materi : 3

20
KALKULUS II 14 APLIKASI INTEGRAL TENTU JUMLAH PERTEMUAN : 3 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Memahami penggunaan integral tentu Materi : 3.1 Luas Daerah 1. Misalkan daerah = {(, )| ≀ ≀ , 0 ≀ ≀ ()}. Luas R? 3 R a βˆ† b y = f(x) Langkah-langkah: 1. Iris R menjadi n bagian dari luas satu buah irisan dihampiri oleh luas persegi panjang dengan tinggi f(x). alas (lebar) βˆ† βˆ† β‰ˆ ()βˆ† 2. Luas R dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil limitnya diperoleh: Luas R = = ∫ ()

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi : 3

KALKULUS II

14

APLIKASI INTEGRAL TENTU

JUMLAH PERTEMUAN : 3 PERTEMUAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :

Memahami penggunaan integral tentu

Materi :

3.1 Luas Daerah

1. Misalkan daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏, 0 ≀ 𝑦 ≀ 𝑓(π‘₯)}. Luas R?

3

R

a βˆ†π‘₯ b

y = f(x)

Langkah-langkah:

1. Iris R menjadi n bagian dari luas satu buah irisan

dihampiri oleh luas persegi panjang dengan tinggi f(x).

alas (lebar) βˆ†π‘₯

βˆ†π΄ β‰ˆ 𝑓(π‘₯)βˆ†π‘₯

2. Luas R dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang.

Dengan mengambil limitnya diperoleh:

Luas R = 𝐴 = ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯

𝑏

π‘Ž

Page 2: Materi : 3

KALKULUS II

15

Contoh:

Hitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯2, sumbu x dan x = 2?

2. Misalkan daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏, 𝑔(π‘₯) ≀ 𝑦 ≀ β„Ž(π‘₯)}. Luas R?

Contoh:

Hitung luas daerah yang dibatasi oleh garis 𝑦 = π‘₯ + 4 dan parabola 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 2

Jawab:

Titik potong antara garis dan parabola:

βˆ†π‘₯ 2

R

𝑦 = π‘₯2

Luas irisan : βˆ†π΄ β‰ˆ π‘₯2βˆ†π‘₯

Luas daerah : 𝐴 = ∫ π‘₯2𝑑π‘₯2

0=

1

3π‘₯3 |

20

=8

3

R

βˆ†π‘₯ a b

y = g(x)

y = h(x)

h(x) – g(x)

Langkah:

1. Iris R menjadi n bagian dan luas satu buah irisan dihampiri

oleh luas persegi panjang dengan tinggi (h(x) – g(x)) dan

alas βˆ†π‘₯

βˆ†π΄ β‰ˆ [β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)]βˆ†π‘₯

2. Luas R dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan

mengambil limitnya diperoleh

Luas R = 𝐴 = ∫[β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)]

𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯

Page 3: Materi : 3

KALKULUS II

16

π‘₯ + 4 = π‘₯2 βˆ’ 2 ↔ π‘₯2 βˆ’ π‘₯ βˆ’ 6 = 0 ↔ (π‘₯ βˆ’ 3)(π‘₯ + 2) = 0

Maka titik potongnya : x = 3 dan x = -2

Catatan : Jika irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu x maka tinggi irisan adalah kurva

yang terletak di atas dikurangi kurva yang dibawahnya. Jika batas atas dan batas

bawah irisan berubah untuk sebarang irisan di R maka daerah R harus dibagi dua

atau lebih.

Contoh:

Hitung luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x, 𝑦 = π‘₯2 dan 𝑦 = βˆ’π‘₯ + 2

βˆ†π‘₯

(π‘₯ + 4) βˆ’ (π‘₯2 βˆ’ 2)

𝑦 = π‘₯ + 4

𝑦 = π‘₯2

Luas irisan :

βˆ†π΄ β‰ˆ [(π‘₯ + 4) βˆ’ (π‘₯2 βˆ’ 2)]βˆ†π‘₯

Sehingga luas daerah:

𝐴 = ∫[(π‘₯ + 4) βˆ’ (π‘₯2 βˆ’ 2)]

