buku manajemen pendidikan

Upload: yoga-ajah

Post on 02-Mar-2018

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    1/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakangPendidikan pada abad ke-21 merupakanhal yang sangat penting karena denganpendidikan kita akan semakin cepat untukmengembangkan dan mengetahui potensi diri.Pemerintah Indonesia sekarang sudah banyakmembangun Sekolah Menengah Kejuruan

    (SMK), baik negeri maupun swasta, untukmeningkatkan jumlah sumber daya manusiayang berkualitas. Salah satu upaya manajemenSMK untuk menarik minat masyarakat adalahdengan adanya Quality Assurance (QA) atausering disebut Penjaminan Mutu/Kualitas

    Pendidikan. Meningkatnya jaminan kualitas(QA) pendidikan membantu manajemensekolah untuk mencapai predikat sekolahunggulan sehingga sekolah mendapatkepercayaan dari calon siswa, baik yang akanlangsung bekerja maupun meneruskan ke

    jenjang studi yang lebih tinggi.

    Jaminan kualitas / Quality Assurance(QA) adalah salah satu sarana untukmeningkatkan efektivitas pendidikan.Prinsipnya ada pada pelaku utama pendidikanyang berada di garis depan, seperti kepalasekolah, guru, staf dan karyawan, siswa danorang tua siswa untuk meningkatkan kualitas

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    2/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 2

    pendidikan khususnya pendidikan SMK dalammembentuk SDM yang sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat/industri. Oleh karena itu,manajemen sekolah harus mengevaluasi diriuntuk terus memperbaiki dan meningkatkanproses perencanaan serta pelaksanaanpembangunan pendidikan di sekolah.

    Jaminan kepastian kualitas pendidikanmeliputi jaminan fasilitas, jaminan kompetensi

    guru, sampai pada jaminan kelulusan. Paraorang tua yang melek kemajuan pendidikan kinisemakin selektif dan kritis dalam menentukanlembaga pendidikan bagi anaknya.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa itu konsep dasar jaminan kepastiankualitas/Quality Assurance(QA) di SMK?2. Aspek apa saja yang mendukung jaminan

    kepastian kualitas/Quality Assurance (QA)di SMK?

    3. Bagaimana sistem manajemen yang baikdalam meningkatkan jaminan kepastian

    kualitas /Quality Assurance(QA) di SMK?

    C. Tujuan1. Untuk mengetahui konsep dasar jaminan

    kepastian kualitas (QA) di SMK.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    3/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 3

    2. Untuk mengetahui aspek aspek yangmendukung jaminan kepastian kualitas (QA)

    di SMK.3. Untuk mengetahui sistem manajemen yangbaik dalam meningkatkan jaminan kepastiankualitas (QA) di SMK.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    4/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 4

    BAB II

    DASAR TEORI

    A. Teori POACDunia manajemen menggunakan prinsip

    POAC ( Planning, Organizing, Actuating, danControlling). Prinsip manajemen ini banyaksekali digunakan oleh organisasi besar untukmemajukan serta mengelola organisasimereka. Berikut akan penjelasaan POAC(Planning, Organizing, Actuating, danControlling) tersebut.

    Gambar POACSumber:www.gurupendidikan.com

    http://www.gurupendidikan.com/http://www.gurupendidikan.com/http://www.gurupendidikan.com/http://www.gurupendidikan.com/wp-content/uploads/2015/01/POAC.pnghttp://www.gurupendidikan.com/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    5/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 5

    1. Planning

    Gambar Rencana A,B,CSumber :www.stepchange.ie

    Planning adalah proses mendefinisikantujuan organisasi, membuat strategi untukmencapai tujuan itu dan mengembangkanrencana aktivitas kerja dalam sebuah

    organisasi. Perencanaan merupakan prosesyang penting dari segala bentuk fungsimanajemen, karena tanpa adanyaperencanaan semua fungsi-fungsi lainnyatidakakan dapat berjalan.

    Dalam perencanaan, terdapat beberapafaktor dalam planning yang patut untuk

    dipertimbangkan, yaitu :a. Specific, yaitu berarti sebuah

    perencanaan harus jelas apa maksutdan tujuannya beserta ruang lingkupnya.

    b. Measurable, yaitu suatu tingkatkeberhasilan yang harus dapat diukur

    http://www.stepchange.ie/http://www.stepchange.ie/http://www.stepchange.ie/http://www.stepchange.ie/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    6/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 6

    dari program kerja dan rencana yangdibuat.

    c. Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisatercapai dan diwujudkan, bukan hanyasekedar fiktif dan khayalan belaka.

    d. Realistic, yaitu sesuatu yang sesuaidengan kemampuan dan sumber dayayang ada, harus seimbang tetapi tetapada tantangan didalamnya.

    e. Time, yaitu ada batas waktu yang jelas,sehingga bisa dinilai dan dievaluasi.

    2. Organizing

    Pengorganisasian ( Organizing ) adalahfungsi kedua dalam manajemen. Organizing

    adalah proses kegiatan dalam menyusunstruktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya.Hasil dari pengorganisasian itu berupastruktur organisasi.

    Setiap tujuan di sebuah organisasi pastiingin dicapai, dan untuk meraih hal tersebut,

    pengorganisasian sangat berperan penting.Sebuah perusahaan, pengorganisasianbiasanya disusun dalam bentuk badanorganisasi atau struktur organisasi, setelahitu baru dipecah menjadi beberapa jabatan.Disinilah letak salah satu prinsip Manajemenyang membagi setiap tugas dan tanggung

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    7/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 7

    jawab dalam sebuah perusahaan yangdibebankan pada semua anggota organisasi

    menurut skil dan kemampuan masing-masing individu.

    Gambar Bagan setruktur organisasiSumber: 20337604.siap-sekolah.com

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    8/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 8

    3. Actuating

    gambar ActuatingSumberwww.stepchange.ie

    Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatutindakan yang mengusahakan agar semuaperencanaan dan tujuan perusahaan bisaterwujud dengan baik dan seperti yangdiharapkan. Pelaksanaan merupakan suatuupaya yang menggerakkan orang-oranguntuk mau bekerja dengan sendirinya dandengan kesadaran yang besar demimengabulkan seluruh cita-cita perusahaansecara efektif dan tepat.

    http://www.stepchange.ie/http://www.stepchange.ie/http://www.stepchange.ie/http://www.stepchange.ie/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    9/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 9

    Perencanaan dan pengorganisasianakan berjalan kurang baik jika tidak disertai

    dengan pelaksanaan. Oleh karena itu,sangat dibutuhkan sekali bentuk nyata darikerja keras, kerjasama dan kerja nyatadidalamnya. Pengoptimalan seluruh sumberdaya manusia yang ada juga sangat penting,terutama ditujukan untuk mencapai visi, misidan planning yang telah diterapkan.

    Poin ini, semua sumber daya manusiayang ada harus bekerja sesuai dengan tugasyang dibebankan, fungsi serta peran dankompetensi dari masing-masing untukmencapai tujuan organisasi atau perusahaantersebut.

    4. Controlling

    Gambar KontrolSumber :www.yourarticlelibrary.com

    Pengawasan ( Controlling ) adalahproses pengamatan, penentuan standaryang akan diwujudkan, menilai kinerja

    http://www.yourarticlelibrary.com/http://www.yourarticlelibrary.com/http://www.yourarticlelibrary.com/http://www.yourarticlelibrary.com/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    10/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 10

    pelaksanaan, dan jika diperlukan mengambiltindakan korektif, sehingga pelaksanaan

    dapat berjalan dengan semaksimal mngkindalam mencapai tujuan perusahaan.Pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan

    yang diharapkan, maka akan dibutuhkanpengontrolan yang optimal, baik itu dalambentuk supervisi, pengawasan,inspeksi dan audit.

    Tujuan utama dari kegiatan pengawasanadalah menciptakan kegiatan-kegiatanmanajemen yang dinamis dan terwujudsecara efektif dan efisien. Sesuai mencegahterjadinya penyimpangan. Memperbaikikelemahan dan kesalahan, serta menindak

    penyalahgunaan dan penyelewenganMendinamisasikan organisasi serta kegiatandalam manajemen. Memperkuat rasa akantanggung jawab tiap individu. Mengambiltindakan korektif jika pelaksanaanmenyimpang dari perencanaan atau standaryang telah ditetapkan. Dengan perannya

    dalam sebuah organisasi, controllingmemiliki beberapa fungsi utama.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    11/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 11

    B. Teori SWOT

    Gambar SWOT

    Sumber :www.easy-marketing-strategies.comAnalisis SWOT adalah metode

    perencanaan strategis yang digunakanuntuk mengevaluasi kekuatan (strengths),kelemahan (weaknesses), peluang(opportunities), dan ancaman (threats)dalam suatu proyek atau suatu spekulasi

    bisnis. Keempat faktor itulah yangmembentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses, opportunities, dan threats).Proses ini melibatkan penentuan tujuanyang spesifik dari spekulasi bisnis atauproyek dan mengidentifikasi faktor internal

    http://www.easy-marketing-strategies.com/http://www.easy-marketing-strategies.com/http://www.easy-marketing-strategies.com/http://www.easy-marketing-strategies.com/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    12/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 12

    dan eksternal yang mendukung dan yangtidak dalam mencapai tujuan tersebut.

