manajemen pendidikan
DESCRIPTION
manajemen pendidikanTRANSCRIPT
MAKALAH
“Pengorganisasian dan penggerakkan“
Dosen Pengajar : Nunuk hariyati. M.Pd
Mata Kuliah : Managemen Pendidikan
Oleh :
ABDUL LATIF SAIFULLOH (13010014019)
KHOIRUL AFIDAH (13010014024)
YUNITA PRAHESTI (13010014030)
DWI VEBIANA (13010014031)
APRILIA RISKA (13010014053)
BK B 2013
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya berusia sama dengan kehidupan manusia, hal ini dikarenakan
manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak jauh dari prinsip manajemen. Praktek
Manajemen telah bisa dijumpai ribuan tahun lalu ketika Bangsa Mesir menciptakan
piramida dengan menggunakan fungsi manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian
dan pengendalian. Bangsa Romawi kuno menggunakan cara manajemen dalam
memperlancar komunikasi dan pengendalian wilayah, Bangsa Babilonia menggunakan
manajemen dalam mengatur kerajaan, atau kala Plato mendefinisikan spesialisasi
pekerjaan pada 350 sebelum masehi dan Socrates telah membahas praktek-praktek
manajemen pada 400 sebelum masehi.
Manajemen mancakup kegiatan untuk mancapai tujuan, dilakukan oleh orang yang
mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan sebelumnya.
Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang apa yang harus dilakukan, menerapkan
metode bagaimana melakukannya, memahami bagaimana harus melakukannya dan
mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut. Oleh karena itu manajemen pendidikan
membutuhkan pengorganisasian dan penggerakkan untuk menjalankan suatu rancangan
pendidikan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Pengorganisasian ?
2. Apa Definisi dari Penggerakkan ?
3. Bagaimana Penerapan Fungsi- fungsi Pengorganisasian dan penggerakkan dalam
Pembelajaran ?
4. Bagaimana prinsip-prinsip pengorganisasian dan penggerakkan dalam manajemen
pendidikan ?
5. Bagaimana tahap-tahap Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen
pendidikan ?
6. Bagaimana ciri-ciri Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen
pendidikan ?
7. Apa saja factor- factor yang diperlukan dalam Penggerakkan ?
8. Apa sajakah asas- asas dalam Pengorganisasian ?
9. Bagaimana proses- proses Pengorganisasian ?
10. Bagaimana pentingnya Penggerakkan dalam Organisasi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pengorganisasian
2. Mengetahui pengertian dari penggerakkan
3. Mengetahui penerapan fungsi- fungsi pengorganisasian dan penggerakkan dalam
pembelajaran
4. Mengetahui prinsip-prinsip pengorganisasian dan penggerakkan dalam manajemen
pendidikan
5. Mengetahui tahap-tahap Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen
pendidikan
6. Mengetahui ciri-ciri Pengorganisasian dan Penggerakkan dalam manajemen
pendidikan
7. Untuk mengetahui factor- factor yang diperlukan dalam penggerakkan
8. Untuk mengetahui asas- asas Pengorganisasian
9. Untuk mengetahui proses-proses Pengorganisasian
10. Untuk mengetahui pentingnya Penggerakkan dalam Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda,
“organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara sistematis.
a. Hicks & Gullett
Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan
wewenang diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
b. Gordon, Mondy, Sharpling & Premeaux
Pengorganisasian adalah proses menetapkan hubungan formal diantara orang-orang
dan sumber-sumber ke arah mencapai tujuan.
c. Terry
Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk
mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
d. Stoner
Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
e. R.E. Freeman dan Daniel Gilbert, Jr.
Pengorganisasian adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah proses untuk
memilih dan memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta
mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam
rangka mencapai tujuan sekolah.
2.2 Pengertian dari Penggerakkan
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain pergerakan
pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan) adalah mengarahkan
semua personal agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan suatu
organisasi.
Adapun pengertian penggerakan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. George R. Terry
Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
2. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisas yang telah
ditetapkan.
3. Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA
Kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja.
4. Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA
Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.
2.3 Fungsi Pengorganisasian dalam Kegiatan Belajar
Fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk
menentukan pelaksana tugas dengan jelas kepada setiap personil sekolah sesuai bidang,
wewenang, mata ajaran, dan tangung jawabnya. Dengan kejelasan tugas dan tangung
jawab masing-masing unsur dankomponen pembelajaran sehinga kegiatan pembelajaran
baik proses maupun kualitas yang dipersyaratkan dapat berlangsung sesuai dengan yang
direncanakan.
