manajemen penghimpunan pengelolaan dan …

36
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH DI DESA TUNGGULSARI KEC.KEDUNGWARU TULUNGAGUNG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Zakat Dan Wakaf Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Oleh DINDI RUSNA ANTU NIM : 12404183037 Dosen Pembimbing Lapangan Ahmad Supriyadi, M.Pd.I JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 2021

Upload: others

Post on 24-May-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN

DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH DI DESA

TUNGGULSARI KEC.KEDUNGWARU

TULUNGAGUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Zakat Dan Wakaf

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh

DINDI RUSNA ANTU

NIM : 12404183037

Dosen Pembimbing Lapangan

Ahmad Supriyadi, M.Pd.I

JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

2021

Page 2: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Zakat dan wakaf

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini Telah disetujui dan disahkan

pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 24 Agustus 2021

Di : Tulungagung

Judul Laporan : “MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN

DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH DI DESA

TUNGGULSARI KEC.KEDUNGWARU

TULUNGAGUNG”

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing Lapangan

Ahmad Supriyadi, M.Pd.Ia

NIDN. 2020118402

Mengesahkan

a.n Dekan

Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Siswahyudianto, M.M

NIDN. 2015068402

Page 3: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman

Lapangan gelombang II Jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf yang bertempat di Desa

Tunggulsari Kedungwaru Tulungagung. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan bagi Rasulullah Saw yang syafaatnya kita nantikan di yaumul akhir.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, laporan

Praktik Pengalaman Lapangan ini tidak akan terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu

terselesainya laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Ekonomi dan Bisnis Islam Insitut Agama

Islam Negeri Tulungagung.

3. Dyah Pravitasari,S.E.,M.S.A, selaku Ketua Jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf Institut

Agama Islam Negeri Tulungagung.

4. Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

5. Ahmad Supriyadi, M.Pd.Ia selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan

dan koreksi sehingga laporan dapat terselesaikan tepat waktu.

6. Didik Girnoto Yekti, S.A.P selaku kepala desa dan pimpinan UPZ Desa Tunggulsari yang

telah memberikan izin dan menyediakan tempat untuk digunakan Praktik Pengalaman

Lapangan.

7. Orang tua yang telah memberikan semnagat, izin dan doa, serta sumbangan baik materiil

maupun non materiil.

8. Semua pihak yang telah turut serta membantu dalam menyelesaikan laporan PPL ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan secara umum

kepada pembaca. Perlu disadarai bahwa penulis dalam menyelesaikan laporan ini jauh dari

Page 4: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

iv

kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat

diharapkan oleh penulis guna dalam perbaikan laporan ini.

Tulungagung, 13 Agustus 2021

Penulis

DINDI RUSNA ANTU

NIM : 12404183037

Page 5: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran.....................................................................................................1

B. Tujuan dan Kegunaan ...........................................................................................3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga.......................................................................................................4

B. Pelaksanaan Praktik ..............................................................................................5

C. Permasalahan di Lapangan.....................................................................................5

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga.............................................................................6

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Zakat ................................................................................................. 7

B. Penghimpunan Zakat............................................................................................. 9

C. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat ......................................................... 11

D. Perbedaan Teori Pengelolaan Zakat dengan Aplikasinya Di UPZ Desa ................................ .................................... .................................................................................................................. ............ ..1 4

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................................15

B. Saran .....................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

LAMPIRAN.......................................................................................................................

Page 6: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN

Penghasilan yang diperoleh dan harta yang berhasil dikumpulkan oleh

setiap umat muslim, pada dasarnya bukan menjadi milik muslim itu sepenuhnya.

Ada hak-hak atau milik orang lain didalamnya, sebagaimana firman allah dalam

Al-Qur‟an:

وفي اموالهم حق ل لساىل

Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin

yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta (Q.S Adz-Dzariyat:19)1

Dalam ayat Al-Qur‟an diatas telah dijelaskan bahwa dalam setiap

penghasilan maupun harta yang diperoleh di dalamnya ada hak orang lain dan

berkewajiban bagi manusia yang menguasainya untuk mengeluarkan shodaqah,

infak dan zakat. Apabila tidak dikeluarkan, maka ia telah berlaku dzalim dengan

menguasai atau memakan harta yang merupakan hak orang lain khususnya kaum

dhuafa.2

Zakat adalah rukun islam yang ketiga. Secara harfiyah zakat berarti

“tumbuh”, “berkembang”, “menyucikan”, atau “membersihkan”. Sedangkan

menurut terminology syariah, zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian

kekayan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu

sebagaimana ditetukan.3

Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi, yang pertama

ialah dimensi hablum minallah dan dimensi hablum minannas. Ada beberapa

1 Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemahannya Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul

dan Hadist Sahih, (Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2012), hal. 520 2 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Grasindo: Jakarta, 2014), hal.11 3 Abdul Jalil, Mengenal Zakat Fitrah dan Zakat Maal, (Mutiara Aksara: Semarang, 2019), hal. 52

Page 7: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

2

tujuan yang ingin dicapai oleh islam dibalik kewajiban membayar zakat,

diantaranya:

1. Mengakat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan

hidup dan penderitaan,

2. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi gharim,

ibnussabil dan mustahiq lainnya,

3. Membina tali persaudaraan sesama umat islam dan manusia pada umumnya,

4. Menghilangkan sifat kikir dan atau loba pemilik harta kekayaan,

5. Membersihkan sifat iri dan dengki (kecemburuan sosial),

6. Menjembatani jurang diantara si kaya dan si miskin dalam kehidupan

bermasyarakat

7. Mengembangkan rasa tanggungjawab sosial pada diri seseorang, terutama

pada mereka yang bergelimang harta

8. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan

menyerahkan hak orang lain yang ada padanya

9. Sarana pemerataan rizqi untuk mencapai keadilan sosial.4

Sacara garis besar zakat dibagi kedalam dua kategori, yaitu zakat fitrah dan

zakat maal. Zakat fitrah adalah zakat yang berfungsi mengembalikan manusia

muslim kepada fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari kotoran-kotoran

(dosa-dosa) yang disebabkan oleh pengaruh pergaulan dan sebagainya sehingga

manusia itu menyimpang dari fitrahnya. Yang dijadikan zakat fitrah adalah bahan

makanan pokok suatu tempat yang ditinggali muzakki. Sedangkan waktu

mengeluarkannya adalah awal bulan ramadhan sampai sebelum sholat idul fitri.