    Menurut Daniel Start dan Ingie Hovlanddalamhttp://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/, analisis SWOT adalahinstrumen perencanaaan strategis yangklasik dengan menggunakan kerangka kerjakekuatan dan kelemahan serta kesempatanekternal dan ancaman. Instrumen ini

    memberikan cara sederhana untukmemperkirakan cara terbaik untukmelaksanakan sebuah strategi. Instrumenini menolong para perencana apa yang bisadicapai, dan hal-hal apa saja yang perludiperhatikan oleh mereka.

    Metode SWOT pertama kali digunakanoleh Albert Humphrey yang melakukanpenelitian di Stamford University pada tahun1960-1970 dengan analisa perusahaanyang bersumber dalam Fortune500. Jikaditarik lebih ke belakang analisa ini telahada sejak tahun 1920-an sebagai bagian

    dari Harvard Policy Model yangdikembangkan di Harvard Business School.Pada saat pertama kali digunakan terdapatbeberapa kelemahan utama di antaranyaanalisa yang dibuat masih bersifat deskriptifserta belum bahkan tidak menghubungkandengan strategi-strategi yang mungkin bisa

    http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    13/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 13

    dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan.

    Hasil analisis biasanya adalah arahanatau rekomendasi untuk mempertahankankekuatan dan menambah keuntungan daripeluang yang ada, sambil mengurangikekurangan dan menghindari ancaman.Digunakan dengan benar, analisis SWOTakan membantu kita untuk melihat sisi-sisi

    yang terlupakan atau tidak terlihat selamaini.

    Analisis ini bersifat deskriptif danterkadang akan sangat subjektif, karenabisa jadi dua orang yang menganalisissebuah organisasi akan memandang

    berbeda keempat bagian tersebut. Hal iniwajar terjadi, karena analisis SWOT adalahsebuah analisis yang akan memberikanoutputberupa arahan dan tidak memberikansolusi ajaibdalam sebuah permasalahan.

    Analisa SWOT dapat diterapkan dengancara menganalisis dan memilah berbagai

    hal yang mempengaruhi keempat faktornya,kemudian menerapkannya dalam gambarmatrik SWOT, di mana aplikasinya adalahbagaimana kekuatan (strengths) mampumengambil keuntungan (advantage) daripeluang (opportunities) yang ada,bagaimana cara mengatasi kelemahan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    14/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 14

    (weaknesses) yang mencegah keuntungan(advantage) dari peluang (opportunities)

    yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan(strengths) mampu menghadapi ancaman(threats) yang ada, dan terakhir adalahbagimana cara mengatasi kelemahan(weaknesses) yang mampu membuatancaman (threats) menjadi nyata ataumenciptakan sebuah ancaman baru.

    Analisis SWOT dilakukan denganmaksud untuk mengenali tingkat kesiapansetiap fungsi dari keseluruhan fungsi yangdiperlukan untuk mencapai sasaran yangtelah ditetapkan. sehingga tingkat kesiapanfungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan

    masing-masing faktor yang terlibat padasetiap fungsi, maka analisis SWOTdilakukan terhadap keseluruhan faktordalam setiap fungsi tersebut, baik faktorinternal maupun eksternal.

    Melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-faktornya, maka berlaku

    ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapanyang memadai, artinya, minimal memenuhikriteria kesiapan yang diperlukan untukmencapai sasaran, dinyatakan sebagaikekuatan bagi faktor internal atau peluangbagi faktor eksternal. Sedangkan tingkatkesiapan yang kurang memadai, artinya,

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    15/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 15

    tidak memenuhi kriteria kesiapan minimal,dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor

    internal atau ancaman bagi faktor eksternal.Untuk menentukan kriteria kesiapan,diperlukan kecermatan, kehati-hatian,pengetahuan, dan pengalaman yang cukupagar dapat diperoleh ukuran kesiapan yangtepat. Kelemahan atau ancaman yangdinyatakan pada faktor internal dan faktor

    eksternal yang memiliki tingkat kesiapankurang memadai, disebut persoalan.Selama masih adanya fungsi yang tidaksiap atau masih ada persoalan, makasasaran yang telah ditetapkan diduga tidakakan tercapai. Oleh karena itu, agar sasaran

    dapat tercapai, perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mengubah fungsi tidak siapmenjadi siap. Tindakan yang dimaksuddisebut langkah-langkah pemecahanpersoalan, yang pada hakekatnyamerupakan tindakan mengatasi kelemahanatau ancaman agar menjadi kekuatan atau

    peluang.Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor

    melalui analisis SWOT, langkah selanjutnyaadalah memilih alternatif langkah-langkahpemecahan persoalan, yakni tindakan yangdiperlukan untuk mengubah fungsi yangtidak siap menjadi fungsi yang siap dan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    16/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 16

    mengoptimalkan fungsi yang telahdinyatakan siap.

    Oleh karena kondisi dan potensi sekolahberbeda-beda antara satu dengan lainnya,maka alternatif langkah-langkah pemecahanpersoalannya pun dapat berbeda,disesuaikan dengan kesiapan sumberdayamanusia dan sumberdaya lainnya di sekolahtersebut. Dengan kata lain, sangat

    dimungkinkan suatu sekolah mempunyailangkah pemecahan yang berbeda dengansekolah lain untuk mengatasi persoalanyang sama.

    1. Strengths(kekuatan)

    Gambar kekuatanSumber : pestleanalysis.com

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    17/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 17

    keunggulan lain yang berakibat pada nilaiplus atau keunggulan komparatif lembaga

    pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jikasebuah lembaga pendidikan harus memiliki skillatau keterampilan yang bisa disalurkan bagiperserta didik, lulusan terbaik atau hasilandalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yangdapat membuat sekolah tersebut unggul daripesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan

    steakholders maupun pelanggan (peserta didik,orang tua, masyarakat dan bangsa).

    Sebagai contoh dari bidang keunggulan,antara lain kekuatan pada sumber keuangan,citra yang positif, keunggulan kedudukan dimasyrakat, loyalitas pengguna dan

    kepercayaan berbagai pihak yangberkepentingan. Sedangkan keunggulanlembaga pendidikan di era otonomi pendidikanatara lain yaitu sumber daya manusia yangsecara kuantitatif besar, hanya saja perlupembenahan dari kualitas. Selain ituantusiasme pelaksanaan pendidikan yang

    sangat tinggi, didukung dengan saranaprasarana pendidikan yang cukup memadai.Hal lain dari faktor keunggulan lembagapendidikan adalah kebutuhan masyarakatterhadap yang bersifat transendental sangattinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    18/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 18

    proses pendidikan lembaga pendidikan yangagamis.

    Bagi sebuah lembaga pendidikan untukmengenali kekuatan dasar lembaga tersebutsebagai langkah awal atau tonggak menujupendidikan yang berbasis kualitas tinggimerupakan hal yang sangat penting. Mengenalikekuatan dan terus melakukan refleksi adalahsebuah langkah besar untuk menuju kemajuan

    bagi lembaga pendidikan.

    2. Weakness(kelemahan)

    Gambar kelemahan

    Sumbre : pestleanalysis.comKelemahan adalah hal yang wajar dalamsegala sesuatu tetapi yang terpenting adalahbagaimana sebagai penentu kebijakan dalamlembaga pendidikan bisa meminimalisasikelemahan-kelemahan tersebut atau bahkankelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    19/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 19

    yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikanlain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan

    dalam sarana dan prasarana, kualitas ataukemampuan tenaga pendidik, lemahnyakepercayaan masyarakat, tidak sesuainyaantara hasil lulusan dengan kebutuhanmasyarakat atau dunia usaha dan industri danlain-lain.

    Oleh karena itu, ada beberapa faktor

    kelemahan yang harus segera dibenahi olehpara pengelola pendidikan, antara lain yaitu:

    a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikanb. Sarana dan prasarana yang masih sebatas

    pada sarana wajib sajac. Lembaga pendidikan swasta yang pada

    umumnya kurang bisa menangkap peluang,sehingga mereka hanya puas dengankeadaan yang dihadapi sekarang ini.

    d. Output pada lembaga pendidikan yangbelum sepenuhnya bersaing dengan outputlembaga pendidikan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    20/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 20

    3. Opportunities(peluang)

    Gambar peluang

    Sumber : pestleanalysis.com

    Peluang adalah suatu kondisi lingkunganeksternal yang menguntungkan bahkan

    menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.Situasi lingkungan tersebut misalnya:a. Kecenderungan penting yang terjadi

    dikalangan peserta didik.b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang

    belum mendapat perhatian.c. Perubahan dalam keadaan persaingan.

    d. Hubungan dengan pengguna ataupelanggan dan sebagainya.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    21/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 21

    Peluang pengembangan dalam lembagapendidikan dapat dilakukan antara lain yaitu:

    a. Di era yang sedang krisis moral dan krisiskejujuran seperti ini diperlukan peran sertapendidikan agama yang lebih dominan.

    b. Pada kehidupan masyarakat kota danmodern yang cenderung konsumtif danhedonis, membutuhkan petunjuk jiwa,

    sehingga kajian-kajian agama berdimensisufistik kian menjamur. Ini menjadi salahsatu peluang bagi pengembangan lembagapendidikan ke depan.

    c. Secara historis dan realitas, mayoritaspenduduk Indonesia adalah muslim,bahkan merupakan komunitas muslim

    terbesar di seluruh dunia. Ini adalahpeluang yang sangat strategi bagipentingnya manajemen pengembanganlembaga pendidikan.