Mengenai penerapan fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran, di tunjukkan
dengan sejumlah indicator, yaitu :
1. menyediakan fasiltas, perlengkapan, dan personil yang diperlukan untuk
menyusun kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana melalui
suatu proses penetapan pelaksanan pembelajaran yang diperlukan untuk
menyelesaikanya
2. pengelompokkan komponen pembelajaran dalam struktur sekolah secara teratur
3. membentuk strutur wewenang dan mekanisme kordinasi pembelajaran
4. merumuskan dan menetapkan metode dan prosedur pembelajaran, serta
5. memilh, mengadakan latihan, dalam upaya pengembangan jabatan guru yang
dilengkapi dengan sumber-sumber lain yang diperlukan.
Penerapan fungsi pengorganisasian dalam manajemen pembelajaran sebagai- mana yang
ditunjukan dengan sejumlah indikator di atas, telah dikembangkan sebagai tolak ukur
tentang efektivitas pelaksanan fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran.
Fungsi Penggerakkan dalam Kegiatan Pembelajaran
Fungsi manajemen pembelajaran lainnya adalah penggerakan. Penerapan fungsi
penggerakan dalam pembelajaran, meliputi :
1. menyusun kerangka waktu dan biaya yang diperlukan baik untuk institusi maupun
pembelajaran secara rinci dan jelas
2. memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan
pengambilan keputusan
3. mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik ke arah pencapaian tujuan,
4. membimbing, memotivasi, dan melakukan supervisi oleh kepala sekolah terhadap
guru,
5. membimbing, memotivasi, dan memberi tuntunan atau arahan yang jelas oleh guru
terhadap pelayanan belajar kepada peserta didik.
Hubungan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran, menempatkan guru pada posisi
strategis sebagai manajer pembelajaran dengan mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses pembelajaran, seperti adanya tujuan yangingin dicapai, bahan
atau pesan yang menjadi isi interaksi, pelajar yang aktif meng- alami, guru yang
melaksanakan, metode untuk mencapai tujuan, situasi yang me- mungkinkan proses
pembelajaran berjalan dengan baik, serta adanya penilaian terhadap hasil belajar. Komponen
tersebut termasuk juga cara guru memanejemen proses pembelajaran yang berlangsung
sehinga tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung
sehinga tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, hal
itu akan mampu mewujudkan ber- hasilnya tujuan pembelajaran itu sendiri.
Penggerakan sebagai fungsi manajemen diterapkan oleh kepala sekolah bersama guru
dalam pembelajaran agar siswa melakukan aktivitas belajar untuk menca- pai tujuan
pembelajaran yang telah dirrencanakan. Sehubungan dengan itu, peran kepala sekolah
memegang peranan penting untuk mengerakan para guru dalammengoptimalkan fungsinya
sebagai manajer di dalam kelas.
2.4 Prinsip- prinsip dalam Pengorganisasian
Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian
1. organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian
tidak mungkin suatuu organisasi tanpaa adanya tujuan. Misalnya, organiasasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakitdan puskesmas sebagai suatu organisasi
mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain memberikan pelayanan yang
berkualitas
2. prinsip skala hirarki
dalam suatu organisasi haruas ada garis kewenangan yang jelas dari peimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana sehingga dapat mempertegas dalam
pendelegasian wewenagn dan pertanggungjawaban dan akan menunjang efektifitas
jalannya organisasi secara keseluruhan
3. prinsip kesatuan perintah
dalam hal inis eseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja
4. prinsip pendelelgasian wewenang
dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam
pengambilan keputusan, melakukan hubungan denga orang lain dan mengadakan
tindakan tanpa meminta persetujuan lebih dulu kepada atasannya lagi
5. prinsippertanggungjawaban
dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasan
6. prinsip pembagian pekerjaan
agar kegiatan dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas atau pekerjann
yang didasarkan pada kemampuan dan keahlain dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
serta menjang efektifitas jalannya organisasi
7. prinsip rentang pengendalian
artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organnisasi dengn jumlah pegawai yang cukup bnyak
semakin kompleks rentang pengendaliannya
8. prinsip fungsional
bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas
dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggungjawab dari
pekerjaannya.
9. Prinsip pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
pada orang lain.
10. Prinsip keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini penyusunan harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas yang akan dilakukan.
11. Prinsip fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan dinamika organisasi sendiri (internal faktor) dan juga karena adanya pengaruh
diluar organisasi (eksternal faktor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya
12. Prinsip kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan
kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Prinsip –prinsip dalam Penggerakkan
Prinsip Actuating dan Mencapai Actuating managerial yang efektif
Prinsip-Prinsip Penggerakan, Menurut Kurniawan (2009) Prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating
antara lain:
a. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya.
b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
d. Menghargai hasil yang baik dan sempurna.
e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.
