pengembangan materi menyimak level beginner

192
PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh : Yakub Lanang Prakosa 071224003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh :

Yakub Lanang Prakosa

071224003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

i

PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh :

Yakub Lanang Prakosa

071224003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 3: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 4: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 5: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

iv  

Motto

1. Positif thinking pasti pikirannya ditambah, negative

thinking pasti pikirannya dikurangi (Penulis).

2. Elo Gue Peace (Youth for Peace Community).

Page 6: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

v  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan sebagai tanda cintaku kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikanku sukacita dan semangat

yang selalu baru dalam mengerjakan skripsi ini.

2. Bapak Joedo Muljono Hadi Wardojo, Ibu Sri Djuati, keluarga Nur Hakim,

keluarga Edi Purwanto, keluarga Daud Lanang Prabowo, Samuel

Wicaksono Jati, Obey Immanuel Putra Prabowo, Abraham Resitama, dan

Exel Joy Immanuel Putra Prabowo, terima kasih atas dukungan dan

doanya.

3. Yuni Suprihati yang selalu mendampingi seluruh proses pembuatan skripsi

ini.

4. Komisi Pemuda Timotius GKMI Yogyakarta, Pdt. Rudyanto, Rya

Rosantika, Theo Angga, Y. Laras, Kris Tiyanti, Giovan Setiawan, dan

lain-lain. Terima kasih atas dukungannya, mari bersekutu lagi di hari

Sabtu.

Page 7: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

vi  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Desember 2011

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

vii  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yakub Lanang Prakosa

Nomor Mahasiswa : 071224003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas

Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Universitas Sanata Dharma, hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media

lain untuk keperluan akademis tanpa perlu minta izin dari saya maupun

memberikan royalti pada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Yogyakarta, 12 Desember 2011

Yang menyatakan

Page 9: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

viii  

ABSTRAK

Prakosa, Yakub Lanang. 2011.Pengembangan Materi Menyimak Level Beginner Berbasis Interkultural untuk Pembelajar BIPA. Skripsi PBSID. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk silabus dan materi pembelajaran keterampilan menyimak untuk level beginner. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Materi menyimak seperti apakah yang sesuai dengan pembelajar BIPA level beginner? (2) Bagaimana pengembangan materi menyimak untuk pembelajar BIPA level beginner berbasis interkultural? Pengembangan produk ini diawali dengan analisis kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan materi menyimak pembelajar BIPA level beginner. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan kuesioner pembelajar BIPA level beginner dan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan analisis kebutuhan dapat disimpulkan bahwa pembelajar menginginkan topik materi (1) Salam, (2) Memperkenalkan diri, (3) Makan, (4) Transportasi dan (5) Berbelanja. Hasil analisis kebutuhan tersebut digunakan dalam pengembangan materi menyimak dengan prosedur: (1). Pengembangan Model Dick & Carey, (2) analisis kebutuhan, dalam bentuk wawancara dan angket, (3) draf silabus pembelajaran, (4) draf materi pembelajaran, (5) uji coba tahap I, (6) revisi (konsultasi para ahli), (7) uji coba tahap II, (8) revisi (konsultasi para ahli), dan (9) produk silabus dan materi pembelajaran. Produk ini belum diujicobakan di kelas nyata. Untuk mengetahui tingkat kelayakan produk, diadakan penilaian oleh satu orang dosen ahli bahasa Indonesia dan dua pengajar bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil penilaian dari satu dosen ahli dan dua orang pengajar bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta digunakan peneliti sebagai bahan revisi untuk penyempurnaan produk. Pengembangan produk materi menyimak ini dikaji berdasarkan pemahaman interkultural dan materi pembelajaran mengacu pada hasil analisis kebutuhan pembelajar BIPA dan wawancara dengan pengajar bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk materi ini dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran menyimak level beginner untuk pembelajar BIPA dengan memperhatikan cara penggunaan. Produk pengembangan materi menyimak level beginner berbasis interkultural ini dapat dijadikan model materi pembelajaran untuk pembelajar BIPA.

Page 10: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

ix  

ABSTRACT Prakosa, Yakub Lanang. 2011.Development of Interculturally ─ Based Listening Materials for BIPA learners in Beginner Level. A Thesis of PBSID. Yogyakarta: Sanata Dharma University. This thesis is a development research. This development research produces syllabus and learning materials of listening skill for Beginner Level. Problems raised and formulated in this research are (1) What kind of listening materials are appropriate for BIPA learners in Beginner Level? (2) How is the development of listening materials for intercultural based BIPA learners in beginner level? This product development started with a need analysis in order to find out listening materials’ needed of BIPA learners in beginner level. The need analysis was conducted by distributing questioners to BIPA learners in beginner level and through interviews with Bahasa Indonesia teachers in Wisma Bahasa Yogyakarta. Based on the need analysis it can be concluded that the learners need materials with the following topics: (1) Greeting, (2) Self Introduction, (3) Food and Baverages, (4) Transportation and (5) Shopping. That result of need analysis was used in listening materials’ development with procedures of: (1) Development of Dick and Carey Model, (2) need’s analysis, in kind of interviews and questioners, (3) draft of learning syllabus, (4) draft of learning materials, (5) try out Stage I, (6) revision (consultation with the experts), (7) try out Stage II, (8) revision (consultation with the experts), and (9) product of Syllabus and learning materials. This product has not been tested in real class. In order to know the product’s feasibility and properness at the product, evaluations by an expert lecturers of Bahasa Indonesia and two Bahasa Indonesia teachers form Wisma Bahasa Yogyakarta were conducted. The researcher used that evaluation result as for revising materials to complete the product. This listening materials product development was examined based on intercultural understanding and learning materials with a reference to the need’s analysis of BIPA learners and interviews with Bahasa Indonesia teachers from Wisma Bahasa Yogyakarta. This material product can be used for listening learning for BIPA learners in beginner level with a notice on using method. This product of development of interculturally based listening materials for BIPA learners in beginner level can be used as a model of learning material for BIPA learners.

Page 11: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

x  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat,

dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

Penulis menyadari keberhasilan penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari

bantuan, dukungan, nasihat, kerja sama, dan bimbingan yang diberikan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Setya Tri Nugraha,S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang sangat

baik, sabar, dan memberikan dorongan serta kritik selama proses

penyusunan skripsi.

2. Bapak Agung Siswanto, selaku pengajar di Wisma Bahasa Yogyakarta yang

dengan sabar membantu dan meluangkan waktu kepada penulis dalam

penyusunan skripsi.

3. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Kaprodi yang telah mendukung dan

memberi kemudahan selama penyusunan skripsi.

4. Drs. R. Rohandi, M. Ed., Ph.D, selaku Dekan FKIP serta C. Tutyandari,

S.Pd., M.Pd., selaku ketua jurusan PBS yang telah memberikan izin

penelitian kepada penulis.

5. Bapak Agus selaku direktur Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Page 12: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

xi  

6. Seluruh pengajar dan murid-murid di Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

menyediakan waktu dan membantu penulis selama proses penelitian.

7. Seluruh pegawai di Wisma Bahasa Yogyakarta yang membantu

memperlancar proses penelitian.

8. Para dosen PBSID serta karyawan sekretariat PBSID, khususnya Mas Dadi

yang dengan sabar memperlancar administrasi kuliah.

9. Bapak, Ibu, kakak dan keponakan yang selalu memberikan semangat, doa,

kebebasan, dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

10. Teman-teman seperjuanganku Almendo Thio Lindra S.Pd., Efisien Dakhi

S.Pd., Erni Dwi Widowati S.Pd., Rooselina Ayu Setyaningrum S.Pd., dan

Hastri Eva Febriantari S.Pd.,

11. Teman-teman seperjuangan di PBSID angkatan 2007, yang selalu

memberiku keceriaan dan kebersamaan yang manis selama kita kuliah

sampai proses penulisan skripsiku.

12. Keluarga Arif Yuwono dan teman-teman di Super Photo Studio, terima

kasih atas dukungannya, senang bisa bekerja dengan kalian.

13. Sobatku di GKMI Sola Gratia Semarang, atas dukungan doa dan semangat

yang kalian berikan.

14. Komunitas Youth for Peace (Y4P) terima kasih atas perhatian yang telah

kalian berikan kepada penulis. Mari menjadi pembawa damai di dunia ini.

15. Khusus untuk pendukung setiaku, Jonathan Yonas, Johan Kurniawan, Abia

Margiono, Dyah Sri Utami, dan ibu Ani Widjaja, terima kasih atas

dukungan doa dan semangat kalian,

Page 13: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

xii  

16. Seluruh warga dusun Tegal Mindi dan OREGAL, terima kasih telah

memberikan tempat yang nyaman untuk penulis selama di Yogyakarta ini.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 12 Desember 2011

Penulis

Page 14: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

xiii  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI…………………………………….. vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ........................................................................................................ x

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………. 3

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 3

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ……………………………………. 3

1.5 Pentingnya Pengembangan………………………………………………. 4

1.6 Definisi Istilah……………………………………………………………. 4

1.7 Sistematika Penyajian……………………………………………………. 5

Page 15: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

xiv  

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori-teori Terdahulu yang Relevan …..…………………………. 8

2.1.1 Pengertian, Fungsin dan tujuan BIPA ………………….…………. 8

2.1.2 Penyusunan Materi Menyimak BIPA …………………………….. 16

2.1.3 Prinsip-prinsip Pengajaran Menyimak .............................................. 12

2.1.4 Pendekatan Interkultural ................................................................... 24

2.1.5 Kompetensi dan performansi ............................................................ 18

2.1.6 Model Pengembangan ....................................................................... 19

2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 27

3.2 Model Pengembangan .................................................................................. 27

3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 28

3.4 Uji Coba Produk ........................................................................................... 29

3.5 Desain Uji Coba ........................................................................................... 30

3.6 Subjek Uji Coba ........................................................................................... 30

3.7 Jenis Data …………………………………………………………………. 30

3.8 Instrumen Pengumpulan Data …………………………………………….. 31

3.9 Teknik Analisis Data ……………………………………………………… 31

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Penyajian Data Uji ...................................................................................... 34

4.2 Penjabaran Analisis Kebutuhan melalui Wawancara ................................. 45

4.3 Paparan Hasil Uji Coba Produk Pengembangan .......................................... 49

Page 16: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

 

xv  

4.3.1 Paparan Hasil Uji Coba Pertama oleh Pengajar BIPA di Wisma

Bahasa Yogyakarta ……..………………………………………….. 49

4.3.2 Paparan Hasil Uji Coba Kedua oleh Pengajar BIPA di Wisma

Bahasa Yogyakarta ............................................................................ 54

4.4 Revisi Produk ............................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kajian Produk yang Telah di Revisi .................................................... …… 61

5.1.1 Kajian Materi Pembelajaran Menyimak Level Beginner Berbasis

Interkultural untuk Pembelajar BIPA ................................................

5.2 Saran ............................................................................................................. 62

5.2.1 Saran untuk Keperluan pemanfaatan Produk ...................................... 62

5.2.2 Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut ......................... 63

5.2.3 saran untuk Penulis Bahan Pembelajaran .......................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65

PRODUK MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK LEVEL BEGINNER BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

LAMPIRAN

 

Page 17: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) memiliki

karakteristik yang berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asli.

Pembelajar BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan

memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan tersebut tentulagi akan

berdampak kepada materi pelajaran yang digunakan.

Seorang pengajar BIPA harus memiliki pengetahuan tentang penyusunan

materi pembelajaran BIPA. Penyusunan materi merupakan unsur yang sangat

penting yang harus disiapkan oleh pengajar. Seorang pengajar BIPA harus

menyusun materi pembelajaran materi yang bervariasi. Tersedianya sejumlah

materi yang bervariasi itu memungkinkan juga para pengajar mengadakan pilihan-

pilihan yang dapat disajian kepada pembelajar (Rombepajung, 1988 : 13). Materi

yang bervariasi ini dilakukan juga semata-mata untuk penyediaan materi

berdasarkan kebutuhan para pembelajar. Materi disusun berdasarkan level

pembelajar.Dalam pengajaran BIPA, ada tiga level yang membedakan pembelajar

yang satu dengan yang lain, yakni : beginner (pemula), intermediate (menengah),

dan advance (mahir). Materi yang akan dikembangkan oleh peneliti ditujukan

untuk pembelajar tingkat beginner.

Materi pembelajaran BIPA sebaiknya dilandasi oleh pengetahuan dan

pengalaman budaya penduduk asli karena bahasa dan budaya merupakan ikatan

Page 18: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

2

yang saling melengkapi. Ini mengindikasikan bahwa materi bahasa Indonesia

tidak hanya sekadar mengajarkan tata bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa

Indonesia, tetapi juga mengajarkan budaya Indonesia yang mana melandasi

pembentukan Bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran Bipa dibutuhkan bahan pembelajaran yang memadai,

tapi ketersediaanya saat ini masih sangat minim. Pengembangan bahan

pembelajaran BIPA harus memenuhi empat keterampilan berbahasa, yaitu

menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Menyimak sebagai keterampilan

bahasa yang pertama, menjadi titik berat penelitian ini, karena menyimak adalah

keterampilan berbahasa yang dikuasai pertama kali oleh pembelajar bahasa.

Keterampilan menyimak ini juga membutuhkan bahan pembelajaran. Namun

ketersediaan bahan pembelajaran BIPA khusus menyimak sangat minim. Terlebih

lagi bahan pembelajaran BIPA yang berbasis interkultural dan multimedia yang

terintegrasi dengan keterampilan berbudaya. Bahan pembelajaran BIPA yang

berbasis Interkultural, akan sangat membantu siswa dalam mempelajari

kebudayaan bahasa target, dalam hal ini kebudayaan bahasa Indonesia. Untuk

membantu pembelajar memahami materi pembelajaran dibutuhkan media

penyajian yang. Hasil akhir dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaan

dalam bentuk CD yang berisi pembelajaran menyimak, lengkap dengan materi

bahan rekaman , video, gambar berjalan, film dan tayangan audio visual yang

berbasis interkultural.

Page 19: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

3

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas maka rumusan

masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Materi menyimak seperti apakah yang sesuai dengan pembelajar

BIPA level beginner?

2. Bagaimana pengembangan materi menyimak untuk pembelajar

BIPA level beginner berbasis interkultural?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian mengenai rumusan masalah maka tujuan penelitian

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tersusunnya pengembangan materi

tingkat beginner berbasis Interkultural untuk pembelajar BIPA.

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian pengembangan ini bertujuan pokok menghasilkan: (1)

seperangkat bahan pembelajaran bahasa Indonesia untuk keterampilan menyimak

level awal (beginner) dalam bentuk cetak/hard copy dan CD/ soft copy untuk

menfasilitasi pembelajaran BIPA, (2) buku kerja untuk pembelajaran berbahasa

Indonesia bagi pembelajar BIPA.

Produk yang dihasilkan adalah materi pembelajaran menyimak level awal

(beginner) berbasis Interkultural untuk pembelajar BIPA. Di dalam meteri

pembelajaran menyimak terdapat tujuh bagian penting dalam penyusunannya,

yakni: (1) Topik-topik pembelajaran, (2) indikator pembelajaran, (3) tujuan

Page 20: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

4

pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran, (5) alokasi waktu, (6) latihan-latihan

dan (7) catatan budaya.

1.5 Pentingnya Pengembangan

Ada empat alasan pentingnya pengembangan materi menyimak level

beginner untuk pembelajar BIPA, empat alasan adalah sebagai berikut.

A. Produk pengembangan dapat ini digunakan sebagai salah satu contoh

pengembangan materi menyimak level awal (beginner) berbasis Interkultural

untuk pembelajar BIPA.

B. Menyediakan materi menyimak level awal (beginner) berbasis Interkultural

untuk pembelajar BIPA dengan komponen penting yang mendukung

pembelajaran materi membaca.

C. Produk pengembangan materi menyimak kini dapat menciptakan situasi

belajar yang lebih aktif, menyenangkan, dan menarik bagi pembelajar BIPA.

D. Produk pengembangan materi menyima kini diharapkan memberikan

motivasi dan wawasan bagi pengajar BIPA untuk mengembangkan materi-

materi berbasis Interkultural yang lebih inovatif.

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah ini dilakukan pada empat batasan berikut ini.

A. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu proses secara sistematis dan logis untuk

Page 21: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

5

mempelajari masalah-masalah agar mendapatkan pemecahan yang teruji

validitasnya dan praktis bias dilaksanakan (Elly melalui Gafur, 1980 : 21).

B. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat

berlangsungnya proses belajar mengajar (Sudjana, 1989 : 67).

C. Keterampilan Menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk

memperoleh informasi, menangkap isi, serta makna komunikasi yang tidak

disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan

1985:19).

D. Interkultural

Interkultural adalah Proses komunikasi antar pribadi merupakan interaksi

antar pribadi dan komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh beberapa

orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (Liliweri.

2002 : 13).