    4. Threats(ancaman)

    Gambar Ancaman

    Sumber : pestleanalysis.com

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    22/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 22

    Ancaman merupakan kebalikan dari sebuahpeluang, ancaman meliputi faktor-faktor

    lingkungan yang tidak menguntungkan bagisebuah lembaga pendidikan. Jika sebuahancaman tidak ditanggulangi maka akanmenjadi sebuah penghalang atau penghambatbagi maju dan peranannya sebuah lembagapendidikan itu sendiri. Contoh ancamantersebut adalah minat peserta didik baru yang

    menurun, motivasi belajar peserta didik yangrendah, kurangnya kepercayaan masyarakatterhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.

    Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:

    1. Menganalisis kondisi diri dan lingkunganpribadi

    2. Menganalisis kondisi internal lembaga danlingkungan eksternal lembaga

    3. Menganalisis kondisi internal perusahaandan lingkungan eksternal Perusahaan

    4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam

    lingkungan kita5. Mengetahui posisi sebuah lembaga

    diantara lembaga-lembaga lain6. Mengetahui kemampuan sebuah

    perusahaan dalam menjalankan bisnisnyadihadapkan dengan para pesaingnya.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    23/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 23

    C. Materi M10PObjek atau sumber daya yang menjadi

    kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh ,yaitu yang biasa dilakukan misalnya denganmengorganisasikan manusia dengan melihatapa yang menjadi keahlian orang tersebut.

    1. Man

    Gambar manusiaSumber :www.telegraph.co.uk

    Man antau manusia merupan unsurpenting yang perlu dikelola dalammanajemen pendidikan. Pengelolaan yangbiasa dilakukan misalnya dengan

    mengorganisasikan manusia denganmelihat apa yang menjadi keahlian orangtersebut.

    2. MoneyMoney atau uang dimaksudkan untuk

    mengelola pendanaan atau pembiayaansecara efisien sehingga tidak terjadi

    http://www.telegraph.co.uk/http://www.telegraph.co.uk/http://www.telegraph.co.uk/http://www.telegraph.co.uk/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    24/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 24

    pemborosan dalam suatu lembagapendidikan.

    Ganbar uangSumber :www.kaganga.com

    3. MaterialsMaterials atau bahan materi merupakan

    aspek yang tidak kalah penting dalammanajemen pendidikan, melalui

    pengelelolan material maka bisa terbentukkurikulum yang berisi panduan dasar untukmentranfer ilmu dari guru ke siswa.

    4. MethodPengelolaan metode juga harus

    dilakukan dengan baik, metode yangdigunakan untuk mengajar di sekolah satu

    dengan guru lain tidak sama karena akanmengacu pada siswanya.

    5. MachinesPengelolaan mesin bertujuan untuk

    dapat mengelola mesin yang digunakanuntuk mendukung proses belajar mengajaragar dapat digunakan sebaik mungkin dan

    http://www.kaganga.com/http://www.kaganga.com/http://www.kaganga.com/http://www.kaganga.com/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    25/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 25

    tidak mengalami kerusakan. Orang yangmengelola mesin biasanya harus orang

    yang benar benar mengetahui caramerawat mesin tersebut dengan baik.6. Market

    Market maupun pasar adalah salah satukunci yang menentukan sekolah ataulembaga pendidikan yang besar maupunyang kecil, pasar yang dimaksud dengan

    masyarakat luas, sasaran yang ditujuadalah masyarakat yang berniatmenyekolahkan anaknya.

    7. Minutes

    Gambar waktuSumber : formulabisnisindonesia.com

    Minute atau waktu pelu dikelola dengan

    baik karena waktu belajar perserta didik disekolah sangat terbatas, sehingga perlupengelolaan yang baik supaya waktubelajar lebih efisien.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    26/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 26

    D. Jaminan Kualitas (Quality Assurance) MenurutPara ahli

    Jaminan kualitas sering diartikansebagai memastikan mutu, seperti tersebutdalam kata to assuran (to convince, to makesure or certain, to ansure, to secure ) artinyameyakinkan orang, mengusahakan sebaik-baiknya, mengamankan atau menjaga.Beberapa definisi Quality Assurance

    dikemukakan sebagai berikut :

    Gambar Dr. Donabedian

    Sumber : erinemerson.blogspot.com

    Dr. Donabedian, A, seorang ahli dalamQuality Assurance memberikan definisi QA dariaspek kesehatan sebagai menjaga kualitas

    termasuk kegiatan- kegiatan yang secaraperiodik atau kontinu menggambarkan keadaandimana pelayanan disediakan. Pelayanan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    27/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 27

    sendiri dimonitor dan hasil pelayanannya diikutijejaknya. Kekurangan-kekurangan dapat

    dicatat, sebab- sebab dari kekurangan itudikemukakan, dan dimuatkan koreksi yangdiperlukan, menghasilkan perbaikankesehatandan kesejahteraan. QA dalam hal ini adalahproses siklus.

    QA adalah suatu penataan-penataan

    dan kegiatan-kehiatan yang dimaksudkan untukmenjaga keselamatan, memelihara danmeningkatkan mutu pelayanan .

    Quality Assurance adalah suatu prosespengukuran mutu, menganalisis kekuranganyang ditemukan dan membuat kegiatan untuk

    meningkatkan penampilan yang diikuti denganpengukuran mutu kembali untuk menentukanapakah peningkatan telah dicapai. Ia adalahsatu- satunya kegiatan yang sistematis, suatusiklus kegiatan yang mempergunakan standarpengukuran ( palmer, H, 1983 )

    Dalam Joint Commision on Acreditationof Hospital ( JCAH ), badan yangmenyelenggarakan akreditasi di Amerika,Quality Assurance adalah suatu programberlanjut yang disusun secara objektif dansistematik, memantau dan menilai mutu dankewajaran pelayanan terhadap pasien,

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    28/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 28

    menggunakan kesempatan untukmeningkatkan pelayanan pasien dan

    memecahkan masalah yang belum terungkap.Azrul Azwar (1996 ) dalam bukunya

    Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatanmengidentifikasi beberapa syarat yang harusdipenuhi agar pelayanan kesehatan dapatmencapai tujuan. Syarat yang dimaksud paling

    tidak harus mencakup delapan hal pokok, yaitu:1. Tersedia ( available )2. Wajar ( appropiate)3. Berkesinambungan ( continue )4. Dapat diterima ( acceptable)5. Dapat dicapai ( accesible )

    6. Dapat dijangkau ( afforadable )7. Efisien (efficient)8. Bermutu (quality)

    Kedelapan syarat pelayanan kesehatantersebut sama pentingnya, namun pada akhir-akhir ini dengan majunya ilmu dan tekhnologi

    kedokteran, serta makin baiknya tingkatpendidikan dan sosial ekonomi masyarakat,tampak syarat mutu makin bertambah penting.Mudah dipahami karena apabila pelayanankesehatan yang bermutu dapat dilaksanakan,bukan saja akan memperkecil kemungkinantimbulnya berbagai resiko akibat penggunaan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    29/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 29

    kemajuan ilmu dan teknologi, tetapi sekaligusjuga akan dapat memenuhi kebutuhan

    masyarakat ( health and need demand ) yangmakin hari makin meningkat.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    30/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 30

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Penjelasan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) diSMK1. Konsep Dasar

    Konsep dasar jaminan kepastiankelulusan adalah suatu lembaga pendidikan

    SMK untuk meningkatkan potensi siswaSMK sehingga Tamatan dari SMKdiharapkan mampu dan siap bekerja sebagitenaga ahli dibidangnya, dan dapatmembuka lapangan pekerjaan karena sinergiantara dunia pendidikan dengan duniaindustri di masyarakat sangat dibutuhkan.Pengetahuan dan keterampilan yangdikembangkan di sekolah perlu disesuaikandengan kebutuhan masyarakat. Denganharapan pendidikan dapat meningkatkantaraf hidup masyarakat, baik dari sisipengetahuan maupun penyelesaian masalah

    kontektual yang dihadapi sehari-hari.Gambaran tentang kualitas lulusan

    pendidikan kejuruan yang disarikan dariFinch dan Crunkilton (1984), bahwa :Kualitas pendidikan kejuruan menerapkan

    ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuransekolah atau in-school success standards

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    31/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 31

    dan kualitas menurut ukuran masyarakatatau out-of school success standards.

    Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilanpeserta didik dalam memenuhi tuntutankurikulum yang telah diorientasikan padatuntutan dunia kerja. Kriteria kedua,kemampuan lulusan untuk berhasil di luarsekolah berkaitan dengan pekerjaan ataukemampuan kerja yang biasanya dilakukan

    oleh dunia usaha atau dunia industri.

