materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 sd kelas 1

320
Pendahuluan | i SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SD KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Upload: yustino-charles

Post on 20-Jul-2016

108 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Pendahuluan | i

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SD KELAS I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2013

MATERI PELATIHAN GURU

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Pendahuluan | ii

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2013

Copyright © 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin

tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendahuluan | iii

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai

dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan

secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk

merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata

kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan

penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan

apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas

kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada

tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu

melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu,

implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan

tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,

standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar

kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata

pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,

semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi

lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini

menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada

semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya

mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

Pendahuluan | iv

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan

Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka

pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian

dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui

pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada

Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan

Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.

Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan

lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu

Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum

2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.

Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah

SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan

guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka

BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai

dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu

semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di

jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala

sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Juni 2013

Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom

NIP. 19620203 198703 1 002

Pendahuluan | v

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

BAGIAN I PENDAHULUAN 1

A. Tujuan Umum Pelatihan 2

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 2

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 3

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 3

E. Tahapan, Nara Sumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 3

F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah,

dan Pengawas

5

G. Penilaian 5

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator 6

I. Kode Etik Narasumber 7

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013 7

K. Sistematika Modul 10

BAGIAN II SILABUS PELATIHAN 11

A. Silabus Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset 13

B. Silabus Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 15

C. Silabus Materi Pelatihan 2: Elemen Perubahan Kurikulum 2013 20

D. Silabus Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran 27

E. Silabus Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 31

BAGIAN II MATERI PELATIHAN 35

A Materi Pelatihan 0 Perubahan Mindset 35

B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 60

1.1 Rasional 64

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 94

1.3 SKL, KI, dan KD 100

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 169

B. Materi Pelatihan 2 : Analisis Materi Ajar 174

2.1Konsep Pendekatan Scientific 179

2.2Konsep Penilaian Autentik 201

2.3Analisis Buku Guru dan Siswa 247

C. Materi Pelatihan 3 : Model Rancangan Pembelajaran 257

3.1 Penyusunan RPP 260

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 288

D. Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing 292

4.1 Simulasi Pembelajaran 296

4.2 Peer Teaching 305

Pendahuluan | vi

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAGIAN 1:

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum Pelatihan

B. Indikator Umum KetercapaianTujuan

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan

E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan

F. Struktur Pelatihan

G. Penilaian

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator

I. Kode Etik Narasumber

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan

K. Sistematika Materi Pelatihan

BAGIAN 2:

SILABUS

A. Silabus Perubahan Mindset

B. Silabus Konsep Kurikulum 2013

C. Silabus Analisis Materi Ajar

D. Silabus Model Rancangan Pembelajaran

E. Silabus Praktik Pembelajaran Terbimbing

A. Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset

B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013

1.1 Rasional

1.2 Elemen Perubahan

1.3 SKL, KI, KD

1.4 Strategi Implementasi

C. Materi Pelatihan 2: Analisis Materi Ajar

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

2.2 Konsep Pendekatan Scientific

2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku SIswa

D. Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran

1.1 Penyusunan RPP

1.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Belajar

E. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing

4.1 Simulasi Pembelajaran

4.2 Peer Teaching

F. Pendampingan

BAGIAN 3:

MATERI PELATIHAN

Pendahuluan | 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Pendahuluan | 2

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang

dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan

Pengawas Sekolah Inti.

Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber;

(4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan.

Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang

baik dalam bentuk slide power point maupun rekaman video.

Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu

Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran

pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013.

A. Tujuan Umum Pelatihan

Tujuan Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.

1. Guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi,

proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.

2. Kepala sekolah mampu mengerahkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka menjamin

keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013.

3. Pengawas sekolah mampu memberikan bantuan teknis secara benar kepada sekolah

dalam mengatasi hambatan selama implementasi Kurikulum 2013.

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan

Hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada akhir Tahun Ajaran

2013/2014, menunjukkan di bawah ini.

1. Tujuh puluh persen (70%) guru kelas I, IV, VII, X mampu melaksanakan tugas sesuai

dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum

2013.

2. Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak mengalami hambatan

biaya, sarana, sumber daya manusia, dan kebijakan sekolah.

3. Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 mendapatkan bantuan

secara benar dari pengawas sekolah selama implementasi Kurikulum 2013.

Pendahuluan | 3

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai

Berdasarkan Indikator Ketercapaian Tujuan, maka berikut ini kompetensi inti yang harus

dicapai peserta setelah mengikuti pelatihan.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen

perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).

4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan

(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.

5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan

mengacu pada Kurikulum 2013.

6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara

benar.

7. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.

8. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan

Setelah selesai mengikuti pelatihan, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah mampu

mewujudkan hasil kerja secara kolektif berikut ini.

1. Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1

semester.

2. Analisis buku siswa dan buku guru untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban

tugasnya, selama 1 semester.

3. Contoh RPP untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1

semester.

4. Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya,

selama 1 semester.

E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sasaran akhir dari pelatihan ini adalah guru, kepala sekolah dan pengawas. Mengingat

jumlah sasaran akhir pelatihan sangat besar dan sebaran sasaran akhir pelatihan sangat luas,

maka pelatihan ini menerapkan strategi pelatihan bertahap atau berjenjang. Tahapan atau

jenjang pelatihan, narasumber yang akan bertugas, serta sasaran peserta dapat dijelaskan

pada diagram berikut ini.

Pendahuluan | 4

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diagram 1. Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tahapan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat pada diagram 1 di atas.

Diagram tersebut menunjukan terdapat 3 tahap pelatihan yaitu:Pelatihan Tingkat Nasional,

Tingkat Provinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota. Secara keseluruhan terdapat 7 jenis

pelatihan, yakni: Pelatihan Instruktur Nasional, Pelatihan Guru Inti, Pelatihan Kepala Sekolah

Inti, Pelatihan Pengawas Inti, Pelatihan Guru Kelas/ Mapel, Pelatihan Kepala sekolah, dan

Pelatihan Pengawas.

Narasumber: Narasumber Nasional

Narasumber: Instruktur Nasional Narasumber: Instruktur Nasional Narasumber: Instruktur Nasional

Peserta: Instruktur Nasional

Peserta: Guru Inti

Narasumber: Guru Inti Narasumber: Kepala Sekolah Inti Narasumber: Pengawas Inti

Peserta: Guru Kelas/Mapel/BK Peserta: Kepala Sekolah Peserta: Pengawas

Peserta: Kepala Sekolah Inti Peserta: Pengawas Inti

PELATIHAN INSTRUKTUR

NASIONAL

PELATIHAN GURU INTI PELATIHAN KEPALA SEKOLAH INTI PELATIHAN PENGAWAS INTI

PELATIHAN GURU KELAS/MAPEL PELATIHAN KEPALA SEKOLAH PELATIHAN PENGAWAS

Pendahuluan | 5

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan

PengawasSekolah

Tabel 1: Struktur Pelatihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

No MateriPelatihan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK

/MA Kelas I Kelas IV IPA IPS Lainnya

0. PERUBAHAN MINDSET 2 2 2 2 2 2

1. KONSEP KURIKULUM 2013 4 4 4 4 4 4

1.1 Rasional 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

1.2 Elemen Perubahan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

1.3 SKL, KI dan KD 2 2 2 2 2 2

1.4 Strategi Implementasi 1 1 1 1 1 1

2. ANALISIS MATERI AJAR 12 12 12 12 12 12

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 2 2

Konsep Pembelajaran IPA Terpadu 2

Konsep Pembelajaran IPS Terpadu 2

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 2 2 2 2 2 2

2.3 Model Pembelajaran

2 2 2 2

2.4 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Belajar 2 2 2 2 2 2

2.5 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,

Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 6 6 4 4 6 6

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN 8 8 8 8 8 8

3.1 Penyusunan RPP 5 5 5 5 5 5

3.2 Perancangan Penilaian Autentik 3 3 3 3 3 3

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 22 22 22 22 22 22

4.1 Simulasi Pembelajaran 8 8 8 8 8 8

4.2 Peer Teaching 14 14 14 14 14 14

PENDAMPINGAN 2 2 2 2 2 2

TES AWAL DAN TES AKHIR 2 2 2 2 2 2

TOTAL 52 52 52 52 52 52

G. Penilaian

Seusai pelatihan, panitia pelatihan akan mengumumkan hasil penilaian peserta. Penilaian

meliputi tiga ranah yaitu:

1. sikap

2. pengetahuan, dan

3. keterampilan

Pendahuluan | 6

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian autentik diterapkan di dalam pelatihan ini. Metode penilaian yang diterapkan di

dalam penilaian ini meliputi:

1. tes awal;

2. tes akhir;

3. portofolio; dan

4. pengamatan.

Setiap calon instruktur nasional, guru inti, kepala sekolah inti, dan pengawas inti dinyatakan

lulus apabila mencapai nilai 75 dan memiliki kewenangan untuk melatih.

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator

Narasumber memainkan peran yang sangat penting untuk menjadikan suatu pelatihan yang

menarik dan menyenangkan. Jumlah narasumber yang akan bertugas sebanyak 3 (tiga) orang

selama proses pelatihan. Narasumber membagi tugas secara bersama-sama dengan prinsip

keadilan. Ketika seorang narasumber bertugas memberikan materi pelatihan, maka

narasumber lainnya berperan sebagai fasilitator yang membantu dalam menyiapkan

perangkat pelatihan, memberikan penjelasan tambahan, dan melakukan penilaian kepada

peserta.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang narasumber adalah berikut ini.

1. Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.

2. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi urutan dalam skenario

pelatihan yang telah disusun.

3. Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal disiplin, berperilaku, cara

memberikan pertanyaan, cara memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun

penguasaan materi pelatihan.

4. Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.

5. Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan memberikan konfirmasi,

tetapi wajib melibatkan peserta secara aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis

alternatif temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan atau simpulan.

6. Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri, menanyakan argumentasinya

mengapa peserta mengambil simpulan itu, menguatkan dan menekankan simpulan itu.

7. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta baik laki-laki maupun

perempuanyang memiliki keterbatasan berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang

tua, dan sebagainya.

8. Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta lain.

9. Menghindari hal-hal berikut ini.

Pendahuluan | 7

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.

b. Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.

c. Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

d. Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat mengakibatkan habisnya

waktu.

e. Berperan sebagai orang yang serba tahu.

10. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta sesering mungkin (jangan

pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu mudah dijawab peserta).

Tugas Narasumber yang Berperan sebagai Fasilitator

1. Menyiapkan alat, sumber, dan media belajar yang diperlukan.

2. Membagi bahan pelatihan kepada peserta sesuai haknya.

3. Melaksanakan penilaian terdiri atas: tes awal, tes akhir,, dan penilaian proses, yang

meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Mencatat kehadiran peserta sebagai bagian dari bahan penilaian.

5. Menyerahkan laporan tertulis setiap selesai melakukan pelatihan.

I. Kode Etik Narasumber

Setiap fasilitator pelatihan wajib menyetujui dan menerapkan kode etik berikut ini.

1. Menghormati kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013.

2. Mengacu pada prinsip-prinsip andragogi dalam bersikap dan berperilaku.

3. Menjaga kerahasiaan semua alat penilaian yang akan digunakan.

4. Memberlakukan peserta secara adil dan tidak diskriminatif.

5. Melakukan penilaian secara objektif.

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013

Jenis bahan dan lembar kerja untuk masing-masing materi pelatihan dapat dilihat berikut ini.

Beberapa dokumen pelatihan digunakan sebagai acuan untuk beberapa materi pelatihan

sebagaimana tercermin dalam pengkodean bahan pelatihan.

Pendahuluan | 8

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 2. Daftar dan Pengkodean Materi Pelatihan

NO. MATERI PELATIHAN KODE

0. PERUBAHAN MINDSET

Bahan Tayang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 PPT-0.1

1. KONSEP KURIKULUM 2013

Video Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh

Mendikbud V-1.1

Bahan Tayang

Rasional PPT-1.1

Elemen Perubahan PPT-1.2

SKL, KI, KD PPT-1.3

Strategi Implementasi PPT-1.4

Hand-Out Naskah Kurikulum 2013 HO-1.1/1.2/1.4

SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/

2.4/3.1/3.2

Contoh Analisis Keterkaitan antara SKL, KI,

dan KD HO-1.3

Lembar

Kerja/Rubrik Analisis Keterkaitan SKL, KI, KD LK-1.3

2. ANALISIS MATERI AJAR

Video Pembelajaran di SD Kelas I V-2.1/4.1

Bahan Tayang Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu PPT-2.1-1

Konsep Pendekatan Scientific PPT-2.2-1

Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan

Hasil Belajar PPT-2.3

Analisis Buku Guru dan Siswa PPT-2.4

Lembar

Kerja/Rubrik

Analisis Buku Guru LK-2.4-1

Analisis Buku Siswa LK-2.4-2

Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan

Siswa R-2.4

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/

2.4/3.1/3.2

Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-1

Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-2

Konsep Pendekatan Scientific HO-2.2-1

Contoh Penerapan Pendekatan scientific

dalam Pembelajaran di SD Kelas I

HO-2.2-2

Konsep Penilaian Autentik HO-2.3

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada

Pembelajaran di SD Kelas I HO-2.3/3.2

Lembar

Kerja/Rubrik

Analisis Buku Guru LK-2.4-1

Analisis Buku Siswa LK-2.4-2

Pendahuluan | 9

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO. MATERI PELATIHAN KODE

Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan

Siswa R-2.4

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

Bahan Tayang Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu

pada Standar Proses dan Pendekatan

Scientific

PPT-3.1-1

Panduan Tugas Menelaah Rancangan

Penilaian pada RPP yang Telah Dibuat PPT-3.2

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/

2.4/3.1/3.2

Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu

pada Standar Proses dan Pendekatan

Scientific

HO-3.1-1

Contoh RPP Tematik SD Kelas I HO-3.1-2

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada

Pembelajaran HO-2.3/3.2

Lembar

Kerja/Rubrik

Telaah RPP LK-3.1/3.2

Rubrik Penilaian Telaah RPP R-3.1/3.2

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Video Video Pembelajaran V-2.1/4.1

Bahan Tayang Strategi Pengamatan Tayangan Video PPT-4.1

Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan

Pembelajaran Melalui Peer-Teaching PPT-4.2-1

Instrumen Penilaian Pelaksanaan

Pembelajaran PPT-4.2-2

Lembar

Kerja/Rubrik

Analisis Pembelajaran pada Tayangan Video LK-4.1

Rubrik Penilaian Analisis Pembelajaran pada

Tayangan Video R-4.1

Instrumen Penilaian Pelaksanaan

Pembelajaran LK-4.2

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran R-4.2

Keterangan:

V : Video

PPT : Powerpoint Presentation

HO : Hand-Out

LK : Lembar Kerja

R : Rubrik

Catatan Pengkodean:

1. PPT-1.3 artinya bahan presentasi ini digunakan saat menyampaikan Materi Pelatihan 1

(Konsep Kurikulum), Submateri 3 (SKL,KI,KD)

Pendahuluan | 10

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2 artinya hand-out ini digunakan sebagai acuan untuk beberapa

materi pelatihan yaitu sebagai berikut:

- Materi Pelatihan 1, submateri 3;

- Materi Pelatihan 2, submateri 1 dan 4;

- Materi Pelatihan 3, submateri 1 dan 2.

K. Sistematika Modul

Modul pelatihan implementasi kurikulum ini dibagi dalam tiga bagian berikut ini.

Bagian I : Pendahuluan

Bagian II : Silabus Pelatihan

Bagian III : Materi Pelatihan

Silabus Pelatihan | 11

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN II

SILABUS

Silabus Pelatihan | 12

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

JENJANG: SD/MI

KELAS: I (SATU)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2013

Silabus Pelatihan | 13

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 0. PERUBAHAN MINDSET

ALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

0.1 Tantangan

Indonesia

dalam Abad ke-

21

1. Memiliki sikap

yang terbuka

untuk

menerima

Kurikulum

2013

2. Memiliki

keinginan yang

kuat untuk

mengimpleme

ntasikan

Kurikulum

2013.

1. Menunjukkan

sikap menerima

secara terbuka

terhadap

perubahan

Kurikulum dalam

rangka

menghadapi

tantangan

Indonesia dalam

Abad ke-21.

2. Menunjukkan

sikap

menghargai

perubahan

kurikulum.

3. Merespon

1. Tanya jawab

tentang

tantangan

Indonesia dalam

Abad ke-21.

2. Curah pendapat

membandingkan

antara berpikir

berbasis kendala

(constraint-

based thinking)

dengan berpikir

berbasis

kesempatan

(opportunity-

based thinking)

3. Mendiskusikan

cara baru dalam

belajar.

Sikap

Menerima,

menghargai

dan merespon

positif

perubahan

Kurikulum da

serta

berpartisipasi

aktif dalam

kegiatan

materi

pelatihan.

Pengamatan

Lembar

Pengamatan

Sikap

Bahan

Tayang

Tantangan

Indonesia dalam

Abad ke-21

(PPT-0.1)

2

Silabus Pelatihan | 14

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

secara positif

terhadap cara

baru dalam

belajar.

4. Berpartisipasi

aktif dalam

kegiatan materi

pelatihan

perubahan

mindset.

4. Mendiskusikan 6

pendorong

utama teknologi

pendidikan yang

harus

diperhatikan

5. Tanya jawab

tentang

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi (higher

order thinking

skill).

Silabus Pelatihan | 15

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUM

ALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

1.1 Rasional Memahami

secara utuh

rasional

Kurikulum 2013.

1. Menerima

rasional

pengembangan

Kurikulum 2013

dalam kaitannya

dengan

perkembangan

masa depan.

2. Menjelaskan

rasional

pengembangan

Kurikulum 2013

dalam kaitannya

dengan

perkembangan

masa depan.

3. Menjelaskan

permasalahan

Kurikulum 2006

(KTSP).

1. Mengamati dan

menyimak

tayangan

paparan tentang

Kurikulum 2013

oleh Mendikbud.

2. Menyimak dan

melakukan tanya

jawab tentang

paparan rasional

Kurikulum 2013

dalam kaitannya

dengan

perkembangan

kurikulum di

Indonesia.

3. Menyimpulkan

rasional

Kurikulum 2013

yang mencakup

Sikap

Menerima

latar belakang

alasan

perubahan

Kurikulum

2013.

Pengetahuan

Memahami

secara utuh

rasional

kurikulum

2013 .

Pengamatan

Tes Tertulis

Lembar

Pengamatan

Sikap

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

1. Video

2. Bahan

Tayang

3. Hand-out

Tayangan

Paparan

Kurikulum 2013

oleh Mendikbud

(V-1.1)

Rasional

Kurikulum 2013

(PPT-1.1)

Naskah

Kurikulum 2013

(HO-1.1/1.2/1.4)

0,5

Silabus Pelatihan | 16

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

4. Mengidentifikasi

kesenjangan

kurikulum antara

kondisi saat ini

dengan kondisi

ideal.

5. Menjelaskan

alasan

pengembangan

kurikulum.

permasalahan

kurikulum 2006

(KTSP),

kesenjangan

kurikulum antara

kondisi saat ini

dengan kondisi

ideal, serta

alasan

pengembangan

kurikulum.

1.2 Elemen

Perubahan

Kurikulum 2013

Memahami

secara utuh

elemen

perubahan

Kurikulum 2013.

1. Menerima empat

elemen

perubahan

Kurikulum 2013

yang mencakup:

SKL, SI, Standar

Proses, dan

Standar

Penilaian.

2. Menjelaskan

empat elemen

perubahan

Kurikulum 2013

yang mencakup:

SKL, SI, Standar

Proses, dan

1. Menyimak dan

melakukan tanya

jawab tentang

empat elemen

perubahan

Kurikulum 2013

dalam kaitannya

dengan

perkembangan

kurikulum.

2. Menyimpulkan

empat elemen

perubahan

Kurikulum 2013.

Sikap

Menerima

empat elemen

perubahan

Kurikulum

2013

Pengetahuan

Memahami

elemen

perubahan

Kurikulum

2013 dan

hubungannya

dengan

kompetensi

yang

Pengamatan

Tes Tertulis

Lembar

Pengamatan

Sikap

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

1. Bahan

Tayang

2. Hand-out

Elemen

Perubahan

Kurikulum 2013

(PPT-1.2)

Naskah

Kurikulum 2013

(HO-1.1/1.2/1.4)

0,5

Silabus Pelatihan | 17

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Standar

Penilaian.

3. Menjelaskan

empat elemen

perubahan

kurikulum dalam

hubungannya

dengan

kompetensi yang

dibutuhkan pada

masa depan.

dibutuhkan

pada masa

depan.

1.3 SKL, KI dan KD Memahami

keterkaitan

antara SKL, KI,

dan KD pada

Kurikulum 2013.

1. Bekerja sama

dalam

menganalisis

keterkaitan SKL,

KI, dan KD.

2. Menganalisis

keterkaitan

antara SKL, KI,

dan KD.

1. Menyimak

paparan SKL, KI,

dan KD.

2. Memberi contoh

analisis

keterkaitan SKL,

KI, dan KD.

3. Menganalisis

keterkaitan SKL,

KI, dan KD

melalui diskusi

kelompok pada

format yang

sudah disediakan

(Tiap kelompok

Sikap

Bekerja sama

dalam

kelompok

dengan baik

dan benar

Keterampilan

Terampil

menganalisis

keterkaitan

SKL, KI, dan KD

Pengetahuan

Kemampuan

memahami

Pengamatan

Penugasan

Tes Tertulis

Lembar

Pengamatan

Sikap

Rubrik

penilaian

hasil analisis

keterkaitan

SKL, KI dan

KD (R-1.3)

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

1. Bahan

Tayang

2. Hand-Out

3. Lembar

Kerja

SKL, KI, dan KD

(PPT-1.3)

a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/

2.1/2.4/

3.1/3.2)

b. Contoh

Analisis

Keterkaitan

antara SKl, KI,

dan KD

(HO-1.3)

Analisis

Keterkaitan SKL,

KI, dan KD

2

Silabus Pelatihan | 18

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

menganalisis

keterkaitan SKL,

KI, dan KD yang

akan dijadikan

dasar dalam

membuat RPP)

4. Mempresentasi

kan hasil diskusi

kelompok.

5. Menilai hasil

kerja kelompok

lain.

konsep SKL, KI,

dan KD serta

keterkaitan

antara ketiga

kompetensi

tersebut.

(LK-1.3 )

1.4 Strategi

Implementasi

Kurikulum 2013

Memahami

secara utuh

strategi

implementasi

Kurikulum 2013.

1. Berkomunikasi

dengan bahasa

yang runtut dan

komunikatif

untuk

mengidentifikasi

elemen-elemen

penting strategi

implementasi

Kurikulum 2013.

2. Mengidentifikasi

elemen-elemen

penting strategi

implementasi

1. Diskusi kelas

untuk

mengidentifikasi

elemen-elemen

penting strategi

implementasi

Kurikulum 2013.

2. Merangkum dan

menyimpulkan

hasil diskusi

kelas.

3. Mengkomunikasi

kan hasil diskusi

Sikap

Berkomunikasi

dengan

bahasa yang

santun,

sistematis,

dan

komunikatif

dalam

meyampaikan

ide-ide.

Pengetahuan

Memahami

elemen-

Pengamatan

Tes Tertulis

Lembar

Pengamatan

Sikap

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

1. Bahan

Tayang

2. Hand-out

Strategi

Implementasi

Kurikulum

(PPT-1.4)

Naskah

Kurikulum 2013

(HO-1.1/1.2/1.4)

1

Silabus Pelatihan | 19

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Kurikulum 2013.

kelas. elemen

penting

strategi

implementasi

Kurikulum

2013.

Silabus Pelatihan | 20

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR

ALOKASI WAKTU: 12 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

2.1 Konsep

Pembelajaran

Tematik

Terpadu

Mendeskripsikan

konsep

pembelajaran

Tematik Terpadu.

1. Menerima

konsep

pembelajaran

Tematik Terpadu

dan menghargai

pendapat orang

lain.

2. Menjelaskan

konsep

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

1. Mengamati

tayangan video

PBM tematik

dan video PBM

Tematik

Terpadu.

2. Membandingkan

antara

pembelajaran

tematik dengan

Tematik Terpadu

melalui diskusi

kelompok.

3. Melakukan

tanya jawab

tentang konsep

pembelajaran

Sikap

Menerima

konsep

pembelajaran

Tematik

Terpadu dan

menghargai

pendapat

orang lain.

Keterampilan

Terampil

menganalisis

keterkaitan

antara

jaringan

tema, silabus,

RKH, dan

RPP.

Pengamatan

Penugasan

Lembar

Pengamatan

Sikap

Rubrik

penilaian

hasil analisis

keterkaitan

antara

jaringan

tema,

silabus,

RKH, dan

RPP (R-2.1)

1. Video

2. Bahan

Tayang

a. Pembelajaran

tematik di

kelas I

(V-2.1)

b. Pembelajaran

Tematik

Terpadudi

kelas I

(V-2.1/4.1)

a. Konsep

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(PPT-2.1-1)

b. Implementasi

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(PPT-2.1-2)

2

Silabus Pelatihan | 21

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3. Menjelaskan

pemetaan

kompetensi

dasar dan

indikator

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

4. Menjelaskan

keterkaitan

antara jaringan

tema, silabus,

RKH, dan RPP.

Tematik

Terpadu.

4. Menyimpulkan

konsep

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

5. Mendiskusikan

hasil pemetaan

KD dan indikator

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

6. Mendiskusikan

keterkaitan

antara jaringan

tema, silabus,

RKH, dan RPP.

Pengetahuan

Konsep

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

Tes Tertulis Tes Objektif

Pilihan

Ganda

3. Hand out

4. Lembar

Kerja

a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/

2.1/2.4/

3.1/3.2)

b. Konsep

Pembelajaran

Tematik

Terpadu

(HO-2.1-1)

c. Implementasi

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(HO-2.1-2)

Analisis

keterkaitan

antara jaringan

tema, silabus,

RKH, dan RPP

(LK-2.1)

2.2 Konsep

Pendekatan

Scientific

Mendeskripsikan

konsep

pendekatan

scientific dalam

pembelajaran

1. Menerima

konsep

pendekatan

scientific dan

menghargai

1. Mengkaji

pendekatan

scientific

mengacu pada

tayangan video

Sikap

Menerima

konsep

pendekatan

scientific dan

Pengamatan

Lembar

pengamatan

sikap

1. Bahan

Tayang

a. Konsep

pendekatan

scientific

(PPT-2.2-1)

b. Contoh

2

Silabus Pelatihan | 22

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Tematik Terpadu

pendapat orang

lain.

2. Menjelaskan

konsep

pendekatan

scientific

3. Menjelaskan

penerapan

pendekatan

scientific dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

Tematik Terpadu

melalui diskusi

kelompok

2. Mendiskusikan

contoh-contoh

penerapan

pendekatan

scientific dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

menghargai

pendapat

orang lain.

Pengetahuan

Konsep

pendekatan

scientific dan

penerapan-

nya dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

Tes tertulis

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

2. Hand out

penerapan

pendekatan

scientific

dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(PPT-2.2-2)

a. Pendekatan

scientific

(HO-2.2-1)

b. Contoh

penerapan

pendekatan

scientific

dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(HO-2.2-2)

2.3 Konsep

Penilaian

Autentik pada

Proses dan

Hasil Belajar

Mendeskripsikan

konsep penilaian

autentik pada

proses dan hasil

belajar

1. Menerima

penerapan

konsep penilaian

autentik di

sekolah/

madrasah dan

menghargai

1. Menyajikan

kegiatan

interaktif untuk

menyamakan

persepsi tentang

jenis dan bentuk

penilaian

Sikap

Menerima

penerapan

konsep

penilaian

autentik di

sekolah/

Pengamatan

Lembar

pengamatan

sikap

1. Bahan

Tayang

a. Konsep

penilaian

autentik pada

proses dan

hasil belajar

(PPT-2.3)

b. Contoh

2

Silabus Pelatihan | 23

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

pendapat orang

lain.

2. Menjelaskan

konsep

penilaian

autentik pada

proses dan hasil

belajar.

autentik.

2. Mendiskusikan

konsep penilaian

autentik pada

proses dan hasil

belajar.

madrasah

dan

menghargai

pendapat

orang lain.

Pengetahuan

Konsep

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

Tes tertulis

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

2. Hand out

penerapan

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(PPT-2.3/3.2)

a. Konsep

penilaian

autentik pada

proses dan

hasil belajar

(HO-2.3)

b. Contoh

penerapan

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(HO-2.3/3.2)

2.4 Analisis Buku

Guru dan Buku

Siswa

(Kesesuaian,

Kecukupan, dan

Kedalaman

1. Menganalisis

kesesuaian isi

buku guru dan

buku siswa

dengan

tuntutan SKL,

1. Ketelitian dan

keseriusan

menganalisis

kesesuaian buku

guru dan siswa

dengan SKL, KI,

1. Peserta

pelatihan

menilai buku

guru dan buku

siswa.

