materi 2

41
Materi 2 JENIS – JENIS PENELITIAN Dari berbagai literatur yang ada, jenis penelitian sangat banyak sekali. Menurut Sugiyono (2002:2) jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi dan jenis data. Berikut ini pembagian jenis penelitian menurut Sugiyono (2002 : 2-10): Tabel 1 Tujuan Pendekatan Tingkat Eksplanasi Jenis Data 1. Murni 2. Terapan 1. Survey 2. Ex Post Facto 3. Eksperimen 4. Naturalistik 5. Policy Research 6. Action Research 7. Evaluasi 8. Sejarah 1. Deskrip-tif 2. Komparatif 3. Assosiatif 1. Kuantitatif 2. Kualitatif 3. Gabungan keduanya Sedangkan Nazir (1999:54) membagi penelitian menjadi 5 kelompok yaitu : Tabel 2 Sejarah Deskripsi Eksperimental Grounded Theory Penelitian Tindakan 1. 1. Sejarah 1. Survey 2. Deskriptif 1. Absolut 2. Komparatif Grounded Theory Action Research

Upload: isna-aryanty

Post on 14-Dec-2014

1.373 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Materi 2

Materi 2

JENIS – JENIS PENELITIAN

Dari berbagai literatur yang ada, jenis penelitian sangat banyak sekali. Menurut

Sugiyono (2002:2) jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan,

tingkat eksplanasi dan jenis data. Berikut ini pembagian jenis penelitian menurut

Sugiyono (2002 : 2-10):

Tabel 1

Tujuan Pendekatan Tingkat Eksplanasi Jenis Data 1. Murni 2. Terapan

1. Survey 2. Ex Post Facto 3. Eksperimen 4. Naturalistik 5. Policy Research 6. Action Research 7. Evaluasi 8. Sejarah

1. Deskrip-tif 2. Komparatif 3. Assosiatif

1. Kuantitatif 2. Kualitatif 3. Gabungan keduanya

Sedangkan Nazir (1999:54) membagi penelitian menjadi 5 kelompok yaitu :

Tabel 2

Sejarah Deskripsi Eksperimental Grounded Theory Penelitian Tindakan

1. Sejarah komparatif

2. Yuridis legal 3. Biografis 4. Bibliografis

1. Survey 2. Deskriptif

berkesinambungan 3. Studi kasus 4. analisis pekerjaan 5. Studi komparatif 6. Studi waktu

1. Absolut 2. Komparatif 3. True experimental 4. Quasi experimental

Grounded Theory Action Research

Sedangkan Lexy Moleong (2000) salah seorang diantara tokoh peneliti kualitatif

membagi penelitian menjadi 4 macam yaitu :

1. Pendekatan fenomenologis

2. Interaksi Simbolik

3. Kebudayaan

4. Etnometodologi

Page 2: Materi 2

Menurut Slamet (2003:3) jenis penelitian dapat dibagi menjadi

Tabel 3

Jenis penggolongan Macam penelitian

Menurut tujuan

1. Penelitian eksplorasi

2. penelitian pengembangan

3. penelitian verifikasi

Menurut pendekatan

1. Penelitian cross sectional

2. Penelitian longitudinal /time series

3. Penelitian studi kasus

4. Penelitian Grounded

5. Penelitian survey

6. Penelitian assessment

7. Penelitian evaluasi

8. Penelitian aksi

Menurut tempat

1. Penelitian perpustakaan

2. Penelitian laboratorium

3. Penelitian kancah

Menurut pemakaian1. Penelitian murni

2. Penelitian terapan

Menurut bidang ilmu

1. Penelitian pendidikan

2. Penelitian ekonomi

3. Penelitian hukum

4. dll

Menurut taraf penelitian1. Penelitian deskriptif

2. penelitian eksplanasi

Menurut saat terjadi variabel

1. Penelitian histories

2. Penelitian ekspos facto

3. Penelitian eksperimen

Jenis penelitian menurut Newman, LW (1997) diklasifikan berdasarkan 4 dimensi, yaitu

1). Berdasarkan tujuan penelitian,

2). Berdasarkan manfaat penelitian,

3). Berdasarkan dimensi dan

4). Berdasarkan teknik pengumpulan data,

Page 3: Materi 2

Berikut ini pembagian jenis penelitian selengkapnya :

Tabel 4

No Dimensi Penelitian Jenis penelitian

1 Tujuan penelitian

1. Penelitian Eksploratori

2. Penelitian Deskriptif

3. Penelitian Eksplanatory

2 Manfaat penelitian

1. Penelitian dasar/ murni

2. Penelitian terapan

a. Penelitian Action research

b. Penelitian Evaluatif

- Penelitian Formatif

- Penelitian Sumatif

3 Waktu penelitian

1. Penelitian cross sectional

2. Penelitian longitudinal /time series

a. Panel study

b. Time series

c. Cohort studi

3. Penelitian studi kasus

4 Teknik pengumpulan data

Data Kuantitatif

1. Penelitian Eksperimen

2. Penelitian survey

3. Penelitian Content analisis (analisis isi)

4. Penelitian existing statistic

Data Kualitatif1. Penelitian lapangan2. Penelitian sejarah

PENJELASAN

1. Penelitian Eksploratory

Penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi topik baru, menggambarkan fenomena

sosial dan menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena sosial. Tujuan penelitian

eksplorasi adalah :

menjadikan sebuah topik yang baru dikenal oleh masyarakat luas

mengembangkan gambaran dasar mengenai topik yang sedang dibahas

Page 4: Materi 2

menggeneralisasi beberapa gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif

membuka kemungkinan diadakanya penelitian lanjutan mengenai topik yang sedang

di bahas

memformulasikan pertanyaan dan menjelaskan kembali sebuah topik sehingga

menjadi lebih sistematik untuk dimengerti

mengembangkan teknik dan arah untuk penelitian selanjutnya

2. Penelitian Deskriptif

Tujuan penelitian deskriptif adalah menyajikan gambaran yang lengkap mengenai setting

sosial dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam penelitian. Tujuan dari penelitian

deskriptif adalah :

Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok

Menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan

Memberikan gambaran, baik yang berbetnuk verbal maupun numerikal

Menyajikan informasi dasar

Menciptakan seperangkat kategori atau pengklasifikasian

Menjelaskan tahapan-tahapan atau seperangkat tatanan.

Menyimpan informasi yang tadinya bersifat kontradiktif mengenai subyek penelitian.

3. Penelitian Eksplanatory

Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial terjadi.

Tujuan dari penelitian ekplanasi yaitu :

Menjelaskan secara akurat sebuah teori

Mencari penjelasan yang lebih baik mengenai sebuah topik

Mengembangkan pengetahuan yang lebih jauh mengenai sebuah proses

Menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam

pernyataan

Membangun dan memodifikasi sebuah teori sehingga menjadi lebih lengkap

Mempertahankan sebuah teori dalam topik baru

Menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau prediksi.

4. Penelitian murni

Penelitian murni menjelaskan pengetahuan yang amat mendasar mengenai dunia sosial.

Penelitian ini mendukung teori yang menjelaskan bagaimana sosial, apa yang

menyebabkan sebuah peristiwa terjadi.

Page 5: Materi 2

5. Penelitian terapan

Penelitian yang bersifat pragmatis serta berorientasi pada perubahan serta mencoba untuk

menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik. Penelitian ini menghasilkan

rekomendasi-rekomendasi bagi masalah-masalah tertentu, dan bukan semata-mata untuk

mengembangkan teori Perbedaan antara penelitian murni dan penetilitan terapan

Tabel 5

Penelitian Murni Penelitian Terapan1. Penelitian diadakan untuk kepuasan

peneliti. 2. Peneliti secara bebas memilih

permasalahan dan subyek penelitian 3. Penelitian diadakan berdasarkan norma

absolut penelitian yang dibuat oleh peneliti

4. Fokus penelitian pada logika dan rancangan penelitian yang dibuat oleh peneliti

5. tujuan utamanya adalah untuk menyumbangkan pengetahuan teoritis dasar

6. keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dimuat dalam jurnal dan memiliki pengaruh pada komunitas ilmuan lain

1. Penelitian adalah pekerjaan yang diatur oleh sponsor yang kedudukannya ada di luar disiplin ilmu.

2. Penelitian diadakan berdasarkan tuntutan pemberi sponsor

3. Sponsor diberikan berdasarkan manfaat yang diperoleh setelah hasil penelitian

4. Fokus penelitian adalah kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sehingga dapat digunakan untuk kepentingan pemberi sponsor.

5. tujuan utamanya adalah tujuan pragtis dari hasil penelitian

6. keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dapat digunakan oleh pihak pemberi sponsor dalam membuat keputusan

Ada beberapa macam penelitian terapan yaitu :

a. Action research

Merupakan penelitian terapan yang berfokus pada tindakan sosial seperti masalah

gender

b. Evaluatif

Penelitian terapan yang mengukur keberhasilan suatu program, penelitian evaluatif ini

meliputi :

Formatif, Penelitian yang dilakukan selama program berjalan

Sumatif, Penelitian yang dilakukan ketika program sudah selesai

6. Penelitian cross sectional

Penelitian yang mengambil satu bagian dari gejala (populasi) pada satu waktu tertentu.

Penelitian ini biasanya merupakan penelitian yang mudah dan berbiaya murah

7. Penelitian longitudinal

Penelitian yang dilakukan melalui pengamatan-pengamatan yang berkaitan dengan satu

fenomena sosial. Informasi-infoemasi mengenai masyarakat atau unit penelitian lain

Page 6: Materi 2

dalam durasi waktu tertentu yang dilakukan lebih dari sekali. Penelitian ini lebih

kompleks dan memerlukan biaya lebih banyak dibandingkan dengan cross sectional.

Penelitian ini terdiri dari :

a. Panel studi

Peneliti mengamati kelompok orang-orang yang sama dalam kurun waktu yang

berbeda

b. Time series

Peneliti mengumpulkan tipe informasi yang sama mengenai perubahan gejala dari

sekelompok orang dalam waktu yang berbeda.

c. Cohort studi

Peneliti mengamati perubahan gejala pada sejumlah responden dengan karakteristik

yang sama – bisa dilihat dari pengalaman hidup yang dimilikinya.

8. Penelitian Case Study

Penelitian ini bersifat mendalam dengan penekanan pada kasus-kasus yang spesifik yang

terjadi pada satu rentang waktu yang ketat.

9. Penelitian eksperimen

Penelitian yang dilakukan dalam lingkungan laboratorium maupun dalam kehidupan yang

sebenarnya. Peneliti biasanya menciptakan kondisi yang dimanipulasi bagi salah satu

kelompok subyek penelitiannya.