1.7 Sistematika Penulisan

Skripsi initerdiri dari lima bab.

(1) Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang (a) latar belakang, (b) rumusan masalah, (c) tujuan

penelitian, (d) spesifikasi produk yang diharapkan, (e) pentingnya pengembangan,

(f) definisi istilah, dan (g) sistematika penulisan.

Page 22: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

6

(2) Bab II Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang (a) kajian teori-teori terdahulu yang relevan dan (b)

kajian hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.

(3) Bab III Metode Pengembangan

Bab ini berisi tentang (a) jenis penelitian, (b) model pengembangan, (c)

prosedur pengembangan, (d) uji coba produk, (e) disain uji coba, (f) subyek uji

coba (g) jenis data, (h) instrumen pengumpulan data, dan (i) teknik analisis data.

(4) Bab IV Hasil Pengembangan

Bab ini berisi tentang (a) penyajian data uji coba, (b) analisis data, (c)

revisi produk.

(5) Bab V Penutup

Bab ini berisi tentang (a) kajian produk yang telah direvisi, dan (b) saran

pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan produk lebih lanjut.

Page 23: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori-teori Terdahulu yang Relevan

2.1.1 Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pengajaran BIPA

A. Pengertian BIPA

BIPA adalah bentuk singkat dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing.

Dalam hal ini, bahasa Indonesia menjadi bahasa asing bagi penutur asing atau

orang yang memiliki bahasa selain bahasa Indonesia. Misalnya, penutur bahasa

Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Arab dapat disebut sebagai penutur asing

(GBPP, 2004).

B. Fungsi BIPA

Materi ajar bahasa indonesia merupakan materi utama yang diajarkan di

dalam lembaga-lembaga kursus BIPA yang pembelajarnya terdiri adalah orang-

orang asing. Dalam kaitan itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana

komunikasi dan sebagai alat untuk memahami berbagai aspek kehidupan dalam

masyarakat Indonesia, baik aspek ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, maupun

seni budaya Indonesia (GBPP, 2004).

C. Tujuan Pengajaran BIPA

Tujuan pengajaran BIPA adalah agar pembelajar mampu berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara lisan

maupun tertulis, yang meliputi empat keterampilan. Keempat keterampilan yang

dimaksud adalah berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan dan

Page 24: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

8

kemampuan tersebut diharapkan dapat dicapai selama empat semester sesuai

dengan jenjang kursus yang ditempuh (GBPP, 2004).

2.1.2 Penyusunan Materi Menyimak BIPA

Materi Pembelajaran BIPA merupakan tugas utama setelah mengadakan

analisis kebutuhan pembelajar yang harus dilaksanakan oleh pengajar BIPA.

Kegiatan melaksanakan analisis kebutuhan merupakan suatu kegiatan yang

pertama kali harus dilakukan di dalam setiap model desain sistem instruksional.

Hal ini menunjukkan begitu pentingnya melacak informasi tentang harapan dan

kenyataan, yakni kemampuan yang harus dimiliki dengan kemampuan yang telah

dimiliki (Sanjaya, 2008: 92).

Materi menyimak BIPA dapat digunakan dengan mudah oleh pengajar dan

pembelajar. Materi tidak hanya disusun berdasarkan kemampuan pengajar, tetapi

juga memperhatikan tingkatan pembelajar. Tarigan,(1985 : 86) mengatakan ‘Sang

guru dapat memilih bahan yang sesuai dengan kondisi dan situasi’. Oleh karena

itu, teks-teks bacaan yang disajikan kepada pembelajar beginner harus bacaan

yang sederhana dengan topik yang menarik berdasarkan kebutuhannya.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Pengajaran Menyimak

Setiap pembelajar asing memiliki beragam tujuan untuk mempelajari

bahasa Indonesia. Ada pembelajar yang bertujuan hanya untuk berwisata, bekerja,

studi di Indonesia, atau sebagai peneliti. Di samping itu, usia pembelajar yang

beragam harus menjadi perhatian dalam pembelajaran BIPA. Pendekatan

pembelajaran (learning approach) yang digunakan pengajar BIPA pada

pembelajar asing berusia remaja tentu berbeda dengan yang berusia setengah

Page 25: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

9

baya. Perbedaan pendekatan ini pun akan berimbas pada metode, teknik, dan

media yang digunakan.

Tempat kegiatan pembelajaran dilakukan juga sangat mempengaruhi

keberhasilan pengajaran. Apabila pembelajaran dilaksanakan ditempat bahasa

target, maka keberhasilan pengajaranakan semakin tinggi, karena pengajar juga

dapat menggunakan metode langsung dengan membawa siswa asing ke tempat-

tempat penting untuk pembelajaran.

Pembelajaran BIPA pada keterampilan menyimak untuk level beginner,

materi ajar dapat disajikan dalam tema-tema sebagai berikut (Sunendar, 2008 :

283):

a. Benda-benda yang ada didalam kelas

b. Warna

c. Binatang

d. Angka 1-100

e. Waktu (jam, hari, bulan, tahun)

f. Istilah kekeluargaan

g. Indentifikasi diri

h. Ungkapan salam

Dari tema-tema yang akan disampaikan untuk level beginner, dapat

menggunakan teknik-teknik pembelajaran keterampilan menyimak bagi tingkat

pemula, dapat dilakukan dengan teknik berikut (Sunendar, 2008 :284):

a. Demonstrasi

b. Dikte

Page 26: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

10

c. Permainan kartu

d. Dikte

e. Wawancara

f. Permainan memori

g. Biografi

h. Manajemen kelas

i. Kisah diri

j. Permainan telepon

Proses menyimak menuntut motivasi dan perhatian dari pendengar. Tanpa

keinginan dan perhatian, sulit mengharapkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan

caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam, yakni, seperti berikut :

1. Menyimak Intensif

Menyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang

disimak.

2. Menyimak Ekstensif

Menyimak memahami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau

butir-butir penting tertentu.

3. Menyimak untuk Belajar

Melalui kegiatan menyimak, seseorang mempelajari berbagai hal yang

dibutuhkan. Misalnya, para siswa menyimak ceramah guru bahasa Indonesia, para

siswa mendengarkan suara radio, televisi, dan sebagainya.

4. Menyimak untuk Menghibur

Page 27: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

11

Menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya. Misalnya, menyimak pembacaan

cerita-cerita lucu, pertunjukan sandiwara, film, dan sebagainya.

5. Menyimak untuk Menilai

Menyimak mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji, menguji,

dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.

6. Menyimak Diskriminatif

Menyimak untuk membedakan bunyi suara. Dalam belajar bahasa inggris,

misalnya siswa harus dapat membedakan bunyi (i) dan (i:).

7. Menyimak Pemecahan Masalah

Menyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang

disampaikan oleh si pembicara. Mungkin juga penyimak dapat memecahkan

masalah yang dihadapinya, secara kreatif dan analisis setelah yang bersangkutan

mendapat informasi dari menyimak sesuatu.

2.1.4 Pendekatan Interkultural

Pendekatan interkultural disarikan dari buku UNESCO Guidelines on

Intercultural Education, dalam pembahasannya dalam pendidikan interkultural

mempunyai tigak prinsip. Prinsip-prinsip Interkultural dalam pendidikan adalah

sebagai berikut.

Prinsip 1: Pendidikan interkultural menghormati identitas budaya

pembelajar.

Prinsip pertama bisa dicapai melalui:

1. Penggunaan kurikulum, pengajaran, dan bahan ajar yang:

a. Membangun pengetahuan dan pengalaman pembelajar.

Page 28: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

12

b. Memasukkan sejarah, pengetahuan dan teknologi, sosial, ekonomi, dan

budaya.

c. Membantu pembelajar untuk memahami dan mengapresiasi warisan

budaya.

d. Bertujuan mengembangkan pembelajar untuk menghormati identitas

budaya, bahasa dan nilai dalam masyarakat.

e. Menggunakan sumber lokal atau daerah.

2. Pengembangan metode pengajaran yang:

a. Menggunakan media seperti bercerita, drama, puisi, dan lagu.

b. Berdasarkan praktik, partisipasi dan pembelajaran yang kontekstual

termasuk aktivitas yang berkolaborasi dengan institusi budaya,

kunjungan ke tempat-tempat bersejarah dan monumen, dan

menghasilkan aktivitas yang berhubungan dengan masyarakat, budaya,

dan kebutuhan ekonomi.

3. Pelatihan pengajar yang bertujuan:

a. Membiasakan guru dengan warisan budaya dari negara mereka.

b. Membiasakan guru dengan praktik, partisipasi, dan metode

pembelajaran yang kontekstual.

c. Meningkatkan kesadaran pendidikan dan kebutuhan budaya kelompok

minoritas.

d. Menanamkan kemampuan untuk menyesuaikan isi pendidikan, metode

dan materi untuk kebutuhan kelompok yang memiliki perbedaan

budaya dari kelompok mayoritas.

Page 29: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

13

e. Memfasilitasi perbedaan sebagai alat di kelas untuk kebaikan

pembelajar.

Prinsip 2: Pendidikan interkultural memberikan pembelajar pengetahuan

budaya, keterampilan budaya untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam

masyarakat.

Prinsip kedua bisa dicapai melalui:

1. Jaminan yang sama dan kesempatan yang sama dalam pendidikan melalui:

a. Penghilangan bentuk deskriminasi dalam pendidikan.

b. Tindakan yang memfasilitasi pendidikan yang terintegrasi dengan

kebutuhan budaya.

c. Memberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses

pembelajaran.

d. Memberikan lingkungan pembelajaran yang tidak mendiskriminasi dan

tenang.

2. Penggunaan kurikulum, pengajaran, dan bahan ajar yang:

a. Menanamkan pengetahuan tentang sejarah, adat istiadat, bahasa dan

budaya yang ada pada kelompok minoritas dan mayoritas.

b. Bertujuan menghilangkan prasangka tentang budaya dari negara lain.

c. Melibatkan variasi budaya melalui perspektif perbedaan budaya.

d. Menciptakan penguasaan membaca, menulis, mendengarkan, dan

berbicara dan memungkinkan pembelajar memperoleh informasi,

Page 30: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

14

memahami situasi di mana mereka tinggal, mengekspresikan

kebutuhan mereka, dan ambil bagian dalam kegiatan masyarakat.

3. Metode pengajaran yang:

Menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif melalui tugas- tugas

supaya pembelajar memperoleh pengetahuan dan keperpercayaan diri

dan pembelajar mendapat keterampilan budaya seperti berkomunikasi

atau berhubungan dengan masyarakat.

4. Definisi yang jelas dan kebutuhan yang tepat dari hasil pembelajaran

termasuk pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, dan nilai.

5. Pengajaran bahasa yang tepat:

Setiap pembelajar harus memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi,

mengekspresikan diri mereka, mendengarkan dan menggunakan dalam

percakapan dalam bahasa ibu mereka, bahasa nasional mereka, satu atau lebih

bahasa asing.

Prinsip 3: Pendidikan interkultural memberikan pembelajar pengetahuan

budaya, keterampilan budaya sehingga memungkinkan pembelajar menghormati,

memahami, dan memiliki rasa kesetiakawanan di antara individu-individu, etnik,

sosial, budaya , agama, dan bangsa.

Prinsip ketiga dapat dicapai melalui:

1. Pengembangan kurikulum yang berkontribusi untuk:

a. Menemukan perbedaan budaya, kesadaran nilai positif dari perbedaan

budaya, dan menghormati warisan budaya.

Page 31: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

15

b. Pengetahuan tentang warisan budaya melalui pengjaran sejarah,

geografi, bahasa, seni, estetika.

c. Memahami dan menghormati budaya orang lain, nilai dan cara hidup

mereka baik budaya dari negara yang sama dan budaya dari negara

lain.

d. Memahami pentingnya kerjasama internasional.

e. Menghormati perbedaan pola pikir.

2. Pemerolehan keterampilan untuk berkomunikasi dan bekerja sama melalui

masalah budaya dan berbagi dan bekerja sama dengan yang lain melalui:

a. Pertukaran pelajar, pengajar, yang berbeda negara dan budaya.

b. Kemampuan untuk memecahkan masalah.

3. Pengajaran bahasa asing dan memperkuat komponen budaya dalam

pembelajaran bahasa.

Tugas dan Sasaran Pendidikan Interkultural:

1. Belajar Mengetahui

Mengkombinasi pengetahuan dengan kesempatan bekerja dalam kelompok

kecil.

2. Belajar Melakukan

Tidak hanya memperoleh keterampilan tetapi juga kemampuan

berkomunikasi dalam bergabai situasi dan bekerja dalam tim. Belajar juga

termasuk pemerolehan kompetensi yang memungkinkan individu untuk

menemukan tempat dalam masyarakat.

Page 32: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

16

3. Belajar Hidup Bersama

Pembelajar membutuhkan pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan

nilai yang membuat mereka dapat bekerja sama di antara perbedaan individu dan

kelompok dalam masyarakat.

4. Belajar Menjadi

Pendidikan tidak mengabaikan potensi seseorang seperti potensi budaya

Dalam pembelajaran BIPA tidak lepas dengan pendidikan budaya dan

bahasa, ada 2 pendekatan pendidikan, pendekatan multikultural dan intercultural.

Pendidikan multikultural menggunakan belajar tentang budaya lain untuk

menghasilkan penerimaan, atau setidaknya toleransi, ini budaya. Pendidikan

antarbudaya bertujuan untuk melampaui koeksistensi pasif, untuk mencapai cara

mengembangkan dan berkelanjutan hidup bersama dalam multikultural

masyarakat melalui penciptaan pemahaman, menghormati dan dialog

antara kelompok-kelompok budaya yang berbeda (UNESCO, 2006 : 17)

Implementasi pendekatan pendidikan multikultural dan interkultural dapat

diwujudkan dalam berbagai metode. Hughes (1986: 167-168) mengajukan

beberapa alternatif strategi pembelajaran multi budaya dalam pembelajaran

bahasa dan atau bahasa kedua sebagai berikut.

a. Comparison Method

Pembelajaran dimulai dengan penyajian satu atau lebih bentuk budaya

target yang benar-benar berbeda dengan budaya pembelajar. Setelah penyajian ini,

Page 33: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

17

diskusi difokuskan pada alasan-alasan perbedaan-perbedaan budaya tersebut

dapat mengakibatkan masalah/kesalahpahaman budaya.

b. Culture Assimilator

Culture assimilator merupakan deskripsi singkat dari suatu critical

insident (peristiwa-peristiwa yang berpotensi mengakibatkan kesalahpahaman)

dalam interaksi lintas budaya yang memungkinkan disalahartikan oleh

pembelajar. Dalam teknik ini, pengajar memberikan deskripsi dari suatu critical

insident disertai dengan beberapa alternatif penjelasan dan pemecahannya.

Pembelajar diminta untuk memilih satu alternatif penjelasan dan pemecahannya.

Bila jawaban pembelajar salah, maka mereka harus berusaha mencari informasi

yang benar dengan diskusi dengan kelompok lain.

c. Culture Capsule

Strategi ini hampir sama dengan culture assimilator. Pengajar memberikan

presentasi dan penjelasan mengenai perbedaan pokok budaya Indonesia (target)

dengan budaya asing (pembelajar) melalui media audio-visual. Presentasi tersebut

juga dilengkapi dengan berbagai pertanyaan yang memungkinkan terjadinya

diskusi antarpembelajar.

d. Audiomotor unit or Total Physical Respon

Metode ini biasanya dirangkaikan dalam pembelajaran menyimak.

Pembelajar diminta untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka

dengar dan atau lihat. Hal ini dilakukan agar pembelajar secara langsung

mengalami suatu aktivitas budaya tertentu.

e. Newspaper

Page 34: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

18

Pembelajar diminta untuk membandingkan berbagai aspek budaya mereka

dengan budaya Indonesia sebagaimana yang terlihat dalam surat kabar. Berbagai

bagian surat kabar akan menunjukkan adanya berbagai perbedaan budaya,

misalnya dalam headlines, iklan, editorial, dan karikatur.

f. Projected Media

Penggunaan film, slide, dan video yang berisi informasi budaya akan

sangat menarik perhatian pembelajar untuk mempelajari berbagai aspek budaya

Indonesia (target). Pemakaian video yang dihasilkan oleh pembelajar ketika

melakukan perjalanan akan menjadikan pembelajaran lebih interaktif.

g. The Cultural Island

Pengajar dan pembelajar bersama-sama mengubah kelas menjadi suatu

setting budaya tertentu dengan memasang atau meletakkan poster, gambar,

artefak, atau musik. Hal ini memungkinkan pembelajar untuk “mengalami” hidup

adalam suatu budaya tertentu.

