manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zis

111
7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-penghimpunan-dan-pendayagunaan-zis 1/111 MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ Oleh : WAHYUDDIN NIM : 102053025719 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H / 2006 M

Upload: putri-nurul-fadhila

Post on 14-Oct-2015

275 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    1/111

    MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN

    ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG

    MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI

    PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ

    Oleh :

    WAHYUDDIN

    NIM : 102053025719

    JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

    FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1427 H / 2006 M

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    2/111

    MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN

    ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG

    MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI

    PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

    Untuk memenuhi syarat-syarat mencapai

    Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

    Oleh :

    WAHYUDDIN

    NIM : 102053025719

    Di bawah Bimbingan :

    Drs.Hasanuddin Ibnu Hibban M.A

    NIP : 150 270 815

    JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1427 H / 2006

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    3/111

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Skripsi yang berjudul MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN

    PENDAYAGUNAAN ZAKAT,INFAQ, SEDEKAH DAN WAKAF UANG

    MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT

    (LAZ) PORTAL INFAQ telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

    Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada tanggal 22 November

    2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Manajemen Dakwah dan

    Komunikasi.

    Jakarta, 22 November 2006

    Sidang Munaqasyah

    Ketua Merangkap Anggota Sekretaris merangkap

    Anggota

    Drs.Mahmud Jalal,M.A Drs.Cecep

    Castrawijaya,MA

    Nip : 150 202 342 Nip : 150 287 029

    Anggota :

    Penguji I Penguji II

    Drs.H.Tarmi, MM Noor Bekti Negoro, SE, STP,

    M.Si

    Nip : 150 062 569 Nip : 150 293 230

    Pembimbing

    Drs.Hasanuddin Ibnu Hibban, MA

    Nip : 150 270 815

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    4/111

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah atas dasar berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat mencapai gelar sarjana.

    Dalam penulisan ini, tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai

    pihak baik berupa dorongan, semangat, penerimaan, pelayanan, kerjasama, maupun

    pemberian bahan informasi yang diperlukan bagi penyusun skripsi ini.

    Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis sampaikan rasa hormat dan

    mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah :

    1. DR.Murodi,M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta beserta Pudek I, Pudek II dan Pudek III.

    2. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban M.A, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

    dan Dosen pembimbing.

    3. Drs.Cecep Castrawijaya M.A, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah

    4. Drs. Mahmud Djalal M.A, selaku Dosen Penasehat akademik yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

    5. Ayahanda H.Ibrahim Abdullah S.Pd dan Ibunda Hj.Hadijah Ismail A.md tercinta,

    yang penuh keikhlasan dan kesabaran memberikan motivasi dan arahan, serta

    doanya yang merupakan senjata yang paling berharga buat ananda dalam

    menyelesaikan pendidikan ini, semoga Allah SWT tetap memberikan curahan

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    5/111

    rahmat serta kasih sayangnya kepada beliau. dan Juga ungkapan bangga dan

    terima kasih kepada kakakku Fadlik al Iman,SE dan Mawardinnr,SE yang sudah

    memberikan motivasi dan supportnya kepada adinda.

    6. Para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan penuh kesabaran

    memberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat berharga bagi

    penulis. Penulis menyadari banyak yang harus diperbuat dan betapa besar

    tanggungjawab yang harus dipikul.

    7. Pimpinan beserta staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah

    dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

    melengkapi literature yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini.

    8. Epri Abdurrahman Rafi selaku General Manager portalinfaq yang telah membantu

    memberikan informasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

    9. Teman-teman SMART FOUNDATION, bapak H.Anton, Ibu Rahmawati, Andri

    Salman.ST, Handik Setiawan.ST, Anugrah.ST, Pamuji.ST, Harijaya.ST, Us.Rebo

    pardi, Ifan Ibrahim, Teguh Iman, Sofyan dan yang terhormat bapak Indra

    Gunawan yang banyak memberikan support dan motivasinya.

    10. Teman-teman LDK. Akhuna Yamani, Hafidz, Ghulam Arrosyad, M.Yasin, Bani,

    Solihin Rusydi, Musthofa Makhdor, Dwi.S, Nurniawati, bang Iim dan pengurus

    komda FDK.

    11. Teman-teman saya kelas jurusan Manajemen Dakwah A, Ahmad Qurthubi,

    Dwi.Budi, Afif Amarullah, Arif R.H, A.Jayadi, A.Noval, Abdullah, Yuliansyah

    Sadiqin, Kholil Daulay, A.Khaerullah, Ani Rohyani, Solihat, Siti Masropah, Nuri,

    Akmalia, Emi.

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    6/111

    12.Teman-teman di Petamburan, Topik,SP, Saepulloh.Amd, Sugiharto.Amd,

    Nanang.Amd, Heru, Abdillah, Fauzi, Deni, Azis, Saidah, Nilma, Kartikasari.ST,

    Yati, Lativah, Mimin, Assyurawati S.Ag, Erna, Muthmainah.

    13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

    membantu demi terselesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan pahala

    yang sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang diperbuatnya.

    Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun

    demikian penulis tidak berkecil hati, dan berharap semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat di masa yang akan datang, sebagai suatu gambaran tentang peranan

    teknologi informasi terhadap zakat.

    Akhirnya, penulis menyadari dengan berbagai keterbatasan yang ada pada diri

    penulis dalam penyajian laporan, bentuk tulisan maupun isi dan bahasa laporan

    skripsi ini, oleh karena itu kritik, saran maupun perbaikan yang bertujuan untuk

    penyempurnaan skripsi ini lebih lanjut sangat penulis harapkan.

    Jakarta, November 2006

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    7/111

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR....................................................................................................

    iii

    DAFTAR ISI..................................................................................................................

    vi

    BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................

    1

    A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................................5

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................7

    D. Metodologi Penelitian...............................................................................8

    E. Tinjauan Pustaka.......................................................................................11

    BAB II. TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN, ZIS, WAKAF

    UANG, PENGHIMPUNAN, PENDAYAGUNAAN DAN

    TEKNOLOGI INFORMASI

    A. Manajemen................................................................................................14

    1.Definisi Manajemen..........................................................................14

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    8/111

    2. Fungsi-fungsi manajemen................................................................16

    B. Zakat, Infaq, sedekah (ZIS) dan Wakaf Uang...........................................21

    1. Definisi Zakat, Infaq, Sedekah..........................................................

    21

    a.Pengertian Zakat...........................................................................21

    b.Pengertian Infaq............................................................................24

    c.Pengertian Sedekah.......................................................................25

    2. Tujuan dan Hikmah Zakat, infaq dan sedekah..................................

    26

    a. Tujuan Zakat, infaq dan sedekah...................................................

    26

    b. Hikmah Zakat, Infaq dan Sedekah.................................................

    30

    3. Wakaf uang........................................................................................

    32

    a. Definisi Wakaf Uang .................................................................

    32

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    9/111

    b. Hikmah Wakaf Uang.................................................................

    34

    C. Penghimpunan dan Pendayagunaan.........................................................36

    1.Pola Penghimpunan Zakat, Infaq, sedekah (ZIS) danWakaf Uang......................................................................................

    36

    2.Pola Pendayagunaan Zakat, Infaq, sedekah (ZIS) danWakaf Uang....... ..............................................................................

    37

    D. Teknologi Informasi.................................................................................41

    1. Definisi Teknologi Informasi...........................................................41

    2. Fungsi Teknologi Informasi.............................................................45

    3. Kaitannya Penghimpunan dan PendayagunaanZIS dan Wakaf uang dengan Tehnologi Informasi

    pada LAZ PortalInfaq......................................................................

    46

    BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ

    A. Sejarah Ringkas LAZ Portalinfaq.............................................................48

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    10/111

    B. Visi, Misi dan Tujuan LAZ Portalinfaq....................................................50

    C. Struktur Organisasi LAZ Portalinfaq........................................................51

    D. Program LAZ Portalinfaq.........................................................................54

    BAB IV EFEKTIFITAS MANAJEMEN PENGHIMPUNAN

    DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS)

    DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI

    PADA LAZ PORTALINFAQ

    A. Manajemen Penghimpunan Zakat, Infaq, sedekahdan wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq..................................................

    59

    B. Manajemen program Pendayagunaan Zakat, Infaq, sedekahdan Wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq...............................................

    79

    C. Efektivitas Manajemen Penghimpunan dan PendayagunaanZIS dan Wakaf Uang melalui Tekhnologi Informasi

    pada LAZ PortalInfaq............................................................................

    84

    BAB V PENUTUP

    A.Kesimpulan...................................................................................................88

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    11/111

    B.Saran-saran...................................................................................................89

    DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

    91

    LAMPIRAN

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    12/111

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Islam merupakan agama umat manusia sepanjang zaman. Syariatnya

    mencakup nilai-nilai ajaran yang berdimensi hablun minallah dan hablun minannas

    serta nilai-nilai ajaran yang berdimensi ukhrowi dan nilai-nilai yang berdimensi

    duniawi, dengan sumber utamanya al-quran dan al-hadits.

    Pada hakekatnya agama Islam mempunyai sumbangsih yang sangat besar,

    untuk berpartisipasi dalam pembangunan guna meningkatkan taraf hidup dan

    kesejahteraan masyarakat. Adapun potensi yang digali dan dikembangkan dalam

    pembangunan di bidang sosial tersebut adalah pengumpulan dana zakat yang

    terorganisir dengan baik dan benar.

    Islamlah yang pertama kali meletakkan asas dan aturan yang indah ini dalam

    sejarah kemanusiaan. Kewajiban zakat ini dikenakan kepada semua golongan

    pemilik harta, pedagang dan orang kaya, kemudian negara membagikannya kepada

    orang miskin dan orang lemah dan warganya. Oleh karena itu aturan Islam ini

    membuktikan bahwa ia tidak didasarkan pada asas mementingkan diri sendiri.1

    Kewajiban zakat pada dasarnya adalah kewajiban ilahiyah yang pasti dan

    perolehan zakat dianggap sebagai pemberdayaan dan pengembangan harta benda

    1Yusuf Qardawi,Hukum Zakat( Jakarta : PT Pustaka MIZAN, 1999), h. 1121

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    13/111

    serta tidak menimbun harta yang mengakibatkan mendapat ancaman siksa api neraka

    bagi penimbun harta.2 Firman Allah SWT dalam Surat Attaubah(9) ayat 35;

    Artinya ;

    35. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu

    dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan)

    kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri,

    Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (QS. Attaubah :

    35)

    Menunaikan zakat merupakan upaya menolong kaum lemah, membantu orang

    yang membutuhkan pertolongan dan menopang mereka yang lemah agar mampu

    melaksanakan apa yang diwajibkan Allah SWT dalam segi tauhid dan ibadah.

