materi 02 konsep eksplorasi langsung

10
1 Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 1 Metoda Eksplorasi Langsung Filosofi Eksplorasi Konsep Eksplorasi Langsung Metoda-metoda Eksplorasi Langsung Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 2 Filosofi Eksplorasi Proses eksplorasi berhubungan erat dengan keadaan dan perilaku suatu endapan bahan galian, yaitu : Untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi), bagaimana penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat diambil, serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut. Maka pemahaman filosofi akumulasi suatu cebakan endapan menjadi sangat penting dapat disederhanakan menjadi tiga faktor utama : adanya sumber (source), adanya proses perpindahan (migration/transportation), adanya tempat/wadah/perangkap. Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 3 Filosofi Eksplorasi Sumber Perpindahan/ Transportasi Wadah/ Perangkap Tanda-tanda Fakta Cebakan Sumber Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 4 Konsep Eksplorasi Langsung Pengamatan dapat dilakukan dengan kontak visual dan fisik dengan kondisi permukaan/bawah permukaan, Dapat dilakukan deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran, dan sampling Interpretasi yang dilakukan, dapat berhubungan langsung dengan fakta-fakta dari hasil pengamatan lapangan. Dapat dilakukan (diterapkan) pada sepanjang kegiatan eksplorasi (tahap awal s/d detail).

Upload: eko-budi-saputro

Post on 31-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

metode eksplorasi langsung

TRANSCRIPT

Page 1: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

1

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 1

Metoda Eksplorasi Langsung

Filosofi EksplorasiKonsep Eksplorasi LangsungMetoda-metoda Eksplorasi Langsung

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 2

Filosofi EksplorasiProses eksplorasi berhubungan erat dengan keadaan dan perilakusuatu endapan bahan galian, yaitu :

Untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk(terakumulasi), bagaimana penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut dialam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat diambil, sertabagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.

Maka pemahaman filosofi akumulasi suatu cebakan endapanmenjadi sangat penting dapat disederhanakan menjadi tigafaktor utama :

adanya sumber (source),adanya proses perpindahan (migration/transportation),adanya tempat/wadah/perangkap.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 3

Filosofi Eksplorasi

Sumber

Perpindahan/Transportasi

Wadah/Perangkap

Tanda-tanda

Fakta

Cebakan

Sumber

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 4

Konsep Eksplorasi Langsung

Pengamatan dapat dilakukan dengan kontak visual danfisik dengan kondisi permukaan/bawah permukaan, Dapat dilakukan deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran, dan samplingInterpretasi yang dilakukan, dapat berhubunganlangsung dengan fakta-fakta dari hasil pengamatanlapangan. Dapat dilakukan (diterapkan) pada sepanjang kegiataneksplorasi (tahap awal s/d detail).

Page 2: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

2

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 5

Eksplorasi Tak Langsung vs Langsung

Relatif membutuhkan teknologi yang lebihsederhana s/d manual.

Relatif membutuhkan peralatan(teknologi) tinggi.Teknologi

Digunakan pada tahapan Prospeksi →Finding (Eksplorasi Detil).

Digunakan pada tahapan Reconnaissance (Eksplorasi Pendahuluan) → Prospeksi

Tahapaneksplorasi

Pemetaan, uji sumur, uji parit, pemboran.Penginderaan jarak jauh, survei geokimia, survei geofisika.Metoda

Melalui analisis megaskopis danmikroskopis pada objek pengamatan.

Melalui anomali-anomali yang diperolehdari hasil pengamatan.Identifikasi

Melakukan perilaku yang langsungpengamatan pada fisik endapan.

Memanfaatkan sifat-sifat fisik dan kimiadari endapan.

