materi perencanaan

6
Tahapan perizinan dalam pembukaan usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) adalah sebagai berikut : 1. SKIP (Surat Keterangan Izin Peninjauan). SKIP merupakan kegiatan peninjauan lokasi yang diperkirakan ada potensi endapan bahan galian (minerba). 2. Apabila hasil SKIP (peninjauan lokasi) diyakini daerah tersebut terdapat indikasi endapan bahan galian (minerba), selanjutnya dilakukan pengajuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi). 3. Setelah IUP Eksplorasi didapat, selanjutnya dilakukan kegiatan : Eksplorasi detail untuk menghasilkan data yang akurat berkaitan dengan lokasi keterdapatan endapan bahan galian (minerba) Data eksplorasi yang didapat digunakan untuk perhitungan dalam penyusunan Dokumen Feasibility Study (FS) Untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP), selain Dokumen FS juga diperlukan Dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), Dokumen RPT (Rencana Penutupan Tambang) dan Dokumen RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja). 4. Setelah semua syarat dokumen terpenuhi maka akan didapat Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) dan atau Izin Usaha Pertambangan Pengangkutan (IUP Pengangkutan).

Upload: fandy-armanda

Post on 15-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Tahapan perizinan dalam pembukaan usaha pertambanganmineral dan batubara (minerba) adalah sebagai berikut:1. SKIP (Surat Keterangan Izin Peninjauan). SKIP merupakan kegiatan peninjauan lokasi yang diperkirakan ada potensi endapan bahan galian (minerba).2. Apabila hasil SKIP(peninjauan lokasi) diyakini daerah tersebut terdapat indikasi endapan bahan galian (minerba), selanjutnya dilakukan pengajuanIzin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi).3. SetelahIUP Eksplorasididapat, selanjutnya dilakukan kegiatan : Eksplorasi detail untuk menghasilkan data yang akurat berkaitan dengan lokasi keterdapatan endapan bahan galian (minerba) Data eksplorasi yang didapat digunakan untuk perhitungan dalam penyusunan Dokumen Feasibility Study (FS) Untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP), selain Dokumen FS juga diperlukan Dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), Dokumen RPT (Rencana Penutupan Tambang) dan Dokumen RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja).4. Setelah semua syarat dokumen terpenuhi maka akan didapatIzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP)dan atau Izin Usaha Pertambangan Pengangkutan (IUP Pengangkutan).

Dalam merancang atau desain pemboran dan peledakan,perlu dipertimbangkan pemilihan peralatan dan metode/sistem yang akan diterapkan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan (kondisi batuan dan target produksi) dan lain sebagainya.1. Macam-macam alat bor- Jack Hummer

Alat bor ini digunakan untuk pemboran batuan dimana lokasi kerja yang sangat terbatas seperti pemboran pada lereng-lereng bukit disamping itu juga alat ini sering digunakan untuk secondary blasting. Diameter bit 1-1,5 inchi dan pada umumnya kedalaman lebih kecil atau sama dengan 6 m.- Crawler Drill

Alat bor ini digunakan untuk pemboran batuan di daerah kerja yang relatif luas dengan diameter bit 2-4 inchi dan kedalaman lebih kecil atau sama dengan 12 m. Kompresor yang digunakan untuk menggerakkan crawler drill ini terpisah. Arah pemboran dapat diatur sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan.

- Rock Drill

Alat bor ini kompressornya menjadi satu dengan unit rock drill dan kemampuan pemboran alat bor ini dapat mencapai 30-40 m dan diameter bit 4-8 inchi. Arah pemboran dapat diatur sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan.- Drill Master

