manajemen pembinaan tuna netra pada yayasan...

82
MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN PONDOK CABE JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Di Susun Oleh: Adisam NIM : 108053000046 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H. / 2012 M.

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA

PADA YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN

PONDOK CABE JAKARTA SELATAN

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Di Susun Oleh:

Adisam

NIM : 108053000046

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H. / 2012 M.

Page 2: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRAPADA YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN

PONDOK CABE JAKARTA SELATAN

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Di Susun Oleh:

AdisamNIM : 108053000046

Di Bawah Bimbingan :

{ lJo,^, /

Dr. H. A. Wahib Mu'Thi. MANIP:194812121978t001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1433 H. | 2012 M.

Page 3: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

PE,NGESAHAN PANITTA {JJIAN

Skripsi berjudul : MANAJEMEN PEMBINAAN TIJNA NETRA PADA

YAYASAN KHAZANAI{ KEBAJIKAN PONDOK CABE JAKART'A

SI:,I,ATAN telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Irakultas Ilmu l)akwah dan

Ilmu Komunikasi lJniversitas Islam Negcri (Uql,Syarif llidayatullah .lakarta.

Pada llari Kamis Tanggal 4 Oktober 2012, Skripsi l'clah Ditcrima Sebagai Salah

Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.l) Pada

.lurusan Manajemen Dakwah.

.Iakarta. 4 Oktober 2012

Sidang Munaqasyah

Kctua Mcrangl<ap Anggota

Drs. Ccccn Castrawiiava. MA

NIP: 1967081tt 19980331 002

Drs. Muhammad Suneaidi" MA

NIl '} :19600803 199703 I 006

Anggota

NIP: 19550101 198302 1 001

Dosen Pembimbing

I b]^* - /Dr. I-I. A. Wahib Mu"fhi. MA

NIP: 1948L2121978 | 007

SekrctarisMcrangkap An ggota

nasir. BA. S.pd. MM

Page 4: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh Gelar Strata satu (S-1) di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan sesuai dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 4 Oktober 2012

Adisam

Page 5: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

iv

ABSTRAK

ADISAM (108053000046)

“MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN

KHAZANAH KEBAJIKAN PONDOK CABE JAKARTA

SELATAN”

Manajemen adalah mengatur, mengkoordinasikan, menggerakan,

mengawasi sebuah organisasi agar tercapainya suatu tujuan yang telah

diinginkan. Fungsi dari manajemen terdiri dari POAC yaitu: Planning,

Organizing, Actuating dan Controlling. Fungsi manajemen sangat

diperlukan dalam sebuah organisasi, agar dalam suatu pencapaian tujuan

lebih terarah dan berjalan dengan baik. Begitupun dalam proses kegiatan

pembinaan rohani, hal ini sangat diperlukan, baik materi maupun SDM

harus di manaje dengan baik.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah dalam

Yayasan Khazanah Kebajikan dalam melakukan kegiatan pembinaan para

tuna netra sudah menerapkan sistem manajemen di dalamnya. Jika sudah

bagaimanakah manfaat untuk Yayasan Khazanah Kebajikan dan bagi para

tuna netra.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif. Metode penelitian adalah cara untuk mencapai suatu metode

sehubungan dengan upaya tertentu penelitian kualitatif adalah sebagai

“Prosedur” penelitian yang menghasilkan Data Deskriptif berupa kata-kata

atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis akan

menjelaskan secara singkat hasil penelitians tersebut. Bahwa Yayasan

Khazanah Kebajikan menerapkan Kaidah Manajemen melalui Fungsi-

fungsinya dalam menjalankan program pembinaan tuna netra. Program

pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah kebajikan (YKK)

merupakan upaya membentuk tuna netra agar memiliki akhlakul karimah

yang dilakukan dengan beberapa bidang program diantaranya ceramah

agama, pendidikan agama islam dan keterampilan. Yayasan Khazanah

Kebajikan sudah melakukan proses kegiatan pembinaan. Hal ini terlihat

dan bagaimana Pembina mempersiapkan meteri terlebih dahulu sebelum

Pembina memberikan materi pembinaan rohani bagi para tuna netra, serta

bagaimana strategi yang digunakan untuk menghadapi para tuna netra

yang memiliki karakter yang berbeda dari setiap tuna netra. Yayasan juga

mempersiapkan terlebih dahulu SDM yang baik untuk melakukan

pembinaan rohani bagi para tuna netra serta hal yang berkenaan dengan

proses pembinaan direncanakan dari awal agar apabila terdapat beberapa

hambatan dalam menjalankan kegiatan pembinaan rohani sudah ada solusi

dari masalah yang dihadapi (Antisipasi).

Kata Kunci : Manajemen dan Pembinaan Tuna Netra.

Page 6: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur atas kehadirat Allah yang maha

ghofur, walaupun banyak hambanya yang kufur, akan tetapi ampunannya tidak

akan perna luntur, kepadamu Ya Allah, ku ucapkan terima kasih dan rasa syukur

yang tak terhingga. Engkau telah memberikan akal untuk berfikir, perasaan untuk

mencari inspirasi, mata untuk membaca buku-buku sebagai referensi dan

sebagainya, sungguh aku tidak mendustakan segala nikmat-Mu yang kau berikan

kepadaku dan karena izin serta Ridho-Nya.

Shalawat dan salam semoga tiada hentinya tercurahkan kepada Nabi

Muhammad shalallahu Alaihi Wassalam, sosok manusia yang cerdas, seorang

pemimpin yang tangkas lagi tegas, yang mampu memberantas para penindas,

sehingga terjalinlah solidaritas yang berkualitas, kepada keluarganya, sahabat-

sahabatnya yang pemberani yang membelamu sampai mati dan para pengikutnya

hingga akhir zaman.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa

adanya ridho dari Allah SWT serta bantuan, dukungan maupun do’a dari berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Drs. Arief Subhan, M. Ag, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Page 7: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

v

Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik,

Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan Bidang

Administrasi, Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan

Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah dan H. Mulakanasir, B.A.S. pd, MM, Selaku Sekretaris

Jurusan Manajemen Dakwah.

3. Drs. Yusra Killun, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan motivasi untuk penyusunan skripsi ini.

4. Dr. H. A. Wahib Mu’Thi, MA, Selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

dengan besar hati dan sabar, meluangkan waktunya untuk memberikan

saran, konsultasi, dan membimbing terhadap skripsi ini hingga akhirnya

bisa sampai ke meja munaqasyah.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Khususnya Jurusan Manajemen

Dakwah yang telah berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman

berharga kepada penulis. Semoga amal kebaikan bapak ibu dibalas

dengan pahala yang tidak terhingga.

6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan Fasilitas bagi penulis untuk mengadakan studi

kepustakaan.

Page 8: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

v

7. Seluruh Pembina dan Karyawan Yayasan Khazanah Kebajikan Pondok

cabe Jakarta Selatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian serta para Tuna Netra yang telah

meluangkan waktunya.

8. Kepada Keluarga penulis yang tercinta, Aba syamsudin, dan Emma

Nurbaya, kau besar aku dalam naungan cintamu kau didik aku dalam

kuatnya ajaran agamamu dank au telah banyak berkorban demi anakmu

ini. Sungguh, aku akan berbakti kepadamu. Kelima adikku kupek,

kecik, Bimo, ayang, Rio Ramadhan, yang banyak menghibur, dikala

penulis sedang lelah dan cape.

Akhirnya harapan dan doa yang dapat penulis berikan, semoga bantuan,

bimbingan dan dorongan dari semua pihak menjadi amal sholeh yang dapat

menbawa kebahagian di sisi Allah SWT dan semoga mendapat balasan yang

berlipat ganda.

Walaupun usaha dalam penyelesaian skripsi ini dirasakan sudah maksimal,

namun sudah pasti masih ada kekurangan dalam segi penulisan maupun

pembahasannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dari berbagai pihak

akhirnya dengan penuh rasa syukur penulis persembahkan sebuah karya yang

sederhana ini, semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua

pihak yang membacanya. Amin.

Jakarta, 4 Oktober 2012

Penulis

Page 9: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. . i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. ii

PENGESAHAN .................................................................................................. ... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6

D. Metodologi Penelitian ........................................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Manajemen ......................................................................................... 13

1. Pengertian Manajemen ................................................................ 13

2. Unsur-unsur Manajemen ............................................................. 15

3. Fungsi-fungsi Manajemen ........................................................... 18

4. Pengertian Pembinaan .................................................................. 26

Page 10: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

vii

A. Tuna Netra ......................................................................................... 27

1. Pengertian Tuna Netra................................................................... 27

2. Penyebab Ketuna Netraan ............................................................. 28

3. Karakteristik Tuna Netra ............................................................... 30

4. Masalah-masalah Yang Dihadapi Tuna Netra .............................. 31

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN

PONDOK CABE

A. Profil Yayasan Khazanah Kebajikan ................................................. 33

B. Visi dan Misi ...................................................................................... 35

C. Tujuan didirikannya Yayasan Khazanah kebajikan ........................... 36

D. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 36

E. Pembiayaan ........................................................................................ 38

F. Struktur Organisasi ............................................................................ 38

G. Program Yayasan Khazanah Kebajikan ............................................... 41

H. Sekilas Tentang Kelompok Tuna Netra Pada Yayasan Khazanah

Kebajikan ............................................................................................. 45

Page 11: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

vii

BAB IV ANALSIS DATA DAN HASIL TEMUAN

A. Manajemen Pembinaan

1. Perencanaan (Planing) .................................................................. 46

2. Pengorganisasian (Organizing) .................................................... 55

3. Penggerak (Actuating) ................................................................. 56

4. Pengawasan (Controlling) ............................................................ 58

B. Program-program Pembinaan Tuna Netra pada Yayasan

Khazanah Kebajikan

1. Tahajjud Rutin .............................................................................. 60

2. Pengajian Rutin ............................................................................. 60

3. Pengajian malam sabtu malam minggu.......................................... 61

4. Pengajian Tahunan ...................................................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 62

B. Saran-saran .................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen dalam sebuah lembaga pendidikan harus dilaksanakan agar bisa

bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain. Salain itu, agar tujuan-tujuan

yang direncanakan bisa terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Pesantren

adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang bertujuan untuk mempelajari

dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan moral sebagai

pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kehadiran pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai

lembaga pendidikan tetapi sebagai lembaga penyiaran agama dan lembaga sosial

keagamaan. Untuk itu maka pesantren harus bisa di laksanakan dengan sebaik

mungkin. Karena sering kali pesantren identik dengan kepemimpinan Kyai yang

seluruh kebijakan-kebijakan cenderung bersifat eksklusif karena diputuskan

sendiri.

Selain itu agar dapat menjawab tantangan zaman maka pondok pesantren

sangat memerlukan ilmu dan keterampilan manajemen, perencanaan dan strategi

yang digunakan dalam manajemen modern yang merupakan ilmu terapan, yang

dapat digunakan dimana saja baik di perusahaan, sekolah, masjid, pondok

pesantren, di yayasan.

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga Islam yang kaya akan

Khazanah ilmu-ilmu agama tentu saja eksistensinya akan tetap dibutuhkan

masyarakat, karena pondok pesantren merupakan pusat pengkajian dan

Page 13: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

2

pengembangan ilmu-ilmu keislaman. Dalam menghadapi tuntutan abad

modern ini pondok pesantren harus bisa berbenah diri dalam kapasitasnya sebagai

sarana pembinaan umat.

Lembaga Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua saat ini dan

dianggap sebagai produk budaya Indonesia. Pendidikan ini semula pendidikan

agama Islam yang dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada

abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan semakin

teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian. Bentuk ini kemudian

dikembangkan dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para santri, yang

kemudian disebut dengan pesantren. Meskipun bentuknya masih sangat

sederhana, pada waktu ini pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembaga

pendidikan yang terstruktur, sehingga pendidikan dianggap sangat bergengsi.

Lembaga pesantren inilah yang kemudian para kaum muslimin mendalami ajaran

agama Islam khususnya menyangkut kehidupan keagamaan1

Lembaga pendidikan juga berfungsi sebagai lembaga dakwah karena dari

pesantren inilah awalnya disiarkan dan penyebaran luasan tentang ajaran-ajaran

Islam. Dengan adanya pesantren ini maka dengan mudah umat muslimin

mendapatkan ilmu-ilmu agama, dilihat dari peran tersebut maka pondok pesantren

sebagai sebuah lembaga dakwah sangatlah dibutuhkan oleh umat muslim.

Pesatnya perkembangan dunia pendidikan sekarang dalam rangka memasuki

era globalisasi banyak tantangan dan pertanyaan yang harus bisa dijawab oleh

pondok pesantren, jika pada masa lalu pondok pesantren identik dengan

keterbelakangan teknologi, selalu minder jika dihadapkan dengan ilmu-ilmu berat,

1 H. M. Sulthon Masyhud dan M khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren (jakarta: Diva

Pustaka, 20040, Cet. Ke-2,h. 1.

