35

    Perkembangan aktivitas trading:

    strategi trading

    Strategi matched book strategy : posisi bank dibuat selalu square. Risiko

    yang tersisa: beda waktu saat transaksi dengan nasabah dilakukan dan

    saat upaya squaring dilakukan

    Strategi kedua: Mengelola posisi dengan melakukan covering deals atau

    hedging, dengan wewenang trading desk, yang dapat melakukan tradekalau pasar sedang menguntungkan.

    Ditetapkan market risk limit/ untuk membatasi risiko kerugian setiap saat

    Posisi bank dapat untuk kepentingan nasabah, atau untuk kepentingan bank

    sendiri/ proprietary trading.

    Strategi ketiga: Bank menjadi market maker untuk produk tertentu.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    36/100

    1-36

    Manajemen posisi dan hedging

    Trader diberi wewenang untuk memelihara posisi, dan melakukan pengelolaan

    market risk pada trading book secara terus menerus pada dealing rooms.

    Aktivitas ini memerlukan pengawasan melekat oleh pihak independen

    Traders dapat melakukan hedge dengan mengambil posisi tertentu pada

    underlying instrument maupun instrumen yang berbeda.

    Hedging bisa dilakukan secara penuh atau sebagian (bila traders memilikipandangan bahwa posisi akan menguntungkan).

    Bank melakukan hedging melalui transaksi derivative karena : credit risk lebih

    kecil, kebutuhan dana lebih kecil, kebutuhan modal lebih kecil, likuiditas lebih

    baik, dan biaya transaksi lebih murah.

    Biasanya akan selalu terdapat residual risk yang tidak terlindung yang harusdikelola dan dimonitor. Salah satu residual risk adalah basis risk.

    Basis risk adalah risiko perubahan hubungan antara nilai pasar posisi risiko dan nilai

    pasar instrumen hedge

    Contoh basis risk : financing dengan LIBOR dan aset prime rate.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    37/100

    1-37

    Pengembangan produk baru

    Unsur penting untuk mengawasi aktivitas

    trading adalah adanya unit independen yang

    menentukan prosedur persetujuan yang ketat

    yang melibatkan berbagai unit dalam bankkalau bank ingin meluncurkan produk baru.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    38/100

    1-38

    Instrumen trading : transaksi valas

    vanilla : instrumen yang paling sederhana Spot foreign exchange : transaksi yang akan menjadi efektif dua hari

    kemudian, yang disebut dengan spot date

    Forward foreign exchange adalah transaksi dengan settlement lebih daridua hari.

    Jangka waktu settlement sampai 1 tahun, beberapa lebih dari setahun

    Risiko nilai tukar dan risiko suku bunga

    Foreign exchange rate swap adalah kombinasi dari transaksi spot danforward.

    Kedua pihak melakukan transaksi spot pada spot rate dan pada saat yangsama melakukan transaksi forward pada forward rate, dengan jumlah pokok

    yang sama dalam mata uang lokal Beda antara rate spot dan forward mencerminkan beda suku bunga dari dua

    valuta

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    39/100

    1-39

    Instrumen Trading

    Loans dan deposits adalah transaksi antar bank dengan bunga fixed untuk

    periode sesuai perjanjian.

    Jangka waktu mulai overnight s/d 5 th, sebagian besar < 1 th

    Pasar uang antar bank adalah tempat dimana bank melakukan transaksi

    (pinjaman dan penempatan). Tujuan : 1) memperoleh likuiditas dan 2)

    spekulasi pergerakan bunga

    Risiko suku bunga.

    Obligasi atau bond adalah surat hutang jangka panjang yang dapat

    diperdagangkan, diterbitkan oleh penerbit (issuer).

    Investor (holder) membayar sebesar pokok obligasi tersebut.

    Penerbit bond berkewajiban membayar holder bunga (coupon) secara

    periodik sebelum bond jatuh tempo, dan membayar pokok hutang pada saat

    bond jatuh tempo.

    Risiko : interest rate risk, credit risk (kualitas rating dari issuer)

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    40/100

    1-40

    Instrumen trading: equity & commodity trading

    Equity trading adalah jual beli saham perusahaan yang

    diperdagangkan di bursa.

    Saham biasa adalah bukti kepemilikan perusahaan.

    Pemilik menerima dividen dan kenaikan harga saham (capital gain)

    Risiko : risiko ekuitas umum (general equity risk), dan risiko spesifik

    Commodity trading adalah transaksi jual beli komoditas yang

    diperdagangkan pada pasar sekunder

    Tersedia pasar spot dan forward untuk berbagai macam komodiitas

    Posisi spot komoditas : risiko komoditas ; posisi forward : risikokomoditas + suku bunga.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    41/100

    1-41

    Instrumen Derivatif: Futures

    Fitur utama dari kebanyakan produk derivatif adalah bahwa tidak ada

    transaksi pada pokok instrumen.

    Mengurangi risiko kredit dan risiko settlement

    Kontrak mengenai selisih harga (contracts for difference)

    Derivatives bisa diperdagangkan pada bursa (exchanges) dan over-the-

    counter (OTC) market

    Kontrak futures (janji penyerahan di masa depan) diperdagangkan di

    bursa

    Jumlah fixed per contract

    Tanggal penyerahan fixed

    Syarat penyerahan sudah ditetapkan

    Mark to market harian dan adanya sistim margin calls

    Penyerahan fisik jarang dilakukan, biasanya settelement dilaksanakan secara

    tunai

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    42/100

    1-42

    Interest rate swap, currency swap &

    FRA Interest rate swap : kedua belah pihak saling menukar arus kas dari suku

    bunga tanpa perlu menukar pokoknya.

    Vanilla swaps pada umumnya meliputi pembayaran bunga fixed yangdipertukarkan dengan floating rate index

    Interest rate swaps menimbulkan risiko suku bunga

    Currency swap : bunga dalam US dollar ditukar dengan bunga dalamvaluta euro (berbeda mata uang)

    Pokok dipertukarkan pada spot rate

    Menimbulkan interest rate risk pada kedua valuta dan risiko nilai tukar

    Forward rate agreements (FRAs) memungkinkan bank mengambil posisipada forward interest rates.