2.1.5 Kompetensi dan Performansi

Dalam “second-generation transformational grammar” (G-2) istilah

kompetensi mengandung makna sebagai berikut: “pengetahuan pembicara-

pendengar asli secara tidak sadar, diam-diam, tidak diucapkan, intrinsik/hakiki,

implicit, intuitif, dan tidak terbatas terhadap bahasanya...” (Chomsky 1965, 1966,

1968; Palmetier 1972: 25 via Tarigan, 1990: 21-22). Bila hal ini dihubungkan

dengan pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajar asli akan jauh lebih memiliki

Page 35: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

19

pengetahuan yang cukup untuk mempelajari bahasa Indonesia daripada penutur

asing yang memiliki latar bahasa, dan budaya yang berbeda.

Performansi adalah teori penggunaan bahasa; penggunaan aktual

bahasa.(Chomsky, 1965 via Tarigan, 1990: 23). Suatu perbedaan dibuat antara

pengetahuan seseorang mengenai bahasa (kompetensi) dan bagaimana seseorang

menggunakan pengetahuan itu dalam upaya menghasilkan dan memahami

kalimat-kalimat (performansi) (Tarigan, 1990: 23). Berkaitan dengan hal itu

pengetahuan akan bahasa dan budaya bahasa Indonesia dalam teks-teks bacaan

untuk level beginner seharusnya ditanamkan secara baik dan benar agar dalam

praktiknya menjadi baik dan benar.

2.1.6 Model pengembangan

Model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey

digambarkan berikut.

Page 36: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

20

Gambar 2.1

Model desain sistem instruksional dari Dick and Cery (Sanjaya, 2008 : 76)

Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat

jelasmaksud dan tujuannya. Dari 10 langkah pada model Dick and Carey, ada 8

kotak yang berhubungan dan suatu garis utama yang memperlihatkan balikan dari

kotak terakhir ke kotak yang terdahulu. Kotak-kotak tersebuut mengacu pada

perangkat prosedur dan teknik yang dipakai untuk merancang, memproduksi,

menilai, dan merevisi pengajaran (Uno, 2007, 90). Berikut ini akan dijelaskan

langkah demi langkah yang telah ditetapkan oleh Dick and Carey.

Write performance goals

Develop formative evaluation

Develop criterion reverence test

Develop instructional strategi

Identify instructional goals

Develop summative evaluation

Conduct instructional analysis

Revise instruction

Identify entry behavior

Develop instructional material

Page 37: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

21

a. Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran

Setiap Perancang harus mempertimbangkan secara mendalam rumusan

tujuan umum yang akan ditentukan. Mempertimbangkan secara mendalam

artinya, untukmerumuskan tujuan umum pembelajaran harus mempertimbangkan

karakteristik bidang studi, karakteristik siswa dan kondisi lapangan. Tujuan

pembelajar sangat penting dalam proses instruksional ataudalam setiap kegiatan

pbelajar mengajar, karena tujuan pembelajar yang dirumuskan secara spesifik dan

jelas akan memberikan keuntungan kepada; (a) siswa, untuk dapat mengatur

waktu dan pemusatan perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai; (b) guru, untuk

dapat mengatur kegiatan instruksional, metode, dan strategi pembelajaran untuk

mencapai tujuan tersebut; (c) evaluator, untuk dapat menyusun tes sesuai dengan

apa yang harus dicapai oleh anak didik.

b. Melakukan Analisis Pembelajaran

Dick and Carey (1985, melalui Uno, 2007, 92) mengatakan bahwa tujuan

pemebelajaran yang telah diidentifikasi perlu dianalisis untuk mengenali

keterampilan-keterampilan bawahan (sub ordinate skill) yang mengharuskan anak

didik belajar menguasainya dan langkah-langkah procedural bawaan yang ada

harus diikuti anak didik untuk dapat belajar tertentu. Gagne, Briggs, dan Wager

(1998) mengemukakan bahwa tujuan analisis pembelajaran adalah untuk

menentukan keterampilan-keterampilan yang akan dijangkau oleh tujuan

pembelajar, serta memungkinkan untuk membuat keputusan yang diperlukan

dalam urutan mengajar.

Page 38: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

22

c. Mengidentifikasi Tingkah Laku Masukan Dan Karakteristik

Pembelajar

Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa dalam

pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk

mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam

mempreskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang

diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, kemampuan

berpikir, minat, atau kemampuan awal.

Untuk mengungkap kemampuan awal, dapat dilakukan dengan member

tes dari tingkat bawah atau tes yang berkaitan dengan materi ajar sesuai panduan

kurikulum. Sedangkan minat, motivasi, kemampuan berpikir, gaya belajar, dan

lain-lainnya dapat dilakukan dengan bantuan tes baku yang telah diranang para

ahli.

d. Merumuskan Tujuan Performansi

Menurut Dick and Carey (1985), tujuan performansi terdiri dari: (1) tujuan

harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan atau diperbuat oleh anak

didik, (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi

syarat,

e. Mengembangkan Butir-Butir Tes Acuan Patokan

Ada empat macam tes yang disampaikan oleh Dick and Carey, yakni

(1)Tes entry behavior, (2) pretes, (3) tes sisipan, dan (4) pasca tes.

f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Page 39: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

23

Dalam merencanakan satu unit pembelajaran ada tiga tahap, yaitu (1)

mengurutkan dan merumpunkan tujuan ke dalam pembelajaran, (2)merencanakan

prapembelajaran, pengetesan, dan kegiatan tindak lanjut; (3) menyusun alokasi

waktu berdasarkan strategi pembelajaran.

g. Mengembangkan dan Memilih Materi Pembelajaran

Ada tiga pola yang dapat diikuti oleh pengajar untuk merancang atau

menyampaikan pembelajaran, yaitu (1) pengajar merancang bahan pembelajaran

individual, semua tahap pembelajaran dimasukkan ke dalam bahan, kecuali pretes

dan pasca tes. (2) pengajar memilih dan mengubah bahan yang adaagar sesuai

dengan startegi pembelajaran. (3) pengajar tidak memakai bahan, tetapi

menyampaikan semua pembelajaran menurut strategi pemebelajarannya yang

telah disusunnya.

h. Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif

Ada tiga fase dalam melaksanakan evaluasi formatif, (1) fase perseorangan

atau fase klinis. (2) fase kelompok kecil tes dilaksanakan terdiri dari delapan

sampai sepuluh orang. (3) fase uji lapangan tes dilaksanakan atas 30 orang

i. Merevisi Bahan Pembelajaran

Ada dua revisi yang perlu dipertimbangkan, yaitu (1) revisi terhadap isi

atau substansi bahan pembelajaran agar lebih cermat sebagai alat belajar, (2)

revisi terhadap cara-cara yang dipakai dalam menggunakan bahan pembelajaran.

Untuk keperluan bahan pembelajaran ada empat macam keterangan pokok yang

menjadi sumber dalam melakukan revisi, yaitu (1) cirri anak didik dan tingkah

Page 40: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

24

laku masukan, (2) tanggapan langsung terhadap pembelajaran termasuk tes

sisipan, (3) hasil pembelajaran pasca tes (4) jawaban terhadap kuesioner.

j. Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif perlu dilaksanakan karena melalui evaluasi sumatif

dapat ditetapkan atau diberikan nilai atas suatu desain pembelajaran, dimana dasar

keputusan penilaian didasarkan pada keefektifan dan efisiensi dalam kegiatan

belajar mengajar. Apabila semua tujuan sudah dapat dicapai maka efektifitas

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dianggap berhasil dengan baik.

2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian pengembangan ini telah dilakukan oleh banyak orang. Ada tiga

skripsi yang diambil oleh peneliti sebagai hasil-hasil penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian ini.

Skripsi Kusumawati (2007) berjudul ‘Pengembangan Materi

Pembelajaran Berbicara Bermuatan Pragmatik dalam Bidang Studi Bahasa

Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kompetensi untuk Siswa Kelas X, Semester II,

SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta’. Penelitian pengembangan yang dilakukan

oleh peneliti menghasilkan produk silabus dan materi pembelajaran berbicara

yang bermuatan pragmatik dan berdasarkan KBK. Hasil pengembangan materi ini

dihasilkan setelah melakukan analisis kebutuhan. Pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan komunikatif dan student active learning (SAL).

Skripsi Susilo, Donatus Eko (2005) berjudul ‘Pengembangan Silabus dan

Materi Berbicara Kemampuan Berbahasa Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

Page 41: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

25

Indonesia Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Siswa Kelas 1

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta’. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh

peneliti menghasilkan materi berbicara berdasarkan KBK dan analisis kebutuhan.

Produk yang dihasilkan adalah silabus dan materi berbicara kemampuan

berbahasa mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan KBK untuk

siswa kelas 1 SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Penelitian ini belum diterapkan

dalam kelas.

Skripsi Nurani, Monika Dewi (2009) berjudul ‘Pengembangan Silabus

dan Materi Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Media Audio-Visual

untuk Siswa Kelas VII Semester II SMP Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu’.

Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti, menggunakan model

pengembangan model Jerold Kemp. Analisis kebutuhan dilakukan dengan

menggunakan angket. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini

adalah silabus dan materi pembelajaran keterampilan menulis dengan media

audio-visual untuk kelas VIII dan IX.

Peneliti menggunakan model pembelajaran Dick dan Carey. Perancangan

pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh

Walter Dick & Lou Carey (1990). Menurut pendekatan ini terdapat beberapa

komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan

tersebut yang berupa langkah-langkah. Namun urutan langkah-langkah ini

tidaklah kaku. Tetapi sebagaimana ditunjukkan Dick & Carey, bahwa telah

banyak pengembangan perangkat yang mengikuti urutan sejara ajek dan berhasil

mengembangkan perangkat yang efektif. Model pengembangan perangkat

Page 42: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

26

pembelajaran Dick & Carey mirip dengan model pengembangan perangkat Kemp.

(Trianto, 2009, 186-186).

Page 43: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang metode penelitian. Hal-hal yang

berkaitan dengan metode penelitian meliputi: (1) jenis penelitian, (2) model

pengembangan, (3) prosedur pengembangan, (4) penilaian produk dan uji coba

produk, (5) desain uji coba, (6) subjek uji coba, (7) jenis data, (8) instrumen

pengumpulan data, (9) analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Penelitian

mengembangkan materi pembelajaran menyimak level beginner berbasis

interkultural untuk pembelajar BIPA. Produk yang dihasilkan berupa materi

pembelajaran membaca berbasis interkultural.

3.2 Model Pengembangan

Model pengembangan yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah

model Dick & Carey. Dalam model pembelajaran model Dick and Carey harus

dimulai dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Menurut model ini,

sebelum desainer merumuskan tujuan khusus yakni performers goal, perlu

menganalisis pembelajaran serta menentukan kemampuan awal siswa terlebih

dahulu kemudian dilanjutkan dengan menentukan tujuan khusus karena rumusan

kemampuan khusus harus berpijak dari kemampuan dasar atau kemampuan awal.

Page 44: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

28

Untuk mencapai tujuan khusus selanjutnya dikembangkan dikembangkan strategi

pembelajaran, yakni skenario pelaksanaa pembelajaran yang diharapkan dapat

mencapai tujuan secara optimal, setelah itu dikembangkan bahan-bahan

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Langkah akhir dari desain ini adalaha

melakukan evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi

formatif berfungsi untuk menilai efektivitas program dan evaluasi sumatif

berfungsi untuk menentukan kedudukan setiap siswa dalam penguasaan materi

pelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan umpan balik

dalam merevisi program pembelajaran (Sanjaya, 2008, 75).

3.3 Prosedur Pengembangan

Pengembangan materi pembelajaran berbasis interkultural level beginner

didasarkan pada mengembangakan dan menguji suatu produk (Borg, WR & Gall,

M.D. 2001).metode ini banyak digunakan di dunia industri. Dalam dunia

pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk

mengembangkan buku, modul, media pembelajaran, instrument evaluasi, model-

model kurikulum, pembelajaran, evaluasi, bimbingan, manajemen, pengawasan,

pembinaan staf, dll. (Sukmadinata, 2008. 57). Proses pengembangan produk

materi pembelajaran ini terdiri sembilan langkah ;(1). Pengembangan Model Dick

& Carey, (2) analisis kebutuhan, dalam bentuk wawancara dan angket, (3) draf

silabus pembelajaran, (4) draf materi pembelajaran, (5) uji coba tahap I, (6) revisi

(konsultasi para ahli), (7) uji coba tahap II, (8) revisi (konsultasi para ahli), dan

Page 45: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

29

(9) produk silabus dan materi pembelajaran. Apabila dijabarkan dalam bentuk

bagan sederhana adalah sebegai berikut:

3. 4 Penilaian Produk dan Uji Coba Produk

Penilaian produk pengembangan dilakukan dalam dua tahap, tahap

pertama oleh dua pengajar BIPA di Wisma Bahasa dalam uji coba tahap I, dan

penilaian produk tahap kedua oleh satu dosen ahli bahasa Indonesia dan dua

pengajar BIPA di Wisma Bahasa dalam uji coba tahap II. Penilaian dilakukan

untuk mengetahui tingkat kelayakan produk materi pembelajaran yang disusun

oleh peneliti.

Subjek Penelitian

Analisis Kebutuhan

Draf Silabus Pembelajaran

Draf Materi Pembelajaran

Uji Coba Tahap I

Revisi

Uji Coba Tahap II

Kuesioner Pembelajar

Wawancara Pengajar bahasa

Indonesia

Konsultasi Para Ahli

Revisi

Konsultasi Para Ahli

Produk Materi Pembelajaran

Page 46: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

30

3. 5 Desain Uji Coba

Uji coba tidak dapat dilakukan di kelas nyata, karena belum ada

kesempatan dari pembelajar BIPA di Wisma Bahasa. Penilaian produk

dilaksanakan oleh dua pengajar dari Wisma Bahasa Yogyakarta pada uji coba

tahap I dan uji coba tahap kedua dinilai oleh dua pengajar bahasa Indonesia di

Wisma Bahasa dan satu dosen ahli bahasa Indonesia.

3.6 Subjek Penelitian

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah pembelajar BIPA level

beginner di lembaga bahasa Wisma Bahasa di Yogyakarta. Jumlah pembelajar

asing sebagai subyek uji coba adalah 5 pembelajar asing level awal (beginner)

3.7 Jenis Data

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif Data

kualitatif ini berupa, (1) informasi tentang kenyataan pembelajaran di kelas

beginner dan kemampuan pembelajar BIPA dalam menguasai keterampilan

menyimak yang diperoleh melalui wawancara pengajar BIPA. (2) Materi

menyimak yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pembelajar BIPA melalui

wawancara dan angket, dan (3) Masukan dari hasil konsultasi dengan dosen dan

pengajar BIPA. Data kuantitatif berupa informasi yang diperoleh dengan

menggunakan kuesioner yang kemudian dijelaskan secara kualitatif. Sedangkan

data kualitatif merupakan informasi berupa evaluasi berdasarkan penialain dari

para subyek uji coba yang diperoleh dari kuesioner.

Page 47: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

31

3.8 Instrumen Pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data dari penelitian ini berupa observasi di kelas

melalui wawancara dengan pembelajar BIPA dan instrumen observasi pengajar

BIPA di kelas. Pengumpulan data akan dilakukan di lembaga bahasa yang

menjadi tempat penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan

dan minat pembelajar BIPA, serta umpan balik yang diberikan pembelajar BIPA

terhadap uji coba produk. Informasi tersebut sangat diperlukan untuk memperoleh

gambaran tentang proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh pembelajar

BIPA. Data yang digunakan dalam analisis data berupa data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil analisis kebutuhan pembelajar BIPA akan materi dan umpan

balik pembelajar BIPA terhadap uji coba produk.

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui informasi mengenai

kebutuhan pembelajar asing terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, dan umpan

balik yang diberikan pembelajar asing terhadap uji coba produk. Data yang

diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari

kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner penilaian produk pengembangan.

Peneliti menganalisis data dari kuesioner pembelajar dengan cara mencari

presentase jawaban. Hitungan yang digunakan sebagai berikut.

Jumlah kebutuhan siswa

------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh siswa

Page 48: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

32

Sementara itu, penilaian produk pengembangan berupa materi membaca level

beginner berbasis interkultural yang dilakukan oleh satu dosen pengembangan

materi pembelajaran bahasa Indonesia dan satu orang pengajar di Wisma Bahasa

Yogyakarta dinilai dengan kriteria penilaian berikut.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan

Interval Persentase

Tingkat Pencapaian

Nilai Kualifikasi

90% – 100% 5 Baik sekali

80% – 89% 4 Baik

65% – 79% 3 Cukup baik

55% – 64% 2 Kurang baik

0% – 54% 1 Sangat kurang

Setelah mendapatkan persentase skor penilaian, dicari interval persentase

yang sesuai untuk menentukan nilai final atau pada skala lima. Nilai final inilah

yang dijadikan dasar perlu tidaknya diadakan revisi. Hal itu juga berlaku untuk

hasil penilaian produk materi menyimak level beginner berbasis interkultural dan

umpan balik yang diberikan pembelajar asing level beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta terhadap uji coba produk. Berikut kriteria yang digunakan untuk

mengetahui komponen-komponen dalam materi level beginner berbasis

interkultural direvisi atau tidak.