Page 14: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

3

selalu identik dengan sarung, kampungan dan tidak mandiri maka di era

millenium ini pondok pesantren dituntut untuk bisa menghasilkan alumni-alumni

yang berpengetahuan dan mengerti teknologi. Namun bukan berarti lembaga

pendidikan selalu identik dengan keterbatasan teknologi karena pada tahun 1930

pendidikan pesantren pertama kalinya dibanggakan sebagai sistem yang tidak

terpaku dengan pemupukan pengetahuan dan pengasah otak, tetapi juga

mementingkan keperibadian serta karakter manusia.2

Agar bisa mengimbangi tantangan zaman yang kian berkembang pesat,

maka pondok pesantren sangat memerlukan sentuhan-sentuhan managemen, agar

semua rencana yang sudah dibuat bisa terlaksana dan tercapai sesuai dengan yang

dibutuhkan di masyarakat.

Untuk mengahadapi tantangan zaman itulah maka Yayasan Khazanah

Kebajikan hadir ditengah-tengah lapisan masyarakat yang terpinggirkan seperti

para Tuna Netra untuk memberikan mereka bekal baik itu ilmu agama maupun di

bidang keterampilan untuk bisa merubah perilaku menyimpang yang pernah

mereka lakukan sebelumnya.

Pada dasarnya mereka adalah orang yang juga ingin dapat hidup

berdampingan dengan masyarakat sekitar dengan wajar. Namun respon yang

kurang baik dari masyarakat itu sendiri membuat mereka merasa dikucilkan dan

dan seolah-olah mereka tidak peduli.

Selain itu perhatian dari pemerintah juga dirasa sangatlah kurang dan

terkesan para Tuna Netra tidak diperhatikan. Padahal, pemerintah mempunyai

2 Taufik Abdullah, Islam dan Masyarakat; Pantulan Sejarah Indonesia, (Jakarta: LP3S,

1987), h. 110

Page 15: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

4

kewajiban untuk membimbing mereka agar tidak kembali lagi kepada jalan yang

menyimpang yang pernah mereka lakukan sebelumnya.

Kondisi yang demikian menggugah dan mendorong Najamuddin Shidiq

yang lebih dikenal dengan sebutan “Pak Najam” untuk mendirikan sebuah

lembaga yaitu sebuah Yayasan yang tujuannya menampung para anak-anak yatim

dan fakir miskin, memakmurkan masjid, memamasyarakatkan al-qur’an, shalat

tahajjud, zakat, infaq dan shadaqah termasuk Tuna Netra. Untuk dididik di bidang

agama dan juga di bidang keterampilan. Yayasan Khazanah Kebajikan adalah

lembaga yang membina para Tuna Netra bukan dengan kekerasan akan tetapi

dengan penerapan bimbingan dari hati ke hati, sehingga dengan metode

pembinaan yang diterapkan di Yayasan seperti ini akan bisa merubah perilaku

para Tuna Netra untuk kembali ke jalan yang benar dan tidak melakukan

pekerjaan yang tercela lagi.

Para Tuna Netra di Yayasan Khazanah Kebajikan ini bukan hanya dibina

dan dibekali dengan ilmu agama tetapi juga dibekali dengan keterampilan seperti

bermain musik, catur, urut pijat dan usaha lainnya yang bisa dijadikan sebagai

bekal untuk melanjutkan kehidupan para Tuna Netra ditengah-tengah masyarakat.

Lembaga atau yayasan yang diperlukan saat ini adalah yang benar-benar serius

dan profesional serta menggunakan menejemen yang bagus. Manajemen dalam

pengertian ini adalah yang dapat diindentifikasikan sebagai rangkaian tindakan,

kegiatan atau pekerjaan yang mengarah kepada beberapa sasaran tertentu.3

3 James L. Ginson, et al., Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Erlangga, 1993), h.35

Page 16: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

5

Yayasan adalah badan hukum yang melakukan kegiatan di bidang sosial dan

sifatnya tidak mencari laba atau keuntungan4. Undang-undang yayasan tidak

secara tegas menyatakan bahwa yayasan adalah organisasi nirlaba, tetapi dari

rumusan pengertian yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa yayasan termasuk

organisasi nirlaba. Pengertian yayasan menurut undang-undang ini adalah badan

hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntuhkan untuk

mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusian.5

Alasan penulis memilih yayasan Khazanah kebajikan sebagai obyek

penelitian adalah karena yayasan ini merupakan salah satu penyelenggaraan

dakwah di kawasan Pondok Cabe. Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana

manajemen yang diterapkan oleh yayasan khazanah kebajikan dalam membinaan

tuna netra

Diharapkan dengan penerapan ilmu menejemen dalam pembinaan ini

Yayasan Khazanah Kebajikan mencapai tujuan dengan efektif dan efesian sesuai

dengan harapan diadakannya pembinaan Tuna Netra ini.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka penulis mengajukan skripsi

atau karya tulis ilmiah dengan judul “Manajemen Pembinaan Tuna Netra Pada

Yayasan Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Jakarta Selatan”.

4 Ensiklopedi Nasional Indonesia, vol.17 (jakarta: PT Delta Pamungkas, 2004), h. 376

5 Guanawan Widjaja, Yayasan di Indonesia (jakarta: Elex Media Komputindo, 2002), h.xii

Page 17: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

6

A. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan memberi arah yang tepat, maka penulis

memfokuskan masalah yang akan dibahas pada “Analisis Terhadap

Manajemen Pembinaan Tuna Netra pada Yayasan Khazanah Kebajikan

2010-2011 Pondok Cabe Jakarta Selatan”.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana pelaksanaan manajemen pembinaan tuna netra pada Yayasan

Khazanah Kebajikan ?

b. Program pembinaan apa saja yang dilakukan Yayasan Khazanah

Kebajikan?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui manajemen pembinaan tuna netra pada Yayasan

Khazanah Kebajikan.

2. Untuk mengetahui program pembinaan apa saja yang dilakukan Yayasan

Khazanah Kebajikan.

B. Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara akademisi kegiatan penelitian ini untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 18: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

7

2. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan khususnya

menyangkut manajemen pembinaan tuna netra pada Yayasan Khazanah

Kebajikan.

3. Secara praktisi

Dapat diharapkan membantu lembaga pemerintah dalam pengembangan

pembinaan tuna netra yang lebih baik dan lebih tepat. Dalam hal ini

khususnya Lembaga pemasyarakatan terhadap tuna netra.

C. Metodologi Penelitian

1. Metode Pendekatan

Metodelogi penelitian adalah cara untuk mencapai suatu maksud

sehubungan dengan upaya tertentu, maka metode menyangkut masalah kerja

yaitu cara kerja untuk memahami objek.6 Pendekatan adalah usaha dalam

rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang

diteliti metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.7

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif, karena penulis bermaksud untuk meneliti sesuatu secara mendalam.

Dalam hal ini yang akan diteliti adalah manajemen yayasan khazanah

kebajikan dalam membina para tuna netra.

2. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber

6 Anas Sudjana, Metode Riset dan Metode Bimbingan Skripsi, (Yogyakarta: Reproduksi UD

Drama, 1980), h.16

7 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia, Edisi

ke-3 (jakarta: balai pustaka, 2005), hal.246

Page 19: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

8

pertama, seperti hasil wawancara dan observasi. Dalam data primer peneliti

atau observer melakukan sendiri observasi di lapangan, pelaksanaanya berupa

survey. Data sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk dokumen-

dokumen yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, brosur,

majalah dan bahan informasi lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah

penelitian sebagai penunjang penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan

menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi. Observasi merupakan pengamatan dan penelitian dengan

sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.8 Sutrisno

mengungkapkan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dan diantara yang paling penting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.9 Dalam melakukan observasi penulis

mendatangi langsung ke Yayasan Khazanah Kebajikan yang beralamat di

Jl. Talas 1 Pondok Cabe Ilir Blok C 6 No 7 Pisangan Ciputat Jakarta

Selatan. Tujuannya adalah untuk mendapat data konkrit tentang hal-hal

yang menjadi objek penelitina.

b. Wawancara (Interview). Wawancara adalah percakapan langsung untuk

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu

8 Sutrisno Hadi, Metodelogi Riset II, (Yogyakarta: yayasan Penerbitan fakultas Psikologi

UGM, 1984), h. 141

9 Sugiono, Metodelogi Penulisan Administrasi, (Bandung: penerbit al-fabeta 2005), cet ke-

12, h.166

Page 20: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

9

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan yang di

wawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.10

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam

wawancara, yaitu: wawancara (interviewer), reponden (interviewee),

pedoman wawancara, dan situasi wawancara.11

Pada interview ini penulis

mengadakan komunikasi langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan

kepada beberapa pihak yang bersangkutan.

c. Study Dokumentasi. Dokumentasi dipakai guna untuk melengkapi data-

data yang telah terkumpul, juga untuk mengetahui segala sesuatu yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti antara lain mencari data

berupa buku, catatan, transkip, bulletin, majalah dan sebagainya.

4. Analisis Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah data-data tersebut disusun

secara sistematis itu diklasifikasi untuk kemudian dianalisis sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian itu disajikan dalam bentuk laporan

ilmiyah.

Dalam analisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif, yakni penulis

berusaha mengembangkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan

kenyataan berdasarkan teori yang ada.

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan Skripsi,

Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10

Dr. Lexy J Moleong, Metodelogi penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), Cet. Ke-11, h. 135

11

Drs. Hermanwan Wasito, Pengantar metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1995), h. 71

Page 21: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

10

5. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Yayasan Khazanah Kebajikan yang

beralamat di Jl. Talas 1 Pondok Cabe Ilir Blok C 6 No 7 Pisangan Ciputat

Jakarta Selatan. 15419 Tlp. (021) 749 7932. Fax. (021) 743 1503, Adapun

waktu yang ditentukan dari penelitian ini dilakukan dari bulan April- Juni

2012.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk penyusunan karya ilmiah ini, penulis membaca beberapa skripsi

untuk mendalami materi dan menentukan poin perbedaan hasil karya

penulis dengan karya tulis yang lain.

Adapun setelah penulis mengadakan kajian kepustakaan, penulis tidak

menemukan judul yang sama. Namun ada beberapa penelitian yang hampir

sama diantaranya:

1. Judul : “Manajemen Program Pembinaan Mental Preman

Terminal Kota Depok Yayasan Bina Insani Mandiri”.

Penulis : Shofiyullah Zainul Wahid

Isi pokok : bagaimana mengelola dan mengatur program-program

yayasan bina insani mandiri dalam membina mental preman terminal

kota depok.

2. Judul : “Manajemen Pembinaan Rohani Pada Panti Sosial

Marsudi Putra Handayani cipayung jakarta timur”.

Penulis : Kartika

Page 22: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

11

Isi pokok : bagaimana penerapan fungsi manajemen dilihat dari

perencanaan, pengorganisasian, pengerakan, pengawasan. dalam

pelaksanaan kegiatan pembinaan rohani yang dilakukan di panti sosial

marsudi putra handayani cipayung, jakarta timur.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Manajemen pembinaan tuna

netra pada Yayasan Khazanah Kebajikan”. penulis membahas masalah

mengenai bagaimana penerapan fungsi manajemen dalam pelaksanaan

kegiatan pembinaan para tuna netra yayasan khazanah kebajikan

pondok cabe, jakarta selatan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan

sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini penulis menerangkan secara garis

besar mengenai Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi Penelitian,

Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, pada bab ini meliputi : Pengertian

Manajemen, Unsur-unsur Manajemen, Fungsi-fungsi Manajemen,

Pengertian Pembinaan, Pengertian Tuna Netra, Penyabab

Ketunanetraan, Karakteristik Tuna Netra, Masalah-masalah yang

dihadapi Tuna Netra.

Page 23: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

12

BAB III PROFIL DAN GAMBARAN UMUM YAYASAN KHAZANAH

KEBAJIKAN PONDOK CABE, dalam bab ini penulis menerangkan

Profil Yayasan Khazanah Kebajikan, Visi dan Misi, Tujuan

didirikannya Yayasan Khazanah kebajikan, Pembiayayaan, Sarana

dan Prasarana, Struktur Organisasi, Program Yayasan Khazanah

kebajikan, Sekilas Tentang Kelompok Tuna Netra pada Yayasan

Khazanah Kebajikan.

BAB IV ANALSIS TERHADAP MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA

NETRA PADA YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKAN, dalam bab

ini penulis menerangkan, terhadap Manajemen Yayasan Khazanah

Kebajikan Dalam Membina Para Tuna Netra, juga disertakan dengan

analisis penelitian.

BAB V PENUTUP, yang berisi Kesimpulan dan Saran-saran.

Page 24: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Ada berbagai ragam definisi manajemen bila dilihat dari literatur-

literatur yang ada seperti yang diungkapkan oleh Boekijat dalam bukunya

“Sistem Informasi Manajemen”, Management is a distinct proses consistine

and accomplish stated objectives by the use of human being and other

resource. Manajemen adalah suatu proses tertentu dari perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk

menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan

menggunakan manusia dan sumber daya lainnya1

Menurut etimologi, kata manajemen berasal dari kata kerja bahasa

inggris “to manage” yang berarti mengatur,2 Selain itu, kata “to manage”

mempunyai sinonim antara lain: to hand (mengurusi), to control

(memeriksa/mengawasi), to guide (menuntun/mengemudikan). Jadi,

manajemen berarti mengurus, memeriksa, mengawasi, pengendalian,

mengemudikan, atau membimbing3.