    Selain itu zakat juga berguna untuk merealisasikan pengembangan sosial

    masyarakat secara totalitas. Zakat dapat mengarahkan pada ketaatan Allah, dan dapat

    merasakan tanggungjawabnya yang beriman dan solidaritasnya bersama teman-

    temannya yang fakir, zakat mampu menciptakan rasa kecintaan , persaudaraan, tolong

    menolong dan sebagai pendidik moralitas manusia, pengembangan sosial, spiritual

    dan membersihkan dari kotoran, sifat kikir dan barang haram.3

    2Gaji Inayah,Teori komprehensif tentang zakat dan pajak, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana,

    1999), h.2183Ibid, h.232

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    14/111

    Secara substantif, zakat, infaq, dan sedekah adalah bagian dari mekanisme

    keagamaan yang berintikan semangat pemerataan pendapatan. Dana zakat

    diambilkam dari harta orang yang berkelebihan dan disalurkan kepada orang yang

    kekurangan. Zakat tidak dimaksudkan memiskinkan orang kaya, juga tidak

    melecehkan jerih payah orang kaya. Hal itu karena zakat diambil dari harta yang

    wajib dizakati untuk disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima

    (mustahiq).

    Seperti halnya dengan zakat, walaupun infaq, dan sedekah tidak wajib, tiga

    institusi ini merupakan media pemerataan pendapatan bagi umat Islam yang sangat

    dianjurkan. Dengan kata lain, infaq dan sedekah merupakan media untuk

    memperbaiki taraf kehidupan, di samping adanya zakat yang diwajibkan kepada

    orang Islam yang mampu. Dengan demikian, dana zakat, infaq dan sedekah bisa

    diupayakan secara maksimal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.4

    Dilihat dari fungsi dan tujuan dari zakat sangatlah penting bagi penyelesaian

    masalah kemiskinan dan pembangunan umat. Karena zakat merupakan faktor utama

    dalam pemerataan harta benda di kalangan masyarakat Islam, dan juga perasaan

    senasib sepenanggungan dan persaudaraan di kalangan umat manusia.

    Namun persoalannya adalah masih banyak pemahaman masyarakat yang

    masih sedikit terhadap pentingnya zakat, bagaimana urgensi zakat bagi pemerataan

    pendapatan, pada umumnya masih terbatas pengertian, padahal ada yang lebih

    penting lagi yaitu zakat bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu

    4 Djamal doa, Pengelolaan zakat oleh negara untuk memerangi kemiskinan, (Jakarta :NM

    PRESS, 2004), h. 92

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    15/111

    pembahasan yang penting dalam fiqh zakat adalah menentukan sumber-sumber harta

    yang wajib dizakati dan bagaimana menjelaskan pentingnya zakat untuk membantu

    orang yang lemah.

    Dari hal tersebut maka urgensi muzakki (orang yang berzakat)bagi persoalan

    umat sangatlah penting dan yang akan menentukan solusi bagi ekonomi umat, karena

    banyak sedikitnya nominal zakat yang terkumpul sangat tergantung pada sosok

    muzakki., mulai dari tinggi rendahnya tingkat kesadaran muzakki untuk

    mengeluarkan zakat sampai keseriusan para muzakki dalam membantu kelompok

    dhuafa dengan mengelola zakat secara profesional. Hal ini saling berkaitan dengan

    kenyataannya bahwa semakin banyak kalangan muslim yang menyadari akan

    kewajiban untuk berzakat, maka akan semakin banyak pula jumlah materi yang akan

    dizakatkan.

    Sebaliknya, kalau makin sedikit kalangan muslim yang menyadarkan bahwa

    dalam harta yang telah diperolehnya dengan susah payah sekalipun, ternyata ada hak

    orang lain, maka akan semakin sedikit pula nominal barang atau uang yang

    dizakatkan. Tentu saja ini sangat berpengaruh dalam proyek pengentasan kemiskinan

    yang menjadi tujuan utama dari adanya kewajiban zakat.5

    Di era globalisasi saat ini semakin berkembang teknologi yang begitu pesat.

    Dimana orang bisa lebih mudah dalam mendapatkan sesuatu hal misalkan melalui

    teknologi informasi seperti komputer. Dengan komputer orang semakin mudah

    melakukan pekerjaan seperti, menulis, mencatat, menyimpan memori file sampai

    pada membuat program dan bermain segala bentuk game.

    5Ibid, h.72

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    16/111

    Disamping itu, komputer bisa juga digunakan sebagai alat mencari informasi

    seluas-luasnya yang dinamakan dengan istilah internet. Dengan adanya teknologi

    informasi seperti ini bisa dimanfaatkan oleh orang dalam melakukan sesuatu

    pekerjaan. Kalau dilihat sejak saat ini orang lebih memilih internet dalam melamar

    pekerjaan, berkomunikasi dengan jarak jauh, mencari informasi dan masih banyak

    lagi kegunaan yang bisa di dapat dari media teknologi ini. Walaupun terkadang

    internet dalam pemakaiannya masih ada yang menyalahgunakan untuk melakukan

    hal-hal yang negatif.

    Dari sisi lain Internet juga bisa dimanfaatkan untuk memudahkan muzakki

    dalam menginfaqkan atau menyalurkan zakat, infaq,sedekah dan wakaf uang. Dengan

    kemudahan yang didapat melalui fasilitas teknologi informasi yaitu internet maka

    tujuan dan hikmah zakat,infaq, sedekah dan wakaf uang akan dapat mudah tercapai,

    dan keresahan para muzakki untuk menyalurkan zakatnya dapat teratasi dengan baik.

    Dilihat dari uraian permasalahan diatas maka penulis membuat atau

    mengajukan skripsi dengan judul Manajemen Penghimpunan dan

    Pendayagunaan Zakat, Infaq dan sedekah (ZIS) dan Wakaf Uang Melalui

    Teknologi Informasi pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq.

    B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

    Dari penjelasan yang tertera di atas menggambarkan bahwa begitu pentingnya

    peranan zakat dalam pemerataan pendapatan, membantu kaum dhuafa dan pada

    proyek pengentasan kemiskinan yang menjadi tujuan utama dari adanya kewajiban

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    17/111

    zakat. Maka perlunya eksistensi dari seorang muzakki dalam membantu persoalan

    tersebut. Ditambah dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

    khususnya berkaitan dengan kemajuan teknologi informasi, memberikan kemudahan

    bagi para muzakki dalam mendistribusikan zakatnya. Zakat onlineyang menjadi alat

    untuk menghimpun zakat, infaq, dan sedekah lalu didayagunakan kepada para

    mustahiq.

    Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dalam hal ini, penulis

    memberikan batasan-batasan sebagai berikut ;

    1. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada masalah manajemen penghimpunanzakat, infaq, dan sedekah dan wakaf uang melalui teknologi informasi, khususnya

    penghimpunan zis dan wakaf uang dengan fasilitas internet yang dilakukan oleh

    LAZ PortalInfaq.

    2. Manajemen pendayagunaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang yangdilakukan oleh LAZ PortalInfaq.

    Selain itu penulis juga mencoba merumuskan masalah tersebut agar lebih spesifik

    dan tegas yaitu sebagai berikut :

    1. Bagaimana manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq,sedekah dan wakaf uang dengan teknologi informasi yang dilakukan oleh

    LAZ PortalInfaq?

    2. Bagaimana efektifitas manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat,infaq, dan sedekah (ZIS) dan wakaf uang dengan teknologi informasi yang

    dilakukan oleh LAZ Portalinfaq?

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    18/111

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitiana.

    Untuk mengetahui manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat,

    infaq, dan sedekah yang dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi

    khususnya dengan fasilitas internet.

    b. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penghimpunan dan pendayagunaanzakat, infaq, sedekah dan wakaf uang melalui Teknologi Informasi yang

    dilakukan oleh LAZ PortalInfaq.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Manfaat bagi penulis adalah mengetahui manajemen metode penghimpunan dan

    pendayagunaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang pada lembaga amil zakat

    PortalInfaq yang dilakukan dengan fasilitas yang pada umumnya masyarakat

    belum mengetahui bagaimana melakukan membayar zakat melalui media

    internet tersebut.

    b. Bagi kampus UIN Syarif Hidayatullah jakarta adalah memberikan informasi

    baru bagi kampus khususnya mengelola zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang

    secara tekhnologi melalui media internet.

    c. Bagi pemerintah adalah memberikan sebuah gambaran akan pentingnya

    membangun ekonomi umat dan menyelesaikan proyek kemiskinan di negara ini

    melalui zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang, sehingga pemerintah dapat

    mengoptimalkan peran zakat tersebut dengan mewajibkan masyarakat untuk

    membantu kaum dhuafa dengan program zakat.

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    19/111

    d. Bagi masyarakat adalah dalam rangka membantu serta mensosialisasikan

    mengenai potensi zakat yang begitu penting bagi kita semua yang

    menghilangkan atau meminimalisir kemiskinan di negara kita. Yaitu salah

    satunya dengan cara menghimpun dan mendayagunakan ZIS dan wakaf uang

    melalui media internet yang dilakukan oleh lembaga amil zakat Portalinfaq.

    D. Metodologi Penelitian

    1. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

    yaitu metode penelitian dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan

    memaparkannya sesuai data-datanya yang didapat.6 Metode kualitatif yaitu dengan

    melakukan penelitian berdasarkan pengamatan penulis, berinteraksi dengan mereka,

    berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Dengan

    metode deskriptif, dilakukan dengan cara memaparkan data dengan apa adanya sesuai

    yang didapat di lapangan.

    2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Dalam hal ini penulis langsung meneliti di Lembaga Amil Zakat (LAZ)

    PortalInfaq yang beralamat di Jl. Radio IV No.8A Kebayoran baru Jakarta selatan

    12130 dan waktu penelitian selama 4 bulan, terhitung mulai tanggal 13 juli 2006 21

    oktober 2006.

