materi pokok 1 perencanaan pengadaan tanah · 2018-05-07 · a. dokumen perencanaan pengadaan tanah...

60
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 1 MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan administratif, ketentuan teknis, dan tahapan penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah yang diperuntukkan bagi tim yang dibentuk/ditunjuk oleh instansi yang memerlukan tanah untuk keperluan infrastruktur PUPR. Sebagai acuan bagi pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan tanah dan merupakan prasyarat untuk mengajukan permohonan penetapan lokasi pada tahap persiapan pengadaan tanah oleh Gubernur. 2. Acuan Normatif a. Undang-Undang No.02 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. b. Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. c. Undang-Undang No.02 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.02 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang. d. Peraturan Pemerintah No.104 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan. e. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan. f. Peraturan Pemerintah No.108 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan No.28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. g. Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan. h. Peaturan Presiden No.71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Beserta Perubahannya. i. Peraturan Presiden No.15 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. j. Peraturan Menteri No.15 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. k. Peraturan Kepala BPN No.05 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH Mampu memahami mekanisme perencanaan dalam tahapan pengadaan tanah (land acquisition).

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 1

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah

1. Maksud dan Tujuan

Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan administratif, ketentuan teknis, dan tahapan penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah yang diperuntukkan bagi tim yang dibentuk/ditunjuk oleh instansi yang memerlukan tanah untuk keperluan infrastruktur PUPR.

Sebagai acuan bagi pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan tanah dan merupakan prasyarat untuk mengajukan permohonan penetapan lokasi pada tahap persiapan pengadaan tanah oleh Gubernur.

2. Acuan Normatif

a. Undang-Undang No.02 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

b. Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. c. Undang-Undang No.02 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang No.02 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang.

d. Peraturan Pemerintah No.104 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan.

e. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan.

f. Peraturan Pemerintah No.108 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan No.28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

g. Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan. h. Peaturan Presiden No.71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah

Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Beserta Perubahannya. i. Peraturan Presiden No.15 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat. j. Peraturan Menteri No.15 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. k. Peraturan Kepala BPN No.05 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

MATERI POKOK 1

PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

Mampu memahami mekanisme perencanaan dalam tahapan pengadaan tanah

(land acquisition).

Page 2: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 2

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

l. Peraturan Kepala Agraria dan Tata Ruang No.06 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

m. Peraturan Menteri Keuangan No.10/PMK.No.02/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 Tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pegadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

3. Ketentuan-Ketentuan a. Kewenangan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah; Oleh Pejabat

Pimpinan Tinggi Pratama atau Kepala UPT yang Berwenang dalam Pengadaan Tanah dalam Setiap Unit Oranisasi.

b. Persyaratan Dokumen Perencana Pengadaan Tanah memuat;

Makud dan tujuan rencana pembangunan;

Dimaksudkan untuk menguraikan gambaran secara umum yang ingin dicapai dari rencana pembangunan untuk kepentingan umum, dan memiliki tujuan untuk menguraikan hal – hal spesifik yang akan dicapai untuk dapat mewujudkan maksud rencana pembangunan untuk kepentingan umum.

Manfaatnnya ialah dapat menguraikan kegunaan yang akan diperoleh oleh masyarakat umum dari rencana pembangunan untuk kepentingan umum, dan memiliki dasar uraian maksud, tujuan, dan manfaat yang berdasarkan pada analisa; rencana pembangunan jangka menengah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; rencana strategis kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan rencana kerja kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Keseusaian dengan RT RW dan rencana pembangunan nasional atau daerah;

Lokasi rencana pembangunan yang berdasarkan pada rencana tata ruang wilayah nsional, provinsi, dan/atau kabupaten kota, dan prioritas pembangunan (RPJM, rencana kerja kementerian PUPR, dan rencana strategis kementerian PUPR).

Kesesuaian lokasi rencana pembangunan dengan RT RW dan prioritas pembangunan dapat diperoleh dari; Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya; Untuk rencana pembangunan yg belum ditetapkan dalam RTRW dan/atau prioritas pembangunan, maka Kementerian PUPR segera berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah dan Instansi terkait lainnya untuk menyelesaikan permasalahan tsb; dan Dokumen perencanaan pengadaan tanah yang dilampiri dengan peraturan RTRW dan prioritas lokasi rencana pembangunan yang telah ditetapkan lengkap dengan peta.

Letak tanah;

Menggunkan wilayah administrasi negara pengadaan tanah berada (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa atau Kelurahan); dituangkan dalam peta rencana lokasi pembangunan dengan menggunakan skala 1:50.000; dan peta rencana lokasi merupakan peta rupa bumi yang memuat batas wilayah administrasi dari provinsi, kabupaten/kota, dan desa/kelurahan.

Page 3: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 3

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Luas tanah yang dibutuhkan;

Perkiraan luas tanah yang dibutuhkan dalam pengadaan tanah dalam satuan m2; dan perkiraan luas tanah diuraikan berdasarkan perkiraan luas tanah yang dibutuhkan per wilayah administrasi rencana pengadaan tanah berada, terdiri dari: Desa/keluarahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

Gambar umum status tanah;

Menguraikan data awal mengenai penguasaan dan pemilikan atas tanah; data pemilik yang berhak (bidang tanah, nama pemilik, status kepemilikan, peruntukan tanah, dan objek pengadaan lahan lainnya); pengumpulan data dilaksanakan melalui survei lapangan & wawancara langsung dgn masyarakat yang terindikasi terkena pengadaan tanah; dan data pemilik yang berhak dituangkan dalam bentuk tabel & peta data awal yg memuat informasi bidang tanah, nama pemilik & objek pengadaan tanah lainnya.

Perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah; o Jangka waktu tahap persiapan: sejak pembuatan dokumen perencanaan

pengadaan tanah sampai penetapan dokumen perencanaan; o Jangka waktu tahap perencanaan menguraikan jangka waktu

pelaksanaan: sejak diterimanya dokumen perencanaan pengadaan tanah oleh gubernur sampai pengumuman penetapan lokasi.

o Jangka waktu tahap pelaksanaan menguraikan perkiraan jangka waktu pelaksanaan kegiatan: sejak diterimanya permohonan pelaksanaan pengadaan tanah oleh kepala kanwil bpn sampai penyerahan dokumen pengadaan tanah ke kementerian PUPR.

o Jangka waktu tahap penyerahan hasil menguraikan perkiraan jangka waktu pelaksanaan kegiatan: sejak pengajuan pensertipikatan oleh kementerian PUPR sampai dikeluarkannya sertifikat.

Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;

Menguraikan perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan; waktu pelaksanaan adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahapan pekerjaan pembangunan.

Rencana penganggaran; o Biaya operasional dan biaya pendukung ialah biaya yang diperlukan untuk

penyelengaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum (PMK No.13/PMK.02/2013 dan PMK No.10/PMK.02/2016).

o Besaran satuan biaya yang digunakan untuk biaya operasional dan biaya pendukung dalam rangka kegiatan pada tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan & penyerahan hasil.

o Menguraikan besaran dana, sumber dana, dan rincian alokasi dana untuk perencanaan, persiapan, pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi dan pengelolaan, serta sosialisasi.

Perkiraan nilai tanah.

Menguraikan perkiraan nilai ganti kerugian obyek pengadaan meliputi tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, dan/atau kerugian lain yang dapat dinilai; dihitung berdasarkan standar penilaian nilai ganti kerugian pengadaan tanah bagi pembangunan untuk

Page 4: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 4

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

kepentingan umum (SPI 306) atau standar penilaian tanah lainnya; dan penilaian dapat melibatkan penilai publik, instansi terkait, atau lembaga lainnya yang berkompeten dalam penilaian tanah.

4. Pembiayaan Penyusunan Dokumen

Sumber dana pembiayaan dan mekanismenya dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum ialah;

a. Biaya operasional dan biaya pendukung yang berasal dari APBN diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

b. Biaya operasional dan biaya pendukung yang berasal dari APBD diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

c. Biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan oleh Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik Negara yang mendapatkan penugasan khusus, mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan.

d. Biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanah yang berasal dari BLU (Badan Layanan Umum) diatur dengan Peraturan Presiden No.30 Tahun 2012

e. Biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanah yang berasal dari LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan No.54/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga, Manajemen Aset Negara, memiliki peranan untuk melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan lahan/tanah untuk proyek strategis nasional sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, monitoring dan evaluasi pendanaan pengadaan lahan/tanah, sertifikasi pengadministrasian tanah, serta penanganan perkara dan litigasi.

Mekanisme pembiayaan dapat dilakukan secara swakelola (pejabat pimpinan tinggi pratama atau kepala upt, membentuk tim penyusun dengan surat keputusan), dan kontraktual (ditunjuk konsultan sesuai ketentuan peraturan pengadaan barang/jasa).

5. Peta Rencana Lokasi Pembangunan dan Skala Peta a. Peta; suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan/atau buatan manusia, yang berada

di atas /di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

b. Peta lokasi rencana pembangunan; dibuat pada peta rupa bumi yang minimal memuat batas wilayah administrasi dari provinsi, kab/kota, & desa/kelurahan.

c. Skala suatu peta; angka perbandingan antara jarak dua titik diatas peta dengan jarak tersebut diatas permukaan bumi. skala peta lokasi rencana pembangunan minimal menggunakan skala 1 : 50.000 (sni 6502.3:2010).

6. Feasibility Studi

a. Bendungan; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.

b. Saluran Irigasi; Aturan teknis yang mengatur tentang Saluran Irigasi. c. Bendungan Air; Aturan teknis yang mengatur tentang Bangunan Air. d. Jalan, Jembatan, dan Terowongan; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang

Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan, yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011.

e. Instalasi Air Minum dan Tempat Pembuangan Akhir; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Page 5: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 5

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

f. Tempat Pembuangan Akhir; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

g. Rumah Susun Umum Sewa; Aturan teknis yang mengatur tentang Rumah Susun Umum Sewa.

h. Perkantoran dan Fasilitas Umum PUPR Lainnya; Aturan Teknis Yang Mengatur Tentang Perkantoran Dan Fasilitas Umum PUPR.

7. Dokumen AMDAL

AMDAL merupakan kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Ketentuan dokumen amdal terdapat pada Undang-Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2012 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

8. Izin Lingkungan

Izin Lingkungan merupakan izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau ukl-upl dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan. Ketentuan izin lingkungan terdapat pada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.

9. Prosedur Penyusunan

a. Tahap Persiapan

Pemahaman KAK (Kerangka Acuan Kerja): latar belakang, maksud dan tujuan pekerjaan, standar dokumen, metodologi pelaksanaan pekerjaan, pelaporan, hasil pekerjaan.

Pengumpulan Dokumen pendukung: o Dokumen pendukung; peraturan, kebijakan, studi-studi, atau kajian yang

terkait dengan rencana pembangunan infrastruktur terkait. o Digunakan sebagai data awal dalam melaksanakan persiapan,

pengumpulan data, survey lapangan, dan analisa data penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah.

o Pengumpulan dokumen rapat melalui permintaan dokumen secara resmi/tertulis atau melalui koordinasi langsung dengan pihak tertentu.

o Penerimaan dokumen disertai bukti penerimaan dari pihak yang menyerahkan.

Survey pendahuluan: o Pengumpulan data premier; wawancara tatap muka (recalling) terhadap

target dengan menggunakan daftar isian atau question, wawancara/diskusi (deep interview) dengan beberapa informan kunci guna melengkapi dan melakukan pendalaman informasi yang telah diperoleh sebelumnya, data premier berupa nama pihak yang berhak/pemilik, status kepemilikan, letak tanah, luas tanah, bangunan/tanaman serta benda lain yang terkena lokasi pembangunan.

o Pengumpulan data sekunder; dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan rencana pembangunan.

Page 6: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 6

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Verifikasi kesesuaian dengan RT/RW: o Pengecekkan lokasi rencana pengadaan tanah (sampai tingkat administrasi

desa/kelurahan) dengan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan/atau kab/kota.

o Koordinasi dengan badan perencanaan pembangunan daerah, dinas tata ruang, atau instansi terkait lainnya.

o Hasil verifikasi dituangkan dalam surat keterangan atau berita acara kesesuaian lokasi rencana pembangunan dengan RT/RW

Penyusunan RMP/RMK; berpedoman pada peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum.

b. Tahap Pengumpulan Data, Pengelolaan, dan Analisis Penyusunan Instrumen Survei memiliki tahapan dalam penyusunan instrument, pengambilan dokumentasi, dan pendataan kepemilikan tanah (objek dan subjek tanah);

o Mekanisme penentuan sasaran survey; responden individual (pihak yang berhak), obyek/subyek fasilitas umum

o Instrument survei: 1) Daftar isian pihak yang berhak; identitas pemilik lahan (nama, alamat,

pekerjaan, dll) 2) Daftar isian data obyek pengadaan tanah; luas lahan yang dimiliki dan

yang terkena dampak pembangunan, lokasi lahan, batas-batas bidang tanah, aksesibilitas lokasi lahan, kondisi lahan, peruntukan/ penggunaan lahan, status dan sistem pengelolaan, lahan, status kepemilikan, harga tanah, bangunan (luas bangunan, tipe bangunan, lantai bangunan), jenis tanaman, jenis obyek lain.

