manajemen kehidupan sepanjang masa

164
MANAJEMEN KEHIDUPAN Sepanjang Masa Oleh : M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. Penerbit HARD-Hi SMART CONSULTING

Upload: shobrie-hardhi-se-cfa-cla-cphr-cptr

Post on 16-Jul-2015

199 views

Category:

Spiritual


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

MANAJEMEN KEHIDUPAN

Sepanjang Masa

Oleh :

M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.

Penerbit

HARD-Hi SMART CONSULTING

Page 2: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 1

BAB 1 KEHIDUPAN MANUSIA DI DUNIA

Tentang hidup dan kehidupan manusia sering menjadi

perdebatan banyak orang. Sudah banyak para ilmuwan

(scientist) yang merumuskan teori-teori tentang kehidupan

manusia. Salah satunya adalah teori yang dikemukakan oleh

ilmuwan berkebangsaan Inggris yang bernama Charles

Darwin yang terkenal dengan Teori Evolusinya. Menurut

seorang cendekiawan muslim bernama Prof. DR. M.

Mutawalli Asy-Sya‟rawi dalam bukunya Al-Hayatu Wal

Maut yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

menjadi Esensi Hidup dan Mati dikatakan bahwa

sesungguhnya indera manusia tidak memiliki kemampuan

untuk melihat esensi hidup dan kalaupun bisa hal itu

hanyalah praduga semata, sedangkan praduga akan

cenderung menghasilkan suatu kesimpulan yang salah pada

akhirnya.

Memang benar yang dikemukakan beliau tersebut, hal ini

terbuktikan dengan adanya praduga yang fatal dari Teori

Evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusinya ia

mengatakan bahwa manusia berasal dari seekor kera, yang

berhasil ia temukan fosilnya dan diberi nama Loisy.

Perhatikan Firman Allah yang diterangkan dalam Al-Qur‟an

sebagai berikut :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada

para malaikat, „Sesungguhnya Aku akan

menjadikan seorang manusia dari tanah liat

Page 3: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 2

kering yang berasal dari lumpur hitam yang

diberi bentuk.‟” (Q.S. Al-Hijr : 28)

Dan dalam Firman-Nya :

“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan

kamu (Adam), kemudian kami bentuk

rupamu.” (Q.S. Al-A‟raf : 11)

Serta dalam Firman-Nya yang lain :

“Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari

tanah dan kamu sebagai pemakmurnya.”

(Q.S. Hud : 61)

Maka dengan demikian, teori evolusi Darwin secara otomatis

langsung terbantahkan dan terpatahkan. Demikianlah,

melalui Firman Allah tersebut menjelaskan bahwasannya

manusia (cq. Adam) diciptakan langsung sebagai manusia

bukannya sebagai kera terlebih dahulu. Masih banyak lagi

Firman Allah yang menegaskan bahwa manusia diciptakan

langsung oleh Allah sebagai manusia seutuhnya. Begitulah,

Allah Sang Pencipta seluruh alam semesta telah

menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang asal-usul

kejadian manusia, namum mereka kebanyakan masih

mencari bukti-bukti lain selain penjelasan Allah tersebut.

Naudzubillahi min dzalik.

Baru kemudian di awal abad ke-21 atau di awal milenium ke-

3 ini muncul seorang cendekiawan dan ilmuwan muslim yang

bernama Adnan Oktar dari Turki yang dalam tulisan-tulisan

ilmiahnya lebih dikenal dengan nama Harun Yahya. Beliau

telah memiliki bukti-bukti sebagai sanggahan secara ilmiah

Page 4: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 3

berdasarkan cara berpikir logika modern terhadap teori

evolusi Darwin. Diperkuat pula secara arkeologi yang

menjelaskan bahwasannya tidak ada satu pun bukti yang

berhasil ditemukan yang dapat memperkuat argumentasi

bahwa teori evolusi itu benar adanya. Harun Yahya atau

Adnan Oktar di dalam bukunya yang berjudul Keruntuhan

Teori Evolusi mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada

bukti yang menunjukkan telah ditemukannya “makhluk

transformasi” dari bentuk ikan menjadi burung yang sebagian

tubuhnya berbentuk ikan tetapi sudah tumbuh sayap dan

paruhnya. Harun Yahya jelas-jelas mengatakan bahwa teori

evolusi telah menyesatkan umat manusia, bahkan beliau

mengatakan bahwa teori evolusi Darwin telah

membahayakan Aqidah Islam, sehingga bagi umat Islam

yang mempercayai teori evolusi tersebut dikategorikan telah

melanggar Aqidah Islam.

1. AWAL KEJADIAN MANUSIA

Sebagaimana telah diterangkan oleh Allah SWT di dalam Al-

Qur‟an Surat Al-Hijr:28 ; Al-A‟raf:11 ; dan Hud:61 di atas

maka sebenarnya telah jelaslah bahwa teori evolusi sudah

terbantahkan dan runtuh dengan sendirinya.

Lalu perhatikan pula Firman Allah berikut :

“Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan

anak cucunya) untuk menyaksikan

penciptaan langit dan bumi, dan tidak pula

penciptaan diri mereka sendiri, dan tidaklah

Aku mengambil orang-orang menyesatkan

itu sebagai penolong”. (Q.S. Kahfi : 51)

Page 5: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 4

Firman Allah tersebut menegaskan bahwasannya Iblis dan

anak cucunya saja tidak mengetahui dan mengerti atas

penciptaan diri mereka sendiri, apalagi manusia yang

diciptakan setelah diciptakannya Iblis, sekiranya Allah tidak

memberitahu lewat Firman-Nya melalui Al-Qur‟an yang

diturunkan kepada Rasulullah SAW.

Bagaimana mungkin mereka bisa menduga bahwa manusia

(yang juga termasuk dirinya Darwin) itu berasal dari seekor

kera, sedangkan kera adalah spesies binatang bukan manusia.

Allah Sang Pencipta manusia itu sendiri menyatakan bahwa

manusia adalah makhluk yang sebaik-baik ciptaan-Nya

sebagaimana yang dijelaskan malalui Firman-Nya :

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan

manusia itu dalam bentuk/rupa yang sebaik-

baiknya”. (Q.S. At-Tin : 4)

Serta Firman-Nya :

“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan

anak Adam”. (Q.S. Al-Isra‟: 70)

Apakah seorang Charles Darwin tidak sadar bahwa ia sedang

menjatuhkan harga dirinya sendiri sebagai manusia dengan

mengatakan bahwa ia berasal dari seekor kera, sedangkan

Tuhan penciptanya saja mengagungkan dan memuliakan

manusia sebagai ciptaan-Nya. Sungguh sangat mengherankan

sekali bukan ?

Lalu muncul lagi setelah itu, perdebatan dan kebingungan di

antara orang-orang dengan adanya satu pertanyaan berbau

filsafat : “Mana lebih dahulu, telur ataukah ayam ?”.

Page 6: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 5

Pertanyaan yang sangat sederhana dan bodoh ini kemudian

berkembang menjadi sebuah diskusi, seminar-seminar, dan

bahkan penelitian-penelitian yang hasilnya sudah dapat

dipastikan nihil dan tidak pernah menghasilkan suatu

kesimpulan apapun.

Marilah kita perhatikan sebagaimana yang telah dijelaskan

Allah dalam Firman-Nya :

“Dan segala sesuatunya Kami ciptakan

berpasang-pasangan agar supaya kamu

mengingat kebesaran Allah”.

(Q.S. Adz-Dzariyat : 49)

Ayat di atas begitu gamblang menjelaskan bahwa Allah

menciptakan segala sesuatunya secara berpasang-pasangan,

yakni laki-laki dan perempuan (untuk manusia), jantan dan

betina (untuk fauna), bahkan berlaku pula untuk tumbuh-

tumbuhan (flora).

Dahulu kala orang mengasosiasikan jenis kelamin hanya

untuk manusia dan hewan, serta tidak berlaku untuk tumbuh-

tumbuhan. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan di akhir abad ke-20, orang sudah tahu bahwa

dalam dunia tumbuh-tumbuhan (flora) pun terdapat yang

namanya “jenis kelamin”, yakni yang disebut sebagai serbuk

sari (jantan) dan kepala putik (betina). Jadi maha benarlah

apa-apa yang dikatakan Allah dalam Firman-Nya.

Shodaqollahul „azhiim.

Dalam penciptaan manusia pertama (Adam), setelah Allah

meniupkan ruh ke dalam tubuh Adam, bersamaan dengan itu

Page 7: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 6

pula Allah telah menciptakan bahan dasar (substansi)

keturunan manusia pada punggung (cq. sulbi) Adam, dalam

bentuk material substansi calon manusia (ciptaan) yang amat

teliti dan teramat kompleks yang tercermin dalam DNA

(Deoxyribo Nucleic Acid) pada tiap-tiap manusia yang

dilahirkan kemudian. Sementara itu, Siti Hawa (isteri Adam)

diciptakan langsung oleh Allah dari tulang rusuk Adam. Hal

ini diterangkan Allah dalam Firman-Nya :

“Wahai sekalian manusia, bertaqwalah

kepada Tuhanmu yang telah menciptakan

kamu dari seorang diri, dan daripadanya

Allah menciptakan isterinya”.

(Q.S. An-Nisa‟ : 1)

Baru-baru ini dunia telah dikejutkan dengan temuan seorang

ilmuwan Jepang yang berhasil menyingkap rahasia di balik

DNA manusia. Ilmuwan yang telah berhasil itu adalah Prof.

DR. Kazuo Murakami, seorang ahli genetika terkemuka

dunia, yang berhasil memperoleh penghargaan Internasional

Max Planck Research Award dan sekaligus memenangkan

Japan Academy Prize di Jepang.

Dalam bukunya yang berjudul The Divine Code of Life :

Awaken Your Genes & Discover Hidden Talents yang

diterjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesia

dengan judul The Divine Message of DNA : Tuhan dalam

Gen Kita, ia mengatakan bahwasannya DNA adalah bukti

bahwa Tuhan telah menciptakan manusia dengan sedemikian

kompleksnya.

Berikut adalah kutipan pernyataan dalam bukunya :

Page 8: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 7

“Walaupun pada awalnya kami percaya

bahwa dengan menafsirkan kode-kode

genetik itu akan memecahkan misteri

kehidupan, namun semakin lama semakin

jelas bahwa hidup tidaklah sesederhana itu.

Semakin jauh kami mempelajarinya, bahkan

untuk satu sel saja, semakin banyak kami

mengerti akan tingkat kerumitannya yang

sangat tinggi.”

Temuan Kazuo Murakami tersebut sekaligus menjadi

argumen yang kuat bahwa teori evolusi Darwin itu adalah

sungguh tidak benar keberadaan dan validitasnya, serta

sangat tidak terbukti dan tidak dapat dibuktikan sama sekali.

2. HIDUP DAN PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

Barangkali kita semua bertanya-tanya dalam rentang waktu

yang sebegitu jauh sejak Adam diciptakan sampai dengan

kita sekarang ini, masih adakah hubungan dan relevansinya

dengan diri kita? Jawabannya tentu saja ada hubungannya

dengan diri kita, sebab kehidupan merupakan mata rantai

yang berkesinambungan antara satu orang dengan anaknya,

cucunya, cicitnya dan keturunan seterusnya, sehingga

berkesinambungan pula antara satu generasi kepada generasi

berikutnya, sesuai dengan materi substansi pembentuk

manusia yang sudah ditanamkan kepada Adam pada awal

mula penciptaannya.

Awal mula kehidupan manusia terjadi karena adanya campur

tangan Allah. Hal ini juga dikatakan Kazuo Murakami, yang

Page 9: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 8

telah melakukan penelitian lebih dari 40 (empat puluh) tahun

untuk kepentingan kehidupan manusia melalui riset yang

sangat teliti tentang gen manusia.

Dalam bukunya ia menuliskan :

“Mekanisme kehidupan adalah sebuah

misteri yang mengagumkan. Orang-orang

bicara mengenai hidup seolah-olah

kehidupan hanyalah sesuatu yang sederhana.

Sebenarnya, tak ada seorangpun yang

mampu bertahan hidup hanya melalui usaha

secara sadar. Dengan diatur oleh cara kerja

hormon dan sistem syaraf yang otomatis,

seluruh fungsi vital kita termasuk

pernapasan dan peredaran darah setiap

waktu dapat menjaga kita agar tetap hidup

tanpa adanya usaha-usaha khusus maupun

campur tangan dari diri kita sendiri. Gen

kitalah yang mengontrol sistem-sistem vital

ini, dan untuk dapat melakukan hal itu

mereka bekerja secara selaras. Ketika yang

satu mulai bekerja maka yang lain bereaksi

dengan berhenti atau bekerja lebih keras

untuk memperhalus dan mengatur seluruh

sistem tersebut. Sepertinya memang hampir

tidak mungkin jika pengaturan yang begitu

hebat ini hanya terjadi secara kebetulan.

Sesuatu yang lebih Agung pastilah berada di

balik semua keselarasan ini. Banyak orang

menggunakan kata „Tuhan‟ untuk

menjelaskan konsep ini. Sebagai seorang

Page 10: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 9

ilmuwan, saya telah memilih untuk

menyebutnya „Sesuatu yang Agung‟”.

Demikian yang dipaparkan oleh Kazuo Murakami, walaupun

ia tidak mau menyatakan “sesuatu” itu adalah “Tuhan”, tetapi

ia mengakui bahwasannya ada “Sesuatu yang Agung” di

balik semua itu.

Dalam konsep dan aqidah Islam, sesuatu yang Agung itu

sudah pastilah Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, sebagai Tuhan

Yang Maha Agung (Al-Azhim).

Sejak awal, Allah SWT telah memperlihatkan eksistensi

Dzat-Nya kepada semua makhluk ciptaan-Nya, dari yang

pertama diciptakan sampai yang terakhir, termasuk kepada

manusia. Sebab tanpa persaksian ini, manusia tidak akan

pernah mampu mencerna dan menangkap dengan panca

inderanya atas pemahaman hal-hal yang bersifat ghaib (tidak

nyata).

Kesaksian manusia dalam alam substansi ini telah Allah

terangkan dalam Firman-Nya :

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu

mengeluarkan keturunan anak Adam dari

sulbi mereka dan Allah mengambil

kesaksian terhadap jiwa mereka: „Bukankah

Aku ini Tuhanmu?‟‟Betul, kami menjadi

saksi‟, agar di hari kiamat nanti kamu tidak

mengatakan: „Sesungguhnya kami adalah

orang-orang yang lupa terhadap ini

(keesaan Tuhan)‟”. (Q.S. Al-A‟raf : 172)

Page 11: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 10

Dari awal kejadian manusia itu, sebenarnya manusia sudah

meyakini bahwa Allah itu ada. Inilah yang disebut sebagai

Fitrah Iman kepada Allah yang terdapat di dalam Af-idah

(Akal & Hati nurani) manusia itu sendiri. Hati nurani

manusia senantiasa akan selalu mendekatkan jiwa dan diri

manusia itu sendiri kepada Sang Penciptanya, yakni Allah

SWT.

Hati nurani akan selalu melekat pada diri manusia sejak ia

dilahirkan hingga ajal menjemputnya, bahkan hingga

manusia dibangkitkan kembali oleh Allah SWT pada hari

kiamat nanti.

Kemudian, bagaimana halnya dengan penciptaan manusia

melalui seorang ibu dan seorang bapak ? Untuk itu Allah

SWT menerangkan dalam Al-Qur‟an dengan Firman-Nya :

“Dan sesungguhnya Kami telah

menciptakan manusia dari saripati tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air

mani dalam tempat yang kokoh (rahim).

Lalu air mani itu Kami jadikan segumpal

darah, lalu Kami jadikan segumpal daging,

dan segumpal daging itu Kami jadikan

tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu

Kami balut dengan daging. Kemudian Kami

jadikan makhluk (berbentuk) lain. Maha

Suci Allah, Pencipta yang paling baik”.

(Q.S. Al-Mu‟minun : 12-14)

Menurut pandangan ilmu pengetahuan, dalam hal ini ilmu

biologi, Firman tersebut sesuai dengan kenyataannya yang

Page 12: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 11

telah dibuktikan bahwa manusia berasal dari ”saripati tanah”.

Ilmu biologi telah membuktikan dengan menggunakan

metode dari abu bekas bakaran manusia (cq. yang diambil

dari abu jenazah yang telah dikremasi ~ dari penganut agama

non muslim), bahwasannya unsur-unsur asli yang terdapat

pada tanah, yaitu: Oksigen (O2), Hidrogen (H), Belerang (S),

Zat Arang (C), Kalium (K), Natrium (Na), Yodium (I), Zat

Asam Arang (CO2), dan Air (H2O) serta zat-zat pelengkap

lainnya.

Dengan demikian, proses kejadian manusia ketika masih ada

dalam kandungan menurut Al-Qur‟an Surat Al-Mu‟minun

ayat 12-14 tersebut adalah sebagai berikut :

1) Allah SWT membuat saripati tanah yang terbentuk dalam

tubuh manusia menjadi nutfah (air yang berisi

spermatozoa yang biasa disebut sebagai sperma), yang

ditumpahkan ke dalam qoror (rahim atau kandungan).

2) Allah SWT membuat nutfah menjadi „alaqoh (gumpalan

darah yang menyerupai lintah).

3) Allah SWT membuat „alaqoh menjadi mudhghoh

(segumpal daging).

4) Allah SWT membuat mudhghoh menjadi „izhom (tulang-

belulang).

5) Allah SWT membalut tulang-belulang itu dengan daging.

6) Akhirnya Allah SWT menjadikannya seorang makhluk

dalam bentuk yang lain, yaitu dalam bentuk manusia

yang sangat lengkap (berkepala, bertangan, berkaki, dsb.)

Page 13: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 12

Di dalam Al-Qur‟an banyak sekali diterangkan peristiwa-

peristiwa penciptaan manusia dengan bermacam-macam cara

penciptaannya. Apabila kita cermati kejadian-kejadian

tersebut, maka sebenarnya proses penciptaa manusia oleh

Allah SWT adalah melalui 4 (empat) macam cara penciptaan,

yaitu :

1) Penciptaan langsung oleh Allah SWT.

Proses penciptaan ini adalah bukan melalui hubungan

seksual antara laki-laki dan perempuan. Ini adalah

penciptaan manusia secara langsung olah Allah SWT

sebagaimana diciptakannya Adam „Alaihis Salaam yang

disebut sebagai manusia tanpa ayah dan tanpa ibu.

2) Penciptaan melalui seorang laki-laki saja.

Proses penciptaan ini dilakukan Allah SWT terhadap Siti

Hawa (isteri Adam) melalui tulang rusuk Adam, yang

disebut sebagai manusia tanpa ibu.

3) Penciptaan melalui seorang perempuan saja.

Proses penciptaan ini terjadi pada diri Nabi Isa „Alaihis

Salaam yang tidak mempunyai ayah karena Maryam

(ibunya) tidak mempunyai suami seorangpun dan tidak

pula pernah melakukan hubungan seksual dengan laki-

laki manapun.

4) Penciptaan melalui seorang laki-laki dan perempuan.

Proses penciptaan ini adalah proses yang umum terjadi

sekarang ini. Semua orang setelah Nabi Isa, dilahirkan ke

dunia melalui proses penciptaan ini, kecuali untuk ketiga

orang yang telah disebutkan (Adam, Siti Hawa, dan Isa),

begitu juga terhadap diri Nabi Muhammad SAW. Proses

Page 14: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 13

penciptaan di sini adalah melalui sebab hubungan seksual

antara laki-laki dan perempuan (ayah dan ibu).

Namun demikian, tidak berarti setiap hubungan seksual

pasti akan dilahirkannya seorang manusia. Nah, di sinilah

Allah kembali ingin menunjukkan kekuasaan-Nya yang

Maha Hebat, yakni walaupun semua faktor penyebab

(kausalitas) sudah terpenuhi, tetapi tidak pasti semua

penyebab-penyebab itu akan dapat menimbulkan atau

menghasilkan akibat. Inilah yang dinamakan Hukum

Kausalitas Allah, yaitu suatu hukum sebab akibat yang

sangat memperhitungkan (tidak me-nafikan) adanya

faktor Allah sebagai satu-satunya musabab (penyebab)

yang menyebabkan terjadinya akibat. Hukum Kausalitas

Allah ini sangat memperhitungkan Kekuasaan (Qudrot)

dan Kehendak (Irodat) Allah SWT sebagai satu-satunya

Pencipta (Kholiq) atas diri manusia.

3. ESENSI HIDUP MANUSIA DI DUNIA

Di antara ilmu-ilmu fisiologi yang sudah begitu jauh

berkembang sampai dengan pengenalan mekanisme dan

fungsi organ-organ tubuh manusia, ditambah lagi dengan

temuan-temuan di bidang ilmu genetika manusia yang

sedemikian spektakuler pada milenium ketiga ini, namun

hingga saat ini masih sangat banyak manusia yang belum

sepenuhnya mengerti tentang hakikat (esensi) dirinya sendiri,

karena memang ilmu pengetahuan tentang esensi hidup

manusia masih sangat jarang dibicarakan dan masih sangat

jauh dari kemajuan sehingga sampai kini masih berada pada

tahap awal pengenalan sisi-sisi penting kehidupan manusia.

Page 15: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 14

Adalah DR. Alexis Carrel, sebagaimana yang ia tulis dalam

bukunya Man The Unknown mengatakan :

“Memang manusia telah melakukan usaha

yang super keras untuk mengenali dirinya,

tapi meskipun kita memiliki setumpuk

observasi yang telah berhasil dihimpun oleh

para ilmuwan, filsuf, bahkan ahli-ahli mistik

sepanjang zaman, kita baru dapat menguasai

aspek-aspek tertentu saja dari diri kita..., dan

ternyata ketidak-tahuan kita begitu banyak

disebabkan oleh sebagian besar pertanyaan

yang diajukan kepada para ilmuwan tentang

manusia belum bisa terjawab..., kita terus

terang harus mengakui bahwasannya ilmu

tentang manusia merupakan ilmu yang

paling sulit di antara seluruh ilmu yang ada”.

Kenyataan yang dikemukakan oleh DR. Alexis Carrel

tersebut terjadi tidak lain karena kita tidak pernah mau

berusaha merujuk (refers to) kepada Sang Pencipta (Allah

SWT) yang memiliki manhaj (sistem) tentang diri manusia,

yang sekaligus menguasai sistem tersebut. Sebagaimana kita

tahu, sebuah mobil canggih yang diproduksi sebuah pabrik

mobil tidak akan diketahui secara pasti mengenai

“Spesifikasi Teknis” yang terdapat di dalamnya, yang

meliputi segala kecanggihan dan keistimewaan mobil

tersebut, termasuk segala kekurangannya, seandainya saja

pabrik mobil itu tidak menjelaskannya dalam “Manual Book”

mobil tersebut yang berisi seluruh “Spesifikasi Teknisnya”

secara rinci. Ini sebuah perumpamaan untuk hal itu. Begitu

juga halnya dengan manusia, niscaya kita tidak akan pernah

Page 16: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 15

tahu dan mengerti hakikat hidup kita sendiri seandainya kita

tidak mencari tahu (to find out) lewat Sang Penciptanya yang

telah memproduksi (baca: menciptakan) manusia tersebut.

Islam memandang eksistensi manusia sebagai suatu kesatuan

utuh yang tidak dapat dipisahkan antara jasmani, rohani, serta

akal dan budi. Akal dan budi tersebut sebagai Af-idah yang

telah dikaruniakan Allah kepada manusia. Budi itulah yang

disebut sebagai hati nurani sebagaimana yang telah

dijelaskan Allah dengan Firman-Nya :

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut

ibimu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatu apapun, dan Dia menganugerahkan

kepadamu pendengaran, penglihatan, dan

Af-idah (akal dan hati nurani) supaya kamu

bersyukur”. (Q.S. An-Nahl : 78)

Antara jasmani, rohani, dan akal budi (Af-idah) saling terkait

serta membentuk suatu ikatan yang saling menguatkan satu

dengan yang lainnya (interdependensi).

Pandangan Islam terhadap manusia dalam hal ini adalah

seimbang (tawazun). Oleh karena manusia tidak mampu

membuat sistem bagi kehidupannya sendiri, maka yang

paling kompeten (kuasa) membuat sistem kehidupan manusia

adalah Allah SWT. Maka dari itu, untuk mengungkap esensi

hidup manusia di dunia ini haruslah melalui wahyu-wahyu

Allah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW berupa Al-

Qur‟an dan Hadits yang dapat menjelaskan tentang hakikat

manusia itu sendiri. Dia-lah yang paling menguasai tentang

manusia karena Dia (Allah) yang menciptakannya.

Page 17: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 16

Perhatikan Firman Allah berikut ini :

“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak

mengetahui (yang kamu lahirkan dan kamu

rahasiakan)?” (Q.S. Al-Mulk : 14)

Juga Allah memandang manusia sebagai makhluk yang

pelupa (lalai) sesuai dengan nama dan gelar yang diberikan

Allah kepada manusia. Kata “manusia” berasal dari kata

“insan” yang berarti “pelupa (lalai)”. Gelar ini diberikan oleh

Allah ketika Nabi Adam lupa akan larangan Allah untuk

mendekati salah satu pohon di Syurga (pohon Khuldi).

Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah :

“Dan sungguh telah Kami perintahkan

kepada Adam dahulu, maka ia lupa (lalai)

dengan perintah itu”. (Q.S. Thaha : 115)

Kehidupan Manusia di Dunia yang Fana‟ ini pada

Hakikatnya adalah :

1). Kesenangan yang Menipu/memperdaya.

“…dan tidaklah kehidupan dunia itu

melainkan hanyalah kesenangan yang

menipu/memperdaya” (Q.S. Ali Imran: 185)

2). Permainan dan Sesuatu yang Melalaikan.

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya

kehidupan dunia itu hanyalah permainan

dan sesuatu yang melalaikan, …”

(Q.S. Al-Hadid : 20)

Page 18: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 17

3). Kesenangan yang Teramat Sedikit sekali.

“…kenikmatan hidup di dunia ini bila

dibandingkan dengan akhirat amatlah

sedikit sekali” (Q.S. At-Taubah : 38)

4). Rangkaian Ujian dan Cobaan Hidup.

“Dan Kami akan menguji kalian dengan

keburukan dan kebaikan sebagai suatu

cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kalian

dikembalikan” (Q.S. Al-Anbiya : 35)

Hidup manusia di dunia ini secara keseluruhan pada

hakikatnya adalah tempat untuk menguji manusia dengan

berbagai macam cobaan dan ujian sebagaimana yang

dijelaskan Allah dalam Surat Al-Anbiya Ayat 35 di atas.

Perhatikan pula Firman Allah yang lain :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan

kepadamu dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan, dan berilah kabar gembira

kepada orang-orang yang sabar. Yaitu

orang-orang yang apabila ditimpa musibah

mereka mengucapkan, „Sesungguhnya kami

adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-

lah kami dikembalikan‟.”

(Q.S. Al-Baqarah : 155-156)

Jadi, jelaslah bahwa esensi hidup manusia di dunia ini adalah

sebagai Tempat Cobaan dan Ujian yang dimulai sejak Nabi

Page 19: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 18

Adam diturunkan ke dunia hingga hari kiamat nanti. Ujian

manusia di dunia akan datang silih berganti dan membentuk

mata rantai yang tidak terputus (tidak ada habisnya) selama ia

masih hidup di dunia yang sementara (fana) ini.

Perhatikanlah beberapa Firman Allah dalam Al-Qur‟an yang

menjelaskan tentang ujian atau cobaan yang akan

ditimpahkan kepada manusia selama ia masih hidup di dunia

ini :

“Apakah manusia mengira bahwa mereka

akan dibiarkan saja setelah mereka berkata,

„Kami telah beriman”, dan mereka tidak

diuji lagi ?”. (Q.S. Al-Ankabut : 2)

Perhatikan pula Firman Allah lainnya :

1) “Dan sesungguhnya Kami telah menguji

orang-orang sebelum mereka...”

(Q.S. Al-Ankabut : 3)

2) “Sungguh Kami telah menjadikan apa-apa

yang ada di bumi sebagai suatu hiasan dan

ujian bagi mereka, siapa di antara mereka

yang paling baik amal perbuatannya”.

(Q.S. Kahfi : 7)

3) “Dan Kami akan menguji kamu dengan

keburukan dan kebaikan, sebagai suatu

cobaan dan kepada Kamilah kamu akan

dikembalikan”. (Q.S. Al-Anbiyaa‟ : 36)

Page 20: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 19

4) “Kamu sungguh akan diuji dengan harta-

hartamu dan dirimu sendiri...”

(Q.S. Ali Imran : 186)

5) “Allah telah menjadikan kematian dan

kehidupan untuk menguji kamu, siapa yang

paling baik amal perbuatannya”.

(Q.S. Al-Mulk : 2)

Allah akan memberi cobaan hidup kepada manusia dengan

bermacam-macam cobaan yang bisa berupa kesulitan atau

kesusahan hidup, himpitan ekonomi, penyakit dan kesedihan-

kesedihan lainnya, tetapi bisa pula berupa kesenangan hidup,

rizki yang berlimpah, isteri yang sangat cantik, anak yang

banyak, perhiasan dari emas dan perak, ternak yang banyak

atau hasil sawah, kebun dan hasil pertanian yang berlimpah.

Sebagaimana yang dikatakan Allah dalam Firman-Nya :

“Dijadikan indah pada (pandangan)

manusia kecintaan-kecintaan kepada : nafsu

terhadap wanita, anak-anak (keturunan),

harta yang banyak berupa emas, perak,

kuda-kuda yang gagah, hewan ternak serta

sawah dan ladang. Yang demikian itu

merupakan kesenangan hidup di dunia,

namun hanya di Sisi Allah-lah sebaik-

baiknya tempat kembali”

(Q.S. Ali Imran : 14)

Semua itu dimaksudkan Allah SWT untuk menguji manusia

serta untuk menyeleksi mana di antara manusia tersebut yang

Page 21: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 20

paling baik perbuatannya, paling baik akhlaqnya, paling baik

imannya, dan yang paling tinggi kesabarannya.

Dengan memberikan cobaan-cobaan dan ujian kepada

manusia tersebut, Allah ingin mendengar sendiri secara

langsung dari manusia yang diuji-Nya tentang reaksi dan

komentar atas cobaan itu. Sebagaimana yang dikatakan

Rasulullah SAW dalam Haditsnya :

“Allah berfirman kepada malaikat:

„Pergilah kepada hambaKu lalu

timpahkanlah berbagai macam ujian

kepadanya karena Aku ingin mendengar

suaranya‟”.

(H.R. Thabrani dan Abu Umamah)

Hidup ini memang tidak pernah sunyi dari ujian Allah, baik

senang maupun susah, baik suka maupun duka. Dalam

kehidupan manusia di dunia ini, Allah akan pergilirkan

kepada tiap-tiap manusia, antara senang dan susah, antara

suka dan duka, antara kekayaan dan kemiskinan, antara

kejayaan dan kehancuran, supaya manusia mengingat Allah.

Hal ini sesuai dengan Firman-Nya :

“Dan hari-hari itu Kami pergilirkan di

antara manusia, supaya Allah mengetahui

siapa orang-orang yang beriman...”

(Q.S. Ali Imran : 140)

Namun demikian, manusia janganlah bersedih hati dan

berputus asa atas cobaan yang menimpa dirinya, justru

Page 22: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 21

sebaliknya harus gembira dengan cobaan-cobaan hidup yang

diberikan Allah kepadanya, karena dalam hal ini Allah SWT

berfirman :

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu

ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan itu ada kemudahan”.