    2. Aspek aspek dalam meningkatkan jaminankepastian kualitas

    untuk meningkatkan jaminan kepastiankelulusan (QA) di butuhkan aspek-aspek

    yang mendukung dalam meningkatkanjaminan kepastian kelulusan diantaranya:a. Perluasan akses SMK

    Pembangunan Sekolah baru denganjurusan yang baru atau menyesuaikandengan kondisi masyarakat.Pembangunan unit gedung yang baru

    pula. Sehingga SMK menjadi besar danberkembang.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    32/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 32

    gambar sumber strategi perluasan akses

    sumber :www.slideshare.net

    b. Pemerataan akses SMKPembangunan SMK di daerah

    tertinggal dan terpencil serta adanyaasrama di SMK tersebut. Sehinggaanak-anak di daerah terpencil bisamerasakan sekolah. Adanya asrama

    diperuntukkan bagi siswa yangrumahnya jauh.

    http://www.slideshare.net/http://www.slideshare.net/http://www.slideshare.net/http://www.slideshare.net/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    33/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 33

    c. Peningkatan mutu SMK

    Gambar TOEFL

    Sumber : acehgemilang.com

    Pengadaan sarana danprasana,serta buku pelajaran, rehabilitasigedung SMK. Agar siswa bisa lebihnyaman dalam belajar. Adanyakompetisi-kompetisi yang bisa membuat

    siswa lebih menonjol dalamkemampuannya. Sertifikasi bahasaInggris TOEFL dan TOEIC, agar siswalebih bisa dalam menguasai bahasaInggris. Pengembangan SMK bertarafinternasional sehingga mutu nya bisalebih meningkat. Adanya besiswa

    prestasi bagi siswa siswa berprestasiyang kurang mampu.

    d. Peningkatan Relevansi SMK

    Pengembangan unit usaha yang adadi SMK tersebut, bakat dan minat siswa

    berkembang. Bantuan modal kerja

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    34/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 34

    terhadap SMK, serta perlunya kerjasamadengan industry agar lulusan SMK

    tersebut tidak kesulitan dalam mencaripekerjaan.

    e. Pencitraan SMKPencitraan SMK bisa melalui media-

    media yang elektronik maupun cetak.SMK mempunyai website berisi informasi

    tentang SMK tersebut, dan iformasi yangbermanfaat bagi masyarakat. Adanyapencitraan di media masa, suatu SMKbisa dikenal di masyarakat.

    f. Pengembangan kualitas layanan SMKg. Inovasi pendidikanh. Pengembangan kurikulum

    3. System Manajeman

    Gambar Sytem manajemenSumber: wahidinandri.blogspot.com

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    35/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 35

    system manajmen pendidikan yang baikuntuk meningkatkan jaminan kepastian

    kelulusan SMK sebagai berikut:a. Manajemen Kepala Sekolah

    Maju mundurnya sebuah sekolahditentukan sekali oleh bagaimana kiprahKepala Sekolah dalam mengelola sekolahtersebut, karena Kepala sekolah

    berkedudukan sebagai top manager ataupimpinan (leader) dalam lembaga tersebut.Dalam deskripsi wawasan wiyata mandalabahwa Kepala Sekolah mempunyaiwewenang dan tanggung jawab penuh ataspenyelenggaraan pendidikan dilingkungansekolahnya. Berdasar pasal 8 Kep

    Mendikbud No. 0490/U/92, ayat 1, seorangKepala Sekolah bertanggung jawab atas :

    1) Penyelenggaraan kegiatan pendidikanyang meliputi :a) penyusunan program kerja sekolah.b) pengaturan kegiatan proses belajar

    mengajar dan hasil berlajar sertabimbingan penyuluhan.c) menyusun RAPBS.

    2) Pembinaan kepada siswa.3) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian

    bagi guru dan tenaga kependidikanlainya.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    36/81

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    37/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 37

    pengetahunan dan tekonlologi dari gurukepada peserta didik.

    Kegiatan belajar mengajar yaitubertemunya antara guru dan peserta didik,pada sekolah menengah kejuruan kegiatanbelajar mengajarnya lebih menekankan padapraktik agar penguasaan ketrampilan dapatterwujud, untuk itu ada beberapa faktor-faktoryang harus dipersiapakan yaitu :

    1) Guru harus menyusun program danmenentukan strategi pembelajaran yaitudengan mengidentifikasi keterampilanatau kompetensi yang akan dicapai, sertamempersiapakan bahan dan alat yangakan digunakan dalam pembelajaran

    tersebut.2) Guru harus betul-betul memahamituntutan yang ada pada kurikulum baikmateri pembelajaran maupunketerampilannya, jika perlu guru harusmagang pada dunia usaha/industri

    3) Peserta didik/siswa dikondisikan dalam

    suasana menyenangkan sehingga secarapsikologis siap untuk menerima materipembelajaran.

    4) Sarana dan prasarana penunjang prosespembelajaran harus betul-betuldipersiapkan agar peserta didik dapatpraktik keterampilan dengan peralatan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    38/81

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    39/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 39

    c. Sarana dan Prasarana

    Gambar Fasilitas sekolahSumber: bdkjakarta.kemenag.go.id

    Sarana dan prasarana pada sekolahkejuruan sangat menentukan sekali terhadapkeberhasilan dalam memproses, karenaperalatan praktik yang jumlahnya memadaidengan spesifikasi sesuai dengan

    pekembangan ada pada dunia industri.Sarana yang harus tersedia bahan-bahanpraktek agar kegiatan praktek dapat berjalansesuai dengan kompetensi yang harusdiukasai.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    40/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 40

    d. Unit Produksi

    Gambar Unit produk

    Sumber smk2pangkalpinang.com

    Pada sekolah menengah kejuruan, unitproduksi salah satu bagian yang tidak bolehterabaikan karena unit produksi mempunyatitujuan :

    1) Memberikan kesempatan kepada siswa

    dan guru mengerjakan pekerjaan prakrtikyang beorientasi pada pasar.

    2) Mendorong siswa dan guru dalam halpengembangan wawasan ekonomi dankewiraswataan.

    3) Memperoleh tambahan dana bagipenyelenggaraan pendidikan.

    4) Meningkatkan kreativitas siswa dan guru.

    Kegiatan unit produksi meliputi kegiatan sbb:1) Mengorientasikan kegiatan belajar Siswa

    pada jenis pekerjaan yang dapat

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    41/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 41

    menghasilkan barang atau jasa yanglayak untuk dijual.

    2) Mengorientasikan kegiatan peningakatankemampuan guru di SMK pada jenispekerjaan yang dapat menghasilkanbarang atau jasa yang layak dijual.

    3) Mengusahakan kegiatan praktek siswa didunia kerja.

    4) Mengusahakan kegitan magang bagi

    guru dan siswa di dunia kerja.5) Melaksanakan kegiatan perawatan dan

    perbaikan saran dan prasaranapendidikan di SMK dengan prinsipsekolah.

    6) Menyelenggarakan kegiatan pelatihan

    yang dapat memberikan imbalan jasabagi SMK.7) Melaksanakan kegiatan kerjasama

    produksi, pemasaran dan promosi.8) Melaksanakan kegiatan pelayanan

    kepada masyarakat umum denganmendayagunakan sumber daya di

    sekolah yang sekaligus dapatmemberikan pemasukann dana bagisekolah.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    42/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 42

    Aplikasi kegiatan unit produksi dapat berupakegaitan:

    1) Praktik door to door, yaitu praktikpemasaran suatu produk padamasyarakat, ini kerja sama dengan duniaindustri seperti Avon, Happy Mie,kemudian apabila siswa dapat mencapaiomzet tertentu akan mendapatkan

    sertifikat keterampialan pemasaran.2) Praktik kewirausahaan dengan membuatproposal untuk memproduksi suatubarang mulai dari perencanaan,pembuatan, pembungkusan sampaipemarasan barang, dan analisa hasilpenjualan, yang sudah dipraktikkan yaitu

    membuat fried chiken, bakso, dawet dll.3) Secara berkelompok siswa praktik

    membuat barang yang nantinyapemasarannya ditipkan koperasisekolah.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    43/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 43

    e. Praktik Kerja Industri

    Gambar Praktik kerja industriSumber : tkj-link.blogspot.com

    Dasar dalam penyelenggaraan praktek

    kerja industri diatur dengan KeputusanMendikbud No. 323/U/1997, tetangPenyelengaraan Pendidikan Sistem Ganda(PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan.Pengertian PSG yaitu penyelengaraanpendidikan yang dilaksanakan di sekolah dandi DU/DI.

    Dalam penyelengaraan pendidikan padaSMK, lain dengan SMU karena tamatan SMKnantinya diharapkan dapat memasuki duniakerja, oleh karena itu perlu mempersiapkantamatannya sesuai dengan tuntutan padaDU/DI. Dunia industri sebagai institusi

    pasangan sangat penting peranannya, bahwa

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    44/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 44

    dunia industri diberi kesempatan dengansekolah untuk menyusun kurikulum proses

    pembelajaran bersama-sama agar nantinyakompetensi yang dikuasai oleh peserta didikdapat sesuai dengan harapan pada DU/DI(linkk and Match).Program PSG ini meliputikeseluruhan program sekolah mulai daritingkat satu sampai terakhir dengan tujuansbb:

    1) Menghasilkan tenaga kerja yang memilikikeahlian profesional.

