materi metodologi penelitian lanjutan (2) 2003

Upload: khoirul-amri-hasibuan

Post on 09-Jul-2015

560 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Prof. Dr. H. Djaali Prof. Dr. Maruf Akbar PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

METODOLOGI PENELITIAN LANJUTAN (2) Hakekat Penelitian Ilmiah dan Proses Penelitian Penggolongan Jenis Penelitian berdasar pendekatan paradigma Kerangka Teoretik dan Hipotesis Pendalaman topik penelitian dengan format penelitian: Kuantitatif Komparatif, Kuantitatif Asosiatif, Kualitatif, Evaluasi Program/Kebijakan, Pengembangan Model, Pengembangan Instrumen, dan Penelitian Tindakan Pendalaman variabel dan Hubungan antar Variabel Penelitian Populasi dan Sampel Pengembangan Instrumen Penelitian Pendalaman teknik Pengumpulan Data Penggunaan Statistika untuk Analisis Data Praktek penggunaan software SPSS/LISREL untuk analisis data (SEM)

PENELITIAN ILMIAH Penelitian ilmiah diartikan sebagai suatu proses

pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan utama penelitian adalah untuk memperoleh peningkatan dan pendalaman pengetahuan peneliti (tesis dan disertasi) tentang bidang ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.

TUJUAN PENELITIAN ILMIAH :1) mendeskripsikan (description) suatu hubungan kausalitas terhadap suatu gejala atau fenomena tertentu, 2) membuat sejumlah prediksi (prediction) terhadap suatu gejala berdasarkan temuan-temuan empirik, 3) menemukan metode atau prosedur yang lebih efektif untuk perbaikan (improvement) praktik dalam bidang tertentu, 4) menemukan penjelasan (explanation) yang lebih komprehensif terhadap suatu gejala, sebagai konsekuensi peneliti lebih lanjut setelah menguasai peningkatan pengetahuan butir 1, 2, dan 3.

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF1. Penerapan metode ilmiah dalam proses penelitian pada dasarnya menggunakan logika berpikir atau penalaran. 2. Penelitian menggunakan dua jenis penalaran: deduktif (deductive reasoning), dan induktif (inductive reasoning). 3. Penalaran deduktif menggunakan pendekatan topdown untuk memperoleh pengetahuan.

4. Peneliti menggunakan satu aspek penalaran deduktif dengan dimulai : pertama membuat suatu pernyataan umum, kedua mencari bukti spesifik yang dapat mendukung atau menolak pernyataan tersebut. 5. Jenis penelitian ini menggunakan apa yang disebut sebagai the hypothetic-deductive method. 6. Peneliti memulai dengan penyusunan sebuah hipotesis yaitu suatu pernyataan tentatif yang dapat diuji dengan data empiris.

7. Hipotesis ini harus didasarkan pada sebuah teori atau suatu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu. 8. Sebuah teori adalah sebuah penjelasan rasional yang dikembangkan secara sistematik tentang bagaimana suatu gejala atau fenomena kehidupan terjadi dengan menggunakan suatu kerangka konsep, prinsip, dan hipotesis-hipotesis lainnya.

PENELITIAN ILMIAH Penelitian ilmiah dengan menggunakan penalaran deduktif, dimulai dengan : 1) mengkaji teori dan pengetahuan sebelumnya (hasil-hasil penelitian) yang digunakan untuk menyusun suatu hipotesis, 2) mengumpulkan data, dan 3) membuat suatu keputusan berdasarkan hasil analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis atau membuat prediksi.

Pendekatan penelitian ilmiah dengan penalaran induktif sering merujuk pada pendekatan bottom-up untuk memperoleh pengetahuan. Peneliti menggunakan pengamatan cermat dan teliti untuk membangun suatu abstraksi atau menggambarkan sebuah fenomena yang diteliti.

Penalaran induktif mengarah pada metode induktif dalam pengumpulan data, peneliti melakukan: pengamatan terhadap fenomena yang diteliti secara sistematis mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan yang dilakukan mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema tersebut.

Pendekatan hypothetic-deductive dan pendekatan induktif untuk pengetahuan adalah dua jalur umum yang digunakan dalam penelitian. Pendekatan hypothetic-deductive diasosiasikan dengan pendekatan kuantitatif, dengan ciri utama informasi dan analisis data menggunakan angka-angka.