Metode Prakiraan Besaran Dampak: 1) Dampak kecil; tidak berpotensi mengganggu/menghambat proses

pembebasan tanah yang terkena dampak. 2) Dampak sedang; berpotensi mengganggu/menghambat proses

pembebasan tanah yang terkena dampak namun mempunyai potensi untuk diselesaikan.

3) Dampak besar; berpotensi mengganggu/menghambat secara signifikan proses pembebasan tanah yang terkena dampak.

Daftar Isian Fasos/Fasum:

Data fasos/fasum, prediksi/potensi dampak, Aspirasi, dan prediksi besaran dampak dari rencana pembangunan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Data fasos/fasum berisikan nama fasos/fasum, ukuran, lokasi fasos/fasum, fungsi utama, fungsi lain (sekunder), identitas pemilik/penanggung jawab (intansi, penanggungjawab, jabatan, telp); prediksi/potensi dampak berisikan fisik/lingkungan dan sosial.

c. Tahap Penyusunan Draft memuat;

Pengumpulan dokumen, data sekunder dan peta terkait;

Pengumpulan dan pembuatan peta;

Pelaksanaan survey subjek dan objek pengadaan tanah yang terkena rencana pembangunan;

Pengolahan dan analisis data.

d. Tahap Finalisasi memuat;

Konsultasi dengan tim teknis;

Pembahasan dengan pemberi tugas dan instansi terkait;

Page 7: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 7

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Kegiatan perencanaan merupakan tahap awal dalam penyelenggaraan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan, oleh karena itu perlu disiapkan dokumen perencanaan yang dilengkapi dengan dokumen Pra Studi Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi Lingkungan dan Studi Tambahan lainnya yang diperlukan. Pada tahap perencanaan terdapat titik kritis yang perlu dicermati yaitu bagaimana menyiapkan dokumen perencanaan pengadaan tanah yang dilengkapi data teknis calon lokasi, data administrasi dan rencana anggaran yang jelas, akurat dan terkini.

Pendanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam hal instansi yang memerlukan tanah Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik Negera (BHMN/BUMN) yang mendapatkan penugasan khusus, pendanaan bersumber dari internal perusahaan atau sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan

Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dilakukan oleh Instansi yang memerlukan tanah, dituangkan dalam dokumen penganggaran, sesuai peraturan perundang-undangan. Alokasi dana untuk penyelenggaraan Pengadaan Tanah, terdiri dari biaya Ganti Kerugian, biaya operasional dan biaya pendukung untuk kegiatan: (a) perencanaan, (b) persiapan, (c) pelaksanaan, (d) penyerahan hasil, (e) administrasi dan pengelolaan serta (f) sosialisasi.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan Pra Feasibility Study dan Feasibility Study? 2. Apa saja tinjauan teknis yang diperlukan dalam Pra Feasibility Study? 3. Apa fungsi dari Pra Feasibility Study? 4. Apa maksud dan tujuan dari Studi AMDAL?

Perbaikan laporan, verifikasi, dan serah terima (dari tim penyusun ke Satker);

Pengesahan dokumen perencanaan pengadaan tanah.

B. Latihan

C. Rangkuman

Page 8: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 8

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. Kegatan Persiapan Tanpa Keberatan Pihak yang Berhak dan Masyarakat

Persiapan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan jalan apabila penyelenggaraannya berlangsung tanpa ada keberatan dan penolakan Pihak yang Berhak, mencakup 11 kegiatan, yaitu:

1. Membentuk Tim Persiapan

Tim Persiapan Pengadaan Tanah, beranggotakan:

a. Bupati/Walikota; b. SKPD Provinsi terkait; c. Instansi yang memerlukan tanah; dan d. Instansi terkait lainnya.

Tugas Tim Persiapan meliputi:

1. Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan. 2. Melakukan pendataan awal lokasi rencana pembangunan. 3. Melaksanakan Konsultasi Publik rencana pembangunan. 4. Menyiapkanpenetapanlokasipembangunan.

5. Mengumumkan penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum.

6. Melaksanakan tugas lain yang terkait persiapan Pengadaan Tanah bagi

pembangunan untuk kepentingan umum yang ditugaskan Gubernur.

2. Membentuk Sekretariat Tim Persiapan

Untuk kelancaran tugas Tim Persiapan, Gubernur membentuk Sekretariat Persiapan Pengadaan Tanah, yang berkedudukan di Sekretariat Daerah Provinsi.

Tugas Sekretariat adalah menyiapkan:

a. Pemberitahuan awal. b. Sosialisasi rencana pembangunan kepada masyarakat pada lokasi rencana

pembangunan. c. Menyiapkan penandatangan Berita Acara Pelaksanaan Sosialisasi.

MATERI POKOK 2

PERSIAPAN PENGADAAN TANAH

Mampu memahami mekanisme persiapan dalam tahapan pengadaan tanah (land acquisition).

Page 9: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 9

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

3. Menyiapkan Pemberitahuan Awal

Pemberitahuan rencana pembangunan ditandatangani Ketua Tim Persiapan dan diberitahukan kepada masyarakat pada lokasi rencana pembangunan paling lama 20

hari kerja setelah Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah diterima Gubernur.

4. Melaksanakan Pemberitahuan Rencana Pembangunan

Pemberitahuan dapat dilakukan secara langsung, melalui sosialisasi, tatap muka, surat pemberitahuan atau secara tidak langsung melalui media cetak maupun media

elektronik.Pemberitahuan memuat informasi mengenai:

Maksud dan tujuan rencana pembangunan;

Letak tanah dan luas yang dibutuhkan;

Tahapan rencana Pengadaan Tanah;

Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah;

Perkiraan jangka waktu pelaksanaan, dan

Informasi lain yang dianggap perlu.

Hasil pelaksanaan sosialisasi atau tatap muka dituangkan dalam bentuk “notulen” pertemuan yang ditandatangani Ketua Tim Persiapan atau pejabat yang ditunjuk.

5. Melakukan Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan

Pendataan awal lokasi rencana pengadaan tanah meliputi kegiatan pengumpulan data awal Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah bersama aparat kelurahan/desa dalam waktu paling lama 30 hari kerja sejak pemberitahuan rencana

pembangunan.

Hasil pendataan dituangkan dalam bentuk daftar sementara lokasi rencana pembangunan yang ditandatangani Ketua Tim Persiapan sebagai bahan untuk

pelaksanaan Konsultasi Publik rencana Pembangunan.

6. Menyiapkan Rencana Konsultasi Publik

Hal-hal yang disiapkan dalam rencana Konsultasi Publik adalah:

a. Pemahaman bersama Tim Persiapan bahwa maksud Konsultasi Publik yaitu memperoleh kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari Pihak Yang Berhak, yang

diadakan di KantorKelurahan/Desa setempat.

b. Menyiapkan pelaksana Konsultasi Publik adalah Tim Persiapan yang dibentuk

Gubernur dengan melibatkan Camat dan Lurah/Kepala Desa setempat. Apabila pembangunan yang direncanakan akan mempunyai dampak khusus, Konsultasi Publik dapat melibatkan masyarakat yang akan terkena dampak secara langsung

dari pembangunan.

7. Melaksanakan Konsultasi Publik Rencana Publik

Konsultasi Publik rencana pembangunan dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari Pihak yang Berhak dan masyarakat yang terkena dampak, yang dilaksanakan di tempat rencana pembangunan

Page 10: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 10

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Kepentingan Umum atau di tempat yang disepakati. Dilaksanakan paling lama 60 hari kerja sejak tanggal ditandatangani daftar sementara lokasi rencana pembangunan. Hasil kesepakatan dituangkan dalam bentuk berita acara kesepakatan.

Hal-hal yang disampaikan Tim Persiapan dalam Konsultasi Publik adalah:

Maksud dan tujuan rencana pembangunan;

Tahapan dan waktu proses penyelenggaraan pengadaan tanah;

Peran Penilai dalam menentukan Ganti Kerugian;

Insentif yang akan diberikan kepada pemegang hak;

Obyek yang dinilai Ganti Kerugian;

Bentuk Ganti Kerugian dan hak dan kewajiban Pihak yang Berhak.

Proses Konsultasi Publik dilakukan secara dialogis antara Tim Persiapan dengan Pihak yang Berhak dan Masyarakat terkena dampak. Pelaksanaan dapat dilakukan melalui perwakilan dengan Surat Kuasa dari Pihak yang Berhak. Pihak yang Berhak dan masyarakat terkena dampak atau Kuasanya diberi kesempatan untuk memberikan pandangan/tanggapan terhadap lokasi rencana pembangunan tersebut. Kehadiran Pihak yang Berhak dan masyarakat terkena dampak atau Kuasanya

dibuktikan dengan daftar hadir.

8. Menandatangani Berita Acara Kesepakatan Lokasi

Hasil kesepakatan atas lokasi rencana pembangunan dituangkan dalam Berita Acara kesepakatan. Namun jika dalam Konsultasi Publik masih ada masyarakat terkena dampak yang keberatan maka dilakukan Konsultasi Publik Ulang dalam waktu paling

lama 30 hari kerja.

9. Menetapkan Lokasi Pembangunan

Penetapam lokasi pembangunan dibuat berdasarkan kesepakatan yang telah dituangkan dalam Berita Acara kesepakatan Tim Persiapanan dengan Pihak yang Berhak Penetapan lokasi disiapkan Instansi yang memerlukan tanah, dilampiri peta

lokasi pembangunan. Penetapan lokasi pembangunan berlaku untuk jangka waktu

dua tahun dan dapat diajukan perpanjangan 1 kali dalam jangka waktu satu tahun.Pengajuan perpanjangan kepada Gubernur paling lambat 2 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Penetapan Lokasi Pembangunan. Pengajuan perpanjangan dilampiri:

a. Keputusan Penetapan Lokasi; dan b. Alasan pengajuan perpanjangan dilampiri data sisa tanah yang belum

dilaksanakan Pengadaan Tanahnya.

Jika jangka waktu proses penetapan lokasi tidak terpenuhi, dilakukan proses ulang terhadap sisa tanah yang belum selesai pengadaannya, mulai dari tahap perencanaan.

10. Mengumumkan Penetapan Lokasi Pembangunan

Pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan untuk Kepentingan Umum oleh Gubernur bersama Instansi yang memerlukan tanah dengan maksud pemberitahuan kepada masyarakat bahwa di lokasi tersebut akan dilaksanakan pembangunan untuk Kepentingan Umum. Pengumuman memuat:

Page 11: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 11

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

a. Nomor dan tanggal Penetapan Lokasi; b. Peta lokasi pembangunan; c. Maksud dan tujuan pembangunan; d. Letak dan luas tanah yang dibutuhkan; e. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah; dan

f. Perkiraan jangka waktu pembangunan.

Jangka waktu pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan untuk Kepentingan Umum dilaksanakan paling lambat 3 hari sejak diterbitkan Penetapan Lokasi

pembangunan.Pengumuman dilaksanakan dengan cara:

a. Ditempelkan di kantor Kelurahan/Desa dan atau kantor Kabupaten/Kota dan di

lokasi pembangunan, berlangsung paling kurang 14 hari kerja berturut-turut. b. Diumumkan melalui media cetak/surat kabar local/nasional paling sedikit 1 (satu)

kali penerbitan pada hari kerja. c. Diumumkan melalui media elektronik, pada laman/website pemerintah provinsi

atau pemerintah kabupaten.

11. Melaksanakan Tugas Lain yang Terkait

Gubernur dapat mendelegasikan kewenangan pelaksanaan tahapan persiapan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum kepada Bupati/Walikota berdasarkan pertimbangan efisiensi, efektivitas, kondsi geografis, sumberdaya manusia dan pertimbangan lain.

Permohonan perpanjangan waktu Penetapan Lokasi diajukan oleh Instansi yang memerlukan tanah kepada Bupati/Walikota atas pertimbangan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Permohonan perpanjangan diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya waktu Penetapan Lokasi Pembangunan.