3

βˆ’2

𝑑π‘₯

= ∫(βˆ’π‘₯2 + π‘₯ + 6)𝑑π‘₯

3

βˆ’2

= βˆ’1

3π‘₯3 +

1

2π‘₯2 + 6π‘₯ |

3βˆ’2

=125

6

Page 4: Materi : 3

KALKULUS II

17

Jawab:

3. Misalkan daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|𝑐 ≀ 𝑦 ≀ 𝑑, 𝑔(𝑦) ≀ π‘₯ ≀ β„Ž(𝑦)}. Luas R?

𝑦 = π‘₯2

𝑦 = βˆ’π‘₯ + 2

I II

Jika dibuat irisan yang tegak lurus dengan sumbu x, maka

daerah harus dibagi menjadi dua bagian.

Luas daerah I: βˆ†π΄1 β‰ˆ π‘₯2βˆ†π‘₯

𝐴1 = ∫ π‘₯2𝑑π‘₯

1

0

=1

3π‘₯3 |

10

=1

3

Luas daerah II: βˆ†π΄2 β‰ˆ (βˆ’π‘₯ + 2)βˆ†π‘₯

𝐴2 = ∫(βˆ’π‘₯ + 2)𝑑π‘₯

2

1

= βˆ’1

2π‘₯2 + 2π‘₯ |

21

=1

2

Sehingga luas daerah:

𝐴 = 𝐴1 + 𝐴2 =1

3+

1

2=

5

6

βˆ†y

c

d

𝑔(𝑦) β„Ž(𝑦)

Langkah:

1. Iris R menjadi n selang dan luas satu buah irisan dihampiri

oleh luas persegi dengan tinggi [h(y) - g(y)] dan alas βˆ†π‘¦

βˆ†π΄ β‰ˆ [β„Ž(𝑦) βˆ’ 𝑔(𝑦)]βˆ†π‘¦

Page 5: Materi : 3

KALKULUS II

18

Contoh:

Hitung luas daerah yang dibatasi oleh π‘₯ = 3 βˆ’ 𝑦2 dan 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 1

Jawab:

Titik potong:

𝑦 + 1 = 3 βˆ’ 𝑦2 ↔ 𝑦2 + 𝑦 βˆ’ 2 = 0 ↔ (𝑦 + 2)(𝑦 βˆ’ 1) = 0

Jadi titik potongnya: y = -2 dan y = 1

Luas irisan : βˆ†π΄ β‰ˆ [(3 βˆ’ 𝑦2) βˆ’ (𝑦 + 1)]βˆ†π‘¦

Sehingga luas daerah:

Luas daerah = 𝐴 = ∫ [(3 βˆ’ 𝑦2) βˆ’ (𝑦 + 1)]𝑑𝑦1

βˆ’2

= ∫(βˆ’π‘¦2 βˆ’ 𝑦 + 2)𝑑𝑦

1

βˆ’2

= βˆ’1

3𝑦3 βˆ’

1

2𝑦2 + 2𝑦 |

1βˆ’2

=9

2

Catatan: Jika irisan sejajar dengan sumbu x maka tinggi irisan adalah kurva yang terletak

disebelah kanan dikurangi kurva yang terletak disebelah kiri. Jika batas kanan dan kiri irisan

berubah untuk sebarang irisan R maka daerah R harus dibagi dua atau lebih.

y = x βˆ’ 1

x = 3 βˆ’ y2

βˆ†y

2. Luas R dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan

mengambil limitnya diperoleh:

Luas R = 𝐴 = ∫[β„Ž(𝑦) βˆ’ 𝑔(𝑦)]𝑑𝑦

𝑑

𝑐

Page 6: Materi : 3

KALKULUS II

19

3.2 Menghitung Volume Benda Putar

3.2.1 Metode cakram

1. Daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏, 0 ≀ 𝑦 ≀ 𝑓(π‘₯)} diputar terhadap sumbu x. Berapa

volume benda tersebut?

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlahkan,

dan ambil limitnya.