Prinsippekerjaan

Langsung berhubungan (kontak) denganobjek yang dieksplorasi

Tidak berhubungan (kontak) langsungdengan objek yang dieksplorasi.Kegiatan umum

Eksplorasi LangsungEksplorasi Tak Langsung

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 6

Tracing Float, Paritan, dan Sumur Uji

Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah.Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara pemastian singkapan atau dalam pencarian kemenerusan sumber (badan) bijih/endapan ke arahstriking. Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara dalam pencarian endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 7

Tracing Float

Zona minera

lisasi

Fragmen-fragmen batuan

termineralisasi yang tererosi dari

zona mineralisasi

Fragmen batuan termineralisasi yang tertransport ke sungai sebagai FLOAT

Sungai

Pelapukan pada singkapan zona

mineralisasi

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 8

Tracing Float

ZONA MINERALISASI

Float (konsentrat dulang) yang tidak termineralisasi

Float (konsentrat dulang) yang termineralisasi

Page 3: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

3

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 9

Tracing Float

Informasi-informasi yang diperlukan :Peta jaringan sungai.Lokasi pengambilan float.Informasi float (termineralisasi/tidak termineralisasi).Kuantitas dan kualitas float.Lokasi dimana float mulai hilang zona sumber float telah terlewati ? konsentrasi penelitian.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 10

Trenching (pembuatan paritan)Pada observasi singkapan : dibuat dengan menggali tanah penutup dengan arah relatif tegak lurus bidang perlapisan. Informasi yang diperoleh;

strike-dip, ketebalan,karakteristik perlapisan, serta sebagai lokasi sampling.

Pada pencarian sumber (badan) bijih, parit uji dibuat berupa series dengan arah paritan relatif tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih. Informasi yang dapat diperoleh :

zona alterasi, zona mineralisasi, arah relatif (umum) jurus dan kemiringan, serta dapat sebagai lokasi sampling.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 11

Trenching (pembuatan paritan)

Pembuatan trenching (paritan) ini dilakukan dengan kondisi umum sebagai berikut :

Terbatas pada overburden yang tipis,Kedalaman penggalian umumnya 2–2,5 m (dapat dengan tenaga manusia atau dengan menggunakan eksavator/back hoe),Pada kondisi lereng (miring) dapat dibuat mulai dari bagian yang rendah, sehingga dapat terjadi mekanisme self drainage (pengeringan langsung).

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 12

Trenching (pembuatan paritan)

30°

TP-6

30°

TP-5 HB IV-2

20°HB IV-1

TP-4

TR-D.3

TR-D.2TR-D.1

30° HB III-3

TR-C.430°

HB III-2

TR-C.3TR-C.2

48°

TP-3

HB III-1

TR-C1

TR-B2

TR-B1TR-2

HB I-8

HB I-748°

48°

HB I-8

TR-C1

Garis singkapan batubara

Singkapan

Pemboran dangkal

Paritan uji

Page 4: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

4

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 13

Trenching (pembuatan paritan)

600

550

650

700

750

800 800

750

700

650

550

600

CK 3

0/0.

09m

/0.0

8/18

.76

CK 3

5/0.

5m/2

.18/

21.9

6Q

z Ve

in, m

ilky,

loka

l ban

ding

, xt

alin

FI 1

53oC

, N

aCL

1.2%

CK

55/0

.15m

/2.2

8/44

.42

Qz

Vein

, m

ilky,

col

lofo

rm

CKR 3

/0.1

8m/6

.45/

57.2

4

CKT 2

Eoh 260.65m

CK 3

1.10m/0.58/11.2

Eoh 160.25m

63.60-64.65m, 1.05m/3.97/47.91, Qz Cc Vein 45%67.45-69.40m, 1.95m/2.12, Vein

185.20-191.60m, 2.95m/4.36/49.9Vlt 20%

Eoh 150.05m

CKT

3

CKT/

IV

CKT

/ II

I

3cm

/0.6

/22.

101m

/1.3

/156

.81m

/1.6

/149

.9

119.60-121.50m, 0.3m/1.62/152.48Vein Qz

240.85-245.15m, 4.3m/0.34/69.8820%, Vein Qz Cc

32.25-34.15m, Vlt 8%1.9m/0.08/194.17

65.90-67.30m, Vlt 6%1.4m/5.05/195.2179.65-82.40m, Qz Vein 25%2.75m/0.28/171.7El

evas

i (m

)

-20/

28

+40

/35

+30

/26

+20

/26

+10

/25

0/16 -1

0/26

128.90-129.15m, 0.25m/0.22/91.54Vein Qz

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 14

Granodiorit,N 50 E, shear joint, berasosiasi dengan Si-Ser alt, urat-urat tipis kuarsa

Diorit kuarsa/granodiorit, terpotong beberapa dyke intrusi

Singk. min. Cu-Au-Mo pada Granodiorit terbreksiasi oleh struktur N 40�‹ E

Diorit kuarsa kaya magnetit, alt. sangat lemah

Diorit-kw & Granodiorit, N 45 E, shear joint, berasosiasi dengan alt. clay, klorit, py, dan urat-urat tipis kuarsa+kalsit+pyrit di zona struktur

Boulder konglomerat

Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.Float & boulder

kongl. bt.psr tersilisifikasi

Float granodiorit teralterasi si-ser

Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.

