mata merah mix

9
BAB IIMATA MERAH VISUS NORMAL I . P T E R I G I U M Definisi Pterigium merupakan penebalan lipatan konjungtiva bulbi yang berbentuk segitigadengan banyak pembuluh darah. Punvaknya terletak dikornea dan dasarnyadibagian perifer. Biasanya terletak di celah kelopak dan sering meluas ke daerah pupil. Penyebab Penyebab pasti dari pterygium tidak diketahui. Tetapi, faktor penyebab yang paling umum adalah :1.Terkena paparan sinar matahari yang berlebihan2.Bekerja di luar r u m a h 3.Paparan berlebihan pada lingkungan yang keras seperti debu, kotoran, panas,angin, kekeringan dan asap.4.Paparan berlebihan pada alergen seperti bahan kimia dan solvent Epidemiologi Umum terjadi pada usia 20-30 tahun dan di daerah yang beriklim tropis Klasifikasi Pterygium Tipe 1 Meluas kurang dari 2 mm di atas kornea. Timbunan besi (ditunjukkan denganStocker line) dapat terlihat di epitel kornea bagian anterior/depan pterygium.Lesi/jejas ini asimtomatis, meskipun sebentar-sebentar dapat meradang(intermittently inflamed). Jika memakai soft contact lense, gejala dapat timbullebih awal karena diameter lensa yang luas bersandar pada ujung kepala pterygium yang sedikit naik/terangkat dan ini dapat menyebabkan iritasi. Tipe 3 Meluas hingga lebih dari 4 mm dan melibatkan daerah penglihatan (visual axis).Lesi/jejas yang luas (extensive), jika kambuh, dapat berhubungan dengan fibrosissubkonjungtiva dan meluas hingga ke fornix yang terkadang dapat menyebabkanketerbatasan pergerakan mata . Gambar 1. Tampak jaringan fibrovaskuler konjungtiva. Gambar 2. Pterigium Gejala

Upload: seruni-mentari-putri

Post on 17-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Page 1: mata merah mix

BAB IIMATA MERAH VISUS NORMAL  I . P T E R I G I U M DefinisiPterigium merupakan penebalan lipatan konjungtiva bulbi yang berbentuk segitigadengan banyak pembuluh darah . Punvaknya te r le tak d ikornea dan dasarnyadibagian perifer. Biasanya terletak di celah kelopak dan sering meluas ke daerah pupil.PenyebabPenyebab pas t i dar i p te ryg ium t idak d ike tahui . Te tap i , fak tor penyebab yang  paling umum adalah :1 .Terkena paparan s inar matahar i yang ber leb ihan2 . B e k e r j a d i l u a r r u m a h 3.Paparan berlebihan pada lingkungan yang keras seperti debu, kotoran, panas,angin, kekeringan dan asap.4.Paparan berlebihan pada alergen seperti bahan kimia dan solventEpidemiologiUmum terjadi pada usia 20-30 tahun dan di daerah yang beriklim tropisKlasifikasi PterygiumTipe 1Meluas kurang dari 2 mm di atas kornea. Timbunan besi (ditunjukkan denganStocker line) dapat terlihat di epitel kornea bagian anterior/depan pterygium. Les i / j e jas in i as imtomat i s , mesk ipun sebenta r - sebenta r dapa t meradang (intermittently inflamed). Jika memakai soft contact lense, gejala dapat timbulleb ih awal karena d iameter l ensa yang luas bersandar pada u jung kepa la  pterygium yang sedikit naik/terangkat dan ini dapat menyebabkan iritasi.  Tipe 3Meluas hingga lebih dari 4 mm dan melibatkan daerah penglihatan (visual axis).Lesi/jejas yang luas (extensive), jika kambuh, dapat berhubungan dengan fibrosissubkonjungtiva dan meluas hingga ke fornix yang terkadang dapat menyebabkanketerbatasan pergerakan mata. Gambar 1. Tampak jaringan fibrovaskuler konjungtiva. Gambar 2. PterigiumGejalaGejala pterygium bervariasi dari orang ke orang. Pada beberapa orang, pterigyumakan tetap kecil dan tidak mempengaruhi penglihatan. Pterygium ini diperhatikankarena alasan kosmetik. Pada orang yang lain, pterygium akan tumbuh cepat dandapat meyebabkan kaburnya penglihatan. Pterygium tidak menimbulkan rasa sakit.Gejalanya termasuk :1 . M a t a m e r a h 2 . M a t a k e r i n g 3 . I r i t a s i 4 . K e l u a r a i r m a t a ( b e r a i r ) 5 .Sensas i seper t i ada sesua tu d imata 6 . P e n g l i h a t a n y a n g k a b u r  Diagnosis

