manajemen operasi strategi proses

17
MAKALAH STRATEGI PROSES Disusun guna dipresentasikan dalam, Mata Kuliah : Manajemen Operasi Dosen Pengampu : Tina Martina, S.E, M.M Disusun oleh : 1. Ali Sofiyan (1420310153) 2. Muhammad Farid (1420310161)

Upload: winda-nawangasari

Post on 16-Apr-2017

3.191 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Operasi Strategi Proses

MAKALAH

STRATEGI PROSESDisusun guna dipresentasikan dalam,

Mata Kuliah : Manajemen Operasi

Dosen Pengampu : Tina Martina, S.E, M.M

Disusun oleh :

1. Ali Sofiyan (1420310153)

2. Muhammad Farid (1420310161)

3. Winda Nawangsari (1420310180)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

JURUSAN EKONOMI ISLAM PRODI MBS

Tahun 2015

Page 2: Manajemen Operasi Strategi Proses

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Setiap bidang manajemen memiliki peranan tersendiri yang

berkembang sesuai bidangnya. Tak terkecuali pada manajemen operasi atau

produksi. Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan

mengkoordinasikan penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan

efisien dalam rangka menciptakan serta menambah kegunaan suatu barang

atau jasa. Tujuannya, ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam

jumlah, kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan

konsumen1.

Era globalisasi menjadikan dunia semakin sempit. Implikasinya,

persaingan pun semakin ketat. Tak terkecuali dalam dunia bisnis dan

perdagangan. Mayoritas konsumen akan semakin mencari produk yang

bernilai guna tinggi serta terjangkau. Dalam hukum permintaan ( law of

demand ) juga telah dijeaskan bahwa semakin tinggi harga barang maka

permintaan akan semakin rendah, begitu sebaliknya. Bagi seorang manajer

atau pengusaha, demikian menjadi barang wajib untuk menemukan cara

terbaik dalam memproduksi produknya2. Sebab, hal itu akan mempengaruhi

eksistensi perusahaan di hati konsumen dewasa ini.

Setidaknya ada beberapa langkah yang ditempuh untuk mencapai

tujuan tersebut. Salah satu langkah pentingnya ialah terletak pada manajemen

proses. Ada empat variasi strategi proses untuk menunjang produksi dan

eksistensi produk suatu perusahaan. Pertama, fokus pada proses, setiap

proses didesain untuk melaksanakan beragam aktivitas dan menghadapi

seringnya perubahan. Kedua, fokus berulang, dalam hal ini penggunaan

modul menjadi syaratnya. Ketiga, fokus pada produk, proses ini memiliki

1 Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2014., Hal., 22-232 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Cet.VII, Salemba Empat, Jakarta, 2005., Hal., 332

1

Page 3: Manajemen Operasi Strategi Proses

volume tinggi dan variasi yang rendah. Dan terakhir, fokus Mass

Customization, yaitu proses yang mengutamakan variasi dan inovasi produk3.

Meski begitu, keempat variasi produk tersebut masih harus ditunjang

dengan beberapa analisis dan desain proses. Hal lain yang berkaitan dengan

masalah diatas yaitu peralatan dan teknologi pendukung proses berkelanjutan.

Oleh karena itu, dalam makalah ini menjelaskan beberapa strategi yang bisa

dipertimbangkan bagi seorang pengusaha atau manajer4.

Berbekal pengalaman dan referensi ilmiah, pemakalah mencoba

mengajak pembaca untuk menyelami dunia strategi proses. Harapannya,

pembaca akan lebih tahu dan paham tentang hal apa saja yang berkaitan

dengan proses produksi. Pemakalah juga berharap hal ini nantinya bisa

menjadi pemicu semangat pembaca dalam berwirausaha serta menentukan

keputusan yang tepat dalam menjalankan bisnisnya.

