#3 materi tangga

28
MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA KEGIATAN BELAJAR Alokasi waktu untuk kegiantan belajar @4x45 menit Kompetensi dasar: Menarapkan Spesifikasi dan Ketentuan Teknis Pada Gambar Tangga Kayu, Beton dan Baja. Indikator Pembelajaran: KI 1 Siswa dapat mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. KI 2 Peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada konstruksi bangunan bagi kehidupan mendatang yang lebih baik KI 3 Siswa dapat menjelaskan spesifikasi pada gambar tangga kayu, beton dan baja. Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk tangga kayu, baja dan beton. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah proses pembuatan tangga kayu, beton dan baja. KI 4 Siswa dapat mengambar rencana denah pada tangga kayu, beton dan baja. Tujuan pembelajaran: KI 1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. KI 2 1

Upload: azmi

Post on 16-Jul-2016

76 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

tangga

TRANSCRIPT

Page 1: #3 Materi Tangga

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA

KEGIATAN BELAJAR

Alokasi waktu untuk kegiantan belajar @4x45 menit

Kompetensi dasar:

Menarapkan Spesifikasi dan Ketentuan Teknis Pada Gambar Tangga Kayu, Beton dan

Baja.

Indikator Pembelajaran:

KI 1

Siswa dapat mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

KI 2Peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada konstruksi bangunan bagi kehidupan mendatang yang lebih baik

KI 3Siswa dapat menjelaskan spesifikasi pada gambar tangga kayu, beton dan baja.Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk tangga kayu, baja dan beton.Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah proses pembuatan tangga kayu, beton dan baja.

KI 4Siswa dapat mengambar rencana denah pada tangga kayu, beton dan baja.

Tujuan pembelajaran:

KI 1

Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

KI 2Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat memiliki sikap teliti dalam mengerjakan tugas.

KI 3Siswa dapat menjelaskan spesifikasi tangga kayu, beton dan baja dengan baik tanpa melihat buku.Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tangga kayu, beton dan baja dengan baik dan benar tanpa melihat buku.Siswa dapat mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan tangga kayu, beton dan baja dengan baik dan benar tanpa melihat buku

KI 4Siswa dapat mengambar rencana denah konstruksi tangga pada bangunan rumah tinggal sederhana dua lantai dengan benar.

1

Page 2: #3 Materi Tangga

MATERI PELAJARAN

A. Menggambar Konstruksi Tangga Beton

Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat

penghubung dari tingkatan-tingkatan lantai bangunan. Bangunan lebih dari satu

lantai (bertingkat), keberadaan tangga menjadi sebuah komponen penting dan paling

sering/biasa digunakan sebagai alat bantu transportasi vertikal. Dalam bangunan

(rumah tinggal), posisi tangga haruslah diusahakan pada daerah yang mudah dijangkau

dari segala ruangan. Dianjurkan dalam satu bangunan terdapat minimal dua buah

tangga untuk mengantisipasi keadaan darurat (kebakaran). Terdapat 5 bagian tangga

antara lain sebagai berikut:

Ibu tangga (string), termasuk konstruksi utama tangga yang "memegang" anak

tangga dan dapat merupakan bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan

konstruksi bangunan.

Anak tangga (riser/vertikal, tread/horisontal), merupakan bagian tempat kaki

berpijak.

Pegangan tangga (railing), sering disebut juga handrail, bagian ini berfungsi

sebagai tumpuan tangan sewaktu kita menggunakan tangga.

Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing

dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman.

Bordes, merupakan tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga, biasanya berupa

plat datar.

Beberapa macam bentuk tangga konstruksi beton bertulang antara lain dapat

dilihat sebagai berikut:

Tangga lurus, penginjakanya tegak lurus ibu tangga

2

Page 3: #3 Materi Tangga

Gambar 1 Tangga Lurus

Tangga serong, penginjakan dan lebar tidak tegak lurus dengan ibu tangga

Gambar 2 Tangga Serong

Tangga baling/spiral, penginjakan tidak sama lebar dan tidak tegak lurus dengan

ibu tangga.

Gambar 3 Tangga Baling/Spiral

Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom penguat.

Gambar 4 Tangga Putar

3

Page 4: #3 Materi Tangga

Tangga perempatan.

Gambar 5 Tangga Perempatan

Tangga dengan Bordes.

Gambar 6 Tangga dengan Bordes

Tangga dapat terbuat dari pasangan batu, kayu, besi, baja dan beton. Selanjutnya

dalam materi ini hanya akan dibahas konstruksi tangga dari bahan beton.