    2) Memperoleh keterkaitan dankesepadanan (Linkk and Match) antarasekolah dan dunia kerja.

    3) Meningkatkan efisiensi proses

    pendidikan dan penelitian tenaga kerjayang berkualitas profesional.4) Memberikan pengakuan dan

    penghargaan terhadap pengalamankerja sebagai bagian dari prosespendidikan.

    f. KesiswaanKegiatan kesiswaan meliputi kegiatan:

    1) Penerimaan siswa baru.Sebagai langkah awal dari semua

    kegiatan yaitu proses penerimaan siswabaru. Pada sekolah kejuruan ini sangatpenting karena kita harus

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    45/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 45

    mempersiapkan siswa denganmenyeleksi calon siswa yang

    mempunyai bakat dan minat untukmengikuti pendidikan di sekolahmenengah kejuruan.

    2) Kegiatan kesiswaan.a) Menyusun program pembinaan

    kesiswaan yang jelas dengan targetyang rasional.

    b) Menginventari kegiatan kesiswaanantara lain kegiatan kepramukaan,musik, seni tari, teater, palangmerah remaja(PMR), bola voli,basket, sepak bola, LKIR, majalahdinding, kerohanian, dll.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    46/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 46

    g. Administrasi Sekolah

    Gambar kalender pendidikanSumber: gurutikjateng.wordpress.com

    Adminstrasi sekolah ditata sebaik mungkinkarena karena kegaitan adminstrai sebagaikegiatan proses pendokumentasian dari segalakegaitan sekolah, oleh karena itu saran

    prasarana pendukung kegaitan adminstrasiharus memadai, seperti adanya almari arsipyang dokumennya tertata rapih sehinggamemudahkan dapam pencarian dokumen,fasilitas komputer untuk menyimpan dokumen-dokumen dalam bentuk file sehingga sewaktu-waktu dapat diedit dengan data yang up to

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    47/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 47

    date, dalam kegiatan adminstrai harusdidukung dengan sumber daya manusia yang

    berkualitas artiya mempunyai tenagaadministrasi yang mempuni. Adapu kegaitanadminstrai sekolah meliputi :

    1) Adminstrasi persuratan.2) Adminstrasi kesiswaan3) Adminstrasi keuangan4) Adminstrasi perlengkapan

    5) Adminstrasi penggajian6) Adminstrasi pengajaran

    4. Analisa POAC dalam meningkatkan jaminankepastian di SMK

    Gambar POACSumber: fakhrudinblctelkom.blogspot.com

    Analisa POAC Dalam meningkatkanjaminan kepastian kualitas merupakan salahsatu hal yang berpengaruh. Berikut ini analisaPOAC dalam meningkatkan jaminan kepastian

    kualitas

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    48/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 48

    a. Planning (Rencana)Dalam meningkatkan jaminan

    kepastian kualitas (QA) harus memilikirencana. Tanpa ada rencana dalammelaksanakan tidak dapat berjalandengan tepat. Dikarenakan planningmerupakan strategi untuk mengerakanfungsi fungsi lain. Rencana dalammeningkatkan jaminan kepatian kualitas

    (QA) adalah dapat menghasilkan lulusanyang mempunyai skill yang berkompetendan biasa diserap oleh du/di. Sehinggasiswa dan guru harus saling membantuuntuk mewujudkannya.

    b. Organizing (Organisasi)

    Pengorganisasian sangat berperanpenting bagi suatu organisasi. Sebuahorganisasi, pengorganisasian biasanyadisusun dalam bentuk badan organisasiatau struktur organisasi. Jadi dalammeningkatkan jaminan kepastian kualitas(QA) SMK dibutuhkan setruktur

    organisasi. Seperti kepala sekolah, wakilkepala sekolah bidang kurikulum, wakilkepala sekolah bidang kesiswaan, komite,dan sebagainya. Dengan dibuatnyakesetrukturan tersebut dapatmemudahkan untuk memberi tugas,mengelola tugas, serta mengaudit tugas.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    49/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 49

    Jadi pengorganisasian itu sangat pentingkarena tanpa ada organisasi plenning

    yang sudah dibuat akan berantakan.c. Actuating(Pelaksanaan)Setelah perencanaan dan

    pengorganisasian yang selanjutnya yaitupelaksanaan. Kita sudah merencanakandan mengorganisasikan apabila tidakdilaksanakan maka tidak akan tercapi

    tujuan tersebut. Dalam meningkatkanjaminan kepastian (QA) harus dijalankan.Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekalibentuk nyata dari sekolah tersebuat untukmeningkatkan jaminan kepastian kualitasseperti guru harus berkompetensi dalam

    mengajar tidak hanya menyuruh siswanyasaja. Siswa juga harus mempunyaikesadaran untuk belajar agar saat selesaidalam menempuh ilmu mereka dapatditerima di perusahaan serta masyarakat.

    d. Controlling(pengendali)Setelah melaksanakan upaya dalam

    meningkatkan jaminan kepastian kualitas(QA) harus dikendalikan. Biasanyadidalam sekolah yang menjadi pengendaliadalah kepala sekolah. Peran kepalasekolah selain mengontrol anak didiknya,beliau harus juga bisa mengontrolkomponen yang berperan dalam

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    50/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 50

    peningkatan jaminan kepastian kualitas(QA). Apabila kepala sekolah tidak bisa

    mengontrol kemungkinan yang terjadidalam peningkatan jaminan kepastiankualitas tidak akan tercapai dengan apayang diinginkan.

    5. Analisa SWOT

    Gambar swotSumber: www.preplounge.com

    SWOT merupakan analisis yang pentingbagi suatu organisasi untuk mengetahuikelemahan dan kekurangan dari suatuorganisasi dalam mewujudkan cita-cita

    organisasi. Sekolah Menengah kejuruan jugaharus menganalisa SWOT untukmeningkatkan jaminan kepastian kualitasagar mudah untuk menjalankanya.a. Strengths(Kekuatan)

    Kekuatan dalam jaminan kualiatas(QA) di SMK adalah kurikulUm dan guru

    http://www.preplounge.com/http://www.preplounge.com/http://www.preplounge.com/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    51/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 51

    yang berkompeten. Kurikulum akanmempermudah dalam mengajarkan

    materi pembelajaran. Sehingga gurusudah mempunyai pandangan untukmemberikan materi. Guru yangberkompeten merupakan kekuatan yangmenjadi tumpuan untuk meningkatkan

    jaminan kepastian kualitas. Guru yangberkompeten dapat menjadikan peserta

    didik sebagi siswa yang berkompeten.b. Weaknesses(Kelemahan)

    Kelemahan untuk jaminankepastian kualitas (QA) SMK lebihbanyak daripada kekuatanya.Kelemahan dari SMK biasanya

    kurangnya pendanaan sehinggaberdampak pada semua bidang.Keuangan merupakan hal terpentingdalam pembelajaran tanpa adanya danamaka akan berdampak kepada fasilitas.Karena dana yang dimiliki sedikit makafasilitas yang disediakan oleh SMK tidak

    dapat terpenuhi semua seperti alat-alatpraktik yang kurang, fasilitas internetyang tidak ada. kurangnya fasilitaslaboratorium membuat siswa kurangdalam mengembangkan skil yang adapada dirinya. Membuat siswa tidak lolosuntuk masuk dunia industri. Hal ini

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    52/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 52

    membuat penghambat peningkatanjaminan kepastian kualitas (QA).

    Fasilitas internet tersendiri ini untukmengembangakan diri diluarpembelajaran. Sehingga siswa dapatmengetahui lebih dalam dari yangdisampaikan oleh guru. Tidak adainternet maka siswa hanya mendapatmateri dari guru saja, padahal jam

    pembelajaran itu terbatas. Hal inimembuat siswa tidak dapat berkembang.Serta diahir-ahir ini banyak siswa SMKyang ingin kuliah sehingga target SMKtersebut tidak tercapai untukmenyalurkan siswanya dalam berkerja.

    c. Oportunities (Peluang)Peluang dalam kepastian kualiatasdi SMK yaitu apabila semakin banyaksiswa yang berkompetensi maka banyaksiswa yang akan diterima di industri.Kualitas SMK tersebut akan meningkatkarena dapat menghasilkan siswa yang

    berkompetensi.d. Threats (Ancaman)

    Ancaman dalam peningkatanjaminan kepastian kualitas yaitukemajuan teknologi yang semakin cepat.Hal ini dikatakan sebagai ancamankarena tidak semua SMK mempunyai

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    53/81

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    54/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 54

    a. Man (manusia) merupakan komponenyang menjalankan. Meningkatkan

    jaminan kepastian kualitas di SMKyang dimaksud dengan komponenmanusia yaitu guru, komite sekolah,siswa, wali murid, karyawan, sertawarga sekolah lainya. Tanpa adaunsur manusia tidak akan berjalankarena tidak ada yang akan

    menjalankan.b. Selain unsur manusia unsur money

    (uang) dalam meningkatkan jaminankepastian kualitas (QA) jugadibutuhkan. Jika uang tidak ada maka,manusia tidak bisa membeli fasilitas

    yang akan disediakan. Hal ini akanmenghambat dalam menentukantujuan apabila tidak ada uang.

