materi fiqih kelas vii

26
Fiqif VII MATERI FIQIH KELAS VII KELAS VII SEMESTER 1 1. THAHARAH 1.1. Pengertian Thaharah (Bersuci) Menurut bahasa Thaharah artinya bersih dan suci. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu fiqih adalah membersihkan atau menghilangkan diri hadats, seperti berwudlu’, mandi hadats atau bertayammum dan menghilangkan najis dari segala sesuatu yang berkaitan dengan diri sendiri. Oleh karenaitu bersuci dibedakan menjadi dua macam, yaitu bersucu dari hadats dan bersuci dari najis. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan bersuci antara lain : a. Alat atau sarana Thaharah atau bersuci b. Kaifiyat atau cara bersuci c. Macam-macam najis dan cara mensucikannya d. Macam-macam benda yang Najis dan haram 1.2. Alat atau sarana yang digunakan dalam bersuci. Ada beberapa benda yang dibolehkan untuk bersuci seperti batu atau benda-benda yang kesat dan suci. Namun pada umumnya bersuci dilaksanakan dengan menggunakan air. Oleh karena itu marilah kita perlajari macam-macam air yang dapat dan yang tidak dapat digunakan untuk bersuci. 1.2.1. Macasm-macam air a. Air mutlak, yaitu air yang suci dan mensucikan. Air ini dapat di minum dan dapat pula untuk bersuci Macam-macam air ini misalmya air hujan, air embun, air laut, air sumur (mata air)dan air yang membeku (es) yang sudah mencair. Air-air tersebut dapat digunakanuntuk bersuci selama belum berubah keadaannya (warna, baud an rasanya). Air yang ada dimuka bumi ini sesunguh air yang telah diatur oleh Allah. Air yang ada dimuka bumi ini (misalnya air laut dan danau) menguap karena panas matahari. Kemudian mengudara dan diatas udara kermudian berubah menjadi awan yang penhuh dengan titik-titik air. Karena perubahan suhu maka air itu turun menjadi hujan dan airnya jatuh ke bumi, sebagian meresap MTs Agung Alim 1

Upload: masmughni

Post on 17-Jan-2017

363 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

MATERI FIQIH KELAS VII

KELAS VII SEMESTER 1

1.     THAHARAH

1.1.         Pengertian Thaharah (Bersuci)Menurut bahasa Thaharah artinya bersih dan suci. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu fiqih adalah membersihkan atau menghilangkan diri hadats, seperti berwudlu’, mandi hadats atau bertayammum dan menghilangkan najis dari segala sesuatu yang berkaitan dengan diri sendiri. Oleh karenaitu bersuci dibedakan menjadi dua macam, yaitu bersucu dari hadats dan bersuci dari najis. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan bersuci antara lain :

a.      Alat atau sarana Thaharah atau bersucib.      Kaifiyat atau cara bersucic.       Macam-macam najis dan cara mensucikannyad.      Macam-macam benda yang Najis dan haram

1.2.    Alat atau sarana yang digunakan dalam bersuci.Ada beberapa benda yang dibolehkan untuk bersuci seperti batu atau benda-benda yang kesat dan suci. Namun pada umumnya bersuci dilaksanakan dengan menggunakan air. Oleh karena itu marilah kita perlajari macam-macam air yang dapat dan yang tidak dapat digunakan untuk bersuci.

1.2.1.      Macasm-macam aira.      Air mutlak, yaitu air yang suci dan mensucikan. Air ini dapat di minum dan dapat pula

untuk bersuci Macam-macam air ini misalmya air hujan, air embun, air laut, air sumur (mata air)dan air yang membeku (es) yang sudah mencair. Air-airtersebut dapat digunakanuntuk bersuci selama belum berubah keadaannya (warna, baud an rasanya).Air yang ada dimuka bumi ini sesunguh air yang telah diatur oleh Allah. Air yang ada dimuka bumi ini (misalnya air laut dan danau) menguap karena panas matahari. Kemudian mengudara dandiatas udara kermudian berubah menjadi awan yang penhuh dengan titik-titik air. Karena perubahan suhu maka air itu turun menjadi hujan dan airnya jatuh ke bumi, sebagian meresap kealam bumi sebagian lainnya mengalir ke sungai, danau dan laut.

Tentang sucinya air yang diturunkan dari langit Allah berfirman dalam surah Al Anfal ayat 11

به ليطهركم ماء ماء الس من عليكم ل 11االنفال  وينز

“Diturunkannya bagimu air dari langit supaya kamu bersuci dengannya”

Tentang sucinya air laut, Rasulullah bersabda:

: قال عنه الله رضي هريرة ابي عليه  سال  عن الله صلى الله رسول رجلبه توضئنا فان الماء، من القليل معنا ونحمل البحر نركب انا الله يارسول م، وسل

هوالطهور وسلم عليه الله صل الله رسول فقال البحر؟ بماء افنتوضئنا عطشنا،.  ماؤه وقال خمسة رواه ميتته صحيح  الترمذي الحل حدث

MTs Agung Alim 1

Page 2: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

 “Dari Abi Hurairah RA berkata telah datang seorang laki-laki  dan berkata kepada Rasulullah SAW :” Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air sedikit. Jika air tersebut kami gunakan untuk berwuldu. Maka kami akan kehausan. Bolehkah kami berwudlu’ dengan air laut ?” Maka menjawab Rasulullah SAW : “ air laut itu suci dan mensucikan, bangkai (yang yang hidup di laut) halal dimakan.

b.      Air Musyammasy, yaitu air yang terkena matahari sehingga menjadi panas. Air ini suci dan mencusikan dan dapat digunakan untukbersuci. Namun makruh hukumnya bila digunakan berdasarkan hadits yang disampaikan Aisyah

صلى الله رسول فقال مس الش في ماء سخنت ها ان عنها الله رضي عائشة عنياحميراء التفعلي لها م وسل عليه البرص    الله يورث ه البيهقي   فان رواه

