kurikulum sd sukamaju 10

Upload: omay-widyana

Post on 13-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kurikulum SD

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk di dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Sekolah Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut mengalami perubahan kebijakan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan dan potensi yang ada di daerah. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.Untuk menyikapi harapan itu, SD Negeri Sukamaju 10 dengan sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang diawali dengan pembuatan atau penyusunan Kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah.Dengan desentralisasi Kurikulum terutama pada pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan tiap-tiap sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar pemikiran itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SD Negeri Sukamaju 10, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pengembangan Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Sukamaju 10, Kecamatan Cilodong Kota Depok, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan KTSP Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar, dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional.

B. Tujuan Pengembangan KTSPPenyusunan Kurikulum SD Negeri Sukamaju 10 bertujuan agar dapat menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan dalam tahun pelajaran 2013/2014 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Selain itu, penyusunan Kurikulum ini bertujauan agar setiap komponen yang ada di SD Negeri Sukamaju 10 memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa yang berkompeten, terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan berakhlak mulia serta diakui keberadaannya oleh masyarakat seiring dengan perkembangan kemajuan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri Sukamaju 10 dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan Kepentingan Peserta Didik Dan LingkungannyaKurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.2. Beragam Dan TerpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan SeniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Sen Relevan Dengan Kebutuhan KehidupanPengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.5. Menyeluruh dan berkesinambunganSubstansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar Sepanjang HayatPemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan DaerahKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(b) belajar untuk memahami dan menghayati,

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madia mangun karsa, tut wuri handayani (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya dan kekuatan).

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan).

6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.

7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.

10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.

13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.

15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.

D. Landasan

1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentangpelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006

6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

7. Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses8. Permendiknas Nomor 12,13,16 dan 18 tahun 2007 tentang standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.9. Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional

10. Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi kreatif

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SD Negeri Sukamaju 10Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas Menuju Sekolah Berstandar Nasional.

Pada kalimat visi ini terdapat beberapa kata esensial yang perlu mendapat kejelasan, yaitu:

a. Berakhlak MuliaSiswa mampu mengimplementasikan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, santun dalam bergaul menghormati dan menghargai orang lain sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya.b. Sehat Bersih, hijau dan penerapan pola hidup sehat di sekolah.

c. Cerdas Siswa dapat mengimplementasikan bakat dan minat sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga menjadi siswa yang beprestasi. Lulusan berprestasi dengan nilai Ujian Nasional terbaik di Kota Depok dan dapat diterima di SMP Negeri/Swasta favorit.

d. Berstandar NasionalSekolah diarahkan kepada layanan pendidikan bermutu sebagaimana diharapkan oleh badan Setandar Nasional Pendidikan (BSNP).

C. Misi SD Negeri Sukamaju 10Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh SD Negeri Sukamaju 10 sebagai berikut.

1. Mewujudkan sekolah BERINTAN, BErsih, Rapi, INdah, Tertib Aman dan Nyaman

2. Membiasakan hidup sehat

3. Membentuk generasi unggul yang mampu bersaing dalam prestasi

4. Menyelenggarakan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efekif, dan menyenangkan sehingga menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IPTEK dan IMTAQ5. Menyelenggarakan program pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan, khususnya agama Islam6. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat

7. Optimalisasi peran warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan

8. Optimalisasi kelibatan warga sekolah oleh pengelolaan akademik

9. Mengembangkan kemitraan dengan TK, SMP, dan stakeholder dilingkungan sekitar

10. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah berkaitan dengan mutu proses pendidikan

11. Mengupayakan tersedianya fasilitasnya sarana prasarana pembelajaran melalui ajuan kepada lembaga pemerintah dan bekerjasama dengan stakeholderD. Tujuan SD Negeri Sukamaju 101. Meningkatkan kualitas pendidik

a. Meningkatkan pengelolaan administrasi kelas.b. Meningkatkan kelompok kerja guru dan kelompok kerja kepala sekolah (KKG dan KKKS).

c. Mengadakan studi banding ke sekolah-sekolah percontohan yang ada di dalam kecamatan, diluar kecamatan maupun di luar Depok.