Sedangkan zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki

seseorang atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan yang telah

ditetapkan.

.

4 Elsi, Pengantar Hukum, hal. 12

Page 8: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

3

B. Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dan kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan ini

adalah:

1. Tujuan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan agar mahasiswa

Jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Tulungagung memperoleh ilmu pengetahuan, dapat memperoleh

pengalaman, dan dapat melatih serta mengembangkan potensi diri. Dengan

adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa dapat memperoleh

kesempatan untuk mengenal, mempelajari dan mengaplikasikan dengan

teori yang telah dipelajari selama pembelajaran berlangsung. Serta

mengetahui bagaimana perbedaan teori pengelolaan zakat dan

pengaplikasiannya di UPZ Desa Tunggulsari

2. Kegunaan

a. Kegunaan Secara Akademik

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berguna sebagai media

menyebar luaskan informasi sebagai pengenalan jurusan yang ada.

b. Kegunaan Bagi Lembaga

Dengan adanya laporan ini, penulis berharap dapat memberikan

informasi sebagai bahan masukan dan sebagai bahan perbaikan terhadap

pihak lembaga. Selain itu, dengan adanya laporan ini diharapkan dapat

memaksimalkan dana zakat, infaq dan shadaqah di lembaga yang

bersangkutan.

c. Kegunaan Bagi Mahasiswa

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berguna sebagai wadah untuk

mendapatkan pengalaman di lapangan sebagai penerapan ilmunya secara

langsung.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Zakat dan

Wakaf dilaksanakan mulai tanggal 12 juli hingga 13 Agustus 2021. Adapun

tempat Praktik Pelaksanaan Lapangan (PPL) berada di UPZ Desa Tunggulsari.

Page 9: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

4

Page 10: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

4

A. Profil Lembaga

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

UPZ Desa Tunggulsari adalah unit pengelola zakat yang berada di Desa

Tunggulsari. Tepatnya berada di balai desa Tunggulsari, Kec.Kedungwaru,

Kabupaten Tulungagung. Dengan letak kordinat LS: -8.064477 dan BT:

111.925599. UPZ ini berdiri dengan keluarnya surat edaran dari kantor kecamatan

untuk mengelola zakat fitrah agar lebih terkordinir. Dengan ketua UPZ Desa

Tunggulsari ini adalah Bapak Didik Girnoto Yekti, S.A.P dan dengan wakilnya.

Landasan yang digunakan sebagai berdirinya UPZ ini yaitu:

1. Al Qur‟an

Surat Al Baqarah : 43 yang berbunyi:

كوة واركعوا م لوة واتوا الز اكعين واقيموا الص مع الر

Artinya : "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' ".

Surat At-Taubat : 103 yang berbunyi :

يهم بها وصل عليهم ان رهم وتزك صلوتك سكن لهم والله سميع عليم خذ من اموالهم صدقة تطه

Artinya : Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan

mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan)

ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

2. Hadist Shahih Al-Bukhari No. 8 - Kitab Iman

د الجعفي قال حدثنا أبو عامر العقدي قال حدثنا سليمان ل عن حدثنا عبد الله بن محم بن ب

صلى الله عبد الله بن دينار عن أبي صالح عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي

يمان يمان بضع وستون شعبة والحياء شعبة من ال عليه وسلم قال ال

Artinya; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi

dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi yang

berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari

Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu

'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Iman memiliki lebih dari enam puluh

cabang, dan malu adalah bagian dari iman".

Page 11: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

5

Oleh sebab itu kami umat muslim dalam segenap para pengurus UPZ ini bertekad

dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT akan membantu/meringankan hidup

sebagaimana hidup kodratnya bagi anak yatim, anak yatim piatu, anak-anak yang

kurang mampu, para lansia/jompo dan fakir miskin di sekitar kami. Dengan niat

beribadah menyambungkan, menyampaikan dan mengajak semua umat, para

dermawan untuk peduli terhadap anak yatim tersebut. Kami yakin dengan niat mulia

ini Allah SWT akan membimbing, memberikan jalan kepada umatnya demi

meringankaan hidup dan kemaslakatan umatnyapula.

B. Pelaksanan Praktik

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen

Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dilaksanakan pada tanggal

12 juli hingga 13 Agustus 2021. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

dilaksanakan di kantor Kepala Desa Tunggulsari selaku ketua dan

penanggungjawab UPZ Desa Tunggulsari, Kedungwaru , Tulungagung. Kegiatan

yang saya lakukan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu hanya

sebatas observasi dan wawancara dikarenan adanya pandemi Covid19 ini. Saya

melakukan observasi dan wawancara kepada 1 Narasumber, yaitu Bapak Didik

Girnoto Yekti, S.A.P selaku Kepala Desa dan penanggung jawab UPZ desa

Tunggulsari

C. Permasalahan di lapangan

Permasalahan yang penulis temukan selama PPL yaitu:

1. Tidak ada penghimpunan Zakat Maal

Salah satu tugas pokok UPZ adalah penghimpunan Zakat. Zakat sendiri

terbagi dalam dua jenis yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Di UPZ Desa

Tunggulsari jumlah muzaqi yang membayar zakat fitrah jumlahnya sudah

banyak, namun belum ada masyarakat Desa

Page 12: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

6

Tunggulsari yang membayarkan zakat maalnya ke UPZ Desa Tunggulsari

2. Pandemi Covid19

Setiap tahunnya, menjelang akhir bulan Ramadhan pengurus UPZ

memberikan pengumuman secara lisan kepada seluruh pengurus mushola dan

masjid. Isi dari pengumuman tersebut yaitu, pemberitahuan bahwa UPZ Desa

Tunggulsari sudah mulai menerima zakat fitrah dari masyarakat.

pengumuman ini sekaligus menjadi pengingat kepada masyarakat agar segera

membayar zakat. Karena sudah menjadi kebiasaan, masyarakat sudah hafal

kapan harus membayar zakat fitrah tanpa harus membuat pengumuman

melalui surat atau media sosial. Berita gembiranya, sekalipun perekonomian

masyarakat terganggu akibat pandemi covid-19 ini.