    c. Machine (mesin) ini adalah unsurdalam meningkatkan jaminankepastian kualitas. maksut dari mesindisini adalah kurikulum dan cara

    mengajar guru terhadap siswa.Adanya kurikulum pembelajaranmenjadi tersetruktur dan terpantau.

    d. Selanjutnya yaitu material (materi),yang dimaksud dengan materi disiniadalah bahan yang digunakan untukmeningkatkan jaminan kepastian

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    55/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 55

    kualitas. Materi yang digunakan yaituinputan siwa. Inputan siswa yang

    sudah bagus diusahakan outpunyabisa lebih bagus.e. Magement (manajemen) merupakan

    salah satu komponen yang digunakanuntuk meningkatkan jaminankepastian kualitas. Manajemendigunakan biasanya manajemen

    kepala. Manajemen kepala sekolahitu baik, semakin mudah untukmeningkatkan jaminan kepastiankualitas.

    f. Setelah komponen manajemen,komponen yang selajutnya adalah

    media. Komponen media ini adalahalat pendorong terwujudnya jaminankepastian kualitas. Media yangdigunakan diantaranya ruang kelasyang memadai, jumlah laboratoriumpraktikum yang komplit, fasilitas yangmemadai dan sebaginya.

    g. Komponen selanjudnya yaitu memory(ingatan). Komponen ingatan yangdigunakan untuk meningkatkan

    jaminan kepastian kualitas (QA) yaituingata siswa dan guru. Apabilafasilitas, alat, dan manajemennyasudah bagus akan tetapi ingatan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    56/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 56

    manusianya kurang, maka sama sajatidak akan jalan. Jadi disini harus

    mengunakan metode agar caramengingatnya mudah.h. Minutes (waktu) adalah komponen

    yang selajudnya dalam meningkatkanjaminan kepastian kualiatas (QA).Waktu yang digunakan dalam hal iniharus dikelola dengan baik, seperti

    pembagian jam pembelajaran yangbaik dan benar akan mempermudahdan efektif dalam belajar.

    i. Komponen yang selajutnya adalahkomponen yang bisa menilai bahwa

    jaminan kepastian kulitas di SMK itu

    tercapai atau tidak. Komponen yangsatu ini adalah market. Yang disebutdengan market yaitu pemasaransiswa dalam dunia industri. Semakinbanyak siswa yang diterima di industrisekolah tersebut semakin bagus.

    j. Method (metode) juga salah satu

    komponen yang penting dalammeningkatkan jaminan kepastiankualitas (QA). Metode yang dilakukandisini biasanya berbeda-bedatergantung dengan guru dansekolahnya. Jadi untuk metode ini

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    57/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 57

    ditentukan oleh guru matapelajaransendiri-sendiri.

    k. Komponen yang terahir yaitu place(tempat). Tanpa tempat maka dalampeningkatan penjaminan kualitas akanterkendala. Tempat adalah komponenyang membuat kita nyaman. Tempatyang digunakan disini salah satunyaadalah ruang kelas yang nyaman dan

    memadai serta sesuai dengan jumlahsiswanya.

    B. Hasil Wawancara dan Observasi di SMK Negeri2 Wonosari.

    Gambar Visi misi SMK N 2 WonosariSumber SMK N 2 Wonosari

    Hasil wawancara tentang jaminankepastian jaminan kualitas (QA) di SekolahMenengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Wonosari,bahwa jaminan kepastian itu penting. Karena

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    58/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 58

    suatu SMK dapat dikatakan berhasil dalammengantarkan anak-anak didiknya dalam

    belajar apabila mereka mendapatkan pekerjaansetelah lulus sesuai dengan target yangditentukan.

    Mendorong jaminan kepastian kualitasdi SMK N 2 Wonosari ini mempunyai standaruntuk menetapkan target yaitu ISO:9001.Meningkatkan jaminan kepastian lulusan SMK

    N 2 Wonosari ini mempunyai sasaran mutuyaitu bkk mampu memasarkan 55% dari 100%lulusan

    Gambar sasaran mutuSumber : SMK N 2 Wonosari

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    59/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 59

    Cara untuk mencapai target yang sudahditentukan yaitu dengan berusaha semaksimal

    mungkin untuk menyalurkan siswa ke duniaindustri. Sekolah berkerjasama dengan industriyang ada di daerah lokal, dejabotabek, bahkansampai ke luar negeri. Penerimaan karyawandari sekolah tidak bisa menjamin 100% karenayang menentukan diterima atau tidaknya siswaadalah industri. Sekolah hanya bisa membantu

    dengan kerja sama dan membekali anak-anaksebelum masuk ke industri. Selain itu kitamenjalin hubungan dengan industri yangdigunakan siswa untuk praktik kerja lapangan.Siwa yang praktik kerja industi, di perusahaantersebut kadang ditarik untuk menjadi

    karyawan.Kendala dalam mencapai target banyakyang ingin melajutkan ke perguruan tinggi. Haltersebut tidak sesuai dengan visi dan misi dariSMK, serta perusahaan akan sedikit kesulitanuntuk mencari karyawan dari lulusan SMK.Faktor fisik yang tidak memenuhi syarat dari

    perusahaan juga menjadi kendala dalamperekrutan karyawan. Kedua hal itu yangmenjadi kendala besar bagi SMK N 2 Wonosariuntuk mencapai targetnya.

    Sekolah Menengah kejuruan (SMK) itumempersiapkan siswanya untuk berkerja akantetapi akir-akir ini banyak anak-anak yang ingin

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    60/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 60

    melajutkan ke peguruan tinggi. Apabila siswasudah mempunyai keinginan untuk melanjutkan

    maka sekolah tidak bisa melarang merekauntuk kuliah. Apabila melarang maka instansipendidikan tersebut telah melanggar hukum.Jadi untuk siwa yang akan kuliah tetapdidukung dan diberi kebebasan.

    Perusahaan dalam menyeleksi siswatidak hanya dilihat dalam keterampilan saja

    akan tetapi dari termasuk kecerdasan. Dalamhal meningkatan jaminan kepastian kualitas(QA) ini semua unit kerja saling mendukungdan berkerja sama. Bagian yang palingmempengaruhi adalah bagian untukmeningkatkan jaminan kepastian kualitas (QA).

    Apabila kurikulumnya itu bagus maka outpunyaakan menjadi bagus. maksud dari kurikulumadalah proses cara belajarnya, baik produktif,normatife, dan adaptif. Tanggung jawab dalampeningkatan jaminan kualitas ini semua unitkerja. Tidak hanya bagian kurikulum saja akantetapi guru, BK, kesiswaan, kurikulum saling

    berkerjasama.Cara mempertahankan jaminan

    kepastian kualiatas (QA) yaitu prestasi.Dengan prestasi maka banyak perusahaanyang akan mencari. Kedisiplinan termasukfaktor yang mempengaruhi jaminan kepastiankualitas, karena kedisplinan menjadi

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    61/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 61

    keunggulan dari SMK N 2 Wonosari sehinggaperusahaan banyak yang merekrut anak didik

    dari sekolah tersebut. Dua hal ini yang sangatmempengaruhi jaminan kepastian kualitas.

    Gambar sasaran mutuSumber SMK N 2 Wonosari

    C. Artikel Terkait1. Pengertian SMK

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalahlembaga pendidikan formal setingkat SMA.SMK ini menyelengarakan pendidikan

    kejuruan pada jenjang menengah sebagai

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    62/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 62

    lanjutan dari sekolah menengah pertama atausederajat. Berbeda dengan SMA, SMK

    mempelajari materi dan banyak di praktiknya.SMK merupakan jenis pendidikan menengahyang secara khusus mempersiapkantamatannya untuk menjadi tenaga terampildan siap terjun ke dalam masyarakat luas.

    Pendidikan kejuruan adalah pendidikanyang mempersiapkan peserta didik untuk

    dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu,seperti bidang teknik, jasa boga dan busana,perhotelan, kerajinan, administrasiperkantoran, dan lain-lain.

    Rupert Evans (1978) mendefinisikanpendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem

    pendidikan yang mempersiapkan seseorangagar lebih mampu bekerja pada suatukelompok pekerjaan atau satu bidangpekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaanlainnya.

    Rupert Evans (1978) merumuskanpendidikan kejuruan bertujuan untuk:

    a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akantenaga kerja.

    b. Meningkatkan pilihan pendidikan bagisetiap individu.

    c. Mendorong motivasi untuk belajarterus.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    63/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 63

    Dalam Undang Undang No. 2 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU

    Sisdiknas), Pendidikan Menengah Kejuruanmerupakan pendidikan yang mempersiapkanpeserta didik untuk dapat bekerja dalambidang tertentu.

    Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan,Pendidikan Menengah Kejuruan adalah

    pendidikan pada jenjang pendidikanmenengah yang mengutamakanpengembangan kemampuan siswa untuk jenispekerjaan tertentu.