    Tidak ada pertukaran pokok, pada saat kontrak jatuh tempo, dilakukan cashsettlement, yaitu selisih dari rate dalam kontrak dengan rate LIBOR rate

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    43/100

    1-43

    Option contract Option memberi hak pada pembeli, tapi bukan kewajiban

    Transaksi dasar (underlying transaction) akan terlaksana apabila ratemenguntungkan bagi pembeli opsi

    Penjual mempunyai risiko tak terbatas, menerima premi

    call call option memberikan pembeli hak untuk membeli underlying instrument

    put Put option memberikan pembeli hak untuk menjual underlying instrument

    premium Biaya yang dibayar oleh buyer pada seller

    strike price Harga dimana dilaksanakan eksekusi dari underlying transaction

    exercise Pembeli options mengeksekusi option dan melaksanakan underlying

    contract

    expiry date Tanggal terakhir option pelaksanaan eksekusi

    American Option yang dapat dilakukan eksekusi setiap saat selama options belum

    jatuh tempo

    European Option yang hanya dapat dilakukan eksekusi pada saat jatuh tempo

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    44/100

    1-44

    Option contract

    Harga Option didasarkan pada kemungkinan option tersebut dilakukan

    eksekusi. Unsur utama dari nilai option adalah:

    Tingkat strike price relatif terhadap harga pasar berlaku.

    Jangka waktu berlakunya option : semakin panjang waktu ke maturity

    semakin tinggi nilai option

    Volatilitas dari harga pasar. Semakin volatile harga, semakin tinggi harga

    option

    Pembeli option harus memilih Strike price dan jangka waktu option.

    Volatility adalah ukuran statistik yang diperoleh dari data historis

    perubahan harga, meski pasar sering menggunakan expected volatility.

    Volatilitas meningkat dengan peningkatan waktu ke maturity

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    45/100

    1-45

    Pricing mark-to-market

    Fungsi kontrol untuk mengelola operasional trading adalah memastikan bahwaterhadap posisi terbuka trading setiap hari dilakukan penilaian kembali sesuaidengan harga pasar yang berlaku : marking-to-market.

    Instrumen finansial dgn arus kas dimasa depan dinilai dengan cara menghitungpresent value dari future cash flows

    Produk dengan cash flow dimasa depan sensitif terhadap perubahan satu atau

    lebih titik pada yield curve. Jenis utama dari yield curves terkait dengan bunga adalah:

    Cash

    Derivatives

    Bond

    Basis

    Bond, equity, spot foreign exchange dan transaksi spot commodity dinilai atasdasar selisih antara original traded price dan current market price

    Forward foreign exchange rates ditentukan dengan menyesuaikan current spotrate dengan suatu forward margin tertentu

    Forward margin = spot x interest differential x (day / 360)

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    46/100

    1-46

    Proses mark-to-market

    Harga pasar bisa diperoleh dari :

    Broker yang aktif di pasar

    Harga resmi :

    LIBOR dari British Bankers Association

    Futures dan options on futures diperoleh dari bursa berjangka (futuresexchanges)

    Harga pasar dari transaksi digunakan untuk berbagai tujuan:

    Perhitungan rugi laba

    Perhitungan counterparty risk

    Perhitungan collateral untuk transaksi OTC

    Margin call oleh bursa berjangka

    Settlement transaksi dengan counterparty

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    47/100

    1-47

    Nature treasury risk

    Treasury risk adalah risiko kerugian pada aktivitas Treasury dari bank.

    Treasury sebenarnya dapat mengelola berbagai risiko pada unit treasury

    risk management, tetapi program sertifikasi hanya akan mengcover:

    interest rate risk pada banking book

    liquidity risk

    capital management.

    Risiko tersebut diatas dan masalah terkait (seperti konsentrasi asset dan

    liability, kemampuan akses pada dana bank sentral, payment systems,

    kebutuhan agunan dsb.) dicover oleh fungsi asset and liability

    management (ALM).

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    48/100

    1-48

    Asset Liability Management

    Tujuan utama dari asset and liability management : mengelola risiko pada neraca

    bank dan memastikan bahwa interest rate risk yang melekat pada aktifitas bisnis

    bank tidak menurunkan stabilitas pendapatan bank.

    Pendapatan bank terutama adalah Net Interest Income (NII) dari bank

    Nilai tunai (net present value) dari arus NII selama periode tertentu merupakan

    komponen utama dari nilai pasar bank. Stabilisasi NII stabilisasi nilai bisnis (business value) bank

    ALM mencakup interest rate risk in the banking book dan liquidity risk.

    Interest rate risk in the banking book : risiko kerugian akibat bank memiliki posisi

    yang terpengaruh pergerakan suku bunga karena struktur bisnis bank, seperti

    aktifitas memberikan kredit dan menghimpun dana pihak ketiga

    Contoh : Savings and Loan : mark-up nilai properti dan mismatch antara kewajiban

    dan aset S&L.

    Interest rate risk in the banking book tidak dibahas secara detil pada Basel II,

    namun pada paper yang diterbitkan Juli 2004.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    49/100

    1-49

    Aktivitas ALM

    Selain stabilisasi nilai bisnis, ALM juga memperhatikan:

    Pemeliharaan struktur likuiditas dari bisnis

    Masalah yang dapat mempengaruhi struktur neraca bank.

    Masalah yang memberikan dampak pada stabilitas pendapatan pada periode

    mendatang.

    Bank International mempunyai struktur modal dengan dominasi valuta

    domestik, tapi pendapatan dan aset terdiri dari valuta lainnya. Kondisi ini

    menimbulkan risiko nilai tukar pada pendapatan bank.

    Present dan future profits dari aktifitas internasional menjadi volatile ketika

    dihitung dalam mata uang domestik

    Modal dalam valuta domestic yang dialokasikan pada aktifitas internasionalmenyebabkan rasio capital to assets menjadi volatile ketika nilai tukar

    berubah.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    50/100

    1-50

    Aktivitas ALM (2)

    Pengelola aktiva passiva harus memahami: Neraca bank komersial tidak terdiri dari kumpulan aktiva dan passiva yang

    stabil (kredit baru dan deposits terus berubah)

    Repricing dari aktiva dan passiva pada neraca bank komersial tidak dapatdihitung secara kontraktual (ada perbedaan timing yang cukup besar antaraperubahan rate pasar dan perubahan bunga kredit serta bunga dana).