Akhirnya, makalah ini nantinya tidak sekedar menjadi tumpukan

kertas yang tidak berguna. Namun juga bermanfaat untuk menambah

pemahaman dan khazanah keilmuan pembaca. Dari makalah ini pembaca

juga akan menemukan beberapa studi kasus yang bisa dijadikan cerminan diri

dalam mengarungi dunia manajemen dan bisnis. Begitu seterusnya, sampai

pada penjelasan selengkapnya akan dijelaskan dalam subbab pembahasan.

B. Rumusan masalah

Berdasar pada latar belakang masalah, maka ada tiga hal yang

dijadikan pemakalah sebagai rumusan masalah. Ketiga hal tersebut

diantaranya,

1. Bagaimana strategi proses yang baik?

2. Apa yang menjadi penunjang keberhasilan suatu proses?

3. Bagaimana mewujudkan proses secara berkelanjutan?

3 Ibid., Hal., 332 - 3384 Chris Hughes, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit Dahara Prize, Semarang, 1997., Hal., 25

2

Page 4: Manajemen Operasi Strategi Proses

BAB II

PEMBAHASAN

A. Empat Dasar Strategi Proses

Suatu perusahaan dikatakan sukses jika memiliki manajemen dan

strategi yang baik. Pengelolaan menjadi syarat mutlak untuk menghasilkan

suatu produk yang bermutu dan bernilai profit tinggi. Fungsi produksi/operasi

sangat vital dalam organisasi apapun. Keefektifan serta keefisienan

manajemennya sangat penting bagi perekonomian. Metode-metode produksi,

sistem dan proses-prosesnya sangat bervariasi5.

Sebuah strategi proses ( proses strategy ) atau transformasi adalah

sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang

dan jasa. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak panjang pada efisiensi

produksi, fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang diproduksi. Oleh

karena itu banyak strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan proses

ini6. Ada empat strategi yang mayoritas digunakan oleh perusahaan tertentu,

yaitu,

1. Fokus Pada Proses

Tujuh puluh lima persen dari semua produksi global berdedikasi

untuk membuat produk yang bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi

pada tempat yang disebut “job shop”. Dalam suatu pabrik, proses yang ada

mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan,

pengecatan, utang, pembayaran, penjualan, fasilitas, dan semisalnya.

Semua hal itu difokuskan pada proses, dalam arti pengawasan, tata letak,

dan pengawasan7.

Fasilitas ini memiliki biaya variabel yang tinggi, dengan utilitas

yang rendah, hingga serendah 5%. Padahal, biasanya terdapat hubungan

erat antara harga dan permintaan. Dengan demikian, harga harus pada

5 Kata Pengantar, Ibid., Hal., iii6 Jay Heizer dan Barry Render, Op.Cit., Hal., 3327 Ibid., Hal.333

3

Page 5: Manajemen Operasi Strategi Proses

tingkat tepat untuk menciptakan permintaan produk untuk bersaing atau

memukul saingannya8.

Namun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik

dengan menggunakan peralatan canggih yang menggunakan kendali

elektronis. Dengan perkembangan peralatan komputer, maka sangat

mungkin diatur sehingga pergerakan bahan antar mesin otomatis. Dengan

itu, biaya, harga, permintaan yang mempunyai pengaruh pada keputusan

proses bisa dikendalikan9.

2. Fokus Berulang

Variasi ini berada di antara strategi yang terfokus pada produk dan

proses. Proses berulang menggunakan modul. Modul ialah bagian atau

komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang sering berada pada

proses yang kontinu. Lini proses berulang (repetitive proses) sama dengan

lini perakitan klasik. Lini yang secara luas digunakan di dalam hampir

seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga. Oleh karenanya, lini

ini lebih terstruktur10.

Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis

dari model yang kontinu dan keunggulan umum model, yaitu volume

rendah, dengan banyak variasi. Meski begitu, analisis tepat tetap

dibutuhkan untuk memperhitungkan aspek keluaran sistem ini11.

3. Fokus Produk

Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah.