Sikap

Teliti dan

serius dalam

bekerja baik

secara

mandiri

Pengamatan

Lembar

pengamatan

sikap

1. Bahan

Tayang

2. Hand-out

Analisis buku

guru dan buku

siswa (PPT-2.4)

SKL, KI, dan KD

(HO-1.3/ 2.1/

6

Silabus Pelatihan | 24

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Materi) KI, dan KD.

2. Menganalisis

buku guru dan

buku siswa

dilihat dari

aspek

kecukupan dan

kedalaman

materi.

dan KD.

2. Mengidentifikasi

kesesuaian isi

buku guru dan

buku siswa

dengan tuntutan

SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis

kecukupan dan

kedalaman

materi buku

guru dan buku

siswa.

4. Menganalisis

kesesuaian

proses,

pendekatan

belajar Tematik

Terpadu, serta

strategi evaluasi

yang

diintegrasikan

2. Diskusi

kelompok

membahas hasil

penilaian buku

guru dan buku

siswa.

3. Mencermati

format analisis

buku guru dan

buku siswa.

4. Mendeskripsikan

kecukupan dan

kedalaman

materi buku

guru dan buku

siswa secara

kelompok.

5. Menganalisis

kesesuaian isi

buku dengan

standar proses,

pendekatan

Tematik

Terpadu, dan

standar

penilaian yang

maupun

berkelompok.

Keterampilan

Terampil

menganalisis

buku guru

dan siswa.

Penugasan

Rubrik

Penilaian

Hasil

Analisis

Buku Guru

dan Buku

Siswa

(R-2.4)

3. Lembar

Kerja

2.4/ 3.1/3.2)

a. Analisis Buku

Guru

(LK-2.4-1)

b. Analisis Buku

Siswa

(LK-2.4-2)

Silabus Pelatihan | 25

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3. Menguasai

secara utuh

materi,

struktur, dan

pola pikir

keilmuan

materi

pelajaran.

4. Menguasai

penerapan

materi

pelajaran pada

bidang/ ilmu

lain serta

kehidupan

sehari-hari.

dalam buku.

5. Menjelaskan

secara utuh

materi, struktur,

dan pola pikir

keilmuan materi

pelajaran yang

terdapat dalam

buku siswa.

6. Menerapkan

materi pelajaran

yang terdapat

dalam buku guru

dan buku siswa

pada bidang/

ilmu lain serta

kehidupan

sehari-hari.

diintegrasikan

dalam buku

melalui diskusi

kelompok.

6. Membaca isi

materi, struktur,

dan pola pikir

keilmuan materi

pelajaran yang

terdapat dalam

buku siswa

melalui belajar

mandiri.

7. Membuat

contoh-contoh

penerapan

materi pelajaran

yang terdapat

dalam buku guru

dan buku siswa

pada bidang/

ilmu lain serta

kehidupan

sehari-hari

secara

berkelompok.

Silabus Pelatihan | 26

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

5. Memahami

strategi

menggunakan

buku guru dan

buku siswa

untuk kegiatan

pembelajaran.

7. Menjelaskan

strategi

penggunaan

buku guru dan

buku siswa

untuk kegiatan

pembelajaran.

8. Mempresentasi

kan hasil analisis

buku guru dan

buku siswa

(perwakilan

kelompok).

9. Menyimpulkan

strategi

penggunaan

buku guru dan

buku siswa

untuk kegiatan

pembelajaran.

Silabus Pelatihan | 27

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU: 8 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3.1 Penyusunan

RPP

Menyusun RPP

Tematik Terpadu

yang

menerapkan

pendekatan

scientific sesuai

model belajar

yang relevan

dengan

mempertimbang

kan karakteristik

peserta didik baik

dari aspek fisik,

moral, sosial,

kultural,

emosional,

maupun

intelektual

1. Menunjukkan

sikap tanggung

jawab dan

kreatif dalam

menyusun RPP.

2. Mengidentifikasi

rambu-rambu

penyusunan RPP

Tematik

Terpadu.

3. Menyusun RPP

Tematik Terpadu

yang sesuai

dengan SKL, KI

dan KD; Standar

1. Peserta

pelatihan

menilai RPP yang

dibawa oleh

peserta lain.

2. Mendiskusikan

rambu-rambu

penyusunan RPP

Tematik Terpadu

yang mengacu

pada Standar

Proses dan

pendekatan

scientific.

3. Menyusun RPP

Tematik Terpadu

yang sesuai

dengan SKL, KI,

dan KD; Standar

Sikap

Tanggung

jawab dan

kreatif dalam

menyusun

RPP

Keterampilan

Menyusun

RPP

pembelajaran

Tematik

Terpadu

dengan

pendekatan

scientific

Pengetahuan

RPP

pembelajaran

tematik yang

Pengamatan

Penugasan

Tes Tertulis

Lembar

Pengamatan

Sikap

Rubrik

Penilaian

Telaah RPP

(R-3.1/3.2)

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

1. Bahan

Tayang

2. Hand out

a. Rambu-rambu

penyusunan

RPP mengacu

pada Standar

Proses dan

pendekatan

scientific

(PPT-3.1-1)

b. Panduan

tugas telaah

RPP

(PPT-3.1-2)

a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/

2.1/2.4/

3.1/3.2)

b. Rambu-rambu

penyusunan

RPP mengacu

pada Standar

5

Silabus Pelatihan | 28

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Proses; dan

pendekatan

scientific.

4. Menelaah RPP

Tematik Terpadu

Proses; dan

pendekatan

scientific

(terutama KD di

awal semester I)

secara

berkelompok.

4. Mendiskusikan

format telaah

RPP .

5. Menelaah RPP

yang disusun

kelompok lain

sesuai format

telaah.

6. Merevisi RPP

berdasarkan

hasil telaah.

7. Mempresentasi

kan hasil RPP

yang sudah

direvisi (sampel).

menerapkan

pendekatan

scientific

3. Lembar

Kerja

Proses dan

pendekatan

scientific

(HO-3.1-1)

c. Contoh RPP

Tematik

Terpadu kelas

I (HO-3.1-2)

Telaah RPP

(LK-3.1/3.2)

3.2 Perancangan

Penilaian

Merancang

penilaian

1. Menunjukkan

sikap tanggung

1. Mendiskusikan

dan melakukan

Sikap

Tanggung

Pengamatan

Lembar

Pengamatan

1. Bahan

Tayang

a. Contoh

penerapan

3

Silabus Pelatihan | 29

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Autentik pada

Proses dan

Hasil Belajar

autentik pada

proses dan hasil

belajar

dan kreatif

dalam menyusun

rancangan

penilaian

autentik.

2. Mengidentifikasi

kaidah

perancangan

penilaian

autentik pada

proses dan hasil

belajar.

3. Menelaah

contoh

penerapan

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

4. Menelaah

rancangan

tanya jawab

tentang

penilaian

autentik dalam

bentuk tes dan

nontes.

2. Mendiskusikan

tentang kaidah

merancang

penilaian

autentik

berbentuk tes

dan nontes,

termasuk

portofolio.

3. Kerja kelompok

menelaah

contoh

penerapan

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

4. Menelaah

rancangan

jawab dan

kreatif dalam

menyusun

rancangan

penilaian

autentik.

Keterampilan

Merancang

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

Pengetahuan

Penerapan

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

Penugasan

Tes Tertulis

Sikap

Rubrik

Penilaian

Telaah RPP

(R-3.1/3.2)

Tes Objektif

Pilihan

Ganda

2. Hand out

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(PPT-2.3/3.2)

b. Panduan

tugas

menelaah

rancangan

penilaian

pada RPP

yang telah

dibuat

(PPT-3.2)

a. SKL, KI, dan

KD (HO-1.3/

2.1/2.4/

3.1/3.2)

b. Contoh

penerapan

penilaian

autentik pada

pembelajaran

Tematik

Terpadu

(HO-2.3/3.2)

Silabus Pelatihan | 30

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

penilaian

autentik pada

proses dan hasil

belajar yang ada

dalam RPP.

5. Merevisi

rancangan

penilaian pada

RPP yang telah

disusun.

penilaian

autentik pada

RPP yang telah

disusun.

5. Merevisi

rancangan

penilaian pada

RPP yang telah

disusun

berdasarkan

hasil telaah.

6. Mempresentasi

kan rancangan

penilaian proses

dan hasil belajar

yang sudah

direvisi (sampel).

Silabus Pelatihan | 31

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

ALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

4.1 Simulasi

Pembelajaran

Mengkaji

pelaksanaan

pembelajaran

Tematik

Terpadu yang

menerapkan

pendekatan

scientific

(mengamati,

menanya,

mencoba,

mengolah,

menyaji,

menalar,

mencipta)

dengan tetap

memperhatikan

karakteristik

peserta didik

baik dari aspek

fisik, moral,

1. Ketelitian dan

keseriusan

dalam

menganalisis

simulasi

pembelajaran.

2. Menganalisis

simulasi

pembelajaran

melalui

tayangan video

pembelajaran.

3. Menyimpulkan

alur

pembelajaran

1. Mengamati

tayangan video

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

2. Melalui diskusi,

menganalisis

tayangan video

pembelajaran

dengan fokus

pada penerapan

pendekatan

scientific dan

penilaian

autentik.

3. Menyimpulkan

alur

pembelajaran

Sikap

Ketelitian dan

keseriusan

dalam

menganalisis

simulasi

pembelajaran

Keterampilan

Menganalisis

pembelajaran

pada

tayangan

video.

Pengetahuan

Prinsip-

prinsip

pendekatan

Pengamatan

Penugasan

Tes Tertulis

Lembar

Pengamatan

Sikap

Rubrik

Penilaian

Analisis

pembelajaran

pada

tayangan

video

(R-4.1)

Tes Objektif

Pilihan Ganda

1. Video

2. Bahan

Tayang

3. Lembar

Kerja

Pembelajaran

Tematik Terpadu

di kelas I

(V-2.1/4.1)

Strategi

pengamatan

video

pembelajaran

(PPT-4.1)

Analisis

pembelajaran

pada tayangan

video

(LK-4.1)

8

Silabus Pelatihan | 32

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

sosial, kultural,

emosional,

maupun,

intelektual

Tematik Terpadu

yang

berorientasi

pada

pendekatan

scientific dan

penilaian

autentik.

4. Merevisi RPP

sehingga

menerapkan

pendekatan

scientific dan

penilaian

autentik untuk

kegiatan peer

teaching.

Tematik Terpadu

yang

berorientasi

pada

pendekatan

scientific dan

penilaian

autentik.

4. Merevisi RPP

sesuai dengan

hasil analisis

tayangan video

pembelajaran.

5. Mempresentasi

kan contoh RPP

untuk kegiatan

peer teaching.

scientific dan

penerapan

penilaian

autentik

dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu.

4.2 Peer Teaching Melaksanakan

pembelajaran

Tematik

Terpadu yang

menerapkan

pendekatan

scientific

(mengamati,

menanya,

1. Kreatif dan

komunikatif

dalam

melakukan peer

teaching.

2. Melaksanakan

1. Menginformasi

kan panduan

tugas praktik

pelaksanaan

pembelajaran

melalui peer

teaching.

2. Menjelaskan

Sikap

Kreatif dan

komunikatif

dalam

melakukan

peer teaching

Keterampilan

Melaksana-

Pengamatan

Penugasan

Lembar

Pengamatan

Sikap

Rubrik

penilaian

1. Bahan

Tayang

a. Panduan tugas

praktik

pelaksanaan

pembelajaran

melalui peer

teaching

(PPT-4.2-1)

b. Instrumen

penilaian

14

Silabus Pelatihan | 33

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

mencoba,

mengolah,

menyaji,

menalar,

mencipta)

dengan tetap

memperhatikan

karakteristik

peserta didik

baik dari aspek

fisik, moral,

sosial, kultural,

emosional,

maupun,

intelektual.

peer teaching

pembelajaran

Tematik Terpadu

yang

menerapkan

pendekatan

scientific dan

penilaian

autentik.

3. Menilai

pelaksanaan

peer teaching

peserta lain.

garis besar

instrumen

penilaian

pelaksanaan

pembelajaran

3. Mempersiapkan

pelaksanaan

peer teaching

berdasarkan RPP

yang telah

disusun.

4. Mempraktikkan

pembelajaran

Tematik Terpadu

melalui peer

teaching secara

individual.

5. Menilai kegiatan

peer teaching

menggunakan

instrumen

penilaian

pelaksanaan

pembelajaran

6. Melakukan

kan

pembelajaran

Tematik

Terpadu yang

menerapkan

pendekatan

scientific.

Pengetahuan

Prinsip-

prinsip

pendekatan

scientific

dalam

pembelajaran

Tematik

Terpadu

Tes Tertulis

pelaksanaan

pembelajaran

(R-4.2)

Tes Objektif

Pilihan Ganda

2. Lembar

Kerja

pelaksanaan

pembelajaran

(PPT-4.2-2)

Instrumen

penilaian

pelaksanaan

pembelajaran

(LK-4.2)

Silabus Pelatihan | 34

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI

PELATIHAN

KOMPETENSI

PESERTA

PELATIHAN

INDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHAN WAKTU

(JP) ASPEK TEKNIK

BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

refleksi terhadap

pelaksanaan

peer teaching.

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 35

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III

MATERI PELATIHAN

0. PERUBAHAN MINDSET

1. KONSEP KURIKULUM 2013

2. ANALISIS MATERI AJAR

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 36

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSET

ALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi

waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan

Perubahan Mindset

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling

mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI

Perubahan Mindset 60 Menit

Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21

(mengapa kita harus berubah).

15 Menit

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala

(Constraint-Based Thinking) dan Berpikir berbasis kesempatan

(Opportunity Based).

15 menit

Mendiskusikan cara baru dalam belajar. 10 Menit

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang

harus diperhatikan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lima

tantangan pendidikan tinggi.

20 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Perubahan Mindset 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 37

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan : 0.1 Perubahan Mindset

Langkah Kegiatan Inti

Pengkondisian

Peserta

dilanjutkan

Tanya Jawab

Curah

Pendapat

Diskusi

Diskusi

Dilanjutkan

Tanya Jawab

30 Menit 15 Menit 10 Menit 35 Menit

Pengkondisian Peserta dilanjutkan Tanya Jawab

Perkenalan, fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario

kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset. Fasilitator memotivasi peserta,

mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung. Tanya jawab tentang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 (mengapa

kita harus berubah).

Curah Pendapat

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala (Constraint-Based Thinking) dan

Berpikir berbasis kesempatan (Opportunity Based).

Diskusi

Diskusi cara baru dalam belajar

Diskusi, Tanya Jawab, dan Penutup

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan dilanjutkan

dengan tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, diakhiri membuat rangkuman,

refleksi, dan umpan balik.

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 38

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 39

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 40

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 41

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 42

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 43

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 44

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 45

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 46

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 47

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 48

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 49

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 50

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 51

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 52

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 53

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 54

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 55

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 56

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 57

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 58

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 59

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional

1.2 Elemen Perubahan

1.3 SKL, KI, dan KD

1.4 Strategi Implementasi

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 60

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013;

2. memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan

3. memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

B. LINGKUP MATERI

1. Rasional

2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

3. Standar Nasional Pendidikan

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

b. Standar Isi yang berisi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

c. Standar Proses

d. Standar Penilaian

4. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

C. INDIKATOR

1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan

perkembangan masa depan.

2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan

perkembangan masa depan.

3. Menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).

4. Mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.

5. Menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.

6. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar

Proses, dan Standar Penilaian.

7. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI,

Standar Proses, dan Standar Penilaian.

8. Menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan

kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

9. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam bentuk kerja sama dengan yang lain.

10. Menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

11. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013 dengan

bahasa yang runtut dan komunikatif.

12. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 61

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Video Rasional Kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

2. Bahan Tayang

a. Rasional

b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

c. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi

Dasar (KD)

d. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

3. Lembar Kerja Analisis SKL, KI, dan KD

4. Hand-out

a. Contoh Keterkaitan SKL, KI, KD

b. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)

5. ATK

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 62

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUM

ALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi

waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan

Konsep Kurikulum.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling

mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI

1.1 Rasional 25 Menit

Penayangan Video Mendikbud tentang Paparan Kurikulum 2013

dengan menggunakan V-1.1

10 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Rasional Kurikulum 2013 dengan

menggunakan PPT-1.1

10 Menit

Tanya jawab tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:

permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum

antara kondisi saat ini dan kondisi ideal, serta alasan pengembangan

kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

5 Menit

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 20 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Elemen Perubahan Kurikulum

yang mencakup SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian dan

hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa

depan dengan menggunakan PPT-1.2

10 Menit

Tanya jawab tentang Elemen Perubahan Kurikulum, kemudian 10 Menit

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 63

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

fasilitator menyimpulkannya.

ICE BREAKER 5 Menit

1.3 SKL, KI, dan KD 60 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang SKL, KI, dan KD dengan

menggunakan PPT-1.3

10 Menit

Memberi contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan

menggunakan HO-1.3

5 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD

yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan

menggunakan LK-1.3

30 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok, sementara kelompok lainnnya

memberi komentar/ tanggapan dan menilai hasil kerja kelompok.

15 Menit

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 40 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum

2013 dengan menggunakan PPT-1.4

10 Menit

Diskusi kelas tentang Elemen-elemen Penting Strategi Implementasi

Kurikulum 2013, kemudian merangkum dan menyimpulkan hasil

diskusi.

20 Menit

Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 10 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Konsep Kurikulum. 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 64

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 1.1 Rasional Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Penayangan

Video

Mendiknas

Pemaparan

Rasional

Kurikulum

2013 dengan

menggunakan

PPT-1.1

Tanya Jawab

10 Menit 10 Menit 5 Menit

Penayangan Video

Video tentang Rasionalisasi Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan

kebudayaan selama 10 menit.

Aktivitas selama penayangan video: peserta diminta mencatat butir-butir penting yang disampaikan

Mendikbud dalam video tersebut.

Tanya Jawab

Pertanyaan tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. permasalahan kurikulum 2006 (KTSP),

b. kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dan kondisi ideal,

c. alasan pengembangan kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 65

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 66

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 67

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 68

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 69

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 70

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 71

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

I. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses

berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang

diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia

sepanjang zaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang

memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi

peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis

pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:

(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;

dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006

yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik

tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan

pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar

pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan

internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari

pertumbuhan penduduk usia produktif.

HO-1.1/1.2/1.4

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 72

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk

mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang telah

ditetapkan. (Gambar 1).

Gambar 1

Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki

kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.

Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban

pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan

agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki

kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Gambar 2).

Gambar 2

2. Tantangan Eksternal

-Rehab Gedung Sekolah

-Penyediaan Lab dan

Perpustakaan

-Penyediaan Buku

Kurikulum 2013

-BOS

-Bantuan Siswa Miskin

-BOPTN/Bidik Misi (di PT)

Manajemen Berbasis Sekolah

-Peningkatan Kualifikasi &

Sertifikasi

-Pembayaran Tunjangan

Sertifikasi

-Uji Kompetensi dan

Pengukuran Kinerja

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus

Dikerjakan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 73

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan

masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan

pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Gambar 3

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila

terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran

sebagai berikut:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.

b. Dari satu arah menuju interaktif.

c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.

d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.

e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.

f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.

g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.

h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.

i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.

j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.

k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.

l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.

m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.

n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.

o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru

dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP

Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum

Tantangan Masa Depan

• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA

• Masalah lingkungan hidup

• Kemajuan teknologi informasi

• Konvergensi ilmu dan teknologi

• Ekonomi berbasis pengetahuan

• Kebangkitan industri kreatif dan budaya

• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia

• Pengaruh dan imbas teknosains

• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor

pendidikan

• Materi TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan

• Kemampuan berkomunikasi

• Kemampuan berpikir jernih dan kritis

• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan

• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab

• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap

pandangan yang berbeda

• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

• Memiliki minat luas dalam kehidupan

• Memiliki kesiapan untuk bekerja

• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya

• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka

§Perkelahian pelajar

§Narkoba

§Korupsi

§Plagiarisme

§Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

§Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat

• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif

• Beban siswa terlalu berat

• Kurang bermuatan karakter

Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi

• Neurologi

• Psikologi

• Observation based [discovery] learning dan

Collaborative learning

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 74

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan.

Pendekatan dalam penyusunan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006 dapat dilihat di Gambar 4 dan

penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi

lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah

kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar

kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan

menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan

mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan

silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang

sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan kurikulum dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5

1

TUJUAN PENDID IKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL M APEL, SK MAPEL, KD M APEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOM PETENSI

LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN

PEM BELAJARAN

STANDAR

PROSES

STANDAR

PENILAIAN

BUKU TEKS

SISWA

PEMBELAJARAN &

PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006

Oleh Satuan Pendidikan

TUJUAN PENDID IKAN NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

KI KELAS & KD MAPEL

(STANDAR ISI)

STANDAR

PROSESSTANDAR

PENILAIAN

SILABUS

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013

PEM BELAJARAN &

PENILAIAN (KTSP)

PANDUAN

GURU

BUKU TEKS

SISWA

KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUH AN

Oleh Satuan

Pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD M APEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM

(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOM PETENSI

LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

STANDAR

PROSES

STANDAR

PENILAIAN

BUKU TEKS

SISWA

PEM BELAJARAN &

PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004

Oleh Satuan Pendidikan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 75

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan

Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran

yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih

kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Di samping itu,

dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan

waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil

monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya

sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa. Rumusan

kompetensi juga sulit dijabarkan ke dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke

pembelajaran, sulit dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit

diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.

Untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan untuk

memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pengajaran, perlu diambil langkah

penguatan tata kelola antara lain dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan

pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Karena guru

merupakan faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting

untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan

dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi

kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan

pemantauan oleh pusat dan daerah.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang

dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai

pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak

yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia

diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang

kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman (Gambar 6).

Gambar 6

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 76

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas

2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%

peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan

hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Dari hasil ini dapat

disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang

distandarkan di tingkat internasional (Gambar 7).

Gambar 7

Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan

pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan

2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level

menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut

(advanced). Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat

diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik di Indonesia berbeda

dengan apa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional. (Gambar 8).

Gambar 8

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 77

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga

menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang

dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV

juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di

Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional

(Gambar 9).

Gambar 9

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

- low mengukur kemampuan sampai level knowing

- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying

- high mengukur kemampuan sampai level reasoning

- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Tabel 2

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 78

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis lebih jauh untuk membandingkan kurikulum IPA SMP kelas VIII yang ada di Indonesia

dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa topik yang

sebenarnya belum diajarkan di kelas VIII SMP (Tabel 2). Hal yang sama juga terdapat di kurikulum

matematika kelas VIII SMP di mana juga terdapat beberapa topik yang belum diajarkan di kelas

XIII. Lebih parahnya lagi, malah terdapat beberapa topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam

kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab pertanyaan

yang terdapat di dalam TIMSS (Tabel 3).

Tabel 3

Hal yang sama juga terjadi di kurikulum matematika kelas IV SD pada studi internasional di mana

juga terdapat topik yang belum diajarkan pada kelas IV dan topik yang sama sekali tidak terdapat

di dalam kurikulum saat ini, seperti bisa dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 79

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang

lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak

esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan

internasional. Di samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman materi sesuai dengan

tuntutan perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan

materi yang dibutuhkan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 80

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

II. TUJUAN KURIKULUM

Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang

tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didk menjadi kompeten dalam bidangnya. Di

mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan di

atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana

dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.

Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025

yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah

cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas

intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.

Dengan demikian Kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan

Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat

membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga

dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 81

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

III. KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,

implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman

untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.

A. LANDASAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya

pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis

merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang

mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang

mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik

memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan

empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.

1. Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013

diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan

yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia

tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

2. Landasan Filosofis

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang

bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian

diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa,

masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan

kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan

bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan

untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa

kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga

dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan

sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang

tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan

membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

3. Landasan Empiris

Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%,

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 82

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi Indonesia

tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara – negara

ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012).

Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda

berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk

memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya

tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan

pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan

beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman

disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia

Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan

jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu

entitas bangsa Indonesia.

Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan

kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya

pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan

tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat

menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu

menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan

kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi

dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab

kebutuhan ini.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan

beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata

terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah

satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka,

kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan

dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih

adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan

budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka,

kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara

negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi

rawan pangan pada berbagai beahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang

harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya

juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan

alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif

terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 83

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus

ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment), studi yang

memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru

bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International

Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat

rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan

pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan

investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak

membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang

diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negaranya pada abad

21.

4. Landasan Teoritik

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-

based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai

kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan

kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di

atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar

Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi

Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI,

SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan

ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana

yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan

dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.

Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan

manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah

outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada

pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil

kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai pencapaian

kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas

dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 84

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek

sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta

didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang

harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang

diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema

untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah

sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan

kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu

semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam

Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat

(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan

satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk

tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan

kelas tersebut.

C. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan pembelajaran

ekstra-kurikuler.

1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip berikut:

a. Proses pembelajaran intra-kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan

mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan

SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.

c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai

Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu

pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung

(direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat

developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 85

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan

yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan

berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, dan saling

memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi

di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan

kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses

pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan

mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis

(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-

kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi

yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan

kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta

didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan

hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya

segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi

pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang

sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan

ekstra-kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler

wajib.

Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan

intrakurikuler.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran

hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan

pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah

mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 86

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti

proses pendidikan selama 12 tahun.

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis

kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan

berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang

dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap

peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada

posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan

seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.

Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap

peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan

proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok

peserta didik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 87

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IV. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,

posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester

atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem

belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten

dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester

sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran

per semester.

A. STRUKTUR KURIKULUM SD/MI

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.

Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan

VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten

Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi

Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk

kelas IV, V dan VI.

= Pembelajaran Tematik Integratif

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 88

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32,

dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar

untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.

Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER

MINGGU

VII VIII IX

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies,

bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,

pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap

peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan

pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,

patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA

juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai

keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masing-

masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang

diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-

masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan

pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi

daerah pada satuan pendidikan itu.

C. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)

Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 89

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik

- Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,

dan kemampuannya.

Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk

menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9

(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran

peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk

kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.

Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK

bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam

belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.

1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel

berikut ini:

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib:

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.

Satu jam belajar adalah 45 menit.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 90

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Struktur Kurikulum SMA/MA

MATA PELAJARAN Kelas

X XI XII

Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24

C. Kelompok Peminatan

Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

I 1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 4

3 Fisika 3 4 4

4 Kimia 3 4 4

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

II 1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 4

3 Sosiologi 3 4 4

4 Ekonomi 3 4 4

Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya

III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4

3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4

4 Antropologi 3 4 4

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

Pilihan Lintas Minat dan/atau

Pendalaman Minat 6 4 4

Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per

minggu 42 44 44

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-

ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus

memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor

di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau

hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat

oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester

pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan

rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu

menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin

mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan

Kelompok Peminatan Keagamaan.

Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik

harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-

masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI

dan XII.

Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X

dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata

Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 91

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan

XII.

Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam

pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai

berikut:

1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu

Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.

Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau

Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran

yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:

a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam

Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 92

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM

A. IMPLEMENTASI

1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip:

a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum

satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran

b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),

mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.

c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin langsung oleh kepala sekolah

d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.

2. Manajemen Implementasi

a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah

propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk

melaksanakan kurikulum.

c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum

secara nasional.

d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.

e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan

profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di

kabupaten/kota terkait.

3. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:

a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:

- Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan

X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh

wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi.

- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014 adalah tahun kedua implementasi.

Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan

implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD di seluruh wilayah

NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang

belum melaksanakan kurikulum.

- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah

melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

b. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala

sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum

2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip

utama implementasi dimana guru, kepala sekolah dan pengawas di wilayah sekolah terkait

yang akan mengimplemntasikan kurikulum adalah mereka yang sudah terlatih. Dengan

demikian, ketika Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2015-

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 93

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2016, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan

pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi,

penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal

tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika

implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku babon sudah teredia

di setiap sekolah.

Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru

adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan

penilaian hasil belajar. Sedangkan pedoman pembelajaran dan penilaian hasil belajara secara

rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian.

d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya

sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA/MA dan SMK/MAK, dimulai dari bulan

Januari – Desember 2013. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan

administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu

dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja

baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan pelatihan ini maka

implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan

kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.

e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan

masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi

Kurikulum 2013 menghindari pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi

implementasi mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para

guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti dengan monitoring dan evaluasi sepanjang

pelaksanaan paling tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir

tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah

tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan

sebagaimana seharusnya. Permasalahan lapangan yang muncul adalah yang dapat

diselesaikan oleh kolaborasi guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas

pendidikan kabupaten/kota.

B. EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),

pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi

dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan

organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.

Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut:

1. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan

kurikulum.

2. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan,

kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan tujuan

untuk mengidentifikai masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 94

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan

dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran.

Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan untuk memperbaiki kelemahan kurikulum agar lebih efektif

lagi di masa yang akan datang.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 95

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan: 1.2 Elemen Perubahan

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan

oleh

Instruktur

dengan

menggunakan

PPT-1.2

Tanya Jawab

10 Menit 10 Menit

Pemaparan

Instruktur menyampaikan materi tentang Elemen Perubahan Kurikulum yang mencakup 4 standar,

perubahan pendekatan pembelajaran yaitu Scientific approach, bahasa sebagai carrier of

knowledge, penetapan platform untuk mata pelajaran tertentu (geografi untuk IPS, Biologi untuk

IPA)dengan menggunakan PPT-1.2

Tanya Jawab

Diskusi dan tanya jawab terkait dengan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. Identifikasi perubahan yang penting dalam kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya

(struktur kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar)

b. Manfaat adanya perubahan kurikulum

Kemudian fasilitator menyimpulkannya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 96

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 97

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 98

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 99

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 100

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|101

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri pelatihan: 1.3. SKL, KI, DAN KD

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan

oleh

Instruktur

Memberi

Contoh

Analisis

Keterkaitan

SKL, KI, KD

Kerja

Kelompok

Presentasi

Hasil

Kelompok

10 Menit 5 Menit 30 Menit 15 Menit

Pemaparan

Instuktur memaparkan materi SKL, KI, dan KD dengan menggunakan PPT-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2

Kerja Kelompok

Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok diberi tugas menganalisis keterkaitan SKL, KI,

KD masing-masing mapel selama 1 tahun yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan

menggunakan LK 1.3. Masing-masing kelompok mengerjakan KD yang berbeda agar peserta

mendapat bahan hasil analisis semua KI dan KD selama 1 tahun.

Kelompok 1: Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelompok 2: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelompok 3: Bahasa Indonesia

Kelompok 4: Matematika

Kelompok 5: Seni Budaya dan Prakarya

Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Masing-masing kelompok memaparkan hasil kerja kelompok. Peserta yang akan memaparkan

akan ditunjuk oleh Intruktur. Sementara kelompok lainnnya memberi komentar/ tanggapan dan

menilai hasil kerja kelompok lainnya.

Memberi Contoh

Instruktur memberikan contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan menggunakan

HO-1.3

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|102

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|103

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|104

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|105

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|106

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I

PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 3

mengamanatkan bahwa “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Atas dasar

amanah tersebut telah diberlakukan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 2,

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut dan sesuai dengan penjelasan

Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, standar kompetensi lulusan dirumuskan sebagai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta

didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan tertentu.

Kompetensi Lulusan pada setiap jenjang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan

kebutuhan kompetensi abad 21, persaingan yang semakin mengglobal, dan kebutuhan lokal serta

nasional Indonesia. Kompetensi Lulusan ini juga dikembangkan bersesuaian dengan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana dimanatkan Perpres No 8 Tahun 2012, tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Selain itu, Kompetensi Lulusan diturunkan berdasarkan

amanat PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|107

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Untuk memudahkan memahami komponen Kompetensi Lulusan dimaksud, berikut

diuraikan deskripsi tentang :

A. Pengertian

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan

B. Tujuan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,

standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

C. Ruang lingkup

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang

diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan.

D. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaian Standar

Kompetensi Lulusan. Kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi

secara berkala dan berkelanjutan terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan

peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global.

Ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkiala

terhadap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi dilkukan terhadap

kesesuaian sumber daya dan proses pembelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan

tertentu.

Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi

penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|108

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAB II

KOMPETENSI LULUSAN

A. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A

Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilansebagai berikut.

SD/MI/SDLB*/Paket A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah,

sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif

dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan

kepadanya.

B. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai

berikut.

SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam

ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian yang tampak mata

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif

dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain sejenis

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|109

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sebagai berikut.

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif

dalam ranah konkret dan abstrak sebagai pengembangan dari yang

dipelajari di sekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|110

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) KELAS I

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk

pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah

1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang.

1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah

1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru.

2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman sifat

“shiddiq” Rasulullah SAW

2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31): 14

2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota keluarga

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36

2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman

kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Ikhlas

2.6 Memiliki sikap yang baik ketika berbicara sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 83

2.7 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-‟Alaq (96): 1-5

2.8 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan

tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di

sekolah

3.1 Mengetahui huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara

lengkap

3.2 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah,

Al Ikhlas dan Al ‟Alaq (96): 1-5

3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

3.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari

rukun Islam yang pertama

3.5 Mengenal makna do‟a sebelum dan sesudah belajar

3.6 Mengenal tata cara bersuci

3.7 Memahami shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar

rumahnya melalui pengamatan

3.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

3.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

3.10 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.

3.11 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud a.s

3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

3.13 Memahami perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan

guru

3.14 Memahami perilaku saling menghormati antarsesama anggota

keluarga

HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|111

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara

lengkap

4.2.1 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dan Al ‟Alaq (96):

1-5 dengan benar dan jelas

4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

dengan benar dan jelas

4.3 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

4.4 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas

4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar

dan jelas.

4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci

4.7.1 Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di

sekitar rumahnya melalui pengamatan

4.7.2 Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar

rumahnya

4.7.3 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

4.7.4 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

4.7.5 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.

4.7.6 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s

4.7.7 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

4.7.8 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua

dan guru

4.7.9 Mencontohkan perilaku saling menghormati antarsesama

anggota keluarga

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

di lingkungan rumah dan sekolah

1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila

2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang

berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

2.3 Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di

rumah dan sekolah

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara

“Garuda Pancasila”

3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan

sehari-hari di rumah dan sekolah

3.3 Mengenal keberagaman karateristik individu di rumah dan di

sekolah

3.4 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan

sekolah

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|112

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dijumpainya di rumah, dan di

sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis dalam karya yang

estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan

sekolah dan mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap

salah satu simbol sila Pancasila

4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah

4.3 Mengamati dan menceriterakan kebersamaan dalam

keberagaman di rumah dan sekolah

4.4 Mengamati dan menceriterakan keberagaman karateristik

individu di rumah dan sekolah

BAHASA INDONESIA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa

Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana

belajar di tengah keberagaman bahasa daerah

1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan

manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam

sekitar

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru

2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan

wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

dan/atau bahasa daerah

2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui

pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.3 Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang melalui

pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar

sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

dan/atau bahasa daerah

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan

bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

dan/atau bahasa daerah

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan

pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan

malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.2 Menegenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh

serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan

bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk

membantu pemahaman

3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan

bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|113

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

membantu pemahaman

3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan

keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.5 Mengenal teks diagram/label tentang anggota keluarga dan

kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk membantu pemahaman

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis dan sistematis, dalam

karya yang estetis dalam

gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku

anak beriman dan berakhlak

mulia

4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota

tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa

siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

untuk membantu penyajian

4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh

serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang

secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang

dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

penyajian

4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga

secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang

dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

penyajian

4.5 Membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan

kerabat secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk

membantu penyajian

MATEMATIKA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru

2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti

aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah

dalam mengerjakan tugas

2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang

terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.3 Memiliki sikap objektif dan menghargai pendapat dan karya

teman sebaya dalam diskusi kelompok maupun aktivitas sehari-

hari

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|114

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di

sekolah

1.1 Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan kemunculan

bilangan dengan bahasa yang sederhana

1.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-

benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain

Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana

menggunakan gambar-gambar/benda konkrit

1.3 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan menghitung

maju sampai 100 dan mundur dari 20

1.4 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-

benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.

1.5 Menemukan bangun yang membentuk pola pengubinan

sederhana

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia.

4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil

penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya

dengan berbagai kemungkinan jawaban

4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan

jumlah uang

4.3 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri dan

memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan terkait dengan aktivitas sehari-hari serta

memeriksa kebenarannya

4.4 Mendeskripsikan, mengembangkan, dan membuat pola yang

berulang

4.5 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan papan

berpaku atau media lainnya

4.6 Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu

4.7 Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-bangun

datar atau pola bangun datar yang sudah ada

4.8 Mengelompokkan teman sekelas berdasarkan tinggi badannya

4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal dan

menyajikannya dalam grafik konkrit dan piktograf tanpa

menggunakan urutan label pada sumbu horizontal 4.10 Membaca dan mendeskripsikan data pokok yang ditampilkan

pada grafik konkrit dan piktograf

SENI BUDAYA dan PRAKARYA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda

kekuasaan Tuhan

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru

2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih

mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni

2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di

lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni

2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian

terhadap alam sekitar melalui berkarya seni

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

3.1 Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi

3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|115

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

[mendengar, melihat,

membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan

sekolah

ritmis

3.3 Mengenal unsur-unsur gerak, bagian-bagian gerak anggota

tubuh dan level gerak dalam menari

3.4 Mengamati berbagai bahan, alat serta fungsinya dalam

membuat prakarya

3.5 Mengenal karya seni budaya benda dan bahasa daerah

setempat

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya yang

estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.1 Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan

bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar

4.2 Membuat karya seni rupa dengan memanfaatkan berbagai

teknik cetak sederhana menggunakan bahan alam

4.3 Menggambar dengan memanfaatkan beragam media kering

4.4 Membentuk karya seni rupa dari bahan lunak

4.5 Menyanyikan lagu anak-anak dan memperagakan tepuk

birama dengan gerak

4.6 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dengan

tepuk dan gerak

4.7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu

4.8 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga

dengan alat musik ritmis

4.9 Melakukan gerak kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan

pengamatan alam di lingkungan sekitar

4.10 Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar melalui gerak

kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan rangsangan bunyi

4.11 Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan

menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah

4.12 Melakukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan

menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah dengan iringan

4.13 Membuat karya kreatif dengan menggunakan bahan alam di

lingkungan sekitar melalui kegiatan melipat, menggunting dan

menempel

4.14 Membuat karya kreatif dengan mengolah bahan alam melalui

kegiatan melipat, menggunting, dan menempel bentuk pola

dan alur sederhana

4.15 Membuat karya kreatif fungsional dari bahan lunak buatan

4.16 Menyajikan jenis bahan makanan umbi-umbian dengan olahan

sederhana

4.17 Menceritakan karya seni budaya benda dan bahasa daerah

setempat

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|116

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan

kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman , dan guru

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.

2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri, orang

lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana

dan prasarana pembelajaran.

2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam

melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan

berbagai aktivitas fisik.

2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam

penggunaan peralatan dan kesempatan.

2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan

sekolah

4.1 Mengetahui konsep gerak dasar lokomotor sesuai dengan

dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,

hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau tradisional.

4.2 Mengetahui konsep gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan

dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,

hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau permainan tradisional.

4.3 Mengetahui konsep gerak dasar manipulatif sesuai dengan

dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,

hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau permainan tradisional.

4.4 Mengetahui konsep bergerak secara seimbang dan cepat

dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui

permainan sederhana dan atau tradisional.

4.5 Mengetahui konsep berbagai pola gerak dasar dominan statis

(bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang

/samping, bergantung, sikap kapal terbang, dan berdiri dengan

salah satu kaki), serta pola gerak dominan dinamis (menolak,

mengayun, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam

aktivitas senam.

4.6 Mengetahui konsep penggunaan pola gerak dasar lokomotor

dan non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/

dengan musik dalam aktivitas gerak rimtik.

4.7 Mengetahui perbedaan bergerak di air dan di darat dalam

aktivitas air.

4.8 Mengetahui bagian-bagian tubuh sendiri, kegunaan, dan cara

menjaga kebersihannya terutama badan, kuku, kulit, gigi,

rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki, serta menjaga

kebersihan pakaian yang digunakan.

4.9 Mengetahui dampak jangka pendek selama dan setelah

melakukan aktivitas fisik.

4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya yang

estetis dalam gerakan yang

4.1 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor sesuai dengan

dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,

hubungan dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau tradisional.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|117

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.2 Mempraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor sesuai

dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang

gerak, hubungan, dan usaha,dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan atau tradisional.

4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif sesuai dengan

dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,

hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan

sederhana dan atau permainan tradisional.

4.4 Mempraktikkan aktivitas pengembangan kebugaran jasmani

untuk melatih keseimbangan dan kecepatan tubuh melalui

permainan sederhanadan dan atau tradisional.

4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak dasar dominan statis

(bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang/

samping, bergantung, sikap kapal terbang, dan berdiri dengan

salah satu kaki) dan pola gerak dominan dinamis (menolak,

mengayu, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam

aktivitas senam.

4.6 Mempraktikkan penggunaan pola gerak dasar lokomotor dan

non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan

musik dalam aktivitas gerak rimtik.

4.7 Mempraktikkan berbagai bentuk permainan pengenalan air

dalam aktivitas air.*

4.8 Mempraktikkan cara memelihara dan menjaga kebersihan

bagian-bagian tubuh sendiri terutama badan, kuku, kulit, gigi,

rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki, serta menjaga

kebersihan pakaian yang digunakan.

4.9 Menceritakan dampak jangka pendek selama dan setelah

melakukan aktivitas fisik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|118

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD

SD KELAS I

PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS SKL, KI DAN KD

Kompetensi : Memahami keterkaitan antara SKL, KI dan KD pada Kurikulum 2013

Tujuan Kegiatan : Menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD

Kelompok Kerja :

1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun 2013!

2. Baca dan komparasikan dengan SKL Tahun 2006 (Permendiknas Th 2006)!

3. Bacalah KI dan KD semua mata pelajaran!

4. Baca tema-tema 1 tahun yang telah tersedia!

5. Bacalah lakukan kajian Indikator yang mengacu pada KD dan Tema!

6. Pelajari aspek-aspek keterkaitan antara KI, KD, dan Indikator serta Tema yang tersedia (dalam

format kajian)!

7. Buatlah ceklist dari setiap Indikator dikorelasikan dengan Tema-Tema satu tahun (bisa secara

kelompok dan atau Individu)!

8. Lakukan keseluruhan mata pelajaran sampai seluruh KD terakomodasi!

9. Setelah selesai masukkan hasil ceklist ke dalam format Jaringan KD & Indikator!

LK – 1.3

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|119

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD

SD KELAS I

TEMA (1 TAHUN) SKL 2013

1. Diriku

2. Kegemaranku

3. Kegiatanku

4. Keluargaku

5. Pengalamanku

6. Lingkungan Bersih dan

Sehat

7. Benda, Binatan dan

Tanaman di Sekitar

8. Peristiwa alam

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,

mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah,

sekolah, dan tempat bermain

Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,

menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif

dalam ranah abstrak dan konkrit sesuai dengan yang ditugaskan

kepadanya.

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu

pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian

di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

SKL PERMENDIKNAS TH 2006

1. Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan

sekitarnya.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik.

7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

9. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

10. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

11. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.

12. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

13. Berkomunikasi secara jelas dan santun.

14. Bekerjasama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan

keluarga dan teman sebaya.

15. Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungansekitar.

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.

LK – 1.3

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|120

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR SD/MI

KELAS: I

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang dianutnya.

1.1. Terbiasa berdoa sebelum dan

sesudah belajar sebagai

bentuk pemahaman terhadap

Q.S. Al-Fatihah

• Mengulang bacaan do’a sebelum belajar

• Mengulang bacaan do’a sesudah belajar

• Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum

belajar

1.2 Meyakini adanya Allah SWT

yang Maha Pengasih dan

Maha Pengayang.

1.3. Mensyukuri karunia dan

pemberian sebagai

implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Fatihah

dan Q.S. Al-Ikhlas

1.4. Bersuci sebelum beribadah

1.5. Terbiasa membaca Basmalah

setiap memulai aktivitas

2. Memiliki perilaku jujur,

disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

2.1 Memiliki perilaku bersih

badan, pakaian, barang-

barang, dan tempat sebagai

implementasi pemahaman

makna bersuci

• Menunjukkan perilaku hidup bersih badan

• Memakai pakaian yang bersih dan rapih

• Menunjukkan sikap/perilaku patuh kepada

orang tua

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|121

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

guru. 2.2 Memiliki perilaku kasih

sayang kepada sesama

sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Fatihah

dan Al-Ikhlas

2.3 Memiliki perilaku hormat

dan patuh kepada orangtua,

guru dan sesama anggota

keluarga sebagai

implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Fatihah

dan Q.S. Al-Ikhlas

2.4 Memiliki perilaku rajin

belajar sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Al-

’Alaq ayat 1 s.d. 5

2.5 Memiliki sikap pemaaf

sebagai implementasi dari

pemahaman kisah

keteladanan Nabi

Muhammad SAW

• Membiasakan diri selalu memaafkan teman

dalam berinteraksi di sekolah

• Membiasakan diri tidak suka marah kepada

teman dalam berinteraksi dengan teman di

sekolah dan di rumah

.

3. Memahami pengetahu

an faktual dengan cara

mengamati [mende

ngar, melihat, memba

ca] dan menanya ber

dasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan

benda-benda yang

1.6 Mengenal pesan-pesan yang

terkandung di dalam Q.S Al

Fatihah, Al Ikhlas dan Al

‘Alaq ayat 1 s.d. 5

1.7 Mengenal keesaan Allah

SWT berdasarkan

pengamatan terhadap

dirinya dan makhluk ciptaan-

Nya yang dijumpai di sekitar

rumah dan sekolah

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|122

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

1.8 Mengenal makna Asmaul

Husna: Ar-Rahman, Ar-

Rahim, Al-Malik

1.9 Mengenal makna dua

kalimat syahadat sebagai

bagian dari rukun Islam yang

pertama

1.10 Mengenal makna do’a

sebelum dan sesudah belajar

1.11 Mengenal tata cara bersuci

1.12 Mengenal shalat dan

kegiatan agama yang

dianutnya di sekitar

rumahnya melalui

pengamatan

.

1.13 Mengenal kisah keteladanan

Nabi Adam A.S

.

1.14 Mengenal kisah keteladanan

Nabi Idris A.S

1.15 Mengenal kisah keteladanan

Nabi Nuh A.S

1.16 Mengenal kisah keteladanan

Nabi Hud A.S

1.17 Mengetahui kisah

keteladanan Nabi

Muhammad SAW

.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|123

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

2. Menyajikan pengeta

huan faktual dalam

bahasa yang jelas dan

logis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia

2.1 Melafalkan huruf-huruf

hijaiyyah dan harakatnya

secara lengkap

2.2 Melafalkan Asmaul Husna:

Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-

Malik

.

2.3 Melafalkan dua kalimat

syahadat dengan benar dan

jelas

2.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan

Q.S. Al-Ikhlas dengan benar

dan jelas

2.5 Melafalkan doa sebelum dan

sesudah belajar dengan benar

dan jelas.

• Berdoa’a sebelum belajar dengan benar dan

jelas

• Berdo’a sesudah belajar dengan benar dan

jelas

2.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-

Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

dengan benar dan jelas

.

2.7 Menceritakan contoh perilaku

kasih sayang sesama teman

dalam kehidupan sehari-hari

• Berperilaku kasih sayang dengan anggota

keluarga

• Menunjukkkan contoh perilaku kasih sayang

dengan sesama teman di sekolah

• Menunjukkkan contoh perlaku kasih sayang

dengan sesama teman di rumah

• Menceritakan bentuk kasih sayang dalam

kehidupan sehari-hari

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|124

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

2.8 Mempraktekkan tata cara

bersuci

2.9 Menceritakan kegiatan agama

yang dianutnya di sekitar

rumahnya

2.10 Menceritakan kisah

keteladanan Nabi Adam A.S

.

2.11 Menceritakan kisah

keteladanan Nabi Idris A.S

2.12 Menceritakan kisah

keteladanan Nabi Nuh A.S

2.13 Menceritakan kisah

keteladanan Nabi Hud a.s

2.14 Menceritakan kisah

keteladanan Nabi

Muhammad SAW

.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang dianutnya

1.1. Menerima keberagaman

karakteristik individu dalam

kehidupan beragama sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha

Esa di lingkungan rumah dan

sekolah

• Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan

percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru √ √ √ √ √ √ √

• Menyampaikan permintaan maaf terhadap

teman dengan tanpa melihat perbedaan fisik

dan kebiasaan dam berinteraksi dengan

teman di sekolah

√ √ √

• Menunjukkan sikap menerima keberaganman

karakteristik individu

• memperhatikan lingkungan sekitar secara

seksama

√ √ √

• Menceritakan tentang perbedaan

kemampuan yang dimiliki teman

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|125

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• merawat lingkungan sekitar secara sadar

1.2. Menerima kebersamaan

dalam keberagaman sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha

Esa di lingkungan rumah dan

sekolah

• Menunjukkan perilaku rukun dengan semua

teman dalam berinteraksi di sekolah

√ √ √ √ √ √ √

• Rukun dengan semua teman

• Menghindari sikap tidak rukun

• Menunjukkan sikap rukun dalam keluarga

• Menunjukkan sikap mau berteman dengan

siapa saja di sekolah

2. Memiliki perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

guru

2.1. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi

dengan keluarga, teman, dan

guru sebagai perwujudan

nilai dan moral Pancasila

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, kasih

sayang, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan teman

√ √ √ √ √ √

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, kasih

sayang, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan guru.

√ √ √ √ √ √

• Menunjukkan perilaku patuh pada tata

tertib dan aturan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di sekolah.

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menyebutkan tata tertib dan aturan yang

berlaku di sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

• Ber perilaku patuh di sekolah. √ √ √

• Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib

dan aturan yang berlaku dalam kehidupan

sehari-hari di rumah.

• Melaksanakan tata tertib dan aturan yang

berlaku di rumah.

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|126

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, kasih sayang

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga.

√ √ √

• Bersikap baik (jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri)

dalam berinteraksi dengan teman

√ √ √

• Menunjukkan perilaku percaya diri ketika

mengerjakan tugas dari guru (pkn)

√ √

• Menceritakan kegiatan yang dilakukan

bersama keluarga pada saat merawat

tanaman menggunakan bahasa yang santun

2.2. Menunjukkan perilaku patuh

pada tata tertib dan aturan

yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di

rumah dan sekolah

• Memberikan contoh sikap perilaku patuh

pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari – hari di rumah.

• Memberikan contoh sikap perilaku patuh

pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari – hari di sekolah.

√ √

• Menunjukkan sikap dan prilaku patuh pada

tata tertib dan aturan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di rumah.

√ √

• Menunjukkan sikap perilaku patuh pada

aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di sekolah

• Menunjukkan sikap perilaku patuh pada

aturan yang berlaku dalam berolah raga di

rumah dan di sekolah

√ √ √

• Menunjukkan perilaku hidup sehat dalam

berolah raga di rumah dan di sekolah.

√ √

• Menunjukkan perilaku disiplin dalam

berolah raga di rumah dan di sekolah.

√ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|127

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menerapkan perilaku dsiplin dalam

berolahragaa di sekolah

√ √

• menjelaskan manfaat memiliki sikap peduli

terhadap sesama (missal:memelihara

binatang,merawat tanaman,merawat benda

milik pribadi dll)

√ √

2.3. Menunjukkan perilaku

kebersamaan dalam

keberagaman di rumah dan

sekolah

• Merasakan manfaat berteman dengan semua

orang

• Menunjukkan sikap berbesar hati menerima

keberagaman yang berbeda dengan diri

sendiri di sekolah.

• Menunjukkan hidup bersatu dalam

keberagaman melalui pengamatan di rumah

√ √

• Menunjukkan sikap mau berteman dengan

siapa saja di sekolah dan di rumah

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah,

dan di sekolah.

3.1. Mengenal simbol-simbol sila

Pancasila dalam lambang

negara “Garuda Pancasila”

• Mengidentifikasi simbol-simbol Pancasila

dalam lambang Negara “Garuda Pancasila”

√ √ . √

• Mendeskripsikan makna simbol-simbol

Pancasila dalam lambang Negara “Garuda

Pancasila”

√ √

• Melaksanakan perilaku baik di rumah dan

mengkaitkannya dengan pengenalannya

terhadap salah satu simbol sila pancasila

√ √

3.2. Mengenal tata tertib dan

aturan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di

rumah dan sekolah

• Menyebutkan jenis-jenis tata tertib dan

aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-

hari di rumah.

√ √

• Menyebutkan jenis-jenis tata tertib dan

aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-

hari di di sekolah.

√ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|128

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menyebutkan tata tertib dan aturan yang

berlaku di sekolah

√ √

• Menyebutkan contoh perilaku patuh di

sekolah √ √

• Menyebutkan contoh perilaku patuh pada

tata tertib di rumah.

√ √

• Menyebutkan contoh perilaku patuh pada

tata tertib di sekolah

√ √

• Menyebutkan jenis-jenis makanan sehat

dalam perawatan dan kesehatan tubuh

√ √

• Menyebutkan tentang perawatan tubuh

dengan bantuan guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan

√ √ √

3.3. Mengenal keberagaman

karateristik individu di

rumah dan di sekolah

• Menunjukkan sikap berbesar hati menerima

keberagaman yang berbeda dengan diri

sendiri di rumah

• Menunjukkan sikap menghargai kesukaan

teman di dalam kelas

√ √ √

• Menceritakan kesukaan diri sendiri terhadap

mainan

√ √ √

• Menceritakan kesukaan teman terhadap

mainan sehari-hari

√ √ √

3.4. Mengenal arti bersatu dalam

keberagaman di rumah dan

sekolah

• Mengartikan bersatu dalam keberagaman

melalui pengamatan di rumah

√ √

• Menunjukkan sikap rukun dengan teman di

kelas

√ √

• Menunjukkan sikap saling membantu dalam

membersihak lingkungan kelas

• Menunjukkan sikap tidak memilih-milih

teman dalam ber kelompok dan belajar

√ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|129

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

bersama

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis dalam

karya yang estetis

dalam gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia

4.1. Mengamati dan menceritakan

perilaku di sekitar rumah dan

sekolah dan mengaitkannya

dengan pengenalannya

terhadap salah satu simbol

sila Pancasila

• Menjelaskan manfaat berteman dengan

semua orang

√ √ √ .

• Menceritakan kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di rumah

√ √

• Menceritakan macam-macam hewan terkait

dengan simbol sila-sila Pancasila √

• Menjelaskan nama-nama hewan yang sama

dan sejenis terkait dengan simbol Garuda

Pancasila

4.2. Melaksanakan tata tertib di

rumah dan sekolah

• Memperhatikan tata tertib yang di

lingkungan sekitar secara seksama

√ √

• Merawat lingkungan sekitar secara sadar

sebagai salah satu tugas dalam melaksanakan

tata tertib di rumah dan di sekolah

√ √ √

• Mengidentifikasi maca-macam tata tertib di

kelas

√ √

• Mengidentifikasi macam-macam tata tertib di

sekolah

√ √

• Melaksanakan sikap dan perilaku patuh pada

aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari di sekolah

√ √ √

4.3. Mengamati dan

menceriterakan kebersamaan

dalam keberagaman di rumah

dan sekolah

• Menceritakan perilaku kebersamaan dalam

keberagaman dengan teman

√ √ √ √

• Melaksanakan kebersamaan dalam

keberagaman di sekolah.

√ √ √

• Mengidentifikasi contoh keberagaman di

rumah

√ √ √ √

• Mendeskripsikan keberagaman dalam

memilih tujuan bermain dengan teman

sekelas

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|130

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4.4. Mengamati dan

menceriterakan keberagaman

karateristik individu di rumah

dan sekolah

• Menjelaskan perilaku kebersamaan dalam

keberagaman dengan teman

√ √ √ √

• Mengamati keberagaman karakteristik

individu dibandingkan dengan teman di

kelas dan di sekolah

√ √ √ √

• Menceritakan kesukaan teman sebangku

dalam kegiatan hari libur

√ √ √

• Menceritakan pengalaman teman sebangku

ketika melakukan kegiatan besar di sekolah

√ √ √ √

BAHASA INDONESIA

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

1.1 Menerima anugerah Tuhan

Yang Maha Esa berupa

bahasa Indonesia yang

dikenal sebagai bahasa

persatuan dan sarana belajar

di tengah keberagaman

bahasa daerah

• Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam

mendengarkan doa √ √ √ √ √ √ √ √

• Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan

berdiam diri

√ √ √ √ √ √ √ √

• Mencontoh kata-kata dalam doa yang

didengar pada saat berdoa sendiri

√ √ √ √ √ √ √ √

• Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas √ √ √ √ √ √ √ √

• Mengungkapkan perasaan syukur pada Tuhan

atas anugerah keindahan

√ √ √ √ √ √ √ √

1.2 Menerima keberadaan

Tuhan Yang Maha Esa atas

penciptaan manusia dan

bahasa yang beragam serta

benda-benda di alam sekitar

• Menunjukkan perilaku bersih lingkungan

sebagai penerapan sikap

√ √ √

• Menunjukkan kebiasan mengucapkan ucapan

terima kasih

√ √ √

• Menunjukkan sikap berbesar hati menerima

keberagaman yang berbeda dengan diri

sendiri di rumah

√ √ √

• menampilkan sikap percaya pada penciptaan

benda-benda di alam sekitar dan manusia

yang beragam

√ √ √

2. Memiliki perilaku ju 2.1 Memiliki kepedulian dan • Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|131

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

jur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

guru

rasa ingin tahu terhadap

keberadaan wujud dan sifat

benda melalui pemanfaatan

bahasa Indonesia dan/atau

bahasa daerah

sesuai dengan situasi dan kondisi

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli, kasih sayang, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan

teman.