d. Menigkatkan profesionalime guru melalui diklat, seminar atau workshop baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.e. Memberikan kesempatan kepada guru mengembangkan karir untuk menunjang profesionalisme2. Meningkatkan kualitas peserta didik

a. Meningkatkan pengelolaan dan melengkapi sarana perpustakaan.b. Mewajibkan peserta didik membiasakan membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai.

c. Membiasakan menceritakan kembali isi buku.d. Mengadakan ajang kreativitas siswa disegala bidang3. Meningkatkan mutu menulis

a. Meningkatkan kegiatan manulis tegak bersambung pada buku bergaris tiga.b. Membiasakan menulis dengan rapi dan benar c. Mengadakan ajang kreativitas menulis (mengarang ).4. Meningkatkan mutu berhitung

a. Memperbanyak latihan berhitung mulai perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan.

b. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan konsep.c. Menggalakkan pekerjaan rumah tentang berhitung.d. Mengadakan ajang kreativitas di bidang berhitung.5. Meningkatkan mutu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.b. Meningkatkan fungsi KIT IPA.c. Alat bantu pembelajaran menggunakan multimediad. Meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA.6. Meningkatkan mutu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Memperbanyak contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan sosial.b. Meningkatkan penguasaan peta wilayah Indonesia.c. Meningkatkan pemahaman tentang sejarah Indonesia.d. Membiasakan nilai rela berkorban, persatuan, kerja sama, harga menghargai, dan cinta tanah air.

e. Meningkatkan fungsi KIT IPS.7. Meningkatkan mutu IMTAQ

a. Meningkatkan dan memanfaatkan gereja dan mesjid untuk praktik ibadah.b. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar.

c. Meningkatkan rasa kebangsaan.d. Menyanyikan lagu wajib nasional sebelum pulang sekolah.

e. Menyanyikan lagu daerah.f. Mengadakan upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional.

g. Memperingati hari besar nasional.h. Memberikan pembelajaran baca tulis Al-Quran8. Peningkatan mutu muatan lokal

a. Mulok wajib: Bahasa Sunda1. Mampu Mendengar2. Mampu Berbicara3. Mampu Membaca 4. Mampu Menulisb. Mulok pilihan : Bahasa Inggris

1. Mampu mendengar

2. Mampu berbicara

3. Mampu membaca

4. Mampu menulis5. Mampu menyanyikan sesuai temaBAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

SD NEGERI SUKAMAJU 10A. KERANGKA DASAR1. Kelompok Mata Pelajaran

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.

Struktur kurikulum SDN Sukamaju 10 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SDN Sukamaju 10 disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Kurikulum SDN Sukamaju 10 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

2) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing guru yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

3) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.

4) Pembelajaran pada Kelas IIII dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IVVI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :No.Kelompok Mata

PelajaranCakupan

1Agama dan Akhlak MuliaKelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2Kewarganegaraan dan KepribadianKelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa, dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.

3Mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologiKelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri

4EstetikaKelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni, mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5Jasmani, olahraga, dan kesehatanKelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dan perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV / AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Tabel 1 : Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran

Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

b. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.c. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. 2. STRUKTUR KURIKULUM SDN SUKAMAJU 10Adapun muatan kurikulum SDN Sukamaju 10 seperti ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut :NoKomponen Alokasi Waktu / Minggu

Kelas

AMata Pelajaran123456

1Pendidikan Agama TEMATIK TEMATIK TEMATIK 333

2Pendidikan Kewarganegaraan222

3Bahasa Indonesia555

4Matematika555

5Ilmu Pengetahuan Alam444

6Ilmu Pengetahuan Sosial333

7Seni Budaya dan Keterampilan444

8Penjas, Orkes444

BMulok

a. Bahasa Sunda 222

b. Bahasa Inggris 222

JUMLAH262728363636

CPengembangan Diri2*)2*)2*)2*)2*)2*)

DPembiasaan2*)2*)2*)2*)2*)2*)

*)Ekuivalen 1 jam pelajaran

Keterangan :

