pengembangan materi menyimak level beginner
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun Oleh :
Yakub Lanang Prakosa
071224003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i
PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun Oleh :
Yakub Lanang Prakosa
071224003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
iv
Motto
1. Positif thinking pasti pikirannya ditambah, negative
thinking pasti pikirannya dikurangi (Penulis).
2. Elo Gue Peace (Youth for Peace Community).
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan sebagai tanda cintaku kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikanku sukacita dan semangat
yang selalu baru dalam mengerjakan skripsi ini.
2. Bapak Joedo Muljono Hadi Wardojo, Ibu Sri Djuati, keluarga Nur Hakim,
keluarga Edi Purwanto, keluarga Daud Lanang Prabowo, Samuel
Wicaksono Jati, Obey Immanuel Putra Prabowo, Abraham Resitama, dan
Exel Joy Immanuel Putra Prabowo, terima kasih atas dukungan dan
doanya.
3. Yuni Suprihati yang selalu mendampingi seluruh proses pembuatan skripsi
ini.
4. Komisi Pemuda Timotius GKMI Yogyakarta, Pdt. Rudyanto, Rya
Rosantika, Theo Angga, Y. Laras, Kris Tiyanti, Giovan Setiawan, dan
lain-lain. Terima kasih atas dukungannya, mari bersekutu lagi di hari
Sabtu.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Desember 2011
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yakub Lanang Prakosa
Nomor Mahasiswa : 071224003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MATERI MENYIMAK LEVEL BEGINNER
BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Universitas Sanata Dharma, hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media
lain untuk keperluan akademis tanpa perlu minta izin dari saya maupun
memberikan royalti pada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Yogyakarta, 12 Desember 2011
Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
Prakosa, Yakub Lanang. 2011.Pengembangan Materi Menyimak Level Beginner Berbasis Interkultural untuk Pembelajar BIPA. Skripsi PBSID. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk silabus dan materi pembelajaran keterampilan menyimak untuk level beginner. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Materi menyimak seperti apakah yang sesuai dengan pembelajar BIPA level beginner? (2) Bagaimana pengembangan materi menyimak untuk pembelajar BIPA level beginner berbasis interkultural? Pengembangan produk ini diawali dengan analisis kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan materi menyimak pembelajar BIPA level beginner. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan kuesioner pembelajar BIPA level beginner dan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan analisis kebutuhan dapat disimpulkan bahwa pembelajar menginginkan topik materi (1) Salam, (2) Memperkenalkan diri, (3) Makan, (4) Transportasi dan (5) Berbelanja. Hasil analisis kebutuhan tersebut digunakan dalam pengembangan materi menyimak dengan prosedur: (1). Pengembangan Model Dick & Carey, (2) analisis kebutuhan, dalam bentuk wawancara dan angket, (3) draf silabus pembelajaran, (4) draf materi pembelajaran, (5) uji coba tahap I, (6) revisi (konsultasi para ahli), (7) uji coba tahap II, (8) revisi (konsultasi para ahli), dan (9) produk silabus dan materi pembelajaran. Produk ini belum diujicobakan di kelas nyata. Untuk mengetahui tingkat kelayakan produk, diadakan penilaian oleh satu orang dosen ahli bahasa Indonesia dan dua pengajar bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil penilaian dari satu dosen ahli dan dua orang pengajar bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta digunakan peneliti sebagai bahan revisi untuk penyempurnaan produk. Pengembangan produk materi menyimak ini dikaji berdasarkan pemahaman interkultural dan materi pembelajaran mengacu pada hasil analisis kebutuhan pembelajar BIPA dan wawancara dengan pengajar bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk materi ini dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran menyimak level beginner untuk pembelajar BIPA dengan memperhatikan cara penggunaan. Produk pengembangan materi menyimak level beginner berbasis interkultural ini dapat dijadikan model materi pembelajaran untuk pembelajar BIPA.
ix
ABSTRACT Prakosa, Yakub Lanang. 2011.Development of Interculturally ─ Based Listening Materials for BIPA learners in Beginner Level. A Thesis of PBSID. Yogyakarta: Sanata Dharma University. This thesis is a development research. This development research produces syllabus and learning materials of listening skill for Beginner Level. Problems raised and formulated in this research are (1) What kind of listening materials are appropriate for BIPA learners in Beginner Level? (2) How is the development of listening materials for intercultural based BIPA learners in beginner level? This product development started with a need analysis in order to find out listening materials’ needed of BIPA learners in beginner level. The need analysis was conducted by distributing questioners to BIPA learners in beginner level and through interviews with Bahasa Indonesia teachers in Wisma Bahasa Yogyakarta. Based on the need analysis it can be concluded that the learners need materials with the following topics: (1) Greeting, (2) Self Introduction, (3) Food and Baverages, (4) Transportation and (5) Shopping. That result of need analysis was used in listening materials’ development with procedures of: (1) Development of Dick and Carey Model, (2) need’s analysis, in kind of interviews and questioners, (3) draft of learning syllabus, (4) draft of learning materials, (5) try out Stage I, (6) revision (consultation with the experts), (7) try out Stage II, (8) revision (consultation with the experts), and (9) product of Syllabus and learning materials. This product has not been tested in real class. In order to know the product’s feasibility and properness at the product, evaluations by an expert lecturers of Bahasa Indonesia and two Bahasa Indonesia teachers form Wisma Bahasa Yogyakarta were conducted. The researcher used that evaluation result as for revising materials to complete the product. This listening materials product development was examined based on intercultural understanding and learning materials with a reference to the need’s analysis of BIPA learners and interviews with Bahasa Indonesia teachers from Wisma Bahasa Yogyakarta. This material product can be used for listening learning for BIPA learners in beginner level with a notice on using method. This product of development of interculturally based listening materials for BIPA learners in beginner level can be used as a model of learning material for BIPA learners.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat,
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.
Penulis menyadari keberhasilan penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari
bantuan, dukungan, nasihat, kerja sama, dan bimbingan yang diberikan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Setya Tri Nugraha,S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang sangat
baik, sabar, dan memberikan dorongan serta kritik selama proses
penyusunan skripsi.
2. Bapak Agung Siswanto, selaku pengajar di Wisma Bahasa Yogyakarta yang
dengan sabar membantu dan meluangkan waktu kepada penulis dalam
penyusunan skripsi.
3. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Kaprodi yang telah mendukung dan
memberi kemudahan selama penyusunan skripsi.
4. Drs. R. Rohandi, M. Ed., Ph.D, selaku Dekan FKIP serta C. Tutyandari,
S.Pd., M.Pd., selaku ketua jurusan PBS yang telah memberikan izin
penelitian kepada penulis.
5. Bapak Agus selaku direktur Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
xi
6. Seluruh pengajar dan murid-murid di Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah
menyediakan waktu dan membantu penulis selama proses penelitian.
7. Seluruh pegawai di Wisma Bahasa Yogyakarta yang membantu
memperlancar proses penelitian.
8. Para dosen PBSID serta karyawan sekretariat PBSID, khususnya Mas Dadi
yang dengan sabar memperlancar administrasi kuliah.
9. Bapak, Ibu, kakak dan keponakan yang selalu memberikan semangat, doa,
kebebasan, dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
10. Teman-teman seperjuanganku Almendo Thio Lindra S.Pd., Efisien Dakhi
S.Pd., Erni Dwi Widowati S.Pd., Rooselina Ayu Setyaningrum S.Pd., dan
Hastri Eva Febriantari S.Pd.,
11. Teman-teman seperjuangan di PBSID angkatan 2007, yang selalu
memberiku keceriaan dan kebersamaan yang manis selama kita kuliah
sampai proses penulisan skripsiku.
12. Keluarga Arif Yuwono dan teman-teman di Super Photo Studio, terima
kasih atas dukungannya, senang bisa bekerja dengan kalian.
13. Sobatku di GKMI Sola Gratia Semarang, atas dukungan doa dan semangat
yang kalian berikan.
14. Komunitas Youth for Peace (Y4P) terima kasih atas perhatian yang telah
kalian berikan kepada penulis. Mari menjadi pembawa damai di dunia ini.
15. Khusus untuk pendukung setiaku, Jonathan Yonas, Johan Kurniawan, Abia
Margiono, Dyah Sri Utami, dan ibu Ani Widjaja, terima kasih atas
dukungan doa dan semangat kalian,
xii
16. Seluruh warga dusun Tegal Mindi dan OREGAL, terima kasih telah
memberikan tempat yang nyaman untuk penulis selama di Yogyakarta ini.
17. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 12 Desember 2011
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI…………………………………….. vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 3
1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ……………………………………. 3
1.5 Pentingnya Pengembangan………………………………………………. 4
1.6 Definisi Istilah……………………………………………………………. 4
1.7 Sistematika Penyajian……………………………………………………. 5
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori-teori Terdahulu yang Relevan …..…………………………. 8
2.1.1 Pengertian, Fungsin dan tujuan BIPA ………………….…………. 8
2.1.2 Penyusunan Materi Menyimak BIPA …………………………….. 16
2.1.3 Prinsip-prinsip Pengajaran Menyimak .............................................. 12
2.1.4 Pendekatan Interkultural ................................................................... 24
2.1.5 Kompetensi dan performansi ............................................................ 18
2.1.6 Model Pengembangan ....................................................................... 19
2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 27
3.2 Model Pengembangan .................................................................................. 27
3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 28
3.4 Uji Coba Produk ........................................................................................... 29
3.5 Desain Uji Coba ........................................................................................... 30
3.6 Subjek Uji Coba ........................................................................................... 30
3.7 Jenis Data …………………………………………………………………. 30
3.8 Instrumen Pengumpulan Data …………………………………………….. 31
3.9 Teknik Analisis Data ……………………………………………………… 31
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Uji ...................................................................................... 34
4.2 Penjabaran Analisis Kebutuhan melalui Wawancara ................................. 45
4.3 Paparan Hasil Uji Coba Produk Pengembangan .......................................... 49
xv
4.3.1 Paparan Hasil Uji Coba Pertama oleh Pengajar BIPA di Wisma
Bahasa Yogyakarta ……..………………………………………….. 49
4.3.2 Paparan Hasil Uji Coba Kedua oleh Pengajar BIPA di Wisma
Bahasa Yogyakarta ............................................................................ 54
4.4 Revisi Produk ............................................................................................... 60
BAB V PENUTUP
5.1 Kajian Produk yang Telah di Revisi .................................................... …… 61
5.1.1 Kajian Materi Pembelajaran Menyimak Level Beginner Berbasis
Interkultural untuk Pembelajar BIPA ................................................
5.2 Saran ............................................................................................................. 62
5.2.1 Saran untuk Keperluan pemanfaatan Produk ...................................... 62
5.2.2 Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut ......................... 63
5.2.3 saran untuk Penulis Bahan Pembelajaran .......................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65
PRODUK MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK LEVEL BEGINNER BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) memiliki
karakteristik yang berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asli.
Pembelajar BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan
memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan tersebut tentulagi akan
berdampak kepada materi pelajaran yang digunakan.
Seorang pengajar BIPA harus memiliki pengetahuan tentang penyusunan
materi pembelajaran BIPA. Penyusunan materi merupakan unsur yang sangat
penting yang harus disiapkan oleh pengajar. Seorang pengajar BIPA harus
menyusun materi pembelajaran materi yang bervariasi. Tersedianya sejumlah
materi yang bervariasi itu memungkinkan juga para pengajar mengadakan pilihan-
pilihan yang dapat disajian kepada pembelajar (Rombepajung, 1988 : 13). Materi
yang bervariasi ini dilakukan juga semata-mata untuk penyediaan materi
berdasarkan kebutuhan para pembelajar. Materi disusun berdasarkan level
pembelajar.Dalam pengajaran BIPA, ada tiga level yang membedakan pembelajar
yang satu dengan yang lain, yakni : beginner (pemula), intermediate (menengah),
dan advance (mahir). Materi yang akan dikembangkan oleh peneliti ditujukan
untuk pembelajar tingkat beginner.
Materi pembelajaran BIPA sebaiknya dilandasi oleh pengetahuan dan
pengalaman budaya penduduk asli karena bahasa dan budaya merupakan ikatan
2
yang saling melengkapi. Ini mengindikasikan bahwa materi bahasa Indonesia
tidak hanya sekadar mengajarkan tata bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa
Indonesia, tetapi juga mengajarkan budaya Indonesia yang mana melandasi
pembentukan Bahasa Indonesia.
Dalam pembelajaran Bipa dibutuhkan bahan pembelajaran yang memadai,
tapi ketersediaanya saat ini masih sangat minim. Pengembangan bahan
pembelajaran BIPA harus memenuhi empat keterampilan berbahasa, yaitu
menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Menyimak sebagai keterampilan
bahasa yang pertama, menjadi titik berat penelitian ini, karena menyimak adalah
keterampilan berbahasa yang dikuasai pertama kali oleh pembelajar bahasa.
Keterampilan menyimak ini juga membutuhkan bahan pembelajaran. Namun
ketersediaan bahan pembelajaran BIPA khusus menyimak sangat minim. Terlebih
lagi bahan pembelajaran BIPA yang berbasis interkultural dan multimedia yang
terintegrasi dengan keterampilan berbudaya. Bahan pembelajaran BIPA yang
berbasis Interkultural, akan sangat membantu siswa dalam mempelajari
kebudayaan bahasa target, dalam hal ini kebudayaan bahasa Indonesia. Untuk
membantu pembelajar memahami materi pembelajaran dibutuhkan media
penyajian yang. Hasil akhir dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaan
dalam bentuk CD yang berisi pembelajaran menyimak, lengkap dengan materi
bahan rekaman , video, gambar berjalan, film dan tayangan audio visual yang
berbasis interkultural.
3
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas maka rumusan
masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Materi menyimak seperti apakah yang sesuai dengan pembelajar
BIPA level beginner?
2. Bagaimana pengembangan materi menyimak untuk pembelajar
BIPA level beginner berbasis interkultural?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian mengenai rumusan masalah maka tujuan penelitian
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tersusunnya pengembangan materi
tingkat beginner berbasis Interkultural untuk pembelajar BIPA.
1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Penelitian pengembangan ini bertujuan pokok menghasilkan: (1)
seperangkat bahan pembelajaran bahasa Indonesia untuk keterampilan menyimak
level awal (beginner) dalam bentuk cetak/hard copy dan CD/ soft copy untuk
menfasilitasi pembelajaran BIPA, (2) buku kerja untuk pembelajaran berbahasa
Indonesia bagi pembelajar BIPA.
Produk yang dihasilkan adalah materi pembelajaran menyimak level awal
(beginner) berbasis Interkultural untuk pembelajar BIPA. Di dalam meteri
pembelajaran menyimak terdapat tujuh bagian penting dalam penyusunannya,
yakni: (1) Topik-topik pembelajaran, (2) indikator pembelajaran, (3) tujuan
4
pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran, (5) alokasi waktu, (6) latihan-latihan
dan (7) catatan budaya.
1.5 Pentingnya Pengembangan
Ada empat alasan pentingnya pengembangan materi menyimak level
beginner untuk pembelajar BIPA, empat alasan adalah sebagai berikut.
A. Produk pengembangan dapat ini digunakan sebagai salah satu contoh
pengembangan materi menyimak level awal (beginner) berbasis Interkultural
untuk pembelajar BIPA.
B. Menyediakan materi menyimak level awal (beginner) berbasis Interkultural
untuk pembelajar BIPA dengan komponen penting yang mendukung
pembelajaran materi membaca.
C. Produk pengembangan materi menyimak kini dapat menciptakan situasi
belajar yang lebih aktif, menyenangkan, dan menarik bagi pembelajar BIPA.
D. Produk pengembangan materi menyima kini diharapkan memberikan
motivasi dan wawasan bagi pengajar BIPA untuk mengembangkan materi-
materi berbasis Interkultural yang lebih inovatif.
1.6 Definisi Istilah
Definisi istilah ini dilakukan pada empat batasan berikut ini.
A. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu proses secara sistematis dan logis untuk
5
mempelajari masalah-masalah agar mendapatkan pemecahan yang teruji
validitasnya dan praktis bias dilaksanakan (Elly melalui Gafur, 1980 : 21).
B. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat
berlangsungnya proses belajar mengajar (Sudjana, 1989 : 67).
C. Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi, serta makna komunikasi yang tidak
disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan
1985:19).
D. Interkultural
Interkultural adalah Proses komunikasi antar pribadi merupakan interaksi
antar pribadi dan komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh beberapa
orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (Liliweri.
2002 : 13).
1.7 Sistematika Penulisan
Skripsi initerdiri dari lima bab.
