manusia dan agama

17
MANUSIA DAN AGAMA Oleh: Tim MK Pendidikan Agama Islam

Upload: walid-gyvers

Post on 09-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pelajaran agama islam

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia Dan Agama

MANUSIA DAN AGAMA

Oleh:Tim MK Pendidikan Agama Islam

Page 2: Manusia Dan Agama

• Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti “tradisi”. ATAU ‘a’ berarti tidak dan ‘gamma’ berarti kacau• Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi (Latin) religio, berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya; mengikat dirinya kepada Tuhan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama merupakan  sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

AGAMA

Page 3: Manusia Dan Agama

Metode Mempelajari Islam:1. Beragama harus dengan ilmu, bukan dengan ikut-ikuta (QS. al-Isra’, 17;

36)2. Beragama tidak atas dasar mayoritas, karena mayoritas tidak menjamin

orisinilitas.3. Beragama tidak boleh atas dasar keturunan atau warisan leluhur (QS. al-

Baqarah, 2; 170)4. Beragama tidak atas dasar figur (QS. at-Taubah, 9; 31)

Rasionalitas dalam Beragama:

Dalam mempelajari Islam tidak bisa hanya menggunakan pendekatan rasio karena rasio memiliki keterbatasan, tetapi perlu ada keterlibatan keimanan. Dalam hal ini paling tidak ada empat kategori ilmu, yaitu:

1. Empirical science (‘ainul yaqin): kebenarannya dibuktikan secara empirik melalui eksperimen. Sumbernya adalah pancaindera.

2. Rational science (ilmul yaqin): kebenarannya ditentukan oleh hubungan sebab akibat. Sumbernya adalah rasio.

3. Suprarational science (haqqul yaqin): kebenarannya ditentukan oleh hal-hal di luar rasio. Sumbernya adalah hati.

4. Metarational science (ilmu gaib). Sumbernya adalah ruh.

Page 4: Manusia Dan Agama

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. • Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.• Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. • Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Page 5: Manusia Dan Agama

Konsep Manusia dalam berbagai Perspektif• Menurut ilmu pengetahuan:Asal usul manusia secara fisik tidak bisa dipisahkan dari teori tentang evolusi. Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Charles Darwin pada abad ke-19. Evolusi manusia menurut ahli Paleontologi dapat dibagi menjadi 4 kelompok:

1. Tingkat pra manusia (Australopithecus). Fosilnya ditemukan di Johanesburg pada tahun 1924.

2. Tingkat manusia kera (Pithecantropus erectus). Fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891.

3. Manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern, walaupun spesisnya masih bisa dibedakan. Fosilnya di Neander (Homo neanderthalesis) dan di Solo (Homo soloensis).

4. Manusia modern Homo sapiens yang telah pandai berpikir menggunakan otak dan nalarnya.

Penganut teori psikoanalisis: manusia sebagai homo volens (manusia berkeinginan).

Penganut teori behaviorisme: manusia sebagai homo mechanicus (manusia mesin).

Penganut teori kognitif: manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir).

Penganut teori humanisme: manusia sebagai homo ludens (manusia bermain), dll.

Page 6: Manusia Dan Agama

• Manusia Menurut Alquran: Asal usul manusia tidak terlepas dari figur Adam (manusia pertama).

(QS.Al-Baqarah, 2; 30-33). Adam diciptakan dari unsur tanah.(QS.Al-Hijr,15; 26&28, Al-An’am, 6;2 dan Al-Mu‘minun, 23; 12). Sedangkan penciptaan manusia selanjutnya melalui proses percampuran antara laki-laki dan perempuan. (QS. Al-Mu‘minun, 23; 13-14 dan As-Sajadah, 32; 8-9).

Konsep manusia juga dipahami melalui kata-kata yang ditemukan dalam Alquran yang menunjuk pada makna manusia, yaitu:

-“Basyar” (37 kali), manusia sebagai basyar (makhluk biologis) tunduk pada takdir Allah sama dengan makhluk lain, - “Insan” (65 kali), manusia sebagai insan (makhluk psikologis), - “An- nas” (240 kali), manusia sebagai an- nas (makhluk sosial), bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah. Akan Tetapi tentu saja setiap pilihan mengandung resiko (QS. At-Thur, 52; 21).