(Q.S. Al-Insyirah : 5-6)

Dalam Surat Al-Insyiroh tersebut Allah menyebut kata

“kemudahan” sebanyak dua kali dalam dua ayat yang

berbeda namun dengan kalimat yang persis sama. Sehingga

para ahli tafsir banyak yang mengatakan bahwa makna

sebenarnya dari kedua ayat tersebut adalah “Sesungguhnya

bersama kesulitan itu ada dua kemudahan sekaligus”.

Wallahu A‟lam Bishowab, hanya Allah lah yang mengetahui

hakikat sebenarnya dari kedua ayat tersebut.

Namun terlepas dari itu semua, di sini Allah sudah berjanji

bahwa dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan yang

terkandung di dalamnya. Niscaya, kalau Allah sudah berjanji

pasti benar, dan perkataan Allah adalah Maha Benar.

Lalu perhatikan pula Sabda Rasulullah SAW :

1) “Tidak ada seorang muslim pun yang

ditimpa gangguan semisal tusukan duri

ataupun yang lebih berat daripada itu,

melainkan dengan musibah itu dihapuskan

Allah perbuatan buruknya dan digugurkan

dosa-dosanya seperti pohon yang

digugurkan daun-daunnya”.

(H.R. Mutafaq „Alaih)

Page 23: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 22

2) “Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa

orang-orang yang beriman laki-laki dan

perempuan, yang mengenai dirinya,

hartanya, anaknya, tetapi ia tetap bersabar,

maka ia akan menemui Allah dalam

keadaan tidak berdosa”. (H.R. Tirmidzi)

Rasululllah SAW juga Bersabda :

1) “Sesungguhnya bagi setiap umat ada

ujiannya, dan ujian bagi umatku adalah

harta kekayaan”. (H.R. Tirmidzi)

2) “Demi Allah, bukanlah kefakiran dan

kemiskinan yang aku khawatirkan atas

kamu, tetapi justru aku khawatir kemewahan

dunia yang kamu dapatkan sebagaimana

yang telah diberikan kepada orang-orang

sebelum kamu, lalu kamu bergelimang

kemewahan itu hingga binasa sebagaimana

mereka bergelimang harta dan binasa

pula”. (H.R. Bukhari)

3) “Sepeninggalku tiada ujian yang lebih berat

bagi kaum pria, melainkan godaan wanita”.

(H.R. Bukhari)

Begitulah kenyataan dalam hidup ini tidak sepi dari cobaan

Allah, baik di kala senang menjadi susah, atau di kala susah

menjadi senang, suka menjadi duka, dan duka menjadi suka,

secara bergiliran, senantiasa silih berganti dan terus menerus

selama hayat masih dikandung badan. Sehingga bagi orang

Page 24: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 23

beriman yang bijak akan selalu mempersiapkan dirinya setiap

saat untuk menerima ujian Allah SWT, karena baginya ujian

adalah suatu “persyaratan” untuk naik ke tingkatan (level)

yang lebih tinggi kedudukannya di Sisi Allah SWT.

Ujian-ujian manusia juga bertingkat-tingkat kesulitannya

sesuai dengan ketaatan dan keimanan yang dimilikinya.

Hal ini diterangkan dalam Hadits Qudsi sebagai berikut :

“Orang yang banyak mendapat ujian adalah

Para Nabi, kemudian baru orang-orang

yang lebih dekat derajatnya dengan Nabi,

berurutan secara bertingkat. Orang diuji

menurut tingkat ketaatannya pada agama.

Jika ia sangat kuat beragama maka sangat

kuat pula ujiannya, dan jika ia lemah

agamanya maka ringan pula ujiannya.

Demikianlah musibah dan ujian itu

senantiasa ditimpahkan kepada seorang

hamba sampai ia dibiarkan berjalan di

muka bumi tanpa suatu dosa apapun”.

(H.R. Tirmidzi)

4. ESENSI DUNIA DAN DIRI MANUSIA

Di dalam Al-Qur‟an banyak diterangkan bahwasannya Allah

SWT menggambarkan tentang dunia dengan perumpamaan-

perumpamaan yang sangat jelas namun sederhana sehingga

mudah dimengerti oleh setiap orang yang berakal sehat.

Perumpamaan-perumpamaan Dunia yang diibaratkan

oleh Allah SWT di antaranya adalah sebagai berikut :

Page 25: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 24

1) Dunia laksana Bangkai yang dikelilingi anjing-anjing :

“Allah SWT mewahyukan kepada Nabi

Daud A.S. dengan Firman-Nya : „Wahai

Daud, perumpamaan dunia yaitu laksana

bangkai di mana anjing-anjing berkumpul

mengelilinginya dan menyeretnya ke sana ke

mari. Apakah engkau senang menjadi seekor

anjing lalu ikut bersama mereka menyeret

bangkai itu ke sana ke mari ?‟”.

(H.Qudsi Riwayat Al-Madani)

2) Dunia ibarat Air hujan yang turun ke bumi :

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka

bahwa kehidupan dunia bagaikan air hujan

yang Kami turunkan dari langit sehingga

karenanya menjadi subur tumbuh-tumbuhan

di muka bumi, lalu diterbangkan angin. Dan

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

(Q.S. Kahfi : 45)

3) Dunia seperti Orang yang mencelupkan Jarinya ke laut :

“Dunia itu bila dibandingkan dengan

akhirat seperti jika seseorang mencelupkan

satu jarinya ke laut maka hendaklah ia

melihat air yang menempel di jarinya itu

setelah ia menariknya kembali dari dalam

air”. (H.R. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah)

“Pergilah ke Pinggir Samudera lalu

celupkan ujung jarimu, kemudian angkatlah

Page 26: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 25

ujung jarimu, Air yang menempel di ujung

jarimu itulah Kehidupan Dunia, sedangkan

Air yang tertinggal di Samudera itulah

Kehidupan Akhirat” (Hadits Qudsi)

Makhluk yang telah Allah SWT ciptakan tetapi paling Ia

benci tak lain adalah DUNIA, hal ini berdasarkan Hadits

yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, sebagai berikut :

“Sesungguhnya Allah tidak menciptakan

makhluq-Nya yang paling dibenci selain

daripada Dunia. Dan sejak diciptakannya

Dunia, Allah SWT tidak memandanginya”.

(H.R. Al-Hakim)

Disamping itu, Allah SWT juga memberikan Status Dunia itu

sebagai “sesuatu yang terlaknat”, sebagaimana yang

diterangkan di dalam Hadits yang diriwayatkan oleh

Thabrani sebagai berikut :

“Sesungguhnya Dunia itu Terlaknat, maka

semua yang ada di dalamnya juga terlaknat,

KECUALI yang digunakan HANYA untuk

Kepentingan ALLAH”. (H.R. Thabrani)

Demikianlah yang telah diterangkan Allah mengenai esensi

dunia, baik melalui Lisan Rasul-Nya maupun melalui

Firman-Nya langsung.

Untuk mengetahui Jati Diri kita sebagai Manusia, maka

kitapun HARUSLAH merujuk kepada Al-Qur‟an dan Al-

Hadits sebab keterangan-keterangan Allah tersebutlah yang

“Paling Valid” dikarenakan hanya Dialah yang paling

Page 27: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 26

mengetahui hakikat diri manusia karena Dialah satu-satunya

Dzat yang menciptakan Manusia.

Berikut ini akan dibahas dan dijelaskan mengenai Sifat-sifat

Manusia berdasarkan Al-Qur‟anul Karim (Kitab Allah yang

selalu benar Isi Kandungannya).

Berdasarkan Al-Qur‟an, sedikitnya ada 7 (tujuh) SIFAT-

SIFAT DASAR yang ada pada DIRI MANUSIA, yakni :

1). LEMAH (Q.S. An-Nisa‟: 28)

“…dan manusia dijadikan bersifat lemah”.

2). TERGESA-GESA (Q.S. Al-Anbiya‟: 37)

“Manusia telah diciptakan dengan sifat

tergesa-gesa…”.

3). BERKELUH-KESAH (Q.S. Al-Ma‟arij : 19-20)

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat

keluh-kesah lagi kikir. Apabila ditimpah

kesusahan ia berkeluh-kesah”.

4). KIKIR / PELIT (Q.S. Al-Ma‟arij : 21)

“Dan apabila mendapat kebaikan ia kikir”.

5). DALAM KESUSAH-PAYAHAN (Q.S. Al-Balad : 4)

“Sungguh telah Kami ciptakan manusia

berada dalam kesusah-payahan…”.

Page 28: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 27

6). CINTA DUNIA DAN MELUPAKAN AKHIRAT

(Q.S. Al-Qiyamah : 20-21 dan Q.S. Al-Insan : 27)

“Sesungguhnya kalian mencintai kehidupan

dunia. Dan melupakan kehidupan akhirat”.

“Sesungguhnya mereka lebih menyukai

kehidupan dunia, dan mereka tidak

mempedulikan kesudahan mereka pada hari

yang berat (hari akhirat)”

7). MELAMPAUI BATAS (Q.S. Al-„Alaq : 6-7)

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya manusia

itu melampaui batas. Apabila ia melihat

dirinya serba kecukupan (kaya)”.

8). PEMBANTAH (Q.S. Kahfi : 54)

“Dan manusia adalah makhluq yang paling

banyak membantah”.

9). PENAKUT (Q.S. Ar-Rum : 24)

“…dan Dia memperlihatkan kilat kepadamu

untuk menimbulkan ketakutanmu dan

harapan…”

Kemudian lagi, di dalam Al-Qur‟an dijelaskan pula tentang

macam-macam Jiwa yang ada di dalam Diri Manusia.

Page 29: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 28

Jiwa-jiwa (An-Nafs) tersebut adalah sebagai berikut :

1). Amaroh Bis-Suu‟ (Q.S. Yusuf : 53)

Jiwa yang selalu mendorong manusia untuk berbuat

kejahatan.

2). Lawwaamah (Q.S. Al-Qiyamah : 2)

Jiwa yang sering dan selalu menyesali dirinya.

3). Sawwaamah (Q.S. Yusuf : 83)

Jiwa yang menghiasi kemaksiatan dengan keindahan

pada pandangan mata manusia.

4). Mulhamah (Q.S. Asy-Syams : 8)

Jiwa yang mendorong manusia untuk bertingkah-laku

Fujur (durhaka) dan kadang juga sekaligus bertingkah-

laku Taqwa kepada Allah SWT.

5). Muthmainnah (Q.S. Al-Fajr : 27)

Jiwa yang Tenang dan Damai.

6). Rhodhiyah (Q.S. Al-Fajr : 28)

Jiwa yang merasa Ridho dan Puas kepada Allah.

7). Mardhiyah (Q.S. Al-Fajr : 28)

Jiwa yang selalu mendapatkan Keridhoan Allah.

Oleh karena sifat manusia yang “lebih mencintai dunia”

maka bagi manusia akhirat itu amatlah jauh dari jangkauan

dan pendengaran mereka. Hal ini sesuai dengan Firman Allah

SWT di dalam Al-Qur‟an surat At-Taubah ayat 42 :

“Kalau kamu (Muhammad) serukan kepada

mereka itu keuntungan yang mudah

diperoleh dan perjalanan yang tidak

Page 30: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 29

seberapa jauh, pastilah mereka

mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu

amatlah jauh terasa oleh mereka…”.

Untuk melakukan “perlawanan” terhadap sifat-sifat dasar

manusia yang Allah ciptakan buruk tersebut maka Allah

menciptakan dan menyediakan Agama Fitrah bagi manusia

sesuai dengan Firman-Nya di dalam Al-Qur‟an surat Ar-Rum

ayat 30 sebagai berikut :

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus

kepada Agama Allah, fitrah Allah yang telah

mencipatakan manusia menurut fitrah itu.

Tak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah

agama yang lurus, tetapi kebanyakan

manusia tidak mengetahui”.

Keinginan dan cita-cita setiap manusia selama ia hidup di

dunia dibatasi oleh Ajal (batas umur) manusia itu sendiri. Hal

ini sesuai dengan yang digambarkan Rasulullah SAW. Beliau

menggambarkannya di atas pasir dengan sebatang tonggak

kayu untuk menjelaskan maksud yang ingin dijelaskannya.

Perhatikanlah Gambar yang telah dibuat oleh Rasulullah

sebagai berikut :

Page 31: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 30

Penjelasan Rasulullah atas Gambar yang telah dibuatnya

tersebut adalah sebagai berikut :

Garis Horisontal di dalam Kotak : adalah Perjalanan

Hidup (umur) hidup manusia selama di dunia.

Garis Horisontal di luar Kotak : adalah seluruh Cita-cita

serta Keinginan manusia selama hidup di dunia yang

belum tercapai.

Kotak Persegi Empat : adalah Ajal (batas umur) yang

membatasi umur hidup manusia di dunia.

Garis-garis Vertikal di dalam Kotak : adalah Bermacam-

macam Godaan dan Bujukan Syetan kepada manusia

selama hidup di dunia, yang berusaha menghalang-halangi

jalan hidup manusia dari keinginan untuk menempuh jalan

(agama) yang lurus.

Selanjutnya untuk dapat memahami lebih jauh hakikat

kehidupan manusia di dunia ini dengan lebih terarah dan

komprehensif, maka pada bagian berikutnya Insya Allah

penulis akan membahas mengenai esensi bawaan (inherent)

manusia yang dinamakan Tata Kelola Kehidupan Manusia

di Dunia yang penulis istilahkan dengan “The Human

Genuity” yang akan Penulis bahas pada Bab 2 (dua)

berikutnya, yakni : Tugas hidup manusia, Misi hidup

manusia, Tujuan hidup manusia, Pedoman hidup manusia,

Teladan hidup manusia serta Strategi-strategi hidup manusia.

“The Human Genuity” ini dicanangkan Allah kepada manusia

untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia dan

di akhirat serta untuk menggapai Ke-Ridhoan-Nya.

Page 32: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 31

BAB 2 TATA KELOLA KEHIDUPAN MANUSIA DI DUNIA

Pada akhir zaman ini, banyak tumbuh subur di kalangan

masyarakat kita yang materialistis (materialistic society)

suatu pandangan hidup yang memisahkan tentang

kepentingan dunia (duniawi) dengan kepentingan akhirat

(ukhrowi). Dikotomi (pemisahan) ini dikategorikan sebagai

sekularisme dalam beragama. Dikotomi berjalan antara

unsur kebendaan (materi) dengan unsur rohani, unsur visible

(tampak) dan unsur invisible (tak tampak), dan antara

hedonisme dan spiritualisme. Mereka yang memiliki dimensi

vertikal (urusan ketuhanan dan akhirat) menganggap

eksistensi dunia adalah bagian yang harus dinisbikan dan

dimarjinalkan. Mereka hanya unggul dalam muhasabah

(psycho spiritual contemplation) untuk mengejar akhirat

semata namun ketinggalan di bidang ekonomi, sosial, bahkan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan mereka yang

memilih dimensi horisontal (urusan dunia), memang unggul

dalam hal keduniawian, namun hati nuraninya kering dan

gersang karena masih terbelenggu oleh faktor kebendaan

(materialis) dan kesenangan hidup (hedonis) semata. Pikiran

dan Nurani (akal dan budi) mereka yang merupakan Fitrah

Utama Manusia berada di luar fitrah kehidupan yang

sebenarnya sehingga perbuatan dan tindak-tanduk mereka

sangat jauh dari tuntutan agama, yang telah ditanamkan oleh

Allah kepada akal budi (af‟idah) sejak zaman „azali (zaman

asal pertama kali ada).

Dengan terjadinya dua keadaan ekstrim ini, yang satu ekstrim

positif dan yang satunya ekstrim negatif, akan menjauhkan

titik keseimbangan tersebut. Islam tidak menginginkan

Page 33: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 32

terjadinya keadaan keadaan ekstrim tersebut karena Islam

adalah ajaran (syariat) yang selaras dan seimbang (tawazun-

balance). Sistem (manhaj) Islam diciptakan Allah SWT

secara seimbang sebagaimana diciptakannya segala sesuatu

di alam semesta ini yang berjalan secara teratur (orderly)

tanpa terjadi kontradiksi dan benturan sedikitpun,

dikarenakan Allah yang menciptakan sistem tersebut bersifat

Maha Adil (Al-„Adlu), yang secara implisit juga berarti Maha

Seimbang dalam menetapkan hukum-hukum dan Sunatullah-

Nya.

Berikut ini akan diuraikan mengenai Tata Kelola Kehidupan

Manusia di Dunia yang merupakan Fitrah atas Kehidupan

Manusia di Alam Dunia yang telah dicanangkan Allah SWT

karena Qudrot (Kuasa) dan Irodat (Kehendak) Nya kepada

seluruh manusia dengan diiringi Rasa Sayang (Rohman) dan

Cinta (Rohim) kepada makhluq-Nya yang bernama Manusia.

1. TUGAS HIDUP (Task of Life)

Tugas hidup (task of life) merupakan unsur kedua dari fitrah

kehidupan manusia. Adapun tugas manusia di dunia ini

semata-mata tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai

kholifah Allah (wakil Allah) di muka bumi, sebagaimana

diterangkan dalam Firman-Nya :

”Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman

kepada para malaikat, „Sesungguhnya Aku

hendak menciptakan seorang kholifah di

muka bumi.‟ Mereka berkata, „Mengapa

Engkau handak menjadikan manusia yang

akan membuat kerusakan di muka bumi dan

Page 34: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 33

menumpahkan darah, padahal kami selalu

bertasbih dengan memuji dan mensucikan-

Mu.‟ Allah berfirman, „Sungguh Aku lebih

tahu dari apa-apa yang kamu tidak

ketahui.‟” (Q.S. Al-Baqoroh : 30)

Begitulah yang dikatakan Allah mengenai tugas hidup

manusia sebagai kholifah.

Kata “kholifah” berasal dari Bahasa Arab yang berarti

“wakil” (vicegerent) dari Tuhan. Perwakilan (khilafah)

manusia atas Allah ini kedudukannya berada di bawah

kedaulatan (Qudrot) Allah SWT, sehingga khilafah manusia

di muka bumi (di dunia) ini haruslah memenuhi tujuan dan

maksud yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Oleh sebab

itu, manusia di dunia ini haruslah bertindak dan berbuat

sesuai dengan yang diperintahkan kepadanya. Itulah hakikat

yang terkandung dalam maksud Allah menjadikan manusia

sebagai kholifah di dunia ini.

Secara umum, tugas-tugas kholifah di muka bumi ini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Memakmurkan muka bumi.

Manusia mempunyai tugas yang diembankan Allah SWT

untuk mensejahterakan manusia dari kemiskinan dan

keterbelakangan, baik dari segi materi maupun spiritual.

Metode yang dapat dipakai bermacam-macam, salah

satunya mungkin dengan menggali (explore) kekayaan

alam bagi kemanfaatan seluas-luasnya pneduduk bumi.

Seyogianya hasil pertambangan tersebut dapat dinikmati

setiap orang di muka bumi ini secara adil dan merata

Page 35: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 34

demi mengentaskan kemiskinan dan kefakiran. Adalah

sebuah Hadits mengatakan : “Kefakiran dapat menjurus

kepada kekafiran.”

2) Memelihara dan menjaga bumi.

Selain tugas manusia untuk memakmurkan bumi, jangan

dilupakan pula tugasnya untuk memelihara dan menjaga

bumi dari kehancuran atas ulah tangan-tangan yang tidak

bertanggungjawab. Menjaga kelestarian bumi adalah

wajib hukumnya dan merupakan sebagian dari iman

karena akhlaq yang baik akan menambah keimanan

seseorang. Menjaga kelestarian alam dapat dimulai

dengan membina manusia (SDM) nya. Karena jika

sumber daya manusianya rusak maka akan berpotensi

pula bagi kerusakan alam dan lingkungan yang ada.

2. MISI HIDUP (Mission of Life)

Misi hidup adalah unsur yang ketiga dari fitrah kehidupan

manusia. Misi hidup manusia di dunia ini adalah: untuk

beribadah kepada Allah SWT, dan sebagaimana telah

disampaikan oleh Allah sendiri dalam Al-Qur‟an :

“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia

melainkan untuk beribadah kepada-Ku”.

(Q.S. Adz-Dzariyat : 56)

Ayat ini merupakan sumber dari segala sumber hukum-

hukum Allah yang mewajibkan penyembahan (ibadah)

kepada Allah. Sumber-sumber hukum lainnya yang

Page 36: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 35

merupakan perintah Allah untuk beribadah kepada Allah

adalah sebagai berikut :

1) “Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang

telah menciptakan kamu”.

(Q.S. Al-Baqoroh : 21)

2) “Kamu sembahlah Allah dan janganlah

kamu menyekutukan-Nya (musyrik)”.

(Q.S. An-Nisa‟: 346)

3) “Dan kamu tidaklah diperintah kecuali

untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa”.

(Q.S. At-Taubah : 31)

Dan ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk taat

kepada perintah Allah adalah salah satunya :

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah

Allah dan taatilah Rasul dan taatilah orang-

orang yang memimpin di antara kamu,

maka jika kamu berbeda pendapat di antara

kamu tentang sesuatu, kembalikanlah

(rujuklah) kepada Allah dan Rasul-Nya jika

kamu benar-benar beriman kepada Allah

dan hari kiamat, yang demikian itu lebih

baik dan merupakan sebaik-baiknya tempat

kembali (rujukan)”. (Q.S. An-Nisa‟: 59)

Dengan demikian, apabila misi hidup kita adalah untuk

beribadah maka Mission Statement (pernyataan misi) kita

tersebut harus kita pandang sebagai fenomena hidup untuk

memegang tanggung jawab moral multi dimensi, artinya

Page 37: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 36

seluruh tindakan dan perbuatan kita, baik yang nampaknya

sepele, harus diletakkan sebagai tindakan pengabdian kepada

Allah SWT. Jadi haruslah dilakukan dengan sadar sebagai

bagian dari rencana universal Allah yang dikehendaki-Nya.

Dalam terminologi Islam, setiap perbuatan bernilai ibadah

asalkan perbuatan itu murni dilakukan karena Allah semata,

diniatkan dan ditujukan hanya untuk mendapatkan Ridho

Allah SWT. Pengertian ibadah seperti itu akan sangat

memberikan makna yang luas dalam kehidupan manusia di

dunia.

Hanya sistem (manhaj) Islam sajalah yang dapat

menunjukkan kita bahwa kita boleh menggapai

kesempurnaan hidup di dunia, dan itu sama sekali tidak

dilarang. Islam tidak mencegah manusia untuk mencapai

kebahagiaan hidup di atas dunia, dan Islam sama sekali tidak

menangguhkan pemberian kesempurnaan hidup hingga

menunggu jasadnya terkubur terlebih dahulu lantas baru

setelah itu diberi kesempurnaan hidup di akhirat. Islam tidak

seperti itu, seperti orang-orang di luar Islam menganggap.

Islam adalah suatu sistem (manhaj) agama yang diciptakan

Allah secara seimbang (tawazun-balance) antara kepentingan

dunia dan kepentingan akhirat, karena Penciptanya sendiri

adalah Yang Maha Seimbang (Al-„Adlu). Akhirat tanpa

dunia, tak akan pernah digapai, sebaliknya dunia tanpa

akhirat adalah suatu kerugian besar. Dunia adalah tempat

bercocok tanam, sedangkan akhirat adalah tempat menuai

dan memanen.

Untuk itu marilah kita melihat Firman Allah SWT berikut ini

yang menunjukkan adanya keseimbangan antara kepentingan

dunia dengan kepentingan akhirat :

Page 38: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 37

“Wahai orang-orang beriman, apabila kamu

disuruh untuk menunaikan ibadah sholat

jum‟at pada Hari Jum‟at maka bersegeralah

kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah

jual beli, yang demikian itu lebih baik

bagimu jika kamu mengetahui”.

(Q.S. Al-Jumu‟ah : 9)

Firman Allah ini memerintahkan kepada orang-orang

Mu‟min untuk meninggalkan segala kegiatan jual beli ketika

mendengar adzan lalu melakukan Sholat Jum‟at berjamaah di

mesjid. Ini menunjukkan bahwa Allah menghendaki agar

manusia meninggalkan sejenak urusan dunia dan menyuruh

melaksanakan urusan akhirat.

Kemudian dalam ayat berikutnya :

“Apabila Sholat Jum‟at telah ditunaikan

(diselesaikan), maka bertebaranlah kamu di

muka bumi, dan carilah karunia Allah

sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.

(Q.S. Al-Jumu‟ah : 10)

Firman Allah ini menunjukkan bahwa apabila Sholat Jum‟at

telah ditunaikan maka silahkan kembali meneruskan dan

menggeluti urusan dunia yang sempat tertinggal sementara

tadi. Lihatlah, betapa seimbangnya Syariat (ajaran) Islam

dalam urusan dunia dan akhirat, antara urusan materi dengan

urusan spiritual.

Disamping itu, Islam juga menganjurkan sikap zuhud

terhadap kesenangan dunia yang berlebih-lebihan, yang

dalam istilah modern sering disebut Hedonisme. “Zuhud”

Page 39: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 38

disini bukan berarti identik dengan “Kependetaan” yang di

antaranya tidak boleh beristeri ataupun bersuami (bagi

biarawan/biarawati). Bila yang dimaksud pengertian zuhud

seperti itu berarti sama saja dengan melanggar Hak Asasi

Manusia (HAM) di dunia karena sebenarnya masalah

pernikahan antara dua orang yang berlainan jenis sangatlah

dihalalkan dan sama sekali tidak dilarang dalam Islam

asalkan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.

“Zuhud” dalam pengertian Islam bukan pula memusatkan

(memfokuskan) aktifitas manusia semata-mata dikhususkan

hanya untuk beribadah dalam arti sempit serta untuk

mengisolir diri dan menjauhkan diri dari kehidupan materi

sama sekali. Bukan itu maksud “zuhud” di sini. Pengertian

“zuhud” di sini maksudnya adalah “jangan sampai dunia dan

segala kesenangannya menjadi perhatian utama sehingga

melupakan perhatian kepada akhirat”.

Dengan demikian, “zuhud” dalam pengertian Islam adalah

meletakkan kesenangan duniawi hanya sebatas di tangan,

bukan di hati. Dalam hal ini Rasulullah SAW menjelaskan

tentang zuhud sebagai berikut :

“Zuhud di dunia bukanlah dengan

mengharamkan yang halal, bukan pula

dengan membuang (meninggalkan) harta.

Tetapi zuhud di dunia adalah bahwa apa

yang ada di tanganmu tidak lebih kokoh

daripada apa yang ada di tangan Allah”.

Adalah satu hal yang keliru apabila menganggap zuhud

adalah berpaling sepenuhnya dari nikmat-nikmat Allah SWT

Page 40: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 39

sehingga enggan berusaha mecari rizki dan bekerja. Sikap

yang seperti ini oleh Marwan Al-Qadiry dalam bukunya At-

Tawazun Bainar Ruuh wal „Aqli wal Jazadi yang

diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul

Seimbanglah dalam Beragama, dikatakan sebagai “jumud”

(beku/fatal). Dengan demikian, orang-orang yang zuhudnya

benar adalah orang-orang yang tidak dilalaikan oleh

kesenangan-kesenangan hidup yang berada dalam

genggamannya untuk berjihad di jalan Allah, baik dengan

hartanya maupun dengan jiwa raganya.

Adapun orang-orang yang sepenuhnya meninggalkan dan

mengharamkan nikmat-nikmat Allah, maka Allah

menjelaskannya dalam Al-Qur‟an sebagai berikut :

“Wahai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu mengharamkan apa-apa

yang Allah halalkan bagi kamu, dan

janganlah kamu melampaui batas,

sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang melampaui batas”.

(Q.S. Al-Maidah : 87)

Dan Firman Allah :

“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu

yang indah-indah setiap memasuki masjid,

makan dan minumlah dan jangan berlebih-

lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah,

„Siapakah yang mengharamkan perhiasan

dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk

hamba-hamba-Nya, dan siapa pulakah yang

Page 41: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 40

mengharamkan rezeki yang baik-baik?”

Katakanlah, „Semua itu disediakan bagi

orang-orang yang beriman dalam

kehidupan dunia, khusus (bagi mereka saja)

di hari kiamat nanti. ‟Demikianlah Kami

jelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang

yang mengetahui”. (Al-A‟raf : 31-32)

Selanjutnya, Ibadah yang diwajibkan Allah kepada manusia

mencakup 2 (dua) hal, yakni :

1) Ibadah Murni (Mahdah)

Yaitu ibadah yang telah ditetapkan caranya, waktunya,

dan syarat-syaratnya oleh dalil-dalil Al-Qur‟an dan

Hadits. Ibadah ini tidak boleh diubah dengan ditambah

atau dikurangi. Contohnya adalah ibadah-ibadah yang

terkait dengan rukun Islam : sholat, puasa, zakat, haji.

2) Ibadah Umum („Ammah)

Yaitu jenis ibadah dalam konteks pengabdian yang

dilakukan manusia kepada Allah, dalam bentuk segala

aktivitas hidup yang dilaksanakan dan dijalankan manusia

dengan niat untuk mencari keridhoan Allah SWT.

Contohnya amat banyak, mulai dari yang palinh

sederhana, semisal menyingkirkan duri di jalan. Seluruh

aktivitas selain Ibadah Murni (Mahdah) adalah berarti

Ibadah Umum asalkan diniatkan karena Allah semata.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa misi hidup

manusia di dunia ini hakikatnya adalah untuk beribadah

kepada Allah SWT, dan untuk memenuhi fungsinya sebagai

Page 42: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 41

makhluq Allah. Dan setiap perbuatan manusia di dunia yang

ditujukan untuk mencari keridhoan Allah, seluruhnya akan

dinilai oleh Allah SWT sebagai ibadah.

3. TUJUAN HIDUP (Purpose of Life)

Tujuan hidup adalah unsur yang keempat dari fitrah

kehidupan manusia. Tujuan manusia di dunia ini adalah

semata-mata untuk menjadi hamba Allah yang ikhlas dalam

menggapai Keridhoan Allah SWT (mardhotillah). Kata

kunci dalam Goal Statement (pernyataan tujuan) manusia ini

adalah Hati Ikhlas dan Ridho Allah.

Tujuan hidup manusia sesuai dengan misi dan mendukung

pelaksanaan misi hidup manusia itu sendiri, yakni beribadah

kepada Allah, dan setiap perbuatan manusia di dunia ini

apapun bentuk dan realisasinya, yang hanya semata-mata

ditujukan untuk memperoleh keridhoan Allah semuanya

bernilai ibadah, tanpa terkecuali bagi seorang muslim.

Ikhlas adalah sebuah Kata Kunci (keyword) bagi manusia

dalam menjalankan dan melaksanakan tujuan hidupnya untuk

mencapai tingkat (level) tertinggi, yaitu Keridhoan Allah.

Tanpa adanya keikhlasan dalam hati, mustahil Ridho Allah

dapat diraih, sehingga segala perbuatan kebajikan (virtues)

yang telah dilakukan, yang pada awal seharusnya bernilai

ibadah, akan tetapi menjadi batal dan gugur (canceled) di

mata Allah serta tidak bernilai apapun selain hanya kesia-

siaan belaka.

Perhatikanlah Firman Allah berikut ini :

Page 43: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 42

“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali

supaya beribadah kepada Allah dengan

murni (ikhlas)”. (Q.S. Al-Bayinah : 5)

Dalam Firman Allah yang lain dikatakan :

“Ketahuilah, bahwa Aku (Muhammad)

diperintahkan untuk beribadah kepada Allah

dengan ikhlas”. (Q.S. Az-Zumar : 11)

Firman-Firman Allah tersebut diperkuat lagi dengan Sabda-

Sabda Rasulullah SAW dalam Hadits Qudsi-Nya :

1) “Aku tidak akan menerima sesuatu ibadah,

kecuali yang ikhlas niatnya untukKu”.

