manajemen lingkungan part 2

7/25/2019 Manajemen Lingkungan Part 2

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-lingkungan-part-2 1/31

Penyaringan AMDAL pada tahap Perencanaan

Umum.untuk mengetahui secara umum

apakah proyek tersebut menimbulkan

perubahan yang mendasar terhadaplingkungan, sehingga harus melaksanakan

AMDAL, ataukah tidak menimbulkan

dampak yang berarti sehingga cukup

melaksanakan UKL dan UPL.

Pelingkupan dan KA-ANDAL pada tahap prastudi kelayakanDari sini dapat ditentukan Dampak penting

hipotesis yang relevan untuk dibahas dalam

ANDAL dan Batas wilayah studi ANDAL.

KA-ANDAL minimal harus mencakup :

Informasi rencana proyek dan kondisilingkungannya.

Lingkup tugas studi termasuk metode studi.

Kebutuhan tenaga ahli dan jadwal

pelaksanaannya.



Studi ANDAL pada tahap Studi Kelayakan

studi kelayakan harus mencakup aspek-aspek

teknis, ekonomis dan lingkungan,akan menghasilkan suatu dokumen bagi para

pengambil keputusan apakah

proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.

Studi ANDAL yang dilakukan pada

tahap ini merupakan penelaahan dampak

penting yang timbul akibat rencanakegiatan proyek secara cermat dan mendalam,

dan hasilnya merupakan acuan

untuk merumuskan penanganan dampak yang

timbul tersebut dalam bentuk

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan

Rencana Pemantauan Lingkungan

(RPL).



Penjabaran RKL dan RPL pada Tahap

Perencanaan Teknis

Perumusan RKL dan RPL harus dijabarkan

dalam gambar-gambar teknis dan spesifikasi

teknis tersebut, serta perlu dituangkan dalam

dokumen kontrak,

sehingga mengikat pelaksana proyek.



Pelaksana RKL dan RPL.

Pengadaan tanah dan pemindahan

penduduk harus didukung dengan data yang

lengkap dan akurat tentang

lokasi, luas, jenis perunutkan serta kondisi

penduduk yang memiliki atau

menempati tanah yang dibebaskan tersebut.Ketentuan-ketentuan yang rinci ini harus dapat

digunakan dan dimanfaatkan sebagai acuan

dalam pelaksanaan pembebasan tanah dan

pembebasan tanah tersebut.

Pada tahap pra konstruksi



Penerapan RPL mencakup :

Pemantauan pelaksanaan konstruksi agar

sesuai dengan gambar dan

spesifikasi teknis yang telah mengikuti Kaidah

lingkungan.

Penerapan dan pelaksanaan uji coba

operasional.

Penilaian hasil pelaksanaan pengelolahan

lingkungan dan pemantauan

lingkungan untuk masukan bagi

penyempurnaan pelaksanaan RKL dan RPL.

Metode konstruksi, spesifikasi serta

persyaratan kualitas dan kuantitas

pekerjaan yang terkait dengan penanganandampak penting.

Penerapan SOP yang mengacu dampak

lingkungan.

Tata cara penilaian hasil pelaksanaan

pengelolaan lingkungan dan tindak

lanjutnya.

Pada tahap konstruksi.



PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN

• Preventif (pencegahan)

• Kuratif (penanggulangan)

• Insentif (kompensasi)



PENDEKATAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN

• Teknologi

• Ekonomi

• Institusional / kelembagaan



KOMPONEN PEKERJAAN YANG

MENIMBULKAN DAMPAK

• TAHAP PERSIAPAN PELAKSANAAN

Mobilitas peralatan berat

Pembuatan dan pengoperasian bengkel, base

camp dan barak kerja dan terletak di arealingkungan permukiman

Pembukaan dan perbersihan lahan untuk lokasi

kegiatan yang cukup luas dan dekat areal

permukiman



KOMPONEN PEKERJAAN YANG

MENIMBULKAN DAMPAK

TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan tanah

Pengangkutan tanah dan material

Pembuatan pondasi

Pekerjaan struktur bangunan

Pekerjaan jalan dan jembatan

Pekerjaan pengairan



DAMPAK YANG TIMBUL PADA

PEKERJAAN KONSTRUKSI

• Meningkatnya pencemaran udara

• Terjadinya erosi / longsoran

• Pencemaran kualitas air

• Kerusakan prasarana

• Gangguan lalu lintas

• Berkurangnya keanekaragaman flora dan

fauna



DIAGRAM ALIR PROSES PENYUSUNAN AMDAL



Membicarakan kebudayaan mau tak mau

harus menyangkut masalah kemanusiaan.Keberadaan manusia, entah sebagai individuataupun sebagai anggota masyarakat selalu menimbulkan masalah abadi yang tak kunjung usai

ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN

HUBUNGAN MASYARAKATSETEMPAT



SOSIAL

BUDAYA DANHUBUNGAN

MASYARAKAT

KENALI SOSIAL

BUDAYASETEMPAT

TEMUKAN CARAPENANGANAN

KEAMANANLINGKUNGAN

PROYEK

AZAS LEGALITAS

PEDESAAN

ASPEK SOSIAL BUDAYA

DAN HUBUNGAN

MASYARAKAT



SOSIAL BUDAYA

Propinsi Sumatera Barat

Masyarakat sudah memiliki tatanan sistempemerintahan dusun / desa yang khas dengan

„dusun nagarinya“, dengan mekanismepengambilan keputusan dengan caramusyawarah warga masyarakat termasuk tokoh-tokoh Adat Minang (Ninik-Mamak) ikut terlibatmemberikan saran dan petuah kepadamasyarakat.