Proses ini disebut juga proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi

yang panjang, dan kontinu. Contoh produk seperti kaca, kertas, dan baut

dibuat melalui suatu proses yang kontinu. Proses lain yang terfokus pada

produk adalah jasa, seperti yang terjadi pada proses penyembuhan

penyakit hernia pada Rumah Sakit Shouldice12.8 Chris Huges, Op.Cit., Hal., 199 Jay Heizer dan Barry Render, Op.Cit., Hal., 33310 Ibid., Hal.33511 ____, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Binarupa Aksara Publisher, Tangerang, 2009., Hal. 1212 Jay Heizer dan Barry Render, Op.Cit.,Hal.337

4

Page 6: Manajemen Operasi Strategi Proses

4. Fokus Mass Customization

Merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi

keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah. Mass

Customization memberikan variasi produk yang biasanya disediakan oleh

manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya

seperti manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus

pada produk.

Sistem ini lebih cenderung kepada pemuasan perilaku konsumen.

Dalam sumber lain sebagai hasil dari sistem ini yaitu sistem JIT ( jus in

time ) yang telah dilaksanakan oleh industri manufaktur Jepang. Cara ini

terbukti sukses dengan bukti kenaikan produksi yang mengesankan

berkisar dari kenaikan 45% - 250% yang dicapai oleh Tokai Rikai dan

Canon13.

Masing-masing dari keempat proses memiliki karakteristik, kelebihan

dan kekurangannya. Hal itu terdapat di seluruh rangkaian proses, dan

perusahaan dapat menemukan keunggulan strategis pada setiap proses. Setiap

proses, jika disesuaikan pada volume dan variasi secara benar, dapat

menghasilkan keunggulan biaya rendah14.

Oleh karena itu, diperlukan tindakan lanjut agar strategi proses ini

maksimal. Salah satu yang menjadi alat penunjang ialah analisis dan desain

proses. Hal ini dilakukan untuk mencapai keunggulan bersaing dan

memenangkan pesanan ( pasar ).

B. Analisis dan Desain Proses

13 ___, Op.Cit., Hal., 52814 Jay Heizer dan Barry Render, Loc.Cit.,Hal.341

5

Page 7: Manajemen Operasi Strategi Proses

Sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan

mendesain ulang proses. Alat tersebut merupakan jalan sederhana unuk

memahami apa yang terjadi dan apa yang harus terjadi dalam proses. Dalam

hal ini juga terdapat empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan

desain ulang proses, yaitu,

1. Diagram Alir

Alat ini marupakan skema atau gambaran mengenai perpindahan bahan

produk, atau orang15. Seorang produsen atau pemasok barang jasa sering

mempunyai pilihan untuk membuat atau memasok produk sendiri, atau

melimpahkannya kepada orang lain16. Diagram ini membantu memahami,

menganalisis, dan mengomunikasikan sebuah proses.

2. Pemetaan Fungsi Waktu

Dengan pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) menjadikan

pengguna dapat mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan seperti

langkah tambahan, pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu17.

Tujuannya, ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah,

kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan

konsumen18.

3. Diagram Proses

Alat yang ketiga ialah diagram proses. Diagram ini membuat

perhatian dipusatkan pada aktivitas penambahan nilai. Diagram ini

menggunakan simbol, waktu dan jarak untuk mendapatkan cara objektif

dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat aktivitas yang

membentuk sebuah proses19.

4. Cetak biru jasa ( service blueprinting )

15 Ibid., Hal., 34616 Chris Huges, Op.Cit., Hal.1317 Jay Heizer dan Barry Render, Op.Cit.,Hal., 33718 Badrudin, Op.Cit., Hal.2219 Jay Heizer dan Barry Render, Op.Cit.,Hal., 347

6

Page 8: Manajemen Operasi Strategi Proses

Alat ini disebut juga sebagai perencanaan pelayanan. Yaitu teknik

analisis proses yang memusatkan perhatian pada pelanggan dan interaksi

penyedia layanan dengan pelanggannya. Sebab pelayanan yang baik juga

akan mempengaruhi daya beli konsumen. Dalam alat ini terdapat beberapa

tingkatan. Aktivitas pada tingkat pertama berada dalam kendali pelanggan.