(HR. Bukhori)

2) “Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima

amal perbuatan seseorang kecuali bila

dilakukan dengan ikhlas semata-mata

mengharapkan keridhoan-Nya”.

(HR. Abu Dawud dan An-Nasa‟i)

Salah satu doa yang sering diucapkan oleh salah seorang

sahabat Rasul yakni Umar Ibnu Khotob adalah :

“Jadikanlah amalku seluruhnya baik, dan

jadikanlah amalku itu ikhlas semata-mata

karena Engkau (Allah), dan janganlah

sedikitpun amalku itu dijadikan karena

ditujukan untuk siapapun juga”.

Page 44: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 43

Tujuan hidup manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT

juga selaras dengan tujuan penciptaan alam semesta ini, yang

mana tidak untuk kesia-siaan dan bukan untuk kesenangan

Allah semata. Dalam Firman-Nya dikatakan :

“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan

bumi dan segala yang ada di antara

keduanya sebagai permainan belaka.

Sekiranya Kami hendak membuat suatu

permainan tentulah Kami telah membuatnya

dari sisi Kami, sekiranya Kami

menghendaki berbuat demikian.”

(Q.S. Al-Anbiya : 16-17)

Allah menciptakan alam semesta ini dimaksudkan untuk

mendukung (support) kepada pelaksanaan tujuan hidup

manusia sebagai makhluq istimewa di dunia ini, yakni untuk

memperoleh Keridhoan Allah SWT.

Mari kita perhatikan Firman-Firman Allah berikut :

1) “Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah

menundukkan (memudahkan) untukmu apa-

apa yang ada di langit dan yang ada di

bumi”. (Q.S. Lukman : 20)

2) “Dia (Allah) menundukkan untukmu apa-

apa yang ada di langit dan yang ada di

bumi semuanya sebagai rahmat dari-Nya”.

(Al-Jaziah : 13)

3) “Dia (Allah) yang telah menciptakan

untukmu apa-apa yang ada di bumi

semuanya”. (Al-Baqoroh : 29)

Page 45: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 44

Lalu, semua yang dinyatakan Allah itu dibenarkan dan

dikonfirmasi (confirmed) oleh manusia sendiri dengan

mengatakan bahwa semua yang telah dijadikan Allah tersebut

tidaklah sia-sia, perhatikanlah Firman Allah berikut ini :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan

bumi, dan silih bergantinya malam dan

siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang

berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat

Allah sambil berdiri, duduk ataupun

berbaring, serta mereka memikirkan

penciptaan langit dan bumi, seraya berkata,

„Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan

ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka

jauhkanlah kami dari siksa neraka”.

(Ali Imron : 190-191)

Begitulah gambaran orang-orang yang selalu mengharapkan

keridhoan Allah (Mardhotillah) dalam hidupnya.

4. PEDOMAN HIDUP (Guidance of Life)

Pedoman hidup adalah unsur kelima dari fitrah kehidupan

manusia (The Seven Human Genuinity). Untuk bisa

menerapkan seluruh Syari‟at (perintah, aturan atau ajaran)

yang telah diturunkan-Nya maka Allah menurunkan suatu

pedoman hidup kepada manusia sebagai acuan dan rujukan

(references) manusia dalam berbuat dan bertindak, yakni :

“Al-Qur‟an dan Hadits”.

Page 46: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 45

A. AL-QUR‟AN (Firman Allah S.W.T.)

Al-Qur‟an adalah perkataan-perkataan (Firman) Allah yang

diturunkan sebagai wahyu dari Allah kepada Rasulullah

SAW secara bertahap (berangsur-angsur). Al-Qur‟an telah

diturunkan Allah dalam rentang waktu selama 22 tahun 2

bulan 22 hari. Al-Qur‟an pertama kali diturunkan Allah

kepada Rasulullah SAW dalam bentuk Surat Al-„Alaq ayat 1-

5 pada tanggal 17 Romadhon, 13 tahun sebelum Rasulullah

Hijrah ke Madinah (610 Masehi), di Gua Hiro, ketika

Rasulullah sedang melakukan renungan (Spiritual

Contemplation). Sehingga untuk selanjutnya, hari

diturunkannya Al-Qur‟an untuk pertama kali ini sering

diperingati sebagai hari Nuzulul Qur‟an.

Perlu diketahui, saat ini Allah hanya mengakui Eksistensi dan

Validitas (keabsyahan) Al-Qur‟an sebagai satu-satunya

Pedoman dari Allah disamping Sunnah (Al-Hadits)

Rasulullah SAW untuk diikuti, dipedomani, dan sekaligus

diimani supaya diaplikasikan dalam setiap aktifitas

kehidupan manusia sebagai kholifah di bumi.

Sebelum Al-Qur‟an diturunkan, Allah juga telah menurunkan

tiga buah kitab suci kepada tiga orang Rasul, yaitu: Musa

A.S. (Kitab Taurat), Daud A.S. (Kitab Zabur), dan Isa A.S.

(Kitab Injil). Di samping Kitab-Kitab suci tersebut, Allah

juga telah menurunkan Suhuf (lembaran-lembaran perintah

‒ bukan kitab) sebanyak 100 Suhuf yang diturunkan kepada

Rasul-Rasul (Nabi-Nabi) : Idris A.S. (30 suhuf), Syits A.S.

(50 suhuf), Ibrahim A.S. (10 suhuf) dan Musa A.S. (10

suhuf). Sepuluh Suhuf terakhir yang diturunkan kepada Nabi

Page 47: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 46

Musa A.S. ini dikenal dengan nama Sepuluh Perintah

Tuhan (The Ten Commandment). Seluruh suhuf-suhuf dan

Kitab-Kitab Suci yang telah diturunkan tersebut bersifat

menggantikan (mansyukh) terhadap suhuf-suhuf dan kitab-

kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Jadi, dengan

demikian, setelah Al-Qur‟an diturunkan maka Al-Qur‟an

menjadi pengganti (mansyukh) bagi Kitab Injil maupun kitab-

kitab sebelumnya (Zabur dan Taurat). Suhuf-suhuf dan

Kitab-kitab Suci selain Al-Qur‟an juga bersifat lokal, artinya

hanya berlaku pada saat itu saja dan hanya diperuntukkan

bagi kaumnya Nabi-Nabi yang membawa kitab atau suhufnya

masing-masing. Kitab Taurat misalnya hanya berlaku untuk

umat Nabi Musa, Kitab Zabur hanya untuk umat Nabi Daud,

juga Kitab Injil hanya berlaku untuk umat Nabi Isa saja.

Berbeda halnya dengan Kitab Taurat, Zabur dan Injil, Kitab

Suci Al-Qur‟an, Allah turunkan kepada Rasulullah SAW

dengan membawa keistimewaan tersendiri dibandingkan

dengan Kitab-Kitab Suci lainnya. Di antara keistimewaan Al-

Qur‟an, salah satunya adalah Al-Qur‟an tidak hanya

diperuntukkan bagi umat Muhammad SAW saja, akan tetapi

ditujukan untuk seluruh umat manusia.

Al-Qur‟an yang telah Allah SWT turunkan secara bertahap

sedikit demi sedikit (tidak sekaligus) ini setelah dianalisa dan

dikaji oleh Para Pakar Al-Qur‟an ternyata di dalamnya

memiliki keseimbangan kata-kata yang tiada taranya. Ini juga

merupakan keistimewaan dari Al-Qur‟an, yakni sebagai

berikut :

1) Kata-kata yang saling Berlawanan makna (Antonim),

jumlahnya sama, contoh :

Page 48: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 47

Al-Hayat (Hidup) dan Al-Maut (Mati) = 145 kata

An-Nafi‟ (Manfaat) dan Al-Mudhorot (Mudorot) = 50

kata

Al-Har (Panas) dan Al-Bard (Dingin) = 4 kata

As-Sholihat (Kebajikan) dan As-Sayyiat (Keburukan) =

167 kata

At-Tuma‟ninah (Kelapangan) dan Adh-Dhiq

(Kesempitan) = 13 kata

Ar-Rohbah (Cemas/Takut) dan Ar-Roghbah

(Harap/Ingin) = 8 kata

Al-Kufur (Kekafiran) dan Al-Iman (Keimanan) = 17

kata

As-Shoif (Musim Panas) dan As-Syita‟ (Musim Dingin)

= 1 kata

Al-Kufur (Kekafiran) dan Al-Iman (Keimanan) dalam

bentuk indefinite masing-masing sebanyak 8 kata

2) Kata-kata yang Bersamaan makna (Sinonim), jumlahnya

sama, contoh :

Al-Harf dan Az-Ziroah (Membajak/Bertani) = 14 kata

Al-Ushb dan Adh-Dhurur (Membanggakan

diri/Angkuh) = 27 kata

Adh-Dhollun dan Al-Mauta (Yang mati/Sesat jiwanya)

= 17 kata

Al-Islam dan Al-Wahyu (Qur‟an/Islam/Wahyu) = 70

kata

Al-Aql dan An-Nur (Akal/Cahaya) = 49 kata

Al-Jahr dan Al-„Alamiyah (Nyata) = 16 kata

Page 49: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 48

3) Kata yang menjadi Sebab dengan kata yang menjadi

Akibat jumlahnya sama, contoh :

Al-Infaq (Infaq) dan Ar-Ridho (Rela) = 73 kata

Al-Bukhl (Kekikiran) dan Al-Hasaroh (Penyesalan) =

12 kata

Az-Zakah (Penyucian) dan Al-Barokah (Kebaikan yang

banyak) = 32 kata

Al-Fahisyah (Kekejian) dan Al-Ghodhob (Kemurkaan)

= 26 kata

4) Kata yang satu menjadi Relevansi kata yang lain,

jumlahnya sama, contoh :

Al-Isrof (Pemborosan) dan Al-Su‟rah (Tergesa-gesa) =

23 kata

Al-Mauizhoh (Nasihat) dan Al-Lisan (Lidah) = 25 kata

Al-Asro‟ (Tawanan) dan Al-Harb (Perang) = 6 kata

As-Salam (Selamat) dan At-Thoyyibat (Kebaikan) = 60

kata

5) Kata-kata yang Cocok dengan Realita kehidupan di dunia,

contoh :

Al-Yaum (Hari) dalam bentuk tunggal (Singular)

sebanyak 365 kata, hal ini menunjukkan jumlah hari

dalam 1 tahun (Masehi).

Al-Yaum (Hari) dalam bentuk jama‟ (plural) ada

sebanyak 30 kata, hal ini menunjukkan jumlah hari

dalam 1 bulan.

As-Syahr (bulan) hanya ada sebanyak 12 kata, hal ini

menunjukkan jumlah bulan dalam 1 tahun.

Page 50: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 49

Al-Qur‟an menjelaskan bahwa langit ada tujuh lapis,

penjelasan ini diulangi dalam 7 kali pula di dalam Al-

Qur‟an.

Al-Qur‟an menjelaskan bahwa “cahaya matahari

bersumber dari dirinya sendiri sedangkan cahaya bulan

bersumber dari matahari”, sesuai yang dijelaskan dalam

Al-Qur‟an Surat Yunus ayat 5.

6) Al-Qur‟an menerangkan ramalan-ramalan atas kejadian

yang belum terjadi, dan kemudian ramalan itu benar-benar

terbukti, misalnya :

(1) Tentang kemenangan Bangsa Romawi dalam

peperangan melawan Bangsa Persia, hal ini terbukti

yang kemudian Bangsa Persia berhasil dikuasai

(dijajah) oleh Bangsa Romawi.

(2) Tentang jasad (badan) Fir‟aun yang akan diselamatkan

Allah (baca Surat Yunus ayat 92) sebagai bukti dan

pelajaran bagi umat-umat (generasi) berikutnya.

Kemudian pada tahun 1896, seorang ahli purbakala

yang bernama Loret menemukan mummi seseorang di

lembah (kuburan) raja-raja di Luxor Mesir yang

selanjutnya diduga kuat bahwa mummi tersebut adalah

jasad Fir‟aun yang pernah mengejar Musa A.S. yang

ditenggelamkan Allah di Laut Merah. Hingga kini

setiap orang yang sempat berkunjung ke Museum di

Kairo dapat melihat mummi (jasad) Fir‟aun tersebut.

7) Al-Qur‟an banyak menerangkan ayat-ayat yang bernuansa

ilmiah, yaitu ayat-ayat yang menjadi sumber untuk kajian-

kajian dan penelitian-penelitian atas ilmu pengetahuan, di

antaranya menerangkan :

Page 51: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 50

(1) Bahwasannya bumilah yang mengelilingi matahari

(heliocentris) dan bukan matahari yang mengelilingi

bumi (geocentris).

(2) Bahwasannya cahaya bulan adalah bersumber dari

cahaya matahari (Q.S. Yunus : 5).

(3) Bahwasanya manusia tidak dapat naik ke luar angkasa

kecuali dengan kekuasaan (maksudnya IPTEK).

(4) Bahwasanya manusia akan merasakan sesak dadanya

apabila ia naik ke luar angkasa (karena kekurangan

oksigen) jika tanpa dibantu dengan tabung oksigen.

(5) Bahwasanya apabila langit telah terbelah adalah

seperti bunga mawar merah yang sedang mekar (Q.S.

Ar-Rohman : 37), maka terbukti dengan ditemukannya

Peristiwa Supernova (bintang meledak) di jagad raya

ini oleh Hubble yang berhasil diabadikan dengan

gambar yang dibuat melalui teleskop Hubble tersebut.

Semua ini adalah menunjukan bahwa Al-qur‟an adalah

Firman Allah yang Maha Benar (Sodaqollahul „Adjim) yang

diturunkan Allah kepada manusia, dan bukanlah kitab

karangan atau buatan Muhammad SAW. Tidak akan ada

manusia ataupun jin yang mampu membuat semacam kitab

yang sama dengan Al-Qur‟an apalagi dapat menandinginya,

hal ini telah Allah klaim dengan Firman-Nya :

“Sungguh jika manusia dan jin bersatu

untuk membuat sesuatu yang sama dengan

Al-Qur‟an ini, tidaklah mereka sanggup

Page 52: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 51

membuatnya sekalipun mereka saling

membantu”. (Q.S. Al-Isro‟: 88)

Itu merupakan tantangan dari Allah SWT untuk

membuktikan bahwasannya Al-Qur‟an sungguh benar-benar

diturunkan oleh-Nya kepada manusia.

Al-Qur‟an diturunkan sebagai petunjuk, pedoman, penerang,

dan sebagai pelajaran (peringatan) bagi manusia,

sebagaimana ditegaskan dalam Firman-Firman-Nya, sbb :

1) “Inilah Kitab (Al-Qur‟an) yang tak ada

keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-

orang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqoroh : 2)

2) “Inilah (Al-Qur‟an) sebagai penerang bagi

manusia, dan petunjuk serta pelajaran

(peringatan) bagi orang-orang yang

bertaqwa”. (Q.S. Ali Imron : 138)

3) “Telah diturunkan kepadamu Kitab (Al-

Qur‟an) yang benar dan membenarkan

(mengakui) Kitab-Kitab sebelumnya...”

(Q.S. Ali Imron : 3)

Isi kandungan Al-Qur‟an secara umum (garis besar) adalah

berupa : Ayat-ayat yang Muhkamat (jelas) dan Ayat-ayat

yang Mutasyabihat (tidak jelas). Maksud tidak jelas di sini

adalah beberapa ayat yang terdapat pada permulaa-permulaan

surat seperti : Alif-Laam-Miim (Al-Baqoroh), Yaa-Siin

(Yasin), Kaf-Ha-Ya-„Ain-Shood (Maryam), Tho-Ha (Thoha),

Haa-Miim (Al-Mu‟min), dan sejenisnya. Ayat-ayat tersebut

Page 53: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 52

tidak diketahui maknanya karena hanya Allah sajalah yang

mengetahui makna dan maksudnya.

Al-Qur‟an tidak hanya diperuntukkan bagi umat Muhammad

saja, akan tetapi juga ditujukan untuk seluruh umat manusia

yang hidup pada zaman Nabi Muhammad dan pada zaman-

zaman sesudahnya hingga akhir zaman (kiamat) nanti. Allah

memperlakukan Al-Qur‟an sedemikian istimewa karena di

dalamnya banyak sekali terkandung unsur-unsur pedoman

yang lengkap dan sempurna (completely perfect) sebagai

suatu pedoman dan petunjuk bagi hidup manusia di dunia

yang sangat lengkap, cocok dan sesuai dengan segala

permasalahan hidup manusia di dunia ini hingga akhir zaman

nanti. Sehingga Allah SWT menutup Al-qur‟an dengan

Firman terakhirnya yang berbunyi :

“Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu

agamamu, dan Aku cukupkan nikmatKu (Al-

Qur‟an) untukmu, serta Aku ridho Islam

menjadi agamamu”. (Q.S. Al-Maidah : 3)

Al-Qur‟an diturunkan oleh Allah SWT secara berangsur-

angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Isi kandungan Al-

Qur‟an mudah dimengerti dan bahkan mudah dihafalkan.

Pada zaman Rasulullah SAW banyak sekali orang yang hafal

Al-Qur‟an, terutama para sahabat dekat dan para kerabatnya.

Al-Qur‟an sejak diturunkan hingga kini pasti akan sangat

terjaga keaslian dan kemurniannya karena Allah sendiri yang

menjamin hal itu, sebagaimana difirmankan-Nya :

“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-

Qur‟an, dan sungguh Kami benar-benar

akan menjaganya”. (Q.S. Al-Hijr : 9)

Page 54: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 53

Bagi Islam dan orang-orang Muslim, Al-Qur‟an tidak hanya

sekedar bacaan yang apabila orang membacanya akan

memperoleh pahala dari Allah SWT, akan tetapi juga telah

ditetapkan oleh Allah SWT yang menciptakan dan

menurunkannya sebagai pedoman atau petunjuk bagi orang-

orang yang bertaqwa, dimana isi kandungannya tidak perlu

diragukan lagi kebenarannya (Unskeptical Truth).

Perhatikan lagi pernyataan Allah berikut ini :

“Kitab (Al-Qur‟an) ini tak ada keraguan di

dalamnya, merupakan petunjuk bagi orang-

orang yang bertaqwa”.

(Q.S. Al-Baqoroh : 2)

Wasiat (pesan) Rasulullah berkaitan dengan Al-Qur‟an :

“Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua hal,

yang apabila kamu berpegang teguh kepada

keduanya maka kamu tak akan sesat selama-

lamanya, dua hal itu adalah Kitab Allah (Al-

Qur‟an) dan Sunahku (Al-Hadits)”.

(HR. Bukhori dan Muslim)

Pesan Rasulullah tersebut sangatlah tepat karena menjelaskan

tentang Al-Qur‟an yang telah diturunkan oleh Allah untuk

menjadi Solusi (problem solver) bagi tiap-tiap problema

hidup yang dihadapi manusia di atas dunia ini. Allah SWT

mengingatkan manusia untuk menjadikan Al-Qur‟an sebagai

referensi (sumber rujukan) :

Page 55: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 54

“Wahai orang-orang beriman, taatilah

Allah dan taatilah Rasul dan „Ulil Amri‟

(pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika

kamu berbeda pendapat tentang sesuatu hal

maka „kembalikanlah‟ kepada Allah (yakni

Al-Qur‟an) dan Rasul (yakni Hadits) jika

kamu benar-benar percaya kepada Allah

dan hari kiamat”. (Q.S. An-Nisa‟: 59)

Disini, “kembalikanlah” maksudnya adalah merujuk (refers

to) kepada Al-Qur‟an dan Al-Hadits sebagai Solusi (problem

solver) nya, bukan kepada hal-hal selain daripada itu.

Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa fungsi dari Al-Qur‟an

dalam hal ini adalah sebagai Jalan Keluar (way out) dari

permasalahan hidup yang pelik serta kebuntuan manusia

dalam menghadapi permasalahan hidup di dunia ini.

Al-Qur‟an, baik isi kandungannya maupun keindahan

bahasanya tidak dapat ditiru oleh siapapun dan tidak akan

dapat terkalahkan dan tertandingi oleh hasil karya manusia

apapun bentuknya, sebagaimana Firman Allah SWT sbb :

“Sekiranya kamu ragu tentang apa yang

Kami turunkan (Al-Qur‟an) kepada hamba

Kami, maka buatlah sebuah surat saja yang

semisal dengannya serta ajaklah saksi-

saksimu selain daripada Allah jika kamu

orang-orang yang benar. Jika kamu tidak

dapat melakukan itu (karena pasti kamu tak

dapat melakukannya), maka jagalah dirimu

dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri

Page 56: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 55

dari manusia dan batu, yang disediakan

bagi orang-orang kafir”.

(Q.S. Al-Baqoroh : 23-24)

Informasi-informasi yang terkandung di dalam Al-Qur‟an

secara garis besarnya adalah sbb :

1) Nama-nama Al-Qur‟an, diantaranya :

Al-Furqon (Pembeda), terdapat pada Surat Al-Furqon:1.

Kitabullah (Kitab Allah), terdapat pada Surat Al-

Baqoroh : 2.

Adz-Dzikri (Pengingat), terdapat pada Surat Al-Hijr : 9.

At-Tanzil (Yang diturunkan), terdapat pada Surat Asy-

Syu‟aro‟: 192.

2) Fungsi Al-Qur‟an :

Sebagai petunjuk dan tuntunan hidup bagi umat manusia

dalam memecahkan problema hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

Dalil Naqlinya sebagai berikut :

Surat Al-Baqoroh : 2

Surat Al-Isro‟: 9

Surat Ali Imron : 138

Surat Ali Imron : 3

3) Kedudukan Al-Qur‟an :

Sebagai sumber Hukum Utama dari Hukum (Syariat)

Islam, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah

SWT (Hablum Minallah), hubungan manusia dengan

Page 57: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 56

manusia (Hablum Minan Naas), serta hubungan antara

manusia dengan lingkungannya (Hablum Minal

Makhluq).

Dalil Naqlinya adalah sebagai berikut :

Surat An-Nisa‟: 59

Surat An-Nisa‟: 105; serta

Hadits Riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud (Berdasarkan

dialog antara Rasulullah SAW dengan Mu‟az bin Jabal

(yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Yaman).

Hadits tersebut menceritakan dialog antara Rasulullah

dengan Mu‟az, sebagai berikut :

“Rasulullah : Wahai Mu‟az, bagaimana cara engkau

memutuskan perkara yang diajukan

kepadamu?

Mu‟az : Saya akan memutuskan dengan Kitab

Allah (Al-Qur‟an).

Rasulullah : Jika engkau tidak menemukannya dalam

Kitab Allah?

Mu‟az : Saya akan memutuskannya dengan

Sunah Nabi (Al-Hadits).

Rasulullah : Jika engkau tidak menemukannya dalam

sunahku?

Mu‟az : Saya akan berusaha memutuskannya

dengan pikiran atau pendapatku yang

tanpa keraguan (Ijtihad).

Rasulullah : Segala puji bagi Allah yang telah

memberi petunjuk kepada utusan Rasul-

Page 58: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 57

Nya (maksudnya Mu‟az) atas apa yang

diridhoi-Nya.”

(HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)

4) Susunan Al-Qur‟an, terdiri atas :

30 Juz

114 Surat :

89 Surat diturunkan di Makkah (Makkiyyah)

25 Surat diturunkan di Madinah (Madaniyyah)

Jumlah Ayat :

6000 Ayat (menurut Ibnu Katsier)

6204 Ayat (menurut Ulama Basyroh)

6210 Ayat (menurut Ulama Makkah)

6214 Ayat (menurut Ulama Madinah)

6217 Ayat (menurut Ulama Kufah)

6226 Ayat (menurut Ulama Syam)

6236 Ayat (menurut Ulama Masjid Al-Azhar,

Jakarta, Indonesia)

6666 Ayat (menurut Organisasi Islam

Muhammadiyah, Indonesia)

Perbedaan-perbedaan jumlah ayat ini, disebabkan ada

beberapa bagian-bagian ayat yang hanya dihitung

sebagai satu kesatuan ayat.

5) Isi dan kandungan Al-Qur‟an :

(1) Hukum-hukum yang berkaitan dengan Aqidah

(Istiqodiah). Yaitu ketetapan-ketetapan tentang wajib

beriman kepada Allah SWT, Malaikat-malaikat-Nya,

Page 59: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 58

Rasul-rasul-Nya, Kitab-Kitab Suci-Nya, Hari Kiamat

serta Qodo‟ dan Qodar-Nya.

(2) Hukum-hukum yang berkaitan dengan Akhlaq

(Khuluqiah). Yaitu ajaran-ajaran yang menyuruh agar

setiap pemeluk agama Islam (Muslim) memiliki

Akhlaq (moral dan perilaku) yang mulia serta

menjauhi sifat-sifat tercela.

(3) Hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan

manusia (Amaliah).

Yaitu diantaranya tentang ucapan-ucapan, perbuatan-

perbuatan, perjanjian-perjanjian, perniagaan, hutang-

piutang, dan sebagainya.

Hukum Amaliah ini terbagi lagi menjadi 2, yakni :

a) Hukum Ibadah.

Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan amal

ibadah kepada Allah SWT, seperti: sholat,

berpuasa, zakat, haji, nadzar, sumpah, dan

sebagainya.

b) Hukum Muamalah.

Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan

kemasyarakatan, atau hubungan antara manusia

dengan manusia lainnya (Hablum Minan Naas),

seperti perjanjian, hukum pidana, hukum perdata,

jual-beli, perekonomian secara umum dan secara

khusus, pernikahan/perkawinan, pendidikan, ilmu

pengetahuan, da‟wah, dan lain sebagainya.

Page 60: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 59

Bila diperinci lagi, yang berkaitan dengan Hukum

Muamalah ini sangatlah banyak, di antaranya :

(untuk lebih rincinya pembaca bisa baca buku

berjudul Fiqih Islam karya H. Sulaiman Rasyid)

(a) Hukum Transaksi :

Jual-beli, riba‟, mendirikan perusahaan,

utang-piutang, wali, ikrar, perwakilan, pinjam-

meminjam, hibah, sedekah, hadiah, barang

temuan, membuka tanah baru, pampasan

perang, wakaf, dan sebagainya.

(b) Hukum Waris (Mawaris) :

Hak waris, ahli waris, sebab-sebab waris,

harta waris, Hijab, pembagian waris, wasiat,

dan sebagainya.

(c) Hukum Pernikahan (Ta‟rif)

(d) Hukum Balas (Jinayat/Qishos)

(e) Hukum melanggar Larangan Allah (Hudud)

(f) Hukum Peperangan (Jihad)

(g) Hukum Makanan dan Hewan Sembelihan

(h) Hukum Pengadilan (Aqdiyah)

(i) Hukum Pemerintahan (Khilafah)

B. HADITS (Sunnah Rasulullah SAW)

Hadits ialah segala tingkah laku dan perbuatan Rasulullah

SAW, baik yang berupa perkataan (Qouli), perbuatan (Fi‟li),

Page 61: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 60

maupun sikap diamnya (Taqriri). Dalam penggunaannya

(pengamalannya), sebagian Ulama berpendapat bahwa Hadits

Rasulullah SAW dibedakan antara :

1) Zaman Sunnah

Yaitu pengamalan Hadits oleh umat Islam ketika

Rasulullah masih hidup. Umat Islam ketika itu dapat

bertanya dan berdialog langsung dengan Rasulullah

tentang apa-apa saja yang belum jelas dan ingin

ditanyakan. Setiap pertanyaan pada saat itu akan langsung

dijawab Rasulullah dengan gamblang dan rinci serta jelas.

2) Zaman Hadits

Yaitu pengamalan Hadits oleh umat Islam setelah

Rasulullah SAW wafat (pasca Rasulullah).

Hadits merupakan sumber hukum kedua dalam Islam setelah

Al-Qur‟an. Berdasarkan definisinya, hadits terbagi lagi

menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1) Hadits (Sunnah) Qouliyah

Yaitu Hadits yang didasarkan atas apa segala perkataan

dan ucapan Rasulullah, misalnya Sabda Rasulullah yang

menegaskan bahwa rukun iman itu ada enam dan rukun

Islam itu ada lima.

2) Hadits (Sunnah) Fi‟liyah

Yaitu Hadits yang didasarkan atas segala perilaku dan

perbuatan Rasulullah, misalnya tata cara mengerjakan

sholat dan melaksanakan ibadah haji.

Page 62: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 61

3) Hadits (Sunnah) Takririyah

Yaitu Hadits atau Sunnah yang disandarkan pada

persetujuan Rasulullah atas apa-apa yang dilakukan para

sahabatnya. Persetujuan ini artinya tidak melarang

perbuatan tersebut tetapi hanya mendiamkan atau

membiarkan saja perbuatan tersebut dilakukan.

Diamnya Rasulullah dalam hal ini merupakan suatu tanda

atas persetujuannya (tidak dilarang).

Misalnya:

Membiarkan sebagian sahabatnya berdzikir dengan

mengeluarkan suara yang keras.

Membiarkan orang buta melakukan jual-beli.

Membiarkan kaum wanita untuk pergi meninggalkan

rumah-rumah mereka untuk mendatangi masjid, dan

menghadiri pengajian-pengajian.

Adapun dasar hukum diberlakukannya Hadits sebagai hukum

Islam yang kedua setelah Al-Qur‟an adalah :

“...dan apa-apa yang diberikan Rasul

kepadamu terimalah, dan apa-apa yang

dilarang bagimu maka tinggalkan...”

(Q.S. Al-Hasyr : 7)

Hadits berfungsi sebagai berikut :

1) Memperkuat hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh

Al-Qur‟an.

Page 63: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 62

Misalnya: Perintah dalam Al-Qur‟an: “...dan jauhkanlah

perkataan-perkataan dusta.” (Q.S. Al-Haj: 30). Perintah

ini diperkuat dengan Hadits: “‟Ingatlah aku akan

menjelaskan kepadamu semua tentang sebesar-besarnya

dosa besar‟. Dijawab oleh para sahabat, „Baik ya

Rasulullah‟. Beliau meneruskan Sabdanya, „Syirik

kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua‟. Saat

itu Rasulullah sedang bersandar kemudian duduk seraya

berkata, „Hati-hati, jauhilah berkata dusta.‟”

(HR. Bukhori dan Muslim)

2) Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat

Al-Qur‟an yang masih bersifat garis besar (umum).

Misalnya: Tentang perintah untuk mendirikan sholat

sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam serta

mendirikan sholat subuh.

3) Memberikan batasan terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang

belum ada batasannya.

Misalnya: Hadits yang menerangkan tentang hukuman

potong tangan bagi seorang pencuri.

4) Mengkhususkan hal-hal yang diterangkan dalam Al-

Qur‟an yang masih bersifat mutlak yang umum.

Misalnya: Perintah dalam Al-Qur‟an: “Diharamkan

bagimu bangkai, darah, dan daging babi...” (Al-Maidah:

3). Larangan ini dikhususkan dengan Hadits :

“Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua

macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah ikan

Page 64: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 63

dan belalang, dan dua macam darah adalah hati dan

limpa”. (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim)

5) Menetapkan hukum-hukum atau aturan-aturan yang tidak

terdapat dalam Al-Qur‟an.

Misalnya: Hadits “Sucikan bejanamu yang dijilat anjing

dengan menyucikannya sebanyak 7 kali, yang salah

satunya dicampur dengan tanah”. (HR. Muslim Ahmad,

Abu Dawud dan Baihaqi)

C. IJTIHAD

Selain kedua pedoman yang telah disebutkan, yaitu Al-

Qur‟an dan Al-Hadits, maka apabila suatu urusan atau

perkara yang tidak ada dasar hukumnya di dalam Al-Qur‟an

dan Al-Hadits maka manusia diperbolehkan melakukan

Ijtihad (yang dasar hukumnya adalah Al-Hadits).