    SMK adalah suatu lembaga yangmenyelenggarakan pendidikan dan latihan.

    Diharapkan dari lulusan SMK sesuai dengansasaran pola penyelenggaran kecakapanhidup ditinjau dari keberhasilan lulusan yaitu:

    a. Lulusan bekerja sesuai dengan bidangkeahlinya.

    b. Tenggang waktu lulusan mendapatkankerja setelah lulus maksimal satu

    tahun.c. Keterserapan lulusan dalam periode

    dua tahun setelah lulus minimal 75%.d. Jumlah lulusan yang mampu

    menciptakan lapangan kerja 5%.(Depdiknas, 2003: 3)

    2. Jurusan-jurusan SMK

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    64/81

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    65/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 65

    aa. Teknik Kendaraan Ringanbb. Teknik Komputer dan Jaringan

    cc. Teknik Lasdd. Teknik Mekanik Otomotifee. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikff. Teknik Pembangkit Tenaga Listrikgg. Teknik Pemesinanhh. Teknik Rekayasa Perangkat Lunakii. Teknik Sepeda Motor

    jj. Teknik Survei Pemetaankk. Usaha Jasa Pariwisatall. dll.Dari yang disebutkan di atas ada lagi

    jurusan SMK yang berhubungan dengankimia. SMK yang dimaksud ialah SMAK atau

    Sekolah Menengah Analisis Kimia. SMAKmerupakan salah satu lembaga pendidikankejuruan negeri di bawah departemenpendidikan perindustrian yang mencetaksiswa menjadi tenaga analisis kimia ataulaboratorium tingkat menengah. Berbedadengan sekolah lain yang biasanya

    membutuhkan waktu 3 tahun untuk lulus,pendidikan SMAK membutuhkan waktu 4tahun.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    66/81

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    67/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 67

    diwujudkan sepenuhnya oleh lembagapendidikan. Di antara indikator masalah ini

    adalah, lulusan lembaga pendidikan belumsiap pakai karena hanya menguasai teori,miskin keterampilan. Dunia industri punakhirnya meninggalkan sekolah karena tidakada linkage.

    Selain itu juga disebabkan materipembelajaran tidak sesuai potensi daerah

    dimana siswa bertempat tinggal. Materipelajaran dan konteks kehidupan siswa tidakpadu. Tidak terjadi transfer belajar dalamkehidupan siswa tidak terjadi. Mengacu padaindikasi tersebut, maka peluang kerja bagilulusan SMK pada dasarnya belum begitu

    menggembirakan.Jumlah ini memang belum ideal, sehinggaperlu diupayakan peningkatan daya seraplulusan untuk memasuki lapangan kerjamaupun menciptakan peluang kerja. Secaranasional, idealnya 80%-85% lulusan SMKdapat memasuki lapangan kerja, sementara

    15%-20% dimungkinkan dapat melanjutkanpendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Melihat data ini, maka penambahan jumlahSMK, yang salah satu pertimbangannyakarena 52% lulusan SMA yang tidak studilanjut, apakah benar sebuah solusi?Bukankah yang lebih utama dan pertama

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    68/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 68

    adalah meningkatkan kualitas kinerjapenyelenggaraan SMK sehingga kualitas

    lulusannya meningkat, baru kemudianmeningkatkan jumlah sehingga mencapaiproporsi tertentu sekitar 65 persenpenganggur terdidik adalah lulusan pendidikanmenengah (Sakernas, BPS 2004).

    Gambaran tentang kualitas lulusanpendidikan kejuruan yang disarikan dari Finch

    dan Crunkilton (1984), bahwa : Kualitas

    pendidikan kejuruan menerapkan ukuranganda, yaitu kualitas menurut ukuran sekolahatau in-school success standards dan kualitasmenurut ukuran masyarakat atau out-of schoolsuccess standards. Kriteria pertama meliputi

    aspek keberhasilan peserta didik dalammemenuhi tuntutan kurikulum yang telahdiorientasikan pada tuntutan dunia kerja.Kriteria kedua, kemampuan lulusan untukberhasil di luar sekolah berkaitan denganpekerjaan atau kemampuan kerja yangbiasanya dilakukan oleh dunia usaha atau

    dunia industri.Tamatan dari SMK diharapkan mampu

    dan siap bekerja sebagi tenaga ahlidibidangnya, dan dapat membuka lapanganpekerjaan, namun pada kenyataanya angkaketerserapan lulusan di dunia kerja danindustri masih jauh dari angka yang

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    69/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 69

    diharapkan, selain faktor ketersediaanlapangan pekerjaan yang masih belum sesuai

    dengan jumlah lulusan yang dihasilkan, faktorkualitas lulusan masih menjadi penyebabbanyaknya lulusan yang belum bekerja.

    Diharapkan melalui pengembangan SMK,tingkat pengangguran dapat ditekan. Karenaberbeda dengan pendidikan SMA, pendidikanSMK didasarkan pada kurikulum yang

    membekali lulusannya dengan keterampilantertentu untuk mengisi lapangan kerja ataumembuka lapangan usaha. Selain itu, SMK

    juga dapat diarahkan untuk mengangkatkeunggulan lokal sebagai modal daya saingbangsa. Kurikulum SMK sangat

    memungkinkan untuk dikembangkan sesuaidengan potensi wilayah dan lapanganpekerjaan/usaha yang timbul akibat aktivitasperekonomian wilayah.

    Gambaran kelulusan yang besar dapatmemberikan masukan, bahwa dalam setiaptahunnya dunia kerja perlunya melakukan

    penyerapan tenaga kerja yang besar, apabilaini belum mampu diatasi oleh pemerintahmaka akan timbulnya pengangguran ataumakin banyak orang yang mencari pekerjaan.Sebagai penyelenggara pendidikan pihaksekolah di tuntut untuk lebih aktifmeningkatkan proses belajar mengajar (PBM)

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    70/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 70

    yang lebih mengarahkan peserta didik padapendidikan yang berbasiskan kecakapan

    hidup (life skill). Melalui mata diklat yangdiberikan mampu membentuk siswamengembangkan potensi diri, sehingga beranimenghadapi, mau mencari pemecahan, danmampu mengatasi masalah hidup dankehidupan.

    4. Upaya Peningkatan Lulusan SMK di Bidangindustri

    Pendidikan SMA yang selama inimendapat prioritas perhatian, tidakmenerapkan kurikulum yang mengarahkan

    lulusannya untuk bekerja, tetapi untukmelanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebihtinggi. Kenyataannya sebagian besar lulusanSMA tidak melanjutkan pendidikan ke jenjangyang lebih tinggi, justru mencari pekerjaan.sehingga terjadi pertambahan angkapengangguran terdidik, karena lulusan SMA

    yang mencari pekerjaan tidak dibekali olehketerampilan khusus yang diperlukan duniakerja. Lulusan pendidikan yang seharusnyamenjadi modal dan motor penggerakpembangunan, ternyata sebaliknya menjadibeban pembangunan.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    71/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 71

    Salah satu cara yang sering digunakanmelihat potensi wilayah adalah melalui struktur

    PDRB dan lapangan kerja. Struktur PDRBmenggambarkan kontribusi setiapsektor/lapangan usaha terhadap pembentukanPDRB keseluruhan. Perubahan strukturekonomi mengakibatkan terjadinya perubahanstruktur penyerapan tenaga kerja (elastisitaspenyerapan tenaga kerja) (Sumarsono, 2006).

    Hal ini seharusnya menjadi dasar acuanpengembangan program keahlian di SMK.Sesuai dengan tujuan pendidikan SMK, yaitumembekali peserta didik dengan keterampilantertentu untuk memasuki dunia kerja/duniausaha, maka pengembangan SMK harus

    selalu mengacu pada kebutuhan pasar kerja.Pengembangan SMK bukan sekedar padamemperbesar jumlah unit SMK dan jumlahsiswa, tetapi bagaimana keberadaan SMK jikadikaitkan dengan potensi wilayah daerah.Sudah menjadi masalah klasik bagi duniapendidikan SMK di Indonesia pada umumnya,

    bahwa link and match antara outputpendidikan SMK dengan dunia usaha/duniaindustri (DU/DI) sebagai pengguna outputpendidikan SMK belum tercapai. Diantarakebutuhan tersebut, kebutuhan atau tuntutandunia kerja/usaha/industri, dirasakan amatmendesak, maka prioritas link and match

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    72/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 72

    diberikan pada pemenuhan kebutuhan duniakerja (Wardiman J., 1994:15-16). Salah satu

    masalahnya terletak pada kualitas lulusanSMK yang belum sesuai dengan standarkompetensi yang dibutuhkan pasar tenagakerja.

    Penerapan PSG (Pendidikan SistemGanda) di SMK sejak tahun ajaran 1993/1994merupakan bagian dan implementasi konsep

    link and match. Dengan PSG yangperancangan kurikulum, proses pembelajaran,dan penyelenggaraan evaluasinya didesaindan dilaksanakan bersama-sama antara pihaksekolah dan industri, diharapkan dapatdihasilkan lulusan SMK yang mumpuni.