“Dari Aisyah RA (isteri Rasulullah) Sesungguhnya ia (aisyah) telah memanaskan air dengan matahari. Maka berkatalah Rasulullah SAW : ”Janganlah kau lakukan itu ya Humaira’ (wanita yang kemerah-merahan karena cantiknya) Sesungguhnya air  itu dapat menyebaban penyakit sopak (belang)

c.       Air Musta’mal, yaitu air sudah pernah digunakan untuk bersuci. Air ini tidak dapat digunakan untuk bersuci. (air bekas berwuldu’ atau mandi hadats. Meskipun tampak masih bersih.

d.      Air Mutannjis, yaitu air yang yang terkena najis. Bila air itu sedikit (qolil) dan bercampur najis akan menjadi tidak suci baik  menjadi berubah rasa dan baunya atau tidak. Sedangkan air yang banyak (katsir) bila bercampur najis menjadi tidak suci bila berubah rasa dan baunya.Yang dimaksudkan dengan air yang sedikit (qolil) adalah air yang kurang dari dua kulah (kurang dari 200 liter), sedanghkan air banyak (katsir) adalah air yang lebih dari dua kulah.

: الماء كان اذا م وسل عليه الله صلى الله رسول قال قال عمر بن عبدالله عنلم تين -   قل - خزيمة وصححه االربعة اخرجه ينجس لم لفظ وفي الخبث، يحمل

ان حب وابن الخمسة  والحاكم رواهDari Abdillah bin Umar berkata , Rasulullah SAW bersabda :”Apabila air cukup dua kullah tidak mengandung kotoran, dalam lafaz artinya tidak najis” dirikeluarkan oleh empat perwi dan dishahihkan oleh Khuzaimahm Hakin dan Ibnu Hibban.

: الماء ان م وسل عليه الله صلى الله رسول قال قال الباهلي امامة ابي عنماجه ابن اوريحهرواه لونه او طعمه على غلب ما اال شيئ ينجسه ال

Dari Abi Umamah al Bahili berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Air itu tidak dinajisi oleh sesuatu kecuali apabila telah berubah  rasanya, warnanya  atau baunya”

Selain itu ada air yang besih tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci, misalnyaa.      Air yang telah bercampur dengan suatu benda yang bersih tetapi telah berubah salah satu

sifatnya (warna, bau atau rasanya) seperti minuman olahan sendiri (air kopi, air teh dan lainnya)  atau minuman olahan pabrik.

MTs Agung Alim 2

Page 3: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

b.      Air yang sedikit (kurang dari dua kulah) yang sudah pernah digunakan untuk bersuci (hadats kecil atau besar) atau membersihkan najis (musta’mal), meskipun tidak berubah sifatnya (warna, rasa dan baunya) atau tidak berkurang jumlahnya (volumenya)

c.       Air buah-buahan atau air yang di hasilkan dari cairan pohon (air nira/tuak aren dan sebagainya)

d.      Air yang suci tetapi telah berubah sifatnya karena pengaruh atau bercampur suatu benda (air yang mengalir dan bersentuhan dengan belerang atau mengandung zat lain yang berbahaya untuk kesehatan, air hujan yang mengalir di sungai yang penuh najis, air tergenang telalu lama yang berubah bau, rasa atau warnanya,    atau air yang berubah sifatnya yang di sebabkan adanya makhluk hidup di dalamnya.

1.3.         Macam –macam bersuci

Pada dasarnya bersuci itu dibagi menjadi dua macam, yaitu  bersuci dari najisdan bersuci dari hadats

1.3.1.      Bersuci dari najisBersuci dari najis adalah menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian tempat atau benda-benda lain yang biasa dipergunakan sehari-hari dengan cara yang benar menuruh hukum. Di dalam limu fikih najis itu dibagi menjadi tiga macam:

a.      Najis Mughollazah(berat/tebal) seperti najisnya anjing. Cara mensucikannya adalah dengan membasuh tujuh kali dengan salah satunya dibasuh dengan tanah.

: قال عنه الله رضي هريرة ابي م   عن وسل عليه الله صلى الله رسول قالراب  طهور بالت اوالهن ات مر سبع يغسله ان الكلب فيه ولغ اذا احدكم رواه اناءمسلم

Dari abi Hurairah RA. Berkata, Rasulullah SAW bersaba : “Cara mencuci bejada salah seorang dari kamu apavila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali yang salah salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah”

b.      Najis Mutawassithoh, yaitu najis yang tida termasuk dalam najis mughollahzaoh dan Mukhaffafah. Najis ini dibagi menjadi dua macam, yaituNajis Hukmiyah yaitu najis yang diyakini adanya najis itu  tetpi tidak tampak zat, bau, warna atau rasanya, najis kencing yang telah kering atau najis lain yang sudah tidak kelihatan lagi. Cara membersihkannya cukup dengan menyiramkan atau mengalirkan air diata tempat yang kita yakini adanya najis tersebut.

Najis Ainiyah, Yaitu najis yang tampak zat, warna atau baunya. Cara membersihkannya dengan menghilangkan zat, bau, warna dan baunya. Kecuali warna atau bau yang sulit sekali dihilangkan, maka dapat dimaafkan.