Adapun pengertian manajemen menurut istilah; dalam hal ini para

ahli berpendapat diantaranya:

1 Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 1994)

2 Melayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT.

Gunung Agung, 1986), cet.II, h. 2

3 Jhon M. Echols, kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), h. 375

Page 25: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

14

a. Drs. H. Malayu, S.P. Hasibuan mengatakan bahwa “manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”1.

b. George R. Terry (1977) menyatakan, “manajemen adalah suatu

proses yang berbeda terdiri dari Planning, Organizing, Actuating,

dan Controling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya

lainnya”2.

c. Zaini Muchtaram mengatakan, “manajemen adalah aktivitas untuk

mengatur kegunaan sumber daya bagi tercapainya tujuan organisasi

secara efektif”3.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para pakar

tersebut diatas maka, dapat saya simpulkan bahwa manajemen adalah:

a. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan oleh suatu perusahaan,

lembaga, atau yayasan agar mencapai tujuan yang diharapkan.

b. Manajemen adalah aktivitas pengaturan yang dilakukan oleh

seorang manajer untuk mengatur kegiatan yang berorientasi pada

tujuan.

1 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar; Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), cet. Ke-4 edisi revisi, h.2 2 Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), cet. Ke-3, h.3

3 Zaini Muchtaram, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin dan Ikfa,

1996). Cet, Ke-1, h.3

Page 26: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

15

c. Manajemen adalah system kerja sama yang melibatkan orang lain

agar tercapai tujuan bersama.

d. Manajemen merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran dan

tujuan dengan menjalankan setiap fungsi sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan.

1. Unsur-unsur Manajemen

Dalam setiap roda organisasi manajemen adalah hal yang penting di

dalam setiap langkah aktivitasnya mulai dari Planning, Oraganizing,

Actuating sampai dengan Controlling, itu semua yang nantinya membawa

dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, tapi ada hal yang lebih penting

lagi, selain POAC tadi, yaitu alat untuk mencapai sebuah tujuan sebuah

organisasi yang mana sering disebut dengan unsur-unsur manajemen.

Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan

adanya unsur-unsur pendukung manajemen. Adapun unsur-unsur

manajemen tersebut terdiri dari man, money, material, machine, methode,

dan market, yang kemudian dirumuskan menjadi “Enam M” (the six in

management).4

a. Man (Manusia)

Unsur pendukung yang utama dari setiap manager untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia atau sumber

daya manusia (man power). Manusia dalam manajemen merupakan unsur

terpenting sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung

4 Muhammad Abdul Mukhyi, Pengantar Manajemen Ilmu, Seri Diktat Kuliah, (Jakarta:

Penerbit Guna Darma,1995),edisi I, cet. Ke-2, h. 14

Page 27: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

16

pada kemampuan manajemen manajer untuk mendorong dan menggerakkan

orang-orang kearah tujuan yang akan dicapai. karena manusialah yang

menentukan tujuan dan manusia pulalah yang menjadi pelaku dalam proses

kegiatan tersebut. Posisi sumber daya manusia mutlak, tidak akan ada

manajemen tanpa adanya manusia, sebab manusia yang merencanakan,

melakukan, menggunakan, dan merasakan hasil daripada manajemen itu

sendiri.5

b. Money (uang)

Dalam dunia modern, uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai

serta sebagai sumber biaya dan modal utama, sangat diperlukan untuk

mencapai suatu tujuan dan bentuk memperlancar sebagai aktivitas seperti

upah atau gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan

pengawasan, membeli bahan-bahan, dan sebagainya. Kegagalan dan

ketidaklancaran proses manajemen dalam sebuah organisasi karena factor

uang.

c. Material (bahan-bahan/perlengkapan)

Dalam proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajemen di sebuah

organisasi manusia sering menggunakan material (bahan-bahan) baik dalam

tekhnik (bahan baku), maupun non-tekhnik (data informasi yang diperlukan

untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan), material

(bahan-bahan yang diperlukan dari sumber daya Alam baik bahan berupa

bahan baku maupun bahan jadi), yang nantinya dipergunakan sebagai

5 Hamzah Yakub, Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, (Bandung:

Diponegoro, 1984), cet. Ke-I, h. 31

Page 28: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

17

pelengkap dan pendukung sebuah organisasi sehingga tujuan yang telah

direncanakan dapat tercapai.

d. Machine (mesin/peralatan)

Mesin adalah sebagai alat pembantu manusia dalam memperlancar

proses perencanaan kagiatan yang ada, terutama dalam kemajuan tekhnologi

dewasa ini, seperti robot dan peralatan-peralatan canggih serta modern yang

dipergunakan dalam operasional untuk menghasilkan produk-produk yang

bermutu baik berupa jasa.

e. Methode (metode/cara kerja)

Metode adalah cara yang ditempuh untuk rencana yang ditetapkan

sebelumnya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila kita

menggunakan metode yang benar maka akan menghasilkan produk-produk

yang baik pula sehingga tujuan tercapai dengan efektif dan efisien.

f. Market (pasar)

Pasar merupakan tempat yang penting yang hendak dimasukkan

barang atau jasa perusahaan agar hasil-hasil produksi sampai ke tanggan

konsumen.6

Setiap unsure manajemen ini berkembang menjadi bidang

manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai

tujuan yang diinginkan.

6 M. Manullang, Dasar-dasar manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet. Ke-1,h.

15

Page 29: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

18

2. Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi berasal dari kata Function yang artinya merupakan suatu

kegiatan yang secara jelas, bisa dipisahkan dari kegiatan-kegiatan lain.7

Fungsi manajemen yang umum digunakan adalah menurut George

R. Terry yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),

Actuating (Penggerakan), dan Controling (Pengawasan) yang disingkat

denga POAC8

Sebelum penulis menjelaskan fungsi-fungsi manajemen, terlebih

dahulu akan dipaparkan menurut pendapat para ahli tentang fungsi

manajemen, diantaranya sebagai berikut :

a. Prof. Dr. S.P. Siagian M.P.A.

Fungsi manajemen meliputi, Planning (Perencanaan), Organizing

(Pengorganisasian), Motivating (Pemberian Motivasi), Pengawasan.

Evaluating (Evaluasi) dan disingkat dengan POME.9

b. Luther M. Gullick

Manajemen meliputi, Planning, Organizing, Staffing (Penempatan

Tenaga Kerja), Directing (Pengarahan), Coordinating, Reperting

(penyampaian anggaran belanja), Budgeting (penyusunan anggaran belanja),

yang disingkat dengan POSDCRB.10

7 Suad Husna, Manajemen Pokok Pengertian dan Soal Jawab, (Yogyakarta: BPFE, 1989),

h. 4. 8 Sarwoto, Dasar-dasar Manajemen, (jakarta : PT. Ghalia Indonesia) Cet ke 6 hal 65

9 Ibrahim Lubis, Pengendalian dan pengawasan proyek dalam Manajemen, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1985), Cet. Ke.-1,h.38

10

Ibnu Syamsy, Pokok-Pokok Oragnisasi dan Manajemen, (Jakarta: Bina Akasara, 1908),

Cet. Ke.-2, h.68

Page 30: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

19

Menurut pendapat Henry Fayol fungsi-fungsi manajemen meliputi

planning, organizing, dan controlling.11

Dibawah ini adalah penjelasan

mengenai fungsi-fungsi manajemen tersebut:

a. Planning (perencanaan)

Fungsi perencanaan merupakan suatu pemilihan yang berhubungan

dengan kenyataan-kenyataan, membuat dan menggunakan asumsi-asumsi

yang berhubungan dengan waktu yang akan datang dalam menggambarkan

dan merumuskan kegiatan yang diusulkan dengan penuh keyakinan untuk

tercapainya hasil yang dikehendakinya, baik secara garis besar maupun

secara mendatail dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

kepastian yang paling baik.

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan

selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut

telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Rencana mungkin

memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Kegiatan yang terdapat dalam

perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Perkiraan (forecasting)

Perkiraan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan

dasar persangkaan, dugaan, perasaan hati, taksiran atau

perhitungan yang dilakukan secara belum tepat.

11

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), hal 21

Page 31: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

20

2. Tujuan (Goals, Objectives, Target).

Tujuan adalah suatu hal yang merupakan arah yang dituju

oleh suatu kegiatan yang hendak dicapai atau diingini oleh suatu

organisasi atau badan usaha. Dengan adanya tujuan kita dapat

mengetahui apakah program kita berhasil atau tidak.

3. Kebijakan (policy)

Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk

menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap

tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Kerena kebijakan ini

biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh

bawahan.12

Kebijkan merupakan pedoman umum untuk mengambil keputusan.

Kebijakan dilakukan agar orang mengetahui apa yang dapat atau

tidak dapat ia perbuat dalam rangka pencapai tujuan organisasi.13

4. Program (programming)

Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah

menggambarkan rencana yang konkret.

5. Jadwal (schedule)

Jadawal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan

urutan kerja, daftar atau table kegiatan atau rencana kegiatan

dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.14

Karena

biasanya schedule merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

12

Basus Swastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: Leberty. 1995), hal 92

13

Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1992), hal 26

14

Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta:Bintang Indonesia, 1999), hal 26

Page 32: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

21

program. Oleh karena itu manajer harus dapat menentukan waktu

yang tepat, karena schedule merupakan suatu cirri yang penting

dari suatu tindakan-tindakan yang akan berhasil baik.

6. Prosedur (procedure)

Prosedur ialah rencana yang merupakan metode yang biasa dipakai

dalam menangani kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Perbedaannya

dengan program yaitu jika program menyatakan apa yang harus

dikerjakan, maka prosedur berbicara bagaimana melaksanakannya.

7. Anggaran (budget)

Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang mengambarkan

penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap

bidang.

b. Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian berasal dari kata dasar yaitu organisasi yang

berarti alat atau badan. Ada cirri khusus dari organisasi yaitu adanya

sekelompok manusia kerjasama yang harmonis dan kerjasama berdasar atas

hak, kewajiban serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan.

Ahmad Fadli HS. Memberikan difinisi pengorganisasian yaitu

“keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,

tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu

organisasi yang dapat digerakkan sebagai rupa sehingga tercipta suatu

Page 33: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

22

organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka

pencapai tujuan yang telah ditentukan.15

Pengorganisasian ini menjadi arti penting bagi proses kegiatan suatu

organisasi sebab dengan pengorganisasian maka rencana menajadi lebih

mudah dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh karena dengan

dibaginya tindakan atau kegiatan dalam tugas akan lebih terperinci serta

diserahkan pelaksanaannya kepada beberapa orang untuk mencegah

timbulnya kumulasi pekerja hanya pada diri seorang pelaku saja.

Akhirnya dengan pengorganisasian, dimana masing-masing

pelaksana menjalankan tugasnya pada kesatuan kerja yang ditentukan dan

dengan wewenang yang ditentukan pula, akan memudahkan pimpinan

dalam mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan.

Yang dimaksud dengan pengertian organisasi mencakup dua segi,

yaitu:

1. Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok

fungsional ketika proses manajemen berlangsung.

2. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku

hubungan antar manusia secara efektif sehingga mereka

dapat bekerja sama secara efesien dan memperoleh kepuasan

pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas serta memberikan

kondisi lingkungan tertentu untuk mencapai tujuan.

Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-

hubungan anatar fungsi-fungsi, personalia dan factor fisik, agar supaya

15

Ahmad Fadli HS, Organisasi dam Administrasi, (Jakarta: Manhalun Nasyiin Press,

2002), cet. III, h, 30

Page 34: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

23

kegiatan-kegiatan yang harus disatukan dan diarahkan pada pencapaian

tujuan bersama.

Proses pengorganisasian menghasilkan organisasi formal, yaitu

lembaga atau kelompok fungsional yang menjadi wadah kegiatan anggota

organisasi. Di lain pihak mungkin timbul organisasi tidak formal (informal)

yaitu menjadi wadah hubungan antara anggota tertentu organisasi formal.

Menurut Drs. Zaini Muchtarom, M.A. mengatakan bahwa

“pengorganisasian diartikan sebagai pembagian pekerjaan disertai

pendelegasian wewenang agar masing-masing melaksanakan tugasnya

secara bertanggung jawab dan untuk mengatur jalannnya arus pekerjaan

perlu di buat ketentuan mengenai prosedur dan hubungan kerja antar unit.”16

Adapun langkah-langkah pengorganisasian yaitu :

a. Pembagian Tugas atau kewajiban

b. Penentuan tanggung jawab

c. Penentuan wewenang

d. Peningkatan kemampuan setiap elemen manajerial.

c. Actuating (pelaksanaan)

Menurut Ahmad Fadli HS penggerakan adalah keseluruhan proses

pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga

mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dan

ekonomis.17

16

Zaini Muchtarom, Dasar-dasar manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin dan IKFA

1996), Cet. Ket-2, h. 47

17

Fadli HS, Organisasi dan Administrasi, h. 30

Page 35: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

24

Fungsi penggerakan berperan sebagai pendorong tenaga pelaksana

untuk segera melaksanakan rencana. Didalam penggerakan mengandung

kegiatan member motivasi, directing, koordinasi, komunikasi dan

memperkembangkan para pelaksana.

