masjid

14
Masjid Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan. Masjid kemudian dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab. Mesir menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, ibu kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara.[4]Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit.[5]Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi menirukan arsitektur bangsa Moor. [6]Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti contoh lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.[7] Masjid pertama di Cina berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi'an. Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18 Masehi, mengikuti arsitektur Cina. Masjid di bagian barat Cina seperti di daerah Xinjiang, mengikuti arsitektur Arab, dimana di masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di timur Cina, seperti di daerah Beijing, mengandung arsitektur Cina.[8] Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai

Upload: pipo-angsyarullah

Post on 29-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tempat ibadah

TRANSCRIPT

Page 1: Masjid

MasjidMasjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim.

Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan.

Masjid kemudian dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab. Mesir menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, ibu kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara.[4]Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit.[5]Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi menirukan arsitektur bangsa Moor.[6]Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti contoh lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.[7]

Masjid pertama di Cina berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi'an. Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18 Masehi, mengikuti arsitektur Cina. Masjid di bagian barat Cina seperti di daerah Xinjiang, mengikuti arsitektur Arab, dimana di masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di timur Cina, seperti di daerah Beijing, mengandung arsitektur Cina.[8]

Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang. Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.

Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi, dimana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya, dimana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu

Page 2: Masjid

masjid.[9] Sampai saat ini, Turki merupakan rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.

Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di Eropa. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di Eropa, seperti München, London dan Paris memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak.[10] Masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat adalah di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun akhir 1920an. Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis. Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.

Bentuk masjid telah diubah di beberapa bagian negara Islam di dunia. Gaya masjid terkenal yang sering dipakai adalah bentuk masjid Abbasi, bentuk T, dan bentuk kubah pusat di Anatolia. Negara-negara yang kaya akan minyak biasanya membangun masjid yang megah dengan biaya yang besar dan pembangunannya dipimpin oleh arsitek non-Muslim yang dibantu oleh arsitek Muslim.

Masjid di Kobe, Jepang

Arab-plan atau hypostyle adalah bentuk-bentuk awal masjid yang sering dipakai dan dipelopori oleh Bani Umayyah. Masjid ini berbentuk persegi ataupun persegi panjang yang dibangun pada sebuah dataran dengan halaman yang tertutup dan tempat ibadah di dalam. Halaman di masjid sering digunakan untuk menampung jamaah pada hari Jumat. Beberapa masjid berbentuk hypostyle ayau masjid yang berukuran besar, biasanya mempunyai atap datar diatasnya, dan digunakan untuk penopang tiang-tiang.[1] Contoh masjid yang menggunakan bentuk hypostyle adalah Masjid Kordoba, di Kordoba, yang dibangun dengan 850 tiang.[33] Beberapa masjid bergaya hypostyle memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi jamaah di masjid. Masjid bergaya arab-plan mulai dibangun pada masa Abbasiyah dan Umayyah, tapi masjid bergaya arab-plan tidak terlalu disenangi.

Masjid El Rahman diCherchell di Aljazair (dibangun tahun 1574 di masa Kesultanan Utsmaniyah)

Kesultanan Utsmaniyah kemudian memperkenalkan bentuk masjid dengan kubah di tengah pada abad ke-15 dan memiliki kubah yang besar, dimana kubah ini melingkupi sebagian besar area salat. Beberapa kubah kecil juga ditambahkan di area luar tempat ibadah.[34] Gaya ini sangat

Page 3: Masjid

dipengaruhi oleh bangunan-bangunan dari Bizantium yang menggunakan kubah besar.[1]

Masjid gaya Iwan juga dikenal dengan bagian masjid yang dikubah. Gaya ini diambil dari arsitektur Iran pra-Islam.