Bebrpa contoh najis mutawassithoh adalah:1.      Bangkai bidatang darat yang mengalir darahnya. Termasuk didalamnya bagian tibuh hewan

yang dipotong/diambil selagi hewannya hidup.من قطع ما م وسل عليه الله صلى الله بي الن قال قال بثي الل واقد ابي عن

ميتة فهو ة حي وهي والترمذي   البهيمة داود ابو رواهArtinya : semia yang dipotong dari binatang dan binatang itu masih hidup adalah bangkai

MTs Agung Alim 3

Page 4: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

2.      Semua darah najis dan harap dimakan kecuali hati dan limpa hewanوالدم الميتة عليكم مت 3المائدة......  حر

Artinya :diharamkan bagimu (memakan) bangkai dan darah

3.      Nanah baik yang kental maupun yang encer. Nanah padadasarnya adalah darah yang membueuk

4.      Muntah ( bila hanya sediki8t dapat dimaafkan)5.      Semua yang keluar dari dubur atau kubul manuasiaatau hewan kecuali air mani. Sedangkan

mazi najis.6.      Arak (minuman yang memabukkan)

c.       Najis Muhkaffafah, Yaitu najis yang ringan seperti najis dari kecing bayi laki-laki yang belum makan dan minum selain air susu ibunya. Cara membebersihkannya cukup dengan mempercikkan air ditempat yang yakini ada najis tersebut.Bagaimana dengan najis kencing bayi perempuan yang belum makan dan minum selain air susu ibunya. Cara membebersihkannya sama dengan membersihkan najis Mutawassithoh.

الله صلى الله رسول فاجلس الطعام ياكل لم صغير لها بابن جاءت قيس ام انيغسله ولم فنضحه بماء فدعا عليه فبال حجرم في م وسل   عليه

Sesungguhnya Ummu Qais telah dating kerpada Rasulullah SAW bersama anak lali-lakinya yang belum makan makanan (selain air susu ibunya) Maka Rasulullah mendudukan anak itu dipangkuannya lalu anak itu kencing di panggkuan Rasulullah. Maka Rasulullah mempercikkan airkencing itu dengan air dan tidak mencuci/ membasuh kencing itu.

1.3.2.      Benda-benda yang hukumnya najisa.      Bangkai makhluk darat selaian bangkai manusia, segala macam darah dan nanah kecuali

hati dan limpa. Bangkai makhluk darat itu najis dan haram untuk dimakan. Sedangkai bangkai ikan dan belalang dihalalkan. Darah dan nanah itu najis dan haram untuk dimakan kecuali hati dan limpa . Rasulullah bersabda:

: م وسل عليه الله صلى الله رسول قال قال عمر ابن ودمان  عن لناميتتان ت احل والكبد فالطحال الدمان واما والحوت فاالجرد وابن  فاماالميتتان احمد رواه

 ماجه

Dari Ibnu Umar berkata, telah bersabda Rasulullah SAW :”Telah dihalalkan dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua bangkai yaitu bangkai ikan dan belalalng dan dua darah yaitu  hati dan limpa”

b.      Semua benda (kotoran) yang keluar dari dubur atau qubul kecuali air mani (seperma)c.       Semua minuman keras yang memabukkand.      Anjing dan Babie.      Bagian tubuh hewan yang diambil selagi hewan tersebut masih hidup.

1.4.         Adab buang hajat (ke WC)

MTs Agung Alim 4

Page 5: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

a.      Hendaknya memakai alas kaki seprti yang dilakukan Rasulullah pada setiap masuk kamar kecil

b.      Mendahulukan kaki kiri pada waktu masukdan mendahulukan kaki kanan ketika keluar kamar kecil

c.       Hekdaknya tidak memakai atau membawa benda yang bertuliskan Lafaz Allah atau Rasulullah dan tidak membaca ayat Al Qur’an.

d.      Hendaknya tidak berbicara, kecuali dalam keadaan angat penting, tidak berzikit,menjawab salam dan menjawab azan

e.      Tidak boleh buang hajat di air tergenang kecuali di genangan air yang luas.f.        Hendaknya tempat buang hajat itu jauh dari tempat orang, sehingga baunya tidak

mengganggug.      Tidak boleh buang hajat kedalam lubang, karena dikhawatirkan ada binatang di dalamnya.h.      Tidak boleh buag hajat di tempat pemberhentian/istirahat dalam perjalanan, kecuali

disediakan tempat khusus yang terpelihara.i.        Tidak buang air di bawah pohon yang sedang berbuahj.        Tdaik buaang air kecil sambil berdirik.       Bila buang air di tempat terbuaka hendaknya tidak menghadap atau membelakangi kiblatl.        Tidak membersihkan kotoran dengan tangan kananm.    Hendaknya membca do’a sebelum masuk

والخبائث الخبث من بك اعوذ ي ان اللهم الله بسمArtinya : Dengan menyebut nama Allah, ya allah aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki dan perempuan.

      dan doa sesudah keluar kamar kecil (WC)

وعافاني االذى ي عن اذهب الذي لله الحمد

Artinya :  Segala puji bagi Allah yag telah menghilangkan kotoran yang menyakitkanku dan telah member kesehatan kepadaku

n.      Setelah selesai buang air hendaklah berdo’a setelah istinja’

الفواحش من فرجي وحصن فاق الن من قلبي ر طهـ اللهم

Artinya : Ya Allah sucikanlah hatiku darisifat munafik dan jagalah kemaluanku dari perbuatan keji

1.5.         Istinja’

 Istinja adalah bersuci setelah buang hajat kecil atau besar. Biasanya beristinja dilakukan dengan air. Istinja yang baik adalah pertama dilakukandengan batu kemudian dilanjutkan dengan air. Orang yang tidak beristinja setelah buang hajat besar atau kecil ia dikatakan tidak bersih dan kelak akan mendapat azab kubur.

MTs Agung Alim 5

Page 6: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

يمشي فكان هما احد اما بان يعذ هما ان فقال بقرين مر م وسل عليه الله صلى ه انبوله من اليستنزه فكان االخر واما ميمة عليه  بالن متفق

Sesungguhnya Rasulullah SAW berjalan memalui dua buah kubur/makam. Ketika itu Rasulullah berkata :” Kedua orang penghuni kubur itu mendapat siksa. Seorang disiksa karena  berjalankesana kemari untuk mengadu domba orang lain dan satu lainnya  disiksa karena tidak beristinja setelah buang hajat kecil”.Beristinja dengan batu dapat dilakukan dan sah hukumnya bila dilakukan dengan tiga batu atau satu batu yang memiliki segi/sisi tiga.