B. Kegiatan Persiapan Jika Ada Penolakan/Keberatan Rencana Lokasi dari Pihak yang Berhak Tanpa Mengajukan Gugatan Ke Pengadilan

Jika ada penolakan/keberatan rencana lokasi dari Pihak yang Berhak, tanpa mengajukan gugatan ke pengadilan, proses persiapan mencakup 20 tahapan kegiatan, yaitu dengan penambahan kegiatan:

1. Menolak/keberatan lokasi oleh masyarakat

Apabila ada penolakan/keberatan lokasi oleh masyarakat, maka perwakilan masyarakat yang diberi Kuasa segera membuat Surat keberatan kepada Instansi yang memerlukan tanah. Selanjutnya Instansi yang memerlukan tanah.melaporkan keberatan kepada Gubernur melalui Tim Persiapan. Gubernur memerintahkan Tim Persiapan untuk melakkukan Konsultasi Publik Ulang.

2. Melaksanakan Konsultasi Publik Ulang

Tim Persiapan melakukan Konsultasi Publik Ulang dalam jangka waktu maksimal 30 hari kerja. Hasil kesepakatan atas lokasi rencana pembangunan dituangkan dalam Berita Acara kesepakatan Konsultasi Publik Ulang.

Page 12: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 12

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

3. Menolak/keberatan hasil Publikasi Ulang

Apabila masih ada penolakan/keberatan hasil Konsultasi Publik Ulang, maka perwakilan masyarakat yang diberi Kuasa segera membuat Surat keberatan kepada Instansi yang memerlukan tanah. Yang selanjutnya melaporkan keberatan kepada Gubernur melalui Tim Persiapan. Gubernur segera membentuk Tim Kajian.

4. Instansi melapor - Gubernur Membentuk Tim Kajian

Tim Kajian dibentuk oleh Gubernur jika ada keberatan terhadap hasil Konsultasi Publik mengenai rencana pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum di

lokasi tertentuSusunan Tim Kajian adalah sebagai berikut:

a. Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat yang ditunjuk sebagai ketua merangkap anggota;

b. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional sebagai sekretaris merangkap anggota;

c. Instansi yang menangani urusan di bidang perencanaan pembangunan daerah sebagai anggota.

d. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai

anggota; e. Bupati/wali kota atau pejabat yang ditunjuk sebagai anggota; dan f. Akademisi sebagai anggota.

5. Membentuk Sekretariat Tim Kajian

Untuk kelancaran tugasnya, Ketua Tim Kajian dapat membentuk Sekretariat.

6. Menginventaris dan Mengkaji Penolakan Masyarakat

Tim Kajian menginventaris masalah yang menjadi alasan keberatan, yang mencakup: (1) klasifikasi jenis dan alas an keberatan (2) klasifikasi pihak yang keberatan dan (3)

klasifikasi usulan pihak yang keberatan.

7. Melakukan Klarifikasi dengan Masyarakat

Berdasarkan hasil klasifikasi, Tim Kajian melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan untuk Menyamakan persepsi tentang materi/alasan keberatan

pihak yang keberatan; dan Menjelaskan kembali maksud dan tujuan rencana

pembangunan

8. Menyusun Rekomndasi ke Gubernur

Berdasarkan hasil klarifikasi dengan masyarakat, Tim Kajian membuat rekomendasi diterima atau ditolak keberatan, yang didasarkan atas hasil kajian dokumen keberatan yang diajukan oleh pihak yang keberatan terhadap: RTRW dan Prioritas

pembangunan yang tercantum dalam RPJM, Renstra dan RKP Instansi yang

bersangkutan.

Rekomendasi dilaksanakan paling lama 14 hari kerja sejak diterima permohonan oleh Gubernur yang selanjutnya sebagai dasar Surat Keputusan Gubernur menerima atau

menolak keberatan masyarakat.

Page 13: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 13

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

9. Menetapkan Lokasi Pembangunan atau Pindah Lokasi

Jika keberatan masyarakat ditolak, Gubernur menetapkan lokasi pembangunan, Sebaliknya jika keberatan masyarakat diterima Gubernur memberitahukan kepada Instansi yang memerlukan tanah untuk mengajukan rencana lokasi pembangunan di

tempat lain.

C. Kegiatan Persiapan Jika Ada Penolakan/Keberatan Rencana Lokasi dari Pihak yang Berhak Dengan Mengakukan Gugatan Ke Pengadilan

Apabila penyelenggaraannya berlangsung ada penolakan/keberatan rencana lokasi dari Pihak yang Berhak, dengan mengajukan gugatan ke pengadilan TUN dan kasasi ke Mahkamah Agung, maka akan mencakup 27 kegiatan, yaitu dengan penambahan kegiatan:

1. Masyarakat mengajukan gugatan ke Pengadilan TUN

Jika ada keberatan/penolakan hasil Tim Kajian, dalam waktu paling lama 30 hari kerja, masyarakat mengajukan gugatan ke Pengadilan TUN.

2. Proses di peradilan Tara Usaha Negara/TUN

Keberatan/penolakan hasil Tim Kajian akan diproses di pengadilan Tara Usaha Negara/TUN dalam waktu paling lama 30 hari kerja akan diputuskan oleh pengadilan TUN.

3. Gugatan ditolak diajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Apabila putusan Pengadilan TUN menolak gugatan masyarakat, dalam jangka waktu paling lama 14 hari masyarakat dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

4. Proses gugatan di Mahkamah Agung

Proses di Mahkamah Agung berlangsung dalam waktu paling lama 30 hari, Putusan

hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak.

5. Putusan hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak

Berdasarkan berbagai pertimbangn hukum, Mahkamah Agung akan menetapkan Putusan Hukum Tetap (inkracht), diterima atau ditolaknya gugatan masyarakat.

6. Gugatan ditolak, menetapkan lokasi pembangunan

Apabila gugatan keberatan masyarakat ditolak, maka Gubernur menetapkan SK

Lokasi Pembangunan.

7. Menetapkan lokasi pembangunan atau Pindah lokasi.

Apabila Putusan Hakim menetapkan gugatan masyarakat diterima, maka Gubernur

menerbitkan SK Pindah lokasi.

Page 14: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 14

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

D. Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab

Penanggung jawab kegiatan pada tahap ini adalah Pemerintah Daerah yaitu Gubernur dan Bupati/Walikota letak tanah calon lokasi jalan yang dalam pelaksanaannya adalah Ketua Tim Persiapan yang didukung Sekretariat Tim. Pihak yang terlibat adalah:

1. Pihak yang memerlukan tanah, yaitu PPK pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Bina

Marga

2. Pihak yang Berhak,

3. Masyarakat terkena dampak.

Instansi lain yang terkait adalah:

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan,

2. Camat

3. Lurah/kepala Desa.

Apabila ada gugatan terkait pula:

1. Pengadilan TUN dan

2. Mahkamah Agung.

Hasil akhir kegiatan yang diharapkan adalah pengumuman penetapan lokasi pembangunan sesuai dengan materi pada Surat Persetujuan Penunjukan Lokasi untuk Pembangunan Jalan (SP2LP-Jalan).

E. Jangka Waktu Kegiatan Persiapan

Jangka waktu tahapan persiapan dengan output pengumuman penetapan lokasi, apabila tidak ada keberatan adalah 160 hari kerja setelah Pihak yang memerlukan tanah menyerahkan dokumen permohonan penetapan lokasi kepada Gubernur.

Apabila ada keberatan sehingga dilakukan Konsultasi Publik ulang, jangka waktu maksimal

adalah 187 hari kerja.Apabila keberatan Pihak yang Berhak dan masyarakat diajukan ke

pengadilan TUN dan kasasi ke Mahkamah Agung, jangka waktu persiapan paling lama adalah 291 hari kerja.

F. Mekanisme Persiapan

Kerangka mekanisme persiapan pengadaan tanah untuk jalan disajikan pada Tabel sebagai berikut:

Page 15: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 15

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Tabel 2.1 Mekanisme Persiapan Pengadaan TanahBagi Pembangunan untuk Jalan

Mengacu tabel diatas, Instansi yang memerlukan tanah mengajukan permohonan penetapan lokasi pembangunan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota lokasi tanah yang diperlukan dalam kegiatan pembangunan infrastruktur jalan. Dalam proses penetapan lokasi pembangunan jalan tersebut akan diperoleh kepastian lokasi apabila disetujui Pihak yang Berhak dan masyarakat terkena dampak atau melalui penetapan lembaga peradilan. Apabila lembaga peradilan menerima keberatan Pihak yang Berhak dan masyarakat terkena dampak maka lokasi pembangunan jalan akan dipindah ke tempat lain, atau digeser dan proses penetapan lokasi akan dimulai lagi dari tahap perencanaan dan persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan.

Titik kritis yang perlu dicermati pada tahapan ini adalah dalam proses sosialisasi dan konsultasi publik untuk mendapatkan kesepakatan lokasi pembangunan jalan dari Pihak yang Berhak dan masyarakat terkena dampak. Proses sosialisasi dan konsultasi publik itu dapat berlangsung lebih dari dua kali yang hasilnya belum tentu terjadi kesepakatan. Hal itulah yang menyebabkan perlu dibentuk Tim Kajian untuk meneliti faktor penyebab adanya penolakan

Page 16: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 16

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pada tahap persiapan terdapat tiga mekanisme yang akan menentukan keberhasilan Konsultasi Publik dalam proses penetapan lokasi pembangunan dan jangka waktu persiapan.

Pertama, apabila masyarakat menrima Konsultasi Publik tanpa ada keberatan, maka proses kegiatan akan berlangsung dalam 11 tahap dengan jangka waktu paling lama 160 hari kerja.

Kedua, apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik tetapi tidak mengajukan gugatan ke pengadilan, maka proses kegiatan akan berlangsung dalam 20 tahap dengan jangka waktu paling lama 187 hari kerja.

Ketiga, apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik dan mengajukan gugatan ke pengadilan, maka proses kegiatan akan berlangsung dalam 27 tahap dengan jangka waktu paling lama 291 hari kerja

Titik kritis yang perlu dicermati yaitu bagaimana Pihak yang Berhak dan masyarakat dapat menerima hasil Konsultasi Publik, yang menyetujui pembangunan jalan di

wilayahnya.Dalam proses pengadaan tanah, instansi yang memerlukan tanah harus

mengajukan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah kepada Gubernur. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah disusun berdasarkan studi kelayakan dan studi lain yang terkait. Ketentuan mengenai Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah, diatur pada Bab II mengenai Dasar Perencanaan, Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang menyebutkan bahwa setiap instansi yang memerlukan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, diwajibkan menyusun Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah.

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Sebutkan tugas-tugas dari Tim Persiapan Pengadaan Tanah! 2. Sebutkan tugas-tugas dari Sekretariat Tim Persiapan Pengadaan Tanah! 3. Sebutkan hal-hal yang harus disampaikan Tim Persiapan dalam konsultasi public! 4. Apa yang harus dilakukan apabila terjadi penolakan/keberatan lokasi oleh

masyarakat? 5. Siapa saja pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat dalam kegiatan

persiapan pengadaan tanah?

masyarakat. Tim tersebut melibatkan berbagai unsur pemerintah, akademis maupun komponen masyarakat.

G. Latihan

H. Rangkuman

Page 17: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 17

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah 1. Pembentukan P2T

Untuk keperluan Pengadaan Tanah oleh Pemerintah/ Pemda bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, dibentuk Panitia Pengadaan. Pembentukan dan susunan keanggotaannya harus sesuai dengan:

Ketentuan pasal 49 s/d 51 Perpres No.71 Tahun 2012.

Pasal 6 s/d 8 Peraturan Kepala BPN no.5 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pengadaan Tanah.

2. Membentuk Satgas A dan Satgas B

Dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tersebut Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota segera membentuk Satgas. Satgas A untuk pelaksanaan pengukuran bidang tanah dan pengukuran batas keliling dan Satgas B untuk pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi Obyek Pengadaan Tanah dan Pihak yang Berhak. Adapun tugas satgas tersebut adalah sebagai berikut:

Satgas A

Satgas A bertugas menginventarisasi dan mengidentifikasi data fisik penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. Anggotanya terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan paling kurang 2 (dua) orang anggota. Terdiri dari Pegawai Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai kompetensi di bidang survei, pengukuran dan pemetaan, dan ditetapkan dengan Keputusan Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Jika diperlukan untuk membantu Satgas A, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat menggunakan surveyor berlisensi untuk

pelaksanaan pengukuran dan pemetaan.

