manajemen organisasi dan kepemimpinan

8
A. Defenisi Manajemen Secara Etimologi / asal kata Manajement berasal dari bahasa italia yaitu: Maneggiare yang artinya mengendalikan. Berdasarkan bahasa inggris yaitu manage yang artinya mengatur. Dan kemudian kata ini diadopsi kedalam bahasa prancis yaitu management yang artinya mengelolah. Dan digunakan dalam bahasa indonesia yaitu menej yang artinya mengatur, mengelolah atau mengendalikan. Secara Terminologi / arti kata Manajemen adalah suatu proses atau kegiatan / usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerja sama. B. Unsur Unsur Manajemen Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana atau merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang diharapkan. - Men : Pelaksana - Money : Uang yang diperlukan atau dibutuhkan - Methods : Metode / cara / sistem yang digunakan - Material : Bahan bahan yang diperlukan atau yang dibutuhkan. C. Fungsi Manajemen Pleanning : Perencanaan Suatu proses yang sistematis berupa pengambilan suatu keputusan tentang pemilihan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, bentuk program, pelaksanaan program, sistem informasi dan penilaian keberhasilan program atau kegiatan. Organizing : Pembagian tugas / wilaya kerja Pengelompokan kegiatan atau pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem informasi dan koordinasi. MANAJEMEN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN Oleh : Watowuan Tyno Dibawakan Di Ikatan Mahasiswa Teknik

Upload: watowuan-tyno

Post on 19-Jul-2015

136 views

Category:

Data & Analytics


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

A. Defenisi Manajemen

Secara Etimologi / asal kata

Manajement berasal dari bahasa italia yaitu: Maneggiare yang artinya

mengendalikan. Berdasarkan bahasa inggris yaitu manage yang artinya mengatur. Dan

kemudian kata ini diadopsi kedalam bahasa prancis yaitu management yang artinya

mengelolah. Dan digunakan dalam bahasa indonesia yaitu menej yang artinya mengatur,

mengelolah atau mengendalikan.

Secara Terminologi / arti kata

Manajemen adalah suatu proses atau kegiatan / usaha pencapaian tujuan tertentu

melalui kerja sama.

B. Unsur – Unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana atau

merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang diharapkan.

- Men : Pelaksana

- Money : Uang yang diperlukan atau dibutuhkan

- Methods : Metode / cara / sistem yang digunakan

- Material : Bahan – bahan yang diperlukan atau yang dibutuhkan.

C. Fungsi Manajemen

Pleanning : Perencanaan

Suatu proses yang sistematis berupa pengambilan suatu keputusan tentang

pemilihan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, bentuk program, pelaksanaan

program, sistem informasi dan penilaian keberhasilan program atau kegiatan.

Organizing : Pembagian tugas / wilaya kerja

Pengelompokan kegiatan atau pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab,

sistem informasi dan koordinasi.

MANAJEMEN ORGANISASI DAN

KEPEMIMPINAN

Oleh : Watowuan Tyno

Dibawakan Di Ikatan Mahasiswa Teknik

Pertambangan Sulawesi Tenggara

(IMTPS) UVRI Makassar

Page 2: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

Atuating : Aktualisasi / pelaksanaan

Proses pelaksanaan kegiatan berdasarkan hal-hal yang direncanakan sebelumnya.

Controling : Pengawasan

Proses bimbingan pelaksanaan pekerjaan, pemberian petunjuk, perintah dan

motivasi demi tercapainya tujuan.

Evaluation : Evaluasi / penilaian

Kegiatan yang sistematis dan terencana untuk mengukur atau menilai pelaksanaan

dan keberhasilan program yang dilaksanakan atau yang dijalankan. Orientasi dari

pada evaluasi mengacuh pada komponen Input – Proses – Output.

D. Tujuan Pokok Manajemen

Yaitu; untuk memperoleh efesiensi dan efektivitas.

Artinya :

- Tepat : Kena sasaran atau apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan.

- Cepat : Tidak boros waktu, selesai tepat waktu atau sebelum waktunya.

- Hemat : Biaya yang sekecil-kecilnya namun mendapatkan hasil yang baik.

- Selamat : Sampai pada tujuan tanpa mengalami hambatan.

ORGANISASI

Defenisi Organisasi : Kumpulan dua orang atau lebih yang saling bekerja sama atau

berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan dari pada organisasi.

Berdasarkan sifat, organisasi dibedakan atas 2 yaitu:

1. Organisasi Formal

Adalah organisasi yang diatur secara resmi atau organisasi yang mempunyai aturan atau

konstitusi yang tertulis.

Contoh : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum, Perseroan

Terbatas, Sekolah, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal

Adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain

kesamaan minat atau hobby, dll.

Page 3: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD, dan lain-lain.

Berdasarkan tujuan, Organisasi dapat dibedakan atas 2 yaitu :

1. Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan (Profit Oriented)

Contoh : Perusahan, Koperasi, dll

2. Organisasi bertujuan pada intelektualitas (non profit oriented)

Contoh : Organisasi Kemahasiswaan, dll

Prinsip Organisasi

Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.

- Mempunyai tujuan yang jelas.

- Tujuan organisasi harus diterima dan dipahami oleh setiap orang di dalam

organisasi tersebut.

- Memiliki kesatuan arah.

- Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.

- Berkesinambungan.

- Penempatan orang harus sesuai ahlinya.

- Adanya pembagian tugas.

KEPEMIMPINAN

- Pimpin : Atur

- Pimpinan : Orang

- Pemimpin : Orang yang mengatur / penggerak ( jabatan )

- Kepemimpinan : Keseluruhan aktifitas atau tindakan untuk mempengaruhi serta

mengingatkan atau memotivasi orang dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan

bersama.