Page 49: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

33

Tabel 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran

Interval Persentase

Tingkat Pencapaian

Nilai Keterangan

90% – 100% 5 Baik sekali. Tidak perlu dilakukan revisi.

80% – 89% 4 Baik. Tidak perlu dilakukan revisi.

65% – 79%

3 Cukup baik. Komponen yang mendapat nilai

ini harus dipertimbangkan untuk dilakukan

revisi. Pertimbangan didasarkan pada

beberapa hal, yaitu (1) penilaian produk

pengembangan oleh dosen dan pengajar di

Wisma Bahasa Yogyakarta terhadap uji coba,

dan (3) umpan balik pembelajar asing.

55% – 64%

2 Kurang baik. Komponen yang mendapat

nilai ini perlu dilakukan revisi.

0% – 54%

1 Sangat kurang. Komponen yang mendapat

nilai sangat perlu diadakan revisi dan

dilakukan pengkajian ulang produk.

Page 50: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

34

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang hasil data dan hasil pengembangan

produk. Hal-hal yang berkaitandengan hasil data dan pengembangan produk

meliputi: (1) Penyajian data Uji, (2) analisis data, (3) revisi produk.

4.1 Penyajian Data Uji

Peneliti akan memaparkan data analisis kebutuhan yang diperoleh melalui

(1) angket dan (2) wawancara. Angket diberikan kepada lima orang pembelajar

asing yang sedang belajar di Wisma Bahasa. Pemberian angket ini dimaksudkan

untuk menganalisis identitas pembelajar, topik-topik materi berbasis interkultural

yang ingin dipelajari pembelajar, dan metode pembelajaran yang dikehendaki (ini

berhubungan dengan tugas-tugas yang akan dilakukan pembelajar). Sedangkan

analisis kebutuhan melalui wawancara ditujukan kepada guru BIPA yang sedang

mengajar di Wisma Bahasa.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan, teknik, dan

metode pembelajaran yang digunakan di Wisma Bahasa, materi-materi seperti apa

yang telah disusun oleh pihak Wisma Bahasa, pengalaman guru dalam

memberikan tugas kepada pembelajar, dan berbagai bentuk pemahaman budaya

yang biasa dilakukan oleh guru dalam kelas. Informasi itu semua berguna sebagai

landasan peneliti dalam menyusun materi-materi pembelajaran berbasis

interkultural.

Page 51: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

35

a. Paparan Analisis Kebutuhan Melalui Angket

Angket diberikan kepada lima orang pembelajar asing yang sedang belajar

di Wisma Bahasa. Angket ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

identitas pembelajar, berbagai topik pembelajaran yang diminati, dan bentuk-

bentuk penugasan serta proses pembelajaran yang dinginkan oleh pembelajaran.

Berikut data identitas kelima pembelajar yang menerima angket.

1. Name Gabriella Kristoffersen

2. Age 52

3. Language learning history -

4. Purposes for Indonesian work

5. People with whom learner

will interact

Officials from public service

6. Current proficiency level beginner

7. Education background University degree

8. Other language German (mother language), English,

france, and italian

9. Where language will be used At work

1. Name Candice

2. Age 24

3. Language learning history studied at univercity

Page 52: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

36

4. Purposes for Indonesian to work and live in Indonesia

5. People with whom learner

will interact

collegues, friends, and shop assistants

6. Current proficiency level Conversational

7. Education background Undergraduate degree

8. Other language Australian sign language and English

9. Where language will be used In Indonesia, in the work place, etc

1. Name Alice

2. Age 57

3. Language learning history Beginner English-Indonesia

4. Purposes for Indonesian AVI volunteer

5. People with whom learner

will interact

Local Indonesians

6. Current proficiency level Beginner

7. Education background B. DipEd.

8. Other language German (a little)

9. Where language will be used Jakarta and around Indonesia

1. Name Dennis Malone

2. Age 55

3. Language learning history Zero

Page 53: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

37

4. Purposes for Indonesian Training-work

5. People with whom learner

will interact

Staff Rumah Sakit

6. Current proficiency level Low

7. Education background Diploma Engineer

8. Other language English

9. Where language will be used Everywhere

1. Name Debra

2. Age 50

3. Language learning history English

4. Purposes for Indonesian Work

5. People with whom learner

will interact

Balinese

6. Current proficiency level Basic

7. Education background TEE/Nursing

8. Other language NIC

9. Where language will be used Bali Hospital

Data analisis kebutuhan selanjutnya adalah analisis kontak bahasa. Analisi

kontak bahasa ini berisi tentang topik-topik materi pembelajaran berbasis

interkultural yang menurut peneliti sangat penting untuk dipelajari oleh

pembelajar BIPA level beginner dan topik-topik yang menjadi pilihan yang

Page 54: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

38

menurut pembelajar merupakan topik-topik yang utama dipelajari di level

beginner. Berikut hasil analisis kontak bahasa dari kelima pembelajar asing di

Wisma Bahasa.

No. Topics Very Useful Useful

Not Useful

A B C D E A B C D E A B C D E

1. Greetings √ √ √ √ √

2. Introduce yourself √ √ √ √ √

3. Family √ √ √ √ √

4. Transportation √ √ √ √ √

5. Find new place in the

city

√ √ √ √ √

6. Shopping in traditional

market

√ √ √ √ √

7. Breakfast, lunch, and

dinner

√ √ √ √ √

8. Telephone √ √ √ √ √

9. Daily activity √ √ √ √ √

10. Talk to your boss √ √ √ √ √

11. Talk to neighbors √ √ √ √ √

12. Borrow something √ √ √ √ √

Page 55: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

39

Ket:

A: Gabriella Kristoffersen

B: Candice

C: Alice

D: Dennis Malone

E: Debra

Berdasarkan data di atas, peneliti menyimpulkan sebagai berikut.

Num. Topics Very

Useful

Useful

Not

Useful

1. Greetings 100% - -

2. Introduce yourself 100% - -

3. Family 100% - -

4. Transportation 80% 20% -

5. Find new place in the city 80% 20% -

6. Shopping in traditional market 100% - -

7. Breakfast, lunch, and dinner 100% - -

8. Telephone 80% 20% -

9. Daily activity 100% - -

10. Talk to your boss 100% - -

11. Talk to neighbors 100% - -

12. Borrow something 40% 60% -

Tabel 4.1 Language Contact Survey

Page 56: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

40

Data analisis selanjutnya adalah topik-topik pilihan yang ingin dipelajari

oleh pembelajar. Topik- topik ini merupkan topik-topik yang menurut pembelajar

perlu dipelajari terlebih dahulu dalam proses pembelajaran BIPA level beginner.

Pembelajar Topik-topik pilihan

A Greetings Introduce

myself

Breakfast

, lunch,

and

dinner

Shopp-

ing

Talk to

my boss

Talk to

my neigh-

bors

B Greetings Introduce

yourself

Find new

place in

the city

Talk to

neigh-

bors

Talk to

boss

Transpor-

tation

C Greetings Introducing Shopping Trans-

port

Daily

activity

Talking to

boss

D Work

place

communi

cation

Questions

and answer

Technical

termino-

logy

E Greetings Introduce Talk to

boss

Daily

activity

Breakfas

t, lunch,

and

dinner

Tabel 4.2 Topik-topik pilihan

Page 57: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

41

Berdasarkan data-data yang telah disajikan di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa topik-topik yang ditawarkan sangat diminati oleh para pembelajar. Hal ini

terbukti dari presentase kebergunaan topik-topik yang tinggi. Peneliti memahami

bahwa pembelajar sangat mengharapkan agar topik-topik di atas dapat diajarkan

dalam proses pembelajaran karena sangat penting untuk digunakan dalam

kehidupan sehari-hari pembelajar. Berikut peneliti memaparkan susunan topik

materi pembelajaran dan alasan-alasannya.

a. Salam

Topik “salam” menjadi materi pertama yang perlu dipelajari oleh

pembelajar karena berdasarkan angket, pertama, semua pembelajar

memilih topik ini diajarkan dalam proses pembelajaran. Kedua, menurut

peneliti topik ini akan sangat bermanfaat bagi pembelajar karena akan

sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja

maupun di lingkungan masyarakat bahasa pembelajar. Dan alasan yang

ketiga, menurut topik ini merupakan topik yang paling mudah untuk

dipelajari oleh pembelajar..

Berdasarkan kegunaannya dalam komunikasi, topik “salam” ini

akan disajikan dalam dua situasi, yakni situasi formal dan tidak formal.

Pembelajaran topik “salam” dalam situasi formal dan tidak formal ini

bertujuan untuk membelajarkan pembelajar tentang kebiasaan orang-orang

Indonesia dalam menyampaikan dan menanggapi salam dalam situasi

formal dan tidak formal.

Page 58: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

42

Selain pengenalan dalam situasi, pembelajar diajak juga dalam

penggunaan salam berdasarkan konteks waktu dan berbagai macam

penggunaaan salam dalam kegiatan keseharian masyarakat di Indonesia.

b. Memperkenalkan diri

Topik “memperkenalkan diri” berada diurutan yang kedua karena

pembelajar memilih topik ini untuk diajarkan dalam proses pembelajar.

Peneleti juga mempertimbangkan bahwa topik ini akan sering digunakan

dalam komunikasi sehari-hari setelah pembelajaran topik salam.

Topik ini akan diajarkan dalam situasi formal, tidak formal dan

memperkenalkan rekannya. Pembelajaran topik ini dengan situasi yang

formal bertujuan untuk membelajarkan pembelajar bagaimana kebiasaan

orang-orang Indonesia memperkenalkan diri dalam situasi yang formal,

seperti saat rapat, saat seminar, dan berbagai kegiatan formal lainnya.

Pembelajaran dengan situasi yang tidak formal bertujuan untuk

membelajarkan pembelajar bagaimana kebiasaan orang-orang Indonesia

memperkenalkan diri dalam situasi yang tidak formal, seperti berkenalan

di jalan, berkenalan dengan orang yang baru, dan situasi tidak formal

lainnya.selain dalam situasi formal dan tidak formal, pembelajar juga

diharapkan untuk dapat memperkenalkan rekannya.

Page 59: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

43

c. Makan

Topik makan, merupakan topik ketiga yang perlu dipelajari oleh

pembelajar, menurut peneliti topik ini merupakan hal primre yang harus

diketahui oleh pembelajar.

Dalam topik yang ketiga ini, peneliti akan memasukkan berbagai

kebiasaan makan, jenis-jenis makanan di Indonesia dan kata-kata sifat

yang berkaitan dengan rasa makanan serta warna akan disajikan dalam

topik ini. Kebiasaan-kebiasaan itu akan digambarkan dalam percakapan

yang akan disajikan oleh peneliti dan mejelaskan dalam catatan budaya

tentang kebiasaan-kebiasaan makan di Indonesia.

d. Transportasi

Topik “transportasi” merupakan materi yang dipilih oleh sebagian

besar pembelajar. Transportasi akan menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari hidup pembelajar. Pembelajar yang berada di Indonesia

dengan berbagai alasan akan sangat membutuhkan transportasi dalam

melakukan kegiatannya sehari-hari.

Dalam topik yang keempat ini, pembelajar akan diajarkan tentang

bagaimana menanyakan transportasi yang dibutuhkan, menanyakan arah,

dan alat transportasi yang tersedia di indonesia. Sejumlah kebiasaan orang-

orang Indonesia pada umumnya yang berkaitan dengan transportasi akan

disajikan dalam topik yang keempat ini.

Page 60: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

44

e. Berbelanja

Kegiatan berbelanja merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh

pembelajar selama berada di Indonesia. Oleh karena itu, dalam topik ini,

pembelajar akan diajarkan tentang berbagai teknik berbelanja yang biasa

dilakukan orang-orang Indonesia pada umumnya.

Berbelanja di pasar tradisional akan menjadi fokus dalam topik ini.

Alasannya, sejumlah interaksi sosial akan terjadi di pasar tradisional.

Dalam materi yang akan disajikan, pembelajar akan diajarkan bagaimana

cara tawar-menawar harga dan bagaimana sikap orang-orang Indonesia

dalam berbelanja pada umumnya. Selain itu, pembelajaran kata tunjuk

“ini” dan “itu” akan disajikan dalam topik ini dan pembelajaran tentang

angka juga akan diajarkan dalam topik ini.

Berdasarkan penjelasan topik-topik di atas, peneliti mengharapkan agar

para pembelajar tidak hanya mampu berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia,

tetapi juga mampu memahami sejumlah kebiasaan orang-orang Indonesia dalam

berkomunikasi. Sejumlah kebiasaan orang-orang Indonesia dalam berkomunikasi

akan dijelaskan dalam “catatan budaya” sesuai dengan topik yang sedang

dipelajari. Pembelajaran abjad, angka, dan sejumlah tata bahasa yang menurut

peneliti perlu diketahui oleh pembelajar akan disajikan dalam materi secara

terintegrasi.

Page 61: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

45

4.2 Penjabaran Analisis Kebutuhan Melalui Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap Ibu Poppy, guru BIPA di Wisma Bahasa.

Pemilihan narasumber dipilihkan oleh Bapak Agung Siswanto, manajer

pengajaran Wisma Bahasa. Ibu Poppy dipilih sebagai narasumber karena sudah

dua tahun mengajar dan menurut Pak Agung, dia sudah mengetahui banyak hal

tentang proses pembelajaran yang ada di Wisma Bahasa.

Analisis kebutuhan melalui wawancara ini bertujuan untuk mengetahui

pendekatan, metode pembelajaran membaca, teknik pembelajaran membaca,

media-media pembelajaran membaca, proses pembelajaran Bahasa Indonesia

dalam aspek membaca, dan berbagai pengalaman lapangan guru-guru BIPA di

Wisma Bahasa yang diwakili oleh Ibu Poppy. Analisis kebutuhan melalui

wawancara ini juga bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan model-

model penugasan, teknik pembelajaran, dan media-media yang menurut peneliti

dapat membantu para pembelajar dalam mempelajari topik-topik yang dipelajari.

Berikut tabel hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti.

No. Pertanyaan Jawaban

1 Pendekatan pembelajaran bahasa

apa yang digunakan dalam

pembelajaran membaca di level

beginner?

Pendekatan pembelajaran yang

digunakan di Wisma Bahasa adalah

pendekatan komunikatif. Melalui

pendekatan komunikatif, kebutuhan

para pembelajar dapat diketahui dan

relasi antara guru dan pembelajar

dapat terbangun dengan harmonis.

Page 62: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

46

Pendekatan komunikatif ini disukai

oleh pembelajar.

2 Metode dan teknik apa saja yang

dipakai pengajar BIPA dalam

pembelajaran membaca?

Metode yang digunakan adalah

terjemahan. Teknik yang digunakan

adalah menterjemahakan,

menceritakan ulang apa yang dibaca

(terutama bagi pembelajar yang tidak

tahu berbahasa Inggris) dan

mengasosiakan kata-kata terhadap

benda-benda nyata.

3 Bagaimana cara menentukan

kebutuhan siswa dalam

pembelajaran membaca?

Satu orang pembelajar memiliki satu

koordinator. Koordinator akan

mengumpulkan banyak informasi

tentang pembelajar. informasi ini akan

dianalisis lagi oleh guru melalui

wawancara langsung dan melihat

kenyataan pembelajar. Informasi-

informasi ini akan menjadi referensi

bagi guru untuk menentukan materi

apa yang akan dibelajarkan kepada

pembelajar.

4 Apa dasar penentuan tujuan

pembelajaran BIPA?

Tujuan pembelajaran disusun

berdasarkan kebutuhan pembelajar

Page 63: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

47

dan tingkat kompetensi pembelajar

pada saat pembelajaran berlangsung.

5 Jenis bacaan apa saja yang diberikan

kepada pembelajar BIPA dalam

pembelajaran membaca?

Bacaan-bacaan dapat diambil internet

dan media massa. Bacaan-bacaan itu

diolah oleh guru dan disesuaikan

dengan standar level beginner dengan

menyederhanakan kalimat-kalimatnya.

6 Bentuk teks apa saja yang diberikan

kepada pembelajar BIPA dalam

pembelajaran membaca?

Setiap pelajaran selalu ada teks dalam

bentuk percakapan. Ada juga materi

membaca dalam bentuk wacana yang

disusun dalam teks yang sederhana

(kalimat yang sederhana), yang

menurut guru dapat dimengerti oleh

pembelajar.

7 Media pembelajaran apa yang

dipakai pengajar BIPA dalam

pembelajaran membaca?

Buku cerita bergambar, media

gambar, media massa, native speaker,

teks-teks yang disederhanakan oleh

guru.

8 Bagaimana evaluasi pembelajaran

membaca bagi pembelajar BIPA di

level beginner?