1. 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit

2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan tematik3. Pengembangan diri dan pembiasaan masing-masing 2 jam pelajaranB. MUATAN KURIKULUM

1. Pendidikan Agama

a. Tujuan

Pendidikan Agama di SDN Sukamaju 10 bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

b. Ruang LingkupRuang lingkup Pendidikan Agama meliputi aspek- aspek sebagai berikut :

1) Al-Quran dan Hadits

2) Aqidah

3) Akhlak

4) Fiqih

5) Tarikh dan Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.c. Standar IsiKelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Tujuan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

2) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta anti- korupsi

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain

4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

b. Ruang LingkupMata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek antara lain sebagai berikut.

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan

2) Norma-norma untuk mencapai suatu keadilan yang berlaku baik dalam sistem hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun norma-norma di dunia internasional dapat dijunjung tinggi, dihormati, dan dilaksanakan

3) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM

c. Standar Isi

Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesiaa. Tujuan

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan baik dan benar untuk berbagai tujuan

4) Menggunakan bahasa Indonsia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi komponen kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) mendengarkan

2) berbicara3) membaca4) menulis

Pada akhir pendidikan peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.

c. Standar isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.4. Mata Pelajaran Matematika

a. Tujuan

Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalahb. Ruang Lingkup

Mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. bilangan

2. geometri dan pengukuran

3. pengolahan data

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan

5. Mata Pelajaran IPA

a. Tujuan

Tujuan mata pelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memperoleh keyakinan pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan aktif dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi cair, padat dan gas

3. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi tanah, tata surya, dan benda langit lainnya

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

6. Mata Pelajaran IPS

a. Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan keritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyakarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. manusia, tempat, dan lingkungan

2. waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3. sistem sosial dan budaya

4. perilaku ekonomi dan kesejahteraan

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

7. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilana. Tujuan

Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan keterampilan

4. Menampilkan peranserta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global

5. Menampilkan sikap nasionalisme yang tinggi melalui lagu nasional dan daerahb. Ruang Lingkup

Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut

1. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik

2. Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

3. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya

4. Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari, dan seni peran

5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional, dan keterampilan akademik

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

8. Mata Pelajaran Penjas dan Orkes a. Tujuan

Penjas, olah raga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah raga yang terpilih2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,olah raga dan kesehatan5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, bekerja sama, percaya diri, dan demokratis6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di lingkungan bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positifb. Ruang Lingkup

Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Permainan dan olah raga meliputi olah raga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, roundes, kipperes, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.

2. Aktivitas pengembangan meliputi mekanika sikap tubuh komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya3. Aktivitas senam meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, senam lantai, serta aktivitas lainnya4. Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik, serta aktivitas lainnya.

5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, renang, dan aktivitas lainnya.

6. Pendidikan luar kelas meliputi karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

7. Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P 3 K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara inplisit masuk ke dalam semua aspek.c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

C. MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah dalam hal ini Jawa Barat, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.Muatan Lokal yang dipilih SDN Sukamaju 10 ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerjasama.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.

Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SDN Sukamaju 10 Kota Depok adalah Bahasa Sunda dan muatan lokal pilihan Bahasa Inggris dengan meliputi aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam muatan lokal:No.Mata PelajaranNilai-nilaiIndikator

1Bahasa Sunda Kejujuran

Keramahan

Disiplin

Menghargai orang lain

Konsisten pada aturan

Keberanian

Etos kerja

Mandiri

Kreatif dan inovatif

Mencintai lingkungan

Berpikir positif

Tanggung jawab Berterus terang

Sesuai antara perkataan dengan perbuatan

Memberikan layanan yang terbaik

Mentaati aturan atau konsisten

2Budaya Daerah Semangat

Mengenal potensi diri

Menciptakan peluang

3Budidaya Tanaman Perbuatan/tindakan

Menciptakan peluang

4Bahasa Inggris Cermin kepribadian

Cinta tanah air

Kesantunan Tutur kata

Komunikasi

Menghargai

D. PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut.a. Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan lain-lain), beribadah bersama atau shalat bersama setiap zuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.b. Kegiatan spontan