10. Penelitian survey

Peneliti mengajukan pertanyaan tertulis, baik yang telah tersusun dalam kuisioner

maupun dalam wawancara.

11. Penelitian Content Analisis

Teknik pengumpulan data untuk menjelaskan formasi yang terdapat dalam material yang

bersifat simbolik seperti gambar, film dan lirik lagu.

12. Penelitian excisting variabel

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data statistik yang dikumpulkan pada

penelitian terdahulu maupun laporan yang diberikan oleh pemerintah.

13. Penelitian lapangan

Penelitian yang dilakukan dalam bentuk studi kasus pada kelompok kecil orang dalam

durasi waktu tertentu.

14. Penelitian historical comparatif

Menjelaskan aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu atau yang terjadi

pada kebudayaan yang berbeda.Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa

Page 7: Materi 2

lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi dan

memverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan

memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa

sekarang dan proyeksi masa depan.

15. Penelitian Perkembangan

Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan

atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh studi mengenai pertumbuhan anak secara

langsung dengan mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak (individu) yang diteliti.

16. Penelitian korelasional

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada

suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan

pada koefisien korelasi.

17. Penelitian Kausal Komparatif

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang ada,

mencari kembali fakta yang mungkun menjadi penyebab melalui data tertentu.

18. Penelitian Eksperimental Sungguhan

Penelitian eksperimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling

hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok

eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan

satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

19. Penelitian Eksperimental Semu

Penelitian Eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua

variabel yang relevan.

20. Penelitian eksplorasi

Penelitian yang mencari sebab akibat permasalahan dan masalah tersebut belum pernah

terjadi, sehingga peneliti bertindak dalam suasana kegelapan, namun berusaha untuk

menemukan permaslahan yang sedang atau akan diteliti.

21. Penelitian pengembangan

Bertujuan untuk mengembangkan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,

baik pengembangan ilmu murni maupun untuk terapan

22. Penelitian verifikasi

Page 8: Materi 2

Penelitian yang bermaksud mengulangi penelitian dengan masalah dan obyek yang sama,

dengan tujuan mengoreksi penelitian sebelumnya.

23. Penelitian grounded

Suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisa

perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-

konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan

analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan.

24. Penelitian Asessment

Penelitian ini dalam kasus-kasus management atau ekonomi digunakan untuk penilaian

suatu proyek dimulai sampai akhir proyek, sehingga kredibilitas peneliti sangat

diutamakan.

25. Penelitian perpustakaan

Penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan dengan berbagai literature atau yang

disebut dengan penelitian literatur

26. Penelitian laboratorium

Penelitian yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan eksperimen-eksperimen

biasa sering digunakanoleh orang-orang eksakta

27. Penelitian kancah

Penelitian yang berhubungan dengan masyarakat tentang manusia dimana persoalan atau

permaslahan tidak kunjung selesai.

28. Penelitian ekspos fakto

Penelitian untuk mengekspos kejadian-kejadian yang sedang berlangsung

PARADIGMA PENELITIAN

Paradigma penelitian secara ekstrim dipisahkan menjadi dua macam yaitu paradigma

kuantitatif, dan paradigma kualitatif.

Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial terjadi.

Tujuan dari penelitian ekplanasi yaitu :

Paradigma Kuantitatif

Paradigma ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-

variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur

statistik.

Paradigma Kualitatif

Page 9: Materi 2

Penelitian ini menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam

kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistik,

komplek dan rinci.

Tabel 6: Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif Dan Kualitatif

Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif

Realitas bersifat objektif dan berdimensi tunggal. Realitas bersifat subjektif dan berdimensi banyak.

Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.

Bebas nilai dan tidak bias. Tidak bebas nilai dan bias.Pendekatan deduktif. Pendekatan induktif.

Pengujian teori dengan analisis kuantitatif. Pengujian teori dengan analisis kualitatif.

Materi 5

STUDI PUSTAKA

A. Tujuan

Tujuan utama melakukan studi literature ialah

1. Menemukan variable-variabel yang akan diteliti. Pada praktiknya, peneliti sering

mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah

yang diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabel yang akan diteliti.

Disamping membantu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, studi literature

juga dapat membantu peneliti dalam mendefinisikan variable baik secara konseptual

ataupun secara operasional dan yang lebih penting ialah membantu dalam

mengidentifikasi adanya hubungan antar variable yang secara konseptual atupun

operasional penting untuk diteliti.

2. Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu

dilakukan, agar tidak terjadi duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah

pernah dilakukan oleh orang lain. Perlu diketahui juga bahwa penelitian masa lalu

dapat menjadi bahan atau setidaktidaknya memberikan gagasan atau inspirasi

terhadap penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnya penemuan-penemuan

sebelumnya dapat memberikan arahan kepada kita dalam melakukan penelitian saat

ini. Kita sering mendapatkan banyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk

dilakukan penelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik yang sudah diteliti.

3. Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, maksudnya jika seorang peneliti

dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil hasil penelitian sejenis di masa lalu,

Page 10: Materi 2

maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai

gejala yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam

konteks penelitian saat ini. Pada umunya para peneliti lebih memilih hal-hal yang

bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat umum.