(1) Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang (a) latar belakang, (b) rumusan masalah, (c) tujuan
penelitian, (d) spesifikasi produk yang diharapkan, (e) pentingnya pengembangan,
(f) definisi istilah, dan (g) sistematika penulisan.
6
(2) Bab II Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang (a) kajian teori-teori terdahulu yang relevan dan (b)
kajian hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.
(3) Bab III Metode Pengembangan
Bab ini berisi tentang (a) jenis penelitian, (b) model pengembangan, (c)
prosedur pengembangan, (d) uji coba produk, (e) disain uji coba, (f) subyek uji
coba (g) jenis data, (h) instrumen pengumpulan data, dan (i) teknik analisis data.
(4) Bab IV Hasil Pengembangan
Bab ini berisi tentang (a) penyajian data uji coba, (b) analisis data, (c)
revisi produk.
(5) Bab V Penutup
Bab ini berisi tentang (a) kajian produk yang telah direvisi, dan (b) saran
pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan produk lebih lanjut.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori-teori Terdahulu yang Relevan
2.1.1 Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pengajaran BIPA
A. Pengertian BIPA
BIPA adalah bentuk singkat dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing.
Dalam hal ini, bahasa Indonesia menjadi bahasa asing bagi penutur asing atau
orang yang memiliki bahasa selain bahasa Indonesia. Misalnya, penutur bahasa
Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Arab dapat disebut sebagai penutur asing
(GBPP, 2004).
B. Fungsi BIPA
Materi ajar bahasa indonesia merupakan materi utama yang diajarkan di
dalam lembaga-lembaga kursus BIPA yang pembelajarnya terdiri adalah orang-
orang asing. Dalam kaitan itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana
komunikasi dan sebagai alat untuk memahami berbagai aspek kehidupan dalam
masyarakat Indonesia, baik aspek ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, maupun
seni budaya Indonesia (GBPP, 2004).
C. Tujuan Pengajaran BIPA
Tujuan pengajaran BIPA adalah agar pembelajar mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara lisan
maupun tertulis, yang meliputi empat keterampilan. Keempat keterampilan yang
dimaksud adalah berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan dan
8
kemampuan tersebut diharapkan dapat dicapai selama empat semester sesuai
dengan jenjang kursus yang ditempuh (GBPP, 2004).
2.1.2 Penyusunan Materi Menyimak BIPA
Materi Pembelajaran BIPA merupakan tugas utama setelah mengadakan
analisis kebutuhan pembelajar yang harus dilaksanakan oleh pengajar BIPA.
Kegiatan melaksanakan analisis kebutuhan merupakan suatu kegiatan yang
pertama kali harus dilakukan di dalam setiap model desain sistem instruksional.
Hal ini menunjukkan begitu pentingnya melacak informasi tentang harapan dan
kenyataan, yakni kemampuan yang harus dimiliki dengan kemampuan yang telah
dimiliki (Sanjaya, 2008: 92).
Materi menyimak BIPA dapat digunakan dengan mudah oleh pengajar dan
pembelajar. Materi tidak hanya disusun berdasarkan kemampuan pengajar, tetapi
juga memperhatikan tingkatan pembelajar. Tarigan,(1985 : 86) mengatakan ‘Sang
guru dapat memilih bahan yang sesuai dengan kondisi dan situasi’. Oleh karena
itu, teks-teks bacaan yang disajikan kepada pembelajar beginner harus bacaan
yang sederhana dengan topik yang menarik berdasarkan kebutuhannya.
2.1.3 Prinsip-Prinsip Pengajaran Menyimak
Setiap pembelajar asing memiliki beragam tujuan untuk mempelajari
bahasa Indonesia. Ada pembelajar yang bertujuan hanya untuk berwisata, bekerja,
studi di Indonesia, atau sebagai peneliti. Di samping itu, usia pembelajar yang
beragam harus menjadi perhatian dalam pembelajaran BIPA. Pendekatan
pembelajaran (learning approach) yang digunakan pengajar BIPA pada
pembelajar asing berusia remaja tentu berbeda dengan yang berusia setengah
9
baya. Perbedaan pendekatan ini pun akan berimbas pada metode, teknik, dan
media yang digunakan.
Tempat kegiatan pembelajaran dilakukan juga sangat mempengaruhi
keberhasilan pengajaran. Apabila pembelajaran dilaksanakan ditempat bahasa
target, maka keberhasilan pengajaranakan semakin tinggi, karena pengajar juga
dapat menggunakan metode langsung dengan membawa siswa asing ke tempat-
tempat penting untuk pembelajaran.
Pembelajaran BIPA pada keterampilan menyimak untuk level beginner,
materi ajar dapat disajikan dalam tema-tema sebagai berikut (Sunendar, 2008 :
283):
a. Benda-benda yang ada didalam kelas
b. Warna
c. Binatang
d. Angka 1-100
e. Waktu (jam, hari, bulan, tahun)
f. Istilah kekeluargaan
g. Indentifikasi diri
h. Ungkapan salam
Dari tema-tema yang akan disampaikan untuk level beginner, dapat
menggunakan teknik-teknik pembelajaran keterampilan menyimak bagi tingkat
pemula, dapat dilakukan dengan teknik berikut (Sunendar, 2008 :284):
a. Demonstrasi
b. Dikte
10
c. Permainan kartu
d. Dikte
e. Wawancara
f. Permainan memori
g. Biografi
h. Manajemen kelas
i. Kisah diri
j. Permainan telepon
Proses menyimak menuntut motivasi dan perhatian dari pendengar. Tanpa
keinginan dan perhatian, sulit mengharapkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan
caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam, yakni, seperti berikut :
1. Menyimak Intensif
Menyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang
disimak.
2. Menyimak Ekstensif
Menyimak memahami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau
butir-butir penting tertentu.
3. Menyimak untuk Belajar
Melalui kegiatan menyimak, seseorang mempelajari berbagai hal yang
dibutuhkan. Misalnya, para siswa menyimak ceramah guru bahasa Indonesia, para
siswa mendengarkan suara radio, televisi, dan sebagainya.
4. Menyimak untuk Menghibur
11
Menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya. Misalnya, menyimak pembacaan
cerita-cerita lucu, pertunjukan sandiwara, film, dan sebagainya.
5. Menyimak untuk Menilai
Menyimak mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji, menguji,
dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.
6. Menyimak Diskriminatif
Menyimak untuk membedakan bunyi suara. Dalam belajar bahasa inggris,
misalnya siswa harus dapat membedakan bunyi (i) dan (i:).
7. Menyimak Pemecahan Masalah
Menyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang
disampaikan oleh si pembicara. Mungkin juga penyimak dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya, secara kreatif dan analisis setelah yang bersangkutan
mendapat informasi dari menyimak sesuatu.
2.1.4 Pendekatan Interkultural
Pendekatan interkultural disarikan dari buku UNESCO Guidelines on
Intercultural Education, dalam pembahasannya dalam pendidikan interkultural
mempunyai tigak prinsip. Prinsip-prinsip Interkultural dalam pendidikan adalah
sebagai berikut.
Prinsip 1: Pendidikan interkultural menghormati identitas budaya
pembelajar.
Prinsip pertama bisa dicapai melalui:
1. Penggunaan kurikulum, pengajaran, dan bahan ajar yang:
a. Membangun pengetahuan dan pengalaman pembelajar.
12
b. Memasukkan sejarah, pengetahuan dan teknologi, sosial, ekonomi, dan
budaya.
c. Membantu pembelajar untuk memahami dan mengapresiasi warisan
budaya.
d. Bertujuan mengembangkan pembelajar untuk menghormati identitas
budaya, bahasa dan nilai dalam masyarakat.
e. Menggunakan sumber lokal atau daerah.
2. Pengembangan metode pengajaran yang:
a. Menggunakan media seperti bercerita, drama, puisi, dan lagu.
b. Berdasarkan praktik, partisipasi dan pembelajaran yang kontekstual
termasuk aktivitas yang berkolaborasi dengan institusi budaya,
kunjungan ke tempat-tempat bersejarah dan monumen, dan
menghasilkan aktivitas yang berhubungan dengan masyarakat, budaya,
dan kebutuhan ekonomi.
3. Pelatihan pengajar yang bertujuan:
a. Membiasakan guru dengan warisan budaya dari negara mereka.
b. Membiasakan guru dengan praktik, partisipasi, dan metode
pembelajaran yang kontekstual.
c. Meningkatkan kesadaran pendidikan dan kebutuhan budaya kelompok
minoritas.
d. Menanamkan kemampuan untuk menyesuaikan isi pendidikan, metode
dan materi untuk kebutuhan kelompok yang memiliki perbedaan
budaya dari kelompok mayoritas.
13
e. Memfasilitasi perbedaan sebagai alat di kelas untuk kebaikan
pembelajar.
Prinsip 2: Pendidikan interkultural memberikan pembelajar pengetahuan
budaya, keterampilan budaya untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam
masyarakat.
Prinsip kedua bisa dicapai melalui:
1. Jaminan yang sama dan kesempatan yang sama dalam pendidikan melalui:
a. Penghilangan bentuk deskriminasi dalam pendidikan.
b. Tindakan yang memfasilitasi pendidikan yang terintegrasi dengan
kebutuhan budaya.
c. Memberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
d. Memberikan lingkungan pembelajaran yang tidak mendiskriminasi dan
tenang.
2. Penggunaan kurikulum, pengajaran, dan bahan ajar yang:
a. Menanamkan pengetahuan tentang sejarah, adat istiadat, bahasa dan
budaya yang ada pada kelompok minoritas dan mayoritas.
b. Bertujuan menghilangkan prasangka tentang budaya dari negara lain.
c. Melibatkan variasi budaya melalui perspektif perbedaan budaya.
d. Menciptakan penguasaan membaca, menulis, mendengarkan, dan
berbicara dan memungkinkan pembelajar memperoleh informasi,
14
memahami situasi di mana mereka tinggal, mengekspresikan
kebutuhan mereka, dan ambil bagian dalam kegiatan masyarakat.
3. Metode pengajaran yang:
Menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif melalui tugas- tugas
supaya pembelajar memperoleh pengetahuan dan keperpercayaan diri
dan pembelajar mendapat keterampilan budaya seperti berkomunikasi
atau berhubungan dengan masyarakat.
4. Definisi yang jelas dan kebutuhan yang tepat dari hasil pembelajaran
termasuk pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, dan nilai.
5. Pengajaran bahasa yang tepat:
Setiap pembelajar harus memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi,
mengekspresikan diri mereka, mendengarkan dan menggunakan dalam
percakapan dalam bahasa ibu mereka, bahasa nasional mereka, satu atau lebih
bahasa asing.
Prinsip 3: Pendidikan interkultural memberikan pembelajar pengetahuan
budaya, keterampilan budaya sehingga memungkinkan pembelajar menghormati,
memahami, dan memiliki rasa kesetiakawanan di antara individu-individu, etnik,
sosial, budaya , agama, dan bangsa.
Prinsip ketiga dapat dicapai melalui:
1. Pengembangan kurikulum yang berkontribusi untuk:
a. Menemukan perbedaan budaya, kesadaran nilai positif dari perbedaan
budaya, dan menghormati warisan budaya.
15
b. Pengetahuan tentang warisan budaya melalui pengjaran sejarah,
geografi, bahasa, seni, estetika.
c. Memahami dan menghormati budaya orang lain, nilai dan cara hidup
mereka baik budaya dari negara yang sama dan budaya dari negara
lain.
d. Memahami pentingnya kerjasama internasional.
e. Menghormati perbedaan pola pikir.
2. Pemerolehan keterampilan untuk berkomunikasi dan bekerja sama melalui
masalah budaya dan berbagi dan bekerja sama dengan yang lain melalui:
a. Pertukaran pelajar, pengajar, yang berbeda negara dan budaya.
b. Kemampuan untuk memecahkan masalah.
3. Pengajaran bahasa asing dan memperkuat komponen budaya dalam
pembelajaran bahasa.
Tugas dan Sasaran Pendidikan Interkultural:
1. Belajar Mengetahui
Mengkombinasi pengetahuan dengan kesempatan bekerja dalam kelompok
kecil.
2. Belajar Melakukan
Tidak hanya memperoleh keterampilan tetapi juga kemampuan
berkomunikasi dalam bergabai situasi dan bekerja dalam tim. Belajar juga
termasuk pemerolehan kompetensi yang memungkinkan individu untuk
menemukan tempat dalam masyarakat.
16
3. Belajar Hidup Bersama
Pembelajar membutuhkan pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai yang membuat mereka dapat bekerja sama di antara perbedaan individu dan
kelompok dalam masyarakat.
4. Belajar Menjadi
Pendidikan tidak mengabaikan potensi seseorang seperti potensi budaya
Dalam pembelajaran BIPA tidak lepas dengan pendidikan budaya dan
bahasa, ada 2 pendekatan pendidikan, pendekatan multikultural dan intercultural.
Pendidikan multikultural menggunakan belajar tentang budaya lain untuk
menghasilkan penerimaan, atau setidaknya toleransi, ini budaya. Pendidikan
antarbudaya bertujuan untuk melampaui koeksistensi pasif, untuk mencapai cara
mengembangkan dan berkelanjutan hidup bersama dalam multikultural
masyarakat melalui penciptaan pemahaman, menghormati dan dialog
antara kelompok-kelompok budaya yang berbeda (UNESCO, 2006 : 17)
Implementasi pendekatan pendidikan multikultural dan interkultural dapat
diwujudkan dalam berbagai metode. Hughes (1986: 167-168) mengajukan
beberapa alternatif strategi pembelajaran multi budaya dalam pembelajaran
bahasa dan atau bahasa kedua sebagai berikut.
a. Comparison Method
Pembelajaran dimulai dengan penyajian satu atau lebih bentuk budaya
target yang benar-benar berbeda dengan budaya pembelajar. Setelah penyajian ini,
17
diskusi difokuskan pada alasan-alasan perbedaan-perbedaan budaya tersebut
dapat mengakibatkan masalah/kesalahpahaman budaya.
b. Culture Assimilator
Culture assimilator merupakan deskripsi singkat dari suatu critical
insident (peristiwa-peristiwa yang berpotensi mengakibatkan kesalahpahaman)
dalam interaksi lintas budaya yang memungkinkan disalahartikan oleh
pembelajar. Dalam teknik ini, pengajar memberikan deskripsi dari suatu critical
insident disertai dengan beberapa alternatif penjelasan dan pemecahannya.
Pembelajar diminta untuk memilih satu alternatif penjelasan dan pemecahannya.
Bila jawaban pembelajar salah, maka mereka harus berusaha mencari informasi
yang benar dengan diskusi dengan kelompok lain.
c. Culture Capsule
Strategi ini hampir sama dengan culture assimilator. Pengajar memberikan
presentasi dan penjelasan mengenai perbedaan pokok budaya Indonesia (target)
dengan budaya asing (pembelajar) melalui media audio-visual. Presentasi tersebut
juga dilengkapi dengan berbagai pertanyaan yang memungkinkan terjadinya
diskusi antarpembelajar.
d. Audiomotor unit or Total Physical Respon
Metode ini biasanya dirangkaikan dalam pembelajaran menyimak.
Pembelajar diminta untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka
dengar dan atau lihat. Hal ini dilakukan agar pembelajar secara langsung
mengalami suatu aktivitas budaya tertentu.
e. Newspaper
18
Pembelajar diminta untuk membandingkan berbagai aspek budaya mereka
dengan budaya Indonesia sebagaimana yang terlihat dalam surat kabar. Berbagai
bagian surat kabar akan menunjukkan adanya berbagai perbedaan budaya,
misalnya dalam headlines, iklan, editorial, dan karikatur.
f. Projected Media
Penggunaan film, slide, dan video yang berisi informasi budaya akan
sangat menarik perhatian pembelajar untuk mempelajari berbagai aspek budaya
Indonesia (target). Pemakaian video yang dihasilkan oleh pembelajar ketika
melakukan perjalanan akan menjadikan pembelajaran lebih interaktif.
g. The Cultural Island
Pengajar dan pembelajar bersama-sama mengubah kelas menjadi suatu
setting budaya tertentu dengan memasang atau meletakkan poster, gambar,
artefak, atau musik. Hal ini memungkinkan pembelajar untuk “mengalami” hidup
adalam suatu budaya tertentu.