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.c. Keteladanan

Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.

d. Pengkondisian

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur. Jenis Pengembangan DiriNilai-nilai yang ditanamkanStrategi

A. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling (BP/BK)

Kemandirian

Percaya diri

Kerjasama

Tekun

Demokratis

Peduli sosial

Komunikatif

Jujur

Pembentukan karakter/kepribadian

Pemberian motivasi

Bimbingan karier

B. Kepramukaan

Demokratis

Disiplin

Kerjasama

Kebangsaan

Toleransi

Peduli

Cinta damai

Kerja keras Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)

C. UKS Peduli

Toleransi

Disiplin

Tekun Latihan terprogram

D. Pencak Silat Komunikatif

Rasa ingin tahu

Ulet

Kesehatan Menghargai prestasi

Jujur Pembinaan rutin

Mengikuti perlombaan

E. Olahraga

Sportifitas

Menghargai prestasi

Ulet

Cinta damai

Disiplin

Jujur

Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)

Perlombaan olahraga

F. Kerohanian

Religius

Jujur

Beribadah rutin

Peringatan hari besar agama

Kegiatan keagamaan

G. Komputer Komunikatif

Rasa ingin tahu

Ulet

Senang Membaca Menghargai prestasi

Jujur Praktek rutin

Pemberian Tugas

E. PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA1. Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa:

a. berkelanjutan

b. melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah

c. nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan

d. dilaksanakan melalui proses belajar aktif

Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa adalah sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan pengembangan nilai-nilai tersebut melalui keempat jalur tadi:

Gambar 1. Pengembangan Nilai-nilai

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 : Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Setiap Mata PelajaranNilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, ketrampilan, dan sebagainya.

Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna sebuah nilai.

Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif. Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri handayani dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.

Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif (tanpa mengatakan hal ini kepada peserta didik) menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di luar sekolah.

Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa dikembangkan dalam setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus. Pengembangan nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini:

a. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum di atas sudah tercakup didalamnya

b. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara SK/KD dengan nilai dan indikator

c. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel tersebut ke dalam silabus

d. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui berbagai kegiatan belajar di kelas, di sekolah atau di luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan lain yang dirancang sekolah

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter BangsaNILAIDESKRIPSI

1. ReligiusSikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. JujurPerilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. ToleransiSikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. DisiplinTindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja KerasPerilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. KreatifBerpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. MandiriSikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. DemokratisCara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin TahuSikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat KebangsaanCara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah AirCara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai PrestasiSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/KomuniktifTindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta DamaiSikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar MembacaKebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli LingkunganSikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli SosialSikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawabSikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat/diamati/ dipelajari/dirasakan maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya.Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:

BT

= Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT

= Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum

konsisten)

MB

= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai

tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

MK

= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku

yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

Untuk mengetahui bahwa suatu SDN Sukamaju 10 telah melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator sekolah dan kelas antara lain seperti di bawah ini :NILAIDeskripsiINDIKATOR

SEKOLAHINDIKATOR

KELAS

Religius Suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Merayakan hari-hari besar keagamaan

Menyelenggarakan ibadah rutin Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

Jujur Perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang

Tranparansi laporan sekolah secara berkala

Menyediakan papan pengumuman permohonan maaf Menyerahkan barang temuan

Tranparansi laporan kelas secara berkala

Mengakui kekeliruan Tidak menyontek

Toleransi Suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya. Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.

Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.

Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus

Bekerja dalam kelompok yang heterogen

Disiplin Suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya. Memiliki catatan kehadiran

Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang paling disiplin

Memiliki tata tertib sekolah Hadir tepat waktu

Mematuhi aturan

Kerja Keras Suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang bekerja keras dalam meningkatkan prestasi sekolah

Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras Pantang menyerah

Memiliki etos kerja

Memiliki daya tahan kerja

Kreatif Berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki Menciptakan situasi yang bisa menumbuhkan daya kreatif, berpikir dan bertindak.