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menyampaikan permintaan maf kepda

anggota keluarga, teman dan guru

√ √ .

• Menunjukkan sikap peduli dan tanggung

jawab menjaga kebersihan diri agar sehat

√ √ √ √ √ √ √ √

2.2 Memiliki rasa percaya diri

terhadap keberadaan tubuh

melalui pemanfaatan bahasa

Indonesia dan/atau bahasa

daerah

• Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam

dan terima kasih dalam bahasa Indonesia

dan/atau bahasa daerah dengan percaya diri

√ √ √

• Menunjukkan sikap percaya diri dalam

mengajukan pertanyaan kepada guru

√ √ √ √ √ √ √ √

• Mengajukan pertanyaan dengan bahasa

indonesia dan atau bahasa daerah yang benar

√ √ √ √ √ √ √ √

• Berani mengajukan pertanyaan kepada guru √ √ √ √ √ √ √ √

2.3 Memiliki perilaku santun dan

sikap kasih sayang melalui

pemanfaatan bahasa

Indonesia dan/atau bahasa

daerah

• Menjelaskan perilaku kebersamaan dalam

keberagaman di sekolah √ √ √ .

• Menunjukkan perilaku santun dalam

berbicara dengan teman di kelasnya dan atau

di sekolah

√ √ √

• Melaksanakan perilaku baik dalam berbicara

dengan teman √ √ √ √ √ √ √ √

• Menunjukkan kebiasan mengucapkan ucapan

terima kasih √ √ √ √ √ √ √ √

• Menunjukkan sikap santun dalam

berkomunikasi dan berinteraksi dengan

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|132

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

teman dan guru

2.4 Memiliki kedisiplinan dan

tanggung jawab merawat

tubuh agar sehat dan bugar

melalui pemanfaatan bahasa

Indonesia dan/atau bahasa

daerah

• Menyusun dan membaca nyaring teks

prosedur lisan sederhana (3--4 kalimat)

tentang cara merawat tubuh dengan bantuan

media (gambar , diagram, video, dan lainnya)

√ √ √

• Membiasakan diri merawat tubuh dan pakaian

selalu bersih

√ √ √

• Menunjukkan sikap peduli menjaga

lingkungan agar sehat

√ √ √

• Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga

lingkungan agar sehat

√ √ √ √

• Menunjukkan sikap peduli dan bertanggung

jawab dalam merawat tubuh agar selalu sehat

dengan menggunakan bahasa Indonesia dan

bahasa daerah

√ √ √

2.5 Memiliki perilaku santun dan

jujur dalam hal kegiatan dan

bermain di lingkungan melalui

pemanfaatan bahasa

Indonesia dan/atau bahasa

daerah

• Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas √ √ √ √ √ √ √ √

• Menunjukkan perilaku santun dan jujur ketika

bermain dengan menggunakan bahasa

bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menata benda-benda berbentuk bangun

datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga,

persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada

di sekitar ruang kelas.

√ √ √ √

• Menata benda-benda berbentuk bangun

ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,

balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar

ruang kelas

√ √ √

3. Memahami

pengetahuan faktual

3.1 Mengenal teks deskriptif

tentang anggota tubuh dan

• Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan

menggunakan bahasa yang santun

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|133

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah,

sekolah

pancaindra, wujud dan sifat

benda, serta peristiwa siang

dan malam dengan bantuan

guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah untuk

membantu pemahaman

• Mengidentifikasi jenis kegiatan yang dilakukan

pada siang hari

√ √ √ √

• Mengidentifikasi jenis kegiatan yang

dilakukan pada malam hari

√ √ √ √

• Mendeskipsikan kejadian siang atau malam √ √ √ √

• Membaca nyaring teks deskripsi lisan

sederhana (3-4 kalimat) yang berkaitan

dengan tubuh, wujud benda, sifat benda, dan

jumlah benda dengan bantuan media.

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menggunakan konjungsi spasial dan

penambahan sederhana dengan benar

√ √ √ √

• Menuliskan teks tentang anggota tubuh

menggunakan bahasa indonesia dan atau

bahasa daerah

√ √ √

3.2 Mengenal teks

petunjuk/arahan tentang

perawatan tubuh serta

pemeliharaan kesehatan dan

kebugaran tubuh dengan

bantuan guru atau teman

dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

pemahaman

• Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi

yang sesuai √ √ √ √ √ √ √ √

• Menyebutkan kapan harus mandi, makan,

sikat gigi dan cuci tangan. √ √ √

• Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap

sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang

cukup, udara dan lingkungan bersih

√ √ √

• Membedakan lingkungan sehat dan tidak

sehat

√ √ √

• Menyebutkan jenis-jenis makanan sehat

dalam perawatan dan kesehatan tubuh

√ √ √

• Menyebutkan tentang perawatan tubuh

dengan bantuan guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|134

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menyebutkan tentang perawatan tubuh

dengan bantuan guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan

√ √ √

• Menjodohkan gambar cara perawatan tubuh

dengan bantuan guru

√ √ √ √

• Membuat pertanyaan tentang perawatan

tubuh dengan bantuan guru atau teman

dalam bahasa Indonesia lisan.

√ √ √ √

• Memperagakan cara perawatan tubuh

dengan bantuan guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan

√ √ √ √

• Menyebutkan cara-cara pemeliharaan

kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau

teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √ √

• Membuat pertanyaan tentang jenis-jenis

olahraga dengan bantuan guru atau teman

dalam bahasa Indonesia lisan

√ √

• Menceritakan cara-cara pemeliharaan

kebungaran tubuh

√ √ √

3.3 Mengenal teks terima kasih

tentang sikap kasih sayang

dengan bantuan guru atau

teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang

dapat diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk

membantu pemahaman

• Menyusun secara sederhana (3--4 kalimat)

ucapan terima kasih dalam teks lisan dan tulis √ √ √ √ √ √ √ √

• Menggunakan kohesi dan kalimat sederhana

(3--4 kata) dalam menyusun ucapan terima

kasih dalam teks lisan dan tulis

• Menyusun dan membaca nyaring teks cerita

diri/personal lisan sederhana (3--4 kalimat)

tentang keluarga dengan bantuan media

(gambar dan video)

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|135

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam

dan terimakasih dalam bahasa indonesia

dan/atau bahasa daerah

√ √ √ √ √ √ √ √

3.4 Mengenal teks cerita

diri/personal tentang

keberadaan keluarga dengan

bantuan guru atau teman

dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

pemahaman

• Mengidentifikasi anggota tubuh dan

pancaindara dengan bahasa Indonesia baku

dan atau bahasa daerah yang sejenis

√ √ √

.

• Mendeskripsikan anggota tubuh dan

pancaindra dengan bantuan guru √ √ √

• Menyusun teks cerita diri/personal tulis seder

hana (3--4 kalimat) tentang keluarga dengan

bantuan media (gambar, video, dan lainnya)

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menyusun kalimat teks pendek cerita

diri/personal tentang keluarga dengan

bantuan guru di kaitkan dengan bahasa

daerah setempat

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menceritakan kegiatan anggota keluarga

dengan bahasa Indonesia dan atau bahasa

daerah

• Menuliskan nama-nama dan pekerjaan

anggota keluarganya dengan bantuan guru

menggu nakan bahasa Indonesia dan atau

bahasa daerah

√ √

• Menuliskan pertistiwa yang dialami ketika

melakukan perjalanan di hari libur sekolah

√ √ √

• Menceritakan peristiwa yang dialami ketika

terja di peristiwa alam (seperti hujan, angin,

banjir dsb)

√ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|136

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

3.5 Mengenal teks diagram/label

tentang anggota keluarga

dan kerabat dengan bantuan

guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah

untuk membantu

pemahaman

• Mengidentifikasi nama-nama anggota

keluarga dan kerabat dengan bantuan guru

dengan bahasa Indonesia secara lisan

. √ √

• Mengidentifikasi nama-nama anggota

keluarga dan kerabat dengan bantuan guru

dengan bahasa Indonesia secara tertulis

√ √

• Menceritakan kegiatan sehari hari dengan

menggunakan bahasa yang santun

√ √ √

• membaca nyaring teks cerita diri/personal

lisan sederhana (3--4 kalimat) tentang

keluarga dengan bantuan media (gambar dan

video)

√ √ √ √ √ √ √ √

4. Menyajikan pengeta

huan faktual dalam

bahasa yang jelas dan

logis dan sistematis,

dalam karya yang este

tis dalam gerakan

yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencer

minkan perilaku anak

beriman dan

berakhlak mulia

4.1 Mengamati dan menirukan

teks deskriptif tentang

anggota tubuh dan

pancaindra, wujud dan sifat

benda, serta peristiwa siang

dan malam secara mandiri

dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

penyajian

• Menuliskan kalimat yang didiktekan guru

dengan pemisahan kata yang tepat √ √ √ √ √ √ √

• Berposisi duduk secara benar untuk

melakukan kegiatan menulis

√ √ √ √ √ √ √ √

• Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang

benar √ √ √ √ √ √ √ √

• Memegang alat tulis dengan benar √ √ √ √ √ √ √ √

• Mengeja dan membaca teks bacaan dengan

tepat √ √ √ √ √ √ √ √

• Mendeskripsikan anggota tubuh dan

pancaindra manusia

√ √

• Membiasakan diri mengucapkan kata maaf

kepada orang lain dalam berbagai kondisi

• Menyusun dan membaca nyaring teks

deskripsi lisan sederhana (3-4 kalimat) yang

berkaitan dengan tubuh,wujud benda,sifat

benda,dan jumlah benda dengan bantuan

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|137

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

media (gambar,diagram,dan video)

4.2 Mempraktikkan teks

arahan/petunjuk tentang

merawat tubuh serta

kesehatan dan kebugaran

tubuh secara mandiri dalam

bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah

untuk membantu penyajian

• Menyebutkan petunjuk merawat kesehatan

tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia

lisan

√ √ √

• Menceritakan cara merawat kesehatan tubuh

secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan √ √ √

• Menyebutkan cara-cara merawat

kebugaran tubuh secara mandiri dalam

bahasa Indonesia lisan

√ √ √

• Membuat pertanyaan tentang jenis-jenis

olahraga dengan bantuan guru atau teman

dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

4.3 Menyampaikan teks terima

kasih mengenai sikap kasih

sayang secara mandiri dalam

bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah

untuk membantu penyajian

• Menyebutkan nama-nama tempat dalam

cerita

√ √

• Menceritakan urutan peristiwa yang dialami √ √ √ √

• Membiasakan diri untuk mengucapkan terima

kasih

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap

sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang

cukup, udara dan lingkungan bersih.

√ √ √

• Membedakan lingkungan sehat dan tidak

sehat

√ √ √

• Menyampaikan permintaan maaf kepada

anggota keluarga di rumah

√ √

• Menyampaikan permintaan maaf kepada

teman di sekolah Membiasakan diri

mengucapkan kata terima kasih kepada

orang lain dalam berbagai kondisi

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|138

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4.4 Menyampaikan teks cerita

diri/personal tentang

keluarga secara mandiri

dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

penyajian

• Memperkenalkan diri sendiri kepada teman

dengan menggunakan bahasa Indonesia dan

atau bahasa daerah dengan benar

√ √ .

• Mengenalkan nama-nama anggota

keluarganya secara lisan kepada temannya

dengan menggunakan bahasa Indonesia dan

atau bahasa daerah

√ √

• Menceritakan cita-cita yang ingin dicapai

setelah besar nanti

√ √ √

• Berani bercerita tentang kesukaan diri sendiri

kepada guru dan teman dengan bahasa

Indonesia dan atau bahasa daerah secara

santun

√ √

4.5 Membuat teks diagram/label

tentang anggota keluarga

dan kerabat secara mandiri

dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

penyajian

• Mendeskripsikan sederhana wujud,

bagian(klasifikasi), dan fungsi benda,serta

letak/tempat dan jumlah benda dengan

tahapan yang benar dalam teks lisan dan

tulisan

• Membuat silsilah anggota keluarga dengan

menuliskan nama-nama ayah, ibu dan adik

dan atau kakaknya

√ √

.

• Menuliskan kegiatan/pekerjaan orang tua

sehari-hari dengan kosakata bahasa Indonesia √ √

• Menuliskan alamat sekolah dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang benar √ √

• Menuliskan alamat rumahnya sendiri dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang benar

√ √

MATEMATIKA

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

1.1 Meerima dan menjalankan

ajaran agama yang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|139

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

agama yang

dianutnya

dianutnya.

2. Memiliki perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

guru

2.1. Menunjukkan perilaku patuh

pada aturan dalam melakukan

penjumlahan dan

pengurangan sesuai

prosedur/aturan dengan

memperhatikan nilai tempat

puluhan dan satuan

• Menuliskan penjumlahan dan pengurangan

mengikuti prosedur/aturan sesuai dengan

tempat puluhan dan satuan

√ √ √

• Menuliskan lambang bilangan dengan benar

sesuai dengan aturan penulisannya

√ √ √

• Melakukan penjumlahan pengurangan √ √ √

• Menunjukkan perilaku patuh pada aturan

dalam melakukan penjumlahan dan

pengurangan

√ √ √

• Menuliskan angka sesuai dengan nilai tempat

puluhan dan satuan

√ √ √

2.2. Menunjukkan perilaku teliti

dan perduli dengan menata

benda-benda di sekitar ruang

kelas berdasarkan dimensi

(bangun datar, bangun

ruang), beratnya, atau urutan

kelompok terkecil sampai

terbesar

• Menata dengan rapi benda-benda di sekitar

ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya

(warna atau lainnya)

√ √ √

• Mengidentifikasi nama-nama benda yang ada

di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi

bangun datar dan bangun ruang

√ √ √

• Menata benda-benda berbentuk bangun

datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga,

persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada

di sekitar ruang kelas.

√ √ √

• Menata benda-benda berbentuk bangun

ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,

balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar

ruang kelas

√ √ √

• Mengidentifikasi benda-benda yang di sekitar

lingkungan sekolah dan menempatkan sesuai

dengan fungsinya

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|140

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Mendeskripsikan benda-benda bangun datar

dan bangun ruang sesuai fungsi dan

kegunaannya

√ √ √

2.3 Menunjukkan perilaku tertib

dan rapi saat berbaris

berdasarkan urutan tinggi

badan

• Melakukan kegiatan baris berbaris sebelum

masuk ruang kelas dengan rapi dan tertib

berdasarkan urutan tinggi badan

√ √ √

• Membedakan benda yang tinggi dengan yang

panjang benda-benda yang ada di ruang kelas

√ √ √

2.4. Menunjukkan perilaku disiplin

tepat waktu dalam melakukan

aktivitas di sekolah dengan

memperhatikan tanda-tanda

saat jam belajar dan jam

istirahat

• Melakukan kegiatan sekolah dengan rapi, √ √ √

.√

• Melaksanakan berbagai tugas sekolah tepat

waktu

√ √ √

• Bersikap disiplin dalam menggunakan waktu

belajar, istirahat dan bermain di sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menggunakan waktu luang untuk melakukan

kegiatan yang positif untuk belajar dan atau

bermain

√ √ √ √ √ √ √ √

• Melaksanakan berbagai tugas di luar sekoah

dengan hasil yang baik dan menyelesaikan

tepat waktu

√ √ √ √ √ √ √ √

• Melakukan kegiatan sekolah dengan disiplin

dan tanggung jawab pada waktu jam belajar

dan jam istirahat

√ √ √ √ √ √ √ √

• Menunjukkan dengan tepat jam masuk

sekolah dan jam pulang sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

• Datang ke sekolah tepat waktu sesuai dengan

tata tertib sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

• Melakukan kegiatan sesuai dengan waktu

yang ditetapkan oleh sekolah terkait dengan

jam masuk kelas, jam istirahat dan jam

pulang sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|141

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

3.1. Mengenal bilangan asli

sampai 99 dengan

menggunakan benda-benda

yang ada di sekitar rumah,

sekolah, atau tempat bermain

• Menyebutkan banyak benda dengan ciri

tertentu dari sekumpulan benda (1-5)

• Menyebutkan bilangan 1 s.d 10 dengan

bahasa Indonesia lisan

√ √ √

.

• Menyebutkan lambang bilangan

• Mengitung bilangan asli dengan menggunakan

gambar/benda kongrit secara lisan

√ √ √

• Menjodohkan bilangan asli dengan

gambar/benda kongrit.

√ √ √

• Menghitung bilangan asli dengan

menggunakan lagu “satu-satu

√ √ √

• Menyebutkan bilangan asli sampai 25 dengan

menggunakan gambar

• Menjodohkan bilangan asli dengan

gambar/benda kongrit.

√ √

• Menghitung bilangan asli dengan

menggunakan lagu “satu-satu

√ √

• Mengitung bilangan asli dengan menggunakan

gambar/benda kongrit secara lisan.

√ √

• Menentukan urutan benda berdasarkan

jumlahnya

√ √ √

• Membilang dan menulis lambang bilangan

secara urut (1-10)

√ √ √

• Menentukan urutan benda dari sekumpulan

benda dalam barisan (1-10)

√ √ √

3.2. Mengenal bangun datar dan

bangun ruang menggunakan

benda-benda yang ada di

sekitar rumah, sekolah, atau

tempat bermain

• Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang

digunakan untuk menaruh benda atau

sekelompok benda sesuai dengan beratnya

√ √ √

• Menggambar/melukis berbagai bangun datar

segitiga

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|142

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menyebutkan kesamaan dan perbedaan

berbagai benda berbentuk segitiga atau

segiempat

√ √ √

3.3. Membandingkan dengan

memperkirakan lama suatu

aktivitas berlangsung

menggunakan istilah sehari-

hari (lebih lama, lebih singkat)

• Menata benda-benda berbentuk bangun datar

sesuai dengan kelompoknya (segitiga, persegi,

segiempat, dan lingkaran) yang ada di sekitar

ruang kelas.

√ √ √

• Menata benda-benda berbentuk bangun

ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,

balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar

ruang kelas

√ √ √

• Menyebutkan waktu berlangsungnya

aktifitas olahraga yang terjadi di rumah dan

di sekolah melalui pengamatan

√ √ √

• Membuat pertanyaan tentang lamanya

suatu aktivitas terkait tentang jenis-jenis

olahraga

√ √ √

• Menghitung waktu berlangsungnya aktifitas

olahraga yang dilakukan di rumah dan di

sekolah melalui pengamatan

√ √ √

• Menyebutkan waktu berlangsungnya aktifitas

olahraga yang terjadi di rumah dan di sekolah

melalui pengamatan dengan dikaitkan lebih

lama dan lebih singkat

√ √ √

3.4 Membandingkan dengan

memperkirakan berat suatu

benda menggunakan istilah

sehari-hari (lebih berat, lebih

ringan

• Memilih benda-benda yang ada di sekitar

dengan memperkirakan berat suatu benda

dengan istilah lebih berat dan lebih ringan

√ √ √

• Membandingkan benda-benda yang di sekitar

dan menyimpulkan benda yang lebih berat

dengan yang lebih ringan

√ √ √

• Mengukur suatu benda dan menuliskannya di

buku catatannya jenis benda yang lebih berat

dan yang lebih ringan

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|143

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Mengajukan pertanyaan realistis kepada guru

tentang benda-benda yang lebih berat dan

yang lebih ringan

√ √ √

• Memilih benda dengan menggunakan kartu-

kartu bilangan yang berisi sekumpulan

bilangan penjumlahan dan atau pengurangan

terberat dan yang ringan

√ √ √

3.5. Membandingkan dengan

memperkirakan panjang suatu

benda menggunakan istilah

sehari-hari (lebih panjang,

lebih pendek)

• Memilih dua atau beberapa kartu bilangan

dari sekumpulan kartu bilangan yang berisi

istilah sehari-hari lebih panjang dan lebih

pendek

√ √ √

• Menentukan urutan benda sesuai dengan

urutan yang logis

√ √ √

• Menyusun sebarisan bilangan dengan kriteria

atau aturan sesuai ukurannya yang lebih

panjang dan lebih pendek

√ √ √

• Melakukan pengukuran benda-benda yang

ada di sekitarnya dan membandingkannya

sesuai dengan ukuran logis panjang, pendek,

besar, kecil

√ √ √ √

• Menuliskan di bukunya tentang benda-benda

yang ada di rumahnya seauai dengan fungsi

dan kegunaanya

√ √ √

3.6. Mengenal dan memprediksi

pola-pola bilangan sederhana

menggunakan gambar-

gambar/benda konkrit

• Menyebutkan pola-pola bilangan sederhana

dari gambar-gambar/ benda konkrit yang

disajikan melalui pengamatan

√ √ √ .

• Membuat pertanyaan mengenai pola-pola

bilangan sederhana dari gambar-gambar

/benda konkrit yang disajikan

√ √ √

• Memprediksi pola-pola bilangan sederhana

dari gambar-gambar /benda konkrit yang

disajikan

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|144

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menyebutkan pola dari sebarisan bangun

datar sederhana dari benda-benda yang ada

di alam sekitar melalui pengamatan

√ √ √

• Membuat pertanyaan mengenai pola dari

sebarisan bangun datar sederhana dari benda-

benda yang ada di alam sekitar

√ √ √

• Membuat pola dari sebarisan bangun datar

sederhana dari benda-benda yang ada di alam

sekitar

√ √ √

• Menata benda disekitar ruang kelas

berdasarkan pola-pola bilangan sederhana

dari gambar-gambar/ benda konkrit yang

disajikan melalui pengamatan

√ √ √

• Membuat pertanyaan mengenai pola-pola

bilangan sederhana dari gambar-gambar

/benda konkrit yang disajikan

√ √ √

• Memprediksi pola-pola bilangan sederhana

dari gambar-gambar /benda konkrit yang

disajikan

√ √ √

3.7. Menemukan bangun yang

membentuk pola pengubinan

sederhana

• Menentukan bangun datar yang membentuk

pengubinan

√ √ √

• Menggambar/melukis pengubinan dari

bangun datar sederhana tertentu

√ √ √

• Menentukan dan menjelaskan berbagai

bangun datar yang dapat atau tidak dapat

membentuk pengubinan

√ √ √

• Menemukan bangun yang membentuk pola

pengubinan sederhana

√ √ √

• Menggambar/melukis pengubinan dari

bangun datar sederhana tertentu

√ √ √

• Menghitung jumlah ubin yang diperlukan

untuk mengubin suatu bidang

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|145

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menggambar/ membentuk segi tiga dengan

ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri

lainnya) dengan menggunakan papan berpaku

√ √ √

3.8. Menentukan pola dari

sebarisan bangun datar

sederhana menggunakan

benda-benda yang ada di

alam sekitar

• Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai

bentuk bangun datar √ √ √

• Menentukan dan menjelaskan berbagai

bentuk bangun datar

√ √ √

• Mendeskripsikan berbagai bentuk bangun

datar

√ √ √

• Menjelaskan dan menceritakan benda-benda

yang ada di sekitar berbagai bentuk bangun

datar dikaitkan dengan kegunannya

√ √ √

3.9. Mengenal panjang, luas,

massa, kapasitas, waktu, dan

suhu

• Melakukan pengurangan dua bilangan sampai

100 dengan kapasitas yang benar sesuai nilai

tempatnya

√ √ √

• Mengidentifikasi suatu benda berdasarkan

luas, dan kapasitasnya

√ √ √

• Menceritakan suhu di suatu ruang

berdasarkan waktu

√ √ √

• Menggunakan waktu luang untuk melakukan

aktivitas positif untuk belajar atau bermain

• Melaksanakan berbagai tugas di luar sekolah

dengan hasil baik dan selesai tepat waktu

√ √ √

• Menyimpulkan hasil pengamatan suatu

kejadian terkait dengan suhu suatu keadaan

yang terjadi di sekitarnya

√ √ √

3.10. Menunjukkan pemahaman

tentang besaran dengan

menghitung maju sampai

100 dan mundur dari 20

• Melakukan pengurangan dua bilangan sampai

100 dengan benar sesuai nilai tempatnya √ √ √

• Melaksanakan tugas berbagai tugas dari

sekolah dengan tepat waktu tentang

menghitung maju sampai 100 dan mundur 20

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|146

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menentukan pasangan bilangan dengan

jumlah tertentu, sampai 20

√ √ √

• Menentukan pasangan pengurangan bilangan

dengan hasil tertentu, sampai 20

√ √ √

• Memilih dua atau beberapa kartu bilangan

dari sekumpulan kartu bilangan sehingga hasil

penjumlahan/pengurangannya terbesar

√ √ √

• Memilih dua atau beberapa kartu bilangan

dari sekumpulan kartu bilangan sehingga hasil

penjumlahan/pengurangannya terkecil

√ √ √

3.11. Menentukan urutan

berdasarkan panjang

pendeknya benda, tinggi

rendahnya tinggi badan, dan

urutan kelompok

berdasarkan jumlah

anggotanya

• Membuat kelompok berdasarkan tinggi

badan

√ √ √

• Menentukan urutan benda berdasarkan tinggi

rendahnya tinggi badan

√ √ √

• Menggambar/ membentuk segi tiga dengan

ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri

lainnya) dengan menggunakan papan

berpaku

√ √ √

• Menuliskan angka bilangan berdasarkan

urutan kelompok banyaknya jumlah

anggotanya

√ √ √

3.12. Mengenal lambang bilangan

dan mendeskripsikan

kemunculan bilangan

dengan bahasa yang

sederhana

• Menulis lambang bilangan secara urut √ √ √ .

• Membilang dan menulis lambang sesuai

dengan urutan yang logis

√ √ √

• Menyebutkan banyak benda sesuai dengan

ciri tertentu dengan bahasa yang benar dan

logis

√ √ √

• Mendeskripsikan lambang bilangan dengan

bahasa sederhana

√ √ √

• Menuliskan lambang bilangan sesuai dengan

kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

√ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|147

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis, dalam

karya yang estetis,

dalam gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

4.1. Mengemukakan kembali

dengan kalimat sendiri dan

memecahkan masalah yang

berkaitan dengan

penjumlahan dan

pengurangan terkait dengan

aktivitas sehari-hari di rumah,

sekolah, atau tempat bermain

serta memeriksa

kebenarannya

• Menentukan unsur/apa yang diketahui dari

masalah yang berkaitan dengan penjumlahan

atau pengurangan

• Menulis model/kalimat matematika dari

masalah yang berkaitan dengan penjumlahan

• Menentukan penyelesaian dari masalah yang

berkaitan dengan penjumlahan atau

pengurangan

√ √ √ √

• Menggambar/melukis berbagai bangun datar

sederhana

√ √ √ √

• Menata dengan rapi benda-benda di sekitar

ruang kelas berdasarkan beratnya

√ √ √ √

• Menata dengan rapi benda-benda di sekitar

ruang kelas berdasarkan urutan kelompoknya

√ √ √

• Meletakkan benda dengan tepat ke dalam

kelompok benda sehingga rapi

√ √ √

4.2. Membentuk berbagai bangun

datar dengan menggunakan

papan berpaku atau media

lainnya

• Menggambar/ membentuk berbagai segi

banyak dengan menggunakan papan berpaku

√ √ √

• Menyebutkan kesamaan dan perbedaan

berbagai benda berbentuk segitiga atau segi

empat

√ √ √

• Menggambar/ membentuk segitiga atau segi

empat dengan menggunakan alat sederhana

yang memiliki ciri tertentu (misal tinggi sama

atau ciri lainnya)

√ √ √

• Menyebutkan ciri-ciri dari benda berbentuk

segitiga atau segi empat

√ √ √

• Menyebutkan kesamaan dan perbedaan

berbagai benda berbentuk kubus atau balok

√ √ √

• Menyebutkan ciri-ciri dari benda berbentuk

kotak, bulat, dan tabung

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|148

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4.3. Menyatakan suatu bilangan

asli sebagai hasil penjumlahan

atau pengurangan dua buah

bilangan asli lainnya dengan

berbagai kemungkinan

jawaban

• Menyebut/membaca penjumlahan dua

bilangan

√ √ √

• Melakukan penjumlahan dua bilangan sampai

100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai

tempatnya

√ √ √

• Menentukan urutan benda dari sekumpulan

benda dalam barisan

√ √ √

• Menyebutkan banyak benda dengan ciri

tertentu dari sekumpulan benda

√ √ √

• Melakukan pengurangan dua bilangan sampai

100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai

tempatnya

√ √ √

• Melakukan penjumlahan dan pengurangan

dua buah bilangan asli

√ √ √

• Melakukan penjumlahan dan pengurangan

yang melibatkan tiga bilangan atau lebih

sampai 100 dengan prosedur yang benar

sesuai nilai tempatnya

√ √ √

4.4. Melakukan pengubinan dari

bangun datar sederhana

tertentu

• Melakukan pengubinan dari bangun datar

sederhana dengan bantuan guru

√ √ √

• Mengubin dan mewarnai bidang datar

dengan bangun datar sederhana

√ √ √

• Menghitung jumlah ubin yang diperlukan

untuk mengubin suatu bidang tertentu

√ √ √

• Menentukan dan menjelaskan berbagai

bangun datar yang dapat atau tidak dapat

membentuk pengubinan

√ √ √

• Menggambar/melukis pengubinan dari

bangun datar sederhana tertentu

√ √ √

4.5. Membentuk dan menggambar

bangun baru dari bangun-

• Menggambar/melukis berbagai bangun datar

sederhana

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|149

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

bangun datar atau pola

bangun datar yang sudah ada

• Menggambar/ membentuk segitiga atau segi

empat dengan menggunakan alat sederhana

yang memiliki ciri tertentu (misal tinggi sama

atau ciri lainnya)

√ √ √

• Membentuk danmenggambar bangun baru

dari bangun datar dengan pola yang sudah

ditentukan oleh guru

√ √ √

• Menggambar / membentuk segiempat

dengan ciri tertentu (misal tinggi sama atau

ciri lainnya) dengan menggunakan papan

berpaku

√ √ √

• Menyusun sebarisan bilangan dengan kriteria

atau aturan yang diberikan

√ √ √

• Menjelaskan hasil pengamatan dari pola

sebarisan bilangan

√ √ √

• Menempatkan bilangan yang tepat pada

sebarisan bilangan sesuai dengan polanya

√ √ √

4.6. Membaca dan

mendeskripsikan data pokok

yang ditampilkan pada grafik

konkrit dan piktograf

• Mendeskripsikan data pokok pada grafik dan

piktograf

4.7. Mengumpulkan dan

mengelola data pokok

kategorikal dan

menampilkan data

menggunakan grafik konkrit

dan piktograf tanpa

menggunakan urutan label

pada sumbu horizontal

• Mengelola data pokok kategorikal

menggunakan grafik dan piktograf

4.8. Mengurai sebuah bilangan

asli sampai dengan 99

sebagai hasil penjumlahan

• Menuliskan bentuk penjumlahan atau

pengurangan dari kegiatan /kejadian

sehari/hari yang berkaitan dengan

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|150

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

atau pengurangan dua buah

bilangan asli lainnya dengan

berbagai kemungkinan

jawaban

penjumlahan atau pengurangan angka 1-99.

