manusia dan agama

6
Manusia dan Agama 1. Manusia a. Pengertian manusia Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah. Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari, seperti Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan) atau Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan an-nas. Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya surat al-hijr : 33. Tulis suratnya sama artinya Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering, manusia makan dan minum. Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5) Tulis suratnya sama artinya Kata insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah. Kata an-nas disebut sebanyak 240 kali, salah satunya surat an-nas:1. Tulis suratnya sama artinya Konsep an-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif. Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.

Upload: indahpertiwi

Post on 08-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Manusia dan Agama1. Manusia

a. Pengertian manusia

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari, seperti Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan) atau Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir).Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan an-nas.Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya surat al-hijr : 33. Tulis suratnya sama artinya Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering, manusia makan dan minum.Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5) Tulis suratnya sama artinya Kata insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah.Kata an-nas disebut sebanyak 240 kali, salah satunya surat an-nas:1. Tulis suratnya sama artinya Konsep an-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.

b. Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'anSaat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat cerita tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan.

"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud"(QS. Al Hijr: 28-29).

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi.C. Tujuan Penciptaan Manusia

Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.

D. Fungsi dan Peran ManusiaBerpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yang mempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah Swt.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di antaranya adalah:1. Belajar2. Mengajarkan ilmu3. Membudayakan ilmu

E. Hakikat ManusiaHakikat manusia adalah sebagai berikut :1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.3) Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.

2. Agama

a. Pengertian AgamaKataagamadalam bahasa Indonesia berarti sama dengan din dalam bahasa Arab dan Semit, atau dalam bahasa Inggris religion. Dari arti bahasa (etimologi) agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Sedangkan kata din menyandang arti antara lain menguasai, memudahkan, patuh, utang, balasan atau kebiasaan. Menurut Durkheim Durkheim: agama merupakan sebuah sistem kepercayaan dan ritual yang berkaitan dengan yang suci, Bagi Spencer, agama adalah kepercayaan terhadap sesuatu yang Maha Mutlak. Dengan demikian, tidak berlebihan jika kita katakan bahwa hingga saaat ini belum ada definisi agama yang benar dan dapat ditarima secara universal.

b. Syarat-Syarat Agamaa.Percaya dengan adanya Tuhanb.Mempunyai kitab suci sebagai pandangan hidup umat-umatnyac.Mempunyai tempat sucid.Mempunyai Nabi atau orang suci sebagai panutane.Mempunyai hari raya keagamaan

c. Unsur-Unsur AgamaMenurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:a.Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagib.Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.c.Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama.d.Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.e.Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama

d. Fungsi AgamaSumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompokMengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salahPedoman mengungkapkan rasa kebersamaanPedoman perasaan keyakinanPedoman keberadaanPengungkapan estetika (keindahan)Pedoman rekreasi dan hiburanMemberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

e. Karakteristik Agama

a.Agama adalah suatu sistem tauhid atau sistem ketuhanan (keyakinan) terhadap eksistensi suatu yang absolute (mutlak), diluar diri manusia yang merupakan pangkal pertama dari segala sesuatu termasuk dunia dengan segala isinya.b.Agama merupakan sistem ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada suatu yang absolut.c.Agama adalah suatu sistem nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan manusiawi antara sesama manusia dan pola hubungan dengan ciptaan lainnya dari yang absolut.

f. Perlunya Manusia Terhadap Agama

a) Latar belakang Fitra manusia

Kenyataan manusia memiliki fitrah keagamaan pertama kali ditegaskan dalam ajaran Islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitri manusia. Dalam Surat al-Rum, 30: 30 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu

b) Kelemahan dan kekuarangan manusia

Faktor lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adala karena di samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan. Hal ini antara lain diungkapkan oleh kataan-nafs. Menurut Quraish Shihab, bahwa dalam pandangan al-quran,nafsdiciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang oleh al-quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar. Seperti yang tertera dalam al-quran surat Al-Syams ayat 7-8:o o dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (Asy-Syams, 91:7-8)

c) Tantangan manusia

Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Sementaratantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalingkan manusia dari Tuhan.