Penalaran induktif diasosiasikan dengan pendekatan penelitian kualitatif, yang mengumpulkan dan merangkum data menggunakan metode naratif atau verbal: observasi, wawancara, dan analisis dokumen.

Peneliti kualitatif sering dikatakan mengambil pendekatan induktif untuk mengumpulkan data, karena mereka merumuskan hipotesis hanya setelah mereka mulai melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen.

Hipotesis ini diuji dan dimodifikasi dengan pengumpulan data lanjutan ketimbang diterima atau ditolak secara serentak. Peneliti kualitatif percaya bahwa pemahaman penuh terhadap fenemona bergantung pada konteks, dengan demikian mereka menggunakan teori setelah pengumpulan data untuk mendukung deskripsi pola-pola yang diamati.

Secara garis besar, ada dua pendekatan penelitian, yakni kuantitatif (quantitative research), dan kualitatif (qualitative research). Masing-masing pendekatan ini mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, sehingga untuk menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian tergantung pada beberapa hal di antaranya

(1) jika ingin melakukan suatu penelitian yang lebih rinci yang menekankan pada aspek detail yang bersifat kritis dan kasus, maka pendekatan yang sebaiknya dipakai adalah pendekatan kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris, maka sebaiknya digunakan pendekatan kuantitatif, dan (2) jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan obyek penelitian yang banyak, maka pendekatan kuantitatif yang lebih tepat, dan jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu obyek penelitian saja, maka pendekatan kualitatif lebih baik digunakan, (3) jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat pemahaman tentang suatu fenomena secara komprehensif baik proses maupun hasilnya, peneliti dapat menggunakan kedua pendekatan tersebut.

PERBEDAAN KUANTITATIF & KUALITATIF KN : Inferensial; KL : Kasus KN: Variabel KL: Fokus Masalah KN : Eksplanatif; KL : Eksploratif KN : Mengukur ; KL : Mengungkap KN : Inst Baku; KL : Peneliti sbg Inst KN : Analisis Data;KL: Peng. Data KN : Tema Umum;KL : Tema Khas

BERDASARKAN PADA ORIENTASI, PENELITIAN DIBEDAKAN

1) Pendekatan berorientasi pada Pengetahuan (Knowledgeoriented approach) yaitu terdiri dari: Realisme Ilmiah (Scientific Realism), dan Konstruktivisme Sosial (Social Constructivism), dan 2) Pendekatan berorientasi pada Tindakan (Actionoriented-approach) yaitu terdiri dari: Advokasi atau Liberatoris (Advocacy or Liberatory Framework), dan Pragmatisme (Pragmatism).

PENJELASAN

Realisme Ilmiah: Knowledge-Oriented Approaches Penelitian bertujuan mendeskripsikan sebuah realitas objektif yang paling atau yang disetujui semua orang. Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis bagian-bagian komponen secara empiris. Penelitian harus bebas nilai. Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus objektif. Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian dikomfirmasikan atau ditolak melalui analisis data berdasakan data empirik.

Konstruktivisme Sosial: Knowledge-Oriented Approaches Realitas bersifat historis dan dikonstruksi secara kultural dengan demikian terdapat berbagai kemungkinan realitas. Latar dan masalah harus dipahami sebagai keseluruhan yang kompleks. Peneliti harus secara terus menerus berusaha menyadari dan mengontrol nilai-nilai internal peneliti. Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan untuk memahami pandangan-pandangan mereka. Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan data dan memperoleh makna melalui interaksi antar manusia/partisipan.

Advocacy-Liberatory:Action-Oriented Approaches Realitas dikonstruksi oleh dan dalam kondisi ketidaksamaan sosial, politik, dan kultural. Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar dan masalah penelitian dapat diteliti menggunakan metode apapun yang benar-benar mewakili pengalaman partisipan. Penelitian didasarkan pada nilai-nilai dan dalam rangka memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk meningkatkan taraf hidupnya. Peneliti harus berkolaborasi sebagai patner yang setara. Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan perencanaan tindakan untuk memperoleh perbaikan/peningkatan kehidupan yang lebih baik.