وترا فااليستجمر احدكم ومسلم  اذاستجمر البخاري رواه

Apabila salah seorang dari kami beristinja’ dengan batu  maka hendaklah ganjil.

Apabila tidak ada batu dapat pula dilakukan dengan benada lain yang bersih, kesat. Tidak sah beristinja dengan batu yang tidak bersih, dengan batu atau benda yang licin dan tidak sah beristinja dengan benda yang dianggap mulia/dihormati, seperti makanan atau lainnya yang bersifat mubazzir  atau dengasn benda/batu yang tajam.

ثالث من باقل نستنجي ان م وسل عليه الله صلى الله رسول نهنا سليمان قالمسلم   احجار رواه

Berkata sulaiman (seoranh sahabat) sesunggunmya kami dilarang beritinja dengan batu kurang dari tiga batu

Beristinja dengan batu dapat dilakukan apabila kotorannya tidak mengenai bagian tubuh lain disekitas tempat keluarnya. Karena beristinja dengan batu hanya untuk membersihkan tempat keluarnya kotoran dari tubuh. Sedangkan bagian tubuh lain yang terkena kotoran harus dibersihkan dengan air.

1.6.         Berwudlu’1.6.1.Syarat sahnya wudlu’

a.      Beragama Islam.b.      Mumayyiz (sudah dapat membedakan benar atau salah)c.       Tidak berhadts besard.      Dilakukan dengan air yang suci dan mensucikane.      Tidak ada yang menghalangi air sampai ke bagian tubuh yang harus dibasuh dalam

berwudlu’

1.6.2.Fardlu/rukun wudlu’a.      Niat

Niat berwudlu’ dilakukan ketika akan memulai melaksanakan wudlu’. Tanpa niat wudlu yang dilaksanakan tidak sah. Karena sesungguhnya segala amal perbuatan itu harus derngan niat

b.      Membasuh mukaYang dimaksud dengan muka adalah bagian wajah dari bagiat atas (tempat tumbuh rambut) sampai dengan leher dan mulai dari anak telinga kiri sampai dengan anak telinga kanan. Semua yang ada/tumbuh dibagian wajah harus dibasuh dengan merata, misalnya kumis dan jenggot.

MTs Agung Alim 6

Page 7: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

c.       Membasuh dua tangan sampai ke sikutYang dimaksud dengan tangan disini adalah bagian lengan mulai dari ujung jari tangan sampai atas sikut.

d.      Menyapu bagian kepalaBagian kepala yang disapu adalah bagian yang tumbuh rambut, bagian belakang, depan atau samping. Tidak harus seluruh kepala dibasuh, namun boleh dibasuh seluruhnya.

e.      Membasuh dua kaki sampai kemata kakiKaki yang dibasuh adalah mulai ujung jari kaki sampai dengan mata kaki

f.        TertibYang dimaksud dengan tertib adalah dilakukan sesuai dengan urutannya, mulai dari niat sampai dengan membasuh kaki tanpa terputus/terhenti hingga kering air pada bagian anggota wudlu yang telah dibasuh.

1.6.3.Sunnah-sunnah wudlu’a.      Membaca basmalah sebelum melakukan wudlu’b.      Membersihkan tangan sampai pergelangan sebelum berkumurc.       Berkumurd.      Memasukkan sedikit air ke hidung (dan mengeluarkannya kembali)e.      Menyapu seluruh kepala (pada waktu membasuh kepala)f.        Membasuh kedua telinga bagian luar dan dalamg.      Menyilsang-ngilangkan jari ketika membasuh dua tangan dan dua kaki aga benar-benar

merata terkena air.h.      Mendahulukan membasuh anggota badan yang kanani.        Membasuh tiap anggota tubuhyang dibasuh dalam wudlu dengan berulang tiga kali.j.        Membasuh anggota wudlu’ berturut-turut tanpa hentik.       Tidak meminta pertolongan orang lain dalam berwudlu’ kecuali terpaksa.l.        Tidak dikeringkan (digosok sampai kering)m.    Menggosok-gosok dengan teliti anggota wudlu’ sehingga yakin benar terkena air.n.      Menjaga percikan air tidak terka kembali ketubuho.      Bersiwak (menggosok gigi)p.      Membaca dua kalimah syahadah dan menghadap kiblat ketika berwudlu’q.      Membaca do’a setelah berwudlu’

اللهم ورسوله، عبده محمدا واشهدان له الشريك وحده الله اال الاله أشهدانالمتطهرين من واجعلني وابين الت من ترمذي   اجعلنى و مسلم و احمد رواه

Aku bersaksi, bahwa tidak ada tuha selain Allahyanh esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang (suka )bertobat dan jadikalna kau orang yang suci.

1.6.4.Yang membatalkan wudlu’a.      Keluar sesuatu dari kubu atau dubur (berupa cair, padat atau gas)

الغائط من احد جاء 42 النســاء     او

Atau orang yang datang (keluar) dari tempat buang hajatArtinya orang yang buang hajat itu telah batal wudlu’nya.

b.      Hilang akal/ingatan karena gila, epilepsi/ayan, pingsan atau tertidur

MTs Agung Alim 7

Page 8: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

فاذا ه، الس وكاء العين م وسل عليه الله صلى الله رسول قال قال معاوية عنالوكاء اسطلق العينان احمدوطبران   نامت (   رواه عند الحديث ابي  وفي

( علي عن نام   داود داود  فاليتوضاء فمن ابوا رواهKedua mata itu tali yang mengikat dubur, apabila dua mata tertidur maka terbukalah pintu dubur. (Pada Hadits riwayat Abu Daud dari Ali) Maka siapa saja yang tertidur maka hendaklah ia berwudlu’

