manipulasi

5
Manipulasi a. Perbandingan alloy/mercury Perbandingan takaran alloy dengan mercury : amalgam yang telah set hendaknya kurang dari 50%, ada 2 tehnik yang dikemukakan Menggunakan perbandingan alloy dan mercury 5:7 atau 5:8. Kelebihan mercury mempermudah triturasi dan dapat diperoleh hasil campuran yang plastis. Sbelum bahan dimasukkan kdalam kavitet, kelebihan mercury diambil dengan cara memerasnya dlam kain kassa. Minimal mercury techniques ( eames techniques ), dimana mercury dan alloy ditimbang dalam jumlah yang sama, tidak perlu dilakukan pemerasan mercury sebelum dilakukan kondensasi. Metode pencampuran secara mekaniss. b. Triturasi Triturasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : Secara manual (hand mixing) Triturasi dilakukan oleh karena adanya suatu selubung tipis oksida pada aloi yang akan menghambat berkontaknya Hg dan aloi. Oksida tersebut dapat dihilangkan dengan jalan mengabrasi permukaan partikel aloi. Hal ini biasanya dilakukan didalam mortar dan

Upload: marittha-novieyanti

Post on 31-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TGHFH

TRANSCRIPT

Page 1: Manipulasi

Manipulasi

a. Perbandingan alloy/mercury

Perbandingan takaran alloy dengan mercury : amalgam yang telah set

hendaknya kurang dari 50%, ada 2 tehnik yang dikemukakan

Menggunakan perbandingan alloy dan mercury 5:7 atau 5:8.

Kelebihan mercury mempermudah triturasi dan dapat diperoleh hasil

campuran yang plastis. Sbelum bahan dimasukkan kdalam kavitet,

kelebihan mercury diambil dengan cara memerasnya dlam kain kassa.

Minimal mercury techniques ( eames techniques ), dimana mercury

dan alloy ditimbang dalam jumlah yang sama, tidak perlu dilakukan

pemerasan mercury sebelum dilakukan kondensasi. Metode

pencampuran secara mekaniss.

b. Triturasi

Triturasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

Secara manual (hand mixing)

Triturasi dilakukan oleh karena adanya suatu selubung tipis oksida

pada aloi yang akan menghambat berkontaknya Hg dan aloi. Oksida

tersebut dapat dihilangkan dengan jalan mengabrasi permukaan

partikel aloi. Hal ini biasanya dilakukan didalam mortar dan

mengaduknya dengan pestle. Perbandingan aloi dengan Hg adalah 1:1.

Menggunakan amalgamator (mechanical mixing)

Mechanical amalgamator adalah alat yang digunakan untuk triturasi

yang bekerja secara otomatis. Prinsipnya sama dengan mortar dan

pestle tetapi dengan menggunakan kapsul

Beberapa gambaran yang terjadi saat triturasi :

Under Trituration : Warna Buram, Amalgam Sukar Dimanipulasi,

Kekuatan Tarik & Kompresi Rendah.

Over Trituration : Lengket, Creep↓, Ekspansi Kecil, Kontraksi Besar,

Korosif.

Trituration Tepat : Mengkilat, Tdk Lengket, Resisten Thd Tarnish &

Korosi.

Page 2: Manipulasi

c. Kondensasi

Kondensasi adalah proses memasukkan bahan restorasi amalgam

kedalam kapitas. Bahan hendaknya dikondenasi segera mungkin setelah

pencampuran. Kondensasi adonan dental amalgam didalam cavitas gigi

dilakukan dengan mempergunakan amalgam stopper. Dengan kondensasi

diharapkan partikel amalgam tetap rapat satu sama lain dan masuk kesegala

arah dalam cavitas. Sehingga terdapat kepadatan dental amalgam. Dengan

demikian strength akan bertambah, flow dan pengerutan akan berkurang.

Kondensasi juga bertujuan untuk menghilangkan Hg yang berlebihan.

d. Trimming dan carving

Bila kavitas diisi terlalu banyak maka bagis atas yang kaya akan mercury

dapat dibuat dan tambalan dibentuk sesuai dengan anatomisnya.amalgam

yang diperbuat dari serbuk alloy yang kasar lebih sukar mengukirnya karena

kepingan alloy yang agak besar dapat tertarik oleh instrument dari

permukaan. Apabila dikehendaki pengukiran yang mudah, dapat

dipergunakan alloy spheris. Pengukiran restorasi amalgam sesuai dengan

anatomi gigi setelah dental amalgam ditempatkan pada kavitas, biasanya

dilakukan dengan menggunakan berbagai alat secara manual seperti

burnisher.

e. Pemolesan

Amalgam konvensional baru dapat dipoles palng cepat 24jam

setelah penambalan, yaitu setelah tambalan cukup kuat. Amalgam yang

diperbuat dari alloy kaya kuprum lebih cepat mendapatkan kekuatannya,

disebutkan bahwa bahan ini dipoles tidak lama setelah penambalan. Tetapi

jika high copper amalgam dengan kekuatan yang tinggi digunakan,

pemolesan dapat dilakukan pada kunjungan pertama. Umumnya permukaan

amalgam dibentuk kembali dengan menggunakan green stones, finishing

bur, atau abrasive disk. Bentuk, permukaan dan tepi amalgam diperiksa agar

benar-benar licin dan sama dengan gigi. selanjutnya digunakan bahan poles

seperti pumice atau silux pada rubber abrasive points. Tahap akhir untuk

mengkilapkan digunakan pasta abrasive yang baik. Pemolesan selalu

Page 3: Manipulasi

dilakukan dengan keadaan basah, karena memoles dalam keadaan kering

memungkinkan dental amalgam menjadi panas sehingga dapat merusak

pulpa.

LO 4 TOKSISITAS

TambaLan dental amalgam telah diteliti dapat menimbulkan kerusakan

DNA pada sel-sel darah manusia. Bahkan kadar rendah dari merkuri

anorganik dapat memicu kerusakan yang signifikan terhadap DNA pada

jaringan tubuh manusia serta limfosit. Akibatnya, tingkat rendah merkuri

sekalipun biasanya akan mengakibatkan sitotoksisitas. Lebih jauh lagi,

penyimpangan kromosom dapat ditimbulkan oleh amalgam di dalam

susunan sel. Pengguna amalgam menunjukkan secara signifikan

peningkatan tekanan oksidatif pada ludah dan darah. Peningkatan tekanan

oksidatif berkaitan erat dengan jumlah tambatan amalgam. Tingkatan

merkuri ini selain meningkatkan tekanan oksidatif, juga akan menurunkan

kadar glutathione,  yang akan menyebabkan kerusakan sel. Peningkatan

merkuri di dalam tubuh pun telah diteliti mampu mengakibatkan kanker

payudara pada wanita. Hal ini disebabkan karena kandungan merkuri di

dalam jaringan sebagian besar akan terikat dengan selenium, yang artinya

akan menyebabkan zat selenium tidak lagi ada di dalam tubuh. 

Daftar pustaka

Combe,EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah: Slamat Tarigan. Jakarta :

Balai Pustaka.

Anusavice, Kenneth J. 2004. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta :

EGC.