Mengartikan kata-kata yang sulit

bersama guru, membaca sendiri,

kemudian menceritakan kembali apa

yang telah dibaca tanpa dibantu oleh

guru. Evaluasi akhir dibuat dalam

Page 64: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

48

bentuk teks tertulis.

9 Bagaimana kemampuan awal

membaca pembelajar BIPA di level

beginner?

Kemampuan awal pembelajar dalam

membaca terlihat kurang baik. Oleh

karena itu guru meminta pembelajar

untuk membaca teks yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya

dan guru memperbaiki.

10 Bagaimana pembelajar menyingkap

perbedaan budaya yang ada dalam

kelas?

Beberapa pembelajar sensitive dengan

budaya-budaya yang berbeda dengan

budayanya. Oleh karena itu, guru

harus hati-hati dalam memasukan

budaya dalam materi pembelajaran.

Guru harus menjelaskan terlebih

dahulu budaya yang ada dalam materi

pembelajaran dengan baik dan benar.

Di Wisma Bahasa juga diadakan

malam budaya yang bertujuan untuk

memperkenalkan budaya-budaya

Indonesia kepada para pembelajar

asing.

11 Bagaimana caranya

mengintegrasikan budaya dalam

konteks pembelajaran bahasa?

Memasukan budaya Indonesia secara

umum ke dalam materi-materi

pembelajaran.

Page 65: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

49

12 Apakah Anda pernah menemukan

pembelajar yang sulit menerima

budaya baru? bagaimana cara anda

mengatasinya?

Pernah, beberapa pembelajar protes

tentang sikap atau kebiasaan orang

Indonesia yang menurutnya tidak

biasa atau tidak wajar di buadayanya.

Dalam menghadapi ini, guru harus

sabar dalam menghadapi berbagai

karakteristik pembelajar, mendekati

pembelajar secara komunikatif

(akrab), dan mengingatkan pembelajar

tentang sikap yang salah yang

dilakukan oleh pembelajar.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kebutuhan melalui Wawancara

4.3 Paparan Hasil Uji Coba Produk Pengembangan

Uji coba produk dilaksanakan dua kali, uji coba pertama dinilai oleh dua

orang pengajar Wisma Bahasa, dan uji coba kedua dinilai oleh satu orang dosen

ahli Bahasa Indonesia dan dua pengajar Wisma Bahasa

4.3.1 Paparan Hasil Uji Coba Pertama oleh Pengajar BIPA

di Wisma Bahasa

Produk pertama dinilai oleh dua pengajar BIPA di Wisma Bahasa. Dari

instrumen penilaian diperoleh data kuantitatif sebagai berikut:

Page 66: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

50

No Komponen yang dinilai

Pengajar I

Pengajar II

Interval persentase

A. 1.

Silabus Pembelajaran Ketepatan topik materi pembelajaran

4

3

70%

2. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran

3 4 70%

3. Ketepatan perumusan struktur pembelajaran

3 2 50%

4. Ketepatan pengalokasian waktu 4 3 80% Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Silabus oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa

Dari tabel 4.4 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan silabus 67.5% jika

dilihat pada tabel 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, silabus

materi menyimak level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA

sudah memenuhi kriteria kelayakan, namun masih ada komponen dalam silabus

yang harus direvisi yaitu ketepatan perumusan struktur pembelajaran.

Berikut ini akan dipaparkan data hasil penilaian materi pembelajaran

menyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa.

No Komponen yang dinilai Pengajar I

Pengajar II

Interval persentase

1. Ketepatan teks dengan topik 4 3 70% 2. Ketepatan pengalokasian waktu 4 3 70% 3. Kesesuaian media dengan materi

pembelajaran 3 3 60%

4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran

3 3 60%

5. Kesesuaian tingkat kesulitan bahan pembelajaran dengan level pembelajar

3 2 50%

6. Kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran dan soal-soal setiap unit pembelajaran

2 3 50%

7. Ketercapaian aspek menyimak dalam materi

2 3 50%

8. Kesesuaian latihan-latihan dengan materi

2 2 50%

9. Kesesuaian catatan budaya (culture 3 3 60%

Page 67: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

51

note) dan refleksi dengan materi 10. Kemenarikan disain 3 2 50%

Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Materi Pembelajaran Menyimak oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa

Dari tabel 4.5 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan materi 57%. Jika dilihat

pada table 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, materi menyimak

level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA belum memenuhi

kriteria kelayakan, masih ada komponen dalam silabus yang harus direvisi

diantaranya kesesuaian media dengan materi pembelajaran, kesesuaian materi

dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian tingkat kesulitan bahan pembelajaran

dengan level pembelajar, kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran dan

soal-soal setiap unit pembelajaran, ketercapaian aspek menyimak dalam materi,

kesesuaian latihan-latihan dengan materi, kesesuaian catatan budaya (culture

note) dan refleksi dengan materi, dan kemenarikan disain

Berikut ini akan dipaparkan data hasil penilaian media audiovisual

pembelajaran menyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa.

No Komponen yang dinilai

Pengajar I

Pengajar II

Interval persentase

1. Kemenarikan media audiovisual Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” 3 4 70%

Rekaman “Rec 02 (salam Non-formal)

3 4 70%

Klip 01 Salam 4 4 80% Rekaman “Rec 03 (Perkenalan Formal Yakub)”

4 3 70%

Rekaman “Rec 04 (Aziz berkenalan dengan Yakub)”

3 4 70%

Rekaman “Rec 05 (Memperkenalkan orang lain)”

4 4 80%

Klip 02 Huruf 4 3 70% Rekaman “Rec 06 (Menawarkan roti)

4 4 80%

Page 68: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

52

Rekaman “Rec 07 (Penjual Melon) 3 4 70% 2. Kesesuaian media audiovisual

dengan topik dan tujuan pembelajaran

Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” 3 4 70% Rekaman “Rec 02 (salam Non-formal)

4 4 80%

Klip 01 Salam 4 4 80% Rekaman “Rec 03 (Perkenalan Formal Yakub)”

4 3 70%

Rekaman “Rec 04 (Aziz berkenalan dengan Yakub)”

4 3 70%

Rekaman “Rec 05 (Memperkenalkan orang lain)”

4 3 70%

Klip 02 Huruf 4 3 70% Rekaman “Rec 06 (Menawarkan roti)

3 3 60%

Rekaman “Rec 07 (Penjual Melon) 3 3 60% 3. Kebernilaian media audiovisual Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” 3 4 70%

Rekaman “Rec 02 (salam Non-formal)

4 4 80%

Klip 01 Salam 4 4 80% Rekaman “Rec 03 (Perkenalan Formal Yakub)”

3 3 60%

Rekaman “Rec 04 (Aziz berkenalan dengan Yakub)”

3 4 70%

Rekaman “Rec 05 (Memperkenalkan orang lain)”

4 4 80%

Klip 02 Huruf 4 4 80% Rekaman “Rec 06 (Menawarkan roti)

3 3 60%

Rekaman “Rec 07 (Penjual Melon) 3 3 60% Tabel 4.6 Data Hasil penilaian Media Audiovisual oleh Pengajar BIPA di

Wisma Bahasa

Dari tabel 4.7 diperoleh nilai rata-rata untuk kemenarikan media

audiovisual 73.3%, kesesuaian media audiovisual dengan topik dan tujuan

pembelajaran 70%, kebernilaian media audiovisual 71.1% Jika dilihat pada tabel

3.9 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, media audiovisual sudah

memenuhi kriteria kelayakan, namun ada yang perlu direvisi. Media audiovisual

Page 69: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

53

tidak perlu diganti karena sudah sesuai dengan topik dan materi, tetapi perlu

diperbaiki beberapa rekaman, karena kualitas suara yang kurang baik.

Selain berdasarkan hasil analisis data kuantitatif, revisi juga dilakukan

berdasarkan analisis data kualitatif yang diperoleh melalui instrumen penilaian

produk sebagai berikut:

Keunggulan produk:

1. Topik lengkap dan beragam , ada pengenalan, struktur, mendengarkan,

latihan dan catatan

2. Media audiovisual cukup menarik dengan menampilkan banyak logat.

Kelemahan produk:

1. Kosakata terlalu rumit

2. Materi terkesan campur aduk

3. Pengenalan konsep dan latihan kurang sesuai

4. Latihan mendengarkan kurang

5. Belum konsisten dengan isi percakapan rekaman.

Saran

1. Kosakata dipermudah

2. Sesuaikan dengan pengenalan konsep dengan latihan

3. Setia pada satu topic untuk setiap pelajaran

4. Perhatikan tata tulis dan instruksi dalam latihan

5. Instruksi dalam pelajaran maupun latihan seharusnya menggunakan

bahasa Inggris.

6. Tambahkan latihan mendengarkan.

Page 70: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

54

4.3.2 Paparan Hasil Uji Coba Kedua oleh Pengajar BIPA di

Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia

Universitas Sanata Dharma

Dalam uji coba produk tahap II ini penilaiaan dilakukan oleh satu dosen

ahli bahasa Indonesia dan dua pengajar BIPA di Wisma Bahasa.

No Komponen yang dinilai

Pengajar I

Pengajar II

Dosen Interval persentase

A.

1.

Silabus Pembelajaran Ketepatan topik materi pembelajaran

5

3

5

86.67%

2. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran

4 3 4 73,33%

3. Ketepatan perumusan struktur pembelajaran

4 2 5 73,33%

4. Ketepatan pengalokasian waktu

4 2 5 73.33%

Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Silabus oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma

Dari tabel 4.7 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan silabus 76.66% jika

dilihat pada tabel 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, silabus

menyimak level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA sudah

memenuhi kriteria kelayakan. Ada peningkatan nilai pada ketepatan topik dan

perumusan struktur pembelajaran dan perumusan struktur pembelajaran, namun

ada penurunan nilai pada pengalokasian waktu.

Pada tabel 4.8 berikut akan dipaparkan data hasil uji coba materi

pembelajaran menyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli

Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma

Page 71: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

55

No.

Komponen yang dinilai Pengajar I

Pengajar II

Dosen Interval persentase

1. Ketepatan teks dengan topik 4 2 4 66.66% 2. Ketepatan pengalokasian waktu 4 2 5 73,33% 3. Kesesuaian media dengan materi

pembelajaran 4 2 5 73,33%

4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran

4 3 5 80%

5. Kesesuaian tingkat kesulitan bahan pembelajaran dengan level pembelajar

4 2 4 66.66%

6. Kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran dan soal-soal setiap unit pembelajaran

4 2 4 66,66%

7. Ketercapaian aspek menyimak dalam materi

4 2 4 66.66%

8. Kesesuaian latihan-latihan dengan materi

3 2 5 66,66%

9. Kesesuaian catatan budaya (culture note) dan refleksi dengan materi

4 3 5 80%

10. Kemenarikan disain 4 2 4 66.66% Tabel 4.8 Data Hasil Penilaian Materi Pembelajaran Menyimak oleh

Pengajar di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma

Dari tabel 4.8 diperoleh nilai rata-rata materi 70.66% jika dilihat pada

tabel 3.9 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, materi menyimak level

beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA sudah memenuhi kriteria

kelayakan. Ada peningkatan nilai kesesuaian media dengan materi pembelajaran,

kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian tingkat kesulitan bahan

pembelajaran dengan level beginner, kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan

pembelajaran dan soal-soal setiap unit pembelajaran, ketercapaian aspek

menyimak dalam materi, kesesuaian latihan-latihan dengan materi, kemenarikan

disain. Namun ada penurunan nilai pada ketepatan teks dengan topik.

Page 72: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

56

Selanjutnya pada tabel 4.9 akan dipaparkan data hasil uji coba media

audiovisual pembelajaran memyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan

Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma.

No.

Komponen yang dinilai

Pengajar I

Pengajar II

Dosen Interval persentase

1.

Kemenarikan media audiovisual

Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” yang berdurasi 8 detik.

4 2 4 66.66%

Rekaman deskripsi “Rec 02 ” yang berdurasi 10 detik.

3 2 5 66.66%

“Klip Salam” menggunakan media power point.

4 3 5 80%

Rekaman “Rec 03(Rekaman Salam)” yang berdurasi 1 menit 6 detik.

3 2 5 66.66%

Rekaman “Rec 04 (Perkenalan Formal)” yang berdurasi 23 detik.

5 2 5 80%

Rekaman “Rec 05 (Aziz berkenalan dengan Yakub” yang berdurasi 16 detik.

3 2 5 66.66%

Rekaman “Rec 06 (memperkanalkan orang lain)” berdurasi 23 detik.

4 3 4 73.33%

“Klip 02 huruf” menggunakan media power point.

4 4 5 86.66%

Rekaman “Rec 07 (Makan Rendang)” yang berdurasi 58 detik.

4 2 5 73.33%

Rekaman “Rec 08 (Test Transoportasi” yang berdurasi 58 detik.

4 2 5 73.33%

Rekaman “Rec 09 (Penjual Melon) yang berdurasi 55 detik.

4 3 4 73.33%

2. Kesesuaian media audiovisual dengan topik dan tujuan pembelajaran

Rekaman “Rec 01 (Salam 4 3 5 80%

Page 73: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

57

Steve)” yang berdurasi 8 detik. Rekaman deskripsi “Rec 02 ” yang berdurasi 10 detik.

4 2 5 73.33%

Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” yang berdurasi 8 detik.

4 3 5 80%

Rekaman “Rec 03(Rekaman Salam)” yang berdurasi 1 menit 6 detik.

3 2 5 66.66%

Rekaman “Rec 04 (Perkenalan Formal)” yang berdurasi 23 detik.

4 2 4 66.66%

Rekaman “Rec 05 (Aziz berkenalan dengan Yakub” yang berdurasi 16 detik.

4 2 4 66.66%

Rekaman “Rec 06 (memperkanalkan orang lain)” berdurasi 23 detik.

4 3 5 80%

“Klip 02 huruf” menggunakan media power point.

4 4 5 86.66%

Rekaman “Rec 07 (Makan Rendang)” yang berdurasi 58 detik.

4 2 5 73.33%

Rekaman “Rec 08 (Test Transoportasi” yang berdurasi 58 detik.

4 2 5 73.33%

Rekaman “Rec 09 (Penjual Melon) yang berdurasi 55 detik.

4 2 5 73.33%

3. Kebernilaian media audiovisual

Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” yang berdurasi 8 detik.

4 2 4 66.66%

Rekaman deskripsi “Rec 02 ” yang berdurasi 10 detik.

4 2 5 73.33%

“Klip Salam” menggunakan media power point.

4 3 5 80%

Rekaman “Rec 03(Rekaman Salam)” yang berdurasi 1 menit 6 detik.

3 2 5 66.66%

Rekaman “Rec 04 (Perkenalan Formal)” yang

4 2 5 73.33%

Page 74: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

58

berdurasi 23 detik.5 Rekaman “Rec 05 (Aziz berkenalan dengan Yakub” yang berdurasi 16 detik.

4 2 4 66.66%

Rekaman “Rec 06 (memperkanalkan orang lain)” berdurasi 23 detik.

4 3 5 80%

“Klip 02 huruf” menggunakan media power point.

4 4 5 86.66%

Rekaman “Rec 07 (Makan Rendang)” yang berdurasi 58 detik.

4 2 4 66.66%

Rekaman “Rec 08 (Test Transoportasi” yang berdurasi 58 detik.

4 2 5 73.33%

Rekaman “Rec 09 (Penjual Melon) yang berdurasi 55 detik.

4 3 5 80%

Tabel 4.9 Data Hasil Penilaian Media Audiovisual oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma

Dari tabel 4.9 diperoleh nilai rata-rata kemenarikan media audiovisual

80.6%, kesesuaian media audiovisual dengan topik dan tujuan pembelajaran

74.54% kebernilaian media audiovisual 73.94% Jika dilihat pada tabel 3.9 Kriteria

Revisi Komponen Materi Pembelajaran, media audiovisual sudah memenuhi

kriteria kelayakan.

Berikut berdasarkan analisis data kualitatif yang diperoleh melalui

instrumen penilaian produk sebagai berikut:

Keunggulan Produk:

1. Latihan bervariasi

2. Penggunaan media audiovisual membantu pembelajar dalam memahami

materi

3. Topik sudah tepat untuk level beginner.

Page 75: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

59

4. Desain bagus

5. Ada catatan budaya dan refleksi

6. Klip dengan menggunakan media powerpoint, khususnya klip 02 huruf

cukup membantu pembelajar

Kelemahan Produk:

1. Latihan terlalu sulit dan ada yang terlalu mudah .

2. Masih ada kesalahan tata bahasa.

3. Urutan topik atau tata bahasa seharusnya dari mudah ke sulit.

4. Latihan ada yang terlalu mudah dan ada yang terlalu sulit.

5. Beberapa kosakata yang seharusnya dikenalkan justru tidak dikenalkan,

sebaliknya kosakata yang tidak terlalu berhubungan dengan topik justru

dikenalkan

6. Struktur-struktur yang dikenalkan terlalu sedikit dan kadang-kadang tidak

langsung berhubungan dengan topik.