Penggerakan atau pelaksanaan adalah tindakan yang dilaksanakan

oleh pimpinan organisasi dengan tujuan menumbuhkan pengertian,

kesamaan pandangan dan kegairahan kerja sehingga yang dipimpin maupun

yang memimpin mengerti, bekerja sama dan mendukung dengan sukarela

demi tujuan organisasi, sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya.

Penggerakan dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha,

cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar

mau ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan

organisasi dengan efesien, efektif dan ekonomis.

Penggerakaan pada hakekatnya adalah menggerakkan orang untuk

mencapai tujuan yang telah diterapkan secara efektif dan efesien.

Penggerakkan adalah tindakan yang menyebabkan suatu organisasi berjalan.

George. R. Terry memberikan definisi pengertian penggerakkan ini sebagai

tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok suka berusaha

untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

organisasi.18

18

Sarwoto, Dasar-dasar Manajemen, h.89

Page 36: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

25

d. Controlling (pengawasan)

Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan

untuk menjamin bahwa rencana-rencana telah dilaksanakan sesuai dengan

yang ditetapkan.19

Bila terjadi deviasi (penyimpangan), maka manajer segera

memberikan peringatan untuk meluruskan kembali langkah-langkah yang

telah dilakukan oleh anggota organisasi agar sesuai dengan apa yang

direncanakan.20

Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan

segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar atau rencananya, serta

melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi

pengawasan dilakukan untuk mencagah atau memperbaiki kesalahan,

penyimpangan, katidaksesuaian, penyelewengan dan lainnya yang tidak

sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan.

Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup 3 unsur yaitu:

1. Penetapan standar pelaksanaan

2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan

3. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan

menyimpang dari standar.

19

Handoko, Manajemen Edisi II, h. 25

20

Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al Amin Press,

1996), cet, I, h, 35

Page 37: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

26

A. Pembinaan

1. Pengertian Pembinaan

Kata pembinaan berasal dari akar kata bahasa arab yaitu: bana-

yabni-binaan yang artinya: membangun, mendirikan dan membina.21

Arti kata “pembinaan” dari segi terminology yaitu:

a. Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk

mempelajari, meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan,

mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran

pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai

pola kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga

maupun kehidupan social masyarakat.22

b. Pembinaan adalah segala upaya pengelolaan berupa merintis, meletakkan

dasar, melatih, membiasakan, memelihara, mencegah, mengawasi,

menyantuni, mengarahkan, serta mengembangkan kemampuan seseorang

untuk mencapai tujuan, mewujudkan manusia sejahtera dengan

mengadakan dan menggunanakan segala daya dan dana yang dimiliki.23

c. Pembinaan menurut istilah adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan

dan menyempurnakan sesuatu yang telah ada sebelumnya.24

21

Mahmud Yunus, kamus Arab Indonesia (Jakarta: Yayasan Penafsiran Al-Qur‟an, 1973),

h. 73

22

Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada

Dharma Wanita, Penerbit DEPAG, 1984, h. 8.

23

Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Penceraian BP-4, Membina Kelurga

Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994), h. 3.

2424

Asmuni Syukri, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),h.

17

Page 38: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

27

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti „pembinaan‟ adalah sebagai

berikut:

a. Proses, cara, perbuatan membina

b. Pembaharuan, penyempurnaan

c. Usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan

efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik.25

Berdasarkan referensi yang tertera di atas, penulis mengambil

kesimpulan bahwa pengertian pembinaan adalah suatu upaya pengelolaan

atau penanganan berupa melatih membiasakan, memelihara, menjaga,

mengarahkan serta mengembangkan kemampuan seseorang untuk

memperoleh hasil yang lebih baik secara efektif dan efisien.

B. Tuna Netra

1. Pengertian Tuna Netra

Secarah etimologi kata tunanetra berasal dari tuna yang berarti

rusak, dan netra yang berarti mata atau penglihatan. Tunanetra adalah

seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan atau tidak

berfungsinya indra penglihatan.

Sedangkan menurut istilah, dalam hal ini pemerintah menyatakan

bahwa yang dimaksud dengan tuna netra adalah: seorang yang menurut

ilmu kedokteran dinyatakan mempunyai kalainan fisik atau mental. Yang

25

Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia, (jakarta:

Balai Pustaka, 2002), cet. Ke-2, edisi 3, h. 152

Page 39: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

28

oleh karenanya merupakan hambatan atau rintangan untuk melakukan

kegiatan sebagaimana mestinya.26

a. Penyebab Ketuna Netraan

Menurut Sidharta Ilayas, ada beberapa faktor yang menjadi

penyebab ketunanetraan yaitu:27

1. Keturunan

Keturunan yang disebabkan oleh faktor keturunan terjadi dari hasil

perkawinan bersaudara, sesama tunanetra atau mempunyai orang tua yang

tunanetra. Ketunanetraan akibat faktor keturunan antara lain Retinitis

Pigmentosa, penyakit pada retina yang umumnya merupakan keturunan.

Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan mundur atau memburuknya

retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari, diikuti

dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan pusat

yang tertinggal.

2. Penyakit

Ada beberapa penyakit yang menyebabkan seseorang dapat

mengalami kebutaan, antara lain:

a. Xeropthalmia, yakni penyakit mata karena kekurangan vitamin A.

b. Trachoma, yaitu penyakit mata karena virus chilimidezoon

trachomanis.

c. Catarac, yaitu penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga lensa

mata menjadi keruh, akibatnya terlihat dari luar mata menjadi putih.

26

Sekeretariatan Negara RI peraturan pemerintah 36/1980 tentang usaha kesejahteraan

sosial bagi penderita cacat, Penjelasan pasal demi pasal, h 1

27

Sidharta Ilyas, Prof. Dr, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, (Jakarta: Fakultas Kedokteran

UI, 1998), h.50

Page 40: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

29

d. Glaucoma, yaitu penyakit mata karena bertambahnya cairan dalam bola

mata, sehingga tekanan pada bola mata meningkat.

e. Diabetik Retinopathy, adalah gangguan pada retina yang disebabkan

karena diabetis. Retina penuh dengan pembuluh-pembuluh darah dan

dapat dipengaruhi oleh kerusakan sistem sirkulasi hingga merusak

penglihatan.

f. Macular Degeneration, adalah kondisi umum yang agak baik, dimana

daerah tengah dari retina secara berangsur memburuk. Anak dengan

retina degenerasi masih memiliki penglihatan perifer akan tetapi

kehilangan kemampuan untuk melihat secarah jelas objek-objek di

bagian tengah bidang penglihatan.

g. Retinopathy of prematurity, biasanya anak yang mengalami ini karena

lahirnya terlalu prematur. Pada saat lahir masih memiliki potensi

penglihatan yang normal. Bayi yang dilahirkan prematur biasanya

ditempatkan pada inkubator yang berisi oksigen dengan kadar tinggi,

sehingga pada saat bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi perubahan

kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah

menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada

jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan kerusakan pada

selaput jala (retina) dan tunanetra total.

3. Pertumbuhan dalam masa kandungan

Penyabab ketunanetraan yang disebabkan proses pertumbuhan dalam masa

kandungan antara lain:

Page 41: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

30

a. Gangguan waktu ibu hamil

b. Penyakit menahun seperti TBC, sehingga merusak sel-sel darah tertentu

selama pertumbuhan janin dalam kandungan.

c. Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau

cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, jantung dan

sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang berkembang.

d. Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma dan tumor.

Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera

penglihatan atau pada bola mata itu sendiri.

b. Karakteristik Tuna Netra

Karakteristik tunanetra secara garis besar dapat dilihat dari beberapa aspek

antara lain:

1. Akademis

Pada umumnya tunanetra menyimpan pengalaman-pengalaman khusus

seperti halnya orang awam, namun pengalaman-pengalaman tersebut

kurang terintegrasikan. Tunanetra juga mendapatkan angka yang hampir

sama dengan awam, dalam hal berhitung, informasi, dan kosakata, tetapi

kurang baik dalam hal pemahaman (comprehantion) dan persamaan.

Kosa kata tunanetra cenderung merupakan kata-kata yang definitif.

2. Pribadi dan sosial

Ketunanetraan tidak secarah langsung menyebabkan timbulnya masalah

kepribadian. Masalah kepribadian cenderung diakibatkan oleh sikap

negatif yang diterima tunannetra dari lingkungan sosialnya. Tunanetra

mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan sosial, karena

Page 42: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

31

keterampilan tersebut biasanya diperoleh individu melalui model atau

contoh perilaku dan umpan balik melalui penglihatan. Beberapa

karakteristik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari

ketunanetraannya, adalah curiga terhadap orang lain, mudah tersinggung,

dan ketergantungan pada orang lain.

3. Mental dan intelektual

Intelektual atau kecerdasan penderita tunanetra umumnya tidak berbada

jauh dengan orang normal atau awas. Kecenderungan IQ penderita

tunanetra ada pada batas atas sampai batas bawah, jadi ada orang yang

sangat pintar, cukup pintar dan ada yang kurang pintar. Intelegensi

mereka lengkap yakni memiliki kemampuan dedikasi, analogi, asosiasi

dan sebagainya. Mereka juga punya emosi negatif dan positif, seperti

sedih, gembira, punya rasa benci, kecewa, gelisah, bahagia dan

sebagainya.28

c. Masalah-masalah Yang Dihadapi Tuna Netra

Berikut beberapa permasalahan-permasalahan yang dihadapi penyandang

cacat tunanetra antara lain:

1. Rasa rendah diri yang disebabkan bahwa mereka tidak memiliki

kesempurnaan penglihatan sebagaimana orang lain pada umumnya.

2. Tahap kehidupan yang menyulitkan mereka untuk aktif dalam kehidupan

kemasyarakatan.

3. Belum memilki kesempatan yang cukup untuk mendapatkan pendidikan

dan rehabilitas yang tepat.

28

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Pelayanan Pendidikan Terpadu bagi anak

berkebutuhan Khusus dan Berkesulitan Belajar. (Jakarta: 2002), h. 19

Page 43: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

32

4. Tidak memiliki kontrol langsung dengan lingkungannya sehingga tidak

dapat mengetahui apa yang ada disekelilingnya.

5. Tidak memiliki latar belakang penglihatan (visual bacground), inilah

yang menyebabkan penyandang cacat tunanetra berprilaku terlalu hati-

hati penuh kecurigaan dan sebagainya.

6. Sulit untuk pergi atau berjalan sendiri, dalam hal ini tuna netra harus

pandai menggunakan tongkat, juga harus mengerti tanda-tanda yang

berlaku untuk menuju kesuatu tempat.

7. Merasa tidak lagi memiliki kebebasan pribadi, hidup selalu bergantung

pada orang lain.29

29

Sodjadi SO, Pendidikan Bagi Anak-anak Cacat Netra Sebelum Sekolah, (Jakarta: Pustaka

Dian)

Page 44: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

33

BAB III

PROFIL DAN GAMBARAN UMUM YAYASAN KHAZANAH

KEBAJIKAN PONDOK CABE

A. Profil Yayasan Khazanah Kebajikan

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) adalah lembaga social keagamaan

yang mengasuh dan mendidik anak-anak yatim piatu, yatim, fakir miskin, janda

dan manula. Secara khusus, Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) nampak sebuah

panti asuhan dan pondok pesantren yang bergerak di bidang social, pendidikan

dan ekonomi umat. Ciri khas YKK berupa budaya shalat tahajjud, kajian Al-

Qur’an, penerimaan dan penyaluran zakat, infaq dan shodaqah, pengasuhan kaum

lemah dalam asrama dan pendidikan untuk siswa dan mahasiswa berekonomi

lemah.1

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) berdiri pada tanggal 5 November

1992 di pisangan Ciputat Tangerang Banten. dengan Dewan Pendirinya adalah

Drs. H. Marzuki Usman, MA., Drs. H. Nadjmuddin Siddiq., Ir. H. Iskandar Ismail

dan Hj. Aswarni Usman.Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) didirikan sebagai

bentuk kepedulian social warga untuk membantu kaum dhuafa dan untuk

membendung gerakan misionaris di sekitar Pisangan dan Pondok Cabe Ilir.2

Pengurus YKK pertama kali mengambil dan mengasuh 16 anak yatim dan

fakir miskin dari warga sekitar Pisangan dan Pondok Cabe Ilir untuk dididik dan

disantuni. Sentral kegiatannya berada di Masjid Al-Araf Bukit Cirendeu.Yayasan

1 Drs. H. Nadjamudin Siddik, Ketua Yayasan Khazanah Kebajikan, Wawancara Pribadi

Jakarta 16 Juli 2012

2 Yayasan Khazanah Kebajikan, Jendela Informasi, Ciputat, 1998, hlm 4

Page 45: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

34

Khazanah Kebajikan (YKK) dalam perkembangannya, Yayasan Khazanah

Kebajikan (YKK) sekarang telah mengasuh 480 anak yatim dan fakir miskin dari

berbagai macam daerah di Indonesia. Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) juga

telah membina 400 orang jama’ah lansia dan Dhua’afa serta 150 orang tuna netra.

