masalah2 keshtn klp nz.doc

9

Click here to load reader

Upload: rizka-humeira

Post on 20-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Masalah masalah kesehatan

Masalah masalah kesehatan Banyak sekali masalah kesehatan yang telah diidentifikasi sepanjang pembahasan kita tentang keluarga dengan anak usia prasekolah. Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya masalah kesehatan fisik yang pertama adalah penyakit-penyakit menular yang lazim pada anak dan jatuh, luka baker, keracunan dan kecelakaan-kecelakaan yang lain yang terjadi selama usia prasekolah.

Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan perkawinan. Beberapa study mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak pasangan selama tahun tahun ini dan perlu penanganan terhadap masalah ini untuk memeperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini. Masalah-maslah kesehatan lain yang penting adalah persaingan kakak adik, keluarga berencana, kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anakseperti membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan di rumah, dan masalah-masalah komunikasi keluarga.Strategi strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini, karena tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak- kanak dapat menyebabkan konsekuensi-konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. Pendidikan kesehatan keluarga diarahkan pada pencegahan masalah-masalah kesehatan utama seperti: merokok, penyalahgunaaan obat-obatan dan alcohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet, dan nutrisi ,olahraga, dan penanganan stress/dukungan social. Tujuan utama bagi para perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia prasekolah adalah membantu mereka membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan social secara optimal. (Wilson,1088,)

Tahap III: Keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 21/2 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga hingga lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-saudari. Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda (Duvall dan Miller,1985).Kehidupan keluarga selama tahap ini penting dan menuntut bagi orang tua. Kedua orangtua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu atau bekerja penuh. Namun, menyadari bahwa orang tua adalah arsitek keluarga, merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga (Satir,1983),adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan mereka secara singkat, agar perkawinan mereka tetapi hidup dan lestari.Anak anak usia prasekolah harus banyak belajar pada tahap ini, khususnya dalam hal kemandirin. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan mereka dimana saja. Pengalaman dikelompok bermain. Taman kanak-kanak, Project Head Start, pusat perawatan sehari, atau program-program sama lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Program program program prasekolah yang terstuktur sangat bermanfaat dalam membantu orang tua dengan anak usia prasekolah yang berasal dari dalam kota dan berpendapatan rendah. Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan social telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al, 1968).Banyak sekali keluarga dengan orangtua tunggal berada dalam tahap siklus kehidupan ini. Dalam tahun 1984, 50 persen keluarga kulit hitam dan 15 persen keluarga kulit putih di Amerika Serikat dipimpin oleh satu orangtua, dan 88persen dari keluraga ini di kepalai oleh ibu (Nortan dan Glick, 1986). Di kalangan keluarga dengan orangtua tunggal, ketegangan yang timbuldari peran mengasuh anak untuk anak usia prasekolah, ditambah lagi dengan peran-peran lain adalah besar. Pusat pusat perawatan sehari bagi bayi dan anak usia prasekolah dengan kualitas yang layak dan baik sulit ditemukan jika ditempatkan dikebanyakan komunitas. Ibu ibu yang bekerka dan ibu-ibu yang masih remaja secara khusus memerlukan fasilitas-fasilitas dan program-program perawatan anak yang lebih baik (Adam dan Adams, 1990).TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Kini keluarga tumbuh baik dalam jumlah maupun kompleksitas. Perlunya anak-anak usia prasekolah dan anak kecil lainnya untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya, dan kebutuhan orang tua untuk memiliki privasi mereka sendiri, menjadikan perumahan dan ruang yang adekuat sebagai masalah utama. Peralatan dan fasilitas-fasilitas juga perlu bersifat melindungi anak-anak, karena pada tahap ini kecelakaan menjadi penyebab utama kematian dan cacat. Mengkaji keamanan rumah merupakan hal yang penting bagi perawat kesehatan komunitas.dan penyuluhan kesehatan perlu dimasukkan sehingga orang tua dapat mengetahui resiko yang ada dan cara-cara mencegah kecelakaan.