Contoh:

Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah R yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯2,

sumbu x, dan garis x = 2 diputar terhadap sumbu x.

a b

R

𝑦 = 𝑓(π‘₯)

a b

R

𝑦 = 𝑓(π‘₯)

βˆ†x

Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi f(x) dan alas

Ξ”x diputar terhadap sumbu x akan diperoleh suatu cakram

lingkaran dengan tebal Ξ”x dan jari-jari f(x). sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ πœ‹π‘“2(π‘₯)βˆ†π‘₯

Volume benda putar dihampiri oleh jumlah volume cakram.

Dengan mengambil limitnya diperoleh

𝑉 = πœ‹ ∫ 𝑓2(π‘₯)𝑑π‘₯

𝑏

π‘Ž

βˆ†π‘₯

𝑓(π‘₯)

Page 7: Materi : 3

KALKULUS II

20

Jawab:

2. Daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|𝑐 ≀ 𝑦 ≀ 𝑑, 0 ≀ π‘₯ ≀ 𝑔(π‘₯)} diputar terhadap sumbu y?

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlahkan,

dan ambil limitnya.

2 βˆ†π‘₯

𝑦 = π‘₯2

Jika irisan diputar terhadap sumbu x akan diperoleh cakram dengan

jari-jari π‘₯2 dan tebal βˆ†π‘₯.

Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ πœ‹(π‘₯2)2βˆ†π‘₯ = πœ‹π‘₯4βˆ†π‘₯

Volume benda putar

𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯4𝑑π‘₯

2

0

=πœ‹

5π‘₯5 |

20

=32πœ‹

5

c

d

βˆ†π‘¦ π‘₯ = 𝑔(𝑦)

c

d

π‘₯ = 𝑔(𝑦)

Ξ”y

g(y)

Page 8: Materi : 3

KALKULUS II

21

Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi g(y) dan alas Ξ”y diputar terhadap

sumbu y akan diperoleh suatu cakram lingkaran dengan tebal Ξ”y dan jari-jari g(y). Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ πœ‹π‘”2(𝑦)βˆ†π‘¦

Volume benda putar dihampiri oleh jumlah volume cakram. Dengan mengambil limitnya

diperoleh

𝑉 = πœ‹ ∫ 𝑔2(𝑦)𝑑𝑦

𝑑

𝑐

Contoh:

Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯2 dan garis y

= 4, sumbu y diputar terhadap sumbu y.

Jawab:

3.2.2 Metode Cincin

A. Daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏, 𝑔(π‘₯) ≀ 𝑦 ≀ β„Ž(π‘₯)} diputar terhadap sumbu x. Berapa

volume benda putar yang terjadi?

𝑦 = π‘₯2

Ξ”y

Jika irisan dengan tinggi βˆšπ‘¦ dan tebal Ξ”y diputar terhadap sumbu y

akan diperoleh cakram dengan jari-jari βˆšπ‘¦ dan tebal Ξ”y. Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ πœ‹(βˆšπ‘¦)2βˆ†π‘¦ = πœ‹π‘¦βˆ†π‘¦

Volume benda putar

𝑉 = πœ‹ ∫ 𝑦𝑑𝑦

4

0

=πœ‹

2𝑦2 |

40

= 8πœ‹

Page 9: Materi : 3

KALKULUS II

22

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlah dan ambil

limitnya.

Contoh:

Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah R yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯2, sumbu

x, dan garis x = 2 diputar terhadap garis y = -1.

h(x)

g(x)

a b

R

h(x)

g(x)

a b

R

Ξ”x

Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi h(x) – g(x)

dan alas Ξ”x diputar terhadap sumbu x akan diperoleh suatu

cincin dengan tebal Ξ”x dan jari-jari luar h(x) dan jari-jari

dalamnya g(x). Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ [β„Ž2(π‘₯) βˆ’ 𝑔2(π‘₯)]βˆ†π‘₯

Volume benda putar dihampiri oleh jumlah volume cincin.

Dengan mengambil limitnya diperoleh

𝑉 = πœ‹ ∫[β„Ž2(π‘₯) βˆ’ 𝑔2(π‘₯)]𝑑π‘₯

𝑏

π‘Ž

g(x)

h(x)

Ξ”x

Page 10: Materi : 3

KALKULUS II

23

Jawab:

B. Daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|𝑐 ≀ 𝑦 ≀ 𝑑, 𝑔(𝑦) ≀ π‘₯ ≀ β„Ž(𝑦)} diputar terhadap sumbu y. Berapa

volume benda putar yang terjadi?