    Seringkali tidak terdapat korelasi antara produk retail dan wholesale ratesuntuk menetapkan pricing dari assets dan liabilities (sejumlah masalahpemasaran mempengaruhi keputusan repricing dari produk retail yang tidakmempengaruhi harga produk wholesale)

    Produk retail sering termasuk unsur opsi yang melekat (embedded options)yang seringkali dilakukan exercise secara tidak rasional. (nasabah retail

    seringkali mempunyai hak untuk melakukan terminasi kontrak kapan saja)

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    51/100

    1-51

    Aktivitas ALM (3)

    Bank komersial dengan jumlah nasabah retail besar

    mempunyai struktur neraca yang sulit untuk dikelola, karena

    Bank komersial seringkali lebih mementingkan unsur relationship dan

    mengabaikan kewajiban kontrak, antara lain terlalu fokus pada

    nasabah Dalam upaya menarik dan mempertahankan nasabah seringkali

    produk retail memiliki fitur berbeda dengan produk wholesale,

    sehingga sulit untuk mengelola risiko dengan menggunakan produk

    wholesale.

    Pricing pada produk retail seringkali menitikberatkan padapertimbangan marketing daripada market price

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    52/100

    Chapter 5 Credit Risk

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    53/100

    1-53

    Credit Risk dan Sovereign risk

    Credit risk : risiko kerugian karena potensi counterparty gagal memenuhikewajibannya ketika jatuh tempo.

    Contoh : Peregrine (1998) yang meminjamkan 20% dari modalnya ke Steady

    Safe yang kemudian default.

    Sovereign risk adalah risiko kerugian karena potensi suatu negara gagal

    membayar kewajiban bunga atau pokok dari pinjaman nya

    Negara penghutang meyatakan tidak mau membayar (Rusia 1917, 1998 dan

    Afrika dan Amerika Latin 1960 dan 1970-an)

    Debt rescheduling : jalan yang banyak dipakai

    Pembedaan sovereign debt bond dilakukan antara :

    hutang negara dalam mata uang domestik (jarang default, bisa cetak uang)

    hutang dalam valuta asing

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    54/100

    1-54

    Sovereign risk : analisa rasio keuangan

    Debt service ratio : kewajiban bunga dan pokok pinjaman

    valuta asing dibagi income dari export dan capital inflow.

    Inward investment digabungkan dengan kebijakan ekonomi

    domestik bisa menciptakan bubbles (valuasi terlalu tinggi

    untuk aset tertentu yang tidak bisa bertahan dalam jangkapanjang), contoh property Tokyo (1990-an) dan saham Asia

    (mid 1990).

    Kualitas data pemerintah yang buruk seringkali membuat

    proses penilaian sovereign risk sulit. Pinjaman swasta dalam bentuk valuta asing, yang datanya seringkali

    buruk, bisa mempengaruhi total hutang yang menjadi kewajiban suatu

    negara.

    Sovereign risk : faktor kualitatif &

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    55/100

    1-55

    Sovereign risk : faktor kualitatif &

    country risk

    Ada sejumlah faktor kualitatif yang harus dipertimbangkan saat menilai sovereignrisk :

    efisiensi sistem perbankan

    efisiensi sistem perpajakan

    kemampuan bank sentral mempengaruhi kurs mata uang

    peran suku bunga domestik yang tinggi yang mendorong pinjaman dalam valuta

    asing, dan mendorong tekanan inflasi.

    transparansi ekonomi dan pemisahan yang jelas antara tugas pemerintah, banksentral, supervisor, sistem hukum dan bisnis

    Sovereign risk adalah bagian dari country risk

    Country risk mencakup hukum, politik, lingkungan ekonomi domestik danbagaimana semuanya ini mempengaruhi sektor swasta dalam ekonomi.

    Dalam Basel I Accord, sovereign risk diukur dengan menetapkan bobot risikosecara sederhana, yaitu berdasarkan kategori peminjam (misalnya pemerintah)dan jenis instrumen (misal, jaminan, kredit, dsb).

    Dalam Basel II, Standardised Approach menggunakan credit rating untuk menilaidan menetapkan sovereign risk

    Corporate credit dan retail credit

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    56/100

    1-56

    Corporate credit dan retail credit

    risk Corporate credit risk berhubungan default risk dari hutang yang diterbitkan

    perusahaan.

    Lebih besar daripada sovereign risk

    Analisa rasio laporan keuangan untuk proses keputusan kredit digunakan secaraluas dikalangan perbankan.

    Basel II memberi insentif bagi untuk meningkatkan kualitas keputusan kredit

    melalui penggunaan teknik metode statistik untuk kalibrasi dan back testing thdpmodel credit grading

    Juga mendorong bank untuk memperkaya informasi melalui penggunaan option-based model, bila data tersedia

    Teknik penilaian kredit perorangan telah berubah banyak Dari berdasarkan wewenang pada cabang menjadi sistim perkreditan

    tersentralisasi menggunakan credit scoring model Dua jenis credit personal finance : credit dengan agunan real estate (rumah) dan

    unsecured consumer finance (credit card). Perkembangan berbagai bentuk pinjaman yg dijamin properti didorong oleh Basel

    II yang memperhitungkan agunan sebagai pengurang risiko. Credit scoring model digunakan untuk kredit tanpa agunan.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    57/100

    1-57

    Probability of default

    Model-model yang sudah dibahas digunakan bank untuk

    mendukung proses keputusan kredit dan berciri bimodal

    (setuju atau menolak).

    Namun, bank ingin lebih memahami mengenai risiko, return (misal

    margin dan fee dari loan), dan modal yang dibutuhkan. Keputusan pemberian kredit dibuat dengan mempertimbangkan risiko

    dan return.

    Basel II, melalui penggunaan public credit grade (Standardized

    Approach) atau grading model (Internal Rating-Based approach),

    mendorong bank menggunakan model credit appraisal dalammembuat keputusan risiko imbal hasil.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    58/100

    1-58

    Traded market counterparty credit risk

    Traded markets counterparty credit risk timbul apabila ketika

    counterparty tidak langsung membayar jumlah yang

    terhutang dalam satu transaksi.

