mata merah visus normal edit

Upload: harsya-dwindaru-gunardi

Post on 18-Jul-2015

325 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Click to edit Master subtitle style Agatha Grace

Harsya DG Sari PH Winson Jos

Mata merah visus normal4/10/12

KasusLaki-laki,42 tahun datang dengan keluhan kedua mata merah sejak pulang dari piknik ke pantai satu hari yang lalu. Kedua mata tidak terasa sakit , hanya agak sepat dan penglihatan dirasakan sama seperti biasa. Penderita mengatakan bahwa kedua matanya memang sering merah sejak beberapa tahun yang lalu di tepi bagian hitam kedua matanya ada selaput. Riwayat penyakit lain disangkal. Kakak tertua penderita juga menderita penyakit serupa.4/10/12

PF

Tidak tampak sakit 125/70 mmHg 72x/mnit 174 cm 80 kg

TD HR TB BB

4/10/12

Pemeriksaan oftalmologi AVODS

6/6 anterior ODS:

Segmen

konjungtiva tarsalis superior et inferior terlihat

bbrp folikel nasal

konjngtiva bulbi tampak kemerahan di bagian Tampak penebalan berbntk segitiga dgn

apeks melewati limbus korneaLain-lain tampak tenang, fundus ODS dbn4/10/12

Pertanyaan1. 2. 3.

4. 5.

Apakah diagnosis/diagnosis diferensial dari kasus ini? Bagaimana patogenesis kelainan di atas? Sebutkan data tambahan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis! Bagaimana rencana penatalaksanaan pengobatan kasus ini? Bagaimana prognosis kasus ini?

4/10/12

Mata merah visus normal Kelainan

apapun yang hanya mengenai konjungtiva tanpa mengenai aksis visual tidak akan menurunkan visus

DiagnosisPterigium Konjungtivitis alergika

DDPinguecula4/10/12

Pterygium Atas

dasar:

Riwayat pajanan UV dan angin Tidak sakit Di tepi bagian hitam kedua matanya ada

selaput

Pemeriksaan: AVODS 6/6, tampak

penebalan berbentuk segitiga dengan apeks melewati limbus kornea

4/10/12

Pterigium Patognesis:

Degenerasi kolagen dan proliferasi jaringan fibrovaskular akibat terpapar sinar ultraviolet, debu, dll. dimulai dari celah kelopak bagian nasal maupun temporal konjungtiva, berbentuk segitiga dengan puncak pada kornea belum diketahui jelas, diduga merupakan neoplasma, radang, atau degenerasi

Pertumbuhan

Etiologi

4/10/12

Konjungtivitis gejala:

sensasi benda asing (tergores, terbakar, penuh di sekeliling mata, gatal, fotofobia) karena edema dan hipertrofi papila yang biasanya menyertai hiperemia konjungtiva. Jika ada sakit mengenai kornea hiperemia, epifora/mata berair, eksudasi, pseudoptosis, hipertrofi papilar, gatal, adenopati preaurikular, kadang disertai sakit tenggorokan dan demam.

tanda:

4/10/12

Konjungtivitis alergika Konjungtivitis

alergika: sangat gatal, hiperemia generalisata, mata berair minimal, adenopati tidak ada, tidak disertai sakit tenggorokan dan demam, pada kerokan dan eksudat yang dipulas ditemukan eosinofil

4/10/12

Pinguecula

plak

interpalpebral; kekuningan; area degenerasi elastoid dari substansia propria konjungtiva + penipisan epitel dapat mengalami inflamasi (pinguekulitis) atau kalsifikasi. belum diketahui pajanan matahari dlm wkt lama dan iritasi mata berkontribusi

Pinguekula

Penyebabnya

4/10/12

Pseudopterigium Perlekatan

konjungtiva dengan kornea

yang cacat Dapat

terjadi pada seluruh bagian kornea tidak kuat, tepi lebih lebar terjadi akibat ulkus kornea, konjungtivitis sikatrik, jejas kimia, iritasi kronik dari lensa kontak4/10/12

Adhesi Dapat

Data tambahan yang diperlukanAnamnesis Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat

pekerjaan / paparan UV pengobatan kelainan atopik dalam keluarga tempat tinggal

Pemeriksaan Mata: Diskret

cairan

Keratometri4/10/12

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan

apusan konjunctiva mikrobiologi

histologi Pemeriksaan

4/10/12

4/10/12

4/10/12

4/10/12

Terapi: PterygiumTujuan terapi:Kosmetik Progresi ke area pupil/sisi lain Mengganggu gerak bola mata

Medikasi

(simptomatik):

air mata sintetik lubrikasi, steroid topikal inflamasi.

Non-MedisHindari faktor resiko Eksisi 4/10/12

Teknik eksisi pterygium:1. 2.

Anastesi dan fiksasi dengan spekulum mata. Eksisi pterygium dari bagian kepala menuju ke badan. Jangan merusak muskulus rektus medial di bawahnya Selanjutnya tergantung pada teknik yang digunakan:a. Pada eksisi simpel, konjugtiva disambungkan

3.

kembali untuk menutupi sklerab. Pada teknik bare sclera, beberapa bagian

konjuntiva4/10/12 yang

telah dieksisi dan puncaknya dijahit

Terapi Konjugtivitis1. 2.

Air mata sintetik untuk gejala ringan Stabilisasi sel mast dengan: sodium cromoglicate, nedocromil sodium, lodoxamide kerja lambat, cocok untuk penggunaan jangka panjang Antihistamin: emedastine, epinastine, levocabastine, bepotastine, untuk mengatasi gejala bila eksaserbasi

3.

4.

Kombinasi antihistamin dan vasokonstriktor: antazoline with 4/10/12 xylometazoline Otrivin-Antistin

Prognosis1. Pterygium Ad Ad Ad

vitam: bonam functionam: dubia ad bonam sanactionam: dubia ad bonam Vitam: bonam fungtionam: bonam sanactionam: dubia ad bonam

2. Konjungtivitis alergi Ad Ad Ad4/10/12

Daftar Pustaka1.

Khurana AK. Disease of conjunctiva. Dalam buku Comprehensive Ophthalmology, 4th edition. New Delhi:New Age International; 2007: h.80-3 Kanski JJ, Bowling B. Conjungtiva. Dalam buku Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach, 7th edition [ebook]. Elsevier; 2011.

2.

1.

Harper RA, Shock JP. Lens. In: Vaughan & Asburys General Ophthalmology. 16th ed. McGraw-Hill; 2007. 4/10/12

Terima kasih

4/10/12