2.1.5 Kompetensi dan Performansi
Dalam “second-generation transformational grammar” (G-2) istilah
kompetensi mengandung makna sebagai berikut: “pengetahuan pembicara-
pendengar asli secara tidak sadar, diam-diam, tidak diucapkan, intrinsik/hakiki,
implicit, intuitif, dan tidak terbatas terhadap bahasanya...” (Chomsky 1965, 1966,
1968; Palmetier 1972: 25 via Tarigan, 1990: 21-22). Bila hal ini dihubungkan
dengan pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajar asli akan jauh lebih memiliki
19
pengetahuan yang cukup untuk mempelajari bahasa Indonesia daripada penutur
asing yang memiliki latar bahasa, dan budaya yang berbeda.
Performansi adalah teori penggunaan bahasa; penggunaan aktual
bahasa.(Chomsky, 1965 via Tarigan, 1990: 23). Suatu perbedaan dibuat antara
pengetahuan seseorang mengenai bahasa (kompetensi) dan bagaimana seseorang
menggunakan pengetahuan itu dalam upaya menghasilkan dan memahami
kalimat-kalimat (performansi) (Tarigan, 1990: 23). Berkaitan dengan hal itu
pengetahuan akan bahasa dan budaya bahasa Indonesia dalam teks-teks bacaan
untuk level beginner seharusnya ditanamkan secara baik dan benar agar dalam
praktiknya menjadi baik dan benar.
2.1.6 Model pengembangan
Model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey
digambarkan berikut.
20
Gambar 2.1
Model desain sistem instruksional dari Dick and Cery (Sanjaya, 2008 : 76)
Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat
jelasmaksud dan tujuannya. Dari 10 langkah pada model Dick and Carey, ada 8
kotak yang berhubungan dan suatu garis utama yang memperlihatkan balikan dari
kotak terakhir ke kotak yang terdahulu. Kotak-kotak tersebuut mengacu pada
perangkat prosedur dan teknik yang dipakai untuk merancang, memproduksi,
menilai, dan merevisi pengajaran (Uno, 2007, 90). Berikut ini akan dijelaskan
langkah demi langkah yang telah ditetapkan oleh Dick and Carey.
Write performance goals
Develop formative evaluation
Develop criterion reverence test
Develop instructional strategi
Identify instructional goals
Develop summative evaluation
Conduct instructional analysis
Revise instruction
Identify entry behavior
Develop instructional material
21
a. Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran
Setiap Perancang harus mempertimbangkan secara mendalam rumusan
tujuan umum yang akan ditentukan. Mempertimbangkan secara mendalam
artinya, untukmerumuskan tujuan umum pembelajaran harus mempertimbangkan
karakteristik bidang studi, karakteristik siswa dan kondisi lapangan. Tujuan
pembelajar sangat penting dalam proses instruksional ataudalam setiap kegiatan
pbelajar mengajar, karena tujuan pembelajar yang dirumuskan secara spesifik dan
jelas akan memberikan keuntungan kepada; (a) siswa, untuk dapat mengatur
waktu dan pemusatan perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai; (b) guru, untuk
dapat mengatur kegiatan instruksional, metode, dan strategi pembelajaran untuk
mencapai tujuan tersebut; (c) evaluator, untuk dapat menyusun tes sesuai dengan
apa yang harus dicapai oleh anak didik.
b. Melakukan Analisis Pembelajaran
Dick and Carey (1985, melalui Uno, 2007, 92) mengatakan bahwa tujuan
pemebelajaran yang telah diidentifikasi perlu dianalisis untuk mengenali
keterampilan-keterampilan bawahan (sub ordinate skill) yang mengharuskan anak
didik belajar menguasainya dan langkah-langkah procedural bawaan yang ada
harus diikuti anak didik untuk dapat belajar tertentu. Gagne, Briggs, dan Wager
(1998) mengemukakan bahwa tujuan analisis pembelajaran adalah untuk
menentukan keterampilan-keterampilan yang akan dijangkau oleh tujuan
pembelajar, serta memungkinkan untuk membuat keputusan yang diperlukan
dalam urutan mengajar.
22
c. Mengidentifikasi Tingkah Laku Masukan Dan Karakteristik
Pembelajar
Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa dalam
pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk
mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam
mempreskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang
diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, kemampuan
berpikir, minat, atau kemampuan awal.
Untuk mengungkap kemampuan awal, dapat dilakukan dengan member
tes dari tingkat bawah atau tes yang berkaitan dengan materi ajar sesuai panduan
kurikulum. Sedangkan minat, motivasi, kemampuan berpikir, gaya belajar, dan
lain-lainnya dapat dilakukan dengan bantuan tes baku yang telah diranang para
ahli.
d. Merumuskan Tujuan Performansi
Menurut Dick and Carey (1985), tujuan performansi terdiri dari: (1) tujuan
harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan atau diperbuat oleh anak
didik, (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi
syarat,
e. Mengembangkan Butir-Butir Tes Acuan Patokan
Ada empat macam tes yang disampaikan oleh Dick and Carey, yakni
(1)Tes entry behavior, (2) pretes, (3) tes sisipan, dan (4) pasca tes.
f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
23
Dalam merencanakan satu unit pembelajaran ada tiga tahap, yaitu (1)
mengurutkan dan merumpunkan tujuan ke dalam pembelajaran, (2)merencanakan
prapembelajaran, pengetesan, dan kegiatan tindak lanjut; (3) menyusun alokasi
waktu berdasarkan strategi pembelajaran.
g. Mengembangkan dan Memilih Materi Pembelajaran
Ada tiga pola yang dapat diikuti oleh pengajar untuk merancang atau
menyampaikan pembelajaran, yaitu (1) pengajar merancang bahan pembelajaran
individual, semua tahap pembelajaran dimasukkan ke dalam bahan, kecuali pretes
dan pasca tes. (2) pengajar memilih dan mengubah bahan yang adaagar sesuai
dengan startegi pembelajaran. (3) pengajar tidak memakai bahan, tetapi
menyampaikan semua pembelajaran menurut strategi pemebelajarannya yang
telah disusunnya.
h. Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
Ada tiga fase dalam melaksanakan evaluasi formatif, (1) fase perseorangan
atau fase klinis. (2) fase kelompok kecil tes dilaksanakan terdiri dari delapan
sampai sepuluh orang. (3) fase uji lapangan tes dilaksanakan atas 30 orang
i. Merevisi Bahan Pembelajaran
Ada dua revisi yang perlu dipertimbangkan, yaitu (1) revisi terhadap isi
atau substansi bahan pembelajaran agar lebih cermat sebagai alat belajar, (2)
revisi terhadap cara-cara yang dipakai dalam menggunakan bahan pembelajaran.
Untuk keperluan bahan pembelajaran ada empat macam keterangan pokok yang
menjadi sumber dalam melakukan revisi, yaitu (1) cirri anak didik dan tingkah
24
laku masukan, (2) tanggapan langsung terhadap pembelajaran termasuk tes
sisipan, (3) hasil pembelajaran pasca tes (4) jawaban terhadap kuesioner.
j. Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif perlu dilaksanakan karena melalui evaluasi sumatif
dapat ditetapkan atau diberikan nilai atas suatu desain pembelajaran, dimana dasar
keputusan penilaian didasarkan pada keefektifan dan efisiensi dalam kegiatan
belajar mengajar. Apabila semua tujuan sudah dapat dicapai maka efektifitas
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dianggap berhasil dengan baik.
2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian pengembangan ini telah dilakukan oleh banyak orang. Ada tiga
skripsi yang diambil oleh peneliti sebagai hasil-hasil penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian ini.
Skripsi Kusumawati (2007) berjudul ‘Pengembangan Materi
Pembelajaran Berbicara Bermuatan Pragmatik dalam Bidang Studi Bahasa
Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kompetensi untuk Siswa Kelas X, Semester II,
SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta’. Penelitian pengembangan yang dilakukan
oleh peneliti menghasilkan produk silabus dan materi pembelajaran berbicara
yang bermuatan pragmatik dan berdasarkan KBK. Hasil pengembangan materi ini
dihasilkan setelah melakukan analisis kebutuhan. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan komunikatif dan student active learning (SAL).
Skripsi Susilo, Donatus Eko (2005) berjudul ‘Pengembangan Silabus dan
Materi Berbicara Kemampuan Berbahasa Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
25
Indonesia Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Siswa Kelas 1
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta’. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh
peneliti menghasilkan materi berbicara berdasarkan KBK dan analisis kebutuhan.
Produk yang dihasilkan adalah silabus dan materi berbicara kemampuan
berbahasa mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan KBK untuk
siswa kelas 1 SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Penelitian ini belum diterapkan
dalam kelas.
Skripsi Nurani, Monika Dewi (2009) berjudul ‘Pengembangan Silabus
dan Materi Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Media Audio-Visual
untuk Siswa Kelas VII Semester II SMP Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu’.
Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti, menggunakan model
pengembangan model Jerold Kemp. Analisis kebutuhan dilakukan dengan
menggunakan angket. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini
adalah silabus dan materi pembelajaran keterampilan menulis dengan media
audio-visual untuk kelas VIII dan IX.
Peneliti menggunakan model pembelajaran Dick dan Carey. Perancangan
pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh
Walter Dick & Lou Carey (1990). Menurut pendekatan ini terdapat beberapa
komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan
tersebut yang berupa langkah-langkah. Namun urutan langkah-langkah ini
tidaklah kaku. Tetapi sebagaimana ditunjukkan Dick & Carey, bahwa telah
banyak pengembangan perangkat yang mengikuti urutan sejara ajek dan berhasil
mengembangkan perangkat yang efektif. Model pengembangan perangkat
26
pembelajaran Dick & Carey mirip dengan model pengembangan perangkat Kemp.
(Trianto, 2009, 186-186).
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang metode penelitian. Hal-hal yang
berkaitan dengan metode penelitian meliputi: (1) jenis penelitian, (2) model
pengembangan, (3) prosedur pengembangan, (4) penilaian produk dan uji coba
produk, (5) desain uji coba, (6) subjek uji coba, (7) jenis data, (8) instrumen
pengumpulan data, (9) analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Penelitian
mengembangkan materi pembelajaran menyimak level beginner berbasis
interkultural untuk pembelajar BIPA. Produk yang dihasilkan berupa materi
pembelajaran membaca berbasis interkultural.
3.2 Model Pengembangan
Model pengembangan yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah
model Dick & Carey. Dalam model pembelajaran model Dick and Carey harus
dimulai dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Menurut model ini,
sebelum desainer merumuskan tujuan khusus yakni performers goal, perlu
menganalisis pembelajaran serta menentukan kemampuan awal siswa terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan dengan menentukan tujuan khusus karena rumusan
kemampuan khusus harus berpijak dari kemampuan dasar atau kemampuan awal.
28
Untuk mencapai tujuan khusus selanjutnya dikembangkan dikembangkan strategi
pembelajaran, yakni skenario pelaksanaa pembelajaran yang diharapkan dapat
mencapai tujuan secara optimal, setelah itu dikembangkan bahan-bahan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Langkah akhir dari desain ini adalaha
melakukan evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
formatif berfungsi untuk menilai efektivitas program dan evaluasi sumatif
berfungsi untuk menentukan kedudukan setiap siswa dalam penguasaan materi
pelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan umpan balik
dalam merevisi program pembelajaran (Sanjaya, 2008, 75).
3.3 Prosedur Pengembangan
Pengembangan materi pembelajaran berbasis interkultural level beginner
didasarkan pada mengembangakan dan menguji suatu produk (Borg, WR & Gall,
M.D. 2001).metode ini banyak digunakan di dunia industri. Dalam dunia
pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk
mengembangkan buku, modul, media pembelajaran, instrument evaluasi, model-
model kurikulum, pembelajaran, evaluasi, bimbingan, manajemen, pengawasan,
pembinaan staf, dll. (Sukmadinata, 2008. 57). Proses pengembangan produk
materi pembelajaran ini terdiri sembilan langkah ;(1). Pengembangan Model Dick
& Carey, (2) analisis kebutuhan, dalam bentuk wawancara dan angket, (3) draf
silabus pembelajaran, (4) draf materi pembelajaran, (5) uji coba tahap I, (6) revisi
(konsultasi para ahli), (7) uji coba tahap II, (8) revisi (konsultasi para ahli), dan
29
(9) produk silabus dan materi pembelajaran. Apabila dijabarkan dalam bentuk
bagan sederhana adalah sebegai berikut:
3. 4 Penilaian Produk dan Uji Coba Produk
Penilaian produk pengembangan dilakukan dalam dua tahap, tahap
pertama oleh dua pengajar BIPA di Wisma Bahasa dalam uji coba tahap I, dan
penilaian produk tahap kedua oleh satu dosen ahli bahasa Indonesia dan dua
pengajar BIPA di Wisma Bahasa dalam uji coba tahap II. Penilaian dilakukan
untuk mengetahui tingkat kelayakan produk materi pembelajaran yang disusun
oleh peneliti.
Subjek Penelitian
Analisis Kebutuhan
Draf Silabus Pembelajaran
Draf Materi Pembelajaran
Uji Coba Tahap I
Revisi
Uji Coba Tahap II
Kuesioner Pembelajar
Wawancara Pengajar bahasa
Indonesia
Konsultasi Para Ahli
Revisi
Konsultasi Para Ahli
Produk Materi Pembelajaran
30
3. 5 Desain Uji Coba
Uji coba tidak dapat dilakukan di kelas nyata, karena belum ada
kesempatan dari pembelajar BIPA di Wisma Bahasa. Penilaian produk
dilaksanakan oleh dua pengajar dari Wisma Bahasa Yogyakarta pada uji coba
tahap I dan uji coba tahap kedua dinilai oleh dua pengajar bahasa Indonesia di
Wisma Bahasa dan satu dosen ahli bahasa Indonesia.
3.6 Subjek Penelitian
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah pembelajar BIPA level
beginner di lembaga bahasa Wisma Bahasa di Yogyakarta. Jumlah pembelajar
asing sebagai subyek uji coba adalah 5 pembelajar asing level awal (beginner)
3.7 Jenis Data
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif Data
kualitatif ini berupa, (1) informasi tentang kenyataan pembelajaran di kelas
beginner dan kemampuan pembelajar BIPA dalam menguasai keterampilan
menyimak yang diperoleh melalui wawancara pengajar BIPA. (2) Materi
menyimak yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pembelajar BIPA melalui
wawancara dan angket, dan (3) Masukan dari hasil konsultasi dengan dosen dan
pengajar BIPA. Data kuantitatif berupa informasi yang diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang kemudian dijelaskan secara kualitatif. Sedangkan
data kualitatif merupakan informasi berupa evaluasi berdasarkan penialain dari
para subyek uji coba yang diperoleh dari kuesioner.
31
3.8 Instrumen Pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data dari penelitian ini berupa observasi di kelas
melalui wawancara dengan pembelajar BIPA dan instrumen observasi pengajar
BIPA di kelas. Pengumpulan data akan dilakukan di lembaga bahasa yang
menjadi tempat penelitian.
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan
dan minat pembelajar BIPA, serta umpan balik yang diberikan pembelajar BIPA
terhadap uji coba produk. Informasi tersebut sangat diperlukan untuk memperoleh
gambaran tentang proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh pembelajar
BIPA. Data yang digunakan dalam analisis data berupa data kuantitatif yang
diperoleh dari hasil analisis kebutuhan pembelajar BIPA akan materi dan umpan
balik pembelajar BIPA terhadap uji coba produk.
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui informasi mengenai
kebutuhan pembelajar asing terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, dan umpan
balik yang diberikan pembelajar asing terhadap uji coba produk. Data yang
diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari
kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner penilaian produk pengembangan.
Peneliti menganalisis data dari kuesioner pembelajar dengan cara mencari
presentase jawaban. Hitungan yang digunakan sebagai berikut.
Jumlah kebutuhan siswa
------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh siswa
32
Sementara itu, penilaian produk pengembangan berupa materi membaca level
beginner berbasis interkultural yang dilakukan oleh satu dosen pengembangan
materi pembelajaran bahasa Indonesia dan satu orang pengajar di Wisma Bahasa
Yogyakarta dinilai dengan kriteria penilaian berikut.
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan
Interval Persentase
Tingkat Pencapaian
Nilai Kualifikasi
90% – 100% 5 Baik sekali
80% – 89% 4 Baik
65% – 79% 3 Cukup baik
55% – 64% 2 Kurang baik
0% – 54% 1 Sangat kurang
Setelah mendapatkan persentase skor penilaian, dicari interval persentase
yang sesuai untuk menentukan nilai final atau pada skala lima. Nilai final inilah
yang dijadikan dasar perlu tidaknya diadakan revisi. Hal itu juga berlaku untuk
hasil penilaian produk materi menyimak level beginner berbasis interkultural dan
umpan balik yang diberikan pembelajar asing level beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta terhadap uji coba produk. Berikut kriteria yang digunakan untuk
mengetahui komponen-komponen dalam materi level beginner berbasis
interkultural direvisi atau tidak.