Pada tingkat kedua terdapat aktivitas interaksi antara penyedia jasa

layanan dengan pelanggan. Pada aktivitas ketiga meliputi aktivitas yang

dilaksanakan jauh dari pelanggan20.

Demikian alat yang digunakan dalam menganalisis dan mendesain

ulang proses. Hal ini tentunya perlu adanya teknologi penunjang sebagai alat

tambahan sebagai penunjang proses. Memilih peralatan yang terbaik berarti

memahami industri secara spesifik serta proses dan teknologi yang tersedia21.

Namun, hal itu juga perlu adanya proses yang direkayasa agar supaya

eksistensi produk perusahaan tetap terjaga dan memiliki strategi proses yang

berkelanjutan.

C. Rekayasa Ulang untuk Proses yang Berkelanjutan

Sebuah perusahaan sering kali menemukan bahwa asumsi awal prosesnya

dalam melayani pelanggan tidak lagi berlaku22. Dalam buku manajemen operasi

karya Heizer & Barry Rander disebutkan bahwa dunia adalah suatu tempat yang

dinamis, dimana pelanggan, teknologi produk dan bauran produk dalam suatu

perusahaan selalu berubah. Perubahan tersebut biasa disebut dengan rekayasa ulang

{process reengineering}, rekayasa ulang bisa juga diartikan sebagai proses

pemikiran ulang dan mendesain kembali proses bisnis secara radikal untuk

mewujudkan peningkatan kinerja secara dahsyat. Langkah untuk merekayasa ulang

dapat berjalan secara efektif tergantung pada kepekaan perusahaan dalam

mengevaluasi tujuan proses dan menanyakan kembali tujuan dan asumsi yang

digunakan.

Rekasa ulang juga kerap kali memusatkat perhatian pada aktivitas yang

memiliki fungsi bersilang. Manajer sering bertanggung jawab pada “fungsi” khusus

20 Ibid., Hal., 348-34921 Ibid., Hal., 352-35322 Ibid., Hal., 360

7

Page 9: Manajemen Operasi Strategi Proses

atau area tanggung jawab yang khuhsus, aktivitas (proses) tersebut yang melintas

dari satu fungsi ke fungsi lain yang harusnya dapat diabaikan. Rekayasa ulang

mengesampingkan semua dugaan bagaimana proses sekarang dilakukan, namun

lebih memusatkan perhatian pada perbaikan secara dahsyat perihal biaya, waktu, dan

nilai pelanggan23. Setiap proses merupakan calon pendesainan ulang yang mendasar.

Proses tersebut bias berupa tata letak pabrik, prosedur pembelian, atau yang lain.

Untuk lebih memperjelas rekayasa ulang, mari kita simak contoh berikut:

Proses aplikasi kredit (sebutsaja) IMB secara tradisional menghabiskan

terlalu banyak langkah. Yang langkah pertama dimulai dari 14 orang yang menjawab

telepon dan membukukan panggilan dari tempat karyawan penjualan yang meminta

kredit untuk pelanggan. Setelah menerima panggilan, karyawan telepon membuat

catatan pada kertas yang mereka kirimkan ke karyawan kredi tuntuk pengecekan

kredit. Kemudian kertas diberikan pada kelompok praktik bisnis dimana data

dimasukan dalam sebuah computer untuk menetapkan persyaratan dan tingkat suku

bunga. Dari sana paket data diberikan pada kelompok jurutulis. Setelah seminggu

atau dua minggu dari permohonan, hasil permohonan didapatkan.