3. Masih banyak yang mengantarkan zakat sendiri

Masih banyak warga masyarakat yang melakukan zakat sendiri tanpa

melalui UPZ desa, pengurus pun memaklumi hal tersebut. Dikarenakan tidak

ada aturan atau undang undang yang mengharuskan masyarakat membayar

zakat kepada lembaga pengelola zakat.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik

Penghimpunan zakat dari masyarakat adalah salah satu tugas dari unit

pengumpul zakat. Zakat yang telah dikumpulkan diharapkan dapat disalurkan

pada mustahik dan diharapkan dapat membantu meringankan perekonomiannya

menjadi lebih baik. Zakat yang dapat dihimpun dari masyarakat ada 2 macam,

namun yang terhimpun selama ini hanya zakat fitrah saja. Menanggapi hal ini

pengurus UPZ mengatakan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan

kewajiban membayar zakat Maal menjadi alasan mengapa sampai sekarang UPZ

Desa Tunggulsari belum bisa menghimpun zakat mal dari masyarakat. Selain

kurangnya kesadaran masyarakat, budaya untuk membagikan zakat secara

langsung tanpa melalui perantara Amil atau lembaga amil zakat juga menjadi salah

satu penyebab kurang terserapnya zakat maal dari Masyarakat.

Page 13: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

7

BAB III

PEMBAHASAN/ANALILIS TERHADAP TEMUAN STUDI

A. Pengelolaan Zakat

Zakat berasal dari kata “Zakah” yang bermakna “mensucikan”, “tumbuh”,

atau “berkembang”. Menurut istilah syara‟, zakat bermakna mengeluarkan

sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak

menerimanya (mustahik) sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan syariat

Islam.5

Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Di mana kelima rukun Islam ini

hukum pelaksanaannya adalah wajib. Zakat terbagi dalam dua jenis, yaitu zakat

jiwa (zakah al-fithr) dan zakat harta (zakah al-mal). Terdapat beberapa golongan

penerima zakat yang disebut juga Ashnaf, ada delapan golongan yang berhak

menerima zakat yaitu: Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Gharim, Riqab, Sabilillah,

dan Ibnu sabil.

Dalam UU No. 23 Tahun 2011, disebutkan pengertian pengelolaan zakat,

yaitu ‛Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Sedangkan pengertian zakat menurut undang-undang diatas adalah harta harta

yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang dimiliki oleh

seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama diberikan kepada yang berhak

menerimanya.6

1. Tujuan Pengelolaan Zakat

Pasal 3 UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat menyebutkan

tujuan dari pengelolaan zakat, yaitu: Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pelayanan dalam pengelolaan zakat; dan meningkatan manfaat zakat untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

Berdasarkan pasal di atas, ada dua tujuan dari pengelolaan

5 Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia: Diskursus Pengelolaan Zakat Nasional

dari Rezim Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 ke Rezim Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, (Jakarta: Kencana, 2015), hal. 1 6 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam

Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), hal. 164

Page 14: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

8

zakat. Pertama, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan. Yang

dimaksud dengan efektifitas dan efisiensi adalah pendayagunaan sumber daya

untuk mencapai taraf hasil yang ditetapkan. Hubungan antara pendayagunaan

sumber daya dengan pencapaian taraf hasil harus diperantarai oleh dukungan

perangkat yang memadai, yaitu:

a) Tersedianya teknologi pelaksana pekerjaan;

b) Tersedianya struktur kelembagaan;

c) Tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni;

d) Terdapat dukungan dalam pengelolaan dari pemerintah dan masyarakat;

e) Kepemimpinan yang mampu mengarahkan seluruh mekanisme

pengelolaan zakat.

Kedua, kemanfaatan zakat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Kemiskinan mendapat perhatian

dalam agama Islam. Hal tersebut disebabkan oleh dampak ikutan yang muncul

akibat kemiskinan. Kemiskinan dapat memunculkan multi dimensi keburukan.

Kemiskinan menimbulkan kekafiran, meningkatkan angka kriminalitas,

menyebabkan keretakan rumah tangga, menyebabkan munculnya generasi

yang lemah secara fisik, karena tidak mendapatkan asupan gizi yang layak, dan

lemah secara pendidikan, karena ketiadaan biaya. Kemiskinan menciptakan

manusia yang kurang berkualitas. Karena kemiskinan orang tidak dapat

menjalankan ibadah dengan sempurna, karena dalam beribadah ada syarat

materi yang harus dipenuhi, seperti dalam ibadah haji.7

2. Yang Berhak Mengelola Zakat

Menurut pandangan islam, pemerintah bertanggung jawab atas

kesejahteraan rakyatnya karena pemerintah sebagai “kholifah Allah”

menanggung amanat dari Allah dan sebagai “kholifah khala‟ifillah”

menanggung amanat dari seluruh rakyatnya.

Badan/lembaga pengelola zakat adalah penguasa atau

7 Ahmad Furqon, Manajemen Zakat, (Semarang, BPI Ngaliyan, 2015), hal.11

Page 15: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

9

pemerintah sebagai lembaga yang berwenang mengurusi zakat. Hal ini sesuai

dengan pengertian dari ayat 103 surat al-tubah, hadis-hadis nabi baik yang berupa

ucapan maupun yang berupa perbuatan dan kebijaksanaan para al-khulafa‟ur

rashidin.8

Organisasi pengelola zakat terdiri dari Badan Amil Zakat yang dibentuk

oleh pemerintah (Pasal 6 ayat 1)

Pembentukan Badan Amil Zakat oleh pemerintah :

a) Nasional oleh presiden atas usul mentri.

b) Daerah Propinsi oleh gubernur atas usul Kakanwil Depag. Propinsi.

c) Daerah Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota atas usulan Departemen Agama

Kabupaten/Kota.

d) Kecamatan oleh Camat atas usul KUA Kecamatan (Pasal 6)

Sedangkan UPZ sendiri merupakan Unit Pengumpul Zakat yang dibentuk

oleh BAZNAS ditingkat kecamatan, desa, badan usaha, instansi atau perusahaan

baik swasta maupun milik pemerintah untuk membantu pengumpulan zakat dari

masyarakat. UPZ dibentuk untuk meringankan Tugas BAZNAS dan memperluas

jaringan pengelola zakat agar pengumpulan dan

B. Penghimpunan Zakat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengumpulan berasal dari kata

dasar kumpulan yang berarti sesuatu yang telah dikumpulkan, himpunan,

kelompok sedangkan pengumpulan itu sendiri mempunyai arti mengumpulkan

atau penghimpunan.9

Jadi pengumpulan zakat dapat diartikan suatu kegiatan mengumpulkan

atau menghimpun dana zakat. Pengumpulan zakat didasarkan pada firman Allah

dalam surat At-Taubat ayat 103 yang berbunyi:

8 Sjechul Hadi Permono, Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial, (Surabaya: Aulia, 2005), hal.132 9 Andarini & Rizal amrullah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Multazam Mulia

Utama, 2010), hal. 803

Page 16: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

10

لهم من خذ رهم صدقة أمو يهم تطه عليهم وصل بها وتزك لهم سكن صلوتك إن وٱلله

عليم سميع Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sessungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi

mereka dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.10

Dalam firman Allah ini telah memerintahkan kepada mahluk-Nya untuk

memungut atau mengambil zakat dari sebagian harta para muzakki untuk

diberikan kepada mustahik. Zakat ini dipergunakan selain untuk dimensi ibadah

yaitu sebagai salah satu rukun Islam juga sebagai dimensi sosial yaitu untuk

memperkecil jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin,

mengembangkan solidaritas sosial, menghilangkan sikap materialisme dan

individualisme.

Undang-Undang No.23 Tahun 2011 pada BAB I pasal 1 bahwa Unit

Pengumpul Zakat (UPZ) adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS

untuk membantu pengumpulan zakat di setiap desa atau instansi.

Selanjutnya pada pasal 2 disebutkan pengumpulan zakat meliputi;

Zakat Maal dan Zakat Fitrah. Zakat maal terdiri dari:

a. Emas, perak dan logam mulia lainnya

b. Uang dan surat berharga lainnya

c. Perniagaan

d. Pertanian, perkebunan dan kehutanan

e. Peternakan dan perikanan

f. Pertambangan

g. Perindustrian

h. Pendapatan dan jasa, dan

i. Rikaz.11

10 Kementrian, Al-Qur‟an, hal. 202 11 Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan Zakat,

dapat di download di http://uu23zakat.pdf, 5 September 2020

Page 17: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

11

C. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat

Penulis menggunakan pembedaan istilah pendistribusian dan

pendayagunaan zakat. Istilah pendistribusian, berasal dari kata distribusi yang

berarti penyaluran atau pembagian kepada beberapa orang atau beberapa tempat.

Oleh karena itu, kata ini mengandung makna pemberian harta zakat kepada para

mustahiq zakat secara konsumtif. Sedangkan, istilah pendayagunaan berasal dari

kata daya-guna yang berarti kemampuan mendatangkan hasil atau manfaat. Istilah

pendayagunaan dalam konteks ini mengandung makna pemberi zakat kepada

mustahiq secara produktif dengan tujuan agar zakat mendatangkan hasil dan

manfaat bagi yang memproduktifkan.

Pemberian zakat pada mustahiq, secara konsumtif dan produktif perlu

dilakukan sesuai kondisi mustahiq. Untuk mengetahui kondisi mustahiq, amil

zakat perlu memastikan kelayakan para mustahiq, apakah mereka dapat

dikategorikan mustahiq produktif atau mustahik konsumtif. Ini memerlukan

analisis tersendiri oleh para amil zakat, sehingga zakat benar-benar sampai kepada

orang-orang yang berhak menerimanya secara objektif.

Penyaluran zakat dilihat dari bentuknya dapat dilakukan dalam dua hal yakni

bentuk sesaat dan bentuk pemberdayaan. Penyaluran bentuk sesaat adalah

penyaluran zakat hanya diberikan kepada seseorang sesekali atau sesaat saja.

Dalam hal ini, juga berarti bahwa penyaluran kepada mustahiq tidak disertai target

terjadinya kemandirian ekonomi dalam diri mustahiq. Hal ini dikarenakan

mustahiq yang bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti pada diri orang

tua yang sudah jompo, dan orang cacat.

Penyaluran bentuk pemberdayaan merupkan penyaluran zakat yang disertai

target merubah kondisi mustahiq menjadi kategori muzzaki. Target ini adalah

target besar yang tidak dapat dengan mudah atau dalam waktu yang singkat, dapat

terealisasi. Karena itu, penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang

utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila permasalahannya

adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut,

sehingga dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah

direncanakan.

Pendistribusian zakat adalah inti dari seluruh kegiatan pengumpulan

Page 18: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

12

dana zakat. Di dalam mengoptimalkan fungsi zakat sebagai amal ibadah sosial

mengharuskan pendistribusian zakat diarahkan pada model produktif dari pada

model konsumtif seperti ketentuan yang tercantum dalam UU No. 38 Tahun 1999

tentang pengelolaan zakat. Dalam pelaksanaannya, model pendayagunaan zakat

pada penyaluran dana diarahkan pada sektor-sektor pengembangan ekonomi

dengan harapan hasilnya dapat mengangkat taraf kesejahteraan mustahiq.12

a. Model-model Pendistribusian

Secara garis besar model pendistribusian zakat digolongkan ada empat

yaitu:

a. Model distribusi bersifat konsumtif tradisional.

Zakat dibagikan pada mustahiq untuk dimanfaatkan secara langsung

seperti zakat fitrah yang dibagikan pada fakir miskin untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari atau zakat mal yang diberikan pada kurban

bencana alam.

b. Model distribusi bersifat konsumtif kreatif.

Zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula, seperti dalam

bentuk alat-alat sekolah, atau beasiswa.

c. Model distribusi zakat bersifat produktif tradisional.

Zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barang yang produktif seperti

kambing, sapi, alat cukur, dan lain-lain sebagainya. Pemberian dalam

bentuk ini akan menciptakan suatu usaha yang membuka lapangan kerja

fakir miskin.

d. Model distribusi dalam bentuk produktif kreatif.

Zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan baik untuk pembangunan

proyek sosial atau menambah modal usaha pengusaha kecil.

UU No 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, Bab V

(Pendayagunaan Zakat) Pasal 16. Dalam kaitan memaksimalkan fungsi

12 Anis Khoirun Nisa, Manajemen Pengumpulan Dan Pendistribusian Dana Zakat,

Infaq Dan Shadaqah Di Lembaga Amil Zakat, Infaq Dan Shadaqah Masjid Agung (Lazisma) Jawa

Tengah, Skripsi, (Fakultas Dakwah dan Komunikasi; Universitas Islam Negri Wali Songo

Semarang (Tidak Diterbitkan), 2016), hal. 40

Page 19: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

13

zakat, maka pola pemberian zakat tidak terbatas pada yang bersifat konsumtif,

tetapi pola pemberiannya lebih pada hal yang bersifat produktif.13

Zakat yang dihimpun oleh lembaga amil zakat harus segera disalurkan

kepada para mustahiq sesuai dengan skala prioritas yang telah disusun dalam

program kerja. Mekanisme dalam distribusi zakat kepada mustahiq bersifat

konsumtif dan juga produktif. Sedangkan pendistribusi zakat tidak hanya

dengan dua cara, akan tetapi ada tiga yaitu distribusi konsumtif, distribusi

produktif dan investasi.