Adapun sebuah tangga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Lebar Tangga

Lebar tangga yang biasa digunakan (diijinkan) dalam bangunan rumah tinggal

adalah minimal 80 cm (tangga utama, bukan tangga service). Sedangkan untuk tangga

service minimal lebarnya 60 cm. Tangga dalam bangunan rumah tinggal tidak

diharuskan memiliki bordes (space datar pada ketinggian tertentu untuk beristirahat),

4

Page 5: #3 Materi Tangga

karena biasanya hanya terdiri dari 2 atau 3 lantai saja. Apabila terdapat bordes, maka

lebarnya biasanya minimal adalah sama lebar dengan lebar tangga. Dalam satu tangga

dimungkinkan untuk terdapat lebih dari satu bordes. Lebar tangga minimal untuk 1

orang adalah 60 cm. Maka untuk desain tangga: untuk 1 orang = 60 cm, untuk 2 orang

= 120 cm, dan untuk 3 orang = 180 cm. Lebar tangga tersebut adalah lebar tangga

bersih, tidak termasuk railling dan batas dinding.

Gambar 7 Lebar Tangga

Perhitungan kebutuhan tangga untuk bangunan umum dihitung 60 cm lebar

tangga untuk tiap 100 orang. Misalnya bangunan teater dengan kapasitas 1.000

orang membutuhkan lebar tangga 1.000/100 x 60 cm = 6 m. Untuk itu dapat dipakai 1

tangga denga lebar 6 m atau dua buah tangga dengan masing-masing 3 m. Namun

demikian, apabila masih dimungkinkan sebaiknya menggunakan lebar minimal

120 cm, yang merupakan lebar tangga standart keamanan/keadaan darurat (emergency

stairs). Pada dasarnya kemiringan tangga dibuat tidak terlalu curam agar

memudahkan orang naik tanpa mengeluarkan banyak energi, tetapi juga tidak terlalu

landai sehingga tidak akan menjemukan dan memerlukan banyak tempat karena akan

terlalu panjang. Kemiringan tangga yang wajar dan biasa digunakan adalah berkisar

antara 25º-42º, untuk bangunan rumah tinggal biasa digunakan kemiringan 38º.

2. Perhitungan Lebar dan Tinggi Anak Tangga

Satu langkah manusia arah datar adalah 60 - 65 cm, sedangkan untuk

melangkah naik perlu tenaga 2 kali lebih besar daripada melangkah datar. Oleh karena

itu, perbandingan yang baik adalah

5

Page 6: #3 Materi Tangga

Rumus Tangga:

1 Aantrade + 2 Optrade = 60 - 65 cm

Keterangan:

L = lebar anak tangga (lebar injakan = Aantrede)

T = tinggi anak tangga (tinggi tanjakan = Optrade)

a. Pertimbangan

Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu rata-rata 60–

65 cm. Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk

tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat pada saat melangkah dalam arah

horizontal.

Dengan asumsi:

T berkisar antara 14 – 20 cm agar masih terasa mudah didaki

L berkisar antara 22,5 – 30 cm agar tapak sepatu dapat berpijak dengan baik.

b. Jumlah Anak Tangga

Jumlah anak tangga dalam satu tangga diusahakan tidak lebih dari 12

buah apabila lebih dianjurkan untuk menggunakan bordes. Hal ini untuk mencapai

kenyamanan pengguna terutama penyandang cacat dan orang tua. Jika keadaan

memaksa, misalnya karena keterbatasan ruangan yang ada, maka dimungkinkan

jumlahnya maksimal 16 anak tangga, hal ini mengacu kondisi maksimal

kemampuan (kelelahan) tubuh manusia.

Untuk menghindari kecelakaan, apabila dimungkinkan sebaiknya anak

tangga dibuat seragam ukurannya, baik tinggi ataupun lebarnya. Apabila tidak

dimungkinkan, anak tangga yang berbeda ukurannya diletakkan pada bagian paling

bawah (antisipasi keamanan).

6

Gambar 8 Anak Tangga

Jumlah anak tangga = tinggi floor to floorT 1 cm

L

T

Page 7: #3 Materi Tangga

c. Contoh Perhitungan Tangga

Misalkan tinggi lantai (floor to floor) = 320 cm

Ukuran Anak Tangga

Asumsi 1

Dicoba : t = 16 cm, I = 26 cm

Maka : 2 t + l = (2 x 16) + 26 = 58 < 60. (tangga terlalu landai, melelahkan)

Asumsi 2

Dicoba : t = 20 cm, l = 28 cm

Maka : 2 t + l = (2 x 20) + 28 = 68 > 65. (tangga terlalu curam, cepat lelah)

Asumsi 3

Dicoba : t = 18 cm, l = 28 cm

Maka : 2 t + l = (2 x 18) + 28 = 64 cm (boleh dipakai)

Jumlah Anak Tangga

Jumlah anak tangga = 320/18 – 1 = 16,78 buah

Maka jumlah yang dipakai:

Alternatif 1

Jumlahnya dibulatkan ke atas (17 buah), selisihnya dibagi rata.