Satgas B

Satgas B bertugas menginventarisasi dan mengidentifikasi data Pihak yang Berhak dan Obyek Pengadaan Tanah Anggota 1 (satu) orang Ketua dan paling kurang 2 (dua) orang anggota. Terdiri dari Pegawai Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai kompetensi di bidang pertanahan, hukum, manajemen dan pemetaan, dan ditetapkan dengan Keputusan Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Jika diperlukan untuk membantu Satgas B, Ketua

MATERI POKOK 3

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

Mampu memahami mekanisme pelaksanaan dalam tahapan pengadaan tanah (land acquisition).

Page 18: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 18

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pelaksana Pengadaan Tanah dapat menambah keanggotaan yang berasal dari instansi

teknis terkait.

Susunan keanggotaan Tim Pelaksana Pengadaan Tanah ditetapkan melalui keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi sebagaimana format yang telah ditetapkan. Selanjutnya susunan keanggotaan Tim pelaksana Pengadaan Tanah Kabupaten/Kota ditetapkan melalui keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebagaimana format yang telah ditetapkan.

3. Menyusun Rencana Kerja/Kegiatan

a. Agenda rapat pelaksanaan;

b. Rencana kegiatan teknis pelaksanaan;

c. Kendala-kendala teknis yang terjadi dalam pelaksanaan;

d. Merumuskan strategi dan solusi terhadap hambatan dan kendala dalam

pelaksanaan;

e. Menyiapkan langkah koordinasi ke dalam maupun ke luar di dalam pelaksanaan;

f. Menyiapkan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

g. Menyiapkan administrasi yang diperlukan;

h. Rencana waktu dan penjadwalan pelaksanaan;

i. Rencana kebutuhan tenaga pelaksana pengukuran bidang tanah dan tenaga

identifikasi hak atas tanah

j. Rencana kebutuhan bahan, daftar isian, logistik dan peralatan pelaksanaan;

k. Mengajukan kebutuhan anggaran operasional pelaksanaan pengadaan tanah.

B. Inventarisasi dan Identifikasi

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah bersama Satgas melakukan pemberitahuan kepada Pihak yang Berhak melalui lurah/kepala desa atau nama lain tentang sosialisasi bahwa Satgas akan melakukan inventarisasi dan identifikasi. Hasil inventarisasi dan identifikasi yang berisi daftar nominatif Obyek Pengadaan Tanah dan Pihak yang Berhak dilengkapi dengan Peta Bidang Tanah, diumumkan di Kantor Desa/Kelurahan, Kantor Camat dan Kantor Proyek Pembangunan Jalan.

1. Menyiapkan Pelaksanaan Kerja Satgas A dan Satgas B

a. Penyusunan rencana jadwal kegiatan, penyiapan bahan dan peralatan teknis; b. Koordinasi dengan perangkat kecamatan dan lurah/kepala desa atau nama lain; c. Pemberitahuan rencana dan jadwal pelaksanaan pengumpulan data Pihak yang

Berhak dan Objek Pengadaan Tanah; d. Pelaksana Pengadaan Tanah bersama Satgas melakukan pemberitahuan kepada

Pihak yang Berhak melalui lurah/kepala desa atau nama lain, untuk disampaikan secara langsung dengan cara sosialisasi, tatap muka, atau surat pemberitahuan. Setelah sosialisasi, tatap muka, atau surat pemberitahuan selanjutnya Satgas melakukan inventarisasi dan identifikasi.

2. Mengukur dan Memetakan Batas Keliling Bidang Tanah

Satgas A melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah meliputi:

a. Pengukuran batas keliling lokasi pengadaan tanah;

Page 19: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 19

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

b. Pengukuran bidang per bidang dilakukan dengan cara mengukur dan memetakan

tanah Pihak yang Berhak di dalam keliling bidang tanah atau trase;

c. Hasil pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah dituangkan dalam Peta

Bidang Tanah yang ditandatangani oleh Ketua Satgas A.

3. Membuat Peta Batas Keliling dan Bidang Tanah

a. Menghitung, menggambar bidang per bidang dan batas keliling; b. Membuat peta bidang per bidang dan batas keliling bidang tanah.

4. Mengumpulkan Data Pihak yang Berhak dan Objek Tanah

Satgas B melaksanakan pengumpulan data paling kurang mengenai:

a. Nama, pekerjaan, dan alamat Pihak yang Berhak;

b. Nomor Induk Kependudukan atau identitas diri lainnya Pihak yang Berhak;

c. Bukti penguasaan dan/atau kepemilikan tanah, bangunan, tanaman, dan/atau

benda yang berkaitan dengan tanah;

d. Letak tanah,luas tanah dan nomor identifikasi bidang;

e. Status tanah dan dokumennya;

f. Jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah;

g. Penguasaan dan/atau kepemilikan tanah, bangunan, dan/atau benda lain yang

berkaitan dengan tanah;

h. Pembebanan hak atas tanah;

i. Ruang atas dan ruang bawah tanah.

5. Menyusun Daftar Nominatif Berdasarkan Peta Bidang Tanah

Dalam rangka menyusun daftar nominatif, dokumen yang diperlukan sebagai bukti penguasaan dan/atau kepemilikan untuk tanah yang belum terdaftar, dalam rangka inventarisasi dan identifikasi data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah didasarkan pada:

1. Penguasaan/bukti kepemilikan atas tanah;

2. Jika tidak terdapat dasar penguasaan dan/atau bukti kepemilikan dibuktikan dengan

surat pernyataan tertulis tentang penguasaan fisik bidang tanah dari yang bersangkutan dan disaksikan paling sedikit 2 (dua) orang saksi dari lingkungan setempat yang tidak mempunyai hubungan keluarga dengan yang bersangkutan sampai derajat kedua, baik dalam kekerabatan vertikal maupun horizontal yang menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah benar sebagai pemilik atau menguasai sebidang tanah;

3. Pengumpulan data lainnya, meliputi data bidang tanah: o Sedang menjadi objek perkara di pengadilan; o Masih dipersengketakan kepemilikannya; o Diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang; o Menjadi jaminan di bank; o Pihak yang Berhak tidak diketahui keberadaannya; dan

o Lain-lain yang dianggap perlu. 4. Hasil inventarisasi dan identifikasi Satgas B, dibuat dalam bentuk Daftar Nominatif.

paling kurang memuat:

Page 20: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 20

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

o Identitas Pihak yang Berhak; o Letak, luas, dan status/jenis hak; o Luas dan jenis bangunan; o Jenis penggunaan;

o Tanam tumbuh dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah; dan

o Pembebanan hak atas tanah atau fiducia.

Hasil inventarisasi dan identifikasi dibuat dalam Berita Acara sebagaimana format yang telah ditetapkan.

6. Mengumumkan Daftar Nominatif dan Peta Bidang Tanah

Daftar nominatif ditandatangani oleh Ketua Satgas A dan Satgas B. Hasil inventarisasi dan identifikasi diserahkan oleh Ketua Satgas kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dengan Berita Acara Hasil Inventarisasi dan Identifikasi. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi diumumkan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor kecamatan atau nama lain, dan lokasi pembangunan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari kerja. Pengumuman dilakukan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah.

7. Masyarakat Menolak/Keberatan Hasil Inventarisasi dan Identifikasi

Jika Pihak yang Berhak keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi, dapat mengajukan keberatan kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dalam tenggang waktu pengumuman 14 HK (empat belas) hari kerja terhitung sejak diumumkan hasil inventarisasi dan identifikasi dengan menggunakan format, sebagai berikut:

Page 21: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 21

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.1 Berita Acara Penolakan Keberatan Hasil Investigasi dan Identifikasi

8. Keberatan Masyarakat Diterima, Dilakukan Verifikasi Hasil Inventarisasi

Apabila keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi diterima, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah melakukan verifikasi dan perbaikan terhadap Peta Bidang Tanah dan/ atau Daftar Nominatif. Dalam melaksanakan verifikasi dan perbaikan, Ketua Pelaksana menugaskan Satgas terkait. Hasil Verifikasi dan perbaikan terhadap Peta Bidang Tanah dan/atau Daftar Nominatif dibuat Berita Acara Verifikasi dan Perbaikan Hasil Inventarisasi dan Identifikasi, yang ditandatangani oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Jika terjadi perbedaan luas tanah yang tercantum dalam bukti penguasaan dan/atau kepemilikan tanah dengan luas tanah hasil verifikasi dan perbaikan, maka hasil verifikasi dan perbaikan menjadi dasar pemberian ganti kerugian. Hasil verifikasi ulang Inventarisasi dan Identifikasi dibuat dalam suatu Berita Acara dengan menggunakan format, sebagai berikut:

Page 22: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 22

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.2 Berita Acara Verifikasi dan Perbaikan Hasil Inventarisasi dan Identifikasi

9. Keberatan Masyarakat Ditolak, Dibuat Berita Acara Hasil Inventarisasi

Jika keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi ditolak, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menjelaskan alasan penolakan yang dituangkan dalam Berita Acara Penolakan Keberatan, untuk selanjutnya disampaikan kepada Pihak yang Berhak yang mengajukan

keberatan. Berita Acara Penolakan bersifat final.

10. Mengumumkan Perbaikan Hasil Invetarisasi

Hasil perbaikan Inventarisasi dan Identifikasi diumumkan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor kecamatan atau nama lain, dan lokasi pembangunan. Pengumuman dilakukan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi yang telah diumumkan dan tidak ada keberatan dari Pihak yang Berhak atau hasil verifikasi dan perbaikan inventarisasi dan identifikasi, menjadi dasar penentuan Pihak yang Berhak dalam pemberian Ganti Kerugian.

C. Penilaian Ganti Kerugian

Kegiatan berikutnya adalah Penilaian Ganti Kerugian. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, tim pelaksana melakukan pengadaan jasa penilai objek pengadaan tanah melalui seleksi sederhana atau seleksi umum. Berikut adalah dua macam Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Jasa Penilai dan Alokasi Waktu Seleksi.

Page 23: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 23

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Jasa Penilaian dan Alokasi Waktu Seleksi Sederhana

Tabel 3.2 Tahapan Pengadaan Pelaksanaan Jasa Penilaian dan Alokasi Waktu Seleksi Umum

Page 24: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 24

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Tahapan penilaian ganti kerugian meliputi 2 aktivitas, yaitu sebagai berikut:

1. Menetapkan Penilaian Ganti Kerugian/Penilaian Publik

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah (Berdasarkan Perpres No 99/2014 diadakan oleh Instansi yang memerlukan tanah) menetapkan Penilai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pelaksanaan pengadaan jasa Penilai dilakukan dengan seleksi sederhana atau seleksi umum dengan jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja dengan Metoda Paskakualifikasi.

Apabila pengadaan jasa Penilai gagal atau tidak dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, Instansi yang memerlukan tanah menunjuk Penilai Publik yang merupakan penilai pemerintah yang sudah ditetapkan/memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa penilaian.

Penunjukan Penilai Publik dilakukan oleh Instansi yang membawahi penilai pemerintah

setelah berkoordinasi dengan Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah.Apabila telah diperoleh

Penilai, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahkan hasil inventarisasi dan identifikasi/hasil verifikasi ulang kepada Penilai dengan menggunakan Berita Acara, sebagai berikut:

Gambar 3.3 Contoh Format Berita Acara Penyerahan Hasil Inventarisasi dan Identifikasi

Page 25: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 25

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

2. Melaksanakan Penilaian Ganti Kerugian

Dalam melakukan tugasnya, Penilai atau Penilai Publik meminta: Peta bidang tanah; Daftar

nominatif; dan Data yang diperlukan.

Sebagai bahan penilaian dari Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Atas permintaan

dimaksud, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahkan data yang diminta.Selanjutnya

berdasarkan peta bidang tanah, daftar nominatif dan data yang diperlukan untuk bahan penilaian, Penilai bertugas melakukan penilaian besarnya ganti kerugian bidang per bidang tanah yang meliputi:

Tanah;

Ruang atas tanah dan bawah tanah;

Bangunan;

Tanaman;

Benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau

Kerugian lain yang dapat dinilai.Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil

penilaian oleh Penilai disampaikan kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah untuk bahan musyawarah penetapan Ganti Kerugian yang dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja,dengan menggunakan Berita Acara Penyerahan Hasil Penilaian Pengadaan Tanah, sebagai berikut:

Page 26: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 26

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.4 Contoh Format Berita Acara Penyerahan Hasil Penilaian Pengadaan Tanah

Bila terdapat Perbaikan terhadap Peta Bidang dan Daftar Nomonatip oleh adanya keberatan Pemilik yang berhak atau kusanya terhadap Pengumumunan Hasil Inventarisasi dan identifikasi,maka hasil perbaikan tersebut diserahkan kembali oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tamah kepada Penilai untuk dilakukan perbaikan Hasil Penilaian Ganti Rugi.

