ta5211 eksplorasi cebakan mineral-02
DESCRIPTION
Materi eksplorasi cebakan mineral 02TRANSCRIPT
-
@ Syafrizal, 2014
Metoda Eksplorasi Langsung TA-5211, Eksplorasi Cebakan Mineral
Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT
Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Mineral
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
FTTM - ITB
-
@ Syafrizal, 2014
Filosofi Eksplorasi
Program Eksplorasi : Finding : untuk menemukan dan mengetahui sebaran
bahan galian
Proving, dan
Evaluating.
Filosofi Eksplorasi : memahami konsep akumulasi bahan galian dan
menerapkan metoda-metoda berdasarkan karakteristik fisika-kimia, pengumpulan dan analisis data, serta penguasaan teknologi.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
2
-
@ Syafrizal, 2014
Pemilihan, Penerapan, dan Pelaksanaan Eksplorasi
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
3
GENESA ENDAPAN
Metalogenic Province
Kontrol pembentukan bijih
Alterasi dan Mineralogi
Assosiasi unsur dan mineral
Tekstur dan struktur mineral
GEJALA GEOLOGI
Tatanan Tektonik
Struktur Geologi
Jenis Litologi
Susunan Stratigrafi
Geomorfologi-Fisiografi
PROSES GEOLOGI
Magmatik
Tektonik dan Struktur Geologi
Pelapukan
Erosi dan Sedimentasi
PEMILIHAN dan PENERAPAN
TEKNOLOGI dan METODA EKSPLORASI
TIPE dan KARAKTERISTIK ENDAPAN
Bentuk, ukuran dan pola sebaran bijih
Proses dan zona pengkayaan
Sifat fisik dan kimia endapan
Karakteristik mineralogi
Karakteristik batuan induk/samping
Merupakan suatu rangkaian proses dan konsep berpikir yang komprehensif
-
@ Syafrizal, 2014
Pemahaman dasar : konsep terbentuknya akumulasi bahan galian Adanya sumber (source),
Adanya proses perpindahan (migration/ transportation),
Adanya tempat/wadah/perangkap (host/trap)
Pendekatan konsep eksplorasi Known Unknown
Manifestasi Unknown
Pemahaman Filosofi Eksplorasi (GUIDE TO ORE)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
4
-
@ Syafrizal, 2014
Perbandingan Eksplorasi Langsung dan Eksplorasi Tidak Langsung
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
5
Eksplorasi Tak Langsung Eksplorasi Langsung
Kegiatan umum
Tidak berhubungan (kontak) langsung dengan objek yang dieksplorasi.
Langsung berhubungan (kontak) dengan objek yang dieksplorasi
Prinsip pekerjaan
Memanfaatkan sifat-sifat fisik dan kimia dari endapan.
Melakukan perilaku yang langsung pengamatan pada fisik endapan.
Identifikasi Melalui anomali-anomali yang diperoleh dari hasil pengamatan.
Melalui analisis megaskopis dan mikroskopis pada objek pengamatan.
Metoda Penginderaan jarak jauh, survei geokimia, survei geofisika.
Pemetaan, uji sumur, uji parit, pemboran.
Tahapan eksplorasi
Digunakan pada tahapan Reconnaissance (Eksplorasi Pendahuluan) Prospeksi
Digunakan pada tahapan Prospeksi Finding (Eksplorasi Detil).
Teknologi Relatif membutuhkan peralatan (teknologi) tinggi.
Relatif membutuhkan teknologi yang lebih sederhana s/d manual.
-
@ Syafrizal, 2014
Eksplorasi Langsung
Pengamatan dilakukan dengan kontak visual dan fisik pada kondisi permukaan/bawah permukaan,
Pengamatan dilakukan melalui deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran, dan sampling
Interpretasi yang dilakukan harus berhubungan langsung dengan fakta-fakta dari hasil pengamatan lapangan.
Dapat dilakukan (diterapkan) pada sepanjang kegiatan eksplorasi (tahap awal s/d detail).
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
6
-
@ Syafrizal, 2014
PEMETAAN GEOLOGI
METODA EKSPLORASI LANGSUNG
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
7
-
@ Syafrizal, 2014
Pemetaan Eksplorasi
Merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi permukaan,
Menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang memuat informasi tentang :
Penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan),
Informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan,
Informasi tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral, karakteristik host rock, singkapan-singkapan vein/urat, dll.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
8
-
@ Syafrizal, 2014
Check List for Recording Outcrop Information
Kenampakan singkapan ; deskripsi, bentuk, ukuran, dll.