Dalam pendistribusian zakat kepada mustahiq ada beberapa ketentuan,

yaitu:

1. Mengutamakan distribusi domestik dengan melakukan distribusi lokal atau

lebih mengutamakan penerima zakat yang berada dalam lingkungan

terdekat dengan lembaga zakat dibandingkan dengan pendistribusiannya

untuk wilayah lain.

2. Pendistibusian yang merata dengan kaidah-kaidah sebagai beikut:

a. Bila zakat yang dihasilkan banyak, seyogyanya setiap golongan

mendapat bagiannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

b. Pendistribusian haruslah menyeluruh pada delapan golongan yang

telah ditentukan.

c. Diperbolehkan memberikan semua bagian zakat kepada beberapa

golongan penerima zakat saja apabila didapati bahwa kebutuhan yang

ada pada golongan tersebut memerlukan penanganan secara khusus.

d. Menjadikan golongan fakir miskin sebagai golongan yang pertama

menerima zakat, karena memenuhi kebutuhan mereka dan

membuatnya tidak tergantung kepada golongan orang lain adalah

maksud tujuan dari diwajibkan zakat.

e. Membangun kepercayaan antara pemberi dan penerima zakat. Zakat

baru bisa diberikan setelah ada keyakinan bahwa si penerima adalah

orang yang berhak dengan cara mengetahui atau menanyakan hal

tersebut kepada orang-orang yang ada di lingkungannya, ataupun

mengetahui yang sebenarnya.14

Page 20: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

14

3. Yang berhak menerima zakat jumlahnya ada 8 golongan. Secara formal

distribusi Zakat telah diatur Allah SWT, yaitu dalam QS. At Taubah:

ابن وقالت اليهود عزير ابن المسيح النصرى وقالت الله

من كفروا الذين قول يضاهـون بافواههم قولهم ذلك الله

يؤفكون انى الله قاتلهم قبل

Artinya :Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,”

dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah

ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan

orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka;

bagaimana mereka sampai berpaling?

D. Perbedaan Teori Pengelolaan Zakat dengan Aplikasinya Di UPZ Desa

Tunggulsari, Kedungwaru

Dari teori diatas ada perbedaan yang paling menonjol dalam

pengaplikasiannya di UPZ Desa Tunggulsari, yakni tidak adanya penghimpunan

Zakat Maal. Dari satu perbedaan ini memberi pengaruh yang cukup besar dalam

kegiatan pengelolaan zakat di UPZ Desa tunggulsari ini. Yaitu Pola

pendistribusian yang dilakukan hanya bersifat Konsumtif, hal ini dikarenakan

Zakat yang terhimpun hanya sebatas zakat maal yang dimana pendistribusiannya

harus berbentuk bahan pokok daerah tersebut, dan didesa Tunggulsari sendiri

bahan pokoknya adalah beras. Jadi Mustahik sekitar Masjid hanya bisa

merasakan manfaat dari zakat fitrah saja. Berbeda dengan Zakat fitrah,

pendistribusian zakat Maal tidak harus konsumtif, amil bisa memvariasi pola

pendistribusian sesuai kebutuhan para Mustahiq.

14 Ibid., hal. 45 15 Kementrian, Al-Qur’an, hal.195

Page 21: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

15

A. KESIMPULAN

BAB IV

PENUTUP

Pengelolaan Zakat meliputi kegiatan penghimpunan zakat, Pendistribusian

dan Pendayagunaan zakat. Penghimpunan zakat sendiri dapat diartikan suatu

kegiatan mengumpulkan atau menghimpun dana zakat. Sedangkan

Pendistribusian zakat merupakan kegiatan membagikan zakat yang telah

terkumpul kepada para Mustahiq yang berhak menerimanya. Dan yang terakhir

adalah pendayagunaan zakat, dimana pemberian dana zakat ditujukan agar para

mustahiq bisa mengembangkan potensi dirinya dan bisa mengubah dirinya

menjadi muzakki yang dapat membayar zakat. Penghimpunan zakat menjadi

sangat penting karena dengan zakat yang terkumpul bisa menjadi modal bagi para

mustahiq yang berjiwa wirausaha untuk mengentaskan kehidupannya dari jurang

kemiskinan. Intinya semakin banyak dana zakat yang terkumpul maka akan

bertambah juga kemanfaatan yang dirasakan mustahiq dari zakat tersebut. Dan

pada akhirnya zakat akan bisa membantu masyarakat Indonesia untuk terlepas dari

belenggu kemiskinan.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola PPL

Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan secara daring, pihak Fakultas

seharusnya memberikan informasi-informasi dengan jelas. Sistematika

penyusunan laporan yang diberikan jauh lebih terperinci daripada

sistematika penyusunan laporan gelombang sebelumnya sehingga

mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan baik.

2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL

Dengan adanya laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi, saran

dan evaluasi terhadap UPZ Desa Tunggulsari. Selain itu, diharapkan UPZ

Desa Tunggulsari dapat meningkatkan Penghimpunan zakat maal dari

masyarakat.

Page 22: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

16

3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta PPL

Dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan yang lebih luas

dan dapat menerapkan ilmu di bangku perkuliahan. Hasil dari laporan ini

diharapakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang lebih dalam

dengan pembahasan yang sama.