Bentuk umum dari sebuah masjid adalah keberadaan menara. Menara asal katanya dari bahasa Arab "nar" yang artinya "api"( api di atas menara/lampu) yang terlihat dari kejauhan. Menara di masjid biasanya tinggi dan berada di bagian pojok dari kompleks masjid. Menara masjid tertinggi di dunia berada di Masjid Hassan II, Casablanca, Maroko.[35]

Masjid-masjid pada zaman Nabi Muhammad tidak memiliki menara, dan hal ini mulai diterapkan oleh pengikut ajaran Wahabiyyah, yang melarang pembangunan menara dan menganggap menara tidak penting dalam kompleks masjid. Menara pertama kali dibangun di Basra pada tahun 665 sewaktu pemerintahan khalifah Bani Umayyah, Muawiyah I, yang mendukung pembangunan menara masjid untuk menyaingi menara-menara lonceng pada gereja. Menara bertujuan sebagai tempat muazin mengumandangkan azan.

Untuk Kriteria pengajuan lokasi pembangunan masjid/mushola :

1. Status Tanah : Wakaf dan/atau Fasos/Fasum (Ada surat serah terima pengelolaan fasos/fasum dari PENGEMBANG)

2. Jarak masjid yang ada min 1 KM

4. Padat penduduk

5. Pembangunan di mulai dari awal (tanah kosong), bukan rehab atau renovasi

6. Akses mudah di jangkau

7. Jika memungkinkan lokasi di pinggir jalan

Keberadaan Masjid dalam sebuah lingkungan perumahan dengan aktifitas sholat berjamaah yang selalu ramai dan makmur, memiliki kondisi bangunan yang bersih, asri dan terawat dengan benar menjadi indikator langsung untuk menilai tingkat keberadaan dan keber-agama-an umat islam di lingkungan perumahan tersebut. Karena masjid tidak hanya berfungsi secara Spiritual tetapi harus juga dapat berfungsi secara educational dan sosial.

Masjid merupakan tempat yang tepat bagi masyarakat banyak dalam membentuk, memperkuat serta memperkokoh tali Silatur-rahiim dan ukhuwah Islamiyah di lingkungan tersebut. Masjid juga dapat berfungsi sebagai tempat terjadinya interaksi langsung antara anggota masyarakat tanpa membeda-bedakan suku, status sosial, pangkat dan kekudukan. Artinya masjid menjadi tempat berkumpulnya umat islam untuk beribadah kepada Allah dan bersosialisasi antara sesamanya.

Page 4: Masjid

Masjid dapat dikatakan representatif / layak apabila di masjid tersebut masyarakat dapat melaksanakan shalat secara berjamaah dengan tenang, nyaman, khusyu’ dan dapat juga melaksanakan kegiatan pendidikan keagamaan serta menampung berbagai kegiatan atau aktivitas sosial bagi orang-orang yang tinggal di sekitarnya.

Masjid yang baik harus berada pada lingkungan yang baik, aman, nyaman, asri dan tertata dengan benar, strategis, mudah diakses, dan mudah diketahui keberadaannya. Komposisi bangunan terhadap lahan idealnya antara 30% luas bagunan - 70% luas lahan atau setidaknya 40% luas bangunan - 60% luas lahan. Lahan-lahan yang terbuka hendaknya dibuat penghijauan dengan menanam berbagai Tumbuhan yang dapat menyerap dan menampung air.

LATAR BELAKANG

Penataan ulang dan Pembangunan sebuah Masjid perlu dilakukan segera, mengingat :

1. Arah bangunan Masjid Al Barokah saat ini melenceng 25 derajat dari Ka’bah di Masjidil Haram sebagai Qiblat masjid seluruh dunia.

2. Tata ruang masjid berantakan secara estetika.3. Fungsi Masjid sebagai tempat shalat dan ruang

Kemashlahatan masjid (Ruang Penunjang kegiatan masjid selain shalat) belum terdefinisikan dengan jelas. Sebagai contoh kita sering merasa bingung bahwa sebenarnya kita sedang shalat di WC atau sedang buang hajat di masjid.

4. Pertumbuhan aktifitas keagamaan masyarakat yang terus meningkat menjadikannya harus berbenah diri dan diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas berbagai kegiatan peribadatan dan aktivitas sosial lainnya dan selalu berkembang mengikuti tuntutan zaman.