Memberikan fasilitas warga sekolah untuk memamerkan dan memasarkan hasil karya kreatif mereka. Menciptakan barang tidak bernilai menjadi bernilai

Memberikan nilai tambah barang

Mandiri kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya Memberdayakan potensi sekolah

Membangun fasilitas sekolah dengan kemampuan yang dimiliki sekolah. Percaya diri

Mampu mengerjakan tugas dan menyelesaikannya secara individual

Demokratis Sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama

Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan

Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.

Pemilihan kepengurusan sekolah secara terbuka Mengambil keputusan secara bersama

Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat

Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis

Rasa Ingin Tahu Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait. Menyediakan media komunikasi (media cetak/media elektronik) bagi warga sekolah.

Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Senang mencari informasi

Eksplorasi lingkungan secara terprogram

Tersedia media komunikasi (media cetak/media elektronik)

Semangat Kebangsaan suatu cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Melakukan upacara rutin sekolah

Melakukan upacara hari-hari besar nasional

Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional. Bekerja sama dengan teman sekelas tanpa memandang perbedaan

Mendiskusikan hari-hari besar nasional

Cinta Tanah Air suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

Menggunakan produk buatan dalam negeri

Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Menayangkan film tentang masyarakat, wilayah, dan flora dan fauna Indonesia Memajangkan: Foto Presiden dan wakil Presiden, Bendera Negara, Lambang negara, Peta Indonesia, Gambar kehidupan masyarakat Indonesia,

Menggunakan produk buatan dalam negeri

Menghargai Prestasi suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi Memberikan penghargaan atas hasil karya siswa

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

Bersahabat suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah Berkomunikasi dengan bahasa yang santun Saling menghargai dan menjaga kehormatan Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban Seting kelas yang memudahkan terjadinya interaksi siswa

Pembelajaran yang dialogis

Guru mendengarkan keluhan-keluhan siswa

Cinta Damai suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa

Menciptakan suasana yang damai

Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan

Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender

Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang Menciptakan suasana kelas yang damai

Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan

Pembelajaran yang tidak bias gender

Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang

Gemar Membaca suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu

Frekuensi kunjungan perpustakaan Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu

Frekuensi kunjungan perpustakaan

Peduli Lingkungan suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Memelihara lingkungan sekolah

Tersedia tempat pembuangan sampah

Hemat enerji

Membuat biopori Memelihara lingkungan kelas

Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas

Hemat enerji

Peduli Sosial suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi. Berempati kepada sesama warga sekolah

Melakukan aksi sosial

Menyisihkan sebagian haknya untuk orang lain Berempati kepada sesama teman kelas

Melakukan aksi sosial

Membangun kerukunan warga kelas

Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Melakukan tugas tanpa disuruh

Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalh dalam lingkup terdekat

Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah

Mengajukan usul pemecahan masalah

Menghargai diri sendiri/ tahu potensi diri sendiri Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain dengan memahami kelebihan dan kekurangannya. Memiliki kesadaran akan keragaman dan batas-batas kemampuan diri

Tidak bergantung pada orang lain Melakukan tugas dengan kemampuan sendiri

Keterbukaan Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya keterusterangan terhadap apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui serta kesediaan menerima saran dan kritik orang lain, keterbukaan, keikhlasan. Berbicara apa adanya Mengemukakan pendapat Terbuka terhadap pendapat orang lain Mau mempertimbangkan saran pihak lain

Mengakui kesalahan diri sendiri dan berupaya memperbaiki

Berterus terang dalam mengemukakan pendapat

Cinta dan kasih sayang Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, tanggungjawab, dan pengorbanan terhadap orang yang dicintai dan dikasihi. Memiliki kepedulian dan keinginan membantu mereka yang membutuhkan Ikut merasakan penderitaan orang lain Memelihara hubungan baik sewajarnya diantara sesama Belajar kelompok Mengumpulkan dana sosial Bersikap ramah

Tatakrama dan sopan santunSikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata terhadap orang tanpa menyinggung/menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat. Memberi salam bila bertemu Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun Minta izin kepada guru bila meninggalkan ruang/kegiatan Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun

Rasa maluSikap dan perilaku yang menunjukkan tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, norma dan aturan.