33
Tabel 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran
Interval Persentase
Tingkat Pencapaian
Nilai Keterangan
90% – 100% 5 Baik sekali. Tidak perlu dilakukan revisi.
80% – 89% 4 Baik. Tidak perlu dilakukan revisi.
65% – 79%
3 Cukup baik. Komponen yang mendapat nilai
ini harus dipertimbangkan untuk dilakukan
revisi. Pertimbangan didasarkan pada
beberapa hal, yaitu (1) penilaian produk
pengembangan oleh dosen dan pengajar di
Wisma Bahasa Yogyakarta terhadap uji coba,
dan (3) umpan balik pembelajar asing.
55% – 64%
2 Kurang baik. Komponen yang mendapat
nilai ini perlu dilakukan revisi.
0% – 54%
1 Sangat kurang. Komponen yang mendapat
nilai sangat perlu diadakan revisi dan
dilakukan pengkajian ulang produk.
34
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang hasil data dan hasil pengembangan
produk. Hal-hal yang berkaitandengan hasil data dan pengembangan produk
meliputi: (1) Penyajian data Uji, (2) analisis data, (3) revisi produk.
4.1 Penyajian Data Uji
Peneliti akan memaparkan data analisis kebutuhan yang diperoleh melalui
(1) angket dan (2) wawancara. Angket diberikan kepada lima orang pembelajar
asing yang sedang belajar di Wisma Bahasa. Pemberian angket ini dimaksudkan
untuk menganalisis identitas pembelajar, topik-topik materi berbasis interkultural
yang ingin dipelajari pembelajar, dan metode pembelajaran yang dikehendaki (ini
berhubungan dengan tugas-tugas yang akan dilakukan pembelajar). Sedangkan
analisis kebutuhan melalui wawancara ditujukan kepada guru BIPA yang sedang
mengajar di Wisma Bahasa.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan, teknik, dan
metode pembelajaran yang digunakan di Wisma Bahasa, materi-materi seperti apa
yang telah disusun oleh pihak Wisma Bahasa, pengalaman guru dalam
memberikan tugas kepada pembelajar, dan berbagai bentuk pemahaman budaya
yang biasa dilakukan oleh guru dalam kelas. Informasi itu semua berguna sebagai
landasan peneliti dalam menyusun materi-materi pembelajaran berbasis
interkultural.
35
a. Paparan Analisis Kebutuhan Melalui Angket
Angket diberikan kepada lima orang pembelajar asing yang sedang belajar
di Wisma Bahasa. Angket ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
identitas pembelajar, berbagai topik pembelajaran yang diminati, dan bentuk-
bentuk penugasan serta proses pembelajaran yang dinginkan oleh pembelajaran.
Berikut data identitas kelima pembelajar yang menerima angket.
1. Name Gabriella Kristoffersen
2. Age 52
3. Language learning history -
4. Purposes for Indonesian work
5. People with whom learner
will interact
Officials from public service
6. Current proficiency level beginner
7. Education background University degree
8. Other language German (mother language), English,
france, and italian
9. Where language will be used At work
1. Name Candice
2. Age 24
3. Language learning history studied at univercity
36
4. Purposes for Indonesian to work and live in Indonesia
5. People with whom learner
will interact
collegues, friends, and shop assistants
6. Current proficiency level Conversational
7. Education background Undergraduate degree
8. Other language Australian sign language and English
9. Where language will be used In Indonesia, in the work place, etc
1. Name Alice
2. Age 57
3. Language learning history Beginner English-Indonesia
4. Purposes for Indonesian AVI volunteer
5. People with whom learner
will interact
Local Indonesians
6. Current proficiency level Beginner
7. Education background B. DipEd.
8. Other language German (a little)
9. Where language will be used Jakarta and around Indonesia
1. Name Dennis Malone
2. Age 55
3. Language learning history Zero
37
4. Purposes for Indonesian Training-work
5. People with whom learner
will interact
Staff Rumah Sakit
6. Current proficiency level Low
7. Education background Diploma Engineer
8. Other language English
9. Where language will be used Everywhere
1. Name Debra
2. Age 50
3. Language learning history English
4. Purposes for Indonesian Work
5. People with whom learner
will interact
Balinese
6. Current proficiency level Basic
7. Education background TEE/Nursing
8. Other language NIC
9. Where language will be used Bali Hospital
Data analisis kebutuhan selanjutnya adalah analisis kontak bahasa. Analisi
kontak bahasa ini berisi tentang topik-topik materi pembelajaran berbasis
interkultural yang menurut peneliti sangat penting untuk dipelajari oleh
pembelajar BIPA level beginner dan topik-topik yang menjadi pilihan yang
38
menurut pembelajar merupakan topik-topik yang utama dipelajari di level
beginner. Berikut hasil analisis kontak bahasa dari kelima pembelajar asing di
Wisma Bahasa.
No. Topics Very Useful Useful
Not Useful
A B C D E A B C D E A B C D E
1. Greetings √ √ √ √ √
2. Introduce yourself √ √ √ √ √
3. Family √ √ √ √ √
4. Transportation √ √ √ √ √
5. Find new place in the
city
√ √ √ √ √
6. Shopping in traditional
market
√ √ √ √ √
7. Breakfast, lunch, and
dinner
√ √ √ √ √
8. Telephone √ √ √ √ √
9. Daily activity √ √ √ √ √
10. Talk to your boss √ √ √ √ √
11. Talk to neighbors √ √ √ √ √
12. Borrow something √ √ √ √ √
39
Ket:
A: Gabriella Kristoffersen
B: Candice
C: Alice
D: Dennis Malone
E: Debra
Berdasarkan data di atas, peneliti menyimpulkan sebagai berikut.
Num. Topics Very
Useful
Useful
Not
Useful
1. Greetings 100% - -
2. Introduce yourself 100% - -
3. Family 100% - -
4. Transportation 80% 20% -
5. Find new place in the city 80% 20% -
6. Shopping in traditional market 100% - -
7. Breakfast, lunch, and dinner 100% - -
8. Telephone 80% 20% -
9. Daily activity 100% - -
10. Talk to your boss 100% - -
11. Talk to neighbors 100% - -
12. Borrow something 40% 60% -
Tabel 4.1 Language Contact Survey
40
Data analisis selanjutnya adalah topik-topik pilihan yang ingin dipelajari
oleh pembelajar. Topik- topik ini merupkan topik-topik yang menurut pembelajar
perlu dipelajari terlebih dahulu dalam proses pembelajaran BIPA level beginner.
Pembelajar Topik-topik pilihan
A Greetings Introduce
myself
Breakfast
, lunch,
and
dinner
Shopp-
ing
Talk to
my boss
Talk to
my neigh-
bors
B Greetings Introduce
yourself
Find new
place in
the city
Talk to
neigh-
bors
Talk to
boss
Transpor-
tation
C Greetings Introducing Shopping Trans-
port
Daily
activity
Talking to
boss
D Work
place
communi
cation
Questions
and answer
Technical
termino-
logy
E Greetings Introduce Talk to
boss
Daily
activity
Breakfas
t, lunch,
and
dinner
Tabel 4.2 Topik-topik pilihan
41
Berdasarkan data-data yang telah disajikan di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa topik-topik yang ditawarkan sangat diminati oleh para pembelajar. Hal ini
terbukti dari presentase kebergunaan topik-topik yang tinggi. Peneliti memahami
bahwa pembelajar sangat mengharapkan agar topik-topik di atas dapat diajarkan
dalam proses pembelajaran karena sangat penting untuk digunakan dalam
kehidupan sehari-hari pembelajar. Berikut peneliti memaparkan susunan topik
materi pembelajaran dan alasan-alasannya.
a. Salam
Topik “salam” menjadi materi pertama yang perlu dipelajari oleh
pembelajar karena berdasarkan angket, pertama, semua pembelajar
memilih topik ini diajarkan dalam proses pembelajaran. Kedua, menurut
peneliti topik ini akan sangat bermanfaat bagi pembelajar karena akan
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja
maupun di lingkungan masyarakat bahasa pembelajar. Dan alasan yang
ketiga, menurut topik ini merupakan topik yang paling mudah untuk
dipelajari oleh pembelajar..
Berdasarkan kegunaannya dalam komunikasi, topik “salam” ini
akan disajikan dalam dua situasi, yakni situasi formal dan tidak formal.
Pembelajaran topik “salam” dalam situasi formal dan tidak formal ini
bertujuan untuk membelajarkan pembelajar tentang kebiasaan orang-orang
Indonesia dalam menyampaikan dan menanggapi salam dalam situasi
formal dan tidak formal.
42
Selain pengenalan dalam situasi, pembelajar diajak juga dalam
penggunaan salam berdasarkan konteks waktu dan berbagai macam
penggunaaan salam dalam kegiatan keseharian masyarakat di Indonesia.
b. Memperkenalkan diri
Topik “memperkenalkan diri” berada diurutan yang kedua karena
pembelajar memilih topik ini untuk diajarkan dalam proses pembelajar.
Peneleti juga mempertimbangkan bahwa topik ini akan sering digunakan
dalam komunikasi sehari-hari setelah pembelajaran topik salam.
Topik ini akan diajarkan dalam situasi formal, tidak formal dan
memperkenalkan rekannya. Pembelajaran topik ini dengan situasi yang
formal bertujuan untuk membelajarkan pembelajar bagaimana kebiasaan
orang-orang Indonesia memperkenalkan diri dalam situasi yang formal,
seperti saat rapat, saat seminar, dan berbagai kegiatan formal lainnya.
Pembelajaran dengan situasi yang tidak formal bertujuan untuk
membelajarkan pembelajar bagaimana kebiasaan orang-orang Indonesia
memperkenalkan diri dalam situasi yang tidak formal, seperti berkenalan
di jalan, berkenalan dengan orang yang baru, dan situasi tidak formal
lainnya.selain dalam situasi formal dan tidak formal, pembelajar juga
diharapkan untuk dapat memperkenalkan rekannya.
43
c. Makan
Topik makan, merupakan topik ketiga yang perlu dipelajari oleh
pembelajar, menurut peneliti topik ini merupakan hal primre yang harus
diketahui oleh pembelajar.
Dalam topik yang ketiga ini, peneliti akan memasukkan berbagai
kebiasaan makan, jenis-jenis makanan di Indonesia dan kata-kata sifat
yang berkaitan dengan rasa makanan serta warna akan disajikan dalam
topik ini. Kebiasaan-kebiasaan itu akan digambarkan dalam percakapan
yang akan disajikan oleh peneliti dan mejelaskan dalam catatan budaya
tentang kebiasaan-kebiasaan makan di Indonesia.
d. Transportasi
Topik “transportasi” merupakan materi yang dipilih oleh sebagian
besar pembelajar. Transportasi akan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari hidup pembelajar. Pembelajar yang berada di Indonesia
dengan berbagai alasan akan sangat membutuhkan transportasi dalam
melakukan kegiatannya sehari-hari.
Dalam topik yang keempat ini, pembelajar akan diajarkan tentang
bagaimana menanyakan transportasi yang dibutuhkan, menanyakan arah,
dan alat transportasi yang tersedia di indonesia. Sejumlah kebiasaan orang-
orang Indonesia pada umumnya yang berkaitan dengan transportasi akan
disajikan dalam topik yang keempat ini.
44
e. Berbelanja
Kegiatan berbelanja merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh
pembelajar selama berada di Indonesia. Oleh karena itu, dalam topik ini,
pembelajar akan diajarkan tentang berbagai teknik berbelanja yang biasa
dilakukan orang-orang Indonesia pada umumnya.
Berbelanja di pasar tradisional akan menjadi fokus dalam topik ini.
Alasannya, sejumlah interaksi sosial akan terjadi di pasar tradisional.
Dalam materi yang akan disajikan, pembelajar akan diajarkan bagaimana
cara tawar-menawar harga dan bagaimana sikap orang-orang Indonesia
dalam berbelanja pada umumnya. Selain itu, pembelajaran kata tunjuk
“ini” dan “itu” akan disajikan dalam topik ini dan pembelajaran tentang
angka juga akan diajarkan dalam topik ini.
Berdasarkan penjelasan topik-topik di atas, peneliti mengharapkan agar
para pembelajar tidak hanya mampu berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia,
tetapi juga mampu memahami sejumlah kebiasaan orang-orang Indonesia dalam
berkomunikasi. Sejumlah kebiasaan orang-orang Indonesia dalam berkomunikasi
akan dijelaskan dalam “catatan budaya” sesuai dengan topik yang sedang
dipelajari. Pembelajaran abjad, angka, dan sejumlah tata bahasa yang menurut
peneliti perlu diketahui oleh pembelajar akan disajikan dalam materi secara
terintegrasi.
45
4.2 Penjabaran Analisis Kebutuhan Melalui Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap Ibu Poppy, guru BIPA di Wisma Bahasa.
Pemilihan narasumber dipilihkan oleh Bapak Agung Siswanto, manajer
pengajaran Wisma Bahasa. Ibu Poppy dipilih sebagai narasumber karena sudah
dua tahun mengajar dan menurut Pak Agung, dia sudah mengetahui banyak hal
tentang proses pembelajaran yang ada di Wisma Bahasa.
Analisis kebutuhan melalui wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
pendekatan, metode pembelajaran membaca, teknik pembelajaran membaca,
media-media pembelajaran membaca, proses pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam aspek membaca, dan berbagai pengalaman lapangan guru-guru BIPA di
Wisma Bahasa yang diwakili oleh Ibu Poppy. Analisis kebutuhan melalui
wawancara ini juga bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan model-
model penugasan, teknik pembelajaran, dan media-media yang menurut peneliti
dapat membantu para pembelajar dalam mempelajari topik-topik yang dipelajari.
Berikut tabel hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti.
No. Pertanyaan Jawaban
1 Pendekatan pembelajaran bahasa
apa yang digunakan dalam
pembelajaran membaca di level
beginner?
Pendekatan pembelajaran yang
digunakan di Wisma Bahasa adalah
pendekatan komunikatif. Melalui
pendekatan komunikatif, kebutuhan
para pembelajar dapat diketahui dan
relasi antara guru dan pembelajar
dapat terbangun dengan harmonis.
46
Pendekatan komunikatif ini disukai
oleh pembelajar.
2 Metode dan teknik apa saja yang
dipakai pengajar BIPA dalam
pembelajaran membaca?
Metode yang digunakan adalah
terjemahan. Teknik yang digunakan
adalah menterjemahakan,
menceritakan ulang apa yang dibaca
(terutama bagi pembelajar yang tidak
tahu berbahasa Inggris) dan
mengasosiakan kata-kata terhadap
benda-benda nyata.
3 Bagaimana cara menentukan
kebutuhan siswa dalam
pembelajaran membaca?
Satu orang pembelajar memiliki satu
koordinator. Koordinator akan
mengumpulkan banyak informasi
tentang pembelajar. informasi ini akan
dianalisis lagi oleh guru melalui
wawancara langsung dan melihat
kenyataan pembelajar. Informasi-
informasi ini akan menjadi referensi
bagi guru untuk menentukan materi
apa yang akan dibelajarkan kepada
pembelajar.
4 Apa dasar penentuan tujuan
pembelajaran BIPA?
Tujuan pembelajaran disusun
berdasarkan kebutuhan pembelajar
47
dan tingkat kompetensi pembelajar
pada saat pembelajaran berlangsung.
5 Jenis bacaan apa saja yang diberikan
kepada pembelajar BIPA dalam
pembelajaran membaca?
Bacaan-bacaan dapat diambil internet
dan media massa. Bacaan-bacaan itu
diolah oleh guru dan disesuaikan
dengan standar level beginner dengan
menyederhanakan kalimat-kalimatnya.
6 Bentuk teks apa saja yang diberikan
kepada pembelajar BIPA dalam
pembelajaran membaca?
Setiap pelajaran selalu ada teks dalam
bentuk percakapan. Ada juga materi
membaca dalam bentuk wacana yang
disusun dalam teks yang sederhana
(kalimat yang sederhana), yang
menurut guru dapat dimengerti oleh
pembelajar.
7 Media pembelajaran apa yang
dipakai pengajar BIPA dalam
pembelajaran membaca?
Buku cerita bergambar, media
gambar, media massa, native speaker,
teks-teks yang disederhanakan oleh
guru.
8 Bagaimana evaluasi pembelajaran
membaca bagi pembelajar BIPA di
level beginner?
Mengartikan kata-kata yang sulit
bersama guru, membaca sendiri,
kemudian menceritakan kembali apa
yang telah dibaca tanpa dibantu oleh
guru. Evaluasi akhir dibuat dalam
48
bentuk teks tertulis.