    Pada berbagai produk pasar, jumlah terhutang pada counterparty

    dapat terus berubah selama umur kontrak. Tingkat counterparty credit risk bisa dikurangi dengan :

    membuat pembayaran regular diantara pihak dalam kontrak

    pihak penghutang menjaminkan security untuk menjamin apa yang

    dihutangkan (collateral)

    netting : offsetting keuntungan atau kerugian di antara sejumlah

    kontrak yang sejenis atau di antara berbagai jenis kontrak.

    Nilai mark-to-market merupakan dasar perhitungan

    counterparty credit risk.

    Analisa sovereign risk & corporate

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    59/100

    1-59

    Analisa sovereign risk & corporate

    credit risk Sovereign risk :

    Dilakukan perusahaan pemeringkat seperti Standard & Poors, Moody'sInvestors Services dan Fitch, juga badan pemerintah seperti Export CreditAgencies (ECA).

    Analisis sovereign risk dapat didasarkan dari perhitungan angkakuantitatif, maupun analisa kualitatif.

    Data kuantitatif bisa diperoleh dari BIS. Corporate risk :

    Pendekatan tradisional menggunakan analisa laporan keuangan, disebutdengan analisa kredit.

    Komponen laporan keuangan yang digunakan : neraca

    Laporan rugi laba (income statement) laporan arus kas (cash flow statement)

    laporan pajak (tax statement)

    Analisa biasanya melihat kinerja historis tiga tahun terakhir

    Ratio yang biasa digunakan : operating performance (ROE), debt servicecapability (cash flow/ interest), financial gearing (deb/equity), dan currentratio.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    60/100

    1-60

    Teknik baru options-based

    Dikembangkan Robert C. Merton.

    Kredit pada perusahaan : debitur membeli put

    option pada perusahaan, bila nilai perusahaan

    negatif (PV perusahaan < PV debt) ia akan menjualperusahaan ke kreditur senilai hutang-nya.

    Perbedaan nilai perusahaan dan nilai pasar hutang

    bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan

    probability of default.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    61/100

    1-61

    Risiko kredit perorangan Beberapa hal yang dicermati dalam analisa kredit perorangan

    Personal budgets : jumlah pemasukan tunai dan pembelanjaan tunai dari danke rumah tangga

    Credit scoring models : sejarah kredit calon debitur, bersama detil lainnya yang

    disampaikan nasabah potensial, dimasukkan kedalam scoring model untuk

    memprediksi kualitas kredit

    Credit reference agencies (agen pengelola data) : memelihara catatan sejarahkredit seseorang

    Lifetime consumption : penilaian mengenai profil penerimaan dari income

    selama hidup dan profile pengeluaran dari debitur (usia 30 tahun vs 60 tahun

    untuk mortgage kredit)

    Nilai aset Bersih : posisi aset dan kewajiban debitur juga turut menentukankelayakan debitur

    Peran lembaga asuransi : mempertahankan pembayaran pada saat debitur

    menderita sakit dan tidak bisa bekerja

    Affordability assessment (analisis kemampuan membayar) :

    income/pembayaran

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    62/100

    1-62

    Kredit konsentrasi dan pengukuran

    Credit concentration risk : konsentrasi kredit pada berbagai area bisnis sepertigeografis, sektor industri dan kualitas rating kredit.

    Risiko konsentrasi dimasukan dalam Pillar 2. Dibutuhkan tambahan modal bila adaconcentration risk.

    Konsentrasi termasuk eksposur yang signifikan pada :

    suatu counterparty atau grup

    sektor ekonomi atau daerah geografis

    ketergantungan pada suatu aktivitas atau komoditas

    jenis agunan

    Cohort adalah pengelompokan aset berdasarkan kriteria tertentu untukmengetahui konsentrasi kredit.

    Dalam Basel II, ada tiga pendekatan untuk menghitung kebutuhan modal untukcredit risk: standardized approach, IRB foundation, dan IRB advanced.

    Basel II juga menentukan kriteria yang harus dipenuhi bank untuk menggunakanpendekatan yang lebih advance.

    Persyaratan utama dari supervisor adalah bahwa bank menggunakan pendekatanIRB untuk memutuskan kredit secara internal.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    63/100

    Chapter 6 Operational risk

    Otomasi

    Teknologi

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    64/100

    HFHIF

    I

    LFLI LFHI

    HFLI

    Tools:

    End to End

    Process Mapping

    Six Sigma

    PENINGKATAN

    EFISIENSI

    Insurance

    Business

    Continuity

    Planning

    Expected Loss

    Data Internal

    Unexpected Loss

    Data EksternalSkenario

    Teknologi

    Outsourcing

    Terorisme

    Globalisasi

    Insentif & Trading

    Volume Trasaksi

    Litigasi

    Kategori Operational risk event, internal process

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    65/100

    1-65

    g p , p

    Penting bagi bank untuk memahami mengenai event, dan tidak sekedarmencatat kerugian yang ditimbulkan (ingat kasus trader salah beli $).

    Event operational risk dapat dibagi dalam kategori sbb: Risiko proses internal

    Risiko SDM (people risk)

    Risiko Kegagalan sistim (systems risk)

    Risiko eksternal (external risk)

    Legal risk

    Risiko proses internal : risiko terkait kegagalan proses dan prosedur bank.Diperbaiki dengan meningkatkan efisiensi dan mengurangi kerumitan proses.Beberapa contoh kegagalan proses internal :

    Dokumentasi tidak memadai, tidak mencukupi atau salah

    Kurang adanya sistim pengawasan

    Kesalahan marketing

    Kesalahan dalam menjual (misselling) Pencucian uang (money laundering)

    Laporan tidak akurat atau tidak cukup (contoh. Laporan BI)

    Kesalahan transaksi (transaction error)

    Contoh kasus proses internal : trader Daiwa yang bisa melakukan transaksiilegal selama 11 tahun tanpa terdeteksi.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    66/100

    1-66

    Risiko SDM, sistem dan external events

    Risiko SDM (people risk) : risiko terkait dengan pegawai bank.