Di samping tubuh manusia yang memiliki potensi yang bersifat fisik. Ruh manusia juga memiliki sifat potensial berupa akal, qalb (rasa) dan nafsu. Manusia ideal adalah yg mampu menjaga fitrahnya, dan mampu mengelola potensi akal, qalb dan nafsunya secara harmonis.

Page 7: Manusia Dan Agama

• Fase Kehidupan Manusia

Manusia mengalami hidup di lima alam, yakni:

1. Alam Ruh2. Alam Rahim3. Alam Dunia4. Alam Qubur5. Alam Akhirat

Page 8: Manusia Dan Agama

Teori dasar dan tujuan penciptaan manusia

• Untuk diuji : Al-Insan : 2-3• Untuk mengabdi adz-Dzariyat : 56• Sebagai khalifah : al-Baqarah : 30

Page 9: Manusia Dan Agama

Bahan dasar penciptaan manusia serta pengaruhnya terhadap kehidupan keislamannya sehari-hari

Film Hakikat Penciptaan Manusia

Page 10: Manusia Dan Agama

Tiga potensi dasar manusia, fungsi dan peran masing-masing potensi tersebut bagi kehidupannya.

و"ح 'لر$ ا

ا $ر' 'لت اب

ا "س' .ن 'إل ان

"ق'ل"ب 'ل م ا "ع'ز" 'ل ا

"ع'ق"ل 'ل "م ا "ع.ل 'ل ا

د "ج'س' 'ل ا"ع'م'ل 'ل ا

' 'م'ان 'أل اة

'اد'ة "ع.ب 'ل ا

'ف' "خ.ال 'ل اة

ا "ج'ز' 'ل اء

Page 11: Manusia Dan Agama

الدين

Agama

النفسJiwaالعقل

Intelektualالما

لHarta

النسب/ العرضKehormatan/keturunan

الشريعة مقاصدالخمس الضرورياتالشاطبي االمام عند

Konsep 5 Kebutuhan dasar menurut Imam Syatibi

Kemaslahatan agama sebagai prioritas &

barometer

PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATPERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT

Page 12: Manusia Dan Agama

•Abu Dzar al-Ghiffari adalah sahabat miskin, namun tetap berdakwah

•Rasulullah SAW pernah menikahkan sahabat dengan mas kawin berupa cincin dari besi, atau bacaan al-qur’an, atau beberapa butir kurma

•Nabi saw & sahabat berdakwah tidak menunggu seluruh wahyu turun “Sampaikanlah dariku walau satu ayat”

الدين

Agama

النفسJiwaالعقل

Intelektualالما

لHarta

النسب/ العرضKehormatan/keturunan

“Saya sih, ekonomi dulu mapan, baru berumah tangga”

“Saya sih, kumpulin ilmu dulu, baru mengajar”

“Saya sih punya rumah dulu, baru menikah”

KESALAHAN PRINSIP

PADAHAL..

Page 13: Manusia Dan Agama

1. Konsep Islam: hak dasar manusia adalah lima hal (al-dharurat al-khoms) dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkanKonsep Barat: hak dasar manusia pertama adalah kebutuhan primer fisik

2. Konsep Islam : antara hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat tawazun (seimbang)Konsep Barat: perhatian kepada hak-hak lebih besar dibanding dengan kewajiban.

3 Konsep Islam: hak dan kewajiban bersifat Value bound (dibatasi nilai-nilai), spt dilarang nikah sesama jenisKonsep Barat: hak-hak bersifat free of value (bebas dari nilai-nilai), spt diperbolehkannya nikah sesama jenis

PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATBARAT

Page 14: Manusia Dan Agama

4. Konsep Islam: hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain, spt: dilarang menghina simbol-simbol yang dihormati umat lain walau adanya kebebasan berpendapat.Konsep Barat: hak seseorang tidak dibatasi oleh hak orang lain. Spt tidak adanya larangan berpendapat walau menyinggung pihak lain atas nama kebebasan berpendapat

5. Konsep Islam: Kepentingan agama (Islam) di atas segala kepentinganKonsep Barat: Tidak melihat kepentingan agama sebagai sesuatu yang diperhatikan, karena konsepnya dibangun atas paham sekuler.