9 Bagaimana kemampuan awal
membaca pembelajar BIPA di level
beginner?
Kemampuan awal pembelajar dalam
membaca terlihat kurang baik. Oleh
karena itu guru meminta pembelajar
untuk membaca teks yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
dan guru memperbaiki.
10 Bagaimana pembelajar menyingkap
perbedaan budaya yang ada dalam
kelas?
Beberapa pembelajar sensitive dengan
budaya-budaya yang berbeda dengan
budayanya. Oleh karena itu, guru
harus hati-hati dalam memasukan
budaya dalam materi pembelajaran.
Guru harus menjelaskan terlebih
dahulu budaya yang ada dalam materi
pembelajaran dengan baik dan benar.
Di Wisma Bahasa juga diadakan
malam budaya yang bertujuan untuk
memperkenalkan budaya-budaya
Indonesia kepada para pembelajar
asing.
11 Bagaimana caranya
mengintegrasikan budaya dalam
konteks pembelajaran bahasa?
Memasukan budaya Indonesia secara
umum ke dalam materi-materi
pembelajaran.
49
12 Apakah Anda pernah menemukan
pembelajar yang sulit menerima
budaya baru? bagaimana cara anda
mengatasinya?
Pernah, beberapa pembelajar protes
tentang sikap atau kebiasaan orang
Indonesia yang menurutnya tidak
biasa atau tidak wajar di buadayanya.
Dalam menghadapi ini, guru harus
sabar dalam menghadapi berbagai
karakteristik pembelajar, mendekati
pembelajar secara komunikatif
(akrab), dan mengingatkan pembelajar
tentang sikap yang salah yang
dilakukan oleh pembelajar.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Kebutuhan melalui Wawancara
4.3 Paparan Hasil Uji Coba Produk Pengembangan
Uji coba produk dilaksanakan dua kali, uji coba pertama dinilai oleh dua
orang pengajar Wisma Bahasa, dan uji coba kedua dinilai oleh satu orang dosen
ahli Bahasa Indonesia dan dua pengajar Wisma Bahasa
4.3.1 Paparan Hasil Uji Coba Pertama oleh Pengajar BIPA
di Wisma Bahasa
Produk pertama dinilai oleh dua pengajar BIPA di Wisma Bahasa. Dari
instrumen penilaian diperoleh data kuantitatif sebagai berikut:
50
No Komponen yang dinilai
Pengajar I
Pengajar II
Interval persentase
A. 1.
Silabus Pembelajaran Ketepatan topik materi pembelajaran
4
3
70%
2. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran
3 4 70%
3. Ketepatan perumusan struktur pembelajaran
3 2 50%
4. Ketepatan pengalokasian waktu 4 3 80% Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Silabus oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa
Dari tabel 4.4 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan silabus 67.5% jika
dilihat pada tabel 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, silabus
materi menyimak level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA
sudah memenuhi kriteria kelayakan, namun masih ada komponen dalam silabus
yang harus direvisi yaitu ketepatan perumusan struktur pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan data hasil penilaian materi pembelajaran
menyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa.
No Komponen yang dinilai Pengajar I
Pengajar II
Interval persentase
1. Ketepatan teks dengan topik 4 3 70% 2. Ketepatan pengalokasian waktu 4 3 70% 3. Kesesuaian media dengan materi
pembelajaran 3 3 60%
4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
3 3 60%
5. Kesesuaian tingkat kesulitan bahan pembelajaran dengan level pembelajar
3 2 50%
6. Kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran dan soal-soal setiap unit pembelajaran
2 3 50%
7. Ketercapaian aspek menyimak dalam materi
2 3 50%
8. Kesesuaian latihan-latihan dengan materi
2 2 50%
9. Kesesuaian catatan budaya (culture 3 3 60%
51
note) dan refleksi dengan materi 10. Kemenarikan disain 3 2 50%
Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Materi Pembelajaran Menyimak oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa
Dari tabel 4.5 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan materi 57%. Jika dilihat
pada table 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, materi menyimak
level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA belum memenuhi
kriteria kelayakan, masih ada komponen dalam silabus yang harus direvisi
diantaranya kesesuaian media dengan materi pembelajaran, kesesuaian materi
dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian tingkat kesulitan bahan pembelajaran
dengan level pembelajar, kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran dan
soal-soal setiap unit pembelajaran, ketercapaian aspek menyimak dalam materi,
kesesuaian latihan-latihan dengan materi, kesesuaian catatan budaya (culture
note) dan refleksi dengan materi, dan kemenarikan disain
Berikut ini akan dipaparkan data hasil penilaian media audiovisual
pembelajaran menyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa.
No Komponen yang dinilai
Pengajar I
Pengajar II
Interval persentase
1. Kemenarikan media audiovisual Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” 3 4 70%
Rekaman “Rec 02 (salam Non-formal)
3 4 70%
Klip 01 Salam 4 4 80% Rekaman “Rec 03 (Perkenalan Formal Yakub)”
4 3 70%
Rekaman “Rec 04 (Aziz berkenalan dengan Yakub)”
3 4 70%
Rekaman “Rec 05 (Memperkenalkan orang lain)”
4 4 80%
Klip 02 Huruf 4 3 70% Rekaman “Rec 06 (Menawarkan roti)
4 4 80%
52
Rekaman “Rec 07 (Penjual Melon) 3 4 70% 2. Kesesuaian media audiovisual
dengan topik dan tujuan pembelajaran
Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” 3 4 70% Rekaman “Rec 02 (salam Non-formal)
4 4 80%
Klip 01 Salam 4 4 80% Rekaman “Rec 03 (Perkenalan Formal Yakub)”
4 3 70%
Rekaman “Rec 04 (Aziz berkenalan dengan Yakub)”
4 3 70%
Rekaman “Rec 05 (Memperkenalkan orang lain)”
4 3 70%
Klip 02 Huruf 4 3 70% Rekaman “Rec 06 (Menawarkan roti)
3 3 60%
Rekaman “Rec 07 (Penjual Melon) 3 3 60% 3. Kebernilaian media audiovisual Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” 3 4 70%
Rekaman “Rec 02 (salam Non-formal)
4 4 80%
Klip 01 Salam 4 4 80% Rekaman “Rec 03 (Perkenalan Formal Yakub)”
3 3 60%
Rekaman “Rec 04 (Aziz berkenalan dengan Yakub)”
3 4 70%
Rekaman “Rec 05 (Memperkenalkan orang lain)”
4 4 80%
Klip 02 Huruf 4 4 80% Rekaman “Rec 06 (Menawarkan roti)
3 3 60%
Rekaman “Rec 07 (Penjual Melon) 3 3 60% Tabel 4.6 Data Hasil penilaian Media Audiovisual oleh Pengajar BIPA di
Wisma Bahasa
Dari tabel 4.7 diperoleh nilai rata-rata untuk kemenarikan media
audiovisual 73.3%, kesesuaian media audiovisual dengan topik dan tujuan
pembelajaran 70%, kebernilaian media audiovisual 71.1% Jika dilihat pada tabel
3.9 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, media audiovisual sudah
memenuhi kriteria kelayakan, namun ada yang perlu direvisi. Media audiovisual
53
tidak perlu diganti karena sudah sesuai dengan topik dan materi, tetapi perlu
diperbaiki beberapa rekaman, karena kualitas suara yang kurang baik.
Selain berdasarkan hasil analisis data kuantitatif, revisi juga dilakukan
berdasarkan analisis data kualitatif yang diperoleh melalui instrumen penilaian
produk sebagai berikut:
Keunggulan produk:
1. Topik lengkap dan beragam , ada pengenalan, struktur, mendengarkan,
latihan dan catatan
2. Media audiovisual cukup menarik dengan menampilkan banyak logat.
Kelemahan produk:
1. Kosakata terlalu rumit
2. Materi terkesan campur aduk
3. Pengenalan konsep dan latihan kurang sesuai
4. Latihan mendengarkan kurang
5. Belum konsisten dengan isi percakapan rekaman.
Saran
1. Kosakata dipermudah
2. Sesuaikan dengan pengenalan konsep dengan latihan
3. Setia pada satu topic untuk setiap pelajaran
4. Perhatikan tata tulis dan instruksi dalam latihan
5. Instruksi dalam pelajaran maupun latihan seharusnya menggunakan
bahasa Inggris.
6. Tambahkan latihan mendengarkan.
54
4.3.2 Paparan Hasil Uji Coba Kedua oleh Pengajar BIPA di
Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia
Universitas Sanata Dharma
Dalam uji coba produk tahap II ini penilaiaan dilakukan oleh satu dosen
ahli bahasa Indonesia dan dua pengajar BIPA di Wisma Bahasa.
No Komponen yang dinilai
Pengajar I
Pengajar II
Dosen Interval persentase
A.
1.
Silabus Pembelajaran Ketepatan topik materi pembelajaran
5
3
5
86.67%
2. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran
4 3 4 73,33%
3. Ketepatan perumusan struktur pembelajaran
4 2 5 73,33%
4. Ketepatan pengalokasian waktu
4 2 5 73.33%
Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Silabus oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma
Dari tabel 4.7 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan silabus 76.66% jika
dilihat pada tabel 3.2 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, silabus
menyimak level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA sudah
memenuhi kriteria kelayakan. Ada peningkatan nilai pada ketepatan topik dan
perumusan struktur pembelajaran dan perumusan struktur pembelajaran, namun
ada penurunan nilai pada pengalokasian waktu.
Pada tabel 4.8 berikut akan dipaparkan data hasil uji coba materi
pembelajaran menyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli
Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma
55
No.
Komponen yang dinilai Pengajar I
Pengajar II
Dosen Interval persentase
1. Ketepatan teks dengan topik 4 2 4 66.66% 2. Ketepatan pengalokasian waktu 4 2 5 73,33% 3. Kesesuaian media dengan materi
pembelajaran 4 2 5 73,33%
4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
4 3 5 80%
5. Kesesuaian tingkat kesulitan bahan pembelajaran dengan level pembelajar
4 2 4 66.66%
6. Kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran dan soal-soal setiap unit pembelajaran
4 2 4 66,66%
7. Ketercapaian aspek menyimak dalam materi
4 2 4 66.66%
8. Kesesuaian latihan-latihan dengan materi
3 2 5 66,66%
9. Kesesuaian catatan budaya (culture note) dan refleksi dengan materi
4 3 5 80%
10. Kemenarikan disain 4 2 4 66.66% Tabel 4.8 Data Hasil Penilaian Materi Pembelajaran Menyimak oleh
Pengajar di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma
Dari tabel 4.8 diperoleh nilai rata-rata materi 70.66% jika dilihat pada
tabel 3.9 Kriteria Revisi Komponen Materi Pembelajaran, materi menyimak level
beginner berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA sudah memenuhi kriteria
kelayakan. Ada peningkatan nilai kesesuaian media dengan materi pembelajaran,
kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian tingkat kesulitan bahan
pembelajaran dengan level beginner, kejelasan petunjuk-petunjuk kegiatan
pembelajaran dan soal-soal setiap unit pembelajaran, ketercapaian aspek
menyimak dalam materi, kesesuaian latihan-latihan dengan materi, kemenarikan
disain. Namun ada penurunan nilai pada ketepatan teks dengan topik.
56
Selanjutnya pada tabel 4.9 akan dipaparkan data hasil uji coba media
audiovisual pembelajaran memyimak oleh pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan
Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma.
No.
Komponen yang dinilai
Pengajar I
Pengajar II
Dosen Interval persentase
1.
Kemenarikan media audiovisual
Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” yang berdurasi 8 detik.
4 2 4 66.66%
Rekaman deskripsi “Rec 02 ” yang berdurasi 10 detik.
3 2 5 66.66%
“Klip Salam” menggunakan media power point.
4 3 5 80%
Rekaman “Rec 03(Rekaman Salam)” yang berdurasi 1 menit 6 detik.
3 2 5 66.66%
Rekaman “Rec 04 (Perkenalan Formal)” yang berdurasi 23 detik.
5 2 5 80%
Rekaman “Rec 05 (Aziz berkenalan dengan Yakub” yang berdurasi 16 detik.
3 2 5 66.66%
Rekaman “Rec 06 (memperkanalkan orang lain)” berdurasi 23 detik.
4 3 4 73.33%
“Klip 02 huruf” menggunakan media power point.
4 4 5 86.66%
Rekaman “Rec 07 (Makan Rendang)” yang berdurasi 58 detik.
4 2 5 73.33%
Rekaman “Rec 08 (Test Transoportasi” yang berdurasi 58 detik.
4 2 5 73.33%
Rekaman “Rec 09 (Penjual Melon) yang berdurasi 55 detik.
4 3 4 73.33%
2. Kesesuaian media audiovisual dengan topik dan tujuan pembelajaran
Rekaman “Rec 01 (Salam 4 3 5 80%
57
Steve)” yang berdurasi 8 detik. Rekaman deskripsi “Rec 02 ” yang berdurasi 10 detik.
4 2 5 73.33%
Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” yang berdurasi 8 detik.
4 3 5 80%
Rekaman “Rec 03(Rekaman Salam)” yang berdurasi 1 menit 6 detik.
3 2 5 66.66%
Rekaman “Rec 04 (Perkenalan Formal)” yang berdurasi 23 detik.
4 2 4 66.66%
Rekaman “Rec 05 (Aziz berkenalan dengan Yakub” yang berdurasi 16 detik.
4 2 4 66.66%
Rekaman “Rec 06 (memperkanalkan orang lain)” berdurasi 23 detik.
4 3 5 80%
“Klip 02 huruf” menggunakan media power point.
4 4 5 86.66%
Rekaman “Rec 07 (Makan Rendang)” yang berdurasi 58 detik.
4 2 5 73.33%
Rekaman “Rec 08 (Test Transoportasi” yang berdurasi 58 detik.
4 2 5 73.33%
Rekaman “Rec 09 (Penjual Melon) yang berdurasi 55 detik.
4 2 5 73.33%
3. Kebernilaian media audiovisual
Rekaman “Rec 01 (Salam Steve)” yang berdurasi 8 detik.
4 2 4 66.66%
Rekaman deskripsi “Rec 02 ” yang berdurasi 10 detik.
4 2 5 73.33%
“Klip Salam” menggunakan media power point.
4 3 5 80%
Rekaman “Rec 03(Rekaman Salam)” yang berdurasi 1 menit 6 detik.
3 2 5 66.66%
Rekaman “Rec 04 (Perkenalan Formal)” yang
4 2 5 73.33%
58
berdurasi 23 detik.5 Rekaman “Rec 05 (Aziz berkenalan dengan Yakub” yang berdurasi 16 detik.
4 2 4 66.66%
Rekaman “Rec 06 (memperkanalkan orang lain)” berdurasi 23 detik.
4 3 5 80%
“Klip 02 huruf” menggunakan media power point.
4 4 5 86.66%
Rekaman “Rec 07 (Makan Rendang)” yang berdurasi 58 detik.
4 2 4 66.66%
Rekaman “Rec 08 (Test Transoportasi” yang berdurasi 58 detik.
4 2 5 73.33%
Rekaman “Rec 09 (Penjual Melon) yang berdurasi 55 detik.
4 3 5 80%
Tabel 4.9 Data Hasil Penilaian Media Audiovisual oleh Pengajar BIPA di Wisma Bahasa dan Dosen Ahli Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma
Dari tabel 4.9 diperoleh nilai rata-rata kemenarikan media audiovisual
80.6%, kesesuaian media audiovisual dengan topik dan tujuan pembelajaran
74.54% kebernilaian media audiovisual 73.94% Jika dilihat pada tabel 3.9 Kriteria
Revisi Komponen Materi Pembelajaran, media audiovisual sudah memenuhi
kriteria kelayakan.
Berikut berdasarkan analisis data kualitatif yang diperoleh melalui
instrumen penilaian produk sebagai berikut:
Keunggulan Produk:
1. Latihan bervariasi
2. Penggunaan media audiovisual membantu pembelajar dalam memahami
materi
3. Topik sudah tepat untuk level beginner.
59
4. Desain bagus
5. Ada catatan budaya dan refleksi
6. Klip dengan menggunakan media powerpoint, khususnya klip 02 huruf
cukup membantu pembelajar
Kelemahan Produk:
1. Latihan terlalu sulit dan ada yang terlalu mudah .
2. Masih ada kesalahan tata bahasa.
3. Urutan topik atau tata bahasa seharusnya dari mudah ke sulit.
4. Latihan ada yang terlalu mudah dan ada yang terlalu sulit.
5. Beberapa kosakata yang seharusnya dikenalkan justru tidak dikenalkan,
sebaliknya kosakata yang tidak terlalu berhubungan dengan topik justru
dikenalkan
6. Struktur-struktur yang dikenalkan terlalu sedikit dan kadang-kadang tidak
langsung berhubungan dengan topik.