Ijtihad, definisinya adalah : bersungguh-sungguh dalam

menggunakan pikiran dan pendapat pribadi yang tanpa

keraguan untuk merumuskan dan menetapkan hukum

atas suatu perkara atau persoalan yang tidak ditemukan

kepastian hukumnya dalam Al-Qur‟an dan Hadits.

Sedangkan untuk masalah atau perkara-perkara yang sudah

jelas diterangkan dalam Al-Qur‟an dan Hadits tidak boleh

lagi diijtihadkan. Hasil dari ijtihad ini merupakan (bisa

dijadikan) sumber hukum yang ketiga setelah Al-Qur‟an dan

Hadits. Bahkan dalam Islam, Ijtihad sangat dihargai dan

mendapatkan pahala walaupun ijtihad tersebut salah,

sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits Rasulullah SAW :

Page 65: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 64

“Apabila seorang hakim memutuskan

perkara, kemudian ia berijtihad dan

ternyata ijtihadnya benar maka ia

memperoleh dua pahala. Dan apabila

seorang hakim memutuskan perkara melalui

ijtihad dan ternyata hasilnya salah maka ia

memperoleh satu pahala”.

(HR. Mutafaq ‟Alaih)

Adapun bentuk-bentuk Hasil dari Ijtihad yang dikenal dalam

Syariat Islam, adalah sebagai berikut :

1) Ijma‟, yaitu kesepakatan para Ulama tentang hukum

suatu masalah yang belum disebutkan secara kongkrit

(nyata) dalam Al-Qur‟an atau Hadits.

2) Qiyas, yaitu menetapkan hukum atas suatu masalah yang

belum ada ketentuannya berdasarkan kepada yang sudah

ada ketentuannya dengan cara memperhatikan kesamaan

di antara keduanya. Misalnya, menetapkan hukum haram

atas ganja, heroin, morfin dan sejenis zat-zat adiktif serta

obat-obatan psikotropika, yang secara eksplisit tidak ada

ketentuannya dalam Al-Qur‟an dan Hadits tetapi melihat

ada kesamaannya dengan haramnya Khomar (minuman

keras) yang mengandung lebih banyak mudhorotnya

daripada manfaatnya, serta sama-sama bersifat muskir

(memabukkan).

3) Istishab, yaitu meneruskan berlakunya suatu hukum yang

telah ada dan telah ditetapkan dengan suatu dalil, selama

belum ada (ditemukan) dalil lain yang dapat mengubah

kedudukan (status) hukum tersebut.

Page 66: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 65

4) Istihsan (Istislah), yaitu menetapkan hukum atas suatu

masalah yang tidak dijelaskan secara nyata di dalam Al-

Qur‟an dan Hadits yang didasarkan pada kepentingan

umum atau kemaslahatan umum ataupun demi keadilan.

Imam Hanafi menyebutnya sebagai Istihsan, sedangkan

Imam Maliki menyebutnya Istislah.

5) Istislal, yaitu menetapkan hukum atas suatu masalah yang

tidak disebutkan secara nyata dalam Al-Qur‟an dan

Hadits, hanya bersandarkan kepada adat istiadat atau

kebiasaan masyarakat setempat (masyarakat lokal).

Termasuk juga hukum-hukum agama yang diturunkan

Allah sebelum turunnya Islam asalkan tidak bertentangan

dengan Al-Qur‟an dan Hadits maka diakui dan

dibenarkan oleh Islam.

6) Mashlahah Mursalah, yaitu kebaikan-kebaikan yang

tidak disinggung sama sekali dalam hukum syaro‟

(syariat) tetapi sesuai dengan esensi hukum syaro‟

(syariat), yang apabila perbuatan tersebut dilakukan akan

membawa manfaat dan terhindar dari keburukan-

keburukan, misalnya :

Kodifikasi Al-Qur‟an pada masa Abu Bakar Shiddiq

dan Utsman bin „Affan.

Mengganti rugi kepada pemilik barang atas barang-

barang yang telah rusak walaupun kerusakan itu tidak

dijelaskan klausulnya di dalam perjanjian atau

kesepakatan.

7) „Urf, yaitu urusan yang disepakati oleh sekelompok orang

karena sudah menjadi kebiasaan, baik dalam ucapan

Page 67: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 66

maupun perbuatan. Misalnya, kebiasaan transaksi jual-

beli tanpa adanya tanda terima ataupun akta jual-beli.

8) Zaro‟i (Wasilah), yaitu perbuatan-perbuatan atau

pekerjaan-pekerjaan yang menjadi jalan (perintis) untuk

mendapatkan kemanfaatan (mashlahat) dan

menghilangkan keburukan (mudhorot).

Untuk dapat menjadi seorang yang boleh berijtihad (disebut

mujtahid), harus memenuhi kriteria (syarat-syarat) berikut :

1) Memahami Al-Qur‟an beserta Asbabun Nuzulnya

(sebab-sebab turunnya suatu ayat dalam Al-Qur‟an).

2) Mengetahui ayat-ayat Nasikh (yang menghapus

hukum), dan ayat-ayat Mansyukh (yang dihapuskan).

3) Memahami Hadits dan wurudnya (sebab-sebab

munculnya Hadits tersebut).

4) Memiliki kemampuan Bahasa Arab yang fasih.

5) Mengetahui tempat dan letak-letak Ijma‟.

6) Mengetahui dan menguasai ilmu Ushul Fiqih.

7) Mengetahui maksud-maksud syariat ditetapkan.

8) Memahami masyarakat dan Adat Istiadatnya setempat.

9) Mempunyai sifat Adil, Bijaksana dan Bertaqwa.

10) Mendalami ilmu Ushuludin (ilmu tentang Asal-usul

atau Aqidah Islam).

11) Memahami ilmu tentang Mantiq (ilmu Logika).

12) Mengetahui cabang-cabang Ilmu Fiqih.

Karena begitu banyaknya persyaratan yang harus dimiliki

oleh seorang Mujtahid maka berarti untuk melakukan Ijtihad

tidak sembarangan dan tidak dapat dilakukan oleh semua

orang. Oleh sebab itu bagi seorang pemeluk Agama Islam

(Muslim) dewasa ini dapat menggunakan Hasil dari Ijtihad

Page 68: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 67

para Ulama Mujtahid yang telah diakui Kepiawaiannya

dalam berijtihad, sehingga kita tidak salah dan terperosok ke

dalam apa yang dinamakan sebagai bid‟ah (mengada-ada).

Ketetapan hukum-hukum Islam yang didapat dan dihasilkan

dari Ijtihad dinamakan Madzhab. Para Ulama yang

mempunyai madzhab-madzhab terkenal itu cukup banyak,

namun hanya ada 4 (empat) Madzhab hingga kini yang

paling banyak dipakai ijtihadnya oleh para Ulama Islam dan

pemeluk Islam di seluruh dunia, yaitu :

1) Madzhab Hanafi

Madzhab ini dinamakan Madzhab Hanafi karena Ulama

penyusunnya adalah yang bernama Abu Hanifah An-

Nu‟man Ibnu Tsabit At-Taimi, yang lahir di Kuffah tahun

80 H (700 M) dan wafat tahun 150 H di Baghdad.

Madzhab Hanafi banyak dipakai pada masa Dinasti

Utsmani dan banyak dianut di Irak. Sekarang ini banyak

berkembang di Syiria, Afghanistan, Turki, Turkmenistan

dan India. Saat ini negara yang secara resmi memakai

madzhab ini adalah Syiria, Libanon dan Mesir.

2) Madzhab Maliki

Madzhab ini dinamakan Madzhab Maliki karena Ulama

penyusunnya adalah Imam Malik Ibnu Anas Al-Asbani,

yang lahir di Madinah tahun 93 H (713 M) dan wafat

pada tahun 179 H (798 M). Kakeknya bernama Abu Amir

yang merupakan salah seorang sahabat Nabi SAW.

Madzhab Maliki banyak dianut oleh negara: Hijaz,

Maroko, Tunis, Tripoli, Mesir, Maghribi Afrika,

Andalusia, Bahrain dan Kuwait.

Page 69: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 68

3) Madzhab Syafi‟i

Madzhab ini dinamakan Madzhab Syafi‟i karena Ulama

penyusunnya adalah Muhammad Ibnu Idris Ibnu Syafi‟i,

yang lahir di Khuzzah (Gaza) pada tahun 767 M dan

wafat di Mesir pada tahun 820 M. Madzhab Imam Syafi‟i

banyak berkembang di negara: Mesir, Palestina, Suriah,

Libanon, Irak, Hijaz, India, Persia, Yaman dan juga di

Indonesia.

4) Madzhab Hambali

Madzhab ini dinamakan Madzhab Hambali karena Ulama

penyusunnya adalah Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu

Hambal, yang lahir di Baghdad pada tahun 164 H (780

M) dan wafat pada tahun 241 H (855 M). Ia adalah murid

dari Imam Syafi‟i. Madzhab ini berkembang di negara:

Irak, Mesir, Palestina, Suriah dan Saudi Arabia. Di Saudi

Arabia (Arab Saudi) madzhab ini resmi digunakan dan

ditetapkan sebagai madzhab negara.

5. TELADAN HIDUP (Model of Life)

Dalam melaksanakan misi hidup manusia dan untuk

mencapai tujuan hidupnya, Allah SWT memberikan contoh

teladan yang terdapat dalam diri Rasulullah SAW,

sebagaimana difirmankan di dalam Al-Qur‟an :

1) “Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat

contoh teladan yang baik bagi orang-orang

yang mengharapkan Rahmat Allah dan takut

kepada hari kiamat serta ia banyak mengingat

Allah”. (Q.S. Al-Ahzab : 21)

Page 70: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 69

2) “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad)

benar-benar berbudi pekerti (berakhlaq)

agung”. (Q.S. Al-Qolam : 4)

Rasulullah SAW pada tanggal 17 Romadhon tahun 610 M

(13 tahun sebelum beliau hijrah) menerima wahyu dengan

turunnya Malaikat Jibril yang membawa wahyu pertama

Surat Al-„Alaq ketika beliau sedang “bertahannus”

(berkontemplasi/merenung) di Gua Hiro. Pada saat itu usia

beliau genap 40 tahun. Nabi Muhammad SAW diutus Allah

SWT sebagai Rasul untuk membawa berita kebenaran

(message of truth) dan berita gembira (message of happiness)

kepada seluruh umat manusia di dunia ini.

Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Firman-Nya :

“Sesungguhnya Kami mengutus engkau

(Muhammad) dengan membawa berita

gembira sebagai pemberi peringatan….”.

(Q.S. Al-Fathir : 24)

Beliau diutus Allah SWT sebagai bentuk kasih sayang Allah

kepada seluruh alam semesta (Rohmatan lil „Alamin) :

“Dan Kami tidaklah mengutus engkau

(Muhammad), melainkan sebagai suatu

Rohmatan lil „Alamin”.

(Q.S. Al-Anbiya : 107)

Allah menyuruh manusia untuk mencontoh perilaku dan

perbuatan-perbuatan Rasulullah SAW karena beberapa

faktor, diantaranya yang disebutkan Allah SWT sbb :

Page 71: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 70

1) Rasulullah memiliki sifat-sifat dan perilaku yang sangat

terpuji dan merupakan Model (teladan) manusia yang

paling paripurna dan sempurna (completely perfect).

2) Rasulullah selalu mendapatkan bimbingan dan arahan

langsung dari Allah SWT sehingga jika sedikit saja

melenceng dari yang digariskan oleh Allah maka beliau

langsung ditegur dan dikoreksi oleh Allah SWT.

3) Rasulullah SAW adalah satu-satunya manusia yang dosa-

dosanya (kalau ada) baik yang sekarang, yang lalu

maupun yang akan datang sudah mendapatkan Ampunan

dari Allah SWT, sehingga beliau merupakan satu-satunya

manusia yang ma‟shum (terbebas dari dosa, baik dosa

besar maupun dosa kecil).

Adalah seseorang yang bernama Michael Hart, yang pada

tahun 1978 membuat daftar urutan ranking nama-nama

orang yang paling berpengaruh di dunia. Ia telah

melakukan observasi ilmiah sebelum me-realease daftar

tersebut kepada publik dengan cara menganalisa dan

mengamati serta mengukur sebanyak tak kurang dari 100

(seratus) orang yang memegang peranan dan kontribusi

sangat penting dalam mencatatkan jalannya sejarah dunia.

Analisa itu didasarkan pada jumlah keseluruhan peran yang

dilakukan bagi umat manusia di dunia. Maka dari hasil

analisanya tersebut kemudian ia menyimpulkan dengan

menempatkan Profil Nabi Muhammad SAW pada

Urutan Pertama (teratas). Michael Hart mengatakan bahwa

Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya manusia

dalam sejarah yang meraih sukses luar biasa, baik dari

segi lingkup agama maupun dalam ukuran dunia.

Page 72: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 71

Kemudian hasil analisanya tersebut diterbitkan dalam bentuk

buku yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa,

salah satunya dalam Bahasa Indonesia dengan judul Seratus

Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Ia juga

mengatakan dalam bukunya : ”Muhammad bukanlah

sekedar Pemimpin Agama tetapi juga berhak disebut

sebagai Pemimpin Dunia yang Sukses”.

Meneladani Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang

mendapatkan banyak gelar, baik dari Allah maupun dari

manusia. Berbagai julukan diberikan kepada beliau atas

kesuksesan beliau dalam melakukan misi risalahnya di muka

bumi ini. Beliau berhasil menjadi pemimpin agama (sebagai

Nabi) berhasil menjadi pemimpin negara (ketika memimpin

negara Madinah). Di samping itu beliau juga berhasil dalam

menjalankan berbagai kepemimpinan lainnya, seperti :

memimpin perang, memimpin musyawarah serta memimpin

keluarga. Karena itulah sudah sepantasnya Umat Islam

menjadikan Beliau sebagi Contoh Teladan yang Terbaik

(Uswatun Hasanah).

Terkait dengan hal ini maka Allah SWT telah berfirman :

”Sesungguhnya telah ada pada (diri)

Rasulullah itu suatu Suri Teladan yang baik

bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

serta dia banyak menyebut nama Allah.”

(QS. Al-Ahzab : 21)

Page 73: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 72

Untuk dapat meneladani Nabi Muhammad SAW dalam

kehidupan kita sehari-hari, tentunya kita Umat Islam, harus

mengetahui terlebih dahulu Sifat-sifat apa saja yang dimiliki

oleh Baginda Rasulullah SAW serta bagaimana Perilakunya

dalam kehidupan sehari-hari. Perlu ditegaskan bahwa Para

Rasul adalah manusia yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan

sebagaimana manusia lainnya juga (QS. Al-Kahfi : 110 dan

QS. Al-Fushilat : 6).

Di antara sifat-sifat kemanusiaan yang dimiliki Rasulullah

SAW adalah makan dan minum (QS. Al-Furqon : 20) serta

menikah (QS. Ar-Ra‟d : 38). Di dalam Al-Qur‟an juga

ditegaskan bahwa semua Rasul dan Nabi adalah laki-laki,

tidak ada yang perempuan (QS. Al-Anbiya‟ : 7). Oleh karena

tugas risalah adalah tugas yang teramat berat, maka para

Rasul dibekali oleh Allah dengan Sifat-sifat Khusus.

Sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Rasulullah SAW maupun

Para Nabi dan Rasul lainnya adalah :

1. Shiddiq : yang berarti Jujur.

Nabi dan Rasul selalu jujur dalam perkataan dan

perbuatannya serta mustahil akan berbuat yang sebaliknya,

yakni berdusta, munafik, dan yang semisalnya.

2. Amanah : yang berarti dapat Dipercaya.

Nabi dan Rasul selalu amanah dalam segala tindakannya,

seperti menghakimi, memutuskan perkara, menerima dan

menyampaikan wahyu, serta mustahil akan berperilaku

yang sebaliknya.

Page 74: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 73

3. Tabligh : yang berarti Menyampaikan.

Nabi dan Rasul selalu menyampaikan apa saja yang

diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umat manusia dan

mustahil Nabi dan Rasul menyembunyikan wahyu yang

telah diterimanya tersebut.

4. Fathonah : yang berarti Cerdas.

Semua Nabi dan Rasul cerdas dan selalu mampu berpikir

jernih sehingga dapat mengatasi semua permasalahan

yang dihadapinya. Tidak ada satu pun Nabi dan Rasul

yang bodoh, mengingat tugasnya yang begitu teramat

berat dan penuh dengan tantangan pada zamannya.

5. Sifat lainnya, Nabi dan Rasul juga tidak pernah berbuat

maksiat kepada Allah, terutama Rasulullah SAW adalah

satu-satunya Manusia yang tidak mempunyai Dosa

(Ma‟shum). Namun sebagai manusia bisa saja Nabi dan

Rasul itu salah dan lupa, namun kesalahannya selalu

mendapat teguran dan koreksi langsung dari Allah SWT

sehingga pada akhirnya terbebas dari segala kesalahan

serta dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Disamping memiliki sifat-sifat seperti di atas, Nabi

Muhammad SAW juga dikenal dengan sebutan Al-Amin,

yang berarti selalu dapat Dipercaya. Gelar ini diperoleh Nabi

Muhammad sejak masih usia belia. Dalam kehidupan

kesehariannya Nabi Muhammad belum pernah berdusta atau

berbohong dan tidak pernah merugikan orang lain yang ada

di sekitarnya, bahkan Beliau selalu membawa Manfaat

(Rahmatan Lil „Alamin) bagi lingkungan sekitarnya.

Page 75: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 74

Dalam salah satu bukunya, Sa‟id Hawwa (2002: hal.164-

186) menguraikan Keluhuran Budi Rasulullah SAW yang

sangat patut diteladani oleh seluruh Umat Islam. Sa‟id

Hawwa diantaranya menguraikan tentang Akhlaq Nabi

dalam hal kesabarannya dan kasih sayangnya, baik terhadap

keluarganya maupun umatnya, kemurahan hatinya,

kedermawanannya, kerendahan hatinya, serta kebersahajaan

(elegant) nya.

Akhlaq Rasulullah SAW inilah yang patut diteladani dan

diterapkan di dalam kehidupan Umat Islam sehari-hari.

Menerapkan Sifat-sifat Rasulullah SAW seperti di atas

tidaklah mudah karena membutuhkan proses yang amat

panjang serta pengorbanan yang amat besar bagi kita

Umatnya. Hanya dengan bermodalkan kecintaan dan ketaatan

kepada Beliau sajalah Insya Allah kita akan mampu

meneladaninya dan menerapkannya dalam kehidupan kita

sehari-hari. Meneladani beliau secara sempurna 100% jelas

tidaklah mungkin karena beliau diciptakan Allah SWT

sebagai Satu-satunya Insan Kamil (Manusia Sempurna) yang

tiada bandingannya hingga akhir zaman. Namun demikian,

kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin untuk dapat

meneladani dan menerapkan Sifat-sifat dan Perilaku yang

Beliau miliki, di manapun dan sampai kapanpun.

Adapun Cara-cara Praktis yang dapat kita lakukan untuk

meneladani dan menerapkan Sifat-sifat Rasulullah SAW

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kita harus selalu bertaubat kepada Allah SWT atas segala

dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan setiap hari.

Sebagai manusia biasa kita harus menyadari bahwa kita

selalu berbuat kesalahan dan dosa baik kepada Allah

Page 76: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 75

maupun kepada sesama manusia. Rasulullah SAW yang

tidak memiliki dosa saja selalu memohon Ampunan

(beristighfar) dan bertaubat kepada Allah SWT sebanyak

70 kali setiap harinya. Oleh karena itu bila kita tidak mau

bertaubat kepada Allah berarti kita tidak menyadari akan

sifat kemanusiaan kita yang selalu dapat berbuat kesalahan

(lalai) maka kita akan termasuk orang-orang yang Arogan

(takabbur).

2. Semaksimal mungkin kita Wajib menjaga dan

melaksanakan Amanat yang telah diberikan Allah SWT

kepada kita selaku manusia. Amanat apapun yang

diberikan kepada kita, terutama Amanat Syari‟at,

haruslah kita laksanakan sesuai dengan yang dikehendaki

oleh Si Pemberi Amanat tersebut. Oleh karena itu, apapun

aktifitas yang kita lakukan, jangan sampai menyimpang

dari Aturan-aturan Syari‟at yang sudah diberlakukan

sesuai dengan Tuntunan Al-Qur‟an dan Hadits. Kita juga

Wajib berusaha menjaga Amanat Syari‟at ini sebagaimana

Rasulullah SAW juga tidak pernah berkhianat walaupun

hanya sekali.

3. Kita harus selalu memelihara Sifat Jujur dalam kehidupan

keseharian kita. Jujur merupakan sifat yang sangat mulia,

tetapi memang sulit untuk diaplikasikan dan diwujudkan.

Terkadang orang dengan sengaja berlaku tidak jujur

dengan alasan bahwa jujur akan mengakibatkan hancur.

Padahal pendapat itu sangatlah fatal dan sangat keliru,

mungkin dikarenakan sekarang ini kejujuran sudah sangat

sulit ditemukan di tengah-tengah masyarakat kita dan di

tengah peradaban manusia yang semakin maju. Orang

sudah teramat banyak yang membiasakan diri untuk

berperilaku tidak jujur.

Page 77: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 76

Seandainya saja kejujuran ini dapat kita pelihara dengan

sebaik-baiknya, maka para pembela hukum dan keadilan

di negeri ini Niscaya tidak akan terlalu sulit untuk

mewujudkan Keadilan (Justice) Sosial bagi seluruh

Rakyat Indonesia di tengah-tengah Bangsa kita. Tetapi

realitasnya, sebagian besar orang tidak mau berbuat jujur

sehingga seringkali orang yang jujur malah menjadi

terpuruk (akibat menjadi kambing hitam orang yang tidak

jujur). Rasulullah SAW selalu berbuat jujur, tidak hanya

kepada para sahabatnya tetapi juga kepada lawan-

lawannya. Hal inilah yang menjadikan Kunci Sukses

Rasulullah SAW dalam Misi Risalah Kenabiannya.

Sejarah Singkat Misi Nabi Muhammad SAW

Sebagai seorang Muslim, kita wajib beriman kepada rukun

iman. Di antara rukun iman tersebut, yaitu beriman kepada

para nabi dan rasul Allah SWT. Sejak diutusnya nabi

pertama Adam as sampai nabi dan rasul terakhir sebagai

khatamunnabiyyin, yaitu Muhammad SAW, kita wajib

mengimaninya tanpa keraguan dan membenarkan semua

yang dibawanya serta mengikuti sunahnya. Pada bagian ini,

akan dijelaskan tentang sejarah singkat Nabi Muhammad

SAW.

Kehidupan masyarakat Mekah sebelum diutusnya Nabi

Muhammad SAW berada dalam kegelapan dan kesesatan.

Kehidupan mereka tidak memiliki aturan yang dapat

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan jauh dari rasa

keadilan. Dengan demikian, pada masa tersebut dikenal

dengan masa jahiliyah.

Page 78: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 77

Dalam keadaan masyarakat Mekah yang demikian, sistem

ketuhanan yang begitu sesat dengan menyembah berhala

yang sama sekali tidak memberikan manfaat dan mudarat,

tidak mampu menolong dan tidak memberikan kebaikan serta

keburukan kepada mereka yang menyembahnya. Hal ini

terjadi karena masyarakat Mekah waktu itu, tidak memiliki

pegangan dan aturan yang jelas dan menuntun mereka untuk

berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat. Mereka menjalani

kehidupan dengan mengikuti nafsunya masing-masing

dengan tidak mempertimbangkan kebaikan dan keburukan

yang akan ditimbulkannya. Segala macam cara akan mereka

lakukan untuk tercapainya maksud yang mereka inginkan.

Itulah yang dikenal dengan perbuatan-perbuatan jahiliyah

(kebodohan).

Pada masa jahiliyah ini, kehidupan dalam berbagai bidang

didominasi oleh orang-orang yang memiliki kekuatan,

kekayan, dan kekuasaan. Orang-orang yang memiliki ilmu

pengetahuan dan kebijaksanaan tetapi tidak memiliki

kekayaan, kekuasaan, dan kekuatan sama sekali tidak

diperhatikan. Kesejahteraan, ketentraman, dan keadilan

hanya dimiliki dan dirasakan oleh orang-orang tertentu.

Sebaliknya, masyarakat banyak hanya merasakan

kesengsaraan, penyiksaan, dan penindasaan dari orang-orang

yang kuat dan berkuasa.

Selain itu, adat-istiadat masyarakat pada saat itu, tidak

berdasarkan pada adat serta budaya yang berprikemanusiaan.

Adat yang ada hanya berlaku dan dapat dirasakaan

kebaikannya bagi orang-orang tertentu. Adat-istiadat serta

kultur masyarakaatnya mengedepankan kesewenang-

wenangan dan mengikuti nafsu sebagian orang saja, sehingga

Page 79: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 78

sebagian besar masyarakat Mekah saat itu menjadi korban

dari kesewenang-wenangan adat-istiadat tersebut. Misalnya,

ketika seorang ibu melahirkan anak perempuan, dianggap

sebagai pembawa bencana dan hanya akan mendatangkan aib

bagi keluarganya. Mereka hanya menerima dan merasa

gembira ketika bayi yang dilahirkan adalah laki-laki. Begitu

pun terhadap kaum perempuan, mereka hanya mengangap

sebagi pembantu yang harus melayani laki-laki dengah segala

penghinaan dan penyiksaan. Bahkan, perempuan-perempuan

pada waktu itu diperjualbelikan. Semua itu menunjukkan

adat- istiadat serta budaya yang jauh dari nilai-nilai

kemanusiaan.

Di antara suku dan kabilah-kabilah yang ada pada waktu itu,

sering sekali terjadi peperangan dan perkelahian. Hal itu

biasanya hanya disebabkan masalah kecil. Adapun

peperangan hanya untuk menunjukkan keberadaan, kekuatan,

dan kepopuleran dari kabilah mereka. Siapa saja di antara

mereka yang lebih kuat dan populer, mereka akan mendapat

tempat yang istimewa dan disegani oleh masyarakat.

Kebiasaan buruk mereka, seperti minum khamer, berjudi,

berzina, merampok, merampas, dan memerkosa merupakan

kebiasaan yang sulit mereka tinggalkan.

Dalam keadaan masyarakat Mekah yang demikian, Allah

SWT mengutus seorang manusia pilihan-Nya untuk

memperbaiki kehidupan dan menyempurnakan akhlak

seluruh manusia. Dia adalah manusia pilihan Allah dan

menjadi khataminnabiyyin (penutup para nabi dan rasul),

yaitu Nabi Muhammad SAW.

Page 80: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 79

Dengan penuh keyakinan, Muhammad pergi dan merenung di

gua Hira, suatu tempat yang dipilih dan dianggap tepat untuk

merenung dan mencari petunjuk. Beliau selalu memikirkan

cara untuk mengubah kebiasaan buruk, akhlak yang tercela,

dan kesewenang-wenangan yang selalu dilakukan oleh

masyarakat saat itu. Puncaknya, ketika Muhammad sedang

berada di gua Hira merenung dan memohon petunjuk dengan

penuh kekhusukan, datanglah malaikat Jibril membawa

wahyu dan memperkenalkan siapakah Tuhan yang

sebenarnya kepada Nabi Muhammad SAW.

Sejak saat itulah, dengan penuh kenyakinan, Muhammad

mengajak dan mengajarkan kepada keluarga, orang-orang

dekat, para sahabatnya dan seluruh orang-orang Quraisy

Mekah agar bertuhan dan hanya menyembah dan beribadah

kepada Allah SWT. Selain itu, mereka pun diajak untuk

meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya, seperti minum

khamer, berjudi, berzina, merampas hak orang lain, dan

perbuatan tercela lainnya yang sudah mendarah daging di

masyarkat saat itu. Rasul pun menegaskan bahwa beliau

diutus untuk menyempurnakan akhlak, membangun

kemuliaan, dan memberikan manfaat bagi seluruh manusia.

Hal ini sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”

Selain misi Rasulullah SAW untuk menyempurnakan akhlak

manusia pada waktu itu dan sampai kiamat tiba, beliau juga

diutus oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil alamin.

Allah SWT berfirman : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu,

melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

(QS. Al-Anbiya 21: 107)

Page 81: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 80

Allah SWT berfirman : ”Wahai sekalian manusia,

sesungguhnya aku adalah rasul Allah kepada kamu semua.”

(QS. Al-Araf 7: 158)

Hadits dan ayat Al-Quran di atas menjelaskan bahwa tujuan

Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW adalah untuk

menyempurnakan akhlak manusia yang saat itu berada dalam

kegelapan, kehinaan, dan kebodohan. Dengan diangkat dan

diutusnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT,

manusia dituntun untuk menemukan hakikat kemuliaan hidup

dan hakikat penciptaan dirinya dalam kehidupan ini. Pada

surat Al-Anbiya ayat 107, ditegaskan bahwa sesungguhnya

Muhammad diutus dan dijadikan rahmat bagi semesta alam

serta benar-benar sebagai nabi dan rasul Allah yang terakhir

untuk semua umat manusia. Tidak akan datang lagi nabi dan

rasul sesudahnya. Risalahnya pun sudah sempurna untuk

membimbing manusia dalam mencapai kebahagiaan di

dunia dan akhirat.

Firman Allah SWT : “Muhammad itu bukanlah bapak dari

seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah

dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala

sesuatu.” (QS. Al-Ahzab 33 : 40)

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk

menjadi rahmat bagi seluruh alam. Dengan diutusnya

Muhammad SAW pada kaum Quraisy saat itu, mendatangkan

peradaban yang sangat tinggi pada nilai-nilai kemanusiaan.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW telah mampu

menghilangkan perbedaan derajat antara orang kaya dan

miskin, orang-orang berpangkat dan rakyat jelata, sanggup

menghapuskan perbudakan, serta penjualbelian wanita yang

Page 82: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 81

saat itu dianggap sebagai perbuatan biasa oleh mereka.

Dengan perubahan menuju kebaikan dan kemanfaatan

tersebut, lebih menyakinkan orang-orang Quraisy terhadap

semua yang disampaikan oleh beliau, yaitu Nabi Muhammad

diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia.

Allah SWT berfirman : “Dan Kami tidak mengutus engkau

(Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi

seluruh alam”. (QS. Al-Anbiya 21 : 107)

Ayat di atas menjelaskan dan memberikan kenyakinan

kepada kita sebagai seorang musllim rahmat yang dibawa

oleh Rasulullah SAW bukan hanya dirasakan oleh orang-

orang saat itu saja. Akan tetapi, rahmat yang disebarkan oleh

beliau dirasakan oleh kita semua dan pastilah dapat dirasakan

oleh orang-orang yang beriman sesudah kita sampai akhir

zaman. Itulah di antara keunggulan diutusnya Rasulullah

SAW dibandingkan dengan nabi dan rasul sebelumnya.

Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT bagi

seluruh umat manusia. Risalah yang dibawanya bersifat

universal, ditunjukkan kepada seluruh umat manusia, semua

ras, bangsa, dan keturunan sampai akhir zaman.

Allah SWT berfirman : “Katakanlah (Muhammad), "Wahai

manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu

semua”. (QS. Al-Araf 7 : 158)

Allah SWT berfirman : “Dan Kami tidak mengutus engkau

(Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia

sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi

Page 83: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 82

peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

(QS. Saba 34 : 28)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagai orang yang

beriman kepada para nabi dan rasul Allah SWT, khususnya

Nabi Muhammad SAW, beliau diutus untuk seluruh manusia

dengan tidak membedakan antara yang satu dengan yang

lainnya. Selain itu, beliau pun membawa kabar gembira bagi

mereka yang taat pada perintah Allah dan rasul-Nya dan

membawa peringatan bagi mereka yang melanggar larangan

Allah dan rasulnya.

