materi konservasi.doc

Upload: mariantinainggolan

Post on 09-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG sebagai UNIVERSITAS KONSERVASIPengertian konservasi menurut beberapa ahli, menurut Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan konsep konservasi. Konservasi dapat dipandang dari segi ekonomi, sosial dan ekologi. Konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba memanfaatkan sumberdaya alam untuk sekarang. Dari segi ekologi, konservasi merupakan pemanfaatan sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Sementara dari segi sosial, konservasi merupakan pemanfaatan sumberdaya alam yang harus dilakukan secara bijaksana. Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-undangan, Konservasi (sumber daya alam hayati) adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Pengertian konservasi menurut saya sendiri adalah konservasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu conservation yang dimengerti sebagai upaya memelihara milik kita, dan menggunakan milik tersebut secara bijak dan benar. Universitas Negeri Semarang (Unnes) sekarang benar-benar hijau dan tidak salah disebut sebagai Universitas Konservasi, bahkan yang pertama di Indonesia. Sebutan Universitas Konservasi lebih lengkap setelah pada tanggal 12 Maret 2010 dilakukan Pengukuhan Unnes sebagai Universitas Konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. DR. Ir. Moh. Nuh. Semangat dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, menjadikan kampus Unnes sebagai Kampus Konservasi telah ditunjukkan dengan melibatkan rektor sebagai pelopor, dosen, mahasiswa, dan semua, keluarga kampus termasuk tukang kebun penjaga taman, pada saat hari libur tetap aktif menanam pohon, bukan hanya saat perkuliahan berlangsung. Sikap konservasi yang dimulai dari kampus ini sendiri yaitu keadaan kampus yang sangat rindang dan sejuk dengan pepohonan yang menjadikan green campus. Konservasi yang pada awalnya lebih ditekankan pada upaya pelestarian lingkungan, alam dan ekologi, di Universitas Negeri Semarang telah berkembang dalam pemaknaan yang lebih luas. Disadari bahwa kehidupan manusia tidak hanya menyangkut aspek alamiah saja, melainkan juga mencakup berbagai aspek sosial, budaya, dan religius. Diharapkan nilai nilai sosial, budaya, dan moral yang perlu terus dipupuk dan dilestarikan bagi kemanfaatan kehidupan manusia. Sebagai contoh yang pertama sikap konservasi dalam bidang sosial yang diterapkan oleh jurusan FIS Unnes yang berpijak pada 2 (dua) pilar, yakni: Kearifan Sosial dan Kecerdasan Sosial (Social Wisdom and Social Quotient). Kearifan sosial maupun kecerdasan sosial merupakan tata nilai yang terbentuk didasarkan atas pengetahuan masyarakat terhadap kondisi ruang fisik dan sosialnya. Pengetahuan yang dipraktekkan secara terus menerus, sehingga melahirkan adat dan kebiasaan (customs and habits) sebagai modal sosial. Sedangkan contoh yang ke dua adalah sikap konservasi yang diterapkan oleh jurusan Teknik Kimia Unnes yang memiliki kemampuan terhadap penguasaan dan pemanfaatan bahan alam terbarukan Indonesia seperti mengolah, memproses, mengoperasikan, merancang, memilih dan menerapkan teknologi Kimia. Bahan baku yang akan diolah adalah bahan alam terbarukan Indonesia (BATI), seperti BATI berbasis minyak atsiri (rempah-rempah, BATI berbasis lemak dan minyak, BATI berbasis protein, selulosa dan serat, BATI berbasis rumput laut, gula tebu dan gula merah, dan BATI berbasis getah atau karet. Selain itu beberapa sikap konservasi yang dijalankan dikampus konservasi ini yaitu : penanaman seribu pohon, melaksanakan system perkuliahan online dengan memanfaatkan teknologi IT yang menghemat penggunaan kertas dimulai dari system presensi online serta adanya sikadu dan pengumuman kampus yang harus diketahui mahasiswa. Dengan pemanfaatan system online dikampus secara tidak langsung Unnes telah berperan aktif dalam menekan konsumsi kayu diIndonesia sebagai bahan baku pembuatan kertas, pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk kompos yang berada di belakang rusunawa, dan menggunakan sepeda atau jalan kaki ke kampus.

