manajemen pendidikan

19
MAKALAH “Pengorganisasian dan penggerakkan“ Dosen Pengajar : Nunuk hariyati. M.Pd Mata Kuliah : Managemen Pendidikan Oleh : ABDUL LATIF SAIFULLOH (13010014019) KHOIRUL AFIDAH (13010014024) YUNITA PRAHESTI (13010014030) DWI VEBIANA (13010014031) APRILIA RISKA (13010014053) BK B 2013 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

Upload: haidarrochma

Post on 05-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

manajemen pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: manajemen pendidikan

MAKALAH

“Pengorganisasian dan penggerakkan“

Dosen Pengajar : Nunuk hariyati. M.Pd

Mata Kuliah : Managemen Pendidikan

Oleh :

ABDUL LATIF SAIFULLOH (13010014019)

KHOIRUL AFIDAH (13010014024)

YUNITA PRAHESTI (13010014030)

DWI VEBIANA (13010014031)

APRILIA RISKA (13010014053)

BK B 2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

2014

Page 2: manajemen pendidikan
Page 3: manajemen pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pada dasarnya berusia sama dengan kehidupan manusia, hal ini dikarenakan

manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak jauh dari prinsip manajemen. Praktek

Manajemen telah bisa dijumpai ribuan tahun lalu ketika Bangsa Mesir menciptakan

piramida dengan menggunakan fungsi manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian

dan pengendalian. Bangsa Romawi kuno menggunakan cara manajemen dalam

memperlancar komunikasi dan pengendalian wilayah, Bangsa Babilonia menggunakan

manajemen dalam mengatur kerajaan, atau kala Plato mendefinisikan spesialisasi

pekerjaan pada 350 sebelum masehi dan Socrates telah membahas praktek-praktek

manajemen pada 400 sebelum masehi.

Manajemen mancakup kegiatan untuk mancapai tujuan, dilakukan oleh orang yang

mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan sebelumnya.

Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang apa yang harus dilakukan, menerapkan

metode bagaimana melakukannya, memahami bagaimana harus melakukannya dan

mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut. Oleh karena itu manajemen pendidikan

membutuhkan pengorganisasian dan penggerakkan untuk menjalankan suatu rancangan

pendidikan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari Pengorganisasian ?

2. Apa Definisi dari Penggerakkan ?

3. Bagaimana Penerapan Fungsi- fungsi Pengorganisasian dan penggerakkan dalam

Pembelajaran ?

4. Bagaimana prinsip-prinsip pengorganisasian dan penggerakkan dalam manajemen

pendidikan ?

5. Bagaimana tahap-tahap Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen

pendidikan ?

6. Bagaimana ciri-ciri Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen

pendidikan ?

7. Apa saja factor- factor yang diperlukan dalam Penggerakkan ?

Page 4: manajemen pendidikan

8. Apa sajakah asas- asas dalam Pengorganisasian ?

9. Bagaimana proses- proses Pengorganisasian ?

10. Bagaimana pentingnya Penggerakkan dalam Organisasi ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari pengorganisasian

2. Mengetahui pengertian dari penggerakkan

3. Mengetahui penerapan fungsi- fungsi pengorganisasian dan penggerakkan dalam

pembelajaran

4. Mengetahui prinsip-prinsip pengorganisasian dan penggerakkan dalam manajemen

pendidikan

5. Mengetahui tahap-tahap Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen

pendidikan

6. Mengetahui ciri-ciri Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen

pendidikan

7. Untuk mengetahui factor- factor yang diperlukan dalam penggerakkan

8. Untuk mengetahui asas- asas Pengorganisasian

9. Untuk mengetahui proses-proses Pengorganisasian

10. Untuk mengetahui pentingnya Penggerakkan dalam Organisasi

BAB II

Page 5: manajemen pendidikan

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengorganisasian

Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda,

“organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang

dilakukan secara sistematis.

a. Hicks & Gullett

Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan

wewenang diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

b. Gordon, Mondy, Sharpling & Premeaux

Pengorganisasian adalah proses menetapkan hubungan formal diantara orang-orang

dan sumber-sumber ke arah mencapai tujuan.

c. Terry

Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk

mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga

pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.

d. Stoner

Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-

orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

e. R.E. Freeman dan Daniel Gilbert, Jr.