Hal ini dipertegas dengan firman Allah SWT : “Sungguh,

Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran )

sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi

peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana

telah datang seorang pemberi peringatan.”

(QS. Al-Fathir 35 : 24)

Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, masyarakat Mekah

dikenal dengan masyarakat yang memiliki perangi keras dan

dikenal dengan masyarkat jahiliyah (bodoh). Jahiliyah adalah

kebodohan dalam keimanan dan hukum-hukum agama.

Dengan kata lain, zaman jahiliyah adalah zaman kebodohan

dalam masalah agama, bukan berarti bodoh dalam berbagai

bidang karena saat itu bangsa Arab telah menunjukkan

kemajuan dalam bidang ekonomi, politik, sastra, dan

sebagainya.

Selain itu, masyarakat Mekah pada awal perjuangan Nabi

Muhammad SAW dan para sahabatnya menyebarkan agama

Islam, melancarkan ancaman serta memberikan tantangan

Page 84: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 83

yang sangat keras terhadap dakwah Nabi dan para

sahabatnya, terutama setelah turunnya wahyu yang

memerintahkan Rasulullah SAW untuk berdakwah.

Adapun ancamaan dan tantangan terhadap Rasulullah dan

para sahabatnya, antara lain sebagai beikut :

1. Hinaan, cercaan, dan ancaman dari para pemuka kafir

Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW dan para

sahabatnya, disertai dengan ancaman fisik.

2. Ancaman pembunuhan. Dakwah yang dilakukan oleh

Nabi Muhammad SAW bukanlah hal yang mudah karena

berbagai rintangan dan ancaman yang bertubi-tubi

terhadap Rasulullah. Begitu pula dengan ancaman dan

usaha-usaha yang dilakukan oleh pemuka kaum Quraisy

untuk membunuh Rasulullah dan para sahabatnya. Akan

tetapi, atas perlindungan Allah SWT, ancaman dan usaha

untuk membunuh beliau dan para sahabatnya tidak

berhasil, sehingga dakwah dapat terus berlanjut.

Segala bentuk ancaman, rintangan, dan pengkhianatan yang

dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy dapat dihadapi

dengan sabar oleh Nabi Muhammad SAW dan para

sahabatnya. Dengan demikian, apa pun yang menimpa

Rasulullah dan para sahabatnya, semakin memperkokoh

keimanan dan memperkuat keyakinanan mereka dalam

menyampaikan agama yang benar di Mekah.

Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang kafir

Quraisy, Nabi Muhammad SAW berpegang teguh kepada

wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Di antaranya,

Page 85: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 84

beliau berdakwah dengan penuh hikmah dan mengutamakan

suri teladan (contoh yang baik) kepada orang-orang Mekah.

Dengan demikian, usaha beliau dapat mendatangkan hasil.

Akhirnya, orang-orang Mekah sedikit demi sedikit masuk

dan memeluk agama Islam. Setelah mereka memeluk agama

Islam, ada perubahan yang terjadi pada mereka.

Adapun perubahan pada mereka diantaranya, sbb :

1. Adanya perhatian orang-orang Mekah terhadap seruan

atau dakwah Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

2. Banyaknya tokoh-tokoh Quraisy yang memeluk agama

Islam dan diikuti oleh kelompok-kelompok mereka.

3. Masyarakat Mekah mulai tertarik dengan ajaran yang

disampaikan oleh Rasulullah SAW.

4. Kebiasaan-kebiasaan buruk jahiliyah mulai ditinggalkan

(berkurang) setelah mereka mengenal ajaran Islam.

Dengan gambaran perjuangan dakwah Nabi Muhammad

SAW dan para sahabatnya dalam menghadapi orang-orang

Mekah di atas, kita sebagai orang yang beriman hendaknya

menjadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Apa pun

yang dilakukan oleh Nabi Muhammd SAW, baik ketika ia

berdakwah menyebarkan agama Islam, hidup bermasyarakat,

menjadi seorang pedagang, maupun keteika menjadi seorang

pemimpin umat, semuanya adalah sebagai uswatul hasnah

bagi kita.

Page 86: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 85

Sebagaimana firman Allah SWT : “Sungguh, telah ada pada

(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)

bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat

Allah.” (QS. Al-Ahzab 33 : 21)

Dengan demikian, sedikitnya ada 7 (tujuh) hal yang dapat

kita jadikan teladan dari perjuangan Nabi Muhammad SAW

dan para sahabatnya dalam menyebarkan agama Islam, yaitu

sebagai berikut :

1. Sabar dan tawakal dalam menjalankan perintah

(kewajiban) Allah SWT.

2. Berlaku lemah-lembut dan penuh kasih sayang terhadap

siapa pun.

3. Selalu bekerja keras, tekun, dan ulet.

4. Menghindari perkataan kasar dan perilaku tidak terpuji

(keras hati dan berperilaku kasar) dalam kehidupan.

5. Mengedepankan sikap pemaaf, baik terhadap kawan

maupun lawan dengan tidak bersifat diskriminasi.

6. Membiasakan mengedepankan musyawarah dalam

mengatasi dan menghadapi segala persoalan, menghargai

pendapat orang lain, dan menerima saran dari orang lain.

7. Senantiasa bertawakal kepada Allah SWT dan

menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha

dengan penuh kesungguhan.

Page 87: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 86

Allah SWT berfirman : “Maka berkat rahmat Allah engkau

(Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka.

Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari se-kitarmu. Karena itu

maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk

mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam

urusan itu. ) Kemudian, apabila engkau telah membulatkan

tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah

mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali-Imran 3 : 159)

Keteladan Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam

menyebarkan Islam dapat terbukti dengan keberhasilan yang

dicapai oleh Nabi Muhammad. Bukan hanya menyebarkan

Islam kepada saudara dan keluarga dekatnya serta bukan

berhasil di Mekah saja. Akan tetapi, keberhasilan Nabi

Muhammad SAW dan para sahabatnya diakui dan

mendapatkan dukungan dari orang-orang Quraisy serta

pemuka-pemukanya, mendapat dukungan dan simpati

masyarakat Mekah dan Madinah, dan terbukti sampai

sekarang Islam telah diakui dan dianut oleh sebagian besar

penduduk dunia, termasuk Indonesia. Itulah di antara

keberhasilan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para

sahabatnya yang patut kita contoh dalam kehidupan ini.

Kontemplasi

Rasulullah SAW adalah sosok manusia yang Agung

Akhlaknya dan Luhur Budinya (QS. Al-Qolam : 4). Jika

Allah SWT saja telah memberikan pujian atas keluhuran

budinya, tentu hal ini tidaklah main-main (Luar Biasa) karena

Allah SWT Yang Maha Benar tidak akan pernah berdusta

atas Ucapan-Nya (Shodaqollahul „Azhim).

Page 88: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 87

Sebagai Umat Islam dan sekaligus Umat Nabi Muhammad

SAW kita harus senantiasa menjadikan Rasulullah SAW

sebagai Teladan yang Paripurna (Completely Perfect of Life

Model) yang harus selalu kita contoh dan ikuti semua

Perilaku, Perbuatan serta Tindakannya.

Hal-hal yang patut kita jadikan renungan berkaitan dengan

Diri Rasulullah SAW, diantaranya sebagai berikut :

1. Allah SWT mengutus seorang manusia pilihan-Nya untuk

memperbaiki kehidupan dan menyempurnakan akhlak

seluruh manusia. Dia adalah manusia pilihan Allah dan

menjadi khataminnabiyyin (penutup para nabi dan rasul),

yaitu Nabi Muhammad SAW.

2. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW adalah

untuk menyempurnakan akhlak manusia yang saat itu

berada dalam kegelapan, kehinaan, dan kebodohan.

Dengan diangkat dan diutusnya Muhammad sebagai Nabi

dan Rasul Allah SWT, manusia dituntun untuk

menemukan hakikat kemuliaan hidup dan hakikat

penciptaan dirinya dalam kehidupan ini.

3. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk

menjadi rahmat bagi seluruh alam. Dengan diutusnya

Muhammad SAW pada kaum Quraisy saat itu,

mendatangkan peradaban yang sangat tinggi pada nilai-

nilai kemanusiaan.

4. Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT bagi

seluruh umat manusia. Risalah yang dibawanya bersifat

Page 89: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 88

universal, ditunjukkan kepada seluruh umat manusia,

semua ras, bangsa, dan keturunan sampai akhir zaman.

5. Ada 7 (tujuh) hal yang dapat kita jadikan teladan dari

perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya

dalam menyebarkan agama Islam, yaitu : Sabar, berlaku

lemah-lembut, Selalu bekerja keras, tekun, dan ulet,

menghindari perkataan kasar dan perilaku tidak terpuji,

mengedepankan sikap pemaaf, membiasakan untuk

mengedepankan musyawarah dalam mengatasi dan

menghadapi segala persoalan dan senantiasa bertawakal

kepada Allah SWT.

Di zaman yang serba canggih sekarang ini, tidaklah sedikit

tantangan yang akan kita hadapi dalam rangka meneladani

dan menerapkan sifat-sifat dan perilaku Beliau. Namun

dengan kesadaran yang tinggi dan dengan ketulusan hati serta

dengan bermodalkan kecintaan dan ketaatan kepada Allah

SWT dan Rasulullah SAW maka Insya Allah kita akan dapat

dan Mampu meneladani Beliau dalam kehidupan kita sehari-

hari. Amien…

Page 90: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 89

BAB 3 KECERDASAN NURANI DAN SPIRITUAL

Di dalam diri setiap manusia selalu ada suara hati yang yang

ingin menyeimbangkan antara kepentingan dunia dengan

kepentingan akhirat karena suara hati datang dari Allah

secara given (sudah ada sejak awal). Suara hati itu tentunya

timbul dari hati nurani manusia yang paling dalam yang

berperan sebagai fitrah manusia itu sendiri. Hati nurani selalu

ingin menyeimbangkan antara spiritualisme dengan

materialisme, dan antara faktor insaniyah (kemanusiaan)

dengan faktor illahiyah (ketuhanan).

Selama ini orang biasanya hanya mengenal berbagai jenis

kecerdasan konvensional yang sudah ada, yang di antaranya

adalah : kecerdasan intelegensi (IQ), kecerdasan emosi (EQ),

dan kecerdasan spiritual (SQ), sementara kecerdasan daya

juang (AQ) belum banyak diketahui orang. Begitu juga

dengan kecerdasan nurani (Qolb Quotient - QQ), masih

sangat sedikit sekali orang yang mengenalnya apalagi

memahaminya. Padahal, kecerdasan nurani ini adalah

kecerdasan yang sama tuanya dengan kecerdasan intelegensi

(IQ). Kecerdasan nurani (QQ) telah dianugerahkan Allah

kepada manusia sejak pertama kali manusia berada dalam

kandungan ibu, yang disebut dengan af-idah. Af-idah ini

adalah kecerdasan yang berpasangan antara IQ (akal) dan QQ

(budi), oleh karena itu sering disebut dengan akal-budi. Budi

itulah sebenarnya yang disebut dengan hati nurani. Hati

nurani ini merupakan salah satu unsur paling utama dari

fitrah diri manusia.

Page 91: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 90

Perhatikan Gambar berikut ini :

Kecerdasan Nurani (QQ) adalah sesuai dengan prinsip-

prinsip keseimbangan di antara : Manusia dengan manusia

(hablum minan naas), Manusia dengan lingkungannya

(hablum minal makhluq), dan Manusia dengan Tuhannya

(hablum minallah). Orientasi hubungan antar manusia

(hablum minan naas) bersifat horisontal, begitu juga orientasi

hubungan manusia dengan lingkungannya (hablum minal

makhluq). Sedangkan orientasi hubungan manusia dengan

Allah (hablum minallah) bersifat vertikal, yakni hubungan

antara manusia sebagai makhluq (inferior) dan Allah sebagai

kholiqnya (superior).

Page 92: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 91

Mekanisme hubungan antara manusia dengan lingkungannya

(hablum minal makhluq) adalah dengan menggerakkan

segenap kecerdasan konvensional (IQ, EQ, dan AQ) bersama

dengan kecerdasan nurani (QQ) sebagai inisiator dan

mediatornya. Kecerdasan nurani inilah yang sepatutnya

meng-inisiasi, mengatur dan menggerakkan IQ, EQ, dan AQ

sebelum ketiga kecerdasan ini bergerak, yakni dalam hal

hubungan antar manusia dan hubungan antar makhluq.

Sedangkan dalam hubungan antar manusia dengan Allah

(hablum minallah) peran QQ adalah sebagai inisiator dan

sekaligus sebagai trigger (pemicu) bagi kecerdasan spiritual

(SQ) untuk mulai bergerak. Oleh sebab itu, kecerdasan nurani

yang dapat berfungsi dengan baik secara otomatis juga akan

meningkatkan kecerdasan spiritual seseorang.

Kecerdasan spiritual ini merupakan kecerdasan yang

“berkedudukan paling tinggi” sesudah kecerdasan hati

nurani, karena hanya dengan kecerdasan spiritual-lah

seseorang akan mampu memahami dan menangkap sinyal-

sinyal Ilahiyah yang maujud (ada tetapi tak nampak) dengan

hati nuraninya, bukan dengan panca inderanya. Kecerdasan

spiritual juga bersifat transendental dan hollistik sedangkan

kecerdasan nurani bersifat inherent (bawaan sejak lahir)

sebagai fitrah manusia. Kecerdasan nurani yang pada gambar

di atas letak posisinya berada di tengah-tengah (pusat)

“segitiga sama sisi” menunjukkan bahwa ia mempunyai

kedudukan (posisi) penting dan strategis sebagai inisiator,

mediator dan bahkan sebagai pemicu (trigger) untuk

menggerakkan kecerdasan-kecerdasan lainnya yakni : IQ,

EQ, AQ, dan SQ yang terdapat pada diri setiap manusia.

Page 93: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 92

Oleh karena (pada gambar) posisi SQ berada paling atas dan

paling dekat dengan “posisi” Allah sebagai kholiq, maka SQ

mampu memaksimalkan probabilitas ketercapaian keinginan

manusia lewat doa-doa yang dipanjatkan, berkat campur

tangan Tuhan (Allah SWT) dalam hidup. SQ juga merupakan

sarana bagi manusia untuk mencapai Keridhoan Allah

(Mardhotillah). SQ mampu menimbulkan hal-hal positif

seperti : ketenangan jiwa, ketentraman bathin, perasaan

relaksasi yang mendalam, bahkan suatu keadaan perasaan

kenyamanan bathin yang tiada tara pada sebagian orang yang

tingkat spiritualnya sudah sangat tinggi seperti : Para Nabi,

Thabi‟in, Wali, Ulama‟ serta orang-orang Sholeh.

Sudut-sudut segitiga sama sisi tersebut yang besarnya sama

60o antara IQ+EQ+AQ dengan SQ adalah menunjukkan

“keharusan diterapkannya skala prioritas yang sama” antara

kepentingan duniawi (yang tercermin dalam IQ, EQ, dan AQ)

dan kepentingan ukhrowi (yang tercermin dalam SQ),

disinilah tercapainya suatu keselarasan dan kesetimbangan

(tawazun) atau “balance” dalam kehidupan.

Mengenai Hati ini Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Ketahuilah bahwasannya di dalam tubuh

manusia terdapat segumpal daging, yang

mana jika ia baik maka akan baik pulalah

tubuh itu, dan jika ia rusak maka akan rusak

pulalah seluruh tubuh itu. Segumpal daging

itu ialah Hati”. (H.R. Bukhari & Muslim)

Page 94: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 93

Dan Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan

dan HATI, semuanya itu akan dimintakan

pertanggung-jawabannya”

(Q.S. Al-Isra‟: 36)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Para

Ilmuwan di seluruh dunia mengenai Brain Hemisphere

(Belahan Otak pada Manusia), maka telah ditemukan,

diketahui dan disepakati bahwasannya pada Otak Kiri

manusia terletak Rational Intelligence (kecerdasan rasio),

sedangkan pada Otak Kanan manusia terdapat Emotional

Intelligence (kecerdasan emosi).

Begitu pula setelah Penulis mempelajari dari berbagai

literatur kajian mengenai Hati Nurani dari Para Ilmuwan dan

Pakar Manajemen Qolbu, baik lokal maupun internasional

maka Penulis mendapati bahwasannya perbandingan antara

Hati Nurani (Hati) dengan Akal (Otak) pada Manusia

dapatlah ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

“Left Brain is working on The System,

while Right Brain is working in The

System, but Only HEART is working in

The Entire of The System of Our Life” (Otak Kiri manusia bekerjanya di atas

sistem, sedangkan Otak Kanan bekerjanya

di dalam sistem, namun hanya HATI yang

berkerja pada seluruh sistem di dalam

sistem kehidupan manusia)

Page 95: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 94

Berikut ini adalah beberapa lagi kutipan Firman Allah, Hadits

Nabi, maupun Para Pakar berkaitan dengan Hati Nurani :

“Bencana besarlah bagi mereka yang HATI

nya telah mengeras”. (Q.S. Az-Zumar : 22)

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang

Ahlul Kitab sebelum kamu yang diturunkan

Kitab kepadanya kemudian berlalulah waktu

yang panjang kepada mereka, lalu hati

mereka menjadi keras”. (Q.S. Al-Hadid: 16)

“Sesungguhnya Langit dan Bumi tak dapat

Menjangkau KU, tapi AKU dapat dijangkau

oleh HATI Orang yang Beriman”.

(Hadits Qudsi)

“Wahai Washibah, Mintalah Nasehat

(fatwa) pada HATI mu !”. (H.R. Ahmad)

“Janganlah terlalu banyak tertawa karena

terlalu banyak tertawa akan mengeraskan

HATI !”. (Al-Hadits)

“Pleasure without CONSCIENCE is A

Deadly Sin”. (Kesenangan tanpa HATI

NURANI adalah Dosa yang amat Fatal).

(Mahatma Gandhi)

“Seringkali Hatimu mengetahui sesuatu

jauh sebelum Pikiranmu !”. (Polly Adler)

“Management is Tangible, Leadership is

Intangible, but only CONSCIENCE is

Feelable !”. (Manajemen kasat mata,

Page 96: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 95

Kepemimpinan tak kasat mata, tetapi hanya

HATI NURANI yang dapat Anda rasakan !).

(Hard-Hi Smart Consulting)

“The Balance between The Left and The

Right Brain lies at The HEART”.

(Keseimbangan antara Otak Kiri dan Otak

Kanan adalah terletak pada HATI).

(Hard-Hi Smart Consulting)

“Manage from the Left Brain, Lead from

the Right Brain, but Command and

Execute only from the HEART !”.

(Menatalah dari Otak Kiri, Memimpinlah

dari Otak Kanan, namun Memerintah dan

Melaksanakan dengan baik hanyalah

dimungkinkan melalui HATI).

(Hard-Hi Smart Consulting)

Menurut Kitab terkenal Al-Maraghi bahwasannya Hati

merupakan salah satu Hidayah (petunjuk) yang Allah berikan

kepada manusia. Ada 5 (lima) macam Hidayah yang Allah

berikan kepada Manusia bersama dengan Hati, yaitu :

1). Ghorizah (naluri/insting)

2). Hawasi (indera)

3). „Aqli (akal)

4). Qolbi (hati)

5). Diin (agama)

6). Taufiq (pertolongan Allah yang menggerakkan

hati manusia untuk berbuat kebajikan)

Page 97: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 96

Manusia yang memiliki Kecerdasan Nurani (QQ) dan

Kecerdasan Spiritual (SQ) akan selalu berusaha keras untuk

mecapai hal-hal berikut ini :

1). Hati yang Bersih.

2). Kejujuran dan Akhlaq Mulia.

3). Taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

4). Memperbanyak Ilmu yang Bermanfaat.

5). Bersabar terhadap Ujian dan Cobaan.

6). Jiwa yang Tenang, Damai dan Ikhlas.

7). Menjadi Pewaris Syurga Firdaus.

8). Menjauhkan Diri dari Dosa-dosa Fatal.

9). Menjauhkan Diri dari Sifat-sifat Munafiq.

10). Strategi Hidup yang Baik dan Benar.

Kesepuluh hal tersebut akan penulis bahas satu per-satu

dengan lebih rinci agar pemahaman para pembaca lebih

komprehensif dan lebih mendalam atas hal-hal yang ingin

dibahas pada bagian ini.

1. HATI YANG BERSIH

Sebagai manusia yang dikatakan memiliki Kecerdasan Hati

Nurani dan Kecerdasan Spiritual maka kita harus berusaha

agar Hati kita mencapai status “Qolbun Salim”, yakni hati

yang bersih dari segala macam penyakit hati, baik yang kecil

maupun yang besar, apalagi yang dahsyat.

Mengapa kita harus mencapai Hati yang Qolbun Salim ?

Bila Hati kita termasuk ke dalam “Qolbun Maridh“ (Hati

yang Berpenyakit), apalagi bila termasuk ke dalam “Qolbun

Page 98: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 97

Mayyit” (Hati yang Mati/Beku) maka pemiliknya juga akan

tergolong orang-orang yang dikategorikan oleh Allah SWT

sebagai “Pembuat Kerusakan di muka Bumi (Mufsidin)”.

Adapun jenis-jenis penyakit hati ini berdasarkan tingkat

kronisnya diklasifikasikan sebagai berikut :

Ringan : iri, riya‟, ujub, sum‟ah, ghibah.

Berat : sombong, dengki, hasad, menentang Allah.

Dahsyat : mempersekutukan Allah (syirik).

Penyakit-penyakit hati yang ringan dan berat tersebut akan

menghapus pahala-pahala amal ibadah yang telah kita

kerjakan laksana air hujan mengguyur bumi (bersih tanpa

sisa). Sedangkan penyakit hati yang paling berat (dahsyat)

merupakan Dosa yang Teramat Besar yang akan

menyebabkan para pelakunya dilemparkan oleh Allah SWT

ke dalam Api Neraka dengan kekal di dalamnya selama-

lamanya. Na‟udzubillaahi Min Dzalik…

Bahaya Syirik itu sendiri telah dijelaskan oleh Allah SWT

dengan Firman-Nya di dalam Al-Qur‟an, di antara Firman-

Nya adalah sebagai berikut :

1). Syirik adalah Dosa yang Amat Besar :

“Sesungguhnya Allah tidak akan

mengampuni dosa syirik, dan Dia

mengampuni dosa selain syirik bagi siapa

saja yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang

mempersekutukan Allah (syirik) maka

sesungguhnya ia telah berbuat dosa yang

teramat besar”. (Q.S. An-Nisa‟: 48)

Page 99: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 98

2). Syirik adalah Kesesatan yang Amat Jauh :

“Barangsiapa yang mempersekutukan Allah

(syirik) maka sesungguhnya ia telah tersesat

dengan kesesatan yang teramat jauhnya”.

(Q.S. An-Nisa‟: 116)

3). Syirik adalah Kejahatan yang Amat Dahsyat :

“Janganlah kamu mempersekutukan Allah

(syirik), sesungguhnya mempersekutukan

Allah itu adalah kejahatan yang sangat

teramat dahsyat”. (Q.S. Luqman : 13)

Kita mungkin semua sudah tahu bahwa sebenarnya Iblis

adalah makhluq Allah yang paling ta‟at dan berbakti kepada

Allah SWT sebelum ia diperintahkan untuk bersujud kepada

Adam. Namun karena Iblis mempunyai penyakit hati, maka

Allah mengkategorikan Iblis tersesat dan termasuk ke dalam

golongan yang Kafir, sebagaimana yang telah dijelaskan Al-

Qur‟an tentang Hukuman Allah terhadap Iblis tersebut.

Marilah kita lihat penyakit-penyakit hati apa sajakah yang

menghinggapi Iblis sehingga ia dikategorikan oleh Allah

sebagai golongan yang Kafir :

1). Membangkang, Sombong / Arogan / Takabbur :

“Dan ketika Kami katakan kepada Para

Malaikat : „Sujudlah kalian kepada Adam‟,

maka bersujudlah mereka (para malaikat)

kecuali Iblis, ia Enggan (=membangkang)

dan Takabbur (=sombong / arogan), maka

ia termasuk golongan yang Kafir”.

(Q.S. Al-Baqarah : 34)

Page 100: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 99

2). Merasa Diri lebih Hebat :

“Allah berfirman (kepada Iblis) : „Apakah

yang menghalangimu untuk bersujud

(kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?‟.

Berkatalah Iblis : „Aku lebih baik daripada

dia, Engkau ciptakan aku dari api

sedangkan dia Engkau ciptakan dari

tanah‟“. (Q.S. Al-A‟raf : 12)

3). Iri, Dengki, Dendam Kesumat dan Hasad :

“Iblis berkata : „Karena Engkau telah

menghukumiku tersesat maka aku akan

benar-benar menghalang-halangi mereka

(manusia) dari Jalan Engkau yang lurus“.

(Q.S. Al-A‟raf : 16)

Lalu perhatikan pula kutipan Hadits Nabi SAW tentang Hati

di bawah ini :

“Wahai Washibah, tanyalah pada Hatimu !

Mintalah pendapat pada Hatimu !”.

(Kalimat itu diucapkan Nabi sebanyak 3x)

Lalu Rasulullah melanjutkan Sabdanya :

“Kebaikan adalah sesuatu yang Hati

merasa tenang ketika mengerjakannya, dan

Dosa adalah sesuatu yang membuat

perasaan gelisah (tidak tenteram) dan Hati

ragu ketika melakukannya, meskipun semua

orang sepakat mengatakan bahwa yang

Page 101: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 100

engkau lakukan itu adalah baik dan benar”.

(H.R. Ahmad)

Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwasannya bila

Hati kita merasa tenang dan mantap dalam melakukannya

maka tandanya perbuatan itu benar dan halal untuk

dilakukan. Tetapi bila Hati kita merasa ragu-ragu (atau

bahkan menentangnya) maka tandanya perbuatan itu adalah

salah (tidak dibenarkan oleh Allah) dan haram serta berdosa

bila kita tetap meakukannya.

Agar Hati kita senantiasa tenteram dan damai maka jalan

satu-satunya bagi kita adalah dengan memperbanyak

Dzikirullah (mengingat Allah) baik di kala susah maupun

senang, dan di kala sempit maupun lapang, karena hanya

dengan berdzikirlah Hati kita menjadi tenang, sebagaimana

yang dijanjikan Allah SWT dalam Surat Ar-Ra‟d ayat 28 :

“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (Dzikir) sajalah

yang membuat Hatimu menjadi tenang dan tenteram”.

Allah SWT menghendaki kita untuk senantiasa menjadi

orang yang “Mufariddun”, yakni orang yang selalu

mengingat Allah SWT di manapun, kapanpun dan di

manapun kita berada dan dalam keadaan apapun.

Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur‟an surat Al-

Ahzab ayat 41-42 :

"Wahai orang-orang yang beriman,

ingatlah kepada Allah dengan Dzikir yang

sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah

kepadaNya setiap pagi dan petang".

Page 102: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 101

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda di dalam Hadits

Beliau sebagai berikut :

"Maukah aku beritahukan kepada kalian

amalan yang paling baik dan paling suci di

mata Raja (=Allah) kalian, dan lebih baik

daripada menginfakkan emas dan uang

serta lebih baik daripada berperang di

Jalan Allah? Yaitu, Dzikir kepada Allah".

Lebih lanjut di dalam Hadits-hadits Rasulullah SAW

diterangkan beberapa Bacaan Dzikir dan Faedahnya bagi kita

sebagai orang yang beriman, yakni di antara bacaan tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Barangsiapa yang membaca : "Subhanallah,

Walhamdulillah, Walaailaahaillallah, Wallahu Akbar",

maka orang itu akan ditanamkan oleh Allah SWT pohon

buah-buahan yang banyak di dalam Syurga.

2. Barangsiapa yang membaca : "Subhanallah

Wabihamdih" sebanyak 100 kali, maka orang itu akan

dihapuskan dosa-dosanya walaupun dosa-dosanya

sebanyak buih yang ada di lautan.

3. Barangsiapa yang membaca : "Asyhadu An-

Laailaahaillallah, Wahdahu Lasyariikalah Wa-asyhadu

anna Muhammadan 'Abduhu Warosuuluh", maka

orang itu akan dibukakan 8 (delapan) Pintu Syurga,

sehingga ia dapat masuk Syurga dari pintu manapun yang

ia kehendaki.

Page 103: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 102

4. Barangsiapa yang membaca : "Laa Haula Walaa

Quwwata Illa Billah", maka orang itu dibukakan salah

satu pintu Syurga untuknya.

5. Barangsiapa yang membaca : "Asyhadu An-

Laailaahaillallah", maka orang itu diberikan Kunci

Syurga oleh Allah SWT.

6. Barangsiapa yang membaca : "Laa Ilaaha Illallah Al-

Malikul Haqqul Mubiin", maka orang itu apabila

meninggal dunia ia tidak akan merasa seram di dalam

kubur (=alam barzakh), sehingga ia aman dan sentosa di

dalam kubur.

7. Barangsiapa yang membaca : Sayyidul Istighfar yaitu

"Allahumma Anta Robbi Laailahailla Anta Kholaqtani

Wa ana 'Abduka Wa ana 'Ala 'Ahdika Wawa'dika

Mastatho'tu A'udzubika Min Syarrima Shona'tu Abu

ulaka Bini'matika 'Alaiyya Wa abu-u Bidzambi

Faghfirli Fainnahu Laa Yaghfirudz Dzunuba Illa

Anta", maka :

a. Jika dibaca siang hari (sesudah Subuh), kemudian

ia meninggal dunia sebelum Sore (sebelum 'Ashar),

maka ia pasti akan termasuk "Ahli Syurga".

b. Jika dibaca pada malam hari (sesudah Maghrib),

kemudian ia meninggal dunia sebelum pagi (sebelum

Subuh), maka ia pasti akan termasuk "Ahli Syurga".

8. Barangsiapa yang membaca : "Alhamdulillah", maka

akan dipenuhi timbangan Amal Sholehnya.

Page 104: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 103

9. Barangsiapa yang membaca : "Allahumma Sholli 'Ala

Muhammad Wa 'Ala Aali Muhammad Wa 'Ala Ahli

Baitihi" sebanyak 100 kali setiap harinya, maka akan

didatangkan/dikabulkan Allah SWT kepada orang itu

sebanyak 70 “Hajatnya” (= maksud/niat/do'a mengenai

hal-hal dunia) dengan cepat di Dunia ini, dan akan

didatangkan serta dikabulkan kepada orang itu sebanyak

30 Hajatnya untuk Urusan di Akhirat kelak.

10. Barangsiapa yang membaca : Sholawat Nariyah

sebanyak 11 kali setiap hari sesudah Sholat 'Ashar, maka

akan dimudahkan, dilapangkan dan dilimpahkan

Rezekinya di dunia ini dengan tiada putus-putusnya, serta

diberikan Rezeki yang berlimpah pula di Akhirat kelak.

Rasulullah SAW juga menerangkan bahwasannya ada 5

(lima) Perkara yang menjadikan sebagai Obat bagi Hati yang

kotor atau berpenyakit, obat tersebut adalah :

1). Membaca Al-Qur‟an dan menghayati maknanya.

2). Sholat Malam (mis: Tahajud atau Sholat Hajat).

3). Berpuasa Sunnah (mis: Senin-Kamis, atau Puasa Daud).

4). Memperbanyak Dzikir (mengingat) kepada Allah.

5). Bergaul hanya dengan orang-orang yang Baik (Sholeh).

Itulah 5 (lima) hal/perkara yang dapat membersihkan Hati

kita dari kotoran-kotoran atau penyakit yang mungkin saja

bercokol di dalam hati tanpa kita ketahui dan kita sadari.