• Melakukan penjumlahan dua bilangan sampai

100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai

tempatnya Melengkapi pola-pola bilangan

sederhana menggunakan gambar/benda

konkrit

√ √ √

4.9. Mengelompokkan teman

sekelas berdasarkan tinggi

badannya

• Meletakkan benda dengan tepat ke dalam

kelompok benda sehingga rapi berdasarkan

tinggi benda

√ √ √

• Melakukan aktivitas kelompok berdasarkan

tinggi badan anggota kelompoknya

√ √ √

4.10. Mendeskripsikan,

mengembang kan, dan

membuat pola yang

berulang

• Menjelaskan hasil pengamatan dari pola dari

benda-benda di lingkungan sekitar √ √ √

4.11. Menggunakan benda konkrit

untuk menelusuri pecahan

dan jumlah uang

• Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan

dari bilangan dua angka dengan menggunakan

benda konkrit

√ √ √

SENI BUDAYA dan PRAKARYA

1. Menerima, dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

1.1 Merasakan keindahan alam

sebagai salah satu tanda-

tanda kekuasaan Tuhan

• Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam

hasil ciptaan Tuhan

√ √

• Mengungkapkan perasaan syukur pada Tuhan

atas anugerah keindahan alam

√ √

• Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam

hasil ciptaan Tuhan

√ √

2. Memiliki perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

2.1. Menunjukkan rasa percaya

diri untuk berlatih

mengekspresikan diri dalam

mengolah karya seni

• Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan

karya seni sebagai anugerah Tuhan

√ √

• Memutuskan karya yang akan dibuat atau

ditampilkan

√ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|151

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

guru

2.2. Menunjukkan rasa ingin tahu

untuk mengenal alam di

lingkung an sekitar sebagai

sumber ide dalam berkarya

seni

• memperhatikan lingkungan sekitar secara

seksama

√ √

• merawat lingkungan sekitar secara sadar √ √

• Memanfaatkan lingkungan alam sekitar

sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu

dan mewarnai gambar.

√ √

• Memanfaatkan lingkungan alam sekitar

sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu

dan mewarnai gambar.

√ √ √

• Memanfaatkan lingkungan alam sekitar

sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu

dan mewarnai gambar.

√ √ √

• Memanfaatkan lingkungan alam sekitar

sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu

dan mewarnai gambar.

√ √ √

• Memperagakan gerak dengan percaya diri √ √ √

2.3. Menunjukkan perilaku

disiplin, tanggung jawab dan

kepedulian terhadap alam

sekitar melalui berkarya seni

• menunjukkan kepedulian pada alam

lingkungan sekitar dengan berkarya

• Menggambar dengan mengolah garis, warna

dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di

lingkungan sekolah

√ √ √

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

3.1. Mengenal cara dan hasil

gambar ekspresi

• Menunjukkan warna pokok (sbdp)

• Mengikuti aturan dalam berkarya

√ √ √

3.2. Mengenal pola irama lagu

bervariasi menggunakan alat

musik ritmis

• Mengenal judul lagu dan iringannya

• Menyanyikan lagu dengan semangat

• Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk

sesuai irama ((SBDP)

• Mengenal cara menggunakan media gambar

yang benar

√ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|152

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan sekolah

• Menyanyikan lagu wajib sambil bertepuk

sesuai birama dan aksen

√ √ √ √

• Memainkan pola irama lagu dengan alat

musik ritmis

√ √ √ √

• Menunjukan tanggung jawab terhadap

lingkungan sekitar

√ √ √ √

3.3 Mengenal unsur-unsur gerak,

bagian-bagian gerak anggota

tubuh dan level gerak dalam

menari

• Melakukan berbagai gerak sesuai level gerak

pada tari

• Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai

arah berirama

• Mempraktikan gerak melenggok ke berbagai

arah berirama

√ √ √

√ √ √

√ √ √

3.4 Mengamati berbagai bahan,

alat serta fungsinya dalam

membuat prakarya

3.5 Mengenal karya seni budaya

benda dan bahasa daerah

setempat

• Menyebutkan contoh karya seni budaya

benda dan bahasa di lingkungan rumah √ √ √

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis, dalam

karya yang estetis

dalam gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia

4.1. Menggambar ekspresi dengan

mengolah garis, warna dan

bentuk berdasarkan hasil

pengamatan di lingkungan

sekitar

• Menampilkan karya sendiri tentang ekspresi

diri

√ √ √

• Melengkapi gambar dengan mengolah garis,

warna dan bentuk berdasarkan hasil

pengamatan di lingkungan sekolah

√ √ √

• Membedakan warna pokok dan warna

sekunder

√ √ √

• Mewarnai dengan warna pokok √ √ √

• Mewarnai dengan warna sekunder √ √ √

4.2. Membuat karya seni rupa

dengan memanfaatkan berba

• Membuat gambar cetak dengan teknik cap

menggunakan bahan alam √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|153

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

gai teknik cetak sederhana

menggunakan bahan alam

4.3. Menggambar dengan

memanfa atkan beragam

media kering

• Menggambar sesuai tema yang ditentukan √ √ √

• Mengenal cara menggunakan media gambar

yang benar

√ √ √

• Membuat gambar cetak dengan teknik cap

menggunakan bahan alam

√ √ √

4.4. Membentuk karya seni rupa

dari bahan lunak

• Membentuk benda kegemaran dari bahan

lunak

√ √ √

4.5. Menyanyikan lagu anak-anak

dan memperagakan tepuk

birama dengan gerak

• Menyanyikan lagu anak-anak dengan nada

yang tepat.

√ √ √ √ √ √

• Memainkan pola irama lagu dengan bertepuk √ √ √ √ √ √ √ √

• Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk

sesuai irama

√ √ √ √ √ √ √ √

4.6. Memainkan pola irama lagu

bertanda birama dua dengan

tepuk dan gerak

• Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk

sesuai irama

.

4.7. Menyanyikan lagu anak-anak

dan berlatih memahami isi

lagu

4.8. Memainkan pola irama lagu

bertanda birama dua dan tiga

dengan alat musik ritmis

.

4.9. Melakukan gerak kepala,

tangan, kaki, dan badan

berdasarkan pengamatan

alam di lingkungan sekitar

• Menyajikan rangkaian gerak alam sekitar

√ √ √

• Menunjukkan gerakkan kepala, tangan, kaki

dan badan sesuai irama hasil pengamatan di

lingkungan sekitar

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|154

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Menyebutkan berbagai gerak anggota tubuh

√ √ √

• Melakukan berbagai gerak sesuai level gerak

pada tari

√ √ √

4.10. Menirukan gerak alam di

lingkungan sekitar melalui

gerak kepala, tangan, kaki,

dan badan berdasarkan

rangsangan bunyi

• Menirukan suara dan gerak binatang dan

alam di lingkungan sekitar sesuai rangsangan

bunyi

√ √ √

• menunjukkan kepedulian pada alam

lingkungan sekitar dengan berkarya

√ √ √

4.11. Menirukan gerak alam di

lingkungan sekitar dengan

menggunakan level tinggi,

sedang, dan rendah

.

4.12. Melakukan gerak alam di

lingkungan sekitar dengan

menggunakan level tinggi,

sedang, dan rendah dengan

iringan

4.13. Membuat karya kreatif

dengan menggunakan bahan

alam di lingkungan sekitar

melalui kegiatan melipat,

menggunting dan menempel

• Membuat gambar cetak dengan teknik cap

menggunakan bahan alam.

.

√ √

4.14. Membuat karya kreatif

dengan mengolah bahan alam

melalui kegiatan melipat,

menggunting, dan menempel

bentuk pola dan alur

sederhana

• Membuat benda sehari-hari dari bahan lunak

buatan

√ √

4.15. Membuat karya kreatif

fungsional dari bahan lunak

buatan

.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|155

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

4.16. Menyajikan jenis bahan

makanan umbi-umbian

dengan olahan sederhana

4.17. Menceritakan karya seni

budaya benda dan bahasa

daerah setempat

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

1.1. Menghargai tubuh dengan

seluruh perangkat gerak dan

kemampuannya sebagai

anugrah Tuhan yang tidak

ternilai

• Menunjukkan perilaku bersyukur dan

menghargai setiap gerak dan aktivitasnya

merupakan anugerah dari Tuhan √ √ √

.

2. Memiliki perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman , dan

guru

2.1 Menunjukkan perilaku

percaya diri dalam melakukan

berbagai aktivitas fisik dalam

bentuk permainan

• Menunjukkan perilaku percaya diri dalam

melakukan aktivitas fisik dalam bentuk

permainan.

√ √ √

• Mampu menampilkan unjuk kerja gerak tanpa

ragu

√ √ √

• Mampu melakukan aktivitas yang ditugaskan

tanpa rasa takut

√ √ √

• Menunjukkan kerjasama, percaya diri selama

mempraktikkan aktivitas gerak dasar non-

lokomotor

√ √ √

2.2 Menunjukkan perilaku santun

kepada teman dan guru

selama pembelajaran penjas

• Bersikap santun kepada guru dan teman

selama pembelajaran

√ √ √ √ √ √ √ √

• Melakukan aktivitas yang ditugaskan oleh guru

dengan patuh dan bersikap santun

√ √ √ √ √ √ √ √

• Mengikuti instruksi guru dengan benar √ √ √ √ √ √ √ √

• Menunjukkan kerjasama dengan teman ketika

mengikuti instruksi guru

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|156

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

• Membedakan gerakan menendang,

melempar, dan menangkap

√ √

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan sekolah

3.1 Mengetahui bagian-bagian

tubuh manusia dan

kegunaannya

• Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh

manusia

Mendeskripsikan kegunaan bagian-bagian

tubuh manusia

3.2 Mengetahui dampak jangka

pendek melakukan aktivitas

fisik

• Menyebutkan contoh dampak melakukan

aktivitas fisik di rumah

• Menyebutkan contoh aktivitas olahraga di

rumah dan di rumah

• Melakukan permainan sederhana

• Menyebutkan contoh aktivitas olahraga di

rumah dan di sekolah

• Melakukan kebugaran di sekolah dengan

tangkas dan cepat

• Memperagakan prilaku budaya hidup sehat

(PMR atau UKS)

3.3 Memahami pengertian pola

gerak dasar seperti gerak

lokomotor, non-lokomotor

dan manipulatif

• mempraktikan gerakan pada pola gerak

dasar dengan cara mengangkat kedua

tangan di atas kepala.

• Membedakan gerakan jalan, lari, dan

melompat

• Membedakan gerakan membungkuk,

membalik, dan meliuk

• Menunjukkan kerjasama, percaya diri

selama mempraktikkan aktivitas gerak dasar

non-lokomotor

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|157

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

3.4 Mengetahui cara menjaga

kebersihan diri yang meliputi

kebersihan badan, kuku,

kulit, gigi, rambut, hidung,

telinga, tangan dan kaki

serta pakaian

• Melakukan perawatan kebersihan badan:

rambut, tangan, dan kaki

.

• Menyebutkan alasan mengapa harus mandi,

potong kuku, sikat gigi.

• Melakukan perawatan kebersihan badan dan

lingkungan sekitar

• Menceritakan cara merawat badan/diri

sendiri agar tetap bersih dan sehat

• Melakukan praktik menggosok gigi, potong

kuku

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis, dalam

karya yang estetis

dalam gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia

4.1 Mempraktikkan pola gerak

dasar lokomotor yang

dilandasi konsep gerak

(seperti konsep: tubuh,

ruang, hubungan, dan usaha)

dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan

atau tradisional

• Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai

arah berirama

.

• Mempraktikkan gerak ke kanan dan ke kiri

dengan iringan lagu anak

• Memperagakan gerak cepat dengan aba-aba

guru

• Memperagakan gerak keseimbangan di

tempat

• Memperagakan gerak keseimbangan

berjalan

• Memperagakan gerak cepat dengan aba-aba

teman

• Memperagakan gerak dasar melemparkan

benda

• Memperagakan gerak dasar menangkap

benda

4.2 Mempraktikkan pola gerak

dasar non-lokomotor yang

dilandasi konsep gerak

dalam berbagai bentuk

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|158

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

permainan sederhana dan

atau permainan tradisional

4.3 Mempraktikkan pola gerak

dasar manipulatif yang

dilandasi konsep gerak

dalam berbagai bentuk

permainan sederhana dan

atau permainan tradisional

• menunjukan kerjasama percayadiri selama

melakukan aktivitas gerak dasar manipulatif

.

4.4 Mempraktikkan aktivitas

jasmani untuk keseimbangan

dan kelincahan tubuh

melalui permainan

sederhana

• Menyebutkan contoh-contoh permainan

sederhana yang dilakukan di sekolah.

• Melakukan aktivitas jasmani untuk kesimbang

an tubuh melalui macam-macam permainan

4.5 Mempraktikkan berbagai

pola gerak dominan dalam

senam (seperti menolak,

mendarat, lokomotor,

berputar, dan mengayun)

dan berbagai pola gerak

dominan posisi statis

(misalnya; tumpu lengan

depan/belakang/samping,

bergantung , sikap kapal

terbang, berdiri dengan

salah satu kaki)

.

4.6 Mempraktikkan pola gerak

dasar senam sederhana

menggunakan pola

lokomotor dan non-

lokomotor yang dilandasi

konsep gerak mengikuti

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|159

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

irama (ketukan)

tanpa/dengan musik

4.7 Mempraktikkan berbagai

bentuk permainan

pengenalan air

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|160

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS KELAS: 1

TEMA: LINGKUNGANKU BERSIH DAN SEHAT

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

PPKn

• Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila. (KI-2,KD-1)

• Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah. (KI-2,KD-2)

• Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga

• Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman.

• Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

• Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.

• Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah.

Kegiatan pembelajaran pada tema ini akan ditempuh dalam 4 minggu

● MINGGU PERTAMA

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru

dan mengikutinya

3. Menyanyikan lagu ”Lihat Kebunku” 4. Menceritakan isi lagu “Lihat Kebunku” 5. Mendengarkan cerita tentang keadaan

lingkungan di sekitar rumah atau sekolah 6. Membiasakan berperilaku terpuji seperti

perilaku yang ada dalam lagu tersebut 7. Menyebutkan perilaku-perilaku terpuji yang lain

yang perlu dilakukan peserta didik agar lingkungan hidupnya menjadi bersih

8. Menyebutkan kegiatan di rumah dan di sekolah yang menyebabkan lingkungan menjadi sehat

9. Mengamati lingkungan yang sehat dan tidak sehat di dan menceritakan hasil pengamatannya dengan mengisi data yang telah disiapkan guru

10. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan sehat dengan kata dan intonasi yang baik

11. Mengamati diri sendiri atau teman dan menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan

35 menit x 30 JP x 4 minggu

1. Diri anak 2. Lingkungan

keluarga 3. Lingkungan

sekolah 4. Buku Tematik

Kelas I 5. Buku

Pengembangan Diri Anak

6. Video/slide/gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur sederhana gunting, lipat dan tempel

7. Gambar/contoh langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk

8. Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai bentuk pola dan alaur sederhana

9. Buku kirigami

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|161

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

dan kaki.

12. Mengamati kepala dan menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.

13. Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi serta cara merawatnya.

14. Memperagakan cara menggosok gigi yang benar.

15. Mengamati gambar/film yang menunjukkan lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh, persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat (tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak diminta menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta alasan.

16. Menggali pengalaman anak tentang apa yang dirasakan ketika berada di lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

17. Menceritakan benda-benda di sekitar ruang kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya

18. Mengemukakan cara/bagaimana mengatur benda-benda agar tertata rapi

19. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan ukuran

20. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan berat

21. Berjalan mundur di atas garis lurus dengan langkah pendek

22. Berlomba dengan bola yang digulirkan teman

(seni mengunting)

• Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)

• Menyebutkan contoh – contoh aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.

• Menyebutkan contoh – contoh tata tertib

10. Buku Pengembangan Diri Anak

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|162

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah

23. Bermain mengayun lengan kanan, kiri depan dan belakang menggunakan syal lengan teman di depannya dengan percaya diri

24. Mengajak siswa mengamati alam sekitar dan

mendiskusikan tentang bagaimana melakukan perawatan terhadap ciptaan Tuhan

25. Melakukan ibadah dan doa syukur kepada Tuhan

PENILAIAN 1. Lisan 2. Unjuk kerja 3. Pengamatan 4. Tertulis

● MINGGU KEDUA

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru

dan mengikutinya

3. Mengamati diri sendiri atau teman dan menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan dan kaki.

4. Mengamati kepala dan menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.

5. Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi serta cara merawatnya.

6. Tanya jawab mengenai bagaimana menjaga

BAHASA INDONESIA

• Membacakan doa dengan pengucapan yang baik (KI-1,KD-3)

• Mendengarkan cerita dan puisi tentang perilaku terpuji (perhatian pada sesama makhluk hidup dan lingkungannya) (KI-1, KD-4)

• Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa

• Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri

• Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri

• Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas

• Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai

• Mengenali perilaku terpuji dari cerita yang dibacakan

• Mengenali perilaku terpuji dari puisi yang dibacakan

• Menunjukkan perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi, lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk hidup (KI-2, KD-3)

• Menyebutkan bagian-bagian tubuh (kepala, badan, dan kaki)

• Menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala (rambut, telinga, hidung, lidah, kulit dan gigi) dan kegunaannya

• Membiasakan merawat tubuh secara teratur dan benar, misalnya: mandi, menggosok gigi, membersihkan hidung, menggunting kuku, dan cuci tangan sebelum makan.

• Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.

• Menyebutkan kebutuhan tubuh agar

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|163

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

• Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

kebersihan rambut, telinga, mata, hidung, mulut dan gigi.

7. Memperagakan cara menggosok gigi yang benar.

8. Memperagakan cara mencuci tangan yang bersih

9. Tanya jawab mengenai tujuan mencuci tangan dan melaksanakan gerakan cuci tangan sebelum makan

10. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar dan menyebutkan bentuknya (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb).

11. Menjiplak gambar benda yang berbentuk (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb)

12. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar dan mengolongkan ke dalam benda padat, cair dan gas.

13. Mengamati ciri-ciri benda padat dan benda cair serta menceritakannya kepada teman

14. Mengamati perubahan wujud benda padat menjadi benda cair (es mencair), benda cair menjadi gas (air mendidih) dan benda cair menjadi benda padat (es membeku) serta menceritakannya kepada teman.

15. Mendengarkan cerita yang dibacakan

guru/membacarkan cerita secara bergantian di depan kelas

16. Menentukan sifat-sifat tokoh 17. Menentukan tempat dalam cerita 18. Mendiskusikan urutan/jalan cerita yang telah

dibacakan 19. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar

• Mengenali melalui pengamatan terhadap objek, bentuk benda, wujud benda, serta perubahan benda yang berada di sekitar rumah, jalan, dan sekolah (KI-3, KD-1)

• Memahami isi cerita melalui mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan (KI-3, KD-2)

• Menyebutkan contoh benda berbentuk bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, dan balok.

• Menyebutkan contoh benda padat dan benda cair yang ada di lingkungan sekitar.

• Membedakan benda padat dan benda cair berdasarkan ciri-cirinya

• Mencari contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda cair dan sebaliknya.

• Menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita

• Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita

• Menyebutkan urutan peristiwa

• Mengajukan pertanyaan berkenaan dengan sifat-sifat tokoh

• Berkomunikasi secara lisan dengan orang lain dengan menggunakan informasi tentang data diri, bagian tubuh dan kebutuhan tubuh,

• Menyebutkan nama diri

• Menyebutkan bagian-bagian tubuh (kepala, badan, dan kaki)

• Menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala (rambut, telinga,

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|164

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

lingkungan dan pola hidup sehat, lingkungan sekitar , buah, tanaman, dan masakan (KI-4, KD-1)

• Menceritakan hasil pengamatan di rumah, jalan, sekolah dengan kalimat sederhana (KI-4, KD-2)

• Mengamati tentang diri, makhluk hidup dan benda di sekitar dan menceritakan kepada orang lain (KI-4, KD-5)

• Menulis kalimat pendek (2–4 kata) yang didiktekan guru dengan huruf lepas (KI-4, KD-7)

• Menerapkan cara membaca (permulaan) dengan cara yang benar (cara duduk, jarak mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-8)

• Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)

hidung, lidah, kulit dan gigi) dan kegunaannya

• Membiasakan merawat tubuh secara teratur dan benar, misalnya: mandi, menggosok gigi, membersihkan hidung, menggunting kuku, dan cuci tangan sebelum makan.

• Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.

• Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

• Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

• Menceritakan posisi batas rumah (tetangga/ jalan,/kantor, dll)

• Menceritakan dengan kalimat sederhana hasil pengamatan tentang letak sekolah

• Menyebutkan bagian-bagian tubuh dirinya

• Menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan yang utama

• Menceritakan bagian-bagian tubuh dirinya dan makhluk hidup dengan bahasa sederhana dan sopan

• Menceritakan benda-benda yang terdapat di sekitarnya dengan bahasa yang sederhana dan sopan

• Menulis dengan tepat kalimat yang didengar dari guru dengan huruf lepas

dan menyebutkan bentuknya (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb).

20. Menjiplak gambar benda yang berbentuk (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb)

21. Menceritakan benda-benda di sekitar ruang kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya

22. Mengemukakan cara/ bagaimana merawat benda-benda bersih dan rapih

23. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan ukuran

24. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan berat

25. Menangkap bola/benda yang dilambungkan sendiri

26. Melemparkan bola/benda sejauhnya menggunakan tangan kanan dan tangan kiri dengan percaya diri

27. Mengenal berbagai bahan alam dilingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk berkarya

28. Melakukan kegiatan lipat, gunting dan tempel dalam membuat karya

29. Membuat karya kreatif dengan memanfaatkan bahan alam dilingkungan sekitar

PENILAIAN 1. Lisan 2. Unjuk kerja 3. Pengamatan 4. Tertulis

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|165

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

tegak

• Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

• Berposisi duduk secara benar • Meletakkan bacaan dengan jarak mata

yang benar • Memegang teks bacaan dengan tepat • Membalik halaman buku dengan benar • Memilih tempat membaca dengan

cahaya yang terang

• Berposisi duduk secara benar • Meletakkan buku dengan jarak mata

yang benar • Memegang alat tulis dengan tepat • Memilih tempat menulis dengan

cahaya yang terang • Menulis huruf lepas • Merangkai huruf menjadi kata

MINGGU KETIGA

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang diucapkan oleh guru

dan mengikutinya 3. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar

dan mengolongkan ke dalam benda padat, cair dan gas.

4. Mengamati ciri-ciri benda padat dan benda cair serta menceritakannya kepada teman

5. Mengamati perubahan wujud benda padat menjadi benda cair (es mencair), benda cair menjadi gas (air mendidih) dan benda cair menjadi benda padat (es membeku) serta menceritakannya kepada teman.

6. Mengamati letak rumah dari sisi kiri, kanan, depan dan belakang

7. Menggambar hasil pengamatan tentang letak rumah

8. Bercerita dengan kalimat sederhana posisi rumah yang berbatasan dengan tetangga, jalan, warung, kantor atau rumah ibadat.

9. Mengamati batas-batas sekolah dari sisi kiri, kanan, depan dan belakang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|166

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

MATEMATIKA � Menunjukkan perilaku rapi

dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar

� menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan ukurannya

� menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan beratnya

� menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan urutan kelompoknya

� Meletakkan benda dengan tepat ke dalam kelompok benda sehingga rapi

� menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan ukuran bentuk permukaannya

� menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

10. Bercerita dengan kalimat sederhana letak sekolah dan batas-batasnya

11. Mengamati lingkungan sekolah dengan cara berjalan dan melakukan pengamatan secara berkelompok

12. Menceritakan tentang masalah kebersihan dan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan sekolah

13. Tanya jawab mengenai cara menanggulanginya dan memberikan saran-saran

14. Mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitarnya dan perbedaanya dengan mahluk hidup

15. Mendiskusikan mengenai cara menjaga lingkungan kelas, misalnya dengan melakukan cara-cara membersihkannya atau cara menatanya kembali agar lebih sedap dipandang.

16. Melakukan penataan barang-barang yang ada di sekitar ruang kelas

17. Melaporkan atau menceritakan hasil penataan benda-benda di sekitar ruang kelas

18. Menimbang benda secara manual benda-benda dan membandingkan antara yang berat dan ringan di sekitarnya

19. Melakukan penimbangan berat benda dengan timbangan atau neraca secara kelompok dilanjutkan secara individu

20. Memperagakan gerak jalan, lari, dan diam berdasarkan aba-aba

21. Memperagakan gerak berguling ke kiri/ke kanan dari posisi tidur telentang

22. Melagukan pola irama rata dengan tempo tetap 23. Melagukan pola irama rata dengan tempo tidak

tetap

� Membandingkan dengan memperkirakan berat suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih berat, lebih ringan)

� Memberi contoh benda yang lebih berat atau lebih ringan dari benda lain dengan membandingkannya secara manual (memegang) atau menggunakan alat

� Mengukur berat benda dengan satuan tak baku menggunakan timbangan, jungkat jungkit, atau neraca

� Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai dengan beratnya

� Menentukan pola dari sebarisan bangun datar sederhana

� Menyusun sebarisan bangun datar sederhana dengan kriteria atau aturan yang diberikan

� Menjelaskan hasil pengamatan dari

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|167

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

pola sebarisan bangun datar sederhana

� Menempatkan bangun datar yang tepat pada sebarisan bangun datar sederhana sesuai dengan polanya

� Menjelaskan hasil pengamatan dari pola dari benda-benda di lingkungan sekitar

24. Memainkan alat musik ritmis sederhana secara kelompok dan bersama

25. Menebak judul lagu yang dinyanyikan guru PENILAIAN 1. Lisan 2. Unjuk kerja 3. Pengamatan 4. Tertulis

MINGGU KEEMPAT

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru

dan mengikutinya 3. Mengamati gambar/film yang menunjukkan

lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh, persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat (tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak diminta menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta alasan.