Disamping itu, Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) sampai saat ini

memiliki 8 cabang. Selama ini biaya operasional yang terdiri dari biaya makan

sehari-hari, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan keperluan lainnya, Yayasan

Khazanah Kebajikan (YKK) mendapat bantuan dari masyarakat umum yang harus

dijemput dan diusahakan, disamping ada sebagian kecil yang menjadi donatur

tetap. Untuk menangani masalah kesehatan, pada bulan juni 2005, Yayasan

Khazanah Kebajikan (YKK) telah memmiliki Balai pengobatan Kesehatan (Klinik

Khazanah Kebajikan) yang menangani biaya pengobatan secarah gratis (Tanpa

dipungut biaya) bagi anak-anak asuh, jama’ah lansia dan dhuafa, serta masyarakat

tak mampu lainnya.

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) juga memiliki lembaga pendidikan

formal dan non formal, baik dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi

untuk membantu kaum dhuafa yang ingin mendapatkan pendidikan yang layak.

Dengan lembaga pendidikan tersebut, Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK)

berusaha untuk mengangkat harkat derajat keluarga besarnya dan menjadikan

mereka hamba Allah SWT yang kuat iman dan taqwanya, berilmu tinggi,

berakhlak mulia, professional dalam bidangnya dan menjadi pemimpin ummat.

Mengingat semakin banyak kaum dhuafa yang memerlukan bantuan,

sementara Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) memiliki keterbatasan untuk

dapat menerima semua permintaan mereka. Oleh karena itu, Yayasan Khazanah

Page 46: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

35

Kebajikan (YKK) berusaha mengetuk hati para dermawan untuk ikut serta

mengembangkan Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) dan membantu ummat

mendapatkan kehidupan yang layak. Dengan senantiasa berdoa dan beribadah

kepada Allah SWT dan usaha yang maksimal.

Kini Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) telah berkembang dan dikenal

masyarakat sebagai lembaga sosial keagamaan yang mengasuh anak-anak yatim,

fakir miskin, janda, lanjut usia hingga kaum tuna netra dan lembaga yang aktif

dalam pengkajian, penghayatan dan pengamalan al-Qur’an serta lembaga yang

menyebarluaskan infaq, shadaqah dan cinta kaum dhuafa.1

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) yakin akan dapat selalu membantu

umat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amien.

A. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi yayasan penggerak ibadah dan peningkatan ekonomi umat menuju

masyarakat Islami yang adil, makmur dan sejahtera dalam ridho Allah SWT.

2. Misi

a. Membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat (Budaya

Qur’ani).

b. Membudayakan gemar berderma (ZIS) dan shalat tahajjud.

c. Mengangkat harkat derajat kaum lemah.

d. Mengembangkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa serta

berilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.

1 Yayasan Khazanah Kebajikan, Jendela Informasi, Ciputat, 1998, hlm 2

Page 47: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

36

e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam membangun ekonomi ummat.2

B. Tujuan didirikannya Yayasan Khazanah kebajikan

1. Mengajak ummat Islam agar melaksanakan Al-Qur’an sesuai dengan ajaran-

Nya dan mengikuti sunnah Rasulullah.

2. Melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka memakmurkan masjid dan

musholla.

3. Manyantuni anak yatim, yatim, tuna netra dan fakir miskin.

4. Meningkatkan harkat derajat kaum lemah.

5. Berperan aktif membantu Negara dalam mencerdaskan kahidupan bangsa.

C. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang berlangsungnya kegiatan pembinaan dibutuhkan sarana

dan prasarana, hal ini dimasksud agar setiap kagiatan dapat berjalan dengan lancar

dan baik. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh YKK menurut pengamatan

penulis adalah:

1. Bangunan

a. 1 Rumah komplek di depan masjid Al-a’raaf

b. Aula Utama diatas tanah kurang lebih 850 m2

c. 3 buah rumah di belakang rumah

d. 1 rumah panjang khususu manula

e. Bangunan took dan klinik di belakang Aula Utama

f. Bangunan Mini Market di samping Masjid

g. Bangunan gedung sekolah 4 lantai

h. Asrama Wabnita 5 lantai

2 Pasal 4 tentang Visi dan Misi pada Akta Yayasan Khazanah Kebajikan.

Page 48: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

37

i. 1 Rumah di legoso

j. 1 Rumah di Komplek Pelita el- Service pondok Cabe (cabang Yayasan

k. Sarana pribadatan seperti mushollah

l. Sarana social meliputi: kamar tidur, kamar mandi, dapur umum dan lain

sebagainya.

m. Sarana kantor utama dan gudang

n. Sarana gedung yang cukup representif

o. Kondisi lingkungan yang cukup nyaman, asri dan jauh dari kebisingan.

2. Kendaraan

a. 3 Buah Mini Bus

b. 1 Buah Bus Besar

c. 5 Buah Kijang

d. 1 Buah Kijang Bak

3. Cabang Yayasan

a. Cabang Pelita Pondok Cabe (Tangerang)

b. Cabang Suka Bumi (SUKABUMI)

c. Cabang Kelapa Dua (Jakarta)

d. Cabang Lahat (Sumatra Selatan)

e. Cabang Bojong (Bogor)

f. Cabang Pelabuhan Ratu (Jawa Barat)

g. Cabang Garut (Jawa Barat)

4. Pendidikan Formal

a. SDI Islam

b. MTs Yayasan Khazanah Kebajikan

Page 49: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

38

c. SMK Yayasan Khazanah Kebajikan

d. MA Yayasan Khazanah Kebajikan

5. Pendidikan Non Formal

a. Intensif Bahasa Arab/Inggris/Matematika

b. Bimbingan Ibadah Qiro’ah (BIQI)

D. Pembiayaan

Biaya untuk berjalannya kegiatan dari Yayasan Khazanah Kebajikan ini

adalah bersumber dari jerih payah H. Najmudin Syidiq.

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) mendapat bantuan dari masyarakat

umum yang harus dijemput dan diusahakan, disamping ada sebagian kecil yang

menjadi donatur tetap.

E. Struktur Organisasi

Mengenai struktur kepengurusan Yayasan Khazanah Kebajikan periode

2009-2014 terdiri dari:

1. Dewan Pendiri : Drs. H. Nadjamudin Siddik

Ir. Iskandar Ismai

Drs. H. Ahmad Djunaidi

Drs. H. Marzuki Usman

Aswarni Marzuki Usman

2. Dewan Penasehat : Hj. Ida Yufina Iskand

H. Khudradi

H. Jauhari

Page 50: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

39

H. Karsono

H. Sanusi Siddik

H. Moh Fathoni Asyhari, S.Ag

3. Ketua Umum : Drs. H. Nadjmudin Siddik

Wakil Ketua : Drs. H. Fairus Puadi

4. Sekretaris : Ace Toyyib Bakhtiar, S.E. MM

Administrasi : Muhammad Adam,A.Md

Halimah

HUMAS : Rio Bialfino, SS

Cabang : H. Iwan Pranata, S.Pd.I

5. Bendahara : H. Karsono, SE

Pembukuan : H. Amat Dahiri, S.Ag

Pendanaan : A. Kailani

Kasir : H. Adli Ahyar

6. Dept. I Pendidikan : H.Abdul Basyir S.Ag

SDI : H. Amat Dahiri, S.Ag

MTs : H. Suardien, S.Sos.I

SMK : H. Iwan Pranata S.Pd.I

MA : Bambang Indarto S.Ag

Page 51: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

40

ABA YPKK : Drs. H. Amel Darmawel

STAISA : H.Elang Bahruddin MA

7. Dept. II Keasramaan : Subhan, S. Pd. I

Pembina : Yuliana

Santri : Agus Maulana

LPIKK : Ade Sofyan

BIQI : Muslih

TPA : Jamsinah

Keterampilan : M. Hedi

8. Dept III Rumah Tangga : H. Sanusi Shiddiq

Wakadep. Rumah Tangga : Iskandar, S.Ag

Satpam : Hapizon Nazuri

Sopir : Agus Cik Sayuti

Kebersihan : Sa’ari

Ibu Dapur : Unarsih

Pemeliharan : H. Said

Gedung : Mustofa

Kendaraan : Mirsanzili

Page 52: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

41

Listrik : H. Said

Air & Tanah : Herdiman/Pak Lugimin

Logistik : Kamal

9. Dept IV Dakwah : H. Elang Bahrudin, M.Ag

FKA & Syiar Islam : M. Hedi

DKM : Deri Utami

Tuna Netra & Lansia : Ali Khoiri

Kaderisasi : Mahmud ridwan

10. Dept V Ekonomi : H. Suardien, S.Sos.I

Mini Market : Zulkarnaen

Koperasi : H. Karsono, SE

11. Dept VI Klinik : A. Kailani

12. Dept VII LKBH : Faizal Roni, MH.

G. Program Yayasan Khazanah kebajikan

Adapun program-program kegiatan Yayasan Khazanah Kebajikan adalah:

1. Program Pendidikan

a. Membumikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan

b. Mendidik anak untuk siap berkarya nyata dalam masyarakat dengan

mensinergikan pendidikan agama dan umum

Page 53: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

42

c. Memberdayakan lembaga pendidikan intra YKK semaksimal mungkin

agar berdaya guna dan berdemensi luas

2. Program Kesehatan

a. Pelayanan kesehatan untuk santri, manula, tukang becak, tukang ojek dan

masyarakat umum

b. Medical chek up

c. Khitanan massal

d. Pemeriksaan dan pengobatan gratis

e. Pelayanan kesehatan kaliling

f. Penyuluhan kesehatan

3. Program Sosial

a. Santunan manula, becak dan ojek tiap hari jum’at, sabtu dan minggu

b. Buka sahur bersama tiap ramadhan

c. Zakat, infaq, dan shadaqah

d. Pulang bersama idul fitri

4. Program Dakwah

a. Kajian al-Qur’an malam sabtu dan minggu

b. Pengajian tukang becak dan ojek

c. Pelatihan pidato tiga bahasa (Arab, Inggris, Indonesia)

d. Pengajian manula dan tuna netra

e. Dakwah keliling di masyarakat

f. Peringatan hari-hari besar Islam

g. Dialog keagamaan

Page 54: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

43

5. Program Rumah Tangga

a. Kegiatan Harian

1. Shalat Tahajjud

2. Shalat Subuh

3. Istirahat, Mandi dan Makan Pagi

4. Belajar di sekolah

5. Shalat Dhuha

6. Shalat Dzuhur

7. Makan siang dan istirahat

8. Shalat ashar

9. Intensi BIQI

10. Istirahat, Mandi dan makan malam

11. Shalat magrib

12. Intensif (kursus Bahasa Inggris, Arab dan Matematika)

13. Shalat isya’

14. Belajar

15. Istirahat, Tidur Malam

b. Kegiatan Mingguan

1. Santunan jum’at setelah shalat jum’at

2. Santunan sabtu setelah shalat subuh

3. Santunan mingguan setelah shalat subuh

4. Kajian al-Qur’an malam sabtu dan malam minggu

5. Kajiam para tuna netra setiap hari

6. Senam dan olah raga minggu pagi

Page 55: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

44

7. Acara bebas

c. Kegiatan Bulanan

1. Acara hari besar Islam

2. Kajian al-Qur’an dan shalat Tahajjud di rumah hamba Allah

3. Chek up bagi warga YKK

4. Pembagaian alat mandi dan Kesehatan

d. Kegiatan Tahunan

1. Pulang kampung bersama

2. Pembagian pakaian

3. Genaral check up santri baru

4. Perlombaan olah raga

5. Rekreasi

6. Rapat umum tahunan.

e. Kegiatan Umum

Acara keluarga donatur dan simapatisan, warga YKK siap mengisi acara-

acara khusus seperti: do’a bersama, shalat tahajjud, launching dan lain-lain.

Warga Yayasan Khazanah Kebajikan juga menerima acara khusus di

Yayasan Khazanah Kebajikan apabila donatur dan simpatisan menghendakinya,

semua kegiatan ini dapat diikuti oleh masyarakat untuk menciptakan ukhuwah

Islamiyah yang kokoh dan berdemensi luas, warga YKK selalu terbuka untuk

bekerja memajukan masyarakat, bangsa dan negara.3

3 Proyek Proposal Yayasan Khazanah Kebajikan, Bangkit Bersama Dhuafa 2008, cet ke-1,

h.8

Page 56: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

45

F. Sekilas Tentang Kelompok Tuna Netra Pada Yayasan Khazanah Kebajikan.

Yayasan Khazanah Kebajikan dalam perkembangannya, mendapatkan

respon positif dari masyarakat sekitar. Sesuai dengan visi dan misinya, Yayaasan

Khazanah Kebajikan ingin mengangkat harkat dan derajat kaum lemah seperti

penyandang cacat tuna netra.

Dalam perkembangannya, YKK sekarang telah mengasuh 480 anak yatim

dan fakir miskin dari berbagai daerah di Indonesia. Yayasan Khazanah Kebajikan

juga telah membina 400 orang jama’ah lansia dan dhuafa serta 180 tuna netra.