Pengorganisasian adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang

terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah proses untuk

memilih dan memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta

mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam

rangka mencapai tujuan sekolah.

2.2 Pengertian dari Penggerakkan

Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain pergerakan

pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan) adalah mengarahkan

semua personal agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan suatu

organisasi.

Adapun pengertian penggerakan menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. George R. Terry

Page 6: manajemen pendidikan

Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.

2. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo

Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisas yang telah

ditetapkan.

3. Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA

Kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja.

4. Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA

Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja

kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan

ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.

2.3 Fungsi Pengorganisasian dalam Kegiatan Belajar

Fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk

menentukan pelaksana tugas dengan jelas kepada setiap personil sekolah sesuai bidang,

wewenang, mata ajaran, dan tangung jawabnya. Dengan kejelasan tugas dan tangung

jawab masing-masing unsur dankomponen pembelajaran sehinga kegiatan pembelajaran

baik proses maupun kualitas yang dipersyaratkan dapat berlangsung sesuai dengan yang

direncanakan.

Mengenai penerapan fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran, di tunjukkan

dengan sejumlah indicator, yaitu :

1. menyediakan fasiltas, perlengkapan, dan personil yang diperlukan untuk

menyusun kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana melalui

suatu proses penetapan pelaksanan pembelajaran yang diperlukan untuk

menyelesaikanya

2. pengelompokkan komponen pembelajaran dalam struktur sekolah secara teratur

3. membentuk strutur wewenang dan mekanisme kordinasi pembelajaran

4. merumuskan dan menetapkan metode dan prosedur pembelajaran, serta

5. memilh, mengadakan latihan, dalam upaya pengembangan jabatan guru yang

dilengkapi dengan sumber-sumber lain yang diperlukan.

Page 7: manajemen pendidikan

Penerapan fungsi pengorganisasian dalam manajemen pembelajaran sebagai- mana yang

ditunjukan dengan sejumlah indikator di atas, telah dikembangkan sebagai tolak ukur

tentang efektivitas pelaksanan fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran.

Fungsi Penggerakkan dalam Kegiatan Pembelajaran

Fungsi manajemen pembelajaran lainnya adalah penggerakan. Penerapan fungsi

penggerakan dalam pembelajaran, meliputi :

1. menyusun kerangka waktu dan biaya yang diperlukan baik untuk institusi maupun

pembelajaran secara rinci dan jelas

2. memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan

pengambilan keputusan

3. mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik ke arah pencapaian tujuan,

4. membimbing, memotivasi, dan melakukan supervisi oleh kepala sekolah terhadap

guru,

5. membimbing, memotivasi, dan memberi tuntunan atau arahan yang jelas oleh guru

terhadap pelayanan belajar kepada peserta didik.

Hubungan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran, menempatkan guru pada posisi

strategis sebagai manajer pembelajaran dengan mempersiapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan proses pembelajaran, seperti adanya tujuan yangingin dicapai, bahan

atau pesan yang menjadi isi interaksi, pelajar yang aktif meng- alami, guru yang

melaksanakan, metode untuk mencapai tujuan, situasi yang me- mungkinkan proses

pembelajaran berjalan dengan baik, serta adanya penilaian terhadap hasil belajar. Komponen

tersebut termasuk juga cara guru memanejemen proses pembelajaran yang berlangsung

sehinga tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung

sehinga tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, hal

itu akan mampu mewujudkan ber- hasilnya tujuan pembelajaran itu sendiri.