320/t – 1 = 17, maka t dibuat 17,8 cm.

Alternatif 2

Tinggi seluruh anak tangga dibuat sama, kecuali anak tangga terbawah dengan

ukuran yang berbeda.

Gambar 9 Tingga Anak Tangga

Karena jumlahnya lebih dari 12 anak tangga (17 anak tangga), maka anak

tangga ke 9 dapat menjadi bordes.

7

Page 8: #3 Materi Tangga

d. Bordes

Bordes adalah bagian datar (anak tangga yang dilebarkan) pada ketinggian

tertentu yang berfungsi untuk beristirahat. Bordes tangga dapat dibagi menjadi

3 model dengan aturan ukuran yang berbeda, yaitu: bordes tangga lurus, bordes

tangga L dan bordes tangga U.

e. Sandaran Tangan

Sandaran tangan (Railling) tangga perlu dibuat untuk kenyamanan dan

keselamatan pengguna tangga, terutama tangga bebas, yang tidak diapit oleh

dinding. Tinggi yang biasa digunakan adalah antara 80 – 100 cm. Railing harus

dibuat dari bahan yang halus/licin, sehingga nyaman dan tidak melukai tanggan.

Railing biasanya bertumpu pada baluster (tiang penyangga).

f. Ruang Tangga dan Konstruksi Tangga

Ruang tangga adalah ukuran modul ruang yang dibutuhkan untuk

perletakan tangga. Ruang tangga harus cukup cahaya dan ventilasi. Ukuran ruang

tangga ditentukan o!eh jumlah anak-tangga dan bentuk tangganya. Sebagai contoh

dari hasil hitungan di atas. dengan 3 macam bentuk tangga, digunakan untuk

bangunan rumah tinggal. dengan lebar 100 cm, jumlah anak-tangga 17 buah dan

dengan memakai bordes, maka ukuran ruang tangganya adalah:

1) Tangga Lurus

Gambar 10 Tingga Lurus

8

Page 9: #3 Materi Tangga

2) Tangga Siku

Gambar 11 Tingga Lurus

3) Tangga U/Balik

Gambar 12 Tingga U/Balik

Konstruksi tangga dapat dibuat menjadi satu dengan rangka bangunan

ataupun dibuat terpisah. Apabila dibuat menjadi satu, maka kerugiannya adalah

apabila bangunan mengalami penurunan, sudut kemiringan tangga akan berubah.

Apabila strukturnya dibuat terpisah, maka hal tersebut tidak akan terjadi, namun

membutuhkan ruang yang lebih besar. Terpisah keseluruhan, termasuk pondasi

tersendiri dan ranga tidak bergabung dengan rangka bangunan, diberi sela +5 cm.

9

Page 10: #3 Materi Tangga

g. Lubang Tangga

Lubang tangga adalah lubang pada pelat lantai atas dimana terdapat

perletakan tangga. Lubang tangga harus sedemikan rupa sehingga tidak

mengganggu kenyamanan pengguna tangga. Ukuran tinggi bebas (tinggi pelat

lantai/ plafond/ balok/ lisplank sampai dengan anak tangga yang tepat dibawahnya)

adalah berkisar minimal 190-200 cm.

Ukuran panjang lubang tangga adalah:

Keterangan:

P = Panjang lubang tangga

Ptangga = Panjang tangga

L = Lebar tangga

nL = Jumlah lebar tangga sampai dengan tinggi bebas

3. Simbol Konstruksi Beton Bertulang

Penggambaran konstruksi beton bertulang dapat jelas dalam pembacaannya,

maka perlu ada tanda atau simbol penunjang dalam penggambaran sehingga siapapun

penggunanya dapat menterjemahkan gambar tersebut untuk diri sendiri maupun untuk

penjelasan kepada orang lain. Ataupun pengertian gambar antara satu dengan lainnya

sama. Sehingga, orang satu dengan orang yang lain dapat menyamakan presepsi

gambar yang dilihatnya.