5. Potensial sebagai Pusat Da’wah Islamiyyah.6. Potensial sebagai sarana ibadah, pendidikan dan kegiatan

sosial.7. Potensial sebagai Pusat Ukhuwah Islamiyyah.8. Potensial sebagai Pusat Interaksi sosial dan Budaya.9. Sarana ibadah yang aplikatif dan sarana pendidikan dan sosial

kemasyarakatan yang Efektif.10. Gaya hidup warga di sekitarnya yang Spiritual, bersih,

rukun, elegan dan Sportif.

TUGASPOKOK

1. Menata ulang bangunan masjid ke arah qiblat secara benar.2. Memberikan tata ruang bangunan masjid terhadap lingkungan

yang sehat dan representatif.

Page 5: Masjid

3. Meningkatkan kenyamanan, kekhusyu’an beribadah baik perorangan maupun berjamaah.

4. Menciptakan suasana masjid yang ma’mur oleh berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.

5. Menciptakan lingkungan masjid yang aman dan nyaman.

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dari renovasi masjid ini adalah terwujudnya bangunan Masjid yang representatif dengan penataan ruang yang optimal sehingga tujuan dan fungsi Masjid dapat tercapai.

Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Meningkatkan kualitas ibadah jamaah dan masyarakat di sekitar masjid.

2. Menjadikan Lingkungan masjid bersih, asri, tertib dan menunjang kekhusyu’an ibadah.

3. Terpenuhinya semua ruang yang dibutuhkan.4. Meningkatkan kekhusyu’an peribadatan, fungsi pendidikan

keagamaan dan fungsi sosial .5. Mema’murkan masjid.6. Pemanfaatan lahan yang efektif.7. Terciptanya tata ruang hijau dan ruang terbuka sebagai

peresapan air.8. Terciptanya rasio luas ruang terhadap jumlah jamaah yang

seimbang dan proposional.

HASIL YANG DIHARAPKAN

Bangunan Masjid yang tertata rapi dan memiliki ruang-ruang yang dapat menampung seluruh kegiatan masjid.

1. Mempunyai ruang Kemashlahatan (Ruang Penunjang kegiatan masjid selain shalat) dan terpisah dengan jelas.

2. Meningkatkan kekhusyu’an beribadah.3. Memiliki Fasilitas Pendidikan Keagamaan, fasilitas Sosial dan

Fasilitas Penunjang yang memadai.4. Semua kegiatan masjid terfokus dan terintegrasi sehingga

mudah melakukan evaluasi dan perbaikan yang dibutuhkan.5. Memberikan aksesibilitas yang tinggi bagi jamaahnya.6. Memberikan pelayanan yang aman, nyaman, tertib, dan

tentram.

LOKASI

1. Mudah dijangkau dari berbagai arah.2. Aman, Nyaman, Asri dan bebas banjir.3. Lokasi memiliki air tanah dengan kualitas yang baik dan layak

dikonsumsi.4. Lahan Datar, Rata, sedikit Berkontur.

Page 6: Masjid

5. Lahan terletak di Lokasi Strategis.6. Lahan berada di Tepi Jalan.7. Jalan menuju Lokasi Lahan Sudah diaspal HOTMIX.8. Jalan ke Lokasi Lahan selebar 4 M hingga 6 M.9. Aksesibilatas jamaah menuju Lokasi Lahan masjid Mudah.10. Lokasi masjid terdapat di daerah yang terus tumbuh dan

berkembang dan makin bertambahnya jumlah jamaah di sekelilingnya.

Dengan berbagai keunggulan tersebut di atas, pemilihan lokasi yang telah ditetapkan sangat ideal, strategis, potensial dan memiliki berbagai keunggulan apabila dikembangkan untuk Pusat Peribadatan, Pendidikan dan aktifitas sosial keagamaan umat Islam dan di sekitarnya.

ASPEK LEGAL

Aspek Legal yang mendasari Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) tersebut antara lain:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah.2. Rencana Umum Tata Ruang Kota.3. Status Tanah dan Bangunan.

Aspek Legal ini tidak kalah pentingnya dengan aspek lainnya, mengingat Legalitas merupakan dasar dari perencanaan yang memiliki kekuatan hukum. Sehingga penggunaan lahan, bangunan dan pemanfatannya sesuai dengan arah perkembangan kota, serta dapat menimbulkan efek positif bagi warga di sekitarnya dan jamaah yang akan menggunakannya.