    Contoh : trader dari UBS Warburg (2001) Tokyo menjual 610,000 saham

    Dentsu pada harga 16 yen per saham, padahal seharusnya 16 saham pada

    harga 610,000 yen

    System risk adalah risiko terkait dengan penggunaan sistim dan teknologi

    Contoh Bank of Scotland (2000) mengalami kegagalan nyaris total pada sistem

    komputer yang menghambat ATM dan fasilitas internet banking.

    External risk : risiko terkait events yang berada diluar kemampuan kontrol

    secara langsung dari bank. Misal, perampokan, teroris. Biasanya low

    frequency/high impact dan menimbulkan unexpected loss. Contoh : NatWest (1993) yang gedung-nya dibom teroris.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    67/100

    1-67

    Risiko legal dan Boundary events

    Legal risk : risiko ketidakpastian melakukan tindakan hukum, atauketidakpastian bahwa kontrak mempunyai kepastian interpretasihukum atau regulasi Meningkat dengan adanya KYC dan proteksi data nasabah dari

    penggunaan untuk marketing.

    Bear Sterns (1999) membayar SEC USD 25 juta. Sebagai clearing agent A.R.Baron, pialang kecil yang bangkrut tahun 1996, Bear Sterns tidak memberiperingatan pada pengawas aktifitas trading Baron yang diidentifikasikanfraud.

    Boundary events : risiko kerugian timbul dari berbagai kombinasijenis risiko dan bukan satu faktor tunggal.

    Contoh : kasus Barings bisa operational risk (internal process: tradermenyetujui trade-nya), market risk (rugi dari pergerakan harga pasar),business risk (manajemen di London masih melakukan top up pada saatmargin call).

    Akar penyebab adalah operational risk, karena bila proses internal benar,

    kerugian besar bisa terdeteksi awal dan Barings tidak collapse.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    68/100

    1-68

    Basel II dan operational risk

    Basel II memasukkan operational risk dalam Pillar 1, dimanabank harus mengukur besarnya operational risk, dan

    mengalokasikan modal. Bank juga diharapkan mengelola

    operational risk untuk mengurangi peluang timbulnya event

    operational risk. Diperkirakan bahwa secara rata-rata sekitar 12% dari modal

    dialokasikan untuk mengcover risiko operasional.

    Basel II memperbolehkan bank menggunakan satu dari tiga

    pendekatan untuk menghitung modal untuk mengcoveroperational risk : basic indicator approach, standardized

    approach, dan advanced measurement approach.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    69/100

    Chapter 7 Supervisory review

    dan disclosure

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    70/100

    1-70

    Pengawasan supervisor

    Supervisor mengawasi bank untuk memastikan kepatuhan bank pada

    ketentuan kecukupan modal, serta meyakinkan bahwa bank mengembangkandan menggunakan teknik manajemen risiko yang terbaik.

    Pillar 2 membahas tiga area yang diluar lingkup Pillar 1 :

    risiko konsentrasi kredit

    risiko suku bunga pada banking book

    faktor ekstern yang mempengaruhi operasional bank (mis. siklus bisnis). Pilar 2 juga menilai kepatuhan pada standar minimal bila bank menggunakan

    advanced methods dalam Pillar 1.

    Direksi dan senior manajemen bank bertanggung jawab memastikan bankmempunyai modal yang cukup, termasuk untuk risiko yang tidak dicoverdalam Pillar 1.

    Proses evaluasi tidak hanya pada kebutuhan modal sekarang namun jugamemperkirakan kebutuhan modal yg akan datang.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    71/100

    1-71

    Supervisory review dan action

    Supervisor akan mengevaluasi kualitas proses perhitungan kebutuhan modalintern.

    Kelemahan dalam proses akan meningkatkan rasio modal sehingga mengurangitingkat aktivitas yang dapat didukung oleh modal bank.

    Perlu dicatat bahwa peningkatan modal tidak menggantikan kewajiban bankuntuk memperbaiki kelemahan sistim pengendalian kontrol yang tidak

    memadai atau gagal. Supervisor juga dapat menggunakan cara lain untuk memperbaiki kelemahan

    tersebut, yaitu:

    menetapkan target untuk memperbaiki struktur manajemen risiko

    mensyaratkan prosedur internal yang lebih ketat

    memperbaiki kualitas staff melalui pelatihan atau penerimaan baru Dalam hal yg ekstrim, supervisor dapat membatasi tingkat risiko atau aktivitas

    bisnis bank hingga masalah diatasi.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    72/100

    1-72

    4 Prinsip Utama

    Basel Committee menetapkan 25 prinsip utama pengawasan pada CorePrinciples for Effective Banking Supervision, yang dikeluarkan pada September1997.

    Pilar 2 mengidentifikasikan empat prinsip utama dari sistim pengawasan bankuntuk melengkapi 25 prinsip utama tersebut

    Prinsip 1 : bank harus mempunyai proses untuk menilai kecukupan modalsesuai dengan profil risiko bank, dan mempunyai strategi untukmempertahankan tingkat kecukupan modalnya.

    Manajemen bank bertanggung jawab memastikan bank memiliki modal cukupuntuk mendukung kegiatan saat ini dan mendatang sesuai dengan profil risiko dansistem kontrol bank

    Lima fitur proses penilaian modal yang baik : pengawasan board dan manajemensenior, penilaian modal yang baik, penilaian risiko yang menyeluruh, pemantauandan pelaporan, evaluasi pengendalian internal.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    73/100

    1-73

    Prinsip 2

    Prinsip 2 : supervisor harus mengevaluasi perhitungan dan strategikecukupan modal, dan menilai kemampuan bank untuk memonitor dan

    mematuhi ketentuan kecukupan modal

    Supervisor harus melakukan tindak lanjut apabila menilai proses tersebut di

    bank tidak berjalan dengan baik.

    Proses pengawasan rutin supervisor harus: menguji perhitungan eksposurrisiko bank dan konversinya ke kebutuhan modal, fokus pada kualitas proses

    dan kualitas pengawasan intern terhadap proses tersebut, menguji kerangka

    penilaian modal untuk mengdapatkan kekurangannya, tidak memberikan

    rekomendasi atas struktur kerangka kerja.