Sedangkan terhadap sisa dari bidang tanah tertentu dari Pengadaan Tanah yang tidak dapat difungsikan lagi sesuai peruntukkan dan penggunaannya semula, Pihak yang Berhak dapat meminta penggantian secara utuh atas bidang tanahnya. Untuk itu Pelaksana Pengadaan Tanah membentuk Tim untuk menilai apakah sisa bidang tanah tersebut masih dapat atau tidak difungsikan lagi sesuai peruntukkan dan penggunaannya semula.

D. Musyawarah Besaran dan Bentuk Ganti Kerugian 1. Mengundang Pihak yang Berhak dan Instansi Perlu Tanah

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyampaikan undangan kepada Pihak yang Berhak dan Instansi yang perlu tanah untuk pelaksanaan musyawarah besaran dan bentuk Ganti Kerugian. Surat undangan disampaikan 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan musyawarah. Ketua Pelaksana juga mengundang Camat dan Kepala Desa/Lurah untuk menyaksikan

Page 27: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 27

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

pelaksanaan musyawarah. Apabila ada yang tidak dapat hadir, Pihak yang Berhak dapat memberi kuasa kepada orang lain dengan bentuk Surat, sebagai berikut:

Gambar 3.5 Contoh Format Surat Kuasa Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian

2. Melaksanakan Musyawarah Ganti Kerugian

Musyawarah untuk penetapan Ganti Kerugian dilakukan secara langsung untuk menetapkan bentuk Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Ganti Kerugian. Bentuk Ganti Kerugian, dapat berupa:

Tanah;

Tanah pengganti;

Pemukiman kembali;

Kepemilikan saham; atau

Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Page 28: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 28

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

3. Proses Kesepakatan Besaran dan Bentuk Ganti Kerugian

a. Musyawarah dipimpin oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah atau pejabat yang ditunjuk dilakukan secara langsung untuk menetapkan bentuk Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Ganti Kerugian.

b. Pelaksanaan musyawarah dapat dibagi dalam beberapa kelompok dengan mempertimbangkan jumlah Pihak yang Berhak, waktu dan tempat pelaksanaan musyawarah penetapan Ganti Kerugian. Jika belum tercapai kesepakatan, musyawarah dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali.

c. Jika Pihak yang Berhak berhalangan hadir dalam musyawarah dapat memberikan kuasa kepada:

Seorang dalam hubungan darah ke atas, ke bawah atau ke samping sampai

derajat kedua atau suami/istri bagi Pihak yang Berhak berstatus perorangan;

Seorang yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan anggaran dasar bagi Pihak

yang Berhak berstatus badan hukum; atau

Pihak yang Berhak lainnya. d. Pihak yang Berhak hanya dapat memberikan kuasa kepada 1 (satu) orang penerima

kuasa atas 1 (satu) atau beberapa bidang tanah yang terletak pada 1 (satu) lokasi pengadaan tanah.

e. Dalam pelaksanaan musyawarah dibuat Berita Acara kesepakatan yang memuat:

Pihak yang Berhak yang hadir atau kuasanya, yang setuju beserta bentuk ganti

kerugian yang disepakati;

Pihak yang Berhak yang hadir atau kuasanya, yang tidaksetuju; dan

Pihak yang Berhak yang tidak hadir dan tidak memberikan kuasa.

Berita Acara ditandatangani Pelaksana Pengadaan Tanah dan Pihak yang Berhak yang hadir atau kuasanya. Terhadap Ganti kerugian berupa tanah atau permukiman kembali, dalam Berita Acara dicantumkan rencana lokasinya.

Sesuai Pasal 71 Perpres 71 Tahun 2012, Pihak yang berhak dapat memberikan kuasa kepada:

a. Seorang dalam hubungan darah keatas, kebawah,kesamping sampai derajat kedua atau suami/isteri untuk berstatus perorangan;

b. Seorang yang ditunjuk sesuai dengan anggaran dasar bagi pihak yang berhak berstatus badan hukum;

c. Pihak yang berhak lainnya.

Hasil kesepakatan dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Kuasa. Berikut contoh format Berita Acara Kesepakatan.

Page 29: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 29

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.6 Contoh Format Berita Acara Kesepakatan Musyawarah

Page 30: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 30

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Daftar besaran dan bentuk Ganti Kerugian divalidasi oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dan selanjutnya disampaikan kepada Instansi yang memerlukan tanah untuk disiapkan pelaksanaan pemberian Ganti Kerugian kepada Pihak yang Berhak. Berikut format validasi:

Gambar 3.7 Contoh Format Validasi Pemberian Ganti Rugi

Page 31: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 31

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

E. Penolakan/Keberatan Atas Besarnya Ganti Kerugian

1. Jika Pihak yang Berhak Tidak Sepakat Ganti Kerugian, tidak mengajukan

keberatan ke pengadilan

Apabila Pihak yang Berhak menolak bentuk/atau besarnya Ganti Kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke pengadilan, dibuat Berita Acara Pihak Yang Berhak Menolak Bentuk dan/atau Besarnya Ganti Kerugian Berdasarkan

Hasil Musyawarah dan Tidak Mengajukan Keberatan Ke Pengadilan.

2. Jika Pihak yang Berhak tidak sepakat Ganti Kerugian, pengajuan keberatan ke

Pengadilan Negeri

Jika tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk dan/atau besarnya Ganti Kerugian, Pihak yang Berhak dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri setempat dalam waktu paling lama 14 HK (empat belas ) hari kerja setelah ditandatangani Berita Acara

hasil musyawarah.

3. Proses Gugatan di Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung

Pengadilan Negeri memutus bentuk dan/atau besarnya Ganti Kerugian dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterima keberatan. Jika pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri maka dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Apabila setelah dilakukan musyawarah terdapat Pihak yang Berhak, tidak setuju dengan besaran Ganti Kerugian sebagaimana hasil pengadilan negeri/ Mahkamah Agung, dibuat Berita Acara Pihak Yang Berhak Menolak Bentuk dan/atau Besarnya Ganti Kerugian Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung Yang Telah Memperoleh

Kekuatan Hukum Tetap.

4. Putusan hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak

Mahkamah Agung wajib memutus dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak permohonan kasasi diterima. Putusan Hakim Mahkamah Agung diterima atau ditolaknya gugatan Pihak yang Berhak bersifat final sebagai Putusan hukum yang

mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht).

5. Gugatan ditolak, Ketua Pelaksana menetapkan Ganti Kerugian

Apabila gugatan Pihak yang Berhak ditolak oleh Hakim Mahkamah Agung, maka Ketua Pelaksana meneruskan langkah pemberian Ganti Kerugian kepada Pihak yang Berhak.

F. Pemberian Ganti Kerugian

Jika Pihak yang Berhak sepakat Ganti Kerugian dan menyetujui besaran dan bentuk Ganti Kerugian, maka Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat melakukan proses Pelepasan Hak

sekaligus dengan pemberian Ganti Kerugian.

G. Penitipan Ganti Kerugian (Konsinyasi)

Apabila Pihak yang Berhak mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri dan Kasasi ke Mahkamah Agung, selama proses di lembaga peradilan tersebut, dana Ganti Kerugian

Page 32: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 32

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

dititipkan oleh Instansi yang memerlukan tanah di pengadilan negeri setempat dan dibuat

Berita Acara Penitipan Ganti Kerugian.

Setelah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap maka Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat melanjutkan proses pelepasan hak sekaligus dengan pengambilan dana pemberian Ganti Kerugian yang dititipkan di pengadilan negeri. Untuk pengambilan Ganti Kerugian terhadap Obyek Pengadaan Tanah yang menjadi jaminan di Bank, ganti kerugian dapat di ambil di pengadilan negeri setelah adanya surat pengantar dari Ketua Pelaksana Pengadaan setelah Pihak yang berhak menyerahkan bukti - bukti kepemilikan tanah, menandatangani surat-surat pernyataan yang diperlukan dan menandatangani surat

Pelepasan hak/Berita Acara Pelepasan Hak.

H. Pelepasan Objek Pengadaan Tanah 1. Menyiapkan Surat Pernyataan Pelepasan/Penyerahan Objek

Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 96 s/d Pasal 99 Perpres No 71 Tahun 2012 , dilakukan dihadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat, dan dilaksanakan bersamaan pada saat pemberian Ganti Kerugian. Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah dibuat sesuai hak yang dilepaskan, disertai dengan penyerahan bukti-bukti penguasaan atau kepemilikan objek pengadaan tanah. Selanjutnya dibuat Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang ditandatangani oleh Pihak yang Berhak dihadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat, Kepala Kantor Pertanahan tersebut dan Pelaksana Pengadaan Tanah.

Jika Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah merupakan milik atau dikuasai /Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah sesuai hak yang dilepaskannya.

Apabila mekanisme saat pemberian Ganti Kerugian dan pelepasan hak telah dilaksanakan di hadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah Yang Merupakan Milik Atau Dikuasai Pemerintah/Badan Usaha Milik Daerah. Berikut contoh format Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah:

Page 33: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 33

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.8 Contoh Format Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah

Sementara itu, untuk Objek Pengadaan Tanah yang dititipkan di pengadilan, dibuat Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah, sebagai berikut:

Page 34: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 34

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.9 Contoh Format Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang Dititipkan di Pengadilan

Page 35: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 35

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Untuk Objek Pengadaan Tanah yang merupakan Milik atau dikuasai Pemerintah/BUMN/BUMD, dibuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah, sebagai berikut:

Gambar 3.10 Contoh Format Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Obek Pengadaan Tanah yang Merupakan Milik atau Dikuasai Pemerintah/BUMN/BUMD

Page 36: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 36

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Selanjutnya terhadap Objek Pengadaan Tanah yang merupakan Milik atau dikuasai Pemerintah/BUMN/BUMD, dibuat Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah, sebagai berikut:

Gambar 3.11 Contoh Format Berita Acara Daftar Pelepasan Hak Obek Pengadaan Tanah yang Merupakan Milik atau Dikuasai Pemerintah/BUMN/BUMD.

Page 37: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 37

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

2. Menarik Tanda Bukti Penguasaan Pemilihan Tanah

Dalam pelaksanaan pelepasan hak Objek Pengadaan Tanah, Pelaksana Pengadaan Tanah:

a. Menyiapkan surat pernyataan pelepasan/penyerahan hak atas tanah atau

penyerahan tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah;

b. Menarik bukti penguasaan atau kepemilikan Objek Pengadaan Tanah dari Pihak yang Berhak;

c. Memberikan tanda terima pelepasan; dan

d. Membubuhi tanggal, paraf dan cap pada sertipikat dan buku tanah bukti kepemilikan

yang sudah dilepaskan kepada Negara.

I. Pemutusan Hubungan Hukum Pihak yang Berhak dengan Objek Pengadaan Tanah

Apabila mekanisme pemberian Ganti Kerugian dan pelepasan hak telah dilaksanakan di hadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat, kepemilikan atau hak atas tanah dari Pihak yang Berhak menjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh Negara. Terhadap hapusnya hubungan hukum antara Pihak yang Berhak dengan tanahnya, Ketua Tim Pelaksana memberitahu kepada Pihak yang Berhak dengan format sebagai berikut:

Page 38: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 38

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.12 Contoh Format Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Hukum

1. Mencoret dan Menghapus Bukti Kepemilikan di Buku Tanah

Pada saat pemberian Ganti Kerugian dan pelepasan hak telah dilaksanakan di hadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat, kepemilikan atau hak atas tanah dari Pihak yang Berhak menjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh Negara.

Pemutusan hubungan Hukum antara Pihak yang Berhak dengan Objek Pengadaan Tanah yang ganti kerugiannya sudah dititipkan di pengadilan negeri, kepemilikan atau hak atas tanah dari Pihak yang berhak menjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh Negara sejak keluarnya penetapan pengadilan mengenai penitipan Ganti Kerugian. Kemudian Kepala Kantor Pertanahan memberitahukan Pemutusan hubungan Hukum kepada para pihak terkait.

Pemutusan hubungan Hukum antara Pihak yang Berhak dengan Objek Pengadaan Tanah terhadap aset Pemerintah/Pemerintah Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah/Kas Desa berlaku sejak dilepaskannya hak sesuai dengan peraturan yang mengatur Barang Milik Negara/ Barang Milik Daerah, atau paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak ditetapkannya penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum. Kepala Kantor Pertanahan memberitahukan Pemutusan hubungan Hukum kepada Pemerintah /Pemerintah Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah/ Kepala Desa.