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlah dan ambil

limitnya.

c

d R

g(y) h(y)

y = x2

y = βˆ’1 2

Jika irisan diputar terhadap garis y = βˆ’1 akan diperoleh

suatu cincin dengan jari-jari dalam 1 dan jari-jari luar 1 + π‘₯2.

Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ πœ‹[(1 + π‘₯2)2 βˆ’ 12]βˆ†π‘₯ = πœ‹(π‘₯4 + 2π‘₯2)βˆ†π‘₯

Volume benda putar:

𝑉 = πœ‹ ∫(π‘₯4 + 2π‘₯2)

2

0

𝑑π‘₯ = πœ‹ (1

5π‘₯5 +

2

3π‘₯3 |

20

) =186

15πœ‹

Page 11: Materi : 3

KALKULUS II

24

Catatan: Metode cincin irisan dibuat tegak lurus dengan sumbu putar.

3.2.3 Metode Kulit Tabung

A. Misal daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏, 0 ≀ 𝑦 ≀ 𝑓(π‘₯)} diputar terhadap sumbu y. Berapa

volume benda putar?

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlah, dan ambil

limitnya.

Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi h(y) – g(y)

dan alas Ξ”y diputar terhadap sumbu y akan diperoleh suatu

cincin dengan tebal Ξ”y dan jari-jari luar h(y) dan jari-jari

dalamnya g(y). Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ [β„Ž2(𝑦) βˆ’ 𝑔2(𝑦)]βˆ†π‘¦

Volume benda putar dihampiri oleh jumlah volume cincin.

Dengan mengambil limitnya diperoleh

𝑉 = πœ‹ ∫[β„Ž2(𝑦) βˆ’ 𝑔2(𝑦)]𝑑𝑦

𝑏

π‘Ž

c

d R

g(y) h(y)

Ξ”y

R

a b

y = f(x)

Page 12: Materi : 3

KALKULUS II

25

Contoh:

Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah R yang dibatasi oleh 𝑦 = √π‘₯, x = 4, y = 0;

mengelilingi sumbu x = 4

Jawab:

R

a b

y = f(x)

Ξ”x

Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi f(x) dan alas Ξ”x

diputar terhadap sumbu y akan diperoleh suatu tabung kosong

dengan tebal Ξ”x dan jari-jari dalam x. Sehingga

βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹π‘₯𝑓(π‘₯)βˆ†π‘₯

Volume benda putar dihampiri oleh jumlah volume kulit tabung.

Dengan mengambil limitnya diperoleh

𝑉 = 2πœ‹ ∫ π‘₯𝑓(π‘₯)

𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯

x Ξ”x

f(x)

Ξ”x

f(x)

2πœ‹π‘₯

Page 13: Materi : 3

KALKULUS II

26

B. Misal daerah 𝑅 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏, 𝑔(π‘₯) ≀ 𝑦 ≀ β„Ž(π‘₯)} diputar terhadap y. Berapa

volume benda putar?

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlah, dan ambil

limitnya.

Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯) dan alas βˆ†π‘₯ diputar terhadap

sumbu y akan diperoleh suatu tabung kosong dengan tebal βˆ†π‘₯ dan jari-jari dalam tabung x.

Sehingga

x = 4

Ξ”x

𝑦 = √π‘₯

Jika irisan diputar terhadap garis x = 4 akan diperoleh suatu tabung

kosong dengan jari-jari 4 – x dan tinggi tabung √π‘₯

βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹(4 βˆ’ π‘₯)√π‘₯βˆ†π‘₯

Volume benda putar:

𝑉 = 2πœ‹ ∫ (4√π‘₯ βˆ’ π‘₯32)

4

0

𝑑π‘₯ = 2πœ‹ [8

3π‘₯3 2⁄ βˆ’

2

5π‘₯5 2⁄ |

40

] = 171

15πœ‹

h(x)

g(x)

a b

R

h(x)

g(x)

a b

R

Ξ”x

β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)

x Ξ”x

β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)

2πœ‹π‘₯ Ξ”x

Page 14: Materi : 3

KALKULUS II

27

βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹π‘₯(β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯))βˆ†π‘₯

Volume benda putar dihampiri oleh jumlah volume kulit tabung. Dengan mengambil limitnya

diperoleh

𝑉 = 2πœ‹ ∫ π‘₯(β„Ž(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯))

𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯

Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah R yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯2,

𝑦 = 2π‘₯ mengelilingi sumbu y.