    Evaluasi dimungkinkan melalui kombinasi metode pengumpulan data sbb

    : kunjungan lapangan, off-site reviews, pertemuan dengan manajemen bank,

    mengevaluasi hasil kerja pemantauan periodik oleh external auditor.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    74/100

    1-74

    Prinsip 3 & 4

    Prinsip 3 : supervisor mengharapkan bank beroperasi diatas kebutuhanmodal minimum dan berwenang meminta bank mempertahankan

    modalnya diatas minimum.

    Pillar 1 dirancang untuk menentukan kebutuhan modal minimum standar

    bank yang:

    mempunyai sistim pengendalian kuat mempunyai portofolio dengan risiko yang terdiversifikasi

    risiko kegiatan usahanya yang sudah dicover pada pillar 1

    Prinsip 4 : supervisor harus segera mengintervensi untuk mencegah

    turunnya modal bank dibawah minimum, sesuai dengan risikonya. Ia

    harus meminta tindakan korektif secepatnya bila modal tidakdipertahankan atau ditambah.

    Supervisor dapat meningkatkan syarat modal minimum bank sebagai

    pemecahan jangka pendek sambil mengatasi permasalahan yg ada.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    75/100

    1-75

    Disclosure

    Disclosure adalah penyediaan informasi yang cukup material kepada publik untukdapat mengevaluasi usaha perusahaan

    Perusahaan publik memiliki syarat disclosure lebih ketat daripada non publik

    Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa harus memenuhi syaratketerbukaan yang ditetapkan oleh bursa.

    Otoritas bursa juga bertanggung jawab agar emiten melaksanakan ketentuanketerbukaan yang diwajibkan oleh lembaga lain yang mengatur hal tersebut.

    US SarbanesOxley Act 2002 secara hukum menetapkan tanggung jawabperusahaan atas keterbukaan CEO dan CFO dari perusahaan yang telah IPO, harus menyatakan secara terbuka

    (public disclosure) mengenai kebenaran laporan keuangannya.

    Section 404 of the Act, juga mensyaratkan keterbukaan dokumentasi, verifikasiauditor extern terhadap kualitas pengendalian intern perusahaan dalam halpelaporan keuangannya.

    Ketentuan tersebut diimplementasikan melalui SEC, lembaga pengatur bursasaham di USA.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    76/100

    1-76

    Disclosure : manajemen dan issue lain

    Aktivitas mana yang dipilih oleh manajemen untuk dilaporkanmemberikan masukan kepada stakeholders mengenai

    bagaimana perusahaan dikelola

    Bank-bank besar dunia menetapkan standar yang tinggi untuk

    memberikan gambaran bagaimana perusahaan dikelola. Di beberapa negara, misal UK, ketentuan mengenai

    transparansi perusahaan relatif lebih ringan.

    Persyaratan hukum berfokus pada ketentuan pelaksanaan codes of

    practice, (The Combined Code, dan principles of disclosure).

    Combine Code kurang, bila dilihat dari keseragaman dibandingkan

    aturan disclosure yang detail, namun ia lebih fleksibel dan mudah

    kalau diperlukan perubahan.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    77/100

    Chapter 8 Corporate

    Governance in Banks

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    78/100

    1-78

    Konsep dasar corporate governance

    Tata kelola perusahaan didefinisikan sebagai hubungan antara manajemen,direksi, stake holder dan pemilik dari suatu perusahaan.

    Beberapa teknik dan strategi untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang baik:

    Tata nilai perusahaan (corporate values), code of conduct

    Strategi perusahaan yang dijabarkan secara jelas

    Pemberian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam pengambilankeputusan

    menetapkan mekanisme interaksi dan kerja sama diantara dewan komisaris,

    Direksi, manajemen senior dan auditor

    sistim pemantauan yang kuat

    pemantauan risiko khusus apabila diperkirakan akan terjadi benturan kepentingan

    Imbalan berupa uang atau bersifat manajerial bagi pegawai yang berperilaku

    sebagaimana mestinya

    arus informasi intern dan ekstern yang memadai

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    79/100

    1-79

    Struktur tata kelola perusahaan

    Struktur tata kelola pada bank bervariasi, tergantung darikebiasaan, batasan hukum dan sejarah perkembangan

    masing-masing bank. Namun harus dipastikan ada sistem

    periksa silang dalam struktur.

    Pengawasan oleh dewan komisaris, direksi dan badan pengawas Pengawasan oleh individu yang tidak terlibat dalam menjalankan

    bisnis sehari-hari.

    Supervisi langsung dari berbagai area bisnis.

    Fungsi audit dan manajemen risiko yang independen

    Personel kunci fit dan proper untuk pekerjaannya

    Pelaporan secara regular

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    80/100

    1-80

    Tujuan strategis, wewenang, tugas direksi

    Bank perlu menetapkan tujuan strategis yang jelas dan etos perusahaan. Nilai-nilai perusahaan harus diterapkan disemua jajaran bank termasuk

    direksi.

    Melaporkan masalah secara tepat waktu dan melarang korupsi.

    Direksi harus menjamin proses pemantauan dan pelaporan terhadap kebijakantersebut yang berfungsi dengan baik.

    Direksi harus menetapkan garis yang jelas antara kewenangan dantanggung jawab. Direksi sendiri harus mengikuti proses ini.

    Direksi adalah penanggung jawab akhir atas pengelolaan dan kinerja bank.Maka seorang direktur harus :

    memenuhi kualifikasi minimal sesuai jabatannya

    memahami peranannya dalam kerangka tata kelola perusahaan tidak terpengaruh oleh pihak dalam maupun luar perusahaan.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    81/100

    Komite khusus, pengawasan manajer

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    82/100

    1-82

    Komite khusus, pengawasan manajer

    senior

    Komite dapat dibentuk untuk bidang: Risk Management : mengawasi aktivitas manajemen senior dalam

    mengelola risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal dan risikolainnya.

    Audit : mengawasi auditor bank, internal dan external, serta memastikanmanajemen sudah melakukan tindakan korektif terhadap kelemahan

    kontrol, tidak patuh pada kebijakan, hukum dan ketentuan regulasi. remuneration : mengawasi kebijakan kompensasi bagi manajemen seniordan personal kunci lainnya, serta memastikan bahwa sistim kompensasisesuai dengan budaya kerja bank, tujuan, strategi dan kontrol.