PETA EKSPLORASI

Limonitic Soil, Grade s/d 4,36 ppm Au

granodioritalterasi silika-klorit-piritdalam zone sesar N 210 E

Keterangan :S. Kuyung

S. Untang

0 100 200 m

Lokasi anomali IP(interpretasi pseudo section)Lokasi anomali soil Au > 0,108 ppm

TR-03

TR-01 & 02

S. S

umah

ar

Lokasi anomali soil Cu > 305 ppm

Contoh kombinasianomali soil sampling, IP,

Float, dan trenching

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 15

Test pit (sumur uji)Test pit (sumur uji) merupakan salah satu caradalam pencarian endapan atau pemastiankemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini dilakukan jikadibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m). Pada umumnya suatu deretan (series) sumuruji dibuat searah jurus, sehingga pola endapandapat dikorelasikan dalam arah vertikal danhorisontal.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 16

Test pit (sumur uji)Pada umumnya, sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 3–5 m dengan kedalaman bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji. Pada endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m atau sampai menembus batuan dasar.

Page 5: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

5

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 17

Test pit (sumur uji)

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 18

Test pit (sumur uji)

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 19

Test pit (sumur uji)Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan danendapan-endapan berlapis.

Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 20

Test pit (sumur uji)Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan danendapan-endapan berlapis.

Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan,dan karakteristik variasi endapan secara vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein).

Page 6: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

6

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 21

Pemboran Eksplorasi

Salah satu keputusan penting di dalam kegiataneksplorasi adalah menentukan kapan kegiatanpemboran dimulai dan diakhiri. Pelaksanaan pemboran sangat penting jika kegiatanyang dilakukan adalah menentukan zona mineralisasidari permukaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaranmineralisasi dari permukaan sebaik mungkin, namundemikian kegiatan pemboran dapat dihentikan jikatelah dapat mengetahui gambaran geologi permukaandan mineralisasi bawah permukaan secara menyeluruh.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 22

Pemboran Eksplorasi

Overburden (tanah penutup)

Weathered zone (zona pelapukan)

"Fresh" bedrock (batuan dasar segar)

DDH 02

Zona

mine

ralis

asi

Anomali

40°

50°

EOH

S N

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 23

Granodiorit,N 50 E, shear joint, berasosiasi dengan Si-Ser alt, urat-urat tipis kuarsa

Diorit kuarsa/granodiorit, terpotong beberapa dyke intrusi

Singk. min. Cu-Au-Mo pada Granodiorit terbreksiasi oleh struktur N 40�‹ E

Diorit kuarsa kaya magnetit, alt. sangat lemah

Diorit-kw & Granodiorit, N 45 E, shear joint, berasosiasi dengan alt. clay, klorit, py, dan urat-urat tipis kuarsa+kalsit+pyrit di zona struktur

Boulder konglomerat

Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.Float & boulder

kongl. bt.psr tersilisifikasi

Float granodiorit teralterasi si-ser

Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.

PETA EKSPLORASI

Limonitic Soil, Grade s/d 4,36 ppm Au

granodioritalterasi silika-klorit-piritdalam zone sesar N 210 E

Keterangan :

S. Kuyung

S. Untang

TUD-15

3

7

4

2

6

0 100 200 m

Lokasi anomali IP(interpretasi pseudo section)Lokasi anomali soil Cu > 305 ppm Lokasi anomali soil Au > 0,108 ppm

TR-03

TR-01 & 02

S. S

umah

ar

Contoh Penentuan TitikBor untuk Pemastian

Endapan

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 24

Pemboran Eksplorasi

Sebelum membor sebuah lubang, disarankan untuk membuat penampang memanjang hal ini bertujuan untuk deviasi lubang jika memungkinkan. Pemboran sangat mahal dan memerlukan waktu yang banyak dalam kegiatan eksplorasi karena obyeknya adalah jumlah lubang yang pasti dan dilengkapi dengan data kadar dan tonase tiap level dari zona mineralisasi. Permasalahan utama yang dihadapi adalah zona pengaruh tiap conto belum dapat diketahui sampai setengah perkerjaan selesai.