Page 2: mata merah mix

  Diagnosis pterigium dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan berikut:1 . P e m e r i k s a a n V i s u s 2 . S l i t l a m pPenatalaksanaanTujuan utama penatalaksanaan pterygium adalah untuk :1 . M e n g e v a l u a s i u k u r a n 2 . M e n c e g a h i n f l a m a s i 3 . M e n c e g a h i n f e k s i 4.Aid dalam proses penyembuhan, apabila operasi dilakukanObservasi:Pemeriksaan mata secara berkala, biasanya ketika pterygium tidak menimbulkanatau menimbulkan gejala yang minimal.Apabila gejala bertambah berat, dapat ditambahkan :1 . M e d i k a m e n t o s a Dapat d iber ikan an t ib io t ik un tuk mencegah in feks i , kor t ikos te ro id un tuk  mengurangi inflamasi, lubrikasi okular seperti airmata buatan.2 . T h e r a p y r a d i a s i Apabila penglihatan menjadi kabur, maka pterygium harus dioperasi. Akante tap i p te r ig ium dapa t muncul kembal i . Pember ian mytomycin C to a id inhea l ing dan mencegah rekurens i , seusa i pengangka tan p te ryg ium denganoperasi, selain itu menunda operasi sampai usia dekade 4 dapat mencegahrekurensi.

Page 3: mata merah mix

PencegahanSecara umum, lindungi mata dari paparan langsung sinar matahari, debu, danangin, misalnya dengan memakai kacamata hitam.I . P S E U D O P T E R I G I U MPseudopterigium merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat.Ser ing pseudopter ig ium in i t e r jada i pada proses penyembuhan tukak kornea ,  sehingga konjungtiva menutupi kornea. Letak pseudopterygium ini pada daerahkonjungtiva yang terdekat dengan proses kornea sebelumnya.P T E R I G I U M P S E U D O P T E R IG I U M 1 . L o k a s i S e l a l u d i f i s u r a p a l p e b r a S e m b a r a n g l o k a s i 2.Progresifitas Bisa progresif ataustasioner Selalu stasioner 3.Riwayat peny.Ulkus kornea (-) Ulkus kornea (+)4 . T e s s o n d a s e N e g a t i f P o s i t i f  Pseudopteryg ium t idak memer lukan pengoba tan , se r ta pembedahan , kecua l i sangat mengganggu visus, atau alasan kosmetik.I I . P I N G U E K U L A DefinisiP i n g u e k u l a m e r u p a k a b e n j o l a n p a d a k o n j u n g t i v a b u l b i y a n g m e r u p a k a n degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva.Pinguekula sangat umum terjadi, tidak berbahaya, biasanya bilateral (mengenaikedua mata). Pinguecula biasanya tampak pada konjungtiva bulbar berdekatan dengan l imbus nasa l (d i t ep i /p inggi r h idung) a tau l imbus tempora l . Terdapa t l a p i s a n b e r w a r n a k u n i n g - p u t i h ( y e l l o w - w h i t e d e p o s i t s ) , t a k b e r b e n t u k   (amorphous).PatogenesisPa togenes i s be lum je las , t e tap i umumnya d i te r ima , bahwa rangsangan luar  mempunyai peranan pada timbulnya pinguekula. Sebagai rangsangan luar antaralain adalah panas, debu, sinar matahari, udara kering  Ulkus kornea, infeksi sekunder oleh bakteri, parut kornea, dan noevaskularisasikornea.PenatalaksanaanDiberikan air mata buatan seumur hidup dan diobati penyakit yang mendasarinya.Sebaiknya diberikan air mata buatan tanpa zat pengawet kerena bersifat toksik   bagi kornea dan dapat menyebabkan reaksi idiosinkrasi. Dapat dilakukan terapi  bedah untuk mengurangi drainase air mata melalui oklusi pungtum dengan plug silicon atau plug kolagen.BAB IIIMATA MERAH VISUS MENURUNI . K E R A T I T I SKeratitis adalah infeksi pada kornea yang biasanya diklasifikasikan menurut lapisankornea yang terkena; yaitu keratitis superfisialis apabila mengenai lapisan epitel atauBowman dan keratitis profunda atau keratitis interstisialis (atau disebut juga keratitis parenkimatosa) yang mengenai lapisan stroma).a . K e r a t i t i s S u p e r f i s i a l i s Bentuk klinis :–Keratitis pungtata superfisialisBerupa bintik-bintik putih pada permukaan kornea yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit infeksi virus antara lain virus herpes, herpes zoster, danvaksinia.