    Manajemen senior harus melakukan pengawasan komprehensif atasbawahannya, seperti yang dilakukan BOD.

    Keputusan penting diputuskan oleh lebih dari satu manajer.

    Perlu dihindarimanajer senior yang : Terlibat dalam keputusan manajer lini secara berlebihan

    Tidak memiliki keahlian

    Tidak berani mengendalikan karyawan kunci karena takut kehilangan.

    di i d k

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    83/100

    1-83

    Peran auditor intern dan ekstern

    Hasil pekerjaan auditor hendaknya digunakan sebagai validasiinformasi yang diberikan oleh manajemen senior.

    Proses tersebut dapat ditingkatkan oleh Direksi :

    mengakui pentingnya proses audit dan mengkomunikasikannya pada

    seluruh jajaran bank meningkatkan independensi dan status dari auditor.

    menggunakan temuan auditor secara efektif dan tepat waktu.

    memastikan independensi dari kepala audit dengan pelaporan pada

    direksi atau pada komite audit.

    menggunakan jasa auditor eksternal untuk menilai efektivitas kerja

    auditor internal

    melakukan tindakan korektif segera terhadap setiap masalah yang

    ditemukan oleh auditor,

    K bij k k i di l

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    84/100

    1-84

    Kebijakan kompensasi, disclosure

    Kebijakan kompensasi harus mencerminkan budaya, tujuan, strategi dan fungsikontrol. Direksi harus menetapkan kompensasi bagi manajemen senior dan

    personal kunci.

    Kompensasi harus dibuat agar memotivasi manajemen senior bertindak bagi

    kepentingan bank.

    Menghindari pengukuran kinerja jangka pendek yang akan membawa risiko pada

    jangka panjang

    Tata kelola perusahaan yang baik perlu keterbukaan yang mencakup :

    struktur board(jumlah, keanggotaan, kualifikasi dan komite)

    struktur manajemen senior (tanggung jawab, garis pelaporan, kualifikasi dan

    pengalaman)

    struktur organisasi dasar (struktur usaha, struktur legal perusahaan) informasi mengenai struktur insentif (kebijakan gaji, kompensasi eksekutif, bonus,

    opsi saham)

    transaksi-transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    85/100

    Chapter 9 Regulasi Indonesia

    BI d k bij k t

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    86/100

    1-86

    BI dan kebijakan moneter

    Bank Indonesia (BI) : bank sentral pada sistim perbankan Indonesia ; independendari kontrol pemerintah. Tujuan BI adalah menciptakan stabilitas nilai rupiah.

    Untuk mencapai tujuan ini, BI bertanggung jawab untuk:

    Melakukan formulasi dan implementasi kebijakan moneter

    Menyelenggarakan dan mengamankan sistim pembayaran

    Mengatur dan melakukan pengawasan bank-bank.

    BI melaksanakan kebijakan moneter dengan menetapkan BI Rate, setiap 3 bulansekali pada pertemuan gubernur dan deputy (bila dipandang perlu bisa dilakukansetiap bulan).

    Operasi pasar BI lainnya meliputi :

    operasi pasar terbuka untuk mempengaruhi likuiditas pasar.

    menetapkan giro wajib minimum (reserve requirements)

    bertindak sebagai lender of last resort

    melaksanakan kebijakan nilai tukar

    mengelola cadangan devisa negara untuk mendukung perdagangan internasional..

    Si t b

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    87/100

    1-87

    Sistem pembayaran, pengawasan

    BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk menerbitkan danmendistribusikan rupiah serta bertanggung jawab dalam kliring

    Bank Indonesia telah mengembangkan sistem pembayaran nasional, meliputi subsistem :

    Sistim kliring elektronik nasional

    Sistim Skedul kliring T+0

    Sistim transaksi elektronik antar bank dan Sistim jasa informasi (InformationService System)/ (BI-LINE)

    Sistim Real Time Gross Settlement System (RTGS)

    Sistim transfer dana US Dollar (Fund Transfer System).

    BI membuat peraturan perbankan dan mengeluarkan ijin operasional bank. Selainitu BI juga :

    menyetujui pembukaan atau penutupan kantor cabang bank

    menyetujui kepemilikan dan manajemen bank

    memberikan ijin untuk kegiatan tertentu bank.

    BI melakukan pengawasan melalui pengawasan langsung, yaitu on-siteexamination dan on-site presence (OSP) selain pengawasan secara off-sitemelalui laporan-laporan bank yang disampaikan ke BI

    K t t j i ik

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    88/100

    1-88

    Ketentuan manajemen risiko

    Ketentuan manajemen risiko : PBI no 5/8/PBI/2003: PedomanPelaksanaan manajemen Risiko untuk bank umum.

    Menekankan pada risiko yang melekat pada aktivitas bank dan strukturkontrol untuk mengendalikan risiko tersebut, termasuk proses :identifikasi, pengukuran, pemantauan (monitor), dan pengendalian(kontrol).

    Pengelolaan risiko yang terintegrasi mengharuskan bank : mengelola risikonya dalam suatu struktur manajemen yang terintegrasi membangun sistem informasi dan struktur manajemen yang diperlukan

    untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mengelola risiko diperlukan:

    Pengawasan aktif dewan Komisaris dan Direksi

    Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan

    pengendalian risiko Sistim informasi yang memadai untuk pengelolaan risiko Sistim pengendalian intern yang menyeluruh

    St kt j i ik

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    89/100

    1-89

    Struktur manajemen risiko

    Kebijakan manajemen risiko yang efektif harusmemperhitungkan :

    Tujuan dan kebijakan bank

    kompleksitas dari model bisnis bank

    kemampuan bank dalam mengelola risiko usaha. Bank yang mempunyai kegiatan usaha yang kompleks, harus

    memiliki struktur manajemen risiko yg lebih kompleks

    dibanding bank yang kegiatannya sederhana.

    Dalam struktur, setiap unit bisnis terpisah dari internal auditdan unit risk management.

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    90/100

    Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    91/100

    1-91

    Direksi

    Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab menetapkanrisiko yang perlu dikelola dikaitkan dengan kompleksitas

    kegiatan bank. Mereka juga harus menetapkan pembagian

    wewenang dan tanggung jawab pengelolaan risiko tersebut

    diantara Direksi dan manajemen senior. Kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

    Direksi meliputi :

    Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko.