Perasaan seseorang berupa rasa tidak enak, tercela, disisihkan, aib, hina, dan perasaan yang tidak menggembirakan lainnya, sebagai akibat dari sikap dan prilakunya yang menyimpang dari norma dan aturan, atau merasa tidak mampu berbuat dan menyelesaikan masalah Memelihara kehormatan diri pribadi dan lingkungan sekolah Tidak membicarakan yang jelek tentang orang lain Memelihara penampilan sesopan mungkin Berbusana dengan rapi sesuai aturan Bertutur kata dan berperilaku yang santun

Kebersamaan dan gotong royongSikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama, saling membantu dan saling memberi tanpa pamrih Melakukan tugas-tugas piket Memberi kontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok Memprakarsai kerjasama dalam kelompok Melaksanakan piket kelas Kerja baktidi ruang kelas Berbagi peran sebagai pengurus kelas

Saling menghormatiSikap dan perilaku untuk menghargai dalam hubungan antar individu dan kelompok berdasarkan norma dan tatacara yang berlaku Menghormati guru Menghormati orang yang lebih tua Memberi kesempatan kepada pihak lain yang lebih berhak Memperhatikan dan mendengarkan pembelajaran dari guru Menghormati sesama teman di dalam kelas Berperilaku dan bertutur santun sesamanya

Menjunjung tinggi sportifitas Menghargai prestasi orang lain

Mentaati peraturan

Berani berbuat berani bertanggung jawab Berani mengakui kesalahan dan mengakui kebenaran orang lain Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain,

Mengakui kekurangan diri,

Taat aturan dan bertanggung jawab.

F. PELAKSANAAN PROGRAM PEMBIASAAN DAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULERKegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik yang terdiri atas:

1. PramukaNilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, teoleransi, kerjasama, cinta tanah air, jujur, religius, kreatif, mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu, peduli lungkungan, semangat kebangsaan, tanggung jawab, cinta damai, komunikatif, peduli social. Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada hari Sabtu.2. Komputer

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, cinta tanah air, kerja keras, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, berani me nanggung resiko. Kegiatan Komputer dilaksanakan pada hari Sabtu 3. Klinik Olimpiade

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, toleransi, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi. Kegiatan Olimpiade dilaksanakan pada hari Sabtu.4. Seni dan Budaya (Seni Vokal,Seni Tari, Seni Musik, Seni Lukis)

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandir, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi, inovatif. Kegiatan Seni dan Budaya dilaksanakan pada hari Sabtu

5. Dokter KecilNilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, peduli sosial dan peduli lingkungan. Kegiatan Dokter Kecil dilaksanakan pada hari Sabtu

6. Bimbingan KonselingBimbingan dan Konseling dilaksanakan guru kelas yang terdiri dari :

a. Bimbingan Karir

b. Bimbingan Sosial

c. Bimbingan Individu

d. Bimbingan Pembelajaran

7. Pembiasaana. Rutin1) Upacara Bendera

2) Sholat Dzuhur bersama

3) Berbaris Setiap masuk ke dalam kelas4) Mengucapkan salam

5) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

b. Keteladanan

1) Selalu berpakaian rapi

2) Selalu mengucapkan salam bila bertemu guru atau tamu

3) Budaya antri

c. Spontan

1) Membuang sampah pada tempatnya2) Senyum Sapa Salam

G. BEBAN BELAJAR

Beban belajar yang digunakan ialah sistem paket sebagaimana tertera dalam struktur Kurikulum berikut ini :KelasSatuan jam pembelajaran/menitJumlah jam per mingguMinggu efektifWaktu

I35Lihat di SK34 - 38884 - 988

II352734 - 38918-1026

III352834 - 38952 -1064

IV353634 - 381224-1368

V353634 - 381224-1368

VI353634 - 381224-1368

Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

H. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Sukamaju 10 Tahun pelajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut :NoMata PelajaranKriteria