Page 105: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 104

2. KEJUJURAN DAN AKHLAQ MULIA

Kejujuran merupakan salah satu simbol dari Akhlaq Mulia,

sehingga kita mungkin pernah mendengar ada kata mutiara

dari orang-orang tua kita dahulu bahwasannya “Kejujuran

adalah Mata Uang yang Berlaku di mana saja”, bahkan di

dunia kejahatan seperti “MAFIA” (Mafioso – dari Italia) pun

masih tetap dibutuhkan adanya sifat kejujuran. Mengapa

demikian? Karena untuk menjalankan organisasi mafia

mereka tersebut tentunya dibutuhkan orang yang akan

diserahi tugas untuk mengurusi keuangan organisasi mereka,

dan yang pasti akan dipilih tentulah orang-orang yang jujur

dalam hal mengelola dan mengurusi keuangan organisasi

mereka, karena jika tidak, mereka akan berlaku sangat kejam

dan sadis terhadap orang-orang yang berusaha membohongi

dan menipu mereka, meskipun sebenarnya mereka juga

adalah kumpulan para penipu, pembohong, perampok dan

bahkan pembunuh. Betul ?

Begitu juga, banyak sekali di antara orang-orang yang bukan

beragama Islam yang tidak pernah tahu dan tidak mengerti

tentang Islam namun sangat menjunjung tinggi kejujuran dan

akhlaq mulia tersebut. Marilah kita coba simak beberapa

kutipan sebagian dari kata-kata mutiara yang sempat mereka

lontarkan dan kemukakan :

“Honesty is the first chapter in the book of

wisdom” (Kejujuran adalah bab pertama

dalam buku kebajikan). (Thomas Jefferson)

“It is not about aptitude but your attitude

that will determine your altitude”

(Bukanlah kepandaian otakmu, akan tetapi

Page 106: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 105

akhlaqmu yang akan menyebabkan kamu

mempunyai kedudukan yang amat tinggi dan

terhormat). (Jessie Jackson)

Urusan akhlaq bukanlah urusan yang hanya sepele saja akan

tetapi merupakan “Perkara Besar” yang bisa menyebabkan

suatu bangsa menjadi berantakan dan porak-poranda

disebabkan oleh dampak kejahatan dan kebiabadan manusia

itu sendiri. Lihat saja contohnya, betapa korupsi dan

manipulasi sudah menjadi budaya dan merajalela di mana-

mana di negeri ini yang notabene sebagian besar rakyatnya

adalah beragama Islam. Bukanlah salah ajaran Agamanya

akan tetapi oknum-oknum (orang-orang) nya-lah yang tidak

memiliki Kejujuran dan Akhlaq yang Karimah. Kemudian,

dampak dari akhlaq yang buruk juga dapat menyebabkan

suatu ummat terperosok ke jurang kenistaan, dan bahkan

yang paling buruk, dapat menyebabkan seseorang pelakunya

mengalami Suul Khotimah (akhir hidup yang buruk – Bad

Ending of Life) pada saat kematiannya (misalnya: bunuh

diri, saling bunuh, dsb). Naudzubillahi Min Dzalik semoga

kita tidak termasuk golongan orang-orang yang demikian.

Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi SAW yang berbunyi :

“Sesungguhnya aku (Muhammad) ini diutus

Allah SWT untuk kalian, terutamanya

adalah untuk memperbaiki dan memuliakan

Akhlaq”. (Al-Hadits)

Marilah kita Perhatikan pula beberapa kutipan Hadits

Rasulullah SAW berikut ini :

Page 107: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 106

“Sesungguhnya orang yang paling baik di

antara kalian adalah orang yang paling

baik akhlaqnya”. (H.R. Bukhari - Muslim)

“Makhluq (manusia) yang terbaik adalah

yang terbaik akhlaqnya”. (Al-Hadits)

“Apabila kalian berakhlaq maka hendaklah

seperti AkhlaqKu”. (Hadits Qudsi)

Adalah seorang Pakar Ilmu Manajemen dari Amerika Serikat

yang bernama Stephen R. Covey yang mengutip tentang

Kejujuran dan Integritas dengan demikian indah dan bagus di

dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People

(Tujuh Kebiasaan Orang-orang yang sangat Berhasil-guna).

Di dalam bukunya tersebut ia mendefinisikan “Kejujuran”

dan “Integritas” sebagai berikut :

HONESTY (Kejujuran) : is conforming our words to

reality (adalah kesesuaian kata-kata kita dengan

kenyataan).

Jadi, Kejujuran berarti : Bisa Dipercaya (Trustable)

INTEGRITY (Integritas) : is conforming reality to our

words (adalah kesesuaian kenyataan atas kata-kata kita)

Maksud dari definisi Integritas di atas adalah : “adanya

kesesuaian antara kata-kata yang kita ucapkan dengan

setiap perbuatan yang kita lakukan”. Dengan kata lain juga

dapat diartikan sebagai : “tidak munafiq (unhypocrite)”.

Jadi, Integritas berarti : Bisa Diandalkan (Reliable)

Page 108: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 107

Menurut Stephen R. Covey, untuk menjadi Manusia yang

Berhasil-guna maka seseorang haruslah memiliki sifat kedua-

duanya, yakni “Kejujuran” dan sekaligus “Integritas”.

Namun, bila seseorang hanya memiliki Kejujuran tetapi tidak

memiliki Integritas, berarti ia “Bisa Dipercaya tetapi Tidak

Bisa Diandalkan”. Sebaliknya, apabila seseorang hanya

memiliki Integritas saja, maka berarti ia “Hanya Bisa

Diandalkan tetapi Tidak Bisa Dipercaya”.

Pada tahun 2002 lalu tepatnya tanggal 11-12 April 2002, Para

Top Executive (CEO) dari berbagai Perusahaan Internasional

datang berbondong-bondong untuk menghadiri sebuah

Leadership Discussion Forum (Forum Diskusi tentang

Kepemimpinan) yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan

Harvard Business School yang mengambil Tema “Does

Spirituality Drive Success?” (Apakah Spiritualitas mampu

menghasilkan Kesuksesan?). Mereka berdiskusi membahas

bagaimana nilai-nilai spiritualitas tersebut dapat membantu

mereka menjadi pemimpin perusahaan yang berpengaruh di

tengah-tengah lingkungan bisnis yang mereka jalankan.

Diskusi berjalan dengan hangat selama dua hari di lembaga

pendidikan bisnis paling bergengsi di Amerika Serikat

tersebut. Pada akhir Forum Diskusi mereka seluruhnya

sepakat menyatakan bahwasannya Nilai-nilai Spiritualitas

mampu menghasilkan 5 (lima) hal, yaitu :

1. Integritas dan Kejujuran.

2. Energi dan Semangat.

3. Inspirasi, Ide dan Inisiatif.

4. Wisdom (Kebajikan/Kebijaksanaan)

5. Keberanian dalam Mengambil Keputusan.

Page 109: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 108

Kemudian lagi, pada Tahun 1987, 1995 dan 2002 yang lalu

secara berturut-turut sebuah leadership institution (lembaga

kepemimpinan) internasional yang bernama The Leadership

Challenge melakukan Survey mengenai “karakteristik” para

pemimpin (CEO) perusahaan dari 5 (lima) Benua yakni :

Amerika, Australia, Asia, Eropah dan Afrika. Dalam survey

tersebut masing-masing responden diminta untuk memilih

sebanyak 7 dari 20 karakter yang menurut mereka Paling

Ideal bagi CEO pilihan perusahaan mereka.

Ke-20 Karakter yang harus mereka pilih adalah sbb :

1. Honest (jujur)

2. Forward Looking (berpikiran maju)

3. Competent (kompeten/mampu)

4. Inspiring (memberi inspirasi)

5. Intelligent (cerdas)

6. Fair-minded (adil)

7. Broad-minded (berwawasan luas)

8. Supportive (mendukung)

9. Straight Forward (berterus terang)

10. Dependable (bisa diandalkan)

11. Cooperative (dapat bekerjasama)

12. Determined (tegas)

13. Imaginative (berdaya-imajinasi)

14. Ambitious (berambisi)

15. Courageous (mendorong/berani)

16. Caring (peduli)

17. Mature (matang/dewasa)

18. Loyal (setia)

19. Self-controlled (menguasai diri)

20. Independent (mandiri)

Page 110: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 109

Maka Hasilnya mencatat bahwa dari seluruh ke-3 Event

Survey (1987, 1995 dan 2002) tersebut Karakter/sifat

“Honest (Jujur)” selalu berada pada “Urutan (ranking)

Pertama” secara berturut-turut selama tiga kali diadakan

survey tersebut, sementara jenis karakter-karakter yang lain

selalu berubah-ubah posisi urutan (ranking) nya. Hal ini

berarti para pebisnis itupun sangat menyadari dan

mengetahui bahwa kejujuran adalah faktor yang sangat

penting dalam menjalankan bisnis mereka. Disamping itu,

sekaligus membuktikan kita bahwasannya “Kejujuran”

merupan faktor yang amat sangat dibutuhkan oleh siapapun

dalam kehidupannya di dunia ini, tak peduli apakah mereka

seorang spiritualis, penulis, negarawan, moralis atau bahkan

seorang pebisnis sekalipun sangatlah membutuhkan yang

namanya “Kejujuran”.

Namun kita mungkin sering atau pernah mendengar

setidaknya bahwa di dalam “Dunia Bisnis” ada suatu

Ungkapan yang sangat populer sekali, yang berbunyi kurang

lebih demikian :

“If you only talk about honesty, nobody

will come to you talking about business”

(Jika anda banyak bicara tentang kejujuran,

maka tak akan ada orang yang datang

kepada anda untuk bicara tentang bisnis).

Pernyataan dalam ungkapan tersebut di atas sangatlah

“Berbau SEKULER” dan “PARADOXAL” sekali dengan

Hasil Survey The Leadership Challenge serta dengan

banyak Tokoh-tokoh Spiritual, Negarawan dan Pebisnis Jujur

yang sangat tidak setuju atau tidak sepaham bahkan

menentang dengan keras ungkapan tersebut.

Page 111: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 110

Beberapa Tokoh dan Organisasi yang tidak setuju/sepaham

(bertentangan) dengan ungkapan tersebut, di antaranya :

Mahatma Gandhi, seorang Spiritualis dari India, yang

membuat statement (pernyataan) di dalam bukunya yang

berjudul The Seven Deadly Sins bahwasannya

“Commerce without Morality is A Deadly Sin” (Bisnis

tanpa disertai Akhlaq adalah Dosa yang Amat Fatal).

Thomas Jefferson, seorang Negarawan dan salah satu

mantan Presiden Amerika Serikat yang pernyataannya

banyak dikutip oleh Tokoh-tokoh Politik dan Negarawan

dari berbagai Negara juga mengatakan “Honesty is the

first chapter in the book of wisdom” (Kejujuran adalah

Bab pertama di dalam Buku Kebajikan/Kebijaksanaan).

Yang maksudnya adalah apabila kita ingin berbuat

kebaikan atau kebajikan maka tanamkan terlebih dahulu

kejujuran di dalam diri kita, tanpa itu niscaya kita tidak

akan bisa dikatakan telah berbuat kebaikan dan kebajikan.

American Business Concern, sebuah Organisasi Media

Perkumpulan Bisnis terkemuka di Amerika Serikat pernah

menerbitkan Hasil Poling dan Survey yang diadakan bagi

Para Pebisnis Dunia (CEO Perusahaan) dari sebanyak 500

Perusahaan Multinational Besar Dunia Paling Sukses

yang disebut sebagai “Fortune 500” yang isinya

menyatakan bahwa sebanyak 94% Para Pemimpin (CEO)

perusahaan-perusahaan besar tersebut berhasil mencapai

kesuksesan bisnis pada bidang-bidang usahanya berkat

diterapkannya Faktor “Kejujuran” dan “Perilaku/Akhlaq

yang Terpuji” di dalam menjalankan bisnis mereka.

Page 112: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 111

Harvard Business School pernah mengadakan Penelitian

pada Tahun 1993 mengenai faktor-faktor Penentu

Keberhasilan dan Kesuksesan atas diri sesorang, yang

kemudian ditemukan dalam penelitian tersebut

bahwasannya sebesar 85% Penyebab Keberhasilan dan

Kesuksesan seseorang adalah Faktor “Akhlaq”.

3. TAAT KEPADA PERINTAH ALLAH DAN RASUL

Di dalam suatu organisasi, apapun namanya, di manapun

adanya serta di bidang apapun kegiatannya, pastilah selalu

ada yang namanya : “Perintah” (Command – dalam Bahasa

Inggrisnya). Perintah ini sangat diperlukan guna menjalankan

sistem yang ada di dalam organisasi tersebut. Perintah sangat

mutlak diperlukan bagi kelancaran suatu organisasi untuk

mempermudah dan memperjelas hal-hal yang berkaitan

dengan :

Stratata/Tingkatan (Level) Jabatan para anggotanya.

Satuan Komando/Perintah (Unity of Command); dan

Jenjang Tingkatan Komando/Perintah (Hierarchy of

Command) dalam organisasi.

Hanya dengan ke-3 hal tersebut di atas itulah suatu organisasi

dapat dimungkinkan berjalan dengan baik dan lancar tanpa

adanya saling “Tumpang-tindih (Overlapping)” dan saling

“Langgar (Outbreaking)” terhadap Otoritas masing-masing

jabatan yang ada di antara para anggota organisasi di

dalamnya.

Page 113: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 112

Begitu juga halnya dengan “Sistem” (Manhaj) yang ada di

dalam Agama Allah (cq. Islam), terdapat juga yang namanya

“Perintah” (Am‟r – dalam Bahasa Arabnya). Di dalam

Agama Islam, ketiga hal yang telah disebutkan di atas telah

dicanangkan oleh Allah SWT dengan Urutan Prioritas dan

Kedudukannya sebagai berikut :

Perintah Allah SWT Paling Utama (Top Urgent)

Perintah Rasulullah SAW Utama/Tinggi (Urgent)

Perintah Pemimpin Penting (Important)

Adapun Kedudukan Hukum (Legal Standing) dari Skala

Prioritas tersebut di atas telah ditetapkan oleh Allah SWT

yang tertuang di dalam Al-Qur‟an Surat An-Nisa‟ ayat 59 :

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah

Allah dan taati pula Rasul, serta Para

Pemimpin di antara kamu. Kemudian jika

kamu berbeda pendapat tentang segala

sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah

(cq. Al-Qur‟an) dan Rasul (cq.Hadits) bila

kamu benar-benar beriman kepada Allah

dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih

baik bagimu dan baik pula akibatnya”.

(Q.S. An-Nisa‟ : 59)

Taat kepada Allah SWT merupakan suatu kewajiban yang

tidak dapat kita ganggu-gugat karena ketika seseorang telah

mengucapkan Dua Kalimat Syahadat atau telah berada di

dalam naungan Agama Islam, maka wajib baginya untuk taat

kepada segala bentuk perintah dan larangan dari Allah SWT.

Page 114: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 113

Lalu, apakah dengan taat kepada Allah SWT berarti kita tidak

boleh taat kepada yang lain selain Allah ?

Satu-satunya hamba Allah yang wajib untuk ditaati pula oleh

Umat Islam adalah Rasulullah Muhammad SAW. Beliau

adalah suri teladan bagai seluruh umat hingga akhir zaman.

Hanya Beliaulah yang memiliki hak untuk ditaati oleh

seluruh umat manusia, khususnya umat Islam. Perintah untuk

taat kepada Rasulullah SAW ini merupakan salah satu bentuk

ketaatan kita kepada Allah SWT, karena perintah tersebut

terdapat di dalam Al-Qur‟an :

“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah

kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah

kamu berpaling dari pada-Nya, sedangkan

kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)”.

(Q.S. Al-Anfal : 20)

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah

Allah dan taati pula Rasul…”.

(Q.S. An-Nisa‟ : 59)

Adapun orang-orang, golongan, atau aliran-aliran yang tidak

percaya kepada Rasulullah SAW atau tidak mau mematuhi

sunnah-sunnahnya, maka mereka sama saja dengan tidak

mentaati perintah Allah SWT. Orang-orang yang semacam

inilah yang disebut dengan orang-orang yang ingkar, durhaka

(fasiq) atau kafir.

Taat kepada Allah SWT berarti harus pula diiringi dengan

ketaatan kepada Rasulullah SAW. Perintah tersebut banyak

sekali terdapat di dalam Al-Qur‟an dan senantiasa selalu

berpasangan dan berdampingan.

Page 115: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 114

Jika seseorang tidak mau mentaati perintah dan larangan

Rasul, maka sudah bisa dipastikan bahwasannya ia juga sama

saja dengan tidak mentaati perintah dan larangan Allah SWT.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa setiap muslim

harus taat kepada Rasulullah SAW, bukan hanya kepada

Allah SWT saja :

1. Perintah untuk taat kepada Rasulullah merupakan perintah

dari Allah SWT.

2. Rahmat Allah hanya akan diberikan kepada orang-orang

yang bertaqwa dan beriman kepada Allah dan mentaati

Rasul-Nya.

3. Ketaatan kita kepada Rasulullah SAW merupakan sebuah

jalan untuk mendapatkan Taufiq (pertolongan) dan

Hidayah (petunjuk) dari Allah SWT.

4. Allah SWT akan menimpakan adzab yang sangat pedih

kepada mereka yang menentang atau menyalahi perintah

Allah. Menentang atau menyalahi perintah Rasulullah

merupakan salah satu bentuk pengingkaran terhadap

perintah Allah SWT.

5. Ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap ketetapan

Rasulullah SAW merupakan salah satu syarat syahnya

iman seseorang kepada Allah SWT.

6. Hanya dengan mengikuti atau mentaati Allah SWT dan

Rasul-Nya sajalah maka kita akan memperoleh limpahan

kasih sayang dan ampunan dari Allah SWT.

Page 116: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 115

Demikian diantaranya beberapa alasan mengapa kita selaku

Umat Islam harus juga berlaku taat kepada Rasulullah SAW

karena ketaatan kepada Allah SWT dan ketaatan kepada

Rasulullah SAW adalah bukti Cinta kita kepada Allah SWT

dan Rasul-Nya yang merupakan suatu keharusan bagi setiap

pemeluk Islam (Muslim) yang senantiasa selalu beriringan

dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Berikut ini adalah beberapa keterangan tambahan lagi dari

Allah SWT yang berkaitan dengan perintah taat dan cinta

kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, yang terdapat di dalam

Al-Qur‟anul Karim :

“Patuhilah olehmu Allah dan Rasul agar

supaya kamu diberi rahmat (disayang)”.

(Q.S. Ali Imran : 132)

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah

seruan Allah dan seruan Rasul apabila

Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang

memberikan kehidupan kepada kamu,

ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah

membatasi antara manusia dan hatinya dan

sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan

dikumpulkan”. (Qs. Al Anfaal : 24)

“Barangsiapa yang mentaati Allah dan

Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah

mendapatkan kemenangan yang besar”.

(Q.S. Al-Ahzab : 71)

“Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di

dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kami

Page 117: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 116

kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah

berfirman: „Siksa-Ku akan Kutimpahkan

kepada siapa yang Aku kehendaki dan

rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka

akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-

orang yang bertaqwa, yang menunaikan

zakat dan orang-orang yang beriman

kepada ayat-ayat Kami‟".

(Q.S. Al-A‟raf : 156)

“Katakanlah : „Hai manusia sesungguhnya

aku adalah utusan Allah kepadamu semua,

yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit

dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah) selain Dia, Yang menghidupkan

dan mematikan, maka berimanlah kamu

kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang

“ummi” yang beriman kepada Allah dan

kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-

Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu

mendapat petunjuk‟”. (Q.S. Al-A‟raf : 158)

“Katakanlah : „Taatlah kepada Allah dan

taatlah kepada Rasul; dan jika kamu

berpaling maka sesungguhnya kewajiban

rasul itu adalah apa yang dibebankan

kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian

adalah semata-mata apa yang dibebankan

kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya,

niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak

lain kewajiban Rasul adalah menyampaikan

(amanat Allah) dengan jelas".

(Q.S. An-Nur : 54)

Page 118: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 117

”Janganlah kamu jadikan sebutan kepada

Rasul diantara kamu seperti sebutan

sebagian kamu kepada sebagian (yang lain).

Sesungguhnya Allah telah mengetahui

orang-orang yang berangsur- angsur pergi

di antara kamu dengan berlindung (kepada

kawannya), maka hendaklah orang-orang

yang melanggar perintah-Nya takut akan

ditimpah cobaan atau ditimpah adzab yang

amat pedih”. (Q.S. An-Nur : 63)

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada

hakikatnya) tidak beriman hingga mereka

menjadikan kamu hakim dalam perkara

yang mereka perselisihkan, kemudian

mereka tidak merasa keberatan sama sekali

dalam hati mereka terhadap keputusan yang

kamu berikan, dan mereka menerima

dengan sepenuh hati”. (Q.S. An-Nisa‟ : 65)

“Katakanlah : „Jika kamu (benar-benar)

mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah

mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu‟;

Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang”. (Q.S. Ali Imran : 31)

Adapun Dalil (Nash) yang memerintahkan taat kepada Para

Pemimpin di antara manusia, adalah sebagai berikut :

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah

Allah dan taati pula Rasul, serta Para

Pemimpin di antara kalian”.

(Q.S. An-Nisa‟ : 59)

Page 119: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 118

“Patuhilah olehmu, walaupun yang

memimpin di antara kalian adalah seorang

budak Ethiopia yang bentuk kepalanya

seperti biji kurma”. (H.R. Bukhari)

Lalu, bagaimana bila seandainya ada perintah dari para

pemimpin (atasan) kita yang tidak sesuai atau bahkan

melanggar sama sekali Perintah Allah dan Rasul-Nya ?

Bila hal itu terjadi, berarti perintah pemimpin tersebut

mempunyai status sebagai yang : “Important BUT NOT

Urgent!” (Penting tetapi Sangat Tidak Utama/Mendesak) dan

perintah tersebut hanya memiliki Jenjang Tingkatan Perintah

(Hierarchy of Command) yang “Paling Bawah” (prioritas

terakhir) dalam Skala Urutan Prioritas Perintah yang telah

dicanangkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur‟an Surat An-

Nisa‟ ayat 59. Jadi dalam hal ini perintah pemimpin (atasan)

tersebut haruslah dikaji ulang dengan lebih seksama lewat

pertimbangan Hati Nurani kita yang mendalam. Bila memang

perintah tersebut sangat melanggar Perintah Allah dan Rasul-

Nya maka perintah pemimpin (atasan) tersebut HARUS

“diabaikan” dan “tidak boleh sama sekali kita patuhi”.

Adapun Kedudukan Hukumnya sangat lengkap sekali, yakni

terdapat di dalam Al-Qur‟anul Karim dan juga di dalam Al-

Hadits Rasulullah SAW, di antaranya sebagai berikut :

“Katakanlah : „Sesungguhnya aku hanya

diperintahkan untuk berbakti kepada Allah

dengan Ikhlas”. (Q.S. Az-Zumar : 11)

“Janganlah kalian mematuhi perintah

orang-orang yang melampaui batas. Yaitu

Page 120: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 119

orang-orang yang berbuat kerusakan di

muka bumi”. (Q.S. Asy-Syu‟ara : 151-152)

“Mendengarkan serta patuh kepada

pemimpin adalah wajib selama tidak

diperintah untuk berbuat maksiat. Bila

pemimpin menyuruh berbuat maksiat maka

janganlah kamu patuhi”. (H.R. Bukhari)

“Tak ada kewajiban mengikuti suatu

perintah yang dalam perintah itu berisikan

kemaksiatan/kedurhakaan kepada Allah”.

(H.R. Bukhari)

Demikianlah Allah SWT telah memberikan bimbingannya

yang jelas kepada kita selaku umat manusia khususnya Umat

Islam untuk senantiasa taat kepada-Nya dan juga taat kepada

Rasulullah karena taat kepada Allah SWT dan juga taat

kepada Rasulullah SAW merupakan perintah yang harus

dilaksanakan secara “kaffah” (menyeluruh).

4. MEMPERBANYAK ILMU YANG BERMANFAAT

Kedudukan ilmu di dalam Islam adalah amat tinggi. Bahkan

iman dan amal tidak syah tanpa adanya ilmu. Al-Quran yang

diturunkan merupakan mu‟jizat yang diberikan kepada

Rasullullah SAW adalah merupakan Kalamullah yaitu

Firman Allah dan merupakan sumber induk Keilmuan.

Oleh karena tingginya ilmu itu maka tinggi pulalah martabat

para ilmuwan (scientist) bahkan para ulama disebut sebagai

Pewaris Para Nabi.

Page 121: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 120

Menuntut Ilmu di dalam Agama Islam hukumnya adalah

Wajib, baik bagi laki-laki maupun wanita. Perhatikan Sabda

Rasulullah SAW :

“Menuntut Ilmu itu Wajib bagi setiap orang,

baik laki-laki maupun perempuan”

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diminta kepada

kamu memberi lapang dari tempat duduk kamu (untuk orang

lain) maka lapangkanlah sebisa-bisanya supaya Allah

melapangkan (segala hal) untuk kamu. Dan apabila kamu

diminta untuk bangun maka bangunlah, supaya Allah

meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara

kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

Agama (dari kalangan kamu) – beberapa derajat. Dan

(ingatlah), Allah Maha Mengetahui tentang apa-apa yang

kamu lakukan. (QS. Al-Mujadalah 58:11)

Demikian pula di antara manusia dan binatang-binatang yang

melata serta binatang-binatang ternak, ada yang berlainan

jenis dan warnanya? Sebenarnya yang merasa takut

(melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-

hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu.

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun.

(QS. Al-Fathir 35:28)

Keterangan yang dibawa oleh Rasullullah adalah bermacam-

macam untuk memperlihatkan pentingnya memiliki ilmu.

Pelbagai hadis Nabi telah ditunjukkan sepanjang kehidupan

Rasullullah SAW.

Page 122: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 121

Dari Abdullah bin Amr r.a.: Nabi s.a.w. bersabda:

"Sampaikanlah pesanku walaupun Cuma satu ayat

(sepatah kata). Kalian boleh mendengar cerita dari Bani

Israel, tiada salahnya (sekadar mendengar cerita). Dan

barangsiapa yang sengaja berdusta tentang aku

(membuat hadis palsu), maka hendaklah ia mengambil

tempatnya di dalam neraka." (Hadits Sahih Bukhari Jilid 3.

Hadits No.1508)

Beberapa Hadits Mengenai Keutamaan Ilmu :

1. Dari Mu'awiyah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan,

maka diberinya orang itu pengertian (faham) tentang

agama. Allah yang memberi dan saya Qasim (yang

membagikan). Senantiasa umat ini memperoleh

kemenangan terhadap lawannya, sehingga datang perintah

Allah dan mereka itu tetap dalam kemenangan".

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 3. Hadis No. 1391)

2. Dari Urwah r.a. katanya: Abdullah bin Umar naik haji

bersama dengan kami, dan kami dengar dia berkata: Saya

mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah

tidak akan mengambil (menghilangkan) ilmu sekaligus

sesudah diberikanNya, melainkan mengambil itu dengan

mengambil (mewafatkan) ahli ilmu (Ulama) bersama

ilmunya. Maka tinggallah orang-orang yang bodoh.

Mereka diminta fatwanya, lalu mereka berfatwa menurut

kemauannya sendiri. Mereka sesat dan menyesatkan".

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 4. Hadits No. 1964)

Page 123: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 122

3. Abdullah bin Mas'ud r.a. mengatakan bahwa Rasulullah

s.a.w. bersabda, "Janganlah kamu merasa iri hati, kecuali

kepada dua orang, yakni : Orang yang diberi Allah harta

yang banyak, kemudian dipergunakannya untuk yang hak;

dan Orang yang diberi Allah ilmu yang banyak, kemudian

dipergunakan (untuk yang hak) serta mengajarkannya".

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 1. Hadits No. 0059)

4. Dari Anas r.a., katanya: Saya dengar Rasulullah s.a.w.

bersabda: "Diantara tanda-tanda hari kiamat adalah

diangkatnya (hilangnya) ilmu pengetahuan, banyaknya

kebodohan, banyaknya pelacur!" dan banyaknya orang

meminum minuman keras, sedikitnya jumlah laki-laki

serta banyaknya jumlah wanita sehingga setiap lima puluh

orang wanita hanya satu orang yang mengurusnya”.

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 4. Hadits No. 1612)

5. Dari Abu Musa r.a., katanya Nabi s.a.w. bersabda:

"Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang

Allah mengutus aku untuk menyampaikannya, seperti

hujan lebat jatuh ke bumi. Bumi itu ada yang subur,

menyerap air, lalu menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan

rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras, tidak

menyerap air sehingga tergenang, Maka Allah memberi

manfaat dengan dia kepada manusia. Mereka dapat minum

dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya),

serta untuk bercocok tanam. Dan ada pula hujan yang

jatuh ke tempat lain, yaitu di atas tanah yang tidak

menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput.

Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama, yang

mau memanfaatkan apa-apa yang Allah suruh aku untuk

menyampaikannya, untuk mempelajarinya serta untuk

Page 124: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 123

mengajarkannya. Dan begitu pula perumpamaan orang

yang tidak mau memikirkan dan tidak peduli dengan

petunjuk Allah yang aku diutus untuk menyampaikannya".

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 1. Hadits No. 0063)

6. Dari Anas r.a., katanya: "Akan aku sampaikan kepada

kalian sebuah hadits yang tidak akan disampaikan orang

kepadamu sepeninggalku. Saya mendengar Rasulullah

s.a.w. bersabda: "Diantara tanda-tanda kiamat ialah:

berkurangnya ilmu, meratanya kebodohan, maraknya

perzinahan serta banyak perempuan dan sedikit laki-laki,

sehingga bagi lima puluh perempuan hanya ada seorang

pengawal laki-lakinya”.

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 1. Hadits No. 0064)

7. Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahawa Rasulullah s.a.w.

bersabda: "Hari kiamat belum akan terjadi hingga telah

dihapuskannya ilmu pengetahuan, banyak terjadi gempa

bumi, masa (waktu) terasa pendek, timbul berbagai

macam bencana, banyak terjadi peristiwa yang

menggemparkan seperti pembunuhan, serta uang

berlimpah-limpah di sekitarmu".

(Hadits Sahih Bukhari Jilid 2. Hadits No. 0543)

8. Dari Abu Hurairah ra. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang menolong menghilangkan kesusahan

seorang mukmin, maka Allah Ta‟ala menghilangkan pula

kesusahannya di hari kiamat kelak. Barangsiapa yang

membantu memudahkan urusan orang yang dalam

kesulitan, maka Allah memudahkannya pula di dunia dan

akhirat. Allah sentiasa menolong hambanya selama hamba

itu mau menolong saudaranya. Barangsiapa yang berusaha

Page 125: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 124

mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke

Syurga. Bila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah

Allah (masjid) lalu mereka membaca Kitabullah dan

mempelajarinya sesama mereka, maka diturunkan kepada

mereka ketenangan dan diselimuti mereka dengan rahmat.

Mereka dikerumuni oleh para malaikat dan Allah

menyebut-nyebut dengan bangga kepada orang-orang

yang di dekatNya. Sedangkan bagi orang-orang yang lalai

beramal, ia tidak akan dapat mengejar ketinggalannya

walaupun dengan gelar kebangsawanannya”.

(Hadits Sahih Muslim Jilid 4. Hadits No. 2322)

9. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah s.a.w.

bersabda: "Apabila seorang manusia telah meninggal,

maka putuslah (terhenti) segala amalnya, kecuali tiga

perkara: Sodaqoh jariyah. Ilmu yang bermanfaat, serta

Anak yang sholeh yang selalu mendoakannya".