Alat bor ini kompressornya menjadi satu dengan unit drill master dan kemampuan pemboran alat bor ini relatif lebih dalam dapat mencapai 60 m dan diameter bit 4-10 inchi. Arah pemboran tidak dapat diatur (hanya untuk pemboran vertikal).2. Macam-macam mata bor (bit).Ada tiga macam bit yang dapat digunakan untuk pemboran batuan, yaitu : cross bit, button bit dan tricone bit.Pertimbangan pemilihan alat bor dan mata bor yang akan digunakan disesuaikan dengan target produksi, kondisi lapangan dan jenis material batuan yang akan diledakkan.3. Pola PemboranAda dua pola pemboran lubang ledak yang sering digunakan yaitu paralel pattern dan zigzag pattern (bentuk rectangular dan square). Pada umumnya digunakan zigzag pattern dan untuk penentuan bentuk geometri dan ukuran lubang ledak (burden x spacing) tergantung dengan orientasi struktur joints batuan (dip, strike, joints spacing).4. Geometri dan bahan peledakUntuk menentukan dimensi geometri dan jumlah bahan peledak yang digunakan dapat menggunakan beberapa rumus-rumus empiris : RL Ash, Konya, Langerfors, Anderson, ICI, dan rumus empiris lainnya.5. Sistem pengisian bahan peledakAda beberapa cara pengisian bahan peledak, yaitu : coloumn loading dan deck loading serta dengan top priming atau bottom priming dan deck loading. Untuk peledakan lobang ledak ukuran kecil (diameter bit 1-1,5 inchi) pada umumnya menggunakan bahan peledak berbentuk cartridge dan untuk diameter bit lebih besar dari 2 inchi pada umumnya menggunakan blasting agent ANFO dan high explosive (sebagai primer).6. Sistem rangkaian dan penyalaan serta system delayAda empat system rangkaian peledakan yaitu : seri, parallel, seri-paralel dan paralel-seri. Sedangkan system penyalaan ada beberapa macam, yaitu peledakan listrik dan peledakan non-listrik (sumbu bakar dan cordtex/detonating fuse). Pertimbangan pemilihan system rangkaian dan system penyalaan ini antara lain jumlah detonator yang akan diledakkan, kapasitas blasting machine dan kondisi lapangan.Pada umumnya system delay atau penundaan penyalaan digunakan dengan tujuan untuk mengurangi getaran (ground vibration dan air blast), mengatur fragmentasi serta arah tumpukan.

Direncanakan peledakan batuan granit dengan tinggi jenjang Ym, dan diameter bit yang digunakan Xinci. Diketahui: densitas batu granit insitu= 2,6 t/m3, swell factor = 0,70.Hitung: Geometri peledakan dan jumlah bahan peledak yang dibutuhkan dengan menggunakan berbagai rumus empiris: RL Ash, Konya, Langerfors, Anderson, ICI, dan rumus empiris lainnya!LAMPIRANSPESIFIKASI BAHAN PELEDAK DAN DETONATOR1. Ammonium NitratePabrik pembuat : PT. Multi Nitrotama Kimia CikampekBentuk : Butiran (prill)Komposisi kimia : NH4NO3Berat per-kemasan : 25 kgWarna : PutihDensity : 0,9 kg/dm3Kecepatan detonasi : 2667 m/detikKetahanan terhadap air : BurukPanas peledakan : 3,6 MJ/kgBahan campuran : Solar2. DamotinPabrik pembuat : PT. Dahana (Persero) TasikmalayaBentuk : Cartridge (dodol batangan)Komposisi kimia : Nitroglyserin C3H5 (NO3)- Amonium nitrat NH4NO3Berat per-cartridge : 1000 gramPanjang : 400 mmDiameter : 50 mmDensity : 1,44 kg/dm3Kecepatan peledakan : 5000 6000 m/detikWarna : Kuning tuaKetahanan terhadap air : Baik3. Detonator listrikPabrik pembuat : PT. Dahana (Persero) TasikmalayaTipe : InstantaneousNomor delay : 1 dan 3Warna leg wire : Kuning dan MerahPanjang leg wire : 1.8 meterBentuk : Cap (tabung aluminium)Panjang : 5,5 cmDiameter : 0,6 cmKomposisi : Sulfur, aspalt, fulminat