7. Terjemahan dalam bahasa Inggris sangat membingungkan
8. Kadang-kadang ada terlalu banyak hal yang dikenalkan dalam satu topik.
Saran:
1. Catatan budaya tidak harus menciptakan sendiri, bisa mengutip dari
sumber lain.
2. Bahasa akan lebih baik apabila konsisten, formal atau non-formal..
3. Perhatikan lagi pemilihan kata-kata target dan struktur target
4. Perhatikan penulisan preposisi
60
5. Sebaiknya terjemahan dalam bahasa Inggris dikoreksi lagi. Bila perlu di
konsultasikan dengan ahli
6. Perhatikan lagi hal-hal yang dikenalkan dalam satu topik jangan
mengenalkan terlalu banyak hal, bila perlu dibagi lagi menjadi beberapa
topik.
4.4 Revisi Produk
Berbekal pada analisis data diatas peneliti melakukan revisi pada produk
materi, antara lain adalah mempertajam situasi formal dan tidak formal dalam
produk tersebut. Mempertajam dan menambahkan latihan adalah salah satu fokus
peneliti dalam revisi produk. Dengan menambahkan beban materi menyimak
dalam latihan, peneliti mencoba untuk mempertajam kemampuan aspek
menyimak para pembelajar. Mengubah setiap petunjuk dalam kegiatan
pembelajaran adalah salah satu target peneliti dalam revisi. Selain itu pada Uji
coba kedua, peneliti menambahkan empat bahan simakan antara lain Rec 03
Rekaman salam, Rec 07 Makan Rendang, Rec 08 Test Transportasi, dan Rec 09
Penjual melon. Peneliti juga memberikan perbaikan rekaman pada rekaman Rec
04 Perkenalan Formal Yakub. Peneliti juga menghilangkan satu buah rekaman
berjudul Rec 06 Menawarkan Roti pada Uji coba tahap kedua.
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kajian Produk yang Telah Direvisi
5.1.1 Kajian Materi Pembelajaran Menyimak Level Beginner Berbasis
Interkultural untuk Pembelajar BIPA
Produk materi pengembangan materi menyimak level beginner pembelajar
BIPA disusun berdasarkan analisis kebutuhan pembelajar BIPA level beginner.
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh
kebutuhan materi yang dibutuhkan oleh pembelajar, antara lain salam,
memperkanalkan diri, topik tentang makanan, alat transportasi yang tersedia di
Indonesia dan berbelanja.Produk materi menyimak level beginner ini berbasis
interkultural, oleh karena itu setiap topik dilengkapi dengan catatan budaya dan
refleksi. Aspek kebahasaan menjadi bagian utama dalam produk ini selain aspek
kebudayaan yang diangkat untuk mempermudah pembelajar memahami materi
pembelajar. Produk materi pembelajaran ini terdiri dari lima komponen, yaitu: (1)
topik-topik pembelajaran, (2), tujuan pembelajaran (3) kegiatan pembelajaran, (4)
latihan, (5) catatan budaya dan refleksi
Penilaian produk ini dilakukan oleh dosen ahli bahasa Indonesia dan
pengajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Uji coba produk belum dapat
dilakukan di kelas nyata, karena terbatasnya waktu pembelajar. Revisi hanya
didasarkan hasil penilaian, konsultasi dengan dosen ahli. Setelah diadakan revisi
62
dan konsultasi dengan dosen bahasa Indonesia, dihasilkan produk jadi materi
pembelajaran menyimak level beginner berbasis interkultural untuk pembelajar
BIPA.
5.1.2 Implikasi
Produk materi menyimak ini dapat dimanfaatkan dalam memahami materi,
juga meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi orang
asing pada tingkat beginner. Selain itu pemanfaatan produk sebagai bahan ajar di
lembaga bahasa juga dapat dilakukan, karena materi menyimak ini berdasarkan
analisis kebutuhan pembelajar level beginner. Apabila pengembangan produk ini
akan diterapkan maka ada dua yang perlu diperhatikan
a. Hendaknya guru memperhatikan antara analisis kebutuhan pembelajar dan
ketersediaan materi yang ada didalam produk ini.
b. Guru diharapkan juga memahami silabus yang tersedia di dalam materi
ini.
5.2 Saran
Saran-saran dalam pengembangan materi ini ditujukkan pada tiga hal,
yaitu (1) saran untuk keperluan pemanfaatan produk, (2) saran untuk keperluan
pengembangan lebih lanjut, dan saran untuk para penulis buku teks.
5.2.1 Saran untuk Keperluan Pemanfaatan Produk
Saran-saran yang perlu dikemukakan penulis untuk keperluan
pemanfaatan produk ini:
63
a. Produk ini hendaknya digunakan kepada pembelajar BIPA level beginner
karena produk ini disusun berdasarkan kebutuhan pembelajar level
beginner.
b. Produk ini digunakan untuk pengembangan aspek menyimak pembelajar.
c. Guru yang menggunakan produk ini hendaknya mempelajari produk ini
dengan mempersiapkan alat bantu dalam menyampaikan media
audiovisual serta guru diharapkan memiliki pengetahuan budaya Indonesia
yang cukup.
d. Guru mengajarkan produk ini dengan metode dan teknik pembelajaran
yang bervariatif.
e. Guru dapat menambahkan latihan maupun bahan simakan yang terbaru
yang sesuai dengan topik yang tersedia dalam produk ini.
f. Produk berbasis interkultural ini akan semakin baik, bila tugas-tugas yang
diberikan kepada pembelajar adalah tugas lapangan dan role-play.
5.2.2 Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih lanjut
Saran-saran untuk keperluan pengembangan produk lebih lanjut:
a. Untuk menyempurnakan penelitian ini, peneliti berikutnya hendaknya
mengembangkan media pembelajaran yang lebih bervariatif, penggunaan
media audiovisual dapat membantu pembelajar dalam memahami materi.
64
b. Untuk pencapaian keberhasilan pembelajaran produk ini, peneliti
selanjutnya hendaknya mengembangkan teknik dan metode pembelajaran
yang cocok untuk produk ini.
5.2.3 Saran untuk Para Penulis Bahan Pembelajaran
Saran-saran yang perlu dikemukakan untuk para penulis buku teks adalah sebagai
berikut.
a. Pengembangan materi pembelajaran BIPA hendaknya berdasarkan hasil
analisis lapangan berupa data kebutuhan pembelajar berdasarkan levelnya
dan aspek yang ingin dikembangkan.
b. Pemilihan dan pengembangan bahan pembelajaran hendaknya
menggunakan landasan teori yang jelas, sehingga bahan pembelajaran
yang dikembangkan memiliki manfaat yang besar bagi pengguna bahan
pembelajaran tersebut.
65
Daftar Pustaka
Borg, W.R., Gall, J.P., & Gall.M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. Boston:
Allyn and Bacon
Gafur, Abdul. 1980. Disain Instruktusional. Solo: Tiga Serangkai.
GBPP BIPA 2004.from http://bipa.pusatbahasa.diknas.go.id/pengajaran-bipa/gbpp-bipa, diakses
tanggal 28-3-2011.
Kusumawati. 2007. Pengembangan Materi Pembelajaran Berbicara Bermuatan Pragmatik
dalam Bidang Studi Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kompetensi
untuk Siswa Kelas X, Semester II, SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi
Sarjana Universitas Sanata Dharma
Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKis.
Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta; Gramedia.
Nurani, Monika Dewi. 2009. Pengembangan Silabus dan Materi Pembelajaran Keterampilan
Menulis dengan Media Audio-Visual untuk Siswa Kelas VII Semester II SMP
Pangudi Luhur Santo Vincentius Sedayu. Skripsi Sarjana Universitas Sanata
Dharma.
Rombepajung, J.P. 1988. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing Sebuah Kumpulan
Artikel. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group.
Soler, eva alcon & maria pilar safont jorda.2007. intercultural language Use and Language
Learning. www.springer.com diakses 28 April 2011.
66
Sudjana, Nana, dkk. 1989. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru
Sukamadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sunendar, H. Dadang., Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung; PT.
Remaja Rosdakarya.
Susilo, Donatus Eko. 2005. Pengembangan Silabus dan Materi Berbicara Kemampuan
Berbahasa Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berdasarkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi untuk Siswa Kelas 1 SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Skripsi
Sarjana Universitas Sanata Dharma.
Syamsuddin, Dr. Vismaia S. Damaianti, M.Pd. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Jakarta; DIKTI.
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Prenada Media
Group.
UNESCO. 2006. UNESCO Guidelines on Intercultural Education. Paris:UNESCO
Uno, H. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
BIPA LEVEL BEGINNER
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Materi Menyimak Bahasa Indonesia Berbasis Interkultural
Yakub Lanang Prakosa
Mendengarkan Page 2
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupa-kan pembelajaran yang dinamis. Setiap pembelajar memerlukan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan bahasa target. Penulis ingin memfasilitasi hal tersebut dengan mengembangkan materi pembelajaran BI-PA khususnya dalam keterampilan menyimak di level beginner.
Pengembangan materi ini sesuai untuk pembelajar BIPA level begin-ner. Dengan menitiberatkan pada keterampilan berbahasa di ranah me-nyimak. Ada lima topik yang diangkat dalam pengembangan materi ini, an-tara lain, salam, memperkenalkan diri, makan, transportasi, dan berbelanja. Setiap materi di lengkapi dengan bahan simakan yang membantu pembelajar untuk lebih mudah dalam memahami materi yang di berikan.
Pengembangan materi ini tidak terpancang hanya pembelajaran ba-hasa saja, tapi di intergrasikan dengan pembelajaran budaya, sehingga pem-belajar juga dapat memahami budaya-budaya yang ada di Indonesia. Selain itu dengan ditambahkannya catatan budaya dan refleksi diharapkan juga pembelajar lebih memahami budaya mereka sendiri dan dapat memahami budaya bahasa target.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang terlibat dalam pengembangan materi ini. Pengembangan materi ini masih banyak kekurangan, saran dan kritik sangat diperlukan oleh penulis memberikan per-baikan dalam pengambangan materi ini.
Yogyakarta, 16 November 2011
Yakub Lanang Prakosa
Kata Pengantar (Foreword)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 3
Daftar Isi (Table of Contents)
Salam 4
Memperkenalkan Diri 13
Makan 21
Transportasi 30
Berbelanja 41
Mendengarkan Page 4
Salam
Alo
kasi
Wak
-tu
M
ater
i Tu
juan
St
rukt
ur
2 x
60
men
it
Sa
lam
be
rdas
ar-
kan
wak
tu
Sa
lam
un-
tuk
m
engh
or-
mat
i or
ang
yang
lebi
h tu
a
Si
swa
dapa
t m
em-
beri
kan
dan
me-
nang
gapi
sal
am b
er-
dasa
rkan
wak
tu
Si
swa
dapa
t m
em-
beri
kan
dan
me-
nang
gapi
dal
am
situ
asi f
orm
al m
au-
pun
non
form
al.
Sela
mat
Pag
i, Se
lam
at s
iang
Se
lam
at, s
ore,
Se
lam
at m
alam
Se
lam
at +
(w
aktu
sa
at m
engu
capk
an)
Alo
kasi
Wak
-tu
M
ater
i Tu
juan
St
rukt
ur
2 x
60
men
it
Sa
lam
be
rdas
ar-
kan
wak
tu
Sa
lam
un-
tuk
m
engh
or-
mat
i or
ang
yang
lebi
h tu
a
Si
swa
dapa
t m
em-
beri
kan
dan
me-
nang
gapi
sal
am b
er-
dasa
rkan
wak
tu
Si
swa
dapa
t m
em-
beri
kan
dan
me-
nang
gapi
dal
am
situ
asi f
orm
al m
au-
pun
non
form
al.
Sela
mat
Pag
i, Se
lam
at s
iang
Se
lam
at, s
ore,
Se
lam
at m
alam
Se
lam
at +
(w
aktu
sa
at m
engu
capk
an)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 5
A. Percakapan (Conversation) Dengarkan percakapan di bawah ini ! (Listen to the dialogue below!)
Mari kita lihat klip berikut ini untuk lebih memahami lagi pemakaian Salam Klip 01.
Transkrip Rec 01
Steve : Selamat Pagi pak
Pak guru : selamat pagi Steve, bagaimana kabarmu?
Steve : Baik pak
Untuk memperjelas pengertian anda dalam memahami pemakaian salam pada situasi formal dengarkan Rec 01.
Percakapan 3 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!) Di Mall (Situasi non formal Pukul 18.00) Niko : Sore Ras. Laras : Sore, Nik Niko : Eh.. gimana kabar kamu? Laras : baik.
Mendengarkan Page 6
Percakapan 4 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!)
Di Sekolah (Situasi formal, pukul 14.00)
Theo : Selamat siang, pak.
Pak Sugeng : Selamat siang Theo.
Theo : Belum pulang pak?.
Pak Sugeng : Iya Theo, masih ada pekerjaan
Percakapan 2 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!) Di Kantin (Situasi non formal) Joni : Pagi, Ras. Laras : Pagi, Jon Joni : Eh.. gimana tugas
makalah? Laras : Sudah selesai.
Percakapan 1 Perhatikan percakapan di bawah ini ! (Look at the dialogue below!)
Di toko (situasi non formal pukul 06.20) Pak Agung : Selamat pagi Niko? Niko : Selamat pagi. Pak Agung : Bagaimana kabar kamu? Niko : Baik pak.
Transkrip Rec 02
Theo : Malam om
Om Rudi : Malam gimana kabarnya ?
Theo : Lagi flu ini Om
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 7
Untuk memperjelas pengertian anda dalam memahami pemakaian salam pada situasi non formal dengarkan Rec 02.
Let’s listen (Mari mendengarkan)
B. Kosa kata (Vocabulary)
Sakit : Sick
Sehat : healthy
Kerja : Work
Berangkat : depart
Pulang : go home
Makan : Eat
Terima kasih : Thank you
Selamat pagi : Good morning
Selamat siang : Good Afternoon / day
Selamat sore : Good Evening
Selamat malam / selamat tidur
: Good night
Bagaimana kabar anda?
: How are you ?
Bagaimana : how ?
Baik : Good, fine, Okay
Kurang baik : not good
Perhatikan kosa kata target berikut ini! (Notice the following target
vocabulary!)
Mendengarkan Page 8
Selamat + (waktu saat mengucapkan) Contoh : Situasi Pukul 08.00 → Selamat Pagi
Selamat pagi (situasi pukul 05.00-10.00) Selamat siang (situasi pukul 11.00-15.00) Selamat sore (situasi pukul 16.00-18.00) Selamat malam (situasi pukul 19.00-04.00) Apa kabar? Baik/tidak baik Baik-baik saja/biasa Bagaimana kabarnya? Baik./Biasa Baik-baik saja. Salam juga biasa dipakai untuk mempersilakan untuk melakukan pekerjaan.( Greeting is also commonly used to allow someone to do the job)
C. Struktur (Structure)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 9
D. Latihan (Exercise)
Isilah titik di dialog ini !
(Fill inthe blanks !)
Joni : Selamat siang Pak?
Pak agung: …………, Joni.
Niko : …………., pak.
Pak Tio : Selamat sore nak
Mb Sumi : Bagaimana kabarnya?
Albert : ……………..(baik)
Mb Sumi : Selamat ………….
Albert : …………….. pagi.
Isilah titik-titik di bawah ini berdasarkan situasi waktu dan pekerjaan! (Fill
in the blanks with the appropriate words !)