(Hadits Sahih Muslim Jilid 3. Hadits No. 1614)

10. Dari „Aisyah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. membaca

ayat : "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur‟an)

kepadamu. Di antara isinya terdapat ayat-ayat yang

muhkamat (yang jelas dan tegas maksudnya), dan ayat-

ayat yang mutasyabihat (samar-samar). Adapun orang-

orang yang hatinya condong kepada kesesatan, maka

mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat untuk

menimbulkan fitnah (bencana) dan untuk mencari-cari

ta‟wilnya. Padahal tidak ada yang mengetahui ta‟wilnya

melainkan hanya Allah semata. Dan orang-orang yang

mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-

ayat mutasyabihat, semuanya itu turun dari Tuhan kami.

Dan tidak dapat memahaminya kecuali orang-orang yang

Page 126: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 125

cerdas". (QS. Ali 'Imran : 7). Kata 'Aisyah, bersabda

Rasulullah s.a.w., Apabila kalian melihat orang-orang

yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, itulah orang-

orang yang dimaksud Allah dalam ayat itu. Maka

jauhilah mereka itu”.

(Hadits Sahih Muslim Jilid 4. Hadits No. 2288)

11. Dari Ubay bin Ka'ab r.a., katanya Rasulullah s.a.w.

bersabda : "Hai, Abu Mundzir! Tahukah kamu, ayat

manakah diantara ayat-ayat Al-Qur‟an yang ada padamu

yang paling utama?" Jawab Abu Mundzir, "Allah dan

Rasul-Nyalah yang lebih tahu."Tanya beliau, "Hai, Abu

Mundzir! Tahukah kamu, ayat manakah diantara ayat-

ayat Al-Qur‟an yang ada padamu paling utama?" Jawab

ku, "Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum" (QS.

Al- Baqoroh : 225). Lalu beliau menepuk dadaku sambil

berkata, "Demi Allah, semoga dadamu penuh dengan

ilmu Wahai Abu Mundzir”.

(Hadits Sahih Muslim Jilid 2. Hadits No. 0776)

12. Dari Zaid bin Arqam r.a. katanya: "Aku tidak akan

mengatakan kepadamu kecuali apa yang disabdakan oleh

Rasulullah s.a.w. Beliau sering berdoa: "Allahumma inni

a'uzubika minal 'ajzi, wal kasali, wal jubni, wal bukhli,

wal haromi, wa 'adzabil qobri. Allahumma aati nafsi

taqwaaha, wa zakkiha anta khoiru man zakkaaha, anta

waliyyuha wa maulaaha. Allahumma inni a'udzu bika

min 'ilmin laa yallfa', wa min qolbin laa yakhsya', wa

min nafsin laa tasyba', wa mill da'watin laa yustajaabu

laha." (Wahai Allah! aku berlindung dengan Engkau dari

kelemahan, kemalasan dan ketakutan, kepikunan dan

dari siksa kubur. Wahai Allah! Isikanlah jiwaku dengan

Page 127: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 126

sifat taqwa dan bersihkanlah dia, Engkaulah yang terbaik

membersihkannya, karena Engkaulah pelindung dan

pemeliharanya. Wahai Allah! aku berlindung kepadaMu

dari ilmu yang tidak bermanafaat, dari hati yang tidak

khusyu‟, dari nafsu yang tidak mau puas dan dari do‟a

yang tidak berjawab)”.

(Hadits Sahih Muslim Jilid 4. Hadits No. 2344)

13. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Natil (bin Odis Al

Hazami), seorang penduduk Syam, bertanya kepadanya,

"Wahai, Tuan Guru! Ajarkanlah kepada kami hadits

yang Anda dengar dari Rasulullah s.a.w. “Jawab Abu

Humirah, "Baik! Aku mendengar Rasulullah s.a.w.

bersabda: "Orang yang pertama-tama diadili kelak di hari

kiamat, ialah orang mati syahid. Orang itu dihadapkan ke

pengadilan, lalu diingatkan kepadanya nikmat-nikmat

yang telah diperolehnya, maka dia mengakuinya.

Ditanya, "Apakah yang sudah engkau perbuat sehingga

mendapat nikmat itu?" Dijawab, "Aku berperang untuk

agama Allah sehingga aku mati syahid." Firman Allah,

"Engkau dusta! Sesungguhnya engkau berperang supaya

dikatakan gagah berani. Dan gelar itu telah engkau

peroleh. "Kemudian dia diseret dengan muka

tertelungkup lalu dilemparkan ke neraka. Kemudian

dihadapkan pula orang 'alim yang belajar dan

mengajarkan ilmunya serta membaca Al-Qur‟an.

Dihadapkannya kepadanya nikmat-nikmat yang telah

diperolehnya, semua itu diakuinya. Ditanya, "Apakah

yang telah engkau perbuat sehingga memperoleh nikmat

itu?" Dijawab, "Aku belajar, mengajar, dan membaca Al-

Qur‟an karena Engkau." Firman Allah, "Engkau dusta!

Sesungguhnya engkau belajar dan mengajar supaya

Page 128: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 127

disebut sebagai orang „Alim, dan engkau membaca Al-

Qur‟an supaya dikatakan sebagai Qori‟ (ahli baca

Qur‟an). Sebutan itu telah disebutkan/dikatakan orang

kepadamu." Kemudian dia diseret dengan muka

menghadap ke tanah lalu di lemparkan ke neraka.

Sesudah itu dihadap pula orang yang diberi kekayaan

oleh Allah dengan berbagai macam harta. Semua

kekayaannya dihadapkan kepadanya lalu diingatkan

segala nikmat yang telah diperolehnya, ia pun mengakui.

Ditanya, "Apakah yang telah engkau perbuat dengan

harta sebanyak itu?" Dijawab, "Setiap bidang yang

Engkau sukai tidak ada yang kutinggalkan, melainkan

aku sumbang semuanya karena Engkau." Firman Allah,

"Engkau dusta! Sesungguhnya engkau melakukan

semuanya itu supaya engkau disebut orang yang

dermawan, dan gelar itu telah engkau peroleh."

Kemudian dia diseret dengan muka tertelungkup ke

tanah lalu dilemparkan ke dalam neraka”.

(Hadits Sahih Muslim Jilid 4. Hadits No. 1859.)

14. Ibrahim bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Zaid bin

Al-Hubab memberitahukan kepada kami, Maimun Abi

Abdillah memberitahukan kepada kami, Tsabit Al-

Bunnani memberitahukan kepada kami dia berkata: Anas

bin Malik berkata kepada ku: "Hai Tsabit! ambillah ilmu

dariku karena sesungguhnya kamu tidak dapat

mengambil ilmu dari seseorang yang bisa dipercaya

selain aku karena aku mengambilnya langsung dari

Rasulullah SAW, beliau mengambilnya dari Malaikat

Jibril, dan Jibril mengambilnya langsung dari Allah SWT

Yang Maha Agung dan Mulia".

(Hadits Sunan Tirmidzi Jilid 5. Hadits No. 3919)

Page 129: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 128

15. Ali bin Nashr bin Ali menceritakan kepada kami,

Muhammad bin Abbad Al-Huna'i memberitahukan

kepada kami, Ali bin Al-Mubarak memberitahukan

kepada kami, dari Ayyub Assakhtiyani, dari Khalid bin

Duraik dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW bersabda :

"Barangsiapa belajar ilmu karena selain Allah atau

menghendaki dengan ilmunya itu selain Allah, maka

hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka".

(Hadits Sunan Tirmidzi Jilid 4. Hadits No. 2793)

16. Hannad menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah

memberitahukan kepada kami, dari AI-Aamasy dari

Syaqiq dari Abi Musa berkata: Rasulullah SAW

bersabda: "Sesungguhnya di belakang kamu ada hari-

hari di mana ilmu diangkat dan haraj merajalela". Para

sahabat berkata: "Wahai Rasulullah apakah haraj itu?

Beliau bersabda: "Pembunuhan".

Dalam bagian ini terdapat Hadits dari Abu Hurairah,

Khalid bin Walid dan Ma'qil bin Yasar ini Hasan Shahih.

(Hadits Sunan Tirmidzi Jilid 3. Hadits No. 2296)

17. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Ismail bin Ja'far

menceritakan kepada kami dari Al-Ala' bin

Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a.;

bahwasannya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ketika

manusia mati, maka putuslah segala amalnya, kecuali

tiga: Sedekah jariyah (waqaf). Ilmu yang bermanfaat.

Serta anak yang Sholeh yang mau mendoakannya".

Hadits ini Hasan Shahih.

(Hadits Sunan Tirmidzi Jilid 2. Hadits No. 1397)

Page 130: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 129

18. Ahmad bin Budail bin Quraisy Al-Yami Al-Kufi

menceritakan kepada kami, Abdullah bin Numair

memberitahukan kepada kami, dari Umarah bin Zadzan

dari Ali bin Al-Hakam dari Atha' dari Abu Hurairah

berkata: "Rasulullah SAW bersabda :"Barangsiapa

ditanya tentang sesuatu ilmu yang ia ketahui namun ia

menyembunyikannya (tanpa menjawabnya), maka kelak

dia diikat di hari kiamat dengan tali yang terbuat dari

api". Dalam bagian ini terdapat hadits Jabir dan Abdillah

bin Amr dan Abu Hurairah adalah Hadits Hasan.

(Hadis Sunan Tirmidzi Jilid 4. Hadits No. 2787)

19. Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu

Usamah memberitahukan kepada kami, dari Al-A'masy

dari Abi Shalih, dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah

SAW bersabda : "Barangsiapa menempuh jalan untuk

mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya

jalan menuju Syurga". Hadits ini adalah Hadits Hasan.

(Hadits Sunan Tirmidzi Jilid 4. Hadits No. 2784)

20. Muhammad bin Ghailan menceritakan kepada kami,

Bisyir bin As Sary memberitahukan kepada kami,

Sufyan memberitahukan kepada kami dari Abdul 'A' dari

Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata : "Rasulullah

SAW. bersabda : "Barangsiapa mengatakan tentang Al-

Qur‟an tidak dengan (melalui) ilmu maka hendaklah ia

mempersiapkan tempat duduknya di neraka". Hadits ini

berstatus Hasan Shahih.

(Hadits Sunan Tirmidzi Jilid 4. Hadits No. 4022)

Page 131: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 130

5. BERSABAR TERHADAP UJIAN DAN COBAAN

Sabar secara Bahasa Arab berarti: “Al Habsu” yang artinya

“Menahan Diri” dan Al-Man'u yang artinya “Mencegah”.

Lawan dari kata Sabar adalah: Al-Jaz'u yang artinya “Keluh-

kesah”.

Secara Syar'i Sabar didefinisikan dengan “Menahan diri dari

segala keluh-kesah, menahan lisan dari mengeluh, dan

anggota badan dari mengamuk seperti, menampar pipi,

merobek saku, baju, dan semisalnya”.

Perintah untuk Bersabar di dalam Al Qur'an

Perintah supaya Ber-SABAR terdapat di dalam Al-Qur‟an

Surat Ali-Imron Ayat 200 sebagai berikut : “Wahai Orang-

orang yang Beriman, Bersabarlah dan Perkuatlah Kesabaran

diantara Kalian, Bersiap-siagalah serta Bertaqwalah kepada

Allah agar Kalian memperoleh Keberuntungan”.

Setidaknya ada 43 kata Sabar yang dijelaskan di dalam Al-

Qur'an, berikut ini adalah beberapa darinya :

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-

orang yang mempunyai keteguhan hati dari

rasul-rasul yang telah bersabar dan

janganlah kamu meminta disegerakan (azab)

bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab

yang diancamkan kepada mereka (merasa)

seolah-olah tidak tinggal (di dunia)

melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah)

Page 132: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 131

suatu pelajaran yang cukup, maka tidak

dibinasakan melainkan kaum yang fasiq”.

(QS. Al-Ahqof : 35)

“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya

janji Allah adalah benar dan sekali-kali

janganlah orang-orang yang tidak meyakini

(akan kebenaran ayat-ayat Allah) itu

menggelisahkan kamu”. (QS. Ar-Rum : 60)

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah

(manusia) mengerjakan yang baik dan

cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa-apa

yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman : 17)

Sesungguhnya Iman itu terdiri dari 2 (dua) Bagian : Sebagian

Sabar dan yang Sebagian lagi adalah Syukur. Keduanya

merupakan 2 (dua) sifat dari sifat-sifat Allah Ta‟ala dan 2

(dua) nama dari nama-nama Asmaul Husna, dimana Dia

menamakan Diri-Nya dengan nama Ash-Shobur dan Asy-

Syakur. Maka ketidak-tahuan terhadap Hakikat Sabar dan

Syukur merupakan Suatu Kebodohan (ketidak-mengenalan)

terhadap Sifat-sifat Allah SWT.

Keutamaan Sabar

Allah Ta‟ala sesungguhnya telah menyifatkan orang-orang

yang sabar, dengan beberapa sifat. Ia menambahkan lebih

Page 133: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 132

banyak derajat dan kebajikan pada sabar. Ia menjadikan

derajat dan kebajikan itu sebagai hasil (buah) dari Kesabaran.

Oleh karena itu Allah „Azza wa Jalla berfirman:

“Dan Kami jadikan diantara mereka itu

beberapa pemimpin yang akan memberikan

pimpinan dengan perintah Kami, yaitu ketika

mereka berhati teguh (sabar)”.

(QS. As-Sajadah : 24)

“Dan telah sempurnalah perkataan yang

baik dari Tuhanmu untuk Kaum Bani Israil,

disebabkan keteguhan hati (kesabaran)

mereka”. (QS. Al-A‟rof : 137)

“Kepada orang-orang itu diberikan

pembalasan (pokok) dua kali lipat,

disebabkan kesabaran mereka”.

(QS. Al-Qashash : 54)

“Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu,

akan disempurnakan pahalanya dengan

tiada terhitung”. (QS. Az-Zumar : 10)

Maka tidak ada Pendekatan diri manusia kepada Allah

(melalui ibadah), melainkan pahalanya itu telah ditentukan

dengan kadar yang dapat dihitung, kecuali Sabar.

Dan sesungguhnya ibadah puasa itu adalah sebagian dari

sabar dan puasa itu separuh sabar, maka Allah Ta‟ala

mengaitkan puasa itu hanya bagi orang-orang yang bersabar,

bahwa Dia bersama mereka.

Page 134: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 133

“Hendaklah kamu bersabar, sesungguhnya

Allah itu bersama orang-orang yang sabar”.

(QS. Al-Anfal : 46)

“Ya! Jika kamu bersabar dan memelihara

diri, sedang mereka datang kepadamu

(menyerang) dengan cepatnya maka

Tuhanmu akan membantumu dengan

mengirim lima ribu malaikat yang akan

membinasakan”. (QS. Ali „Imron : 125).

Demikian selanjutnya penelitian semua ayat-ayat tentang

Kedudukan Sabar itu akan sangat panjang bila kita

diteruskan.

Adapun hadits-hadits yang menyangkut dengan sabar, maka

antara lain, Nabi SAW bersabda : “Sabar itu Separuh dari

Iman”., sebagaimana nanti akan diterangkan sabar itu

separuh iman.

Adapun Hadits-hadits yang lain diantaranya :

“Dari yang sekurang-kurangnya diberikan

kepada kamu, ialah: keyakinan dan

kesungguhan sabar. Siapa yang diberikan

keberuntungan dari keyakinan dan

kesungguhan sabar itu, niscaya ia tidak

peduli dengan yang luput dari padanya, dari

shalat malam dan puasa siang. Dan engkau

bersabar di atas apa yang menimpa atas diri

engkau, adalah lebih aku sukai, daripada

disempurnakan oleh setiap orang daripada

Page 135: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 134

kamu, kepadaku, dengan seperti amalan

semua kamu. Akan tetapi aku takut, bahwa

dibukakan kepadamu dunia sesudahku. Lalu

sebagian kamu menetang sebagian yang lain.

Dan akan ditantang kamu oleh penduduk

langit (para malaikat) ketika itu. Maka siapa

yang sabar dan memperhitungkan diri,

niscaya memperoleh kesempurnaan

pahalanya”. Kemudian Nabi s.a.w. membaca

firman Allah Ta‟ala: “Apa yang di sisi kamu

itu akan hilang dan apa yang di sisi Allah itu

yang kekal. Dan akan Kami berikan kepada

orang-oang yang sabar itu pembalasan,

menurut yang telah mereka kerjakan dengan

sebaik-baiknya (An-Nahl:96)”.

Diriwayatkan oleh Jabir, bahwa Nabi SAW suatu hari ditanya

tentang iman, maka Beliau menjawab: “Sabar dan Suka

Memaafkan”.

Dikatakan bahwa Allah Ta‟ala menurunkan wahyu kepada

Nabi Daud AS : “Ber-akhlaqlah kalian seperti Akhlaq-Ku!

Sesungguhnya sebagian dari Akhlaq-Ku ialah bahwa Aku

Maha Sabar.”

Pada hadits yang diriwayatkan „Atha‟ dari Ibnu Abbas,

bahwasannya ketika Rasulullah SAW masuk ke tempat

orang-orang Anshar kemudian Beliau bertanya :

“Apakah kamu ini semua orang beriman?”.

Semua mereka diam. Maka menjawab Umar

RA: “Ya, wahai Rasulullah!”. Nabi SAW lalu

Page 136: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 135

bertanya: “Apakah tandanya keimanan kamu

itu?”Mereka menjawab: “Kami bersyukur

atas kelapangan. Kami bersabar atas

percobaan. Dan kami rela dengan ketetapan

Tuhan (Qadha Allah Ta‟ala)”. Lalu Nabi

SAW menjawab: “Demi Tuhan pemilik

Ka‟bah! Benar kamu itu orang beriman!”.

Nabi SAW bersabda : “Pada kesabaran atas apa-apa yang

tidak engkau sukai itu terdapat banyak kebajikan”.

Isa Al-Masih AS berkata : “Engkau sesungguhnya tidak akan

memperoleh apa-apa yang engkau sukai, selain dengan

kesabaranmu atas apa-apa yang tidak engkau sukai”.

Adapun Atsar, maka diantaranya terdapat pada surat Khalifah

Umar bin Khatab kepada Abu Musa Al-Asy‟ari, yang

berbunyinya : “Haruslah engkau bersabar! Dan ketahuilah,

bahwa sabar itu dua. Yang satu lebih utama dari yang lain.

Sabar pada saat musibah itu baik. Dan yang lebih baik lagi

ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan oleh Allah

Ta‟ala. Dan ketahuilah, bahwa sabar itu yang memiliki iman.

Dan bahwasannya Taqwa itu Kebajikan yang Utama. Dan

Taqwa itu bersama dengan Sabar”.

Ali bin Abi Thalib juga berkata : “Sabar itu sebagian dari

iman, yakni seperti kedudukan kepala dari tubuh. Tidak ada

tubuh bagi orang yang tidak mempunyai kepala. Dan tidak

ada iman, bagi orang yang tidak mempunyai kesabaran”.

Adalah Habib bin Abi Habib Al-Bashari, apabila membaca

ayat: “Sesungguhnya dia (Ayub) kami dapati, seorang yang

Page 137: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 136

sabar. Seorang hamba yang amat baik. Sesungguhnya dia

tetap kembali (kepada Tuhan)” (QS. Shad : 44), lalu beliau

menangis dan berkata: “Alangkah menakjubkan ! Dia yang

memberi dan Dia yang memujinya.”

Hakikat Kesabaran

Ketahuilah bahwasannya Sabar itu suatu Maqam (tingkat)

dari tingkat-tingkat di dalam Agama Islam. Suatu kedudukan

dari kedudukan orang-orang yang berjalan menuju kepada

Allah. Semua Maqam Agama itu hanya dapat tersusun baik

dari 3 (tiga) hal yaitu : Ma‟rifah, Ahwal dan Amal. Maka

Ma‟rifah itu adalah pokok, dialah yang mewariskan Ahwal,

dan Ahwal itu yang membuahkan Amal.

Ma‟rifah itu adalah seperti pohon kayu, Ahwal adalah seperti

ranting, dan Amal seperti buah. Hal ini terdapat pada semua

kedudukan Para Sholihin. Demikian pula dengan Sabar.

Tiada akan sempurna Sabar itu selain dengan Ma‟rifah yang

mendahuluinya dan dengan Ahwal yang tegak berdiri.

Adapun manusia sesungguhnya ia diciptakan pada permulaan

masa kecilnya tanpa keinginan lain kecuali keinginan untuk

makan. Kemudian lahirlah keinginan bermain dan berhias,

kemudian nafsu berkeinginan untuk kawin. Dan tidak ada

sekali-kali pada manusia (pada masa kecil tersebut) kekuatan

sabar. Pada anak kecil itu yang ada hanyalah hawa nafsu,

seperti yang ada pada hewan.

Akan tetapi, Allah SWT dengan Karunia-Nya dan Keluasan

Kemurahan-Nya, memuliakan anak-anak Adam dan

meninggikan derajat mereka dari derajat hewan-hewan. Maka

Page 138: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 137

Allah SWT menjaga manusia itu dengan 2 (dua) malaikat

ketika dirinya sudah sempurna dan mendekati kedewasaan.

Yang satu memberinya petunjuk dan yang satunya lagi

menguatkan. Maka berbedalah manusia itu dengan hewan.

Perlu dipahami bahwasannya peperangan di dalam diri

seseorang itu terjadi antara penggerak agama dan penggerak

hawa nafsu, dan perang tersebut terjadi terus menerus di

dalam Hati Nurani (Qolb) manusia sebagai hamba Allah.

Sumber bantuan kepada penggerak agama itu datangnya dari

Para Malaikat yang menolong, sedangkan Sumber dari

penggerak nafsu syahwat itu datangnya dari Syetan-syetan

yang membantu musuh-musuh Allah. Maka Kesabaran itu

ibarat tetapnya penggerak agama menghadapi penggerak

hawa nafsu.

Jadi, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang penuh dengan

hawa nafsu adalah amal perbuatan yang dihasilkan oleh suatu

Ahwal, yang dinamakan Sabar, yaitu tetapnya penggerak

agama yang berhadapan dengan penggerak hawa nafsu.

Tetapnya penggerak agama itu adalah sesuatu hal yang

dihasilkan oleh Iman, dengan memusuhi nafsu syahwat dan

melawannya dengan motivasi untuk memperoleh

Kebahagiaan, baik kebahagiaan di Akhirat kelak maupun

kebahagiaan di Dunia ini.

Sabar sangat diperlukan bagi setiap orang beriman untuk

menghadapi ujian yang di berikan oleh Allah, karena setiap

orang yang beriman pasti akan menghadapi ujian dari Allah

dan tidak ada cara yang paling tepat untuk menghadapi ujian

kecuali dengan Kesabaran.

Page 139: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 138

Ujian atau Cobaan (Ibtila‟)

Perhatikan Firman Allah SWT di dalam Al-Qu‟an Karim :

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka

akan dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami

telah beriman”, sedangkan mereka tidak

diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah

menguji orang-orang sebelum mereka, maka

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

orang-orang yang benar dan Dia Maha

Mengetahui orang-orang yang dusta”.

(QS. Al-Ankabut : 2-3)

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa salah satu

konsekuensi pernyataan iman kita adalah kita harus siap

menghadapi Ujian/Cobaan yang akan diberikan Allah SWT

kepada kita, untuk membuktikan sejauh mana kebenaran dan

kesungguhan kita dalam menyatakan Iman, apakah iman kita

itu betul-betul bersumber dari keyakinan dan kemantapan

hati, ataukah hanya sekedar ikut-ikutan serta tidak tahu arah

dan tujuannya, ataukah pernyataan iman kita hanya didorong

oleh kepentingan sesaat, hanya ingin mendapatkan

kemenangan serta tidak mau menghadapi kesulitan-kesulitan

seperti yang digambarkan Allah SWT di dalam Al-Qur‟an

Surat Al-Ankabut ayat 10, sebagai berikut :

“Dan di antara manusia ada orang yang

berkata: “Kami beriman kepada Allah”,

maka apabila ia disakiti (karena ia beriman)

kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia

itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika

datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka

Page 140: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 139

pasti akan berkata: “Sesungguhnya kami

adalah besertamu.” Bukankah Allah lebih

mengetahui apa yang ada di dalam dada

semua manusia ?”

Bila kita sudah menyatakan beriman dan kita mengharapkan

manisnya buah dari Iman yang kita miliki, yaitu Surga,

sebagaimana yang telah dijanjikan Allah SWT dengan

FirmanNya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman

dan beramal shoieh, bagi mereka adalah

Syurga Firdaus yang menjadi tempat

tinggal”. (QS. Al-Kahfi : 107)

Maka marilah kita bersiap-siap untuk menghadapi ujian berat

yang akan diberikan Allah kepada kita, serta bersabarlah kala

ujian itu datang kepada kita.

Allah memberikan sindiran kepada kita, yang ingin masuk

Syurga tanpa melewati ujian yang berat tersebut :

“Apakah kalian mengira akan masuk Syurga

sedangkan belum datang kepada kalian

(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang

terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa

malapetaka dan kesengsaraan, serta

digoncangkan (dengan bermacam-macam

cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan

orang-orang yang beriman bersama-nya:

“Kapankah datangnya pertolongan Allah ?”

Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah

itu amatlah dekat”. (QS. Al-Baqarah : 214).

Page 141: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 140

Rasulullah SAW mengisahkan betapa beratnya perjuangan

orang-orang dahulu dalam perjuangan mereka

mempertahankan iman mereka, sebagaimana dituturkan

kepada shahabat Khabbab Ibnul Arats RA :

“... sungguh telah terjadi kepada orang-

orang sebelum kalian, ada yang disisir

dengan sisir besi (sehingga) terkelupas

daging dari tulang-tulangnya, akan tetapi itu

tidak memalingkannya dari agamanya, dan

ada pula yang diletakkan di atas kepalanya

gergaji sampai terbelah dua, namun itu tidak

memalingkannya dari agamanya...”

(HR. Bukhari)

Cobalah kita renungkan, apa yang telah kita lakukan untuk

membuktikan keimanan kita? Cobaan apa yang telah kita

alami dalam mempertahankan iman kita? Apa yang telah kita

korbankan untuk memperjuangkan Aqidah dan Iman kita?

Bila kita memperhatikan perjuangan Rasulullah SAW dan

orang-orang terdahulu dalam mempertahankan iman mereka,

betapa besar pengorbanan mereka dalam memperjuangkan

iman mereka, mereka rela mengorbankan harta, tenaga,

pikiran, dan bahkan jiwapun mereka korbankan untuk itu.

Rasanya iman kita ini belum seberapanya atau bahkan tidak

ada artinya bila dibandingkan dengan iman mereka. Apakah

kita tidak merasa malu meminta balasan yang begitu besar

dari Allah sementara pengorbanan kita sedikitpun belum ada?

(Wallahu A‟lam Bishowab)

Ujian yang diberikan Allah kepada manusia adalah berbeda-

beda sifatnya dan bermacam-macam bentuknya, sekurang-

Page 142: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 141

kurangnya ada 4 (empat) macam Ujian yang telah dialami

oleh para pendahulu kita, yaitu :

Pertama:

Ujian yang berbentuk perintah untuk dilaksanakan, seperti

perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih

putranya yang sangat ia cintai. Ini adalah satu perintah yang

betul-betul berat dan mungkin tidak masuk akal, bagaimana

seorang bapak harus menyembelih anaknya yang sangat

dicintainya, padahal anaknya itu tidak melakukan kesalahan

apapun. Sungguh ini ujian yang sangat berat sehingga Allah

sendiri mengatakan :

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian

yang nyata”. (QS. Ash-Shoffat : 106).

Di sini kita melihat bagaimana kualitas iman Nabi Ibrahim

AS yang benar-benar sudah teruji, sehingga dengan segala

ketabahan dan kesabarannya maka perintah Allah yang

sangat berat itupun mampu dilaksanakan. Apa yang

dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan puteranya adalah pelajaran

yang sangat berat dan sangat berharga bagi kita serta sangat

perlu kita teladani, karena sebagaimana kita rasakan dalam

kehidupan kita sekarang ini banyak sekali perintah Allah

yang kita anggap berat dengan berbagai alasan kita untuk

tidak melaksanakannya. Sebagai contoh, Allah SWT telah

memerintahkan kepada para Wanita Muslimah untuk

memakai jilbab (pakaian yang menutup seluruh aurat) secara

tegas untuk membedakan antara wanita Muslimah dan wanita

Musyrikah, sebagaimana yang telah diterangkan di dalam

FirmanNya :

Page 143: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 142

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,

anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri

orang Mukmin: “Hendaklah mereka

menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh

mereka”. Yang demikian itu supaya mereka

lebih mudah untuk dikenal, karena itu

mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS. Al-Ahzab : 59).

Namun kita lihat sekarang ini masih sangat banyak Para

Wanita Muslimah di Indonesia khususnya, yang tidak mau

memakai jilbab dengan berbagai alasan, ada yang

menganggap kampungan, tidak modis, atau beranggapan

bahwa jilbab adalah bagian dari budaya bangsa Arab, dan

lain sebagainya. Hal ini merupakan pertanda bahwa iman

mereka belum lulus ujian.

Padahal Rasulullah SAW memberikan ancaman kepada para

wanita yang tidak mau memakai jilbab dengan Sabda Belaiu :

“Dua golongan dari ahli Neraka yang belum

aku lihat, satu kaum yang membawa cambuk

seperti ekor sapi, yang dengan cambuk itu

mereka memukul manusia, dan wanita yang

memakai baju tetapi telanjang berlenggak-

lenggok menarik perhatian, kepala-kepala

mereka seperti punuk unta, mereka tidak

akan masuk Surga dan tidak akan mencium

wanginya”. (HR. Muslim)

Page 144: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 143

Kedua:

Ujian yang berbentuk larangan Allah untuk ditinggalkan

seperti halnya yang terjadi pada Nabi Yusuf AS yang diuji

dengan seorang perempuan cantik, istri seorang pembesar di

Mesir yang mengajaknya berzina. Ketika kesempatan itu

sudah sangat terbuka dan keduanya sudah tinggal berdua di

rumah dan perempuan itu telah mengunci seluruh pintu

rumah. Namun Nabi Yusuf AS membuktikan kualitas

keimanannya, ia berhasil meloloskan diri dari godaan

perempuan tersebut padahal sebagaimana seorang pemuda

umumnya pastilah ia mempunyai hasrat kepada wanita. Hal

ini artinya nabi Yusuf telah lulus dari ujian atas

keimanannya. Allah menceritakan kisah Nabi Yusuf ini di

dalam Al-Qur‟an Surat Yusuf Ayat 23-28 :

“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal

di rumahnya menggoda Yusuf untuk

menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia

menutup pintu-pintu, seraya berkata:

"Marilah ke sini." Yusuf berkata: Aku

berlindung kepada Allah, sungguh tuanku

telah memperlakukan aku dengan baik."

Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada

akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu

telah bermaksud (melakukan perbuatan itu)

dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud

(melakukan pula) dengan wanita itu

andaikata dia tiada melihat tanda (dari)

Tuhannya. Demikianlah, agar Kami

memalingkan daripadanya kemungkaran dan

kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk

Page 145: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 144

hamba-hamba Kami yang terpilih. Dan

keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan

wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari

belakang hingga koyak dan kedua-duanya

mendapati suami wanita itu di muka pintu.

Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan

terhadap orang yang bermaksud berbuat

serong dengan isterimu, selain dipenjarakan

atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"

Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk

menundukkan diriku (kepadanya)", dan

seorang saksi dari keluarga wanita itu

memberikan kesaksiannya: "Jika baju

gamisnya koyak di muka, maka wanita itu

benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang

dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di

belakang, maka wanita itulah yang dusta,

dan Yusuf termasuk orang-orang yang

benar." Maka tatkala suami wanita itu

melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang

berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu

adalah di antara tipu daya kamu,

sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar".