4. menentukan makna dan hubungan antar variable. karena semua variable yang diteliti

harus diberi nama, didefinisikan dan disatukan dengan masalah yang sudah

dirumuskan beserta Hipotesisnya. Jika seseorang melakukan proses mendefenisikan

variable dengan tanpa melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu maka

kemungkinan yang akan diperoleh ialah kesalahan dalam pendefenisian variabel.

Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang bersangkutan akan mendapatkan

tuntunan secara teori cara-cara mendefenisikan suatu variable dan juga

kemungkinankemungkinan adanya variable yang secara konseptual sudah

didefinisikan oleh peneliti sebelumnya. Khususnya dalam ilmu-ilmu social dan

psikologi, pada umumnya gejala atau variable sudah didefinisikan secara konseptual

dan operasional dalam buku-buku teori yang ada.

B. Sumber-Sumber

Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti diantaranya ialah :

1. Abstrak hasil penelitian merupakan sumber referensi yang berharga karena dalam

abstrak biasanya peneliti menuliskan intisari dari penelitian yang meliputi: metode

yang digunakan, perumusan masalah, hasil penelitian dan kesimpulan. Dengan

membaca abstrak hasil penelitian kita akan mendapatkan gambaran secara

keseluruhan tentang penelitian yang sudah dilakukan. Keuntungan utama membaca

abstrak ialah kita dapat mempelajari metode yang digunakan oleh peneliti tersebut,

sehingga memberikan inspirasi kepada kita untuk menggunakan metode sejenis dalam

konteks dan latar yang berbeda.

2. Indeks, menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama

masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya, misalnya Indeks Internet

akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy

server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama

yang dibahas ialah mengenai proxy server.

3. Review, berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya-karya atau buku yang pernah

ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.

Dalam review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik

terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis

Page 11: Materi 2

review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya

ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang

dibacanya.

4. Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu

manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer.

Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena

pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga

menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian

kita sebagaimana buku-buku referensi.

5. Buku Referensi. berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya

kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun

dalam menggunakan atau membuat sesuatu. Buku eferensi yang baik akan berisi

tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori

penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu

yang dibahas dalam buku tersebut.

C. Cara Pencarian

Cara pencarian kepustakaan dapat dilakukan secara manual atau secara online. Jika

dilakukan secara manual maka peneliti harus mengunjungi perpustakaan, tempat-tempat

sumber informasi, seperti Biro Pusat Statistik. Jika dilakukan secara online, maka

peneliti harus mempunyai komputer yang disambungkan dengan Internet. Cara

melakukan pencarian secara online sebagai berikut: Carilah web site yang berfungsi

sebagai “search engine”, misalnya www.google.com Masukkan kata kunci kedalam

kolom pencarian, misalnya “bahasa pemrograman PHP” Klik kata “search” atau “go”,

maka anda akan memperoleh alamat-alamat yang berisi masalah yang kita cari terebut.

Reliabilitas: referensi yang dicari sebaiknya dipertimbangkan reliabilitasnya, khususnya

dari sisi pengarangnya. Jika pengarangnya memang ahli dibidangnya, maka tulisan

tersebut dapat dipercaya kualitasnya. Pada bagian cover belakang buku, biasanya ditulis

riwayat singkat penulisnya, misalnya pengalaman menulis buku, studinya, dan jenjang

kariernya. Dari informasi ini kita dapat menilai seberapa besar reliabilitas buku yang

ditulis saat ini dalam hubungannya dengan bidang ilmunya dan pengalaman dalam

menulis buku. CARS (Credibility Accuracy Reasonableness and Support) checklist: Cars

checklist (Robert Harris, 1997) dapat digunakan untuk menguji kualitas informasi yang

berasal dari Internet.

Page 12: Materi 2

1. kredibiltas menyangkut sumber informasinya yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan yang memungkinkan kita dapat mempercayainya; kejelasan

latar belakang pengarang yang menyangkut pendidikan, alamat, pengalaman,

kedudukan, dan penilaian sesama penulis; adanya kontrol kualitas dari sesama

penulis; refeferensi yang jelas diambil dari jurnal atau hasil penelitian lainnya.

2. akurasi meliputi tidak ketinggalan jaman (up to date), bersifat factual, detil, pasti,

komprehensive, berorientasi pada pembaca dan tujuan, menjadikan sumber saat ini

bukan informasi yang sudah kedaluwarsa, dan dapat memberikan gambaran

kebenaran secara utuh.

3. dapat diterima dengan akal sehat yang meliputi adil dan tidak memihak, memberikan

keseimbangan, bersifat obyektif, tidak memunculkan konflik kepentingan, tidak

bersifat menghasut; mempunyai tujuan untuk dijadikan sebagai sumber yang dapat

dipercaya karena memunculkan kebenaran yang utuh.

4. adanya dukungan seperti sumber-sumber acuan, informasi kontak, memungkinkan

adanya layanan tuntutan, tujuannya ialah memberikan bukti yang meyakinkan kepada

para pembaca jika pembaca melakukan tuntutan.

D. Alamat Mesin Pencari

Berikut ini beberapa alamat web site yang mempunyai mesin pencari sangat baik:

a. http://www.google.com

b. http://www.yahoo.com

c. http://www.pusatriset.com/netseeker.htm

d. http://www.msn.com

MATERI 6

SISTEMATIKA METODOLOGI PENELITIAN

A. SISTEMATIKA

1. Jenis Penelitian

2. Lokasi Penelitian

3. Waktu penelitian

4. Sumber Data

5. Metode Pengumpulan Data

6. Populasi dan Penentuan Sampel

7. Instrumen penelitian

8. Metode Analisis Data

Page 13: Materi 2

B. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi

serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan dengan

jelas, jika perlu disertakan peta lokasi, struktur organisasi, dan suasana kerja sehari-hari.