Page 23: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

17

Daftar Rujukan

Andarini dan Amrullah, Rizal. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Multazam

Mulia Utama

Furqon, Ahmad.2015. Manajemen Zakat. Semarang, BPI Ngaliyan

Jalil, Abdul. 2019. Mengenal Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Semarang: Mutiara Aksara

Kementrian Agama RI. 2012. Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemahannya Dilengkapi dengan

Asbabun Nuzul dan Hadist Sahih. Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema

Nisa, Anis Khoirun. 2016. Manajemen Pengumpulan Dan Pendistribusian Dana Zakat,

Infaq Dan Shadaqah Di Lembaga Amil Zakat, Infaq Dan Shadaqah Masjid

Agung (Lazisma) Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi;

Universitas Islam Negri Wali Songo Semarang (Tidak Diterbitkan)

Permono, Sjechul Hadi. 2005. Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial, Surabaya:

Aulia

Sari, Elsi Kartika. 2014. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta: Grasindo Undang-

undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan

Zakat, dapat di download di http://uu23zakat.pdf, 5 September 2020 Usman,

Suparman. 2002. Hukum Islam : Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum

Islam dalam Indonesia. Jakarta: Gaya Media Pratama Wibisono,Yusuf. 2015.

Mengelola Zakat Indonesia: Diskursus Pengelolaan

Zakat Nasional dari Rezim Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 ke Rezim

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Jakarta: Kencana, 2015

Page 24: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

18

BERITA ACARA HARIAN

PPL JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

GELOMBANG I TAHUN 2021

Pada tanggal 12 juli sampai tanggal 13 Agustus Tahun 2021 bertempat di lembaga

Unit Pengumpulan Zakat, telah dilaksanakan PPL jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang I Tahun 2021 oleh

mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Dindi Rusna Antu

Nim ; 12404183037

Jurusan : Manajemen Zakat dan Wakaf

No. Hari/Tgl Pukul Kegiatan

1. Senin/12-7-2021 10.00 Survey lokasi tempat PPL di UPZ Desa

Tunngulsari

2. Selasa/13-7-2021 16.00 Berkunjung ke rumah bapak Didik untuk

bertanya kesediaan beliau diwawancarai di

hari apa dan pukul berapa

3. Rabu/14-7-2021 11.54 Mengonsultasikan judul laporan ke PPL

kepada DPL, yakni bapak Ahmad Supriyadi,

M.Pd.Ia

4. Kamis/15-7-2021 09.00 Membaca dan memahami buku pedoman PPL

gelombang I tahun 2021

5. Jum‟at/16-7-2021 18.30 Mencatat hal apa saja yang akan digunakan

sebagai bahan wawancara untuk bapak Didik

6. Sabtu/17-7-2021 10.00 Membuat cover laporan PPL

7. Minggu/18-7-2021 09.45 Menonton tayangan ulang pembekalan PPL

gelombang I di youtube dan mencatat hal-hal

penting sebagai bahan untuk resume

Page 25: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

19

8. Senin/19-7-2021 17.00 Mengirim pesan kepada bapak Rofiqi untuk

menanyakan apakah hari rabu bisa melakukan

wawancara di UPZ Desa Tunggulsari

9. Selasa/20-7-2021 09.00 Melanjutkan review pembekalan PPL

gelombang II di youtube

10. Rabu/21-7-2021 09.00 Melanjutkan membuat laporan PPL

11. Kamis/22-7-2021

10.35 Melanjutkan membuat laporan PPL

12. Jum‟at/23-7-2021 13.00 Mengirim pesan kembali kepada bapak Didik

untuk menanyakan hari sabtu bisa melakukan

wawancara, karena pada hari rabu beliau ada

acara mendadak

13. Sabtu/24-7-2021 10.00 Melakukan wawancara dengan bapak

d i d i k

14. Minggu/25-7-2021 10.00 Melanjutkan membuat laporan PPL dari

wawancara mengenai profil lembaga UPZ

Desa Tunggulsari

15. Senin/26-7-2021 08.00 Menyelesaikan resume pada review

pembekalan PPL gelombang I di youtube

16. Selasa/27-7-2021 20.00 Menyusun pertanyaan untuk wawancara

kepada bapak Rofiqi

17. Rabut/28-7-2021 15.40 Melanjutkan membuat laporan PPL

18. Kamis/29-7-2021 10.00 Melakukan wawancara dengan bapak Junaidi

di rumah beliau

19. Jumat/30-7-2021 09.55 Melanjutkan membuat laporan PPL dari

wawancara bapak Didik

20. Sabtu/31-7-2021 09.00 Mengerjakan laporan PPL Bab 2

21. Minggu/1-8-2021 11.30 Mengerjakan essay

22. Senin/2-8-2021 20.00 Menyelesaikan essay

23. Selasa/3-8-2021 10.00 Membuat laporan PPL

Page 26: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

20

24. Rabu/4-8-2021 18.45 Membuat laporan PPL

25. Kamis/5-8-2021 09.00 Membuat laporan PPL

26. Jumat/6-8-2021 18.30 Membuat laporan PPL

27. Sabtu/7-8-2021 11.00 Membuat laporan PPL Bab 3 poin pertama

28. Minggu/8-8-2021 16.00 Melanjutkan dan menyelesaikan laporan PPL

Bab 3 poin pertama

29. Senin/9-8-2021 09.30 Membuat laporan PPL Bab 3 poin kedua

30. Selasa/10-8-2021 20.00 Melanjutkan dan menyelesaikan laporan PPL

Bab 3 poin kedua

31. Rabu/11-8-2021 18.30 Membuat kesimpulan dan saran laporan PPL

32. Kamis/12-8-2021 09.00 Meneliti kembali laporan PPL dan menambahkan hal-hal yang terlewat

33. Jumat/ 13-8-2021 08.00 Mengedit laporan PPL dan menyusun berita

acara harian selama PPL

Tulungagung, 13 Agustus 2021

Dindi Rusna Antu

12404183037

Page 27: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

21

Page 28: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

22

Page 29: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

23

BERITA ACARA KONSULTASI

Nama : Dindi Rusna Antu

NIM : 12404183037

Jurusan : Manajemen Zakat dan Wakaf

DPL : Ahmad Supriyadi, M.Pd.Ia

Tempat PPL : UPZ Desa Tunggulsari

Judul Laporan : MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN

PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH DI DESA TUNGGULSARI

KEC.KEDUNGWARU TULUNGAGUNG

No Hal yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf

1. Konsultasi judul laporan PPL

“Manajemen Penghimpunan

Pengelolaan Dan Pendistribusian

Zakat Fitrah Di Desa Tunggulsari

Kec.Kedungwaru Tulungagung”

ACC

24 Agustus 2021

Ahmad Supriyadi, M.Pd.I.