Page 39: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 39

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Hapusnya hubungan hukum antara Pihak yang Berhak dengan tanahnya, terhadap tanah yang sudah terdaftar Kepala Kantor Pertanahan selanjutnya melakukan pencatatan hapusnya hak dalam Buku Tanah dan daftar umum lainnya.

Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah disampaikan kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditetapkan berita acara pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah tersebut.

2. Memberitahukan Ke Camat dan Kades/Lurah Terhadap Bidang Tanah yang Belum Bersertifikat

Hapusnya hubungan hukum antara Pihak yang Berhak dengan tanahnya terhadap tanah yang belum terdaftar, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyampaikan pemberitahuan tentang hapusnya hubungan hukum dan disampaikan kepada Lurah/Kepala Desa atau nama lain, camat atau nama lain dan pejabat yang berwenang yang mengeluarkan surat, untuk selanjutnya dicatat pada alas hak/bukti perolehan hak dan dalam buku administrasi kantor kelurahan/desa atau nama lain atau kecamatan.

3. Memberitahukan Ke Pengadilan Negeri Apabila Menjadi Objek Perkara

Apabila Objek Pengadaan Tanah sedang menjadi Objek perkara di pengadilan dan Ganti Kerugian telah dititipkan di pengadilan negeri, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyampaikan pemberitahuan kepada ketua pengadilan dan pihak-pihak yang berperkara tentang hapusnya hak dan tidak berlakunya alat bukti penguasaan/pemilikan serta hapusnya hubungan hukum antara Pihak yang Berhak dengan tanahnya.

Alat bukti penguasaan/pemilikan tetap berlaku sebagai pembuktian di pengadilan sampai memperoleh putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Pihak yang Berhak mengambil Ganti Kerugian yang dititipkan di pengadilan negeri adalah pihak yang dimenangkan berdasarkan keputusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum yang tetap. Selanjutnya Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang sedang menjadi Objek perkara di pengadilan dengan format sebagai berikut:

Page 40: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 40

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.13 Contoh Format Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang Sedang Menjadi Obej Perkara di Pengadilan

4. Memberitahukan Kepada Para Pihak Apabila Terdapat Sengketa

Apabila Objek Pengadaan Tanah masih dipersengketakan kepemilikannya dan Ganti Kerugian dititipkan di pengadilan negeri, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyampaikan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang bersengketa tentang hapusnya alat bukti kepemilikan dan putusnya hubungan hukum. Selanjutnya Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang masih dipersengketakan.

Page 41: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 41

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Apabila Objek Pengadaan Tanah yang akan diberi Ganti Kerugian masih dipersengketakan kepemilikannya di pengadilan, dibuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang Masih Dipersengketakan sebagai berikut:

Gambar 3.14 Contoh Format Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang Masih Dipersengketakan Kepemilikannya

5. Memberitahukan Kepada Para Pihak Apabila Diletakan Sita Jaminan

Apabila Objek Pengadaan Tanah diletakkan sita jaminan oleh pejabat berwenang dan Ganti Kerugian telah dititipkan di pengadilan negeri, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyampaikan pemberitahuan kepada pejabat yang meletakkan sita jaminan tentang

Page 42: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 42

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

hapusnya alat bukti kepemilikan dan putusnya hubungan hukum. Selanjutnya Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah Yang Diletakkan Sita Jaminan Oleh Pejabat Berwenang.

Apabila terhadap Objek Pengadaan Tanah yang akan diberi Ganti Kerugian diletakkan Sita oleh Pejabat yang berwenang, dibuat Berita Acara seperti berikut:

Gambar 3.15 Contoh Format Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang diletakan Sita oleh Pejabat yang Berwenang

Page 43: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 43

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

6. Memberitahukan Kepada Para Pihak Apabila Dijadikan Jaminan di Bank

Apabila Objek Pengadaan Tanah menjadi jaminan di bank, Ganti Kerugian telah dititipkan di pengadilan negeri. Terhadap tanah belum bersertipikat yang dijadikan jaminan di bank, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyampaikan pemberitahuan kepada lurah/kepala desa atau nama lain atau camat tentang putusnya hubungan hukum dan alat bukti kepemilikan.

Selanjutnya Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat Berita Acara Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah yang dijadikan jaminan di bank atau pemegang Hak Tanggungan lainnya serta pemberitahuan tentang hapusnya hak yang disampaikan kepada pimpinan bank atau pimpinan pemegang Hak Tanggungan lainnya dan yang bersangkutan, dibuat Berita Acara seperti berikut:

Page 44: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 44

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 3.16 Contoh Format Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang Menjadi Jaminan di Bank atau Jaminan Hutang

J. Pendokumentasian Data Pengadaan Tanah 1. Mengumpulkan, Mengolah, Mengelompokan, Menyimpan Data

Pelaksana Pengadaan Tanah melakukan pengumpulan, pengelompokan, pengolahan dan penyimpanan data Pengadaan tanah yang meliputi: Peta bidang tanah; Daftar nominative; dan Data administrasi.

Data Pengadaan Tanah tersebut berupa:

1) Dokumen perencanaan Pengadaan Tanah; 2) Surat pemberitahuan rencana pembangunan; 3) Data Subjek dan Objek; 4) Undangan dan daftar hadir Konsultasi Publik; 5) Berita Acara kesepakatan Konsultasi Publik; 6) Surat keberatan; 7) Rekomendasi Tim kajian; 8) Surat Gubernur (hasil rekomendasi); 9) Surat Keputusan Penetapan Lokasi pembangunan; 10) Pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan; 11) Surat pengajuan Pelaksanaan Pengadaan Tanah; 12) Berita Acara inventarisasi dan identifikasi; 13) Peta bidang Objek Pengadaan tanah dan daftar nominative; 14) Pengumuman daftar nominative; 15) Berita Acara Perbaikan dan Verifikasi; 16) Daftar nominatif yang sudah disahkan; 17) Dokumen Pengadaan Penilaian; 18) Dokumen hasil penilaian Pengadaan Penilaian;

Page 45: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 45

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa saja tugas dari Satgas A dan Satgas B? 2. Apa saja yang harus disiapkan dalam penyusunan rencana kerja/kegiatan

pelaksanaan pengadaan tanah? 3. Dalam kegiatan Inventarisasi dan Indentifikasi apa saja hal yang dilakukan oleh

Satgas A? 4. Dalam kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi apa saja hal yang dilakukan oleh

Satgas B?

Tahap Pelaksanaan pengadaan Tanah merupakan tahap ketiga dalam penyelenggaraan Pengadaan tanah Untuk pembangunan Jalan, setelah tahap perencanaan dan tahap persiapan. Penanggung jawab tahap pelaksanaan adalah Kepala Kantor BPN Provinsi dengan membentuk Tim Pelaksana yang dapat didelegasikan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Kabupaten/Kota. Pada tahap pelaksanaan, terdapat tiga titik kritis, yaitu:

Pertama, adalah bagaimana Pihak yang Berhak menerima dan menyetujui hasil inventarisasi dan identifikas subjek dan objek pengadaan tanah yang dilaksanakan Satgas A dan Satgas B;

19) Berita Acara penyerahan hasil penilaian; 20) Undangan dan daftar hadir musyawarah penetapan Ganti Kerugian; 21) Berita Acara kesepakatan musyawarah penetapan Ganti Kerugian; 22) Putusan pengadilan negeri/mahkamah Agung; 23) Berita Acara pemberian Ganti Kerugian dan pelepasan hak; 24) Alat Bukti penguasaan dan pemilikan Objek Pengadaan Tanah; 25) Surat permohonan penitipan Ganti Kerugian; 26) Penetapan pengadilan negeri penitipan Ganti Kerugian; 27) Berita Acara penitipan Ganti Kerugian; 28) Berita Acara penyerahan hasil Pengadaan Tanah; 29) Dokumentasi dan rekaman

2. Menyimpan, Mendokumentasi dan Mengarsipkan Data

Data Pengadaan Tanah dimaksud disimpan, didokumentasikan dan diarsipkan oleh Kepala Kantor Pertanahan setempat yang dapat disimpan dalam bentuk data elektronik. Data Pengadaan Tanah dimaksud dibuat salinan rangkap 2 (dua), Asli dan 1 (satu) salinan data dimaksud diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah, sedangkan 1 (satu) salinan menjadi dokumen di Kantor Wilayah BPN atau Kantor Pertanahan setempat.

Bentuk, cara penyimpanan, penyajian dan penghapusan data Pengadaan Tanah dilaksananakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

K. Latihan

L. Rangkuman

Page 46: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 46

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Kedua adalah bagaimana Pihak yang Berhak menerima dan menyetujui hasil musyawaran Ganti Kerugian oleh Tim Pelaksana Pengadaan Tanah berdasarkan nilai Objek Pengadaan Tanah yang ditentukan oleh Penilai;

Ketiga, adalah bagaimana semua Pihak yang Berhak menerima pemberian Ganti Kerugian bersamaan dengan pelepasan hak atas tanah tanpa ada yang dititipkan di Pengadilan.

Untuk standarisasi pelaksanaan, pada setiap kegiatan telah disiapkan format standar yang berfungsi pula untuk kegiatan monitoring dan evaluasi serta pelaporan yang terstruktur dalam jenjang kewenangan organisasi BPN RI ke Kanwil BPN Provinsi ke Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dan sebaliknya. Tahap keempat kegiatan Pengadaan Tanah adalah Penyerahan hasil Pengadaan Tanah, yang menjadi tanggung jawab Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Kegiatan pokoknya adalah menyerahkan secara fisik hasil Pengadaan Tanah disertai dokumen alas hak atas tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah, yaitu Satker di lingkungan Ditjen Bina Marga c/q PPK. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 22/PRT/M/2006 tentang Pengamanan dan Perkuatan Hak Atas Tanah, maka seluruh tanah dan bangunan Departemen Pekerjaan Umum termasuk hasil Pengadaan Tanah, perlu dilakukan pengamanan fisik, administrasi dan haknya. Pengamanan tanah ditujukan untuk mencipatakan tertib hukum, tertib administrasi, tertib penggunaan, tertib pemeliharaan tanah Departemen/Kementrian PU.

Kondisi tanah yang diamankan antara lain mencakup tanah yang diperuntukkan/berfungsi sebagai ruang manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang pengawasan jalan. Tanah yang perolehannya berasal dari pengadaan tanah, merupakan tanah Negara yang telah dilepaskan oleh Pihak yang Berhak, dengan dokumen yang lengkap yang selanjutnya diamankan dan diproses sertifikasi Hak Pakai nya.

Page 47: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 47

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah

1. Menyerahkan Berkas Hasil Pengadaan Tanah

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat dokumen dalam rangkap 2 (dua), yaitu 1 (satu) asli dan 1 (satu) fotokopi yang dilegalisir oleh Pelaksana Pengadaan Tanah.

Selanjutnya 1 (satu) rangkap fotokopi yang dilegalisir diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah, sedangkan 1 (satu) rangkap yang merupakan asli untuk kelengkapan permohonan sertipikat hak atas tanah. Penyerahkan dokumen Pengadaan Tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan pengadaan tanah selesai. Penyerahan hasil pengadaan tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah dilaksanakan dengan membuat Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah.

MATERI POKOK 4

PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH

Mampu memahami mekanisme penyerahan hasil dalam tahapan pengadaan tanah (land acquisition).

Page 48: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 48

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 4.1 Contoh Format Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah

2. Menyiapkan Dokumen untuk Pendaftaran dan Sertifikasi Tanah

Instansi yang memerlukan tanah, paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak menerima penyerahan hasil Pengadaan Tanah, mengajukan permohonan sertipikat hak atas tanah kepada kantor pertanahan setempat. Kantor Pertanahan menerbitkan Surat Ukur yang didasarkan atas peta bidang tanah hasil inventarisasi dan identifikasi satgas A.

Selanjutnya Kantor Pertanahan menyelesaikan permohonan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setelah menerima hasil pengadaan tanah Instansi yang memerlukan tanah dapat mulai melaksanakan kegiatan pembangunan.

Page 49: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 49

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

B. Penanggung Jawab Kegiatan dan Pihak Terlibat 1. Penanggung Jawab Kegiatan

Penanggung jawab kegiatan pada tahap pelaksanaan pengadaan tanah adalah Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi yang dapat didelegasikan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota letak tanah calon lokasi pembangunan jalan, yang dalam pelaksanaannya adalah Ketua Tim Pelaksanaan Pengadaan Tanah didukung Sekretariat Tim. Penunjukan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebagai Ketua Tim Pelaksana Pengadaan Tanah ditetapkan melalui keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi.

2. Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat ialah; Pihak yang memerlukan tanah yaitu PPK pada Satuan Kerja,

Direktorat Jenderal Bina Marga, Pihak yang Berhak, dan Masyarakat terkena dampak.

3. Instansi/Lembaga Lain yang Terlibat

Instansi/lembaga lain yang terkait adalah:

a. Dinas PU, menyangkut bangunan; b. Dinas Pertanian, menyangkut tanam tumbuhan; c. Kantor Pelayanan Pajak, menyangkut NJOP; d. Camat; e. Lurah/Kepala Desa; dan f. Penilai, menyangkut besaran Ganti Kerugian.

Apabila ada gugatan, terkait pula (1) Pengadilan TUN dan (2) Mahkamah Agung.

Hasil akhir kegiatan yang diharapkan adalah tersedianya tanah secara fisik untuk pembangunan jalan yang dilengkapi dengan Dokumen untuk permohonan hak atas tanah dan sertifikasi Hak Pakai. Fisik tanah beserta dokumen atas hak tersebut diserahkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah, dalam suatu Berita Acara Penyerahan Hasil pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan.

C. Jangka Waktu Tahap Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Jangka waktu tahapan pelaksanaan dengan output penyerahan fisik dan dokumen alas hak atas tanah, apabila tidak ada keberatan dan gugatan dari Pihak yang Berhak adalah 158 hari kerja setelah Pihak yang memerlukan tanah mengajukan dokumen permohonan pelaksanaan pengadaan tanah kepada Kepala kantor Wilayah BPN Provinsi c/q Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota untuk satu lokasi wilayah kabupaten/kota. Apabila ada gugatan Pihak yang Berhak yang diajukan ke pengadilan negeri dan kasasi ke Mahkamah Agung, jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah paling lama adalah 246 hari kerja.

Jangka waktu lama persiapan tersebut adalah untuk pemberian Ganti Kerugian yang diperhitungkan berupa uang tunai dengan jangka waktu paling lama 7 hari kerja. Apabila Ganti Kerugian berupa tanah pengganti jangka waktunya adalah 180 hari hari kerja, dan apabila berupa rumah, jangka waktunya adalah 365 hari kerja. Jadi jangka waktu proses pelaksanaan pengadaan tanah oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, yang digugat ke pengadilan dengan pemberian Ganti Kerugian berupa tanah adalah (246-7)+ 180 hari kerja = 419 hari kerja. Sedangkan untuk Ganti Kerugian berupa rumah adalah (246-7)+ 365 hari kerja = 603 hari kerja.

Page 50: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 50

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Dalam penyerahan hasil pengadaan tanah apasaja berkas yang harus disiapkan dan bagaimana mekanismenya?

2. Siapakah penanggung jawab kegiatan dalam penyerahan hasil pengadaan tanah? 3. Siapa saja pihak instansi/lembaga yang terlibat dalam kegiatan penyerahan hasil

pengadaan tanah?

Titik kritis yang perlu dicermati adalah dalam proses musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan mengenai penetapan Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian harga tanah, bangunan dan tanam tumbuhan oleh Penilai. Penetapan Ganti Kerugian tersebut adalah berdasarkan penilaian bidang demi bidang objek pengadaan tanah. Oleh karena itu, pelaksanaan musyawarah adalah bertahap sesuai dengan kemampuan tim pelaksana,kesepakatan waktu dan tempat dengan Pihak yang Berhak.

Instansi yang memerlukan tanah mengajukan permohonan pengadaan tanah kepada Kepala Kantor Wilayah BPN provinsi c/q Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota lokasi tanah yang diperlukan dalam kegiatan pembangunan infrastruktur jalan.

D. Pelaporan

Paling lama 6 (enam) bulan sejak diterbitkan Peraturan Menteri, Kuasa pengguna Barang pada satuan kerja wajib menyampaikan laporan menyeluruh tentang keberadaan aset tanah yang dikuasai oleh satuan kerja bersangkutan kepada Unor (Unit Organisasi) yang menjadi atasannya. Berdasarkan laporan tersebut, Pimpinan Unor (Unit Organisasi) membuat peta informasi penguasaan tanah di lingkungan Unor (Unit Organisasi)nya dan melaporkannya kepada Pengguna Barang. Selanjutnya Pengguna Barang membuat peta informasi penguasaan tanah di lingkungan Departemen.

E. Pengendalian dan Pengawasan

Kuasa Pengguna barang, Pembantu Pengguna Barang Eselon I dan Pengguna Barang wajib melakukan pengendalian atas data base pertanahan yang ada di lingkungan masing-masing agar sesuai kondisi yang mutakhir. Pengendalian barang dilakukan dengan:

1. Pemutakhiran data tanah sesuai dengan laporan yang terbaru. 2. Pemeliharaan berkas laporan dan arsip data computer (ADK) pertanahan.

3. Pengawasan dilakukan secara berjenjang. Pengguna barang mengawasi pelaksanaan

pengamanan oleh pembantu pengguna barang eselon I. Pembantu pengguna barang eselon I mengawasi pelaksanaan pengamanan oleh Kuasa Pengguna Barang. Kuasa Pengguna Barang mengawasi pelaksanaan pengamanan oleh petugas administrasi dan petugas verifikasi di unit akutansi Kuasa Pengguna Barang.

F. Latihan

Page 51: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 51

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Dalam mekanisme penyerahan hasil pengadaan tanah, ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat dokumen dalam rangkap 2 (dua), yaitu 1 (satu) asli dan 1 (satu) fotokopi yang dilegalisir oleh Pelaksana Pengadaan Tanah. Selanjutnya 1 (satu) rangkap fotokopi yang dilegalisir diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah, sedangkan 1 (satu) rangkap yang merupakan asli untuk kelengkapan permohonan sertipikat hak atas tanah. Penyerahkan dokumen Pengadaan Tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan pengadaan tanah selesai. Penyerahan hasil pengadaan tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah dilaksanakan dengan membuat Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah.

Penanggung jawab kegiatan pada tahap pelaksanaan pengadaan tanah adalah Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi yang dapat didelegasikan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota letak tanah calon lokasi pembangunan jalan, yang dalam pelaksanaannya adalah Ketua Tim Pelaksanaan Pengadaan Tanah didukung Sekretariat Tim. Penunjukan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebagai Ketua Tim Pelaksana Pengadaan Tanah ditetapkan melalui keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi.

Jangka waktu tahapan pelaksanaan dengan output penyerahan fisik dan dokumen alas hak atas tanah, apabila tidak ada keberatan dan gugatan dari Pihak yang Berhak adalah 158 hari kerja setelah Pihak yang memerlukan tanah mengajukan dokumen permohonan pelaksanaan pengadaan tanah kepada Kepala kantor Wilayah BPN Provinsi c/q Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota untuk satu lokasi wilayah kabupaten/kota. Apabila ada gugatan Pihak yang Berhak yang diajukan ke pengadilan negeri dan kasasi ke Mahkamah Agung, jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah paling lama adalah 246 hari kerja.

G. Rangkuman

Page 52: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 52

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Proyek jalan dan jembatan yang memerlukan studi kelayakan harus

memenuhi kriteria, kecuali…

a. Mempunyai sifat ketidakpastian dan resiko cukup tinggi.

b. Proyek memerlukan penajaman dalam rencana, melalui

pembandingan dua atau lebih alternatif solusi yang unggul.

c. Menggunakan dana publik yang cukup besar dan atau proyek yang

penting dan strategis berdasarkan kebijakan publik.

d. Menjelaskan penting dan manfaatnya pengadaan tanah.

2. Secara umum Feasibility Study berisi, kecuali…

a. Hasil survey sosial ekonomi.

b. Analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan

masyarakat.

c. Gambar detail bangunan/gambar bestek.

d. Perkiraan harga tanah, untuk menghasilkan perkiraan besarnya nilai

Ganti Kerugian Objek Pengadaan Tanah.

3. Yang termasuk tahap kegiatan Persiapan Tanpa Keberatan Pihak yang

Berhak dan Masyarakat adalah…

a. Menyiapkan Rencana Konsultasi Publik.

b. Masyarakat mengajukan gugatan ke Pengadilan TUN jika ada

keberatan/penolakan hasil Tim Kajian.

c. Menolak/keberatan lokasi oleh masyarakat.

d. Menginventaris dan Mengkaji Penolakan Masyarakat.

4. Dibawah ini yang termasuk tugas Tim Persiapan Pengadaan Tanah adalah…

a. Melakukan pendataan awal lokasi rencana pembangunan.

b. Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-

daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan Pembangunan.

c. Modernisasi pembangunan jalan untuk mengefisienkan prasarana

jalan.

d. Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar

Internasional.

5. Tim Persiapan Pengadaan Tanah beranggotakan, kecuali…

a. Bupati/Walikota.

b. SKPD Provinsi terkait.

c. Instansi yang memerlukan tanah.

d. Pengadilan Tata Usaha Negara.

A. Evaluasi Kegiatan Belajar

PENUTUP

Page 53: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 53

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

6. Penilaian untuk keperluan ganti kerugian meliputi…

a. Ganti kerugian biaya dan ganti kerugian non biaya.

b. Ganti kerugian fisik (material) dan Ganti kerugian non fisik

(immaterial).

c. Ganti kerugian fisik (material) dan ganti kerugian waktu (time).

d. Ganti kerugian jangka panjang dan ganti kerugian jangka pendek.

7. Verifikasi kesesuaian lokasi rencana pembangunan dengan RTRW dilakukan

dengan, kecuali…

a. Pengumpulan data sekunder dilaksanakan dengan cara

mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan rencana

pembangunan.

b. Pengecekan lokasi rencana pengadaan tanah (sampai tingkat

administrasi Desa/Kelurahan) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional, Provinsi, dan/atau Kabupaten/Kota.

c. Hasil verifikasi dituangkan dalam Surat Keterangan atau Berita Acara

Kesesuaian Lokasi Rencana Pembangunan dengan RTRW

d. Integrasi dengan sistem jaringan jalan yang direncanakan. Koordinasi

dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Tata

Ruang, atau instansi terkait lainnya.

8. Dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tersebut Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota segera membentuk Satgas A untuk:

a. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi Obyek Pengadaan Tanah

dan Pihak yang Berhak.

b. Mengajukan kebutuhan anggaran operasional pelaksanaan

pengadaan tanah.

c. Pelaksanaan pengukuran bidang tanah dan pengukuran batas

keliling.

d. Menyiapkan administrasi yang diperlukan.

9. Dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tersebut Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota segera membentuk Satgas B untuk:

a. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi Obyek Pengadaan Tanah

dan Pihak yang Berhak.

b. Merumuskan strategi dan solusi terhadap hambatan dan kendala

dalam pelaksanaan.

c. Pelaksanaan pengukuran bidang tanah dan pengukuran batas

keliling.

d. Menyiapkan langkah koordinasi ke dalam maupun ke luar di dalam

pelaksanaan.

10. Berikut ini adalah mekanisme yang dilakukan setelah Pemberian ganti rugi

dan pelepasan hak telah dilakukan, kecuali…

a. Hak atas tanah dari Pihak yang Berhak telah hapus.

b. Alat bukti hak pemilikan tanah menjadi tidak berlaku.

c. Tanah pengadaan disita oleh pengadilan negeri.

d. Tanah dikuasai oleh negara.

Page 54: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 54

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban, untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Modul. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan

rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada

Modul ini.

Tingkat

penguasaan

=

Jumlah Jawaban yang Benar

X 100% Jumlah Soal

Untuk latihan soal, setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, yaitu 20/soal. Arti tingkat

penguasaan yang Anda capai:

90 – 100 % = Baik Sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 % = Cukup

< 70 % = Kurang

Bila anda dapat menjawab salah dua dari pertanyaan diatas, Anda dapat meneruskan ke

materi selanjutnya. Tetapi apabila belum bisa menjawab soal diatas, Anda harus

mengulangi materi modul, terutama bagian yang belum anda kuasai.

Tujuan dari Pelatihan Manajemen Konstruksi (SIDLACOM) ialah agar para CPNS

memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai SIDLACOM (Survey, Investigation,

Design, Land Acquisition, Construction, Operation and Maintenance) dalam manajemen

konstruksi.

Pentingnya kompetensi ini dimiliki agar para CPNS memiliki kualitas dan komitmen yang

tinggi dalam bekerja sesuai dengan bidang dan unit organisasiya. Uraian dari materi

pokok 1 sampai dengan materi pokok 4, baru menjelaskan mengenai mekanisme dari

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil dalam pengadaan tanah

(Land Acquisition) dalam manajemen konstruksi.

