materi gel proposal.docx

6
Perbedaan gel dan emulgel ? Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan beberapa komponen lainnya,dan komponen terbesar pada sediaan gel adalah air (hidrofilik). Gel 1 fase (single fase) dan 2 fase : Gel terdiri dari dua sistem, yaitu sistem satu fase dan 2 fase. Sitem satu fase terjadi bila fase terdispersi melarut dan mengembang sehingga hanya terlihat sebagai satu fasa saja. Gelling agent yang biasa digunakan adalah suatu polimer atau senyawa makromolekul seperti viscolam. Sedangkan 2 fase terdiri dari senyawa anorganik yang tidak larut dan terdispersi homogen dalam bentuk flokulat-flokulat, sehingga terbentuk seperti terdiri dari dua fase yang saling tidak campur dan tidak jernih. Mekanisme pembentukkan gel yaitu : apabila senyawa polimer/makromolekul (struktur kompleks) yang bersifat hidrofil/hidrokoloid didispersikan kedalam air maka akan mengembang. Kemudian terjadi proses hidrasi molekul air melalui pembentukan ikatan hydrogen , dimana molekul-molekul air akan terjebak didalam struktur molekul kompleks tersebut dan akan terbentuk masa gel yang kaku/kenyal. Parameter kritis pada proses pembentukkan gel antara lain : 1. Temperature yang akan berpengaruh pada kemampuan untuk mengembang sempurna 2. Volume solven 3. Kecepatan dan lama pengadukan . pengadukan yg terlalu kuat dan cepat dapat mengakibatkan rusaknya system polimer dan akan

Upload: gledys-tham-puti

Post on 13-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Perbedaan gel dan emulgel ?Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan beberapa komponen lainnya,dan komponen terbesar pada sediaan gel adalah air (hidrofilik).

Gel 1 fase (single fase) dan 2 fase :Gel terdiri dari dua sistem, yaitu sistem satu fase dan 2 fase. Sitem satu fase terjadi bila fase terdispersi melarut dan mengembang sehingga hanya terlihat sebagai satu fasa saja. Gelling agent yang biasa digunakan adalah suatu polimer atau senyawa makromolekul seperti viscolam. Sedangkan 2 fase terdiri dari senyawa anorganik yang tidak larut dan terdispersi homogen dalam bentuk flokulat-flokulat, sehingga terbentuk seperti terdiri dari dua fase yang saling tidak campur dan tidak jernih.

Mekanisme pembentukkan gel yaitu :apabila senyawa polimer/makromolekul (struktur kompleks) yang bersifat hidrofil/hidrokoloid didispersikan kedalam air maka akan mengembang. Kemudian terjadi proses hidrasi molekul air melalui pembentukan ikatan hydrogen , dimana molekul-molekul air akan terjebak didalam struktur molekul kompleks tersebut dan akan terbentuk masa gel yang kaku/kenyal.

Parameter kritis pada proses pembentukkan gel antara lain :1. Temperature yang akan berpengaruh pada kemampuan untuk mengembang sempurna2. Volume solven3. Kecepatan dan lama pengadukan . pengadukan yg terlalu kuat dan cepat dapat mengakibatkan rusaknya system polimer dan akan mengakibatkan banyaknya gelembung udara yang akan terjebak didalam system polimer.

Gel yang ideal : Memiliki viskositas dan daya lekat yang tinggi dan tidak mudah mengalir pada permukaan kulit Memiliki sifat tixotropi, sehingga mudah merata pada saat dioleskan Memiliki derajat kejernihan yang tinggi (nilai estetika) Tidak meniggalkan bekas atau hanya berupa lapisan tipis seperti film pada saat dipakai Mudah tercuci air Daya lubrikasi yang tinggi Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat dipakai

Mengapa bahan alam anggur dibuat dalam sediaan gel?Gel banyak disukai karena gel bersifat transparan sehingga penampilan yang jernih tersebut dapat menarik peminat atau konsumen, kemudiaan lunak/elastis, lembut, mudah dioleskan, tidak meninggalkan lapisan berminyak pada permukaan kulit serta efek pendinginan pada kulit saat digunakan.

Faktor-faktordalampenetrasikulityaitupadadasarnyasamadenganfaktor-faktoryang mempengaruhi absorpsi saluran cerna dengan laju difusi yang sangat tergantung pada sifat fisika-kimia obat, dan hanya sedikit tergantung pada zat pembawa, pH, dan konsentrasi. Perbedaan fisiologis melibatkan kondisi kulit, yakni apakah kulit dalam keadaan baik atau terluka,umurkulit,daerahkulityangdiobati,ketebalanfasepembataskulit,perbedaan spesies dan kelembapan yang dikandung oleh kulit.