1. Situasi pukul 10.00 : selamat …
2. Situasi pukul 14.30 : selamat …
3. Situasi pukul 16.30 : selamat …
4. Situasi pukul 18.45 : selamat …
5. Situasi pukul 19.00 : selamat …
6. Situasi pukul 21.00 : selamat …
7. Situasi pukul 05.30 : selamat …
8. Situasi ulang tahun : selamat …
Mendengarkan Page 10
E. Catatan Budaya (Cultural Note)
Orang Indonesia biasa menggunakan salam dengan diawali “Selamat”,
karena orang Indonesia berharap agar orang yang diberikan salam dapat
bertemu lagi dengan selamat. (Indonesian people usually use greetings which
are started with “selamat”. Indonesian hope that the person who accepts the
greetings will meet them again)
Isilah teks rumpang berikut berdasarkan pada bahan mendengarkan Rec. 03 Fill in the blanks based on listening material Rec. 03
Salam adalah cara bagi seseorang mengkomunikasikan ………(1) orang lain dengan memberi hormat. Salam …………(2) bentuk ucapan adalah berupa kata atau …………..(3) digunakan untuk menyapa orang lain. Ada ………….(4) bentuk salam, bentuk ucapan dan bentuk …………...(5) Bentuk ucapan dapat berupa sapaan "Halo", "……………(6)", "Apa kabar?", "Selamat pagi", "Selamat siang", "………….(7) sore", "Selamat malam", "Selamat ulang tahun", "……….(8), hari raya", "Selamat datang", "Selamat jalan". ………..(9) bentuk gerakan dapat berupa anggukan kepala, ……………(10) tangan, mencium pipi atau mencium tangan. Disarikan dari Wikipedia Indonesia (Greeting is a way to communicate the presence of another person with a salute. Greetings in the form of greeting is a word or phrase used to greet others. There are two forms of greetings, forms of speech and movement forms. Form of greeting can be a greeting "Hello", "Hi", "How are you?", "Good morning", "Good day", "Good evening", "Good night", "Happy birthday", "Happy holidays" , "Welcome", "Goodbye". And form of movement can be a nod of head, waved his arms, kissing hands or kissing cheeks. Adapted from Wikipedia Indonesia)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 11
Di Indonesia, dalam memberikan salam, “selamat siang”, biasanya masih
digunakan hingga pukul 4 sore apabila matahari bersinar dengan terik.
(In Indonesia, a greeting of “selamat siang” is usually still used until 4 p.m
if the sun still shines brightly)
Dalam kebudayaan Jawa, orang yang memberi salam dengan disertai
menganggukkan kepala. (In Javanese culture, person who gives a greeting
usually follows his/her greetings with a nod of their head)
Dalam situasi pekerjaan, biasanya bawahan akan menyapa atasan ter-
lebih dahulu dengan memberikan salam. (In working situation, usually the
staff will greet the boss first)
Dalam situasi formal sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih baku,
namun dalam kondisi tidak formal, tidak perlu terpatok dengan bahasa
baku. (In formal situation, you better use the standard language, but in an
informal condition, it is not a must to use standard language)
Selamat pagi di budaya Indonesia digunakan pada 05.00-10.00. (In Indo-
nesia culture, “Good Morning” is used from 5 to 10 a.m.)
Selamat siang di budaya Indonesia digunakan pada 11.00-15.00. (Good
Afternoon in Indonesia culture, is used from 11 a.m to 3 p.m.)
Selamat sore di budaya Indonesia digunakan pada 16.00-18.00 (Good
Evening in Indonesia culture, is used from 4 to 6 p.m)
Selamat malam di budaya Indonesia digunakan pada 19.00-04.00 (Good
Night in Indonesia culture, is used from 7 p.m until 4 a.m)
Mendengarkan Page 12
1. Di negara Anda ada pembagian waktu untuk membuat salam? (In your
country are there any time-based rules to say greetings?)
2. Apakah di Negara anda dibedakan salam formal dan non formal? (In your
country, are there any distinctions of greetings into formal and informal
greetings?)
Answer:
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
F. Refleksi (Reflection)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan di tempat yang sudah
disediakan! (Answer these following questions!)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 13
Memperkenalkan Diri
Alo
kasi
Wak
tu
Mat
eri
Tuju
an
Stru
ktur
3 x
60
men
it
Mem
perk
enal
di
ri p
ada
situ
asi
form
al d
an n
on
form
al
S
isw
a da
pat
mem
-pe
rken
alka
n di
ri
pada
sit
uasi
form
al
Si
swa
dapa
t m
em-
perk
enal
kan
diri
pa
da s
itua
si n
on
form
al
Si
swa
dapa
t m
em-
perk
enal
kan
reka
nnya
.
Sisw
a da
pat
men
geja
abj
ad
deng
an
men
ggun
akan
bah
-sa
Ind
ones
ia u
ntuk
m
enge
ja n
ama
oran
g.
Pen
gena
lan
alfa
beti
s da
n ej
aan
Pen
ggun
aan
kata
ta
nya
kapa
n, d
i-m
ana,
apa
, ken
apa,
si
apa,
bag
aim
ana
Mendengarkan Page 14
A. Percakapan (Conversation)
Transkrip Rec 04
Yakub : Nama saya Yakub Lanang Prakosa
Nama panggilan saya Yakub
Saya berasal dari Indonesia
Perkerjaan saya sekarang sebagai mahasiswa
Hobi saya membaca
Tempat tinggal saya jalan kaliurang Yogyakarta
Transkrip Rec 05
Aziz : Halo Yakub kau yang berkenalan di depan kelas kan ?
Yakub : Iya mas, nama kamu siapa mas?
Aziz : Perkenalakan, nama aku Aziz aku dari Medan
Mari mendengarkan contoh perkenalan dalam situasi formal, perhatikan rekaman berikut Rec 04.
Mari mendengarkan contoh perkenalan dalam situasi non formal, perhatikan rekaman berikut Rec 05.
Let’s listen (Mari mendengarkan)
Mari mendengarkan contoh perkenalan dalam situasi mem-perkenalkan orang lain, perhatikan rekaman berikut Rec 06.
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 15
Di Mall
Jono : Halo, nama saya Jono, biasa dipanggil Jon. Siapa namamu?
Tia : Halo Jon, namaku Tia, kamu tinggal di mana Jon?
Jono : Saya tinggal di jalan Pakuningratan, di mana rumah Tia ?
Tia : saya tinggal di jalan Mangkubumi.
Jono : Wah dekat dong, boleh saya main ke rumah?
Tia : Boleh.
Transkrip Rec 06
Yakub : Halo mas Aziz
Aziz : Eh Yakub apa kabar kub ?
Yakub : Baik mas
Aziz : Wah perkenalkan dulu kub ini teman kita juga namanya Edi dia dari
Flores
Yakub : Yakub
Edi : Edi Kub
Yakub : Senang berkenalan dengan kamu Edi
B. Kosa Kata (Vocabulary)
Indonesia English
Nama Name
Dia (laki-laki / perempuan) He, His, She, Her.
Mereka They, their, them
Anda You, your, yours
Saya I, my… ,mine, me
Mendengarkan Page 16
Indonesia English
Siapa Who
Kapan When
Dimana Where
Apa What
Kenapa Why
Bagaimana How
Dan And
Mas Brother
Mbak Miss
Pak / bapak Mister
Bu / ibu Madam
Maaf Sorry (adj)/ Apologize (v)
Tidak Tahu Don’t know (V)
Di In ; at ; on.
Tulisannya The writing (N)
Dari Mana Where …. from?
Dari From
Di mana Where (in, at, on)
Tinggal Stay (V) ; Live (V)
Jalan Street (N), Walk (V).
C. Struktur (Structure)
Nama mereka siapa? Nama mereka, Siti dan Aminah. Nama Anda Siapa? Nama saya John Bagaimana tulisannya? Tulisannya J-O-H-N
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 17
Perhatikan Pertanyaan dan jawaban berikut ini!
Siapa namamu? Nama saya Agus
Siapa nama dia? Nama dia Susan
Bagaimana tulisannya Tulisannya S-U-S-A-N
Dia tinggal di mana? Dia tinggal di jalan Cendrawasih.
Kamu dari Negara mana? Saya dari India
Kapan kamu datang ke In- Saya datang minggu kemarin
donesia?
Note: kata yang tercetak miring adalah kata tanya.
Untuk mempermudah Anda belajar alfabetis perhatikan klip berikut ini! Klip 02
Huruf Nama A a
B be
C ce
D de
E e
F ef
G ge
H ha
I i
Huruf Nama J je
K ka
L el
M em
N en
O o
P pe
Q ki
R er
Mendengarkan Page 18
D. Latihan (Exercise)
Lengkapilah percakapan dibawah ini!
Mbak Sumi dan Albert di ruang tamu.
Mbak Sumi : Selamat ….. …………….!
Albert : ………………… pagi!
Mbak Sumi : Nama …………….. siapa?
Albert : ……………………….. saya Albert. Anda?
Mabk Sumu : Nama ………….. Sumi?
Albert : ……………….. tulisannya?
Mbak Sumi : Tulisananya S-U-M-I. Anda ……… …………?
Albert : Saya dari Italia. Anda?
Mbak Sumi : Saya dari Bantul. Di Italia anda …… dimana?
Albert : ……… tinggal di Roma.
S es
T te
U u
V Fe
W We
X Eks
Y Ye
Z Zet
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 19
Tugas Perkenalkanlah diri Anda di depan kelas dengan bahasa Indonesia. Sebutkan : 1. Nama lengkap dan panggilan Anda 2. Asal negara Anda 3. Pekerjaan Anda 4. Hobi Anda 5. Tempat tinggal Anda sekarang.
E. Catatan Budaya (Culture Notes)
Orang Indonesia biasa berkenalan dengan berjabatan tangan, dan menggoyangkan
tangan ke atas, bawah dan menggenggam tangan dengat erat, hal ini dilakukan untuk
menunjukkan kehangatan dalam menerima perkenalan. (Indonesian usually do the
introduction by shaking their hand up-down and hold for a while. It is done to show the
warmth in accepting the introduction)
Di Indonesia, biasanya laki-laki lebih dahulu mengajak kenalan perempuan. Karena
dianggap tabu apabila perempuan dahulu yang mengajak kenalan. (In Indonesia, usually
men initiate the introduction to women. It is taboo to do it on the contrary).
Di Indonesia dalam berkenalan, banyak bertanya tentang hal-hal yang bersifat pribadi.
Misalnya : berapa umur anda ? Apakah anda sudah berkeluarga ? Anda akan pergi
kemana ? Anak anda berapa? Rumah anda dimana? (In Indonesia, during introduction
people will ask lot of private questions. E.g How old are you? Have you married? Where will
you go? How many children do you have? Where is your address?)
Mengulangi pertanyaan yang sama walaupun sudah dijawab, hal ini dilakukan karena
untuk mengakrabkan. (Repeat the same question even though it has been answered. It is done
for relationship)
Mendengarkan Page 20
Answer:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
...............................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………......................................................
...............................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…............................................................................................................................
................................................................................................................................
F. Refleksi (Reflection) 1. Di Negara Anda apakah tabu perempuan mengawali perkenalan dengan laki-
laki? (In your country, is it also a taboo for women to start making introduction to
men?)
2. Di Negara anda, seseorang yang baru berkenalan apakah banyak bertanya
tentang hal pribadi? (In your country, do people ask for private questions during
first meeting/introduction?)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 21
Makan
Alo
kasi
Wak
tu
Mat
eri
Tuju
an
Stru
ktur
3 x
60 m
enit
K
ebia
saan
or
ang
Indo
ne-
sia
dala
m h
al
mak
an
Si
swa
dapa
t m
engg
unak
an k
a-ta
sifa
t un
tuk
men
geks
pres
ikan
ra
sa, w
arna
dll
· S
isw
a da
pat
men
gaja
k te
man
at
au s
auda
rany
a un
tuk
mak
an.
K
ata
sifa
t
Kal
imat
aja
kan
sede
rhan
a
Mar
i / a
yo +
(O
bjek
aj
akan
)
Di Rumah
Ibu : Mari pak, sarapan dahulu sebelum ke kantor.
Bapak : Iya bu, sebentar bapak sedang cuci tangan.
Ibu : Ini, ibu masak semur ayam.
Bapak : Wah, pasti enak sekali ini. Ayo ibu juga sarapan!
Ibu : Iya pak.
Mendengarkan Page 22
A. Percakapan (Conversation )
Di Kampus Putri : Setelah ini mau kemana kamu Yun? Yuni : mau pulang kos saja, istirahat, cuacanya panas, malas mau
keluar kos. Putri : Beli es kelapa muda yuk, Yun? Yuni : Udah ahh tidak, terima kasih. Putri : ayolah aku traktir deh. Yuni : Ya udah ayo...
Di Warung Penjual : Mari mas, silahkan duduk. Mau dibungkus atau makan disini mas?? Tomy : Makan sini mbak. Penjual : Mau makan apa mas? Ada opor ayam, sambel goreng kentang, mangut, sayur kacang, ayam goreng. Tomy : Kalo yang merah itu sayur apa mbak? Penjual : Kalo yang merah ini, sambel goreng kentang, rasanya pedas. Tomy : Saya minta Opor ayam dan sambel goreng kentangnya mbak. Penjual : Ada bakwan goreng mas, sekalian?
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 23
Sarapan = Breakfast Makan siang = Lunch Makan malam = Dinner Enak/lezat = Delicious Manis = Sweet Pahit = Bitter Asam = Sour Asin = Salty Pedas = Hot Gurih = Tasty, savory Rasa = Taste Ayo, yuk, mari = come on, let’s go. Panas = Hot Dingin = Cold bersih = Clean Merah = Red Kuning = Yellow Hijau = Green
B. Kosa Kata (Vocabulary)
Tony : Boleh. Penjual : ini mas makannya. Mau minum apa? Tomy : Es jeruk ada mbak? Penjual : Jeruknya habis, tinggal es the, jus mangga, dan jus jambu mas pilih yang mana? Tomy : Es teh saja mbak. Setelah makan Tomy : Mbak sudah, berapa semuanya? Penjual : Nasi opor, sambel goreng, dan bakwan Rp 8.000,-. Es teh Rp 2000,- jadi semua Rp 10.000,- mas Tomy : Ini mbak. Terima kasih Penjual : Sama-sama mas.
Mendengarkan Page 24
Cokelat = Brown Biru = Blue Hitam = Black Putih = White Muda = Young Tua = Old Cepat = Fast, speedy, quick Lambat = Slow– moving Singkat = Brief, concise Bahagia = Happy Takut = Afraid Kagum = Amazed Nasi goreng = fried rice Roti = Bread Mentega = Butter, margarine Sop = Soup Keju = Cheese
Nasi Goreng Keju Roti Mentega
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 25
C. Struktur (Structure)
Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang biasanya diawali dengan kata
ayo, mari
Contoh : Ayo kita makan
Mari kita makan.
Untuk membuat kalimat ajakan yang sederhana , anda dapat membuat
dengan struktur berikut ini:
Mari / ayo + (Objek ajakan)
Kata Sifat
Menerangkan sifat pencaindera seperti asin dan harum.
Contoh : Sayur bayamnya terlalu asin
Contoh kata-kata lain:
Manis
Asin
pahit
Gurih
Asam
Hambar
Mendengarkan Page 26
Dengarkan rekaman berikut ini Rec 06. Berdasarkan rekaman terse-but, lengkapilah Percakapan dibawah ini.
Samuel : Res …………(1) makan kita, makan siang
Reza : Makan dimana kita?
Samuel : Makan di rumah makan padang
Reza : Mau makan apa kita?
Samuel : Makan rendang lah itu sebelah situ wah
mantap disitu
Reza : Ada perkedelnya juga gak?
Samuel : Pasti donk ……………..(2) ikut
Reza : Ya Ok, kita jalan
Rendang Sate Kambing Perkedel
D. Latihan (Exercise)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 27
Rasanya…………...
Rasanya…………...
Rasanya…………...
Warna …………...
Warna …………...
Warna …………...
Warna …………...
Warna …………...
Mendengarkan Page 28
E. Catatan Budaya (Cultural Notes)
Menolak yang ditawarkan, hanya untuk terlihat sopan. (Refuse the offer,
just to be seen as polite person)
Memaksakan kepada tamu untuk memakan makanan tambahan,
walaupun tamu sudah mengatakan bahwa ia telah kenyang. (Softly force
the guest to eat some additional food, even though the guest has told that they
are already full)
Mentraktir semua orang yang bergabung di dalam rombongan pada
waktu makan di restoran, juga dia yang mengajak atau yang
memprakarsai pergi ke tempat itu, dia membayar ongkos kendaraan
umum untuk semua orang yang berada di dalam kelompok (Treat all
friends in the group when they eat at restaurant and pay all group trip’s ex-
penses if she/he is the one who invites them to go to certain places)
a. Lengkapilah percakapan di bawah ini dengan kata yang sudah disediakan! John dan Ria depan kantor
John : … siang! Ria : Selamat …! John : Apa …? Ria : Baik-baik saja. Dan ...? John : Kabar ... juga baik. Saya mau… siang. Kamu juga mau makan siang? Ria : Ya! John : Mau makan …? Ria : Saya … makan gado-gado. Mau makan …? John : Kita makan di Warung Bu Bagyo.
a. Saya b. Kamu c. Selamat d. Dimana e. Siang f. Mau g. Kabar h. Apa i. Makan
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 29
F. Refleksi (Reflection)
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......
................................................................................................................................
................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………......................................................
................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………….....................................................................................................
……….....................................................................................................................
................................................................................................................................