Penggerakan sebagai fungsi manajemen diterapkan oleh kepala sekolah bersama guru

dalam pembelajaran agar siswa melakukan aktivitas belajar untuk menca- pai tujuan

pembelajaran yang telah dirrencanakan. Sehubungan dengan itu, peran kepala sekolah

memegang peranan penting untuk mengerakan para guru dalammengoptimalkan fungsinya

sebagai manajer di dalam kelas.

2.4 Prinsip- prinsip dalam Pengorganisasian

Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian

1. organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas

Page 8: manajemen pendidikan

organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian

tidak mungkin suatuu organisasi tanpaa adanya tujuan. Misalnya, organiasasi

pelayanan kesehatan seperti rumah sakitdan puskesmas sebagai suatu organisasi

mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain memberikan pelayanan yang

berkualitas

2. prinsip skala hirarki

dalam suatu organisasi haruas ada garis kewenangan yang jelas dari peimpinan,

pembantu pimpinan sampai pelaksana sehingga dapat mempertegas dalam

pendelegasian wewenagn dan pertanggungjawaban dan akan menunjang efektifitas

jalannya organisasi secara keseluruhan

3. prinsip kesatuan perintah

dalam hal inis eseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada

seorang atasan saja

4. prinsip pendelelgasian wewenang

dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam

pengambilan keputusan, melakukan hubungan denga orang lain dan mengadakan

tindakan tanpa meminta persetujuan lebih dulu kepada atasannya lagi

5. prinsippertanggungjawaban

dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya

kepada atasan

6. prinsip pembagian pekerjaan

agar kegiatan dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas atau pekerjann

yang didasarkan pada kemampuan dan keahlain dari masing-masing pegawai. Adanya

kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,

serta menjang efektifitas jalannya organisasi

7. prinsip rentang pengendalian

artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan

perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe

organisasi, semakin besar suatu organnisasi dengn jumlah pegawai yang cukup bnyak

semakin kompleks rentang pengendaliannya

8. prinsip fungsional

bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas

dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggungjawab dari

pekerjaannya.

Page 9: manajemen pendidikan

9. Prinsip pemisahan

Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya

pada orang lain.

10. Prinsip keseimbangan

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.

Dalam hal ini penyusunan harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan

organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas yang akan dilakukan.

11. Prinsip fleksibilitas

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai

dengan dinamika organisasi sendiri (internal faktor) dan juga karena adanya pengaruh

diluar organisasi (eksternal faktor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi

dalam mencapai tujuannya

12. Prinsip kepemimpinan

Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan

kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses

kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Prinsip –prinsip dalam Penggerakkan

Prinsip Actuating dan Mencapai Actuating managerial yang efektif

Prinsip-Prinsip Penggerakan, Menurut Kurniawan (2009) Prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating

antara lain:

a. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya.

b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.

c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.

d. Menghargai hasil yang baik dan sempurna.

e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.

f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.

g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.

2.5 Tahap-tahap Pengorganisasian dalam Manajemen Pendidikan

1. Memahami tujuan institusional

2. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan

institusional

3. Kegiatan yang serumpun (sejenis) dikelompokkan dalam satu unit kerja

Page 10: manajemen pendidikan

4. Menetapkan fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja

5. Menetapkan personel (jumlah dan kualifikasinya ) setiap unit kerja

6. Menetapkan hubungan kerja antar unit kerja

Tahap- tahap Penggerakkan dalam Manajemen Pendidikan

Penggerakan terdiri dari beberapa langkah-langkah yang mempunyai peranan penting dalam proses

penggerakan, diantaranya sebagai berikut :

a. Motivasi

b. Pembimbingan

c. penjalinan hubungan

d. penyelenggaraan kopemberianmunikasi

e. pengembangan atau peningkatan pelaksana

2.6 Ciri-ciri Pengorganisasian dalam Manajemen Pendidikan

Ciri-ciri pengorganisasian meliputi:

a) Organisasi sebagai suatu sistem, yaitu adanya seperangkat unsur yang saling

bergantung dan berhubungan antara yang satu dan yang lainnya.

b) Organisasi merupakan struktur, yang mana mempunyai kadar formalitas, pembagian

tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh anggota kelompok.

c) Adanya perencanaan yang dilakukan secara sadar berdasarkan rasionalitas dan

pedoman-pedoman yang jelas.

d) Adanya koordinasi dan koorprasi yang baik diantara orang-orang yang bekerja sama,

menunjukkan bahwa tindakan-tindakan orang-orang tersebut berjalan ke arah suatu

tanggung jawab tertentu.