Jawab:

Catatan: Metode kulit tabung irisan dibuat sejajar dengan sumbu putar

3.3 Panjang Kurva

Kurva Rata

Kurva Rata adalah kurva yang terletak seluruhnya pada sebuah bidang.

y = x2

y = 2x

2

Titik potong:

π‘₯2 = 2π‘₯ ↔ π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ = 0 ↔ π‘₯(π‘₯ βˆ’ 2) = 0

Jadi titik potong adalah x = 0 dan x = 2

Jika irisan diputar terhadap sumbu y akan diperoleh suatu tabung

kosong dengan jari-jari x dan tinggi tabung 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2

βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹π‘₯(2π‘₯ βˆ’ π‘₯2)βˆ†π‘₯

Volume benda putar:

𝑉 = 2πœ‹ ∫(2π‘₯2 βˆ’ π‘₯3)

2

0

𝑑π‘₯ = 2πœ‹ [2

3π‘₯3 βˆ’

1

4π‘₯4 |

20

] =8

3πœ‹

Page 15: Materi : 3

KALKULUS II

28

Contoh:

- π‘₯ = 𝑦2, βˆ’2 ≀ 𝑦 ≀ 2

- π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ž2

Sebuah kurva rata disebut mulus apabila kurva itu ditentukan oleh persamaan-persamaan

π‘₯ = 𝑓(𝑑), 𝑦 = 𝑔(𝑑), π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏, dengan ketentuan bahwa turunan-turunan f’ dan g’ adalah

kontinu ada [a,b] sedangkan f’(t) dan g’(t) tidak bersama-sama nol di selang [a,b].

Panjang kurva

Misal sebuah kurva 𝑄 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘₯ = 𝑓(𝑑), 𝑦 = 𝑔(𝑑), π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏}. Panjang kurva tersebut

adalah?

Untuk menghitung panjang kurva gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlah dan ambil

limitnya.

Hampiran βˆ†π‘ π‘– β†’ βˆ†π‘€π‘– = √(βˆ†π‘₯𝑖)2 + (βˆ†π‘¦π‘–)2

= √[𝑓(𝑑𝑖) βˆ’ 𝑓(π‘‘π‘–βˆ’1)]2 + [𝑔(𝑑𝑖) βˆ’ 𝑔(π‘‘π‘–βˆ’1)]2

Gunakan teorema nilai rata-rata untuk turunan

𝑦 = 𝑓(π‘₯) = βˆšπ‘Ž2 βˆ’ π‘₯2

π‘₯ = 𝑔(𝑦) = βˆšπ‘Ž2 βˆ’ 𝑦2

π‘₯ = π‘Ž cos 𝑑 , 𝑦 = asin 𝑑 , 0 ≀ 𝑑 ≀ 2πœ‹ , t = parameter

𝑄𝑖

𝑄0

𝑄1

𝑄2

π‘„π‘–βˆ’1 𝑄𝑛

π‘„π‘–βˆ’1

𝑄𝑖

βˆ†π‘ π‘–

βˆ†π‘€π‘–

βˆ†π‘₯𝑖 = 𝑓(𝑑𝑖) βˆ’ 𝑓(π‘‘π‘–βˆ’1)

βˆ†π‘¦π‘– = 𝑔(𝑑𝑖) βˆ’ 𝑔(π‘‘π‘–βˆ’1)

Page 16: Materi : 3

KALKULUS II

29

Maka Hampiran βˆ†π‘ π‘– dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk turunan diperoleh