Page 7: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

7

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 25

Anomali

Drill lines

5214

8 9

6 3 7

Titik bor tambahan

(In fill drilling)

N

S

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 26

Contoh teoritis urutan pemboranTitik bor ke-1 dan ke-2 ditujukan untuk memastikan (membuktikan) adanya zona mineralisasi (secara vertikal) pada pusat anomali. Selanjutnya pemboran pada titik bor ke-3 bersifat memastikan kemenerusan zona mineralisasi tersebut (ke arah kemiringan). Sedangkan titik bor ke-4 dan ke-5 merupakan titik bor yang ditujukan untuk melihat kemenerusan zona mineralisasi ke arah jurus dari hasil pemboran pada titik ke-1 dan ke-2. Begitu juga dengan titik bor ke-6 dan ke-7, ditujukan untuk mengetahui kemenerusan searah jurus hasil pemboran pada titik bor ke-3.Dan selanjutnya dilanjutkan dengan titik bor ke-8 dan ke-9, yang ditujukan untuk mengetahui kemenerusan titik bor sebelumnya, danseterusnya dengan pola yang sama sampai diperkirakan zona mineralisasi telah tercakup secara keseluruhan.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 27

NK-20

NK-05

NK-19

NK-01NK-02NK-09

NK-18

NK-16NK-11 NK-07

NK-17

NK-12

NK-15

NK-14

SK-05

SK-11

SK-12SK-01SK-07

SK-04

SK-02SK-09

SK-10 SK-03

SK-08 SK-06

SK-13

5000 m

4000 m

3000 m

2000 m

1000 m

0000 m

0000 m 1000 m 2000 m

RESOURCES CALCULATION MAPC SEAM

BLOCK - V RANTAU BAKULASOUTH KALIMANTAN

NR-08 NK-10

NK-06

NK-03

NK-21

NK-04

NK-13

3000 m

0000 m 1000 m 2000 m 3000 m

L P M - I T B

PT. KADYA CARAKA MULIA

Dihitung oleh :Disetujui oleh :Tanggal :

Syafrizal, ST. MTDr.Ir. Totok DarijantoApril, 2000

0

Polygon area

2.35 m

SK-03

Indicated Resources

Coal ThicknessBorehole Number

Measured Resources

500 meter200

100

U

1.70 m1.65 m

1.25 m1.55 m

1.80 m

1.60 m1.80 m

1.70 m

1.70 m

1.60 m1.70 m1.50 m

1.50 m

1.60 m

1.40 m

1.30 m

1.37 m

1.90 m

1.40 m1.50 m2.25 m

2.40 m

1.70 m1.60 m

2.35 m1.40 m

2.40 m1.85 m

POLA PEMBORAN PADA ENDAPAN

BATUBARA

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 28

Problema 3 titik

1,850

1,850

1,900

1,900

1,950

1,950

2,000

2,000

2,050

2,050

2,100

2,100

2,150

2,150

2,200

2,200

2,250

2,250

2,300

2,300

3,75

0 3,750

3,80

0 3,800

3,85

0 3,850

3,90

0 3,900

3,95

0 3,950

4,00

0 4,000

4,05

0 4,050

BH-09

BH-01BH-02

140

175

110

BH-01 (2290,3750)BH-09 (2210,4060)BH-02 (1845,3770)