Proses kulit menua mempunyai dua fenomena yang saling berkaitan, yaitu : 1. Proses Menua Intrinsik (Intrinsic aging; true aging; chronologic aging) Merupakan proses menua fisiologik yang berlangsung secara alamiah, disebabkan berbagai faktor dari dalam tubuh sendiri seperti genetik, hormonal dan rasial. Fenomena ini tidak dapat dicegah/dihindari dan mengakibatkan perubahan kulit yang menyeluruh sesuai dengan pertambahan usia.1,2,3 2. Proses Menua Ekstrinsik (Extrinsic aging) Terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh. Faktor lingkungan seperti sinar matahari, kelembaban udara, suhu dan berbagai faktor eksternal lainnya dapat mempercepat proses menua kulit sehingga terjadi penuaan dini. Perubahan pada kulit terutama terjadi di daerah terpajan seperti kulit wajah sehingga wajah terlihat lebih tua, tidak sesuai dengan usia yang sebenarnya. Berbagai usaha dapat dilakukan untuk mencegah/memperlam-bat terjadinya penuaan dini ini.1,2,3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Menua Kulit Faktor Intrinsik Faktor-faktor dari dalam tubuh yang berpengaruh pada proses menua kulit adalah : Keturunan (genetik) Faktor genetik mempengaruhi saat mulai terjadi proses menua pada seseorang seperti pada orang yang memiliki jenis kulit kering cenderung mengalami proses menua kulit lebih awal.1,2 Rasial Manusia terdiri dari bermacam-macam ras dan masing-masing mempunyai struktur kulit yang berbeda terutama yang berperan di dalam sistem pertahanan tubuh terhadap lingkungan seperti peranan pigmen melanin sebagai proteksi terhadap sinar matahari. Ras kulit putih lebih mudah terbakar sinar matahari (sunburn), lebih mudah terjadi gejala kulit menua dini, pra kanker kulit dan kanker kulit dibanding ras kulit berwarna.1,2 Hormonal Pengaruh hormon sangat erat hubungannya dengan umur. Proses menua fisiologis lebih jelas terlihat pada wanita yang memasuki masa klimakterium atau menopause. Pada masa itu penurunan fungsi ovarium menyebabkan produksi hormon seks seperti hormon estrogen berkurang dan akibatnya akan terjadi atrofi sel epitel vagina, pengecilan payudara, timbul tanda-tanda menua pada kulit seperti kulit menjadi kering dan elastisitasnya berkurang.1 Faktor Ekstrinsik Berbagai faktor dari luar tubuh yang dapat menyebabkan proses menua dini kulit sehingga menampilkan wajah yang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya, yaitu antara lain : Faktor lingkungan Sinar matahari Sinar matahari merupakan faktor utama penyebab terjadinya proses menua kulit. Penuaan dini yang terjadi akibat paparan sinar matahari disebut dengan photo aging (dermatoheliosis). Paparan sinar matahari kronik akan menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan berbagai kerusakan struktur kulit serta menurunkan respon imun.3,4,5

Kelembaban udara Kelembaban udara yang rendah di daerah pegunungan/dataran tinggi, ruangan AC, paparan angin dan suhu dingin akan menyebabkan kulit menjadi kering sehingga mempercepat proses menua kulit.3,4,5 Berbagai faktor yang berhubungan dengan radikal bebas Sinar X, sinar ultraviolet Polusi udara dari kendaraan bermotor, gas N2O dari pabrik, dll Merokok Paparan dengan bahan-bahan kimia eksogen dan endogen

Bahan tambahan pada makanan (food additives) seperti pengawet, pewarna dan pelezat.1,3

Radikal bebas ini akan menyebabkan berbagai kerusakan pada kulit yaitu : 1. Kerusakan enzim-enzim yang bekerja mempertahankan fungsi sel sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel 2. Kerusakan protein dan asam-asam amino yang merupakan struktur utama kolagen dan elastin sehingga serat-seratnya menjadi kaku, tidak lentur dan kehilangan elastisitas 3. Kerusakan pembuluh darah kulit sehingga menjadi melebar dan menipis. 4. Terjadi gangguan distribusi pigmen melanin dan melanosit sehingga terjadi pigmentasi yang tidak merata.1,2

Cara perawatan kulit yang salah Penggunaan berbagai bentuk kosmetika yang tidak sesuai dengan kondisi kulit, seperti terlalu sering menggunakan sabun atau pembersih beralkohol tinggi pada kulit jenis normal atau kering akan menghilangkan lemak permukaan kulit sehingga menambah kekeringan kulit.2,3