AngkaHuruf

1Pendidikan Agama68 %Enam Puluh Delapan Persen

2Pendidikan Kewarganegaraan65 %Enam Puluh Lima Persen

3Bahasa Indonesia70 %Tujuh Puluh Persen

4Matematika65 %Enam Puluh Lima Persen

5Ilmu Pengetahuan Alam68 %Enam Puluh Delapan Persen

6Ilmu Pengetahuan Sosial67 %Enam Puluh Tujuh Persen

7Seni Budaya dan Keterampilan70 %Tujuh Puluh Persen

8Penjas dan Orkes72 %Tujuh puluh Dua Persen

9Mulok

a. Bahasa Sunda65 %Enam Puluh Empat Persen

b. Bahasa Inggris60 %Enam Puluh Persen

c. Komputer65 %Enam Puluh Lima Persen

10.Pengembangan DiriMinimal BMinimal B

I. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.Kriteria kenaikan kelas sebagai berikut.

a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.

b. Tidak terdapat nilai di bawah Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan.

c. Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B.d. Tidak terlibat tindak kriminalitas.2. Kriteria Kelulusan

Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP 19/2005 Pasal 72 Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu peserta didik dinyatakan lulus apabila:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester 1 sampai dengan semester 2.b. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata pelajaran Agama Islam, Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjas Orkes, Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai dengan standar kelulusan minimal.

c. Lulus Ujian Sekolah.d. Lulus Ujian Nasional.e. Tidak terlibat tindak kriminalitas3. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak lulus

a. Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang bersangkutan dengan penanganan khusus.

b. Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau mengulang kembali di tingkat yang sama.

J. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik.Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain:1. Kecakapan Pribadi (personal)

a. Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru

b. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar

c. Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah2. Kecakapan Sosiala. Menjenguk teman yang sedang sakit

b. Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah

c. Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas

3. Kecakapan Akademika. Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi

b. Mengikuti PORSENI

c. Mengadakan wajib membaca buku

d. Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna

K. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN GLOBAL DAN LOKAL1. Pendidikan berbasis Keunggulan Global Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain:

a. meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris

b. meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer

c. memperkenalkan berbagai perangkat lunak kepada siswa kelas IV - VId. memperkenalkan internet kepada siswa kelas V dan VIe. memberikan pemahaman dampak informasi dari berbagai media terutama media elektronik2. Pendidikan berbasis Keunggulan LokalPendidikan berbasis keunggulan lokal di SDN Sukamaju 10 adalah pembelajaran Multimedia.PROGRAM KEUNGGULAN LOKAL

SDN SUKAMAJU 10

Pembelajaran MultimediaKELASKOMPETENSI DASAR

I Memperkenalkan elektronik/ multimedia Memperkenalkan jenis elektronik/ multimedia

Membedakan fungsi elektronik/ multimedia

II Mengidentifikasi manfaat multimedia Mengamati jenis eletronik/ multimedia

Mengidentifikasi bahan dari elektronik

III Menjelaskan apa itu multimedia Pembelajaran melalui multimedia

IV Pembelajaran melalui multimedia Mempresentasikan hasil pembelajaran multimedia

Menggunakan multimedia

V Pembelajaran melalui multimedia Mengenalkan dasar-dasar pembelajaran multimedia

VI Pembelajaran multimedia Berdiskusi tentang apa yang dipelajari melalui multimedia

Menggunakan multimedia

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah / madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Hari libur sekolah / madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

Sekolah / madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah / madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.

Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.

6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 231 (dua ratus tiga puluh satu) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I III (dengan model pembelajaran tematik) adalah 26 28 jam pelajaran, sedangkan untuk kelas IV VI adalah 36 jam pelajaran.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD Negeri Sukamaju 10 adalah seperti berikut :

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF

KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2013/2014BulanSemesterSeninSelasaRabuKamisJumatSabtuJumlah

HariKegiatan

JuliS E M E S T E R I22322213 15 Hari Pertama Masuk Sekolah

15, 16 Masa Orientasi Siswa

20 Juli Workshop KTSP 30-31 Pesantren Kilat

Agustus22232213 1 Buka Puasa Bersama 17 HUT Kemerdekaan RI (lomba-lomba) 19 Halal Bihalal