2.5 Tahap-tahap Pengorganisasian dalam Manajemen Pendidikan
1. Memahami tujuan institusional
2. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan
institusional
3. Kegiatan yang serumpun (sejenis) dikelompokkan dalam satu unit kerja
4. Menetapkan fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja
5. Menetapkan personel (jumlah dan kualifikasinya ) setiap unit kerja
6. Menetapkan hubungan kerja antar unit kerja
Tahap- tahap Penggerakkan dalam Manajemen Pendidikan
Penggerakan terdiri dari beberapa langkah-langkah yang mempunyai peranan penting dalam proses
penggerakan, diantaranya sebagai berikut :
a. Motivasi
b. Pembimbingan
c. penjalinan hubungan
d. penyelenggaraan kopemberianmunikasi
e. pengembangan atau peningkatan pelaksana
2.6 Ciri-ciri Pengorganisasian dalam Manajemen Pendidikan
Ciri-ciri pengorganisasian meliputi:
a) Organisasi sebagai suatu sistem, yaitu adanya seperangkat unsur yang saling
bergantung dan berhubungan antara yang satu dan yang lainnya.
b) Organisasi merupakan struktur, yang mana mempunyai kadar formalitas, pembagian
tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh anggota kelompok.
c) Adanya perencanaan yang dilakukan secara sadar berdasarkan rasionalitas dan
pedoman-pedoman yang jelas.
d) Adanya koordinasi dan koorprasi yang baik diantara orang-orang yang bekerja sama,
menunjukkan bahwa tindakan-tindakan orang-orang tersebut berjalan ke arah suatu
tanggung jawab tertentu.
Ciri-ciri Penggerakkan dalam Manajemen Pendidikan
Di dalam Penggerakan upaya manajer agar berhasil dalam menjalankan pelaksanaan manajemen yang
baik dan berkesinambungan hendaknya mampu memahami kondisi dan situasi di dalam organisasi yang
di gerakkan.Di dalam menggerakkan sebuah organisasi, seorang manajer harus mampu bertanggung
jawab terhadap semua keputusan yang telah dibuat.
Adapun Ciri – ciri penggerakkan di dalam sebuah oraganisasi yaitu :
a. Upaya yang berlandaskan pengetahuan tentang kepemimpinan yang baik
b. Mengacu pada perencanaan yang telah di buat
c. Adanya kemampuan untuk memimpin semua anggota organisasi
d. Semua kegiatan – kegiatan oraganisasi di atur dengan baik
e. Pemberian bimbingan, motivasi dan pengarahan yang baik
2.7 Faktor- factor yang diperlukan dalam Penggerakkan diantaranya :
1. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas
untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak
akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang
demikian akan gagal dalam usahanya.
2. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak.
Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya
3. Tata Hubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif,
pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan
efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam
manajemen ada beberapa macam diantaranya :
a) intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan
dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau
sebaliknya.
b) Komunikasi Ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
c) Horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan
yang sama
d) Komunikasi Vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara
atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.
4. Perangsang (Incentive)
insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.
5. Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul
kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut
Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota
manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan
demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan
dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan
memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.
6. Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan
dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :
1. Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).
2. Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah)
Pada dasarnya sistem penggerakan dimulai pada diri manajer sendiri, seorang manajer harus
berusaha secara pribadi untuk mengembangkan kerja sama secara harmonis dan terarah
dengan pihak lain, tanpa kesedian dan kemempuan kerja sama itu sulit baginya untuk
menggerakan orang lain.
2.8 Asas- asas dalam Pengorganisasian
Hadari Nawawi mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya
adalah :
a. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang
sesuai dengan kebutuhan.
b. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja.
c. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
d. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol.
e. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah.
f. Oraganisasi harus fleksibel dan seimbang.
2.9 Proses- proses dalam Pengorganisasian
Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga
langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik
dapat dilaksanakan oleh satu orang.
c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
2.10 Pentingnya Penggerakkan dalam Organisasi
Fungsi actuating atau penggerakkan lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan
langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang
baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya
manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada
harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM
harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-
masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-
sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara
yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan actuating yakni pertama, melakukan
pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication);
kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian. Pengaplikasian actuating dalam pendidikan adalah
pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan pendidikan di sekolah
untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. Fungsi actuating lebih menekankan
pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan
tugas.
Organisasi adalah suatu proses kerjasama dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.
Tujuan dan manfaat organisasi, antara lain untuk :
a. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya
yang dimilikinya dalam mencapai tujuannya
b. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan
bersama-sama