Apabila tertidur dalam keadaan duduk bersila dan tetap sehingga pintu dudurnya tertutup, maka orang itu tidak harus berwudlu’ (wudlu’nya tidak batal)

c.       Bersentuhan kulit antara lelaki degnan perempuan yang bukan muhrimساء الن لمستم 42  النسـاء   او

Atau bersentuhan dengan perempuan

d.      Menyentuh kubul atau dubur dengan telapak tangan sengaja atu tidak sengaja

مس من يقول م وسل عليه الله صلى الله رسول سمعت قالت حبيبة ام عنفاليتوضاء احمد   فرجه وصححه ماجه بن رواه

Dari Ummu Habibah berkata saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, siapa saja yang menyentuh kemaluannya maka hendaklah ia berwudlu’

ذكره مس من قال م وسل عليه الله صلى ى ب الن ان صفوان بنت بسرة عن يتوضأ ى حت ي يصل الخمسة   فال رواه

Dari Busroh binti Sofwan Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda :” Siapa(laki-laki) yang menyentuh zakarnya (kemaluannya) maka janganlah mengerjakan sholat sampai ia berwudlu’”

1.7.         Hadats       Hadats adalah suatu keadaan seseorang yang menghalangi saahnya ia melakukan suatuibadah. Hadats dibagi menjadi dua macam, yaitu hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil adalah keadaan seseorang yang tidak suci dan dapat disucikan dengan berwudlu’ atau tayammmum. Sedanghkan hadats besar adalah keadaan seseorang yang tidak suci dan mensucikannya dengan mandi hatas atau tayammum.

1.7.1.Bersuci dari hadats kecil       Bersuci dari hadats kecil dapat dilakukan dengan berwudlu’ atau bertayammum, bila       tidak ada air atau berhalangan (ada bagaian anggotsa wudlu’ tidak boleh terkena air)

1.7.2. Mandi Hadats (Bersuci dari Hadats)1.7.2.1  Yang menyebabkan wajib mandi hadats

a.      Bersetubuh baik keluar mani atau tidak

م وسل عليه الله صلى الله رسول الغسل   قال وجب فقد الختانان التقى اذاينزل لم مسلم  وان رواه

MTs Agung Alim 8

Page 9: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

Apabila bertemu dua hitanan (kemaluan laki dan perempuan)maka sesungguhnya sudah wajib mandi hadats, meskipun tidak keluar mani

b.      Keluar mani, baik keluar dengan sengaja atau bermimpi  atau denga n cara lain sengaja atau tidak.

الحق من اليستحيي الله ان الله رسل يا قالت سليم ام ان سلمة ام عنالماء رأت اذا نعم، قال احتلمت؟ اذ الغسل المرأة على عليه   فهل متفق

Artinya: Dari Ummu Salamah, sesungguhnya Ummu Sulaim bertanya kepada Rasulullah SAW, “ Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu mengatakanyang hak, Apakah wajib mandi  bagi perempuan bila bermimpi?” Jaweab Rasulullah :” Ya Apabila ia melihat air (mani)”  

c.       Mati (meninggal dunia)

Orang muslim yang meninggaldunia Fardlu kfayah memnadikannya, kecual;I orang yang mati syahid.

d.      Haidl

     Setelah seorang wanita selesai haidl ia harus mandi hadats

رسول م  قال وسل عليه الله صلى اقبلت    الله اذا حبيش ابي بنت لفاطمةوصلي فاغتسلي ادبرت واذا الصالة فدعي البخارى   الحيضة رواه

Artinya: Rasululllah SAW berkata kepada Fatimah binti Hubaisy :” Apabila datang haidl hendaklah engkau tinggalkan shalat, dan apabila selesai haidl itu hendaklah engkau mandi dan sholat”

e.      Melahirkan, Baik melahirkan dengan anak yang normal atau keguguran

f.        Nifas Keluar darah darimkemaluan perempuan setelah melahirkan. Setekah selesai nifar, wanita yang melahirkan harus mandi hadats.

1.7.2.2  Fardu/Rukun Mandi Hadatsa.      Niat (didalam hati) ketika memulai mandai hadats.b.      Menyampaikan/meratakan air kesluruh tubuh

1.7.2.3. Sunnah-sunnah dalam mandi hadatsa.      Membaca basmalah pada permulaan mandib.      Berwudlu’ sebelum mandic.       Menggosok-gosok seluruh badand.      Mendahuluan bagian tubuh kanane.      Berturut-turut

MTs Agung Alim 9

Page 10: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

1.8.         Mandi Sunnah1.8.1.      Mandai sunnah hari Jum’at bagi orang yang akan melaksanakan sholat jum’at1.8.2.      Mandi hari raya sebelum melaksanakan shalat Id1.8.3.      Mandi setelah sembuh dari penyakit gila1.8.4.      Mandi ketika akan berihram (haji atau Umroh)1.8.5.      Mandi setelah memandikan jenazah1.8.6.      Mandi orang kafir setelah masuk Islam

1.9.         Tayammum

1.9.1.      Sebab-sebab dibolehkannya bertayammum

a.      Uzur karena skit, apabila terkena air maka penyakitnya tidak sembuh.b.      Karena dalam perjalananc.       Karena tidak ada air

فلم ساء الن اولمستم الغائط من منكم احد اوجاء سفر على او مرضى كنتم وانمنه  تجدوا وايديكم بوجوهكم فامسحوا با طي صعيدا فتيمم 6  المائدة  ماء

Artinya: Dan apabila kau sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau bersentuhan dengan perempuan lalu kamu tidak mendapatkan air maka hendaklah kamu bertayammum dengan tsanah suci basuhlah wajah dan kedua tanganmu dengan tanah tersebut …..