Namun, pantas disayangkan sebab lingkungan di dalam kampus yang sudah nyaman dan tertata rapi keadaanya berlawanan dengan keadaan lingkungan sekitarnya, khususnya di daerah Sekaran atau Banaran yang banyak dijadikan tempat kos mahasiswa maupun sebagai tempat usaha warga masyarakat setempat. Masyarakat sekitar sepertinya tidak mau direpotkan dan mereka sepertinya acuh dengan keadaan yang dengan keadaan ini. Sebagai contoh dari kondisi ini adalah minimnya kesadaran konservasi beberapa masyarakat baik mahasiswa, pedagang, maupun masyarakat setempat dalam mengatur dan menata lingkungan mereka. Sampah, adalah salah satunya.Tidak banyak yang peduli dengan keberadaan masalah yang satu ini. Sehingga tidak jarang, jalan yang tadinya bersih enak untuk dilalui menjadi luapan sampah yang muncul dari parit yang tidak diatur dengan baik oleh masyarakat. Akan lebih indah dan akan lebih mengena jargon yang dimiliki oleh Unnes, tidak hanya dimiliki oleh pihak Unnes saja akan tetapi juga dimiliki oleh masyarakat sekitarnya. Sebab, keberhasilan dari program Unnes Konservasi juga akan berdampak pada lingkungan masyarakatnya. Pihak Unnes harus mampu mengajak masyarakat untuk mensukseskan program besar ini sehingga bisa menjadikan wilayah Sekaran dan sekitarnya sebagai model Konservasi yang benar-benar mengena bagi semua lapisan khususnya alam itu sendiri dan nanti benar-benar dapat dicontoh oleh Universitas-universitas lain di Indonesia dan masyarakat luas pada umumnya. Mengapa Konservasi perlu dilakukan ??Pemanfaatan sumberdaya alam hayati perlu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan secara bijaksana, hal ini untuk menjamin agar persediaan sumberdaya alam tidak habis dalam waktu singkat. Sumberdaya alam dan ekosistemnya merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik masyarakat tradisional maupun modern. Disamping itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor ekonomis dimana manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua segi kehidupan manusia tergantung dari adanya sumberdaya alam, baik langsung maupun tidak langsung, baik yang tinggal di kota maupun desa. Konservasi memiliki nilai secara ekonomis maupun sosial filosofis. Secara ekonomi nilai konservasi mencakup : Pelestarian tanah dan air, Stabilitas iklim, Konservasi sumberdaya alam hayati yang dapat diperbaharui. Secara sosial-filosofis nilai konservasi : Mutu kehidupan yang lebih baik, Tanggung jawab moral, sebagai warisan anak cucu dan kebanggaan bangsa. Ada 7 pilar konservasi Unnes yaitu: Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal, Biodiversitas, Energi Bersih, Seni Budaya, Kaderisasi Konservasi, Kebijakan Nir KertasPengolahan Limbah.

1. Arsitektur Hijau dan Transportasi InternalArsitektur hijau, secara sederhana mempunyai pengertian bangunan atau lingkungan binaan yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air dan energi, dalam pengertian yang lebih luas, adalah bangunan atau lingkungan binaan yang efisien dalam penggunaan energi, air dan segala sumber daya yang ada, mampu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan penghuninya dalam mengembangkan produktivitas penghuninya, mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.Dalam divisi ini akan dikembangkan guidline penyertaan struktur ramah lingkungan pada penggunaan gedung saat ini dengan fungsi baru, pengembangan jalur sepeda dan jalan kaki, penggunaan transportasi ramah lingkungan, pembuatan shelter sepeda, pembuatan contoh sumur resapan, dan pembuatan model bangunan hemat energi

2. BiodiversitasSecara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Untuk meneguhkan diri menjadi sebuah universitas konservasi, telah dikembangkan "Taman Keanekaragaman Hayati" yang meliputi program penghijauan, pemilahan sampah organik dan anorganik, dan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