Semuanya berasal dari sekitar lingkungan Yayasan Khazanah Kebajikan yaitu

Desa Pisangan Ciputat, dan ada juga Beberapa orang yang berasal dari berbagai

wilayah seperti jawa.

Dalam aktivitasnya, kelompok tuna netra tidak hanya diberikan

pengatahauan keagamaan. Akan tetapi kelompok tuna netra Yayasan Khazanah

Kebajikan juga di berikan keterampilan-keterampilan yang menunjang mereka

untuk dapat lebih berkarya di kemudian hari.4

Yayasan Khazanah Kebajikan berkembang dan dikenal masyarakat sebagai

lembaga sosial kemasyarakatan yang mengasuh anak-anak yatim, fakir miskin,

janda, lanjut usia hingga kelompok tuna netra dan lembaga yang aktif dalam

pengkajian, penghayatan dan pengamalan al-Qur’an serta lembaga yang yang

menyebarluaskan infaq, shadaqah dan cinta kaum dhuafa.

Yayasan Khazanah Kebajikan juga secara rutin memberikan santunan

kepada kelompok tuna netra, sebagai wujud kepedulian Yayasan Khazanah

Kebajikan terhadap kaum lemah khususnya penyandang cacat tuna netra.

4 Proyek Proposal Yayasan Khazanah Kebajikan, Bangkit Bersama Dhuafa 2008, cet ke-1,

h.8

Page 57: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

46

BAB IV

ANALISIS DATA DAN HASIL TEMUAN

A. Manajemen pembinaan Tuna Netra Pada Yayasan Khazanah Kebajikan.

Manajemen pembinaan Tuna Netra pada Yayasan Khazanah Kebajikan,

pondok cabe Jakarta selatan merupakan proses manajemen program-program

pembinaan Tuna Netra yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Selanjutnya untuk merealisasikan program-program pembinaan Tuna Netra

pada Yayasan Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Jakarta Selatan, maka perlu

diterapkan fungsi-fungsi manajemen antara lain adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning).

Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) dalam melakukan aktivitasnya

perencanaan terhadap pembinaan jama’ah tuna netra menggunakan langkah-

langkah kegiatan sperti: forecasting, objective, policies, programmers, schedule,

procedures, budget.1

a. Perkiraan (porecasting)

Forecasting merupakan suatu peramalan usaha yang sistemasatis, yang

mungkin memperoleh sesuatu dimasa yang akan datang, dengan dasar penaksiran

dan menggunakan perhitungan yang rasional atas fakta yang ada.

Forecasting merupakan suatu hal yang berhubungan dengan masa depan

yaitu suatu keadaan yang belajar dan penuh ketidak pastian kondisi internal dan

1 M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta, Bhalia Indonesia 1996), cet. V, h. 50

Page 58: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

47

kondisi eksternal. Kondisi internal meliputi keadaan organisasi, tenaga pelaksana.

Persedian fasilitas sarana-sarana lainya yang diperlukan. Sedangkan kondisi

eksternal meliputi sosial (lingkungan pergaulan). Pendidikan (sekolah) dan

keluarga, ekonomi, dan sebagainya.

Dari kondisi internal misalnya tentang tenaga pelaksana: ketika akan

mengadakan pembinaan tuna netra. Apabila pada saat kegiatan ternyata Pembina

tersebut sibuk karena suatu hal yang akhirnya ia tidak dapat melaksasnakan tugas,

maka dengan perkiraan dan perhitungan masa depan (forecasting), pembinaan

tuna netra di Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) ini memberikan alternative

lain dengan menugaskan petugas yang lain agar rencana kegiatan tersebut dapat

berjalan dengan baik.

Sedangkan kondisi eksternal, sebagaimana telah diketahui bahwa para tuna

netra terdiri dari latar belakang seperti kondisi lingkungan dan pendidikan dan

ditambah lagi kesadaran terhadap agama sangat kurang hal ini dapat diketahui

malalui konseling keagamaan. Melalui forecasting ini diharapkan kondisi tersebut

dapat di antisipasi.

a. Penentuan dan penetapan tujuan (objective)

Tujuan pembinaan tuna netra di Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK)

adalah:

1) Mengajak ummat Islam agar melaksanakan Al-Qur’an sesuai dengan

ajaran-Nya dan mengikuti sunnah Rasulullah.

2) Melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka memakmurkan masjid dan

musholla.

3) Manyantuni anak yatim, yatim, tuna netra dan fakir miskin.

Page 59: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

48

4) Meningkatkan harkat derajat kaum lemah.

5) Berperan aktif membantu Negara dalam mencerdaskan kahidupan bangsa.1

b. Penetapan kebijakan (policies)

Penetapan kebijakan ini merupakan kebijakan pimpinan dalam rangka

menentukan dan mempertimbangkan segala hal penting demi kesempurnaan

ibadah yang dilakukan oleh para tuna netra. Adapun kebijakan tersebsut adalah:

1. Materi pembinaan Tuna Netra

Materi pembinaan Tuna Netra mengacu atau berlandaskan kepada Al-

Qur’an dan Hadist, karena keduanya merupakan pedoman yang harus dipegang

oleh Pembina pembinaan Tuna Netra yang ada di Yayasan Khazanah Kebajikan,

dan selanjutnya materi pembinaan Tuna Netra ini juga mengacu pada Ilmu fiqh

yang mengajarkan tata cara beribadah atau berhubungan dengan sesame

makhluknya. Materi-materi tersebut antara lain:

a) Aspek Tauhid

Tauhid adalah mengetahui atau mengenal Allah SWT, mengetahui dan

menyakinkan bahwa Allah SWT itu tunggal dan tidak ada sekutunya.2

Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat

yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan

tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan-Nya.3

1 Yayasan Khazanah Kebajikan, Jendela Informasi, Ciputat, 1998, hlm 4

2 M. Taib Thahir Abdul Mu’in, Ilmu Kalam. (Jakarta: PT. Widjaya, 1996), cet. Ke-1, h. 19

3 Drs. H. M. Yusrah Asmuni, Ilmu Kalam. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet.

Ke-4, h. 2

Page 60: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

49

Tuna netra diberikan materi ini dengan tujuan agar mengerti bahwa dengan

percaya kepada Allah akan mendidik jiwanya untuk mengikhlaskan seluruh hidup

dan kehidupannya kepada Allah semata. Tujuan hidupnya ialah Allah, dan

harapan yang dikerjakan ialah keridhaan Allah, dengan demikian akan membina

karakter yang agung, menjadikannya jujur dan teguh memegang amanah. Selain

itu pula tauhid akan membebaskan tuna netra dari perasaan putus asa, keluh kesah

dan bingung menghadapi persoalan hidup.

b) Aspek Ibadah

Perubahan pemikiran merupakan langkah pertama dan penting untuk

mengubah kepribadian dan tingkah laku seorang tuna netra. Hanya saja, untuk

mempelajari tingkah laku yang baru diperlukan juga praktek dalam waktu yang

cukup lama, yakni diperlukan latihan, sehingga tingkah laku itu menjadi mantap

dan mapan.

Dalam mendidik kepribadian akan mengubah tingkah laku para tuna netra,

menggunakan metode latihan dan praktek jiwa mereka. Untuk itu pembinaan

melalui berbagai ibadah seperti shalat, do’a dan dzikir sangat penting, karena

pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut pada waktu-waktu tertentu, mengajari seorang

tuna netra untuk taat kepada Allah, menjalankan semua perinyah-Nya dan

senantiasa menghadap diri kepada-Nya dalam bentuk penghambaan secara penuh.

Serta mengajari untuk bersabar. Menanggung penderitaan, menahan diri dan

mengendalikan hawa nafsu. Demikian pula mengajari seorang tuna netra untuk

mencintai sesame manusia dan berbuat baik kepada mereka, serta

Page 61: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

50

mengembangkan dalam dirinya semangat kerja sama dan solidaritas social. Semua

itu merupakan sikap terpuji yang menjadi cirri kepribadian yang baik.

c) Aspek Akhlak

Akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwa.4

Dalam hal ini, pengurus telah mengajarkan kepada para tuna netra bagaimana tata

cara yang baik, tata cara bergaul yang baik dengan sesame teman, tata cara dengan

guru, tata cara dengan orang yang lebih tua, dengan orang yang lebih muda dan

lain sebagainya.

Materi-materi ini diberikan kepada para tuna netra dengan cara

menyesuaikan dengan kebutuhan yang sedang mereka hadapi, maksudnya bila

para tuna netra belum bias beribadah dengan benar, maka materi yang diberikan

tentang figh. Sedangkan materi yang mendapat posisi yang lebih besar adalah

tauhid. Untuk praktek ibadahnya adalah ibadah shalat, kegiatan inilah yang paling

besar posisinya, karena mereka lebih sering diajak untuk menunaikan shalat

jamaah dengan pengurus.

c. Penentuan dan perumusan (programmers)

Penetuan perumusan sasaran merupakan hal yang sangat penting karena

rencana pembinaan tuna netra hanya akan berjalan dengan baik apabila terlebih

dahulu diketahui apa yang menjadi sasaran dari pembinaan.

Adapun sasaran pembinaan yang sudah ditetapkan dan dilaksanakan di

Yayasan Khazanah Kebajikan adalah program pembinaan keagamaan melalui dua

hal yaitu :

4 Mahtudin, Kuliah Akhlak Tasawuf. (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), cet. Ke-3, h. 5

Page 62: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

51

1. Ceramah Keagamaan.

Dalam ceramah keagamaan yang ada di yayasan Khazanah Kebajikan selain

di bantu oleh ustadz adisam juga disampaikan langsung oleh pimpinan Yayasan

Khazanah kebajikan, dalam hal ini disampaikan langsung oleh K. H. Najmuddin

Shiddiq. Adapun tempat berlangsungnya pembinaan agama bertempat di

mushollah Yayasan Khazanah Kebajikan.

2. Pendidikan Agama Islam.

Pendidikan agama Islam adalah metode pendidikan dan pengajaran yang

bersifat pembinaan terhadap akhlak para tuna netra untuk mengubah diri dari

perbuatan yang buruk menjadi lebih baik lagi. Dalam hal ini, pendidikan agama

yang diberikan kepada para tuna netra di Yayasan Khazanah Kebajikan

bertujuannya untuk membentuk para tuna netra untuk menjadi seseorang yang

berakhlakul karimah dan berbudi pekerti yang baik.

d. Penetapan jadwal (schedule)

Adapun tempat dari pembinaan Tuna Netra ini sudah disediakan dari

Yayasan, Yaitu mushollah dan Aula AL-ASHR. Dan disinilah seluruh aktivitas

pembinaan Tuna Netra dilakasanakan.

Sedangkan waktu atau jadwal kegiatan pembinaan Tuna Netra, yaitu

dilakukan setiap hari, pembinaan ini dilakukan sehabis shalat shubuh, sholat

dilakukan secara berjamaah.

Page 63: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

52

e. Menentukan Metode (Prosedures)

Adapun metode yang digunakan, oleh pembinaan pada Yayasan Khazanah

Kebajikan dalam Pembinaan Tuna Netra adalah sebagai berikut:

1) Metode Ceramah

Ceramah keagamaan merupakan teknik yang banyak diwarnai oleh cirri

karakteristik bicara soal da’I pada suatu aktivitas dakwah. Dalam hal ini,

ceramah keagamaan yang ada pada Yayasan Khazanah Kebajikan dilakukan

selain oleh Pembina juga oleh Ustadz yang diundang oleh panti setiap hari

pukul 05.00-06.00 WIB.

Adapun meteri ceramah keagamaan yang diberikan oleh Pembina dan

Ustadz diantaranya, yaitu tentang meteri tauhid, akhalak, aqidah maupun

pengetahuan agama Islam lainnya.

2) Metode Mauidzah (Nasehat)

Pedoman dasar atau prinsip penggunaan metode ini tercantum dalam Al-

Qur’an, prinsip-prinsip penyampaian ini disebutkan dalam surat An-Nahl

ayat 125.

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

Page 64: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

53

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”.

Metode ini digunakan terhadap mad’u yang kapasitasnya intelektual

dan pemikiran serta pengamalan spiritualnya tergolong kelompok awam

sehingga dalam konteks ini, pengajar berperan sebagai pembimbing, teman

dekat dan akrab, menyayangi dan memberikan segala yang bermanfaat serta

membahagiakan jama’anhnya. Metode pendekatan muaidzah atau nasehat

perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: tutur kata yang lembut

sehingga akan terkesan dihati sanubari jama’ahnya, menghindari sikap sinis

dan kasar, serta tidak menyebut-nyebut kesalahan atau sikap menghakimi

orang yang diajak bicara.

Metode pengajaran seperti ini, dirasakan cukup efektif dilaksanakan

oleh Yayasan Khazanah kebajikan (YKK). Metode Mauidzah melakukan

pendekatan secara persuasif kepada jama’ahnya dengan memberikan

nasehat-nasehat yang bersentuhan langsung dengan kondisi jama’ahnya.