Observasi/Deskripsi Batuan/Singkapan : Warna bagian yang lapuk dan segar, Warna bidang-bidang perlapisan, Tingkat dan kedalaman pelapukan, Ukuran butir, Komposisi mineral, Nama batuan (di lapangan), Hubungan dengan batuan di atas maupun
di bawah (bentuk kontak), Kehadiran mineral-mineral yg bernilai
ekonomis, Perkiraan kadar secara visual, Posisi, tipe dan dimensi sampel (jika
diambil).
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
9
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Batuan Beku
Bentuk keterdapatan singkapan,
Ukuran/dimensi tubuh batuan,
Fractures systems, Lithologic Structures (flow, segregation, etc),
Hubungan kontak, metamorphism, inklusi-inklusi,
Posisi dan deskripsi sampel.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
10
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Batuan Beku
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
11
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Batuan Metamorf
Jenis dan derajad metamorphism,
Struktur batuan (linier, gneiss, etc) dan orientasinya,
Hubungan antara struktur primer dan sekunder,
Perkiraan jenis batuan awal sebelum metamorphism,
Posisi dan deskripsi sampel.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
12
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Batuan Metamorf
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
13
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Batuan Sedimen
Detrital, Chemical atau Organik,
Bentuk keterdapatan dan Dimensi,
Kekompakan, Komposisi, bentuk,
ukuran butir, fragmen, matriks, semen, dll,
Struktur batuan, Inklusi, Sekuence stratigrafi, Posisi dan deskripsi
sampel. TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral
Konsep Eksplorasi Langsung 14
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Batuan Sedimen
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
15
-
@ Syafrizal, 2014
Observasi/Deskripsi untuk Mineralisasi atau Tipe Urat
Bentuk dan dimensi,
Hubungan dengan batuan samping/induk,
Tipe batuan samping dan kontak,
Tekstur vein,
Jumlah dan ukuran butir mineral bijih,
Perkiraan kadar,
Posisi dan deskripsi sampel.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
16
-
@ Syafrizal, 2014
Manfaat Pemetaan Geologi
Daerah sebaran endapan dapat diketahui (diperkirakan) : Mempersempit wilayah kajian.
Mengetahui jenis batuan atau formasi yang berhubungan dengan keterdapatan endapan.
Sebagai model geologi endapan, berdasarkan data-data singkapan dan formasi yang berhubungan dengan keterdapatan endapan.
Pekerjaan eksplorasi yang berlebihan (di luar zona sebaran endapan) dapat dihindari Dalam perencanaan pemboran
Dalam pemetaan topografi.
Daerah-daerah yang belum dieksplorasi (dipelajari) dapat diketahui dengan pasti. Trend dan kemenerusan sebaran endapan.
Digunakan sebagai dasar untuk perencanaan ekplorasi selanjutnya. Design dan pola pemboran.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
17
-
@ Syafrizal, 2014
TRACING FLOAT
METODA EKSPLORASI LANGSUNG
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
18
-
@ Syafrizal, 2014
Tracing Float
Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi, Akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini tertransport
ke tempat-tempat yang lebih rendah, Pada umumnya, float ini banyak terdapat pada aliran sungai-sungai.
Tracing (penjejakan atau perunutan) float ini pada dasarnya merupakan kegiatan pengamatan pada pecahan-pecahan batuan seukuran kerakal s/d boulder yang terdapat pada sungai-sungai, Asumsi yang digunakan bahwa jika terdapat pecahan-pecahan yang
mengandung mineralisasi, maka sumbernya adalah pada suatu tempat di bagian hulu dari sungai tersebut.
Dengan berjalan ke arah hulu, maka diharapkan dapat ditemukan asal dari pecahan (float) tersebut.