1.9.2.      Syarat-syarat Tayammuma.      Sudah masuk waktu shalat, karena sudah masuk waktu dan wajib melaksanakan  shalat

akan tetapi  tidak mendapatkan air untuk berwudlu.b.      Sudah berusaha mendapatkan air  untuk berwudlu’ tetapi tidak didapatkanc.       Dengan tanah/debu yang sucid.      Menghilangkan najis

1.9.3.      Fardlu/rukun tayammuma.      Niatb.      Membasuh wajah dengan debuc.       Membasuh kedua tangan dengan debud.      Tertib (urutannya)

1.9.4.      Sunnah-sunnah Tayammuma.      Membaca basmalahb.      Menepis debu yangada di telapak tangan agar dengan tertinggal lebih sedikitc.       Membaca syahadatain setelah melaksanakan tayammum

1.9.5.      Yang membatalkan tayammuma.      Semua yang membatalkan wudlu’ juga membatalkan tayammumb.      Telah mendapatkan air.

1.9.6.      Beberapa hal yang berkaitan dengan tayammuma.      Orang yang melaksanakan shalat dengan bertyammum tidak wajib mengulang shalatnya

bila mendapatkan air.

MTs Agung Alim 10

Page 11: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

b.      Orang yang bersuci dari hadats besar dengan bertayammum wajib mandi bila tyelah mendapatkan air.

c.       Satu kli tayammum dapat digunakan untuk beberapa shalat wajib atau sunnahd.      Boleh bertayammmum karena luka (dibalut)e.      Boleh bertyammum karena suhu sanbgat dingin dan bagi orang tertentu sangat dingin itu

dapat menyebabkan sakit.

1.10.    Perbuatan/pekerjaan yang dilarang apabila berhadatsa.      Melaksanakan shalat

يتوضأ ى حت احدث اذا صالة الله ومسلم   اليقبل البخاري رواهArtinya : Allah tidak menerima shalat  salah seorang dari kamu bila ia berhadats sampai ia berwudlu’

b.      Tawafبخير اال م يتكل فال م تكل فمن الكالم فيه احل الله ان اال صالة رواه  الطواف

الحاكم

Artinya : Thawaf itu shalat, hanya saja Allah menghalalkan berbicara apabila berbicara maka berbicaralah dengan baik

c.       Membawa, menyentuh Mushaf (Al Qur’an) sedangkan menurut pendapat ulama lain boleh menyentuh atau membawa Al Qur’an

1.11.    Perbuatan yang dilarang apabila berhadats besara.      Melaksanaan shalatb.      Bertawafc.       Menyentuh/membawa Al Qur’an (menurut pendapat lain boleh)d.      Membaca Al Qur’an (menurut pendapat lain boleh)e.      Masuk/diam di dalam masjid/mushollaf.        Berpuasag.      Haram bagi suami mentalak isteri yang sedang haidl atau nifash.      Haram bersetubuh ketika isteri sedang haidl atau nifas

 Shalat Jum’at a. Pengertian dan Hukumb. Shalat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah khutbah di

waktu duhur pada hari Jum'at.c. Hukum shalat Jum'at adalah fardhu 'ain (kewajiban bagi setiap muslim yang telah

memenuhi syarat)

MTs Agung Alim 11

Page 12: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

d. bagi  laki-laki yang sudah dewasa, berakal sehat, merdeka dan tidak sedang musafir.

e. Firman Allah SWT.

وذرواالبيع ذكرالله فاسعوالى الجمعة يوم من للصلوة نودي امنوااذا ذين هاال ياي       Wahai orang=orang yang beriman! apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari     Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual beli....  (QS. Al-Jumu'ah : 9).

        Shalat Jum'at tidak wajib bagi wanita, anak-anak, hamba sahaya, orang sakit dan yang sedang dalam perjalanan.

على    واجب حق عة  الجمعة جما في مسلم يض  كل مر أو اوصبي اومرأة مملوك عبد اربعة االJum'at itu hak dan wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam dengan berjama'ah, kecuali empat macam orang/golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit. (H.R. Abu Dawud)

b.      Syarat Wajib Shalat Jum'at·                 Islam, Baligh,Berakal,Laki-laki,Bermukin (tidak sedang bepergian/musafir),Merdeka

             Sehat badan,Tidak ada halangan

Adapun mereka yang dianggap berhalangan sebagai berikut:·       * Sakit·      * Dalam perjalanan        *  Hujan lebat (jika turun hujan lebat yang tidak dapat diatasi, seperti banjir, tidak ada

fasilitas nya,        dan   lain-lain)·         Kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkinkan untuk shalat Jum’at, seperti takut ada

perampok, binatang buas, kebakaran, dan sebagainya.              

       2)      Syarat Sah Shalat Jum’at·         Diadakan di daerah pemukiman baik di desa maupun di kota.

·         Dilakukan pada waktu dzuhur (pada hari jum’at).الشمس          تميل حين الجمعة يصلى ن كا

·         Dikerjakan secara berjama’ah.·         Dikerjakan sesudah khutbah.

       3) Rukun Shalat Jum'at

MTs Agung Alim 12

Page 13: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

     Yang dimaksud dengan rukun shalat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk   hakikat shalat. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka shalat pun tidak teranggap secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.

      Meninggalkan rukun shalat ada dua bentuk.     Pertama: Meninggalkannya dengan sengaja. Dalam kondisi seperti ini shalatnya batal dan

tidak sah dengan kesepakatan para ulama.      Kedua: Meninggalkannya karena lupa atau tidak tahu. Di sini ada tiga rincian,1.        Jika mampu untuk mendapati rukun tersebut lagi, maka wajib untuk melakukannya

kembali. Hal ini berdasarkan kesepakatan para ulama.2.       Jika tidak mampu mendapatinya lagi, maka shalatnya batal menurut ulama-ulama

Hanafiyah. Sedangkan jumhur ulama (mayoritas ulama) berpendapat bahwa raka’at yang ketinggalan rukun tadi menjadi hilang.

3.       Jika yang ditinggalkan adalah takbiratul ihram, maka shalatnya harus diulangi dari awal lagi karena ia tidak memasuki shalat dengan benar.