September54444425

Oktober44554426 Mid Semester

Nopember43445525 25 Hari Guru dan Hari PGRI

Desember1111116 9 - 14 Ulangan Umum

21 pembagian raport

23 Libur Semester 1

JUMLAH109

BulanSemesterSeninSelasaRabuKamisJumatSabtuJumlah

HariKegiatan

JanuariS E M E S T E R II434443226,7 Hari pertama masuk sekolah dan orientasi

Februari44444424

Maret5444452610-15 Mid Semester 2

April45543425Diperkirakan ada Try Out Kelas VI7 s.d 12 Ujian Sekolah

14 s.d 19 Ujian Praktek

Mei435453255 s.d 7 Ujian Nasional SD kls VI

Juni-------2 s.d 7 Ulangan Kenaikan Kelas

21 Pembagian Raport / Pelepasan Kelas VI

Juli-------

JUMLAH122

Keterangan

Jumlah jam belajar per tahun = 34 38 minggu

Hari Sabtu: Kegiatan Pengembangan Diri / Pramuka Hari Jumat: Olahraga Massal

Depok, 15 Juli 2013Kepala SDN Sukamaju 10MAMAH HALIMAH S.Pd, MMNIP. 196703151990052001

BAB V

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

A.Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

B.Prinsip Pengembangan Silabus

1.Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2.Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

3.Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4.Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian.

5.Memadai

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.6.Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7.Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.

8.Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). C. Unit Waktu Silabus

1.Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

2.Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

3.Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

D.Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

1.Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.

2.Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.

3.Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.

4.Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

5.Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1.Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a.urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b.keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c.keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

2.Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a.potensi peserta didik;

b.relevansi dengan karakteristik daerah,

c.tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;d.kebermanfaatan bagi peserta didik;

e.struktur keilmuan;

f.aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g.relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

h.alokasi waktu.

3.Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a.Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b.Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c.Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

d.Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.

4.Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.5.Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a.Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b.Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c.Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

d.Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e.Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

6.Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7.Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

F.Model Silabus

Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format yang ada di antara dua format di bawah.

SILABUS

Nama Sekolah

: SDN SUKAMAJU 10

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/semester

: IV/2

Standar Kompetensi:2.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

Kompetensi Dasar

:2.3Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya

Alokasi Waktu

:12 x 35 Menit

Materi Pokok/ PembelajaranKegiatan PembelajaranIndikatorPenilaianAlokasi WaktuSumber Belajar

Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi Mencari hubungan cara memproduksi tahu Kediri pada masyarakat masa lalu dan masa kini Membuat dan membaca diagram/grafik tentang proses memproduksi tahu Kediri dari kekayaan alam yang tersedia Menganalisis bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa jenis tahu Kediri Membandingkan jenis-jenis teknologi untuk produksi yang digunakan oleh masyarakat pada masa lalu dan masa sekarang.

Membuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan alam yang tersedia

Menganalisis bahan baku untuk produksi barang

Tes tertulis:

Uraian tetang Perkembangan teknologi produksi

4 x 35 menit Gambar alat produksi tahu

Pabrik tahu

Buku IPS kelas IV semester 2

Majalah/ koran/ media elektronik

Melakukan pengamatan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat Kediri pada masa lalu dan masa kini

Memberikan contoh/mende- monstrasikan cara-cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini Membandingkan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini.

Menunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang.

Non tes:

Lembar pengamatan3 x 35 menit Gambar-gambar alat komunikasi

Buku IPS kelas IV semester 2

Majalah/ koran/media elektronik

Memberikan contoh jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini

Melakukan pengamatan jenis-jenis teknologi transportasi di Kediri pada masa lalu dan masa kini

Mendiskusikan perbedaan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini Membandingkan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang.

Tes tertulis:

Bentuk uraian tentang teknologi transportasi5 x 35 menit Gambar-gambar alat transportasi Buku IPS kelas IV semester 2

Majalah/ koran/ media elektronik

Lingkungan sekitar

Bercerita tentang pengalaman mengguna kan teknologi transportasi

Menceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi

Karakter Bangsa : Rasa Ingin tahu, Peduli Sosial, Tanggung Jawab, Komunikatif, JujurBAB VI

PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SDN Sukamaju 10 telah memiliki acuan untuk menye