βˆ†π‘€π‘– = √(𝑓′(𝑑�̅�)βˆ†π‘‘π‘–)2 + (𝑔′(𝑑�̂�)βˆ†π‘‘π‘–)2

= √(𝑓′(𝑑�̅�))2

+ (𝑔′(𝑑�̂�))2

βˆ†π‘‘π‘–

Panjang kurva dihampiri oleh jumlah panjang sisi miring. Dengan mengambil limitnya diperoleh

𝑆 = ∫ √(𝑓′(𝑑))2

+ (𝑔′(𝑑))2

𝑑𝑑

𝑏

π‘Ž

= ∫ √(𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

+ (𝑑𝑦

𝑑𝑑)

2

𝑑𝑑

𝑏

π‘Ž

Jika yang diketahui adalah kurva 𝑦 = 𝑓(π‘₯), π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏 , maka panjang kurva:

𝑆 = ∫ √1 + (𝑑𝑦

𝑑π‘₯)

2

𝑑π‘₯

𝑏

π‘Ž

Jika yang diketahui adalah kurva π‘₯ = 𝑔(𝑦), 𝑐 ≀ 𝑦 ≀ 𝑑, maka panjang kurva:

𝑆 = ∫ √1 + (𝑑π‘₯

𝑑𝑦)

2

𝑑𝑦

𝑑

𝑐

Contoh: Tentukan keliling lingkaran π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ž2

Jawab:

βˆ†ti t iΜ…

f(tiβˆ’1)

f(ti) 𝑓′(𝑑�̅�) =

𝑓(𝑑𝑖) βˆ’ 𝑓(π‘‘π‘–βˆ’1)

βˆ†π‘‘π‘–β†” 𝑓(𝑑𝑖) βˆ’ 𝑓(π‘‘π‘–βˆ’1) = 𝑓′(𝑑�̅�)βˆ†π‘‘π‘–

Page 17: Materi : 3

KALKULUS II

30

π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ž2 ↔ π‘₯ = π‘Ž cos 𝑑 , 𝑦 = a sin 𝑑 , 0 ≀ 𝑑 ≀ 2πœ‹

𝑑π‘₯

𝑑𝑑= βˆ’π‘Ž sin 𝑑,

𝑑𝑦

𝑑𝑑= π‘Ž cos 𝑑

Maka

βˆ†π‘€ β‰ˆ √(𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

+ (𝑑𝑦

𝑑𝑑)

2

βˆ†π‘‘

𝑆 = ∫ √(βˆ’π‘Ž sin 𝑑)2 + (a cos 𝑑)2𝑑𝑑

2πœ‹

0

= ∫ βˆšπ‘Ž2𝑠𝑖𝑛2𝑑 + π‘Ž2π‘π‘œπ‘ 2𝑑𝑑𝑑

2πœ‹

0

= ∫ π‘Žπ‘‘π‘‘

2πœ‹

0

= π‘Žπ‘‘ |2πœ‹0

= 2π‘Žπœ‹

Contoh: tentukan panjang ruas garis dengan persamaan 𝑦 =2

3(π‘₯2 + 1)3 2⁄ , 1 ≀ π‘₯ ≀ 4

Jawab:

Page 18: Materi : 3

KALKULUS II

31

𝑦 =2

3(π‘₯2 + 1)

32⁄ β†’

𝑑𝑦

𝑑π‘₯=

2

3

3

22π‘₯(π‘₯2 + 1)

12⁄

βˆ†π‘€ β‰ˆ √1 + (𝑑𝑦

𝑑π‘₯)

2

βˆ†π‘₯

𝐿 = ∫ √1 + (2π‘₯(π‘₯2 + 1)1

2⁄ )2

𝑑π‘₯4

1= ∫ √1 + (4π‘₯2(π‘₯2 + 1))𝑑π‘₯

4

1

= ∫ √1 + 4π‘₯4 + 4π‘₯2𝑑π‘₯4

1= ∫ √(1 + 2π‘₯2)2𝑑π‘₯

4

1= ∫ (1 + 2π‘₯2)𝑑π‘₯

4

1= π‘₯ +

2

3π‘₯3 |

41

=126

3+ 3

Diferensial Panjang Kurva

Misal f dapat dideferensialkan ada [a,b]. Untuk setiap π‘₯ ∈ [π‘Ž, 𝑏] kita definisikan s(x) melalui

𝑠(π‘₯) = ∫ √1 + [𝑓′(𝑒)]2𝑑𝑒

π‘₯

π‘Ž

3.4 Luas Permukaan Benda Putar

A. Misal kurva 𝐷 = {(π‘₯, 𝑦)|π‘₯ = 𝑓(𝑑), 𝑦 = 𝑔(𝑑), π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏}, diputar terhadap sumbu x.