Intensitas, ukuran, dan bentuk butiran float yang mengandung mineralisasi (termineralisasi) dapat digunakan sebagai indikator untuk menduga jarak float terhadap sumbernya.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
19
-
@ Syafrizal, 2014
Tracing Float
Selain itu sifat dan karakteristik sungai seperti kuat arus, banjir, atau limpasan juga dapat menjadi faktor pendukung,
Selain dengan tracing float, dapat juga dilakukan tracing dengan pendulangan (tracing with panning) yang ditujukan untuk material-material yang berukuran halus (pasir s/d kerikil),
Secara konseptual tracing dengan pendulangan ini mirip dengan tracing float,
Pengerjaan metode tracing float atau tracing with panning dilakukan melalui pengecekan pada semua cabang (anak) sungai, sehingga informasi (peta) jaringan sungai menjadi media utama untuk metode ini.
Informasi-informasi yang diperlukan :
Peta jaringan sungai.
Lokasi pengambilan float.
Informasi float (termineralisasi/tidak termineralisasi).
Kuantitas dan kualitas float.
Lokasi dimana float mulai hilang zona sumber float telah terlewati ? konsentrasi penelitian.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
20
-
@ Syafrizal, 2014
Tracing Float
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
21
Zona
mine
ralisa
si
Fragmen-fragmen batuan
termineralisasi yang tererosi dari
zona mineralisasi
Fragmen batuan termineralisasi
yang tertransport ke sungai
sebagai FLOAT
Sungai
Pelap
ukan
pad
a singkap
an zon
a
min
eralisasi
-
@ Syafrizal, 2014
Tracing Float
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
22
ZONA
MINERALISASI
Float (konsentrat dulang)
yang tidak termineralisasi
Float (konsentrat dulang)
yang termineralisasi
-
@ Syafrizal, 2014
TRENCHING (PARITAN UJI)
METODA EKSPLORASI LANGSUNG
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
23
-
@ Syafrizal, 2014
Trenching (Paritan Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
24
Pada pencarian badan bijih, parit uji dibuat berupa series dengan arah paritan relatif tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih, sehingga batas zona bijih tersebut dapat diketahui.
Informasi yang dapat diperoleh antara lain ; adanya zona alterasi, zona mineralisasi, arah relatif (umum) jurus dan kemiringan, serta dapat sebagai lokasi sampling.
Dengan mengkorelasikan series paritan uji tersebut diharapkan zona bijih/minerasisasi/badan endapan dapat diketahui.
Trenching merupakan salah satu cara dalam observasi singkapan atau pencarian badan bijih/endapan.
Paritan uji dilakukan dengan cara menggali tanah penutup dengan arah relatif tegak lurus bidang perlapisan (terutama pada endapan berlapis).
Informasi yang diperoleh antara lain ; jurus bidang perlapisan, kemiringan lapisan, ketebalan lapisan, karakteristik perlapisan (ada split atau sisipan), serta dapat sebagai lokasi sampling.
-
@ Syafrizal, 2014
Trenching (Paritan Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
25
Pembuatan trenching (paritan) ini dilakukan dengan kondisi umum sebagai berikut : Terbatas pada overburden yang tipis, Kedalaman penggalian umumnya 2 s.d. 2,5 m (dapat dengan tenaga manusia atau
dengan menggunakan eksavator/back hoe), Pada kondisi lereng (miring) dapat dibuat mulai dari bagian yang rendah, sehingga dapat
terjadi mekanisme self drainage (pengeringan langsung).