NIDN. 2020118402

Page 30: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

24

DOKUMENTASI

1. Wawancara Bersama Pengurus UPZ Desa Tunggulsari

Page 31: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

25

Page 32: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

26

RESUME

1. Optimalisasi Potensi Desa melalui Pengembangan Desa Wisataoleh Bapak Anang Mustofa,

S.E. selaku kepala desa Kendalbulur

Dalam PPL gelombang ke – 2 ini tetap dilakukan dengan daring guna untuk

mengurangi dan biar tidak terpapar covid – 19. Untuk dalam penanggulangan PPL ini

mahasiswa harus terjun dan meneliti keadaan ekonomi yang berkaitan dengan jurusannya

yang berada didaerah masing – masing atau daerah terdekatnya. Dalam hal ini mahasiswa

harus melakukan kajian teori yang sudah di terima dalam kuliah juga mengkaji fakta dalam

lapangan. Dalam hal ini mahasiswa harus bisa mengmbangkan sistem akademik dalam PPL

ini dan menjalin kerjasama agar bisa meningkatkan kwalitas yang berguna baik dalam teori,

edukasi dan pengamatan dalam lapangan. Dalam PPL mahasiswa juga membagi dan

mensharing ilmu agar bisa mendapatakan informasi yang digali dalam PPL ini juga

mendapatkan masukan baru dalam lapangan.

Dalam PPL ini memancing pemikiran mahasiswa untuk aktif dalam melakukan

konstribusi dalam masyarakat nantinya setelah lulus, dan bisa mengetahui pergerakan serta

bisa memeahami keadaan untuk menghadapi masalah – masalah yang ada dalam desa sesuai

dengan kemampuannya supaya menganal tentang paradigma desa agar meningkatkan

kemajuan desa sesuai prinsip Bapak Jokowi menciptakan desa desa sebagai sumber ekonomi

dengan konteks pemikiran. Dalam kegiatan ini desa bisa diteliti untuk melakukan

peningkatan ekonomi dalam negara, apabila desa maju harapan besar bisa menyerap sumber

daya manusia yang berkualitas dan bisa menyiapkan lapangan pekerjaan (UMKM) maka

secaraotomatis apabila desa maju maka kabupaten sendiri juga akan maju akan dampak

keberhasilan konteks kemjuan desa tersebut.

Dalam PPL ini mahasiswa harus mengetahui lembaga terlebih dahulu untuk mencari

informasi terkait dengan penelitian yang akan diteliti, dan mahasiswa harus memahami akan

pergerakan dengan lembaga untuk mementukan kemjuan sebuah desa sendiri. Dalam

memahami sebuah desa kita harus memahami sebuah keadaan dan mengacu dalam undang

– undang yang ada seperti hak asal usul yang seperti pembangunan desa, pemberdayaan

desa, pembinaan, dan kemasyahatan desa ini adalah ruang kemampuan desa yang diakui

dalam undang – undang desa. Dibalik iti kedudukan desa sudah berada di bagian kabupaten

maka desa bisa melakukan kegiatan sendiri langsung dalam kepala desa, ini adalahbukti desa

bisa melakukan kemandirian dalam masyarakat dan semenjak ini desa menjadi subjek

pembangunan sehingga dalam desa lebih mudah melakukan pembangunan langsung dan

Page 33: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

27

langsung diamati oleh masyarakat.

Dalam melakukan pembangunan desa, maka desa harus linier dengan kebijakan desa

yang telah disetujui pemerintahsampai pada saat ini, ada empat sektor yaitu meningkatkan

kwalitas sumber daya, meningkatkan pelayanan publik desa, penanggulangan kemiskinan,

dan menjadikan masyarakat desa sebagai subyek pembangunan dengan pemanfaatan sumbe

rdaya alam sebai peningkatan ekonomi desa yang langsung dikelola oleh desa sendiri.

Adapun strategi yang meliputi tata kelola pemerintahan yang baik, penetapan batas desa,

pembangunan desa wisata, desa digital, dan produk unggulan, peningkatan pelayanan desa,

optimalisasi pemasaran desa untuk melakukan kegiatan yang produktif, penguatan peran

kecamatan sebagai pusat perubahan serta pembinaan dan pengawasan. Dalam desa juga

mempunyai siklus perencaan yang meliputi memilih kepala desayang baik, mempunyai visi

dan misi yang jelas, karena visi misi sangat berpengaruh dengan kemajuan desa itu sendiri

bukan sekedar pembicaraan belakang akan tetapi harus sesuai dengan real keadaan yang ada

dalam lapangan.

Dalam menentukan kemajuan desa maka harus didasari progam visi misi terlebih

dahulu supaya terarah baik dalam bersosialisasi dan laporan, maka akan terbentuk sebuah

progam unggulan desa dengan tujuan untuk meningkatkan kwalitas kemajuan desa dan

kemajuan bumdes dan UMKM yang ada dalam desa. Dana pada musim pandemi seperti saat

ini diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan sebuah kemajuan

terutama dalam bumdes, kebanyakan bumdes dalam desa bergerak dalam simpan pinjam

dan pada saat pandemi maka bumdes tersebut akan mancet dengan sendirinya, dengan

pemikiran yang kreatif dan inivatif desa bisa melakukan lompatan agar desa bisa

mengahsilkan efek yang luar biasa yang tidak bergantung dalam akses simpan pinjam saja

tetapi mempunya aspek lainnya seperti desa wisata, dan keunggulan produk dalam

masyarakat. Maka dengan ini kegiatan ini sebagai pendapatan juga masukan desa yang

langsung di pegang oleh kepala desa sendiri.

Secara garis besar dalam penelitian dengan adanya desa wisata merupakan ide yang

sangat bagus dan sangat menonjol untuk meningkatkan kegiatan ekonomi atau memajukan

kegiatan ekonimi dalam desa, dan memunculkan UMKM dalam desa. Dalam proses

pembangunan desa wisata emanglah sangat beratterkait pembiayaan itu sendiri hal tetapi

mempunyai metode dalam pengelolaan yang tentang dana desa yang dikelola dengan efektif

dan melakukan pembangunan secara beransur ansur dan terdapat masukan lagi dari endorse

produk sehingga juga bisa di gunakan untuk tambhan dalam melukan pembangunan desa

wisata ini sendiri. Secara pandangan dengandesa wisata profit yang didapatkan lebih banya

Page 34: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

28

dari pengamatan secara rinci pendapatan yang di peroleh melalui parkir, tiket masuk, resto

kuliner, dan jasa catering, serta dengan pihak ketiga yaitu melalui wahawa dari jasa mainan

anak.