Berapa luas permukaan benda putar tersebut?

(a,f(a))

(x,f(x)) s(x)

Maka s(x) panjang kurva y = f(u) antara titik (a,f(a)) dan titik

(x,f(x)). Maka

𝑠′(π‘₯) =𝑑𝑠

𝑑π‘₯= √1 + [𝑓′(π‘₯)]2 = √1 + (

𝑑𝑦

𝑑π‘₯)

2

Maka

𝑑𝑠 = √1 + (𝑑𝑦

𝑑π‘₯)

2

𝑑π‘₯ = √1 + (𝑑π‘₯

𝑑𝑦)

2

𝑑𝑦 = √(𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

+ (𝑑𝑦

𝑑𝑑)

2

𝑑𝑑

Page 19: Materi : 3

KALKULUS II

32

Untuk menghitung luas permukaan benda putar gunakan pendekatan iris, hampiri, jumlah

dan ambil limitnya.

Jadi jika y = f(x) maka 𝐴 = 2πœ‹ ∫ 𝑓(π‘₯)√1 + (𝑓′(π‘₯))2

𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

jika x = g(y) maka 𝐴 = 2πœ‹ ∫ 𝑔(𝑦)√1 + (𝑔′(𝑦))2

𝑑𝑦𝑏

π‘Ž

Jika irisan kurva yang berbentuk garis dan tinggi yi terhadap

sumbu x akan diperoleh tabung kosong dengan tinggi Ξ”si dan

jari-jari yi. Sehingga

βˆ†π΄ β‰ˆ 2πœ‹π‘¦π‘–βˆ†π‘ π‘–

Luas permukaan benda putar dihampiri oleh jumlah luas

permukaan tabung. Dengan mengambil limitnya diperoleh

βˆ†π΄ = 2πœ‹ ∫ 𝑦

𝑏

π‘Ž

𝑑𝑠

a b

yi

βˆ†π‘ π‘–

βˆ†si

yi

Page 20: Materi : 3

KALKULUS II

33

Contoh:

Tentukan luas permukaan benda putar apabila kurva 𝑦 = √π‘₯, 0 ≀ π‘₯ ≀ 4, diputar mengelilingi

sumbu x.

Jawab:

3.5 Latihan

1. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh fungsi 𝑓(π‘₯) = √π‘₯ dan 𝑔(π‘₯) = βˆ’π‘₯ + 6

2. Tentukan volume benda putar yang terbentuk apabila daerah yang dibatasi oleh 𝑦 =

√4 βˆ’ π‘₯2, 𝑦 = 0, π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2 diputar mengelilingi sumbu x. Gambarlah

3. Tentukan volume benda putar yang terbentuk apabila daerah yang dibatasi oleh π‘₯ = 𝑦2,

𝑦 = 2, dan π‘₯ = 0 diputar mengelilingi garis 𝑦 = 3. Gambarlah

y = √x

𝑑𝑦

𝑑π‘₯=

1

2π‘₯βˆ’1

2⁄

Maka hampirannya: βˆ†π΄ β‰ˆ 2πœ‹βˆšπ‘₯√1 + (1

2√π‘₯)

2

𝑑π‘₯

Maka luas permukaannya: 𝐴 = 2πœ‹ ∫ √π‘₯√1 +1

4π‘₯𝑑π‘₯

4

0= πœ‹ ∫ √π‘₯ +

1

4𝑑π‘₯

4

0

= πœ‹ [2

3(π‘₯ +

1

4)

32⁄

] |41

=2πœ‹

3[(

17

4)

32⁄

βˆ’ (5

4)

32⁄

]