7. Terjemahan dalam bahasa Inggris sangat membingungkan

8. Kadang-kadang ada terlalu banyak hal yang dikenalkan dalam satu topik.

Saran:

1. Catatan budaya tidak harus menciptakan sendiri, bisa mengutip dari

sumber lain.

2. Bahasa akan lebih baik apabila konsisten, formal atau non-formal..

3. Perhatikan lagi pemilihan kata-kata target dan struktur target

4. Perhatikan penulisan preposisi

Page 76: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

60

5. Sebaiknya terjemahan dalam bahasa Inggris dikoreksi lagi. Bila perlu di

konsultasikan dengan ahli

6. Perhatikan lagi hal-hal yang dikenalkan dalam satu topik jangan

mengenalkan terlalu banyak hal, bila perlu dibagi lagi menjadi beberapa

topik.

4.4 Revisi Produk

Berbekal pada analisis data diatas peneliti melakukan revisi pada produk

materi, antara lain adalah mempertajam situasi formal dan tidak formal dalam

produk tersebut. Mempertajam dan menambahkan latihan adalah salah satu fokus

peneliti dalam revisi produk. Dengan menambahkan beban materi menyimak

dalam latihan, peneliti mencoba untuk mempertajam kemampuan aspek

menyimak para pembelajar. Mengubah setiap petunjuk dalam kegiatan

pembelajaran adalah salah satu target peneliti dalam revisi. Selain itu pada Uji

coba kedua, peneliti menambahkan empat bahan simakan antara lain Rec 03

Rekaman salam, Rec 07 Makan Rendang, Rec 08 Test Transportasi, dan Rec 09

Penjual melon. Peneliti juga memberikan perbaikan rekaman pada rekaman Rec

04 Perkenalan Formal Yakub. Peneliti juga menghilangkan satu buah rekaman

berjudul Rec 06 Menawarkan Roti pada Uji coba tahap kedua.

Page 77: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Kajian Produk yang Telah Direvisi

5.1.1 Kajian Materi Pembelajaran Menyimak Level Beginner Berbasis

Interkultural untuk Pembelajar BIPA

Produk materi pengembangan materi menyimak level beginner pembelajar

BIPA disusun berdasarkan analisis kebutuhan pembelajar BIPA level beginner.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh

kebutuhan materi yang dibutuhkan oleh pembelajar, antara lain salam,

memperkanalkan diri, topik tentang makanan, alat transportasi yang tersedia di

Indonesia dan berbelanja.Produk materi menyimak level beginner ini berbasis

interkultural, oleh karena itu setiap topik dilengkapi dengan catatan budaya dan

refleksi. Aspek kebahasaan menjadi bagian utama dalam produk ini selain aspek

kebudayaan yang diangkat untuk mempermudah pembelajar memahami materi

pembelajar. Produk materi pembelajaran ini terdiri dari lima komponen, yaitu: (1)

topik-topik pembelajaran, (2), tujuan pembelajaran (3) kegiatan pembelajaran, (4)

latihan, (5) catatan budaya dan refleksi

Penilaian produk ini dilakukan oleh dosen ahli bahasa Indonesia dan

pengajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Uji coba produk belum dapat

dilakukan di kelas nyata, karena terbatasnya waktu pembelajar. Revisi hanya

didasarkan hasil penilaian, konsultasi dengan dosen ahli. Setelah diadakan revisi

Page 78: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

62

dan konsultasi dengan dosen bahasa Indonesia, dihasilkan produk jadi materi

pembelajaran menyimak level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar

BIPA.

5.1.2 Implikasi

Produk materi menyimak ini dapat dimanfaatkan dalam memahami materi,

juga meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi orang

asing pada tingkat beginner. Selain itu pemanfaatan produk sebagai bahan ajar di

lembaga bahasa juga dapat dilakukan, karena materi menyimak ini berdasarkan

analisis kebutuhan pembelajar level beginner. Apabila pengembangan produk ini

akan diterapkan maka ada dua yang perlu diperhatikan

a. Hendaknya guru memperhatikan antara analisis kebutuhan pembelajar dan

ketersediaan materi yang ada didalam produk ini.

b. Guru diharapkan juga memahami silabus yang tersedia di dalam materi

ini.

5.2 Saran

Saran-saran dalam pengembangan materi ini ditujukkan pada tiga hal,

yaitu (1) saran untuk keperluan pemanfaatan produk, (2) saran untuk keperluan

pengembangan lebih lanjut, dan saran untuk para penulis buku teks.

5.2.1 Saran untuk Keperluan Pemanfaatan Produk

Saran-saran yang perlu dikemukakan penulis untuk keperluan

pemanfaatan produk ini:

Page 79: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

63

a. Produk ini hendaknya digunakan kepada pembelajar BIPA level beginner

karena produk ini disusun berdasarkan kebutuhan pembelajar level

beginner.

b. Produk ini digunakan untuk pengembangan aspek menyimak pembelajar.

c. Guru yang menggunakan produk ini hendaknya mempelajari produk ini

dengan mempersiapkan alat bantu dalam menyampaikan media

audiovisual serta guru diharapkan memiliki pengetahuan budaya Indonesia

yang cukup.

d. Guru mengajarkan produk ini dengan metode dan teknik pembelajaran

yang bervariatif.

e. Guru dapat menambahkan latihan maupun bahan simakan yang terbaru

yang sesuai dengan topik yang tersedia dalam produk ini.

f. Produk berbasis interkultural ini akan semakin baik, bila tugas-tugas yang

diberikan kepada pembelajar adalah tugas lapangan dan role-play.

5.2.2 Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih lanjut

Saran-saran untuk keperluan pengembangan produk lebih lanjut:

a. Untuk menyempurnakan penelitian ini, peneliti berikutnya hendaknya

mengembangkan media pembelajaran yang lebih bervariatif, penggunaan

media audiovisual dapat membantu pembelajar dalam memahami materi.

Page 80: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

64

b. Untuk pencapaian keberhasilan pembelajaran produk ini, peneliti

selanjutnya hendaknya mengembangkan teknik dan metode pembelajaran

yang cocok untuk produk ini.

5.2.3 Saran untuk Para Penulis Bahan Pembelajaran

Saran-saran yang perlu dikemukakan untuk para penulis buku teks adalah sebagai

berikut.

a. Pengembangan materi pembelajaran BIPA hendaknya berdasarkan hasil

analisis lapangan berupa data kebutuhan pembelajar berdasarkan levelnya

dan aspek yang ingin dikembangkan.

b. Pemilihan dan pengembangan bahan pembelajaran hendaknya

menggunakan landasan teori yang jelas, sehingga bahan pembelajaran

yang dikembangkan memiliki manfaat yang besar bagi pengguna bahan

pembelajaran tersebut.

Page 81: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

65

Daftar Pustaka

Borg, W.R., Gall, J.P., & Gall.M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. Boston:

Allyn and Bacon

Gafur, Abdul. 1980. Disain Instruktusional. Solo: Tiga Serangkai.

GBPP BIPA 2004.from http://bipa.pusatbahasa.diknas.go.id/pengajaran-bipa/gbpp-bipa, diakses

tanggal 28-3-2011.

Kusumawati. 2007. Pengembangan Materi Pembelajaran Berbicara Bermuatan Pragmatik

dalam Bidang Studi Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kompetensi

untuk Siswa Kelas X, Semester II, SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi

Sarjana Universitas Sanata Dharma

Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKis.

Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta; Gramedia.

Nurani, Monika Dewi. 2009. Pengembangan Silabus dan Materi Pembelajaran Keterampilan

Menulis dengan Media Audio-Visual untuk Siswa Kelas VII Semester II SMP

Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu. Skripsi Sarjana Universitas Sanata

Dharma.

Rombepajung, J.P. 1988. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing Sebuah Kumpulan

Artikel. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media

Group.

Soler, eva alcon & maria pilar safont jorda.2007. intercultural language Use and Language

Learning. www.springer.com diakses 28 April 2011.

Page 82: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

66

Sudjana, Nana, dkk. 1989. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru

Sukamadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sunendar, H. Dadang., Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung; PT.

Remaja Rosdakarya.

Susilo, Donatus Eko. 2005. Pengembangan Silabus dan Materi Berbicara Kemampuan

Berbahasa Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berdasarkan Kurikulum

Berbasis Kompetensi untuk Siswa Kelas 1 SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Skripsi

Sarjana Universitas Sanata Dharma.

Syamsuddin, Dr. Vismaia S. Damaianti, M.Pd. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Jakarta; DIKTI.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Prenada Media

Group.

UNESCO. 2006. UNESCO Guidelines on Intercultural Education. Paris:UNESCO

Uno, H. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 83: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

BIPA LEVEL BEGINNER

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011

Materi Menyimak Bahasa Indonesia Berbasis Interkultural

Yakub Lanang Prakosa

Page 84: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 2

Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupa-kan pembelajaran yang dinamis. Setiap pembelajar memerlukan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan bahasa target. Penulis ingin memfasilitasi hal tersebut dengan mengembangkan materi pembelajaran BI-PA khususnya dalam keterampilan menyimak di level beginner.

Pengembangan materi ini sesuai untuk pembelajar BIPA level begin-ner. Dengan menitiberatkan pada keterampilan berbahasa di ranah me-nyimak. Ada lima topik yang diangkat dalam pengembangan materi ini, an-tara lain, salam, memperkenalkan diri, makan, transportasi, dan berbelanja. Setiap materi di lengkapi dengan bahan simakan yang membantu pembelajar untuk lebih mudah dalam memahami materi yang di berikan.

Pengembangan materi ini tidak terpancang hanya pembelajaran ba-hasa saja, tapi di intergrasikan dengan pembelajaran budaya, sehingga pem-belajar juga dapat memahami budaya-budaya yang ada di Indonesia. Selain itu dengan ditambahkannya catatan budaya dan refleksi diharapkan juga pembelajar lebih memahami budaya mereka sendiri dan dapat memahami budaya bahasa target.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang terlibat dalam pengembangan materi ini. Pengembangan materi ini masih banyak kekurangan, saran dan kritik sangat diperlukan oleh penulis memberikan per-baikan dalam pengambangan materi ini.

Yogyakarta, 16 November 2011

Yakub Lanang Prakosa

Kata Pengantar (Foreword)

Page 85: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 3

Daftar Isi (Table of Contents)

Salam 4

Memperkenalkan Diri 13

Makan 21

Transportasi 30

Berbelanja 41

Page 86: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 4

Salam

Alo

kasi

Wak

-tu

M

ater

i Tu

juan

St

rukt

ur

2 x

60

men

it

Sa

lam

be

rdas

ar-

kan

wak

tu

Sa

lam

un-

tuk

m

engh

or-

mat

i or

ang

yang

lebi

h tu

a

Si

swa

dapa

t m

em-

beri

kan

dan

me-

nang

gapi

sal

am b

er-

dasa

rkan

wak

tu

Si

swa

dapa

t m

em-

beri

kan

dan

me-

nang

gapi

dal

am

situ

asi f

orm

al m

au-

pun

non

form

al.

Sela

mat

Pag

i, Se

lam

at s

iang

Se

lam

at, s

ore,

Se

lam

at m

alam

Se

lam

at +

(w

aktu

sa

at m

engu

capk

an)

Alo

kasi

Wak

-tu

M

ater

i Tu

juan

St

rukt

ur

2 x

60

men

it

Sa

lam

be

rdas

ar-

kan

wak

tu

Sa

lam

un-

tuk

m

engh

or-

mat

i or

ang

yang

lebi

h tu

a

Si

swa

dapa

t m

em-

beri

kan

dan

me-

nang

gapi

sal

am b

er-

dasa

rkan

wak

tu

Si

swa

dapa

t m

em-

beri

kan

dan

me-

nang

gapi

dal

am

situ

asi f

orm

al m

au-

pun

non

form

al.

Sela

mat

Pag

i, Se

lam

at s

iang

Se

lam

at, s

ore,

Se

lam

at m

alam

Se

lam

at +

(w

aktu

sa

at m

engu

capk

an)

Page 87: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 5

A. Percakapan (Conversation) Dengarkan percakapan di bawah ini ! (Listen to the dialogue below!)

Mari kita lihat klip berikut ini untuk lebih memahami lagi pemakaian Salam Klip 01.

Transkrip Rec 01

Steve : Selamat Pagi pak

Pak guru : selamat pagi Steve, bagaimana kabarmu?

Steve : Baik pak

Untuk memperjelas pengertian anda dalam memahami pemakaian salam pada situasi formal dengarkan Rec 01.

Page 88: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Percakapan 3 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!) Di Mall (Situasi non formal Pukul 18.00) Niko : Sore Ras. Laras : Sore, Nik Niko : Eh.. gimana kabar kamu? Laras : baik.

Mendengarkan Page 6

Percakapan 4 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!)

Di Sekolah (Situasi formal, pukul 14.00)

Theo : Selamat siang, pak.

Pak Sugeng : Selamat siang Theo.

Theo : Belum pulang pak?.

Pak Sugeng : Iya Theo, masih ada pekerjaan

Percakapan 2 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!) Di Kantin (Situasi non formal) Joni : Pagi, Ras. Laras : Pagi, Jon Joni : Eh.. gimana tugas

makalah? Laras : Sudah selesai.

Percakapan 1 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!)

Di toko (situasi non formal pukul 06.20) Pak Agung : Selamat pagi Niko? Niko : Selamat pagi. Pak Agung : Bagaimana kabar kamu? Niko : Baik pak.

Page 89: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Transkrip Rec 02

Theo : Malam om

Om Rudi : Malam gimana kabarnya ?

Theo : Lagi flu ini Om

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 7

Untuk memperjelas pengertian anda dalam memahami pemakaian salam pada situasi non formal dengarkan Rec 02.

Let’s listen (Mari mendengarkan)

B. Kosa kata (Vocabulary)

Sakit : Sick

Sehat : healthy

Kerja : Work

Berangkat : depart

Pulang : go home

Makan : Eat

Terima kasih : Thank you

Selamat pagi : Good morning

Selamat siang : Good Afternoon / day

Selamat sore : Good Evening

Selamat malam / selamat tidur

: Good night

Bagaimana kabar anda?

: How are you ?

Bagaimana : how ?

Baik : Good, fine, Okay

Kurang baik : not good

Perhatikan kosa kata target berikut ini! (Notice the following target

vocabulary!)

Page 90: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 8

Selamat + (waktu saat mengucapkan) Contoh : Situasi Pukul 08.00 → Selamat Pagi

Selamat pagi (situasi pukul 05.00-10.00) Selamat siang (situasi pukul 11.00-15.00) Selamat sore (situasi pukul 16.00-18.00) Selamat malam (situasi pukul 19.00-04.00) Apa kabar? Baik/tidak baik Baik-baik saja/biasa Bagaimana kabarnya? Baik./Biasa Baik-baik saja. Salam juga biasa dipakai untuk mempersilakan untuk melakukan pekerjaan.( Greeting is also commonly used to allow someone to do the job)

C. Struktur (Structure)

Page 91: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 9

D. Latihan (Exercise)

Isilah titik di dialog ini !

(Fill inthe blanks !)

Joni : Selamat siang Pak?

Pak agung: …………, Joni.

Niko : …………., pak.

Pak Tio : Selamat sore nak

Mb Sumi : Bagaimana kabarnya?

Albert : ……………..(baik)

Mb Sumi : Selamat ………….

Albert : …………….. pagi. 

Isilah titik-titik di bawah ini berdasarkan situasi waktu dan pekerjaan! (Fill

in the blanks with the appropriate words !)

1. Situasi pukul 10.00 : selamat …

2. Situasi pukul 14.30 : selamat …

3. Situasi pukul 16.30 : selamat …

4. Situasi pukul 18.45 : selamat …

5. Situasi pukul 19.00 : selamat …

6. Situasi pukul 21.00 : selamat …

7. Situasi pukul 05.30 : selamat …

8. Situasi ulang tahun : selamat …

Page 92: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 10

E. Catatan Budaya (Cultural Note)

Orang Indonesia biasa menggunakan salam dengan diawali “Selamat”,

karena orang Indonesia berharap agar orang yang diberikan salam dapat

bertemu lagi dengan selamat. (Indonesian people usually use greetings which

are started with “selamat”. Indonesian hope that the person who accepts the

greetings will meet them again)

Isilah teks rumpang berikut berdasarkan pada bahan mendengarkan Rec. 03 Fill in the blanks based on listening material Rec. 03

Salam adalah cara bagi seseorang mengkomunikasikan ………(1) orang lain dengan memberi hormat. Salam …………(2) bentuk ucapan adalah berupa kata atau …………..(3) digunakan untuk menyapa orang lain. Ada ………….(4) bentuk salam, bentuk ucapan dan bentuk …………...(5) Bentuk ucapan dapat berupa sapaan "Halo", "……………(6)", "Apa kabar?", "Selamat pagi", "Selamat siang", "………….(7) sore", "Selamat malam", "Selamat ulang tahun", "……….(8), hari raya", "Selamat datang", "Selamat jalan". ………..(9) bentuk gerakan dapat berupa anggukan kepala, ……………(10) tangan, mencium pipi atau mencium tangan. Disarikan dari Wikipedia Indonesia (Greeting is a way to communicate the presence of another person with a salute. Greetings in the form of greeting is a word or phrase used to greet others. There are two forms of greetings, forms of speech and movement forms. Form of greeting can be a greeting "Hello", "Hi", "How are you?", "Good morning", "Good day", "Good evening", "Good night", "Happy birthday", "Happy holidays" , "Welcome", "Goodbye". And form of movement can be a nod of head, waved his arms, kissing hands or kissing cheeks. Adapted from Wikipedia Indonesia)

Page 93: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 11

Di Indonesia, dalam memberikan salam, “selamat siang”, biasanya masih

digunakan hingga pukul 4 sore apabila matahari bersinar dengan terik.