Dan cara lain selain desa wisata yait desa digital, dengan desa digital khususnya jawa

timur tulungagung sudah mendomisisli karena dengan melakukan digitalisasi minimal

digunakan sebagai alat interaksi dan sosialisai oleh pimpinan kepada masyarakat, maka dari

itu juga masyarakat bisa mengakses aktiviatas pembangunan dalam desa, dan dengan digital

ini sendiri masyarakat juga bisa meningkatkan layanan masyarakat terkait dengan pelayanan

surat dan menciptakan metode baru yang lebih mudah serta mengkolaborasi dengan

kemajuan zaman pada saat ini. Menururt analisis sudah kebanyakan masyarakat sudah

memakai peralatan digitalisasi terutapa pemakaian internet dan dalam digital ini sendiri ada

konsep yang ruang lingkup sendiri seperti digitalisasi pelayanan, digitalisasi administrasi,

dan digitalisasi ekonomi dan interaksi.dan konsep yang harus di pahami dalam pemasaran

digitalisasi terkait dengan kemajuan ekonomi dalam desa yang meliputi letak wilayah yang

strategis, mudahnya akses jangakauan internet, banya yang menyuport terutama warga yang

paham dengan pemasaran digital, dan pemanfaatan sumber daya manusianya.

Digitalisasi di desa sebenarnya suda ada terkait dengan administrasi, geografis,

website, pelayanan, kegiatan desa,dll semua sudah ada hal tetapi dalam desa ada hal yang

boleh di publikasi dan ada pula hal yang tidak boleh di publikasi. Dengan adanya digitalisasi

maka peserta atau pemakai aplikasi harus memasukan informasi yang falid sesuai dengan

KTP maupun KK sehingga tidah bisa di manipulasi, karena digitalisasi ini langsung berada

di bawah pegangan menteri. Dengan melaulkan digitalisasi maka masyarakat juga akan

mendapatkan informasi yang mudah dari desa cukup dengan mengakses dan masuk dalam

aplikasi sehingga masyarakat akan mengetahui informasi yang falid terdapat dari desanya

masing – masing. Dan dibalik itu dengan pemanfaatan digitalisasi desa juga memberikan

desa sebuah dalan untuk beriteraksi dengan masyarakat akan pemsukan dan pendaptan

melalui website dan fudraising yang dilakukan maka peluang kemjuan ekonomi desa sudah

maju dalam pengahsilan desa.

Dan semenjak masuknya digitalisasi desa ini membuat masukan – masukan dari

masyarakat dan penangkapan ide – ide baru yang disalurkan masyarakat untuk mendapatkan

apresiasi oleh pemerintah. Emang digitalisasi bisa merubah semuanya dengan sekali akses

semua bisa di dapatkan secara mudah tidak perli repot – repot pergi kesana kemari tingal

akses semuakan akan jadi itulah prinsip yang ditanamkan dalam digitalisasi desa, dibalik itu

dalam digitalisasi juga mnengubah pola fikir masyarakat khususnya kaum muda untuk bisa

Page 35: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

29

membantu dalam melakukan pemanfaatan digitalisasi, melakukan pemetakan, dan

melakukan pembinaan terhada orang tua maupun anak – anak agar bisa memanfaatkan

internet dengan baik. Dan hal yang paling penting terkait dengan digitalisasi desa yaitu

mengurangipenyebaran siklus virus covid 19 yang sekarang semaking menjadi, sehingga

cara ini adalah cara yang paling efektif digunakan dalam melakukan pelayanan, pemasaran,

administrasi, pemberdayaan, fundraising, dan masih banyak lagi tyang terkait dengan

kemajuan ekomoni baik dalam desa maupun dalam negara.

2. Pemaparan materi dari Bapak Haris selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Blitar

Setiap manusia tentunya membutuhkan pekerjan atau lebih tepatnya membutuhkan

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di negara Indonesia ini rata-rata orang bersekolah

untuk mendapatkankan pekerjaan, itu adalah hal yang tidak bisa dipungkiri. Meskipun disisi lain

bertujuan untuk mencari ilmu namun beberapa pekerjaan membutuhkan ijazah tingkat pendidikan

tertentu. Tentang pekerjaan apa dan dimana itu pilihan masing-masing orang apakah ingin bekerja

kantoran, pabrik, ataupun bekerja dari rumah.

Adanya dinas tenaga kerja ini memfasilitasi para tenaga kerja dalam kepengurusan

administrasi daerah terkait tenaga kerja lokal maupun internasional. Saat ini dinas tenaga kerja juga

menyediakan pelatihan terkait peningkatan kualitas tenaga kerja dan juga pelatihan wirausaha.

Dengan adanya pelatihan ini tenaga kerja Indonesia kualitasnya semakin bagus baik pendidikan

maupun skill atau kemampuan. Pelatihan wirausaha ini bertujuan untuk membuat setiap orang

memiliki jiwa wirausaha dan tidak berorientasi jika bekerja itu adalah menjadi karyawan yang ada

dibawah seorang pimpinan atau bos. Adanya wirausaha ini dapat meningkatkan jumlah lapangan

kerja serta mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dinas tenaga kerja juga memfasilitasi

pendampingan mulai dari perizinan, pemasaran, serta maintance dalam era digitalisasi ini agar usaha

yang didirikan dapat berjalan lebih optimal.

Dalam pendirian usaha jangan hanya berorientasi pada uang atau keuntungan secara finansial

saja, namun apakah usaha tersebut dapat memberdayakan masyarakat sekitar. Kemajuan dan

kesejahteraan lingkungan sekitar usaha lebih perlu diperhatikan daripada sekedar keuntungan

finansial karena jika semua wirausahawan memiliki pemikiran seperti ini maka angka pengangguran

serta kemiskinan yang ada di Indonesia lambat laun akan berkurang bahkan mungkin saja dapat

merubah Indonesia menjadi negara maju.

Keberhasilan wirausaha membutuhkan modal yang sangat fundamental, yaitu dana,

kesempatan, serta dukungan. Wirausahawan harus memanfaatkan kesempatan yang tersedia yang

dapat mendukung kemajuan usahanya. Jika salah satu saja dari modal tersebut tidak ada maka usaha

tidak dapat berjalan atau jika bisa maka butuh waktu yang sangat lama.

Page 36: MANAJEMEN PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN DAN …

30