1. Apabila Anda mengajak seseorang untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, apakah Anda sebagai orang yang mengajak akan mem-bayarnya? (If you invite someone to have breakfast, lunch and dinner to-gether, will you pay for him / her?)
Mendengarkan Page 30
Transportasi
Alo
kasi
Wak
tu
Mat
eri
Tuju
an
Stru
ktur
3 x
60 m
enit
A
rah
Ala
t tr
ansp
orta
si
Si
swa
dapa
t m
enun
juk
arah
m
ata
angi
n.
Si
swa
dapa
t m
e-na
nyak
an a
rah.
Sisw
a da
pat
me-
nyeb
utka
n m
acam
-mac
am a
lat
tran
s-po
rtas
i yan
g te
rse-
dia
di I
ndon
esia
Ber
tany
a ar
ah
Dim
ana
? K
eman
a ?
Sebe
lah
man
a?
Nai
k ap
a?
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 31
A. Percakapan (Conversation)
Jack ingin pergi ke Mirota Batik Malioboro, saat ini dia di Universitas Sanata
Dharma kampus Gejayan. Jack bertanya ke Mbak Sumi.
Jack : Permisi, saya mau tanya?
Mbak Sumi : Ya. Mas silakan..
Jack : Dari Universitas Sanata Dharma menuju ke Mirota batik lewat
mana ya mbak?
Mbak Sumi : Dari sini lurus terus, lampu merah yang kedua anda belok kanan.
Lurus lagi, lampu merah yang ke empat anda akan menjumpai
Tugu Yogyakarta. Anda tahu Tugu Yogyakarta?
Jack : Ya Saya tahu.
Mbak Sumi : Apabila sampai di Tugu anda belok kiri lurus ikuti jalan terse-
but, diujung jalan sebelah kanan jalan anda akan menemukan
Mirota Batik.
Jack. : Terima kasih atas bantuannya mbak.
Mbak Sumi : Sama– sama mas
Mendengarkan Page 32
B. Kosa Kata (Vocabulary)
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
Kiri Left
Kotak Box
Rak Rack
Buku Book
Bungkus Pack
Di pojok Corner
Di belakang Behind
Meja Table
Belajar Learn; study
Contoh Example
Benar True
Salah False
Jack akan pulang ke Universitas Sanata Dharma naik taxi.
Jack : Tax!!
Sopir : Ya. pak silakan. Kemana mas?
Jack : Universitas Sanata Dharma Mrican. Berapa harganya?
Sopir : Kurang lebih Rp 30.000,- pak pakai argo
Jack : Oke, hati-hati ya mas.
Sopir : Baik pak. Argo sudah jalan mas.
Jack : Ya mas.
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 33
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
Di mana/ke mana Where
Di atas Above, an, over
Di bawah Under; below
Di luar Outside
Di dalam Inside; into; in
Di samping Beside; next to
Di antara…dan.. Between…and…
Kunci Key
Bolpoin Pen; ballpoint
Hati-hati Be careful; take care
Lantai Floor
Ruang Room
Rangsel Back pack
Tas Bag
Agen travel Travel agent
Bertanya Ask
Kepada To
Tukang becak Pedicab driver
Di depan In front of
Terima kasih Thanks
Sama-sama Your welcome
Mendengarkan Page 34
Didalam Peta kita hanya akan menemukan arah Utara, berikut ini kelengkapan arah mata angin! (In the maps we will only find the North direction, following is the four com-plete wind directions! )
C. Struktur (Structure)
Dimana letak Sanata Dharma ? Letak Sanata Dharma berada di Where is the location of Sanata Dharma? jalan Gejayan Sanata Dharma is located on Gejayan street Ke Malioboro lewat mana? Lewat Jalan Mangkubumi How could to reach Malioboro? Through Mangkubumi street Kemana arah ke Parangtritis? Arah Parangtritis ke Selatan Where is the direction to Parangtritis? Direction of Parangtritis is to the south Hotel Plaza ada di sebelah mana? Disebelah kampus Sanata Dharma What is Plaza hotel ? Mrican It is near Sanata Dharma College Ke Monjali dari sini naik apa ? Dari sini naik Trans jogja What kind of transportation that I can use to You can use Trans Jogja from here reach Monjali?
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 35
Utara North
Barat West
Selatan South
Timur East
Mendengarkan Page 36
Macam-macam alat transportasi di Indonesia yang masih anda dapat
temui.(Kinds of vehicles in Indonesia that you can still meet)
Sepeda Mobil Motor
Andong Kapal laut Pesawat
Bus
Angkot
Taxi
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 37
D. Latihan (Exercise)
Perhatikan peta sederhana berikut ini! (Look at this simple map! )
Apartemen dan Hotel
Gereja
Kantor Pos
Taman Kota
Mall
Toko Buku “Anugerah”
Rumah Sakit Apotik
Kantor Polisi
Jl. Melati
Jl. Kenanga
Jl. M
awar
Jl. T
erat
ai
3
4
1
2
5
Dengarkan rekaman Rec 08 (listen to Rec 08)
Mendengarkan Page 38
Berdasarkan peta tersebut,apa nama tempat-tempat pada nomor 1-5? (Based on the map, mention name of the places number 1-5 !)
Di seberang Taman kota ada Kantor pos yang bersebelahan dengan Warung, diantar warung dan Kantor polisi ada Kedai kopi semua itu terdapat di jalan Teratai. ka-lau belok kanan maka akan menuju ke jalan melati, di ujung jalan melati ada rumah sa-kit yang disampinya ada Toko buku anugerah, sebelahnya lagi adalah bengkel motor. di seberang bengkel motor ada Bank BRI,di belakang bank BRI ada toko handphone. di seberang toko handphone terdapat gereja yang terletak di jalan Kenanga.
1. ……………………. 2. …………………….
3. ……………………. 4. …………………….
5. …………………….
Berdasarkan Peta tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyan dibawah ini! Based on the map, answer the questions below!)
Pernyataan Benar Salah Taman Kota terletak di jalan kenanga
Apotik bersebelahan dengan kantor polisi
Bengkel motor disamping apartemen dan hotel
Taman kota bersebelahan dengan Gereja
Gereja berseberangan dengan bank BRI
Bank BRI dan Toko handphone bersebelahan dengan
apartemen dan hotel
Apartemen dan hotel berseberangan dengan rumah sakit
Kedai kopi terletak di jalan Melati
Jalan Kenanga dan Melati dihubungkan dengan jalan
Mawar
Bangunan yang paling besar adalah Kedai kopi
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 39
E.Catatan Budaya (Cultural Notes) Orang yang mengajak atau yang memprakarsai pergi ke tempat itu, dia
membayar ongkos kendaraan umum untuk semua orang yang berada di
dalam kelompok. (Person who asks other persons to go to certain place, he/she
usually pays the public transportation’s cost for all the people in the group).
Kalau bertanya sesuatu kepada seseorang, kita harus mengawali dengan
kalimat ‘Permisi, …(mas, mbak, abang, kakak, adik, pak, bu, om, tante)’.
Hal itu merupakan bentuk tuturan yang sopan ketika hendak menan-
yakan sesuatu bertanya. (If you ask something to someone, you should begin
with the phrase 'Excuse me, ... (brother, sister, brother, sir, ma'am)'. It is a
polite form of speech when we want to ask something)
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............................................................................................................………………………………………………..................................................................................................................................................................................................
F. Refleksi (Reflection)
1. Di Negara anda, apa saja alat transportasi yang tersedia ? (In your coun-try, what kind of transportations do you have?)
2. Kendaraan umum apa saja yang ada di Negara Anda?( What kind of public transportations that you have in your country?)
Mendengarkan Page 40
................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………….......................................................................................................................…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………................................................................................................................................……...........................................................................................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………….......................................................................................................................…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………................................................................................................................................………………………………………………...............................................................................................……..........................
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 41
Berbelanja
Alo
kasi
Wak
tu
Mat
eri
Tuj
uan
Stru
ktur
3 x
60 m
enit
Ber
tany
a
harg
a
Taw
ar-
men
awar
Pem
akai
an
kata
tun
-ju
k
Si
swa
dapa
t b
erta
nya
ha
rga
sebu
ah b
aran
g
Sisw
a da
pat
mel
akuk
an t
awar
-m
enaw
ar.
Si
swa
dapa
t m
emak
ai
kata
-kat
a tu
njuk
yan
g se
suai
den
gan
kont
eks.
H
arga
nya
be-
rapa
?
Kal
au …
.. B
oleh
ti
dak?
K
ata
Tun
juk
Itu
ini,
Mendengarkan Page 42
A. Percakapan (Conversation )
Dipasar
Penjual : Mau beli apa, Mbak?
Mbak Ani : Melon sekilo berapa harganya?
Penjual : Sekilo Rp 7.000,00.
Mbak Ani : (sambil memilih melon, dan akhirnya menemukan melon yang
sesuai) saya beli yang ini saja.
Penjual : (Sambil menimbang di timbangan) Kalau yang ini beratnya 1,5
kg jadi harganya Rp 10.500,00.
Mbak Ani : Ya itu saja (sambil menunjuk melon yang di bawa penjual)
PEnjual : Apa lagi mbak ?
Mbak Ani : buah durian harga berapa?.
Penjual : Rp 15.000,00 yang kecil ini, kalau yang besar Rp 30.000,00
mbak.
Mbak Ani : Yang kecil harganya bisa kurang tidak, Rp 10.000,00 boleh ti
dak?
Penjual : Bisa mbak. Kalau mau, Rp 13.000,00 untuk satu buahnya. Mau
beli berapa?
Mbak Ani : Ya sudah, saya beli 2 bu
Penjual : Pilih sendiri mbak buahnya. Semuanya Rp 36.500,00
Mbak Ani : ini uangnya
Penjual : Terima kasih mbak.
Mbak Ani : Sama– sama
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 43
B. Kosa Kata (Vocabulary) Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
Ke mana Where
Pasar Market
Kios Stall
Toko Store;shop
Sabun mandi Soap
Sabun cuci Detergent
Harga pas Fixed price
Penjual Seller
Pilih Choose
Coba Try
Habis Sold out
Bisa Can
Yang ini this/this one/these ones
Yang kecil The small one
Boleh titip can you give me a favor ( Buy something for you at
the store)
Uang Kembali the change
Sampai Arrive; until
Dirumah Yonas : Mau beli apa mas? Dimas : Sabun mandi, dan pasta gigi Yonas : Sabun mandi mau yang mana? Merah atau biru? Dimas : Biru saja. Yonas : Ini saja Mas?? Semuanya Rp 7.000,- Dimas : ini uangnya. Terima kasih
Mendengarkan Page 44
Mau beli apa? mau beli sabun
Mau titip? Ya, mau titip.
Tidak, terima kasih
Mau sabun yang mana? (Saya mau sabun) yang itu.
(Saya mau sabun) Nuvo.
Mau kopi yang mana? (Saya mau kopi) Luwak.
Harga kopinya berapa? (harga kopinya) Rp 1000 satu bungkus
Harga pasnya berapa? (Harga pasnya) Rp 10.000,00
Ini motor baruku Harga motor itu berapa?
Ini anjing yang aku akan jual Berapa harga anjing itu?
Itu Rumah yang akan dijual.
Itu yang akan kita masak.
C. Struktur (Structure)
Kata tunjuk ‘ini’ digunakan apabila benda yang kita
maksud berada di dekat kita atau tidak kita pegang.
Kata tunjuk ‘itu’ digunakan apabila benda yang kita
maksud berada jauh dari kita atau orang lain yang pegang.
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 45
Angka
Angka Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
0 Nol Zero
1 Satu One
2 Dua Two
3 Tiga Three
4 Empat Four
5 Lima Five
6 Enam Six
7 Tujuh Seven
8 Delapan Eight
9 Sembilan Nine
10 Sepuluh Ten
11 Sebelas Eleven
12 Dua belas Twelve
13 Tiga belas Thirteen
14 Empat belas Fourteen
15 Lima belas Fifteen
16 Enam belas Sixteen
17 Tujuh belas Seventeen
18 Delapan belas Eighteen
19 Sembilan belas Nineteen
20 Dua puluh Twenty
Mendengarkan Page 46
D. Latihan (Exercise)
Buatlah pertanyaan berdasarkan jawaban di bawah ini!
1. …………………………………..? Mau beli beras.
2. …………………………………..? Harga berasnya per kilo Rp 7.000
3. …………………………………..? (harga pasnya) Rp. 6.500
4. …………………………………..? Saya mau yang jenis Raja lele
100 Seratus One hundred
200 Dua ratus Two hundreds
1.000 Seribu One thousand
2.000 Dua ribu Two thousands
10.000 Sepuluh ribu Ten thousands
20.000 Dua puluh ribu Twenty thousands
100.000 Seratus ribu One hundred thousands
200.000 Dua ratus ribu Two hundreds thousands
1.000.000 Satu juta/sejuta One million
2.000.000 Dua juta Two millions
1.000.000.000 1 miliyar One billion
Menggunakan tangan kanan untuk menerima atau menawarkan sesuatu
(Use right hand to accept or offer something).
Tawar menawar sering dijumpai di pasar tradisional, dan tidak akan
ditemui di supermarket, toko atau tempat belanja yang menetapkan har-
ga (fixed price). (Bargaining is often met in traditional market, and will not
be found in supermarket, shop, or the other shops that having fixed price).
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 47
E.Catatan Budaya (Culture Notes)
Lengkapi percakapan dibawah ini berdasarkan Rekaman (Rec 09) Penjual : Mari dik mau beli buah apa Ade : Melon sekilo …………………….. (1)pak? Penjual : Kalau melon per kilonya Rp 7.000, mau beli yang mana? Ade : Yang ……………... (2)pak! Penjual : Yang ………………...,(3) Ade : Iya pak, Penjual : Yang ini beratnya sekitar 3 kilo, berarti adik harus bayar Rp 21.000 Ade : ………………………(4) pak? Penjual : Kalau Rp 11.000 …………………… (5) dik, kalo Rp 17.000 boleh lah Ade : Rp 15.000 ya pak Penjual : Rp 15.000, okelah saya lepas Ade : Baik pak, mohon dibungkus ya pak Penjual : Oya tunggu sebentar yah
Mendengarkan Page 48
Tawar menawar bargaining
Tawar menawar sering dijumpai di pasar tradisional, dan tidak akan
ditemui di supermarket, pasar swalayan atau tempat belanja yang menetapkan
harga (Bargaining is commonly met in traditional markets, but will not be found in the su-
permarket or shopping places that set the fixed price).
Tata cara menawar. Ways of bargaining
1. Kita tentukan dahulu barang yang akan kita beli. First, determine which items we
will buy.
2. Kita tanya harga penawaran dari penjual. We asked the offering price from the sell-
er
3. Biasanya harga tersebut dapat ditawar 30% - 40% dari harga pena-
waran.Usually the price is negotiable 30% - 40% from the offering price (jika anda
beruntung dapat lebih dari 40 %) if you are lucky, you will get more than 40% less
than the offering price.
4. Biasanya penjual akan menaikkan sedikit diatas harga tawar anda Usually the
seller will increase slightly over your bargain price
5. Apabila anda tetap dengan harga anda, pertahankan, dan apabila penjual tid-
ak mau turun.anda dapat menaikkan harga tawar anda sedikit. If you want to
stay at your bargaining price, keep it and don’t raise it. If the seller does not want to less
his/her price, you may raise your bargain price slightly
6. Jika anda sudah merasa cocok dengan harga tersebut silahkan langsung
dibeli. Namun apabila kurang cocok dengan harga tersebut anda dapat mem-
batalkan transaksi. (namun apabila penjual setuju menurunkan harga dengan
harga anda dan anda membatalkan transaksi secara sepihak, maka hal itu ku-
rang baik, sebaiknya dihindari hal semacam ini, dengan mau tidak mau mem-
beli barang tersebut.) If you already feel comfortable with the final price please pur-
chase directly. However, if it doesn’t match with the amount that you want, you can
cancel the transaction. (but if the seller agrees to lower the price to your price and you
cancel the transaction at your own will, it is not good. You should avoid this sort of thing
by buying the goods whether you are happy or not.)
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner Page 49
1. Apakah di negara anda masih ada pasar tradisional? (Does your country still have a traditional market ?)
2. Apakah di negara anda juga mengenal tawar-menawar di pasar atau toko? (Does your country also practice bargaining at market or shop?)
……….......................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................……………………………………………………………………........................................................................................................................................................................................................................................................................................................……….......................................................................................................................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............................................................................................................……………………………………………………………………............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
F. Refleksi (Reflection )
Jl. Gejayan, Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002
Buku Pengajaran BIPA Level Beginner
Lampiran