    Pembagian tanggung jawab manajemen untuk pelaksanaan

    Manajemen Risiko.

    Menentukan transaksi-transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi

    atau komisaris.

    P t li it

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    92/100

    1-92

    Penetapan limit

    Kebijakan Manajemen Risiko harus memuat penilaian risikoyang berhubungan dengan setiap produk dan transaksi.

    Direksi dan manajemen senior harus menciptakan proses

    untuk menetapkan toleransi risiko (risk appetite) dari bank,

    yang selanjutnya menjadi dasar penetapan limit risiko. Limit risiko harus ditetapkan :

    secara keseluruhan, misalnya toleransi risiko

    masing-masing jenis risiko, (misalnya risiko kredit, risiko pasar, risiko

    operasional, risiko likuiditas dsb) berdasarkan fungsi, (misalnya Treasury, cabang, Unit Manajemen

    Risiko dan Direksi).

    Identifikasi, implementasi dan

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    93/100

    1-93

    , p

    pemantauan

    Direksi mempunyai tugas umum untuk memastikan bahwa: semua risiko (risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko likuiditas, dsb) dapat

    diidentifikasi

    semua risiko utama dapat diukur, dimonitor dan dikendalikan dengan baik.

    pengukuran risiko tersebut ditunjang oleh sistim informasi yang up to date, akurat

    dan lengkap.

    Proses analisa risiko harus mengidentifikasi semua karakteristik risiko bank

    (biasanya dimulai dengan menguraikan semua jenis usaha yang dilakukan) dan apa

    saja risiko yang melekat pada setiap produk dan kegiatan usaha bank tersebut.

    Pengukuran risiko atas dasar produk dan aktivitas bisnis harus :

    dilaporkan berdasarkan periode waktu (apabila relevan)

    menjelaskan sumber data yang digunakan

    menjelaskan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko

    dapat menunjukan kapan setiap perubahan profil risiko bank terjadi.

    Manajemen dan kontrol, sistem

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    94/100

    1-94

    j

    informasi

    Proses manajemen risiko harus menciptakan struktur yang dapatmengelola setiap risiko yang diperkirakan berpotensi mengancam

    kelangsungan usaha bank.

    Akhir nya proses kontrol risiko harus meliputi proses manajemen aset dan

    liability (ALM) untuk mengelola : risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko

    likuiditas. Sistim informasi manajemen risiko harus mampu memberi informasi:

    semua eksposur risiko

    eksposur risiko yang terjadi dibandingkan dengan limit yang ditetapkan

    kerugian aktual yang terjadi akibat mempertahankan posisi risiko

    dibandingkan dengan tingkat kerugian yang ditetapkan atas dasar toleransirisiko (risk appetite).

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    95/100

    Pengawasan intern dalam manajemen

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    96/100

    1-96

    risiko

    Internal audit menilai secara terus menerus, melalui laporan,analisa metodologi, prosedur dan proses pada organisasi

    manajemen risiko bank.

    Pelaporan Internal Audit langsung ke Direktur Utama dan

    tidak kepada Chief Risk Officer Laporan Internal Audit pada umumnya meliputi :

    kesesuaian Sistim Pengendalian Intern dengan risiko yang dihadapi

    oleh bank

    penilaian kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur dan limit yang

    telah dibuat dan disetujui oleh Bank Indonesia

    fungsi pengendalian manajemen risiko yang independen/terpisah dari

    fungsi manajemen bisnis.

    Organisasi manajemen risiko

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    97/100

    1-97

    Organisasi manajemen risiko Struktur organisasi untuk mengelola risiko bank meliputi Komite Manajemen

    Risiko dan Unit Manajemen Risiko.

    Keanggotaan Komite Manajemen Risiko harus terdiri dari mayoritas Direksidan senior manajemen yang terlibat..

    Komite Manajemen Risiko harus memberikan rekomendasi kepada DirekturUtama mengenai hal sebagai berikut :

    Kebijakan risiko, strategi dan implementasi.

    setiap perubahan proses yang direkomendasikan oleh Internal Audit atau evaluasiproses manajemen risiko lainnya.

    menjelaskan kepada Bank Indonesia dan kepada Direksi setiap keputusan bankyang bertentangan dengan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan.

    Persyaratan utama struktur unit manajemen risiko :

    cukup memadai dibandingkan kompleksitas dan risiko unit operasional dan pelaporan yang terpisah dari unit bisnis

    melapor kepada direktur manajemen risiko ( Chief Risk Officer).

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    98/100

    Produk dan jasa baru

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    99/100

    1-99

    Produk dan jasa baru

    Banks harus mendokumentasikan proses dan prosedurproduk dan jasa baru yang akan diluncurkan, termasuk

    otorisasi manajemen.

    Dokumentasi tersebut harus meliputi:

    sistem dan prosedur serta kewenangan dalam pengelolaan produkdan aktivitas baru

    identifikasi seluruh risiko yang terkait dengan produk dan aktivitas

    baru.

    analisa aspek hukum yang berhubungan dengan produk dan jasa baru

    tersebut sistim informasi akuntansi untuk produk dan aktivitas baru

    Pelaporan

  • 7/23/2019 Materi Refresh+Level+1

    100/100

    Pelaporan

    Bank harus melaporkan profile risikonya kepada Bank Indonesia. Laporantersebut harus memuat informasi yang sama dengan laporan UnitManajemen Risiko kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko.

    Laporan dibuat per-triwulan dan disampaikan kepada Bank Indonesiaselambat-lambatnya 7 hari setelah akhir triwulan.

    Bank harus melaporkan produk dan aktivitas baru kepada Bank Indonesia

    setiap triwulan dalam waktu 7 hari setelah triwulan berakhir.

    Setiap kerugian yang dialami dan jumlahnya material harus dilaporkankepada Bank Indonesia segera.

    Bank harus menerbitkan laporan yang memadai mencakup kebijakanmanajemen risiko dan strategi, serta ketaatan terhadap limit risiko,

    sebagai tambahan laporan mengenai kondisi keuangan. Laporan harusdisetujui oleh BI.