Page 4: mata merah mix

–Keratitis fliktenBenjo lan pu t ih yang bermula d i l imbus te tap i mempunyai kecenderunganuntuk menyerang kornea.–Keratitis SikaSuatu ben tuk kera t i t i s yang d i sebabkan o leh kurangnya sekres i ke len ja r   lakrimal atau sel goblet yang berada di konjungtiva.–Keratitis LepraMorbus Hansen atau penyakit Lepra menyerang dan menimbulkan kerusakan padakornea melalui 4 cara :–Gangguan trofik pada kornea yang disebabkan kerusakan saraf kornea olehmikobakterium lepra.–T e r j a d i n y a e k t r o p i o n d a n l a g o f t a l m o s s e r t a a n e s t e s i k o r n e a s e h i n g g a menyebabkan keratitis pajanan.–Pada daerah yang endemik , se r ing d i se r ta i adanya penyaki t t rakoma yangmenyebabkan entropion dan trikiasis.–Apabila terjadi denervasi kelenjar lakrimal, akan menyebabkan sindrom matakering.Perubahan yang terjadi akibat serangan mikobakterium lepra adalah membesar danmembengkaknya saraf kornea disertai bintil-bintil dalam benang (bead on a string).Pembengkakan saraf kornea adalah patognomonik untuk infeksi oleh mkobakteriumlepra pada mata ataupun dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi sistemik.Masa inkubasi tidak diketahui secara pasti, begitu pula cara penularannya, didugamelalui saluran pernapasan.Secara subjektif, penderita datang karena adanya pembengkakan yang kemerahan pada palpebra serta tanda-tanda lain pada bagian tubuh di luar mata.Secara ob jek t i f , t e rdapa t kera t i t i s avaskule r berupa les i pungta ta berwarna pu t ihseper t i kapur yang secara per lahan ba tasnya akan mengabur dan seke l i l ingnya  menjad i seper t i berkabut . Les i in i akan menyatu dengan les i d i sebe lahnya danmenyebabkan kekeruhan sub-ep i te l i a l seper t i nebula . Dalam nebula in i t e rdapa t sebaran seperti deposit kalsium dan sering disertai destruksi membran Bowman. Padafase lanjut terjadi neovaskularisasi superfisial yang disebut plannus lepromatosa.Pembengkakan saraf kornea disertai bead on a string adalah khas untuk keratitis lepra.Gambaran klinis pada bagian tubuh lain akan lebih memperkuat keyakinan diagnosis.Terhadap mikobakterium lepra diberikan dapsone dan rifampisin. Apabila terdapatdeformitas palpebra yang akan mengkibatkan kerusakan kornea dilakukan koreksi pembedahan. Keratitis NummularisKeratitis nummularis adalah bentuk keratitis yang ditandai dengan infiltrat bundar  berkelompok dan tepinya berbatas tegas. Keratitis ini berjalan lambat, sering kaliunilateral dan pada umumnya didapatkan pada petani yang bekerja di sawah.Secara subjektif, pasien mengeluh silau.Secara ob jek t i f , mata yang te r se rang tampak merah karena in jeks i s i l i a r , d i se r ta i lakrimasi.In f i l t ra t mul t ipe l dan bundar yang te rdapa t d i l ap i san kornea bag ian super f i s ia l  biasanya tidak menyebabkan ulserasi.Pemberian kortikosteroid lokal memberikan hasil yang baik