3. Energi BersihProgram ini merupakan upaya pemanfaatan sumber energi terbarukan dan penggunaan teknologi energi yang efisien dengan budaya hemat energi. Energy surya (solar energy) merupakan sumber energy terbarukan yang paling sederhana, sehingga dengan penerapan panel surya di beberapa titik utama, kampus akan mengurangi konsumsi listrik dari PT.PLN. Selain itu dikembangkan pula biofuel. Proses composting dari bio-massa merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh biofuel dan dipadukan pada sistem pengolahan limbah organik. Tenaga angin adalah sumber energy yang dapat dimanfaatkan di Unnes dengan membuat kincir angin di area terbuka kampus dan bersinergi dengan panel surya. Selain itu sosialisasi terhadap civitas akademika UNNES dan lingkungan sekitar kampus juga dilaksanakan guna mendukung pelaksanaan kebijakan green energy.4. Seni BudayaBersamaan dengan upaya konservasi secara ekologis, penguatan pada aspek sikap dan perilaku segenap warga universitas serta lingkungan disekitarnya yang mencerminkan nilai konservasi menjadi program konservasi di budang budaya. Implementasinya lewat sosialisasi dan pembudayaansikap hidup ramah lingkungan, semangat menanam sekaligus merawatnya, sekaligur pengembangan energi ramah lingkungan yang semua bermuara pada perlindungan dan penguatan. Sejalan dengan itu, kegiatan yang telah berlangsung akan diteruskan, difasilitasi, dan dioptimalkan. Antara lain sarasehan 'selasa legen (rebo legen)', sanggar tari, sanggar pedalangan, sanggar panatacara, dan pembangunan kampung budaya. Diperkampungan ini akan dibangun rumah berbagai etnis lengkap dengan uba rampe dan aktifitas yang mencerminkan entitas tiap-tiap etnis (kultur/subkultur).

5. Kaderisasi KonservasiProgram ini merupakan upaya peningkatan kader konservasi baik di lingkungan UNNES maupun masyarakat sekitar UNNES.Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasamadengan pihak terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup.Implementasinya lewat sosialisasi dan pembudayaansikap hidup ramah lingkungan, semangat menanam sekaligus merawatnya, mengutamakan nir kertas, efisien energi sekaligur pengembangan energi ramah lingkungan yang semua bermuara pada perlindungan dan penguatan

6. Kebijakan Nir KertasPemanfaatan Teknologi Informasi di lingkungan Unnes diharapkan mampu membuka peluang mengurangi secara signifikan penggunaan kertas dalam surat menyurat dan dokumentasi melalui Paperless Policy.Implementasi kebijakan ini berlaku dalam pengelolaan administrasi akademik berbasis teknologi informasi, pengelolaan administrasi dokumen perkantoran berbasis teknologi informasi dan rancangan e-Administrasi.Dengan kata lain kebijakan nir kertas merupakan program meminimalisasi penggunaan kertas dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki UNNES, antara lain dengan melakukan pengembangan sistem aplikasi berbasis web, pengembangan penerbitan online, peningkatan sarana pendukung, dan pengembangan organisai.Melalui kebijakan Paperless Policy diharapkan konsumsi kertas akan semakin ditekan tanpa mengurangi efektifitas kerja dan merupakan salah satu upaya dalam pencegahan pemanasan global dan mengembalikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia.

7. Pengolahan LimbahProgram ini melputi daur ulang kertas, plastik, logam/kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga/daun kering. Sejak tahun 2009 telah dilakukan pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan sampah anorganik di setiap gedung Unnes. Program kelanjutan dari pemisahan sampah ini adalah adanya pengelolaan yang berkelanjutan sesuai dengan jenis sampah tersebut, sampah organik dikelola menjadi pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik dilakukan pemilahan untuk dilakukan daur ulang atau dikirim ke TPA. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan diperlukan pula pengelolaan lingkungan meliputi pengelolaan sampah, daur ulang sampah organik menjadi kompos dan perencanaan Unit Pengelolaan Limbah Laboratorium Kimia dan Biologi. Dalam pengolahan kompos ini warga sekitar lingkungan kampus juga dilibatkan agar terciptanya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar guna mendukung budaya konservasi. Pengembangan pengolahan kompos ini dilakukan bertahap seiring peningkatan produksi pupuk kompos yang diproduksi.

Upaya yang dilakukan agar pelaksanaan konservasi berjalan optimal Upaya yang dapat dilakukan agar konservasi berjalan dengan optimal adalah kerja sama dari dosen-dosen dan mahasiswa untuk membantu meringankan tugas para petugas kebersihan. Kesadaran dari masing-masing individu untuk ikut melaksanakan konservasi di Kampus Unnes. Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, kesadaran untuk menjaga kelestarian flora yang ada. Mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan. Itu adalah beberapa hal kecil yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan konservasi.Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Sudijono Sastroatmodjo melantik para pembantu dekan (PD) dan asisten direktur Pascasarjana (PPs) periode 2011-2015, Senin (5/12), di auditorium kampus Sekaran.Pada Fakultas Teknik, Drs Djoko Adi Widodo MT menduduki PD I menggantikan Drs Supraptono, Ir Siti Fathonah MKes PD II menggantikan Ir Ispen Safrel MSi, dan Drs Supraptono MPd menjadi PD III.