KONSEP DASAR

Sesuai dengan Karakteristik wilayah tersebut merupakan daerah yang masih hijau dan asri, Maka pembangunannya dikembangkan dengan mempertahankan lingkungan yang khusyu’, hijau yang bersih, nyaman, aman, mencerminkan warga di sekitarnya yang agamis, displin dan cinta kebersihan dan keindahan.

1. Bangunan memiliki nilai-nilai filosofi yang islami.2. Kesesuaian dengan fungsi masjid dan lingkungan adalah

pertimbangan yang ideal bagi Perencanaan yang selaras dan Harmonis.

3. Tampilan disain diharapkan mencerminkan nilai-nilai islam, kesatuan dengan lingkungan, minimalis dan tidak lekang dimakan zaman.

MASTER PLAN

Tahapan pembangunan dan Rencana pemanfaatan ruang dirancang sesuai dengan misi dan visi yang dibutuhkan dengan komposisi sebagai berikut :

Page 7: Masjid

A. Sarana dan Prasarana,

1. Kapasitas parkir yang cukup, khususnya untuk kendaraan roda dua.

2. Adanya ruang Kemashlahatan Masjid (Ruang penunjang kegiatan masjid selain shalat).

3. Ruang wudhu yang terintegrasi dengan bangunan utama.4. WC yang terpisah dari bangunan utama.5. Memiliki Halaman Luas.6. Masjid tidak berpagar agar terkesan Luas dan mudah diakses

dari berbagai sudut.7. Fasilitas jalan yang memadai, aman dan nyaman. 8. Fasilitas Kegiatan Outdoor.9. Saluran air kotor dan air hujan.10. Resapan Air Hujan.11. Fasilitas Taman atau Landscape.

B. Spesifikasi Teknis

1. Pondasi, Sloof, kolom dan ring balok dengan beton bertulang mutu K 225 - K 250.

2. Dinding bata merah diplester / aci dengan finishing cat, sebagian besar dinding Preecast untuk efisiensi biaya, waktu pelaksanaan pembangunan.

3. Dinding luar dilapis granite atau batu alam.4. Dinding Kamar mandi dilapis Keramik Roman atau setara.5. Lantai teras dilapis keramik Type Oscar Roman atau setara.6. Lantai kamar mandi dilapis keramik type kulit jeruk Roman.7. Kaca 5 mm – 10 mm rayban atau bening merk Asahi Mas atau

setara.8. Atap beton bertulang, kubah beton Pra cetak, Preecast atau

GRC.9. Plat lantai menggunakan beton.10. Kamar mandi dan WC lengkap dengan septic-tank dan

rembesan.11. Philosophy Bangunan,12. Entrace (Pintu masuk utama) ada tiga, melambangkan

Rukun Agama yang terdiri dari tiga bagian. Iman, Islam dan Ihsan.

13. Tangga naik ada dua, melambangkan Pedoman Hidup yaitu Alqur’an dan As sunnah.

14. Jumlah anak tangga di setiap tangga ada 30, melambangkan Alqur’an yang terdiri dari 30 Juz.

15. Pintu lantai dasar ada dua puluh pintu, melambangkan Sifat dua puluh Allah Swt. (Wujud, Qidam, Baqa’, dst).

16. Kolom Artifisial Entrance dan Mihrab Imam ada 4, melambangkan sifat-sifat wajib yang ada pada rasul (Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah).

Page 8: Masjid

17. Kolom Artifisial tempat kubah kecil ada 4, melambangkan empat sifat mustahil yang ada pada rasul (Kidzib, Khiyanat, Kitman, dan Baladah).

18. Kubah besar ada satu melambangkan Keesaan Allah Swt.

19. Kubah kecil ada lima, melambangkan Rukun Islam yang lima.

20. Kubah besar ada satu ditambah kubah kecil yang ada lima seluruh kubah berjumlah enam, melambangkan Rukun Iman yang enam.