    6S.nasution,Metode penelitian naturalistik kualitatif, (Bandung : Tasiti, 1989) h.9

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    20/111

    3. Subyek dan Obyek Penelitian

    Subyek penelitian ini adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq sebagai

    layanan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang melalui teknologi informasi dengan

    media internet.

    Obyek penelitian ini adalah manajemen penghimpunan dan pendayagunaan

    zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dan wakaf uang.

    4. Tehnik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada beberapa yaitu :

    a. Wawancara : Untuk mendapatkan informasi, penulis melakukan

    wawancara mendalam (depth interview), berbentuk terbuka dan berstruktur. Dalam

    hal ini penulis melakukan wawancara kepada pihak terkait yakni pihak manajemen

    dari organisasi LAZ PortalInfaq dengan key Information yaitu Bapak Epri

    Abdurrahman Rafii selaku General Manager pada lembaga tersebut.

    b. Observasi : Teknik ini dilakukan untuk mengkonfrontir berbagai temuan

    dalam wawancara dengan situasi riil lapangan. Observasi juga sekaligus merupakan

    teknik untuk membaca secara obyektif pengelolaan ZIS di LAZ PortalInfaq.

    Disamping instrumen-instrumen di atas digunakan juga kajian kepustakaan

    yang bertujuan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep yang

    akan dikaji.

    c. Dokumentasi : Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber

    data berupa catatan atau dokumen yang tersedia. Dalam hal ini penulis

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    21/111

    mengumpulkan data-data lembaga baik data-data yang tertulis maupun data-data yang

    bersifat online.

    Adapun pedoman yang dijadikan sandaran penulis dalam penulisan skripsi ini

    adalah berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    5. Teknik Analisis Data

    Analisis data menunjuk pada kegiatan mengorganisasikan data kedalam

    susunan-susunan tertentu di dalam rangka penginterpretasian data sesuai dengan

    susunan sajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah

    dan/atau hipotesis penelitian.7

    Data-data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi atau yang disebut

    dengan catatan-catatan lapangan dirangkum, diseleksi dan dimasukkan ke dalam

    tema, fokus dan permasalahan yang mana, hal inilah yang termasuk ke dalam

    kategori analisis yang disebut reduksi data.8

    Muara dari seluruh kegiatan analisis data kualitatif terletak pada pelukisan

    atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu

    masalah yang diteliti.

    E. Tinjauan Pustaka

    7Sanapiah Faisal, Format-format penelitian Sosial, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001),

    cet ke-5, h.338Ibid,h.257

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    22/111

    Panca Mardisiswanto, manajemen penghimpunan dan pendistribusian zakat

    melalui teknologi Informasi pada M-zakat Jakarta, skripsi mahasiswa fakultas

    dakwah dan komunikasi jurusan manajemen dakwah, disusun pada tahun 2005,

    berisi tentang ; Penerapan fungsi manajemen untuk menghimpun dan

    mendistribusikan zakat melalui media teknologi informasi dengan fasilitas SMS

    (Short message Service) . Berbeda dengan skripsi penulis yaitu objek penilitian

    yang penulis teliti yaitu menggunakan media teknologi informasi dengan fasilitas

    internet serta efektivitasnya menggunakan media tersebut .

    Sri Sugianti, Manajemen Pendayagunaan hewan qurban melalui usaha

    pengkornetan pada rumah zakat indonesia, skripsi mahasiswa fakultas dakwah

    dan komunikasi jurusan manajemen dakwah disusun pada tahun 2006, berisi

    tentang ; Penerapan fungsi manajemen pendayagunaan hewan qurban dengan

    proses

    pengkornetan yang dilakukan oleh rumah zakat indonesia. Berbeda dengan

    skripsi penulis, yakni objek penelitian yang penulis teliti adalah tentang

    pendayagunaan zakat yang dihimpun melalui media teknologi informasi.

    F. Sistematika Penulisan

    Sistematika Penulisan ini terdiri dari 5 bab dan tiap-tiap bab terdiri dari sub-

    sub bab yang dirinci sebagai berikut;

    Bab I PENDAHULUAN

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    23/111

    Yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

    Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi

    Penelitian dan Tinjauan Pustaka

    Bab II TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN, ZIS,

    WAKAF UANG, PENGHIMPUNAN,

    PENDAYAGUNAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

    Berisi tentang Pengertian Manajemen, Fungsi-fungsi Manajemen,

    Definisi Zakat, Infaq, dan Sedekah ,dan Wakaf uang , Tujuan dan

    Hikmah Zakat, Infaq,Sedekah ,dan Wakaf uang, Definisi Wakaf

    Uang , Hikmah Wakaf Uang, Pola Penghimpunan Zakat, Infaq,

    Sedekah dan Wakaf Uang, Pola Pendayagunaan Zakat, Infaq,

    Sedekah dan Wakaf Uang , Definisi Teknologi Informasi, Fungsi

    Teknologi Informasi,.Kaitannya Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS

    dan Wakaf uang dengan Teknologi Informasi pada LAZ PortalInfaq

    Bab III GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ

    Berisi Tentang Sejarah Ringkas Berdirinya PortalInfaq, Visi,Misi

    dan Tujuan, Struktur Organisasi, Program LAZ PortalInfaq.

    Bab IV EFEKTIFITAS MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN

    PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN

    WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI

    PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ

    Bab ini berisikan tentang Manajemen Penghimpunan ZIS dan Wakaf

    Uang Pada LAZ PortalInfaq, dan Manajemen Pendayagunaan ZIS

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    24/111

    dan Wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq, Efektifitas Manajemen

    Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan Wakaf Uang melalui

    Teknologi Informasi Pada LAZ PortalInfaq

    Bab V PENUTUP

    terdiri dari ; Kesimpulan dan Saran

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    25/111

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN,ZIS ,WAKAF

    UANG, PENGHIMPUNAN, PENDAYAGUNAAN DAN TEKNOLOGI

    INFORMASI

    A. Manajemen

    1. Definisi ManajemenIstilah manajemen berasal dari kata kerja to manage berarti control. Dalam

    bahasa Indonesia dapat diartikan : mengendalikan, menangani atau mengelola.

    Sebagai contoh dapat dilihat dalam berbagai pengertian dari penggunaan kalimat

    berikut ini.

    Mengendalikan seekor kuda Mengendalikan sebuah perahu Menangani, mengelola suatu perusahaan atau rumah tangga.Selanjutnya, kata benda manajemen atau management dapat mempunyai

    berbagai arti. Pertama sebagai pengelolaan, pengendalian atau penanganan

    (managing).Kedua, perlakuan secara terampil untuk manangani sesuatu berupa

    skillful treatment. Ketiga, gabungan dari dua pengertian tersebut, yaitu yang

    berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk

    kerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    26/111

    Selain itu ada beberapa yang mendefinisikan manajemen berbeda-beda pengertian

    istilah, antara lain ;

    Drs.H.Malayu S.P.Hasibuan

    Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber dayamanusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu

    tujuan tertentu.9

    Andrew F.Sikula

    Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,

    pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi,dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuanuntuk mengkoordinasikan berbagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan

    sehingga akan dihasilkan suatu produk dan jasa secara efisien.

    G.R.Terry

    Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakanperencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk

    menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui

    pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

    Harold Koontz dan Cyril ODonnel

    Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan oranglain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang

    lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan danpengendalian.

    Jika kita simak definisi-definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa :

    a. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.b. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni

    9H.Malayu S.P.Hasibuan,Manajemen,Dasar,Pengertian & masalah, (Jakarta : Bumi aksara,

    2005), h.2

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    27/111

    c. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif danterintegrasi dalam memanfaatkan unsure-unsurnya.

    d.

    Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan

    kerjasama dalam suatu organisasi.

    e. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggungjawab.

    f. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.g. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

    2. Fungsi-fungsi manajemenFungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis

    pekerjaan yang dapat digolongkan dalam suatu kelompok sehingga membentuk suatu

    kesatuan adminstratif.

    Menurut George R.Terry, seperti dikutip oleh Yayat.M.Herujito dalam bukunya

    Dasar-dasar manajemen merumuskan fungsi manajemen menjadi empat fungsi

    pokok yaitu ;

    a. Planningb. Organizing

    c. Actuating

    d.. Controlling10

    10 Yayat.M.Herujito,Dasar-dasar Manajemen(Jakarta : PT.Grasindo, 2001), h. 18

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    28/111

    a. Perencanaan ( Planning)

    Perencanaan adalah penentuan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang

    seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan orang-

    orang yang bertanggungjawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.11

    Proses perencanaan menurut Abdul Rosyad Shaleh dalam bukunya manajemen

    dakwah Islam, terdiri dari beberapa langkah, yaitu :

    1). Perkiraan dan penghitungan masa depan (forecasting)

    2). Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan.

    3). Penetapan tindakan-tindakan dan prioritas pelaksanaannya.

    4). Penetapan metode

    5). Penetapan penjadwalan waktu

    6). Penempatan lokasi

    7). Penetapan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lainnya yang diperlukan12

    b. Pengorganisasian (Organizing)

    Pengorganisasian adalah membagi pekerjaan yang telah ditetapkan tersebut

    kepada para anggota organisasi sehingga pekerjaan terbagi habis kedalam unit-unit

    kerja. Pembagian pekerjaan ini disertai pendelegasian kewenangan agar masing-

    11 .A.M. Kadarman, dan Yusuf udaya, Pengantar Ilmu manajemen. (Jakarta :

    PT.Prenhallindo, 2001), h. 5412Abdul Rasyad shaleh, manajemen dakwah Islam, (Jakarta : Bulan bintang, 1993) Cet, ke-3

    h.54

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    29/111

    masing melaksanakan tugasnya secara bertanggungjawab. Untuk mengatur urutan

    jalannya arus pekerjaan perlu dibuat ketentuan mengenai prosedur dan hubungan

    kerja antar unit.

    Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penentuan

    berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan

    bagian-bagiannya, pengelompokkan aktivitas-aktivitas, penugasan, pendelegasian

    wewenang untuk melaksanakannya, serta pengkoordinasian hubungan-hubungan

    wewenang dan informasi baik secara horizontal maupun vertikal dalam struktur

    organisasi.13

    Langkah-langkah pokok proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam

    Stoner James A.F. (1988) ;

    1). Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan

    organisasi.