Ciri-ciri Penggerakkan dalam Manajemen Pendidikan

Di dalam Penggerakan upaya manajer agar berhasil dalam menjalankan pelaksanaan manajemen yang

baik dan berkesinambungan hendaknya mampu memahami kondisi dan situasi di dalam organisasi yang

di gerakkan.Di dalam menggerakkan sebuah organisasi, seorang manajer harus mampu bertanggung

jawab terhadap semua keputusan yang telah dibuat.

Adapun Ciri – ciri penggerakkan di dalam sebuah oraganisasi yaitu :

a. Upaya yang berlandaskan pengetahuan tentang kepemimpinan yang baik

b. Mengacu pada perencanaan yang telah di buat

Page 11: manajemen pendidikan

c. Adanya kemampuan untuk memimpin semua anggota organisasi

d.  Semua kegiatan – kegiatan oraganisasi di atur dengan baik

e.  Pemberian bimbingan, motivasi dan pengarahan yang baik

2.7 Faktor- factor yang diperlukan dalam Penggerakkan diantaranya :

1. Kepemimpinan (Leadership)

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas

untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak

akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang

demikian akan gagal dalam usahanya.

2. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)

        Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak.

Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya

3. Tata Hubungan (Communication)

        Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif,

pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan

efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam

manajemen ada beberapa macam diantaranya :

a) intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan

dengan  atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau

sebaliknya.

b) Komunikasi Ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.

c) Horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan

yang sama

d) Komunikasi Vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara

atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.

4. Perangsang (Incentive)

        insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.

5. Supervisi (Supervision)

        Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul

kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut

Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota

manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan

demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan

Page 12: manajemen pendidikan

dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan

memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.

6. Disiplin (Discipline)

        Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan

dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :

1. Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).

2. Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah)

Pada dasarnya sistem penggerakan dimulai pada diri manajer sendiri, seorang manajer harus

berusaha secara pribadi untuk mengembangkan kerja sama secara harmonis dan terarah

dengan pihak lain, tanpa kesedian dan kemempuan kerja sama itu sulit baginya untuk

menggerakan orang lain.

2.8 Asas- asas dalam Pengorganisasian

Hadari Nawawi mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya

adalah :

a. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang

sesuai dengan kebutuhan.

b. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja.

c. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.

d. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol.

e. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah.

f. Oraganisasi harus fleksibel dan seimbang.

2.9 Proses- proses dalam Pengorganisasian

Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga

langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :

a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi.

b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik

dapat dilaksanakan oleh satu orang.

Page 13: manajemen pendidikan

c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan

pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

2.10 Pentingnya Penggerakkan dalam Organisasi

Fungsi actuating atau penggerakkan lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan

langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang

baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya

manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada

harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM

harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-

masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah

ditetapkan.

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-

sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara

yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan actuating yakni pertama, melakukan

pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication);

kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai

pengarahan dan pemotivasian. Pengaplikasian actuating dalam pendidikan adalah

pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan pendidikan di sekolah

untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. Fungsi actuating lebih menekankan

pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan

penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan

tugas.

Organisasi adalah suatu proses kerjasama dua orang atau lebih untuk

mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.

Page 14: manajemen pendidikan

Tujuan dan manfaat organisasi, antara lain untuk :

a. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya

yang dimilikinya dalam mencapai tujuannya

b. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan

bersama-sama