21. Jendela atas dan bawah berjumlah 17, melambangkan jumlah bilangan raka’at dalam shalat wajib sehari semalam. Masing-masing jendela memiliki dua daun jendela, melambangkan dua kali sujud dalam setiap rakaat shalat.

22. Jumlah Ornamen bidang plafond di lantai dasar ada 17, melambangkan jumlah rakaat shalat wajib sehari semalam.

23. Jumlah Ornamen bidang plafond di lantai atas ada 20, melambangkan dua puluh sifat mustahil yang ada pada Allah.

24. Jumlah titik lampu plafond di lantai dasar ada 99 dan di lantai atas juga 99, melambangkan Asmaa’ul Husna.

KESIMPULAN

Berbagai alasan yang mendasari renovasi dan pembangunan masjid ini dapat disimpulkan telah memenuhi syarat dan kelayakan pembangunan, antara lain :

1. Latar belakang renovasi dan pembangunan Masjid.2. Perencanaan yang matang, tepat dan terukur.3. Lokasi strategis dan potensial.4. Aspek Legal baik.5. Dikelola secara Profesional, terarah, terpadu dan Accountable.6. Konsep Dasar jelas dan terarah.7. Kesadaran beribadah Jamaahnya dan masyarakat sekitar

masjid yang terus berkembang.8. Berbagai permasalahan yang timbul dapat diselesaikan dan

dicari solusinya.9. Perencanaan Pembangunan, tahapan pekerjaan dan aspek

teknis lainnya menggunakan tenaga ahli dan profesional di bidangnya.

Data Kecamatan dan Kelurahan di Makassar

Kecamatan/Kelurahan 

Alamat

Kecamatan Mariso Jl. Dahlia

Kelurahan Kunjung Mae Kelurahan PanambunganKelurahan Tamarunang 

Jl. Cendrawasih no. 19 Jl. Cendrawasih No. 28/44Jl. Nuri Baru No. 103 

Page 9: Masjid

Kelurahan Kampung Buyang Kelurahan Bontorannu Kelurahan Mariso Kelurahan MattoangingKelurahan Lette Kelurahan Mario

Jl. Seroja No. 5 Jl. Anggrek III/2 Jl. Nuri Lr. 302/14 Jl. Culang no. 3 872 815Jl. Rajawali No. 71 Jl. Mappanyuki Lr 131/14

Kecamatan Mamajang Jl. Lanto Dg Pasewang

Kelurahan ParangKelurahan Labuang Baji Kelurahan Mamajang Dalam Kelurahan Maricaya Selatan Kelurahan Mandala Kelurahan Bonto BiraengKelurahan Karang Anyer Nyawa Kelurahan Sambung Jawa Kelurahan Tamparang Keke Kelurahan Baji Mappakasunggu Kelurahan Pa'batang Kelurahan Bonto Lebang Kelurahan Mamajang Luar

Jl. Kakatua II No. 51Jl. Landak I No. 21 Jl. Landak Baru No. 5 Jl. Veteran No. 152 Jl. Lanto Dg Pasewang Jl. Badak N0. 52 872 815Jl. Baji Jl. Cendrawasih N. 454 Jl. Baji Pangasseng No. 59 A Jl. Baji Ati No. 2 Jl. Kakatua II No. 54 A Jl. Inspeksi Kanal No. 14 Jl. Onta Lama No. 1

Kecamatan Makassar Jl. Gunung Nona

Kelurahan Barabaraya Selatan Kelurahan Barabaraya Utara Kelurahan Maradekaya Selatan Kelurahan MacciniKelurahan Maricaya Kelurahan Maricaya BaruKelurahan Maccini Gusung Kelurahan Barabaraya Timur Kelurahan Barabaraya Kelurahan Lariang BangiKelurahan Barana Kelurahan Maradekaya Utara Kelurahan Maradekaya Kelurahan Maccini Parang 

Jl. Abubakar Lambogo II No. 35 Jl. Dg Situju No. 38 Jl. Sungai Saddang IV No. 13 Jl. Urip Sumoharjo No. 10Jl. Kijang No. 35 Jl. Monginsidi Baru No. 2 AJl. Maccini Baru A2 Jl. Inspeksi Kanal Sumpah Jl. Kerung-Kerung Lr. 12 No 35 Jl. Bambapuang II No.2Jl. Balana I No. 45 Jl. Kerung-Kerung Jl. Veteran Utara Jl. Kesatuan III No. 17 