Page 8: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

8

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 29

Korelasi Lubang Bor

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 30

Korelasi Lubang Bor

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 31

NK-20

NK-05

NK-19

NK-01

NK-02NK-09

NK-18

NK-16NK-11 NK-07

NK-17

NK-12

NK-15

NK-14

SK-05

SK-11

SK-12SK-01SK-07

SK-04

SK-02SK-09

SK-10 SK-03

SK-08 SK-06

SK-13

S. KAMPAR

S. KAMPAR

Jalan Propinsi

5000 m

4000 m

3000 m

2000 m

1000 m

0000 m

0000 000 000

NK-20

NK-05

NK-19

NK-01

NK-02NK-09

NK-18

NK-16NK-11 NK-07

NK-17

NK-12

NK-15

NK-14

SK-05

SK-11

SK-12SK-01SK-07

SK-04

SK-02SK-09

SK-10 SK-03

SK-08 SK-06

SK-13

S. KAMPAR

PIT-1Luas = 37 HaCadangan = 2,1 Juta TonSR Rata-rata = 7,19

Luas = 12 HaCadangan = 0,26 Juta TonSR Rata-rata = 12,64

PIT-2

SR Rata-rata = 7,23Cadangan = 40,4 Juta TonLuas = 137 Ha PIT-3

S. KAMPAR

Jalan Propinsi

5000 m

4000 m

3000 m

2000 m

1000 m

0000 m

0000 000 000

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 32

NK-20

NK-05

NK-19

NK-01

NK-02NK-09

NK-18

NK-16NK-11 NK-07

NK-17

NK-12

NK-15

NK-14

SK-05

SK-11

SK-12SK-01SK-07

SK-04

SK-02SK-09

SK-10 SK-03

SK-08 SK-06

SK-13

Seam

- D

Seam

- D

up

Seam

- C

Seam - B

100

0 200

U

500 meter

SKETSA LOKASI PIT POTENSIALBLOK X - DAERAH XYZ

S. KAMPAR

SK-06Titik Bor

Seam

- D

Cropline Seam

KETERANGAN

PIT-1

PIT-2

PIT-3

S. KAMPAR

Jalan Propinsi

NK-20

NK-05

NK-19

NK-01

NK-02NK-09

NK-18

NK-16NK-11 NK-07

NK-17

NK-12

NK-15

NK-14

SK-05

SK-11

SK-12SK-01SK-07

SK-04

SK-02SK-09

SK-10 SK-03

SK-08 SK-06

SK-13

Seam

- D

Seam

- D

up

Seam

- C

Seam - B

100

0 200

U

500 meter

SKETSA LOKASI PIT POTENSIALBLOK X - DAERAH XYZ

S. KAMPAR

SK-06Titik Bor

Seam

- D

Cropline Seam

KETERANGAN

PIT-1

PIT-2

PIT-3A

PIT-3A

S. KAMPAR

Jalan Propinsi

Page 9: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

9

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 33

Alterasi Hidrothermal diPermukaan

• Alterasi Argilik dominan.

• Cristobalite ± tridymitemuncul setempat.

• Alterasi I/Sm-argillikmuncul di sekitar urat.

• Klorit and/or illit ± I/Sm ±K-felds muncul setempatpada sisi dalam dari alterasiI/Sm-argillk.

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 34

Lokasi Lubang BorEndapan Emas Epithermal

CUT 1 -Dip 33, TD 173.35 m, -Dip 49, TD 241.15 m-Dip 60, TD 238.80 m

CUT 3 -Dip 42, TD 205.10 m-Dip 53, TD 225.10 m

CUT 4 -Dip 57, TD 238.80 m-Dip 65, TD 205.95 m

CUT 6 -Dip 43, TD 291.40 m-Dip 55, TD 245.00 m

CUT 7 -Dip 36, TD 200.45 m-Dip 46, TD 240.25 m

CKT.1

CKT.2

CKT.4

CKT.5

CUT 6

CUT 1CUT 2

CUT 3

CUT 4

S.Cikoret

L-700 Tunnel

L-600 Tunnel

S. Cija'a

L. 700 Ciurug

BAK FILLING

THICKEN

ER

800

775 70

0

750

725

800

800

750

77575

0

675

700

725

CIURUG AREA

CIURUG UTARA AREA

CIKORET PROSPECT AREA

N

0 250 m

CKT.3

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 35500

550

600

650

700

CUT 1 (N 240ºE/49º)

Y = 8660.626X = 9502.065

CUT 1A (N 240ºE/33º)

Z = 744.011500

550

600

650

700

750 750

eoh 241.15m

eoh 173.35

a

b

cd

ef

g-h

i

j

k

l

m

op

q

CUT 1B (N 240ºE/60º)eoh 238.80 m

r

s

t

u

v

x

z

n

w

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 36

Hydrothermal alteration on the Cikoret-Ciurug Utara

Page 10: Materi 02 Konsep Eksplorasi Langsung

10

Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 37

Program Pemboran Pada Endapan Porfiri