Page 5: mata merah mix

yaitu hilangnya tanda-tanda radang dan lakrimasi tetapi penyerapan infiltrat terjadi dalam waktu yang lama,dapat 1-2 tahun.a . K e r a t i t i s P r o f u n d aBentuk klinis :–Keratitis interstisial luetik atau keratitis sifilis kongenital–Keratitis sklerotikans Keratitis Interstisial Luetik   Merupakan mani fes tas i l an ju t dar i s i f i l i s kongeni ta l . Didapa tkan pada anak    berusia 5-15 tahun. Keratitis Interstisial Luetik adalah suatu reaksi imunologik terhadap treponema palidum karena kuman ini tidak dijumpai di kornea fase akut.Peradangan berupa edema, infiltrasi limfosit, dan vasularisasi pada stroma. Proses peradangan kornea ini sembuh sendiri.Secara subjektif, pasien mengeluh sakit, silau, dan kabur pada fase akut.S e c a r a o b j e k t i f , k e r a t i t i s i n t e r s t i s i a l l u e t i k m e r u p a k a n b a g i a n d a r i t r i a s Hutchinson, yaitu Keratitis interstisial, gangguan pendengaran hingga tuli, dankelainan pada gigi seri atas (Hutchinson teeth).Pada fase akut , in f i l t ra t s t roma berupa bercak-bercak yang dapa t mengena i seluruh kornea dan menyebabkan kekeruhan seperti kaca susu.Pembuluh darah dari a. siliaris anterior memasuki stroma pada seluruh kuadran dengan a rah rad ia l menuju ke bag ian sen t ra l kornea yang keruh . Tepi kornea merah, sedangkan di bagian tengahnya merah keabu-abuan, gambaran ini disebut bercak Salmon.D a l a m b e b e r a p a m i n g g u p r o s e s p e r a d a n g a n a k a n m e n j a d i t e n a n g , k o r n e a  berangsur-angsur menjadi bening kembali, pembuluh darah yang masuk ke dalamstroma menjadi kecil dan kosong. Gejala iritasi menghilang dan tajam penglihatanmembaik. Walaupun proses ini telah menjadi tenang, pada pemeriksaan selaluditemukan kekeruhan yang radial di kornea karena proses beningnya kembalikornea berlangsung lama.Pada kasus-kasus yang sangat parah, kornea tetap menebal dan gelatineus. Padafase peradangan aktif jaringan uvea bagian anterior selalu terlibat dalam bentuk uveitis granulomatosa, juga dapat terjadi koroiditis yang disertai kekeruhan badankaca.Diagnos is peradangan pada kornea in i pada dasarnya akan sembuh sendi r i .Pember ian pen is i l in a tau der iva tnya un tuk s i f i l i s s i s temik per lu , t e tap i t idak    banyak pengeruhnya pada kondisi peradangan mata. Pengobatan mata ditujukan  p a d a u v e i t i s y a n g d a p a t m e n y e b a b k a n p e r l e k a t a n - p e r l e k a t a n i r i s d e n g a n  pemberian tetes mata kotikosteroid dan sulfas atropin atau skopolamin. Keratitis Sklerotikans (Sklerokeratitis)Keadaan d imana te r jad i peradangan ske l ra dan kornea , b iasanya un i la te ra l , disertai dengan infiltrasi sel radang menahun pada sebagian sklera dan kornea.  Kera t i t i s sk le ro t ikans akan member i ge ja la berupa kekeruhan kornea loka l  berbentuk segi tiga dengan puncak mengarah ke kornea bagian sentral. Apabila proses peradangan berulang, kekeruhan dapat mengenai seluruh kornea.Secara Subjek t i f , pender i ta mengeluh sak i t , fo tofob ia t e tap i t idak ada sekre t .Secara objektif, kekeruhan kornea yang terlokalisasi dan berbatas tegas, unilateral,k o r n e a t e r l i h a t p u t i h m e n y e r u p a i s k l e r a , s e r t a d a p a t d i s e r t a i i r i t i s n o n granulomatosa.Tidak ada pengobatan yang spesifik. Pemberian kortikosteroid dan anti randangn o n s t e r o i d d i t u j u k a n t e r h a d a p