      Rukun pertama: Berdiri bagi yang mampu      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

جنب فعلى تستطع لم فإن ، فقاعدا تستطع لم فإن ، قائما      صل“   Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika

tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.”      Rukun kedua: Takbiratul ihram       Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

م سلي الت وتحليلها كبير الت وتحريمها الطهور الصالة مفتاح“   Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat

adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. ”     Yang dimaksud dengan rukun shalat adalah ucapan takbir “Allahu Akbar”. Ucapan takbir ini

tidak bisa digantikan dengan ucapakan selainnya walaupun semakna.      Rukun ketiga: Membaca Al Fatihah di Setiap Raka’at      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الكتاب بفاتحة يقرأ لم لمن صالة        ال“    Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.”      Rukun keempat dan kelima: Ruku’ dan thuma’ninah     Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya

(sampai ia disuruh mengulangi shalatnya beberapa kali karena tidak memenuhi rukun),راكع تطمئن ى حت اركع ا            ثم

“     Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.”       Keadaan minimal dalam ruku’ adalah membungkukkan badan dan tangan berada di lutut.      Sedangkan yang dimaksudkan thuma’ninah adalah keadaan tenang di mana  setiap

persendian juga ikut tenang. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah

MTs Agung Alim 13

Page 14: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

mengatakan pada orang yang jelek shalatnya sehingga ia pun disuruh untuk mengulangi shalatnya, beliau bersabda,

يسبغ ى حت أحدكم صالة تتم مفاصله…  ال تطمئن ى حت ركبتيه على كفيه فيضع فيركع ر يكب ثم      وتسترخى

“  Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang.”

    Ada pula ulama yang mengatakan bahwa thuma’ninah adalah sekadar membaca dzikir yang wajib dalam ruku’.

      Rukun keenam dan ketujuh: I’tidal setelah ruku’ dan thuma’ninah      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,

قائم تعتدل ى حت ارفع ا    ثم“     Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”       Rukun kedelapan dan kesembilan: Sujud dan thuma’ninah       Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,

ساجدا تطمئن ى حت اسجد ا       ثم“     Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”     Hendaklah sujud dilakukan pada tujuh bagian anggota badanTelapak tangan kanan dan kiri,

Lutut kanan dan kiri, Ujung kaki kanan dan kiri, dan Dahi sekaligus dengan hidung.      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أن على  أسجد   أمرت أعظم سبعة أنفه–  الجبهة   على على كبتين  واليدين   وأشار   –   بيده والر ، القدمين وأطراف

“   Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), telapak tangan kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, dan ujung kaki kanan dan kiri. ”

      Rukun kesepuluh dan kesebelas: Duduk di antara dua sujud dan thuma’ninah      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ساجدا تطمئن ى حت اسجد ثم ، جالسا تطمئن ى حت ارفع ثم ، ساجدا تطمئن ى حت اسجد     ثم“    Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan

thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”       Rukun keduabelas dan ketigabelas: Tasyahud akhir dan duduk tasyahud      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ه لل ات حي الت فليقل الصالة فى أحدكم قعد …    فإذا“   Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at

tahiyatu lillah …”.”       Bacaan tasyahud:

MTs Agung Alim 14

Page 15: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

علينا الم الس ، وبركاته ه الل ورحمة بى الن ها أي عليك الم الس ، بات والطي والصلوات ه لل ات حي التورسوله          وعلى عبده محمدا أن وأشهد ه الل إال إله ال أن أشهد ، الصالحين الله عباد

“  At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.” (Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya) 

    Apakah bacaan tasyahud “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi” perlu diganti dengan bacaan “assalaamu ‘alan nabi”?

      Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya,“   Dalam tasyahud apakah seseorang membaca bacaan “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi” atau 

bacaan “assalamu ‘alan nabi”? ‘Abdullah bin Mas’ud pernah mengatakan bahwa para sahabat dulunya sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, mereka mengucapkan “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi”. Namun setelah beliau wafat, para sahabat pun mengucapkan “assalamu ‘alan nabi”.

      Jawab:    Yang lebih tepat, seseorang ketika tasyahud dalam shalat mengucapkan “assalamu ‘alaika

ayyuhan nabi wa rohmatullahi wa barokatuh”. Alasannya, inilah yang lebih benar yang berasal dari berbagai hadits. Adapun riwayat Ibnu Mas’ud mengenai bacaan tasyahud yang mesti diganti setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat –jika memang itu benar  riwayat yang shahih-, maka itu hanyalah hasil ijtihad Ibnu Mas’ud dan tidak bertentangan dengan hadits-hadits shahih yang ada. Seandainya ada perbedaan hukum bacaan antara sebelum Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam wafat dan setelah beliau wafat, maka pasti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang akan menjelaskannya pada para sahabat.

(   Yang menandatangani fatwa ini adalah Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz sebagai Ketua, Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi sebagai Wakil Ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud dan ‘Abdullah  bin Ghodyan sebagai anggota)

      Rukun keempatbelas: Shalawat kepada Nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir[12]     Dalilnya adalah hadits Fudholah bin ‘Ubaid Al Anshoriy. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam pernah mendengar seseorang yang berdo’a dalam shalatnya tanpa menyanjung Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mengatakan, “Begitu cepatnya ini.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammendo’akan orang tadi, lalu berkata padanya dan lainnya,

يدعو ثم وسلم عليه الله صلى النبي على يصلي ثم عليه والثناء الله بتمجيد فليبدأ أحدكم صلى إذاشاء بما بعد

MTs Agung Alim 15

Page 16: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

“   Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian.”

      Bacaan shalawat yang paling bagus adalah sebagai berikut.بارك هم الل ، مجيد حميد ك إن ، إبراهيم آل على صليت كما ، محمد آل وعلى محمد على صل اللهم

مجيد حميد ك إن ، إبراهيم آل على باركت كما ، محمد آل وعلى محمد على“   Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim

wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.”