30
TP-6
30
TP-5 HB IV-2
20HB IV-1
TP-4
TR-D.3
TR-D.2
TR-D.1
30HB III-3
TR-C.430
HB III-2
TR-C.3
TR-C.248
TP-3
HB III-1
TR-C1
TR-B2
TR-B1TR-2
HB I-8
HB I-748
48
HB I-8
TR-C1
Garis singkapan
batubara
Singkapan
Pemboran dangkal
Paritan uji
-
@ Syafrizal, 2014
Trenching (Paritan Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
26
-
@ Syafrizal, 2014
Trenching (Paritan Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
27
-
@ Syafrizal, 2014
Trenching (Paritan Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
28
600
550
650
700
750
800 800
750
700
650
550
600
CK 3
0/0
.09m
/0.0
8/1
8.7
6
CK 3
5/0
.5m
/2.1
8/2
1.9
6
Qz
Vein
, m
ilky, lo
kal bandin
g, xta
lin
FI
153oC, N
aCL 1
.2%
CK 5
5/0
.15m
/2.2
8/4
4.4
2
Qz
Vein
, m
ilky, co
llofo
rm
CKR 3
/0.1
8m
/6.4
5/5
7.2
4
CKT 2
Eoh 260.65m
CK 3
1.10m/0.58/11.2
Eoh 160.25m
63.60-64.65m, 1.05m/3.97/47.91, Qz Cc Vein 45%67.45-69.40m, 1.95m/2.12, Vein
185.20-191.60m, 2.95m/4.36/49.9
Vlt 20%
Eoh 150.05m
CKT 3
CKT/
IV
CKT /
III
3cm
/0.6
/22.1
0
1m
/1.3
/156.8
1m
/1.6
/149.9
119.60-121.50m, 0.3m/1.62/152.48
Vein Qz
240.85-245.15m, 4.3m/0.34/69.88
20%, Vein Qz Cc
32.25-34.15m, Vlt 8%
1.9m/0.08/194.17
65.90-67.30m, Vlt 6%
1.4m/5.05/195.21
79.65-82.40m, Qz Vein 25%
2.75m/0.28/171.7Ele
vasi
(m
)
-20/2
8
+40/3
5
+30/2
6
+20/2
6
+10/2
5
0/1
6 -10/2
6
128.90-129.15m, 0.25m/0.22/91.54
Vein Qz
-
@ Syafrizal, 2014
Contoh kombinasi anomali soil sampling, IP, Float, dan trenching
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
29
Granodiorit,
N 50 E, shear joint,
berasosiasi dengan
Si-Ser alt, urat-urat
tipis kuarsaDiorit
kuarsa/granodiorit,
terpotong
beberapa dyke
intrusi
Singk. min. Cu-Au-Mo pada
Granodiorit terbreksiasi oleh
struktur N 40 E
Diorit kuarsa
kaya magnetit,
alt. sangat
lemah
Diorit-kw & Granodiorit, N 45 E,
shear joint, berasosiasi dengan
alt. clay, klorit, py, dan urat-urat
tipis kuarsa+kalsit+pyrit di zona
struktur
Boulder
konglomerat
Float & boulder
kongl. bt.psr
tersilisifikasi + py.Float & boulder
kongl. bt.psr
tersilisifikasi
Float granodiorit
teralterasi si-ser
Float & boulder kongl.
bt.psr tersilisifikasi +
py.
PETA EKSPLORASI
Limonitic Soil, Grade
s/d 4,36 ppm Au
granodioritalterasi silika-klorit-piritdalam zone sesar N 210 E
Keterangan :
S. K
uyung
S. Unta
ng
0 100 200 m
Lokasi anomali IP(interpretasi pseudo section)Lokasi anomali soil Au > 0,108 ppm
TR-03
TR-01 & 02S
. S
um
ahar
Lokasi anomali soil Cu > 305 ppm
-
@ Syafrizal, 2014
TEST PIT (SUMURAN UJI)
METODA EKSPLORASI LANGSUNG
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
30
-
@ Syafrizal, 2014
Test pit (Sumuran Uji) Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara dalam pencarian
endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal.
Pembuatan sumur uji ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m).
Pada umumnya suatu deretan (series) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan dapat dikorelasikan dalam arah vertikal dan horisontal.
Pada umumnya, sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 35 m dengan kedalaman bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji.
Pada endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m atau sampai menembus batuan dasar.
Dalam pembuatan sumur uji tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : ketebalan horizon B (zona laterit/residual), ketinggian muka airtanah, kemungkinan munculnya gas-gas berbahaya (CO2, H2S), kekuatan dinding lubang, dan kekerasan batuan dasar.
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
31
-
@ Syafrizal, 2014
Test pit (Sumuran Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
32
-
@ Syafrizal, 2014
Test pit (Sumuran Uji)
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
33
-
@ Syafrizal, 2014
Test pit (Sumuran Uji)
Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan-endapan berlapis.
Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.
Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan-endapan berlapis.
Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik variasi endapan secara vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein).
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
34
-
@ Syafrizal, 2014
Contoh Test pit pada Bauksit
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
35
Sampling pada Test Pit
-
@ Syafrizal, 2014
Contoh Test pit pada Bauksit
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
36
Deskripsi Profil Bauksit
-
@ Syafrizal, 2014
Contoh Test pit pada Bauksit
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
37
Pencucian Sampel Bauksit
-
@ Syafrizal, 2014
Contoh Test pit pada Bauksit
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
38
Washed Bauksit
-
@ Syafrizal, 2014
Contoh Test pit pada Batubara
TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep Eksplorasi Langsung
39