(QS. Yusuf : 23-28)

Sikap Nabi Yusuf AS ini perlu kita teladani dan ikuti,

terutama oleh para pemuda Muslim di zaman sekarang, di

saat pintu-pintu kemaksiatan terbuka lebar, pelacuran

merebak di mana-mana, minuman keras dan obat-obat

terlarang sudah merambah berbagai lapisan masyarakat,

sampai-sampai anak yang masih duduk di bangku sekolah

dasar (SD) pun sudah ada yang kecanduan.

Page 146: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 145

Perzinahan seakan sudah menjadi hal yang biasa bagi para

pemuda, sehingga tak heran bila menurut sebuah penelitian

baru-baru ini yang menyatakan bahwasannya di kota-kota

besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan dan Surabaya :

“Ada sekitar 6 (enam) orang dari 10 (sepuluh) orang remaja

putri yang sudah tidak perawan (virgin) lagi”. Naudzubillah.

Maka dari itu akibatnya setiap tahun sekitar 2.000.000 (dua

juta) bayi dibunuh dengan cara aborsi atau dibunuh beberapa

saat setelah si bayi lahir. Keadaan seperti itu diperparah lagi

dengan semakin maraknya media cetak yang berlomba-lomba

memamerkan dan mengekspose aurat wanita, begitu juga

media-media elektronik dengan acara-acara televisi yang

sengaja dirancang untuk membangkitkan gairah seksual para

remaja untuk menimbulkan perilaku seks yang agresif, masif

dan menyimpang dari norma yang sesungguhnya.

Pada saat seperti inilah Sikap dan Perilaku Nabi Yusuf AS

perlu ditanamkan dan dicontoh oleh Para Pemuda Muslim.

Para Pemuda Muslim harus selalu siap-siaga menghadapi

godaan demi godaan yang akan menjerumuskan diri mereka

ke jurang kemaksiatan. Rasulullah SAW telah menjanjikan

kepada siapa saja yang menolak ajakan untuk berbuat

maksiat maka ia kelak akan diberi perlindungan pada hari

Kiamat sebagaimana diterangkan dalam Sabda Beliau :

“Tujuh orang yang akan dilindungi Allah

dalam lindunganNya pada hari Kiamat yang

tidak ada suatu perlindunganpun selain dari

perlindunganNya, … seorang laki-laki yang

diajak oleh seorang perempuan terhormat

dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada

Allah” (HR. Bukhari - Muslim)

Page 147: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 146

Ketiga:

Ujian yang berbentuk musibah seperti terkena penyakit,

ditinggalkan orang yang dicintai dan sebagainya. Sebagai

contoh, Nabi Ayyub AS yang diuji oleh Allah dengan

penyakit yang sangat buruk sehingga tidak ada sebesar

lubang jarum pun dalam badannya yang selamat dari

penyakit itu selain hatinya, seluruh hartanya telah habis tidak

tersisa sedikitpun untuk biaya pengobatan penyakitnya dan

untuk nafkah dirinya, sehingga seluruh keluarga dan

kerabatnya meninggalkannya, hanya tinggal ia dan isterinya

yang setia menemaninya dan mencarikan nafkah untuknya.

Musibah yang dialaminya ini berlangsung sangat lama

selama 18 (delapan belas) tahun, sampai-sampai pada saat

yang sangat teramat sulit sekali Nabi Ayyub memelas sambil

berdo‟a kepada Allah SWT, yang dituangkan oleh Allah di

dalam Al-Qur‟an sebagai berikut :

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia

menyeru Tuhannya : (Ya Tuhanku),

sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan

Engkau adalah Tuhan Yang Maha

Penyayang di antara semua penyayang".

(QS. Al-Anbiya : 83)

“Dan ketika itu Allah memerintahkan Nabi

Ayyub Alaihissalam untuk menghantamkan

kakinya ke tanah, kemudian keluarlah mata

air dan Allah menyuruhnya untuk meminum

dari air itu, maka hilanglah seluruh penyakit

yang ada di bagian dalam dan luar

tubuhnya. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 4 hal. 52)

Page 148: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 147

(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu,

inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk

minum”. (QS. Shood : 42)

Begitulah ujian Allah kepada NabiNya, masa selama 18

(delapan belas) tahun telah ditinggalkan oleh sanak saudara

merupakan perjalanan hidup yang sangat berat, namun di sini

Nabi Ayub AS membuktikan ketangguhan imannya, tidak

sedikitpun ia merasa menderita dan tidak terbetik pada

dirinya untuk menanggalkan imannya. Iman yang seperti ini

jelas tidak banyak dimiliki oleh saudara-saudara kita yang

tega menjual imannya dan menukar aqidahnya dengan

sekantong beras dan sebungkus mie instant, karena tidak

tahan menghadapi kesulitan hidup yang tidak seberapa

dibandingkan dengan apa yang telah dialami oleh Nabi

Ayyub AS.

Keempat:

Ujian lewat tangan orang-orang kafir dan orang-orang yang

tidak menyenangi Islam, yakni apa yang dialami oleh Nabi

Muhammad SAW dan Para Sahabatnya, terutama ketika

mereka masih berada di Mekkah yang mana kiranya cukup

menjadi Teladan dan Pelajaran bagi kita, betapa keimanan itu

diuji dengan berbagai cobaan berat yang menuntut

pengorbanan harta, pikiran bahkan nyawa. Diantaranya apa

yang telah dialami oleh Rasulullah SAW di akhir tahun

ketujuh kenabiannya, ketika itu orang-orang Quraisy

bersepakat untuk memutuskan hubungan apapun dengan

Beliau beserta Bani Abdul Muththolib dan Bani Hasyim yang

melindunginya, kecuali apabila kedua suku itu bersedia

menyerahkan Rasulullah SAW untuk dibunuh.

Page 149: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 148

Rasulullah SAW bersama orang-orang yang membelanya

diboikot (terkurung) selama 3 (tiga) tahun, mereka

mengalami kelaparan serta penderitaan yang hebat. (Baca:

Buku Karya DR. Akram Dhiya Al-„Umari, berjudul: As-

Sirah An-Nabawiyyah Ash-Shahihah, Juz 1 hal. 182).

Apa-apa yang dialami oleh Para Sahabat juga tidak kalah

beratnya, seperti apa yang dialami oleh Yasir dan istrinya

Sumayyah (dua orang pertama yang meninggal di jalan

dakwah selama periode Mekkah). Juga Bilal bin Rabah

Radhiallaahu „Anhu yang dipaksa memakai baju besi

kemudian dijemur di padang pasir di bawah sengatan

matahari, lalu diarak oleh anak-anak kecil mengelilingi kota

Mekkah dan Bilal hanya mengucapkan “Ahad, Ahad”. (Baca:

Buku Karya DR. Akram Dhiya Al-„Umari, berjudul: As-

Sirah An-Nabawiyyah Ash-Shahihah, Juz 1 hal. 154-155).

Serta masih banyak kisah-kisah lainnya yang menunjukkan

betapa pengorbanan dan penderitaan mereka dalam

perjuangan untuk mempertahankan iman mereka. Namun

penderitaan itu tidak sedikit pun melemahkan semangat

Rasulullah dan Para Sahabatnya untuk terus berdakwah dan

menyebarkan Agama Islam.

Musibah yang banyak dialami oleh saudara-saudara kita

Umat Islam di berbagai tempat di belahan bumi sekarang ini

(seperti di Gaza Palestina) adalah akibat kedengkian dari

orang-orang Kafir dan Yahudi merupakan Ujian bagi Umat

Islam dari Allah SWT kepada Umat Islam di sana, sekaligus

sebagai pelajaran berharga bagi Umat Islam di daerah-daerah

lainnya. Umat Islam di Indonesia khususnya, saat ini sedang

diuji Allah sejauh mana ketahanan iman mereka dalam

Page 150: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 149

menghadapi cercaan, celaan serta serangan dari orang-orang

yang membenci Islam dan Kaum Muslimin.

Kita do‟akan semoga saudara-saudara kita yang gugur dalam

mempertahankan aqidah dan iman mereka, dicatat sebagai

para syuhada di sisi Allah. Amin. Dan semoga Umat Islam

yang berada di daerah-daerah lainnya dapat mengambil

pelajaran dari berbagai peristiwa sejarah yang telah terjadi,

sehingga mereka tidak lengah dan lalai dalam menghadapi

dan menyikapi orang-orang kafir serta selalu berpegang

teguh kepada Ajaran Allah SWT serta selalu siap sedia untuk

berkorban dalam mempertahankan dan meninggikannya,

karena dengan demikianlah pertolongan Allah akan datang

kepada kita, sebagaimana Firman Allah yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu

menolong (agama) Allah, maka niscaya Dia

akan menolongmu serta akan meneguhkan

kedudukanmu”. (QS. Muhammad : 7).

Sebagai orang-orang yang telah menyatakan iman, kita harus

mempersiapkan diri untuk menerima Ujian dari Allah, serta

kita harus yakin bahwa Ujian dari Allah itu adalah satu tanda

Kecintaan Allah kepada kita, sebagaimana Sabda Rasulullah

SAW di dalam Haditsnya :

“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai

dengan besarnya cobaan (ujian), Dan

sesungguhnya apabila Allah mencintai satu

kaum Ia akan menguji mereka, maka

barangsiapa ia ridho maka baginyalah

Page 151: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 150

keridhoan Allah, dan barangsiapa marah

baginyalah kemarahan Allah”.

(HR. Tirmidzi, Hadits Hasan)

Mudah-mudahan kita semua diberikan Ketabahan dan

Kesabaran oleh Allah SWT dalam menghadapi Setiap Ujian

yang akan diberikan olehNya kepada kita. Amien. Karena

Orang-orang yang SABAR akan selalu didampingi oleh

Allah SWT di manapun mereka berada (“Innallaha Ma‟ash

Shoobiriin” = “Allah bersama orang-orang yang sabar”).

Disamping itu juga yang paling dijanjikan oleh Allah SWT

bagi orang-orang yang sabar adalah: “Salamun „Alaikum

Bima Shobartum”. Allah memberi keselamatan kepada

orang-orang yang Sabar tersebut dengan mengucapkan:

“Selamat bagimu wahai Orang-orang yang Sabar”. Orang-

orang Non-muslim banyak yang mengatakan bahwa: SABAR

itu MENYAKITKAN, sehingga ada sebuah PEMEO terkenal

diantara mereka yaitu : “SABAR is PAINS”.

Ya, betul sekali ! Dalam hal ini penulis sangat setuju

dengan “definisi” sabar yang mereka kemukakan dalam

PEMEO tersebut, TETAPI bagi Penulis Kata “P-A-I-N-S”

tersebut adalah berarti sebagai berikut :

P - Positive “PERILAKU

yang POSITIF

dalam SITUASI

NEGATIF yang

bagaimanapun"

A - Attitude

I - In

N - Negative

S - Situations

Page 152: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 151

Maka dalam hal ini kemudian Penulis punya “definisi”

tersendiri yang LEBIH MENGENA & LEBIH PAS tentang

SABAR tersebut, yakni : “SABAR is PATIENTS”.

(SABAR itu KESABARAN)

P - Positive “Perilaku,

Pemikiran,

Tindakan dan

Emosi yang

POSITIF dalam

setiap Situasi

COBAAN yang

bagaimanapun

NEGATIFnya."

A - Attitude,

T - Thinking,

I - Implementation,

and

E - Emotion; in such

N - Negative

T - Test

S - Situations

Macam-macam SABAR yang SANGAT dianjurkan oleh

Rosulullah SAW kepada Orang-orang yang Beriman yaitu :

1). SABAR dalam Beribadah

(Ash-Shobru fil „Ibadah)

2). SABAR ketika Tertimpah Musibah

(Ash-Shobru „indal Mushibah)

3). SABAR terhadap Kehidupan di Dunia

(Ash-Shobru „anid Dunya)

4). SABAR untuk Tidak Melakukan Maksiat

(Ash-Shobru „anil Ma‟shiyah)

5). SABAR dalam Perjuangan dan Jihad

(Ash-Shobru fil Jihad)

Page 153: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 152

Oleh karena itu, sebagai orang yang Muslim yang Beriman

kita haruslah banyak-banyak Berdo‟a kepada Allah SWT

untuk meminta kepada Allah SWT agar kita selalu diuji

dengan Ujian-ujian yang baik dan dengan Ujian-ujian yang

kita yakin mampu melewatinya dengan Sukses, marilah kita

berdo‟a : “Allahumma Laa Tabluna Illa Billati Hia

Ahsan”. Karena do‟a merupakan senjatanya orang Muslim

yang Beriman.

Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha

Penyayang telah berfirman di dalam Al-Qur'an bahwasannya

Dia dekat sekali dengan setiap manusia dan akan

mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo‟a kepada-

Nya (“Ud‟uunii Astajib Lakum”). Adapun salah satu ayat

yang membicarakan masalah tersebut adalah : "Dan apabila

hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang

Aku, maka sesungguhnya Aku ini amat dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang berdo‟a apabila ia

berdoa kepada-Ku, maka penuhilah SeruanKu dan

berimanlah kepadaKu agar kalian selalu berada dalam

kebenaran." (QS Al-Baqarah: 186).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, Allah itu dekat

sekali kepada setiap orang. Dia Maha Mengetahui keinginan,

perasaan, pikiran, kata-kata yang diucapkan, bisikan, bahkan

apa saja yang tersembunyi dalam hati setiap orang. Dengan

demikian, Allah Mendengar dan Mengetahui setiap orang

yang berpaling kepada-Nya dan berdo‟a kepada-Nya. Inilah

karunia Allah kepada manusia dan sebagai wujud dari kasih-

sayang-Nya, rahmat-Nya, dan kekuasaan-Nya yang tiada

batas.

Page 154: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 153

Allah memiliki kekuasaan dan pengetahuan yang tiada batas.

Dialah Pemilik segala sesuatu di seluruh alam semesta.

Setiap makhluk, setiap benda, dari orang-orang yang

tampaknya paling kuat hingga orang-orang yang sangat kaya,

dari binatang-binatang yang sangat besar hingga yang sangat

kecil yang mendiami bumi, semuanya milik Allah dan

semuanya berada dalam kehendak-Nya dan pegaturan-Nya

yang mutlak.

Seseorang yang beriman terhadap kebenaran ini dapat

berdo‟a kepada Allah mengenai apa saja dan dapat berharap

bahwa Allah akan mengabulkan do‟a-do‟anya. Misalnya,

seseorang yang mengidap penyakit yang tidak dapat

disembuhkan tentu saja akan berusaha untuk melakukan

berbagai macam pengobatan. Namun ketika mengetahui

bahwa hanya Allah yang dapat memberikan kesehatan, lalu ia

pun berdo‟a kepada-Nya memohon kesembuhan. Demikian

pula, orang yang mengalami ketakutan atau kecemasan dapat

berdo‟a kepada Allah agar terbebas dari ketakutan dan

kecemasan.

Seseorang yang menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan

pekerjaan dapat berpaling kepada Allah untuk

menghilangkan kesulitannya. Seseorang dapat berdo‟a

kepada Allah untuk memohon berbagai hal yang tidak

terhitung banyaknya seperti untuk memohon bimbingan

kepada jalan yang benar, untuk dimasukkan ke dalam surga

bersama-sama orang-orang beriman lainnya, agar lebih

meyakini surga, neraka, Kekuasaan Allah, untuk kesehatan,

dan sebagainya. Inilah yang telah ditekankan Rasulullah

SAW dalam Sabdanya : "Maukah aku beritahukan kepadamu

suatu senjata yang dapat melindungimu dari kejahatan musuh

Page 155: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 154

dan agar rezekimu bertambah ?" Mereka berkata: "Tentu saja

wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Serulah Tuhanmu siang

dan malam, karena Do‟a itu merupakan senjata bagi orang-

orang yang beriman."

Namun demikian, terdapat rahasia lain di balik apa yang

diungkapkan dlm Al-Qur'an yg perlu kita bicarakan dalam

masalah ini. Sebagaimana Allah telah menyatakannya di

dalam ayat : "Dan manusia berdo‟a untuk kejahatan

sebagaimana ia berdo‟a untuk kebaikan. Dan manusia itu

amat tergesa-gesa." (QS Al-Isra': 11).

Tidak setiap do‟a yang dipanjatkan oleh manusia itu

bermanfaat. Misalnya seseorang memohon kepada Allah agar

diberi harta dan kekayaan yang banyak untuk anak-anaknya

kelak. Akan tetapi Allah tidak melihat kebaikan di dalam

do‟anya itu. Yakni, kekayaan yang banyak itu justru dapat

memalingkan anak-anak tersebut dari Allah.

Dalam hal ini, Allah mendengar do‟a orang tersebut,

menerimanya sebagai amal ibadah, dan mengabulkannya

dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebagai contoh lainnya,

seseorang berdo‟a agar tidak terlambat dalam memenuhi

perjanjian. Namun tampaknya lebih baik baginya jika ia

sampai di tujuan setelah waktu yang ditentukan, karena ia

dapat bertemu dengan seseorang yang memberikan sesuatu

yang lebih bermanfaat untuk kehidupan yang abadi. Allah

mengetahui masalah ini, dan Dia mengabulkan do‟a bukan

berdasarkan apa yang dipikirkan orang itu, tetapi dengan cara

yang terbaik. Yakni, Allah mendengar do‟a orang itu, tetapi

jika Dia melihat tidak ada kebaikan dalam do‟anya itu maka

Page 156: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 155

Dia akan memberikan yang terbaik bagi orang itu. Tentu saja

hal ini merupakan rahasia yang sangat penting kita pahami.

Ketika do‟a tidak dikabulkan, orang-orang tidak menyadari

tentang rahasia ini, mereka mengira bahwa Allah tidak

mendengar do‟a mereka. Sesungguhnya hal ini merupakan

keyakinan orang-orang bodoh yang sesat, karena "Allah itu

lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri."

(QS Qaf:16). Dia Maha Mengetahui perkataan apa saja yang

diucapkan, apa saja yang dipikirkan, dan peristiwa apa saja

yang dialami seseorang. Bahkan ketika seseorang tertidur,

Allah mengetahui apa yang ia alami dalam mimpinya. Allah

adalah Yang menciptakan segala sesuatu. Oleh karena itu,

kapan saja seseorang berdo‟a kepada Allah, ia harus

menyadari bahwa Allah akan menerima do‟anya pada saat

yang paling tepat dan akan memberikan apa yang terbaik

baginya.

Do‟a, di samping sebagai bentuk amal ibadah, juga

merupakan karunia Allah yang sangat berharga bagi manusia,

karena melalui do‟a, Allah akan memberikan kepada manusia

sesuatu yang Dia pandang baik dan bermanfaat bagi dirinya.

Allah menyatakan pentingnya do‟a dalam sebuah ayat :

"Katakanlah: 'Tuhanku tidak mengindahkan kamu, andaikan

tidak karena do‟amu. Tetapi kamu sungguh telah

mendustakan-Nya, karena itu kelak azab pasti akan

menimpamu'." (QS Al-Furqan: 77)

Allah Mengabulkan Do‟a Orang-orang yang Menderita dan

Berada dalam Kesulitan. Do‟a adalah saat-saat ketika

kedekatan seseorang dengan Allah dapat dirasakan. Sebagai

hamba Allah, seseorang sangat memerlukan Dia. Hal ini

Page 157: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 156

karena ketika seseorang berdo‟a, ia akan menyadari betapa

lemahnya dan betapa hinanya dirinya di hadapan Allah, dan

ia menyadari bahwa tak seorang pun yang dapat

menolongnya kecuali Allah. Keikhlasan dan kesungguhan

seseorang dalam berdo‟a tergantung pada sejauh mana ia

merasa memerlukan. Misalnya, setiap orang berdo‟a kepada

Allah untuk memohon keselamatan di dunia. Namun, orang

yang merasa putus asa di tengah-tengah medan perang akan

berdo‟a lebih sungguh-sungguh dan dengan berendah diri di

hadapan Allah. Demikian pula, ketika terjadi badai yang

menerpa sebuah kapal atau pesawat terbang sehingga

terancam bahaya, orang-orang akan memohon kepada Allah

dengan berendah diri. Mereka akan ikhlas dan berserah diri

dalam berdo‟a.

Allah menceritakan keadaan ini dalam sebuah Ayat :

"Katakanlah : Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu

dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo‟a kepada-

Nya dengan berendah diri dengan suara yang lembut, maka

dikatakan : 'Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari

(bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang

bersyukur'." (QS Al-An'am: 63).

Di dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan manusia agar

berdo‟a dengan merendahkan diri : "Berdo‟alah kepada

Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

melampaui batas." (QS Al-A'raf: 55).

Dalam ayat lainnya, Allah menyatakan bahwa Dia

mengabulkan do‟a orang-orang yang teraniaya dan orang-

orang yang berada dalam kesusahan : "Atau siapakah yang

Page 158: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 157

mengabulkan (do‟a) orang yang dalam kesulitan apabila ia

berdo‟a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan

yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah

ada tuhan lain selain Allah ? Sedikit sekali kamu yang

memperhatikannya." (QS An-Naml:62).

Tentu saja orang tidak harus berada dalam keadaan bahaya

ketika berdo‟a kepada Allah. Contoh-contoh ini diberikan

agar orang-orang dapat memahami maknanya sehingga

mereka berdoa dengan ikhlas dan merenungkan saat

kematian, ketika seseorang tidak lagi merasa lalai sehingga

mereka berpaling kepada Allah dengan keikhlasan yang

dalam. Dalam pada itu, orang-orang yang beriman, yang

dengan sepenuh hati berbakti kepada Allah, selalu menyadari

kelemahan mereka dan kekurangan mereka, mereka selalu

berpaling kepada Allah dengan ikhlas, sekalipun mereka

tidak berada dalam keadaan bahaya. Ini merupakan ciri

penting yang membedakan mereka dengan orang-orang kafir

dan orang-orang yang imannya lemah.

Tidak Ada Pembatasan Apa pun dalam Berdo‟a. Seseorang

dapat memohon apa saja kepada Allah asalkan halal. Hal ini

karena sebagaimana telah disebutkan terdahulu, Allah adalah

satu-satunya penguasa dan pemilik seluruh alam semesta; dan

jika Dia menghendaki, Dia dapat memberikan kepada

manusia apa saja yang Dia inginkan. Setiap orang yang

berpaling kepada Allah dan berdo‟a kepada-Nya, haruslah

meyakini bahwa Allah berkuasa melakukan apa saja dan

bersungguh-sungguhlah dalam berdo‟a sebagaimana

disabdakan oleh Nabi SAW. Ia perlu mengetahui bahwa

mudah saja bagi-Nya untuk memenuhi keinginan apa saja.

Page 159: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 158

Dia akan memberikan apa yang diminta oleh seseorang jika

di dalamnya terdapat kebaikan bagi orang itu dalam do‟a

tersebut. Do‟a-do‟a para Nabi dan orang-orang beriman yang

disebutkan dalam Al-Qur'an merupakan contoh bagi orang-

orang beriman tentang hal-hal yang dapat mereka mohon

kepada Allah. Misalnya, Nabi Zakaria A.S. berdo‟a kepada

Allah agar diberi keturunan yang diridhoi, dan Allah pun

mengabulkan doanya, meskipun istrinya mandul : "Yaitu

ketika ia berdo‟a kepada Tuhannya dengan suara yang

lembut. Ia berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku

telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum

pernah kecewa dalam berdo‟a kepada-Mu ya Tuhanku. Dan

sesungguhnya aku sangat khawatir terhadap pewarisku

sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul,

maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra. Yang

akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga

Ya'qub; dan jadikanlah ia ya Tuhanku, seorang yang

diridhoi'." (QS Maryam: 3-6).

Maka Allah mengabulkan do‟a Nabi Zakaria dan

memberikan kepadanya berita gembira tentang Nabi Yahya

A.S. Setelah menerima berita gembira tentang seorang anak

laki-laki, Nabi Zakaria merasa heran karena istrinya mandul.

Jawaban Allah kepada Nabi Zakaria menjelaskan tentang

sebuah rahasia yang hendaknya selalu dicamkan dalam hati

orang-orang yang beriman : "Zakaria berkata : 'Ya Tuhanku,

bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah

seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai

umur yang sangat tua.' Allah berfirman : 'Demikianlah.' Hal

itu amat mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku

ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu belum ada sama

sekali'." (QS Maryam: 8-9)

Page 160: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 159

Ada beberapa Nabi lainnya yang disebutkan dalam Al-Qur'an

yang do‟a-do‟a mereka dikabulkan. Misalnya, Nabi Nuh A.S.

memohon kepada Allah untuk menimpakan azab kepada

kaumnya yang tersesat meskipun ia telah berusaha sekuat

tenaga untuk membimbing mereka kepada jalan yang lurus.

Sebagai jawaban dari do‟anya, Allah menimpakan azab besar

kepada mereka yang tercatat dalam sejarah.

Nabi Ayub A.S. menyeru Tuhannya ketika ia sakit, ia berkata

: "Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau

adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua

penyayang." (QS Al-Anbiya': 83). Sebagai jawaban terhadap

do‟a Nabi Ayub, Allah berfirman sebagai berikut : "Maka

Kami pun mengabulkan do‟anya itu, lalu Kami hilangkan

penyakit yang menimpanya dan Kami kembalikan

keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan

mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk

menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS

Al-Anbiya': 84).

Allah mengabulkan Nabi Sulaiman A.S. yang berdo‟a : "Ya

Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku

kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun sesudahku,

sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS Shod:

35). Maka Allah mengaruniakan kekuasaan yang besar dan

kekayaan yang banyak kepada Nabi Sulaiman.

Oleh karena itu, orang-orang yang berdo‟a hendaknya

mencamkan dalam hati ayat ini : "Sesungguhnya keadaan-

Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata

kepadanya, 'Jadilah.' Maka terjadilah ia. (QS Yaasin: 82)

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, segala sesuatu itu

Page 161: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 160

mudah bagi Allah dan Dia Mendengar serta Mengetahui

setiap do‟a-do‟a yang dipanjatkan kepada-Nya.

Allah juga akan memberikan Karunia-Nya di Dunia ini bagi

Orang-orang yang menginginkan seluruhnya di Dunia ini

tetapi di Akhirat kelak mereka tidak akan mendapatkan apa-

apa lagi. Orang-orang yang tidak memiliki ketaqwaan kepada

Allah dalam hatinya, dan imannya sangat lemah terhadap

kehidupan akhirat, hanyalah menginginkan keduniaan.

Mereka meminta kekayaan, harta benda, dan kedudukan

hanyalah untuk kehidupan di dunia ini. Allah memberi tahu

kita bahwa orang-orang yang hanya menginginkan keduniaan

tidak akan memperoleh pahala di akhirat. Tetapi bagi orang-

orang yang beriman, mereka berdo‟a memohon dunia dan

akhirat karena mereka percaya bahwa kehidupan di akhirat

sama pastinya dan sama dekatnya dengan kehidupan dunia

ini. Tentang masalah ini, Allah menyatakan sebagai berikut :

"Di antara manusia ada orang yang berdo‟a : 'Ya Tuhan kami,

berilah kami (kebaikan) di dunia ini,' dan tidak ada baginya

bagian di akhirat. Dan di antara mereka ada juga orang yang

berdo‟a : 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia

dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa

neraka.' Mereka itulah orang-orang yg mendapat bagian dari

apa yg mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-

Nya. (QS Al-Baqarah: 200-202).

Orang-orang yang beriman juga berdo‟a memohon

kesehatan, kekayaan, ilmu, dan kebahagiaan. Akan tetapi,

semua do‟a mereka adalah untuk mencari keridhoan Allah

semata dan untuk memperoleh kebaikan bagi agamanya.

Mereka memohon kekayaan misalnya, adalah untuk

digunakan di jalan Allah. Berkenaan dengan masalah ini,

Page 162: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 161

Allah memberikan contoh tentang Nabi Sulaiman di dalam

Al-Qur'an. Jauh dari keinginan untuk memperoleh dunia,

do‟a Nabi Sulaiman untuk meminta kekayaan adalah demi

tujuan mulia untuk digunakan di jalan Allah, untuk menyeru

manusia kepada agama Allah, dan agar dirinya sibuk

berdzikir kepada Allah. Kata-kata Nabi Sulaiman

sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Qur'an menunjukkan

niat hatinya yang ikhlas : "Sesungguhnya aku menyukai

kesenangan terhadap barang yang baik karena ingat kepada

Tuhanku." (QS Shad: 32). Maka Allah mengabulkan do‟a

Nabi Sulaiman tersebut dengan mengaruniakan kepadanya

kekayaan yang sangat banyak di dunia dan ia akan

memperoleh pahala di akhirat.

Dalam hal itu, Allah juga mengabulkan keinginan orang-

orang yang hanya menghendaki kehidupan dunia, namun

azab yang pedih menunggu mereka di akhirat. Keuntungan

yang telah mereka peroleh di dunia ini tidak akan mereka

peroleh lagi di akhirat kelak. Kenyataan yang sangat penting

ini diceritakan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :

"Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat, akan

Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa

menghendaki keuntungan di dunia, Kami akan berikan

kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, dan tidak ada

baginya bagian sedikit pun di akhirat. (QS Asy-Syura: 20).

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang, maka Kami

segerakan baginya di dunia apa yg Kami kehendaki bagi

orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya

neraka Jahanam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela

dan terusir. (QS Al-Isra': 18).

Page 163: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 162

Demikianlah sebagai seorang Muslim yang Beriman kita

hendaknya selalu memanjatkan Do‟a-do‟a yang baik dan

bermanfaat bagi kita, baik untuk Dunia maupun Akhirat.

*****

Buku ini belum sepenuhnya Penulis rampungkan mengingat

beberapa hal yang harus Penulis pegang dalam menulis buku

ini, yakni prinsip kehati-hatian, karena dalam penulisan

literatur keagamaan haruslah dilakukan dengan sangat teliti

dari sumbernya yang benar sehingga dapat memberikan

pedoman yang benar pula bagi para pembaca. Untuk itu maka

pembahasan selanjutnya yang Insya Allah akan Penulis

tuangkan di dalam buku ini diantaranya hal-hal mengenai :

6. JIWA YANG TENANG, DAMAI DAN IKHLAS

7. MENJADI PEWARIS SYURGA FIRDAUS

8. MENJAUHKAN DIRI DARI DOSA-DOSA FATAL

9. MENJAUHKAN DIRI DARI SIFAT-SIFAT MUNAFIQ

10. STRATEGI HIDUP YANG BAIK DAN BENAR

Penggunaan dan pendayagunaan Kecerdasan Hati Nurani

(Qolb Quotient - QQ) ini agar bisa lebih efektif (tercapai

tujuannya) maka Setiap Individu HARUS RELA untuk

menerapakan ”Tata Kelola Kehidupan yang Strategis”

yang dalam buku ini penulis istilahkan sebagai “Strategic

Life Management (SLM)”. Begitu pula unsur-unsur SLM

ini akan penulis bahas dalam Bab 4 (empat) berikutnya. SLM

ini haruslah dapat dilaksanakan dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari dari masing-masing individu tersebut.

Adapun Unsur-unsur dalam Strategic Life Management

(SLM) ini adalah: ISLAM, IMAN, AMAL SOLEH,

Page 164: Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa

Muhammad Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. 163

TAQWA, IHSAN, dan IKHLAS; yang mesti dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh oleh setiap orang yang hidup di

dunia agar memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan hidup,

baik di dunia ini maupun di akhirat kelak, dengan sasaran

akhirnya yakni untuk memperoleh Keridhoan Allah.