    2). Pembagian kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dapat

    dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.

    3). Mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang sama secara logis menjadi

    departemen- departemen dan menyusun skema kerjasama antardepartemen.

    4). Menetapkan mekanisme (aturan main) untuk mengkoordinasikan pekerjaan

    anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis.

    5). Membantu efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian

    untuk mempertahankan atau untuk meningkatkan efektivitas.14

    13Ibid. h.8214 Yayat. M.Herujito. Op.cit, h. 126-127

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    30/111

    c. Penggerakkan (Actuating)

    Penggerakkan adalah upaya manajer dalam menggerakkan orang-orang untuk

    melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien berdasarkan perencanaan dan

    pembagian tugas masing-masing untuk menggerakkan orang-orang tersebut

    diperlukan tindakan Memberikan motivasi, Menjalin hubungan, Penyelenggaraan

    komunikasi, dan Pengembangan atau peningkatan pelaksana15

    .

    Ada 5 Fungsi Penggerakkan , yaitu ;

    1). Untuk mempengaruhi seseorang untuk mau menjadi pengikut.

    2). Melunakkan daya resistensi pada seseorang/orang-orang.

    3). Untuk membuat seseorang/orang-orang suka mengerjakan tugas dengan

    sebaik-baiknya.

    4). Untuk mendapatkan serta memelihara dan memupuk kesetiaan, kesayangan,

    kecintaan kepada pemimpin, tugas serta organisasi tempat mereka bekerja.

    5). Untuk menanamkan, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab secara

    penuh pada seseorang atau orang-orang terhadap Tuhannya, Negara,

    masyarakat, serta tugas yang diembannya.16

    d. Pengawasan (Controlling)

    Pengawasan dan pengendalian dilakukan agar aktivitas organisasi berjalan

    sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Bila terjadi deviasi (penyimpangan),

    15 Abdul Rosyad shaleh,Op,Cit. h.11216Adi kadarman & Yusuf udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta : Gramedia pustaka

    utama, 1991), h. 87-88

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    31/111

    maka manajer segera memberikan peringatan untuk meluruskan kembali langkah-

    langkah yang telah dilakukan oleh anggota organisasi agar sesuai dengan apa yang

    telah direncanakan.

    Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan kinerja

    standar pada perencanaan, untuk merancang system umpan balik informasi, untuk

    membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk

    menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan mengukur signifikansi

    penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan

    untuk menjamin bahwa semua sumber daya telah digunakan seefektif dan seefesien

    mungkin guna mencapai tujuan tersebut.

    Langkah-langkah proses pengawasan ;

    1). Menetapkan standar

    2). Mengukur kinerja

    3). Memperbaiki penyimpangan17

    B. Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS)1. Definisi Zakat, Infaq, Sedekah. (ZIS)

    a. Pengertian Zakat

    17 A.M.Kadarman dan Yusuf Udaya. Op.Cit. h. 161

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    32/111

    Ditinjau dari segi bahasa zakat berasal dari - - yang

    berarti : Kesuburan, kesucian, keberkahan, dan kebaikan. Zakat juga memiliki arti

    lain, yaitu : al-barakah (keberkahan), an-nama (pertumbuhan dan perkembangan), at-

    thaharah (kesucian), dan al-shalah (keberesan).18

    Dalam kamus Bahasa Indonesia, zakat diartikan sebagai Jumlah harta

    tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan diberikan kepada golongan yang

    berhak menerimanya, menurut yang telah ditetapkan oleh syara.19

    Adapun zakat menurut istilah syara nama bagi sejumlah harta tertentu yang

    telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk dikeluarkan

    dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu.20

    Abdurrahman al-Jaziri mengatakan bahwa zakat itu adalah ;

    Memberikan hak milik harta tertentu kepada orang yang berhak dengan

    syarat-syarat tertentu.21

    Adapun Asy-syaukhani mengatakan bahwa zakat itu adalah ;

    Memberi suatu bagian dari harta yang sudah sampai nisab kepada orang

    fakir dan sebagainya, yang tidak bersifat dengan sesuatu halangan syara yang tidak

    membolehkan kita memberikan kepadanya.22

    Sedangkan menurut BAZIS ; Zakat adalah salah satu rukun Islam yang

    merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam wujud

    mengkhususkan sejumlah harta atau nilainya dari milik perorangan atau badan hukum

    untuk diberikan kepada yang berhak dengan syarat-syarat tertentu untuk mensucikan

    18Majmalughah al arabiyah, h.396

    19Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989),h.101720Didin Hafidhudin, Panduan Praktis tentang zakat, infaq, sedekah, (Jakarta : Gema Insani

    Press, 2002), h.1321Abdurrahman al-jaziri, Kitabu al fiqhi ala Mazahibi al arbaah, (Kairo: al-Istiqamah, TT),

    h.59022Asy-Syaukani,Nail al authar,Juz.IV, h.170

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    33/111

    dan mempertumbuhkan harta serta jiwa pribadi para wajib zakat, mengurangi

    penderitaan masyarakat, memelihara keamanan, serta meningkatkan pembangunan.23

    Dari pengertian-pengertian tentang zakat di atas, dapat kita pahami bahwa

    walaupun secara lahiriah harta itu diambil dan menyebabkan pengurangan dari segi

    jumlah, namun pada hakikatnya justru akan melipatgandakan dan menumbuh

    kembangkan nilai harta secara kualitatif dan spiritual. Dengan demikian,

    mengeluarkan zakat berarti mengharap tambahan dan pertumbuhan kualitas bagi

    harta itu sendiri dan juga meningkatkan pahala bagi pembayar zakat. Mengeluarkan

    zakat adalah upaya menjadikan harta kita sebagai barang yang bersih dan suci. Hal ini

    diibaratkan membayar zakat seperti membuang kotoran pada harta tersebut.

    Dalam al-Quran zakat memiliki beberapa istilah yaitu ;

    1). Zakat

    Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang

    yang ruku.(QS.Al-Baqarah/2;43)

    2). Sedekah

    23BAZIS DKI,Rekomendasi dan Pedoman Pelaksanaan Zakat, (Jakarta : BAZIS DKI, 1981)

    h.xii

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    34/111

    Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari

    hamba-hambanya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha penerimataubat lagi maha Penyayang? (QS. At-Taubah/9 :104)

    3). Hak

    Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak

    berjunjung, pohon kurma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya,

    zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).

    Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan

    tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya) ; dan

    janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang

    yang berlebihan. (QS.Al Anam : 141)

    4). Nafaqah

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    35/111

    Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari

    orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib nasrani benar-benar memakan harta

    orang dengan jalan yang batil dan mereka mengahalang-halangi (manusia) dari

    jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

    menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwamereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS. At-Taubah : 35)

    5). AlAfwu

    Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang maruf serta

    berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS.Al-Araf :199)

    b. Pengertian Infaq

    Ditinjau dari segi bahasa infaq berasal dari kata - - yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta). Menurut Kamus Bahasa Indonesia infaq

    berarti Pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk

    kebaikan24

    . Sedangkan menurut syara infaq diartikan Mengeluarkan sebagian dari

    harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran

    islam.25

    Infaq menurut Daud Ali ; Pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang

    setiap kali ia menerima rezki sebanyak yang ia kehendaki sendiri.

    24Depdikbud, Op.cit.,h.33025Didin Hafiduddin, Panduan Praktis tentang,op.cit., h.14

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    36/111

    Sedangkan dalam buku pengelolaan ZIS propinsi Jawa Barat, infaq adalah

    kewajiban pengeluaran harta kekayaan seorang muslim, sejumlah yang dikehendaki

    secara ikhlas tanpa memperhatikan nishabnya dan disalurkan menurut syariat Islam.

    Perbedaan infaq dengan zakat adalah ; Jika zakat memiliki nishab sedangkan

    infaq tidak memakai syarat nishab. Zakat dikeluarkan oleh orang-orang yang memang

    sudah wajib zakat (muzakki) kepada para mustahiq (orang yang berhak menerima

    zakat), sedangkan infaq dikeluarkan oleh orang yang beriman baik itu orang yang

    berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia disaat lapang maupun sempit yang

    diberikan kepada keluarga maupun orang lain.

    c. Pengertian Sedekah

    Sedekah ditinjau dari bahasa barasal dari kata - -

    yang berarti benar. Menurut Yusuf Al-Qardhawi bahwa sedekah itu berarti bukti

    kebenaran iman dan membenarkan adanya hari kiamat26

    . Dalam kamus Bahasa

    Indonesia sedekah berarti derma kepada orang miskin dan sebagainya (berdasarkan

    cinta kasih kepada manusia).27

    Dalam syariat Islam sedekah memiliki arti yang sama

    dengan infaq, akan tetapi dalam hal cakupunnya berbeda, jika infaq lebih mengarah

    kepada pengertian materil, sedang sedekah memiliki cakupan yang lebih luas

    menyangkut hal-hal yang bersifat materil dan immateril.

    Perbedaan sedekah dengan zakat adalah ; sedekah berarti memberi derma

    termasuk memberi derma untuk mematuhi hukum dimana kata zakat digunakan

    26Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta;Litera Antar Nusa,1991) h.3927Depdikbud, Op.cit., h.792

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    37/111

    didalam al-quran dan sunnah. Zakat telah disebut pula dengan sedekah karena zakat

    merupakan sejenis derma yang diwajibkan, hanya saja dapat kita bedakan bahwa

    zakat adalah pemberian wajib sedangkan sedekah adalah sukarela, zakat dikumpulkan

    oleh pemerintah sebagai pungutan wajib sedangkan sedekah lainnya dibayarkan

    secara sukarela.28

    Jumlah dan nishab zakat ditetapkan sedangkan sedekah yang

    sepenuhnya tergantung pada keinginan orang yang menyumbangkannya.