Page 6: mata merah mix

s k l e r i t i s n y a , a p a b i l a t e r a d a p a t i r i t i s , s e l a i n kortikosteroid dapat diberikan tetes mata atropin.I . U L K U S K O R N E AUlserasi kornea dapat meluas ke dua arah yaitu melebar dan mendalam. Ulkus yangkecil dan superfisial akan lebih cepat sembuh, kornea dapat jernih kembali.Pada ulkus yang menghancurkan membran Bowman dan stroma, akan menimbulkansikatriks kornea.Gejala Subjektif sama seperti gejala keratitis. Gejala Objektif berupa injeksi siliar,hilangnya sebagaian jaringan kornea, dan adanya infiltrat. Pada kasus yang lebih beratdapat terjadi iritis disertai hipopion.a . T u k a k k a r e n a B a k t e r iTukak streptokokusBakteri ini sering dijumpai pada kultur dari infeksi tukak kornea adalah :–Streptokokus Pneumonia, Streptokokus Viridans, Streptokokus Pyogenes,Streptokokus FaecalisGambaran tukak kornea khas, tukak yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea(serpinginous). Tukak berwarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram dengantepi tukak yang menggaung. Tukak cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan  p e r f o r a s i k o r n e a , k a r e n a e k s o t o k s i n y a n g d i h a s i l k a n o l e h S t r e p t o k o k u s Pneumonia.  P e n g o b a t a n d e n g a n S e f a z o l i n , B a s i t r a s i n d a l a m b e n t u k t e t e s , i n j e k s i subkojungtiva, dan intravena.Tukak stafilokokusDi antara Stafilokokus Aureus, Epidermidis, dan Saprofitikus, yang pertamalahyang paling berat, dapat dalam bentuk infeksi tukak kornea sentral, infeksi tukak marginal, dan tukak alergi.In feks i tukak kornea o leh S ta f i lokokus Epidermid is b iasanya te r jad i b i la ada faktor pencetus sebelumnya seperti keratopati bulosa, infeksi herpes simpleks danlensa kontak yang telah lama digunakan.Pada awalnya berupa tukak yang berwarna pu t ih kekuningan d i se r ta i in f i l t ra t secara adekuat, akan terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasise l l ekos i t . Walaupun te rdapa t h ipopion tukak se r ingka l i indolen ya i tu reaks i r a d a n g n y a m i n i m a l . T u k a k k o r n e a m a r g i n a l b i a s a n y a b e b a s k u m a n d a n disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas terhadap Stafilokokus Aureus.Tukak PseudomonasBerbeda dengan yang lain, bakteri tukak ini ditemukan dalam jumlah yang sedikit.Bakteri ini bersifat aerob obligat dan menghasilkan eksotoksin yang menghambatsintesis protein, Keadaan ini menerangkan mengapa jaringan kornea cepat hancur dan mengalami kerusakan . Bakte r i in i dapa t h idup da lam kosmet ika , ca i ran fluoresein, dan cairan lensa kontak.Biasanya dimulai dengan tukak kecil di bagian sentral kornea dengan infiltrat berwarna keabu-abuan disertai edema epitel dan stroma. Trauma kecil ini denganc e p a t m e l e b a r d a n m e n d a l a m s e r t a m e n i m b u l k a n p e r f o r a s i k o r n e a . T u k a k   mengeluarkan discharge kental berwarna kuning kehijauan.Pengobatan diberikan Gentamaisin, tobramisin, karbensilin yang diberikan secaralokal subkonjungtiva serta intravena.