      Rukun kelimabelas: Salam      Dalilnya hadits yang telah disebutkan di muka,

سليم الت وتحليلها كبير الت وتحريمها الطهور الصالة مفتاح“ Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang

menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. ”    Yang termasuk dalam rukun di sini adalah salam yang pertama. Inilah pendapat ulama Syafi’iyah, Malikiyah dan mayoritas ‘ulama.

      Model salam ada empat:    1. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum

wa rahmatullah”.   2. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah wa barokatuh”, salam ke kiri

“Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.3.  Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum”.4.  Salam sekali ke kanan “Assalamu’laikum”.     

Rukun keenambelas: Urut dalam rukun-rukun yang ada       Alasannya karena dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan     Alasannya karena dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan kata “tsumma“ dalam

setiap rukun. Dan “tsumma” bermakna urutan.                                                                     Semoga bermanfaat

      3)      Rukun  Jum’atRukun  jum’at  adalah seatu gerakan atau bacaan yang harus dilaksanakan, sehingga bila ditinggalkan maka shalat jum'atnya tidak sah. adapun yang termasuk rukun ju'at adalah :

1. Khatib, lazimnya sekaligus menjadi imam

2. Jama'ah Jum'at

MTs Agung Alim 16

Page 17: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

3. Khutbah dua kali serta duduk di antara keduanya.

4. Shalat Jum'at dua rakaat dengan berjamaah. 

c.       Syarat Khutbah Jum’at1)      Khutbah dilaksanakan pada waktu dzuhur.

2)      Khutbah dilaksanakan dengan berdiri bila mampu.

3)      Khatib harus duduk sebentar di antara dua khutbah.

4)      Khatib suci dari hadats dan najis.

5)      Khatib harus menutup aurat.

6)      Suara khatib dapat didengar oleh jama’ah.

7)      Tertib

d.      Rukun Khutbah Jum’at1)      Mengucapka pujian kepada Allah SWT.

2)     Mengucapkan kalimat syahadatain.

3)     Membaca shlawat atas Nabi. 4)      Berwasiat atau memberi nasihat untuk bertaqwa kepada Allah SWT.

5)      Membaca ayat suci Al-Qur’an pada salah satu dua khutbah.

6)      Berdoa pada khutbah kedua untuk untuk kaum muslimin dan muslimat.

e.       Sunnat Jum’at

1)      Sunnat Khutbah.

*  Dilakukan di atas mimbah

* Memberi salam pada khutbah pertama. 

* Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. 

*  Khutbah tidak terlalu panjang atau terlalu pendek

*  Khatib menghadap jama’ah

MTs Agung Alim 17

Page 18: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

2)      Sunnat Sebelum Shalat Jum’at

             * Mandi,

             *  Memotong kuku,

             * Berpakaian rapi dan bersih. 

            * Segera menuju masjid.     

            *  Memakai wangi-wangian

            * Berdoa ketika menuju atau masuk masjid.

KETENTUAN SHALAT SUNAH

      Shalat Sunah ialah shalat yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.

4.      Shalat Sunnata. Shalat Hari Raya1)      Hari Raya Idul Fitri yaitu dua raka’at pada setiap tanggal 1 Syawal.2)      Hari Raya Idul Adha yaitu pada stiap tanggal 10 Zulhijjah.

b. Shalat Gerhana Bulan dan Matahari, dilakukan sekurang-kurangnya dua rakaat pada waktu gerhana bulan atau matahari.

c. Shalat Minta Hujan (Istisqa’) hukumnya sunnat ketika ada hajat , dapat dilakukan sekurangkurangnya dengan doa saja, namun yang lebih sempurna dengan shalat dua rakaat.

d. Shalat Sunnat Rawatib.e. 1)      Shalat Sunnat Rawatib Muakkadf. a)      Dua rakaat sebelum subuh.g. b)      Dua rakaat sebelum dzuhur.h. c)      Dua rakaat setelah dzuhur.i. d)     Dua rakaat setelah maghrib.j. e)      Dua rakaat setelah isya’. 

MTs Agung Alim 18

Page 19: Materi fiqih kelas vii

Fiqif VII

k. 2)      Shalat Sunnat Rawatib Ghairu Muakkadl. a)      Empat rakaat sebelum ashar. m. b)      Dua rakaat sebelum maghribn. c)      Dua rakaat sebelum dan sesudah dzuhur.

e. Shalat Sunnat Jum’at, dilakukan dua atau empat rakaat setelah shalat jumat.f. Shalat Tahyatul Masjid ialah shalat menghormati masjid. Shalat ini disunnatkan bagi

orang yang masuk ke masjid, sebelum ia duduk, yaitu sebanyak dua rakaat.g. Shalat Dhuha ialah shalat sunnat dua rakaat atau lebih, sebanyak-banyaknya dua belas

rakaat pada waktu dhuha, yaitu waktu matahari naik setinggi tombak; kira-kira pukul 8-9 sampai tergelincir matahari.

h. Shalat tahajud adalah shalat sunnat pada waktu malam, dan sebaiknya pada larut malam setelah tidur. Bilangan rakaat paling banyak 11 rakaat, minimal adalah dua rakaat.

i. Shalat Tarawih adalah shalat sunnat malam pada bulan Ramadhan. Hukumnya sunnat muakkad. Dilakukan setelah shalat Isya sampai terbit fajar, boleh dilakukan berjamaah.

j. Shalat Witir artinya shalat ganjil. Shalat ini merupakan menutup shalat-shalat yang lain. Boleh dilakukan setelah shalat Isya sampai fajar.

k. Shalat Istikharah merupakan shalat memohon petunjuk yang baik.l. Shalat Sunnat Mutlaq artinya shalat sunnat yang tidak ditentukan waktunya kecuali

waktu yang terlarang  dan tidak ada sebabnya, rakaatnya pun tidak ditentukan.paling sedikit dilakukan 2 rakaat.

MTs Agung Alim 19