Pemilihan lokasi harus didasarkan pada kemenarikan dan keunikannya

C. WAKTU PENELITIAN

Periode penelitian disebutkan dengan jelas, diawali dengan kapan dimulainya penelitian

sampai dengan target selesainya penelitian yang akan dilakukan.

D. SUMBER DATA

Data yang dikumpulkan secara garis besar dapat dibagi menjadi :

1. Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama

2. Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya dalam

bentuk publikasi ilmiah atau jurnal.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Beberapa metode pngumpulan data :

1. Metode Observasi (Pengamatan)

2. Metode Kuisioner (Angket)

3. Metode Interviw (Wawancara)

4. Metode Dokumentasi

PENJELASAN

1. Metode Observasi (Pengamatan)

a) Pengertian dan Ciri-ciri

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati

dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Ciri-ciri metode Observasi

Mempunyai arah yang khusus, sistematik, bersifat kuantitatif

Diikuti pencatatan segera (pada waktu observasi berlangsung), hasilnya dapat

dicek dan dibuktikan

b) Petunjuk untuk mengadakan pengamatan

♥ Memiliki pengetahuan terhadap apa yang akan diobservasi dan berlaku sangat

cermat dan kritis

♥ Menyelidiki tujuan penelitian (baik umum maupun khusus)

Page 14: Materi 2

Kejelasan tujuan penelitian akan menuntun mempermudah apa yang harus

diobservasi

2. Metode Kuisioner (Angket)

a. Pengertian dan tujuan

Metode kuisioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai

sesuatu maslaah atau bidang yang akan diteliti untuk memperoleh data, angket

disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab jadi yang diselidiki),

terutama pada penelitian survei.

Tujuan dilakukan angket atau kuisioner ialah

1) Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian

2) Memperoleh informasi mengenai suatu maslaah secara serentak

b. Macam-macam angket

1) Menurut prosedurnya

Angket lansung, yaitu angket yang dikirimkan kepada dan dijawab oleh

responden

Angket tidak langsung, yaitu angket yang dikirim kepada seseorang untuk

mencari informasi (keterangan) tentang orang lain

2) Menurut jenis penyusun itemnya dapat dibedakan

a. Angket tipe isian, dibagi menjadi

i. Angket terbuka, yaitu apabila responnya tentang

masalah yang dipertanyakan Contoh: Bagaimana

pendapat anda jika seseorang yang berkelainan

(tuna) baik fisik maupun mental tidak dididik?

Jawab: ….

ii. Angket tertutup, yaitu angket yang diwajibkan

oleh responden secara oleh faktor-faktor tertentu

misalnya faktor subyektivitas seseorang

Contoh : Siapa nama anda? Jawab …

Apa hobi anda? Jawab …

b. Angket tipe pilihan

Yaitu angket yang harus dijawb oleh responden dengan cara tinggal memilih

salah satu jawaban yang sudah tersedia. Jumlah alternatif jawaban minimal

Page 15: Materi 2

dua (2) dan maksimal sebaiknya lima (5), dengan maksud supaya responden

tidak bosan.

Contoh: Sudah berapa lama anda tinggal di kota ini?

Jawab:

( …. ) 1 tahun atau kurang dari 2 tahun

( …. ) 2 tahun atau hampir 2 tahun

( …. ) 3 tahun atau hampir 3 tahun

( …. ) 4 tahun atau hampir 4 tahun

c. Menyusun Petunjuk

Dalam menyusun petunjuk-petunjuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

perlu diperhatikan petunjuk-petunjuk di bawah ini:

1. Petunjuk harus singkat, lengkap, jelas tapi tepat

2. Petunjuk harus jelas, hindarkan kata-kata asing, sulit bahkan kabur

3. Tiap-tiap jawaban yang berbeda dengan jawaban berikutnya, hendaklah

diberi petunjuk baru lagi

4. Bila perlu menggunakan contoh, berilah satu dua contoh tentang

bagaimana cara menjawabnya, asal jangan sampai menimbulkan

semacam saran atau sugesti pada respon (orang yang diberi kuisioner)

d. Menyusun items (pertanyaan-pertanyaan)

1. Mempergunakan kata-kata

a. Tegas dan jelas, b iasa dipakai sehari-hari yang sudah dimengerti oleh

responden

b. Hindari kata-kata yang sentimentil sifatnya dan gantilah dengan kata-

kata yang lebih sopan

2. Urutan-urutan pertanyaan

Pada umumnya daftar pertanyaan mengandung tiga unsur, yaitu:

a. Informasi yang akan dikumpulkan

b. Identitas responden seperti nama, umur, kelamin, dan lain sebagainya

c. Bagian yang memuat mengenai tenaga lapangan (field worker)