    Siswa-siswa tidak hanya dibekalipengetahuan-pengetahuan dasar tentangdunia industry, tetapi langsung bersentuhandengan pengalaman kemampuan praktik didunia kerja nyata.

    PSG ini diilhami model 2 sistem yangdiberlakukan di Jerman, yang merupakan

    bench dan mark bagi negara yangmenyelenggarakan pendidikan kejuruan.Sistem ini merupakan bentukpenyelenggaraan pendidikan dan pelatihankeahlian kejuruan yang menetukan secarasistematik dan sinkron antiprogram pendidikandi sekolah dan program penguasaan

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    73/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 73

    keahliaan yang diperoleh melalui prakteklangsung dan dunia kerja.

    Melalui PSG, siswa belajar di 2 tempat,sekolah dan industry. Jadi, pemberlakuanPSG menuntut tanggung jawab bersamaantara pihak sekolah dan industrinya.

    Empat tujuan PSG, ialah :a. Mampu menghasilkan tenaga kerja

    yang memiliki keahlian professional

    b. Meningkatkan dan memperkukuhketerkaitan dan kesepadanan lembagapendidikan dan pelatihan kejuruandengan dunia kerja

    c. Meningkatkan efisiensi prosespendidikan dan pelatihan tenaga kerja

    berkualitas professionald. Memberi pengakuan dan penghargaanterhadap pengalaman kerja sebagaibagian dari proses pendidikan

    Bidang pendidikan kejuruan, untukmengimplementasikan gagasan Dr. WardimanDjojonegoro, mantan menteri pendidikan dan

    kebudayaan (Mendikbud), pada awal tahun1995 dibentuklah satuan TugasPengembangan Pendidikan dan PelatihanKejuruan di Indonesia. Tim ini beranggotakantokoh-tokoh penting dari kalangan pejabat diDepdiknas, akademisi, sejumlah pengusahantop, maupun pejabat dan lembaga pemerintah

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    74/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 74

    yang lain. Tim yang beranggotakan puluhanorang ini memang bersifat lintas sektoral dan

    multidisiplin.Hasil kerja tim itu kemudiandidokumentasikan dalam bentuk buku berjudulKetrampilan Menjelang 2020, yang diterbitkantahun 1997. Buku ini berisi rekomendasisekaligus menguraikan sejumlah konsepdasar dan strategis dalam rangka pembaruan

    pendidikan kejuruan di Indonesia untukmengahadapi era perdagangan bebas

    APECpath tahun 2020. Merupakan pemikiran

    besar untuk pembangunan pendidikankejuruan, kata Dr. Gatot Priowirjanto, Direktur

    Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat

    Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Beberapa butir pikiran KetrampilanMenjelang 2020, antara lain:

    a. Industri akan berperan aktif dalampengembangan standar keahliansebagai dasar bahan belajar mengajar,pengujian, dan sertifikasi ketrampilan.

    b. Pendekatan baru tersebut, selaindilaksanakan di SMK, dapat jugadigunakan oleh pusat-pusat pelatihanindustri atau lembaga pendidikan danpelatihan kejuruan yang berada dibawah departemen lain.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    75/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 75

    c. Industri akan selalu dilibatkan dalamsemua tingkatan dalam pengelolaan

    sistem baru pengembangan pendidikandan pelatihan kejuruand. Penyelenggaran pendidikan sistem

    gandae. Dikembangkannya pendidikan dan

    pelatihan berbasis kompetensi

    Ada masalah lain yang sangatmenentukan keberhasilan pendidikan SMKagar lulusannya terserap lapangan usaha danlapangan kerja, yaitu masalah kesesuaian

    jumlah (proporsi) lulusan setiap programkeahlian dengan kebutuhan dunia kerja.

    Keberadaan SMK seharusnya didasarkanpada analisis kebutuhan tenagakerja (demandand supply analisys). Fakta dilapangan, paling tidak pada masa sebelumtahun 2004 yang terjadi adalah supplydr iven. Hal paling nyata terlihat pada SMKSwasta, di mana proporsi peserta didik

    perprogram keahlian sangat timpang. Di SMKNegeri keadaannya tidak demikian, karenaada ketentuan alokasi peserta didik setiapprogram keahlian.

    Upaya peningkatan yang seharusnyadilakukan agar lulusan SMK terserap di bidangindustri ialah :

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    76/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 76

    a. Perluasan akses SMKPembangunan Sekolah baru dengan

    jurusan yang baru atau menyesuaikandengan kondisi masyarakat.Pembangunan unit gedung yang barupula. Sehingga SMK menjadi besar danberkembang.

    b. Pemerataan akses SMK

    Pembangunan SMK di daerahtertinggal dan terpencil serta adanyaasrama di SMK tersebut. Sehinggaanak-anak di daerah terpencil bisamerasakan sekolah. Adanya asramadiperuntukkan bagi siswa yang

    rumahnya jauh.

    c. Peningkatan mutu SMKPengadaan sarana dan prasana,

    serta buku pelajaran, rehabilitasigedung SMK. Agar siswa bisa lebihnyaman dalam belajar. Adanya

    kompetisi-kompetisi yang bisamembuat siswa lebih menonjol dalamkemampuannya. Sertifikasi bahasaInggris TOEFL dan TOEIC, agar siswalebih bisa dalam menguasai bahasaInggris. Pengembangan SMK bertarafinternasional sehingga mutu nya bisa

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    77/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 77

    lebih meningkat. Adanya beasiswaprestasi bagi siswa siswa berprestasi

    yang kurang mampu.d. Peningkatan Relevansi SMKPengembangan unit usaha yang

    ada di SMK tersebut, bakat dan minatsiswa berkembang. Bantuan modalkerja terhadap SMK, serta perlunyakerjasama dengan industri agar lulusan

    SMK tersebut tidak kesulitan dalammencari pekerjaan.

    e. Pencitraan SMKPencitraan SMK bisa melalui media-

    media yang elektronik maupun cetak.SMK mempunyai website berisi

    informasi tentang SMK tersebut, daniformasi yang bermanfaat bagimasyarakat. Adanya pencitraan dimedia masa, suatu SMK bisa dikenal dimasyarakat.

    f. Pengembangan kualitas layanan SMKg. Inovasi pendidikan

    h. Pengembangan kurikulumPenyiapan bahan kurikulum program

    keahlian baru serta pemenuhan modul agarsaat KBM materi yang disampaikan bisadipahami oleh murid. Dan agar murid dituntutaktif dalam pembelajaran, dalam prakteknyabisa lebih baik.

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    78/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 78

    BAB IVPenutup

    A. KesimpulanDari hal diatas dapat di simpulkan bahwa:1. konsep dasar jaminan kepastian

    kualitas/Quality Assurance (QA) di SMKyaitu menurut Crunkilton (1984) di dalammanajemen harus nengandung Kualitaspendidikan kejuruan menerapkan ukuran

    ganda, yaitu kualitas menurut ukuransekolah atau in-school success standardsdan kualitas menurut ukuran masyarakatatau out-of school success standards

    2. Aspek yang mendukung jaminan kepastiankualitas/Quality Assurance (QA) di SMK

    yaitu Perluasan akses SMK, pemerataanakses SMK, peningkatan Relevansi SMK,pencitraan SMK, pengembangan kualitaslayanan SMK, inovasi pendidikan,dan pengembangan kurikulum.

    3. sistem manajemen yang baik dalammeningkatkan jaminan kepastian kualitas

    /Quality Assurance (QA) di SMK yaituSekolah harus mempunyai manajemensekolah, kegiatan konsep belajar mengajar,sarana dan prasarana, unit produksi, praktikkerja industri, kesiswaan, dan administrasisekolah

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    79/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 79

    B. Saran1. Salah satu cara untuk menghasilkan lulusan

    yang berkompeten pertama harusmeningkatkan mutu dari siswa terlebihdahulu dan peningkatan jaminan kualitasakan mengiringinya.

    2. Untuk implementasinya, maka eksistensiGugus Sekolah dan manajemennya menjadipilihan yang strategis bagi pengadaan dan

    pengembangan alat peraga/mediapendidikan dalam peningkatan jaminankepastian kualitas (QA).

  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    80/81

    Manajemen Pendidikan

    Meningkatkan Jaminan Kepastian Kualitas (QA) Hal 80

    BAB 5REFERENSI

    Referensi materihttps://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/.(Diakses pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 13:45WIB.)

    https://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKA

    (Diakses pada tanggal 11 Mei 2016, pukul 19:23WIB.)

    Csar BRZEA, dkk. 2005. Tool for QualityAssurance of Education for DemocraticCitizenshipin Schools.

    Wiryanto, Bernard T. Wahyu. 2010. SuksesKerja dengan Ijazah SMA/SMK. Jakarta:Transmedia Pustaka.

    Sidi, Indra Djati. 2009. Dari GuruKonvensional Menuju Guru Profeesional.

    Jakarta: Grasindo.

    https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/https://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://www.academia.edu/10033461/TUGAS_MATAKULIAH_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_MAKALAH_KONSEP_DEFINISI_DAN_KOMPONEN_DALAM_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_TEKNIK_ELEKTRONIKAhttps://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/
  • 7/26/2019 Buku manajemen pendidikan

    81/81