    2. Tujuan dan Hikmah Zakat, Infaq, sedekah

    a. Tujuan Zakat, Infaq, sedekahTujuan Zakat, Infaq, sedekah dapat dikelompokkan menjadi dua jika kita

    tinjau dari sisi pemberi dan penerima yaitu ;

    1). Bagi Pemberi

    a). Mensucikan para mukmin dari penyakit bakhil yang menjadi penghalang

    bagi keberuntungan dan membiasakan para mukmin bersifat murah tangan

    yang membawa kepada keberuntungan.

    28 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa,

    2002),jilid III h.241

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    38/111

    Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang

    berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka

    terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang muhajirin); dan mereka

    mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka

    memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari

    kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr : 9)

    b). Mendekatkan para mukmin kepada Allah swt, dan menimbulkan perasaan

    bahwa kebahagiaan itu adalah dapat mengaluarkan harta di jalan Allah

    SWT.

    c). Membawa para mukmin menepati tauhidnya dan tasyahudnya, apabila

    orang gemar mengeluarkan harta yang menjadi hiasan hidupnya di jalan

    Allah SWT. Menjadilah suatu bukti tentang kebenaran tauhidnya dan

    kebenaran syahadatnya.

    d). Membawa para mukmin mensyukuri Tuhan yang telah memliharanya dari

    meminta-minta dan memberi harta yang banyak kepadanya, hingga

    terhindarlah ia menjadi orang fakir. Barang siapa mengeluarkan zakat,

    infaq dan sedekah karena rasa syukur kepada nikmat, niscaya mendapat

    tambahan dari Allah SWT.

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    39/111

    Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan ;Sesungguhnya jika kamu

    bersyukur, pasti Kami akan menambah (nimat) kepadamu, dan jika kamu

    mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih. (QS.Ibrahim :7)

    e). Menghindari jalan yang gelap dan tidak berujung dan menggariskan tujuan

    hidup untuk mencari keridhaan Allah SWT.

    f). Menyedikitkan kecurangan yang membawa kesesatan.

    Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar malampau batas, karena dia

    melihat dirinya serba cukup:. (QS. Al-Alaq : 6 - 7)

    g). Berperangai dengan perangai Allah SWT. Yaitu mencurahkan kebajikan

    dan rahmat kepada sesama manusia.

    h). Memelihara diri jatuh kelembah kikir yang merugikan.

    i). Memindahkan orang yang menerima nikmat itu ke derajat yang lebih baik

    yaitu dari derajat kekurangan ke derajat mencukupi.

    j). Memelihara harta dari hilang percuma, jelasnya harta yang kita berikan di

    jalan Allah SWT. Itulah yang akan t inggal sepanjang masa, di dunia kita

    mendapat pujian di akhirat memperoleh nikmat.

    k). Membentengkan diri dari binasa.

    l). Menolak bencana kemelaratan, apabila orang fakir merasa diri tidak

    diperhatikan oleh orang kaya, timbullah dendam dan dengki kepada

    orang-orang kaya itu dan amat mudah untuk di hasut.

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    40/111

    m). Menunaikan kewajiban dan melaksanakan anjuran Allah SWT untuk

    menitipkan harta-Nya kepada seorang hamba-Nya. Orang-orang fakir itu

    adalah orang-orang yang dibelanjai Allah SWT. Maka apabila orang-orang

    kaya menyampaikan harta-harta Allah SWT kepada orang-orang fakir itu,

    berarti ia telah menunaikan tugasnya.

    n). Mengobati penyakit hati dan cinta dunia.

    o). Menarik rasa simpati/cinta.29

    2). Bagi Penerima

    a).Memelihara orang fakir dan orang miskin dari kehinaan kefakiran dan

    kemiskinan.

    b).Menetapkan orang yang dijinakkan hatinya atas iman serta membangkitkan

    yang lainnya untuk masuk ke dalam islam.

    c). Menolong orang-orang yang berhutang untuk mencapai kemerdekaannya.

    d). Membantu orang-orang yang berhutang untuk menyelesaikan perselisihan

    yang terjadi.

    e). Menyokong orang-orang yang berjihad di jalan Allah SWT.

    f). Menguatkan persekutuan manusia.

    g). Memenuhi hajat orang-orang yang menyelesaikan urusan zakat.

    h). Memudahkan ibnu sabil dalam perjalanannya.30

    29Yusuf Qardawi, Op.cit,. h.84830Ibid,. h.867

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    41/111

    b. Hikmah Zakat, Infaq, sedekahZakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, transedental dan

    horizontal. Oleh karena itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan manusia,

    terutama umat Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan dengan

    hubungan manusia dan Tuhannya maupun hubungan sosial kemasyarakatan dianatara

    manusia, antara lain ;

    1). Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa dan lemah

    papa, untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan kondisi

    tersebut mereka akan mampu melaksankan kewajiban terhadap Allah

    SWT

    2). Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri manusia

    yang biasa timbul di kala ia melihat orang orang di sekitarnya

    berkehidupan cukup apalagi mewah, sedang ia sendiri tak punnya apa

    apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya)kepadanya.

    3). Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa

    (menumbuhkan akhlak mulia, menjadi rendah hati, memiliki rasa

    kemanusian yang tinggi) dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan serahkan

    yang menjadi tabiat manusia, sehingga dapat merasakan ketenangan batin

    karena terbebas dari tuntunan Allah dan tuntunan kewajiban

    kemasyarakatan.

    4). Dapat menunjang terwujudnya system kemasyarakatan Islam yang berdiri

    atas prinsip-prinsip ; Ummatan wahidan (Umat yang satu), musawah

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    42/111

    (persamaan derajat, hak dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah

    (persaudaraan islam), dan takaful ijtimai(tanggung jawab bersama).

    5). Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi

    harta (social distribution) keseimbangan dalam kepemilikan harta (social

    ownership), dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam

    masyarakat.

    6). Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi

    ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan merupakan perwujudan

    solidaritas social, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persaudaraan

    ummat dan bangsa sebagai penghubung antara golongan kuat dan lemah.

    7). Dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan

    seseorang dengan lainnya rukun, damai dan harmonis yang dapat

    menciptakan situasi yang harmonis aman dan tenteram lahir dan bathin.

    Dalam masyarakat seperti itu tidak akan timbul lagi bahaya komunisme

    (atheis) dan paham atau ajaran yang sesaat dan menyesatkan, sebab

    dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi

    kapitalisme sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah akan

    tercipta sebuah masyarakat baladatunthoyyibatun wa rabbun ghofur.31

    1. Wakaf Uang

    31 Drs.A Hasan Rifai al-Faridy, Panduan zakat praktis, (Jakarta;Dompet dhuafa Republika,

    2003) h.41-43

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    43/111

    a. Definisi Wakaf Uang

    Sebelum mendeskripsikan arti dari wakaf uang, ada baiknya jika kita kilas

    balik ke pengertian awal wakaf itu sendiri guna mendapat pemahaman menurut term

    fikih.

    Kata wakaf ditinjau dari bahasa berasal dari kata - - yang berarti berdiri atau berhenti.

    32

    Sedangkan menurut istilah ada beberapa definisi yang diberikan oleh ulama antara

    lain ;

    1). Menurut Sayyid sabiq, wakaf adalah menahan harta dan memberikan

    manfaatnya dijalan Allah.33

    2). Menurut Abu Hanifah, wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut

    hukum tetap milik si wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk

    kebaikan.34

    3). Menurut Muhammad Ibn Ismail ash-Shanani bahwa wakaf adalah menahan

    harta, yang tahan lama dan mungkin diambil manfaatnya tanpa menghabiskan

    atau merusak bendanya (ainnya)dan digunakan untuk kebaikan.35

    Dalam hukum positif di Indonesia secara jelas definisi wakaf termaktub dalam

    Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1997 pasal 1, Instruksi Presiden Nomor 1

    tahun 1991 tentang penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam dan Keputusan Mentri

    32H. Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta; Hidakarya agung, 1989), h.50533Al-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, (Beirut; Dar al-fikr, 1989) Cet.IV, Jilid.14, h.14834Wahbah al-Zuhaili, Fiqh al-Islam wa adillatuhu, Beirut; Dar-al-Fikr, 1989. Cet.III, Juz.8

    h.15335Muhammad Ibn Ismail Ash-Ahanany, subulu as salam, (Bandung : Dahlan, 1995) Jilid

    III.,h. 87

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    44/111

    Agama RI Nomor 154 tahun 1991 tentang pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1

    tahun 1991, tanggal 10 juni 1991, bab 1 pasal 215 (1), pasal 1 (1) Peraturan

    pemerintah Nomor 28 tahun 1997 menyatakan :

    Wakaf adalah perbuatan hokum seseorang atau badan hokum yang memisahkan

    sebagian dari harta kekayaannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan

    peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaranIslam

    Pasal 215 Inpres Nomor 1 tahun 1991 menyatakan :

    Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan

    hukum yang memisahkan sebagian dari miliknya dan melembagakannya uselama-

    lamanya guna kepentingan ibadah dan keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaranIslam.

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wakaf diartikan sebagai Badan yang

    dibentuk yang berkaitan dengan agama yang diperuntukkan bagi kepentingan umum

    sebagai derma atau untuk kepentingan yang berhubungan dengan agama.36

    Kendatipun para mujtahid berbeda pendapat mengenai wakaf, dan perbedaan

    pendapat itu tercermin dalam perumusan mereka, namun semuanya sependapat

    bahwa untuk pembentukan lembaga wakaf diperlukan beberapa rukun. Adapun rukun

    yang dimaksud adalah :

    1. Orang yang mewakafkan hartanya / wakif.2. Harta yang diwakafkan atau maukuf bih.3. Tujuan wakaf atau yang berhak menerima hasil wakaf disebut maukuf

    alaih.

    4. Pernyataan wakaf dari wakif, yang disebut sighat atau ikrar wakaf.

    36Depdikbud, Op.cit., h.1006

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    45/111

    Sedangkan menurut Fatwa dari MUI wakaf uang adalah wakaf yang

    dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hokum dalam bentuk

    uang tunai, termasuk di dalam pengertian uang adalah suarat-surat berharga.

    37

    Menurut Mulya E. Siregar Wakaf Uang adalah Penyerahan asset wakaf

    berupa uang tunai yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan untuk selain

    kepentingan umum yang tidak mengurangi ataupun menghilangkan jumlah pokoknya.