3. Susunan pertanyaan

a. Sebaiknya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan

perhatian dan minat serta gampang dijawab

Page 16: Materi 2

b. Pertanyaan yang kurang menarik perhatian, apalagi mengenai soal-

soal pribadi sebaiknya dilatakkan di tengah-tengah

b. Sebaiknya diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek jawaban

dari pertanyaan yang lain

c. Pertanyaan-pertanyaan haruslah disusun secara sistematis

4. Menganalisis Data

Setelah semua jawaban telah diterima kembali dan dicek kelengkapan

jawabannya, diteruskan dengan mentabulasikan hasil-hasil jawaban ke

dalam daftar tabulasi, dan untuk sementara, bagi jawaban yang kurang

lengkap, dipisahkan terlebih dahulu. Bila data yang masuk sudah cukup

komplet dan persiapan analisis (tabulasi) telah cukup baik dan benar, maka

analisis segera dilaksanakan dalam hal ini untuk lebih mendalam dan

kongkret, maka digunakan analisis kuantitatif (statistik), ataupun bila

dipandang permasalahannya cukup simpel, dicukupkan dengan kualitatif

(pernyataan-pernyataan/statement saja).

3. Metode Interview (Wawancara)

Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara

lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung

informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Tujuan wawancara ialah untuk

mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah ataupun mempengaruhi

pendapat responden.

4. Metode Dokumentasi

Yaitu yang berasal dari (1) sumber tertulis; buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen

pribadi dan resmi, (2) foto-foto, (3) data statistik sebagai data tambahan. (Moleong:

1998:112)

F. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi seperti dikatakan Suharsimi (1993), adalah keseluruhan subyek penelitan. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan menurut Husein (2002), populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Singarimbun (1989), berpendapat populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Suharsimi (1993), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan Husein (2002), berpendapat bahwa sampel adalah merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Dalam Sekaran (2003), hampir seluruh populasi diambil sebagai sampel. Roscoe 1975 (dalam

Page 17: Materi 2

Sekaran, 2003) ukuran sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 adalah cocok untuk hampir semua jenis penelitian. Pada umumnya masalah sampling timbul apabila peneliti bermaksud untuk:

1. Mereduksi obyek penyelidikannya dengan mengambil sebagian saja obyek gejala atau kejadian yang dimaksudkan

2. Ingin mengadakan generalisasi dari hasil penyelidikannya. Mengadakan generalisasi berarti mengesahkan kesimpulan-kesimpulan kepada obyek-obyek gejala-gejala atau kejadian-kejadian yang lebih luas daripada obyek-obyek gejala-gejala atau kejadian-kejadian yang diselidiki.

Petunjuk-petunjuk untuk mengambil sampel

1) Daerah generalisasi

Yang terpenting di sini adalah menentukan terlebih dahulu luas populasinya sebagai daerah generalisasi. Selenjutnya setelah itu barulah menentukan sampelnya sebagai daerah penelitiannya disamping itu yang penting adalah: “Kalau yang diselidiki hanya satu kelas saja, jangan diperluas sampai ke kelas-kelas, apalagi sampai menyimpulkan untuk sekolah-sekolah lain.”

2) Penegasan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya

Bila luas daerah generalisasinya telah ditetapkan, haruslah segera diikuti penegasan tentang sifat-sifat populasinya. Penegasan ini adalah sangat penting bila menginginkan adanya validitas dan reliabilitas bagi penelitiannya.

3) Sumber-sumber informasi tentang populasi

Untuk mengetahui ciri-ciri populasi secara terperinci dapat diperoleh melalui bermacam-macam sumber informasi tetnang populasi tersebut misalnya sensus penduduk, dokumen yang disusun oleh instansi dan organisasi.

4) Menetapkan besar kecilnya sampel

Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah penelitian, memang tidak ada ketentuan yang pasti. Winarno Surachmad dalam “Dasar dan teknik Research Pengantar Metodologi ilmiah” m

Teknik-teknik Sampling

a. Tenik random sampling (probability sampling)/pengambilan sampling secara acak

b. Teknik non random sampling (non probability sampling)

Penjelasan

a. Teknik random sampling (probability sampling) adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-

Page 18: Materi 2

sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, terbagi menjadi

1) Cara undian

2) Cara ordinal

Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau gasal atau kelipatan tertentu melalui pembuatan daftar yang berisi semua subyek, obyek peristiwa atau kelompok yang akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.

3) Cara randomisasi dari Tabel Bilangan Random

Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah menjatuhkan pensil secar sembarang pada petak-petak tabel yang berisi nomor-nomor sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang dibutuhkan.

b. Teknik non random sampling (non probability sampling) adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian-penelitian pendidikan, psikologi, adakalanya menggunakan teknik ini, karena mempertimbangkan faktor-faktor tertentu misalnya: umur, tingkat kedewasaan, tingkat kecerdasan dan lain-lain.

Cara Menentukan Jumlah Sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada menggunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Husein Umar,SE,MM (2002:146) sebagai berikut:

n= N

1+Ne2

Dimana: n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = presen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Contoh :

Jika jumlah populasinya ada 245 berapa jumlah populasi minimal yang harus diambil dengan taraf sign 10 % ?

Jawab

Jika populasinya 245 maka sampel minimal adalah sebagai berikut:

n= N

1+Ne2= 245

1+245(0,1)2=71

Sedangkan menurut pendapat Naresh K. Malhotra (1993) untuk menentukan ukuran sampel dari populasi ditetapkan sesuai dengan variabel atau butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini. Menurutnya jumlah sampel (responden) paling sedikit 4 atau 5 kali jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.Misalnya dalam sebuah penelitian menggunakan 15 variabel maka besar sampel minimal adalah 60 orang (15x4). Dengan demikian, jumlah sampel sebanyak 60 responden dianggap sudah memenuhi syarat.