IBM mencoba memperbaiki proses dengan membuat sebuah catatan untuk

setiap langkah dari setiap permohonan. Walaupun pencatatan menjadikan karyawan

kredit mengetahui di mana aplikasi proses berada, hal ini menambah waktu sehari

untuk kembali. Pada akhirnya dua manajer mencoba pendekatan yang radikal.

Mereka menjalankan permohonan peminjaman melalui setiap langkah dari kantor ke

kantor, dan menemukan bahwa proses tersebut hanya menyita waktu kerja 90 menit.

Minggu tambahan kemudian dihabiskan untuk menyelesaikan proses administrasi

antar departemen.

Hal ini berarti bahwa pekerjaannya sendiri tidak bermasalah. Masalah

berada pada prosesnya. Proses rekayasa ulang itu menjadikan IBM mengganti

semua karyawan khususnya menjadi karyawan dengan tugas umum, yang disebut

sebagai pekerja kasus, yang memproses aplikasi dari awal hingga akhir. Perusahaan

juga mengembangkan software yang menggunakan keahlian pekerja khusus

sebelumnya untuk mendukung pekerjaan pekerja kasus. Proses rekayasa ulang

mengurangi jumlah karyawan dan mencapai hasil yang lebih baik. Waktu

permohonan kredit yang sebelumnya memakan waktu satu minggu lebih sekarang

23 Ibid., Hal., 3638

Page 10: Manajemen Operasi Strategi Proses

turun menjadi hanya 4 jam. Sekarang perusahaan menangani jumlah permohonan

pinjaman 100 kali lipat lebih banyak daripada sebelumnya.24

Hal paling akhir yang wajib dipertimbangkan setiap perusahaan

adalah, mendesain proses yang ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan.

2. Meminimalkan limbah bahan baku dan energi.

3. Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup.

4. Meningkatkan efektifitas biaya akan peraturan lingkungan hidup.

5. Agar dikenal sebagai sebuah perusahaan yang baik.25

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

24Ibid., Hal., 161-16225 Ibid., Hal., 223

9

Page 11: Manajemen Operasi Strategi Proses

Salah satu langkah pentingnya ialah terletak pada manajemen proses.

Ada empat variasi strategi proses untuk menunjang produksi dan eksistensi

produk suatu perusahaan. Diantaranya, fokus pada proses, fokus berulang,

fokus pada produk, dan fokus Mass Customization.

Untuk membantu kinerja proses sejumlah alat dapat membantu

memahami kompleksitas desain dan mendesain ulang proses. Dalam hal ini

juga terdapat empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan desain

ulang proses, yaitu, diagram alir, pemetaan fungsi waktu, diagram proses, dan

service blueprinting.

Masing-masing variasi proses dan alat analisis desain diatas memiliki

peran yang penting dalam menghasilkan proses yang diharapkan. Selain itu,

sebagai penunjang manajemen operasi dalam proses juga diperlukan rekayasa

ulang proses. Hal ini dilakukan dengan tujuan mewujudkan strategi produksi

yang berkelanjutan. Salah satunya yaitu dengan mendesain proses produksi

yang ramah lingkungan dan sesuai dengan perkembangan zaman.

B. Saran

Demi kelancaran proses dan tercapainya tujuan perusahaan, maka

sudah semestinya hal ini menjadi pertimbangan. Langkah-langkah dan variasi

proses produksi yang menjadi pembahasan diatas nampaknya layak untuk

dijadikan pijakan dalam menentukan proses yang nantinya kita terapkan

dalam perusahaan atau organisasi. Meski begitu pemakalah sadar akan

kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami

harapkan demi kemajuan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Cet.VII, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

10

Page 12: Manajemen Operasi Strategi Proses

Chris Hughes, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit Dahara Prize,

Semarang, 1997.

Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2014.

Ricky W.G., Management, Cet.VII, Penerbit Erlangga, Bandung, 2003.

______, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Binarupa Aksara

Publisher, Tangerang, 2009.

11