SOSIAL BUDAYA

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam

Dengan keistimewaannya sebagai Daerah

dengan otonomi khusus yang sangat menonjoladalah adanya amanat untuk menerapkansyariat Islam di wilayahnya. Sehubungan denganitu semua kegiatan pelaksanaan pembangunanperlu selalu mempertimbangkan situasi dan

kondisi masyarakat yang menerapkan syariahIslam.



SOSIAL BUDAYA

Propinsi Lampung

• Propinsi Lampung memiliki keunikan mengingat

penduduk propinsi ini sebagian besar adalah

transmigran yang berasal dari luar Lampung,sehingga memiliki keanekaragaman budaya, adat

istiadat dan interaksi sosial yang dinamis dengan

masyarakat Lampung asli. Tentunya ini akan

memberikan corak tersendiri yang harusdipahami pelaku pelaksanaan pembangunan.



SOSIAL BUDAYA

Propinsi Bali

Masyarakat Bali sudah dikenal sampai mancanegara,mengingat Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di

Indonesia. Selain itu masyarakat Bali memiliki sistemtatanan sosial kemasyarakatan yang teratur dan khasyaitu : “Sistem Subak”, dengan desanya “Desa Banjar”yang bisa dijadikan model dalam pemberdayaanmasyarakat. Dengan sistem “Subak” telah dilegalisasi

melalui Peraturan Daerah Propinsi Bali tentang IrigasiDaerah Propinsi Bali yang didalamnya tentang pengaturandan larangan-larangan yang harus dipatuhi.



AZAS LEGALITAS PEDESAAN

Peraturan Daerah wajib mengakui dan menghormati hak, asal-

usul dan adat istiadat desa. (UU No. 22 tahun 1999, tentang

Pemerintahan Daerah Pasal 111, ayat 2)

PERDA

Adat

Istiadat

AsalUsul

Hak



Undang-undang No. 18 tahun 1999, Tentang

Jasa Konstruksi

MASYARAKAT BERHAK UNTUK

Melakukan pengawasanuntuk mewujudkan tertib

pelaksanaan jasakonstruksi

Memperoleh penggantian

yang layak atas kerugianyang dialami secara

langsung sebagai akibatpenyelenggaraan

pekerjaan konstruksi

AMANAT KEPADA MASYARAKAT UNTUK IKUT AKTIF MELAKUKAN

PENGAWASAN (Pasal 29, UU No. 18 Tahun 1999)



PENANGANAN KEAMANAN

LINGKUNGAN PROYEK

Kelurahan/Desa

HansipDesa

Kamtibmas

Kecamatan

Polisi Sektor(Polsek)

Koramil

HansipKecamatan

Kabupaten

Polres

Kodim



KEAMANAN INFORMAL

Fenomena tawaran jasa keamanandari sekelompok orang tertentuyang juga perlu diperhatikankeberadaannya. Kelompok jasakeamanan ini biasanya bermainpada lokasi wilayahpenguasaannya yang dibentuk

tidak resmi tetapi sangat kuatkomitmennya antar kelompok,sehingga saling menjaga dan salingmengawasi batas-bataswilayahnya.

Sebagai pelaksana pembangunanperlu memperhatikan hal inikarena apabila kurang perhatiamdapat mengganggu kelancaranpelaksanaan pembangunan.



STANDARD INTERNASIONAL UNTUK

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Sistem Manajemen Lingkungan (SML)

ISO 14001 SML Spesifikasi dengan petunjuk penggunaan

ISO 14004 SML Petunjuk Umum Sistem dan Penunjang Teknis

ISO 14061 Materi Referensi untuk Kehutanan

ISO SERI 14000



ISO – 14010 – AL – Azas-azas Umum

ISO – 14021 – AL – Prosedur Audit

ISO – 14012 – AL – Kriteria kualifikasi auditor

ISO – 14015 – AL – Lokasi dan organisasi lingkungan

ISO – 14011 – AL – Petunjuk Kualitas dan Sistem Audit

AUDIT LINGKUNGAN



ISO – 14020 – ADL – Azas-azas Umum

ISO – 14021 – ADL – Deklarasi Diri Menyangkut Klaim

ISO – 14024 – ADL – Tipe I Pelabelan

ISO – 14025 – ADL – Tipe III Pelabelan

LABEL DAN DEKLARASI LINGKUNGAN (ADL)



ISO – 14031 – SML – EKL

ISO/TR – 14032 – SML Contoh EKL

EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN (EKL)



LANGKAH PENERAPAN ISO 14000

KomitmenManajemen

Puncak

Kaji AwalLingkungan

(KAL)

PenerapanPeraturan

ProgramManajemenLingkungan

(PAL)

SistemManajemenLingkungan



PROGRAM MANAJEMEN

LINGKUNGAN

ISU YANG MUNCUL SEBAGAI TEMUAN KAL

PENGENDALIAN MASALAH

SASARAN DAN TARGET

TINJAUAN BERJALAN

PROGRAM-PROGRAM BARU



PROSEDUR EVALUASI DAMPAK (PED)

RANCANGSARANA

PENGUKUR

TAHAP 4

IDENTIFIKASIDAMPAK

LINGKUNGANYANG

PENTING

TAHAP 3

ANALISISDAMPAK

TAHAP 2

INVENTARISASIDAMPAK

POTENSIAL

TAHAP 1



AUDIT SISTEM MANAJEMEN

LINGKUNGAN

LAPORAN AUDIT

PROSEDUR / DOKUMEN /LAPORAN AUDIT

STRUKTUR / METODOLOGIAUDIT

RENCANA / ORGANISASI AUDIT

PROGRAM AUDIT

manajemen lingkungan part 2

Documents