Page 19: Materi 2

Cara menghitung sampel yang paling mudah adalah dengan menggunakan formulasinya Sekaran (2003). Dalam tabel simulasinya Sekaran telah menentukan jumlah sampel minimal yang harus diambil jika seseorang mengadakan penelitian. Berikut ini tabel simulasi Sekaran :

Tabel : 3 Table for Ditermining Sample Size from a Given Population

N s N s N s10 10 220 140 1200 291 15 14 230 144 1300 297 20 19 240 148 1400 302 25 24 250 152 1500 306 30 28 260 155 1600 310 40 32 270 159 1700 313 45 36 280 162 1800 317 50 40 290 165 1900 320 55 44 300 169 2000 322 60 48 320 175 2200 327 65 52 340 181 2400 331 70 56 360 186 2600 335 75 59 380 191 2800 338 80 63 400 196 3000 341 85 66 420 201 3500 346 90 70 440 205 4000 351 95 73 460 210 4500 354 100 76 480 214 5000 357 105 80 500 217 6000 361 110 86 550 226 7000 364 120 92 600 234 8000 367 130 97 650 242 9000 368 140 103 700 248 10000 370 150 108 750 254 15000 375 160 113 800 260 20000 377 170 118 850 265 30000 379 180 123 900 269 40000 380 190 127 950 274 50000 381 200 132 1000 278 75000 382 210 136 1100 285 100000 384

N : is population sizes. s : is sample size. Sumber Data : Sekaran (2003)

Materi 7

PENGUMPULAN DATA

A. Pengertian

Page 20: Materi 2

Pengumpulan data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena

hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung

sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan.

Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang

benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam

mencari data di lapangan.

Pada bagian ini, kita akan membahas jenis data apa saja yang dapat kita pergunakan

untuk penelitian kita. Yang pertama ialah data sekunder dan yang kedua ialah data

primer. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari

dan mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari

sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan

cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan,

organisasi – organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah;

maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui nara

sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden dalam penelitian kita, juga dapat

diperoleh melalui hasil eksperimen langsung.

B. Pertimbangan-Pertimbangan Dalam Mencari Data Sekunder

Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia, tetapi kita tidak boleh lakukan secara

sembarangan. Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian,

kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:

a. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan sebelumnya.

b. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada kualitas

dan kesesuaian, oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam memilih dan

menggunakannya.

c. Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh karena itu

kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder sebagai satu-

satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.

C. Kegunaan Data Sekunder

Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

Page 21: Materi 2

a. Pemahaman Masalah: Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung

untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan

melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company

profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk

memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita

gunakan sebagai masalah penelitian.

b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah

dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder

yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen komponen situasi lingkungan yang

mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami

persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik

mengenai pengalaman pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti

c. Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak

Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa

alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa

alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti.

Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka penyelesaian

masalah akan menjadi jauh lebih mudah.

d. Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu

mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat

memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita

teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

D. Strategi Pencarian Data Sekunder

Bagaimana kita mencari data sekunder? Dalam mencari data sekunder kita memerlukan

strategi yang sistematis agar data yang kita peroleh sesuai dengan masalah yang akan

diteliti. Beberapa tahapan strategi pencarian data sekunder adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi kebutuhan sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan.

Identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut:

1. Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan

diteliti?

2. Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang

kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan

waktu serta biaya.

Page 22: Materi 2

b. Memilih Metode Pencarian.

Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara

manual atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita harus

menentukan strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial,

yaitu: lokasi internal dan / atau lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara

online, maka kita perlu menentukan tipe strategi pencarian; kemudian kita memilih

layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang cocok dengan masalah

yang akan kita teliti.

c. Menyaring dan Mengumpulkan Data

Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah

melakukan penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita

hanya mendapatkan data sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat

kita abaikan. Setelah proses penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat

dilaksanakan.

d. Evaluasi Data

Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya berkaitan

dengan kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah

dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan

untuk menjawab masalah yang akan kita teliti.

e. Menggunakan Data

Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk

menjawab masalah yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab

masalah yang sudah dirumuskan, maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan

penelitian tersebut. Jika data tidak dapat digunakan untuk menjawab masalah, maka

pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan strategi yang sama.

E. Memilih Metode Pengambilan Data

Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu

kita memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara

manual, online dan kombinasi manual dan online.

a. Pencarian Secara Manual: Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan,

kantor yang tidak mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online.

Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian

secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya

data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya

Page 23: Materi 2

data yang ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar

pustaka, referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data

sekunder dari sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data

internal data yang sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal data yang dapat

diperoleh dari berbagai sumber lain. Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua

sebagai sumber informasi yang berasal dari database khusus dan database umum.

Data base khusus biasanya berisi informasi penting perusahaan yang biasanya

dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data akutansi, keuangan,

sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh

orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu

dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti

di perusahaan tersebut. Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat

rahasia bagi perusahaan dan boleh diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat

diketemukan di perpustakaan kantor / perusaahaan atau disimpan dalam komputer

yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh dari luar perusahaan biasanya

berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai perdagangan, berita,

jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum lainnya. Lokasi Eksternal:

Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini tersimpan di

perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan

universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam

bentuk standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka,

ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.

b. Pencarian Secara Online: Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah

banyak data base yang menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data

base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data

untuk kepentingan bisinis maupun non bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan

perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data. Pencarian secara

online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah:

1. Hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan

komputer.