Adapun metode dalam mauidzah (menasehati) yang diterapkan di

Yayasan Khazanah kebajikan (YKK) adalah sebagai berikut:

a. Rayuan dalam nasehat, seperti memuji kebaikan, dengan tujuan agar

lebih meningkatkan kualitas ibadahnya dengan mengabaikan

membicarakan keburukannya.

b. Menyebutkan tokoh-tokoh agung umat Islam masa lalu, sehingga

menbangkitkan semangat untuk mengikuti jejak mereka.

c. Menbangkitkan semangat dan kehormatan penyandang cacat tuna netra.

Page 65: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

54

d. Sengaja menyampaikan nasehat di tengah mereka.5

3) Metode Diskusi

Adapun metode ini digunakan oleh pemberi materi yaitu dengan

memberikan materi kemudian menjelaskan terlebih dahulu, kemudian dari

jumlah tuna netra Pembina membentuk beberapa kelompok untuk

memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan rohani. Tuna netra

diberikan kesempatan untuk membahas kembali materi yang telah

diberikan dengan kelompok masing-masing. Selanjutnya, diberikan waktu

untuk mengajukan beberapa pertanyaan kemudian dibahas bersama-sama.

4) Metode Percakapan Antarpribadi

Metode ini lebih bersifat pribadi, karena antara Pembina dan tuna

netra terjalin komunikasi lebih dekat, seperti seorang bapak yang sedang

menasehati anaknya. Lebih terbuka apabila terdapat suatu permasalahan

dalam dirinya kemudian, Pembina memberikan masukan untuk pemecahan

masalah tersebut.

Metode ini menuntut para da’I (Pembina) untuk memilki

kemampuan dalam mengarahkan pembicaraan komunikasi antarpersonal.

Pedoman dasar atau prinsip penggunaan metode (pembinaan rohani)

telah tercantum dalam Al-Qur’an prinsip-prinsip penyampaian ini

disebutkan dalam surat An-Nahl ayat 12.

5 Program-program YKK, Bangkit bersama Dhuafa 2008 cet ke-1, h. 8

Page 66: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

55

Pada surat An-Nahl ayat 12, mengandung arti dengan penuh

argumentasi agar tidak terjadi kekeliruan. Bil Hikmah (kasih sayang)

pendekatan pembinaan ini harus bertumbuh pada suatu pandangan human

oriental.

f. Sumber dana (budget)

Sumber dana untuk kegiatan pembinaan tuna netra dan untuk transportasi

pembinaan di Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) mendapat bantuan dari

Masyarakat umum yang harus di jemput dan diusahakan, disamping ada sebagian

kecil menjadi donatur tetap.

Dana tersebut digunakan untuk keperluan Tuna Netra untuk makan,

transportasi, dan sebagainya semua di biayai dari dana tersebut.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Menurut Georje R Terry dan Leslie pengorganisasian adalah

mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan

kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.6

Dalam pengorganisasian ini Yayasan Khazanah Kebajikan mempunyai

langkah-langkah yang diterapkan oleh pimpinan pembinaan tuna netra adalah

sebagai berikut:

a. Adanya pembagian kerja, dimana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

para pengurus pembinaan tuna netra ditentukan dan dikelompokkan dalam

pembina yang merupakan kesatuan organisasi.

Sebagai sebuah lembaga yang dikelola secara profesional, masing-masing

pengurus meminta tanggung jawab sesuai pembagian tugas dan kerjanya.

6 Terry dan Rue, Dasar-dasar Manajemen, h. 1-10

Page 67: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

56

b. Adanya kebijakan wewenang kepada pimpinan (ketua) untuk mengambil

keputusan.

Setelah Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK) menyusun pembagian kerja

masing-masing pengurus memiliki tugas dan tanggung jawab. Adapun

pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan kesepakatan pengurus.

c. Adanya tugas dan tanggung dan jawab yang ditekankan pada kejelasan

tugas dan wewenang masing-masing bidang yang diterima oleh para

pelaksana berdasarkan kesanggupan dan kemampuan masing-masing

sesuai dengan transaksi pekerjaan.

3. Penggerakan (Actuating)

Setelah rencana kerja dibuat, struktur organisasi sudah ditetapkan dan

posisi-posisi/jabatan-jabatan dalam struktur organisasi sudah diisi, langkah

berikutnya menggerakkan bagi para pelaksana pembinaan.

Yayasan Khazanah Kebajikan memiliki langkah-langkah yang diterapkan.

Sebagai berikut :

1. Pemberian Motivasi

Motivasi bertujuan agar bias mendorong semangat para tuna netra

dan memberikan motivasi dalam menjalani kehidupan ini. Karena dengan

motivasi ini diharapkan agar para tuna netra mau bekerja keras dan

antusias dalam mengikuti semua kegiatan yang diberikan di Yayasan

Khazanah Kebajikan baik tentang pembinaan rohani Islam maupun

tentang kegiatan yang lain. Karena Ilmu yang didapat akan dipergunakan

dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari.

Page 68: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

57

Adapun motivasi yang disampaikan oleh bapak K.H. Najmuddin

Shiddiq kepada para tuna netra adalah menyadarkan mereka bahwa hidup

ini penuh dengan pejuangan dan banyak lika-liku kehidupan di dalamnya,

maka dengan bimbingan rohani yang diberikan diharapkan para tuna netra

bias mengamalkan tentang nilai-nilai keislaman dalam menjalani

kehidupan ini. Sehingga mereka tidak melakukan tindak kejahatan yang

pernah mereka lakukan sebelumnya. Selain itu para tuna netra juga diberi

nasehat oleh ustadz Mahmud bahwa ketika mengahadapi permasalahan

hidup maka berserah diri dan berzikirlah kepada Allah, karena dengan

begitu perasaan hati menjadi tanang.

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses

manajemen. Karena proses manajemen tidak akan bejalan dengan baik jika

komunikasi tidak berjalan. Komunikasi yang dilakukan di Yayasan

Khazanah Kebajikan sangat berjalan dengan baik, itu terlihat dengan

seringnya interaksi antara bapak Dudung (tuna netra) dalam menjalankan

aktivitas sehari-hari. Sehingga dengan berjalannya komunikasi yang baik

maka para tuna netra bias menanyakan langsung tengtang hal-hal yang

belum dimengerti dan bapak Dudung bias langsung memberikan masukan

serta arahan kepada para tuna netra tengtang hal-hal yang belum

dimengerti tersebut.

Page 69: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

58

3. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil

dari pelaksanaan, baik dari kelebihan maupun kekurangan yang kemudian

diteruskan sambil dikembangkan apa yang menjadi kelebihan dan berusaha

melakukan perbaikan serta mencegah terulangnya kembali kesalahan akibat

kekurangan-kekurangan supaya kegiatan tidak keluar dari apa yang telah

ditetapkan.7

Pengawasan merupakan penilaian dan koreksi atas pelaksanaan kerja yang

dilakukan oleh bawahan dengan maksud mendapatkan keyakinan atau menjamin

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan rencana-rencana yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan dan dapat terlaksana dengan baik.8

Sedang fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengoreksi

prestasi kerja bawahan guna memastikan, bahwa tujuan organisasi di semua

tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakan.

Pelaksanaan kegiatan dievaluasikan dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak

diinginkan harus cepat diperbaiki supaya tujuan dapat tercapai dengan baik.

Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap pelaksanaan kerja

pengurus yang telah digariskan dalam perencanaan. Hali ini dapat berbentuk

positif dan negative. Adapun pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan

(penanggung Jawab) dalam pembinaan Tuna Netra pada Yayasan Khazanah

Kebajikan adalah pengawasan langsung dan tidak langsung.

Pengawasan dapat dilakukan dengan 2 cara:

7 Julitiarsa dan Suprihanto, Manajemen Umum, h. 101

8 Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991), cet.

Ke-8, h. 96

Page 70: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

59

a. Pengawasan langsung

Yang dimaksud dengan pengawasan langsung adalah apabila pimpinan

lembaga atau organisasi melakukan pemeriksaan langsung pada tempat

pelaksanaan pembinaan.

Pengawasan ini dilakukan setiap satu minggu sekali. Namun, Pembina juga

menyesuaikan dengan kondisi yang ada misalnya, ada Tuna Netra yang tidak

hadir atau tidak ikut shalat berjamaah maka Pembina akan melakukan

pengawasan lansung yaitu dengan cara menemui Tuna Netra tersebut kemudian

melakukan sharring, kenapa alasan sebab Tuna Netra ini tidak hadir atau tidak

ikut shalat berjamaah.

b. Pengawasan tidak langsung

Pengawasan tidak langsung yaitu pemimpin organisasi melakukan

pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan melalui laporan-laporan yang masuk.

Dalam kegiatan pengawasan Yayasan Khazanah Kebajikan (YKK)

menggunakan pengawasan langsung dengan meninjauan pribadi yaitu ketua

datang langsung dan melihat sendiri proses kegiatan pembinaan. Dengan cara

demikian pimpinan (ketua) menghendaki keterbukaan dalam memperoleh

informasi dan sekaligus pendapat perbaikan dan penyempurnaan dari pelaksanaan

pembinaan.

Page 71: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

60

A. Program-program Pembinaan Tuna Netra Pada Yayasan Khazanah

Kebajikan.

Program-program Pembinaan Tuna Netra Pada Yayasan Khazanah

Kebajikan terdiri dari:

1. Program Shalat Tahajjud Rutin

Shalat Tahajjud rutin yakni tahajjud yang dilakukan setiap hari pada waktu

dimalam hari jam 03.00 WIB bersama santri yang ada diasrama. Sebelum mereka

melaksanakan sholat tahajjud, ada diantara mereka yang terlebih dahulu mereka

datang jam 22:00-00:00 WIB. Kemudian ketika mereka tiba di Yayasan Khazanah

kebajikan mereka sudah dipersiapkan Ruangan untuk mereka Istirahat untuk

persiapan sholat tahajjud. Ketika tepat pukul 02:00 mereka dibangun oleh

pengurus Yayasan Khazanah Kebajikan untuk sholat tahajjud berjama’ah yang

dipimpin langsung oleh Pimpinan Yayasan. Apabila pimpinan Yayasan Khazanah

Kebajikan berhalangan hadir maka dari pihak pembina tuna netra menunjuk di

antara tuna netra untuk menjadi imam. Kemudian setelah mereka sholat tahajjud

mereka dibagikan kupon oleh pembina tuna netra. Kupon ini bertujuan untuk

mereka yang sholat tahajjud supaya mereka mendapat uang transportasi dan

sarapan pagi. Program tahajjud rutin ini sudah berjalan semenjak berdirinya

Yayasan Khazanah kebajikan sampai saat ini.

2. Program pengajian rutin.

Setelah mereka selesai melaksanakan sholat tahajjud dan dilanjutkan

sholat shubuh berjama’ah. Maka mereka dipersilahkan untuk menuju ke tempat

pembinaan yakni di Aula dibawah Gedung putri. Di tempat inilah mereka di

Page 72: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

61

bimbing dan dibina mereka dibekali ilmu-ilmu agama. Pengajian rutin ini yakni

pengajian yang dilakukan setiap hari pada waktu 05:00-06:00 WIB dipagi hari

setelah sholat subuh setiap harinya berbeda tema pembahasannya. Adapun

petugas untuk pebinaan tuna netra sudah terjadwal. Dan apabila dari pembina tuna

netra yang berhalangan hadir maka diantara tuna netra ada yang ditunjuk untuk

mengisi materi dengan menggunakan Al-Qur’an Brail. Setelah selasai pengajian

berlangsung maka oleh pihak manajemen memberikan sarapan pagi dan uang

tranportasi dengan syarat menyetorkan kupon yang sudah diterima ketika

melaksanakan shalat tahajjud.

3. Program pengajian malam sabtu dan malam minggu.

Pengajian malam sabtu dan malam minggun dilakukan setelah sholat

tahajjud pada jam 03:00 WIB sampai menjelang Adzan shubuh dan dilanjutkan

pengajian pagi. Pengajian malam sabtu dan malam minggun ini dipimpin

langsung oleh Ketuan Yayasan Khazanah Kebajikan. Pengajian malam sabtu dan

malam minggu ini sudak dilaksanakan semenjak tahun berdirinya Yayasan

Khazanah Kebajikan sampai sekarang ini.

4. Program pengajian tahunan.

Dan pengajian tahunan dilakukan setiap satu tahun sekali setelah dua

minggu hari raya Idul Fitri. Pengajian ini dilaksanakan sebagai wadah silaturrahim

warga Yayasan Khazanah Kebajikan setelah Idul Fitri. Yayasan Khazanah

Kebajikan mempunyai lembaga dakwah yang biasa disebut LDKK (Lembaga

Dakwah Yayasan Khazanah Kebajikan) dari lembaga inilah sering mengadakan

acara Halal Bi Halan dengan mengundang para Tuna netra dan warga yayasan.

Page 73: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan data-data yang penulis kumpulkan dan

amati, maka penulis selanjutnya menyimpulkan pada bagian akhir bab ini.

Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Manajemen yang dilaksanakan di yayasan khazanah kebajikan sudah

berjalan sesuai dengan rencana. Dengan adanya beberapa fungsi-fungsi

manajemen yang digunakan dalam proses pembinaan para tuna netra.

Adapun fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan maupun pengawasan. Dengan

demikian tujuan dari program yang diharapkan biasa terlaksana sesuai

dengan tujuan yang diinginkan.

