materi 2a arah kebijakan transportasi
DESCRIPTION
materi_kuliahTRANSCRIPT
-
554MP3
PERENCANAAN DAN SISTEM TRANSPORTASI
MATERI : ARAH KEBIJAKAN
TRANSPORTASI
murshal manaf
-
INFRASTRUKTUR JALAN TIDAK SIAP
Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia, 2013
- Sepeda motor : 76.400.000
- Mobil pribadi : 10.400.000
- Bus : 2.300.000
- Truk : 5.300.000
Total Panjang di Indonesia
- 2002 : 368.362 Km
- 2005 : 377.929 Km
- 2010 : 478.667 Km
- 2012 : 504.184 Km
-
PENYEBAB KEMACETAN
Faktor Jalan Raya
- Keterbatasan infrastruktur jalan terkendala pembebasan lahan
- Jalur bus, mis. Tranjakarta memakai sebagian jalan
- Persimpangan jalan tidak berfungsi/tanpa lalulintas
- Putaran arah (U-Turn) tdk dirancang dengan baik
Faktor Kendaraan
- Volume kendaraan melintas malebihi daya tampung jalan raya
- Pertumbuhan jumlah kendaraan tdk diimbangi perluasan area jalan
- Tdk diiringi penambahan armada angkutan umum
- Kemudahan kredit kendaraan; tingginya pertumbuhan pembeliaan kendaraanpribadi
-
PENYEBAB KEMACETAN
Faktor Manusia (pemakai jalan)
- Peningkatan jumlah kelas menengah (36% di 2010 menjadi 56,5% pada 2013)
- Pedangan K5 yg berjualan di pinggir jalan dan trotoar
- Parkir kendaraan di badan jalan dan trotoar
- Rendahnya kepatuhan terhadap rambu lalulintas
Faktor Lain
- Hujan deras dan banjir/genangan air di jalan
- Ada kecelakaan lalu lintas
- Adanya unjuk rasa
- Kereta api lewat
- Keberadaan mal/pasar di tepi jalan raya
-
TANPA UPAYA KOMPREHENSIF, LALU LINTAS DI DAERAH AKAN STAGNAN :JAKARTA, BANDUNG, SURABAYA, SEMARANG, YOGJAKARTA, MEDAN, PALEMBANG, MAKASSAR, BALI
Upaya :
- Peningkatan LoS : < 0,75 (tingkat kejenuhan), rerata = > 1,00
- Peningkatan angkutan umum massal
- Peningkatan panjang dan lebar jalan (Arteri, Kolektor : Pusat danProvinsi,Kota)
- Rekayasa jalan dan manajemen lalu lintas
- Pengaturan sistem kegiatan (tata ruang) dan pola pergerakan
- dst. dst
-
ARAH KEBIJAKAN
TRANSPORTASI PERKOTAAN
Sistim Kegiatan
Sistim Jaringan
Sistim Pergerakan
Sistim Kelembagaan
Sistim Lingkungan Internal dan Eksternal
Sistim Spatial
Kusbiantoro, BS; Manaf, Murshal. et.al (2005), Handbook Perencanaan Transportasi, MateriPerkuliahan S2/S3, ITB.
-
SISTIM KEGIATAN (1) Teknologi informasi
Pengurangan trips, e.g. bekerja di rumah, dsb
Multi centers
Hirarki pusat-pusat
Tiap pusat = unique
Mix land use
Mixed groups
Compact high rise, open space, etc
Toward zero transportation city (trips mostly withincenter)
-
SISTIM KEGIATAN (2)
Penyebaran waktu kegiatan :
Antar jenis kegiatan/Land use, e.g. bongkar-muat gudang
malam hari, etc
Antar unit kegiatan, e.g. sekolah A vs sekolah B,
Industri X vs Industri Y
Intra unit kegiatan, e.g. Kelas 1 vs kelas 2 Sekolah A,
manager vs tukang sapu, etc
-
SISTIM KEGIATAN (3)
Kombinasi spatial & temporal :
misal penyebaran waktu kegiatan pada zona tertentu, dsb
Lain-lain
- Internalisasi & eksternalitas, khususnya utk
pembangunan sistim kegiatan baru, perubahan
Land Use dsb e.g. Melalui development impact
fee/amdal, dsb
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM JARINGAN (1)
Optimasi jaringan :
No on-streed parking , no PKL, dsb
Hirarki jaringan
- Infrastruktur -- penataan sistim hirarki -- primer,sekunder; arteri, kolektor, lokal (jaringan tidaksebidang, jembatan penyeberangan, dsb).
- Moda -- penataan/penyesuaian dgn hirarki sistemjaringan infrastruktur -- MRT, LRT, bus,paratransit, taksi, mobil, speda motor, becak,sepeda, jalan, dsb.
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM JARINGAN (2)
High Occupancy Vehicle (HOV) :
SAUM, angk. Umum, carpool, van-pool
Public transport for all, e.g.kelas argo, eksekutif, bisnis,ekonomi, dsb
Door-to-door facilities/services, e.g. terminal, bus stop,park &ride, facilities, pedestrian/jembatan penyeberangan,integrated multimode services (termasuk sistim tarif), dsb
Car restriction
- Restricted area.
- High & progressive parking charge.
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM JARINGAN (3)
Energi dan Polusi :
Usia kendaraan
Dis-insentif unt kendaraan tua (boros energi, polusi,
mogok/macet, dsb)
Alternatif bahan bakar
- Dis-insentif untuk BBM yang selama ini disubsidi
- Insentif untuk energi alternatif, BBG, dsb.
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM PERGERAKAN
Priority for HOV
- Special lane
- Traffic light
- Right of way
Restriction for LOV
- Restricted area
- High & progressive parking charge
Lain lain
- rambu-rambu cepat, aman, nyaman, dsb
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM KELEMBAGAAN
Legal
- Up-to-date/pro-aktif incentive-disincentive scheme
Organization/human resources
- Integrated plan-program-budget-
implementation-evaluation/law enforcement
- Public-private-community participation
Finance
- Cost recovery/cross-subsidy scheme land use vs transport,
private vs public transport, within public transport services.
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM LINGKUNGAN
INTERNAL
Kota Metropolitan
- Misal sistim hirarki moda s/d lapangan terbang/pelabuhan
laut, dsb.
Kota Kecil
- Misal peran kendaraan tidak bermotor, ojeg, dsb.
-
ARAH KEBIJAKAN
SISTIM SPATIAL
Keterpaduan/koordinasi antardaerah
Rencana-program-budget-pelaksanaan,
evaluasi/monitoring/law enforcement, dsb
Sistim kegiatan, sistim jaringan
-
ARAH KEBIJAKAN
TRANSPORTASI PERKOTAAN
Sustainable
Economically, socially-politically,
culturally, environmentally
Good Governance
Participation, transparency, accountability, etc.
-
Sekian
Think Globally-Plan Regionally-Act Locally