(In Indonesia, a greeting of “selamat siang” is usually still used until 4 p.m

if the sun still shines brightly)

Dalam kebudayaan Jawa, orang yang memberi salam dengan disertai

menganggukkan kepala. (In Javanese culture, person who gives a greeting

usually follows his/her greetings with a nod of their head)

Dalam situasi pekerjaan, biasanya bawahan akan menyapa atasan ter-

lebih dahulu dengan memberikan salam. (In working situation, usually the

staff will greet the boss first)

Dalam situasi formal sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih baku,

namun dalam kondisi tidak formal, tidak perlu terpatok dengan bahasa

baku. (In formal situation, you better use the standard language, but in an

informal condition, it is not a must to use standard language)

Selamat pagi di budaya Indonesia digunakan pada 05.00-10.00. (In Indo-

nesia culture, “Good Morning” is used from 5 to 10 a.m.)

Selamat siang di budaya Indonesia digunakan pada 11.00-15.00. (Good

Afternoon in Indonesia culture, is used from 11 a.m to 3 p.m.)

Selamat sore di budaya Indonesia digunakan pada 16.00-18.00 (Good

Evening in Indonesia culture, is used from 4 to 6 p.m)

Selamat malam di budaya Indonesia digunakan pada 19.00-04.00 (Good

Night in Indonesia culture, is used from 7 p.m until 4 a.m)

Page 94: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 12

1. Di negara Anda ada pembagian waktu untuk membuat salam? (In your

country are there any time-based rules to say greetings?)

2. Apakah di Negara anda dibedakan salam formal dan non formal? (In your

country, are there any distinctions of greetings into formal and informal

greetings?)

Answer:

………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

F. Refleksi (Reflection)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan di tempat yang sudah

disediakan! (Answer these following questions!)

Page 95: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 13

Memperkenalkan Diri

Alo

kasi

Wak

tu

Mat

eri

Tuju

an

Stru

ktur

3 x

60

men

it

Mem

perk

enal

di

ri p

ada

situ

asi

form

al d

an n

on

form

al

S

isw

a da

pat

mem

-pe

rken

alka

n di

ri

pada

sit

uasi

form

al

Si

swa

dapa

t m

em-

perk

enal

kan

diri

pa

da s

itua

si n

on

form

al

Si

swa

dapa

t m

em-

perk

enal

kan

reka

nnya

.

Sisw

a da

pat

men

geja

abj

ad

deng

an

men

ggun

akan

bah

-sa

Ind

ones

ia u

ntuk

m

enge

ja n

ama

oran

g.

Pen

gena

lan

alfa

beti

s da

n ej

aan

Pen

ggun

aan

kata

ta

nya

kapa

n, d

i-m

ana,

apa

, ken

apa,

si

apa,

bag

aim

ana

Page 96: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 14

A. Percakapan (Conversation)

Transkrip Rec 04

Yakub : Nama saya Yakub Lanang Prakosa

Nama panggilan saya Yakub

Saya berasal dari Indonesia

Perkerjaan saya sekarang sebagai mahasiswa

Hobi saya membaca

Tempat tinggal saya jalan kaliurang Yogyakarta

Transkrip Rec 05

Aziz : Halo Yakub kau yang berkenalan di depan kelas kan ?

Yakub : Iya mas, nama kamu siapa mas?

Aziz : Perkenalakan, nama aku Aziz aku dari Medan

Mari mendengarkan contoh perkenalan dalam situasi formal, perhatikan rekaman berikut Rec 04.

Mari mendengarkan contoh perkenalan dalam situasi non formal, perhatikan rekaman berikut Rec 05.

Let’s listen (Mari mendengarkan)

Mari mendengarkan contoh perkenalan dalam situasi mem-perkenalkan orang lain, perhatikan rekaman berikut Rec 06.

Page 97: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 15

Di Mall

Jono : Halo, nama saya Jono, biasa dipanggil Jon. Siapa namamu?

Tia : Halo Jon, namaku Tia, kamu tinggal di mana Jon?

Jono : Saya tinggal di jalan Pakuningratan, di mana rumah Tia ?

Tia : saya tinggal di jalan Mangkubumi.

Jono : Wah dekat dong, boleh saya main ke rumah?

Tia : Boleh.

Transkrip Rec 06

Yakub : Halo mas Aziz

Aziz : Eh Yakub apa kabar kub ?

Yakub : Baik mas

Aziz : Wah perkenalkan dulu kub ini teman kita juga namanya Edi dia dari

Flores

Yakub : Yakub

Edi : Edi Kub

Yakub : Senang berkenalan dengan kamu Edi

B. Kosa Kata (Vocabulary)

Indonesia English

Nama Name

Dia (laki-laki / perempuan) He, His, She, Her.

Mereka They, their, them

Anda You, your, yours

Saya I, my… ,mine, me

Page 98: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 16

Indonesia English

Siapa Who

Kapan When

Dimana Where

Apa What

Kenapa Why

Bagaimana How

Dan And

Mas Brother

Mbak Miss

Pak / bapak Mister

Bu / ibu Madam

Maaf Sorry (adj)/ Apologize (v)

Tidak Tahu Don’t know (V)

Di In ; at ; on.

Tulisannya The writing (N)

Dari Mana Where …. from?

Dari From

Di mana Where (in, at, on)

Tinggal Stay (V) ; Live (V)

Jalan Street (N), Walk (V).

C. Struktur (Structure)

Nama mereka siapa? Nama mereka, Siti dan Aminah. Nama Anda Siapa? Nama saya John Bagaimana tulisannya? Tulisannya J-O-H-N

Page 99: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 17

Perhatikan Pertanyaan dan jawaban berikut ini!

Siapa namamu? Nama saya Agus

Siapa nama dia? Nama dia Susan

Bagaimana tulisannya Tulisannya S-U-S-A-N

Dia tinggal di mana? Dia tinggal di jalan Cendrawasih.

Kamu dari Negara mana? Saya dari India

Kapan kamu datang ke In- Saya datang minggu kemarin

donesia?

Note: kata yang tercetak miring adalah kata tanya.

Untuk mempermudah Anda belajar alfabetis perhatikan klip berikut ini! Klip 02

Huruf Nama A a

B be

C ce

D de

E e

F ef

G ge

H ha

I i

Huruf Nama J je

K ka

L el

M em

N en

O o

P pe

Q ki

R er

Page 100: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 18

D. Latihan (Exercise)

Lengkapilah percakapan dibawah ini!

Mbak Sumi dan Albert di ruang tamu.

Mbak Sumi : Selamat ….. …………….!

Albert : ………………… pagi!

Mbak Sumi : Nama …………….. siapa?

Albert : ……………………….. saya Albert. Anda?

Mabk Sumu : Nama ………….. Sumi?

Albert : ……………….. tulisannya?

Mbak Sumi : Tulisananya S-U-M-I. Anda ……… …………?

Albert : Saya dari Italia. Anda?

Mbak Sumi : Saya dari Bantul. Di Italia anda …… dimana?

Albert : ……… tinggal di Roma.

S es

T te

U u

V Fe

W We

X Eks

Y Ye

Z Zet

Page 101: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 19

Tugas Perkenalkanlah diri Anda di depan kelas dengan bahasa Indonesia. Sebutkan : 1. Nama lengkap dan panggilan Anda 2. Asal negara Anda 3. Pekerjaan Anda 4. Hobi Anda 5. Tempat tinggal Anda sekarang.

E. Catatan Budaya (Culture Notes)

Orang Indonesia biasa berkenalan dengan berjabatan tangan, dan menggoyangkan

tangan ke atas, bawah dan menggenggam tangan dengat erat, hal ini dilakukan untuk

menunjukkan kehangatan dalam menerima perkenalan. (Indonesian usually do the

introduction by shaking their hand up-down and hold for a while. It is done to show the

warmth in accepting the introduction)

Di Indonesia, biasanya laki-laki lebih dahulu mengajak kenalan perempuan. Karena

dianggap tabu apabila perempuan dahulu yang mengajak kenalan. (In Indonesia, usually

men initiate the introduction to women. It is taboo to do it on the contrary).

Di Indonesia dalam berkenalan, banyak bertanya tentang hal-hal yang bersifat pribadi.

Misalnya : berapa umur anda ? Apakah anda sudah berkeluarga ? Anda akan pergi

kemana ? Anak anda berapa? Rumah anda dimana? (In Indonesia, during introduction

people will ask lot of private questions. E.g How old are you? Have you married? Where will

you go? How many children do you have? Where is your address?)

Mengulangi pertanyaan yang sama walaupun sudah dijawab, hal ini dilakukan karena

untuk mengakrabkan. (Repeat the same question even though it has been answered. It is done

for relationship)

Page 102: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 20

Answer:

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………........................................................................

...............................................................................................................................

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………......................................................

...............................................................................................................................

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…............................................................................................................................

................................................................................................................................

F. Refleksi (Reflection) 1. Di Negara Anda apakah tabu perempuan mengawali perkenalan dengan laki-

laki? (In your country, is it also a taboo for women to start making introduction to

men?)

2. Di Negara anda, seseorang yang baru berkenalan apakah banyak bertanya

tentang hal pribadi? (In your country, do people ask for private questions during

first meeting/introduction?)

Page 103: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 21

Makan

Alo

kasi

Wak

tu

Mat

eri

Tuju

an

Stru

ktur

3 x

60 m

enit

K

ebia

saan

or

ang

Indo

ne-

sia

dala

m h

al

mak

an

Si

swa

dapa

t m

engg

unak

an k

a-ta

sifa

t un

tuk

men

geks

pres

ikan

ra

sa, w

arna

dll

· S

isw

a da

pat

men

gaja

k te

man

at

au s

auda

rany

a un

tuk

mak

an.

K

ata

sifa

t

Kal

imat

aja

kan

sede

rhan

a

Mar

i / a

yo +

(O

bjek

aj

akan

)

Page 104: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Di Rumah

Ibu : Mari pak, sarapan dahulu sebelum ke kantor.

Bapak : Iya bu, sebentar bapak sedang cuci tangan.

Ibu : Ini, ibu masak semur ayam.

Bapak : Wah, pasti enak sekali ini. Ayo ibu juga sarapan!

Ibu : Iya pak.

Mendengarkan Page 22

A. Percakapan (Conversation )

Di Kampus Putri : Setelah ini mau kemana kamu Yun? Yuni : mau pulang kos saja, istirahat, cuacanya panas, malas mau

keluar kos. Putri : Beli es kelapa muda yuk, Yun? Yuni : Udah ahh tidak, terima kasih. Putri : ayolah aku traktir deh. Yuni : Ya udah ayo...

Di Warung Penjual : Mari mas, silahkan duduk. Mau dibungkus atau makan disini mas?? Tomy : Makan sini mbak. Penjual : Mau makan apa mas? Ada opor ayam, sambel goreng kentang, mangut, sayur kacang, ayam goreng. Tomy : Kalo yang merah itu sayur apa mbak? Penjual : Kalo yang merah ini, sambel goreng kentang, rasanya pedas. Tomy : Saya minta Opor ayam dan sambel goreng kentangnya mbak. Penjual : Ada bakwan goreng mas, sekalian?

Page 105: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 23

Sarapan = Breakfast Makan siang = Lunch Makan malam = Dinner Enak/lezat = Delicious Manis = Sweet Pahit = Bitter Asam = Sour Asin = Salty Pedas = Hot Gurih = Tasty, savory Rasa = Taste Ayo, yuk, mari = come on, let’s go. Panas = Hot Dingin = Cold bersih = Clean Merah = Red Kuning = Yellow Hijau = Green

B. Kosa Kata (Vocabulary)

Tony : Boleh. Penjual : ini mas makannya. Mau minum apa? Tomy : Es jeruk ada mbak? Penjual : Jeruknya habis, tinggal es the, jus mangga, dan jus jambu mas pilih yang mana? Tomy : Es teh saja mbak. Setelah makan Tomy : Mbak sudah, berapa semuanya? Penjual : Nasi opor, sambel goreng, dan bakwan Rp 8.000,-. Es teh Rp 2000,- jadi semua Rp 10.000,- mas Tomy : Ini mbak. Terima kasih Penjual : Sama-sama mas.

Page 106: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 24

Cokelat = Brown Biru = Blue Hitam = Black Putih = White Muda = Young Tua = Old Cepat = Fast, speedy, quick Lambat = Slow– moving Singkat = Brief, concise Bahagia = Happy Takut = Afraid Kagum = Amazed Nasi goreng = fried rice Roti = Bread Mentega = Butter, margarine Sop = Soup Keju = Cheese

Nasi Goreng Keju Roti Mentega

Page 107: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 25

C. Struktur (Structure)

Kalimat Ajakan

Kalimat ajakan adalah kalimat yang biasanya diawali dengan kata

ayo, mari

Contoh : Ayo kita makan

Mari kita makan.

Untuk membuat kalimat ajakan yang sederhana , anda dapat membuat

dengan struktur berikut ini:

Mari / ayo + (Objek ajakan)

Kata Sifat

Menerangkan sifat pencaindera seperti asin dan harum.

Contoh : Sayur bayamnya terlalu asin

Contoh kata-kata lain:

Manis

Asin

pahit

Gurih

Asam

Hambar

Page 108: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 26

Dengarkan rekaman berikut ini Rec 06. Berdasarkan rekaman terse-but, lengkapilah Percakapan dibawah ini.

Samuel : Res …………(1) makan kita, makan siang

Reza : Makan dimana kita?

Samuel : Makan di rumah makan padang

Reza : Mau makan apa kita?

Samuel : Makan rendang lah itu sebelah situ wah

mantap disitu

Reza : Ada perkedelnya juga gak?

Samuel : Pasti donk ……………..(2) ikut

Reza : Ya Ok, kita jalan

Rendang Sate Kambing Perkedel

D. Latihan (Exercise)

Page 109: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 27

Rasanya…………...

Rasanya…………...

Rasanya…………...

Warna …………...

Warna …………...

Warna …………...

Warna …………...

Warna …………...

Page 110: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 28

E. Catatan Budaya (Cultural Notes)

Menolak yang ditawarkan, hanya untuk terlihat sopan. (Refuse the offer,

just to be seen as polite person)

Memaksakan kepada tamu untuk memakan makanan tambahan,

walaupun tamu sudah mengatakan bahwa ia telah kenyang. (Softly force

the guest to eat some additional food, even though the guest has told that they

are already full)

Mentraktir semua orang yang bergabung di dalam rombongan pada

waktu makan di restoran, juga dia yang mengajak atau yang

memprakarsai pergi ke tempat itu, dia membayar ongkos kendaraan

umum untuk semua orang yang berada di dalam kelompok (Treat all

friends in the group when they eat at restaurant and pay all group trip’s ex-

penses if she/he is the one who invites them to go to certain places)

a. Lengkapilah percakapan di bawah ini dengan kata yang sudah disediakan! John dan Ria depan kantor

John : … siang! Ria : Selamat …! John : Apa …? Ria : Baik-baik saja. Dan ...? John : Kabar ... juga baik. Saya mau… siang. Kamu juga mau makan siang? Ria : Ya! John : Mau makan …? Ria : Saya … makan gado-gado. Mau makan …? John : Kita makan di Warung Bu Bagyo.

a. Saya b. Kamu c. Selamat d. Dimana e. Siang f. Mau g. Kabar h. Apa i. Makan

Page 111: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 29

F. Refleksi (Reflection)

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………......

................................................................................................................................

................................................................................................................................

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………......................................................

................................................................................................................................

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………….....................................................................................................

……….....................................................................................................................

................................................................................................................................

1. Apabila Anda mengajak seseorang untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, apakah Anda sebagai orang yang mengajak akan mem-bayarnya? (If you invite someone to have breakfast, lunch and dinner to-gether, will you pay for him / her?)

Page 112: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 30

Transportasi

Alo

kasi

Wak

tu

Mat

eri

Tuju

an

Stru

ktur

3 x

60 m

enit

A

rah

Ala

t tr

ansp

orta

si

Si

swa

dapa

t m

enun

juk

arah

m

ata

angi

n.