Karena daya tahan spesifik terhadap banyak bakteri dan penyakit virus dan paparan yang meningkat, anak-anak usia prasekolah sering menderita sakit dengan satu penyakit infeksi minor secara bergantian. Penyakit infeksi sering kali terjadi bolak-balik dalam keluarga. Sering ke dokter, merawat anak-anak yang saki, kembali ke rumah untuk menjemput anak sakit dari taman kanak-kanak merupakan krisis mingguan. Jadi kontak anak dengan penyakit infeksi dan menular dan kerentanan umum mereka terhadap penyakit merupakan masalah-masalah kesehatan utama.Kecelakaan, jatuh, luka bakar, dan laserasi juga cukup sering terjadi. Kejadian-kejadian ini lebih sering ditemukan dalam keluarga besar, keluarga dimana pengasuh dewasa tidak ada (orangtua sering tidak dirumah), dan keluarga dengan pendapatan rendah. Keamanan lingkungan dan pengawasan anak yang adekuat merupakan kunci untuk mengurangi kecelakaan. Suami-ayah menerima lebih banyak keterlibatan dalam tanggung jawab rumah tangga selama tahap perkembangan keluarga ini daripada tahaplain, persentase terbesar dalam tahap ini digunakan untuk aktivitas perawatan anak. Keterlibatan ayah dalam perawatan anak saat ini benar-benar penting, karena hubungan ini dengan anak usia prasekolah dapat membantu anak mengindetifikasi jenis kelaminnya. Khusus bagi anak laki-laki dalam usia 5 tahun, penting sekali bagi mereka untuk bergaul secara rapat dengan lingkungan terbatas yang kuat, ayah yang hangat atau pengganti ayah sehingga identitas peran laki-laki dapat terbentuk (Walters, 1976).Peran yang lebih matang juga diterima oleh anak-anak usia prasekolah, yang secara perlahan-lahan menerima lebih banyak tanggung jawab perawatan dirinya sendiri, plus membantu ibu atau ayah dalam melakukan pekerjaan rumah tengga. Disini bukan produktivitas anak yang penting, melainkan proses belajar yang berlangsung.Berlawanan dengan harapan, penelitian membuktikan bahwa kelahiran anak kedua dalam keluarga memiliki efek bahkan lebih merusak hubungan perkawinan daripada kelahiran pertama. Feldman (1961) melaporkan bahwa peran orangtua membuat peran-peran perkawinan lebih sulit, seperti terungkap dalam observasi berikit ini; pasangan suami istri masing-masing merasakan perubahan kepribadian yang negatife; mereka kurang puas dengan keadaan dirumah, terdapat lebih banyak interaksi yang berorintasi pada tugas, pembicaraan pribadi lebih sedikit dan pembicaraan yang berpusat pada anak lebih banyak, kehangatan yang diberikan kepada anak lebih banyak, kehangatan yang diberikan kepala anak lebih banyak daripada yang diberikan satu sama lain, dan tingkat kepuasan hubungan seksual lebih rendah. (Feldman, 1969).Penelitian yang cukup terkenal ini parallel dengan dengan laporan dan observasi dengan konselor keluarga bahwa hubungan perkawinan sering mengalami keguncangan dalam tahap siklus ini. Sebenarnya banyak sekali perceraian yang terjadi dalam tahun-tahun seperti ini karena ikatan perkawinan yang lemah atau tidak memuaskan. Privasi dan waktu bersama merupakan kebutuhan yang utama. Konseling perkawinan dan kelompok-kelompok pertemuan perkawinan merupakan sumber-sumber yang penting dikalangan kelas menengah. Akan tetapi keluarga tanpa sumber-sumber yang penting dikalangan kelas menengah. Akan tetapi keluarga tanpa sumber-sumber ekonomi, hanya memiliki kemampuan terbatas untuk memperkokoh upaya penyelamatan perkawinan. Terdapat trend bagi para pasturdan pendeta untuk menjadi terlatih sebagai konselor perkawinan dan konselor keluarga yang tidak biasa mengupayakan terapi pribadi.Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan diri mereka, seperti tampak dalam menangkap bahasa dengan cepat.

Tugas lain selama masa ini menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan suatu kejadian traumatic. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi membantu memperbaiki situasi, khususnya jika orangtua sensitf perasaan dan tingkah laku anak yang lebih tua. Persaingan dikalangan kakak beradik (sibling rivalry) biasanya diungkapkan dengan memukul atau berhubungan secara negative dengan bayi, tingkah laku regresif, melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik menangani persaingan dikalangan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan erat dengan anak yang lebih tua untuk meyakinkannya bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.Kira-kira saat anak mencapai usia prasekolah, orang tua memasuki tahap pengasuahan anak yang ketiga, salah satunya belajar terpisah dari anak-anak ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau taman kanak-kanak. Tahap ini berlangsung terus selama usia prasekolah hingga memasuki awal usia sekolah. Pisah sering kali terasa sulit bagi orangtua dan mereka perlu mendapat dukungan dan penjelasan tentang bagaimana pengawasan tugas-tugas kembangan anak usia prasekolahmemberikan kontribusi untuk semakin meningkatnnya otonomi mereka.

Pisah dari orang tua juga sulit bagi anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat terajadi karena orangtua pergi bekerja, ke rumah sakit, ,melakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk pisah dengan anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan. Membantu keluarga untuk mendapatkan pelayanan keluarga berencana setelah kelahiran seorang bayi, atau melanjutkan kontrasepsi jika tidak terdapat kehamilan, juga diindikasikan. Misalnya adalah tidak biasa bagi seorang wanita untuk berhenti menggunakan alat kontrasepsi karena terlambat haid dengan keyakinan bahwa ia hamil, hanya untuk mencari tau apakah kehamilan terjadi karena hubungan seks tanpa perlindungan kontrasepsi.

Kedua orang tua memiliki kesenagan dan kontak diluar rumah untuk mengawetmudakan mereka sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas-tugas dan tanggung jawab di rumah. Orang tua dari golongan kelas rendah dan orang tua tunggal sering tidak punya kesempatan untuk melakukan hal ini, dan keluarga- keluarga ini mendapat kepuasan paling sedikit terhadap pergaulan mereka dengan komunitas yang lebih luas karena posisi mereka yang terasing dan kekurangan sumber-sumber yang tersedia bagi mereka.