    Adapun definisi versi Jumhur Ulama (Abu Yusuf Ahmad Yusuf Ahmad dan

    golongan Syafii) Wakaf adalah Menahan harta yang memungkinkan diambil

    manfaatnya, tetap ainnya, dibelanjakan wakif untuk mendekatkan diri kepada Allah.

    Dengan diwakafkannya itu, harta keluar dari pemilikan wakif dan harta tersebut

    secara hukum milik Allah. Bagi Wakif terhalang untuk memanfaatkannya dan wajib

    mendermakan hasilnya sesuai tujuan.38

    b. Hikmah wakaf uang

    Hikmah wakaf kata Ahmad Jarjawi, dapat membantu pihak yang miskin, baik

    miskin dalam artian ekonomi maupun miskin tenaga. Dilain pihak juga bertujuan

    untuk meningkatkan pembangunan keagamaan. Disamping itu hikmah lain ialah

    dapat membentuk jiwa sosial di tengah-tengah masyarakat. Dapat juga mendidik

    manusia agar manusia mempunyai tenggang rasa terhadap sesamanya.

    Pada sisi lain dapat dilihat bahwa tujuan untuk meningkatkan pembangunan

    disegala bidang baik pembangunan pisik rumah ibadah, pendidikan dan sarana sosial.

    37Dari Artikel berjudul Wakaf Tunai Mendorong Kemandirian Bangsa,Dian Masyita Telaga,

    www.Pikiranrakyat.com, 12 mei 200338Ahmad farah Husain, Ahkam al wasiat wa al Auqaf fi syariati al Islamiyah, (Damsyik :

    Dar al-Fikr, 1994),. h.6

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    46/111

    Sedangkan pembangunan non pisik dari aspek spiritual menambah ketaqwaan kepada

    Allah SWT.

    Selain itu Banyak hikmah yang dapat diambil dari wakaf, baik bagi wakif

    (orang yang berwakaf)maupun bagi mayarakat secara luas, diantaranya :

    1). Menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat.

    2). Keuntungan moril bagi wakif dengan mendapatkan pahala yang akan mengalir

    terus menerus didunia dan akhirat.

    3). Memperbanyak asset-aset yang digunakan untuk kepentingan umum yang

    sesuai dengan ajaran islam.

    4). Merupakan sumber dana potensial bagi kepentingan peningkatan kualitas

    umat, seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ekonomi, dakwah dan lain

    sebagainya.

    5). Sebagai peluang amal sholeh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    6). Menumbuhkan jiwa yang peka terhadap kehidupan social ummat, (Sosial

    Intelligent).

    7). Sebagai Instrumen penting dalam membangkitkan sistem ekonomi islam.39

    C. Penghimpunan dan Pendayagunaan1. Pola Penghimpunan Zakat, infaq, sedekah dan Wakaf uang

    39.Taufik Ridho, Panduan Wakaf Praktis, (Jakarta : Tabung Wakaf Indonesia,2006) h.53

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    47/111

    Pengumpulan,pada bagian ini zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang di pungut,

    diambil atau bahkan dijemput dari muzakki atas pemberitahuan muzakki, dengan

    perhitungan diserahkan kepada pribadi muzakki atau bahkan ditangani lembaga

    pengelola zakat yang ditunjuk.

    Tugas yang biasa dilakukan oleh petugas bagian penghimpunan sebagai berikut40

    :

    a. Melakukan pendataan terhadap muzakki dan sumber zakat, infaq, sedekah lainnya.

    b. Melakukan usaha penggalian sumber zakat, infaq, dan sedekah baru.

    c. Melakukan pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah dan menyetor hasilnya ke bank

    yang ditunjuk serta menyampaikan tanda bukti penerimaan setoran kepada LAZ.

    d. Mencatat dan membuktikan hasil penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah.

    e. Mengkoordinasikan kegiatan penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah.

    f. Menyiapkan bahan laporan penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah.

    Strategi penghimpunan zakat

    a. Pembentukan Unit Pengumpul ZakatUntuk memudahkan pengumpulan zakat, baik kemudahan bagi lembaga

    pengelola zakat dalam menjangkau para muzakki untuk membayar zakatnya, maka

    setiap Badan Amil Zakat dapat membuka Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai

    tempat sesuai tingkatannya.

    b. Pembukaan Kounter Penerimaan Zakat

    40 Lili Bariadi, Muhammad Zen,M.Hudri, Zakat dan wirausaha (Jakarta : Centre for

    Entrepreneurship Development, 2005), h.100

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    48/111

    Selain membuka unit pengumpul zakat di berbagai tempat, lembaga pengelola

    zakat dapat membuka kounter atau loket tempat pembayaran zakat di kantor atau

    secretariat lembaga yang bersangkutan. Kounter atau loket tersebut harus dibuat yang

    representative seperti layaknya loket lembaga keuangan professional yang dilengkapi

    dengan ruang tunggu bagi muzakki yang akan membayar zakat.

    c. Pembukaan rekening Bank,

    Suatu kemudahan lain bagi para muzakki untuk membayar zakat dan juga

    kemudahan bagi lembaga- lembaga pengelola zakat dalam menghimpun dana zakat

    dari para muzakki adalah dibukanya rekening pembayaran zakat, infaq dan sedekah

    di bank dan dipublikasikan secara luas kepada masyarakat.41

    2. Pola Pendayagunaan zakat,infaq, sedekah dan wakaf uangPendayagunaan, merupakan fungsi bagaimana dana yang telah terkumpul dapat

    menghasilkan multimanfaat bagi si mustahik. Dalam hal ini berarti dana ZIS dan

    Wakaf Uang berorientasi pada usaha-usaha yang bersifat produktif, bukan hanya

    untuk dikonsumsi saja. Sedangkan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat

    untuk usaha produktif, sebagaimana diatur pasal 29 Keputusan Mentri Agama

    Republik Indonesia Nomor 581 tahun 1999 ditetapkan sebagai berikut ;

    a. Melakukan studi kelayakanb. Menetapkan jenis usaha produktifc. Melakukan bimbingan dan penyuluhan

    41 Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam & Peny. Haji DEPAG RI, Manajemen Pengelolaan

    Zakat, (Jakarta : Ciputat Press, 2005) h. 31-33

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    49/111

    d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasane. Mengadakan evaluasif.

    Membuat pelaporan

    Pembagian atau pendayagunaan zakat, menurut Pedoman Pelaksanaan Zakat di

    DKI Jaya itu ditentukan sebagai berikut ;

    a. Bersifat edukatif, produktif dan ekonomis agar para penerima zakat padasuatu masa tidak memerlukan zakat lagi, bahkan diharapkan menjadi orang

    yang membayar zakat.

    b. Untuk fakir miskin, muallaf, dan ibnu sabil, pembagian zakat itudititikberatkan pada pribadinya bukan pada lembaga hukum yang

    mengurusnya. Kebijaksanaan ini dilakukan agar unsur pendidikan yang

    dikandung dalam pembagian zakat itu lebih kentara dan terasa.

    c. Bagi kelompok amil, gharim, dan sabilillah. Pembagian dititikberatkan padabadan hukumnya atau kepada lembaga yang mengurus atau melakukan

    aktivitas-aktivitas keislaman.

    d. Dana-dana yang tersedia dari pengumpulan zakat itu yang belum dibagi ataudiserahkan kepada para mustahiq dimanfaatkan untuk pembangunan dengan

    jalan menyimpannya di bank pemerintah berupa giro, deposito atau sertifikat

    atas nama Badan Amil Zakat yang bersangkutan.42

    42 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat & Wakaf (Jakarta : UI-Press, 1988)

    h.68-70

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    50/111

    Bertitik-tolak dari nash al-Quran suarah at-Taubah (9) ayat 60 serta

    memperhatikan bobot permasalahan yang dihadapi oleh penerima zakat, Bazis DKI

    Jaya membuat ketentuan umum yang merupakan kebijaksanaan pendayagunaan zakat

    ke dalam 4 sektor, yaitu ; (1) Sektorfakir miskin 35%(dua puluh lima persen untuk

    dana produktif dan sepuluh persen untuk dana konsumtif); (2) Sektor amil: 10%

    (yang pelaksanaannya dialihkan ke sector fakir miskin dan sector sabilillah karena

    amil sebagai pegawai negeri mendapat gaji dan subsidi dari APBD); (3) Sektor

    Muallaf,gharim dan Ibnussabil; 10% (4) Sektor sabilillah: 45% (dua puluh lima

    persen untuk bantuan fisik, lima belas persen pembinaan lembaga dakwah, dan lima

    persen untuk bantuan sosial.43

    Pemanfaatan dan pendayagunaan alokasi dana zakat dapat digolongkan sebagai

    berikut44

    :

    a.Konsumtif tradisional, zakat dimanfaatkan dan digunakan langsung oleh mustahik,untuk pemenuhan kebutuhan hidup.

    b.Konsumtif kreatif, zakat yang diwujudkan dalam bentuk lain dari jenis barangsemula, misalnya beasiswa.

    c.Produktif tradisional, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barangproduksi, seperti sapi, mesin jahit.

    d.Produksi Kreatif, yaitu pendayagunaan zakat diwujudkan dalam bentuk modal,baik untuk membangun suatu proyek social maupun menambah modal pedagang

    untuk berwirausaha.45

    43Ibid., h. 6944 Depag RI, Pedoman zakat 9 seri (Jakarta : Bagian proyek peningkatan zakat & wakaf,

    2002), h.243-244

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    51/111

    Dari hasil penelitian atau laporan-laporan tentang pendayagunaan zakat yang ada

    selama ini, maka dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    a. Dipergunakan untuk meringankan penderitaan masyarakat

    Pada umumnya zakat itu diberikan kepada fakir miskin atau asnaf lainnya dengan

    tujuan untuk meringankan beban hidup sekelompok masyarakat (mustahik). Zakat

    yang diberikan itu berupa materi, adakalanya berupa bahan makanan pokok dan ada

    pula yang berupa uang.

    b. Dipergunakan untuk pembangunan dan usaha-usaha yang produktif

    Hal ini sangat dirasakan manfaatnya bagi daerah-daerah pedesaan, daerah pertanian

    yang sangat bergantung pada musim kemarau biasanya terancam oleh paceklik.