4. Menggali pengalaman anak tentang apa yang dirasakan ketika berada di lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

5. Membiasakan membaca dengan sikap yang benar jarak bacaan

6. Membiasakan membaca dengan jarak bacaan, letak teks, cahaya yang cukup dan sikap duduk yang benar

7. Membiasakan menulis dengan sikap yang

• PENJAS ORKES

• Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak (konsep : tubuh, ruang, hubungan, dan usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional

• Menunjukkan kerjasama, percaya diri selama mempraktikkan aktivitas gerak kebugaran

• Mempraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

• Memperagakan gerak dasar mengayun

• Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

• Memperagakan gerak dasar melemparkan benda

• Mempraktikkan berbagai pola gerak dominan dalam senam (mendarat, gerak berpindah,

• Mempraktikkan gerak melompat, melayang di urada dan mendarat dengan ke dua kaki

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|168

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

ayunan, putaran, tolakan, layangan dan ketinggian)

benar 8. Membiasakan menulis dengan jarak mata, letak

buku, pegangan alat tulis, cahaya yang cukup dan sikap duduk yang benar

9. Menulis kalimat sederhana berkenaan dengan Lingkungan Bersih yang dibacakan guru dengan huruf lepas tegak dan . pemisahan kata yang tepat

10. Menaksir berat suatu benda secara individual dan kelompok dan membuktikan dengan timbangan yang benar

11. Menentukan tempat/wadah yang dapat ditempatkan suatu benda satuan maupun sekumpulan benda dengan wadah yang sesuai

12. Meletakkan benda-benda secara berurutan dari yang paling berat ke yang ringan atau sebaliknya.

13. Menggambar bangun-bangun datar dengan pola yang teratur

14. Menata bangun-bangun datar yang digambar sesuai urutan segi tiga dan segi empat

15. Melaporkan hasil susunan bangun datar yang telah disusun

16. Meletakkan bangun datar pada tempat/ bingkai yang sesuai denga polanya

17. Menyimpulkan hasil pengamatan pola bangun datar secara berkelompok

18. Memperagakan gerak bertumpu dengan menggunakan kedua tangan dengan percaya diri

19. Memperagakan gerak mengayun lengan atas –bawah, kanan –kiri sambil membilang

20. Memperagakan gerak berjalan, melenggok, dan mengayun tungkai dalam kelompok besar

• Mempraktikkan pola gerak dasar senam ritmik sederhana menggunakan pola lokomotor dan non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik

• Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

• SENI BUDAYA

• Merasakan keindahan alam dan karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan (KI-1,KD-1)

• Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan

• Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan

• Menunjukkan percaya diri untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi, dan menari (KI-2,KD-1)

• Mengenal tanggung jawab dan peduli terhadap alam lingkungan sekitar melalui berkarya (KI-2,KD-4)

• menampilkan karyanya sendiri didepan temannya

• mengungkapkan pendapat di depan kelompok

• memutuskan karya apa yang akan dibuatnya

• memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama

• merawat lingkungan sekitar secara sadar

• menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

menunjukkan sikap tanggung jawab pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

• Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik

• Menyebutkan pola irama rata

• Membedakan pola irama rata

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|169

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

ritmis (KI-3,KD-2)

• Mengamati berbagai bahan, alat, serta fungsi dalam membuat karya (KI-3,KD-4)

• Menyebutkan alat-alat musik ritmis sederhana

• Mengenal judul lagu dan iringannya

• Mengidentifikasi bahan alam yang sesuai untuk kegiatan lipat gunting-tempel

• Membedakan berbagai bahan alam, alat serta fungsi dalam membuat karya

• Membuat rancangan gambar pembuatan karya kreatif

dengan menunjukkan kerja sama.

21. Melakukan kegiatan melipat dan menggunting dalam membuat karya seni

22. Membuat karya kreatif dari bahan alam melalui mencetak dengan tema Lingkungan Bersih

PENILAIAN 1. Lisan 2. Unjuk kerja 3. Pengamatan 4. Tertulis

• Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dengan tepuk dan gerak (KI-4,KD-6)

• Membentuk karya seni dari bahan lunak (KI-4, KD-4)

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|170

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 1.4: Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan

oleh

Instruktur

Diskusi Kelas

Merangkum

Hasil Diskusi

Kelas

Refleksi dan

umpan balik

untuk

seluruh

materi

pelatihan

10 Menit 20 Menit 10 Menit 15 Menit

Pemaparan

Paparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT-

1.4

Diskusi Kelas

Mendiskusikan elemen penting dalam implementasi kurikulum 2013, meliputi berikut ini.

1. Peran guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru BK.

2. Dukungan manajemen sekolah atau kultur sekolah dalam mensukseskan pembelajaran

dengan menggunakan kurikulum 2013.

3. Dukungan dinas pendidikan kabupaten/kota dan organisasi profesi dalam implementasi

kurikulum 2013.

Membuat Rangkuman

Instruktur merangkum semua materi pelatihan Konsep Kurikulum yang telah disampaikan selama

4 JP sebagai kegiatan penutup.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|171

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|172

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|173

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 174

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III

MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

2.2 Konsep Pendekatan Scientific

2.3 Konsep Penilaian Autentik

2.4 Analisis Buku Guru dan Siswa

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 175

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. mendeskripsikan konsep pembelajaran tematik terpadu;

2. mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu;

3. mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar;

4. menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD;

5. menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman

materi;

6. menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran;

7. menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ilmu lain serta kehidupan sehari-

hari; dan

8. memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan

pembelajaran.

B. LINGKUP MATERI

1. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

2. Konsep Pendekatan Scientific

3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

4. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

C. INDIKATOR

1. Menerima konsep pembelajaran tematik terpadu dan menghargai pendapat orang lain.

2. Menjelaskan konsep pembelajaran tematik terpadu.

3. Menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terpadu.

4. Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

5. Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai pendapat orang lain.

6. Menjelaskan konsep pendekatan scientific.

7. Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu.

8. Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/madrasah dan menghargai

pendapat orang lain.

9. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

10. Menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI, dan KD secara teliti dan

serius.

11. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan

KD.

12. Menganalisis kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 176

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

13. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi yang

diintegrasikan dalam buku.

14. Menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang

terdapat dalam buku siswa.

15. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada

bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

16. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan

pembelajaran.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Video Pembelajaran Tematik Terpadu

2. Bahan Tayang

a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu

c. Konsep Pendekatan Scientific

d. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

f. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

g. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

3. Lembar Kerja

4. Bahan Bacaan

a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu

c. Konsep Pendekatan Scientific

d. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran

e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

f. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

5. ATK

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 177

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR

ALOKASI WAKTU: 12 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,

alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi

pelatihan Analisis Materi Ajar.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan

bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 90 Menit

Penayangan Video Pembelajaran Tematik di kelas 1 dengan

menggunakan V-2.1 dan Video PembelajaranTematik Terpadu di

kelas 1 dengan menggunakan V-2.1/4.1

20 Menit

Diskusi Kelompok untuk membandingkan pembelajaran tematik

dengan tematik terpadu yang mengacu pada tayangan video,

dilanjutkan dengan paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep

Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan bahan

tayang PPT-2.1-1 dan Implementasi Pembelajaran Tematik

Terpadu dengan menggunakan PPT-2.1-2.

25 Menit

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu

dilanjutkan dengan menyimpulkan.

5 Menit

Diskusi hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik

terpadu.

15 Menit

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 178

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus,

RKH, dan RPP dengan menggunakan LK-2.1

20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 90 Menit

Diskusi kelompok untuk mengkaji pendekatan scientific yang

mengacu pada tayangan video tematik terpadu dilanjutkan dengan

paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep Pendekatan

Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan

Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

dengan menggunakan PPT-2.2-2 yang disisipkan dalam kegiatan

diskusi.

45 Menit

Diskusi kelompok tentang pendekatan scientific dengan

menggunakan HO-2.2-1 dan contoh-contoh penerapan

pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu dengan

mengacu pada HO-2.2.

45 Menit

2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Pembelajaran

90 Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan

bentuk penilaian autentik.

15 Menit

Diskusi tentang konsep penilaian autentik pada proses dan hasil

belajar.

50 menit

Paparan materi tentang Konsep Penilaian Autentik pada Proses

dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3 dan

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik

Terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.

20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,

Kecukupan, dan Kedalaman Materi).

240

Menit

Menilai buku dilakukan oleh peserta dengan bimbingan fasilitator

dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.

20 Menit

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan

pemaparan materi analisis buku guru dan buku siswa dengan

80 Menit

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 179

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi

tersebut.

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar

kerja yang telah disiapkan.

10 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis kesesuaian buku guru dan

buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD dengan menggunakan

LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.

40 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses,

pendekatan belajar tematik terpadu, serta strategi evaluasi yang

diintegrasikan dalam buku.

20 Menit

Kerja kelompok untuk membuat contoh-contoh penerapan materi

pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada

bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

30 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok. 20 Menit

Menyimpulkan materi analisis buku oleh fasilitator. 15 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Analisis materi Ajar. 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 180

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan: 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Kegiatan Inti

Penayangan

Video

Diskusi

Kelompok

membanding-

kan kedua

video diselingi

dengan

paparan

materi

Tanya Jawab

dan

kesimpulan

Diskusi

Hasil

Pemetaan

KD dan

Indikator

Kerja

Kelompok

Keterkaitan

Tema,

silabus,

RKH, RPP

20 Menit 25 Menit 5 Menit 15 Menit 20 Menit

Penayangan Video

Penayangan Video Pembelajaran Tematik dan Video Pembelajaran Tematik Terpadu selama

masing-masing 10 menit.

Tugas Selama Penayangan Video

1. Memperhatikan dengan cermat tayangan video.

2. Mencatat secara singkat butir-butir penting proses pembelajaran tematik dan tematik terpadu.

Diskusi Kelompok Tentang Tayangan Video

1. Menganalisis masing-masing video pembelajaran tematik dan tematik terpadu.

2. Membandingkan pembelajaran tematik dengan tematik terpadu sesuai dengan apa yang

diamati dalam tayangan video

3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sambil kelompok lain memberikan

tanggapan

Tanya Jawab

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok tentang hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik terpadu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 181

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kerja kelompok

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP dengan

menggunakan LK-2.1

Penyimpulan Hasil Diskusi Kelompok

Instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan memberikan pemahaman lebih lanjut

tentang tematik terpadu dan implementasi pembelajaran tematik terpadu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 182

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 183

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 184

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 185

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 186

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 187

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DI SEKOLAH DASAR

A. Pengantar

Proses pembelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar atau yang sederajat menggunakan

pendekatan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated

thematic instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an. Belakangan

PTP diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching

model), karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan

akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Model PTP ini pun sudah terbukti secara

empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik

(enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang

panjang.

Pembelajaran tematik terpadu yang sering juga disebut sebagai pembelajaran tematik

terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) aslinya dikonseptualisasikan tahun 1970-an.

Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan

bertalenta (gifted and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan

peserta didik yang belajar cepat.

Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang tambahan (additional

opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk

secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. Pada sisi lain, model PTP relevan untuk

mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar. Model PTP diharapkan

mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.

Model PTP memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran

lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi

(higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda

(multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangnan dimensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

B. Elemen-elemen Terkait dalam PTP

Implemementasi PTP menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan materi

pembelajaran di kelas. Karena itu guru harus memahami materi apa yang diajarkan dan

bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena Model PTP ini

bersifat ramah otak, guru harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang

mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses

pembelajaran. Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh

guru.

1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.

2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

HO-2.1-1

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 188

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna.

4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.

5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning).

6. Membuka pilihan-pilihan

7. Optimasi waktu secara tepat

8. Kolaborasi

9. Umpan balik segera

10. Ketuntasan atau aplikasi

C. Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu

1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Suasana kelas memungkinkan semua

orang yang ada di dalamnya memiliki rasa mau menanggung resiko bersama. Misalnya,

menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak semestinya atau tidak benar tanpa

harus menyinggung perasaan peserta didik. Prosedur-prosedur kerja keseharian,

memastikan bahwa semua jadwal terprediksi, dan menjamin peserta didik merasa aman

selama berada di kelas maupun di luar kelas. Keterampilan hidup dikenali, didiskusikan

dan dipraktikkan oleh peserta didik dengan interaksi yang tepat dan dengan perasaan

yang menyenangkan dalam komunitas ruang kelas.

2. Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan

memecahan konflik sehingga mendodong peserta didik untuk memecahkan masalah

sosial dengan saling menghargai.

3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah

otak (brain-friendly classroom). Aktivitas belajar melibatkan subjek belajar secara

langsung, mengoptimasi semua sumber belajar, dan memberi peluang peserta didik

untuk mengesplorasi materi secara lebih luas.

4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu

tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas, namun juga kualitas dalam mengeksplorasi

konsep-konsep baru dan membantu peserta didik siap mengembangkan pengetahuan.

5. Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah

otak.

6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh

peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.

7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program

belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui

pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.

8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk

mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 189

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Menentukan tema.

Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan

peserta didik.

2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum.

Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan cara

terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

3. Mendesain rencana pembelajaran.

Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media belajar,

termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema

pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, pembelajaran di kelas yang

didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.

4. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.

Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan memahami

berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi guru dan peserta didik

melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.

E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk

memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu.

2. Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut.

3. Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

4. Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak,

5. Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang

waktu belajar

6. Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku

7. Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar.

G. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dapat diimplementasikan dengan beragam model. Menurut

Robin Fogarty (1991) ada sepuluh model PTP, seperti disajikan berikut ini.

1. Model penggalan (fragmented model). Model ini diimplementasikan dengan pemaduan

yang terbatas pada satu mata pelajaran. Misalnya, mata pelajaran bahasa Indonesia

materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat

dipadukan dalam materi pembelajaran ketrampilan berbahasa.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 190

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Model keterhubungan (connected model). Model ini diimplementasikan berbasis pada

anggapan bahwa beberapa substansi pembelajaran berinduk pada mata pelajaran

tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang

misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra.

3. Model sarang (nested model). Model ini diimplementasikan dengan memadukan berbagai

bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya,

pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman

bentuk kata, makna kata,dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam

mengembangkan daya imajinasi, daya berfikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna

kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.

4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). Model ini memadukan topik-topik

antarmata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi cerita dalam roman sejarah,

misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang sama dapat

dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik kehidupan sosial

masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna

kata.

5. Model berbagi (shared/participative model). Model ini merupakan pemaduan

pembelajaran akibat munculnya tumbang-tindih (overlapping concept) atau ide pada dua

mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang kewarganegaraan dalam PKn

misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran Tata Negara, Sejarah

Perjuangan Bangsa, dan sebagainya.

6. Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis

sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat

kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antar mata

pelajaran.

7. Model galur (threaded model). Model ini memadukan bentuk-bentuk ketrampilan.

Misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap

kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk model ini terfokus pada meta

kurikulum.

8. Model celupan (immersed model). Model ini dirancang untuk membantu peserta didik

dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan

dengan medan pemakaiannya. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mewadahi tukar

pengalaman dan pemanfaatan pengalaman masing-masing.

9. Model jejaring (networked model). Model ini merupakan model pemaduan pembelajaran

yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,

maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah peserta didik mengadakan studi

lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda.

10. Model terpadu (integrated model). Model ini merupakan pemaduan sejumlah topik dari

mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik

evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan

IPS agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata

pelajaran tertentu, misalnya IPA.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 191

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

A. Pendahuluan

Inovasi pendidikan di bidang kurikulum diharapkan secara periodik dapat dilakukan untuk

kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan membelajarkan materi kepada

peserta didik. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)

belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk

memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara

efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk

membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan, dengan mengedepankan peserta didik aktif.

Pembelajaran dimaksud diharapkan yang memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan

pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,

dan moral.

Kualitas pendidikan sangatlah bergantung pada kesadaran, pengertian, komitmen, dan

partisipasi serta dedikasi dari para pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru sebagai

ujung tombak yang secara langsung menghadapi peserta didik. Apabila guru dapat

menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengubah hasil belajar peserta didik, dan dapat

meningkatkan motivasi belajar, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, dapat

meningkatkan harga diri dengan menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran, maka

visi dan misi guru sebagai pembelajar boleh dikatakan berhasil.

Proses pembelajaran merupakan fenomena yang kompleks. Guru lebih banyak berhubungan

dengan pola pikir peserta didik di mana setiap peserta didik – siapa pun, dimana pun - memiliki

setumpuk kata, pikiran, tindakan yang dapat mengubah lingkungan baik di keluarga, di sekolah

maupun di masyarakat.

Mulai tahun ajaran baru 2013 pola pembelajaran segera disosialisasikan bagi guru kelas I

sampai dengan kelas VI, menggunakan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di lapangan begitu

beragam nuansa tematik ini sejak digulirkan di kalangan guru, dan sekolah, sepertinya terjadi

suatu “kerancuan”, dan perbedaan pemahaman. Guru banyak yang berpikir dan bertanya-

tanya, apakah selama ini cara pembelajaran yang dirasakanya sudah menghasilkan lulusan

peserta didik “berprestasi”, dan sudah mencetak serta menghasilkan dokter, insinyur, birokrat

dianggap kurang berhasil?. Sehingga ada ungkapan bahwa “saya sudah mengajar puluhan

tahun, dan saya sudah mempunyai alumni yang berhasil menjadi pejabat, menjadi dokter,

HO-2.1-2

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 192

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menjadi insinyur dan sebagainya dianggap tidak berhasil?. Pemikiran-pemikiran semacam ini

akan menjadi penghambat bagi bergulirnya sebuah inovasi dalam bidang pendidikan.

Pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi dan metode diharapkan

dapat memberi kemungkinan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,

pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi

peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik

yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat

dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan

menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun

karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah

membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi

peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan

bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang

membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta

didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan

pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis?

Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinterakti dan saling berkomunikasi

dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat

menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen dan

selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian

kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.

Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan

multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang. Jadi guru (semua yang

terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam

semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran

diharapkan dapat dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta

didik di masing-masing sekolah.

Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di dalam

kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah dasar

tentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas

menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 di kondisikan

menggunakan pendekatan tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.

B. Pengertian pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran

terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran

yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 193

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam

memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah

dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih

menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan

pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta

didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan

peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar

mata pelajaran satu dengan lainnya.

C. Fungsi dan Tujuan

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik

dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat

menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata

(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:

1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu

2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran

dalam tema yang sama

3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata

pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik

5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti:

bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.

6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks

tema yang jelas

7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat

dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau

pengayaan.

8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat

sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Berpusat pada anak

1. Memberikan pengalaman langsung pada anak

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 194

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman

dalam kegiatan)

3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling

terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya)

4. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai mata pelajaran)

5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui

penilaian proses dan hasil belajarnya)

E. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran

Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan

perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke

aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara

operasional,

mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk

dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan

mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat adalah

dengan mengaitkan konsep materi pelajarn dalam satu kesatuan yang dipusat pada tema

adalah yang paling sesuai. Dan kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam

lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak

mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik.

Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dari penjelasan diatas maka

pembelajaran tematik memiliki beberapa kekuatan dan keuntungan antara lain:

1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak

2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak

3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna

4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalah an yang dihadapi

5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama

6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti

respek terhadap gagasan orang lain.

7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalah an yang sering

ditemui dalam lingkungan anak.

F. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa

mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah mata pelajaran

Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 195

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika,), Estetika (Seni Budaya-

Keterampilan) dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk

peserta didik kelas 1, sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan

pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu komulatif 30 JP per

minggu.

Pembuatan tema diharapkan memperhatikan kondisi peserta didik, lingkungan sekitar dan

kompetensi guru dengan prosentase penyajian disesuaikan dengan aloasi waktu yang tersedia.

Guru dalam penyajian diharapkan tidak terkonsentrasi pada salah satu mata pelajaran,

melainkan harus tetap memperhatikan prosentase penyajianya. Namun demikian penjadwalan

dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes.

Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu adalah yang sifatnya budi pekerti luhur,

akhlak mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam pergaulan di dalam

keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan karakter bangsa. Sedangkan untuk

materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus keagamaannya sisajikan oleh guru agama

sendiri.

Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang

dapat disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya

gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga

dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.

Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan

tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan

yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan

membuat indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu

dibuat hubungan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu tahun.

Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD &

indikator dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun

dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.

G. Model Pembelajaran Tematik Terpadu

Model pembelajaran tematik integratif melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus

mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru

melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan

membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi, ketiga

membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat membuat

jaringan KD, indikator, kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 196

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan

pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

1. Kriteria Pemilihan Tema

Beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen Kurikulum 2013, namun demikian

penulisan daftar tema dimaksud bukanlah urutan penyajajian Guru diharapkan dapat

dengan cerdas dan tepat melakukan pemilihan tema mana yang akan dibelajarkan terlebih

dahulu, seyogyanya penetapan tema sesuai dengan kondisi daerah, sekolah, peserta didik,

dan guru di wilayahnya. Penentuan dan pemilihan tema yang akan dikembangkan di

sekolah dasar dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :

a. Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan

banyak mata pelajaran

b. Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal

bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya

c. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak

d. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di

sekolah

e. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang

terjadi di dalam rentang waktu belajar

f. Mempertimbangkan dilanjutkan kan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat

terhadap hasil belajar peserta didik

g. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

2. Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik Adalah Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum 2013 merupakan acuan dalam merancang pembelajaran yang akan

menjdi landasan penetapan prosentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I sampai dengan

Kelas VI membelajarkan materi dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per mata

pelajaran. penetapan alokasi waktu dimaksudkan agar guru dapat mempertimbangan

batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada salah satu mata

pelajaran saja. Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam struktur masing-masing

mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per minggu komulatif 30 JP untuk

Kelas I, berarti per hari 5 JP. Untuk Kelas II komulatif satu minggu 32 JP maka per hari ada

yang 5 JP, ada yang 6 JP. Kelas III komulatif satu minggu 34 JP, maka per hari ada yang 5 JP,

ada yang 6 JP. Sedangkan Kelas IV sampai dengan Kelas VI komulatif satu minggu 36 JP, jadi

rata-rata per harinya 6 JP, bagi sekolah reguler. Struktur Kurikulum sebagai di berikut:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 197

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum SD/MI

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya

(termasuk muatan lokal)*

4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

(termasuk muatan lokal)

4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

3. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu

semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan

untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35

menit.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru

memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi

peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih

panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu

latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses

pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta

didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang

sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu

bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil

belajar. Sekolah mendapat kesempatan mengkondisikan beban belajar sesuai hasil

kesepakatan warga sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah.

4. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Guru yang akan membelajarkan materi dengan menggunakan pendekatan tematik

integratif antara lain:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 198

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Memilih/Menetapkan Tema

Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I s.d 6

Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV

1. Diriku

2. Kegemaranku

3. Kegiatanku

4. Keluargaku

5. Pengalamanku

6. Lingkungan Bersih dan Sehat

7. Benda, Binatan dan Tanaman di Sekitar

8. Peristiwa alam

1. Indahnya Kebersamaan

2. Selalu Berhemat Energi

3. Peduli Makhluk Hidup

4. Berbagai Pekerjaan.

5. Menghargai Jasa Pahlawan

6. Indahnya Negeriku

7. Cita-citaku

8. Daerah Tempat Tinggalku

9. Makanan Sehat dan Bergizi

b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Membuat Indikator,

Dalam melakukan Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat Indikator) dengan

cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan

Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran.

Setelah memiliki sejumlah Tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan

menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar

(SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS,

PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Keterampilan, Olah Raga dan Kesehatan serta

Agama yang sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia). Kemudian masing-

masing Kompetensi Dasar dibuatkan Indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan

Indikator.

c. Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema

Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013,

demikian juga sejumlah Tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk

Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu

membuat Indikator dan melakukan kegitan pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator

tersebut dikaitkan degan Tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan

agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, Indikator mana saja yang dapat

disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).

d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar

Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan

Tema dalam satu Tahun dan telah terpetakan Indikator mana saja yang akan disajikan

dalam setiap Tema, maka sebaiknya dilanjtkan dengan membuat Jaringan KD dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 199

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan

KD & Indikator.

e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu

Setelah dibuat Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun

Silabus Tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain

pembelajaran untuk setiap Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses

pembelajaran. Di Dalam Silabus Tematik ini memberikan gambaran secara menyeluruh

Tema yang telah dipilh akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan

dilakukan dalam penyajian Tema tersebut. Silabus Tematik Terpadu memuat komponen

sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja

yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru, juga diturunkan

dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk

berapa minggu Tema tersebut akan di belajarkan, 4) Penilaian proses dan hasil belajar

(diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama

proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh komlatif satu

minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu) 6) Sumber dan

Media.

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu

Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini

diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai

konsep mata pelajaran yang disatukan dalam Tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini

peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan

identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis Tema apa

yang akan dibelajarkan.

Penyusunan RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam penyusunan silabus seyogyanya

mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang meliputi: Identitas:

Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu. 1) Kompetensi Inti:

merupakan jabarn dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis semuanya, karena

merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2) Kompetensi Dasar hasil

penyempurnaan Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah

dipilih dan tertulis di Jaringan KD & Indikator 3) Indikator dari semua mata pelajaran

yang telah dibuat dan di tuangkan di Pemetaan 4) Tujuan Pembelajaran yang

diharapkan dicapai dari keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran

meliputi berbagai mata pelajaran 6) Pendekatan dan Metode pembelajaran 7) Langkah

Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti (memuat langkah

pembelajaran Tematik Terpadu memadukan berbaai mata pelajaran yang diatukan

dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam tuangan Eksplorasi, Elaborasi

dan Konfirmasi, serta menggambarkan pendekatan Scientific dan diakhiri dengan

Kegiaan Penutup 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber dan media

pembelajaran yang dipergunakan dalm pembelajaran 9) Penilaian, meliuti proses dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 200

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik untuk

kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.

H. Pendekatan Scientific

Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu

menurut Robin Fogarty (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat

dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang

dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun

antarmata pelajaran.

Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan Pendekatan scientific hal ini

dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,

memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal

dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu

kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik

dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.

Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu

merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah

dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis

(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin

dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata)

Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific bahwa Pendekatan ini bercirikan

penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan

tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan

dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika

memenuhi kriteria seperti berikut ini.

1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,

legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas

dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang

dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan

substansi atau materi pembelajaran.

4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat

perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi

pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 201

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau

materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem

penyajiannya.

Pembelajaran yang menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta

didik dalam menyelesaikan setiap permalahan dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru

sedapat mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar

Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Ekplorasi, Elaborasi dan

Konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berperilaku ilmiah dengan

bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan

mengkomunikasi. Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang

dipelajari dengan baik.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 202

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.2: Konsep Pendekatan Scientific

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi

Kelompok

Pendekatan

Scientific

Diskusi

Kelompok

Contoh-

contoh

Pendekatan

Scientific dan

Penerapan-

nya

45 Menit 45 Menit

Diskusi Kelompok

1. Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video.

2. Mengidentifikasi konsep pendekatan scientific yang disampaikan pada tayangan video.

3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan scientific.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok

1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan

pembahas dan penanya.

2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Paparan Materi

Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan

Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.2-2

yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok tentang contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran,

tugas diskusi kelompok sebagai berikut.

1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan menggunakan pendekatan scientific.

2. KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok

1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan

pembahas dan penanya.

2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 203

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 204

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 205

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 206

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN

A. Esensi Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013

mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini

sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan

lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif

(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat

fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan

yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif

memandang fenomena atau situasi spesifik untuk

kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.

Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-

bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas.

Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena

unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian

merumuskan simpulan umum.

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau

gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan

sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis

pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip

penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas

pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis,

kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

B. Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam Pembelajaran

Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan

pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional,

retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman

kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi

dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual

sebesar 50-70 persen.

HO – 2.2-1

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 207

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaida-kaidah

pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,

penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses

pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.

Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.

• Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,

legenda, atau dongeng semata.

• Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas

dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang

dari alur berpikir logis.

• Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam

mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau

materi pembelajaran.

• Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat

perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi

pembelajaran.

• Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau

materi pembelajaran.

• Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung -jawabkan.

• Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem

penyajiannya.

Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non-ilmiah yang meliputi intuisi,

akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

• Intuisi.

Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan

individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas

dasar pengalaman dan kecakapannya. Istilah ini sering juga dipahami sebagai penilaian

terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya.

Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa

disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.

• Akal sehat.

Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena

memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar.

Namun demikian, jika guru dan peserta didik hanya semata-mata menggunakan akal sehat

dapat pula menyesatkan mereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 208

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• Prasangka. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas dasar akal

sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang (guru, peserta

didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi

kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas.

Hal inilah yang menyebabkan penggunaan akal sehat berubah menjadi prasangka atau

pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik.

Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh

kepentingan subjektif guru dan peserta didik.

• Penemuan coba-coba. Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau temuan

yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan pengetahuan yang ditemukan dengan

cara coba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak

bersistematika baku. Tentu saja, tindakan coba-coba itu ada manfaatnya bahkan mampu

mendorong kreatifitas. Karena itu, kalau memang tindakan coba-coba ini akan dilakukan, harus

diserta dengan pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian

jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah

komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat

lambang tombol yang menyebabkan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi

tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti

apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala.

• Berpikir kritis. Kamampuan berpikir kritis itu ada pada semua orang, khususnya mereka yang

normal hingga jenius. Secara akademik diyakini bahwa pemikiran kritis itu umumnya dimiliki

oleh orang yang bependidikan tinggi. Orang seperti ini biasanya pemikirannya dipercaya benar

oleh banyak orang. Tentu saja hasil pemikirannya itu tidak semuanya benar, karena bukan

berdasarkan hasil esperimen yang valid dan reliabel, karena pendapatnya itu hanya didasari

atas pikiran yang logis semata.

C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah

sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta

didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi

ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan

antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki

kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi

aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 209

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menekankan

pada dimensi pedagogik

modern dalam pembelajaran,

yaitu menggunakan

pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific

appoach) dalam pembelajaran

semua mata pelajaran meliputi

menggali informasi melaui

pengamatan, bertanya,

percobaan, kemudian

mengolah data atau informasi,

menyajikan data atau

informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi,

atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara

prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-

nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah

pembelajaran disajikan berikut ini.

1. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).

Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta

didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 210

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan

tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan

pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga

proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik

menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran

yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti

berikut ini:

• Menentukan objek apa yang akan diobservasi

• Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi

• Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder

• Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

• Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar

berjalan mudah dan lancar

• Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku

catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara

langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam

observasi tersebut.

• Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran,

peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di

sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang

diamati.

• Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi

terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri

dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Merepa juga tidak memiliki hubungan apa pun

dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi

biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau

situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat

nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.

• Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik

melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi

semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi.

Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas,

atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan

pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau

komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek

setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 211

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan

diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur,

seperti dijelaskan berikut ini.

• Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran,

fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah

direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.

• Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses

pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi

oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau

mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.

Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi

diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk

merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau

video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan

keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa

daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan

berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang

berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,

berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal

berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa

yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikal berupa alat mekanik

yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan

oleh subjek atau objek yang diobservasi.

Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran

disajikan berikut ini.

• Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan

pembelajaran.

• Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang

diobservasi. Makin banyak dan hiterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin

sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik

sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.

• Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya,

serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

2. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan

ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 212

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab

pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak

dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyara, pertanyaan dimaksudkan untuk

memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”,

melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan

verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan,

misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!

a. Fungsi bertanya

• Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema

atau topik pembelajaran.

• Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan

pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

• Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk

mencari solusinya.

• Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang

diberikan.

• Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan

memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

• Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan

kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

• Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau

gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup

berkelompok.

• Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon

persoalan yang tiba-tiba muncul.

• Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama

lain.

b. Kriteria pertanyaan yang baik

• Singkat dan jelas.

Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan

generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor

apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan

terlarang? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan

pertama.

• Menginspirasi jawaban.

Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa

yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama,

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 213

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja

yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama? Dua kalimat

yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk

menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan.

• Memiliki fokus.

Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan

seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban.

Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak

memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika

masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang keenam dan seterusnya, bisa

dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya:

Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan

jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.

• Bersifat probing atau divergen.

Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin

belajar? (2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus

sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak.

Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan

penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.

• Bersifat validatif atau penguatan.

Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk

menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk

memvalidasi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika

beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru

menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang

berbeda, namun sifatnya menguatkan.

Contoh:

o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?

o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”

o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”

o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas

tidak produktif”

o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”

o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu

terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 214

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.

Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk

memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah

mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau

menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.

Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik,

sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama

Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika

dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada

baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.

• Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.

Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya.

Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat

kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang

menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa,

bagaimana, dan seterusnya.

• Merangsang proses interaksi.

Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan

pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru

memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta

menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan

guru sebagai wahana pemantul.

c. Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang

baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan

tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih

tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang

lebih tinggi disajikan berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 215

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif

yang

lebih

rendah

Pengetahuan

(knowledge)

� Apa...

� Siapa...

� Kapan...

� Di mana...

� Sebutkan...

� Jodohkan atau pasangkan...

� Persamaan kata...

� Golongkan...

� Berilah nama...

� Dll.

Pemahaman

(comprehension)

� Terangkahlah...

� Bedakanlah...

� Terjemahkanlah...

� Simpulkan...

� Bandingkan...

� Ubahlah...

� Berikanlah interpretasi...

Penerapan

(application

� Gunakanlah...

� Tunjukkanlah...

� Buatlah...

� Demonstrasikanlah...

� Carilah hubungan...

� Tulislah contoh...

� Siapkanlah...

� Klasifikasikanlah...

Kognitif

yang

lebih

tinggi

Analisis (analysis)

� Analisislah...

� Kemukakan bukti-bukti…

� Mengapa…

� Identifikasikan…

� Tunjukkanlah sebabnya…

� Berilah alasan-alasan…

Sintesis

(synthesis)

� Ramalkanlah…

� Bentuk…

� Ciptakanlah…

� Susunlah…

� Rancanglah...

� Tulislah…

� Bagaimana kita dapat memecahkan…

� Apa yang terjadi seaindainya…

� Bagaimana kita dapat memperbaiki…

� Kembangkan…

Evaluasi

(evaluation)

� Berilah pendapat…

� Alternatif mana yang lebih baik…

� Setujukah anda…

� Kritiklah…

� Berilah alasan…

� Nilailah…

� Bandingkan…

� Bedakanlah…

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 216

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Menalar

a. Esensi Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut

dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan

pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif

daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata

empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran

dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak

bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari

reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas

menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak

merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam

pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan

beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama

mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi

dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi

dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal

sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara

entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan

dalam ruang dan waktu.

Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika

terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan

melalui stimulus dan respons (S-R). Teori ini dikembangan kerdasarkan hasil eksperimen

Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses

pembelajaran yang dianut oleh Thorndike adalah asosiasi, yang juga dikenal dengan teori

Stimulus-Respon (S-R). Menurut Thorndike, proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses

belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-

tiba. Thorndike mengemukakan berapa hukum dalam proses pembelajaran.

• Hukum efek (The Law of Effect), di mana intensitas hubungan antara stimulus (S) dan

respon (R) selama proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari

hubungan yang terjadi. Jika akibat dari hubungan S-R itu dirasa menyenangkan, maka

perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Sebaliknya, jika akibat hubungan S-R

dirasa tidak menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut

Thorndike, efek dari reward (akibat yang menyenangkan) jauh lebih besar dalam

memperkuat perilaku peserta didik dibandingkan efek punishment (akibat yang tidak

menyenangkan) dalam memperlemah perilakunya. Ini bermakna bahwa reward akan

meningkatkan perilaku peserta didik, tetapi punishment belum tentu akan mengurangi

atau menghilangkan perilakunya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 217

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• Hukum latihan (The Law of Exercise). Awalnya, hukum ini terdiri dari dua jenis, yang

setelah tahun 1930 dinyatakan dicabut oleh Thorndike. Karena dia menyadari bahwa

latihan saja tidak dapat memperkuat atau membentuk perilaku. Pertama, Law of Use

yaitu hubungan antara S-R akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulang-

ulang. Kedua, Law of Disuse, yaitu hubungan antara S-R akan semakin melemah jika

tidak dilatih atau dilakukan berulang-ulang. Menurut Thorndike, perilaku dapat

dibentuk dengan menggunakan penguatan (reinforcement). Memang, latihan berulang

tetap dapat diberikan, tetapi yang terpenting adalah individu menyadari konsekuensi

perilakunya.

• Hukum kesiapan (The Law of Readiness). Menurut Thorndike, pada prinsipnya apakah

sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipelajari tergantung

pada kesiapan belajar individunya. Dalam proses pembelajaran, hal ini bermakna

bahwa jika peserta dalam keadaan siap dan belajar dilakukan, maka mereka akan

merasa puas. Sebaliknya, jika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan belajar

terpaksa dilakukan, maka mereka akan merasa tidak puas bahkan mengalami frustrasi.

Prinsip-prinsip dasar dari Thorndike kemudian diperluas oleh B.F. Skinner dalam

Operant Conditioning atau pelaziman/pengkondisian operan. Pelaziman operan adalah

bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan

perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Merujuk pada teori S-R, proses pembelajaran akan makin efektif jika peserta didik makin giat

belajar. Dengan begitu, berarti makin tinggi pula kemampuannya dalam menghubungkan S

dengan R. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-R adalah:

• Kesiapan (readiness). Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi

peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus

benar-benar siap mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran dari

gurunya. Sejalan dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu disiapkan

secara baik dan saksama.

• Latihan (exercise). Latihan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara

berulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hubungan antara S

dengan R makin intensif dan ekstensif.

• Pengaruh (effect). Hubungan yang intensif dan berulang-ulang antara S dengan R akan

meningkatkan kualitas ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik

sebagai hasil belajarnya. Manfaat hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik

dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya.

Kaidah atau prinsip “pengaruh” dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamouan guru

menciptakan suasana, memberi penghargaan, celaan, hukuman, dan ganjaran. Teori S – S ini

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 218

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

memang terkesan robotik. Karenanya, teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat,

kreativitas, dan apirasi peserta didik.

• Oleh karena tidak semua perilaku belajar atau pembelajaran dapat dijelaskan dengan

pelaziman sebagaimana dikembangkan oleh Ivan Pavlov, teori asosiasi biasanya

menambahkan teori belajar sosial (social learning) yang dikembangkan oleh Bandura.

Menurut Bandura, belajar terjadi karena proses peniruan (imitation). Kemampuan

peserta didik dalam meniru respons menjadi pengungkit utama aktivitas belajarnya.

Ada empat konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura.

• Pertama, pemodelan (modelling), dimana peserta didik belajar dengan cara meniru

perilaku orang lain (guru, teman, anggota masyarakat, dan lain-lain) dan pengalaman

vicarious yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain itu.

• Kedua, fase belajar, meliputi fase memberi perhatian terhadap model (attentional),

mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pebelajar (retention),

menampilkan ulang perilaku model oleh pebelajar (reproduction), dan motivasi

(motivation) ketika peserta didik berkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang

mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan.

• Ketiga, belajar vicarious, dimana peserta didik belajar dengan melihat apakah orang

lain diberi ganjaran atau hukuman selama terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.

• Keempat, pengaturan-diri (self-regulation), dimana peserta didik mengamati,

mempertimbangkan, memberi ganjaran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.

Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada

peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini

peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru

dan temannya di kelas.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran

untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

• Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan

tuntutan kurikulum.

• Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama

guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik

dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

• Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang

sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

• Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati

• Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki

• Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi

kebiasaan atau pelaziman.

• Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.

• Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan

tindakan pembelajaran perbaikan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 219

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Cara menalar

Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran

deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena

atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah

proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik

menjadi simpulan yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak

pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.

Contoh:

• Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan

• Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan

• Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan

• Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan

Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan

atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif

dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang

umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada

penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat

dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik

dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Contoh :

• Kamera adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi

• Telepon genggam adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk

beroperas.

• Simpulan: semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

4. Analogi dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat

analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalamua menalar

secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara

membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.

Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar

peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan

analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.

Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas

dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada

fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif

merupakan suatu ‘metode menalar’ yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 220

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau

gejala khusus yang diperbandingkan.

Contoh:

Peserta didik Pulan merupakan pebelajar yang tekun. Dia lulus seleksi Olimpiade Sains Tingkat

Nasional tahun ini. Dengan demikian, tahun ini juga, Peserta didik Pulan akan mengikuti kompetisi

pada Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Untuk itu dia harus belajar lebih tekun lagi.

Analogi deklaratif merupakan suatu ‘metode menalar’ untuk menjelaskan atau menegaskan

sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah

dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala

menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui

secara nyata dan dipercayai.

Contoh:

Kegiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah,

guru, staf tatalaksana, pengurus organisasi peserta didik intra sekolah, dan peserta didik. Seperti

halnya kegiatan belajar, untuk mewujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah

sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5. Hubungan Antarfenonena

Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala

sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta

didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan

antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.

Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu

dengan datu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau

beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.

Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran

induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dri tiga jenis.

• Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab

dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.

Contoh:

Bekerja keras, belajar tekun, berdoa, dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit yang bisa

membuat kita mencapai puncak kesuksesan.

• Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat

dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.

Contoh :

Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja, angka putus sekolah, penyalahgunaan Nakoba

di kalangan generasi muda, perkelahian antarpeserta didik, yang disebabkan oleh pengabaian

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 221

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat, sehingga mengalami dekandensi moral

secara massal.

• Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sbab-akibat 1 –akibat 2, suatu

penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab,

sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan

akibat ketiga, dan seterusnya.

Contoh:

Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu

menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga

muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-

anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya,

bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.

6. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau

melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA,

misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan

pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah

tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata

untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut

tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus

disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4)

melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan

menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan

mengkomunikasikan hasil percobaan.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan

eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan

yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas

kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan

dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen

dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila

dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga

tahap, yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba

dimaksud dijelaskan berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 222

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Persiapan

• Menentapkan tujuan eksperimen

• Mempersiapkan alat atau bahan

• Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau

bahan yang tersedia. Di sini guru perlu menimbang apakah peserta didik akan

melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi menjadi beberapa

kelompok secara paralel atau bergiliran

• Memertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau

menghindari risiko yang mungkin timbul

• Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang

harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan.

b. Pelaksanaan

• Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati proses

percobaan. Di sini guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-

kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik.

• Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi secara

keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang

akan menghambat kegiatan pembelajaran.

c. Tindak lanjut

• Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru

• Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik

• Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen.

• Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama

eksperimen.

• Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang

digunakan

D. Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu

filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi

esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai

kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk

memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 223

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan

guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau

manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah

yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran

kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah

peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas

peserta didik terutama jika mereka

berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain

atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta

didik berinteraksi dengan empati, saling

menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini

akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan

tntutan belajar secara bersama-sama.

Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya sediri,

mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya.

Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat terkenal

dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang digunakan di sini

bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia (dalam konteks ini disebut peserta didik)

mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan

ketuntasan belajar (mastery learning). Akan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik

itu terdapat terdapat wilayah abu-abu. Guru memiliki berkewajiban menjadikan wilayah “abu-abu”

yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara belajar kelompok.

Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD

yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“. ZPD merupakan

wilayah “can do with help” yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu

menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan

hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari

penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau

pembelajaran kolaboratif.

1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi.

Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina

ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran

sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini,

peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi

dan mengawasi secara rijid.

Contoh:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 224

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Jika guru mengajarkan topik “hidup bersama secara damai.” Peserta didik yang mempunyai

pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi

pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik.

Jika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu,

pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran

mereka. Mereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. Di sini peserta didik juga

dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia

sebenarnya.

2. Berbagi tugas dan kewenangan.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta

didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman

mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendoorong tumbuhnya

ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan

mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

• Guru sebagai mediator.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berperan sebagai mediator atau perantara.

Guru berperan membantu menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada

serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebutuan dan bersedia

menunjukkan cara bagaimana mereka memiliki kesungguhan untuk belajar.

• Kelompok peserta didik yang heterogen.

Sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didk yang tumbuh dan berkembang sangat

penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Pada kelas kolaboratif peserta didik

dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka, berbagi informasi, serta

mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya. Dengan cara

seperti ini akan muncul “keseragaman” di dalam heterogenitas peserta didik.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi

informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir

kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

• Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang

cocok dengan satu atau lebih katagori.

• Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu

dengan katagori yang sama.

• Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada

rekanhya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 225

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan

kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

3. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif

Banyak merode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya

dijelaskan berikut ini.

• JP = Jigsaw Proscedure.

Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok

diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing

peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan

dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.

• STAD = Student Team Achievement Divisions.

Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggota-

anggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah

keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan

demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan

individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar

individual maupun kelompok peserta didik.

• CI = Complex Instruction.

Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada

penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial.

Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik sebagai

anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam

pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para

peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja

kelompok.

• TAI = Team Accelerated Instruction.

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan

pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota

kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu

dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah

diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya.

Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama

dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan

soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar

individual maupun kelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 226

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• CLS = Cooperative Learning Stuctures.

Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan anggota

dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan

yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee.

Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih

dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua peserta didik

yang saling berpasangan itu berganti peran.

• LT = Learning Together

Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang

beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set

lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.

• TGT = Teams-Games-Tournament.

Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu

kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat

kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh

kelompok peserta didik.

• GI = Group Investigation.

Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu

penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok

menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melaksanakannya

berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari

pada proses dan hasil kerja kelompok.

• AC = Academic-Constructive Controversy.

Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada

dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-

masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain.

Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas

pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,

kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap

anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.

• CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini

menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran

ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa,

baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 227

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. Pengantar

Memasuki Tahun 2013 akan segera diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta

didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan

menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu

menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran

sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau

situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara

prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan

nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah-langkah pokok

1. Mengamati

2. Menanya

3. Menalar

4. Mencoba

5. Mengolah

6. Menyajikan

7. Menyimpulkan dan

8. Mengkomunikasikan

Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran

Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. Sementara

setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak

sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat

lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.

B. Pendekatan ilmiah dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran Tematik Terpadu merupakan

suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema

sebagai pemersatunya. Sementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah

sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan

ilmiah sebagai berikut:

HO – 2.2-2

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 228

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Mengamati

Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas I Sekolah Dasar) perlu

memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik

masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan

media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual. Berikut contoh Tema

Kegiatanku. Peserta didik diajak mengamati gambar, kemudian mereka diajak

mengidentifikasi, tentang ciri-ciri rumah. Apakah termasuk rumah yang bersih, dan apa

syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan

dapat secara langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam

kompetensi dasar dan indikator, dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan

media yang tersedia. Kegiatan apa yang harus dilakukan dengan kondisi rumah yag diamati.

2. Menanya

Peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab

apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya

mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia

membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab

pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan

untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk

“kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya

menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik diajak bertanya jawab

kegiatan apa saja yang harus dilakukan peserta didik agar rumah dan lingkungannya menjadi

bersih dan sehat sekaligus membedakan rumah yang bersih dan yang tidak bersih.

(Eksplorasi)

Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri rumah yang sehat?

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 229

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan

mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan

berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi ciri-ciri rumah bersih dan

sehat). Bagi peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar yang belum lancar

membaca tulisan akan diganti dengan membaca gambar. Sedangkan konten yang yang

sedang dibahas merupakan substansi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia/di dalamnya

memuat IPA. Lebih lanjut dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika tentang

bangun datar dan bangun ruang.

3. Menalar

Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam

kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013

adalah untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik

tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud

merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan

dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah

aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan

ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi

dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan

mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan

memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan

dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di

memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.

Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk

pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara

pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. (Eksplorasi dan Elaborasi)

Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan gambar-gambar sebagai berikut:

No Gambar Kegiatan di

rumah

Kegiatan di

sekolah

Kegiatan di lingkungan

masyarakat

1.

2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 230

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.

4.

5.

Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan cara memberikan

tanda cek ( √ )

4. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau

melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia, (Kelas I SD/MI) misalnya, peserta didik harus memahami konsep-

konsep IPA yang ada di dalam Bahasa Indonesia dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan

tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai

ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran

yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi

dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan

yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-

hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat

fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil

percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. (Eksplorasi

dan elaborasi)

Contoh:

Peserta didik bisa diajak berdiri di tengah lapangan untuk mencoba dan mempraktekkan

apakah bayang-bayang tubuh manusia bisa berjalan?

Dan pada pukul berapa bayang-bayang manusia menyatu dengan tubuh manusia?

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 231

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Mengolah

Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara

kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat

direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika

pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh

tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan

yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati,

saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara

semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi

aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Peserta didik secara bersama-

sama, saling bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi

yang sedang dipelajari (Kegiatan Elaborasi).

Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau

dilaporkan kepada guru

6. Menyimpulkan

Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan

bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri

setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.

7. Menyajikan

Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam

bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio

kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru.

Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil

pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke

dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 232

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8. Mengkomunikasikan

Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang

telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil

kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan

klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah

jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat

diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.

C. Penutup

Pendekatan ilmiah atau scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu akan semakin bagus

apabila dilakukan secara alami, mengalir begitu saja, kontekstual dan terkait dengan

pengalaman hidup sehari-hari peserta didik. Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah seperti

dijelaskan di atas tentu saja harus dijiwai oleh perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sehari-hari yang pada

muaranya akan berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Referensi:

Shelly Frei, (2008), Teaching Mathematics Today, Huntington Beach, CA 92649-1030: Shell

Education

Sudarwan, Prof., (2013), Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran, Makalah pada

Workshop Kurikulum, Jakarta

http://www.the-scientist.com/?articles.view/articleNo/24488/title/The-Scientific-Approach/:

diakses 16 Februari 2013

http://ariasusman.wordpress.com/2009/07/06/pendekatan-ilmiah/ : diakses 16 Februari 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 233

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.3: Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Kegiatan

Interaktif

Diskusi

Kelompok

Paparan

Materi

15 Menit 50 Menit 20 Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar.

Paparan materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan

bahan tayang PPT-2.3

Paparan materi Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan

bahan tayang PPT-2.3/3.2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 234

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 235

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 236

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 237

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 238

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 239

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 240

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

A. Definsi dan Makna Asesmen Autentik

Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta

didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari

penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli,

nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan

penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik,

tidak lazim digunakan.

Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes

pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil

dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi

pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti asesmen autentik, berikut ini

dikemukakan beberapa definisi. Dalam American Librabry Association,

asesmen autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi,

dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton

Public School, asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang

berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins mendefinisikan

asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan

prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran, seperti meneliti,

menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa,

berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.

B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013

Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan

peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,

membangun jejaring, dan lain-lain. Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks

atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam

pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan

tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran

yang sesuai.

Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.

Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer

untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka

HO-2.3

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 241

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen

autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan

pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.

Asesmen autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan standar tes berbasis

norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja,

pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lzim

digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru

sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik,

seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas

belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka

meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong

kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan kriteria yang

berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari

luar sekolah.

Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,

motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan

bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria

kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan

atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.

Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena

berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.

Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang

sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya,

dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk

materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik

Asesmen Autentik menicayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar

autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan

dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini cenderung

berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan

mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh

asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan

perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang

strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 242

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston belajar

autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di

luar sekolah. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran

langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan

seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan

keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk

menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.

Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik

agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.

Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana

peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam

melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan

scientific, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara

mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini,

guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa

yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk

tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi,

mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi

informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.”

Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa

melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan

berikut ini.

1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain

pembelajaran.

2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan

mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya

memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.

3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan

pemahaman peserta didik.

4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan

menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

Asesmen autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun 1990an.

Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur prestasi, seperti

tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal mengetahui kinerja peserta

didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 243

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di

luar sekolah atau masyarakat.

Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum, karena

tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik. Ketika asesmen

tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak mampu menggambarkan kompetensi

dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap derajat sikap, keterampilan, dan kemampuan berpikir

yang diartikulasikan dalam banyak mata pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula asesmen

autentik memperoleh traksi yang cukup kuat. Memang, pendekatan apa pun yang dipakai dalam

penilaian tetap tidak luput dari kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah saatnya guru

profesional pada semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi peserta didik,

sekolah, dan lingkungannya melalui asesmen proses dan hasil belajar yang autentik.

Data asesmen autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan

akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen autentik

dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif, maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dari

asesmen otentif berupa narasi atau deskripsi atas capaian hasil belajar peserta didik, misalnya,

mengenai keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian berpendapat, dan sebagainya. Analisis

kuantitatif dari data asesmen autentik menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist) untuk

menilai tanggapan relatif peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari empat

atau lebih tingkat kemahiran (misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak mahir).

Rubrik penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor keseluruhan

kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional.

D. Jenis-jenis Asesmen Autentik

Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas

tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan

dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan

dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat

pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Beberapa jenis

asesmen autentik disajikan berikut ini.

1. Penilaian Kinerja

Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam

proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para

peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk

menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat

memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif

mauun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis

kinerja:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 244

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur

tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa

atau tindakan.

b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru

menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik

selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa

baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik

berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang

sekali.

d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati

peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru

menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah

berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.

Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-

langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk

suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek

kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta

didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja

yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari

kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.

Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks

untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan

berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat

mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan

wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud.

Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti

penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri

merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri

berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya

dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur

kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

• Penilaian ranah sikap. Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan

perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah

disiapkan.

• Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan

atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang

telah disiapkan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 245

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

• Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan

pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran

tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,

menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan

kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku

jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

2. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang

harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas

dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,

pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan

demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan,

penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan

untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap

penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,

mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan

menulis laporan.

b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan

oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam

kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan

dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.

Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.

Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian

produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir

secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan

peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar,

lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik,

karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang

harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk

pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 246

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan

kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa

berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara

berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa

dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode

tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran

yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran

tertentu.Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu

atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan

oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar

peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan,

puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan

penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik

dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.

c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru

menyusun portofolio pembelajaran.

d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,

disertai catatan tanggal pengumpulannya.

e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen

portofolio yang dihasilkan.

g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

4. Penilaian Tertulis

Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang

lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap

lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.

Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda,

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 247

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri

dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,

memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,

dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa

mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya

sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai

yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi

pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya

alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap

terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk

esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)

atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal

yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat

mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 248

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.4: Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

Langkah Kegiatan Inti

Menilai Buku

Diskusi

Kelompok

Menyimpulkan

Hasil

Kerja

Kelompok

20 Menit 30 Menit 15 Menit 60 Menit

Menyimpulkan

Presentasi

Kerja

Kelompok

Diskusi

Kelompok

20 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit

Menilai Buku

Peserta menilai buku dengan bimbingan fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan

kedalaman materi.

Diskusi Kelompok

Peserta dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan pemaparan materi Analisis Buku Guru

dan Buku Siswa dengan menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Simpulan

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar kerja yang telah disiapkan.

Kerja Kelompok

Kerja kelompok menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan

KD dengan menggunakan LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 249

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi

yang diintegrasikan dalam buku.

Kerja Kelompok

Kerja kelompokmembuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku

guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

Presentasi

Presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.

Simpulan

Fasilitator menyimpulkan materi analisis buku.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 250

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 251

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 252

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 253

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Kompetensi

1. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

2. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

Tujuan

1. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan SKL, KI dan KD.

2. Menganalisis keterpaduan antar mata pelajaran atau antar konsep/topik.

3. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan konsep pendekatan scientific

dan penilaian autentik.

4. Merencanakan tindak lanjut dari hasil analisis .

Panduan Kegiatan

1. Bagilah peserta menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang. Tiap kelompok menganalisis 3

sub tema.

2. Pelajari format Analisis Buku Guru dan format Analisis Buku Siswa!

3. Siapkan SKL, KI dan KD!

4. Cermatilah buku guru dan buku siswa!

5. Lakukanlah analisis terhadap buku tersebut dengan menggunakan format yang tersedia!

6. Berikan tanda centang (√) jika sudah sesuai dan tanda silang (x) jika belum sesuai!

7. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis sebagai berikut:

a. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan dalam pembelajaran.

b. Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut

yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku tersebut.

LK–2.4-1

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 254

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU

Judul buku : ....................................................................................................

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : ....................................................................................................

Tema : ....................................................................................................

Subtema : ....................................................................................................

NO. ASPEK YANG DIANALISIS

HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT

HASIL ANALISIS PB I PB 2 PB 3 PB 4 PB 5

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kecukupan materi ditinjau

dari:

a. cakupan konsep/materi

esensial; dan

b. alokasi waktu.

5. Kedalaman materi pengayaan

ditinjau dari:

a. Pola pikir keilmuan; dan

b. Karakteristik siswa

6. Informasi pembelajaran

sesuai Standar Proses

7. Informasi keterpaduan:

Penerapan model

pembelajaran tematik

terpadu

8. Informasi tentang penerapan

pendekatan scientific

9. Instrumen penilaian autentik

dan bahan remedial teaching

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 255

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU SISWA

Judul buku : ....................................................................................................

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : ....................................................................................................

Tema : ....................................................................................................

Subtema : ....................................................................................................

No. Aspek yang Dianalisis HASIL ANALISIS

TINDAK LANJUT

HASIL ANALISIS PB I PB 2 PB 3 PB 4 PB 5

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kesesuaian materi dengan

tema

5. Kecukupan materi ditinjau

dari:

c. cakupan konsep/materi

esensial; dan

d. alokasi waktu.

6. Kedalaman materi ditinjau

dari:

c. Pola pikir keilmuan; dan

d. Karakteristik siswa

7. Keterpaduan berbagai mata

pelajaran

8. Penerapan Pendekatan

Scientific

9. Penilaian Autentik yang

Tersedia dalam Buku Siswa

10. Kolom interaksi antara guru

dengan orangtua

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 256

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS BUKU

GURU DAN SISWA

Rubrik penilaian analisis buku guru dan buku siswa digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis

peserta terhadap buku guru dan buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis.

1. Cermati format penilaian analisis buku guru atau buku siswa serta hasil analisis peserta yang

akan dinilai!

2. Berikan nilai pada setiap aspek yang dianalisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil

analisis peserta menggunakan rentang nilai sebagai berikut!

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen

sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru/siswa.

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa

dilaksanakan

Baik (B) 75 < B < 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 60 < C < 75 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) < 60 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

R–2.4

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 257

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3 : MODEL RANCANGAN

PEMBELAJARAN

3.1. Penyusunan RPP

3.2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan

Hasil Belajar

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 258

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3: MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. menyusun RPP tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model

belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari

aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual; dan

2. merancang penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

B. LINGKUP MATERI

1. Penyusunan RPP

2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

C. INDIKATOR

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.

2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.

3. Menyusun RPP tematik terpadu yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar Proses; dan

pendekatan scientific.

4. Menelaah RPP.

5. Menunjukkan sikap tanggung dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.

6. Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

7. Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran tematik terpadu.

8. Menelaah rancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar yang ada dalam

RPP.

9. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang

a. Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan

scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam

kegiatan diskusi tersebut.

b. Panduan tugas telaah RPP.

c. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP.

2. Lembar KerjaTelaah RPP

3. ATK

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 259

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN : 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU : 8 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG : SD/MI

KELAS : I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,

alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi

pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan

bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 3.1 Penyusunan RPP 205 Menit

Saling menilai RPP yang dibawa setiap peserta. 15 menit

Menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh

fasilitator.

10 Menit

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP tematik terpadu yang

mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific,

dilanjutkan dengan paparan materi tentang Rambu-rambu

Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan

Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh

fasilitator yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

40 Menit

Kerja kelompok untuk menyusun RPP tematik terpadu yang

sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan

scientific (terutama KD di awal semester 1).

80 Menit

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang 20 Menit

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 260

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PPT-3.1.

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok

lain dengan menggunakan LK-3.1/3.2.

35 menit

ICE BREAKER 5 Menit

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil

Belajar

120 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam

bentuk tes dan nontes termasuk portofolio, dilanjutkan dengan

Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan

Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan Panduan Tugas

Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan

menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi

tersebut.

40 Menit

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian

autentik pada pembelajaran tematik terpadu yang terdapat

dalam HO-2.3/3.2.

30 Menit

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP

yang telah disusun.

25 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok. 20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan

Pembelajaran.

15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi

yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 261

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 3.1: Penyusunan RPP

Langkah Kegiatan Inti

Tugas Individu:

Saling Menilai

RPP

Menyimpulkan

Hasil Penilaian

RPP

Diskusi

15 Menit 10 Menit 40 Menit

Kerja Kelompok Diskusi Kerja Kelompok

35 Menit 20 Menit 80 Menit

Aktivitas 1: Menilai RPP

Menilai RPP Peserta Lain

a. Setiap peserta diwajibkan membawa dua set RPP yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu.

b. RPP tersebut dikumpulkan kepada panitia untuk kemudian dibagikan kembali ke peserta

untuk dinilai oleh peserta lainnya dengan menggunakan acuan pengetahuan masing-masing

peserta.

c. Hasil penilaian dituliskan langsung pada halaman depan RPP.

Hasil penilaian dipresentasikan oleh peserta yang ditunjuk instruktur. Peserta lainnya

menyampaikan hasil penilaian yang tidak sama dengan peserta lainnya. Instruktur mencatat hasil

penilaian yang dilaporkan peserta.

Peserta menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh Instruktur.

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP yang mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan

Scientific.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 262

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Paparan materi tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan

Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1-1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam

kegiatan diskusi tersebut.

Aktivitas 2: Kerja Kelompok

Kerja kelompok untuk menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan

pendekatan scientific (terutama KD di awal semester 1).

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang PPT-3.1-2.

Aktivitas 3: Kerja Kelompok

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain dengan menggunakan LK-

3.1/3.2.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 263

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 264

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 265

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 266

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 267

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 268

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 269

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas RPP yang ditelaah: …………………………………

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom

tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!

No. Komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak

Ada

Kurang

Lengkap

Sudah

Lengkap

1. Satuan pendidikan,kelas, semester, tema,

sub tema jumlah pertemuan.

B. Perumusan Indikator Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD.

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja

operasional dengan kompetensi yang

diukur.

3. Kesesuaian dengan aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan proses dan hasil

belajar yang diharapkan dicapai.

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

D. Pemilihan Materi Ajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik.

LK - 3.1/3.2

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 270

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No. Komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.

E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik.

F. Pemilihan Media Belajar Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik.

G. Model Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan pendekatan

Scientific.

H. Skenario Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan,

inti, dan penutup dengan jelas.

2. Kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan scientific.

3. Kesesuaian penyajian dengan

sistematika materi.

4. Kesesuaian alokasi waktu dengan

cakupan materi.

I. Penilaian Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 271

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No. Komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk

penilaian autentik.

2. Kesesuaian dengan dengan indikator

pencapaian kompetensi.

3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan

soal.

Jumlah

Komentar terhadap RPP secara umum.

........................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 272

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang digunakan

peerteaching. Selanjutnya nilai RPP dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut.

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai!

2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom

pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP tersebut!

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan!

4. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!

5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:

����� �Skor yang diperoleh

75 x 100%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B < 90

Cukup (C) 60 < C < 75

Kurang (K) < 60

R-3.1/3.2

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 273

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR

Kelas / semester : 1 / 2

Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat

Petemuan ke : 1

Semester : 2 (dua)

Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR

AGAMA

1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar, sebagai bentuk pemahaman terhadap Qur’an,

Surat Alfatehah

2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai

implementasi pemahaman makna bersuci

PPKn

1.2 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai

dan moral Pancasila

3.3.. Mengenal tata tertib dan aturan yang berlku dalm kehidupan sehari-hari di rumah

dan di sekolah

4.2.. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

BAHASA INDONESIA

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal

sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah

2.3 Menunjukkan perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi,

lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk

hidup

HO-3.1-SD

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 274

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar

melalui pemanfatan bahasa indonesia dan atau Bahasa Daerah

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan

melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.3 Memahami isi cerita melalui mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain

dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan

4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang secara mandiri

dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu penyajian

MATEMATIKA

2.1. Menunjukkan perilaku teliti dan perduli dengan menata benda-benda di sekitar

ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau

urutan kelompok terkecil sampai terbesar

2.4.. Menunjukkan perilaku disiplin tepat waktu dalam melakukan aktivitas di sekolah

dengan memperhatikan tanda-tanda saat jam belajar dan jam istirahat

3.2.. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di

sekitar ruah, sekolah, atau tempat bermain.

4.2.. Membentuk berbagai bangun ruang dengan menggunakan papan berpaku atau

media lainnya

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman dan guru selama pembelajaran penjas.

SENI, BUDAYA, DAN PRAKARYA

1.1 Merasakan keindahan alam dan karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan

2.1 Menunjukkan percaya diri untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi,

dan menari

2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai

sumber ide dalam berkarya seni

3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis

C. INDIKATOR

AGAMA

1. Mengulang bacaan do’a sebelum belajar

2. Mengulang bacaan do’a sesudah belajar

3. Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum belajar

4. Menunjukkan perilaku patuh kepada orang tua

PPKn

1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih

sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

2. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari – hari di rumah.

3. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari – hari di sekolah.

4. Melaksanakan tata tertib di sekolah

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 275

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAHASA INDONESIA

1. Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa

2. Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri

3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri

4. Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas

5. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai

6. Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.

7. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

8. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

9. Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita

10. Menyebutkan urutan peristiwa

11. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

12. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

13. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

14. Berposisi duduk secara benar

15. Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang benar

16. Memegang teks bacaan dengan tepat

MATEMATIKA

1. Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya

(warna atau lainnya)

2. Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau

sekelompok benda sesuai dengan beratnya

3. Menceritakan bentuk bangun ruang dan bangun datar

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

1. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI BUDAYA, DAN PRAKARYA

1. Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan

2. Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan

3. memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama

4. merawat lingkungan sekitar secara sadar

5. menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

6. Mengenal judul lagu dan iringannya

D. TUJUAN

1. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya

diri) dalam berinteraksi dengan guru

2. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di

sekolah.

3. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai

4. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

5. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

6. Menata dengan rapi benda-benda di lingkungan sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria

lainnya (warna atau lainnya)

9. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 276

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

10. Menjelaskan keindahan-keindahan alam tentang kebersihan lingkungan sebagai

anugerah Tuhan

E. MATERI

AGAMA

1. Bacaan do’a sebelum belajar

2. Bacaan do’a sesudah belajar

3. Sikap berdo’a sebelum belajar

4. Perilaku patuh kepada orang tua

PPKn

1. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari, siswa dapat berperilaku baik (jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi

dengan guru

2. Dengan mengamati contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku

dalam kehidupan sehari hari di rumah, siswa dapat berperilaku patuh di sekolah.

3. Contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan

sehari hari di sekolah.

4. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari siswa dapat menceritakan pelaksanaan tata

tertib di sekolah

BAHASA INDONESIA

1. Sikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa

2. Sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri

3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri

4. Lafal teks doa dengan jelas

5. Lafal & kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai

6. Waktu mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.

7. kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan

makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

8. lingkungan sehat dan tidak sehat

9. Nama-nama tempat dalam cerita

10. Urutan peristiwa

11. Kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan

makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

12. Lingkungan sehat dan tidak sehat

13. Kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

14. Posisi duduk secara benar

15. Letak bacaan dengan jarak mata yang benar

16. Teks bacaan dengan tepat

MATEMATIKA

1. Dengan mengamati cara penataan benda di sekitar, siswa dapat menata dengan rapi

benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

2. Dengan mengamati benda-benda di sekitar siswa dapat memilih jenis tas, wadah

atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai

dengan beratnya

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 277

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Dengan mengamati benda siswa dapat menceritakan bentuk bangun ruang dan

bangun datar

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

1. Praktik gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI, BUDAYA, DAN DESAIN

1. Kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan

2. Keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan

3. Lingkungan sekitar secara seksama

4. Cara merawat lingkungan sekitar secara sadar

5. Kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

6. Lagu Lihat Kebunku

F. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Example Non Example

Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak

4. Mengajak Semua Siswa menyanyi “SELAMAT PAGI GURU”

5. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa

saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi

6. Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang

telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang

hubungan antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan

pembelajaran.

7. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang

“LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT”

10 menit

Inti 1. Menayangkan gambar tentang lingkungan bersih dan sehat dan

lingkungan rumah yangtidak bersih /tidak sehat. (eksplorasi,

mengamati, menyimak, mendengar)

Gambar rumah sehat mencakup ciri-ciri:

• Rumah kecil dengan ventilasi cukup

• Ada teras rumah

• Ada halaman cukup

• Taman mungil yang asri

• Tidak ada sampah yang bertebaran

• Di pojok halaman ada peralatan untuk membersihkan

halaman (ember tempat air untuk menyiram tanaman, sapu

150 menit

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 278

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

lidi dll)

Gambar rumah tidak sehat mencakup ciri-ciri:

• Tidak memiliki ventilasi yang cukup

• Tidak memiliki teras/berbatasan langsung dengan jalan raya

• Tidak memikliki taman atau tanaman hijau

• Tidak terdapat alat-alat kebersihan

• Tidak terawat, kotor, dan banyak sampah bertebaran

Jawaban berkembang sesuai dengan lingkungan sehari-hari hasil

eksplorasi serta kemampuan siswa

2. Bertanya jawab tentang ciri-ciri rumah dan halaman yang sehat

dan tidak sehat, (eksplorasi, menyimak, menanya, menalar) al:

• Mendengarkan jawaban siswa tentang rumah yang bersih

sehat dan yang tidak bersih dan tidak sehat.

• Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab.

• Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak di dominasi oleh

salah satu siswa saja).

• Memperhatikan siswa lain yang tidak berani memberikan

jawaban.

• Mendorong keberanian siswa dalam menjawab dan sikap

siswa dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan

tidaknya jawaban.

3. Guru menugaskan siswa untuk membaca TEKS tentang

RUMAHKU (membaca, mendengar)

4. Diawali dengan memberi contoh cara membaca TEKS: jedanya,

lafalnya, tanda bacanya, dan kata-kata yang dibaca (mengamati/

mendengar), semua siswa menirukan cara membaca dengan

benar

5. Selanjutnya menugaskan siswa secara bergantian untuk

membaca TEKS

• (penilaian proses : Memperhatikan cara siswa membaca

(sekaligus menilai keberanian dan kebenaran dalam

membaca)

• Jika ada siswa yang salah dalam melafalkan bacaan langsung

dibenarkan sebelum dilanjutkan kepada siswa yang lain

6. Bertanya jawab tentang makna bacaan / Teks ( menalar )

7. Melalui pengamatan gambar rumah sehat siswa diminta

membandingkan rumah yang bersih dan sehat dengan rumahnya

sendiri-sendiri, (rumah yang bersih tidak harus besar).

(eksplorasi dan elaborasi, menyimak dan menalar)

8. Guru mengelompokan siswa berdasarkan teman satu bangku/2

orang (asumsi 1 kelas 32 siswa) dengan cara siswa mengambil

nomor di meja guru. (nomor merupakan penanda dari kelompok)

9. Siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang dimiliki.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 279

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

10. Guru membagi gambar kepada masing-masing kelompok

11. Masing-masing siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar

dan mencatat hasil identifikasi (benda-benda yang ada di

lingkungan sekitar, yang besar dan yang kecil, yang bersih).

(eksplorasi, elaborasi, menyimak, menalar,

mengkomunikasikan)

12. Siswa diminta untuk menceritakan hasil identifikasi kepada

teman sebangku (mengkomunikasikan)

13. Setelah tercapai kesepakatan dengan teman sebangku, diminta

untuk mendiskusikan dengan kelompok pasangan yang lain (TPS)

Penilaian proses:

a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam

mengerjakan tugas.

b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya,

ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)

c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.

Gambar-gambar untuk Example non Example

Kelompok gambar kebersihan kelas

• Gambar kegiatan menyapu kelas

• Gambar kegiatan membersihkan debu

• Gambar kegiatan menata buku

• Membersihkan jendela kelas

Kelompok gambar kebersihan rumah

• Gambar kegiatan menyapu rumah

• Gambar kegiatan mengepel lantai

• Gambar kegiatan menata tempat tidur

• Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun

Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung

• Gambar kegiatan membersihkan selokan

• Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan

• Gambar kegiatan membuang sampah

• Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh

Keterangan:

Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan

kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan

berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan

merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan

bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir

berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan

hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 280

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

14. Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis

gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.

15. Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi),

Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan

memberikan pendapatnya

16. Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu “banyak

nyamuk dirumahku” untuk mencairkan suasana dan kepenatan

setelah belajar beberapa jam:

• Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu

• Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi

• Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya,

cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)

• Menggunakan format pengamatan

17. Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa

salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak

nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb

18. Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar)

(mengkomunikasikan)

Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)

19. Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan

tentang rumah yang bersih dan sehat

20. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan yang

Dilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup

sehat

Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil

belajar selama sehari

15 menit

2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk

mengetahui hasil ketercapaian materi)

3. Melakukan penilaian hasil belajar

4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

• Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara

membacanya, cara melafalkannya dsb)

• Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna

dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a,

langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih

disempurnakan

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 281

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

H. SUMBER DAN MEDIA

• Diri anak

• Lingkungan keluarga

• Lingkungan sekolah

• Buku Tematik Kelas I

• Buku Pengembangan Diri Anak

• Video/slide/gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur

sederhana gunting, lipat dan tempel

• Gambar/contoh langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk

• Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai

bentuk pola dan alur sederhana

• Buku kirigami (seni mengunting)

• Buku Pengembangan Diri Anak

I. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian

a. Penilain Proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari

kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil Belajar

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan (terlampir)

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian Proses

1) Penilaian Kinerja

2) Penilaian Produk

b. Penilaian Hasil Belajar

• Pilihan ganda

• Isian singkat

• Esai atau uraian

Mengetahui Guru Kelas 1

Kepala Sekolah,

.................................................... ...............................................

NIP ............................................. NIP ........................................

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 282

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN NON TES:

A. Penilaian Kinerja

1. Kinerja dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok

No. Nama Peserta

Didik

Aspek

Jumlah Nilai Kerja

sama Keaktifan

Menghargai

pendapat

teman

Tanggung

jawab

Keterangan Skor:

1=Kurang

2=Cukup

3=Baik

4=Sangat Baik

Skor maksimal=16

Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal

2. Penilaian Kinerja dalam menyelesaikan tugas Presentasi

No.

Nama

Peserta

Didik

A s p e k

Jumlah

Skor Nilai Komuni-

kasi

Sistematika

penyampai

an

Penguasaan

pengetahuan

/Materi

Keberani

an

Antusi-

as

Keterangan Skor :

Komunikasi: Sistematika Penyampaian:

1 = Tidak dapat berkomunikasi 1 = Tidak sistematis

2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti 2 = Sistematis,uraian krng,tdk jelas

3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti 3 = Sistematis, uraian cukup

4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas 4 = Sistematis, uraian luas, jelas

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 283

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Wawasan: Keberanian:

1 = Tidak menunjukkan pengetahua/ materi 1 = Tidak ada keberanian

2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi 2 = Kurang berani

3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas 3 = Berani

4 = Memeiliki pengetahuan/materi yang luas 4 = Sangat berani

Antusias:

1 = Tidak antusias

2 = Kurang antusias

3 = Antusias tetapi kurang kontrol

4 = Antusias dan terkontrol

Skor maksimal=20

Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal

B. Penilaian Produk

1. PRODUK GAMBAR BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

No. Nama Peserta

Didik

A s p e k

Jumlah

Skor Nilai

Ketepatan

menentu

kan benda

dengan

persegi

Ketepatan

menggam-

bar persegi

Banyaknya

benda dan

gambar yang

dibuat

Kerapian

Keterangan Skor:

Aspek ke-1 dan ke-2

1=Kurang

2=Cukup

3=Baik

4=Sangat Baik

Aspek ke-3

1=Jika mengidentifikasi 3 -4

2=Jika mengidentifikasi ≥5

Skor maksimal=10

Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 284

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MEDIA: LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT (Benda Yang Terkait Dengan Lingkungan Bersih Dan

Sehat seperti: Tempat Sampah, Tempat Kapur, Tempat Pensil tempat penghapus, Papan Tulis

dsb )

MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

KERTAS BERWARNA

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 285

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DINAMIKA

MACAM-MACAM TEPUK

LAMPIRAN DINAMIKA

TEPUK SATE

(TEPUK TANGAN 3X )

TUSUK-TUSUK

(TEPUK TANGAN 3X )

BAKAR-BAKAR

(TEPUK TANGAN 3X )

KIPAS-KIPAS

(TEPUK TANGAN 3X )

BERI KECAP

(TEPUK TANGAN 3X )

MAKAN ENAAAAK

TEPUK NYAMUK

(TEPUK TANGAN 3X )

GIGIT GIGIT

(TEPUK TANGAN 3X )

GATAL-GATAL

(TEPUK TANGAN 3X )

GARUK GARUK

(TEPUK TANGAN 3X )

ENAAAAK

GAMBAR LINGKUNGAN:

PINTU GERBANG SEKOLAH

Suasana Sekolah yang bersih akan mempengaruhi warga sekolah yang akan

masuk ke sekolah.

Kebersihan seluruh lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua warga

sekolah. Baik guru, kepala sekolah, dan seluruh peserta didik yang ada di

sekolah.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 286

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

TEMPAT SAMPAH

Tempat sampah sebaiknya selalu di tempat dalam posisi yang benar supaya sampah

tidak berserakan. Sampah kering dan sampah basah sebaiknya dipisahkan dan tidak

disatukan. Oleh karena itu perlu disiapkan tempat sampah lebih dari satu.

Diusahakan ada tempat sampah yang menampung sampah kering dan sampah basah:

KEBERSIHAN SEKOLAH

Kebersihan semua sudut ruang, halaman dan teras sekolah dapat dimanfaatkan

untuk keperluan belajar peserta didik

Ruang dan halaman yang bersih akan menjadi pendukung peserta didik senang

belajar di tempat-tempat terbuka. Dan suasana yang menyenangkan ini akan

menambah semangan peserta didik dalam mengamati, menyimak, mempelajari

materi-materi yang sedang dipelajari. Kondisi belajar, berkolaborasi dengan teman

diciptakan untuk membiasakan peserta didik saling belajar dengan teman

sejawatnya, tidak individu dan akan dapat menghargai orang lain

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 287

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PESERTA DIDIK KELAS 1

Dalam gambar nampak peserta didik kelas 1 belajar bersama kelompoknya di halaman

sekolah, dengan memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang ada di sekolah dalam

suasana yang nyaman, tidak dibatasi oleh dinding kelas atau tembok yang ada di dalam

kelas. Suasana seperti ini melatih kebersamaan dalam berkolaborasi untuk memperoleh

pemahaman materi sekaligus menanamkan kebersamaan. Dan kebersihan di sekitar

tempat belajar juga akan dapat mendukung kenyamanan belajar. Oleh karena itu

lingkungan yang bersih dan sehat selalu diciptakan agar tercipta kondisi belajar yang

menyenangkan

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 288

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Kerangka

Dasar, Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah

Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dan Kepribadian untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d

kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk

Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

/Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Estetika /Seni dan Budaya untuk

Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Olah Raga, Jasmani dan Kesehatan

untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan Aklak Mulia untuk

Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sriwilujeng, D. (2002): Refleksi dan Evaluasi; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,

Direktorat Pendidikan Menengah Umum. PPPG IPS dan PMP Malang

Sriwilujeng, D. (2006) : Kajian Tematik (Kelas 1,2, dan 3), Direktorat Jendral Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga kependidikan PKn dan IPS Malang.

Haribawa, H. (2000): Penilaian Portofolio (Portofolio assesment), Depdiknas, Proyek perluasan dan

Peningkatan Mutu SLTP, Jakarta.

Somantri, M. N. (2001): Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS: Penerbit Rosda

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 289

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatiha : 3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi dan

Tanya jawab

Kerja

Kelompok

Kerja

Kelompok

Presentasi Merangkum

dan Refleksi

40 Menit 30 Menit 25 Menit 20 Menit 20 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes termasuk

portofolio, dilanjutkan dengan Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan

Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Integratif dengan menggunakan PPT-2.4/3.2 dan

Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2 yang

disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran yang

terdapat dalam HO-2.4/3.2.

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

Presentasi hasil kerja kelompok.

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 290

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 291

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 292

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4 : PRAKTIK PEMBELAJARAN

TERBIMBING

4.1 Simulasi Pembelajaran

4.2 Peer Teaching

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 293

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. mengkaji pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan

scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta)

dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,

sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual; dan

2. melaksanakan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific

(mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap

memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

emosional, maupun, intelektual.

B. LINGKUP MATERI

1. Simulasi Pembelajaran

2. Peer Teaching

C. KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

1. Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.

2. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.

3. Menyimpulkan alur pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific dan

penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk

kegiatan peer teaching.

5. Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.

6. Melaksanakan peer teaching pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan

pendekatan scientific dan penilaian autentik.

7. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang

a. Strategi Pengamatan tayangan video.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 294

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran.

c. Garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.

2. Lembar Kerja

a. Analisis pembelajaran pada tayangan video.

b. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.

3. ATK

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 295

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

ALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,

alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi

pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling

mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses

pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 4.1 Simulasi Pembelajaran 380

Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan

menggunakan bahan tayang PPT-4.1 oleh fasilitator.

20 Menit

Penayangan video pembelajaran tematik terpadu di kelas 1

dengan menggunakan V-2.1/4.1.

20 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran

dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian

autentik dengan menggunakan LK 4.1.

60 Menit

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang

berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

30 Menit

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis 135

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 296

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tayangan video pembelajaran. Menit

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer

teaching.

90 Menit

ICE BREAKER 10 Menit

4.2 Peer Teaching 580

Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik

Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer teaching dengan

menggunakan PPT- 4.2-1.

20 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian

Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan PPT-4.2-2.

20 Menit

Persiapan peer teaching. 15 Menit

Praktik peer teaching pembelajaran tematik terpadu secara

individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu fasilitator.

480

Menit

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan

menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran LK-

4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching. 30 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Praktik Pembelajaran

Terbimbing.

15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 297

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 4.1 Simulasi Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Paparan

Tayangan Video

Kerja Kelompok

20 Menit 20 Menit 60 Menit

Presentasi Kerja Kelompok Menyimpulkan

90 Menit 135 Menit 30 Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-

4.1 oleh fasilitator.

Penayangan video pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan V-2.1/4.1.

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan

pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan menggunakan LK 4.1.

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific

dan penilaian autentik.

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer teaching.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 298

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 299

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 300

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 301

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS PEMBELAJARAN

DALAM TAYANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

1. Nama Peserta : ..............................................

2. Asal Sekolah : ..............................................

3. Tema : ..............................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Melakukan apersepsi dan motivasi

a Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

b Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman

peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan

tema sebelumnya.

c Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema

yang akan dibelajarkan.

d Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu

kegiatan yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti

Guru menguasai materi dalam tema yang disajikan

a. Kemampuan menyesuaikan materi dalam tema dengan tujuan

pembelajaran.

b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan Iptek

dan kehidupan nyata .

c. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dalam tema

yang dibelajarkan dengan tepat.

d. Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual

(dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.

b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

c. Menguasai kelas dengan baik.

d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

LK - 4.1

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 302

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif (nurturant effect).

f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan.

Guru menerapkan pendekatan scientific

a Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

b Memancing peserta didik untuk peserta didik bertanya.

c Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan

mengamati.

d Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan

menganalisis.

f Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan

mengkomunikasikan.

Guru melaksanakan penilaian autentik

a Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti

pelajaran.

b Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam

melakukan aktifitas individu/kelompok.

c Mendokumentasikan hasil pengamatan skap, perilaku dan

keterampilan peserta didik.

Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam

pembelajaran

a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar

pembelajaran.

b. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

pembelajaran.

c. Menghasilkan pesan yang menarik.

d. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

pembelajaran.

e. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

pembelajaran.

Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik

dalam pembelajaran

a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi

guru, peserta didik, sumber belajar.

b. Merespon positif partisipasi peserta didik,

c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik,

d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam

belajar.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 303

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam

pembelajaran

a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

Penutup Pembelajaran

Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif

a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan peserta didik.

b. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau

kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 304

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

PADA TAYANGAN VIDEO

NAMA PESERTA DIKLAT :…………………………………………………………..

KELAS/ :…………………………………………………………..

TANGGAL PENILAIAN :…………………………………………………………..

Aspek Kriteria Rentangan

Nilai

Nilai

Peserta

Pengamatan

Video

(15-30)

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap

dan terinci yang disertai contoh kongkrit hasil

pengamatan.

25 - 30

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap

namun kurang terinci.

21 - 24

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup namun tidak

lengkap.

15 - 20

Lembar kerja

analisis

pembelajaran

dalam Video

(15-30)

Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja

analisis proses belajar mengajar sesuai dengan

kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan

video dengan jelas, lengkap dan benar.

25 - 30

Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja

analisis proses belajar mengajar sesuai dengan

kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan

video dengan jelas.

21 - 24

Hanya menandai setiap item pada lembar kerja

analisis proses belajar mengajar sesuai dengan

kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan

video.

15 - 20

Sikap selama

mengamati

(5-15)

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-

sungguh dengan penuh rasa ingin tahu yang disertai

dengan pola berpikir analitik dalam mengamati dan

berdiskusi.

12 - 15

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-

sungguh dengan penuh rasa ingin tahu dan aktif

dalam berdiskusi.

8 - 11

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-

sungguh dengan penuh rasa ingin tahu saja. 5 - 7

Komentar dan

Simpulan

(10-25)

Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur

sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran

yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran

21 - 25

R - 4.1

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 305

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek Kriteria Rentangan

Nilai

Nilai

Peserta

yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari

tayangan video dan kesimpulan.

Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur

sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran

yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran

yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari

tayangan video.

16 -20

Memberikan komentar sesuai dengan keterlaksanaan

skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan

PBM video pembelajaran.

10 -15

JUMLAH

100

………………, ……….……………. 2013

Fasilitator,

(.................................................)

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 306

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 4.2 Peer Teaching

Langkah Kegiatan Inti

Paparan

Panduan

Paparan

Instrumen

Penilaian

Persiapan

Peer Teaching

15 Menit 15 Menit 10 Menit

Refleksi Praktik

Peer Teaching

40 Menit 560 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer

teaching dengan menggunakan PPT- 4.2-1.

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

dengan menggunakan PPT-4.2-2.

Persiapan peer teaching.

Praktik peer teaching pembelajaran secara individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu

fasilitator.

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan menggunakan instrumen penilaian

pelaksanaan pembelajaran LK-4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 307

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 308

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 309

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 310

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 311

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Peserta : .................................................

2. Asal Sekolah : .................................................

3. Topik : .................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.

2 Mengajukan pertanyaan menantang.

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta

didik.

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja

kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan

tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari

konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.

2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi.

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

4 Menguasai kelas.

5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

LK - 4.2

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 312

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan scientific

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

2 Memancing peserta didik untuk bertanya.

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.

4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar

(proses berpikir yang logis dan sistematis).

7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.

Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu

1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema.

2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai

mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama

dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni

Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes.

3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen

karakteristik terpadu.

4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan

menyenangkan.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber

belajar pembelajaran.

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

pembelajaran.

3 Menghasilkan pesan yang menarik.

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber

belajar pembelajaran.

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui

interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik.

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 313

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik

dalam belajar.

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Kegiatan Penutup

Penutup pembelajaran

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan peserta didik.

2 Memberihan tes lisan atau tulisan .

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan

kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

Jumlah

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 314

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai kompetensi

guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat Peer Teaching. Selanjutnya nilai PeerTeaching

dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah Kegiatan

1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda

terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!

2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!

3. Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !

4. Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!

Mata Pelajaran Tematik

����� �� !"#$ %&

'( ) *((%

����� �� !"#$ %&

'' ) *((%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B < 90

Cukup (C) 60 < C < 75

Kurang (K) < 60

R - 4.2