Kecamatan Ujung Pandang Jl. Kompleks PDAM

Kelurahan LajangiruKelurahan Lae-laeKelurahan MangkuraKelurahan Losari Kelurahan Bulo Gading Kelurahan Baru Kelurahan Maloku Kelurahan Sawerigading Kelurahan Pisang Selatan Kelurahan Pisang Utara

Jl. Sungai Limboto Lr.55 No.16Pulau Lae-LaeJl. Batu Putih Bundar No. 3Jl. Arif Rate No. 1 A Jl. W.R Supratman No. 7 Jl. Samiun No. 15 Jl. Datumuseng No. 30 Jl. Bontolempangan No. 8 Jl. Gunung Merapi No. 176 Jl. Sungai Cilendu No. 1

Kecamatan Wajo Jl. Sarappo

Kelurahan Pattunuang Kelurahan Malimongan Kelurahan Butung Kelurahan Malimongan Tua Kelurahan Ende Kelurahan Mampu Kelurahan Melayu Kelurahan Melayu Baru

Jl. R.S Akademis No. 17 Jl. Da'wah No. 7A Jl. Sarappo No. 100 Jl. Salemo No. 60 Jl. Timor No, 79 Jl. Sarappo No. 209 Jl. Buru No. 12 Jl. Ternate No. 4

Kecamatan Ujung Tanah Jl. Sabutung Baru

Kelurahan Tabaringan Kelurahan Mamalabba Kelurahan Pattingalloang Kelurahan Totaka Kelurahan Camba Berua Kelurahan Pattingaloang Baru Kelurahan Kodingareng Kelurahan Ujung Tanah Kelurahan Cambaya Kelurahan Barang Caddi Kelurahan Barang lompo Kelurahan Gusung

Jl. Cakalang No. 17 Jl. Satando No. 55 Jl. Barukang II Jl. Serda Usman Ali No 12 Jl. Pondik Kasih Ibu - Jl. Pulau Kodongareng Jl. Kalimantan No. 105 A Jl. Barukang Utara Pulau Barang Caddi Pulau Barang Lompo Jl. Barukang Utara No. 127

Kecamatan Bontoala Jl. Lobak No.2

Kelurahan Baraya Kelurahan Bontoala Kelurahan Parang Layang Kelurahan Wajo Baru Kelurahan Timungan Lompoa Kelurahan Bontoala Parang Kelurahan Bontoala Tua 

Jl. Kandea No. 5 Jl. Bandang No. 3 Jl. Bandang IV No. 2 Jl. Bayam No. 65 Jl. Kalumpang No. 33 Jl. Satangnga No. 63 Jl. Kandea 118/25 

Page 10: Masjid

Kelurahan Bunga Ejaya Kelurahan Tompo Balang Kelurahan Layang Kelurahan Gaddong Kelurahan Malimongan Baru

Jl. Tinimbu No. 15 Jl. Gunung Bawakaraeng Lr.15 e Jl. Tinumbu Lr.149 No.21 Jl. Gunung Latimojong III No.25 Jl. Sultan Dg Raja N. 34

Kecamatan Tamalate Jl. Tanjung Merdeka No. 181

Kelurahan Parang Tambung Kelurahan Tanjung Merdeka Kelurahan Pa'baeng-baeng Kelurahan Bungaya Kelurahan Balang Baru Kelurahan Mangasa Kelurahan Jongaya Kelurahan Mannuruki Kelurahan Maccini Sombala Kelurahan Barombong

Jl. Dg. Tata III No. 74 Tanjung Merdeka Jl. Andi Tonro II No. 18 Jl. A. Mangerangi Lr. II No.12 Jl. Tanggul Patompo No. 18 Jl. Sultan Alauddin II No. 134 Jl. Dg Ngeppe No. 43 BTN Tabaria Blok D. 1 Jl. Manunggal 31 No. 54 Jl. Perjanjian Bungaya N. 11