    Contoh-contoh yang dikemukakan di atas, memberikan gambaran bahwa

    pandangan keagamaan (khususnya tentang zakat) di beberapa daerah menunjukkan

    adanya tahap kemajuan. Langkah-langkah yang ditempuh, dapat dikembangkan di

    tempat lain sesuai kondisi masyarakat setempat. Dan apabila pandangan itu telah

    menyebar ke daerah-daerah lain, maka usaha untuk mendayagunakan zakat agar

    berfungsi sebagai amal ibadah dan konsep sosial tersebut dapat dikembangkan lebih

    luas.

    D. Teknologi Informasi1.Definisi Teknologi InformasiTeknologi Informasi (information technology)biasa disebut TI, IT atau infotech.

    45Ibid., h. 61-63

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    52/111

    Ada berbagai definisi Teknologi Informasi diantaranya ;

    Menurut Pendapat Haag dan Keen, Teknologi Informasi adalah

    Seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukantugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

    Martinmendefinisikan Teknologi Informasi adalah ;

    Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi Komputer (perangkat keras

    dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,

    melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

    Sedangkan Williams dan SawyerMendefinisikan Teknologi Informasi ;

    Teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi

    berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.

    Dari definisi teknologi informasi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik

    secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga

    mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi

    informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi

    telekomunikasi.46

    Setelah kita mengetahui pengertian dari teknologi informasi yang merupakan

    penggunaan teknologi dalam berbagai informasi terutama menyangkut kepada

    komponen komputer dan telekomunikasi, maka dalam hal pembahasan penelitian ini

    kita membatasi teknologi informasi pada komponen komputer. Oleh karena itu,

    terlebih dahulu kita mengenal dunia komputer khususnya pada internet.

    46 Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta :

    Penerbit ANDI, 2003) h.2

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    53/111

    Internet berasal dari kata Interconnection Networking. Inter yang disingkat dari

    kata International berarti seluruh dunia. Connection berarti hubungan komunikasi

    danNetworkingialah jaringan komputer pribadi. Jadi dapat dikatakan bahwa internet

    adalah sistem jaringan komunikasi yang terhubung di seluruh dunia.47

    Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan

    ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi

    (pemerintah maupun swasta).48

    Internet adalah media komunikasi yang menggunakan sambungan seperti halnya

    telepon, yang tentunya disambungkan dengan komputer serta modem. Namun,

    berbeda dengan telepon yang komunikasinya harus dilakukan dengan oral dan

    dilaksanakan secara bersamaan atau simultan. Maka pada internet komunikasi yang

    dilakukan umumnya tertulis tanpa perlu dilakukan secara bersamaan antara pengirim

    dan penerima pesan.49

    Internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar dimana setiap

    penduduk memiliki alamat (Internet address)yang dapat untuk berkirim surat atau

    informasi. Jika penduduk itu ingin berkeliling kota, cukup dengan menggunakan

    komputer sebagai kendaraan.

    Internet adalah jaringan puluhan juta (mungkin ratusan juta) komputer yang

    saling terhubung dan saling berkomunikasi. Internet seakan menjadi satu dunia

    47 Michael.R.wijela, Kursus kilat 24 jurus internet Explorer 3.02. (Jakarta : PT.Dinastindo,1997) cet ke 1 h.2

    48Mac Bride, (terj) oleh Sugeng panut dan kawan-kawan, Internet, (Jakarta : Kesaint Balne,

    2001) cet ke-2 h.149 Gatot subroto, Internet sebagai sumber belajar anak dan keluarga

    (http://www.Pustekkom.go.id/teknodik/7-11/htm)

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    54/111

    terpisah dari dunia nyata, satu dunia yang tidak bisa dilihat dan dirasakan secara fisik,

    tetapi dimengerti ada.50

    Dari kesimpulan pengertian internet diatas, hakikatnya internet ialah kumpulan

    atau jaringan dari jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini

    komputer yang dahulunya stand alonedapat berhubungan langsung dengan host-host

    atau komputer-komputer yang lainnya yang telah memiliki modem dan terhubung

    dengan line telepon.

    Internet berawal dari ide bagaimana memindahkan data melalui perangkat

    komputer. Ide tersebut tercetus sekitar tahun 1940-1950-an. Salah satu ide yang

    cukup terkenal saat itu adalah dari Vannervarbush, seorang doktor dari Massachusetts

    Institute of tehnology, yang mencetuskan alat bernama Memex, yaitu alat canggih

    yang bisa ditempatkan dimana saja dan bisa dioperasionalkan dari jarak jauh.

    Internet sifatnya berupa ruang yang mirip dengan dunia kita sehari-hari. Maka

    internet bisa disebut dengan ruang maya (Cyberspace).Pada mulanya internet dikenal

    dikalangan akademis untuk keperluan riset, akhirnya jaringan yang memuat informasi

    yang luar biasa banyaknya merambah ke segala kehidupan masyarakat.

    Untuk menghubungkan komputer satu dengan yang komputer lainnya maka yang

    harus dilakukan yaitu berlangsungnya ke salah satu ISP (Internet service provider),

    istilah lainnya ialah penyelenggara jasa internet. Setelah berlangganan pada salah satu

    provider, maka dapat dengan mudah berkomunikasi dengan pemakai internet lainnya,

    50 Harry Surjadi, Konsep situs Web,Belajarlah dari kebutuhan manusia (memanfaatkan

    kebutuhan manusia untuk kembangkan konsep) (http ; www.rad.co.id).

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    55/111

    juga dapat melakukan pertukaran teks. Teks berbagai pesan dengan berjuta manusia

    dalam bisnis, akademis, pemerintah dan organisasi lain.

    Internet merupakan satu teknologi yang berkembang sangat pesat dan cepat, yang

    mana dalam kurun waktu yang singkat internet telah merambah ke seluruh pelosok

    dunia dengan informasi-informasi yang sangat cepat tersaji.

    Kehadiran internet ditengah-tengah kehidupan kita membawa dampak yang

    sangat signifikan bagi perkembangan manusia, dimana dengan adanya internet

    beberapa pekerjaan dapat dilakukan dengan waktu yang sangat singkat.

    World Wide Web (WWW)atau Web merupakan sumber daya internet yang sangat

    populer dan dapat digunakan untuk memperoleh informasi atau bahkan melakukan

    transaksi pembelian barang. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP

    (Hypertext Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web

    ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language).Dokumen ini diletakkan

    dalam web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh

    klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau

    sering disebut browser saja.

    Istilah Web site (situs web) menyatakan lokasi dari nama domain web. Contoh,

    toko buku online amazone memiliki situs web; www.amazone.com, sedangkan situs

    web republika online adalah www.republika.co.id. Informasi yang terdapat pada web

    disebut halaman web (web page). Untuk mengakses sebuah halaman web dari

    browser, pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Locator). URL

    tersusun ada tiga bagian ;

    a. Format Transfer

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    56/111

    b. nama host,c. path berkas dokumen

    sebagai contoh, URL dapat berupa ; http;//www.pesona.com/thias/index.html

    Setiap situs memiliki sebuah home page, yaitu sebuah halaman utama bagi sebuah

    situs. Halaman inilah yang mengaitkan dengan halaman halaman web yang lain.

    2. Fungsi Teknologi InformasiFungsi Teknologi Informasi dalam hal ini internet antara lain :

    a. Pertukaran pesan antar manusia dengan elektronoc mail (E-mail). Seseorangdapat berkomunikasi dengan berjuta-juta orang diseluruh dunia, tanpa surat,

    amplop, perangko atau memijat pesawat telapon. Dengan Electronic mailing list

    kita dapat mengirim pesan keratusan orang pada saat yang sama.

    b. Kita dapat mencari software, essay, data dan program dari ribuan titik distribusike seluruh dunia.

    51

    c. Internet yang multifungsi ini, bisa juga digunakan sebagai sarana untukmempromosikan sesuatu hal, baik untuk pemasaran, iklan, image, company,

    pengenalan dan pemesanan produk.

    3. Kaitannya Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan wakaf uangdengan teknologi Informasi.

    51Khoe yao tung,MM dan Markus isan limas, cara menjadi kaya dan pintar melalui internet

    (Jakarta; Dinastindo, 2002) cet.ke-7 h.15-16

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    57/111

    Zakat yang merupakan salah satu rukun islam memiliki makna strategis dalam

    kehidupan sosial umat. Menunaikan zakat selain sebagai implementasi kewajiban

    seorang muslim, juga merupakan wujud solidaritas sosial terhadap sesama. Dalam

    kehidupan keseharian, kita dihadapkan pada realitas sosial ekonomi umat yang masih

    memerlukan perhatian dan solusi, sebagai akibat dari krisis multidimensi yang

    dialami bangsa kita dalam tahun-tahun belakangan ini.

    Konsepsi pemberdayaan ekonomi umat melalui pengamalan ibadah zakat yang

    diajarkan dalam islam merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam

    mengatasi masalah sosial yang dimaksud. Potensi zakat yang cukup signifikan

    tersebut perlu digali secara optimal agar dapat digunakan untuk ikut menggerakkan

    perekonomian umat disamping potensi-potensi yang lain sehingga taraf hidup umat

    menjadi terangkat.

    Namun yang menjadi masalah selama ini antara lain adalah masalah pengelolaan

    zakat yang belum profesional sehingga pengumpulan dan penyaluran zakat menjadi

    kurang terarah disamping masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap

    permasalahan zakat terutama maslah aktual dan kontomporer.

    Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 muncul dalam semangat agar lembaga

    pengelola zakat tampil dengan professional, amanah dan mandiri. Masih rendahnya

    kepercayaan terutama para muzakki terhadap para amil zakat, juga menjadi salah satu

    masalah perlu mendapat perhatian. Selain itu kesadaran umat untuk berzakat,

    berinfaq dan bersedekah juga masih harus ditumbuhkan.

    Karena itu kegiatan-kegiatan yang menagarah pada sosialisasi sadar zakat dan

    yang menjadikan badan atau Lemabaga Amil Zakat lebih professional, amanah dan

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    58/111

    mandiri perlu terus digalakkan. Disamping itu harus ditumbuhkan desa-desa binaan

    zakat dan kegiatan-kegiatan lainnya sebagai salah satu contoh konkrit dari

    pengelolaan zakat.