Atau sesuatu yang mampu mempengaruhi sesuatu yang lain untuk mau

mengikutinya.

Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin, Apakah seorang

pemimpin dilahirkan atau ditempah?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada beberapa teori tentang timbulnya seorang

pemimpin.

Page 4: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

Teori – Teori Kepemimpinan

Beberapa teori timbulnya atau lahirnya seorang pemimpin antara lain:

1. Teori Genetis

Penganut teori ini mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin

karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana

pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia

dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan maka

penganut teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu pemimpin itu tdak dilahirkan.

Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi

pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori

sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat

menjadi pemimpin apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat

kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan

pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih

lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan

teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori

kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam

masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang

menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Dari ketiga teori ini dapat disimpulkan bahwa : Seseorang secara genetika telah

memiliki bakat-bakat kepemimpinan kemudian dipupuk dan dikembangkan melalui

kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya serta ditopang oleh

pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat

umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Page 5: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

Fungsi Kepemimpinan

Secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan. Kelima

fungsi kepemimpinan antaralain yaitu:

1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang

yang dipimpinnya. Fungsi ini berarti juga keputusan yang ditetapkan tidak akan ada

artinya tanpa kemampuan mewujudkan atau menterjemahkannya menjadi

instruksi/perintah. Selanjutnya perintah tidak akan ada artinya jika tidak

dilaksanakan. Oleh karena itu sejalan dengan pengertian kepemimpinan, intinya

adalah kemampuan pimpinan menggerakkan orang lain agar melaksanakan

perintah, yang bersumber dari keputusan yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini berlansung dan bersifat komunikasi dua arah, meliputi

pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pimpinan. Pada tahap pertama dalam

usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan

pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang

dipimpinnya. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa

umpan balik (feed Back) yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.

Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan pimpinan, akan

mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga

kepemimpinan berlansung efektif. Fungsi konsultatif ini mengharuskan pimpinan

belajar menjadi pendengar yang baik, yang biasanya tidak mudah

melaksanakannya, mengingat pemimpin lebih banyak menjalankan peranan sebagai

pihak yang didengarkan.Untuk itu pemimpin harus meyakinkan dirinya bahwa dari

siapa pun juga selalu mungkin diperoleh gagasan, aspirasi, saran yang konstruktif

bagi pengembangan kepemimpinanya.

3. Fungsi Partisipasi

Page 6: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga

berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pemimpin dengan

sesama orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan

maupun dalam melaksanakannya. Fungsi partisipasi hanya akan terwujud jika

pemimpin mengembangkan komunikasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran

pendapat, gagasan dan pandangan dalam memecahkan masalah-masalah, yang bagi

pimpinan akan dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan-keputusan.

Sehubungan dengan itu musyawarah menjadi penting, baik yang dilakukan melalui

rapat-rapat mapun saling mengunjungi pada setiap kesempatan yang ada.

Musyawarah sebagai kesempatan berpartisipasi, harus dilanjutkan berupa

partisipasi dalam berbagai kegiatan melaksanakan program organisasi.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan limpahan wewenang membuat

atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan

dari pimpinan. Fungsi ini mengharuskan pemimpin memilah-milah tugas pokok

organisasi dan mengevaluasi yang dapat dan tidak dapat dilimpahkan pada orang-

orang yang dipercayainya. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan,

pemimpin harus bersedia dapat mempercayai orang-orang lain, sesuai dengan posisi

atau jabatannya, apabila diberi pelimpahan wewenang. Sedang penerima delegasi

harus mampu memelihara kepercayaan itu, dengan melaksanakannya secara

bertanggung jawab. Fungsi pendelegasian harus diwujudkan seorang pemimpin

karena kemajuan dan perkembangan kelompoknya tidak mungkin diwujudkannya

sendiri. Pemimpin seorang diri tidak akan dapat berbuat banyak dan bahkan

mungkin tidak ada artinya sama sekali. Oleh karena itu sebagian wewenangnya

perlu didelegasikan pada para pembantunya, agar dapat dilaksanakan secara efektif

dan efisien.

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian merupakan fungsi kontrol. Fungsi pengendalian

bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu mengatur

aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga

memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Sehubungan dengan

Page 7: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

itu berarti fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,

pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Tipe Atau Gaya Kepemimpinan

Tipe atau gaya adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang membedakan

orang tersebut dengan orang lain

Beberapa tipe kepemimpinan, antara lain :

1. Tipe Otokratik

Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah

seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan

sikap yang menonjolkan keakuannya atau bertindak sewenang–wenang terhadap

bawahan atau anggotanya.

2. Tipe Paternalistik

Pemimpin yang bersifat kebapakan, sebagai tauladan atau panutan.

Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat

mengembangkan sikap kebersamaan. Tipe pemimpin paternalistic terdapat di

lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris.

Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang

ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang

dituakan.

3. Tipe Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang

kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang

khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh

pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.Tegasnya seorang

pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak

pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara

konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

Page 8: Manajemen organisasi dan kepemimpinan

4. Tipe Laissezfaire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan

lancar dengan sendirinya karena para anggota terdiri dari orang-orang yang

sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-

sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-

masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. Dimana tipe

kepemimpinan ini, pemimpinya bersifat apatis atau masa bodoh.

5. Tipe Demokratis

Pemimpin selalu membuka pintu atau menghargai saran-saran atau

pendapat atau nasihat dari para kolega atau bawahannya melalui forum

musyawara untuk mufakat guna mencapai kata sepakat.