2. Yayasan Khazanah Kebajikan dalam membina kelompok tuna netra adalah

melalui :

a. kegiatan-kegiatan keagamaan dan aktivitas dakwah diantaranya adalah

shalat fardhu secara berjamaah, sholat tahajjud berjamaah, bimbingan

intensif ibadah dan Al-Qur’an, kajian khusus Islam. Yang kesemuannya

adalah program yang wajib diikuti oleh seluruh warga Yayasan

Khazanah Kebajikan (YKK). Upaya yang ditempuh Yayasan Khazanah

Kebajikan dalam meningkat ibadah kelompok tuna netra adalah dengan

meningkatkan kualitas SDM guru/pembimbing, sehingga para guru akan

lebih ahli dan lebih disipiln.

Page 74: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

63

a. mewajibkan mereka untuk melakukan sholat maqrib dan isya berjama’ah

sehingga para kelompok tuna netra akan terbiasa melakukan sholat

berjama’ah.

b. pengajian rutin, pengajian malam sabtu dan malam minggu, dan program

pengajian tahunan. Pengajian rutin yakni pengajian yang dilakukan setiap

hari sabtu sampai minggu pagi setelah sholat subuh, setiap harinya

berbeda tema pembahasannya.

c. Sedangkan pengajian malam sabtu dan malam minggu dilakukan pada

malam hari setelah sholat Tahajjud. Dan pengajian tahunan dilakukan

setiap satu tahun sekali setelah dua minggu hari raya Idul Fitri.

A. Saran-saran

Melihat realitas Yayasan Khazanah Kebajikan dalam meningkatkan

Pembinaan kelompok tuna netra cukup berhasil, maka penulis merasa perlu

untuk memberikan kontribusi berupa saran-saran kepada pengelola dan

pelaksanaan Yayasan Khazanah Kebajikan sebagai berikut.

1. Untuk pengelolah dan pelaksana Yayasan Khazanah Kebajikan

Hendaknya mempertahankan bahkan meningkatkan suasana

bimbingan yang sudah cukup baik agar lebih baik lagi, dengan cara

selalu memberikan pembinaan terhadap SDM yang ada.

2. Untuk pembimbing agar terus-menurus meningkatkan kemampuan

diri baik dalam kilmuan maupun tentang metodelogi penyampaian.

3. Untuk Kelompok Tuna Netra agar lebih tekun dan lebih

meningkatkan lagi ibadahnya serta bisa mengatur waktu dengan

skala prioritas, karena masa mendatang tangtangan hidup semakin

Page 75: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

64

komleks dan harus memerlukan persiapan yang matang untuk

memenangkan tantangan tersebut.

4. Hendaknya masyarakat dan para tokoh agama Islam mau membuka

diri dan bergaul dengan para tuna netra dengan melakukan

pendekatan-pendekatan secara psikologis yaitu berbicara dari hati ke

hati. Selain itu diharapkan para tuna netra tidak lagi dikucilkan

ketika sudah berbaur dengan masyarakat.

5. Hendaknya pemerintah Indonesia lebih memperhatikan lagi

masyarakat yang terpinggirkan ini, dengan cara membuka lapangan

kerja untuk mereka para tuna netra. Sehingga mereka tidak lagi

melakukan tindak kejahatan yang pernah mereka lakukan

sebelumnya.

6. Pimpinan yayasan khazanah kebajikan untuk bisa lebih

memaksimalkan lagi program pembinaan keagamaan maupun

kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga hasil yang dicapai nantinya bias

lebih baik lagi.

7. Pengurus lembaga pemasyarakatan lebih intensif dalam memberikan

proses pembinaan dan kegiatan keterampilan, agar para tuna netra

yang sudah keluar dari lembaga pemasyarakatan mempunyai akhlak

yang baik dan kemampuan skill yang memadai sehingga mereka

dapat hidup dengan bekal yang sudah diberikan dan tidak lagi

melakukan tindak kejahatan sebagaimana yang pernah mereke

lakukan sebelumnya.

Page 76: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

DAFTAR PUSTAKA

H. M. Sulthon Masyhud dan M khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren

(jakarta: Diva Pustaka, 20040, Cet. Ke-2,

Abdullah, Taufik Islam dan Masyarakat; Pantulan Sejarah Indonesia, (Jakarta:

LP3S, 1987),

James L. Ginson, et al., Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Erlangga, 1993),

Ensiklopedi Nasional Indonesia, vol.17 (jakarta: PT Delta Pamungkas, 2004),

Guanawan Widjaja, Yayasan di Indonesia (jakarta: Elex Media Komputindo,

2002),

Sudjana, Anas Metode Riset dan Metode Bimbingan Skripsi, (Yogyakarta:

Reproduksi UD Drama, 1980),

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa

Indonesia, Edisi ke-3 (jakarta: balai pustaka, 2005),

Hadi, Sutrisno Metodelogi Riset II, (Yogyakarta: yayasan Penerbitan fakultas

Psikologi UGM, 1984),

Sugiono, Metodelogi Penulisan Administrasi, (Bandung: penerbit al-fabeta 2005),

cet ke-12,

Dr. Lexy J Moleong, Metodelogi penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), Cet. Ke-11,

Drs. Hermanwan Wasito, Pengantar metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1995),

Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta:Al Amin

Press, 1996),

Melayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT.

Gunung Agung, 1986), cet.II,

Jhon M. Echols, kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996),

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar; Pengertian dan Masalah, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005), cet. Ke-4 edisi revisi,

Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), cet.

Ke-3,

Page 77: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

Zaini Muchtaram, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin dan

Ikfa, 1996). Cet, Ke-1,

Muhammad Abdul Mukhyi, Pengantar Manajemen Ilmu, Seri Diktat Kuliah,

(Jakarta: Penerbit Guna Darma,1995),edisi I, cet. Ke-2,

Hamzah Yakub, Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan,

(Bandung: Diponegoro, 1984), cet. Ke-I,

M. Manullang, Dasar-dasar manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet.

Ke-1,

Suad Husna, Manajemen Pokok Pengertian dan Soal Jawab, (Yogyakarta: BPFE,

1989), Lubis, Ibrahim Pengendalian dan pengawasan proyek dalam Manajemen,

(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), Cet. Ke.-1,

Syamsy, Ibnu Pokok-Pokok Oragnisasi dan Manajemen, (Jakarta: Bina Akasara,

1908), Cet. Ke.-2,

Handoko, T. Hani Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984),

Basus Swastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: Leberty. 1995),

Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1992),

Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta:Bintang Indonesia, 1999),

HS, Ahmad Fadli Organisasi dam Administrasi, (Jakarta: Manhalun Nasyiin

Press, 2002), cet. III,

Zaini Muchtarom, Dasar-dasar manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin dan

IKFA 1996), Cet. Ket-2,

HS, Ahmad Fadli Organisasi dan Administrasi, (Jakarta: Manhalun Nasyiin Press,

2002), cet. III,

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1991) cet. Ke-8,

Handoko, T. Hani Manajemen Edisi II, (Yogyakarta: BPFE, 1984),

Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al Amin

Press, 1996), cet, I,

Page 78: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

Mahmud Yunus, kamus Arab Indonesia (Jakarta: Yayasan Penafsiran Al-Qur’an,

1973),

Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani

pada Dharma Wanita, Penerbit DEPAG, 1984,

Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Penceraian BP-4, Membina

Kelurga Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994),

Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia,

(jakarta: Balai Pustaka, 2002), cet. Ke-2, edisi 3,

Asmuni Syukri, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,

1983),

Sekeretariatan Negara RI peraturan pemerintah 36/1980 tentang usaha

kesejahteraan sosial bagi penderita cacat, Penjelasan pasal demi pasal,

Sidharta Ilyas, Prof. Dr, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, (Jakarta: Fakultas

Kedokteran UI, 1998),

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Pelayanan Pendidikan Terpadu bagi

anak berkebutuhan Khusus dan Berkesulitan Belajar. (Jakarta: 2002),

Sodjadi SO, Pendidikan Bagi Anak-anak Cacat Netra Sebelum Sekolah, (Jakarta:

Pustaka Dian)

Drs. H. Nadjamudin Siddik, Ketua Yayasan Khazanah Kebajikan, Wawancara

Pribadi Jakarta 16 Juli 2012

Yayasan Khazanah Kebajikan, Jendela Informasi, Ciputat, 1998,

Yayasan Khazanah Kebajikan, Jendela Informasi, Ciputat, 1998,

Pasal 4 tentang Visi dan Misi pada Akta Yayasan Khazanah Kebajikan.

Proyek Proposal Yayasan Khazanah Kebajikan, Bangkit Bersama Dhuafa 2008,

cet ke-1,

Proyek Proposal Yayasan Khazanah Kebajikan, Bangkit Bersama Dhuafa 2008,

cet ke-1,

M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta, Bhalia Indonesia 1996), cet. V,

M. Taib Thahir Abdul Mu’in, Ilmu Kalam. (Jakarta: PT. Widjaya, 1996), cet. Ke-

1,

Page 79: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

Drs. H. M. Yusrah Asmuni, Ilmu Kalam. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000), cet. Ke-4,

Mahtudin, Kuliah Akhlak Tasawuf. (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), cet. Ke-3,

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Golden Terayun Press, 1998), cet. Ke-6,

Program-program YKK, Bangkit bersama Dhuafa 2008 cet ke-1,

Terry dan Rue, Dasar-dasar Manajemen,

Julitiarsa dan suprihanto,

Julitiarsa dan Suprihanto, Manajemen Umum,

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1991), cet. Ke-8,

Page 80: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKT^'IAH DAN ILMU KOMUNIKASI

]1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputai 15412 IndonesiaTelepon/Fax : (0211 74327'28 / 7 4703580Website : www.fdkuiniakarta.ac.id, E-rnail : [email protected]

Nomor : Un.01lF5/KM.01.3/ lPoI /2012Lamp :1(satubundel)Hal : Bimbingan Skripsi

Jakarta, fu Marct2OI2

Kepada Yth.Dr. H. Wahib Mu'thi, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. W.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas lmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut.

NamaNomor PokokJurusan /SemesterJudul Skripsi

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Adisam108053000046Manajemen Dakwah (MD) / VIIIManajemen Pembinaan Tuna Netra pada Yayasan KhazanatrKebajikan Pondok Cabe Jakarta Selatan.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Was s al amu' alailum Wr - ll/b.

d;: ahidin Saputra, AF3 199603 |

Page 81: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

]1. Ir. H, juanda No. 95 Ciputatl'5472IndonesiaTelepon/ Fax : (021) 7 4327 28 / 7 4703580

Website : rw.fdkuinihkarta.ac.id. E-mail : dakt'[email protected] id

Nomor : Un.0l /F5/KM.0 tg \7L( 12012Lamp. :1(Satu)bundelHal :Penelit ian/Wawancara

Jakarta, 7,?Naret2012

Kepada Yth.KetuaYayasan Khazanah Kebajikan

Assalamu' alaikum l4rr. Wb.

Dengan hormat bersarna ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

: Adisam:108053000046: Manajemen Dakwah (MD) / VIII

bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang

berjudul Manajenten Pembinaan Tuna Netra pada Yayasan Khazanah Kebajikan Pondok

Cabe Jal<arta Selatan.

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibr.r/Sdr, kiranya berkenan

menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitianiwawancara dimaksud.

Atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih.

Was s alamu' alailatm tlr. I4rb.Dekan.

Subhan, MAf1 004

Tembusan:1. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)Fakuitas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

NamaNomor PokokJurusan/Semester

199303

Page 82: MANAJEMEN PEMBINAAN TUNA NETRA PADA YAYASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44191/1/ADISAM-FDK.pdf · Program pembinaan terhadap tuna netra di yayasan khazanah

, ,f)ttf),1t: 'i.

YAYASAN KHAZANAH KEBAJIKANMENGURUS ANAK-ANAK YATIM & FAKIR MISKIN,

MEMAKMURKAN MASJID, MEMASYARAKATKAN AL-QUR'AN,BUDAYA SHALAT TAHAJJUD, ZAIKAT, INFAQ DAN SHADAQAFI.

Rek. : Bank Mandiri.KCP Cirendeu No. 101-0088514797 dan No. BMI Kantor Pusat tuthaloka No. 301.01840.20

Perumahan Buk i t C i rendeu B lok C 6 No . 7 P i sangan C ipu ta t Tange rang 15419 Te lp . ( 0211 7497932 ,Fax . 1 .021 ]1 7497932 ,743LSO}

SURAT KETERANGAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:

Adisam

Mahasiswa Sl Universitas Islam Negeri(urN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Dakwah dan Komunikasii Manaiemen Dakwah

I 08053000046

x"Manajemen Pembinaan Tuna Netra pada yayasan Khazanah Kebajikan',

Yang bersangkutan telah melaksanakan Penelitian untuk Skripsi di Yayasan Khazanah Kebajikandaribulan Maret-Juni

Demikianlah surat keterangan ini kami buat, agar bisa digunakan seperlunya. Atas perhatian kamiucapkan terima kasih.

Jakarta, 25 September 2012

Kebajikan

Nama

Pendidikan

Fak/jur

NIM

Semester

Judul Skripsi

Nadjamudin