10

P = Ptangga – nL Ptangga = jumlah L + lebar bordes

Page 11: #3 Materi Tangga

Tabel 1 Simbol/Tanda-Tanda dan Keterangan Dalam Konstruksi Beton

Bertulang.

11

Page 12: #3 Materi Tangga

Tabel 1 Lanjutan….

12

Page 13: #3 Materi Tangga

Tabel 1 Lanjutan….

13

Page 14: #3 Materi Tangga

Tabel 1 Lanjutan….

14

Page 15: #3 Materi Tangga

KEGIATAN BELAJAR 2

Alokasi waktu untuk kegiantan belajar @4x45 menit

Kompetensi dasar:

Menarapkan Spesifikasi dan Ketentuan Teknis Pada Gambar Tangga Kayu, Beton dan

Baja.

Indikator Pembelajaran:

KI 1

Siswa dapat mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

KI 2Peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada konstruksi bangunan bagi kehidupan mendatang yang lebih baik

KI 3Siswa dapat menjelaskan ketentuan teknis pada gambar tangga kayu, beton dan baja.Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk tangga kayu, baja dan beton.Siswa dapat menjelaskan fungsi-fungsi konstruksi tangga kayu, beton dan baja.

KI 4Siswa dapat mengambar rencana potongan denah pada tangga kayu, beton dan baja

Tujuan pembelajaran:

KI 1

Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

KI 2Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat memiliki sikap teliti dalam mengerjakan tugas.

KI 3Siswa dapat menjelaskan ketentuan teknis tangga kayu, beton dan baja dengan baik tanpa melihat buku.Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk tangga kayu, beton dan baja dengan baik dan benar tanpa melihat buku.Siswa dapat menjelaskan fungsi-fungsi konstruksi tangga kayu, beton dan baja dengan baik dan benar tanpa melihat buku.

KI 4Siswa dapat mengambar rencana potongan denah konstruksi tangga pada bangunan rumah tinggal sederhana dua lantai dengan benar.

15

Page 16: #3 Materi Tangga

MATERI PELAJARAN

B. Jenis-Jenis Tulangan

Tulangan-tulangan yang terdapat pada konstruksi pelat beton bertulang dapat

dibagi menjadi 5 yaitu sebagi berikut:

Tulangan pokok

a. Tulangan pokok primer, ialah tulangan yang dipasang sejajar (//) dengan sisi

pelat arah lebar (sisi pendek) dan dipasang mendekati sisi luar beton.

b. Tulangan pokok sekunder, ialah tulangan yang dipasang sejajar (//) dengan sisi

pelat arah panjang dan letaknya di bagian dalam setelah tulangan pokok primer.

Tulangan susut ialah tulangan yang dipasang untuk melawan penyusutan/ pemuaian

dan pemasangannya berhadapan dan tegak lurus dengan tulangan pokok dengan

jarak dari pusat ke pusat tulangan susut maksimal 40 cm.

Tulangan pembagi ialah tulangan yang dipasang pada pelat yang mempunyai satu

macam tulangan pokok, dan pemasangannya tegak lurus dengan tulangan pokok.

Besar tulangan pembagi 20% dari tulangan pokok dan jarak pemasangan dari pusat

ke pusat tulangan pembagi maksimum 25 cm atau tiap bentang 1 meter 4 batang.

Pemasangan tulangan pembagi biasanya terdapat pada konstruksi pelat

luifel/atap/lantai dan dinding. Tulangan pembagi berguna:

a. Menahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya

b. Meratakan pembagian beban

c. Mencegah penyusutan konstruksi

Tulangan ekstra ialah tulangan yang digunakan untuk membntu tulangan pokok

untuk memikul beban yang bekerja pada daerah tumpuan.

Tulangan Sengkang (Beugel) ialah tulangan yang membantu tulangan pokok untuk

mengurangi gaya geser yang terjadi.

Lihatlah contoh penggambaran konstruksi tangga beton bertulang pada gambar

dibawah ini:

16

Page 17: #3 Materi Tangga

1. Dena Lantai 1 dan 2

Gambar 13 Denah Lt. 1 dan Lt. 2

17

Page 18: #3 Materi Tangga

2. Denah Tangga

Gambar 14 Denah Tangga

18

Page 19: #3 Materi Tangga

3. Denah Penulangan Tangga

Gambar 15 Denah Penulangan Tangga

19

Page 20: #3 Materi Tangga

4. Potongan Tangga

Gambar 16 Potongan Memanjang Tangga

20

Page 21: #3 Materi Tangga

5. Detail Penulangan Balok dan Pelat Bordes Tangga

Gambar 17 Detail Penulangan Pelat Bordes

21