Pragmatisme: Action-oriented Approaches Realitas langsung pemecahan masalah harus menjadi fokus penelitian. Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui metode apapun yang secara akurat dapat mendeskripsikan dan memecahkan suatu masalah. Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara untuk membuat suatu aspek tertentu (misal aspek layanan pendidikan) menjadi lebih baik. Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan untuk memahami secara penuh apa yang yang harus dikerjakan. Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat membantu peningkatan pengetahuan (misal bidang pendidikan).

PENELITIAN KUANTITATIF

1. Penelitian Kuatitatif Komparatif - Penelitian Eksperimen : Berdasarkan lokasi penelitian : a. Laboratory experiments (Penelitian eksperimen di Laboratorium) b. Field experiments (Penelitian Eksperimen di Lapangan)

Berdasarkan tingkat presisi yang dicapai: a. Pra eksperimen b. Quasi-experiments c. True-Experiment - Penelitian Expost Facto Peneliitian expost facto adalah penelitian yang mempelajari fakta yang sudah ada/sudah terjadi dengan menggunakan disain eksperimen.

2. Penelitian Kuantitatif Assosiatif Penelitian kuantitatif aosiatif terdiri dari : a. penelitian asosiasi korelasional b. penelitian asosiasi kausal

MODEL KONSTELASIY = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 3 X 3 + X1

X2

Y

X3

Model Kausal

Y = 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + X1

1

X2

Y

1 2 3X3

MODEL KOMPLEKSX1 X3 Y X2 X4

X1

X3 Y

X2

X4

X1 X4 X2 X5 X3 Y

X2 X1 X4 Y

X3

1. model kompleksY1 ex1 ex2 ex3 x1 faktor1 x2 x3 Y4 factor 4 Y5 faktor 2 Y6 ey5 ey6 factor 3 Y2 Y3 ey1 ey2 ey3 ey4

x4 ex4

x5

x6

ex5

ex6

PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berisi pandangan atau keyakinan bahwa fokus penelitian adalah kualitas maknameanings (hakikat dan esensi), akar filsafat yang dianut adalah pada asumsi bahwa: realitas adalah subjektif dan jamak seperti yang ada pada individu-individu partisipan yang diteliti (asumsi ontologis), peneliti berusaha melakukan pendekatan dengan partisipan dalam pengumpulan data (asumsi epistemologis), peneliti lebih mengutamakan perspektif partisipan (emik) daripada perspektif peneliti (etik), menggunakan gaya penulisan naratif, penggunaan istilah/terminologi kualitatif, dan batasan definisidefinisi yang digunakan (asumsi retorika), menggunakan logika induktif, bekerja secara rinci, deskripsi rinci tentang konteks studi yang diteliti, dan disain penelitian fleksibel/dapat berubah (asumsi metodologis)

Terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif, yaitu: Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data dan peneliti merupakan instrumen kunci. Peneliti masuk dan menghabiskan waktu di latar penelitian (misal sekolah, keluarga, kelompok masyarakat, dan lokasi-lakasi lain) untuk mempelajari setiap aspek yang menjadi fokus penelitian.

Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk katakata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustarasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi lainnya. Untuk memperoleh pemahaman, peneliti kualitatif tidak mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan data lain ke dalam simbol-simbol numerik. Mereka mencoba menganalisis data dengan segala kekayaannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman dan transkripnya.

Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses dari pada dengan hasil atau produk. Bagaimana orang melakukan negosiasi makna? Bagaimana istilah-istilah atau label-label tertentu muncul untuk diaplikasikan? Bagaimana pemikiran-pemikiran tertentu datang untuk diambil menjadi bagian dari apa yang dikenal sebagai pengertian umum (Common sense)? Apa riwayat alami dari aktivitas atau peristiwa yang diteliti?

Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Mereka tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan dengan cara ini muncul dari bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari banyak bukti yang berbeda yang terkumpul yang saling berhubungan. Teori dibangun berdasarkan pada data dari bawah/partisipan. Sebagai seorang peneliti kualitatif merencanakan dan mengembangkan : a) berapa jenis teori tentang apa yang telah diteliti, b) arah yang akan dituju, setelah mengumpulkan data, dan c) peneliti berinteraksi dengan subjek penelitian.

Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif. Peneliti yang menggunakan pendekatan ini tertarik pada bagaimana orang membuat pengertian tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain, peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut perspektif partisipan. Mereka memfokuskan pada pertanyaanpertanyaan seperti: Apa asumsi yang dibuat orang tentang kehidupan mereka? Apa pandangan-pandangan tentang bagaimana menjalani kehidupan? Bagaimana menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan? Dalam sebuah penelitian pendidikan misalnya, peneliti memfokuskan pada perspektif orang tua tentang pendidikan anak-anak mereka. Peneliti ingin mengetahui apa pendapat orang tua tentang mengapa anak-anak mereka tidak dapat melakukan hal-hal yang terbaik di sekolah.

JENIS PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kualitatif dapat digolongkan dalam berbagai jenis sebagai berikut: Penelitian Etnografi

Tujuan penemuan tema budaya Penelitian Studi Kasus

Tujuan pendalaman kasus Penelitian Fenomenologis

Tujuan menggali pengalaman subjektif partisipan Penelitian Grounded Theory

Tujuan menghasilkan teori dari data Penelitian Biografi/Naratif

Tujuan menggali pengalaman individu, kemudian menyusunnya dalam bentuk cerita (biografi atau autobiografi). Penelitian Analisis Isi

Tujuan mendeskripsikan konten dari teks.

PENELITIAN GABUNGAN Penelitian Gabungan (Mixed Methods) Penelitian gabungan adalah penelitian yang berorientasi pada tindakan dengan menggunakan baik metode-metode kuantitatif maupun metode-metode kualitatif dalam proses pelaksanaan suatu penelitian yang sama. Penelitian gabungan merupakan suatu prosedur untuk pengumpulan data, analisis data, dengan penggunaan gabungan secara sekuensial metode kuantitatif dan kemudian kualitatif atau sebaliknya, untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap masalah utama.

KARAKTERISTIK

Karakteristik penelitian gabungan yaitu: tujuan penelitian untuk menjawab pertanyaanpertanyaan penelitian secara komprehensif yang tidak cukup mampu dijawab oleh penggunaan satu metode penelitian dominasi utama adalah pada tuntutan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mencakup tentang hasil /outcomes (quantitative), maupun tentang proses/process (qualitative) filosofi penelitian bersifat praktis dan terapan.

JENIS PENELITIAN GABUNGAN Penelitian Pengembangan Model/Instrumen Penelitian Evaluasi Program Penelitian Kebijakan Penelitian Tindakan

JENIS PENELITIAN ILMIAH1. Kuantitatif Komparatif (Eksperimen, dan Ex post facto) Kuantitatif Asosiatif (Teknik Korelasional, Kausal, Model kausal dan pengukuran)

2.Dominasi Pemikiran Deduktif Pendekatan Penelitian Kuantitatif

Dominasi Pemikiran Induktif

Pendekatan Penelitian Kualitatif

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Naratif Fenomenologi Ethnographi Studi Kasus Grounded Theory Analisis Isi

Gabungan Pemikiran Deduktif dan Induktif

Pendekatan Penelitian gabungan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif

1. 2. 3. 4.

Evaluasi Program Evaluasi Kebijakan Pengembangan Model/Instrumen Penelitian Tindakan

Daftar Pustaka Abbas Tashaskkori & Charles Teddlie. Handbook of Mixed Methods In Social and Behavioral Research. (Terjemahan Daryanto) ( Pustaka Pelajar, 2010) John W. Creswell. Educational Research ( Singapore: Pearson Prentice Hall, 2008) John W. Creswell. Qualitative Inquiry and Research Design (California: Sage Publication, 2007) John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Approaches. James H. McMillan and Sally Schumacher. Research in Education (Boston: Pearson, 2006) Marguerite G. Lodico, Dean T. Spaulding,Katherine H. Voegtle METHODS IN EDUCATIONAL RESEARCH From Theory to Practice. (San Francisco: Published by Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2010) Michael Quinn Patton. Qualitative Research and Evaluation Methods. (New Dehli: Sage Publication, 2002) Sharlene Nagy Hesse-Biber. Mixed Methods Research. (New York: The Guilford Press, 2010)

BERLANJUT KE MATERI 2