2. Ketuntasan: melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses

secara tuntas informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu,

3. Kesesuaian: peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai

dengan mudah dan cepat,

Page 24: Materi 2

4. Hemat biaya: dengan menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh informasi

yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.

F. Kriteria Dalam Mengevaluasi Data Sekunder

Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:

a. Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data

dapat kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau

sudah kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.

b. Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian berhubungan

dengan kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang sedang diteliti.

c. Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat

mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya?

Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk

mengumpulkan data tersebut?

d. Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika biaya

jauh lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunakannya.

Materi 8

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Pada bagian ini akan dibicarakan 3 (tiga) hal pokok, yaitu cara mengolah data, menganlisa

dan menentukan teknik analisa statistiknya.

A. Pengolahan Data

Pengolahan data atau disebut juga proses pra-analisa mempunyai tahap-tahap sebagai

berikut: editing data, pengembangan variable, pengkodean data, cek kesalahan,

membuat struktur data, cek preanalisa komputer, tabulasi.

Langkah 1 Editing Data: Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan

klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul.

Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah data yang

sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada saat peneliti

melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau

konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisa sehingga dapat menimbulkan

bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah

terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil

analisa. Konsistensi mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran

Page 25: Materi 2

yang akan digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulnya data secara lengkap

sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam

penelitian tersebut.

Langkah 2 Pengembangan Variabel: Yang dimaksud dengan pengembangan variable

ialah spesifikasi semua variable yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam

data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua variable yang

diperlukan sudah termasuk dalam data. Jika belum ini berarti data yang terkumpul

belum lengkap atau belum mencakup semua variable yang sedang diteliti.

Langkah 3 Pengkodean Data: Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk

menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.

Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya

komputer dan analisa berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-

angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari

program perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana

analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan software

SPSS?

Contoh pemberian kode data ialah, misalnya pertanyaan di bawah ini yang

menggunakan jawaban “ya” dan “tidak” dapat diberi kode 1 untuk “ya” dan 2 untuk

“tidak”.

Pertanyaan: Apakah saudara menyukai pekerjaan saat ini?

Jawaban: a. Ya b. tidak

Untuk jawaban yang menggunakan skala seperti pertanyaan di bawah ini, maka

jawaban “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “netral”, ”setuju” dan “setuju sekali”

dapat diberi kode 1,2,3,4 dan 5 untuk masing-masing jawaban.

Pertanyaan: Bagaimana pendapat saudara mengenai tariff telepon saat ini?

Jawaban: a. sangat tidak setuju b. tidak setuju c. Netral d. Setuju e. Setuju sekali

Jika jawaban sudah dalam bentuk numerik, misalnya penghasilan per bulan sebesar

Rp. 3,500.000;00 atau frekuensi membaca iklan sebesar 20 kali per bulan;

pengkodean tidak perlu dilakukan lagi karena bentuknya sudah numerik.

Langkah 4 Cek Kesalahan: Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum

dimasukkan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya

sudah diselesikan tanpa kesalahan yang serius.

Page 26: Materi 2

Langkah 5 Membuat Struktur Data: Peneliti membat struktur data yang mencakup

semua data yang dibutuhkan untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer.

Penyimpanan data kedalam komputer mempertimbangkan:

1. Apakah data disimpan dengan cara yang sesuai dan konisten dengan penggunaan

sebenarnya?

2. Apakah ada data yang hilang / rusak dan belum dihitung?

3. Bagaimana caranya mengatasi data yang hilang atau rusak?

4. Sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap?

Langkah 6 Cek Pra analisa Komputer: struktur data yang sudah final kemudian

dipersiapkan untuk analisa komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan pra

analisa komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.

Langkah 7 Tabulasi: Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban

responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan

statistik deskriptif variable-variable yang diteliti atau yang variable yang akan di

tabulasi silang. Di bawah ini diberikan contoh membuat tabulalsi frekuensi dan

tabulasi silang:

Sumber Utama. 2005. Metodologi Penelitian

Tabulasi Frekuensi: untuk pertanyaan “Berapa pengeluaran biaya telepon responden

per bulan”

Pengeluaran

(dalam ribuan)Frekuensi Persentase

25.000 – 50.000 66 22%

>50.000 – 75.000 95 32%

>75.000 – 100.000 79 26%

> 100.000 60 20%

Total 309 100%

Sumber: Jonathan Sarwono dan Agus Ismanto, Riset efektifitas iklan “Telkom Heula”, 1999

Materi 9

PENULISAN LAPORAN

Page 27: Materi 2

Jika suatu penelitian sudah selesai dilakukan, maka peneliti harus membuat laporan hasil

penelitian dalam bentuk tertulis. Laporan penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban.

Ada berbagai versi laporan hasil penelitian tergantung dari lembaga ataupun pakar mana yang

menulisnya. Adapun format penulisan yang digunakan dijurusan Teknik Industri UMI

adalah:

Lembar Identitas dan Pengesahan

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab IV. Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Bab V. Hasil dan Pembahasan

Bab VI. Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

(termasuk instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya, dll)