Kecamatan Tallo Jl. Ade Irma Nasution No.2

Kelurahan Lembo Kelurahan Rappo Jawa Kelurahan Kaluku Bodoa Kelurahan Bunga Eja Beru Kelurahan Tallo Kelurahan Tammua Kelurahan Buloa Kelurahan Rappokalling Kelurahan Kalukuang Kelurahan Lakkang Kelurahan Ujung Pandang Baru Kelurahan Pannampu Kelurahan La'latang Kelurahan Suangga Kelurahan Walawalaya

Jl. Sunu (Komp Unhas) Jl. Dg Regge II Lr. II. No.2 Jl. Kelurahan No. 42 Jl. Kandea III Lr. 6 Jl. Sultan Abdullah I No. 19 Jl. Rappokalling Raya Jl. Sultan Abdullah Raya No. 11 Jl. Dg Lanto 47 Jl. Petta Punggawa No,95 Jl. Nurul Ansar No. 51 Jl. Ade Irma Nasution No.2 Jl. Inda Raya No. 1 Jl. Korban 40.000 Ribu Jiwa No.10 Jl. Sunu Blok M. No.14 Komp Unhas Jl. Ade Irma Nasution No.30

Kecamatan Rappocini Jl. Teduh Bersinar

Kelurahan Gunung Sari Kelurahan Buakana Kelurahan Banta-bantaeng Kelurahan Rappocini Kelurahan Karunrung Kelurahan Tidung Kelurahan Ballaparang Kelurahan Mappala Kelurahan Bonto Makkio Kelurahan Kassi-kassi

Jl. Tala'salapang Jl. Cilallang Raya Jl. R.S Faisal XIV No. 1 Jl. Inspeksi Kanal Jl. BTN Minasa Upa Jl. Mappala II No. 38 Jl. Timah Raya No. 3 Jl. Tamalate II No. 1 Jl. Tamalate I No. 2 Jl. Tamalate IX No.1

Kecamatan Panakkukang Jl. Batua Raya

Kelurahan Tamamaung Kelurahan Panaikang Kelurahan Sinrijala Kelurahan Masale Kelurahan Karuwisi Utara Kelurahan Karuwisi Kelurahan Pampang Kelurahan Pandang Kelurahan Karampuang Kelurahan Tello Baru Kelurahan Paropo

Jl. Abdullah Dg. Sirua No. 10 Jl. H. Kallla No. 1 Jl. Suka Damai Jl. Ance Dg Ngoya Jl. Urip Sumoharjo Jl. Gembira No. 82 Jl. Pampang II Jl. Abdullah Dg. Sirua No. 192 Jl. Racing Centre Blok G.1 Jl. Urip Sumoharjo No. 2 Jl. Toddo[puli Raya No. 100

Kecamatan Manggala Perumnas Antang

Kelurahan Batua Kelurahan Borong Kelurahan Bangkala Kelurahan Antang Kelurahan Tamangapa Kelurahan Manggala

Jl. Abdullahn Dg Sirua Jl. Toddopuli IV No. 25 BTN Makkio Baji Jl. Antang Raya Jl. Tamangapa Raya No. 126 Jl. Batua Raya

Kecamatan Biringkanaya Jl. Prof. Dr. Sutami

Kelurahan Daya Kelurahan Bulurokeng Kelurahan Sudiang Raya Kelurahan Untia Kelurahan Sudiang Kelurahan Pai Kelurahan Paccerekkang

Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. Prof. Dr. Sutami No. 71 Jl. Manuruki 41 Kompleks Perkampungan Nelayan Jl. Perintis Kemerdekaan Taman Sudiang Indah BTN Mangasa III permai

Kecamatan Tamalanrea Jl. Perintis Kemerdekaan

Kelurahan Tamalanrea Indah Kelurahan Tamalanrea Jaya Kelurahan Parangloe 

BTN Antara D/10 Perumahan Dosen UNHAS Jl. Batua Raya 

Page 11: Masjid

Kelurahan Tamalanrea Kelurahan Kapasa Kelurahan Bira

Jl. Tamalanrea Raya No. 1 Jl. Biring Romang Jl. Prof Dr. Sutami