Si

swa

dapa

t m

e-na

nyak

an a

rah.

Sisw

a da

pat

me-

nyeb

utka

n m

acam

-mac

am a

lat

tran

s-po

rtas

i yan

g te

rse-

dia

di I

ndon

esia

Ber

tany

a ar

ah

Dim

ana

? K

eman

a ?

Sebe

lah

man

a?

Nai

k ap

a?

Page 113: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 31

A. Percakapan (Conversation)

Jack ingin pergi ke Mirota Batik Malioboro, saat ini dia di Universitas Sanata

Dharma kampus Gejayan. Jack bertanya ke Mbak Sumi.

Jack : Permisi, saya mau tanya?

Mbak Sumi : Ya. Mas silakan..

Jack : Dari Universitas Sanata Dharma menuju ke Mirota batik lewat

mana ya mbak?

Mbak Sumi : Dari sini lurus terus, lampu merah yang kedua anda belok kanan.

Lurus lagi, lampu merah yang ke empat anda akan menjumpai

Tugu Yogyakarta. Anda tahu Tugu Yogyakarta?

Jack : Ya Saya tahu.

Mbak Sumi : Apabila sampai di Tugu anda belok kiri lurus ikuti jalan terse-

but, diujung jalan sebelah kanan jalan anda akan menemukan

Mirota Batik.

Jack. : Terima kasih atas bantuannya mbak.

Mbak Sumi : Sama– sama mas

Page 114: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 32

B. Kosa Kata (Vocabulary)

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Kiri Left

Kotak Box

Rak Rack

Buku Book

Bungkus Pack

Di pojok Corner

Di belakang Behind

Meja Table

Belajar Learn; study

Contoh Example

Benar True

Salah False

Jack akan pulang ke Universitas Sanata Dharma naik taxi.

Jack : Tax!!

Sopir : Ya. pak silakan. Kemana mas?

Jack : Universitas Sanata Dharma Mrican. Berapa harganya?

Sopir : Kurang lebih Rp 30.000,- pak pakai argo

Jack : Oke, hati-hati ya mas.

Sopir : Baik pak. Argo sudah jalan mas.

Jack : Ya mas.

Page 115: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 33

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Di mana/ke mana Where

Di atas Above, an, over

Di bawah Under; below

Di luar Outside

Di dalam Inside; into; in

Di samping Beside; next to

Di antara…dan.. Between…and…

Kunci Key

Bolpoin Pen; ballpoint

Hati-hati Be careful; take care

Lantai Floor

Ruang Room

Rangsel Back pack

Tas Bag

Agen travel Travel agent

Bertanya Ask

Kepada To

Tukang becak Pedicab driver

Di depan In front of

Terima kasih Thanks

Sama-sama Your welcome

Page 116: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 34

Didalam Peta kita hanya akan menemukan arah Utara, berikut ini kelengkapan arah mata angin! (In the maps we will only find the North direction, following is the four com-plete wind directions! )

C. Struktur (Structure)

Dimana letak Sanata Dharma ? Letak Sanata Dharma berada di Where is the location of Sanata Dharma? jalan Gejayan Sanata Dharma is located on Gejayan street Ke Malioboro lewat mana? Lewat Jalan Mangkubumi How could to reach Malioboro? Through Mangkubumi street Kemana arah ke Parangtritis? Arah Parangtritis ke Selatan Where is the direction to Parangtritis? Direction of Parangtritis is to the south Hotel Plaza ada di sebelah mana? Disebelah kampus Sanata Dharma What is Plaza hotel ? Mrican It is near Sanata Dharma College Ke Monjali dari sini naik apa ? Dari sini naik Trans jogja What kind of transportation that I can use to You can use Trans Jogja from here reach Monjali?

Page 117: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 35

Utara North

Barat West

Selatan South

Timur East

Page 118: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 36

Macam-macam alat transportasi di Indonesia yang masih anda dapat

temui.(Kinds of vehicles in Indonesia that you can still meet)

Sepeda Mobil Motor

Andong Kapal laut Pesawat

Bus

Angkot

Taxi

Page 119: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 37

D. Latihan (Exercise)

Perhatikan peta sederhana berikut ini! (Look at this simple map! )

Apartemen dan Hotel

Gereja

Kantor Pos

Taman Kota

Mall

Toko Buku “Anugerah”

Rumah Sakit Apotik

Kantor Polisi

Jl. Melati

Jl. Kenanga

Jl. M

awar

Jl. T

erat

ai

3

4

1

2

5

Dengarkan rekaman Rec 08 (listen to Rec 08)

Page 120: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 38

Berdasarkan peta tersebut,apa nama tempat-tempat pada nomor 1-5? (Based on the map, mention name of the places number 1-5 !)

  Di seberang Taman kota ada Kantor pos yang bersebelahan dengan Warung, diantar warung dan Kantor polisi ada Kedai kopi semua itu terdapat di jalan Teratai. ka-lau belok kanan maka akan menuju ke jalan melati, di ujung jalan melati ada rumah sa-kit yang disampinya ada Toko buku anugerah, sebelahnya lagi adalah bengkel motor. di seberang bengkel motor ada Bank BRI,di belakang bank BRI ada toko handphone. di seberang toko handphone terdapat gereja yang terletak di jalan Kenanga. 

1. ……………………. 2. …………………….

3. ……………………. 4. …………………….

5. …………………….

Berdasarkan Peta tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyan dibawah ini! Based on the map, answer the questions below!)

Pernyataan Benar Salah Taman Kota terletak di jalan kenanga

Apotik bersebelahan dengan kantor polisi

Bengkel motor disamping apartemen dan hotel

Taman kota bersebelahan dengan Gereja

Gereja berseberangan dengan bank BRI

Bank BRI dan Toko handphone bersebelahan dengan

apartemen dan hotel

Apartemen dan hotel berseberangan dengan rumah sakit

Kedai kopi terletak di jalan Melati

Jalan Kenanga dan Melati dihubungkan dengan jalan

Mawar

Bangunan yang paling besar adalah Kedai kopi

Page 121: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 39

E.Catatan Budaya (Cultural Notes) Orang yang mengajak atau yang memprakarsai pergi ke tempat itu, dia

membayar ongkos kendaraan umum untuk semua orang yang berada di

dalam kelompok. (Person who asks other persons to go to certain place, he/she

usually pays the public transportation’s cost for all the people in the group).

Kalau bertanya sesuatu kepada seseorang, kita harus mengawali dengan

kalimat ‘Permisi, …(mas, mbak, abang, kakak, adik, pak, bu, om, tante)’.

Hal itu merupakan bentuk tuturan yang sopan ketika hendak menan-

yakan sesuatu bertanya. (If you ask something to someone, you should begin

with the phrase 'Excuse me, ... (brother, sister, brother, sir, ma'am)'. It is a

polite form of speech when we want to ask something)

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............................................................................................................………………………………………………..................................................................................................................................................................................................

F. Refleksi (Reflection)

1. Di Negara anda, apa saja alat transportasi yang tersedia ? (In your coun-try, what kind of transportations do you have?)

2. Kendaraan umum apa saja yang ada di Negara Anda?( What kind of public transportations that you have in your country?)

Page 122: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 40

................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………….......................................................................................................................…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………................................................................................................................................……...........................................................................................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………….......................................................................................................................…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………................................................................................................................................………………………………………………...............................................................................................……..........................

Page 123: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 41

Berbelanja

Alo

kasi

Wak

tu

Mat

eri

Tuj

uan

Stru

ktur

3 x

60 m

enit

Ber

tany

a

harg

a

Taw

ar-

men

awar

Pem

akai

an

kata

tun

-ju

k

Si

swa

dapa

t b

erta

nya

ha

rga

sebu

ah b

aran

g

Sisw

a da

pat

mel

akuk

an t

awar

-m

enaw

ar.

Si

swa

dapa

t m

emak

ai

kata

-kat

a tu

njuk

yan

g se

suai

den

gan

kont

eks.

H

arga

nya

be-

rapa

?

Kal

au …

.. B

oleh

ti

dak?

K

ata

Tun

juk

Itu

ini,

Page 124: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 42

A. Percakapan (Conversation )

Dipasar

Penjual : Mau beli apa, Mbak?

Mbak Ani : Melon sekilo berapa harganya?

Penjual : Sekilo Rp 7.000,00.

Mbak Ani : (sambil memilih melon, dan akhirnya menemukan melon yang

sesuai) saya beli yang ini saja.

Penjual : (Sambil menimbang di timbangan) Kalau yang ini beratnya 1,5

kg jadi harganya Rp 10.500,00.

Mbak Ani : Ya itu saja (sambil menunjuk melon yang di bawa penjual)

PEnjual : Apa lagi mbak ?

Mbak Ani : buah durian harga berapa?.

Penjual : Rp 15.000,00 yang kecil ini, kalau yang besar Rp 30.000,00

mbak.

Mbak Ani : Yang kecil harganya bisa kurang tidak, Rp 10.000,00 boleh ti

dak?

Penjual : Bisa mbak. Kalau mau, Rp 13.000,00 untuk satu buahnya. Mau

beli berapa?

Mbak Ani : Ya sudah, saya beli 2 bu

Penjual : Pilih sendiri mbak buahnya. Semuanya Rp 36.500,00

Mbak Ani : ini uangnya

Penjual : Terima kasih mbak.

Mbak Ani : Sama– sama

Page 125: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 43

B. Kosa Kata (Vocabulary) Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

Ke mana Where

Pasar Market

Kios Stall

Toko Store;shop

Sabun mandi Soap

Sabun cuci Detergent

Harga pas Fixed price

Penjual Seller

Pilih Choose

Coba Try

Habis Sold out

Bisa Can

Yang ini this/this one/these ones

Yang kecil The small one

Boleh titip can you give me a favor ( Buy something for you at

the store)

Uang Kembali the change

Sampai Arrive; until

Dirumah Yonas : Mau beli apa mas? Dimas : Sabun mandi, dan pasta gigi Yonas : Sabun mandi mau yang mana? Merah atau biru? Dimas : Biru saja. Yonas : Ini saja Mas?? Semuanya Rp 7.000,- Dimas : ini uangnya. Terima kasih

Page 126: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 44

Mau beli apa? mau beli sabun

Mau titip? Ya, mau titip.

Tidak, terima kasih

Mau sabun yang mana? (Saya mau sabun) yang itu.

(Saya mau sabun) Nuvo.

Mau kopi yang mana? (Saya mau kopi) Luwak.

Harga kopinya berapa? (harga kopinya) Rp 1000 satu bungkus

Harga pasnya berapa? (Harga pasnya) Rp 10.000,00

Ini motor baruku Harga motor itu berapa?

Ini anjing yang aku akan jual Berapa harga anjing itu?

Itu Rumah yang akan dijual.

Itu yang akan kita masak.

C. Struktur (Structure)

Kata tunjuk ‘ini’ digunakan apabila benda yang kita

maksud berada di dekat kita atau tidak kita pegang.

Kata tunjuk ‘itu’ digunakan apabila benda yang kita

maksud berada jauh dari kita atau orang lain yang pegang.

Page 127: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 45

Angka

Angka Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

0 Nol Zero

1 Satu One

2 Dua Two

3 Tiga Three

4 Empat Four

5 Lima Five

6 Enam Six

7 Tujuh Seven

8 Delapan Eight

9 Sembilan Nine

10 Sepuluh Ten

11 Sebelas Eleven

12 Dua belas Twelve

13 Tiga belas Thirteen

14 Empat belas Fourteen

15 Lima belas Fifteen

16 Enam belas Sixteen

17 Tujuh belas Seventeen

18 Delapan belas Eighteen

19 Sembilan belas Nineteen

20 Dua puluh Twenty

Page 128: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 46

D. Latihan (Exercise)

Buatlah pertanyaan berdasarkan jawaban di bawah ini!

1. …………………………………..? Mau beli beras.

2. …………………………………..? Harga berasnya per kilo Rp 7.000

3. …………………………………..? (harga pasnya) Rp. 6.500

4. …………………………………..? Saya mau yang jenis Raja lele

100 Seratus One hundred

200 Dua ratus Two hundreds

1.000 Seribu One thousand

2.000 Dua ribu Two thousands

10.000 Sepuluh ribu Ten thousands

20.000 Dua puluh ribu Twenty thousands

100.000 Seratus ribu One hundred thousands

200.000 Dua ratus ribu Two hundreds thousands

1.000.000 Satu juta/sejuta One million

2.000.000 Dua juta Two millions

1.000.000.000 1 miliyar One billion

Page 129: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Menggunakan tangan kanan untuk menerima atau menawarkan sesuatu

(Use right hand to accept or offer something).

Tawar menawar sering dijumpai di pasar tradisional, dan tidak akan

ditemui di supermarket, toko atau tempat belanja yang menetapkan har-

ga (fixed price). (Bargaining is often met in traditional market, and will not

be found in supermarket, shop, or the other shops that having fixed price).

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 47

E.Catatan Budaya (Culture Notes)

Lengkapi percakapan dibawah ini berdasarkan Rekaman (Rec 09) Penjual : Mari dik mau beli buah apa Ade : Melon sekilo …………………….. (1)pak? Penjual : Kalau melon per kilonya Rp 7.000, mau beli yang mana? Ade : Yang ……………... (2)pak! Penjual : Yang ………………...,(3) Ade : Iya pak, Penjual : Yang ini beratnya sekitar 3 kilo, berarti adik harus bayar Rp 21.000 Ade : ………………………(4) pak? Penjual : Kalau Rp 11.000 …………………… (5) dik, kalo Rp 17.000 boleh lah Ade : Rp 15.000 ya pak Penjual : Rp 15.000, okelah saya lepas Ade : Baik pak, mohon dibungkus ya pak Penjual : Oya tunggu sebentar yah

Page 130: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Mendengarkan Page 48

Tawar menawar bargaining

Tawar menawar sering dijumpai di pasar tradisional, dan tidak akan

ditemui di supermarket, pasar swalayan atau tempat belanja yang menetapkan

harga (Bargaining is commonly met in traditional markets, but will not be found in the su-

permarket or shopping places that set the fixed price).

Tata cara menawar. Ways of bargaining

1. Kita tentukan dahulu barang yang akan kita beli. First, determine which items we

will buy.

2. Kita tanya harga penawaran dari penjual. We asked the offering price from the sell-

er

3. Biasanya harga tersebut dapat ditawar 30% - 40% dari harga pena-

waran.Usually the price is negotiable 30% - 40% from the offering price (jika anda

beruntung dapat lebih dari 40 %) if you are lucky, you will get more than 40% less

than the offering price.

4. Biasanya penjual akan menaikkan sedikit diatas harga tawar anda Usually the

seller will increase slightly over your bargain price

5. Apabila anda tetap dengan harga anda, pertahankan, dan apabila penjual tid-

ak mau turun.anda dapat menaikkan harga tawar anda sedikit. If you want to

stay at your bargaining price, keep it and don’t raise it. If the seller does not want to less

his/her price, you may raise your bargain price slightly

6. Jika anda sudah merasa cocok dengan harga tersebut silahkan langsung

dibeli. Namun apabila kurang cocok dengan harga tersebut anda dapat mem-

batalkan transaksi. (namun apabila penjual setuju menurunkan harga dengan

harga anda dan anda membatalkan transaksi secara sepihak, maka hal itu ku-

rang baik, sebaiknya dihindari hal semacam ini, dengan mau tidak mau mem-

beli barang tersebut.) If you already feel comfortable with the final price please pur-

chase directly. However, if it doesn’t match with the amount that you want, you can

cancel the transaction. (but if the seller agrees to lower the price to your price and you

cancel the transaction at your own will, it is not good. You should avoid this sort of thing

by buying the goods whether you are happy or not.)

Page 131: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 49

1. Apakah di negara anda masih ada pasar tradisional? (Does your country still have a traditional market ?)

2. Apakah di negara anda juga mengenal tawar-menawar di pasar atau toko? (Does your country also practice bargaining at market or shop?)

……….......................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................……………………………………………………………………........................................................................................................................................................................................................................................................................................................……….......................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............................................................................................................……………………………………………………………………............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

F. Refleksi (Reflection )

Page 132: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

[email protected]

Jl. Gejayan, Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002

Buku Pengajaran BIPA Level Beginner

Page 133: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER

Lampiran

Page 134: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 135: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 136: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 137: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 138: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 139: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 140: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 141: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 142: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 143: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 144: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 145: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 146: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 147: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 148: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 149: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 150: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 151: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 152: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 153: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 154: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 155: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 156: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 157: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 158: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 159: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 160: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 161: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 162: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 163: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 164: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 165: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 166: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 167: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 168: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 169: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 170: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 171: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 172: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 173: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 174: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 175: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 176: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 177: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 178: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 179: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 180: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 181: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 182: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 183: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 184: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 185: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 186: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 187: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 188: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 189: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 190: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 191: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
Page 192: PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER