bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · materi ....

67
MATERI I. SIFAT MATERI a. Berdasarkan jumlah dari materi: Sifat ekstensif → Sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contoh: 2 batang emas murni dapat memiliki massa & volume berbeda Sifat intensif → Sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi Contoh: 2 batang emas murni pasti memiliki warna dan daya hantar listrik sama b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: Sifat fisis → Sifat yang dapat diamati tanpa harus merubah susunan materi. Contoh: (ekstensif) massa, volume, kalor. (intensif) → warna, rasa, bau. Sifat Kimia → Sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi .Contoh: sifat karat besi, pembusukan materi, pembakaran bahan bakar. II. WUJUD MATERI Padat Cair Gas Mempunyai bentuk tertentu. Mempunyai volume tertentu. Tidak dapat dikompresi karena harga rapatannya sangat tinggi. Tidak dapat bergerak. Mempunyai bentuk mengikuti bentuk wadahnya. Mempunyai volume tertentu. Sulit dikompresi karena harga rapatannya relatif tinggi. Mudah bergerak / mengalir. Mempnyai bentuk mengikuti seluruh wadah yang ditempatinya. Mempunyai volume tak tentu, volume mengikuti wadahnya. Mudah dikompresi karena harga rapatannya rendah. Sangat mudah bergerak / menyebar ke segala arah. III. PERUBAHAN MATERI a. Perubahan Fisika → Perubahan yang tidak menghasilkan materi baru.Mudah dibalikkan ke keadaan semula. Contoh: perubahan es menjadi air b. Perubahan Kimia → Perubahan yang menghasilkan materi baru. Sulit dibalikkan ke keadan semula. Jenis perubahan berupa perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, dan perubahan suhu. Contoh: pembakaran kayu menjadi abu IV. PENGGOLONGAN MATERI a. Unsur → Zat yang tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia. Aturan menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry): Nama unsur berakhir dengan ium, baik unsur logam, semi logam, maupun non logam. Lambang unsur dinyatakan dengan huruf besar pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf kedua (jika ada). Huruf pertama merupakan huruf awal nama unsur dalam bahasa latin. b. Senyawa → Zat yang terbentuk oleh 2 atau lebih unsur yang berbeda . Senyawa memiliki sifat berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh: NaCl (garam dapur dapat dimakan). Na (reaktif / bisa meledak), Cl 2 (beracun). EINSTEIN BIMBEL.COM 1

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

69 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

MATERI

I. SIFAT MATERI

a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat yang bergantung pada jumlah materi.

Contoh: 2 batang emas murni dapat memiliki massa & volume berbeda • Sifat intensif → Sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi

Contoh: 2 batang emas murni pasti memiliki warna dan daya hantar listrik sama

b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat diamati tanpa harus merubah susunan materi. Contoh: (ekstensif) →

massa, volume, kalor. (intensif) → warna, rasa, bau. • Sifat Kimia → Sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi .Contoh: sifat karat besi,

pembusukan materi, pembakaran bahan bakar.

II. WUJUD MATERI Padat Cair Gas

• Mempunyai bentuk tertentu.

• Mempunyai volume

tertentu. • Tidak dapat dikompresi

karena harga rapatannya sangat tinggi.

• Tidak dapat bergerak.

• Mempunyai bentuk mengikuti bentuk wadahnya.

• Mempunyai volume

tertentu. • Sulit dikompresi

karena harga rapatannya relatif tinggi.

• Mudah bergerak / mengalir.

• Mempnyai bentuk mengikuti seluruh wadah yang ditempatinya.

• Mempunyai volume tak tentu, volume mengikuti wadahnya.

• Mudah dikompresi karena harga rapatannya rendah.

• Sangat mudah

bergerak / menyebar ke segala arah.

III. PERUBAHAN MATERI a. Perubahan Fisika → Perubahan yang tidak menghasilkan materi baru.Mudah dibalikkan ke

keadaan semula. Contoh: perubahan es menjadi air b. Perubahan Kimia → Perubahan yang menghasilkan materi baru. Sulit dibalikkan ke keadan semula.

Jenis perubahan berupa perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, dan perubahan suhu. Contoh: pembakaran kayu menjadi abu

IV. PENGGOLONGAN MATERI

a. Unsur → Zat yang tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia.

• Aturan menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry): • Nama unsur berakhir dengan ium, baik unsur logam, semi logam, maupun non logam. • Lambang unsur dinyatakan dengan huruf besar pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf kedua

(jika ada). Huruf pertama merupakan huruf awal nama unsur dalam bahasa latin.

b. Senyawa → Zat yang terbentuk oleh 2 atau lebih unsur yang berbeda . Senyawa memiliki sifat berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh: NaCl (garam dapur dapat dimakan). Na (reaktif / bisa meledak), Cl2

(beracun).

EINSTEIN BIMBEL.COM1

Page 2: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

c. Campuran → Gabungan 2 atau lebih zat murni (unsur atau senyawa) tanpa reaksi kimia

• Karakteristik yang dimiliki campuran: o Komposisi zat-zat murni dalam campuran tidak tetap o Sifat zat-zat murni dalam campurannya sama dengan sifat asalnya o Zat-zat murni dalam campuran dapat dipisahkan secara fisis

• Jenis campuran: o Larutan → Campuran homogen antara dua zat atau lebih dan partikel penyusunnya tersebar secara

merata. Memiliki komponen utama yang disebut pelarut dan komponen minor yang disebut zat terlarut. Contoh: campuran gula & air

o Koloid → Campuran antara dua zat atau lebih dan partikel -partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Contoh: campuran tepung kanji & air

o Suspensi → Campuran heterogen antara dua zat atau lebih dengan zat tersuspensi berukuran suspensi. Contoh: campuran pasir dengan air

• Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi: Larutan Koloid Suspensi Jumlah fase Distribusi partikel Ukuran partikel Penyaringan

1 Homogen < 10-5

Tidak dapat disaring

cm

2 Heterogen 10-7 - 10-5

Dapat disaring dengan penyaringan ultra

cm

2 Heterogen > 10-5

Dapat disaring

cm

• Pemisahan campuran o Memisahkan zat padat dari suatu suspensi Penyaringan → Didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Biasanya menggunakan kertas saring.

Contoh: menyaring suspensi kapur dalam air Pemusingan → Dengan menggunakan sentrifuge (alat pemutar untuk memisahkan 2 zat kimia)

o Memisahkan zat padat dari larutan Penguapan → Larutan dipanaskan sehingga pelarutnya menguap dan meninggalkan zat terlarut.

Contoh: pembuatan garan dari air laut Pengkristalan → Larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Contoh: pemisahan

gula dari tebu o Memisahkan campuran zat cair Distilasi → Suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan. Contoh: pengolahan air tawar &

air laut Distilasi bertingkat → Memisahkan 2 jenis cairan yang sama -sama mudah menguap. Proses

diulang-ulang. Contoh: pemisahan campuran alkohol & air Corong pisah → Pemisahan campuran yang terdiri atas 2 jenis cairan yang tidak saling

melarutkan. Contoh: pemisahan campuran air & minyak o Memisahkan campuran 2 jenis padatan Sublimasi → Memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak

menyublim. Contoh: pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir Pelarutan → Memisahkan dengan melarutkannya dalam suatu pelarut yang dapat melarutkan salah

satu komponen. Contoh: memisahkan campuran garam dengan gula Kromatografi → Pemisahan dimana komponen didistribusikan antara 2 fase yaitu fase stasioner

(tetap) dan fase mobil (gerak). Contoh: memisahkan campuran zat warna.

V. PARTIKEL MATERI • Partikel materi adalah komponen terkecil materi yang masih memiliki sifat yang sama dengan sifat materi

tersebut.

• Ada 3 partikel materi: o Atom → partikel terkecil penyusun materi. Contoh: Au, Fe o Molekul → Gabungan atom-atom, terdiri dari: Molekul unsur (atom-atom dari unsur sejenis) Contoh: O2, Cl Molekul senyawa (atom-atom dari unsur-unsur berbeda jenis) Contoh: H

2 2O, CO2

EINSTEIN BIMBEL.COM2

Page 3: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Ion → Atom / gugus atom yang bermuatan listrik. Contoh: NaCl → Na+ + Cl-

Na

+

Cl bermuatan positif disebut kation.

-

NH bermuatan negatif disebut anion.

4+ adalah kation poliatom dan SO4 2-

adalah anion poliatom.

VI. RUMUS KIMIA • Rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur menunjukkan jenis

unsur sedangkan angka indeks menunjukkan perbandingan atom-atom unsur.

X2 Y3

Angka indeks

Lambang unsur

• Rumus kimia dibedakan menjadi 2: o Rumus molekul → Menyatakan jenis & perbandingan atom -atom unsur dalam molekul unsur /

senyawa. Contoh: C6H12Oo Rumus empiris → menyatakan jenis & perbandingan

6 paling sederhana dari atom-atom unsur dalam

senyawa. Contoh: rumus empiris C6H12O6 → CH2

O

% 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧 =𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑥𝑥 100%

% 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧 =𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑥𝑥 100%

𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧 =𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑥𝑥 106

𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧 =𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑧𝑧𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑥𝑥 106

% 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐𝑏𝑏𝑐𝑐𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐 =𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝐴𝐴. % 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐𝑏𝑏1 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑧𝑧𝑀𝑀𝑧𝑧 𝐴𝐴. % 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐𝑏𝑏2

𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐𝑏𝑏𝑐𝑐𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐1 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐𝑏𝑏𝑐𝑐𝑐𝑐𝑀𝑀𝑐𝑐2𝑥𝑥 100%

1% = 104 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏

1 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 = 10−4%

EINSTEIN BIMBEL.COM3

Page 4: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR

I. PERKEMBANGAN MODEL ATOM

• Model atom Dalton o Atom merupakan partikel terkecil dari materi. o Atom tidak dapat diubah menjadi atom lain. o Berbentuk bola pejal yang tidak memiliki muatan.

• Model atom Thomson o Atom merupakan bola yang bermuatan positif dengan elektron tersebar di dalam bola. o Elektron merupakan partikel terkecil dari materi. o Model atom disebut “roti kismis”.

• Model atom Rutherford o Atom mempunyai inti atom yang merupakan pusat atom

dimana terletak muatan positif. o Elektron beredar mengelilingi inti atom. o Atom bersifat netral.

• Model atom Bohr o Elektron beredar pada lintasan yang disebut kulit-kulit elektron. o Lintasan-lintasan elektron tersebut mempunyai tingkat-tingkat energi dimana lintasan terdekat inti

mempunyai energi terendah. o Elektron-elektron dapat berpindah-pindah lintasan dengan memancarkan atau menyerap energi.

• Model atom Mekanika Gelombang O Lintasan-lintasan elektron berupa ‘awan elektron”

dimana letak elektron berada pada lapisan “awan elektron”. Awan elektron dinyatakan sebagai ORBITAL.

Orbital adalah tempat kemungkinan menemukan elektron.

II. PROTON, ELEKTRON & NEUTRON

Proton = Z (No. Atom) Elektron = Z (No. Atom) Neutron = A – Z (No. Massa – No. Atom Elektron dapat berubah kalau terjadi perubahan muatan

EINSTEIN BIMBEL.COM4

Page 5: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

III. ISOTOP, ISOBAR & ISOTON

• Isotop → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda • Isobar → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama • Isoton → unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron sama • Perhitungan Isotop

Ar = x% . Ar1 + (100 – x)% . Ar2

IV. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK • Logam & non logam

• Triade Dobereiner o Unsur-unsur yang ada dikelompokkan menjadi satu kelompok yang terdiri dari 3 unsur yang

mempunyai sifat-sifat yang sama.

• Hukum Oktaf Newlands o Unsur-unsur dikelompokkan menjadi 7 dimana unsur ke 1 sifatnya mirip dengan unsur ke 8, unsur ke 2

sifatnya mirip dengan unsur ke 9 dan seterusnya.

• Sistem Periodik Mendeleyev o Merupakan awal terbentuknya sistem periodik modern. o Unsur-unsur dibagi dalam lajur vertikal yang disebut golongan dimana unsur-unsur tersebut

mempunyai sifat yang sama, secara horisontal unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom. o Mendeleyev mengosongkan tempat-tempat yang belum ditemukan unsurnya bahkan sudah diramalkan

sifat-sifat fisika dan kimia dari unsur yang belum diketahui tersebut.

V. PERIODE DAN GOLONGAN DALAM SPU MODERN 1. Periode, adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.

SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah / banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut. Jadi :

2. Golongan

Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang disebut golongan. Sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yaitu golongan utama (golongan A) dan 8 golongan

transisi (golongan B). Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :

Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :

Golongan IA = golongan Alkali Golongan IIA = golongan Alkali Tanah Golongan IIIA = golongan Boron Golongan IVA = golongan Karbon

Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom

Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi

EINSTEIN BIMBEL.COM5

Page 6: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Golongan VA = golongan Nitrogen Golongan VIA = golongan Oksigen Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia

Contoh :

9F = 2 , 7 periode ke-2, golongan VII A

12Mg = 2 , 8 , 2 periode ke-3, golongan II A

31

Ga = 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4, golongan III A

VI. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Jari-Jari Atom, adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya jari-jari atom dipengaruhiJadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.

oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.

Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.

2. Energi Ionisasi (kJ.mol-1

EI 1 < EI 2 < EI 3 dst

) adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation). Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar.

3. Afinitas Elektron (kJ.mol-1

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.

) adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif (anion).

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.

4. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya). Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.

5. Sifat Logam dan Non Logam

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah.

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam berkurang.

6. Kereaktifan

Kereaktifan bergantung

pada kecenderungan unsur untuk melepas atau menarik elektron.

Unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali). Unsur non logam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen). Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun, kemudian semakin

bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIIA merupakan unsur yang paling tidak reaktif.

EINSTEIN BIMBEL.COM6

Page 7: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Dalam Satu Periode

Dal

am S

atu

Gol

onga

n Jari2 atom makin kecil

Energi Ionisasi makin besar

Afinitas elektron makin besar

keelektronegatifan makin besar

EINSTEIN BIMBEL.COM7

Page 8: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Atom – atom 1. Elektron dinyatakan bermuatan negatif sebab

.... A. dapat memutar baling-baling B. diemisikan dari katode C. dapat dibelokkan ke arah kutub positif

magnet D. meninggalkan jejak berupa elektron E. terdapat dalam tabung katode

2. Fakta bahwa elektron sebagai partikel dasar

dari semua materi adalah .... A. gas dalam tabung bermuatan negative B. sinar katode yang diemisikan tidak

bergantung pada bahan electrode C. sinar katode dapat dibelokkan oleh medan

listrik D. sinar katode dapat memutarkan baling-

baling yang dipasang di dalam tabung E. berkas sinar katode dapat diamati dari

berkas yang dilaluinya

3. Fakta bahwa proton merupakan partikel dasar penyusun materi adalah .... A. sinar terusan dapat dibelokkan oleh medan

listrik ke kutub negative B. sinar terusan bermuatan positif yang

besarnya sama dengan proton C. sinar terusan yang dihasilkan bergantung

pada jenis gas dalam tabung D. massa sinar terusan dari berbagai gas

dalam tabung merupakan kelipatan dari massa ion hydrogen

E. sinar terusan dipancarkan dari katode yang bermuatan negative

4. Partikel neutron ditemukan kali pertama oleh

.... A. Rutherford B. Thomson C. Chadwick D. William Croockes E. Goldstein

5. Neutron memiliki massa dan muatan relatif

terhadap proton yang berturut-turut adalah .... A. 0 dan +1 B. 0 dan –2 C. 0 dan –1 D. 1 dan 0 E. +1 dan 0

6. Berdasarkan pengukuran yang dikembangkan

oleh Millikan, proton dan elektron .... A. memiliki muatan listrik sama, tetapi

berbeda bilangannya B. memiliki muatan yang sesungguhnya

sebesar +1 dan –1 C. memiliki bilangan yang sama sebesar

1,60 ×10 –19 C, tetapi berbeda tanda

D. memiliki massa dan muatan relatif sama E. memiliki massa yang tidak dapat diukur

7. Isotop 𝑂𝑂8

16 memiliki nomor atom dan nomor massa berturut-turut .... A. 4 dan 8 B. 16 dan 24 C. 8 dan 16 D. 16 dan 16 E. 16 dan 8

8. Jumlah elektron yang terdapat dalam ion Na+

A. 8

dengan nomor atom 11 adalah ....

B. 11 C. 9 D. 12 E. 10

9. Jumlah elektron yang terdapat dalam ion Cl

dengan nomor atom 17 adalah .... A. 15 B. 18 C. 16 D. 20 E. 17

10. Jumlah neutron dalam atom dengan nomor

atom 19 dan nomor massa 39 adalah .... A. 17 D. 39 B. 19 E. 58 C. 20

11. Isotop iodin memiliki nomor atom 53 dan

nomor massa 131. Dalam atom iodin netral terdapat .... A. 53 proton, 131 elektron, 53 netron B. 53 elektron, 131 proton, 7 netron C. 53 elektron, 53 proton, 78 neutron D. 53 elektron, 78 proton, 78 netron E. 53 proton, 78 elektron, 53 netron

12. Kalium memiliki nomor atom 19 dan nomor

massa 39. Jumlah elektron pada ion K+

A. 18 D. 38

adalah ....

B. 19 E. 39 C. 20

13. Nomor atom dapat digunakan untuk

menentukan .... A. massa jenis atom B. massa jenis molekul C. nomor massa D. jumlah elektron E. jumlah neutron

14. Unsur M memiliki nomor atom 12. Jumlah

elektron yang dimiliki oleh ion M2+

A. 10 D. 13 adalah ....

EINSTEIN BIMBEL.COM8

Page 9: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

B. 11 E. 14 C. 12

Untuk menjawab soal no. 15 dan 16, perhatikan nuklida-nuklida berikut. Diketahui 4 buah nuklida:

1. C612 ;

2. C613 ;

3. C713 ;

4. N714 .

15. Nuklida-nuklida yang merupakan satu isobar

dengan lainnya adalah .... A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3

16. Nuklida-nuklida yang merupakan satu isoton

dengan lainnya adalah .... A. 1 dan 2 D. 3 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3

17. Alasan dipilihnya karbon-12 sebagai standar

massa atom karena .... A. di alam melimpah B. dapat bereaksi dengan berbagai unsur C. bersifat stabil secara kimia D. berwarna hitam E. massa atomnya paling ringan

18. Satuan massa atom untuk pengukuran unsur

menggunakan massa atom relatif, bukannya nomor massanya. Alasannya adalah .... A. lebih mudah dan sederhana B. setiap unsur memiliki nomor massa lebih

dari satu C. unsur-unsur di alam cukup melimpah D. isotop-isotop unsur tidak dapat dipisahkan

dalam suatu zat E. massa atom bersifat relatif

19. Jika standar massa atom karbon-12 ditetapkan

100 sma maka massa atom magnesium yang semula 24 menjadi .... A. 50 D. 240 B. 150 E. 288 C. 200

20. Massa atom relatif P tiga kali lebih berat dari

massa atom karbon-12. Massa atom relatif Q dua kali lebih berat dari massa atom P. Jadi, massa atom Q adalah ... A. 12 D. 72

B. 36 E. 84 C. 48

21. Dari hasil analisis diketahui bahwa

perbandingan massa isotop O816 terhadap

massa isotop C612 adalah 1,333. Massa isotop

dari C612 adalah 12,00 sma. Massa isotop O8

16 adalah .... A. 14,785 D. 17,376 B. 15,995 E. 18,002 C. 16,576

22. Spektrum massa atom neon ditunjukkan pada

grafik berikut.

Dari data tersebut, massa atom relatif neon adalah .... A. 19,54 D. 24,03 B. 20,18 E. 25,13 C. 22,43

23. Dari data runutan spektrometer massa,

diketahui bahwa unsur karbon memiliki tiga isotop, yaitu C-12 dengan massa 12,00 sma dan kelimpahan relatif 98,89%, C-13 dengan massa 13,00 dan kelimpahan 1,11%, dan C-14 sangat sedikit. Jumlah Ar dari C adalah .... A. 12,01 D. 13,99 B. 12,86 E. 14,76 C. 13,05

24. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

sebagian kecil partikel alfa dipantulkan kembali oleh emas foil dengan sudut lebih besar 90°. Rutherfordmenyimpulkan bahwa .... A. semua atom tidak bermuatan atau netral B. bagian muatan positif atom bergerak

dengan kecepatan sangat tinggi C. elektron memiliki massa yang sangat

kecil D. muatan negatif elektron merupakan

bagian dari semua materi E. muatan positif dari atom menghuni hanya

sebagian kecil volume atom

EINSTEIN BIMBEL.COM9

Page 10: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

25. Keberhasilan dari model atom Rutherford adalah .... A. atom memiliki inti dan massa atomnya

terpusat pada inti B. elektron bergerak mengelilingi inti atom C. atom bersifat netral secara listrik D. atom bersifat pejal dan keras E. inti atom bermuatan negative

26. Kelemahan model atom Rutherford terletak

pada asumsi bahwa .... A. atom memiliki inti atom dan massa

atomnya terpusat pada inti B. elektron bergerak mengelilingi inti atom C. atom bersifat netral secara listrik D. sebagian besar volume atom adalah ruang

kosong E. inti atom bermuatan positif dan memiliki

ruang kosong 27. Keberhasilan utama dari model atom Bohr

adalah .... A. atom memiliki inti atom yang sangat keras B. inti atom bermuatan positif C. elektron-elektron dalam mengelilingi inti

atom berada pada kulit atau tingkat energi tertentu

D. gerakan elektron dalam mengelilingi inti dapat jatuh ke inti sehingga atom musnah

E. inti atom dan elektron berada dalam ruang yang sama

28. Kesimpulan model atom yang dikemukan oleh

Rutherford dan Bohr adalah .... A. atom tersusun atas inti dan elektron yang

bergerak mengelilingi inti dengan tingkat energi sembarang

B. atom tersusun atas neutron dan proton yang berada dalam inti atom serta elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan tingkat energi tertentu

C. atom memiliki massa dan muatan listrik sehingga atom bersifat netral

D. atom dibangun dari partikel-partikel sub-atom yang keberadaannya sembarang

E. atom memiliki lintasan energi sehingga atom dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain

29. Jika elektron berpindah dari satu kulit ke kulit

lain dengan tingkat energi lebih tinggi, dinamakan .... A. transisi D. orbital B. eksitasi E. momentum C. dasar

30. Rumus yang tepat untuk menentukan jumlah

maksimum elektron dalam suatu kulit adalah… A. n2

B. 2n

D. n –1

2 E. 2nC. 2n

4

3

31. Jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni kulit ke-3 adalah .... A. 3 D. 18 B. 6 E. 32 C. 9

32. Suatu unsur memiliki nomor atom 20.

Konfigurasi elektron atom tersebut adalah .... A. 2 8 8 2 D. 2 8 4 6 B. 2 8 10 E. 2 8 2 8 C. 8 8 4

33. Suatu atom memiliki nomor massa 40 dan

neutron 20. Konfigurasi elektron atom tersebut adalah .... A. 2 8 8 2 B. 2 8 4 6 C. 2 8 10 D. 2 8 2 8 E. 8 8 4

34. Atom suatu unsur X memiliki nomor atom 13.

Elektron valensi dari atom tersebut adalah .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3

35. Atom karbon memiliki nomor atom 6.

Elektron valensi dari atom tersebut adalah .... A. 2 D. 5 B. 3 E. 6 C. 4

EINSTEIN BIMBEL.COM10

Page 11: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Unsur – Unsur 1. Unsur-unsur gas mulia bersifat stabil

disebabkan oleh …. A. energi ionisasinya rendah B. afinitas elektronnya tinggi C. elektron valensinya maksimal D. wujudnya berupa gas monoatom E. jari-jari atomnya kecil

2. Suatu unsur dikatakan stabil jika ….

A. di alam berwujud gas B. dapat bersenyawa dengan unsur lain C. memiliki energi paling rendah D. dapat menyumbangkan elektron

valensinya E. memiliki kemampuan untuk bereaksi

3. Di antara ion-ion berikut, yang tidak mirip

dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat adalah…. A. N3- D. AlB. F

3+

- E. MgC. S

2+

2–

4. Ion berikut yang tidak memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan ion O2–

A. N adalah ....

B. F3–

C. S–

D. Al2–

E. Mg3+

2+

5. Pasangan ion berikut yang memiliki jumlah elektron valensi tidak sama adalah .... A. Mg2+ dan NaB. O

+ 2– dan Mg

C. Ne2+

+ dan OD. N

– – dan F

E. O+

– dan Na

+

6. Suatu unsur memiliki nomor atom 16. Jika unsur itu bereaksi membentuk senyawa ion, konfigurasi elektronnya menjadi .... A. 2 8 8 B. 2 8 8 2 C. 2 8 8 4 D. 2 8 10 E. 2 2 8 8

7. Pembentukan senyawa ion di antara dua unsur

melibatkan .... A. penggunaan bersama elektron B. sumbangan elektron ke seluruh kristal C. transfer elektron di antara atom D. penguraian molekul menjadi ion E. gaya van der Waals

8. Unsur P adalah unsur golongan IIA dan Q

adalah unsur golongan VIA. Rumus senyawa

yang dapat dibentuk dari kedua unsur ini adalah .... A. P2

B. PQQ

C. PQ2

D. PQ 6

E. PQ

3

9. (Ebtanas 1996) Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut: 8X; 9Y; 11Q; 16R; 19Z. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .... A. X dan Q D. R dan X B. Q dan Z E. X dan Z C. Y dan X

10. Rumus senyawa yang terbentuk sebagai hasil

reaksi antara Al dan Cl adalah .... A. Al2Cl3 D. AlClB. Al

3 3Cl2

C. Al E. AlCl

2

Cl

11. Dari ketiga senyawa berikut, yang semuanya berikatan ionik adalah .... A. NaCl, NCl3,CClB. CsF, BF

4 3, NH

C. RbI, ICl, HCl 3

D. CsBr, BaBr2E. Al

, SrO 2O3, CaO, SO

2

12. Penggunaan bersama elektron dalam pembentukan ikatan kovalen melibatkan .... A. gaya elektrostatik di antaranya atom yang

berikatan B. transfer elektron di antara atom yang

berikatan C. penurunan energi menjadi molekul yang

stabil D. peningkatan energi menjadi molekul stabil E. perubahan komposisi inti atom

13. Pasangan senyawa berikut yang berikatan

kovalen adalah .... A. KCl dan CO2 D. NaCl dan H2B. HCl dan H

O 2O E. NaCl dan Mg(OH)

C. KNO2

3 dan CH

4

14. Ketiga kelompok senyawa berikut yang memiliki sifat kovalen adalah …. A. HCl, SCl2, BaClB. HBr, NaF, LiI

2

C. H2SO4, KOH, K2SOD. H

4 2O, SO2, OF

E. CaO, Li2

2

O, MgO

15. Di antara unsur-unsur berikut, yang tidak dapat membentuk ikatan kovalen adalah .... A. C D. S B. O E. Na

EINSTEIN BIMBEL.COM11

Page 12: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

C. N 16. Jumlah elektron yang digunakan bersama

untuk membentuk ikatan kovalen tunggal adalah .... A. 1 D. 6 B. 2 E. 8 C. 4

17. Ikatan kovalen rangkap dua terdapat pada

molekul .... A. CS2 D. CHB. H

4 2 E. Br

C. N2

2

18. Ikatan kovalen rangkap tiga terdapat pada molekul .... A. O2B. CO

D. HCN 2

C. CS E. CaO

2

19. Jumlah pasangan elektron ikatan dalam molekul nitrogen adalah .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 6 C. 3

20. Rumus titik elektron yang menggambarkan

ikatan kovalen dalam molekul N2

adalah....

21. Rumus titik elektron yang menggambarkan

ikatan kovalen dalam molekul CO2

adalah....

22. Rumus titik elektron yang menggambarkan

ikatan kovalen dalam molekul NO2 adalah....

23. Senyawa berikut yang memiliki ikatan kovalen

koordinasi adalah .... A. CO2 D. SOB. NH

2 3 E. CCl

C. NO 4

24. Pada struktur molekul berikut yang

menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah nomor ....

A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3

25. Dalam struktur molekul berikut yang

menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah nomor ....

EINSTEIN BIMBEL.COM12

Page 13: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3

26. Menurut teori lautan elektron, ikatan pada

logam terjadi akibat …. A. adanya tarik-menarik inti atom dan

elektron B. inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron

seperti lautan C. inti atom dapat berpindah secara bebas D. elektron-elektron bergerak di sekitar inti

atom E. inti atom dan elektron berada di lokasi

yang tetap 27. Sifat mengkilap pada logam disebabkan oleh

.... A. adanya transisi elektron B. membentuk lautan elektron C. kisi kation yang stabil D. pergerakan elektron yang bebas E. kedudukan elektron yang terikat kuat pada

inti 28. Logam-logam pada umumnya merupakan

konduktor listrik yang baik sebab .... A. adanya transisi elektron B. membentuk lautan elektron C. kisi kation yang terpateri pada tempatnya D. pergerakan elektron yang bebas E. kedudukan elektron yang terikat kuat pada

inti 29. Berikut ini merupakan sifat-sifat logam,

kecuali .... A. konduktor panas yang baik B. dapat mengkilap C. relatif padat pada suhu kamar D. mudah ditempa E. keras

30. Sifat lentur pada logam disebabkan oleh ....

A. kisi kristal logam yang kaku B. adanya lautan elektron yang tidak

memungkinkan antarkisi kation C. pergerakan elektron yang bebas tanpa

hambatan D. kisi kation dan elektron yang berinteraksi

secara terus-menerus

E. Terjadi interaksi yang sangat kuat antara kisi kation dan elektron

EINSTEIN BIMBEL.COM13

Page 14: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Larutan dan Senyawa 1. Di antara pernyataan berikut, yang tidak

menunjukkan definisi larutan adalah .... A. membentuk satu fasa B. zat terlarut tersebar merata dalam medium

pelarut C. bersifat homogen D. tidak ada interaksi antar partikel pelarut

dan terlarut E. zat terlarut dapat berupa molekul atau ion

2. Campuran berikut yang bukan campuran

adalah .... A. sirup B. fanta C. gula pasir D. kuningan E. perunggu

3. Udara merupakan larutan gas dalam gas.

Komponen gas yang berperan sebagai pelarut adalah .... A. O2 D. HB. N

2 2 E. CO

C. H2

2

O

4. Air minum berikut yang bukan larutan adalah .... A. aqua galon B. air teh C. air isi ulang D. air ledeng E. aqua destilasi

5. Kaporit sebanyak 3 mg dilarutkan ke dalam

satu liter air, kadar kaporit larutan adalah .... A. 1 ppm B. 2 ppm C. 3 ppm D. 4 ppm E. 5 ppm

6. Pada label botol tertulis 25% asam cuka,

artinya dalam 100 mL larutan cuka terdapat asam cuka sebanyak .... A. 0,25 g B. 2,5 g C. 4 g D. 25 g E. 100 g

7. Pada label minuman beralkohol tertera

"mengandung 5% alkohol". Dalam 100 mL minuman terdapat alkohol sebanyak .... A. 2 mL B. 5 mL C. 10 mL D. 25 mL E. 100 mL

8. (Ebtanas 1997)

Data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan:

Berdasarkan data tersebut, larutan nonelektrolit adalah larutan nomor .... A. 1 dan 5 D. 1 dan 4 B. 2 dan 3 E. 2 dan 4 C. 3 dan 5

Untuk soal no. 9 dan 10 perhatikan tabel berikut:

9. Berdasarkan data tersebut, larutan elektrolit

kuat adalah larutan nomor .... A. 1 dan 5 D. 1 dan 2 B. 2 dan 3 E. 2 dan 4 C. 3 dan 5

10. Berdasarkan data tersebut, larutan elektrolit

lemah adalah larutan nomor .... A. 1 dan 3 D. 3 dan 5 B. 2 dan 5 E. 5 saja C. 3 dan 4

11. Di antara zat berikut, ketika di dalam air dapat

membentuk larutan elektrolit kuat adalah .... A. gula pasir D. cuka B. alkohol E. garam dapur C. formalin

12. Di antara zat berikut, ketika di dalam air dapat

membentuk larutan elektrolit lemah adalah .... A. gula pasir D. cuka B. alkohol E. garam dapur C. formalin

13. Di antara zat berikut, di dalam air yang bersifat elektrolit lemah dan berikatan kovalen adalah .... A. MgClB. NH

2 4Cl

EINSTEIN BIMBEL.COM14

Page 15: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

C. CH3D. NaOH

COOH

E. CCl

4

14. Di antara senyawa ion berikut, yang tidak dapat menghantarkan arus listrik di dalam air adalah .... A. CaCOB. MgCl

3

C. KCl 2

D. Sr(NO3)E. CaCl

2

2

15. Di antara zat berikut, ketika di dalam air dapat membentuk larutan elektrolit lemah adalah .... A. HCl B. H2SOC. HNO

4

D. NH3

E. NaOH 3

16. Di antara campuran berikut, ketika dalam air

membentuk larutan nonelektrolit adalah .... A. CH3B. C

COOH + NaCl 2H5OH + C12H22O

C. Spiritus + HCl 11

D. C2H5E. C

OH + NaCl 12H22O11 + CH3

COOH

17. Jika MgNH4PO4

A. Mg

dilarutkan dalam air maka dalam larutan akan terdapat ion-ion ....

2+ dan NH4PO4B. MgNH

2– 3

+ dan PO4C. NH

3– 4

+ dan MgPO4D. H

– 3PO4

+ dan MgNE. Mg

– 2+, NH4

+ dan PO4

3–

18. Spesi kimia yang menghantarkan listrik di dalam larutan KSCN adalah .... A. ion-ion S2– dan KCNB. ion-ion KS

2+ + dan CN

C. ion-ion K–

+ dan SCND. molekul KSCN dan H

– 2

E. ion-ion KO

+ dan H2

O

19. Ke dalam air ditambahkan cuka dan alkohol kemudian diuji sifat listriknya. Spesi kimia yang menghantarkan arus listrik adalah .... A. C2H5B. H

OH 2

C. CHO 3

D. CCOOH

2H3O2– dan H

E. C+

2H5OH dan H2

O

20. NH3

A. terurai menjadi ion N

adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air membentuk elektrolit lemah, alasannya adalah ....

- dan HB. bereaksi dengan air membentuk ion NH

+ 4

+ dan OH

C. NH

3D. terurai membentuk molekul NH

senyawa kovalen yang bermuatan 3

E. air terionisasi menjadi H+

+ dan OH

EINSTEIN BIMBEL.COM15

Page 16: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Sistem Periodik 1. Penyusunan sistem periodik yang didasarkan

pada keperiodikan unsur-unsur setelah unsur ke delapan dikemukakan oleh .... A. Dobereiner B. John Newland C. Mendeleev D. Lothar Meyer E. John Dalton

2. Penyusunan tabel periodik berdasarkan

kenaikan massa dikemukakan oleh .... A. Dobereiner B. John Newland C. Mendeleev D. Lothar Meyer E. John Dalton

3. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

logam terletak pada golongan .... A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA D. VA dan VIIA E. IVA

4. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

bukan logam terletak pada golongan .... A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA D. VA dan VIIA E. IIIA

5. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

yang tergolong semi-logam adalah .... A. Mg B. C C. Ge D. Se E. Br

6. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

transisi dalam terletak pada periode .... A. 1 dan 2 B. 3 dan 4 C. 4 dan 5 D. 5 dan 6 E. 6 dan 7

7. Konfigurasi elektron atom unsur X: 2 8 1.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA

8. Konfigurasi elektron atom unsur Y: 2 8 8 2. Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA

9. Konfigurasi elektron atom unsur Z: 2 8 8 6.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA

10. Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 8 6.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA dan periode 2 B. golongan IIA dan periode 4 C. golongan IVA periode 6 D. golongan VIA periode 4 E. golongan IVA periode 4

11. Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 5.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IIA, periode 3 B. golongan IIIA, periode 3 C. golongan VA, periode 3 D. golongan VIA, periode 2 E. golongan VIIA, periode 2

12. Suatu unsur berada dalam golongan VA dan

periode 3. Unsur tersebut memiliki nomor atom .... A. 14 B. 15 C. 18 D. 30 E. 33

13. Suatu unsur berada dalam golongan VIIA dan

periode 4. Unsur tersebut memiliki jumlah proton… A. 17 B. 24 C. 35 D. 40 E. 53

14. Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat

kimia sama dengan unsur bernomor atom .... A. 23 B. 31 C. 43 D. 51

EINSTEIN BIMBEL.COM16

Page 17: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

E. 65 15. Atom suatu unsur memiliki 16 elektron. Atom

unsur lain yang sifatnya mirip adalah atom dengan nomor atom .... A. 10 B. 24 C. 34 D. 50 E. 64

16. Di antara unsur-unsur: 4P, 12Q, 16R, dan 18S,

yang terletak dalam golongan yang sama adalah .... A. P dan Q B. P dan S C. P dan R D. Q dan R E. R dan S

17. Unsur yang memiliki sifat yang mirip dengan

unsur Z2040 adalah ....

A. O1123

B. R17

35

C. P49

D. S15

31

E. Q1020

18. Dua buah unsur memiliki sifat-sifat serupa

sebab keduanya memiliki jumlah elektron valensi sama, yaitu .... A. C dan Cl D. Si dan S B. Ca dan Al E. Se dan Te C. O dan Ar

19. Sifat unsur-unsur segolongan makin bertambah

dengan naiknya nomor atom adalah .... A. jumlah elektron valensi B. kereaktifan C. energi ionisasi D. keelektronegatifan E. volume atom

20. Unsur yang memiliki potensial ionisasi

tertinggi adalah unsur dengan nomor atom .... A. 11 D. 33 B. 15 E. 9 C. 19

21. Di antara unsur berikut, yang memiliki energi

ionisasi pertama paling rendah adalah .... A. Mg D. Ca B. Rb E. Be C. Li

22. Unsur-unsur yang semuanya golongan alkali adalah .... A. Li, Na, Sr B. Rb, F, K C. Cs, Na, Sr D. Na, Ra, K E. K, Rb, Fr

23. Perhatikan sketsa tabel periodik berikut.

Pada tabel periodik, unsur-unsur X, Y, Z adalah .... A. logam transisi, logam, gas mulia B. logam alkali tanah, bukan logam, halogen C. logam, semilogam, bukan logam D. logam alkali, logam transisi, gas mulia E. logam alkali, semilogam, halogen

24. Pernyataan berikut merupakan sifat-sifat gas

mulia, kecuali .... A. unsur paling stabil B. sukar melepaskan atau menangkap

elektron B. mudah bereaksi dengan unsur lain C. terdapat di atmosfer dalam keadaan bebas D. titik beku mendekati suhu 0 K

25. Di antara himpunan unsur halogen berikut,

yang tersusun menurut kenaikan keelektronegatifan adalah .... A. F, Cl, Br B. Br, F, Cl C. F, Br, Cl D. Cl, Br, F E. Br, Cl, F

EINSTEIN BIMBEL.COM17

Page 18: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

IKATAN KIMIA

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.

Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi

Setiap unsur cenderung menjadikan konfigurasi elektronnya seperti golongan unsur yang stabil

(golongan VIII A), yang dikenal dengan aturan oktet.

dari suatu atom/unsur

yang terlibat.

I. IKATAN ION

• Ikatan yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam.

• Terjadi serah terima elektron (logam melepas elektron, nonlogam menerima elektron).

• Contoh : 11Na & 17Cl

11Na = 2 8 1 → melepas 1 elektron

17

[ Na+ ] Clx

xxx x

xx

Cl = 2 8 7 → menerima 1 elektron

Sehingga menjadi NaCl

II. IKATAN KOVALEN

• Ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dan nonlogam.

• Berikatan dengan cara saling memberikan elektron.

• Terdiri atas 3 macam:

1) Ikatan kovalen non polar (perbedaan keelektronegatifannya kecil).

2) Ikatan kovalen polar (perbedaan keelektronegatifannya besar).

3) Ikatan kovalen koordinasi (hanya salah satu atom yang memberikan pasangan elektron bebas).

Contoh: CH4

1H = 1 → menerima 1 elektron

6

C = 2 4 → menerima 4 elektron

Jenis ikatan: 1 Ikatan kovalen tunggal, non polar

III. IKATAN HIDROGEN Merupakan ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom yang mempunyai beda keelektronegatifan

besar (N, O, F). Contohnya pada H2O, NH3

Dengan adanya ikatan hidrogen menyebabkan senyawa di atas memiliki titik didih tinggi.

, dan HF.

x

xxx CH H

H

H

EINSTEIN BIMBEL.COM18

Page 19: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

IV. IKATAN VAN DER WAALS

Terjadi pada:

a. Antarmolekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan sangat kecil.

b. Antarmolekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan dengan molekul yang tidak

mempunyai keelektronegatifan (dipol terimbas).

c. Antar molekul yang tidak mempunyai perbedaan keelektronegatifan.

Prinsip ikatan van der waals:

a. Terjadi gaya tarik-menarik pada senyawa yang punya muatan, walau kecil.

b. Gaya dispersi / London terjadi pada ikatan polar dan non polar.

c. Gaya tarik dipol terjadi pada ikatan polar.

Contoh:

- interaksi antarmolekul aseton

- interaksi antarmolekul butana

V. IKATAN LOGAM

Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari

ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.

Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.

Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan

membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat

kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.

Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami

delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya

pada 1 atom,

tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

ion positif awan elektron

Gambar Ikatan Logam

Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif

logam.

Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :

EINSTEIN BIMBEL.COM19

Page 20: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara

elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.

b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini

akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak

terputus.

c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas

dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

VI. RUMUS MOLEKUL, RUMUS ELEKTRON & RUMUS STRUKTUR

NH3

(Rumus molekul / Rumus atom)

(Rumus Elektron / Rumus Lewis)

(Rumus Struktur / Rumus Bangun)

VII. PENGECUALIAN DAN KEGAGALAN ATURAN OKTET

1) Pengecualian Aturan Oktet

a. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4). Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr

3

b. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya : NO2

mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

N

O

O

oo

oo

oo

oooo

o

c. Senyawa dengan oktet berkembang Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl

5

2) Kegagalan Aturan Oktet

Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.

x

xxx NH H

H

x

PEI

PEB

N

H

HH

Ikatan Tunggal

EINSTEIN BIMBEL.COM20

Page 21: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Contoh :

atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2

atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1

dan +3

IKATAN KIMIA

(BENTUK MOLEKUL & BENTUK GEOMETRI) I. BENTUK MOLEKUL & BENTUK GEOMETRI

Bentuk molekul & bentuk geometri merupakan bentuk dari ikatan kovalen pada atom pusat. Ada 2 cara menentukan bentuk molekul dan geometri: A. VSEPR, yaitu dengan melihat bentuk molekul dari jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) dan

pasangan elektron bebas (PEB)

Jumlah Elektron yang Ada

Jumlah Pasangan Elektron

Berikatan

Jumlah Pasangan Elektron

Bebas

Susunan Ruang Elektron Bentuk Molekul

2 2 0 Linear Linear

3 3 0 Segitiga sama sisi Segitiga datar

4 4 0 Tetrahedron

Tetrahedral

4 3 1 Segitiga piramidal

4 2 2 Huruf 'V'

5 5 0 Segitiga piramidal

5 4 1 Bipirarnidal Trigonal

Tetrahedral tak simetris (bidang 4)

5 3 2 Huruf T

5 2 3 Linear

6 6 0 Oktahedral

6 5 1 Oktahedron Segiempat Bipirarnidal

6 4 2 Segiempat datar

6 2 4 Linear

Untuk tipe molekul digunakan rumus sebagai berikut: A Xn E

A : atom pusat m

n : jumlah PEI (atom pusat) m : jumlah PEB (atom pusat)

B. Hibridisasi Dengan melihat letak elektron yang berikatan.

EINSTEIN BIMBEL.COM21

Page 22: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Contoh: CH

4

Atom pusat = 6C → 1s2 2s2 2p

2

Atom H yang berpasangan dengan C memiliki masing-masing 1 elektron yang akan berpasangan. Jika dilihat dari gambar maka atom C hanya memiliki 2 buah elektron yang dapat berpasangan sedangkan yang dibutuhkan adalah 4. maka atom C merubah susunan elektron menjadi :

1s2 2s1 2p

3

Dengan demikian, atom C sudah memiliki 4 buah elektron yang dapat berpasangan. Dari situ dapat ditentukan orbital hidridanya adalah sp3

dengan bentuk geometri tetrahedron.

EINSTEIN BIMBEL.COM22

Page 23: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Ikatan Kimia 1. Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2

A. kalsium karbonat

adalah ....

B. kalsium karbida C. kalsium dikarbon D. kalsium karbohidrat E. kalsium dikarbonat

2. Nama yang tepat untuk NaClO adalah ....

A. natrium hipoklorit B. natrium klorat C. natrium klorit D. natrium perklorat E. natrium klorida

3. Nama yang tepat untuk senyawa KCN adalah

.... A. kalium nitrat A. kalium nitrida B. kalium karbon B. kalium sianida C. kalium karbonat

4. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus

Na2CO3A. soda api D. garam dapur

adalah ….

B. soda ash E. sendawa cili C. karbonat

5. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus

C2H2A. cuka D. karbohidrat

adalah…

B. asetilen E. hidrazin C. parafin

6. Tata nama untuk senyawa karbon dengan

rumus CH3–CH=CH–CH2–CH2–CH2–CH3

A. Heptana D. Heptena

adalah ....

B. 2-Heptena E. 2-Heptuna C. 5-Heptena

7. Tata nama senyawa organik dengan rumus

C8H18A. heksana D. nonana

adalah ....

B. heptana E. dekana C. oktana

8. Rumus kimia suatu senyawa memberikan

informasi tentang .... A. sifat-sifat kimia B. perbandingan unsur-unsur C. kereaktifan D. tempat dimana zat itu ditemukan E. geometri atau bangun molekul

9. Dari kelima rumus kimia berikut yang

merupakan rumus empirik adalah ....

A. C3H8O D. C6HB. C

6 2H2 E. C2H4O

C. C2

6H12O

6

10. Zat-zat berikut merupakan rumus molekul, kecuali .... A. C2H2B. C

D. CH 2H4 E. C6H

C. CH6

4

11. Rumus kimia untuk kalsium karbonat adalah .... A. CaC2 D. Ca(OH)B. CaH

2 2 E. Ca2CO

C. CaCO3

3

12. Rumus kimia yang benar untuk natrium dihidrogen fosfat adalah .... A. Na3PO4 D. Na(PO4)B. Na

3 2HPO4 E. Na3PO

C. NaH3

2PO

4

13. Rumus kimia untuk kapur tohor adalah .... A. CaC2B. CaCO

D. CaO 3 E. Ca(HCO3)

C. Ca(OH)2

2

14. Massa molekul relatif (Mr) dari C2H4O2

(Diketahui Ar C = 12, H = 1, O = 16)

adalah ....

A. 29 D. 60 B. 32 E. 75 C. 44

15. Massa molekul relatif (Mr) dari oktana adalah

.... (Diketahui Ar C = 12, H = 1) A. 96 D. 100 B. 114 E. 80 C. 144

16. Massa satuan rumus (Mr) dari K2CO3

(Diketahui Ar K = 39, C = 12, O = 16)

adalah ....

A. 67 D. 120 B. 83 E. 138 C. 106

17. Massa satuan rumus (Mr) dari Na2S2O3

(Diketahui Ar Na = 23, S = 32, O = 16)

adalah ....

A. 71 D. 103 B. 94 E. 158 C. 106

18. Berdasarkan hasil penelitian diketahui suatu

molekul memiliki rumus empirik CH2

A. C

. Jika Mr zat itu 84 maka rumus molekulnya ....

2H4 D. C6HB. C

12 4H8 E. C6H

C. C14

4H10

EINSTEIN BIMBEL.COM23

Page 24: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

19. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui suatu

senyawa memiliki rumus empirik NH3

A. NH

. Jika Mr zat itu 17 maka rumus molekulnya adalah ....

3 D. N2HB. N

6 2H4 E. N2O

C. HCN 4

20. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

X + 3H2(g)⎯⎯→2NH3Rumus kimia untuk X adalah ....

(g)

A. NB. H

2 2

C. OO

D. Cl2

E. N2

2

21. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut. X + Pb(NO3)2(aq) ⎯⎯→PbCl2(s) +

NaNO3Senyawa X adalah ....

(aq)

A. HNO3B. NaNO

D. HCl 3 E. NaCl

C. NaCl 2

22. Gas metana terbakar sempurna menghasilkan

gas CO2 dan H2

A. CH

O. Persamaan yang tepat untuk menyatakan reaksi tersebut adalah ....

4(g) + O2(g)⎯⎯→CO2(g) + 4H2B. CH

O(g) 4(g) + O2(g)⎯⎯→CO2(g) + 2H2

C. CHO(g)

4(g) + 2O2(g)⎯⎯→CO2(g) + 2H2D. CH

O(g) 4(g) + H2(g)⎯⎯→CH2(g) + 2H2

E. CH(g)

4(g) + N2(g)⎯⎯→CN2(g) + 2H2

(g)

23. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut. X + 2HCl(aq)⎯⎯→2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2Senyawa X adalah ....

(g)

A. NaNO3B. Na

D. NaOH 2CO3 E. Na2S2O

C. Na3

2SO

4

24. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut. X + HCl(g)⎯⎯→NH4Senyawa X adalah ....

Cl(s)

A. N2 D. HNOB. N

2 2H4 E. H

C. NH2

3

25. Pembakaran sempurna gas etana menghasilkan CO2 dan H2

C

O seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut.

2H6(g) + O2(g)⎯⎯→CO2(g) + H2Pada persamaan ini, perbandingan koefisien reaksi CO

O(g)

2 terhadap H2A. 1 : 1 D. 1 : 3

O adalah ....

B. 2 : 3 E. 3 : 1 C. 3 : 2

26. (Ebtanas 1999) Ca(OH)2(aq) + H3PO4(aq) ⎯⎯→Ca3(PO4)2(s) + H2Koefisien reaksi pada persamaan di atas adalah

....

O(l)

A. 1-2-3-6 D. 2-1-3-6 B. 2-3-1-6 E. 3-2-1-6 C. 3-6-1-2

27. Di antara persamaan molekuler berikut, reaksi

yang sudah setara adalah .... A. 2CuO(s) + 2C(s) ⎯⎯→Cu(s) + 4CO2B. SO

(g) 2(g) + 2O2(g) ⎯⎯→SO3

C. H(g)

2S(g) + O2(g)⎯⎯→H2O(g) + SO2D. P

(g) 4O10

E. 2NO(g) + O(g) + 10C(s)⎯⎯→P4(g) + 10CO(g)

2(g)⎯⎯→2NO2

(g)

28. Reaksi yang menghasilkan gas adalah .... A. NaCl(aq) + NaNO3B. HCl(aq) + K

(aq) 2SO4

C. HCl(aq) + CaCO(aq)

3D. NaOH(aq) + Na

(s) 2SO4

E. KClO(s)

3

(s) dipanaskan

29. Larutan HCl encer direaksikan dengan CaCO3 dihasilkan suatu gas. Kemudian gas tersebut dialirkan ke dalam larutan air barit (Ba(OH)2

A. SO

) menyebabkan keruh. Gas tersebut adalah ....

2 D. HB. NO

2 2 E. CO

C. H2

2

S

30. Kristal iodin bereaksi dengan gas klorin membentuk iodine triklorida (ICl3) padat. Reaksi ini tergolong reaksi .... A. pendesakan D. penguraian B. metatesis E. pengendapan C. penggabungan

EINSTEIN BIMBEL.COM24

Page 25: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

STOIKIOMETRI

Membahas tentang hubungan massa antar unsur

dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan

antar zat dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri

reaksi).

Tata Nama Senyawa Sederhana

1). Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen )

Biner.

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya

terdiri dari dua jenis unsur.

Contoh : air (H2O), amonia (NH3

a). Rumus Senyawa

)

Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam

urutan berikut, ditulis di depan.

B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-

O-F

Contoh : PCl3 , BF3, dan CO

b). Nama Senyawa 2

Nama senyawa biner dari dua jenis unsur

non logam adalah rangkaian nama kedua

jenis unsur tersebut dengan akhiran –ida

(ditambahkan pada unsur yang kedua).

Contoh : PCl3

BF

, namanya Fospor

triklorida

3

CO

, namanya Boron trifluorida

2

Catatan :

, namanya Karbon dioksida

Jika pasangan unsur yang bersenyawa

membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka

senyawa-senyawa yang terbentuk dibedakan

dengan menyebutkan angka indeks dalam

bahasa Yunani.

1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 =

penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9

= nona

10 = deka

Angka indeks satu tidak perlu disebutkan,

kecuali untuk nama senyawa karbon

monoksida.

Contoh : PCl3 (Fospor triklorida) dan PCl5

(Fospor pentaklorida)

2). Tata Nama Senyawa Ion.

Kation = ion bermuatan positif (ion logam)

Anion = ion bermuatan negatif (ion non

logam atau ion poliatom)

a). Rumus Senyawa

Unsur logam ditulis di depan. Contoh :

NaCl, Mg(OH)2, Al2(SO4)3, dan Na2SO

Rumus senyawa ion ditentukan oleh

perbandingan muatan kation dan

anionnya.

4

Kation dan anion diberi indeks sedemikian

rupa sehingga senyawa bersifat netral (∑

muatan positif = ∑ muatan negatif).

b). Nama Senyawa

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama

kation (di depan) dan nama anionnya (di

belakang); sedangkan angka indeks tidak

disebutkan.

Contoh : NaCl (Natrium klorida)

BaSO4 ( Barium sulfat)

H2SO4

(Asam sulfat)

Catatan :

Jika unsur logam mempunyai lebih dari

sejenis bilangan oksidasi, maka senyawa-

senyawanya dibedakan dengan

menuliskan bilangan oksidasinya (ditulis

dalam tanda kurung dengan angka

Romawi di belakang nama unsur logam

itu).

Contoh : FeO {Besi (II) oksida} dan

Fe2O3 {Besi (III) oksida}

EINSTEIN BIMBEL.COM25

Page 26: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Berdasarkan cara lama, senyawa dari

unsur logam yang mempunyai 2 jenis

muatan dibedakan dengan memberi

akhiran –o untuk muatan yang lebih

rendah dan akhiran – i untuk muatan yang

lebih tinggi.

Contoh : FeCl2 (Ferro klorida) dan FeCl3

Cara ini kurang informatif karena tidak

menyatakan bilangan oksidasi unsur

logam yang bersangkutan.

(Ferri klorida)

3). Tata Nama Senyawa Terner.

Senyawa terner sederhana meliputi : asam,

basa dan garam.

Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan

garam.

a). Tata Nama Asam.

Asam adalah senyawa yang jika di dalam

air dapat menghasilkan ion H+

Contoh : H

.

3PO

Nama asam = asam fosfat 4

Rumus sisa asam = −34PO (ion fosfat)

b). Tata Nama Basa.

Basa adalah senyawa yang jika di dalam

air dapat menghasilkan ion −OH

Contoh : Mg(OH)

Nama basa: Magnesium hidroksida 2

c). Tata Nama Garam.

Garam adalah senyawa yang merupakan

hasil reaksi antara asam dan basa.

Contoh: NaCl (Natrium klorida),

terbentuk dari reaksi antara HCl (ASAM)

dan NaOH (BASA).

4). Tata Nama Senyawa Organik.

Senyawa organik adalah senyawa-senyawa C

dengan sifat-sifat tertentu.

Senyawa organik mempunyai tata nama

khusus, mempunyai nama lazim atau nama

dagang ( nama trivial ).

Contoh: CH4 (metana), CH3

COOH (asam

asetat/asam etanoat)

PERSAMAAN REAKSI

Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas

rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai

dengan koefisiennya masing-masing.

1). Menuliskan Persamaan Reaksi.

o Reaksi kimia mengubah zat-zat asal

(pereaksi = reaktan) menjadi zat baru

(produk).

o Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam

reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di

antaranya berubah.

o Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan

dan terbentuk ikatan baru dalam

produknya.

o Atom-atom ditata ulang membentuk

produk reaksi.

Contoh :

)(O2H2)(2O)(2H2 lgg →+

Keterangan :

• Tanda panah menunjukkan arah reaksi

(artinya = membentuk atau bereaksi

menjadi).

• Huruf kecil dalam tanda kurung

menunjukkan wujud atau keadaan zat

yang bersangkutan (g = gass, l = liquid, s

= solid dan aq = aqueous / larutan

berair).

• Bilangan yang mendahului rumus kimia

zat disebut koefisien reaksi (untuk

menyetarakan atom-atom sebelum dan

sesudah reaksi).

EINSTEIN BIMBEL.COM26

Page 27: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan

dengan 2 langkah :

1). Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan

produk, lengkap dengan keterangan wujudnya.

2). Penyetaraan, yaitu memberi koefisien

yang sesuai sehingga jumlah atom setiap

unsur sama pada kedua ruas (cara

sederhana).

Contoh :

Langkah 1 :

)(2H)(3)4(SO2Al)(4SO2H)Al( gaqaqs +→+

(belum setara)

Langkah 2 :

)(2H3)(3)4(SO2Al)(4SO2H3)Al(2 gaqaqs +→+

(sudah setara)

2). Menyetarakan Persamaan Reaksi.

Langkah-langkahnya (cara matematis) :

a). Tetapkan koefisien salah satu zat,

biasanya zat yang rumusnya paling

kompleks = 1, sedangkan zat lain

diberikan koefisien sementara dengan

huruf.

b). Setarakan terlebih dahulu unsur yang

terkait langsung dengan zat yang diberi

koefisien 1 itu.

c). Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan

membantu jika atom O disetarakan paling akhir.

Contoh :

Langkah 1 :

Persamaan reaksi yang belum setara.

OHCOOHC 22262 +→+

Langkah 2 :

Menetapkan koefisien C2H6

OHcCObOaHC1 22262 +→+

= 1 sedangkan

koefisien yang lain ditulis dengan huruf.

Langkah 3 :

Jumlah atom di ruas kiri dan kanan :

Atom Ruas kiri Ruas

kanan

C 2 b

H 6 2c

O 2a 2b+c

Langkah 4 :

Jumlah atom di ruas kiri = jumlah atom di ruas

kanan.

Dari langkah 3, diperoleh :

b = 2 ……………. (i)

2c = 6 ……………. (ii)

2a = (2b + c) …….. (iii)

Dari persamaan (ii), diperoleh :

2c = 6

c = 326= ………. (iv)

Persamaan (i) dan (iv) disubstitusikan ke

persamaan (iii) :

2a = (2b + c) …….. (iii)

2a = {(2).(2) + 3} = 7

a = 27

…………... (v)

Langkah 5 :

Nilai-nilai a, b dan c disubstitusikan ke

persamaan reaksi :

OH3CO2O27HC1 22262 +→+

…………..(x 2)

OH6CO4O7HC2 22262 +→+

Langkah 6 :

Memeriksa kembali jumlah atom di ruas kiri

dan kanan, serta melengkapi wujud zatnya.

O(g)H6(g)CO4(g)O7(g)HC2 22262 +→+

Latihan Soal :

Setarakan persamaan reaksi berikut:

a. Fe (s) + CuSO4 (aq) → Fe2(SO4)3 (aq) +

Cu

b. C(s)

2H4 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O

(g)

EINSTEIN BIMBEL.COM27

Page 28: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

HUKUM DASAR KIMIA

1). Hukum Kekekalan Massa ( Hukum

Lavoisier ).

Yaitu : “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

dan sesudah reaksi adalah sama.”

Contoh :

40 gram Ca + 16 gram O2

12 gram C + 32 gram O

→ 56 gram CaO

2 → 44 gram CO

Contoh soal : 2

Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium

dibakar dengan oksigen, menghasilkan kalsium

oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan

adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang

diperlukan?

Jawab :

m Ca = 4 gram

m CaO = 5,6 gram

m O2

Berdasarkan hukum kekekalan massa :

= ..?

Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi

⇔ m Ca + m O2

⇔ m O

= m CaO

2

= (5,6 – 4,0) gram

= m CaO - m Ca

= 1,6 gram

Jadi massa oksigen yang diperlukan adalah 1,6

gram.

2). Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum

Proust ).

Yaitu : “Perbandingan massa unsur-unsur dalam

suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.”

Contoh :

Air tersusun oleh unsur-unsur hidrogen (H2) dan

oksigen (O2

Massa

) dengan perbandingan yang selalu

tetap yaitu : 11,91 % : 88,81 % = 1 : 8

Massa Massa Massa zat

H2 O

(gram) 2 H

(gram) 2 sisa O

(gram)

1 8 9 -

2 16 18 -

3 16 18 1 gram H2

3 25 27 1 gram O2

4 25 28,125 0,875 gram

H2

Contoh soal :

Jika diketahui perbandingan massa besi (Fe) dan

belerang (S) dalam pembentukan senyawa besi (II)

sulfida (FeS) adalah 7 : 4 maka tentukan :

a) Massa besi yang dibutuhkan untuk bereaksi

dengan 8 gram belerang!

b) Massa belerang yang tersisa, jika sebanyak 21

gram Fe direaksikan dengan 15 gram S!

c) Massa S dan massa Fe yang dibutuhkan untuk

menghasilkan 22 gram senyawa FeS!

Jawab :

Reaksi : FeSSFe →+

7 4 11

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama,

sehingga 7 gram Fe akan bereaksi dengan 4 gram S

membentuk 11 gram FeS.

a) Massa S = 8 gram

Massa Fe = …?

Massa Fe = gram14gram8x47

=

Jadi massa Fe yang dibutuhkan adalah 14

gram.

b) 21 gram Fe direaksikan dengan 15 gram S,

berarti :

Fe : S = 21 : 15 = 7 : 5

Belerang berlebih, berarti seluruh Fe habis

bereaksi.

Massa Fe yang bereaksi = 21 gram

Massa S yang bereaksi =

gram12gram21x74

=

EINSTEIN BIMBEL.COM28

Page 29: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Massa S yang tersisa = ( 15-12 ) gram

= 3 gram

Jadi massa S yang tersisa adalah 3 gram.

c) Untuk membentuk 22 gram FeS :

m Fe = gram14gram22x117

=

m S = gram8gram22x114

=

Jadi massa Fe dan S yang dibutuhkan adalah

14 gram dan 8 gram.

3). Hukum Kelipatan Perbandingan / Hukum

Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton ).

Yaitu : “Jika dua jenis unsur dapat membentuk

lebih dari satu macam senyawa, maka

perbandingan massa salah satu unsur yang terikat

pada massa unsur lain yang sama, merupakan

bilangan bulat dan sederhana.”

Contoh :

C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu

CO dan CO2

Massa O dalam CO : massa O dalam CO

. Jika massa C dalam kedua senyawa

itu sama (berarti jumlah C sama), maka :

2

Contoh soal :

akan

merupakan bilangan bulat dan sederhana (yaitu =

1:2 ).

Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan

perbandingan 3 : 1, membentuk gas metana. Berapa

massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi

dengan 900 gram C pada metana?

Jawab :

C : H = 3 : 1 sehingga :

⇔ 900 : m H = 3 : 1

⇔ m H = gram300gram900x31

= ;

Jadi, massa H yang diperlukan adalah

300 gram.

4). Hukum Perbandingan Volum ( Hukum Gay

Lussac ).

Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama,

perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan

hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan

sederhana.”

Contoh :

Dua volum gas hidrogen bereaksi dengan satu

volum gas oksigen membentuk dua volum uap air.

2 H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O

2 V 1 V 2 V (g)

Perbandingan volumenya = 2 : 1 : 2 (perbandingan

volum = perbandingan koefisien)

5). Hukum Avogadro.

Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-

gas yang volumnya sama mengandung jumlah

partikel yang sama pula.”

Contoh :

Pada pembentukan molekul H2

2L H

O

2 (g) + 1L O2 (g) → 2L H2O

(g)

H H

H H+ O O

O OH H H H

2 molekul H2 1 molekul O2

Catatan :

Jika volume dan jumlah molekul salah 1 zat

diketahui, maka volume dan jumlah molekul zat

lain dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan :

diketahuiyangVxdiketahuiyangkoefisien

dicariyangkoefisiendicariyangV =

dan

EINSTEIN BIMBEL.COM29

Page 30: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

=koefisienyg dicariX x Xyg dicari yg diketahuikoefisienyg diketahui

Keterangan :

V = volume molekul ( L )

X = jumlah partikel ( molekul )

Perbandingan gas-gas pada suhu dan tekanan

yang sama:

Contoh soal :

Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 2 L

gas nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan gas H2

membentuk gas NH3

Tentukan :

(amonia).

a) Persamaan reaksinya!

b) Volume gas H2

c) Volume gas NH

yang diperlukan!

3

Jawab :

yang dihasilkan!

a) Persamaan reaksinya :

(g)NH2(g)H3(g)N 322 →+

b) V H2 2NVx2Nkoef.2Hkoef.

=

= L2x13

= 6 L

Jadi volume gas H2

c) V NH

yang diperlukan dalam

reaksi adalah 6 L.

3 2NVx2Nkoef.3NHkoef.

=

= L2x12

= 4 L

Jadi volume gas NH3

yang dihasilkan oleh

reaksi tersebut adalah 4 L.

KONSEP MOL

a) Definisi Mol

o Satu mol adalah banyaknya zat yang

mengandung jumlah partikel yang = jumlah

atom yang terdapat dalam 12 gram C-12.

o Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram

C-12) yang ditetapkan melalui berbagai

metode eksperimen dan sekarang ini kita

terima adalah 6,02 x 1023

Contoh :

(disebut tetapan

Avogadro, dinyatakan dengan L).

1 mol air artinya : sekian gram air yang

mengandung 6,02 x 1023

1 mol besi artinya : sekian gram besi yang

mengandung 6,02 x 10

molekul air.

23

1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam

sulfat yang mengandung 6,02 x 10

atom besi.

23 molekul

H2SO4

.

b) Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel

Dirumuskan :

Keterangan :

n = jumlah mol

X = jumlah partikel

c) Massa Molar (Mr

o Massa molar menyatakan

dan Ar)

massa relatif 1 mol

zat

o Satuannya adalah gram mol

. -1

Contoh :

. Berkaitan

dengan nomor massa pada tabel periodik.

=

2310x6,02xnX

1 mol = 6,02 x 1023 partikel L = 6,02 x 1023

BgasVn

AgasVn

atau2V2n

1V1n

atau2n1n

2V1V

===

EINSTEIN BIMBEL.COM30

Page 31: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Ar H = 1; dan Ar O = 16, maka:

Mr H2

d) Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa

Zat (m)

O = 18, karena ada 2 atom H dan 1 atom O

(2 + 16)

Dirumuskan :

dengan :

m = massa

n = jumlah mol

mm = massa molar

e) Volum Molar Gas (Vm

o Adalah volum 1 mol gas.

)

Beberapa kondisi / keadaan yang biasa

dijadikan acuan :

1) Keadaan Standar

Adalah suatu keadaan dengan suhu 0o

Dinyatakan dengan istilah STP (Standard

Temperature and Pressure).

C

dan tekanan 1 atm.

Dirumuskan :

dengan :

V = volum gas

n = jumlah mol

mV = volum molar

2) Keadaan Kamar

Adalah suatu keadaan dengan suhu 25o

Dinyatakan dengan istilah RTP (Room

Temperature and Pressure).

C

dan tekanan 1 atm.

3) Keadaan Tertentu dengan Suhu dan

Tekanan yang Diketahui

Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal :

P = tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg =

760 mmHg

V = volum gas (L)

n = jumlah mol gas

R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)

T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 +

suhu Celcius)

f) Kemolaran Larutan (M)

Kemolaran adalah suatu cara untuk

menyatakan konsentrasi (kepekatan)

larutan.

Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam

tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat

terlarut dalam tiap mL larutan.

Dirumuskan :

dengan :

M = kemolaran larutan

n = jumlah mol zat terlarut

V = volum larutan

Mrxnm =

Vn

M =

TRnVP =

PTRn

V =

mVxnV =

Pada keadaan STP, volum molar gas (Vm ) = 22,4

liter/mol

Pada keadaan RTP, volum molar gas (Vm) = 24 liter/mol

EINSTEIN BIMBEL.COM31

Page 32: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya,

dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (=

11,7 gram) NaCl atau dalam tiap mL

larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg)

NaCl.

g) Part per million (ppm) atau bagian per juta

1 ppm = 1 mg/kg

(Khusus dalam pelarut air, 1 ppm = 1 mg/L)

Contoh:

a. kandungan Pb dalam air sungai adalah 20

ppm, artinya kg air sungai mengandung 20

mg Pb.

b. Kandungan karbon dalam baja adalah 5

ppm, artinya dalam 1 kg baja terdapat 5

mg karbon.

Rangkuman :

Stoikiometri Senyawa

1) Rumus Empiris ( RE )

Disebut juga rumus perbandingan

adalah rumus

kimia yang menyatakan perbandingan paling

sederhana dari atom-atom unsur penyusun

senyawa.

2) Rumus Molekul ( RM )

Secara umum, rumus molekul suatu senyawa

dapat dinyatakan sebagai berikut :

Keterangan :

Harga y bergantung pada besarnya harga Massa

Molekul Relatif

Contoh : Rumus molekul glukosa C

( Mr ) dari senyawa yang

bersangkutan.

6H12O6,

maka rumus empirisnya CH2

O. Nilai y = 2.

3) Kadar Unsur dalam Senyawa ( dalam % )

Dirumuskan :

Keterangan :

y = jumlah atom unsur dalam 1 molekul

senyawa ( angka indeks

Contoh :

dari unsur yang

bersangkutan dalam rumus kimia senyawa )

Tentukan kadar C dalam senyawa glukosa

(C6H1206

Kadar C =

)!

6 x 12

180

x 100% = 40%

STOIKIOMETRI REAKSI

1) Berikut ini adalah TRIK & TIPS dalam

menyelesaikan soal stoikiometri:

Dapat diselesaikan melalui 4 langkah yaitu

sebagai berikut :

1) Menuliskan persamaan reaksi kimia yang

setara

2) Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui

3) Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan

dengan menggunakan perbandingan koefisien

reaksi

4) Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan

RM = ( RE )y

100%xMrArxyKadar =

Jumlah

Massa ( m )

Volum Gas ( V )

Jumlah

Kemolaran ( M )

VnM =

= 2310x6,02xnX

Mrxnm = mVxnV =

EINSTEIN BIMBEL.COM32

Page 33: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

2) Pereaksi Pembatas

o Adalah suatu pereaksi yang habis bereaksi

terlebih dahulu.

Contoh :

Reaksi antara Al dengan O2

)(3O2Al2)(2O3)Al(4 sgs →+

membentuk

aluminium oksida, menurut persamaan reaksi :

Jumlah

Mol

Pereaksi

Juml

Mol

Produ

k

Pereaksi

Pembatas

Jumlah

Mol

Pereaksi

yang

Bersisa Al O2

4 3 2 Ekivalen -

4 4 2 Aluminiu

m

1 mol

oksigen

5 3 2 Oksigen

1 mol

aluminiu

m

2 1,5 1 Ekivalen -

0,6 0,4 0,27 Oksigen

0,07 mol

aluminiu

m

Cara menentukan Pereaksi Pembatas :

a) Nyatakan zat yang diketahui dalam mol

b) Bagilah jumlah mol masing-masing zat

dengan koefisiennya

c) Pereaksi yang hasil pembagiannya paling

kecil, merupakan pereaksi pembatas

d) Perhitungan selanjutnya, didasarkan pada

pereaksi pembatas

3) Penentuan Rumus Kimia Hidrat

o Hidrat adalah zat padat yang mengikat

beberapa molekul air

Contoh :

sebagai bagian dari

struktur kristalnya.

CuSO4. 5 H2

CaSO

O ( terusi )

4. 2 H2

MgSO

O ( gipsum )

4. 7 H2

Na

O ( garam Inggris )

2CO3. 10 H2

o Jika suatu hidrat

O ( soda hablur )

dipanaskan, maka sebagian

atau seluruh air kristalnya dapat menguap

Contoh :

(

lepas ).

Suatu senyawa hidrat 3,845 gram

dipanaskan sampai semua air hidrasinya keluar

dan diperoleh garam anhidratnya sebanyak

2,165 gram. Tes kualitatif mengindikasikan

bahwa kationnya adalah Zn2+ dan anionnya

adalah SO42-

Jawab:

. Hitunglah prosentase air dalam

hidrat tersebut dan bagaimanakah rumus

hidratnya?

Karena kation yang teridentifikasi adalah

Zn2+ dan anionnya adalah SO42- maka rumus

anhidratnya adalah ZnSO4

Reaksi:

. Dengan

mengetahui massa air maka kita akan

memperoleh prosentase air hidratnya,

sedangkan perbandingan mol hidrat dan airnya

akan kita dapatkan rumus hidratnya.

ZnSO4.xH2O (s) → ZnSO4 (s) + xH2O

a.

(g)

Massa air

= 3,845 g – 2,165 g = 1,68 g

= massa hidrat – massa anhidrat

Maka, Prosentase air hidrat

=

massa airmassa hidrat

= 1,68 gram3,845 gram

x 100% = 43,7%

b. Mol ZnSO4 = massa ZnSO 4Mr

= 2,165 gram

161 gram /mol = 0,01341 mol

EINSTEIN BIMBEL.COM33

Page 34: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Mol H2

O = 1,68 gram18 gram /mol

= 0,09333 mol

c. Perbandingan mol ZnSO4

= 0,01341 mol : 0,09333 mol = 1: 6,9599 = 1 : 7

dan air

Jadi rumus x adalah 7 dan rumus hidratnya adalah ZnSO4.7H2

4. Reaksi Penggaraman

O atau Seng sulfat heptahidrat.

a. Asam + Basa → Garam + Air

b. Oksida Asam + Basa → Garam + Air

Perubahan Anion:

o SO2 → SO32- ○ N2O3 → NO2

- ○

P2O5 → PO4

o SO

3-

3 → SO42- ○ N2O5 →NO3

- ○

As2O3 → AsO3

o CO

3-

2 → CO32- ○ P2O3 → PO3

3- ○

As2O5 → AsO4

c. Oksida Basa + Asam → Garam + Air

3-

d. Logam + Asam kuat encer → garam + gas

H

e. Logam1 + Garam1 → Garam2 + Logam2 2

f. Oksida Asam + Oksida Basa → Garam +

Air

g. Garam1 + Garam2 → Garam3 + Garam4

Syarat :

i. Garam1 & garam2 keduanya mudah

larut dalam air

ii. Garam3 & garam4 keduanya

mengendap dalam air

h. Garam1 + Basa1 → Garam2 + Basa2

Syarat :

i. Garam1 mudah larut dalam air

ii. Garam2 & basa2 keduanya

mengendap dalam air

i. Garam1 + Asam1 → Garam2 + Asam2

Syarat :

i. Garam1 mudah larut dalam air

ii. Garam2 & asam2 keduanya

mengendap dalam air

j. Garam Karbonat + Asam kuat encer →

Garam + H2O + CO

k. Garam Amonium + Basa kuat → Garam +

H

2

2O + NH

l. Garam Sulfida + Asam kuat encer →

Garam + H

3

2

m. Garam Sulfat + Asam kuat encer →Garam

+ H

S

2O + H2

n. Asam / Basa + Oksida Atmosfer →

Garam + Air

S

o. Logam + Asam non konduktor → garam

valensi rendah + H

Syarat: 2

• Logam yang direaksikan harus terletak

disebelah kiri atom H deret volta

DERET VOLTA

Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn –

Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi –

Cu – Hg – Ag – Pt – Au

• Asam yang digunakan bukan H2SO4 pekat /

HNO

• Jika logam yang direaksikan punya 2 muatan,

maka dipilih yang memiliki muatan 2+

3

a. Logam1 + Basa1 → Logam2 + Basa2

b. Logam + Asam oksidator → Garam valensi

tinggi + Gas + Air

EINSTEIN BIMBEL.COM34

Page 35: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Stoikiometri 1. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap.

Pernyataan ini dikenal dengan hukum .... A. Dalton B. Lavoisier C. Proust D. Avogadro E. Priestley

2. Amonia mengandung 17,7% berat H dan

82,3% berat N. Jika 5,3 g gas H2 direaksikan dengan N2 berlebih selalu menghasilkan 30 g amonia. Data ini sesuai dengan hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac

3. Karbon dioksida mengandung 27,3% berat C

dan 72,7% berat O. Jika 6 g karbon direaksikan dengan O2 berlebih, berat CO2

yang terbentuk sebanyak .... A. 6 g D. 18 g B. 12 g E. 22 g C. 16 g

4. Amonia mengandung 17,7% berat H dan

82,3% berat N. Jika 21 g gas N2 direaksikan dengan H2 berlebih, berat NH3 yang terbentuk sebanyak .... A. 21,0 g B. 25,5 g C. 42,5 g D. 53,0 g E. 82,3 g

5. Unsur-unsur yang membentuk dua atau lebih

senyawa harus merupakan kelipatan bilangan bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac

6. Dari hasil percobaan ditemukan bahwa 63,6%

N bereaksi tepat dengan 36,4% O. Pada percobaan lain, 46,7% N bereaksi tepat dengan 53,3% O. Data tersebut membuktikan Hukum .... A. Konservasi Massa B. Komposisi Tetap C. Perbandingan Berganda D. Perbandingan Volume E. Avogadro

7. Rasio volume gas-gas yang bereaksi adalah bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac

8. Jika x mL gas H2 direaksikan dengan 3x mL

gas Cl2, maka gas HCl yang dibentuk sebanyak .... A. x mL B. 2x mL C. 3x mL D. 4x mL E. 5x mL

9. Pada persamaan reaksi:

C2H4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) Perbandingan volume gas-gas pereaksi dan hasil reaksi pada P dan T sama adalah .... A. 1 : 2 : 2 : 2 B. 1 : 3 : 2 : 2 C. 1 : 2 : 2 : 2 D. 2 : 3 : 2 : 2 E. 3 : 2 : 2 : 3

10. Volume O2 yang dikonsumsi untuk

pembakaran campuran 5 liter CH4 dan 5 liter C2H4 adalah .... A. 5 liter D. 20 liter B. 10 liter E. 25 liter C. 15 liter

11. Amonia terurai menurut persamaan berikut:

NH3 (g) → N2 (g) + H2

Jika mula-mula terdapat n molekul NH3 maka setelah amonia terurai sempurna akan diperoleh ....

(g)

A. n molekul N2

B. 2n molekul N2

C. 3n molekul N2 D. (3/2)n molekul H2

E. 2n molekul H2

12. Pada 25°C dan 1 atm, sejumlah x molekul gas

O2 volumenya 10 liter. Pada P dan T yang sama, jumlah molekul gas N2 dalam 20 liter adalah .... A. x molekul B. 2x molekul C. 4x molekul D. 6x molekul E. 8x molekul

13. Pada P dan T tertentu, massa jenis O2 1,5 g/L

dan massa jenis gas X 0,50 g/L. Jika jumlah molekul O2 sama dengan 2,0 ×1023 molekul maka jumlah molekul gas X sebanyak ....

EINSTEIN BIMBEL.COM35

Page 36: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

A. 0,75 × 1023

B. 1,50 ×10molekul

23

C. 2,00 ×10 molekul

23

D. 3,00 ×10 molekul

23

E. 4,50 ×10molekul

23

molekul

14. Pada P dan T yang sama, gas N2 bereaksi dengan gas H2 membentuk NH3. N2 (g) + H2 (g) → NH3

Jika N2 yang bereaksi 0,25 × 10(g)

8

A. 0,25 × 10

molekul, jumlah molekul NH3 yang dihasilkan sebanyak ....

8

B. 0,50 × 10 molekul

8

A. C 1,00 × 10 molekul

8

C. 1,25 × 10 molekul

8

D. 1,50 × 10 molekul

8

molekul

15. Jumlah molekul dalam 0,5 mol NO2 adalah .... A. 0,5 × 1023

B. 1,5 × 10 molekul

23

C. 2,0 × 10 molekul

23

D. 3,0 × 10 molekul

23

E. 4,5 × 10 molekul

23

molekul

16. Sebanyak 1 mol NaCl terurai menjadi Na+ (aq)

dan Cl- (aq) maka jumlah ion Cl- (aq)

A. 3,01 × 10

sebanyak ....

23

B. 4,50 × 10 molekul

23

C. 6,02 × 10 molekul

23

D. 9,03 × 10 molekul

23

E. 12,0 × 10 molekul

23

molekul

17. Jumlah mol 29,25 gram NaCl adalah .... (Ar

A. 0,25 mol

Na = 23, Cl = 35,5)

B. 0,50 mol C. 1,00 mol D. 1,25 mol E. 1,50 mol

18. Jika tetapan Avogadro N dan Ar O = 16 maka

jumlah molekul O2 untuk 1 gram adalah .... A. 32 N B. 16 N C. N D. N/16 E. 1/32 N

19. Sebanyak 3 gram karbon memiliki jumlah

atom sama dengan .... A. 16 gram O2

B. 14 gram Fe C. 2 gram O2

D. 28 gram Fe E. 15 gram FeO

20. (Ebtanas 1994)

Massa dari 0,5 mol gas SO2 adalah ....

A. 96 g D. 32 g B. 64 g E. 24 g C. 48 g

21. Jumlah molekul paling sedikit terdapat dalam

satu gram zat adalah .... A. N2 D. NO2

B. O2 E. CO2

C. NO

22. Di antara molekul berikut, yang mengandung jumlah molekul paling sedikit adalah .... A. 16 g CO2

B. 8 g O2

C. 4 g CH4 D. 4 g N2

E. 2 g H2 23. Perbedaan antara massa molekul relatif CO2

dan massa molar CO2 adalah .... A. 44 g dan 1 mol B. 44 g dan 44 g/mol C. 44 sma dan 44 g/mol D. 44 sma dan 44 g E. 44 g dan 44 g

24. Jika diketahui Ar K = 39; N = 14; O = 16,

kandungan nitrogen dalam senyawa kalium nitrat (KNO3) adalah .... A. 13,9% B. 15,1% C. 11,7% D. 20,0% E. 25,6%

25. Jumlah molekul yang terdapat dalam 67,2 liter

gas CH4 pada STP adalah .... A. 2,41 × 1023

B. 12,04 × 10 molekul 23

C. 3,01 × 10 molekul

23

D. 18,06 × 10 molekul 23

E. 6,02 × 10 molekul

23

molekul

26. (Ebtanas 2000) Massa dari 3,01 x 1023

A. 10 g D. 60 g

atom Ca (Ar = 40) adalah ....

B. 20 g E. 80 g C. 40 g

27. Jumlah molekul O2 yang terdapat dalam 5,6

liter pada STP adalah .... A. 1,505 × 1023

B. 12,04 × 10 molekul

23

C. 3,01 × 10 molekul

23

D. 18,06 × 10 molekul 23

E. 6,02 × 10 molekul

23

molekul

28. Pada keadaan standar, massa gas NO2 dalam suatu wadah 15 liter adalah ....

EINSTEIN BIMBEL.COM36

Page 37: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

A. 15,2 g B. 30,8 g C. 45,5 g D. 67,5 g E. 92,0 g

29. Volume 0,5 mol gas oksigen yang diukur pada

25°C dan 1 atm adalah .... A. 11,2 liter B. 22,4 liter C. 24,44 liter D. 28,25 liter E. 30,00 liter

30. Volume dari 2,8 gram gas nitrogen yang

diukur pada 25°C dan 0,5 atm adalah .... A. 4,89 liter B. 22,4 liter C. 24,44 liter D. 28,25 liter E. 30,0 liter

31. Massa gas CO2 yang terdapat dalam 10 liter

diukur pada 25°C dan tekanan 1 atm adalah .... A. 12 g D. 64 g B. 19,6 g E. 80 g C. 44 g

32. Pada suhu dan tekanan tertentu, volume 1

gram gas NO = 1,28 liter. Pada keadaan yang sama, volume gas yang terjadi pada pembakaran sempurna 4 g belerang adalah .... A. 3,6 liter B. 4,8 liter C. 5,12 liter D. 10,24 liter E. 293 liter

33. Pembakaran sempurna gas propana

ditunjukkan oleh persamaan berikut: C3H8 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O Pada persamaan ini, perbandingan mol O2

(g) (g)

terhadap CO2 (g)A. 3: 2 D. 1:3

adalah ....

B. 4:3 E. 3:1 C. 5:3

34. Sebanyak 10 gram kapur bereaksi habis

dengan asam sulfat berlebih menurut reaksi: CaCO3 (s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + H2O (l) + CO2

Volume CO2 yang dilepaskan pada STP adalah ….

(g)

A. 44,80 L D. 5,60 L B. 22,40 L E. 2,24 L C. 11,20 L

35. Jika 5 mol H2SO4 direaksikan dengan X mol

NH3 membentuk 3 mol (NH4)HSO4 dan Y mol (NH4)2SO4 maka nilai X dan Y sebesar ....

A. X = 7 dan Y = 2 B. X = 5 dan Y = 2 C. X = 3 dan Y = 5 D. X = 7 dan Y = 5 E. X = 3 dan Y = 2

36. Jika 1 mol KClO3(s) dipanaskan hingga terurai

menjadi KCl (s) dan O2 (g)

A. 0,5 mol

, gas O2 yang dihasilkan adalah ....

B. 1,0 mol C. 1,5 mol D. 2,0 mol E. 2,5 mol

37. Konsentrasi H2O (g) yang dihasilkan dari reaksi

antara 5 mol H2 (g) dan 5 mol O2 (g)

A. 1,0 mol

dalam tabung eudiometer adalah ....

B. 2,5 mol C. 5,0 mol D. 7,5 mol E. 10,0 mol

38. Dalam kompor gas, 5 mol propana dibakar

dengan 5 mol gas oksigen menghasilkan CO2

(g)A. 3 mol

sebanyak ....

B. 5 mol C. 10 mol D. 15 mol E. 30 mol

39. Senyawa karbon berupa gas memiliki rumus

empiris CH2. Jika pada 273 K dan 1 atm berat senyawa itu 14 g dan volumenya 5,6 liter maka rumus molekul senyawa itu adalah .... A. CH2 B. C2H4

C. C3H6

D. C4H8

E. C5H10

40. (UMPTN 1997/A)

Reaksi yang terjadi antara KClO3 dan HCl adalah: KClO3 (aq) + 6HCl (aq) → KCl (s) + 3H2O (l) + 3Cl2

(g)

Diketahui Ar K = 39; Cl = 35,5; O = 16; H = 1. Untuk memperoleh 142 gram Cl2 diperlukan KClO3 sebanyak …

A. 122,5 g B. 81,7 g C. 61,3 g D. 40,8 g E. 24,5 g

EINSTEIN BIMBEL.COM37

Page 38: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

41. Pembakaran 12 gram senyawa karbon dihasilkan 22 gram gas CO2 (Mr = 44). Persentase karbon dalam senyawa itu adalah .... A. 23% D. 55% B. 27% E. 77% C. 50%

42. Sebanyak 8 liter gas propana dibakar habis

dengan gas oksigen menurut persamaan berikut: C3H8 (g) + 5O2 (g) → 3CO2 (g) + 4H2O

(g)

Pada P dan T yang sama, volume gas CO2 yang dihasilkan adalah .... A. 24 liter D. 5 liter B. 12 liter E. 3 liter C. 8 liter

43. (UMPTN 1999)

Sebanyak X gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan HCl menurut reaksi: FeS (s) + 2HCl (aq) → FeCl2 (aq) + H2S

(s)

Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H2S volumenya 20 liter maka nilai X adalah .... A. 8,8 D. 35,2 B. 17,6 E. 44,0 C. 26,4

44. (UMPTN 1996/A)

Pada suhu dan tekanan sama, 40 mL P2 tepat bereaksi dengan 100 mL Q2 menghasilkan 40 mL gas PxQy. Harga x dan y adalah .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

EINSTEIN BIMBEL.COM38

Page 39: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Tata Nama Senyawa 1. Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2

adalah .... A. kalsium karbonat B. kalsium karbida C. kalsium dikarbon D. kalsium karbohidrat E. kalsium dikarbonat

2. Nama yang tepat untuk NaClO adalah ....

A. natrium hipoklorit B. natrium klorat C. natrium klorit D. natrium perklorat E. natrium klorida

3. Nama yang tepat untuk senyawa KCN adalah

.... A. kalium nitrat A. kalium nitrida B. kalium karbon B. kalium sianida C. kalium karbonat

4. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus

Na2CO3 adalah …. A. soda api D. garam dapur B. soda ash E. sendawa cili C. karbonat

5. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus

C2H2 adalah…

A. cuka D. karbohidrat B. asetilen E. hidrazin C. parafin

6. Tata nama untuk senyawa karbon dengan

rumus CH3–CH=CH–CH2–CH2–CH2–CH3

adalah .... A. Heptana D. Heptena B. 2-Heptena E. 2-Heptuna C. 5-Heptena

7. Tata nama senyawa organik dengan rumus

C8H18 adalah .... A. heksana D. nonana B. heptana E. dekana C. oktana

8. Rumus kimia suatu senyawa memberikan

informasi tentang .... A. sifat-sifat kimia B. perbandingan unsur-unsur C. kereaktifan D. tempat dimana zat itu ditemukan E. geometri atau bangun molekul

9. Dari kelima rumus kimia berikut yang merupakan rumus empirik adalah .... A. C3H8O D. C6H6 B. C2H2 E. C2H4O2

C. C6H12O6

10. Zat-zat berikut merupakan rumus molekul,

kecuali .... A. C2H2 D. CH B. C2H4 E. C6H6

C. CH4

11. Rumus kimia untuk kalsium karbonat adalah

.... A. CaC2 D. Ca(OH)2 B. CaH2 E. Ca2CO3

C. CaCO3

12. Rumus kimia yang benar untuk natrium

dihidrogen fosfat adalah .... A. Na3PO4 D. Na(PO4B. Na2HPO4 E. Na3PO3

)3

C. NaH2PO4

13. Rumus kimia untuk kapur tohor adalah ....

A. CaC2 D. CaO B. CaCO3 E. Ca(HCO3)2

C. Ca(OH)2

14. Massa molekul relatif (Mr) dari C2H4O2 adalah

.... (Diketahui Ar C = 12, H = 1, O = 16) A. 29 D. 60 B. 32 E. 75 C. 44

15. Massa molekul relatif (Mr) dari oktana adalah

.... (Diketahui Ar C = 12, H = 1) A. 96 D. 100 B. 114 E. 80 C. 144

16. Massa satuan rumus (Mr) dari K2CO3 adalah

.... (Diketahui Ar K = 39, C = 12, O = 16) A. 67 D. 120 B. 83 E. 138 C. 106

17. Massa satuan rumus (Mr) dari Na2S2O3 adalah

.... (Diketahui Ar Na = 23, S = 32, O = 16) A. 71 D. 103 B. 94 E. 158 C. 106

18. Berdasarkan hasil penelitian diketahui suatu

molekul memiliki rumus empirik CH2. Jika Mr

zat itu 84 maka rumus molekulnya .... A. C2H4 D. C6H12

EINSTEIN BIMBEL.COM39

Page 40: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

B. C4H8 E. C6H14

C. C4H10

19. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui suatu

senyawa memiliki rumus empirik NH3. Jika Mr

zat itu 17 maka rumus molekulnya adalah .... A. NH3 D. N2H6

B. N2H4 E. N2O4

C. HCN 20. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

X + 3H2(g) → 2NH3(g) Rumus kimia untuk X adalah .... A. N2 B. H2O C. O2 D. Cl2 E. N2

21. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

X + Pb(NO3)2(aq) → PbCl2(s) + NaNO3(aq) Senyawa X adalah .... A. HNO3 D. HCl B. NaNO3 E. NaCl2

C. NaCl 22. Gas metana terbakar sempurna menghasilkan

gas CO2 dan H2O. Persamaan yang tepat untuk menyatakan reaksi tersebut adalah .... A. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 4H2O(g) B. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) C. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) D. CH4(g) + H2(g) → CH2(g) + 2H2(g) E. CH4(g) + N2(g) → CN2(g) + 2H2(g)

23. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

X + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g) Senyawa X adalah .... A. NaNO3 D. NaOH B. Na2CO3 E. Na2S2O3

C. Na2SO4

24. Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

X + HCl(g) → NH4Cl(s) Senyawa X adalah .... A. N2 D. HNO2

B. N2H4 E. H2

C. NH3 25. Pembakaran sempurna gas etana menghasilkan

CO2 dan H2O seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut. C2H6(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) Pada persamaan ini, perbandingan koefisien reaksi CO2 terhadap H2O adalah .... A. 1 : 1 D. 1 : 3 B. 2 : 3 E. 3 : 1 C. 3 : 2

26. (Ebtanas 1999) Ca(OH)2(aq) + H3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) + H2O(l) Koefisien reaksi pada persamaan di atas adalah .... A. 1-2-3-6 D. 2-1-3-6 B. 2-3-1-6 E. 3-2-1-6 C. 3-6-1-2

27. Di antara persamaan molekuler berikut, reaksi

yang sudah setara adalah .... A. 2CuO(s) + 2C(s) → Cu(s) + 4CO2(g) B. SO2(g) + 2O2(g) → SO3(g) C. H2S(g) + O2(g) → H2O(g) + SO2(g) D. P4O10(g) + 10C(s) → P4(g) + 10CO(g) E. 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)

28. Reaksi yang menghasilkan gas adalah ....

A. NaCl(aq) + NaNO3(aq) B. HCl(aq) + K2SO4(aq) C. HCl(aq) + CaCO3(s) D. NaOH(aq) + Na2SO4(s) E. KClO3(s) dipanaskan

29. Larutan HCl encer direaksikan dengan CaCO3

dihasilkan suatu gas. Kemudian gas tersebut dialirkan ke dalam larutan air barit (Ba(OH)2) menyebabkan keruh. Gas tersebut adalah .... A. SO2 D. H2

B. NO2 E. CO2

C. H2S 30. Kristal iodin bereaksi dengan gas klorin

membentuk iodine triklorida (ICl3) padat. Reaksi ini tergolong reaksi .... A. pendesakan D. penguraian B. metatesis E. pengendapan C. penggabungan

EINSTEIN BIMBEL.COM40

Page 41: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS 1) Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

o Larutan elektrolit

o Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam.

adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Contoh : HCl, H2SO4

o Dibedakan menjadi 2 yaitu :

, NaOH, NaCl

a) Larutan elektrolit kuat = ditandai dengan lampu yang menyala terang.

b) Larutan elektrolit lemah = ditandai dengan lampu yang menyala redup atau lampu yang tidak menyala namun dalam

larutan timbul gelembung gas (contoh : larutan amonia, asam cuka).

o Larutan non elektrolit

Contoh : larutan gula, larutan urea, larutan alkohol.

adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

o Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi daya hantar larutan tersebut disebabkan

oleh zat

terlarutnya.

2) Teori Ion Svante Arrhenius

“ Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas ”

Contoh :

NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-

CH

(aq)

3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+

Zat non elektrolit dalam larutan,

(aq)

tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul

Contoh :

.

C2H5OH (l) C2H5

CO(NH

OH (aq)

2)2 (s) CO(NH2)2

3) Proses terjadinya hantaran listrik

(aq)

Contoh :

• Hantaran listrik melalui larutan HCl. Dalam larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H+ dan Cl-

HCl (aq) H

: +(aq) + Cl-

• Ion-ion H

(aq) +

2H

akan bergerak menuju Katode (elektrode negatif / kutub negatif), mengambil elektron dan berubah menjadi

gas hidrogen. +(aq) + 2e H2

• Ion-ion Cl

(g) -

2Cl

bergerak menuju Anode (elektrode positif / kutub positif), melepas elektron dan berubah menjadi gas

klorin. -(aq) Cl2

• Jadi : arus listrik menguraikan HCl menjadi H

(g) + 2e

2 dan Cl2

2H

(disebut reaksi elektrolisis). +(aq) + 2Cl-(aq) H2(g) + Cl2(g)

EINSTEIN BIMBEL.COM41

Page 42: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

4) Elektrolit yang berasal dari Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar

a) Senyawa Ion

• Dalam bentuk padatan, senyawa ion tidak dapat

• Dalam bentuk

menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak

bebas.

lelehan maupun larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga lelehan dan larutan senyawa

ion dapat

menghantarkan arus listrik.

b) Senyawa Kovalen Polar

o Contoh : asam klorida cair, asam asetat murni dan amonia cair.

o Senyawa-senyawa ini dalam bentuk murninya merupakan penghantar listrik yang tidak baik

o Jika

.

dilarutkan dalam air (pelarut polar) maka akan dapat menghantarkan arus listrik

Penjelasannya :

dengan baik.

o Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan melarut dalam air karena disamping air sendiri merupakan molekul

dipol, pada prinsipnya senyawa-senyawa tersebut jika bereaksi dengan air akan membentuk ion-ion.

HCl(l) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-

( ion hidronium )

(aq)

CH3COOH(l) + H2O(l) H3O+(aq) + CH3COO-

( ion asetat )

(aq)

NH3(l) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-

( ion amonium )

(aq)

o Oleh karena itu, larutan senyawa kovalen polar merupakan larutan elektrolit. Keterangan tambahan :

Ion yang terdapat dalam air dapat terbentuk dengan 3 cara :

1). Zat terlarut merupakan senyawa ion, misal : NaCl

Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri

2). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen polar, yang larutannya dalam air dapat terurai menjadi ion-ionnya, misal :

H2SO4

Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri

3). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen yang dapat bereaksi dengan air, sehingga membentuk ion, misal : NH

Reaksi ionisasinya : NH3

3(l) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-

o Daya hantar listrik air murni biasa digolongkan sebagai

(aq)

( ion amonium )

non konduktor

o

. Akan tetapi, sebenarnya air merupakan

suatu konduktor yang sangat buruk. Zat elektrolit akan meningkatkan konduktivitas air, sedangkan zat non elektrolit

tidak.

Arus listrik adalah aliran muatan

o

. Arus listrik melalui logam adalah aliran elektron, dan arus listrik melalui larutan

adalah aliran ion-ion.

Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar

o Senyawa ion padat

yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air).

tidak menghantar listrik, tetapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik

.

EINSTEIN BIMBEL.COM42

Page 43: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

5) Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Pada konsentrasi yang sama, elektrolit kuat mempunyai daya hantar lebih baik

Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α), yaitu

perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan.

daripada elektrolit lemah. Hal ini terjadi

karena molekul zat elektrolit kuat akan lebih banyak yang terion jika dibandingkan dengan molekul zat elektrolit

lemah.

Dirumuskan :

mulamulazatjumlahmengionyangzatjumlah−

=α ; 0 ≤ α ≤ 1

Zat elektrolit yang mempunyai α besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat sedangkan yang mempunyai α kecil

(mendekati 0) disebut elektrolit lemah

Contoh elektrolit kuat = larutan NaCl, larutan H

.

2SO4, larutan HCl, larutan NaOH

Contoh elektrolit lemah = larutan CH3COOH dan larutan NH3

Perkembangan Konsep Redoks

.

Reaksi Reduksi - Oksidasi ( Redoks )

a). Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen

1). Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.

Contoh :

o Perkaratan besi (Fe).

4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3

o Pembakaran gas metana

(s)

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2

o Oksidasi glukosa dalam tubuh

O(g)

C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2

o Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa

udara dan reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO

O(l)

2). Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen.

Contoh :

3

• Reduksi bijih besi dengan CO

Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2

• Reduksi CuO oleh H

(g)

CuO(s) + H2

2(g) Cu(s) + H2

• Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai

reduktor adalah gas CO, H

O(g)

2

• Permasalahan : Reaksi apakah yang terjadi pada reduktor?

dan logam Na.

EINSTEIN BIMBEL.COM43

Page 44: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

b). Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan / penerimaan elektron

1). Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.

o Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi).

o Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron

berarti ada spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi.

o Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja

disebut setengah reaksi.

Contoh : (setengah reaksi oksidasi)

K K+

Mg Mg

+ e 2+

• Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi).

+ 2e

2). Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron.

Contoh : (setengah reaksi reduksi)

Cl2 + 2e 2Cl

O

-

2 + 4e 2O

Oksidasi : Ca Ca

2-

Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi dan reduksi) 2+

Reduksi : S + 2e S

+ 2e 2-

Redoks : Ca + S Ca

+ 2+ + S

Ca + S Ca2+ + S2-

reduktor oksidator hasil oksidasi hasil reduksi

oksidasi reduksi

2e

2-

Keterangan :

Contoh lain :

Fe Fe3+ + 3eCl2 + 2e 2Cl-

Oksidasi :Reduksi :

( x 2 )( x 3 )

+Redoks : 2 Fe + 3 Cl2 2 Fe3+ + 6 Cl-

o Tentukan mana yang reduktor dan oksidator!

o Tentukan mana yang hasil oksidasi dan hasil reduksi!

c). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi

1). Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o).

Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.

Contoh :

EINSTEIN BIMBEL.COM44

Page 45: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

K K+ + e

Mg + 2eMg2+

0 +1

0 +2

b.o naik

b.o naik

2). Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi (b.o).

Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.

Contoh :

Cl2 2 Cl- + 2e0 -2

b.o turun

O2 2 O2- + 4e

b.o turun

0 - 4

Konsep Bilangan Oksidasi

o Bilangan oksidasi suatu unsur

Contoh :

Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1.

Pada H

dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua

elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.

2

H

HOx

xoo o

o oo H

HOx

xoo o

o oo+

+

- 2

O :

Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan

Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi

kepada atom O.

Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.

1). Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).

Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H2, N2

Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe

dan Fe = 0.

2). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1

pada semua senyawanya.

3). Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif (+).

Contoh :

Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3.

4). Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya. 3+ = +3

EINSTEIN BIMBEL.COM45

Page 46: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Perhatian :

Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau –B.

5). Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (hidrida) maka bilangan oksidasi H

= -1.

Contoh :

Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1

Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1

6). Bilangan oksidasi O umumnya = -2.

Contoh :

Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2O, MgO, BaO = -2.

Perkecualian :

a). Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2

b). Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan BaO2, biloks O = -1.

c). Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2 21, biloks O = -

7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0.

8). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.

Contoh : dalam ion −232OS = (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -

Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

a) Reaksi Bukan Redoks

Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).

Contoh : CaO + HCl CaCl2 + H2O+2 - 2 +1 - 1 +2 - 1 +1 - 2

b) Reaksi Redoks

Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.

Contoh : Fe + H2SO4 FeSO4 + H20 +1 +6 - 2 +2 +6 - 2 0

b.o naikoksidasi b.o turun

reduksi

Keterangan :

Oksidator = H2SO4

Reduktor = Fe

Hasil reduksi = H2

Hasil oksidasi = FeSO

c) Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi )

4

Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama.

Contoh :

EINSTEIN BIMBEL.COM46

Page 47: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

I2 + NaOH NaI + NaIO3 + H2O0 +1 +1 - 1 +1 +5

b.o turun, reduksi

b.o naik, oksidasi Keterangan :

Oksidator = I2

Reduktor = I2

Hasil reduksi = NaI

Hasil oksidasi = NaIO

d) Reaksi Konproporsionasi

3

Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan zat yang sama. Cl2 + H2 HCl

0 0 +1 - 1

b.o turun, reduksi

b.o naik, oksidasi

( hasil oksidasi / reduksi )

EINSTEIN BIMBEL.COM47

Page 48: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Reaksi Redoks 1. Di antara reaksi berikut, yang bukan reaksi

redoks menurut konsep pengikatan oksigen adalah.... A. CO (g) + O2 (g) → CO2

B. Cl2 (g)

(g) + I2 (g) → 2Cl (g) + I2

C. 2H2 (g)

(g) + O2 (g) → 2H2O D. 2SO2

(g) (g) + O2 (g) → 2SO3

E. Zn (g)

(s) + 2H2O (l) → Zn(OH)2 (aq) + 2H2

(g)

2. Di antara reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks menurut konsep transfer elektron adalah .... A. H2O2 (l) → H2O (l) + O2 B. 2Na

(g) (s) + I2 (g) → 2NaI

C. 2H2 (s)

(g) + O2 (g) → 2H2O D. 2SO2

(g) (g) + O2 (g) → 2SO3

E. N2 (g)

(g ) + 3H2 (g) → 2NH3

(g)

3. Dalam reaksi berikut, zat yang mengalami oksidasi menurut konsep transfer elektron pada huruf yangditebali adalah .... A. ZnO (s) + 2HCl (s) → ZnCl2 (s) + H2O B. Cl2

(l) (g) + 2I–

(aq) → 2Cl– (aq) + I2

C. BaCl2 (g)

(s) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2HCl

D. SO2 (aq)

(g) + H2O (l) → H2SO3

E. CO2 (aq)

(g ) + 2H2O (l) → CH4 (aq) + 2O2

(g)

4. Reaksi berikut yang termasuk reaksi oksidasi menurut konsep transfer elektron adalah .... A. Mg2+ (aq) + SO42– (aq) → MgSO4

B. NaCl (s)

(s) + Ba(OH)2 (aq) → BaCl2 (s) + H2O (l) + NaOH

C. CO (aq)

(g) + 12O2 (g) → CO2

D. Mg (g)

(s) → Mg2+ (aq) + 2eE. H2O

(l) → H+ (aq) + OH–

(aq)

5. Dalam reaksi berikut: 14CuO (s) + 4NH3 (aq) → 2N2O4 (g) + 6H2O (l) + 14Cu Senyawa yang berperan sebagai oksidator adalah ....

(s)

A. CuO D. 6H2O B. NH3 E. O2

C. N2O4

6. Pernyaatan berikut yang tidak tepat adalah .... A. reduksi melibatkan penerimaan elektron B. oksidasi melibatkan kenaikan biloks C. reduktor adalah zat yang menyebabkan zat

lain teroksidasi D. dalam reaksi redoks, oksidasi tidak terjadi

tanpa reduksi E. oksidator adalah zat yang tereduksi

7. Bilangan oksidasi S dalam senyawa Na2S2O3

adalah ....

A. +2 D. –3 B. +3 E. –2 C. +4

8. Bilangan oksidasi P dalam HPO42–

A. +2 D. +5 adalah ....

B. +3 E. +6 C. +4

9. Senyawa dengan biloks Cl sama dengan biloks

Cl dalam senyawa ICl3 adalah .... A. ClF3 D. KCl B. HClO E. HClO5

C. HClO3 10. Bilangan oksidasi klorin dalam senyawa

natrium hipoklorit, kalium klorit, dan kalium klorat berturut-turut adalah .... A. +3, +5, +7 D. –1, +3, +5 B. +1, +5, +7 E. –1, +1, +3 C. +1, +3, +5

11. Bilangan oksidasi krom dan selenium dalam

senyawa K2Cr2O7 dan SeCl4 adalah .... A. +6 dan +4 D. +5 dan –4 B. +6 dan –4 E. +3 dan +6 C. +7 dan +4

12. Bilangan oksidasi iodium dalam ion H4IO6–

A. –1 D. +5

adalah ....

B. +1 E. +7 C. +3

13. Di antara ion berikut, unsur belerang yang

memiliki bilangan oksidasi terendah adalah .... A. SO42– D. SB. HSO4

2– – E. S2O3

C. HSO3

2–

14. Pada reaksi 2CO (g) + 2NO (g) → 2CO2 (g) + N2

Bilangan oksidasi N berubah dari .... (g)

A. +2 ke 0 D. +3 ke +2 B. +2 ke +1 E. +4 ke 0 C. +3 ke +1

15. Berikut ini yang termasuk reaksi oksidasi

berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi adalah .... A. 2HCrO4– (aq) → H2Cr2O7 (aq) + H2O A. Mg

(l) 2+ (aq) + SO42– (aq) → MgSO4

B. 2NaCl (s)

(s) + Ba(OH)2 (aq) → BaCl2 (s) + H2O

C. CO (l)

(g) + 12O2 (g) → CO2

D. TiCl4 (g)

(g) + 2H2O (l) → TiO2 (s) + 4HCl

(aq)

16. Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah ....

EINSTEIN BIMBEL.COM48

Page 49: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

A. MnCO3 (s) → MnO (s) + CO2

B. Cl2 (g)

(g) + 2I– (aq) → 2Cl (aq) + I2

C. BaCl2 (g)

(s) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2HCl

D. SO2 (g)

(g) + H2O (l) → H2SO3

E. ZnO (aq)

(s) + 2H+ (aq) → Zn2+ (aq) + H2O

(l)

17. Pada reaksi Al (s) → Al3+ (aq) + 3e–

A. aluminium melepaskan elektron dari intinya

, pernyataan yang benar adalah ....

B. aluminium direduksi menjadi AlC. reaksi akan berlangsung hanya jika ada zat

lain yang menerima elektron

3+

D. aluminium berperan sebagai oksidator E. bilangan oksidasi ion aluminium adalah 0

18. Reaksi yang merupakan reaksi

disproporsionasi adalah .... A. CaCO3 (s) + 2H+ (aq) → Ca2+ (aq) + H2O

(l) + CO2 B. Cl2

(g) (g) + 2OH– (aq) → Cl– (aq) + ClO– (aq) +

H2O C. 2CrO4

(l) 2– (aq) + 2H+ (aq) → H2O (l) +

Cr2O72– D. Cu(H2O)4

(aq) 2+ (aq) + 4NH3 (aq) →

Cu(NH3)42+ (aq) + 4H2O E. Ca

(l)

(s) + 2H2O (l) → Ca2+ (aq) + H2 (g) + 2OH–

(aq)

19. Pada reaksi berikut: 2KMnO4 (aq) + 16HCl (aq) → 5Cl2 (g) + 2MnCl2 (s) + 2KCl (s) + 8H2O Hasil reduksinya adalah ....

(l)

A. Cl2 D. KCl B. MnCl2 E. HCl C. H2O

20. Pada persamaan reaksi redoks berikut:

2KMnO4 (aq) + 10KI (aq) + 8H2SO4 (aq) → 2MnSO4 (aq) + 5I2 (g) + 6K2SO4 (aq) + 8H2O

Bilangan oksidasi Mn berubah dari .... (l)

A. +14 → +8 D. +7 → +2 B. +7 → +4 E. –1 → +2 C. –2 → +2

21. Dalam reaksi antara asam sulfat pekat panas dan kalium iodida: 8I– (aq) + H2SO4 (aq) + 8H+ (aq) → 4I2 (g) + H2S (g) + 4H2O Pernyataan yang benar adalah ....

(l)

A. I– direduksi D. H+

B. H dioksidasi

+

C. H2S pereduksi direduksi E. H2SO4 pengoksidasi

22. Zat berikut mengandung belerang. Di antara

zat itu yang tidak dapat direduksi adalah .... A. SO2

B. SO3

C. H2SO4

2–

D. SE. S2O3

2–

2–

23. Di antara zat berikut yang tidak dapat dioksidasi adalah .... A. SO2

B. SO32–

C. H2SO4

D. SE. S2O3

2–

2–

24. Nama yang tepat untuk senyawa FeSO4 adalah .... A. besi sulfat D. besi(II) sulfat B. fero sulfat E. besi(III) sulfat C. feri sulfat

25. (Ebtanas 2000)

Nama kimia dari senyawa As2O3 adalah .... A. arsen dioksida D. diarsen trioksida B. arsen(II) oksida E. arsen(III) oksida C. diarsen oksida

26. Nama kimia untuk senyawa Cu2O adalah ....

A. tembaga oksida D. tembaga(II) oksida B. kupro oksida E. tembaga monoksida C. tembaga(I) oksida

27. Reaksi yang terjadi pada proses berikut adalah

reaksi redoks, kecuali .... A. fotosintesis D. baterai B. metabolisme E. penguapan air C. pembakaran

Perhatikan reaksi berikut untuk menjawab soal no. 28 dan 29. Reaksi pada sel Volta jenis seng-karbon: Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2NH4Cl (aq) → ZnCl2 (aq) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O

(l)

28. Zat yang berperan sebagai oksidator adalah ....

A. Zn D. NH4Cl B. MnO2 E. Mn2O3

C. ZnCl2

29. Logam seng berperan sebagai ....

A. oksidator D. anode B. elektrolit E. penerima elektron C. sirkuit elektron

30. Jika dalam sel Volta terdapat elektrode logam

seng dan tembaga dalam larutan H2SO4, yang berperan sebagai oksidator adalah .... A. Zn D. HB. Cu E. H2O

+

C. SO4

2–

EINSTEIN BIMBEL.COM49

Page 50: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon

o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi.

o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan

kovalen yang relatif kuat.

o Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap

tiga.

o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

o Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar (siklik).

B. Kedudukan Atom Karbon

Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut : atom C primer,

atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuarterner

Contoh :

C2H5

CH3

CH3 CH3

CH2 CH2 C C CH32o

3o4o

1o 2o

1o 2o/

1o 1o

1o

Keterangan :

1o

2

= atom C primer ( ada 5 ) o

3

= atom C sekunder ( ada 3 ) o

4

= atom C tersier ( ada 1 ) o

= atom C kuarterner ( ada 1 )

C. Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H)

a. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya :

Hidrokarbon jenuh: senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.

Hidrokarbon tak jenuh: senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih

dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna).

b. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :

Hidrokarbon alifatik : senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal) maupun tidak

jenuh (ikatan rangkap).

Hidrokarbon alisiklik: senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).

Hidrokarbon aromatik: senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan

antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi).

EINSTEIN BIMBEL.COM50

Page 51: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

1. ALKANA

o Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom

karbonnya merupakan ikatan tunggal.

o Rumus umum alkana yaitu : CnH2n+2

; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkana

Penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut :

1) Memilih rantai induk

2)

, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.

Penomoran

3)

, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil.

Penulisan nama

Jumlah karbon

, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai

induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan

tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).

Awalan

1 met-

2 et-

3 prop-

4 but-

5 pent-

6 heks-

7 hept-

8 okt-

9 non-

10 dek-

Contoh :

CH3-CH2-CH2-CH3

CH

(butana)

3-CH2-CH(CH3)2

CH

(2-metil-butana)

3-CH(C2H5)-CH2-CH3

( 3-metil-pentana)

Sumber dan Kegunaan Alkana

Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.

Kegunaan alkana, sebagai : bahan bakar, pelarut, sumber hidrogen, pelumas, bahan baku untuk pembuatan

senyawa organik lain, bahan baku industri.

2. ALKENA

o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua

o Rumus umum alkena yaitu : C

(–C=C–).

nH2n ; n = jumlah atom C

EINSTEIN BIMBEL.COM51

Page 52: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Contoh : C2H4, C4H8, dan C5H

10

Tata Nama Alkena

1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom C’nya sama), dengan mengganti

akhiran –ana menjadi –ena.

2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap

3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga

.

ikatan rangkap mendapat nomor

terkecil

4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang

paling tepi / pinggir (nomor terkecil).

.

5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

Contoh :

CH3-CH2-CH=CH-CH3 CH

(2-pentena) 3-CH(CH3)-CH=CH2

(3-metil-1-butena)

Sumber dan Kegunaan Alkena

Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku

rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

3. ALKUNA

o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga

o Rumus umum alkuna yaitu : C

(–C≡C–).

nH2n-2

; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkuna

o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una.

o Tata nama alkuna bercabang sama seperti

penamaan alkena.

Contoh :

CH3-CH2–C≡C–CH3

(2-pentuna)

Sumber dan Kegunaan Alkuna

Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2

Reaksi pembentukan etuna (asetilena) :

. Gas asetilena digunakan

untuk mengelas besi dan baja.

4 CH4 (g) + 3 O2 (g) → 2 C2H2 (g) + 6 H2O

CaC(g)

2 (s) + 2 H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + C2H2

(g)

EINSTEIN BIMBEL.COM52

Page 53: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

KEISOMERAN

Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur

atau konfigurasi yang berbeda

Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan

ruang atom-atom dalam molekul.

.

Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Keisomeran struktur : keisomeran karena perbedaan struktur.

2) Keisomeran ruang : keisomeran karena perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama).

Penjelasan :

1) Keisomeran Struktur

Dibedakan menjadi 3 yaitu :

a) keisomeran kerangka : jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka atom) berbeda

b) keisomeran posisi : jika

.

rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi

posisi cabang/gugus penggantinya berbeda

.

2) Keisomeran Ruang

Dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) keisomeran geometri : isomer cis dan trans. Contoh :

trans-butena cis-butena

SIFAT-SIFAT HIDROKARBON

Meliputi :

a) Sifat-Sifat Fisis

1. Tidak larut dalam pelarut polar (air).

2. Relatif lebih mudah terbakar daripada senyawa anorganik

3. Titik leleh dan titik didihnya relatif rendah

b) Sifat Kimia

Berkaitan dengan reaksi kimia.

1) Reaksi-reaksi pada Alkana

Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi

terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran, substitusi dan perengkahan (cracking).

Penjelasan :

EINSTEIN BIMBEL.COM53

Page 54: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

a. Pembakaran

o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2

Contoh :

O (uap air), sedangkan pembakaran

tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).

CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO2 (g) + 2 H2O

(g)

b. Substitusi atau pergantian

• Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan halogen.

• Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi.

• Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H

alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).

• Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.

Contoh :

C2H6 + Cl2 → C2H5Cl

+ HCl

c. Perengkahan atau cracking

Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang lebih pendek.

Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi

Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain itu juga dapat digunakan

untuk membuat gas hidrogen dari alkana.

tanpa oksigen.

Contoh :

2) Reaksi-reaksi pada Alkena

o Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C.

o Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi :

reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi.

Penjelasan :

a. Pembakaran

Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena

menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar

C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak

oksigen.

Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2

Contoh :

dan uap air.

EINSTEIN BIMBEL.COM54

Page 55: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

C2H4 (g) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + 2 H2O

b. Adisi (penambahan = penjenuhan) (g)

o Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap.

Contoh :

C4H8 (g) + H2 (g) → C4H

10 (g)

c. Polimerisasi

• Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar.

• Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi

• Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.

disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut

polimer.

• Prosesnya sebagai berikut :

a) Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak

berpasangan.

b) Elektron-elektron yang tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus,

sehingga membentuk rantai.

Contoh :

monomerpolimerisasi

polimer

a)

b)

3) Reaksi-reaksi pada Alkuna

o Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna

memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.

n H2N C C N C C

OR

H

HR O

H

OH

n

- H2O

asam amino polipeptida

monomer Unit Ulangan terikat secarakovaken dengan unit ulangan lainnya

CH2CH2H2C CH2 nn

etilena Polimer polietilena

EINSTEIN BIMBEL.COM55

Page 56: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

o Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H2, adisi dengan

halogen (X2

o Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan

Markovnikov yaitu :

) dan adisi dengan asam halida (HX).

“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan

terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H ”

Contoh :

CH2 CH CH3

Br

CH2 CH CH3 + HBr

H

“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan

terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang “

Contoh :

CH3 CH2 CH CH CH3

Cl H

CH3 CH2 CH CH CH3 + HCl

MINYAK BUMI DAN PEMANFAATANNYA

a. Asal

Merupakan hasil proses alam, dari zat organik yang tertimbun selama ribuan tahun, sebagai penghasil utama

bahan bakar, bahan-bahan petrokimia

b. Komposisi Minyak Bumi

Alifatik/rantai hidrokarbon terbuka, seperti alkana (CnH2n+2

c. Kualitas bahan bakar diukur dengan bilangan oktan

Contoh :

) merupakan fraksi utama minyak bumi dan

memiliki bilangan oktan rendah, dan fraksi terbesar yang kedua ialah sikloheksana.

Bilangan oktan suatu bahan bakar adalah 90. Berarti, campuran terdiri dari 90 % volume iso-oktana (2.2.4

trimethyl pentane) & 10 % volume n-heptana.

Semakin tinggi nilai oktannya, semakin kecil kadar CO yang dilepaskan pada pembakaran kendaraan

bermotor. Cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar ialah dengan memberikan zat aditif seperti TEL

(Tetra Ethyl Lead) dan MTBE (Methyl Tersier Buthyl Ether).

d. Produk Minyak Bumi

Minyak bumi diolah melalui proses destilasi bertingkat. Fraksi-fraksinya dapat dipisahkan karena memiliki

perbedaan titik didih. Berikut adalah proses destilasinya dan produk-produknya:

EINSTEIN BIMBEL.COM56

Page 57: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

EINSTEIN BIMBEL.COM57

Page 58: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Senyawa Carbon 1. Atom C primer dalam senyawa berikut

terdapat pada atom karbon nomor ....

A. 1, 3, 5 D. 3, 6 B. 2, 4, 7 E. 1, 7 C. 3, 6, 7

2. Atom C sekunder dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....

A. 1, 3, 5 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 1, 4, 7 C. 3, 6, 7

3. Atom C tersier dalam senyawa berikut terdapat

pada atom karbon nomor ....

A. 3, 5, 8 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 4 C. 3, 6, 7

4. (Ebtanas 1997)

Suatu senyawa alkana memiliki rumus struktur:

Atom C kuartener pada struktur alkana tersebut adalah atom C nomor .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 7 C. 3

5. (Ebtanas 2000)

Diketahui struktur berikut:

Atom C primer adalah atom C bernomor .... A. 2, 4, 6 D. 3, 7 B. 3, 5, 7 E. 2, 4 C. 1, 8

6. Cara untuk membuktikan adanya CO2 dari

hasil pembakaran senyawa hidrokarbon adalah .... A. dicairkan dan dibakar B. dibakar dan direduksi C. direaksikan dengan larutan Ba(OH)2

D. direaksikan dengan uap H2O E. direaksikan dengan uap H2O, kemudian

dialiri arus listrik

7. Pernyataan berikut dapat dijadikan pembenaran adanya unsur hidrogen dalam hidrokarbon setelah dibakar adalah .... A. terbentuk asap putih dari hasil

pembakaran B. adanya tetesan-tetesan embun di dalam

pipa pengalir akibat pendinginan C. larutan Ca(OH)2 menjadi keruh setelah

dilewati gas hasil pembakaran D. terbentuk gas yang dapat dilihat dari

gelembung dalam larutan Ca(OH)2 E. tidak dapat dilihat dengan kasat mata

karena air yang terbentuk berupa gas 8. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon ....

A. alifatik jenuh B. alifatik tidak jenuh C. alisiklik tidak jenuh D. aromatik E. parafin siklik tidak jenuh

9. Di antara senyawa berikut, yang bukan alkana

rantai lurus adalah .... A. C3H8 D. C5H12

B. C4H8 E. C20H42

C. C6H14

10. Perhatikan tabel sifat fisika alkana berikut.

EINSTEIN BIMBEL.COM58

Page 59: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Senyawa yang berwujud gas pada suhu kamar adalah .... A. butana B. pentana C. heksana D. heptana E. oktana

11. Alkana berikut yang memiliki titik didih paling

tinggi adalah .... A. C5H12

B. C8H18

C. C10H22

D. C12H24 E. C18H38

12. Nama struktur kimia berikut adalah ....

A. 2,2-dimetil-4-metilheptana B. 4,6,6-trimetilheptana C. n-dekana D. 2-metil-2-metil-4-metilheptana E. 2,2,4-trimetilheptana

13. Nama senyawa alkana berikut adalah ....

A. 3-metilheptana B. 4-etilheptana C. 4-etil-3-metilheptana D. isodekana E. 3,4-dimetilheptana

14. Senyawa dengan nama 2-metil-3-

isopropiloktana memiliki rumus struktur ....

15. Pernyataan berikut tentang isomer yang paling

tepat adalah .... A. isomer memiliki rumus struktur sama B. isomer mengandung kumpulan gugus

sama C. isomer adalah hidrokarbon D. isomer menghasilkan zat yang sama jika

terbakar sempurna dalam oksigen E. isomer memiliki titik didih yang sama

16. Senyawa yang bukan isomer dari oktana

adalah .... A. 2-metilheptana B. 2,3-dimetilheksana C. 2,3,4-trimetilpentana D. 2,2-dimetilpentana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana

17. Isoheptana memiliki rumus struktur ....

A. C7H14

B. CH3(CH2)5CH3

C. C6H5CH3

D. (CH3)3C(CH2)2CH3 E. (CH3)2CH(CH2)3CH3

18. (Ebtanas 1998)

EINSTEIN BIMBEL.COM59

Page 60: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Rumus struktur yang bukan isomer dari C6H14 adalah ....

19. Dari senyawa karbon berikut yang termasuk

sikloalkana adalah .... A. CH4 D. C4H10

B. C2H6 E. C5H10

C. C3H8

20. Siklobutana merupakan isomer dari ....

A. C4H10

B. C6H6

C. CH3 - C=C - CH3

D. CH2=CH - CH=CH2 E. CH3 - CH=CH - CH3

21. Rumus umum senyawa dengan struktur:

CH3(CH2)14CH=CH–CH3 adalah .... A. CnH2n D. CnH2n-1

B. CnHn E. CnH2n-2

C. CnH2n+1

22. Senyawa karbon berikut yang tidak

membentuk isomer cis- dan trans- adalah .... A. CH3CH=CH(C2H5) B. CH3(Cl)C=CH(C2H5) C. H2C=CH(C2H5) D. (CH3)(C2H5)C=CH(CH2OH) E. CH3-CH=CH-CH3

23. Senyawa berikut yang memiliki titik didih

paling tinggi adalah .... A. C2H4 D. C10H20

B. C4H6 E. C6H6

C. C5H10

24. Nama senyawa dari rumus struktur berikut

adalah ....

A. 4-propil-2-pentuna B. 4-metil-2-heptuna C. 4-metil-2-pentuna D. 4-propil-2-pentuna E. 4-metil-4-propil-2-butuna

25. Senyawa yang bukan merupakan isomer posisi

dari 2-dekuna adalah… A. 4-metil-2-nonuna B. 2,2-dimetil-4-oktuna C. 5-dekuna D. 2,3,4-trimetil-6-dokuna E. 2-etil-3-metil-5-heptuna

EINSTEIN BIMBEL.COM60

Page 61: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Polimerisasi 1. Seandainya di alam tidak terjadi proses-proses

kimia maka .... A. di alam tidak ada kehidupan B. lebih baik dari keadaan sekarang C. tidak ada industri kimia dan persenjataan D. tidak akan terjadi perang dunia E. tidak memengaruhi apapun

2. Keunggulan televisi menggunakan layar LCD

dibandingkan layar tabung sinar katode .... A. lebih mahal B. praktis dan gambar lebih halus C. layar dapat cembung atau datar D. pemakaian listrik lebih irit E. dapat digunakan untuk monitor komputer

3. Berikut ini yang bukan tergolong

pengembangan material baru adalah .... A. pengolahan bijih logam menjadi logam B. pembuatan komposit C. pelapisan lensa dengan oksida logam yang

sangat tipis D. sintesis senyawa yang memiliki orientasi

tertentu dengan adanya medan magnet E. pembuatan material yang berukuran nano

4. Suatu materi dikategorikan sebagai kristal cair

dengan struktur nematik jika memiliki orientasi .... A. teratur dalam keacakan B. teratur sempurna C. acak sempurna D. kadang-kadang teratur E. berubah-ubah seperti cairan biasa

5. Peralatan display berikut menggunakan bahan

dari kristal cair, kecuali .... A. kalkulator digital B. jam tangan digital C. papan reklame (billboard) D. televisi layar datar dan tipis E. handphone

6. Kertas selofan dibuat dari polimer ....

A. selulosa nitrat D. selulosa sulfida B. selulosa asetat E. karet alam C. seluloid

7. Karet alam merupakan polimer dari ....

A. etena D. 1,4-isoprena B. propena E. 1,3-butadiena C. asetilena

8. Polimer yang dibentuk melalui reaksi

polimerisasi adisi adalah .... A. tetoron D. nilon

B. teflon E. orlon C. dakron

9. Semua polimer berikut dibuat melalui

polimerisasi adisi, kecuali .... A. PVC D. polipropilen B. nilon E. polietilen C. karet buatan

10. PVC adalah suatu polimer plastik sebagai hasil

polimerisasi dari .... A. ClHC=CHCl D. H2C=CCl2

B. ClHC=CCl2 E. Cl2C=CCl2

C. H2C=CHCl 11. Nilon dapat dibuat melalui swa-kondensasi

asam 6- aminoheksanoat (NH2(CH2)5CO2H). Satuan berulang dari polimer ini .... A. (–NH(CH2)5CO–) B. (–NH(CH2)5CO2H–) C. (–NH3(CH2)5CO2–) D. (–NH(CH2)5NHCO(CH2)5CO–) E. (–NH(CH2)5CO(CH2)5–)

12. Senyawa berikut yang bukan bahan dasar

keramik adalah .... A. SiO2 D. Al2O3

B. MgO E. CaC2 C. C2H6

13. Material berikut yang bukan contoh dari

keramik adalah .... A. semen D. piezo electric B. porselen E. teflon C. tembikar

14. Komposit keramik merupakan campuran dari

.... A. keramik dan gelas B. semen dan pasir C. oksida logam dan bahan organik D. logam dan bukan logam E. oksida logam dan oksida bukan logam

15. Sifat-sifat khas yang dimiliki oleh keramik

superkonduktor adalah .... A. keras tetapi getas B. insulator panas dan listrik yang sempurna C. tidak memiliki resistensi listrik D. menghasilkan medan magnet dan listrik E. dapat menghantarkan panas dan listrik

16. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh material

untuk dijadikan film tipis adalah sebagai berikut, kecuali .... A. stabil secara kimia terhadap cuaca B. dapat melekat baik pada objek C. memiliki kerapatan imperfeksi rendah D. memiliki komposisi kimia yang tetap E. ketebalannya homogen

EINSTEIN BIMBEL.COM61

Page 62: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

17. Unsur nitrogen penting bagi tumbuh-tumbuhan

terutama untuk .... A. membentuk klorofil B. mempercepat pembentukan buah C. mempercepat tunas D. menambah kecepatan akar menyerap air E. membantu fotosintesis

18. Unsur-unsur yang berguna bagi tumbuhan dan

terdapat dalam pupuk buatan adalah .... A. N, P, Al D. Cl, P, K B. N, K, Mg E. Mg, S, P C. N, P, K

19. (Ebtanas 1997)

Berikut ini merupakan contoh pupuk: (1) pupuk kandang, (2) urea, (3) kompos, (4) pupuk hijau, (5) tripel superfosfat, (6) ammonium sulfat. Jenis pupuk buatan adalah .... A. 1, 2, 3 D. 2, 3, 4 B. 1, 3, 4 E. 4, 5, 6 C. 2, 5, 6

20. Jenis pupuk yang mengandung fosfor adalah

.... A. ZA D. ZK B. Urea E. KCl C. TSP

21. Perhatikan rumus struktur dari racun serangga

berikut.

Kedua pestisida tersebut tergolong senyawa .... A. organoklor dan organokarbamat B. organokarbamat dan organofosfat C. organokarbamat dan organologam D. organofosfat dan organoklor E. keduanya organologam

22. Pestisida yang mengandung atom klorin adalah

.... A. IPC D. endrin B. paration E. PAN C. malation

23. Herbisida tergolong pestisida untuk

membunuh… A. kecoa, nyamuk, tikus B. jamur, bakteri, dan lumut C. tikus

D. alang-alang dan rumput E. jamur dan serangga

24. Di antara senyawa organik berikut, yang tidak

digunakan sebagai pestisida adalah .... A. organoklor D. organonitrat B. organofosfat E. organologam C. organokarbamat

25. Asam askorbat ditambahkan ke dalam vitamin

untuk digunakan sebagai pengawet. Asam askorbat berguna untuk .... A. memberikan rasa pada vitamin B. menjadikan vitamin mudah dicerna C. meningkatkan kerja vitamin D. mencegah vitamin dari oksidasi E. mengoksidasi bakteri

26. (Ebtanas 1998)

Monosodium glutamat, siklamat, dan sodium benzoat berturut-turut adalah zat aditif pada makanan yang berguna sebagai .... A. penyedap rasa, pengawet, pemanis B. penyedap rasa, pemanis, pengawet C. pengawet, penyedap rasa, pemanis D. pemanis, pengawet, penyedap rasa E. pemanis, penyedap rasa, pengawet

27. Cara yang cocok mengawetkan pisang untuk

diekspor adalah .... A. pemekatan B. pengasaman C. pendehidrasian D. pengemasan vakum E. pendinginan

28. Senyawa berikut merupakan zat aditif untuk

mengawetkan makanan, kecuali .... A. asam askorbat B. natrium benzoat C. indigotin D. natrium klorida E. cuka

29. Bahan pewarna berikut yang sudah dilarang

pemakaiannya pada makanan adalah .... A. Rhodamin B D. Tartrazin B. Amaran E. Indigotin C. Eritrosin

30. Zat aditif yang biasa dipakai untuk

meningkatkan aroma dan rasa buah pisang pada makanan adalah .... A. benzaldehida D. etilbutirat B. oktil asetat E. amil asetat C. amil valerat

31. Zat berikut tergolong antioksidan, kecuali ....

A. BHA D. BHT B. paraben E. propilgalat

EINSTEIN BIMBEL.COM62

Page 63: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

C. benzoat 32. Senyawa yang merupakan zat antibiotik adalah

.... A. streptomisin D. morfin B. parasetamol E. aspirin C. kodein

33. Antibiotik yang dapat digunakan untuk

mengobati penyakit TBC adalah .... A. streptomisin D. penisilin B. parasetamol E. kokain C. kodein

34. Obat yang tergolong stimulan adalah ....

A. antibiotik D. psikiatris B. analgesik E. panadol C. hormon

35. Aspirin dapat dipakai untuk ....

A. membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit

B. merendahkan kadar gula dalam darah C. mengurangi rasa sakit dan demam D. mengobati penyakit pneumonia E. membunuh mikroorganisme dalam tubuh

EINSTEIN BIMBEL.COM63

Page 64: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

MINYAK BUMI I. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI & GAS ALAM

• Merupakan sumber energi yang banyak digunakan dalam rumah tangga, kendaraan bermotor, dan industri.

• Terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme.

• Berasal dari jasad renik yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Mengendap dalam lautan, tertutup lumpur dan kemudian

lama-lama menjadi batuan. Terbentuk dan meresap dalam batu karang.

• Tidak menutup kemungkinan minyak bumi & gas alam terdapat di daratan dikarenakan pergerakan kulit bumi sehingga

lautan berubah menjadi daratan.

II. KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA PENYUSUN MINYAK BUMI & GAS ALAM • Gas alam tersusun atas alkana suku rendah (metana, etana, propana, butana), gas karbon dioksida dan dihidrogen sulfida.

• Gas alam digunakan sebagai bahan bakar, LPG dan untuk pembuatan metanol.

• Minyak bumi merupakan campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon terutama alkana, kemudian

sikloalkana. Komponen lain yang menyusun adalah hidrokarbon aromatik, alkena dan berbagai senyawa karbon yang

mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.

III. PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Campuran dalam minyak bumi dapat dipisahkan dengan cara destilasi bertingkat. Berikut adalah fraksi-fraksi minyak bumi setelah didestilasi:

Fraksi Ukuran Molekul

Titik Didih (o

Kegunaan C)

Gas Bensin (gasoline) Minyak tanah Minyak solar dan diesel Parafin Aspal/bitumen

C1 – CC

4 5 – C

C10

11 – CC

12 13 – C

17

C20C

ke atas 25

< 30

ke atas

30 – 180 180 – 230

230 – 305

> 400 Residu

Bahan bakar (LPG) Bahan bakar motor Bahan bakar kompor, lampu Solar Membuat lilin Pembuatan jalan raya

IV. BENSIN • Bensin merupakan salah satu jenis bahan bakar minyak yang digunakan untuk kendaraan bermotor.

• Terdiri atas 3 jenis yaitu premium, premix dan super TT. Setiap jenis memiliki mutu yang berbeda-beda.

• Mutu bensin ditentukan oleh jumlah ketukan (knocking) dan nilai oktan. Nilai oktan menyatakan komposisi n-heptana dan

isooktana dalam suatu bahan bakar. Nilai oktan berkisar antara 0 – 100.

• Misal:

Nilai oktan 95, berarti dalam bahan bakar tersebut mengadung 95% isooktana dan 5% n-heptana (memiliki nilai ketukan 5).

Semakin rendah ketukannya = semakin tinggi nilai oktannya = mutu bensin semakin bagus

• Nilai oktan premium adalah 80 – 85, premix adalah 94, dan super TT adalah 98.

• Untuk mengurang ketukan pada bensin diberikan zat anti ketuk yang disebut TEL (Pb(C2H5)4) dan etil bromida (C2H5

• Etil bromida diberikan agar hasil pembakaran dari TEL yang berupa oksida timah hitam tidak menempel di mesin.

Br).

EINSTEIN BIMBEL.COM64

Page 65: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

• Etil bromida menghasilkan timbal yang mudah menguap di udara. Zat ini berbahaya karena dapat merusak otak.

• Sebagai pengganti etil bromida digunakan zat MTBE (methyl tertiary buthyl ether)

V. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR TERHADAP LINGKUNGAN • Penggunaan TEL pada bensin dapat menyebabkan pencemaran lingkungan

• Pembakaran minyak bumi juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika:

1) Oksigen yang digunakan pembakaran terlalu sedikit akan membentuk gas CO yang berakibat dapat mengganggu sistem

peredaran darah (hemoglobin mengikat CO lebih kuat dari pada CO2

2) Menghasilkan gas CO

).

2

3) Menghasilkan oksida-oksida lain yang dapat mencemari udara, seperti SO

terlalu banyak, sehingga dapat menahan sinar infra merah yang dipantulkan bumi sehingga suhu

bumi meningkat (efek rumah kaca/green house effect).

2

.

EINSTEIN BIMBEL.COM65

Page 66: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

Minyak Bumi

1. Minyak bumi terbentuk selama ribuan tahun

berasal dari fosil .... A. dinosaurus B. binatang mamalia C. paus D. plankton dan tumbuhan E. tumbuhan

2. Faktor-faktor yang menyebabkan batuan fosil

berubah menjadi minyak bumi adalah .... A. panas matahari B. tekanan dan panas bumi C. gempa tektonik D. badai tsunami E. letusan gunung dan lahar merapi

3. Untuk menentukan secara akurat keberadaan

minyak mentah di dalam bumi dipakai teknik .... A. peledakan B. gelombang seismik C. pantauan udara D. gelombang kejut E. mikroskop

4. Minyak bumi umumnya bersumber di wilayah

lepas pantai sampai laut dalam. Hal ini terjadi karena .... A. akibat pergeseran lapisan bumi B. pembentukan fosil berasal dari hewan laut C. memiliki dasar bumi yang dalam D. sudah menjadi hukum alam E. akibat sering terjadi gempa tektonik di laut

5. Minyak bumi tergolong sumber energi tidak

terbarukan sebab .... A. proses pembentukan memerlukan waktu

ribuan tahun B. alam tidak dapat menciptakan lagi minyak

bumi C. dapat didaur ulang dari hasil pembakaran D. tidak dapat dibuat oleh manusia dengan

teknologi apapun E. minyak bumi bukan sumber energi baru

6. Senyawa berikut yang tidak tergolong fraksi

minyak bumi adalah .... A. alkana, sikloalkana B. alkena, aromatik C. asam lemak jenuh dan tidak jenuh D. butana, heksana, propana E. kerosin, solar, aspal

7. Fraksi minyak bumi terbanyak adalah ....

A. alkana dan sikloalkana B. aldehida dan aromatik C. sikloalkana dan aromatik D. LPG, LNG, dan aspal

E. bensin premium dan solar 8. Prinsip dasar dari pemisahan minyak bumi

adalah perbedaan .... A. warna D. massa

molekul B. viskositas E. kereaktifan C. titik didih

9. Teknik yang diterapkan untuk memisahkan

fraksi minyak bumi adalah .... A. ekstraksi B. destilasi bertingkat C. permurnian bertingkat D. dekantasi E. magnetisasi

Untuk menjawab soal no 10 dan 11, perhatikan gambar pengolahan minyak bumi berikut ini.

10. Campuran LPG terdapat pada bagian ....

A. I D. IV B. II E. V C. III

11. Fraksi III adalah ....

A. LPG D. gasolin B. kerosin E. pelumas C. residu

12. (Ebtanas 1996)

Dari hasil penyulingan minyak bumi, Fraksi nomor urut 3 digunakan untuk .... A. bahan bakar pesawat dan diesel B. bensin premium

EINSTEIN BIMBEL.COM66

Page 67: bimbelprivat.weebly.combimbelprivat.weebly.com/uploads/1/1/0/1/11015768/kimia_x_sma.pdf · MATERI . I. SIFAT MATERI . a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat

C. pembuatan LPG D. bahan baku Plastik E. pembuatan parafin

13. Ketika suhu dalam kolom fraksionasi

mencapai 110°C, fraksi minyak bumi yang menguap adalah yang mengandung jumlah atom karbon .... A. 1 – 5 D. 21 – 30 B. 6 – 10 E. 50 ke atas C. 13 – 20

14. Fraksi gasolin dalam minyak bumi memiliki

jumlah atom karbon berkisar antara .... A. 1 – 5 D. 21 – 30 B. 6 – 10 E. 50 ke atas C. 13 – 20

15. Fraksi minyak mentah yang tersisa dalam

kolom fraksionasi dapat digunakan sebagai .... A. bahan bakar untuk memasak B. bahan bakar untuk kendaraan C. aspal untuk mengeraskan jalan D. pelarut senyawa karbon E. pelumas mesin

16. Proses pengubahan molekul hidrokarbon yang

berantai panjang menjadi molekul yang lebih pendek dinamakan .... A. distilasi D. perengkahan B. reforming E. destruksi C. ekstraksi

17. Proses penggabungan molekul hidrokarbon

yang berantai pendek menjadi yang lebih panjang dinamakan .... A. distilasi D. perengkahan B. reforming E. destruksi C. ekstraksi

18. (Ebtanas 1998)

Komposisi dari bensin premium dengan bilangan oktan 80 adalah .... A. 20% n-heptana dan 80% isooktana B. 20% isooktana dan 80% n-heptana C. 20% n-heksana dan 80% isooktana D. 20% isooktana dan 80% n-heksana E. 20% n-pentana dan 80% isooktana

19. Dari penyataan berikut:

Alkana bercabang dan sikloalkana terbakar lebih

merata daripada alkana rantai lurus. Alkana rantai pendek (C4) terbakar lebih

merata daripada alkana rantai panjang ( C7). Alkena terbakar lebih merata dari alkana. Pembakaran paling merata adalah campuran dari ....

A. alkana bercabang dan alkena B. alkana rantai pendek dan alkena C. alkana rantai panjang dan alkena D. sikloalkana dan alkana rantai pendek E. alkana bercabang rantai pendek dan

alkena 20. Komposisi bensin dari campuran 87%

isooktana dan 13% n-heptana memiliki bilangan oktan sebanyak .... A. 80 D. 100 B. 87 E. 113 C. 96

21. Zat aditif yang dapat meningkatkan bilangan

oktan adalah .... A. timbel oksida D. trietiltimbel B. timbel sulfat E. trinitrotoulena C. tetraetiltimbel

22. Penambahan TEL ke dalam bensin premium

menghasilkan endapan hitam PbO dan tertimbun dalam mesin motor. Untuk menghindari hal ini biasanya ditambahkan .... A. CH2Br2 D. PbS B. PbSO4 E. Pb(C2H3O2)2 C. PbCl2

23. Bahaya gas karbon monoksida terhadap

manusia adalah .... A. mempercepat perkaratan logam B. mengurangi kadar CO2 di udara C. merusak lapisan ozon D. menyebabkan penyakit paru-paru E. mudah bereaksi dengan haemoglobin

24. Gas pencemar yang mengakibatkan terjadinya

kabut fotokimia adalah .... A. SO2 D. NO B. CO2 E. CO C. CnHx

25. Pencemar udara yang mengakibatkan

terjadinya hujan asam adalah .... A. CO D. N2

B. CO2 E. freon C. SO2

EINSTEIN BIMBEL.COM67