Masih banyak hal-hal yang tidak disampaikan dalam modul ini, diantara dari mata

pelatihan dalam pelatihan ini, ada pula yang menjadi mata pelatihan pada program

pelatihan jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk lebih memahami mengenai

Pengadaan Tanah, peserta dianjurkan untuk mempelajari, antara lain:

1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana

tersebut dalam daftar pustaka.

2. Modul mata pelajaran lain seperti Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi dan

Modul terkait lainnya.

B. Umpan Balik

C. Tindak Lanjut

Page 55: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 55

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Latihan Materi Pokok 1

1. Pra studi kelayakan/ Pra Feasibility Study (Pra FS) merupakan salah satu bagian

dari kegiatan perencanaan secara keseluruhan yang dimulai dari identifikasi

masalah, perencanaan umum, kelayakan, dan survey pendahuluan. Kegiatan

Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) merupakan bagian akhir dari tahapan

evaluasi kelayakan proyek, untuk menindaklanjuti hasil proses seleksi proyek

dengan indikasi kelayakan yang tinggi, yang telah dihasilkan dalam pra studi

kelayakan.

2. Tinjauan teknis terhadap lalulintas, topografi, geometri, geologi dan geoteknik,

perkerasan jalan, hidrologi dan drainase dan struktur jembatan.

3. Fungsi kegiatan pra studi kelayakan adalah mengindentifikasi alternatif solusi

untuk menilai tingkat kelayakan dengan membandingkan kinerja ekonomis suatu

alternatif terhadap alternatif yang lain. Apabila pra studi kelayakan digabung

dengan studi kelayakan, maka fungsi kegiatan ini tetap dilakukan dalam kegiatan

studi kelayakan.

4. Studi AMDAL dimaksudkan untuk mengatasi dan mengeliminir dampak-dampak

lingkungan yang terjadi dalam setiap tahapan kegiatan pembangunan dengan

tujuan menganalisis dampak- dampak yang terjadi dan solusi penanganannya

(ekosistem, social ekonomi penduduk, budaya, dll) dalam setiap kegiatan

pekerjaan pembangunan.

Latihan Materi Pokok 2

1. Tugas dari Tim Persiapan Pengadaan Tanah meliputi:

a. Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan.

b. Melakukan pendataan awal lokasi rencana pembangunan.

c. Melaksanakan Konsultasi Publik rencana pembangunan.

d. Menyiapkan penetapan lokasi pembangunan.

e. Mengumumkan penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan

umum.

f. Melaksanakan tugas lain yang terkait persiapan Pengadaan Tanah bagi

pembangunan untuk kepentingan umum yang ditugaskan Gubernur.

2. Tugas dari Sekretariat Tim Persiapan Pengadaan Tanah meliputi:

a. Pemberitahuan awal.

b. Sosialisasi rencana pembangunan kepada masyarakat pada lokasi

rencana pembangunan.

c. Menyiapkan penandatangan Berita Acara Pelaksanaan Sosialisasi.

D. Kunci Jawaban Soal

Page 56: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 56

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

3. Hal-hal yang disampaikan Tim Persiapan dalam Konsultasi Publik adalah:

a. Maksud dan tujuan rencana pembangunan;

b. Tahapan dan waktu proses penyelenggaraan pengadaan tanah;

c. Peran Penilai dalam menentukan Ganti Kerugian;

d. Insentif yang akan diberikan kepada pemegang hak;

e. Obyek yang dinilai Ganti Kerugian;

f. Bentuk Ganti Kerugian dan hak dan kewajiban Pihak yang Berhak.

4. Apabila ada penolakan/keberatan lokasi oleh masyarakat, maka perwakilan

masyarakat yang diberi Kuasa segera membuat Surat keberatan kepada Instansi

yang memerlukan tanah. Selanjutnya Instansi yang memerlukan

tanah.melaporkan keberatan kepada Gubernur melalui Tim Persiapan. Gubernur

memerintahkan Tim Persiapan untuk melakkukan Konsultasi Publik Ulang.

5. Penanggung jawab kegiatan pada tahap ini adalah Pemerintah Daerah yaitu

Gubernur dan Bupati/Walikota letak tanah calon lokasi jalan yang dalam

pelaksanaannya adalah Ketua Tim Persiapan yang didukung Sekretariat Tim.

Pihak yang terlibat adalah: Pihak yang memerlukan tanah, yaitu PPK pada

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Bina Marga, Pihak yang Berhak, dan

Masyarakat terkena dampak. Instansi lain yang terkait adalah: Kantor Wilayah

BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan, Camat, Lurah/kepala Desa. Apabila ada

gugatan terkait pula: Pengadilan TUN dan Mahkamah Agung.

Latihan Materi Pokok 3

1. Satgas A bertugas menginventarisasi dan mengidentifikasi data fisik

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. Anggotanya terdiri

dari 1 (satu) orang Ketua dan paling kurang 2 (dua) orang anggota. Terdiri dari

Pegawai Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai kompetensi di bidang

survei, pengukuran dan pemetaan, dan ditetapkan dengan Keputusan Ketua

Pelaksana Pengadaan Tanah. Jika diperlukan untuk membantu Satgas A, Ketua

Pelaksana Pengadaan Tanah dapat menggunakan surveyor berlisensi untuk

pelaksanaan pengukuran dan pemetaan. Satgas B bertugas menginventarisasi

dan mengidentifikasi data Pihak yang Berhak dan Obyek Pengadaan Tanah

Anggota 1 (satu) orang Ketua dan paling kurang 2 (dua) orang anggota. Terdiri

dari Pegawai Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai kompetensi di bidang

pertanahan, hukum, manajemen dan pemetaan, dan ditetapkan dengan

Keputusan Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Jika diperlukan untuk membantu

Satgas B, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat menambah keanggotaan

yang berasal dari instansi teknis terkait.

Page 57: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 57

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

2. Dalam Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah

maka harus disiapkan:

a. Agenda rapat pelaksanaan;

b. Rencana kegiatan teknis pelaksanaan;

c. Kendala-kendala teknis yang terjadi dalam pelaksanaan;

d. Merumuskan strategi dan solusi terhadap hambatan dan kendala dalam

pelaksanaan;

e. Menyiapkan langkah koordinasi ke dalam maupun ke luar di dalam

pelaksanaan;

f. Menyiapkan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

g. Menyiapkan administrasi yang diperlukan;

h. Rencana waktu dan penjadwalan pelaksanaan;

i. Rencana kebutuhan tenaga pelaksana pengukuran bidang tanah dan

tenaga identifikasi hak atas tanah

j. Rencana kebutuhan bahan, daftar isian, logistik dan peralatan

pelaksanaan;

k. Mengajukan kebutuhan anggaran operasional pelaksanaan pengadaan

tanah.

3. Satgas A melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah

meliputi:

a. Pengukuran batas keliling lokasi pengadaan tanah;

b. Pengukuran bidang per bidang dilakukan dengan cara mengukur dan

memetakan tanah Pihak yang Berhak di dalam keliling bidang tanah

atau trase;

c. Hasil pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah dituangkan

dalam Peta Bidang Tanah yang ditandatangani oleh Ketua Satgas A.

4. Satgas B melaksanakan pengumpulan data paling kurang mengenai:

a. Nama, pekerjaan, dan alamat Pihak yang Berhak;

b. Nomor Induk Kependudukan atau identitas diri lainnya Pihak yang

Berhak;

c. Bukti penguasaan dan/atau kepemilikan tanah, bangunan, tanaman,

dan/atau benda yang berkaitan dengan tanah;

d. Letak tanah,luas tanah dan nomor identifikasi bidang;

e. Status tanah dan dokumennya;

f. Jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah;

g. Penguasaan dan/atau kepemilikan tanah, bangunan, dan/atau benda

lain yang berkaitan dengan tanah;

h. Pembebanan hak atas tanah;

i. Ruang atas dan ruang bawah tanah.

Page 58: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 58

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Latihan Materi Pokok 4

1. Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat dokumen dalam rangkap 2 (dua),

yaitu 1 (satu) asli dan 1 (satu) fotokopi yang dilegalisir oleh Pelaksana

Pengadaan Tanah. Selanjutnya 1 (satu) rangkap fotokopi yang dilegalisir

diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah, sedangkan 1 (satu)

rangkap yang merupakan asli untuk kelengkapan permohonan sertipikat hak

atas tanah. Penyerahkan dokumen Pengadaan Tanah kepada Instansi yang

memerlukan tanah paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan

pengadaan tanah selesai. Penyerahan hasil pengadaan tanah kepada Instansi

yang memerlukan tanah dilaksanakan dengan membuat Berita Acara

Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah.

2. Penanggung jawab kegiatan pada tahap pelaksanaan pengadaan tanah adalah

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi yang dapat didelegasikan kepada Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota letak tanah calon lokasi pembangunan jalan,

yang dalam pelaksanaannya adalah Ketua Tim Pelaksanaan Pengadaan Tanah

didukung Sekretariat Tim.

3. Instansi/lembaga lain yang terkait adalah:

a. Dinas PU, menyangkut bangunan;

b. Dinas Pertanian, menyangkut tanam tumbuhan;

c. Kantor Pelayanan Pajak, menyangkut NJOP;

d. Camat;

e. Lurah/Kepala Desa; dan

f. Penilai, menyangkut besaran Ganti Kerugian.

Apabila ada gugatan, terkait pula (1) Pengadilan TUN dan (2) Mahkamah Agung.

Evaluasi Kegiatan Belajar

1. (D)

2. (C)

3. (A)

4. (A)

5. (D)

6. (B)

7. (A)

8. (C)

9. (A)

10. (D)

Page 59: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 59

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Undang-Undang No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.

Undang-Undang No.2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Presiden RI No.71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan pengadaan Tanah

Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Presiden RI No.40 Tahun 2014 Perubahan atas Perpres No.71 tahun 2012

Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Presiden RI No.30 Tahun 2015 Perubahan ketiga atas Perpres No.71 tahun

2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Presiden RI No.148 Tahun 2015 Perubahan keempat atas Perpres No.71

tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No.5 Tahun 2012 Tentang Petunjuk

Tehnis Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Pedoman Studi Kelayakan Proyek jalan dan Jembatan No.19 tahun 2005

Modul Dasar-dasar Pelaksanaan Pengadaan Tanah, Pelatihan Pelaksanaan

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan

Modul Persiapan dan Perencanaan Pengadaan Tanah, Pelatihan Perencanaan dan

Persiapan Pengadaan Tanah Untuk Pembagunan Jalan

DAFTAR PUSTAKA

Page 60: MATERI POKOK 1 PERENCANAAN PENGADAAN TANAH · 2018-05-07 · A. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah 1. Maksud dan Tujuan Dokumen perencanaan pengadaan tanah ini mencakup ketentuan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 60

MODUL PENGADAAN TANAH PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

DED (Detailed Engineering Design) adalah perencanaan fisik; proyek untuk membuat

sebuah perencanaan detail bangunan sipil (gedung, jalan, jembatan, bendungan, dll.

Digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.

Fasos (fasilitas umum) adalah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau swasta

untuk masyarakat, seperti sekolah, klinik, dan tempat ibadah.

Fasum (fasilitas umum) adalah fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum,

seperti jalan dan alat penerangan umum.

Feasibility Study adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu proyek bisnis yang

biasanya merupakan proyek yang dilakukan perusahaan.

Geoteknik adalah penerapan asas teknik secara ilmiah dalam memperoleh,

menafsirkan, dan menggunakan pengetahuan tentang kerak bumi untuk penyelesaian

permasalahan teknik sipil.

Hidrologi adalah ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan

sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk

hubungannya dengan makhluk hidup.

HGB (Hak Guna Bangunan) adalah jenis sertifikat dimana pemegang sertifikat berhak

memiliki dan mendirikan bangunan diatas tanah yang bukan kepemilikan dari pemilik

bangunan.

HGU (Hak Guna Usaha) adalah hak khusus untuk mengusahakan tanah yang bukan

miliknya sendiri atas tanah yang yang dikuasai langsung oleh negara untuk pertanian

dan peternakan.

Pemetaan adalah pengelompokkan suatu kumpulan wilayah yang meliputi pegunungan,

dataran tinggi, sumber daya dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial

kultural yang memiliki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat.

Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang berawal dari persepsi

yang berbeda tentang suatu kepentngan atau hak milik yang dapat menimbulkan akibat

hukum bagi keduanya.

Sita jaminan adalah penyitaan yang dilakukan oleh pengadilan atas brang bergerak atau

tidak bergerak.

GLOSSARIUM