    Kegiatan pelayanan dan sosialaisasi yang dilaksanakan selama ini dengan

    menggunakan pola-pola tradisional dan konvensional, perlu diinovasikan dengan

    menggunakan sistem manajemen modern, dan memanfaatkan teknologi

    komputerisasi atau teknologi informasi sehingga setiap data maupun informasi dapat

    diolah secara akurat dan dengan cepat dapat diakses oleh masyarakat.52

    52Proyek peningkatan pemberdayaan zakat. Dirjen BIMAS Islam dan penyelenggaraan haji,

    Manajemen Pengelolaan zakat, 2004 h.2-3

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    59/111

    BAB III

    GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ

    A. Sejarah Ringkas Berdirinya PortalInfaq

    PortalInfaq sebagai lembaga non profit dan non government organization

    didirikan atas kepedulian para pendirinya, yang sebagian besar merupakan

    professional muslim yang aktif menyalurkan, infaq maupun sedekahnya ke lembag-

    lembaga penghimpun dana tersebut, namun kala itu mereka masih melihat ada

    beberapa hal yang mesti diperbaiki terutama masalah transparansi yang utuh dari

    sejumlah lembaga amil zakat atas dana zakat yang terkumpul dan digayagunakan,

    jika ingin melihat berapa jumlah dana yang terkumpul dan besarnya dana yang telah

    digunakan tidak dapat dilakukan setiap saat. Dari ketidakutuhan system yang ada

    ternyata menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pendiri untuk mendirikan lembaga

    yang sejenis namun lebih menekankan pada profesionalitas dan networking yang luas

    yang outputnya tidak hanya berupa laporan keuangan yang dapat

    dipertanggungjawabkan namun juga kejelasan alur distribusi dana ZIS dan Wakaf

    Uang muzakki kapada mustahik.53

    Atas dasar itulah maka lahirlah sebuah lembaga yang bernama PortalInfaq

    dengan badan hukum berupa yayasan yang resmi berdiri pada tanggal 4 Mei 2001,

    yang telah dicatatkan dihadapan Nyonya Diah Guntari ListianingsihSoemarwoto,

    Sarjana Hukum Notaris di Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi dan resmi beroperasi

    53 Epri Abdurrahman Rafi, General Manager PortalInfaq, wawancara pribadi, Jakarta, 5

    September 2006

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    60/111

    pada tanggal 17 mei 2005.54

    Dapat disimpulkan PortalInfaq didirikan sebagai salah

    satu bentuk kepedulian professional muslim Indonesia untuk turut serta

    menanggulangi masalah social ekonomi umat dengan memanfaatkan jaringan internet

    sebagai sarana pengelolaan dana ZIS dan Wakaf Uang.55

    Sebagai sebuah lembaga Amil Zakat PortalInfaq menjunjung tinggi nilai-nilai

    dasar yang mutlak diperlukan, antara lain ;

    1. Amanah2. Transparan3. Profesional4. Inovatif5. Efisien.Sedangkan dalam operasionalnya PortalInfaq memegang prinsip-prinsip sebagai

    berikut ;56

    1. Taat syariah sepenuhnya dalam setiap kegiatan.2. Non profit. Semua dana yang terhimpun digunakan untuk pemberdayaan umat

    dan pengembangan jaringan.

    3. Manajemen professional lewat prosedur yang baku, tekhnologi pendukungyang memadai, dan personil yang tampil.

    4. Efisiensi dalam penggunaan biaya dan sumber daya lain.

    B. Visi, Misi dan Tujuan

    54Profil PortalInfaq,h.455Brosur LAZ PortalInfaq edisi 856Profil PortalInfaq, Op.Cit, h.6

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    61/111

    Visi yang ingin diwujudkan oleh PortalInfaq adalah Membangun jaringan

    dan memberdayakan umat. Sedangkan Misi utama PortalInfaq adalah untuk

    Menggalang dan menyalurkan dana ZIS dan Wakaf Uang dengan mengoptimalkan

    nilai ZIS dan Wakaf Uang untuk mustahik.

    Adapun tujuan dari didirikannya lembaga amil ini adalah Memanfaatkan

    perkembangan teknologi Internet untuk mengoptimalkan dana ZIS dan Wakaf

    Uang.57

    C. Struktur Organisasi

    PortalInfaq berbentuk yayasan yang terstruktur organisasinya mengambil pola

    dasar sesuai dengan organisasi lembaga amil dengan menggunakan kaidah-kaidah

    good corporate governance. Adapun struktur organisasinya dapat digambarkan

    sebagai berikut.

    57Ibid, h.7

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    62/111

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    63/111

    Dibawah ini adalah uraian singkat dari fungsi dan tanggung jawab masing-masing

    bagian dalam struktur organisasi tersebut.58

    1.

    Dewan syariah

    Memberi petunjuk dan masukan kepada Dewan Pendiri dan pelaksana mengenai

    masalah-masalah syariah.

    2. Dewan Penasehat Manajemen dan KeuanganMemberi petunjuk dan masukan kepada Dewan Pendiri dan Direktur Utama

    mengenai masalahmanajemen dan keuangan.

    3. Dewan PendiriMempunyai tanggung jawab akhir dalam yayasan. Mengontrol Direktur utama

    dan staff agar operasi selalu sejalan dengan kebijakan dan prosedur. Mencari

    masukan dari Dewan Syariah dan penasehat manajemen dan keuangan secara

    berkala serta memberikan arahan organisasi kepada direktur utama.

    4. Ketua Pengurusa. Mengelola kegiatan yayasan secara keseluruhan pada tingkat strategis.b. Memberi masukan strategis untuk keputusan-keputusan dewan pendiri.c. Mengawasi kegiatan operasional yang dikepalai oleh general manager.

    5. Bendaharaa. Mengelola keuangan Yayasan secara keseluruhanb. Mengawasi pembukuan Yayasan yang dikelola sehari-hari oleh finance

    Manager.

    6. Sekretaris58Ibid, h. 16-18

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    64/111

    a. Mengelola adminstrasi Yayasan secara keseluruhanb. Mengawasi pelaksanaan adminstrasi dalam operasi yayasan

    7.

    General Manager

    a. Bertanggung jawab terhadap operasi Yayasan sehari-hari.b. Review dan approval untuk klasifikasi program kerjasama dengan pihak

    ketiga.

    c. Memonitor pemasukan dan distribusid. Memberikan laporan kepada Dewan Pengurus dan Dewan Pendiri.

    8. Finance managerA. Menjalankan Proses akutansiB. Menjalankan adminstrasi, korespondensi, dukungan, perkantoran dan lain-

    lain.

    9. Operation Managera. Manajemen hubungan Amil dan Mustahik

    b. Manajemen hubungan Muzakki

    c. Manajemen Program

    d. Manajemen pengembangan operasional.

    10. Web Adminstrator

    a. Operasi situs Web.

    b. Pengembangan situs Web.

    c. Manajemen dan security situs Web.

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    65/111

    11.Fundrising Department

    Mensosialisasikan kesadaran berzakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf pada

    masyarakat dan memaksimalkan penghimpunan dana-dana sosial masyarakat

    melalui PortalInfaq.

    12.Perwakilan

    Merupakan representatif kegiatan PortalInfaq, baik dalam pemberdayaan maupun

    penghimpunan di luar negeri dan juga daerah-daerah lain di Indonesia.

    D. Program LAZ PortalInfaq

    Program yang ada di Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq berbagai

    macam jenis, diantaranya ;

    1. Santunan;

    b. Santunan kesehatanc. Santunan Anak yatim Dhuafad. Santunan Untuk Penderita Tumore. Santunan Untuk keluaraga korban Bencana seperti bencana Yogyakarta.Dari program santunan yang ada bisa dikatakan program sudah dimulai walaupun

    sebenarnya dana yang dikumpulkan belum memenuhi target. Muzakki masih dapat

    mengalokasikan dananya ke program ini.

    2. Pendidikan;

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    66/111

    a. Beasiswa Kaum Dompet dhuafab. Pemberian beasiswa untuk yatim di Bengkuluc.

    Pusat kegiatan belajar masyarakat plus rumah masa depan khusus anak putus

    sekolah

    d. Beasiswa Mahad Darul Marhamah Lil Aytame. Membentuk masyarakat robbani dengan proses pembinaan yang Islamif. Pengentasan dan pemberdayaan Anak jalanang. Pendirian TPA/TKA AL-ANWAR & Pendidikan Agama untuk korban

    banjir

    h. Peduli pendidikan anak kurang mampu di petukangan utara Jakarta selatani. Upaya peningkatan akses pendidikan bagi anak di LPA BantarGebang Bekasij. Pemberdayaan anak putus sekolah & Anak yatim piatu melalui pendidikan

    ketrampilan, pendidikan tambahan di perkampungan Aur Medan.

    Dari program yang tertera diatas hampir semua program sudah dimulai dan sudah

    mempunyai cukup dana. Namun dari 50 program pendidikan masih banyak juga

    program yang belum cukup dana atau dana yang terkumpul belum memenuhi target.

    3. Pembangunan/ Perbaikan fisik;

    k. Renovasi SDN I dan SDN 5 Cidokom Rumpin Bogorl. Pembuatan sumur air minum desa Mauloo NTTm. Perpustakaan bagi anak-anak pemulung di LPAn. Pembangunan sumur bor pasca gempa dan tsunami Aceh

  • 7/13/2019 Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan ZIS

    67/111

    Dari program pembangunan yang ada, program sudah di mulai walaupun dana

    yang terkumpul belum memenuhi target.

    4. Pembinaan Umat;a. Pembinaan muallaf masjid Salam Gamais ITBb. Pengiriman dai-dai ke daerah terpencil di sekitar Tabanan Bali dalam rangka

    peningkatan aqidah

    Dari program pembinaan umat yang ada, ada yang sudah selesai dan ada

    juga program yang masih berjalan dan masih membutuhkan dana.

    5. Pemberdayaan Umat ;a. Program pelatihan lifeskill bagi para pemuda putus sekolahb. Pemberdayaan ekonomi untuk petani tambak udang

    6. Penaggulangan bencana;a. Peduli korban bencana gempa dan tsunami Aceh dan Sumatera utarab. Program penanggulangan bencana kebakaranc. Peduli tsunami dan gempa di yogyakarta dan peng