6. Konsep Islam : Hak dan kepentingan umum harus didahulukan dari hak dan kepentingan individuKonsep Barat: Tidak ada kejelasan tentang hubungan hak dan kepentingan pribadi disatu sisi, dengan hak dan kepentingan umum di sisi lain

PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARATBARAT

Page 15: Manusia Dan Agama

MANUSIA YANG BERTANGGUNG JAWABSeorang intelektual profetik tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi berpikir bagaimana dapat

memberikan sebanyak-banyaknya bagi lingkungan :

1.Sadar sebagai makhluq ciptaan Tuhan. Sadar sebagai makhluq muncul ketika ia mampu memahami keberadaan dirinya, alam sekitar, dan Tuhan YME. Konsepsi ini dibangun dari nilai-nilai transendensi.

2.Cinta Tuhan. Orang yang sadar akan keberadaan Tuhan meyakini bahwa ia tidak dapat melakukan apapun tanpa kehendak Tuhan. Oleh karenanya memunculkan rasa cinta kepada Tuhan. Orang yang cinta Tuhan akan menjalankan apapun perintah dan menjauhi larangan-Nya.

3.Bermoral. Jujur, saling menghormati, tidak sombong, suka membantu, dll merupakan turunan dari manusia yang bermoral.

4.Bijaksana. Karakter ini muncul karena keluasan wawasan seseorang. Dengan keluasan wawasan, ia akan melihat banyaknya perbedaan yang mampu diambil sebagai kekuatan. Karakter bijaksana ini dapat terbentuk dari adanya penanaman nilai-nilai kebinekaan.

5.Pembelajar sejati. Untuk dapat memiliki wawasan yang luas, seseorang harus senantiasa belajar. Seorang pembelajar sejati pada dasarnya dimotivasi oleh adanya pemahaman akan luasnya ilmu Tuhan (nilai transendensi). Selain itu, dengan penanaman nilai-nilai kebinekaan ia akan semakin bersemangat untuk mengambil kekuatan dari sekian banyak perbedaan.

6.Mandiri. Karakter ini muncul dari penanaman nilai-nilai humanisasi dan liberasi. Dengan pemahaman bahwa tiap manusia dan bangsa memiliki potensi dan sama-sama subjek kehidupan maka ia tidak akan membenarkan adanya penindasan sesama manusia. Darinya, memunculkan sikap mandiri sebagai bangsa.

7.Kontributif. Kontributif merupakan cermin seorang pemimpin.

Page 16: Manusia Dan Agama

Tanggungjawab Manusia sebagai Hamba & Khalifah Allah

Manusia berperan sebagai hamba Allah (‘abd). Seorang hamba Allah harus taat kepada perintah Allah.

Di samping itu, manusia juga berperan sebagai khalifah, yaitu wakil Allah di muka bumi sebagai pemimpin untuk mengelola dan memelihara alam.

Agar dapat menjalankan kekhalifahannya dengan baik, Allah telah mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Manusia dapat menyusun konsep-konsep serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru dalam alam kebudayaan.

Kekuasaan manusia sebagai khalifah Allah dibatasi oleh aturan dan ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hukum-hukum Allah, baik yang tertulis dalam kitab suci (Alquran), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (al-kaun). Oleh karena itu, akan diminta pertanggungjawabannya terhadap penggunaan kewenangan dari yang diwakilinya (Q.S. Fathir, 35; 39).

Page 17: Manusia Dan Agama

بالصواب أعلم والله

وصحبه اله وعلى محمد نبينا على الله وصلى أجمعين

وبركاته الله ورحمة عليكم والسالم